LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN NUTRISI
DI RUANG MAWAR RSUD TUGUREJO SEMARANG
Nama Mahasiswa : Redha Fitri Ekawati NIM : P.17420613067
Nama Pembimbing dan tanda tangan : (...)
A. DEFINISI
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).
Nutrisi adalah keseluruhan dari berbagai berbagai proses dalam tubuh mahluk hidup untuk menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut agar menghasilkan pelbagai
aktivitas penting. Bahan-bahan tersebut dikenal dengan istilah nutrien (unsur gizi). Nutrien dapat dipilah menjadi protein, lemak, hidratarang, mineral, vitamin, dan air. Tubuh memerluhkan nutrien esensial untuk mempertahankan kehitupan dan tidak dapat di sintesis oleh tubuh sehingga harus diperolah dari makanan.
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari beberapa , diantarannya :
1. Hidratarang (karbohidrat)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Satu gram hidratarang menghasilkan 16 kj. Fungsi utama ialah untuk menghasilkan energi untuk aktvitas dan panas tubuh. Bentuk karbohidrat yang paling sederhana ialah monosakarida yakni glukosa, fruktosa dan galaktosa .
Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.
Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari kebutuhan energi total. Fungsi lemak :
Sumber energi
Ikut serta membangun jaringan tubuh
Perlindungan organ-organ vital
Penyekatan pada jaringan subkutan akan mencegah kelihalang panas dari tubuh
Pelarut vitamin
3. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel. Nutrien ini berupa struktur kompleks yang tersusun dari asam amino. Setiap 1 gr protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan dalam bentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis dalam tubuh tetapi harus didapat dari makanan. Jenis asam amino esensial diantaranya lisin, tripofan, fenilalalin, leusin.
a. Berdasarkan susunan kimianyua, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan :
o Protein sederhana
Jenis protein ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya albumin dan globulin.
o Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat lain seperti dengan glikogen membentuk glikoprotein.
o Turunan dari protein
Yang termasuk turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan gelatin.
b. Fungsi protein
o Menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme.
o Menghasilkan jaringan baru
o Pembuatan protein-protein baru dengan fungsi khusus yaitu enzim
o Sebagai sumber energi c. Sumber protein
o Protein hewani o Protein nabati
d. Metabolisme protein
halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim tripsin dari pankreas dan selanjutnya diserap atau berdifusi ke aliran darah yang menuju ke hati. Asam-asam amino disebar oleh hati ke jaringan tubuh untuk mengganti sel-sel yang rusak dan sebagian digunakan untuk membuat protein darah.
Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke hati kemudian dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah menjadi dua macam yaitu asam organik dan amoniak (NH3). Amoniak dibuang melalui ginjal, sedangkan asam organik dimanfaatkan sebagai sumber energi.
4. Mineral dan air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Tubuh tidak dapat mensintesis mineral sehingga diperluhkan lewat makanan. Contoh mineral Ca, F Mg, Fe,Cl, S dll. Tiga fungsi mineral :
o Mineral merupakan konstituen tulang dan gigi yang memberikan kekuatan
o Mineral bentuk garam yang dapat larut dapat mengendalikan komposisi cairan tubuh baik CIS dan CES
o Mineral turut membangun enzim dan protein
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum.
5. Vitamin
Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada makanan dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat
berperan dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator. Vitamin dapat diklasifkasikan menjadi:
a. Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, folic acid, serta viamin C.
b. Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A,D,E, K.
Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan.
B. Tanda dan Gejala Gangguan kebutuhan Nutrisi
Secara umum gangguan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, dll. a. Kekurangan Nutrisi
Keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan normal atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme tubuh.
Tanda Klinis:
1. Berat badan 10-20% dibawah normal 2. Tinggi badan dibawah ideal
4. Adanya kelemahan dan nyri tekan pada otot 5. Adanya penurunan albumin serum
6. Adanya penurunan transferin Kemungkinan Penyebab :
1. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi atau kanker
2. kelainan persyarafan
3. Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
4. Nafsu makan menurun
b. Kelebihan Nutrisi
Suatu keadaan yang dialami seseorang yang mengalami resiko
penigkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda Klinis :
1. Berat badan lebih dari 10% berat ideal. 2. Obesitas (lebih dari 20% berat ideal)
3. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25mm wanita 4. Adanya jumlah supan yang berlebihan
5. Aktivitas menurun atau monoton Kemungkina penyebab :
1. Perubahan pola makan
2. Penurunan fungsi pengucapan dan penciuman
c. Obesitas
Masalah peningkatan berat badan yang mencapai >20% BB normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena melebihi asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori. d. Mal Nutrisi
Masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tempat seluler. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva,dll.
Tipe-tipe malnutrisi :
• Defsiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.
• Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.
membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut.
5. Diabetas Militus
Gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
Tanda klinis:
1. Fatigue / kelelahan akibat kekurangan glukosa dalam jaringan 2. Sering buang air kecil
3. Haus dan banyak minum 4. Meningkat berat badan
5. Rasa lelah, pusing, keringat dingin, tidak bisa konsentrasi akibat menurunya kadar gula
6. Gatal akibat keringnya kulit
7. Gangguan imunitas resiko infeksi (infeksi kandung kemih, infeksi kulit, infeksi jammur, infeksi saluran pernafasan)
8. Gangguan mata 6. Hipertensi
Gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyabab dari adanya obesitas serta asupan kalsium,natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
C. Prosedur yang dapat dilakukan a. Indikasi
1. Enteral/ NGT
Gangguan menguyah dan menelan
Prematuritas
Kelainan bawaan saluran nafas, saluran cerna, dan jantung
Refluks gastroesofagus berat
Penyakit kronik dan keganasan 2. parental
Gangguan absorbs makanan seperti fstula enterokunateus, atresia intestinal, colitis infeksiosa, obstruksi usus halus.
