• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISBN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISBN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN 978-602-8853-31-6 978-602-8853-33-0

(2)

MODEL PHARMACOKINETICS METFORMIN MENGGUNAKAN ORAL

GLUCOSE TOLERANCE TEST UNTUK PENGOBATAN PADA DIABETES

MELLITUS TIPE 2

(

Pharmacokinetics Model of Metformin using Oral Glucose Tolerance Test

for the Treatment in Type 2 Diabetes Mellitus)

Agus Kartono, Yandra Yuantoro, Heryanto Safutra, Setyanto Tri Wahyudi, Tony Sumaryada

Department of Physics, Bogor Agricultural University (IPB), Bogor 16680, Indonesia ABSTRAK

Sistem glukosa dan insulin dalam tubuh manusia dapat dijelaskan dengan model simulasi berdasarkanoral glucose tolerance test. Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalahoral glucose minimal model selama tes oral glucose tolerance test dengan menambahkan glukosa yang diserap oleh fungsi dan sekresi insulin di pankreas dan juga penambahan dosis metformin, sehingga dapat menggambarkan laju konsentrasi glukosa pada saat yang sama. Pemberian metformin pada subjek dengan gangguan toleransi glukosa atau pra-diabetes dan diabetes mellitus tipe 2 dapat meningkatkan laju penurunan glukosa, serta menurunkan produksi glukosa hepatik dan mempengaruhi tingkat glukosa yang diserap di jaringan perifer. Model ini juga menunjukkan bahwa penambahan dosis metformin dapat mengurangi konsentrasi glukosa. Hasil simulasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai koefisien deterministik (R2) dari masing-masing simulasi telah mencapai di atas 95%, yang berarti bahwa semua hasil simulasi adalah sesuai dengan kondisi sebenarnya. Kata Kunci:diabetes, glukosa, metformin, model, simulasi.

ABSTRACT

The glucose and insulin system in the human body can be described by a simulation model based on an oral glucose tolerance test. In this study, the model used was the oral glucose minimal model during oral glucose tolerance test by adding glucose absorbed function and insulin secretion in the pancreas and also metformin dose addition so can describe the rate of glucose concentration at the same time. Metformin administration in subjects with impaired glucose tolerance or pre-diabetes and type 2 diabetes mellitus can increase the rate of glucose reduction, as well as decrease hepatic glucose production and affect the rate of glucose absorbed in peripheral tissues. This model also showed that the addition of a metformin dose could reduce the glucose concentration. The results of the simulation which have been done show that the deterministic coefficient (R2) value of each simulation has reached above 95%, meaning that all the simulations results are the good agreement. Keywords: diabetes, glucose, metformin, model, simulation.

(3)

PENGEMBANGAN MODEL PENGENDALIAN RABIES TERPADU

BERBASIS KELEMBAGAAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT

DI KABUPATEN SUKABUMI

(Development of Model on Integrated Rabies Control Based on Institution

and Local Community Participation in Sukabumi District)

Denny Widaya Lukman1), Etih Sudarnika1), Abdul Zahid Ilyas1), Yusuf Ridwan1), Ardilasunu Wicaksono1), Koekoeh Santoso2), Agus Wijaya3)

