BMSP 1
Learning Objective
1. Menjelaskan arti metabolisme, katabolims, anabolisme, dan faktor yang mempengaruhinya.
2. Menjelaskan hukum temodinamika dan basal metabolisme serta menguraikan metode pengukuran basal metabolisme.
3. Menjelaskan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. 4. Menjelaskan adaptasi metabolik.
5. Menjelaskan gangguan metabolisme yang umumnya terjadi. 6. Menjelaskan peran vitamin dan mineral dalam metabolisme.
7. Menjelaskan pengaturan suhu tubuh, suhu normal, dan macam-macam suhu. 8. Menjelaskan produksi panas dan transfer panas.
9. Menjelaskan proses pembentukan panas tubuh karena metabolisme makanan. 10.Menjelaskan cara-cara pengukuran suhu tubuh dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
METABOLISME ADALAH :
PROSES KIMIA YANG MEMUNGKINKAN KEHIDUPAN SEL SECARA BERKESINAMBUNGAN SEHINGGA TERJADI PERUBAHAN TRANSPORT KIMIAWI DAN ENERGI YANG TERJADI DI DALAM TUBUH
• PROSES KIMIA DARI BAHAN-BAHAN YANG DIMAKAN MENJADI BAHAN-BAHAN
YANG DAPAT DIGUNAKAN OLEH SEL TUBUH
• BAGIAN TERBESAR DARI REAKSI KIMIA DALAM SEL YANG BERSANGKUTAN
ENERGI YANG DIHASILKAN DIPERLUKAN UNTUK :
1. KEAKTIFAN OTOT
2. SEKRESI KELENJAR
3. PEMELIHARAAN MEMBRAN POTENSIAL OLEH SEL
SARAF
4. PEMELIHARAAN MEMBRAN POTENSIAL OLEH OTOT
5. SINTESA ZAT-ZAT DALAM SEL
•
KATABOLISME
: MEMBEBASKAN ENERGI
DALAM JUMLAH KECIL YANG SIAP UNTUK
DIPAKAI
•
ANABOLISME
: PROSES PEMBENTUKAN
LAJU METABOLISME
• JUMLAH ENERGI YANG DIBEBASKAN PERSATUAN WAKTU DISEBUT LAJU
METABOLISME.
• DIPENGARUHU OLEH :
1. KERJA OTOT
2. PEMBERIAN MAKANAN SEBELUMNYA 3. SUHU LINGKUNGAN
4. SUHU TUBUH
5. TINGGI BADAN , BERAT BADAN, LUAS PERMUKAAN TUBUH 6. SEKS
7. USIA 8. EMOSI 9. IKLIM
10. KEHAMILAN ATAU MENSTRUASI 11. KADAR HORMON TIROID
ISTILAH DALAM METABOLISME :
•
KALORI (CAL)
:
SATUAN STANDART UNTUK ENERGI PANAS
•
KALORIMETRI
:
ENERGI YANG DIBEBASKAN PADA PEMBAKARAN ZAT
MAKANAN DI LUAR TUBUH
•
RESPIRATORY QUOTIENT (RQ) :
ANGKA RESPIRASI
PERBANDINGAN JML CO2 YANG
• METABOLISME
ADALAH ISTILAH UNTUK MENUNJUKKAN
PERUBAHAN-PERUBAHAN KIMIAWI YANG TERJADI DI DALAM TUBUH UNTUK PELAKSANAAN BERBAGAI FUNGSI VITALNYA.
• SETIAP SEL TERDIRI ATAS PROTOPLASMA YANG MEMILIKI
KEMAMPUAN UNTUK MENGIKAT O2 DAN BAHAN KEPERLUAN LAIN DAN MEMBUANG BAHAN YANG TIDAK DIPERLUKAN
Menjelaskan hukum temodinamika dan basal
metabolisme serta menguraikan metode
HUKUM TERMODINAMIKA
•
Pengaturan konversi atau pemindahan energi
mengikuti hukum termodinamika.
Termodinamika adalah studi mengenai
Hukum Termodinamika I
•
Jumlah energi di alam raya adalah konstan,
Hukum Termodinamika II
•
Setiap perubahan energi menghasilkan disorder
atau entropi. Entropi adalah jumlah disorder
(ketidakurutan) dalam suatu sistem.
•
Disorder adalah keacakan atau ketidakurutan
atau ketidakteraturan atau random.
•
Dengan kata lain hukum termodinamika kedua
•
Secara tersirat bahwa implikasi dari hukum
termodinamika kedua ini adalah apabila suatu
sistem menjadi lebih baik, teratur atau tersusun,
maka lingkungan di sekitar sistem tersebut
menjadi disorder (tidak teratur).
•
Dan konsep tersebut memiliki aplikasi langsung
pada aktivitas sel. Sebuah sel menghasilkan
struktur teratur berasal dari materi yang mulanya
tidak teratur.
