• Tidak ada hasil yang ditemukan

anjak piutang dan kartu kredit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "anjak piutang dan kartu kredit"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Dalam pengelolaan suatu perusahaan terdapat beragam kegiatan usaha, mulai dari kegiatan pokok (utama) sampai dengan kegiatan tambahan. Yang menjadi masalah adalah jika kegiatan pokok mengalami hambatan, maka hal ini akan menyebabkan kehidupan terancam. Untuk menghadapi hambatan tersebut pihak manajemen perlu melakukan berbagai tindakan penyelamatan, sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian yang lebih besar.

Untuk menanggulangi masalah piutang macet dan administrasi kredit yang semrawut dapat diserahkan kepada perusahaan yang sanggup untuk melakukannya yaitu perusahaan anjak piutang, yang memang kegiatan utamanya adalah bergerak di bidang penagihan piutang. Perusahaan anjak piutang dapat mengambil alih pengelolaan piutang baik dengan cara dikelola atau dengan cara dibeli serta dapat pula melakukan pengelolaan administrasi piutang suatu perusahaan.

(2)

BAB II PEMBAHASAN 1. Anjak Piutang (factoring)

A. Pengertian Anjak Piutang (factoring)

Anjak piutang atau yang dikenal dengan nama factoring adalah perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan atau pembeliaan, atau pengambilalihan atau pengelolaan utang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu milik perusahaan. Kemudian pengertian anjak piutang menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20 Desember 1988 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembeliaan dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri. Kemudian dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan anjak piutang terdiri beberapa jenis. Jenis-jenis ini dilihat dari kemampuan dan keragaman dari produk yang ditawarkannya kepada masyarakat.

Anjak piutang syariah adalah kegiatan pengalihan piutang dagang jangka pendek perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut sesuai dengan prinsip syariah. Anjak piutang (factoring) dilakukan berdasarkan akad wakalah bil ujrah. wakalah bil ujrah adalah pelimpahan kuasa oleh satu pihak (al muwakkil) kepada pihak lain (al wakil) dalam hal-hal yang boleh diwakilkan dengan pemberian keuntungan (ujrah). Bahwa secara umum, pengurusan piutang tersebut harus tidak dilakukan dengan cara-cara yang dilarang oleh syariah.1

B. Kegiatan Anjak Piutang

Perusahaan anjak piutang (factoring) merupakan jenis perusahaan yang relative baru dikenal di Indonesia. Secara resmi adalah dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1998 Tanggal 20 Desember 1998, padahal dibanyak Negara sudah dimulai sejak puluhan tahun yang lalu. Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan piutang suatu perusahaan denga suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak kreditor (pihak yang punnya piutang). Usaha-usaha yang dijalankan oleh perusahaan anjak piutang berkaitan dengan

(3)

pengambilalihan dan pengelolaan piutang suatu perusahaan, tergantung permintaan pihak kreditor. Bagi perusahaan kreditor dengan adanya perusahaan anjak piutang sangat membantu mereka dalam hal mengurangi risiko yang dihadapi terhadap macetnya tagihan perusahaan. Di samping itu, mereka juga dapat lebih berkosentrasi terhadap kegiatan lain yang lebih strategis di perusahaannya.

Kegiatan perusahaan anjak piutang di Indonesia diatur berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20 Desember 1988.2 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan tersebut dapat

disimpulkan bahwa kegiatan anjak piutang meliputi kegiatan antara lain: 1. Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu;

2. Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan dengan harga yang sesuai dengan kesepakatan

3. Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan anjak Piutang dapat mengelola kegiatan administrasi kredit suatu perusahaan sesuai Kesepakatan.

Dalam praktiknya keuntungan yang diperoleh dari biaya-biaya yang dibebankan kepada para nasabahnya terdiri dari:

1. Jasa penagihan (service charge)

Yaitu biaya yang dibebankan oleh perusahaan anjak piutang kepada kliennya, yang dikenal dengan istilah fee dan besarnya dihitung berdasarkan persentase tertentu. Kemudian besarnya fee yang diberikan tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak dengan berbagai pertimbangan seperti misalnya tingkat kesulitan atau jumlah piutang yang ditagihkan.

2. Biaya administrasi

Yaitu biaya yang diterima oleh perusahaan anjak piutang setelah melakukan Pengelolaan perusahaan kreditor oleh klien dan besarnya pun terganttung dari kesepakatan yang diuat bersama.

