• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS XI SEMESTER 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS XI SEMESTER 1"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS XI

SEMESTER 1

Geografi adalah ilmu yangg memaelajari humunggang kaauaal mermagai gejala dang aeriatiwa yangg terjadi di mukaa mumi, maika fiaika mauaung yangg mengyanggkaut makahluka hidua meaerta aermaaalahangngya melalui aengdekaatang kaeruanggang, ekaologi, dang regiongal. Haail kaajiang geografidiarahkaang ungtuka kaeaengtinggang arogram, aroaea, dang kaemerhaailang aemmanggungang. Dalam mengdeakariaaikaang, memahami, menggidengtifikaaai, menggevaluaai, dang menggataai maaalah

aemmanggungang, geografi dimangtu oleh aejumlah tekangologi aeaerti aenggingderaang jauh, aeta, dang Siatem Ingformaai Geografia (SIG).

Kondisi Geografis Indonesia :

A. Letak Astronomis : LU - LS dan BT - BT.

B. Letak Geografis : terletak diantara 2 benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia, serta terletak diantara 2 samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

C. Letak Geologis : Letak geologis Indonesia dapat dilihat dari beberapa sudut, yaitu sudut

formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur jalur pegunungannya.

D. Letak Geomorfologis : yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat

tersebut terhadap permukaan air laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi.

Luas dan Batas Teritorial Indonesia dibedakan menjadi 3 :

A. Batas Laut Teritorial adalah suatu batas laut yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah laut.

B. Batas Landas Kontinen adalah dasar laut yang jika dilihat dari segi geologi maupun geomorfologinya merupakan kelanjutan dari kontinen atau benua.

(2)

BAB I BIOSFER

A. Pengertian Biosfer

Menurut etimologi, biosfer berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup atau seluruh ruang hidup yang ditempati organisme. Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di bumi. Selain manusia, mahkluk hidup yang mendiami bumi adalah binatang (fauna) dan tumbuh-tumbuhan (flora). Pada dasarnya, biosfer terdiri atas tiga lingkungan utama atau biosiklus (biocycle), yaitu biosiklus darat, biosiklus air tawar (sungai, danau, atau kolam), dan biosiklus air asin (lautan).

Secara rinci, A. Tansley mengemukakan bahwa ekosistem meliputi komponen-komponen berikut ini.

Komponen biotik (berupa makhluk hidup) terdiri atas: a. tumbuh-tumbuhan sebagai produsen,

b. binatang sebagai konsumen; meliputi herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan), carnivora

(pemakan daging), omnivora (pemakan tumbuh-tumbuhan dan daging), dan bakteri dan jamur sebagai pengurai.

2. Komponen abiotik (berupa makluk tak hidup) meliputi iklim, bahan-bahan anorganik berupa mineral-mineral yang terdapat di dalam batuan, tanah, air dan udara. Contohnya antara lain Karbon (C), Nitrogen (N), Karbondioksida (CO2), Air (H2O), Oksigen (O2), protein, karbohidrat, dan lemak.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna

Beberapa faktor yang mempengaruhi keberadan flora dan fauna di muka bumi diantaranya ialah faktor klimatik (iklim), edafik (tanah, dan biotik (makhluk hidup).

Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu suhu, kelembaban udara, angin, dan curah hujan.

a. Suhu

Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi matahari secara langsung maupun tidak langsung. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan

secara merata, akan tetapi karena perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian dan albedo maka suhunya akan berbeda-beda disetiap tempat. Sehubungan dengan itu biasanya tumbuhan dan hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan fisiknya, sehingga hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja yang tidak dapat didiami oleh makluk hidup secara permanen. Akibat perbedaan-perbedaan ini beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab, dan lainnya beradaptasi dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas dan kering.

Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis, diperlukan variasi suhu untuk proses perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru. Begitu pula tumbuhan didaerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca yang bervariasi untuk melangsungkan serangkaian proses regenerasinya.

Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu :

(3)

berada dibawah lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan annual adalah tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim dingin.

2. Kelompok vegetasi perennial, yaitu kelompok tumbuhan yang mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat rendah di musim dingin secara bergantian, sehingga dapat berkembang terus-menerus. Kemampuan inilah menyebabkan kelompok vegetasi perennial dapat berumur lebih dari satu tahun.

b. Kelembaban Udara

Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Zat hara penting akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air juga sangat berperan dalam reaksi

pembentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula bagi manusia dan hewan, air merupakan kebutuhan yang sangat penting.

Berdasarkan tingkat adaptasi terhadap kelembaban lingkungannya, dunia tumbuhan dibedakan menjadi empat yaitu :

1. Xerofit, berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang berarti tumbuhan. Jadi xerofit merupakan kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air atau kering. Daerah persebarannya terutama dikawasan gurun ( kawasan arid ). Contohnya kaktus.

2. Hidrofit, berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada lingkungan yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi i ni adalah cenderung mempunyai sistem perakaran yang dangkal, namun daunnya lebar-lebar dengan ruang renik ( stomata ), mempunyai lapisan-lapisan kulit luar dan daun-daunnya mengarah kearah datangnya sinar matahari. Contohnya teratai, enceng gondok, paku-pakuan, selada air, kangkung dan sebagainya.

3. Mesofit, berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan. Jadi mesofit merupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah lembab tetapi tidak sampai tergenang air.

Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang rendah ( tropis ) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur

4. Tropofit yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah ( menguntungkan dan tidak menguntungkan ) . Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin. Pada

umumnya tumbuhan tropofit berupa tumbuhan yang besar-besar, berdaun lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan sebagai belukar atau pohon-pohon. Berdasarkan ciri tersebut, maka kelompok vegetasi ini merupakan vegetasi khas daerah tropis.

c. Sinar Matahari

Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi ini khususnya dipergunakan untuk mengubah karbondioksida (CO2 ) dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen ( O2 ) di atmosfer sebagai hasil lainnya. Dengan demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan bumi merupakan sumber energi bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan kehidupannya.

d. Curah hujan

(4)

karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini disebabkan tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan sumber makanan bagi hewan.

e. Angin

Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.

Faktor tanah yang berpengaruh karena tanah sebagai media tumbuh dan berkembangnya tanaman, tingkat kesuburan tanah berpengaruh terhadap persebaran tumbuhan.

Faktor tanah disebut pula faktor edafik yang berasal dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan. Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan meumbuhkan vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah yang

mempengaruhi pertumbuhan tanaman abtara lain tekstur, struktur, dan keasaman tanah.

a. Tekstur tanah

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandingan antara pasir, debu dan lempung. Tekstur tanah sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas menampung air dan udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel –partikel yang lebih besar dapat mempunyai tata air yang baik. Tanah yang halus biasanya memiliki potidak tersebar merata. Selain itu alirannya juga sangat lambat sehingga tidak menguntungkan bagi tumbuh-tumbuhan.

b. Struktur tanah

Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran. Struktur tanah menyebabkan perbedaan tingkat kemampuan tanah dalam meloloskan air ( porositas ) dan besar pori-pori antara butir-butir tanah ( permeabilitas ). Porositas dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruh bagian tanah.

c. Keasaman tanah

Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia antar tumbuhan. Tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dalam bentuk cairan. Jika keasaman tanah berkurang sampai beberapa tingkat, maka air akan mempunyai kemampuan yang kecil dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi unsur-unsur hara. Akibatnya sekalipun unsur-unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin hidup dengan baik disana.

Faktor topografi

Faktor topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu yang akhirnya menyebabkan pula perbedaan kelengasan udara. Diantara daerah yang mempunyai ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya berbeda pula karena vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang berlainan. Oleh sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang khas untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.

(5)

C. Persebaran Flora di Dunia

Ø Lingkungan kehidupan laut ( biocycle laut )

Perkembangan kehidupan vegetasi pada perairan laut terutama terdapat pada zona dekat pantai yang masih dapat ditembus sinar matahari. Meskipun air laut bersifat transparan , sinar matahari hanya dapat mencapai kedalaman beberapa puluh meter saja. Penyinaran ini masih pula dipengaruhi oleh kejernihan air laut dan letak laut. Seperti pada tumbuhan didaratan, vegetasi dilaut juga membutuhkan energi dari matahari untuk menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis. Oleh sebab itu pada laut dalam tidak ditemukan vegetasi yang hidup permanen karena lautnya dingin dan gelap. Jika ditemukan tumbuhan-tumbuhan pada wilayah laut dalam tersebut disebabkan oleh aktivitas arus laut yang mengangkutnya ke lokasi lain.

Di dasar laut dangkal banyak terdapat fitoplanton atau tumbuhan kecil yang melayang-layang. Flora yang tumbuh didasar laut antara lain bermacam-macam ganggang, rumput laut, dan lain-lain. Pada zona litoral dan neritis tumbuh vegetasi khas pantai misalnya hutan mangrove yang meliputi bakau, perdu, liana, efipit, dan parasit.. Vegetasi air asin sangat tampak pada zona litoral dan sebagian zona nertitis karena vegetasinya besar-besar dan banyak jumlahnya.