1)Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor

2)Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor

3)Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor

ABSTRAK

Rabies adalah penyakit zoonotik yang bersifat fatal, namun dapat dicegah dengan pengendalian yang cepat dan tepat. Kabupaten Sukabumi termasuk daerah belum bebas rabies. Penelitian ini dilakukan untuk membuat model pengendalian rabies terpadu dengan melibatkan masyarakat lokal berupa pembentukan Kader Siaga Rabies (KASIRA) dari masyarakat dan kelembagaan KASIRA. Penelitian mencakup penguatan lembaga KASIRA, penguatan sumber daya manusia KASIRA, peningkatan kepedulian masyarakat, serta peningkatan kekebalan hewan penular rabies dan registrasi anjing. Model ini dikembangkan di Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi. Penguatan kelembagaan dilakukan melalui Focus Group Discussion dan pelatihan komunikasi dan kepemimpinan untuk mendukung aktivitas dan kemandirian lembaga KASIRA. Selain itu, dilakukan simulasi dan implementasi Prosedur Operasional Baku (POB) kepada KASIRA agar mereka lebih terampil dalam menggunakan POB untuk mendukung tugas mereka di lapangan. Sumber daya manusia KASIRA telah melaksanakan penyuluhan bagi masyarakat dan vaksinasi rabies. Penyuluhan yang dilakukan oleh KASIRA telah berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan rabies dengan kategori baik dari 26.5% menjadi 72.5%, dan meningkatkan sikap positif masyarakat terhadap rabies dari 19.0% menjadi 56.5%. Vaksinasi telah dilaksanakan terhadap 374 anjing dan registrasi 1702 anjing. Data registrasi anjing menunjukkan jumlah rata-rata anjing per desa sebanyak 155 ekor dan rata-rata kepemilikan anjing per kepala keluarga sebanyak 2 ekor. Model ini telah berjalan dengan baik di Kecamatan Jampang Tengah yang selanjutnya akan dibina oleh LPPM IPB dan dinas terkait pemerintahan daerah setempat. Disamping itu, model ini diharapkan dapat diterapkan di daerah endemik rabies lainnya dengan memperhatikan aspek kondisi lokal.

Kata kunci: model pengendalian, rabies, kader, Kabupaten Sukabumi

ABSTRACT

Rabies is a fatal zoonotic disease but preventable with quick and appropriate control program. Sukabumi district is one of endemic rabies area. The study was aimed to develop the model on integrated rabies control engaging local community with

(4)

establishment of rabies cadre (KASIRA) and institution of KASIRA. The study comprised strengthening of KASIRA and its institution, strengthening of human resource of KASIRA, increasing of community awareness, and increasing of dogs immunity and registration of dogs. This model was developed in Jampang Tengah sub-district, Sukabumi district. The strengthening of KASIRA institution was conducted through focus group discussion and training on communication and leadership in order to support their activity and sustainability. Besides that, simulation of Standard Operation Procedures (SOP) was carried out on KASIRA to make them more skillful using the SOP to support their duties on the field. Rabies cadres carried out the campaign to local community and vaccination of rabies on dogs. The result of campaign was evaluated and showed that the good knowledge of community increased from 26.5% to 72.5% and the positive attitude increased from 19.0% to 56.5%. The vaccination of rabies on dogs covered 374 dogs and the registration of dogs covered 1702 dogs. The data of registration showed that average of dogs per village were 155 heads and average of dogs per household were 2 heads. This model was applied well in Jampang Tengah sub-district and will be maintained by LPPM IPB and local governments. Furthermore, the model could be applied in other endemic areas in consideration with local condition aspects.

(5)

OPTIMASI PRODUKSI ALKALOID KUININ PADA SUSPENSI SEL KINA

(Cinchona ledgeriana MOENS) DENGAN BIOREAKTOR

Optimization of Quinine Alkaloid Production by Suspension Culture of

Cinchona ledgeriana Moens in Bioreactor

YM Diah Ratnadewi1, Yohana C Sulistyaningsih1, Suharsono1, Sumaryono2 1Departemen Biologi-FMIPA-Institut Pertanian Bogor;2Pusat Penelitian

Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia ABSTRAK

Kuinin adalah alkaloid utama yang dihasilkan oleh tanaman kina Cinchona ledgeriana, yang bermanfaat untuk mencegah dan mengobati antara lain penyakit malaria, kram kaki, aritmia,dan untuk bahan industri lain. Karena masalah lingkungan dan ekonomi, pertanaman kina makin ditinggalkan, maka kultur sel kinain vitro dapat menjadi solusinya. Penelitian ini bertujuan mendapatkan metode untuk meningkatkan hasil total kuinin dari kultur sel, dengan cara meningkatkan biomassa sel serta kadar kuininnya. Elisitor metil jasmonat dan filtrat cendawan endofit asal tanaman kina Diaporthe spp. digunakan untuk mendorong peningkatan itu. Bioreaktor skala lab dicobakan pula untuk mendapatkan kondisi yang efektif untuk pertumbuhan sel. Sel kina tampak sangat peka terhadap metil jasmonat. Metil jasmonat menekan pertumbuhan sel sehingga tidak didapatkan biomassa sel yang memadai untuk analisis kadar kuinin. Dengan mengubah cara ekstraksi alkaloid, didapatkan kadar kuinin yang sangat tinggi dari perlakuan filtrat cendawan, rerata 0.6%; 13 kali lebih tinggi dibandingkan dengan hasil sebelumnya dengan perlakuan elisitor asam absisat dan sorbitol. Namun, hasil total kuinin per kultur paling tinggi didapatkan dari perlakuan kontrol, tanpa elisitor.

