ii BAB X ASPEK KELEMBAGAAN
10.1 Kondisi Eksisting (Organisasi, Tata Laksana dan SDM) 10.1.1 Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi
Tugas Pokok Dinas Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang
adalah melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam bidang
Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang dalam rangka pelaksanaan
tugas desentralisasi dan tugas lain yang diberikan oleh Bupati serta
melaksanakan ketatausahaan dinas.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok diatas, Dinas Perumahan,
Cipta Karya dan Tata Ruang mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis Dinas Perumahan, Cipta Karya dan Tata
Ruang.
b. Penyusunan Rencana strategis Dinas Perumahan. Cipta Karya dan
Tata Ruang.
c. Penyelengaraan pelayanan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum sesuai dengan lingkup tugasnya.
d. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dalam bidang Perumahan,
Cipta Karya Dan Tata Ruang.
e. Pelaksanaan Tugas-tugas lainnya sesuai sesuai dengan kebutuhan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Selanjutnya tugas poko dan fungsi DPCTR Kabupeten Luwu
diuraikan kedalam masing-masing sub unit kerja, terdiri atas:
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas Perumahan, Cipta Karya Dan Tata Ruang
mempunyai tugas merumuskan konsep sasaran, mengoordinasikan,
menyelenggarakan, membina, mengarahkan, mengevaluasi serta
melaporkan pelaksanaan teknis operasional pemerintahan daerah
bidang Perumahan, Cipta Karya Dan Tata Ruang berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan.
2. Sekretaris
Sekretaris berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala
Dinas. Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan
teknis administratif kepada Kepala Dinas dan seluruh satuan kerja
iii
serta melaksanakan program serta tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas.
Sekretaris mempunyai fungsi :
Perumusan kebijakan teknis administrasi umum, kepegawaian,
keuangan serta program.
Penyelenggaraan kebijakan administrasi umum
Pembinaan, pengordinasisan, pengendalian, pengawasan
pelaksanaan tugas kepala bidang, kepala seksi, kepala sub bagian
dan staf lainnya lingkup sekretariat.
Penyelenggaraan monitoring dan evalusai program.
Pelaksanaan tugas lain yang di berikan pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Sekretaris
dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Sub Bagian yaitu :
a. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian yang mempunyai
tugas pokok membantu sekretaris untuk menghimpun, menyusun,
mengelola dan melaksanakan administrasi umum dan
kepegawaian.
b. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok membantu
sekretaris dalam menghimpun, menginventarisir dan menganalisa
pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan
anggaran, pembukuan serta laporan keuangan.
c. Kepala sub bagian program mempunyai tugas pokok membantu
sekretaris menghimpun, menyusun, mengelola dan melaksanakan
administrasi perencanaan dan pelaporan serta pengendalian dan
evaluasi program.
Ketiga Kepala Sub Bagian tersebut di atas bertanggung jawab
kepada Sekretaris yang masing-masing dibantu oleh beberapa staf.
3. Bidang Perumahan
Bidang Perumahan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui
iv
Tugas pokok Kepala Bidang Perumahan adalah membantu
Kepala Dinas dalam merencanakan dan merumuskan operasionalisasi
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dalam rangka
pelaksanaan tugas dibidang perumahan yang meliputi pengembangan
perumahan, revitalisasi kawasan permukiman serta pemberdayaan
komunitas perumahan.
Kepala Bidang Perumahan mempunyai fungsi :
Penyusunan kebijakan teknis bidang
Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang
Pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan
pelaksanaan tugas Kepala Seksi serta staf lainnya dalam lingkup
bidang.
Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi serta program kegiatan.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas,
Bidang Perumahan dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Seksi yaitu:
a. Seksi Pengembangan Perumahan mempunyai tugas pokok
mempersiapkan bahan penyusunan operasionalisasi, membina ,
mengoordinasikan dan melaksnakan program bidang
pengembangan perumahan.
b. Seksi Revitalisasi kawasan permukiman mempunyai tugas pokok
membantu kepala bidang mempersiapkan bahan penyusunan
opersionalisasi, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan
program dan kegiatan pada sub bidang revitalisasi kawasan
pemukiman.
c. Seksi Pemberdayaan Komunitas Perumahan mempunyai pokok
membantu kepala bidang mempersiapkan bahan penyusunan
opersionalisasi, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan
program dan kegiatan pada sub bidang pemberdayaan komunitas
perumahan.