Ø Lingkungan kehidupan air tawar ( biocycle air tawar )

Lingkungan kehidupan air tawar meliputi danau, sungai, kolam, payau, rawa dan bentuk-bentuk perairan darat lainnya. Vegetasi yang banyak berkembang di lingkungan seperti ini diantaranya tenceeratai, paku air, enceng gondok, talas air, pandan, selada, kangkung dan berbagai vegetasi perairan tawar lainnya. Pada perairan darat juga berkembang vegetasi tingkat rendah misalnya ganggang dan lumut.

Ø Lingkungan kehidupan darat ( biocycle darat )

Lingkungan kehidupan darat meliputi daerah yang sangat luas dan sangat bervariasi jenisnya. Biocycle darat terbentang di daerah sekitar khatulistiwa sampai ke daerah kutub utara dan kutub selatan. Lingkungan vegetasi ini berbatasan langsung dengan ;lingkungan kehidupan perairan darat dan lingkungan kehidupan perairan laut.

Sehubungan dengan variasi yang sangat beragam ini maka lingungan vegetasi daratan dibedakan menjadi beberapa bagian yang disebut biochore atau sub lingkungan ( bioma ). Pembagian ini didasarkan pada corak vegetasi utama akibat iklim yang khas pada wilayah-wilayah tersebut.

Biocycle daratan terdiri dari hutan, padang rumput dan gurun. Berikut ini sebaran hutan, padang rumput, dan gurun yang akan dibahas lebih lanjut.

Hutan

Hutan Hujan Tropis

Tersebar di wilayah sekitar ekuator antara lintang 10ºLU – 10°LS, curah hujan antara 200 – 400 cm per tahun, dengan ciri vegetasinya berupa hutan belantara dengan tumbuhan heterogen, tingkat kerapatan tinggi, dengan wilayah persebaran di Indonesia, dataran rendah Amazon (Brazil), Amerika Tengah, wilayah Afrika sekitar katulistiwa, dan Pulau Madagaskar.

Hutan Musim

(6)

kemarau vegetasinya menggugurkan daun (meranggas), tersebar di India, Asia Tenggara, Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Hutan Konifer (Hutan berdaunjarum)

Terdapat di daerah lintang tinggi mendekati kawasan lingkaran kutub, seperti Kanada bagian utara, Eropa Utara, Asia Utara sekitar Siberia, dan pegunungan tinggi di kawasan tropis.

Sabana

Padang rumput yang diselingi semak belukar, banyak dijumpai di Afrika, India, Australia, Amerika Selatan, dan sekitar Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Stepa (Prairi)

Padang rumput yang luas tanpa diselingi semak belukar, terdapat di daerah peralihan antara iklim basah dan iklim kering, tersebar di Rusia antara Eropa Barat sampai Asia Timur, Argentina, dan Amerika Selatan.

Tundra

Padang rumput yang terletak di wilayah-wilayah lintang tinggi yang berbatasan dengan kutub dan mampu bertahan terhadap suhu udara dingin.

Gurun (padang pasir)

Kawasan iklim kering yang ditandai rata-rata jumlah curah hujan tahunan lebih kecil, terletak di sekitar lintang 30° – 35°, terdapat di Asia, Afrika, Amerika, dan Australia.

D. Persebaran Fauna di Dunia

Menurut Alfred Russel Wallace, secara umum wilayah persebaran fauna di permukaan bumi dikelompokan ke dalam enam region, yaitu sebagai berikut:

Paleartik, meliputi wilayah-wilayah di Benua Eropa, Uni Soviet, Jepang, Laut Mediteran, dan Afrika bagian paling utara. Contoh fauna: panda, unta, rusa, dan beruang kutub.

Ethiopian(Afrotropical), meliputi seluruh Benua Afrika (kecuali bagian utara) dan Pulau Madagaskar. Contoh fauna: gajah Afrika, badak bercula dua, kuda nil, gorilla, zebra, jerapah, singa, dan reptil.

Oriental, meliputi wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Contoh fauna: orang utan, banteng, harimau, gajah, dan reptile.

Australian, meliputi wilayah-wilayah Benua Australia, Selandia Baru, dan Pulau Papua. Contoh fauna: hewan berkantung seperti kanguru, kuskus, wallaby, burung cendrawasih, kasuari, kakatua, dan kiwi.

Neartik, meliputi wilayah Amerika Utara (AS dan Kanada), Greenland, sampai bagian tengah Meksiko. Contoh fauna: bison, caribouw, salamander, ayam kalkun, dan kura-kura.

Neotropik, meliputi Meksiko bagian bagian selatan, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Contoh fauna: ikan piranha, belut listrik, Lama, ular anaconda, dan kera.

E. Persebaran Flora di Indonesia

Wilayah flora di Indonesia terdiri atas empat subwilayah, yaitu:

(7)

Keadaan flora pada wilayah ini di dominasi hutan hujan tropis, yaitu hutan yang tumbuh di daerah yang mempunyai curah hujan, suhu, dan kelembaban udara yang tinggi, dan banyak mendapat sinar matahari, pohonnya tumbuh rapat dan lebat, spesiesnya banyak dan beranekaragam, selalu hijau, pohonnya besar dan tinggi. Di daerah pantai Sumatera dan Kalimantan terdapat hutan bakau yang berfungsi menjaga ekosistem pantai, dan mencegah terjadinya erosi pantai.

Flora Jawa – Bali

Keadaan flora Jawa – Bali dikelompokkan menjadi: hutan hujan tropik (di Taman Nasional Cibodas dan Gunung Halimun), hutan muson tropik (hutan jati), sabana tropik(di Jawa Timur dan Bali) , dan hutan bakau (di pantura Jawa).

Flora kepulauan Wallacea

Wilayahnya meliputi Indonesia bagian tengah yaitu pulau Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, dan kepulauan Maluku. Iklimnya lebih kering sehingga di dominasi vegetasi sabana, hutan pegunungan di Sulawesi, hutan campuran di wilayah Maluku dengan jenis rempah-rempah (seperti Pala, Cengkeh, Kayu Manis).

Flora Papua

Flora di wilayah ini di dominasi hutan hujan tropis dengan flora khas yaitu Eucaliptus, sedangkan di daerah pantai banyak dijumpai Mangrove.

F. Persebaran Fauna di Indonesia Fauna Asiatis (Fauna Indonesia Barat)

Terletak di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali, dibatasi oleh Garis Wallace yang membentang antara Selat Lombok dan Selat Makassar.

Fauna Australis (Fauna Indonesia Timur)

Terletak di pulau Papua dan sekitarnya, dibatasi oleh Garis Weber yang terbentang antara Laut Tmor, Laut Seram, dan Laut Halmahera.

Fauna Peralihan (Fauna Indonesia Tengah)

Meliputi di wilayah, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan kepulauan Maluku. Letaknya diantara Garis Wallace dan Garis Weber. Fauna endemik adalah anoa, babirusa, burung maleo, dan komodo.

G. Kondisi lingkungan yang mempengaruhi.

1. Pengahalang Geografi

(8)

berbeda dengan asalnya. Berdasarkan penjelasan ini , terlihat bahwa pengfhalang geografi merupakan faktor penting dalam persebaran organisme di muka bumi.

Penghalang Reproduksi

Penghalang reproduksi merupakan penghalang dalam bentuk tidak terjadinya interhibridasi ( perkawinan ) di antara organisme yang menghuni satu daerah biogeografi dengan daerah biogeografi lainnya. Tidak terjadinya interhibridasi ini akibat adanya penghalang geografi. Dengan demikian penghalang geografi dapat menyebabkan munculnya penghalang reproduksi. Penghalang reproduksi ini menyebabkan terjadinya isolasi reproduksi yang megakibatkan semakin berbedanya organisme tersebut dengan organisme asalnya.

Penghalang Endemis

Penghalang endemis merupakan penghalang dalam bentuk kekhasan organisme akibat menghuni daerah khas pula. Kekhasan ini terjadi akibat adanya penhalang reproduksi yang mencegah terjadinya interhibridasi dengan organisme lain diluar wilayah biogeografi tersebut. Penghalang reproduksi sendiri merupakan akibat dari adanya penghalang geografi. Dengan demikian dapat ditarik hubungan bahwa penghalang geografi menyebabkan penghalang reproduksi menghalangi juga terjadinya oenghalang endemis. Penghalang endemis ini menyebabkan proses endemis organisme semakin khas oraganisme tersebut dan semakin berbeda jauh dengan organisme asalnya.