Kata kunci: elisitor, filtrat cendawan endofit, ekstraksi

ABSTRACT

Quinine is the major alkaloid ofCinchona ledgeriana, commonly used among others to prevent and cure malaria, and leg-cramp, arithmia problems, and also used in some industries. Due to increasing problems, ecologically and economically, cinchona plantations have been continually decreasing; in vitro cells culture technology might serve as a solution. This research aims to find a method to increase the yield of quinine from cells culture by improving the cells biomass and the quinine concentration in it. For that, elicitors methyl jasmonate and filtrate of an endophytic fungus isolated from cinchona plantDiaporthe spp. were used. Simple bioreactors were installed to find an efficient method to grow cells. Cinchona cells looked quite sensitive to methyl jasmonate; causing severe suppression on cells growth that led to insufficient biomass yield for quinine analysis. By changing the alkaloid extraction method, high concentration of quinine was obtained from cells treated by fungal filtrate, 0.6% in average; 13 fold higher than that previously reported in cells elicitated with both abscisic acid and sorbitol. Non-elicitor treated cells or control cells, however, reached the biggest amount of total quinine per culture.

(6)

SPEKTROFOTOMETER REFLEKTANS “QUALI-VIS” SEBAGAI ALAT

BANTU KENDALI MUTU SIMPLISIA TUMBUHAN OBAT

(Spectrophotometer Reflectans “Quali-Vis” as a Quality Control Tool for

Medicinal Plants Material)

Eti Rohaeti1, Rudi Heryanto1,3, Wisnu A Kusuma2,3, Mohamad Rafi1,3 1Departemen Kimia FMIPA Institut Pertanian Bogor

2Departemen Ilmu Komputer FMIPA Institut Pertanian Bogor 3Pusat Studi Biofarmaka Tropika LPPM Institut Pertanian Bogor

ABSTRAK

Kendali mutu diperlukan agar simplisia tumbuhan obat yang akan digunakan sebagai bahan baku obat atau bahan baku industri lain diketahui kualitas kimiawinya sehingga keterjaminan kualitas, keamanan dan khasiat produk turunannya dapat ditentukan. Penelitian ini betujuan untuk mengembangkan perangkat dalam bentuk spektrofotometer reflektans yang dapat digunakan untuk kendali mutu simplisia tumbuhan obat. Penelitian diawali dengan membuat rancang bangun spektrofotometer reflektans dengan menggunakan bahan elektronik yang tersedia secara umum, dilanjutkan dengan menguji spektrofotometer untuk mengukur sifat optik simplisia tumbuhan obat yang berbeda kadar komponen bioaktif (berdasar umur panen atau asal sumber simplisianya), dan terakhir melakukan evaluasi kualitas sifat optik (spektrum reflektansi) simplisia sebagai pembeda kualitas dengan analisis kemometrika. Spektrofotometer reflektans dengan nama “Quali-Vis” telah dibuat dengan komponen elektronik umum. Spektrofotometer Quali-Vis menghasilkan data spektra dengan reliabilitas yang baik dan mampu mengkuantifikasi pewarna sudan dalam sampel terkontrol. Pengujian keterandalan spektrofotometer Quali-Vis juga dilakukan dengan membentuk model klasifikasi kualitas menggunakan bahan simplisia tumbuhan obat temu lawak dan daun wungu. Model klasifikasi menggunakan data spektra Quali-Vis dan kemometrika (PLS-DA) menghasilkan kemampuan klasifikasi yang baik dengan nilai parameter sensitivitas, spesifitas, presisi, dan akurasi mendekati 1.