(4)

C. Pihak yang Terlibat dan Fasilitas yang Diberikan3

1. Kreditor atau klien yang menyerahkan tagihannya kepada pihak anjak piutang untuk ditagih atau dikelola atau diambil alih dengan dikelola atau dibeli sesuai perjanjian dan kesepakatan yang telah dibuat.

2. Perusahaan anjak piutang (factoring) yaitu perusahaan yang akan mengambil alih atau mengelola piutang atau penjualan kredit debiturnya.

3. Debitur, yaitu nasabah yang mempunyai masalah (utang) kepada kreditor (klien).

Kemudian fasilitas yang dapat diberikan perusahaan anjak piutang dalam penagihan atau pengelolaan penjualan kreditnya kepada kreditor (kliennya), sebagai berikut:

1. Berdasarkan Pemberitahuan a. Disclosed

yaitu fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang dalam penagihan piutang dengan sepengetahuan debitur.

b. Undiclosed

Merupakan fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang tanpa sepengetahuan debitur kecualli jika ada pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah dibuat oleh perusahaan anjak piutang megandung suatu risiko.

2. Berdasarkan Tanggung Jawab a. Withrecourse

Dalam hal ini apabila debitur tidak mampu untuk melunasi segala kewajibannya, maka risiko kredit tersebut mennjadi tanggung jawab pihak kreditor dan pihak anjak putang mengembalikan tanggung jawab penagihannya. b. Without recourse

Dalam fasilitas ini apabila semua risiko yang tidak terbayar dalam suatu penagihan piutang menjadi tanggung jawab pihak anjak piutang sepenuhnya dan bukan tanggung jawab kreditor.

3. Berdasarkan Pelanggan a. Full service factoring

(5)

Merupakan perusahaan anjak piutang yang memberikan semua jenis fasilitas jasa anjak piutang baik dalam jasa pembiayaan maupun jasa nonpembiayaan, termasuk fasilitas untuk menanggung risiko terhadap kredit yang macet.

b. Resource factoring4

Jasa yang diberkan oleh perusahaan anjak piutang meliputi hampir fasilitas semua jasa anjak piutang kecuali proteksi terhadap risiko tidak terbayar tagihannya. Dalam hal ini risiko kredit tetap berada pada kreditor.

c. Bulk factoring

Jasa yan diberikan terhadap kreditor hanyalah fasilitas jasa pembiyaan dan pemberitahuaan jatuh tempo pada debitur.

d. Maturity factoring

Dalam perusahaan jenis ini fasilitas jasa yang diberikan kepada kreditor adalah perlindungan kredit yang meliputi pengurusan atau penjualan, penagihan dari debitur dan perlindungan atas piutang dan dalam jenis ini jasa yang diberikan adalah tanpa pembiayaan.

e. Invoice discounting

Pemberian fasilitas jasa hanyalah untuk berbentuk pembiayaan anjak piutang. f. Undisclosed factoring

Dalam fasilitas ini perusahaan anjak piutang memberikan proteksi terhadap kemacetan pelunasan piutang sampai dengan presentase tertentu dari jumlah faktur yang disetujui.

g. Advanced payment

Yaitu transaksi pengalihan piutang di mana pembayarannya dilakukan pada saat jatuh tempo dan besarnya sekitar 80% dari nilai faktur.

Berdasarkan Wilayah a. Domestic factoring

Merupakan perusahaan anjak piutang yang hanya beroperasi di wilayah Indonesia

b. International factoring

Merupakan kegiatan anjak piutang yang dilakuukan antarnegara seperti pembiayaan fasilitas ekspor impor.

(6)

D. Jasa-jasa dan Biaya yang diberikan 1. Jasa Pembiayaan (financing service)

Dalam hal jasa pembiayaan, perusahaan anjak piutang melakukan pembayaran di muka (prefinancing) kepada kreditor yang besarnya tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak. Dalam hal ini besarnya pembiayaan yang dilakukan sekitar 60%-80% dari total piutang setelah dilakukan kontrak dan penyerahan bukti-bukti penjualan.

2. Jasa Non Pembiayaan (non financing service)

Analisis kelayakan suatu kredit, melakukan administrasi kredit, pengawasan terhadap kredit termasuk pengendaliaanya, perlindungan terhadap suatu risiko kredit.