Dampak Kerusakan Flora dan Fauna Terhadap Kehidupan

A. Kerusakan Flora, Fauna dan dampaknya.

Dalam siklus kehidupan baik hewan maupun tumbuhan selalu terjadi evolusi, seleksi alam, dan adaptasi. Evolusi adalah perubahaan makluk hidup secara perlahan-lahan dari sederhana ke bentuk yang lebih sempurna dalam jangka waktu yang sangat lama. Jadi makluk hidup selalu mengalami perubahaan sehingga timbul spesies baru. Perlu diketahui bahwa tumbuhan dan hewan berasal dari makluk hidup masa lampau yang telah mengalami perubahaan dalam waktu yang sangat lama.

Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup sehingga hanya makluk hidup tertentu yang dapat bertahan dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup yang baru. Makluk hidup yang tidak mampu bertahan dan menyesuaikan dengan lingkungan yang telah berubah akan mati atau pindah kelingkungan lain. Dengan adanya seleksi alam ini, banyak hewan dan tumbuhan yang dulu hidup, sekarang telah punah karena tidak mampu untuk survival menyesuaikan dengan lingkungan atau habitat yang ada.

Contoh kerusakan flora dan fauna yang terjadi di Indonesia akibat kegiatan manusia, misalnya :

1. Hutan menjadi gundul.

Dalam prakteknya tebang pilih juga mengorbankan pohon lain yang tertimpa sehingga banyak pohon kecil yang mati. Apabila penebangan dilakukan secara serampangan maka akan menghabiskan pohon-pohon dihutan.

2. Tanah Longsor.

Akar-akar pohon di hutan berfungsi sebagai penahan tanah agar tidak tererosi dan longsor. Karena pohon sudah mati maka fungsi tersebut juga tidak dapat berlangsung.

(9)

Pohon-pohon di hutan dapat berfungsi sebagai penahan air hujan sehingga air meresap kedalam tanah. Namun, karena fungsi hutan berubah maka akar tidak mampu lagi menahan air akibatnya di dahilir atau di daerah yang lebih rendah akan banjir.

4. Rusaknya hutan habitat hewan dan makluk hidup lain.

Rusaknya hutan berarti rusaknya tempat hidup hewan. Oleh karena itu. Kelestarian hewan di hutan juga terancam, begitu juga dengan makluk hidup lainnya.

Faktor-faktor yang menyebabkan kemusnahan fauna adalah sebagai berikut.

1. Faktor kematian merupakan faktor yang langsung mematikan atau mengurangi populasi. Misalnya pemangsaan, perburuan, penyakit, kelaparan dan kecelakaan.

2. Faktor kesejahteraan merupakan faktor yang menyangkut kuantitas dan kualitas lingkungan hidup fauna. Misalnya makanan, air dan tempat hidup.

3. Faktor manusia merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas makanan, air dan tempat hidup.

Mengapa kita perlu melkakukan perlindungan terhadap fauna ? Hewan merupakan bagian penting dari suatu ekosistim yaitu sebagai konsumen. Hilangnya salah satu komponen dalam ekosistim dapat menyebabkan ekosistim tidak seimbang sehingga dapat berdampak negatif. Untuk menjaga agar keseimbangan alamnya tidak terganggu maka terus diusahakan agar tidak ada komponen alam yang mengalami kepunahan, baik hewan maupun tumbuhan.

B. Pelestarian Flora dan Fauna

Untuk menjaga kelestarian gen tumbuhan atau hewan perlu dilakukan usaha antara lain sebagai berikut:

Diadakan daerah yang dilindungi, seperti cagar alam, hutan lindung, dan suaka margasatwa.

Diadakan daerah penyangga, daerah antara lahan pertanian dan permukiman penduduk dengan daerah cagar alam.

Pengembangan daerah yang dilindungi seperti untuk penelitian, pendidikan, dan pariwisata.

Mendirikan kawasan kebun raya dan kebun binatang yang dijadikan koleksi hidup, misalnya Kebun Raya Bogor dan Taman Safari Indonesia.

(10)

RANGKUMAN

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna :

-Faktor iklim : suhu, kelembaban udara, sinar matahari, curah hujan, angin. -Faktor edafik/tanah : tekstur tanah, struktur tanah, keasaman tanah. -Faktor topografi : ketinggian dan kemiringan lahan.

-Faktor biotik : manusia.

B. Sebaran Flora dan fauna di Indonesia 1. Flora Indonesia Barat :

-Sumatra : pinus, kamper, meranti, kayu besi, kayu manis, beringin dan raflesia. -Jawa : jati meranti, mahoni, beringin, pinang, bunga anggrek dan bugenvil. -Kalimantan : ramin, kamper, meranti, besi, jelutung, bakau, pinus dan rotan. 2. Flora Indonesia Tengah :

- Sulawesi : eboni, kayu besi, kayu hitam, pinus, rotan dan beberapa jenis bunga anggrek.

- Nusa Tenggara : jati, sandelwood, akasia,cendana dan beberapa jenis bunga anggrek. - Maluku : sagu, meranti, gotasa, kayu besi, lenggua, jati, kayu putih, anggrek. 3. Flora Indonesia Timur :

-Papua dan sekitarnya : Agatis alba dan obi. .

1. Fauna Indonesia Barat : Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Bali. 2. Fauna Indonesia Tengah : Pulau Sulawesi, Pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara. 3. Fauna Indonesia Timur : Kepulauan Maluku dan kepulauan kecil sekitarnya dan Papua

(irian) C. Sebaran Flora dan Fauna di Dunia

(11)

Persebaran Fauna di Dunia : Fauna Ethiopian, Fauna Oriental, Fauna Australis, Faun Neotropikal, Fauna Neartik, Fauna Paleartik.

D. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Indonesia

-Dikonsumsi : manusia membutuhkan makanan dari tumbuh tumbuhan dan hewan untuk keperluan tubuhnya agar tetap hidup sehat. Oleh sebab itu beberapa jenis tumbuhan dan hewan dikonsumsi oleh manusia.

-Tujuan pendidikan dan penelitian : suaka margasatwa dan cagar alam merupakan tempat yang sangat ideal untuk tujuan pendidikan dan penelitian karena keadaan alamnya

mempunyai kekhasan jenis jenis tumbuhan, hewan dan ekosistemnya.

-Sarana rekreasi : keanekaragaman flora dan fauna yang ada di Indonesia digunakan pula untuk tujuan rekreasi sehingga dapat menghasilkan devisa bagi pemerintah.

E. Manfaat keanekaragaman hayati di Indonesia :

-Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan -Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang -Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan -Sumber daya hayati sebagai sumber obat

F. Upaya mencegah kepunahan flora dan fauna :

-Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar perkembangannya tidak terganggu. -Membangun beberapa tempat rehabilitasi dan tempat tempat penangkaran bagi hewanhewan tertentu. -Membangun yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus memperhatikankeseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.

-Menetapkan berbagai jenis binatang yang perlu dilindungi. -Melakukan usaha pelestarian hutan.

-Melakukan usaha pelestarian hewan.

(12)

BAB 2 DINAMIKA ANTROPOSFER

A. Antroposfer terdiri atas dua kata yaitu “antrop” (manusia) dan

“sphere” (lapisan). Jadi, antroposfer ialah kajian tentang manusia

dan pengaruhnya terhadap ruang. Aspek yang dikaji dalam

bahasan ini ialah penyebaran, perbandingan jenis kelamin

penduduk dari suatu wilayah, serta hubungan imbal balik antarmanusia

dan lingkungannya.

Antroposfer cabang geografi objek kajiannya adalah keruangan

manusia. Aspek-aspek yang dikaji dalam hal ini adalah penyebaran,

densitas, perbandingan jenis kelamin penduduk dari suatu wilayah,

serta hubungan imbal balik antarmanusia dan lingkungannya

B. Sumber Daya Manusia (SDM) ialah segala potensi dan

kemampuan yang ada pada diri manusia yang dapat dimanfaatkan

bagi kepentingan dan kelangsungan hidup manusia itu sendiri.

Dengan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya itu,

manusia memegang peranan yang penting dalam mengelola suatu

daerah. Hal ini karena bukan saja faktor alam yang menguntungkan

manusia dalam mengolah lahan, melainkan juga faktor

manusianya sendiri. Jadi, interaksi antara alam dengan manusia,

di samping ditentukan oleh faktor alam, juga ditentukan oleh faktor

manusianya, yang di dalamnya mencakup kuantitas beserta

kualitasnya

1. Jumlah dan pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan – kekuatan yang menambah dan kekuatan – kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir ( menambah jumlah penduduk ), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian yang terjadi pada semua golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan : ‘imigran’

(pendatang) akan menambah dan ‘emigran’ akan mengurangi jumlah penduduk.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh 4 komponen yaitu : kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), in-migration (migrasi masuk) dan out-migration (migrasi keluar). Selisih antara kelahiran dan kematian disebut “reproductive change” (perubahan reproduktif) atau ‘natural increase’ (perubahan alamiah). Selisih antara ‘in-migration’ dengan ‘out-‘in-migration’ disebut ‘net ‘in-migration’ atau migrasi neto. Jadi pertumbuhan penduduk hanya dipengaruhi oleh 2 cara yaitu : melalui perubahan reproduksi dan migrasi neto.