Kata Kunci: Kendali mutu, spektrofotometer reflektans Quali-Vis, kemometrika, temulawak, daun wungu.

ABTRACT

Quality control is needed for ensuring the quality of medicinal plants used as raw material for drugs or other industry. In such that it will guarantee the quality, safety and efficacy of derivative products from medicinal plants materials. This research is intended to develop a reflectance spectrophotometer which can be used for the quality control of medicinal plant materials. The research begins with the design of a reflectance spectrophotometer using generally available electronic materials, followed by performance testing of spectrophotometer by measuring the optical properties of medicinal plants material with different chemical composition, and finally evaluating the quality of reflectance spectrum combined with chemometrics for quality classifier. Reflectance spectrophotometers with the name of "Quali-Vis" have been made with common electronic components. The Quali-Vis spectrophotometer produces spectra data with good reliability and it was able to quantify concentration

(7)

of sudan dyes in controlled samples. Assesing the reliability of the Quali-Vis spectrophotometer was also carried out by generating a quality classification model using plants materials of Curcuma xanthorriza and Graptophyllum pictum. The classification model from Quali-Vis spectra and chemometrics PLS-DA produces good classification capabilities with sensitivity, specificity, precision, and accuracy values close to 1.

Keywords: Control quality, reflectance spectrophotometer Quali-Vis, Chemometrics,Curcuma xanthorriza, Graptophyllum pictum.

(8)

KARAKTERISITIK KUDA LAUT (Hippocampus comes dan

Hippocampus kuda) SERTA HIDROLISATNYA

(Characteristic of Seahorse (Hippocampus comes and Hippocampus kuda)

and Its Hydrolysates)

Mala Nurilmala1, Nur Azizah Nasution1, Dea Aulia Safryna1,Butet Alias Nurlisa2, Agus Oman Sudrajat3

1)Departemen Teknologi Hasil Perairan, 2)Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan,

3)Departemen Budidaya Perairan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor ABSTRAK

Kuda laut merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai

komersial dan banyak diperdagangkan.

Pemanfaatan kuda laut sampai saat ini masih belum diteliti secara luas, terutama dalam bentuk hidrolisat.

Hidrolisat kuda

laut diketahui memiliki khasiat dalam aktivitas biologi misalnya aktivitas

antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan komposisi kimia dan

aktivitas antioksidan kuda laut

(Hippocampus comes dan Hippocampus

kuda) serta hidrolisatnya yang diproses secara enzimatis. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

derajat hidrolisisH. comes dan H. kuda sebesar 68,12% dan 42,56%.

Komposisi kimia tertinggi yaitu kandungan protein pada tepung

H. comes pada basis kering lebih tinggi daripada kuda laut H. kuda yaitu sebesar 76,47±0,03%. Kuda laut segar H.comes memiliki kadar taurin dan steroid terbaik sebesar 706,61±8,14 mg/100 g dan 2,19±0,06 ppm. Hasil uji steroid kualitatif menggunakan FTIR diduga H. comes dan kuda merupakan steroid golongan testosteron. Kadar testosteronH. kuda sebesar 0,4510 nanogram/ml. Tepung kuda laut memiliki aktivitas antioksidan dengan IC500,234±0,03 mg protein/mL, sedangkan hidrolisat kuda laut memiliki nilai IC500,094±0,23 mg protein/mL. HidrolisatH. kuda dengan berat molekul paling rendah (<3 kDa) memiliki aktivitas antioksidan terbaik dengan IC500,012±0,005 mg protein/ml. Kandungan asam amino esensial kuda laut terdiri dari lisin, leusin, isoleusin, fenilalalin, valin, metionin, histidin, dan treonin, sedangkan asam amino non esensial terdiri dari tirosin, alanin, glisin, serin, asam glutamat, arginin, dan asam aspartat.