•
Hukum kedua termodinamika tersebut
•
Hubungan energi dengan mahluk hidup
memiliki arti pembahasan mengenai reaksi
kimia yang terjadi dalam sel. Ada dua reaksi
yaitu:
–
reaksi endergonik
yaitu reaksi yang membutuhkan
input atau pemasukan energi
–
reaksi eksergonik
yaitu reaksi kimia yang
METABOLISME BASAL
•
Jumlah keseluruhan aktivitas metabolisme
dalam tubuh pada keadaan
istirahat
(Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis.Evelyn
C Pearce)
17
DEFINISI METABOLISME BASAL
•
Menyatakan energi minimal untuk respirasi,
ekskresi, sirkulasi,digesti,metabolisme
makanan,aktivitas saraf dan muskular,
pertahanan suhu tubuh.
•
Konstan untuk seseorang. Berbeda untuk
setiap orang.
•
Laki dewasa: 60 kalori/jam
•
Wanita dewasa : 53 kalori/jam
18
BASAL METABOLIC RATE
Basal Metabolic Rate (BMR)
•
Adalah istilah untuk menunjukkan jumlah seluruh
aktivitas metabolime saat tubuh dalam keadaan istirahat
fisik dan mental.
•
Untuk mengatasi kehilangan panas dan untuk
mempertahankan produksi energi yang diperlukan guna
pembentukan panas dan kerja, maka orang memerlukan
makanan. Nilai energi makanan dinyatakan dalam kalori
– Protein menghasilkan 4,1 kalori/gram – Lemak menghasilkan 9,3 kalori/gram
Metode Pengukuran Metabolisme Basal
•
Energi basal metabolisme adalah sejumlah energi yang
digunakan untuk melakukan proses-proses kehidupan
dasar manusia
•
Untuk menentukan atau mengukur besarnya energi
tersebut diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu :
– Sebelum diukur orang tersebut harus berpuasa selama 12-16
jam
– Saat diukur, pasien harus istirahat sempurna dan berbaring tak
bergerak
– kondisi rileks
– temperature tubuh normal
– temperature ruangan harus 21-250C, dan dalam kondisi yang
1. Pengukuran langsung (Direct Colorimetry)
Menggunakan kalorimeter.
Untuk mengukur secara langsung, orang
dimasukan ke dalamnya setelah orang itu
memenuhi ketentuan-ketentuan tadi.
Panas dihasilkan oleh tubuh orang yang diukur
ditangkap oleh air yang jumlahnya telah
diketahui dan berada di dalam pipa saluran
yang melingkar sekeliling dinding ruang
•
Dengan alat-alat yang diciptakan secara teliti
dapat diukur kenaikan suhu air dalam pipa
2. Pengukuran tak langsung
Cara ini dilakukan dengan menggunakan
persyaratan seperti yang disebutkan di atas
dan ditambah dengan penggunaan alat
untuk mengukur jumlah gas oksigen (O
2
) dan
gas karbon dioksida (CO
2
) dari pernafasan
orang yang bersangkutan. Dengan alat ini
dapat dihitung bayaknya energi yang
•
Dengan cara ini dapat pula ditentukan rasio
antara jumlah produksi CO
2dengan O
2yang
dikonsumsi pada pernafasan
•
Rasio ini biasa disebut “Respiratory Quotient”
(RQ). Secara empiris dapat pula ditentukan
korelasi antara RQ dengan jumlah energi yang
dihasilkan, sehingga apabila RQ diketahui
•
Basal Energy Expenditure
(BEE) juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor, faktor-faktor tersebut diantaranya :
1. Umur
Pada umur dia atas 20 tahun, maka BEE akan menurun
2% setiap 10 tahunnya.
2. Gender
BEE pada laki-laki > wanita
3. Pertumbuhan
BEE paling tinggi pada saat masa pertumbuhan (masa
bayi dan remaja)
4. Tinggi badan
5. Masa otot
BEE akan lebih tinggi pada masa otot yang lebih banyak
6. Temperatur
Setiap peningkatan temperature sebesar 10C (di atas temperature
normal, 370C) BEE akan meningkat 13%.
7. Tidur
BEE akan berkurang 10%
8. Endokrin
Hipertiroid : BEE meningkat 75 – 100 % Hipotiroid : BEE menurun 30 – 40 %
Sebelum menstruasi BEE agak meningkat dan selama menstruasi BEE menurun.
9. Status nutrisi
BEE menurun pada Protein Energy Malnutrition (PEM)
10. Kehamilan
Menjelaskan metabolisme
Metabolisme Karbohidrat
•
Sebagian besar diabsorbsi dalam bentuk
glukosa.
•
Konsentrasi glukosa plasma paling penting
karena
hanya glukosa
yang dapat
dimetabolisme oleh otak.