Pertumbuhan penduduk tersebut dapat dinyatakan dengan formula sebagai berikut :

Pt = Po + ( B – D ) + ( Mi – Mo )

Dimana : Po : adalah jumlah penduduk pada waktu terdahulu ( tahun dasar ) Pt : adalah jumlah penduduk pada waktu sesudahnya

B : adalah kelahiran yang terjadi pada jangka waktu antara kedua kejadian tersebut

D : adalah jumlah kematian yang terjadi pada jangka waktu antara kedua kejadian tersebut. Mo : migrasi keluar pada jangka waktu antara kedua kejadian

Mi : migrasi masuk pada jangka waktu antara kedua kejadian

(13)

· Sedang, apabila tingkat pertumbuhan penduduk antara 1-2% per tahun · Tinggi, apabila tingkat pertumbuhan penduduk lebih dari 2% per tahun

2. Persebaran Penduduk

Salah satu masalah kependudukan di Indonesia adalah persebaran penduduk yang tidak merata. Di satu pihak Pulau Jawa yang luasnya 6,75% dari luas Indonesia menampung penduduk 58,7% dari seluruh penduduk Indonesia. Di pihak lain pulau – pulau di luar Jawa yang luasnya 93,25% dari luas Indonesia dengan penduduk hanya 41,3% dari jumlah penduduk Indonesia.

Penyebab tidak meratanya penyebaran penduduk di Indonesia adalah sebagai berikut : a. Kesuburan tanah

Pulau Jawa umumnya mempunyai tingkat kesuburan tanah yang tinggi yang disebabkan oleh banyaknya gunungapi. Debu hasil letusan gunungapi sangat membantu kesuburan tanah. Oleh karena itu, penduduk banyak terkonsentrasi pada wilayah – wilayah yang subur tersebut. Sebaliknya wilayah di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan, bagian timur Pulau Sumatera, dan bagian selatan Papua, sebagian besar tanahnya mangandung gambut sehingga sulit untuk dijadikan wilayah pertanian

b. Pembangunan industri

Sebagian besar industri dibangun di Pulau jawa. Kondisi ini memancing tenaga kerja untuk datang mencari pekerjaan pada wilayah – wilayah industri

c. Kualitas pendidikan

Sebagian besar sekolah dan perguruan tinggi yang berkualitas berada di Pulau Jawa. Kondisi ini memancing orang untuk mencari perguruan tinggi yang berkualitas

d. Penyebaran dan pengelolaan sumber daya alam yang kurang merata.

Wilayah di luar pulau Jawa memiliki potensi sumber daya alam yang belum dikelola secara baik dan merata. Misalnya, potensi perikanan di Indonesia timur, potensi emas dan batu bara di Indonesia bagian barat, potensi minyak dan gas alam di wilayah Indonesia timur, dan sebagainya. Eksploitasi sumber daya alam di suatu wilayah dapat memancing penduduk untuk pindah ke wilayah tersebut. Dampak dari penyebaran penduduk yang tidak merata antara lain :

· Masalah perekonomian, seperti pemerataan pendapatan, pemerataan pembangunan, dan pemerataan usaha

· Masalah perindustrian, seperti terkonsentrasinya industri di suatu wilayah tertentu · Masalah sosial, seperti kemiskinan di daerah yang padat penduduknya

· Masalah ketenagakeraan, seperti terkonsentrasinya tenaga kerja di Pulau Jawa

· Masalah pendidikan, seperti kurangnya kualitas pendidikan di daerah – daerah terpencil Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan usaha – usaha dari pemerintah antara lain : · Mendorong program transmigrasi

· Memperlancar transportasi antar wilayah yang padat penduduknya dengan wilayah yang masih jarang penduduknya, baik transportasi darat, laut, maupun udara

· Pembangunan industri di wilayah – wilayah luar Pulau Jawa yang mempunyai potensi sumber daya alam.

· Meningkatkan kualitas pendidikan di luar Pulau Jawa

3. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk adalah susunan atau pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria

tertentu. Kriteria yang sering digunakan antara lain kriteria usia dan jenis kelamin, angkatan

kerja, dan rasio ketergantungan.

a. Komposisi Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin

(14)

Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin itu pada setiap negara tidak selalu sama. Pada umumnya ada tiga bentuk susunan penduduk menurut usia, yaitu:

1) Piramida Penduduk Muda

Apabila sebagian besar penduduknya terdiri atas penduduk berumur muda, yaitu kurang dari lima belas tahun. Kondisi penduduk seperti ini diakibatkan oleh besarnya angka kelahiran dibandingkan angka kematian. Banyaknya penduduk berusia muda mengakibatkan tingginya angka ketergantungan. Hal ini biasanya terdapat di negara-negara berkembang.

2) Piramida Penduduk Stasioner

Bentuk piramida ini merupakan gambaran dari keadaan penduduk yang tetap jumlahnya. Hal ini karena jumlah bayi yang lahir sama dengan jumlah yang meninggal. Dengan demikian, angka ketergantungan rendah. Keadaan penduduk di negara-negara maju berbentuk piramida seperti ini. 3) Piramida Penduduk Tua

Bentuk ini menggambarkan angka kelahiran yang lebih rendah dibandingkan angka kematian. Bila hal ini terjadi secara terusmenerus, akan menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk daerah atau negara bersangkutan.

1. Pertumbuhan Penduduk Alami

Pertummuhang aengduduka alami adalah aertummuhang aengduduka yangg dihitungg dari aeliaih angtara kaelahirang dang kaematiang auatu wilayah. Pertummuhang aengduduka alami daaat dihitungg denggang rumua aemagai merikaut.

X = L - M Keteranggang :

X = aertummuhang aengduduka alami L = jumlah kaelahirang

M = jumlah kaematiang Contoh soal :

Di auatu wilayah dikaetahui terdaaat jumlah kaelahirang 967.000 jiwa aedanggkaang jumlah kaematiangngya adalah 659.000 jiwa. Hitungg aertummuhang aengduduka alamingya!

Jawam: L = 976.000 M = 659.000 X = L - M

= 967.000 – 659.000 = 308.000

(15)

jiwa.

2. Pertumbuhan Penduduk Total

Pertummuhang aengduduka total adalah auatu aertammahang aengduduka yangg tidaka hangya meruaakaang aeliaih kaelahirang dang kaematiang ngamung juga memaerhatikaang migraai aengduduka. Pertammahang aengduduka ingi terjadi aaamila, aertammahang aengduduka aetelah mengjumlahkaang kaelahirang dikauranggi kaematiang dang imigraai dikauranggi emigraai. Pertummuhang aengduduka total daaat dihitungg denggang rumua aemagai merikaut.

Di auatu wilayah dikaetahui jumlah kaelahirang aemeaar 967.000 jiwa dang kaematiang aemeaar 659.000 jiwa, aedanggkaang terjadi imigraai aemeaar 889.000 jiwa dang emigraai aemeaar 512.000 jiwa.

= (967.000 – 659.000) + (889.000 – 512.000) = 308.000 + 377.000

= 685.000 jiwa

Jadi aertummuhang aengdungduka total wilayah teraemut aemeaar 685.000 jiwa.

Angka Kelahiran

a. Angka Kelahiran Kasar/Crude Birth Rate (CBR)

Anggkaa kaelahirang kaaaar adalah anggkaa yangg mengungjukakaang jumlah kaelahirang tiaa 1.000 aengduduka aetiaa tahung. Daaat dikaetahui denggang rumua aemagai merikaut. CBR =

P x

L

1000

Keteranggang:

L = jumlah kaelahirang mayi yangg lahir aada tahung tertengtu P = jumlah aengduduka aada aertenggahang tahung

ka = kaongatangta (1.000) Contoh soal:

Di auatu wilayah dikaetahui mahwa jumlah aengduduka aada aertenggahang tahung 2004 adalah 7.241.500 Jumlah kaelahirangngya adalah 967.000 jiwa. Hitungglah anggkaa kaelahirang kaaaarngya!

(16)

1000 = 134

Jadi CBR wilayah teraemut aemeaar 134 mayi/1000 wangita.

b. Angka Kelahiran Menurut Umur/Age Specific Birth Rate (ASBR)

Penggukaurang kaelahirang ingi memaertimmanggkaang aemmagiang mengurut jengia kaelaming dang golonggang umur. ASBR ialah anggkaa yangg mengungjukakaang jumlah kaelahirang aetiaa 1000 wangita golonggang umur tertengtu aetiaa tahung. Daaat dihitungg denggang rumua aemagai merikaut.