Kata kunci: antioksidan, hidrolisat, kuda laut, steroid, taurin.

ABSTRACT

Seahorse is one of the fishery commodities that have commercial value and widely traded. The utilization of seahorse has not been extensively studied nowly, especially in hydrolysate form. Seahorse hydrolysate is known to have efficacy in biological activities such as antioxidant activity. This study was conducted to determine the chemical composition and antioxidant activity of seahorses (Hippocampus comes and Hippocampus kuda) and their hydrolysates which are processed enzymatically. The results showed that hydrolysis degree of H. comes and H. kuda were 68.12% and 42.56%, respectively. The highest chemical composition is the protein content of H. comes flour on a dry basis that higher than H. kuda which is 76.47 ± 0.03%. H.

(9)

comes has the best taurine and steroid levels of 706.61 ± 8.14 mg / 100 g and 2.19 ± 0.06 ppm. Qualitative steroid test for H. comes and H. kuda by FTIR showed that they are cllassified to be testosterone group. H. kuda testosterone levels is 0.4510 nanograms / ml. Sea horse has antioxidant activity with IC50 0.234 ± 0.03 mg protein / mL, while sea horse hydrolysate has an IC50 value of 0.094 ± 0.23 mg protein / mL. H. kuda hydrolysate that has lowest molecular weight (<3 kDa) has the best antioxidant activity with IC50 0.012 ± 0.005 mg protein / ml. The content of essential amino acids seahorse consisted of lysine, leucine, isoleucine, phenylalalin, valine, methionine, histidine and threonine, while non-essential amino acids consist of tyrosine, alanine, glycine, serine, glutamic acid, arginine, and aspartic acid.

(10)

POTENSI TANAMAN LOKAL KALIMANTAN BAWANG TIWAI

(Eleutherine americana Merr) SEBAGAI ANTIBAKTERI

PADA USUS ITIK ALABIO

(Potential of Bawang Tiwai Borneo Island (Eleutherine americana Merr) As

an Antibacteria on Alabio Duck Intestine)

Julinda R.Manullang, Enos Tangke Arung, Fikri Ardhani, Ludi Kartika Jurusan Peternakan. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman

Paser Balengkong Kampus Gunung Kelua Samarinda Email. julindamanullang@yahoo.com

ABSTRAK

Kalimantan Timur memiliki berbagai jenis tanaman obat dengan berbagai kandungan bioaktif yang bervariasi belum dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan bioaktif yang berfungsi sebagai antioksidan. Bawang tiwai (Eleutherine Americana Merrr) adalah jenis tanaman obat potensial di Indonesia mengandung bioaktif sebagai antioksidan terdapat di Kalimantan Timur. Selama ini digunakan masyarakat sebagai obat alami bagi suku Dayak. Pemanfaatan bawang tiwai sebagai penurun kolesterol, kanker, hipertensi, prosesing dan presevasi pangan serta pewarna alami pangan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk itik lokal di Kalimantan yang berdaya saing melalui pemanfaatan bioaktif dari Bawang tiwai sebagai aditif pakan yang merupakan biodiversity Kalimantan Timur. Penelitian dilaksanakan dengan metode eksperimental, tahapan penelitian diawali dengan pembuatan simplisia, dan ekstraksi bawang tiwai dengan pelarut etanol, uji fitokimia dan selanjutnya uji populasi mikroba invivo pada usus itik alabio. Berdasarkan pada hasil uji fitokimia bawang tiwai yaitu senyawa alkaloid, terpenoid, steroid, karbohidrat, kumarin dan saponin. Hasil uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH menunjukkan bahwa bawang tiwai memiliki kekuatan antioksidan yang sangat aktif, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu sumber antioksidan alami. Berdasarkan hasil uji in vivo bahwa ekstrak bawang tiwai dapat menghambat pertumbuhan bakteri umum, S.thypii dan E.coli pada usus itik alabio

Kata kunci: Bawang tiwai, aditif pakan, bioaktif, itik alabio, Kalimantan Timur ABSTRACT