•
Karbohidrat yang kita makan ada 2 jenis,
yaitu:
1)
available carbohydrat
e yang dicerna,
diabsorbsi,
dan digunakan sebagai sumber energi
2)
unavailable carbohydrate
yang
Katabolisme Glukosa
•
Ekstraksi energi dari glukosa dapat
Katabolisme Glukosa
• Glikolisis
– Terjadi di sitoplasma
– Glukosa 2 Asam Piruvat + 2 NADH + 2 ATP
• Respirasi Oksidatif
– Terjadi di mitokondria sel
– 2 Asam Piruvat 2 Asetil KoA + 2 NADH + 2 CO2 – Asetil KoA 2 ATP + 2 FADH + 6 NADH + 4 CO2
• Transpor Elektron
– Terjadi pada membran dalam mitokondria
– Menghasilkan 32 ATP
• Total ATP diperkirakan 36 ATP. Ini menunjukkan bahwa ada
sekitar 38% energi total dalam satu molekul glukosa.
Glukoneogenesis
•
Merupakan pembentukan glukosa dari
sumber-sumber nonkarbohidrat, seperti
asam laktat, beberapa jenis asam amino,
gliserol, dan beberapa jenis asam lemak.
•
Glukoneogenesis ini berfungsi untuk
mempertahankan kadar gula darah yang
cukup saat kelaparan, saat asupan
karbohidrat terbatas, atau saat latihan
berat, yaitu ketika asam laktat yang
•
Proses ini hampir semuanya berlangsung di
hati, tetapi pada orang kelaparan, ginjalnya
akan membentuk glukosa. Proses ini juga
berlangsung di beberapa area yang sangat
terbatas pada sel epitel usus halus.
•
Glukoneogenesis distimulasi oleh
konsentrasi karbohidrat selular yang
Glikogenesis
•
Merupakan proses anabolik
pembentukan glikogen untuk simpanan
glukosa saat kadar gula darah tinggi,
seperti setelah makan.
Glikogenolisis
•
Merupakan penguraian glikogen
menjadi glukosa untuk dilepas ke
aliran darah oleh hati saat tubuh
membutuhkan energi.
•
Penguraian ini dipercepat oleh
Metabolisme Lemak
•
Transpor lemak dalam aliran darah,
Kilomikron
•
Terbentuk dalam mukosa usus dari asam lemak
dan griserol
•
Terdiri dari 90% trigliserida ditambah kolesterol,
fosfolipid, dan selubung tipis protein.
•
Empat jam setelah makan, sebagian besar
dikeluarkan dari darah oleh jaringan adiposa dan
hati.
•
Enzim lipoprotein yang ditemukan dalam hati
dan kapilar jaringan adiposa, mengurai
•
Asam lemak dan gliserol berikatan menjadi
trigliserida (lemak netral).
•
Simpanan lemak akan ditarik dari jaringan
adiposa jika diperlukan untuk energi. Enzim
lipase sensitif hormon mengurai trigliserida
kembali menjadi asam lemak dan gliserol.
•
Jumlah simpanan lemak bergantung pada total
Asam Lemak Bebas
•
Merupakan asam lemak yang terikat
pada albumin, salah satu protein
plasma.
•
Bentuk lemak bebas ini adalah
Lipoprotein
•
Merupakan partikel kecil yang komposisinya
serupa kilomikron.
•
Disintesis terutama di hati. Dipakai untuk
tranpor lemak antar jaringan dan bersirkulasi
dalam darah pada tahap postabsorptif setelah
kilomikron dikeluarkan dari darah.
•
Lipoprotein dibagi menjadi tiga, sesuai dengan
densitasnya, yaitu:
– VLDL – LDL
Katabolisme Lemak
•
Gliserol memasuki sel dan diubah oleh enzim
menjadi gliseraldehid 3 fosfat yang masuk dalam
jalur glikolisis. Gliserol kemudian dapat terlibat
dalam siklus asam sitrat atau dipakai dalam
sintesis ulang glukosa.
•
Asam lemak memasuki sel dan ditranspor menuju
mitokondria oleh protein carrier. Dalam matriks
mitokondria, asam lemak diubah melalui proses
oksidasi beta menjadi asetil KoA yang kemudian
akan dimetabolis melalui siklus asam sitrat.
•
Energi yang didapat dari penguraian lemak sangat
•
Molekul asetil dapat berkondensasi untuk
membentuk asam osetoasetat yang diubah menjadi
asam hidroksibutir beta dan aseton.molekul-molekul
ini disebut badan keton.
•
Badan keton adalah produk normal oksidasi asam
lemak. Kadar badan keton dalam darah biasanya
rendah karena sebagian besar jaringan, kecuali hati
dapat melakukan metabolisme badan keton kembali
menjadi asetil KoA.