ASBR =

Bx

Px x K

Keteranggang:

Bx = jumlah angaka yangg lahir dari wangita kaelomaoka umur tertengtu Px = jumlah wangita aada kaelomaoka umur x

k = kaongatangta (1000) Contoh soal:

Pada auatu wilayah dikaetahui jumlah aengduduka wangita umur 19- 30 tahung adalah 3.825.000 orangg. Jumlah kaelahirang dalam aatu tahung adalah adalah 967.000 mayi. Hitungglah anggkaa ASBR ngya!

Jawam:

Bx = 976.000 Px = 3.825.000

Jawam: ASBR =

3.825.000

976.000

x 1000

ASBR = 250 jiwa

Jadi ASBR aada wilayah teraemut adalah 250 mayi dari aetiaa 1000 wangita kaelomaoka uaia 19-30 tahung

Angka Kematian

a. Angka Kematian Kasar/Crude Death Rate (CDR)

Anggkaa Kematiang Kaaar ialah anggkaa yangg mengungjukakaang mangyakangya kaematiang aetiaa 1.000 orangg dalam wakatu aetahung. Daaat dihitungg denggang rumua aemagai merikaut.

CDR =

D

P

x 1000

Keteranggang: D = jumlah kaematiang aada tahung tertengtu P = jumlah aengduduka aada aertenggahang tahung

ka = kaongatangta (1.000) Contoh soal :

Dalam auatu wilayah dikaetahui mahwa jumlah aengduduka aada aertenggahang tahung adalah 7.241.500 jiwa aedanggkaang jumlah kaematiangngya adalah 659.000.

Hitungglah anggkaa kaematiang kaaaarngya! Jawam:

D = 659.000 P = 7.241.500

CDR =

7.241.500

659.000

x

1000

= 91 jiwa

(17)

b. Angka Kematian Menurut Umur/Age Specific Death Rate

(ASDR)

Anggkaa kaematiang mengurut umur adalah anggkaa yangg mengungjukakaang mangyaka kaematiang dari 1000 aengduduka uaia tertengtu dalam wakatu aetahung. Daaat dihitungg denggang rumua:

ASDR =

Dx

Px xK

Keteranggang:

Dx = jumlah angaka yangg lahir dari wangita kaelomaoka umur tertengtu

Px = jumlah wangita aada kaelomaoka umur x k = kaongatangta (1000)

Contoh soal:

Dalam auatu wilayah jumlah aengduduka wangita umur 19-30 tahung adalah 3.825.000 orangg. Jumlah kaematiang golonggang umur teraemut dalam aatu tahung adalah 144.000 orangg. Beraaakaah ASDR

ngya? Jawam:

Dx = 144.000 Px = 3.825.000

ASDR =

3.825.000

144.000

x

1000

ASDR = 37.647 jiwa

Jadi ASDR wilayah teraemut adalah 17 orangg dari tiaa 1.000 aengduduka golonggang umur 19-30 tahung.

Pertumbuhan Penduduk

Pertummuhang aengduduka adalah mertammahngya aengduduka yangg aelalu menginggkaat aetiaa tahungngya. Perhitunggang aertummuhang aengduduka alami daaat dihitungg denggang menggetahui terlemih dahulu anggkaa

kaelahirang dang kaematiang. Pertummuhang aengduduka ingi dingyatakaang denggang aeraeng (%). Berdaaarkaang haail aerhitunggang yangg audah ada daaat kaita kaetahui anggkaa kaelahirang kaaaar (CBR) aada aroaingai teraemut adalah aemeaar 134 dang anggkaa kaematiang kaaaar (CDR) aemeaar 91, aedanggkaang jumlah aengduduka adalah 7.584.000 jiwa makaa tinggkaat aertummuhang aengduduka alami wilayah teraemut adalah aemagai merikaut.

Pertummuhang aengduduka alami = CBR-CDR × 100% = 134 – 91 × 100% = 0,43%

Jadi aertummuhang aengduduka alami wilayah teraemut adalah 0,43 %.

Proyeksi Penduduk

Jumlah aengduduka aada wakatu yangg akaang datangg daaat diaerkairakaang atau diaroyekaaikaang denggang rumua aertummuhang geometria merikaut.

Pn = Po (1+ r)n Keteranggang:

Png = jumlah aengduduka aada tahung ng

Po = jumlah aengduduka aada tahung 0 atau tahung daaar ng = jumlah tahung 0 hinggga ng

r = tinggkaat aertummuhang aengduduka aer tahung (%) Contoh Soal :

Berdaaarkaang aerhitunggang yangg telah kaita lakaukaang, tinggkaat aertummuhang

(18)

aemeaar 7.584.000 jiwa. Beraaakaah aroyekaai aengduduka wilayah teraemut aada

Jadi proyeksi penduduk wilayah tersebut tahun 2005 dengan tingkat pertumbuhan penduduk 0,43 %per tahun adalah 7.748.464 jiwa

4. Cara memperoleh informasi kependudukan a. Sensus Penduduk

Pengertian sensus penduduk menurut PBB adalah keseluruhan proses pengumpulan, menghitung dan menyusun dan menerbitkan data – data demografi, ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau suatu wilayah tertentu.

b. Survei Penduduk

Survei penduduk adalah proses pengumpulan dan penyusunan data kependudukan untuk mendapatkan informasi tertentu yang biasanya berkaitan dengan permasalahan sosial ekonomi, psikologi, dan faktor lain yang memengaruhi aspek demografi secara umum, seperti kelahiran, kematian, dan migrasi. Survei penduduk biasanya menggunakan sampling, baik random sampling, sampling bertingkat, sampling bertahap, sampling cluster, ataupun kombinasinya. Hal ini dilakukam karena adanya berbagai keterbatasan yang ada.

c. Registrasi Penduduk

Registrasi penduduk adalah proses pencatatan peristiwa – peristiwa kependudukan. Data

kependudukan yang dicatat atau didaftarkan berupa peristiwa vital atau penting, seperti kelahiran, kematian, dan perkawinan

4. Faktor – faktor yang mempengaruhi fenomena antroposfer

Fenomena antroposfer menyangkut tiga aspek, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Maka ada beberapa faktor sosial dan ekonomi yang berpegaruh terhadap ketiga aspek tersebut, yaitu sebagai berikut :

a. Pendidikan

Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap banyaknya anak dalam suatu keluarga. Menurut J.Hull, makin tinggi tingkat pendidikan makin rendah jumlah anak dalam suatu keluarga, sebaliknya makin rendah tingkat pendidikan makin banyak jumlah anak dalam suatu keluarga. Di negara – negara maju yang tingkat pendidikannya tinggi, jumlah anak dalam suatu keluaraga antara 1 – 3 orang. Contohnya adalah negara – negara Eropa, Amerika, Jepang. Sebaliknya di negara - negara berkembang yang sebagian besar penduduknya berpendidikan rendah, jumalah anak dalam suatu keluarga lebih banyak. Contohnya Indonesia, India, dan negara – negara Afrika.

b. Kesehatan

Adanya perbaikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berdampak pada berkurangnya angka kematian.

c. Keluarga berencana

Keikutsertaan penduduk terhadap program pemerintah di bidang keluarga berencana bisa berpengaruh terhadap menurunnya angka kelahiran.

d. Kemiskinan

Kemiskinan penduduk di suatu wilayah dapat mendorong penduduk untuk pindah ke tempat lain mencari kehidupan yang lebih layak. Misalnya penduduk yang melakukan urbanisasi dari desa ke kota. Oleh karena sulitnya mencari mata pencaharian di desa, penduduk pindah ke kota untuk mencari matapencaharian guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, kemiskinan di eilayah perkotaan juga memperbesar angka kematian karena angka kecukupan gizinya rendah

e. Pendapatan penduduk

(19)

 Masalah-masalah Kependudukan di Indonesia serta Upaya Pengendaliannya

Beberapa masalah kependudukan yang kini sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Tingkat pertumbuhan penduduk yang masih tinggi.

b. Besarnya struktur penduduk muda. Hal ini membawa implikasi bagi kehidupan sosial ekonomi penduduk secara keseluruhan.

c. Angka beban tanggungan yang tinggi sebagai akibat dari besarnya struktur penduduk muda. d. Tingkat pengangguran yang masih tinggi.

e. Tingkat pendapatan yang rendah. f. Tingkat buta huruf tinggi.

g. Penyebaran geografi yang tidak merata. h. Arus urbanisasi semakin deras.

i. Daerah kota terlalu padat.

j. Angka kematian bayi masih tinggi

 Berbagai kebijaksanaan pemerintah dalam upaya mengendalikan masalah-masalah kependudukan tersebut ialah sebagai berikut.

a. Keluarga berencana (KB), merupakan usaha pokok di dalam kebijaksanaan kependudukan, khususnya dalam upaya menurunkan tingkat kelahiran sekaligus dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.

b. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan, khususnya pendidikan kependudukan. Intensifikasi pendidikan akan berimplikasi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan penduduk. Secara khusus, penyelenggaraan pendidikan penduduk dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai masalah kependudukan dan pentingnya pelaksanaan keluarga berencana.

c. Motivasi ke arah keluarga kecil. Usaha ini dijalankan, antara lain dengan memberikan berbagai kemudahan bagi keluargakeluarga yang sudah melaksanakan KB dengan baik. Kemudahan kemudahan itu dapat berupa jaminan sosial, kelonggaran di bidang pendidikan, dan sebagainya. d. Menurunkan angka kematian anak-anak. Upaya ini dijalankan dengan cara:

1) membantu meningkatkan penghasilan keluarga yang berpendapatan rendah,

2) menyediakan berbagai kemudahan di bidang kesehatan guna menunjang kesehatan ibu dan anak.