East Borneo has various types of medicinal plants with a variety of bioactive content that varies but has not been used optimally as a bioactive ingredient that functions as an antioxidant. Bawang tiwai (Eleutherine americana Merrr) is a type of potential medicinal plant in Indonesia containing bioactive as an antioxidant found in East Borneo. So far, the community has used it as a natural remedy for the Dayak ness. Utilization of bawang tiwai as cholesterol-lowering, cancer, hypertension, processing and food consumption and natural food coloring. This study aims to improve the quality and added value of local duck products in Borneo that are competitive through bioactive utilization of Bawang tiwai as a feed additive which is biodiversity East Borneo. The research was carried out by the experimental method, the research stage was begun with the manufacture of simplicia, and extraction of bawang tiwai with ethanol solvent, phytochemical test and then the in vivo microbial population test on alabio duck intestine. Based on the results of phytochemical tests on bawang tiwai

(11)

namely alkaloid, terpenoids, steroids, carbohydrates, and saponins, the results of the antioxidant activity using DPPH method showed that onion tiwai has very active antioxidant power, so it can be used as a source of natural antioxidants. Based on the results of in vivo tests that bawang tiwai extract can inhibit the growth of common bacteria, S. thypii and E. coli in alabio duck intestine

(12)

APLIKASI MODEL MATEMATIKA PIECEWISE-DETERMINISTIC

MARKOV PROCESSES DALAM PREDIKSI DINAMIKA EPIDEMIK

PENYAKIT MENULAR DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI JAWA

BARAT

(Application of Mathematical Models within Piecewise-Deterministic Markov

Processes on prediction of Dengue Fever Disease Dynamics in West Java

province, Indonesia)

Paian Sianturi, Hadi Sumarno, Ali Kusnanto Departemen Matematika FMIPA IPB, Bogor.

ABSTRAK

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit endemik di dunia, yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Disini, populasi manusia dikelompokkan dalam empat kompartmen rentan (Sh), terpapar (Eh), terinfeksi (Ih), dan sembuh (Rh), sementara populasi vektor nyamuk dikelompokkan dalam tiga kompartmen rentan (Sv), terpapar (Ev), dan terinfeksi (Iv); disebut model SEIR-SEI. Interrelasi antar kompartmen dirumuskan dalam suatu sistem persamaan diferensial biasa. Analisa matematika dilakukan untuk memperoleh dua buah titik tetap yakni titik tetap bebas penyakit (DFE) dan titik endemik (EE). Juga, analisa kestabilan pada kedua titik tetap tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan bilangan reproduksi dasar Ro yang dihitung menggunakan metodeNext Generation Matrix. Sifat kestabilan di sekitar titik DFE dan analisa kepekaan beberapa parameter model dibahas dengan mempertimbangkan nilai Ro; diperoleh bahwa titik DFE adalah stabil local dan global jika Ro < 1 dan tak stabil jika Ro > 1. Simulasi numerik dilakukan untuk menunjukkan pengaruh perlakuan kendali populasi nyamuk, dalam penyebaran penyakit DBD. Selanjutnya sistem persamaan diferensial tersebut dikonversi menjadi model stokhastik menggunakan pendekatan proses Markov. Data sekunder penderita DBD dan data demografi di berbagai kabupaten Jawa Barat digunakan untuk menentukan nilai parameter model stokhastik. Nilai peluang terjadinya wabah penyakit DBD dihitung berdasarkan proses bercabang menggunakan pendekatan fungsi pembangkit peluang (probability generating function - pgf). Hasil analisis menunjukkan bahwa titik DFE akan muncul bila dipenuhi syarat bilangan reproduksi dasar Ro > 1. Namun, jika bilangan reproduksi Ro terus naik, maka peluang munculnya titik DFE akan semakin kecil.