Ketiga Kepala Seksi tersebut di atas bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Perumahan yang masing-masing dibantu oleh
v 4. Bidang Penataan Ruang
Bidang Penataan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Tugas pokok Kepala Bidang Penataan Ruang adalah membantu
Kepala Dinas dalam merencanakan dan merumuskan operasionalisasi
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dalam rangkah
pelaksanaan tugas dibidang penataan ruang yang meliputi
perencanaan ruang, pemanfaatan dan pengelolaan ruang, serta
pengendalian pemanfaatan tata ruang.
Kepala Bidang Penataan Ruang mempunyai fungsi:
Penyusunan kebijakan teknis bidang
Penyelenggarakan program dan kegiatan bidang
Pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan,
pelaksanaan tugas kepala bidang penataan ruang serta staf
lainnya dalam lingkup bidang.
Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi serta program kegiatan.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas,
Kepala Bidang Penataan Ruang dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Seksi
yaitu :
a. Seksi Perencanaan Ruang mempunyai tugas pokok membantu
kepala bidang mempersiapkan bahan penyusunan
operasionalisasi, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan
program dan kegiatan di sub bidang perencanaan ruang.
b. Seksi Pemanfaatan dan Pengelolaan Ruang mempunyai tugas
pokok membantu kepala bidang mempersiapkan bahan
penyusunan operasionalisasi, membina, mengoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan di sub bidang pemanfaatan
dan pengelolaan ruang.
c. Seksi Pengendalian Pemanfaatan Tata Ruang mempunyai tugas
pokok membantu kepala bidang mempersiapkan bahan
vi
melaksanakan program dan kegiatan di sub bidang Pengendalian
Pemanfaatan Tata Ruang.
Ketiga Kepala Seksi tersebut di atas bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Penataan Ruang yang masing-masing dibantu oleh
beberapa staf.
5. Bidang Tata Bangunan Dan Lingkungan
Bidang Tata Bangunan Dan Lingkungan dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas melalui Sekretaris.
Tugas pokok Kepala Bidang Tata Bangunan Dan Lingkungan
adalah membantu Kepala Dinas dalam merencanakan dan
merumuskan operasionalisasi penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah dalam rangkah pelaksanaan tugas dibidang tata bangunan dan
lingkungan yang meliputi bangunan gedung pemerintah, bangunan
gedung non pemerintah dan pembinaan teknis bangunan serta
tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Kepala Bidang Tata Bangunan Dan Lingkungan mempunyai fungsi:
Penyusunan kebijakan teknis bidang
Penyelenggarakan program dan kegiatan bidang
Pembinaan, pengoordinasian,pengendalian, pengawasan,
pelaksanaan tugas kepala bidang penataan ruang serta staf
lainnya dalam lingkup bidang.
Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi serta program kegiatan.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas,
Kepala Bidang Tata Bangunan Dan Lingkungan dibantu oleh 3 (tiga)
Kepala Seksi yaitu :
a. Seksi Bangunan Gedung Pemerintah mempunyai tugas pokok
membantu kepala bidang mempersiapkan bahan penyusunan
operasionalisasi, membina, mengoordinasikan, melaksanakan
vii
b. Seksi Bangunan Gedung Non Pemerintah mempunyai tugas pokok
membantu kepala bidang mempersiapkan bahan penyusunan
operasionalisasi, membina, mengoordinasikan, melaksanakan
program dan kegiatan di sub bidang bangunan gedung non
pemerintah.
c. Seksi Pembinaan Teknis Bangunan mempunyai tugas pokok
membantu kepala bidang mempersiapkan bahan penyusunan
operasionalisasi, membina, mengoordinasikan, melaksanakan
program dan kegiatan di sub Bidang Pembinaan Teknis Bangunan.
Ketiga Kepala Seksi tersebut di atas bertanggung jawab kepada
Kepala Sub Dinas Perumahan dan Penyehatan Lingkungan yang
masing-masing dibantu oleh beberapa staf.
6. Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman
Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
Tugas pokok Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan
Permukiman adalah membantu Kepala Dinas dalam merencanakan
dan merumuskan operasionalisasi penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah dalam rangkah pelaksanaan tugas dibidang
penyehatan lingkungan permukiman yang meliputi pengelolaan air
minum dan sanitasi masyarakat, pengololaan air limbah dan
persampahan serta penyuluhan dan teknik penyehatan dan
tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai
fungsi:
Penyusunan kebijakan teknis bidang
Penyelenggarakan program dan kegiatan bidang
Pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan,
pelaksanaan tugas kepala bidang penataan ruang serta staf
lainnya dalam lingkup bidang.
Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi serta program kegiatan.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
viii
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas,
Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman dibantu oleh 3
(tiga) Kepala Seksi yaitu :
a. Seksi Penataan Penelolaan Air Minum Dan Sanitasi Masyarakat
mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang mempersiapkan
bahan penyusunan operasionalisasi, membina, mengoordinasikan,
melaksanakan program dan kegiatan di sub bidang Penataan
Pengelolaan Air Minum Dan Sanitasi Masyarakat.
b. Seksi Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan mempunyai
tugas pokok membantu kepala bidang mempersiapkan bahan
penyusunan operasionalisasi, membina, mengoordinasikan,
melaksanakan program dan kegiatan di sub bidang pengelolaan air
limbah dan persampahan.
c. Seksi Penyuluhan Dan Penyehatan mempunyai tugas pokok
membantu kepala bidang mempersiapkan bahan penyusunan
operasionalisasi, membina, mengoordinasikan, melaksanakan
program dan kegiatan di sub Bidang Peyuluhan dan penyehatan.
Ketiga Kepala Seksi tersebut di atas bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Penyehatan Lingkungan Perumahan yang masing-masing dibantu
oleh beberapa staf.
Gambar 1
Struktur Organisasi Dinas Perumahan, Cipta Karya Dan Tata Ruang Kabupaten Luwu
PERDA No. 10 Tahun 2009 tentang perubahan Atas Perda No. 4 Tahun 2009 tentangPembentukan Organisasi dan Tata Kerja DInas Daerah Kabupaten
Luwu
KEPALA
SEKRETARIS
SUBAG KEPEGAWAIAN SUBAG KEUANGAN SUBAG PROGRAM
BIDANG
PERUMAHAN
BIDANG
PENATAAN RUANG
BIDANG
PENATAAN BANGUNAN & LINGKUNGAN
PENGEOLAAN. AIR MINUM & SANITASI MASYARAKAT
SEKSI
REVITALISASI KAWASAN PERMUKIMAN
SEKSI
PEMANFAATAN & PENGELOLAAN RUANG
SEKSI
BANGUNAN GEDUNG NON PEMERINTAH
SEKSI
PENGELOLAAN AIR LIMBAH & PERSAMPAHAN
PEMBINAAN TEKNIS BANGUNAN
SEKSI
ix 10.1.2 Sumber Daya SKPD
Dinas Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 10 Tahun 2009 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan,
Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Luwu.
Kedudukan Dinas Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang
Kabupaten Luwu, yang selanjutnya disingkat DPCTR merupakan lembaga
teknis daerah sebagai unsur penunjang pemerintah daerah yang dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekertaris Daerah Kabupaten Luwu.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, berdasarkan
Struktur Organisasi DPCTR Tahun 2014 didukung dengan jumlah
pegawai sebanyak 71 orang, terdiri atas PNS sebanyak 49 orang, CPNS
sebanyak 2 orang dan pegawai tidak tetap sebanyak 20 orang.
Jumlah pegawai Dinas Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang
Kabupaten Luwu berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2014 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 10.1
Jumlah PNS, CPNS dan PTT Dinas Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Luwu Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2014
No Tingkat Status Kepegawaian Jumlah %
Pendidikan PNS CPNS PTT (Orang)
1 SMA 13 0 20 33 46.48
2 D3 4 0 0 4 5.63
3 S1 26 2 0 28 39.44
4 S2 6 0 0 6 8.45
Jumlah 49 2 20 71 100
Dilihat dari tabel II.1 diatas, Pegawai DPCTR Kabupaten Luwu
sangat menunjang di dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya
masing-x
masing bidang. Dengan tingkat pendidkan SMA sebesar 46,48 %, D3
sebesar 5,63 %, S1 sebesar 39,44 %, S2 sebesar 8,45 %.