Berbagai kebijaksanaan pemerintah dalam upaya mengendalikan masalah-masalah kependudukan tersebut ialah sebagai berikut.

a. Keluarga berencana (KB), merupakan usaha pokok di dalam kebijaksanaan kependudukan, khususnya dalam upaya menurunkan tingkat kelahiran sekaligus dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.

e. Antarkerja-antardaerah. Upaya ini ditujukan untuk mempertemukan antara pencari kerja dengan pencari tenaga kerja, misalnya dengan menyebarluaskan informasi lowongan pekerjaan dengan menyalurkan tenaga ke daerah-daerah yang membutuhkannya.

f. Transmigrasi merupakan bagian dari usaha untuk mengembangkan daerah yang kepadatan penduduknya masih rendah.

g. Pembinaan kota-kota kecil dan pengembangan daerah pedesaan. Upaya ini diadakan untuk menghindari pertumbuhan yang terlalu cepat di kota-kota besar juga untuk meratakan hasil-hasil pembangunan.

h. Perluasan jaringan perhubungan. Hal ini diarahkan dalam rangka menanggulangi masalah urbanisasi. Dengan upaya ini diharapkan mobilitas penduduk dapat ditingkatkan, yaitu perjalanan penduduk pedesaan ke daerah kota tempat mereka bekerja akan lebih mudah sehingga mereka tidak perlu lagi Tinggal di kota tempat mereka bekerja.

Mobilitas Penduduk

(20)

Momilitaa aengduduka diaemut juga denggang gerakaang aengduduka yaitu auatu gerakaang aeraingdahang aengduduka dari temaat aatu kae temaat yangg laing. Momilitaa

aengduduka daaat dimedakaang mengjadi 3 yaitu aemagai merikaut.

a. Migraai adalah aeraingdahang aengduduka dari temaat aatu kae tamaat yangg laing denggang tujuang mengetaa yangg dilakaukaang oleh aeraeoranggang, kaeluarga atau kaelomaoka. Jengia-jengia migraai angtara laing aemagai merikaut.

1) Imigraai adalah maaukangya aengduduka ngegara laing kae auatu ngegara. 2) Emigraai adalah kaeluarngya aengduduka auatu ngegara kae ngegara laing. 3) Remigraai adalah kaemmalingya aara emigrang kae ngegara aaalngya. Peraingdahang aengduduka kae temaat laing aelaing dilakaukaang lingtaa ngegara

(ingterngaaiongal) ngamung juga terjadi di dalam ngegeri (ngaaiongal) diaemut denggang migraai dalam ngegeri. Migraai dalam ngegeri adalah

aeraingdahang aengduduka dari auatu wilayah kae wilayah laing dalam auatu ngegara. Macam-macam migraai dalam ngegeri yaitu aemagai merikaut.

1) Trangamigraai adalah aeraingdahang aengduduka dari auatu wilayah kae wilayah laing dalam aatu wilayah ngegara.

2) Urmangiaaai adalah aeraingdahang aengduduka dari deaa kae kaota. Suatu tingjauang mengyanggkaut aengaua aengduduka tahung 1980 dang 1990 aerta haail angtaraengaua tahung 1995 mengungjukakaang mahwa aengduduka Ingdoengaia aengangg meraingdah (fairly mobile). Data mengungjukakaang mahwa di Ingdongeaia terdaaat auatu arua migraai dari Pulau Jawa kae aulau luar Jawa. Selaing itu, atatiatika kaemuaateng di Jawa

meungujukakaang mahwa hangya ada aedikait daerah yangg menggalami arua migraai. Wilayah yangg menggalami migraai maauka ingi adalah kaamuaateng-kaota di

JABOTABEK, Bangdungg, Pekaalonggang, Tegal, dang Sidoarjo yangg meruaakaang haail limaahang dari Suramaya. Semua daerah laingngya di aulau Jawa tummuh aada auatu tinggkaat di mawah laju aetummuhang aengduduka alami. Ingi mengyiratkaang mahwa auaat-auaat kaota aeaerti Jakaarta dang Suramaya aerta Bangdungg telah mengjadi aemuaatang migraai aengduduka.

m. Momilitaa airkauler adalah gerakaang aengduduka aemengtara, congtoh aara muruh tangi diaaat aedangg tidaka muaim tangam makaa merekaa aergi kae kaota ungtuka mengcari tammahang ngafkaah, ngamung aaamila datangg muaim tangam makaa merekaa kaemmali kae deaa ungtuka mertangi kaemmali.

(21)

RANGKUMAN

Sumber daya manusia adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan potensi atau

kemampuan yang ada di dalamnya.

2. Jumlah penduduk adalah banyaknya individu manusia yang menempati suatu wilayah atau

negara pada suatu waktu.

*Untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu negara dapat dilakukan dengan :

- Sensus Penduduk : keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan

publikasi data demografi untuk seluruh penduduk di suatu negara pada periode tertentu.

- Registrasi Penduduk : proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran,

kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara

rutin (dilakukan ditingkat pemerintah paling rendah yaitu kelurahan).

- Survei penduduk : kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk melakukan penelitian dan

menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu.

3. Perbedaan sensus penduduk dengan pengumpulan data lainnya :

-perhitungan semua orang yang tinggal diwilayah sensus.

-pelaksanaan sensus pada waktu yang telah ditentukan dan serentak diseluruh wilayah.

-cakupan ruang likup sensus meliputi batas wilayah tertentu.

- peaksanaan sensus adalah perhitungan perorangan.

- penerbitan hasil sensus

4 . Jenis jenis sensus penduduk :

*Sensus penduduk di Indonesia dilakukan dengan metode :

- Convasser (yang mengisi data adalah dari orang sensus).

- House Holder (yang mengisi data adalah pemilik atau tuan rumah).

*Teknik melaksanakan sensus :

(22)

5 . Pertumbuhan Penduduk

*faktor faktor : kelahiran, kematian, perpindahan penduduk

* Pertambahan Penduduk :

# Pertumbuhan penduduk total :

P = (L – M) + (I – E)

ket :

P = pertambahan penduduk

L = jumlah kelahiran dalam satu tahun

M = jumlah kematian dalam satu tahun

I = jumlah penduduk yang masuk (imigrasi)

E = jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)

# Pertumbuhan penduduk alami :

PA = (L – M)

ket:

PA= pertumbuha penduduk alami

6. Natalitas (kelahiran)

*bisa dibilang angka kelahiran. Faktor faktor pendukungnya :

-anggapan banyak anak banyak rezeki.

-menikah diusia muda.

-rendahnya tingkat kesehatan.

-anak adalah harapan orang tua.

-anak menjadi kebanggaan orang tua.

-anak laki laki dianggap peerus keturunan.

*Penghambat kelahiran :

-keinginan untuk punya anak dalam jumlah kecil.

-penundaan usia kawin.

-waktu retaknya hubunan suami istri.

-perasan wanita yang terbatas ruang geraknya jika mempunyai jumlah anak banyak.

-tingkat keberhasilan KB.

-adanya UU perkawinan (UU No.I th. 1974).

*faktor penunjang tingginya natalitas : kepercayaan dan agama, tingkat pendidikan,kondisi

perekonomian, kebijakan pemerintah, adat istiadat di masyarakat, kematian dan kesehatan,

struktur penduduk.

7. Mortalitas (kematian)

*sering disebut angka kematian. Faktor faktor pendukung :

-rendahnya kesadaran masyarakat akan keselamatan.

-sarana kesehatan yang kurang memadai.

-adanya tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

-terjadi berbagai bencana alam.

-terjadi peperangan.

-terjadi kecelakaan lalu lintas da industri.

-tindak kejahatan.

*Faktor yang menghambat kematian :

-lingkungan hidup sehat

(23)

-ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.

-tingkat kesehatan masyarakat tinggi.

-semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

8. Komposisi Penduduk

Pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran tertentu). Pengelompokan penduduk

dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam

mengatasi masalah masalah di bidang kependudukan.

Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin :

- umur 0-14 tahun dinamakan usia muda atau usia belum produktif.