•
Jika laju katabolisme tinggi dan banyak asetil KoA
yang terbentuk, maka hati akan memproduksi dan
melepas lebih banyak keton dibandingkan yang
dapat diterima jaringan. Keton yang berlebihan
berakumulasi dalam aliran darah (ketosis). Pada
ketosis yang parah, asidosis, dan pH lebih rendah
yang terbentuk akan menyebabkan koma dan
• Ada tiga alasan untuk penurunan persediaan glukosa
dan laju oksidasi asam lemak dan produksi keton yang berlebihan, yaitu:
1. Kelaparan
Mengakibatkan oksidasi beta asam lemak berlebihan karena kurangnya glukosa untuk energi.
2. Diet rendah karbohidrat, tinggi lemak
Hal ini megakibatkan kadar keton dalam darah karena tidak ada jalur biokimia untuk mengubah lemak
menjadi karbohidrat dan asam lemak menjadi sumber energi utama.
3. Dalam diabetes melitus tidak terkontrol
kekurangan insulin yang merangsang pemasukan dan penyimpanan glukosa dalam sel tubuh,
Anabolisme Lemak
• Jenis lemak yang disebut asam lemak esensial merupakan jenis asam lemak yang harus didapat dalam makanan.
• Jika karbohidrat dalam makanan lebih banyak daripada yang dapat disimpan sebagai glikogen atau digunakan untuk energi, atau banyak protein. Maka trigliserida
Pengaturan Metabolisme Lemak
• Metabolisme lemak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Hormon
Berfungsi untuk mengendalikan keseimbangan antara penguraian dan penyimpanan lemak.
a. Insulin yang merupakan faktor pengendali terpenting b. Epinefrin, glukagon, hormon pertumbuhan, ACTH, dan tiroksin yang merangsang penguraian dan pelepasan
asam lemak dari simpanan trigliserida dalam jaringan adiposa.
2. Kendali Saraf
Pada metabolisme lemak berlangsung stimulasi
Metabolisme Protein
• Asam amino yang berasal dari protein dalam makan
diabsorpsi dari usus melalui transpor aktif dan dibawa ke hati. Di hati, asam amino disintesis menjadi molekul protein atau dilepas ke dalam sirkulasi untuk ditranspor menuju sel lain.
• Setelah memasuki sel-sel tubuh, asam amino bergabung dengan ikatan peptida membentuk protein selular yang dipakai untuk pertumbuhan dan regenerasi jaringan.
• Hanya ada sedikit simpanan asam amino dalam sel-sel
tubuh, kecuali sel-sel hati. Protein intraseluler tubuh sendiri terus terhidrolisis menjadi asam amino dan disintesis ulang menjadi protein. Asam amino dari makanan dan dari
Katabolisme Protein
• Penguraian asam amino untuk energi ini berlangsung
di hati.
• Jika sel telah mendapatkan protein yang mencukupi
kebutuhannya, setiap asam amino tambahan akan dipakai sebagai energi atau disimpan sebagai lemak.
• Deaminasi asam amino yang merupakan langkah
pertama yang melibatkan pelepasan satu hidrogen dan satu gugus amino sehingga membentuk amonia (NH3).
• Amonia diubah menjadi urea melalui siklus urea
•
Bagian asam amino non nitrogen yang tersisa
disebut produk asam keto yang teroksidasi
menjadi energi melalui siklus asam sitrat.
Beberapa jenis keto dapat diubah menjadi
glukosa (glukoneogenesis) atau lemak
(lipogenesis).
•
Karbohidrat dan lemak adalah cadangan
Anabolisme Protein
• Sintesis protein dari asam amino berlangsung di sebagian besar sel tubuh. Asam amino bergabung dengan ikatan peptida pada rangkaian tertentu yang ditentukan
berdasarkan penentuan gen.
• Transaminasi yang berlangsung di hati merupakan sintesis asam amino nonesensial melalui pengubahan jenis asam amino menjadi jenis lainnya. Proses ini melibatkan
pemindahan satu gugus amino (NH2) dari sebuah asam amino menjadi satu asam keton.
• Sebelas asam amino lainnya merupakan asam amino nonesensial yang dapat disintesis oleh sel.
• Protein nabati disebut protein tidak lengkap, karena tidak memiliki beberapa asam amino esensial.
Adaptasi
merupakan proses penyesuaian fungsi-fungsi
tubuh guna untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya.
Metabolisme
merupakan Jumlah keseluruhan reaksi kimia
dan fisik dan penggunaan energy dalam tubuh yang
Latihan/Aktifitas
menimbulkan terjadinya perubahan energi kimia
menjadi energi mekanik. Oleh karena itu dalam latihan harus
mengetahui persediaan energi kimia, kapan energi kimia tersebut
diperlukan, bagaimana proses penyediaanya dan dimana energi
tersebut berasal dan disimpan, yang semuanya itu menyangkut
ADAPTASI METABOLIK PADA LATIHAN
Adaptasi anerobik
Adaptasi aerobik
• Peningkatan sistem ATP-PC • Peningkatan glikolisis
anaerobik
Adaptasi Anaerobik
•
Peningkatan sistem ATP-PC
Meningkatnya kapasitas ATP-PC disebabkan oleh perubahan zat kimia, yaitu (1) meningkatkan tingkat penyimpanan ATP-PC pada otot, (2) meningkatkan enzim dalam sistem ATP-PC. Pemecahan ATP dipermudah oleh enzim, sedangkan resintesis dipermudah dengan enzim miokinase dan kreatin phospo kinase
•
Peningkatan glikolisis anaerobik
Adaptasi aerobik
•
Perubahan supplai kapiler
Jumlah kapiler yang mensupplai pada setiap otot menjadi lebih banyak 5–10%, dan pada latihan yang lebih lama dapat meningkat sampai 15 %. Peningkatan jumlah kapiler ini memungkinkan pertukaran gas, panas, sisa metabolisme, dan nutrisi antara darah dan otot semakin besar. Hal ini menjaga produksi energi dan kontraksi otot yang berulang-ulang.
•
Perubahan kadar myoglobin
Myoglobin berfungsi membawa oksigen dari membran sel ke metokondria untuk metabolisme aerobik. Latihan ketahanan banyak memerlukan oksigen, sehingga kadar myoglobin dapat meningkat 75 s/d 85 %, myoglobin ini banyak terdapat pada serat otot
•
Perubahan enzim oksidative
Aktivitas enzim oksidatif meningkat pada latihan ketahanan. Peningkatan jumlah dan ukuran metokondria disertai dengan peningkatan efisiensi metokondria.
Adaptasi Metabolik Ketika puasa
•
Penurunan hormon insulin
•
Penurunan hormon tiroid
•
Penurunan konsumsi oksigen
•
Peningkatan katabolisme protein
•
Penurunan panas tubuh
•
Segolongan penyakit akibat gangguan
metabolisme dan bersifat sistemik
•
Penyakit ini ada 3 golongan:
1. Gangguan metabolisme karbohidrat
2. Gangguan metabolisme protein
3. Gangguan metabolisme lemak
•
Dapat menimbulkan kelebihan atau kekurangan zat
GANGGUAN METABOLISME KARBOHIDRAT
Diabetes melitus (
Hiperglykemia)
• Dasar penyakit adalah defisiensi insulin • Gejala klinis penyakit :
– Hiperglikemia – Glikosuria
– Dapat diikuti gangguan sekunder metabolisme protein dan
lemak
– Dapat berakhir dengan kematian
• Insidensi terbanyak usia 50 – 60 thn
Etiologi:
• Sebab tepat belum diketahui
• berhubungan dgn kelainan hormonal – Insulin
– Growth hormon – Hormon steroid
• Keadaan diabetes timbul akibat ketidak seimbangan dalam interaksi
pankreas, hipofisis dan adrenal
Pankreas
• Pankreas mempunyai pulau Langerhans : sel beta dan sel alpha – Sel beta : hormon insulin
– Sel alpha : menghasilkan hormon glukgon
– Efek anti insulin → berfungsi sebagai faktor hiperglikemik dan
Kelenjar Hipofisis
– Growth hormon – Hormon ACTH
– Efek menghambat enzim hexoki nase.
– Bila kelenjar hipofisis hiperaktif → menyebabkan terjadi diabetes
Kelenjar Adrenal
– Glukoneogenesis yaitu perubahan bentuk protein menjadi
karbohidrat.
– Karena pengaruh hormon steroid yang dihasilkan oleh kortex
adrenal
– Bila berlangsung terus menerus → menekan sel beta pankreas →
menimbulkan difesiensi insulin permanen
KOMPLIKASI DIABETES MELITUS
• Merupakan gangguan biokimia.
• Cedera morfologik sebenarnya tidak dapat untuk menegakkan
diagnosis
• Tidak selalu sebagai dasar dari pada gangguan metabolisme
• 20 % penderita meninggal tidak menunjukkan bukti-bukti kelainan
anatomik
Pankreas
• Seperempat penderita : pankreasnya normal
• Pada umumnya kerusakan pada sel beta ringan → tidak mungkin
menimbulkan gangguan produksi insulin
• Bila ada :
– Hialinisasi – Fibrosis
– Vakoalisasi hidropik yang sebenarnya merupakan penimbunan
Pembuluh darah
• Bila gangguan metabolisme karbohidrat terlalu lama → hiperglikemik
menahun, pada otot, hati dan jantung terjadi difisiensi.
• Lemak dimobilisasi sebagai sumber tenaga →lemak dalam darah
bertambah.
• Lipaemia dan cholestrolimia → gangguan vaskular, dengan komplikasi
aterioskelosis merata → skeloris pembuluh darah arteri coronaria, ginjal dan retina
Mata
• Skelosis arteri retina → retinitis diabetika. • Berupa
– perdarahan kecil-kecil tidak teratur
Jantung
• Sklerosis arteri coronaria → infrak otot jantung
Ginjal
• Kelainan degeneratif pada alat vaskular glomeruler – tubular • pyleonepritis akut maupun kronis
Kulit
• Penimbunan lipid dlm makropag-makropag pada dermis →xantoma
diabetikum
Susunan syaraf
• Pada syaraf tepi dan kadang medula spinalis • Perubahan degeneratif
– Demyelinisasi – Fibrosis
Hati
• Perlemakan → hepatomegali dan infiltasi glikogen
• Disebabkan karena defisiensi karbohidrat → sumber tenaga dari
lemak → imobilisasi lemak berlebihan → defisiensi lipotropik → lemak tidak dapat diangkut dari sel → penimbunan lemak berlebihan
Klinis
• Polyphagia : tubuh tidak dapat memetabolisme karbohidrat yg
dimakan →penderita banyak makan
Hipoglykemia
Patologis : Sering ditemukan pada 3 keadaan:
1. Akibat pemakaian insulin berlebihan pada diabetes 2. Pada pengobatan psykosis dengan shock hipoglikemik
GANGGUAN METABOLISME PROTEIN.
• Penyakit akibat kelebihan protein (-) • Defisiensi protein
– Terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan
kalori, asam amino, mineral, dan faktor lipotropik
– Akibatnya :
• Pertumbuhan tubuh
• Pemeliharaan jaringan tubuh
• Pembentukkan zat anti dan serum protein akan
terganggu.
– Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan
MACAM-MACAM PENYAKIT DEFISIENSI PROTEIN
Hipoproteinemia
• Sebab :
– Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih
– Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati
– Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus,
juga pada penyakit ginjal
Hipo dan Agammaglobulinemia Ada 3 jenis :
1. Hipoagammaglobulinemia kongenital
 Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 thn  Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi  Plasma darah tidak mengandung gamma protein
 Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) krn
2
. Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat
– Pada pria dan wanita pada semua usia – Penderita mudah terkena infeksi
– Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum →
mengakibatkan limfadenopathi dan splenomegali
3.
Hipoagammaglobulinemia sementara
– Hanya ditemukan pada bayi
– Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang
Pirai atau Gout
• Akibat gangguan metabolisme asam urat → asam urat serum meninggi
→ pengendapan urat pada berbagai jaringan
• Asam urat merupakan hasil akhir dari pada metabolisme purin. • Secara klinis :
– Arthritis akut yg sering kambuh secara menahun
– Pada jaringan ditemukan tonjolan-tonjolan disebut “tophus” • Di sekitar sendi
• Bursa
• Tulang rawan • Telinga
• Ginjal
GANGGUAN METABOLISME LEMAK
Kelebihan lemak (Obesitas)
• Terjadi kalori didapat > kalori yg dimetabolisme (hipometabolisme) • Terjadi pada hipopituitarisme dan hipotiroidisme.
• Kalori yg dibutuhkan menurun → berat badan naik, meskipun diberi
makan tidak berlebihan
• Lemak ditimbun pada: – Jaringan subkutis
– Jaringan retroperitoneum – Peritoneum
– Omentum – Pericardium – Pankreas
Hiperlipemia
•
Jumlah lipid darah total dan kholesterol meningkat
•
Terdapat pada :
–
Diabetes melitus tidak diobati
–
Hipotiroidisme
–
Nefrosis lupoid
–
Penyakit hati
–
Sirhrosis biliaris
–
Xantomatosa
–
Hiperlipidemi
–
Hiperkholesterolemi
•
Penimbunan lemak terjadi di dinding pembuluh darah
Defisiensi lemak
•
Terjadi pada
–
Kelaparan (starvation)
–
Gangguan penyerapan (malabsorption) : penyakit celiac,
sprue, penyakit Whipple.
•
Tubuh terpaksa mengambil kalori dari simpanannya karena
intake kurang
•
Yang mula-mula dimobilisasi : karbohidrat dan lemak, dan
hanya pada keadaan gizi buruk akhirnya protein diambil dari
jaringan
•
Pada penyakit Whipple selain difisiensi lemak, juga difisensi
Vitamin
•
Senyawa organik yang diperlukan dalam jumlah
kecil untuk proses metabolik normal.
•
Vitamin harus termasuk dalam komponen
makanan karena sebagian besar vitamin tidak
dapat disintesis dalam tubuh.
•
Vitamin juga sejenis senyawa organik sebagai
pelengkap diet untuk kesehatan, kehidupan,
dan pertumbuhan, tetapi tidak untuk
•
Vitamin larut dalam air adalah
vitamin B dan C mudah diabsorpsi oleh tubuh
•
Vitamin larut dalam lemak adalah vitamin
•
Hypervitamin A → sakit kepala, anoreksia,
pembesaran hati dan limpa, dermatitis
•
Hypervitamin D → batu ginjal, dan perkapuran
tulang
•
Hypervitamin K → anemia dan kelainan gastro
Mineral
•
Mineral dibutuhkan untuk menjaga kesehatan.
Selain yang telah ditetapkan dalam kebutuhan
diet harian,hendaknya dimasukkan juga aneka
macam
unsur renik
unsur yang ditemukan
didalam jaringan dalam jumlah yang sangat
Unsur renik (trace element)
Arsenik
Mangan
Molibdenum
Nikel
Selenium
Silikon
Vanadium
Seng
Krom
Kobalt
Tembaga
Fluor
•
Defisiensi besi menyebabkan anemia
•
Defisiensi iodium menyebabkan gangguan tiroid
•
Kobalt merupakan bagian dari molekul vitamin B
12dan
defisiensi vitamin B
12menimbulkan amenia megaloblastik
•
Defisiensi seng menyebabkan ulkus kulit, penekanan
respons imun dan dwarfisme hipogonad
•
Defisiensi tembaga menyebabkan anemia dan gangguan
osifikasi
•
Defisiensi krom menyebabkan resistensi insulin
Pengaturan Suhu Tubuh
•
Suhu tubuh diatur oleh sistem saraf
dan sistem endokrin
1) Sistem Saraf
•
Pusat pengatur suhu tubuh
hipotalamus→
preoptik
hipotalamus anterior.
Hipotalamus
Suhu tubuh manusia dikendalikan oleh
hipotalamus. Salah satu di antara fungsi
hipotalamus yang paling penting karena
terhubung dengan sistem syaraf dan
kelenjar hipofisis yang merupakan salah
satu homeostasis sistem endokrin adalah
fungsi neuroendokrin yang berpengaruh
terhadap sistem syaraf otonomi sehingga
dapat memelihara homeostasis tekanan
darah, denyut jantung, suhu tubuh dan
perilaku konsumsi dan emosi.
Hipotalamus berfungsi sebagai monitoring dan mengontrol berbagai aktivitas tubuh yang sangat banyak.
Hipotalamus meningatkan produksi panas dengan cara meningkatkan metabolisme melalui sekresi hormon
thyroid, yaitu epinephrin dan norepinephrin medulla adrenalis
Dalam keadaan normal, hipotalamus menjaga suhu inti “set point”(suhu tubuh optimal) sebesar 1˚C oleh
perubahan suhu permukaan tubuh dan darah
Pada mekanisme suhu tubuh, hipotalamus anterior
berperan dalam stimulais mekanisme kehilangan panas, juga vasodilatasi, keringat, dan keadaan
terengah-engah.
Hipotalamus anterior :
–
Stimulasi mekanisme kehilangan panas
–
Vasodilatasi, keringat, terengah-engah
Hipotalamus posterior :
–
Kontrol produksi panas
Mekanisme
Homeostasis
Mekanisme ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan merangsang koordinasi
tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga lingkungan dinamis dalam tubuh akan berada pada jumlah yang normal.
2 koordinasi badan yang terlibat ialah:
Kordinasi kimia - Seperti hormon
Kordinasi saraf - Seperti impuls saraf
Beberapa proses-proses yang terlibat ialah:
Umpan balik positif - Contoh demam, badan akan
bertambah panas untuk membunuh bakteri dan virus.
Umpan balik negatif - Contoh keadaan panas, badan
Pengaturan suhu tubuh pada saat
keadaan dingin
Ada dua mekanisme tubuh untuk
keadaan dingin yaitu :
1. Secara fisik yaitu pengaturan atau
reaksi yang terdiri dari perubahan
sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu
badan (piloerektion) => erector villi.
2. Secara kimia yaitu terdiri dari
Pengaturan secara fisik
Pengaturan secara fisik dilakukan dengan dua cara :
1. Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus
vasokontriksi)
Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bisa
berkurang hingga 1% dari pada dalam keadaan panas.
Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas
yang keluar dikurangi atau penambahan isolator yang
sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.
2.Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah)
Pada prinsipnya yaitu panas/temperature inti tubuh
terutama akan lebih dihemat (dipertahankan) bila
Pengaturan secara kimia
•
Pada keadaan dingin, penambahan
panas dengan metabolisme akan
terjadi secara sengaja dengan
kegiatan otot-otot ataupun dengan
cara menggigil.
•
Pada menggigil kadang terjadi
kontraksi secara simultan sehingga
seluruh badan kaku dan terjadi
Pengaturan suhu tubuh pada saat
keadaan panas
Fisik:
 Penambahan aliran darah permukaan tubuh
 Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan
 Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan  Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature
kurang/dibawah 34OC.
Keringat :
 Pada temperature diatas 34°C, pengaturan sirkulasi panas
tidak cukup dengan radiasi, mekanisme panas yang dipakai dalam keadaan ini dengan cara penguapan (evaporasi).
 Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara
periodik memompa tetesan cairan keringat dari lumen permukaan kulit. keringat merupakan mekanisme
2).
Sistem Endokrin
a. Medula adrenal : Dingin
mengakibatkan sekresi yg
menstimulasi metabolisme shg
meningkatkan pembentukan panas.
b. Kelenjar tiroid : Dingin
meningkatkan skresi tiroksin yg
mengakibatkan peningkatan
Hormon kelamin pria dapat meningkatkan
kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15%
kecepatan normal, menyebabkan peningkatan
produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi
suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena
pengeluaran hormon progesterone pada masa
ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 –
0,6°C di atas suhu basal
Hormon pertumbuhan (
growth hormone
)
dapat menyebabkan peningkatan kecepatan
metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya,
Macam – Macam Suhu
Tubuh
Suhu inti
adalah suhu di bagian dalam tubuh
kepala, trunk, semua organ vital yang
dilingkupinya seperti jantung, ginjal, hepar, dst
Suhu permukaan
meliputi permukaan kulit dan anggota badan
Suhu inti biasanya lebih tinggi dari suhu
permukaan. Mekanisme pengaturan suhu tubuh
akan menjaga suhu inti tetap konstan mendekati
37 C (98,6 F)
Macam-macam suhu tubuh menurut (Tamsuri Anas 2007) :
 · Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C
 · Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 – 37,5°C  · Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 – 40°C  · Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C
 Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti
(core temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C). selain itu, ada suhu permukaan (surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu
Tubuh Berubah
1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat :
a. Vasodilatasi  disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior (penyebab
vasokontriksi) sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.
b.Berkeringat  pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi.
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu
Tubuh Berubah
2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun :
a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh  karena
rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior.
b. Piloereksi  Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel rambut berdiri.
c. Peningkatan pembentukan panas  sistem
Perbedaan Derajat Suhu Normal
Pada Berbagai Kelompok Usia
Usia Suhu (°C)
Kemudian, energy masih banyak menjadi panas sewaktu ditransfer dari ATP ke
system fungsional sel, bahkan pada
•
Pada dasarnya semua pengeluaran energy oleh
tubuh diubah menjadi panas. Satu-satunya
pengecualian yang bermakna terjadi apabila otot
dipakai untuk melakukan beberapa bentuk kerja di
luar tubuh. Misalnya, bila otot mengangkat suatu
benda atau mendorong tubuh sendiri menaiki
tangga, sejenis energy potensial dihasilkan dengan
meningkatkan suatu massa melawan gaya berat.
Tetapi bila tidak terjadi pemakaian energy keluar,
semua energy yang dilepaskan oleh proses
DEMAM
AKIBAT PANAS
HIPOTERMI
BUATAN
HIPOTERMI
Kelainan Pengaturan Suhu Tubuh
•
DEMAM
•
Demam yang berarti suhu tubuh di atas batas normal,
dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak sendiri atau
oleh bahan-bahan toksik yang memengaruhi pusat
pengaturan suhu.
•
Demam merupakan mekanisme pertahanan yang penting.
•
Selama demam, metabolisme meningkat dan konsumsi
oksigen bertambah. Metabolisme tubuh meningkat 7%
untuk setiap derajat kenaikan suhu. Frekuensi jantung
dan pernapasan meningkat untuk memenuhi kebutuhan
metabolik tubuh terhadap
nutrient
. Metabolisme yang
meningkat menggunakan energi yang memproduksi
panas tambahan.
•
Penyebab demam ada berbagai macam, diantaranya
HEAT STROKE
• Keadaan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan
dengan suhu tinggi dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Kondisi ini disebut heat stroke, kedaruratan yang berbahaya panas dengan angka mortalitas yang tinggi.
• Semua beresiko termasuk yang masih sangat muda atau sangat
tua, yang memiliki penyakit kardiovaskular, hipotiroidisme,
•
Tanda dan gejala heatstroke termasuk gamang,
konfusi, sangat haus, mual, kram otot, gangguan visual,
dan bahkan inkontinensia. Tanda lain yang paling
penting adalah kulit yang hangat dan kering.
•
Penderita heatstroke tidak berkeringat karena
kehilangan elektrolit sangat berat dan malfungsi
FROSSBITE
•
Bila tubuh terkena suhu rendah yang ekstrim
•
Terjadi pada telinga, jari-jari, dan kaki
•
Hal ini harus diatasi dengan melakukan
pemanasan, karena bila tidak ditanggulangi
KELELAHAN AKIBAT PANAS
• Kelelahan akibat panas terjadi bila diaforesis yang banyak
mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan.
• Disebabkan oleh lingkungan yang terlalu panas.
• Tanda dan gejala kurang volume cairan adalah hal yang umum