Jumlah Pegawai Dinas Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang
Kabupaten Luwu Berdasarkan Tingkat Golongan Tahun 2014, dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 10.2
Pegawai Dinas Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Luwu Berdasarkan Tingkat Golongan Tahun 2011
No Golongan Status Kepegawaian Jumlah % PNS CPNS (Orang)
1 Golongan I 0 0 0 0
2 Golongan II 13 0 13 25.49
3 Golongan III 31 2 33 64.71
4 Golongan IV 5 0 5 9.80
Jumlah 49 2 51 100
Berdasarkan Tabel diatas, Pegawai DPCTR Kabupaten Luwu, terdiri
atas: Golongan II sebesar 25,49 %, Golongan III sebesar 64,71 %, dan
Golongan IV sebesar 9,80 %. Dengan melihat komposisi tersebut maka
pegawai DPCTR banyak ditempati oleh Golongan III.
Disamping pendidikan formal, pegawai DPCTR juga telah mengikuti
pendidikan struktural, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10.3
Pegawai Negeri Sipil Dinas Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Luwu Yang Telah Mengikuti Pendidikan Struktural Tahun 2014
No DIKLATPIM Jumlah (Orang)
1. I 0
2. II 0
3. III 5
4. IV 6
Jumlah 11
Pegawai DPCTR yang telah memperoleh jabatan eselonnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10.4
Pegawai Negeri Sipil Dinas Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Luwu Berdasarkan Tingkat Eselon Tahun 2014
No Tingkat Eselon Jumlah (Orang)
xi
Disamping dukungan sumber daya manusia, dukungan
sarana/prasarana merupakan salah satu prasyarat dalam upaya
mencapai tujuan yang ditetapkan. Dukungan sarana/prasarana yang
dimiliki DPCTR dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10.5
Data Sarana dan Prasarana Milik Dinas Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Luwu Berdasarkan Jenis, Jumlah dan
Kondisi Tahun 2011
No Jenis Barang Jumlah Bahan Keadaan Barang
Barang Baik
Mesin Ketik Manual
xii
Garmin GPS MAP
76 CSX 1 - 1 - -
10.2 Analisis Permasalahan
Kapasitas dan kewenangan instansi Dinas Perumahan, Cipta Karya
dan Tata Ruang menjadi sangat penting karena besarnya tanggung jawab
yang harus dipikul dalam menjalankan roda pengelolaan yang biasanya
tidak sederhana bahkan cenderung cukup rumit.
Kondisi Kelembagaan :
a. Organisasi belum sesuai dengan kapasitas kewenangan yang
dibutuhkan;
b. Dukungan peraturan belum memadai;
c. Terbatasnya SDM yang dimiliki;
d. Manajemen pelayanan masih perlu ditingkatkan;
Masalah yang dihadapi terkait dengan tugas dan fungsi Dinas
xiii
1. Minimnya tenaga teknik representatif yang ada di dinas
2. Ketidaksesuaian latar belakang pendidikan terhadap tupoksi
3. Kualitas SDM yang kurang
4. Kurangnya Fasilitas infrastruktur pendukung kantor
5. Minimnya media informasi tentang keciptakaryaan
Permasalahan diatas dapat diminimalisir dengan membuat program
jangka pendek diantaranya pelatihan peningkatan SDM dan koordinasi
dengan konsultan teknik untuk masalah pekerjaan teknik.
Untuk program jangka panjang diantaranya menambah tenaga teknik
dinas (minimal berjenjang pendidikan S1) sampai 80%, sehingga terwujud
kesesuaian Latar belakang pendidikan dan kualitas SDM terhadap tupoksi,
dan jika perlu aparatur dinas disekolahkan hingga jenjang ahli atau setara
pendidikan S2.
Beberapa usulan dibawah ini akan menjadi penyeimbang dari
permasalahan kelembagaan saat ini dan kedepan :
1. Mengikutsertakan aparatur dinas pada setiap pelatihan yang erat
hubungannya keciptakaryaan.
2. Memberikan informasi kepada aparatur dinas tentang keciptakaryaan
yang upgrading dan berkelanjutan melalui media informasi (Buku dan
Buletin PU keciptakaryaan, dan media online).
3. Menyediakan infrastruktur untuk pendukung kegiatan kelembagaan.
4. Menyiapkan konsultan kebijakan tata ruang sebagai mitra dinas dalam
mengambil keputusan/kebijakan.
MATRIKS SWOT ANALISIS
xiv Identifikasi Faktor
Eksternal Faktor
Opportunity (O) Treat (T)
1. Adanya program kecipta karyaan dari pusat dan daerah.
2. Tersedianya SDA yang memadai
3. Tersedianya investasi bersumber dari APBN, APBD Prov.dan APBD Kab.
4. Adanya badan koordinasi antar wilayah
5. Adanya regulasi tentang penataan ruang
1. Profesionalisme jasa konstruksi (kualitas SDM)
2. Adanya Inflasi harga
3. Adanya perubahan iklim yang menyebabkan Bencana Alam.
4. Stabilitas Politik
5. Koordinasi wilayah
I
1. Jumlah Aparatur yang cukup
2. adanya tupoksi yang jelas
3. adanya Struktur Organisasi
4. Kondisi Wilayah yang kondusif
5. tersedianya Dana (APBD)
1. Peningkatan profesionalisme aparatur yang sesuai bidangnya
1. Mengupayakan peningkatan koordinasi dan kualitas proses pembangunan dilapangan
Weakness (W) W Vs O W Vs T
1. Ketidaksesuaian latar belakang pendidikan dgn tupoksi
2. Rendahnya kualitas SDM aparatur
3. Kurangya Koordinasi 4. Kurangnya sarana &
prasarana Perkantoran
1. Peningkatan kesadaran akan kinerja setiap aparatur
2. Mengupayakan peningkatan SDM & Aparatur pada bidang keciptakaryaan
1. Pembenahan aparatur dan sistem berorganisasi
2. Memberikan pelatihan bagi aparatur
3. Peningkatan kualitas koordinasi dgn stake holder
10.3 Rencana Pengembangan Kelembagaan 10.3.1 Rencana Pengembangan Kelembagaan
Untuk merumuskan rencana pengembangan keorganisasian,
dengan mengacu pada analisis SWOT, dilandaskan pada efektifitas dan
efisiensi yang akan tercipta dari penataan struktur organisasi dan
tupoksinya.
Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan
mengacu pada analisis dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi
antara lain :
a. Perumusan dan pengembangan jabatan struktural dan fungsional.
b. Menyusun analisis jabatan dan beban kerja dalam rangka
mendayagunakan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan satuan
organisasi di masing-masing.
xv
Untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan
mengacu pada analisis SWOT sebelumnya, antara lain :
a. Diperlukan evaluasi tata laksana, pengembangan standar dan operasi
prosedur.
b. Pembagian kerja dan program yang jelas antar unit dalam instansi.
10.3.3 Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia
Untuk merumuskan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia,
dengan mengacu pada analisis SWOT, antara lain diperlukan :
a. Perencanaan karier setiap pegawai sesuai dengan kompetensi
individu dan kebutuhan organisasi.
b. Guna meningkatkan pelayanan kepegawaian, maka perencanaan
pegawai hendaknya mengacu pada analisis jabatan yang terintegrasi
sesuai dengan kebutuhan organisasi.
c. Rencana pengembangan SDM dapat dilakukan dengan peningkatan
jenjang pendidikan serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai
melalui pelatihan :
1. Bimbingan Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah
Negara Pusat, Barat dan Timur serta sertifikasi Pengelola Teknis
2. Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara
3. Bimbingan Teknis Pengelolaan Rumah Negara Golongan III
4. Training of Trainers (TOT) Bidang Penyelenggaraan Penataan
Bangunan dan Lingkungan
5. Training of Trainers (TOT) Sosialisasi Peraturan
Perundangan-undangan Bangunan Gedung dan Lingkungan
6. Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Dit. PBL
7. Peningkatan Kapasitas SDM Dit. PBL bekerjasama dengan Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
8. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang
Keprotokolan
9. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Tata
Persuratan
10. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan dan
xvi
11. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Aparatur Negara
dalam Tanggap Darurat Bencana
12. Pembinaan Teknis Percepatan Proses Hibah/Alih Status Barang
Milik Negara
13. Pembinaan Teknis Penerapan Aplikasi SIMAK BMN
14. Pembinaan Teknis Pengembangan Kompetensi Pegawai
15. Pembinaan Teknis Pemetaan Kompetensi Pegawai