Kata kunci: model stokastik, DBD, bilangan reproduksi dasar, peluang wabah. ABSTRACT

Dengue Fever Disease is an endemic disease in the world, which is spread by Aedes Aegypti mosquitos. In this work, human population is grouped into four compartments: Susceptible (Sh), Exposed (Eh), Infected (Ih), and Removed (Rh), while the population of vector mosquitoes are grouped into three compartments: Susceptible (Sv), Exposed (Ev), and Infected (Iv); giving an acronym SEIR-SEI model. Interrelations among adjacent compartments were expressed in a system of ordinary differential equations. Mathematical analysis done to obtain two equilibrium points disease free equilibrium (DFE) and endemic equilibrium (EE). Stability analysis was conducted for both points considering the basic reproduction number Ro which

(13)

was calculated by the Next Generation Matrix method. In addition, the sensitivity analysis of model parameters were discussed by taking into account the value of Ro; and concluded that the point DFE is local and global stable if Ro < 1 and not stable if Ro > 1. Numerical simulations were conducted to show the impact of treatments of controlling mosquito populations on the spread of the disease. Furthermore the ODE above was converted into a stochastic model using Markov process approach. The secondary data of dengue morbidities and demographic data sets from several regencies within the West Java province was used to determine the models’ parameter values. The probability of disease outbreak occurrence was calculated based the process of branching within the probability generating function (pgf). The results showed the existence of the disease-free equilibrium (DFE) point given a condition that the basic reproduction number is greater than one (Ro > 1). However, if the reproduction number Ro continuously increasing then the probability of occurring the DFE point will decrease.

Keywords: stochastic model, dengue fever disease, basic reproduction number, outbreak probability.

(14)

EFIKASI PEMBERIAN PANGAN FUNGSIONAL KUE BAGELEN YANG

DISUBSTITUSI RED PALM OIL UNTUK PENCEGAHAN

ATEROSKLEROSIS DAN KANKER

(

Efficacy of Bagelen Cake substituted with Red Palm Oil as

Functional Food to Prevent Atherosclerosis and Cancer)

Rimbawan

1

, Sri Anna Marliyati

1

, Rini Harianti

2

1

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA),

Institut Pertanian Bogor, Bogor 16680

2

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Al-Insyirah, Pekanbaru, Riau

ABSTRAK

Stres oksidatif yang tinggi dapat memicu terjadinya aterosklerosis dan kanker.Red

palm oil (RPO) mengandung β-karoten yang tinggi yang dapat berperan sebagai antioksidan untuk menurunkan stres oksidatif. Konsumsi pangan fungsional kue Bagelen yang disubstitusi RPO berpotensi untuk mencegah risiko aterosklerosis dan penyakit kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi pemberian pangan fungsional kue Bagelen yang disubstitusi RPO untuk pencegahan aterosklerosis dan kanker.Penelitian tahun pertama menghasilkan produk terpilih kue Bagelen yang disubtitusi RPO dengan kandungan β-karoten 40.74 ppm dan aktivitas antioksidan 470.4 mg/100 g. Konsumsi kue Bagelen yang disubstitusi RPO sebanyak 60 gram/hari selama 8 minggu pada pria dewasa yang mengalami abnormalitas profil lipid mampu memperbaiki profil lipid dengan menurunnya kadar kolesterol total dan kolesterol-LDL secara signifikan, meningkatkan aktivitas enzim SOD, menurunkan kadar MDA, LDL-teroksidasi dan adiponektin secara signifikan. Penelitian tahun kedua diawali dengan pembuatan kue Bagelen yang disubstitusi RPO. Pembuatan produk intervensi pada tahun kedua merupakan modifikasi dari produk terpilih pada penelitian tahun pertama, yaitu menggunakan RPO sebanyak 9.8% b/b adonan untuk mencegah timbulnya sifat prooksidan dari produk yang dihasilkan. Hasil analisis sifat fisik dan kandungan gizi diperoleh produk kue Bagelen berwarna kuning pekat, energi total 461.1 kkal/100 g, kadar air 3.7%, kadar abu 1.5%, protein 11.6%, karbohidrat 66.9%, lemak 16.3%, lemak tak jenuh 8.43% (lemak tak jenuh ganda 1.76%, lemak tak jenuh tunggal 6.67%), lemak jenuh 7.68% dan kadar β-karoten 11.46 ppm. Apabila kadar β-karoten pada produk kue Bagelen dikonversikan ke vitamin A, maka kue Bagelen tersebut termasuk dalam kategori tinggi vitamin A. Tahap selanjutnya adalah pemberian kue Bagelen yang disubstitusi RPO sebanyak 60 g/hari (687.6 µg β-karoten) selama 8 minggu kepada wanita yang terindikasi tumor payudara. Kue Bagelen ini diharapkan menjadi pangan fungsional yang mampu meningkatkan kapasitas antioksidan dan menurunkan stres oksidatif pada subjek penelitian sebagai salah satu upaya menghambat laju pertumbuhan sel tumor dan mencegah kanker.

(15)

ABSTRACT

High oxidative stress may affect atherosclerosis and cancer. Red palm oil (RPO) contains high beta carotene which can be used as an antioxidant to eliminate oxidative stress. Consumption of functional food Bagelen cakes substituted with RPO has the potential on the prevention the risk of atherosclerosis and cancer. This study aimed to determine the efficacy of functional food of Bagelen cakes substituted with RPO on the prevention of atherosclerosis and cancer. The first year research produced selected product of Bagelen cakes substituted with RPO with 40.74 ppm of β-carotene, and 470.4 mg/100 g of antioxidant activity. Consuming 60 g/day of Bagelen cakes substituted by RPO for 8 weeks in adult men with an abnormal lipid profile found that there was a significant reduction (p < 0.05) in levels of total cholesterol, and LDL-Cholesterol. Furthermore, the consumption of Bagelen cakes substituted with RPO significantly (p < 0.05) improved SOD enzyme activity, which led to a significant reduction in MDA, oxidized LDL, and adiponectin levels (p ˂ 0.05). The second year of the research began with the production of Bagelen cakes substituted with RPO. The production of Bagelen cakes in the second year was a modification of the selected product obtained in the first year study, namely using RPO as much as 9.8% w/w dough to prevent prooxidant condition of the product. Based on the physical characteristic and nutritional contents, the Bagelen cakes had a yellow color, 461.1 kcal/100 g total energy, 3.7% moisture, 1.5% ash, 11.6% protein, 66.9% carbohydrate, 16.3% fat, 8.43% unsaturated fat (1.76 % polyunsaturated fat, 6.67% monounsaturated fat), 7.7% saturated fat and 11.46 ppm β-carotene. If the levels of β-carotene in bagelan cake products are converted to vitamin A, then the Bagelen cakes can be catagorized as high vitamin A. The next step is the administration of 60 g/day (687.6 µg β-carotene) Bagelen cakes for 8 weeks to women indicated having breast tumors. Bagelen cakes are expected to act as functional food that may increase antioxidant capacity and reduce oxidative stress in subjects as an effort to inhibit the growth rate of tumor cell and to prevent cancer. Keywords: Beta-carotene, cancer, functional food, red palm oil.

(16)

Sekretariat

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM - IPB)

Gedung Andi Hakim Nasoetion Lantai 5 Kampus IPB Da maga Bogor 16680

r

Referensi

Dokumen terkait

Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Kualitatif yaitu suatu Metode Analisis data Deskriptif Analitis yang menganalisis tentang undang-undang yang

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ PENGGUNAAN MEDIA KARTU MIMPI BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI ini beserta seluruh isinya

Model Pelatihan dengan Pembelajaran Proyek Efektif dalam Meningkatkan Kompetensi Berwirausaha Mantan Buruh Migran yang Direkomendasikan .... Keterbatasan Penelitian dan

a. Sebelum mengirim spesimen ke laboratorium, pastikan bahwa spesimen telah memenuhi persyaratan seperti yang tertera dalam persyaratan masing-masing pemeriksaan.

[r]

Photocatalytic decolorization process was studied by using the coated anatase powder and nano- powder TiO 2 catalyst on the PET plastic.. The surface morphology of TiO 2

[r]

Pembuatan produk busana pesta mode bustle dengan menggunakan hiasan seni wycinanki. motif lowicz dapat diperkenalkan khususnya kepada mahasiswa program studi tata