- umur 15-64 tahun dinamakan usia dewasa atau usia produktif.

- umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua atau usia tidak produktif lagi.

9. Struktur penduduk negara negara di dunia dibagi menjadi 3 yaitu :

- Struktur penduduk muda : bila suatu negara / wilayah sebagian besar penduduk usia muda

- Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.

- Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri dari penduduk berusia tua.

10. Kepadatan Penduduk

*kepadatan penduduk aritmatika, yaitu jumla rata rata penduduk setiap .

Kepadatan

penduduk Aritmetika dapat dihitungdengan rumus

* kepadatan penduduk agraris, yaitu jumlah rata rata penduduk petani

setiap satuan luas lahan pertanian dapat dihitung dengan rumus

(24)

Anthroposfer

Adalah lapisan dimana menusia hidup bertempat tinggal pada permukaan bumi.

Demografi: ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk suatu wilayah. Objek utama: kependudukan, mencakup dua aspek( kualitas dan kuantitas ) Sumber daya manusia:

☂ Sebagai sumber daya fisik

☂ Sebagai suber daya mental

Kualitas penduduk: kemampuan penduduk untuk dapat memenuhi kebutuhan.

Faktor:

*pendapatan *pendidikan *kesehatan (tingkat kesehatan penduduk dapat dilihat dari angka kematian bayi dan angka haraa hidup)

Kuantitas penduduk:

Jumlah keseluruhan penduduk yang menempati wilayah tertentu. Perolehan data demografi melalui: sensus, survei, registrasi.

(25)

Ciri:♫ dibuat dan diselenggarakan pemerintah ♫dilakukan terhadap penduduk suatu wil

♫merupakan pencatatn universal & menyeluruh ♫pencatatn data setiappenduduk

♫dilakukan secar serentak ♫dilaksanakan secar teratur Sensus berdasarkan metode pengisian:

ᆽ Canvasser: petugas mendatangi tempat tinggal penduduk dan mengisi daftar pertanyaan. + data terjamin kelengkapanya

-Membutuhkan waktu lama, perlu banyak petugas, banyak dana ᆽ Housholder:pengisian daftar pertanyaan dilakukan oleh penduduk sendiri.

+menyingkat waktu -data kurang akurat

Sensus berdasarkan status tempat tinggal:

 De facto: perhitungan penduduk dikenakan stiaporang yang pada waktu diadakan pencacahan berada pada daerah yang bersangkutan.

 De jure: perhitungan dikenakan pada penduduk yang benar benar betempa tinggal di daerah yg bersangkutan.

Survei penduduk

Metode menjaring data penduduk dalam beberapa peristiwa demografi dengan penarikan sample. Tipe survei:`

▓ Tahap tunggal:menjaring data peristiwa demografi (kelahiran,kemtian,migrasi).

▓ Tahap ganda:petugas melakukan kunjungan kepada responden untuk mencatat demografi.

▓ Kombinasi:penggabungan cara mellui registrasi.

Registrasi

Proses pencatatn peristiwa demografi diambi dari beberapa peristiwa penting.(lahir, mati, perkawinan, perceraian, perpindahan)

Perbedaan registrasi dan sensus/survei

Registrasi:pelaksanaanya secar terus menerus, dilakukan oleh lembaga pemerintah,pencatatan dilakukan saat penduduk melapor pada lembaga yang berwenang.

Sensus/survei: penduduk ditaya petugas

(26)
(27)

BAB 3

POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN PERSEBARANNYA

1. PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM

Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berapa di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

2. PENGGOLONGAN SUMBER DAYA ALAM

Ada beberapa macam sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara. SDA dapat diklasifikasikan menurut beberapa hal. berdasarkan bentuk yang dimanfaatkan, SDA dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a. SDA Materi, yaitu bila yang dimanfaatkan adalah materi sumber daya alam tersebut. contoh : siderit, limonit dapat dilebur jadi besi/ baja

b. SDA Hayati, ialah SDA yang berbentuk makhluk hidup, yaitu hewan dan tumbuhan. SDA tumbuhan disebut SDA Nabati dan hewan disebut SDA Hewani.

c. SDA Energi, yaitu bila barang yang dimanfaatkan manusia adalah energi yang terkandung dalam SDA tersebut.

d. SDA Ruang, adalah ruang atau tempat yang diperlukan manusia dalam hidupnya.

e. SDA Waktu, sebagai sumber daya alam, waktu tidak berdiri sendiri melainkan terikat dengan pemanfaatan sumber daya alam lainnya.

Berdasarkan Pembentukan

a. SUMBER DAYA ALAM YANG DAPAT DIPERBARUI

Disebut demikian, karena alam mampu mengadakan pembentukan baru dalam waktu relatif cepat, secara reproduksi atau siklus.

1. perbaruan dengan reproduksi. Hal ini terjadi pada sumber daya alam Hayati, karena hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak sehingga jumlahnya selalu bertambah.

2. Perbaruan dengan adanya siklus. beberapa SDA ,misalnya air dan udara terjadi dalam proses yang melingkar membentuk siklus.

b. SUMBER DAYA ALAM YANG TIDAK DAPAT DIPERBARUI

SDA ini terdapat dalam jumlah relatif statis karena tidak ada penambahan atau waktu pembentukan yang lama.

Contoh : bahan mineral, batu bara dll. berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya, SDA ini dibagi 2, yaitu:

1. SDA YANG TIDAK CEPAT HABIS. Karena nilai konsumtifnya kecil.

2. SDA YANG CEPAT HABIS. karena nilai konsumtif barang tersebut relatif tinggi.

MENURUT CARA TERBENTUKNYA BAHAN GALIAN DIBAGI MENJADI 1. bahan galian magmatik

2. bahan galian pegmatit

3. bahan galian hasil pengendapan

4. bahan galian hasil pengayaan sekunder

5. bahan galian hasil metamorfosis kontak

(28)

BAHAN GALIAN MENURUT KEPENTINGAN BAGI NEGARA

1. GOLONGAN A, golongan bahan galian strategis

2. GOLONGAN B, golongan bahan galian vital

3. GOLONGAN C, bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A atau B

JENIS-JENIS DAN PERSEBARAN

A. JENIS-JENIS DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM

1. Sumber Daya Alam Hayati.

Sumber daya alam hayati terdiri dari sumber daya alam hewani dan nabati. Sumber daya sedimen tersebar di darat dan laut atau perairan.

a. Sumber Daya Alam Nabati

Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Dianugerahi tanah yang subur sehingga tumbuhan dapat tumbuh dengan sempurna di wilayah Indonesia. Wilayah flora di indonesia meliputi Hutan Tropis, Hutan Musim, Stepa, dan Sabana.

b. Sumber Daya Alam Hewani

Pada umumnya wilayah persebaran fauna di Indonesia dibagi 3 wilayah yaitu, wilayah Indonesia Bagian Barat, Indonesia Bagian Tengah, dan Indonesia Bagian Timur. Ketiganya dibatasi oleh garis Wallace dan garis Weber. Bagian barat lebih cenderung mengikuti ragam hewan Asia, sedangkan bagian timur mengikuti ragam hewan Australia. Ciri-ciri khusus

hewan Indonesia terdapat pada wilayah bagian tengah.

2. Persebaran Hasil Tambang a. Minyak bumi

Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawa-rawa dan laut-laut dangkal. Sesudah mati mikroplankton berjatuhan dan mengendap di dasar laut kemudian bercampur dengan sedimen. Akibat tekanan lapisan-lapisan atas dan pengaruh panas magma, dan terjadilah proses destilasi hingga terjadi minyak bumi kasar. Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia adalah sebagai berikut : • Pulau Jawa : Cepu, Cirebon dan Wonokromo.

• Pulau Sumatera : Palembang dan Jambi.

• Pulau Kalimantan : Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Kutai. • Pulau Irian : Sorong.

b. Gas alam

Gas alam merupakan campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil yang digunakan sebagai bahan baker. Ada dua macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG ( liquefied natural gas ) dan LPG ( liquefied petroleum gas).

c. Batu bara

Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang tertimbun hingga berada dalam lapisan batu-batuan sediment yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolent yang terbagi menjadi dua, yaitu prose biokimia dan proses metamorfosis. Daerah tambang batu bara di Indonesia adalah sebgai berikut :

(29)

• Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan ( Pulau Laut / Sebuku )

• Jambi, Riau, Aceh dan Papua.

d. Tanah liat

Merupakan tanah yang mengandung lempung, banyak terdapat di dataran rendah di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

e. Kaolin

Terbentuk dari pelapukan batu-batuan granit. Banyak terdapat di daerah sekitar pegunungan di Pulau Sumatera

f. Gamping

Batu kapur terbentuk dari pelapukan sarang binatang karang. Banyak terdapat di Pegunungan Seribu dan Pegunungan Kendeng.

g. Pasir kuarsa

Merupakan pelapukan batu-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah sekitar sungai, pantai dan danau. Banyak terdapat di Banda Aceh, Bangka, Belitung dan Bengkulu. h. Pasir besi

Merupakan batuan pasir yang banyak mengandung zat besinya. Terdapat di Pantai Cilacap, Jawa Tengah.