Kondisi dimana usus harus diistirahatkan sperti pada pankrestitis berat, status preoperative dengan malnutrisi berat, angina intertinal, diare berulang.
Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang berkepanjangan.
M akan, muntah terus menerus, gangguan hemodinamik, hiperemesis gravidarum (Wiryana, 2007).
2. oral
Diberikan kepada pasien yang memiliki ganguan mobilitas tetapi masih sadar.
b. Kontraindikasi Pemberian Nutrisi Enteral dan Parenteral 1. Kontraindikasi Enteral
high-output, intractable diarrhea, kelainan congenital pada saluran cerna).
Gangguan perfusi saluran cerna (instabilitas hemodinamik, syok septic)
2. Kontraindikasi Parenteral
Pasien-pasien kanker yang sedang menjalankan terapi radiasi dan kemoterapi.
Pasien-pasien preoperatif yang bukan malnutrisi berat.
Pankreatitis akuta ringan.
Kolitis akuta.
AIDS.
Penyakit paru yang mengalami eksaserbasi.
Luka bakar.
Penyakit-penyakit berat stadium akhir (end-stage illness). 3. Kontraindikasi Oral
Tidak dapat diberikan pada pasien koma , CA nasofaring, CA mandibularis
c. Prinsip Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu dasar dan kunci seseorang dalam menjalankan tugasnya, komunikasi merupakan suatu proses dalam perawatan untuk menjalankan dan menciptakan hubungan dengan pasien, komunikasi tampaknya sederhana tetapi untuk menjadikan suatu komunikasi berguna dan efektif membutuhkan usaha dan keterampilan serta kemampuan dalam bidang itu (Arifn, 2002). Sering kali akibat komunikasi yang tidak tepat terjadi perbedaan pandangan atau salah paham. Oleh karena itu setiap orang perlu memahami konsep dan proses komunikasi untuk meningkatkan hubungan antar manusia dan mencegah kesalah pahaman yang
mungkin terjadi, hubungan komunikasi terapeutik antara perawat atau bidan dengan pasien adalah hubungan kerjasama yang ditandai
dengan tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman dalam membina hubungan intim yang terapeutik (Utami P, 1998). D. SOP prosedur pemberian nutrisi
a. Enteral
Prosedur pemberian nutrisi enteral a. Cuci tangan
b. Auskultasi bising usus menandakan adanya peristaltik dan kemampuan saluran untuk mencerna nutrien
c. Pastikan pesanan dokter untuk formula, kecepatan, rute, dan frekuensi
d. Siapkan kantung dan selang untuk memberikan formula
e. penempatan formula melalui selang mencegah kelebihan udara masuk ke saluran pencernaan
f. Jelaskan prosedur pada klien
i. Bila selang makan tidak sedang digunakan, kelm ujung proksiamal salang makan
j. Berikan air melalui selang makan secara bersamaan diantar makan
k. Bilas kantung dan selang makan dengan air hangat setelah pemberian semua bolus makanan
l. Tingkatkan makanan per selang
m. Klien tetap pada posisi fowler tinggi atau dengan kepala tempat tidur ditinggikan 30o atau lebih selama 30 menit setelah memberikan makan melalui selang. Dengan makan kontinyu klien harus dalam satu posisi ini selama makan
n. Catat jumlah dan jenis makanan, pastikan letak selang, patensi selang, respon klien terhadap makanan, dan adanya efek merugikan b. Parental
a. Jelaskan prosedur pada klien b. Cuci tangan
c. Gunakan cara aseptik dalam perawatan kateter d. Ganti balutan tiap 24- 48 jam
e. Ganti set infuse maksimal 2x24 jam
f. Ganti posisi pemasangan infuse maksimal 3 x 24 jam (perifer) g. Perhatikan tanda phlebitis, inflamasi, dan thrombosis
h. Jangan gunakan untuk pengambilan sampel darah dan pemberian obat
i. Lakukan pemantauan selama pemberian nutrisi parenteral, antara lain:
a) Pemeriksaan laboratorium seperti BUN, kreatinin, gula darah, elektrolit dan faal hepar
b) Timbang berat badan pasien c) Periksa reduksi urine
d) Observasi jumlah cairan yang masuk dan keluar e) Cairan jangan di gantuk lebih dari 24 jam
f) Pemberian asam amino harus bersamaan dengan karbohidrat dengan harapan kalori yang di butuhkan akan di penuhi karbohidrat j. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
c. Oral
Alat dan Bahan: 1. Piring
2. Sendok 3. Garpu 4. Gelas 5. Serbet
6. Mangkok cuci tangan 7. Pengalas
8. Jenis diet Prosedur 1. Cuci tangan
3. Mengatur posisi pasien dengan posisi kepala lebih tinggi daripada badan
4. Membentangkan serbet dibawah dagu pasien 5. Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum makan 6. Pasien ditawari minum, jika perlu gunakan sedotan
7. Beritahu pasien jika makanan panas atau dingin, anjurkan untuk mencicipi makanan terlebih dahulu
8. Suapkan makanan sedikit demi sedikit untuk menghindari tersedak 9. Setelah selesai makan pasien diberi minum, bersihkan mulut pasien, dan dianjurkan dengan pemberian obat
10. Catat hasil atau respon pemenuhan terhadap makanan