E. Keuntungan dan Kelemahan Anjak piutang5

Beberapa Keuntungan atau manfaat dari factoring adalah:

Dapat menurunkan biaya produksi. Membantu peningkatan sumber kredit. Meningkatkan daya saing dari dunia usaha. Memperbaiki sistem administrasi yang semrawut. Pengambilalihan risiko kerugian dunia usaha jika ternyata tagihan tidak bisa dicairkan. Memperlancar kegiatan usaha. Terdapat pula kelemahan-kelemahan dari factoring ini, yaitu:

Pemborosan biaya, banyak terlibatnya pihak lain. Menurunkan reputasi, bisnis rentan risiko, kurang profesional.

2. Kartu Kredit

A. Pengertian kartu kredit

Penggunaan kartu kredit di Indonesia masih relatif baru, yaitu sekitar tahun delapan puluhan. Keluarmya keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20 Desember telah mengubah peta penyebaran kartu kredit semakin luas. Kartu kredit merupakan suatu kartu yang umumnya dibuat dari bahan plastik dengan dibubuhkan identitas dari pemegang dan penerbitnya, yang memberikan hak terhadap siapa kartu kredit diisukan untuk menandatangani tanda pelunasan pembayaran harga dari jasa atau barang yang dibeli ditempat-tempat tertentu. Atau “badan usaha yang melakukan usaha

5https://poejaa.wordpress.com/2011/10/14/tentang-lising-anjak-piutang-modal-ventura-pembiayaan-konsumen-kartu.

(7)

pembiayaan untuk membeli barang dan jasa dengan menggunakan kartu kredit. Di samping itu, kartu kredit juga dapat diuangkan diberbagai tempat seperti di ATM (Automated Teller Machine). ATM biasanya tersebar di berbagai tempat yang strategis seperti di pusat perbelanjaan, hiburan dan perkantoran. Pengertian ATM sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Anjungan Tunai Mandiri.

B. Pihak-pihak yang Terlibat

1. Bank atau perusahaan pembiayaan baik sebagai penerbit dan pembayar.

2. Pedagang (merchant), sebagai tempat belanja seperti supermarket, pasar awalayan, hotel, tempat-tempat hiburan, restoran, dan tempat-tempat lainnya di mana bank mengikat perjanjian.

3. Pemegang kartu (card holder), adalah nasabah yang namanya tertera dalam kartu tersebut dan yang berhak menggunakannya untuk berbagai keperluan transaksi.

C. Sistem kerja Kartu Kredit6

Sistem kerja Kartu Kredit adalah dengan melibatkan pihak-pihak yang saling berkepentingan. Sistem kerja ini melibatkan pemegang kartu, perusahaan yang mengeluarkan kartu dan pihak pedagang (mechant), sebagai berikut:

1. Nasabah mengajukan permohonan sebagai pemegang kartu dengan memenuhi segala peraturan yang telah dibuat.

2. Bank atau lembaga pembiayaan akan menerbitkan kartu apabila ‘’disetujui’’ setelah melalui penelitian terhadap kredibilitas dan kapabilitas calon nasabah, kemudian diserahkan ke nasabah.

3. Dengan kartu yang sudah disetujui pemegang kartu berbelanja di suatu tempat dengan bukti peembayarannya.

Apabila nasabah pemegang kartu melakukan transaksi, maka system kerja penagihannya adalah sebagai berikut:

1. Pemegang kartu melakukan transaksi dengan menunjukkan kartu dan menandatangani bukti transaksinya.

(8)

2. Pihak pedagang akan menagihkan ke bank atau lembaga pembiayaan berdasarkan bukti transaksinya dengan nasabah.

3. Bank atau lembaga pembiayaan akan membayar kembali kepada merchant sesuai dengan perjanjian yang telah mereka sepakati.

Hak dan kewajiban para pihak7

a). Pihak penerbit

Memberikan kartu kredit kepada pemegangnya, melakukan pelunasan pembayaran atas bills yang disodorkan, memberitahukan kepada pemegang kartu kredit terhadap setiap tagihannya dalam suatu periode tertentu, memberitahukan kepada pemegang kartu kredit berita-berita yang menyangkut dengan hak dan kewajiban.

Hak-haknya yaitu: Menagih dan menerima pembayaran kembali uang harga pembelian barang atau jasa, menagih dan menerima dari pemegang kartu kredit pembayaran lainnya : bunga, uang pangkal, uang tahunan dan denda, menerima komisi dari pembayaran tagihan.

b) Pihak pemegang kartu kredit

Kewajibannya: Tidak melakukan pembelian dengan kartu kredit yang melebihi batas maksimum, menandatangani slip pembelian yang disodorkan pihak penjual, melakukan pembayaran kembali harga pembelian sesuai dengan tagihan oleh pihak penerbit kartu kredit dan pembayaran-pembayaran lainnya : denda, uang tahunan dan lain-lain.

Hak-haknya yaitu: Hak untuk membeli barang atau jasa dengan memakai kartu kredit, kebanyakan kartu kredit juga memberi hak kepada pemegangnya untuk mengambil uang cash, hak untuk mendapatkan informasi dari penerbit tentang perkembangan kreditnya.

c) Pihak penjual barang atau jasa

Kewajibannya yaitu: Memperkenankan pihak pemegang karti kredit untuk membeli barang atau jasa, melakukan pengecekan atau otorisasi tentang penggunaan kartu kredit yang bersangkutan, menginformasikan kepada pemegang

7 https://poejaa.wordpress.com/2011/10/14/tentang-lising-anjak-piutang-modal-ventura-pembiayaan-konsumen-kartu.

(9)

atau pembeli barang / jasa tentang charge tambahan, menyodorkan slip pembelian untuk ditandatangani oleh pihak pembeli atau pemegang kartu kredit, membayar komisi ketika melakukan penagihan kepada perantara.

Hak-haknya yaitu: Meminta pelunasan harga barang / jasa yang dibeli oleh pembelinya dengan memakai kartu kredit, meminta pembeli / pemegang kartu kredit untuk menandatangi slip pembelian, menolak untuk menjual barang / jasa jika tidak terdapat otorisasi dari penerbit kartu kredit.

D. Jenis-jenis Kartu Kredit 1. Dilihat dari segi fungsi

Charge card, Credit card, Debit card, Cash card, Check guarantee 2. Berdasarkan wilayah

Kartu kredit internasional, contoh jenis kartu ini adalah Visa Card, Master Card. Kartu kredit lokal, contoh jenis kartu ini adalah BCA Card.

E. Keuntungan dan Kerugian Kartu Kredit Keuntungan:

Untuk kenyamanan dalam berbelanja (tinggal gesek aja). Juga sebagai alat keamanan keuangan dalam keadaan darurat. Meringankan karena kita tak perlu membawa segepok uang atau cek bila mau berbelanja dalam jumlah besar. Untuk mendapatkan diskon saat makan di restoran tertentu atau saat berbelanja di tempat tertentu.

Kerugian antara lain:

(10)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Untuk menanggulangi masalah piutang macet dan administrasi kredit yang semrawut dapat diserahkan kepada perusahaan yang sanggup untuk melakukannya yaitu perusahaan anjak piutang, yang memang kegiatan utamanya adalah bergerak di bidang penagihan piutang. Perusahaan anjak piutang dapat mengambil alih pengelolaan piutang baik dengan cara dikelola atau dengan cara dibeli serta dapat pula melakukan pengelolaan administrasi piutang suatu perusahaan. Perjanjian anjak piutang (factoring agreement) sendiri merupakan

dokumen hukum utama (main legal document) dibuat secara sah memenuhi

syarat-syarat yang ditetapkan dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Tidak dapat dibatalkan secara

sepihak (unilateral unvoidable). Perjanjian anjak piutang berfungsi sebagai dokumen

bukti yang sah. Disamping itu, perjanjian anjak piutang juga berfungsi melengkapi dan memperkaya hukum perdata tertulis.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

NurRianto Al Arif M. 2012. Lembaga Keuangan Syariah, Bandung: CV Pustaka Setia.

Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

https://poejaa.wordpress.com/2011/10/14/tentang-lising-anjak-piutang-modal-ventura-pembiayaan-konsumen-kartu. Diakses pada tanggal 12 September 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa setelah menerapkan model PBL, sesuai dengan indikator berpikir kritis (1) kemampuan mengidentifikasi asumsi yang

Kantoria & Pemain Musik: Disampaikan kepada warga Jemaat yang rindu untuk melayani dalam bentuk Kantoria dan Pemain Musik agar menghubungi Bidang Ibadah

Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa elektrode yang telah dibuat dapat digunakan untuk mengganti elektrode standart karena hasil perekaman potensial

Salah satu perbedaan yang dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan signifikan kemampuan mengontrol halusinasi : menghardik sebelum dan sesudah diberikan Terapi

mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

Kebijaksanaan penagihan atau pengumpulan piutang merupakan usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat mengumpulkan piutang atas penjualan kredit yang diberikannya dalam

Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, maka terhadap pelaporan yang menyangkut Kinerja Instansi

Dalam hal terdapat perbedaan data antara Petikan DIPA dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database