Banyak terdapat di Pulau Bintan dan Riau l. Timah

Merupakan logam mulia. Terdapat di Tembagapura, Batu hijau, Tasikmalaya, Simau, Logos, Meulaboh.

p. Belerang

Terdapat di kawasan Gunung Telaga Bodas ( Garut ) dan di kawah gunung berapi, seperti di Dieng ( Jawa Tengah ).

q. Mangan

Terdapat di Kliripan ( Yogyakarta ), Pulau Doi ( Halmahera ) dan Karang nunggal. r. Fosfat

Terdapat di Cirebon, Gunung Ijen, dan Banyumas. s. Besi

Besi baja adalah besi yang kandungannya atau campuran karbonnya rendah. t. Mika

(30)

u. Tras

Terdapat di Pegunungan Muria ( Jawa Tengah ). v. Intan

Terdapat di Martapura ( Kalimantan Selatan ).

PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN

A. PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

Sumber daya alam perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat diusahakan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam : 1. Berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkesinambungan

a. penghijauan dan reboisasi b. sengkedan

c. pengembangan daerah aliran sungai d. pengelolaan air limbah

e. penertiban pembuangan sampah

2. Berdasarkan prinsip mengurangi

Dalam mengambil sumber daya alam sebaiknya jangan diambil semuanya, tetapi berprinsip mengurangi saja. Pengambilan yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan mengganggu ekosistem lingkungan.

3. berdasarkan prinsip daur ulang

proses daur ulang adalah pengolahan kembali suatu massa atau bahan-bahan bekas dalam bentuk sampah kering yang tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi barang yang berguna bagi kehidupan manusia.

Ada 2 sistem pengelolaan sampah yaitu system pengelolaan formal dan informal

1. System pengelolaan formal

Yakni pengumpulan pengangkutan dan pembuangan yang dilakukan oleh aparat setempat misalnya Dinas Kebersihan dan Pertanaman

2. System pengelolaan informal

Yakni aktifitas yang dilakukan oleh dorongan kebutuhan untuk hidup dari sebagian masyarakat. Secara tidak sadar mereka berperan serta dalam kebersihan kota dan mereka sebenarnya juga merupakan pendekar lingkungan.

B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN SDA 1. Di bidang pertanian dan perikanan

a. Penggundulan hutan mengakibatkan lahan yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang

b. Pemberian pupuk dan penyemprotan hama yang berlebihan akan mengakibatkan timbulnya hama jenis baru yang tebal terhadap zat kimia tersebut

(31)

2. Di bidang Teknologi dan industri

Penggunaan teknologi yang kurang tepat dan tidak sesuai yang akan menyebabkan sesuatu yang buruk

3. Pencemaran a. Udara

Hasil limbah industri berupa gas karbon monoksida, karbon dioksida, belerang dioksida, dan lainnya

b. Suara

Pencemaran suara oleh bisingnya suara mobil, pesawat, kereta api, jet udara. c. Air

Pencemaran sisa-sisa industri secara sembarangan bisa mencemarkan air laut. Busa sabun tidak dapat diserap oleh tanah.

4. Banjir

Sering terjadi saat musim hujan ketika curah hujan tinggi. Faktor-faktor yang menyebabkan antara lain:

1. Penggundulan hutan

2. membuang sampah sembarangan

3. Tertutupnya tanah perkotaan dengan beton dan aspal 4. rusaknya tanggul sungai

5. Gunung meletus

Penyebab :

1. lava dan lahar panas 2. Lahar dingin

3. debu-debu gunung api 4. sumber air jadi kering

5. gunung meletus dahsyat menyebabkan matinya flora-fauna

6. Gempa Bumi Gerakan kulit bumi sebagai tenaga endogen menyebabkan kerusakan pada jalan raya, permukaan bumi, gelombang tsunami

7. Angin topan

Adalah angin yang berhembus dengan kecepatan yang sangat kuat. Apabila disertai dengan hujan disebut badai, dapat menyebabkan kerusakan antara lain, rumah-rumah, bangunan rumah tembok, jatuhnya helikopter, rusaknya areal hutan, menggulingkan kereta api, dan dapat menimbulkan ombak yang besar

8. Musim kemarau Apabila terik dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan.

C. HAMBATAN PEMANFAATAN SDA

Dikarenakan Indonesia masih merupakan Negara berkembang, Indonesia masih mengalami berbagai macam hambatan-hambatan dalam proses pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam. Terutama dalam segi kesiapan Sumber Daya Manusia Indonesia yang masih kurang.

Berikut ini adalah hambatan-hambatan umum yang dihadapi Indonesia dalam pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam.

(32)

4. Transportasi ke daerah SDA terbatas mengingat Indonesia merupakan kepulauan. 5. SDM yang belum memenuhi kualifikasi.

D. UPAYA MENGATASI KERUSAKAN SDA

1. Di bidang pertanian dan perikanan

a. Mengurangi penggundulan hutan dan reboisasi b. Pembuatan sengkedan

c. Penyuluhan kepada masyarakat

d. Mengurangi penyemprotan hama yang berlebihan e. Melakukan penangkapan ikan dengan benar

2. Di bidang Teknologi

a. Menggunakan teknologi dengan baik dan benar b. Mendatangkan tenaga ahli dan teknologi asing

c. Pendidikan tingkat Diploma dan Sarjana untuk memenuhi kebutuhan SDM. d. Bekerja sama dengan Negara lain dalam pengolahan SDA

3. Dalam Pencemaran

a. Membuat saluran pembuangan limbah udara dan air sehingga tidak mengganggu keseimbangan alam

b. Pengurangan penggunaan zat kimia berbahaya c. Penyuluhan kepada masyarakat

d. Mencegah penggundulan hutan

e. Memperbaiki kerusakan tanggul dan mereboisasi hutan yang gundul

E. UPAYA PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM

Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan

1. Pemanfaatan SDA Nabati

1.Dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti padi, jagung, ubi dan sebagainya 2.Dimanfaatkan sebagai sumber sandang seperti serat haramay

3.Beberapa jenis tanaman dapat dimanfaatkan sebagai minyak atsiri seperti kayu putih, sereh, kenanga, cengkeh

4.Dimanfaatkan sebagai tanaman hias seperti anggrek

5.Dimanfaatkan sebagai bahan baku mebel seperti meranti, rotan, bambu 6.Dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan kencur, jahe, kunyit

7.Dimanfaatkan sebagai keperluan industri

2. Pemanfaatan SDA Hewani

1.Dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti daging sapi, daging kambing

(33)

3. Pemanfaatan SDA Barang Tambang

Usaha pemanfaatan pertambangan dan bahan galian dalam pembangunan Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Sebagai pemenuh kebutuhan SDA barang tambang dan galian dalam negeri. b. Menambah pendapatan negara karena barang tambang dapat diekspor keluar negeri c. Memperluas lapangan kerja

d. Memajukan bidang transportasi dan komunikasi e. Memajukan industri dalam negeri

Adapun upaya dalam pembangunan berkelanjutan sebagai berikut a. menyatukan presepsi tentang pelestarian atau konservasi biosfer b. menggunakan SDA secara efisien dan tidak membahayakan biosfer c. melanjutkan dan mengamankan penggunaan SDA

d. mengembangkan dan menerapkan teknologi maju untuk mendukung pengelolaan dan pengembangan lingkungan

Referensi

Dokumen terkait

Lalu sebagai hasilnya secara lebih detail mengenai program PR Oriflame dalam membangun brand imagenya, hal-hal apa saja yang biasa dilakukannya, juga meneliti dari segi

yang melibatkan sebagian besar dari satu atau kedua rongga pleura. /apat pula terjadi perubahan pleura parietal. =ika nanah yang tertimbun tersebut tidak disalurkan keluar, maka

Tetraselmis chuii memiliki potensi untuk dijadikan sebagai bahan baku bioetanol, namun jika akan dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar minyak perlu dilakukan

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa persentase kulit dari bobot potong pada kambing Kejobong, kambing PE dan kambing Kacang secara statistik tidak

Pimpinan media massa cetak dihadapkan pada suatu persoalan, bagaimana dapat menciptakan situasi agar wartawan dapat mencapai kepuasan kerja secara individu dengan

ada seorang pasien yang menanyakan obat ke apoteker (obatnya vaginal douche), trus apotekr memberikan penjelasan di tempat lain, dan ada pasien laki-laki datang ke apoteker,

Sistem monitoring suhu dan ketersediaan pakan ikan di akuarium dirancang menggunakan sensor ds18b20 untuk mendeteksi suhu, sensor loadcell sebagai penimbang berat

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai saham pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar