• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dra.ZURNI ZAHARA. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGANTAR PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dra.ZURNI ZAHARA. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Dra.ZURNI ZAHARA

Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara BAB I

PERPUSTAKAAN SEKOLAH 1.1. Pengertian

Yang dimaksud dengan Perpustakaan Sekolah adalah semua perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah, mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.

Perpustakaan Sekolah merupakan bagian terpadu dari sekolah yang bertugas mengumpulkan, mengelola, menyimpan dan memelihara bahan pustaka untuk dipergunakan oleh guru dan siswa untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Perpustakaan Sekolah menurut jenis dan tingkatannya terdiri atas : a. Perpustakaan Sekolah Taman Kanak-Kanak.

b. Perpustakaan Sekolah Dasar.

c. Perpustakaan Sekolah Menengah Tingkat Pertama d. Perpustakaan Sekolah Menengah Tingkat Atas.

1.2. Hakekat Perpustakaan Sekolah

1. Perpustakaan Sekolah merupakan usaha pendidikan, secara aktif dan positif. Perpustakaan Sekolah menyelenggarakan pendidikan, yaitu membangkitkan kegemaran dan minat baca, meningkatkan selera baca, meningkatkan minat terhadap hal-hal baru melalui buku-buku referensi, indeks, bibliografi dan lain-lainnya. Selanjutnya mendidik kerapian, ketertiban, disiplin dan tanggung jawab dalam menggunakan fasilitas yang tersedia.

2. Perpustakaan Sekolah merupakan usaha penyediaan jasa. Perpustakaan mengadakan, mengolah, menyiapkan sampai siap pakai dan mengedarkan serta menyimpan dan memelihara bahan pustaka dan mengupayakan kegiatan membaca, berdiskusi, konsultasi, dan lain-lain sebagainya.

3. Perpustakaan Sekolah merupakan usaha menyediakan sumber-sumber informasi dalam bentuk karya tulis, cetak dan rekaman, seperti naskah buku, terbitan berkala, sural kabar, brosur, folder, toto, film, piringan hitam, pita rekaman dan sejenis lainnya.

4. Perpustakaan Sekolah merupakan tempat membaca untuk belajar murid, baik secara perorangan, berkelompok, untuk konsultasi, penelitian dan kegiatan-kegiatan sejenisnya.

1.3. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Menurut Soeatminah (1982 : 12) Perpustakaan Sekolah berfungsi sebagai sarana yang dapat :

"1. Meningkatkan kemampuan berpikir dan menanamkan kebiasaan belajar sendiri sesuai dengan bakatdan perkembangannya.

2. Menanamkan pengetahuan yang terpadu sebagai gabungan dari mata pelajaran sesuai dengan kurikulum sekolah.

(2)

1.4. Tujuan Dan Sasaran Perpustakaan Sekolah

Adapun tujuan dan sasaran dari perpustakaan sekolah menurut Buku Perpustakaan Sekolah (1992 : 10) adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Perpustakaan Sekolah diselenggarakan sebagai suatu perangkat kelengkapan pendidikan untuk bersama-sama dengan kelengkapan-kelengkapan yang lain guna meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas Pembangunan Nasional yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945.

2. Tujuan Khusus

Perpustakaan Sekotah diselenggarakan untuk :

1. Mengembangkan minat, kemampuan, den kebiasaan membaca, khususnya mendayagunkan budaya tutisan dalam segala sektor kehidupan.

2. Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi.

3. Mendidik murid agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat dan berhasil guna.

4. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri. 5. Memupuk minat dan bakat

6. Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif.

7. Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri.

Sasaran

1. Terwujudnya Perpustakaan Sekolah yang berdayaguna dan berhasil guna penuh di tiap sekolah, yang menjadi pusat kegiatan belajar dan mengajar. Perpustakaan Sekolah diharapkan dapat membantu pengembangan bakat dan minat para pengajar dan pelajar serta dapat menyediakan bahan pustaka dengan jumlah serta mutu yang memadai.

2. Terbinanya anak didik menjadi gemar membaca, biasa dan trampil membaca untuk meningkatkan gairah belajar secara mandiri sehirogga pendidikan sepanjang hayat menjadi membudaya.

3. Tercapainya tujuan Pendidikan Nasional.

1.5. Integrasi Dengan Kurikulum

Tujuan diselenggarakannya Perpustakaan Sekolah adalah untuk menunjang program belajar siswa dan mengajar guru di sekolah agar pendidikan di sekolah dapat tercapai secara optimal sebagaimana tercantum dalam kurikulum sekolah. Oleh sebab itu segala kegiatan di Perpustakaan Sekolah harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan dan kurikulum sekolah balk datam pemilihan bahan pustaka dan pelayanan perpustakaan.

Pustakawan dan Guru Pustakawan Perpustakaan Sekolah harus dapat memahami secara baik apa yang menjadi tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan pada Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama dan Sekolah Menengah Tingkat Atas sebagaimana diuraikan di dalam kurikulum terbaru sekolah, agar dalam penyusunan program pembinaan dan pengembangan Perpustakaan Sekotah dapat memenuhi tuntutan di atas.

(3)

BAB II

ASPEK-ASPEK PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH 2.1. Lokasi Gedung

Dalam perencanaan ruangan perpustakaan harus dipertimbangkan syarat-syarat fungsional yang dapat memperlancar tugas serta pemberian layanan yang lebih efektif. Menurut Nasution, dkk. Aspek penyelenggaraan perpustakaan Sekolah ditinjau dari lokasi gedung dan ruangan sekolah adalah sebagai berikut :

Lokasi Perpustakaan Sekolah

Lokasi Perpustakaan Sekolah tidak mungkin dipisahkan dari lokasi sekolah karena Perpustakaan Sekolah adatah bagian dari kegiatan sekolah. Pemilihan lokasi sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Berada kira-kira dipertengahan dari jejeran gedung ataupun ruang sekolah sehingga mudah dicapai oleh guru dan murid.

2. Suasana tenang dan terhindar dari gangguan murid.

2.2. Ruang Perpustakaan

Besarnya gedung Perpustakaan Sekolah tergantung dari besarnya jumlah guru dan murid yang akan mempergunakan perpustakaan.

Fungsi gedung Perpustakaan Sekolah adalah:

1. Untuk tempat menyimpan bahan pustaka/koleksi perpustakaan. 2. Untuk kegiatan layanan perpustakaan.

3. Untuk tempat petugas melaksanakan kegiatannya.

Adapun beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian untuk ruangan perpustakaan:

1. Cahaya cukup terang, Lebih baik cahaya alam. 2. Ventilasi udara harus cukup baik.

3. Ruangan cukup luas untuk semua kegiatan yang dilakukan.

4. Layout ruangan memberi kemudahan pengawasan petugas dan arus gerakan dari pemakai perpustakaan.

5. Dekorasi ruangan sederhana tetapi memberi kesejukan pemandangan.

2.2.1. Jenis dan Besarnya Ruang Perpustakaan

Perpustakaan SMTP/SMTA memerlukan ruang sebagai berikut:

1. Ruang Koleksi/Ruang Baca

Ruang koleksi dan ruang baca menjadi satu. Besarnya ruangan untuk koleksi buku dapat dihitung dengan mempergunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah eks. buku

Luas raungan = x 1 m2

400

Bila akan merencanakan gedung perpustakaan yang baru, maka besarnya koleksi disini adalah koleksi ditambah 50 %. Untuk ruang baca diperhitungkan harus dapat menampung 10 % dari jumlah guru, murid dan pegawai yang ada di sekolah tersebut.

Ruang baca ini terdiri dari : a. Ruang baca

b. Ruang belajar

(4)

Ad.b. Ruang Belajar dilengkapi dengan meja belajar (Study carrel). Luasnya adalah 1/3 x 10% x jumlah pemakai x 2 m2

2. Ruang Pengolahan

Pemanfaatan ruangan ini adalah untuk petugas, bahan-bahan dan konservasi.

Untuk petugas, luas ruangan adalah Jumlah Petugas x 2,5 m2. Untuk

bahan-bahan = 2 x ruang kerja petugas. Untuk konservasi buku-buku yang rusak cukup untuk 1 orang petugas.

3. Ruang Referensi

Besarnya ruangan ini tergantung pada besarnya ruang rujukan atau koleksi referensi dan jumlah petugas. Namun luas minimal ruangan ini adalah 15 m2.

4. Ruang Layanan Sirkulasi

Luas ruangan minimal cukup untuk meletakkan meja sirkulasi dan 2 orang petugas ± 4 m2.

5. Ruang Alat Pandang Dengar

Tergantung dari jumlah alat pandang dengar yang ada dan sedikitnya sama luas dengan ruang baca.

6. Ruang administrasi

Ruang ini minimal 15 m2 untuk tempat kegiatan petugas administrasi.

Ruang perpustakaan SMTP/SMTA yang minimal adalah :

a. Ruang koleksi/Ruang baca 105 m2

b. Ruang Pelayanan 4 m2

c. Ruang Referens 15 m2

d. Ruang A.V. 15 m2

e. Ruang administrasi 15 m2

150 m2

Keseluruhan ruangan-ruangan tersebut di atas cukup terdiri dari satu ruangan yang disekat/dipisahkan oleh perabot dan rak buku.

Ruangan tambahan yang diperlukan dan apabila memungkinkan adalah: a. Gedung perpustakaan.

b. Ruang serbaguna

Kamar kecil I WC tidak perlu ada di perpustakaan karena sekolah telah memilikinya

BAB III

KOLEKSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH 3.1. Pengelompokan Koleksi Perpustakaan Sekolah .

Murid-murid di sekolah mempunyai bakat, kebutuhan, perhatian dan kemempuan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu Perpustakaan Sekolah harus dapat menyajikan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan anak baik dalam bentuk tercetak maupun terekam seperti: buku, naskah, terbitan berkala, surat kabar, brosur, foto, film, pita rekaman dan lain-lain.

Koleksi Perpustakaan Sekolah dapat dikelompokkan atas:

1. Buku-buku teks Utama

Buku-buku teks meliputi buku pegangan guru dan murid yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Buku-buku teks berisi materi pelajaran untuk pegangan guru dan murid dalam melaksanakan proses Belajar mengajar. Buku teks harus sesuai dengan pedoman kurikulum terbaru.

(5)

2. Buku-buku leks pelengkap

Buku-buku leks pelengkap adalah buku-buku yang materinya bersifat melengkapi isi buku-buku teks utama. Buku jenis ini diterbitkan oleh berbagai penerbit swasta dan disahkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

3. Buku-buku Rujukan

Termasuk ke dalam jenis buku-buku rujukan (referensi) adalah : - Kamus - Ensiklopedia - Almanak - Buku tahunan - Buku petunjuk - Terbitan pemerintah

- Sumber biografis, seperti apa dan siapa (Who is Who) - Bibliografi

- Indeks dan abstrak

- Sumber geografi seperti atlas, globe.

Buku rujukan dapat membantu pelajar mendapatkan informasi tentang: a. Makna suatu istilah, data atau informasi yang ditemukan dalam buku teks atau

bacaan lainnya.

b. Memperoleh pengetahuan dasar bagi suatu masalah yang sedang dibahas dalam kelas.

c. Memberi keterangan tambahan bagi guru dan murid.

d. Mencari keterangan dimana suatu informasi atau bahan dapat diperoleh.

4. Buku Fiksi (rekaan)

Buku-buku ini memuat ceritera-ceritera tentang kehidupan maupun kegiatan-kegiatan selama imaginatif dan berfungsi sebagai bacaan hiburan. Buku-buku fiksi sangat besar peranannya untuk mendorong minat baca murid.

Perpustakaan harus menjaga terciptanya perbandingan jumlah dari kedua macam koleksi ini, yaitu:

Fiksi Non Fiksi

SMTA SMTP SD 25% 30% 40% 75% 70% 60%

5. Majalah dan Surat Kabar

Perpustakaan Sekolah sedikitnya harus melanggan satu Surat Kabar terbitan daerah dan satu terbitan pusat.

Surat kabar memuat informasi yang paling baru dan selalu informasinya segar artinya yang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Surat Kabar sang at digemari pelajar karena memuat berbagai macam informasi.

Majalah dan terbitan berkala lainnya harus benar-benar dipilih yang sesuai dengan tingkatan sekolahnya. Isi majalah penyajiannya singkat, tidak bertele-tele dan mengandung informasi yang baru. Para siswa dan guru senang membaca majalah.

(6)

6. Bahan bukan buku.

Bahan bukan buku, seperti : kaset, piringan hitam, film, slide, foto, gambar, lukisan, mikrofis, model dan lain sebagainya baik dimiliki perpustakaan sebagai alat peraga dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

3.2. Perbandingan jumlah koleksi Perpustakaan Sekolah.

Koleksi perpustakaan secara garis besar dapat dikelompokkan alas. 1. Koleksi fiksi (buku cerita)

2. Koleksi non fiksi (bukan buku cerita)

Jenis-jenis bahan pustaka yang seharusnya dimiliki Perpustakaan Sekolah meliputi : 1. Bahan tentang Pancasila, UUD 1945 dan GBHN

2. Buku tentang Sejarah perjuangan Bangsa 3. Buku tentang Agama

4. Buku tentang pertanian, perikanan dan kehutanan 5. Buku tentang teknologi dan ilmu pengetahuan

6. Buku-buku tentang perhubungan dan alat perhubungan dan pengangkutan. 7. Buku-buku tentang ilmu pengetahuan praktis

8. Buku tentang jenis hewan Indonesia dan dunia 9. Buku tentang kerajinan tangan dan industri rumah. 10. Buku-buku tentang seni lukis, seni pahat, seni ukir, dsb.

11. Riwayat hidup tokoh-tokoh politik, kebudayaan, kesenian, ilmu pengetahuan, industri, dsb.

12. Buku tentang ilmu kesehatan dan cara memberi pertolonganpada kecelakaan. 13. Buku-buku tentang kegemaran (hobbi)

14. Buku-buku tentang binatang-binatang kesayangan.

15. Buku-buku tentang karya-karya sastra nasional dan internasional 16. Buku-buku cerita dongeng

17. Buku-buku yang berisi Sajak dan Drama 18. Buku-buku sejarah Indonesia dan dunia 19. Buku-buku tentang lingkungan hidup 20. Buku-buku tentang Koperasi

21. Buku-buku tentang lalu lintas 22. Buku-buku tentang keparawisataan

23. Buku-buku tentang olah raga, senam dan beladiri 24. Buku-buku tentang surat menyurat

25. Buku-buku tentang PBS dan badan-badan khususnya

26. Buku-buku tentang keluarga berencana dan kependudukan.

27. Buku-buku referensi, seperti kamus, ensiklopedia, direktori, who's who, Statistik, buku tahunan, Atlas, Almanak, dsb.

28. Buku tentang administrasi, organisasi dan managemen

29. Buku-buku ceri1a (fiksi) yang bersifat paedagogis baik oleh pengarang dalam dan luar negeri.

Koleksi bukan buku, seperti :

1. Surat kabar, Majalah dan Buletin. 2. Pamflet

3. Kliping : artikel, gambar

4. Gambar anatomi, binatang dan tumbuh-tumbuhan 5. Peta

6. Lukisan

7. Hasil karya pelajar yang dianggap balk 8. Album toto

(7)

9. Alat pandang dengar

Jumlah koleksi Perpustakaan Sekolah dapat dekelompokkan dan diperhitungkan sebagai berikut:

a. Koleksi dasar

Koleksi dasar sebagai koleksi permulaan yang harus dapat dibina perpustakaan sekolah dalam jangka waktu 5 tahun adalah 10 judul per setiap murid. Apabila suatu sekolah memiliki murid 500 orang, maka koleksi dasarnya adalah 500 x 10 judul = 5.000 judul.

Koleksi minimal dari suatu Perpustakaan Sekolah adalah 20 judul per setiap murid. Koleksi ini harus sudah dapat dicapai sekolah dalam waktu 10 tahun.

Pedoman koleksi dasar perpustakaan SD, SMTP dan SMTA telah ditetapkan di dalam buku "Pedoman Koleksi Dasar Perpustakaan SD, SMTP, dan SMTA terbitan Depdikbud tahun 1984.

b. Pengembangan Koleksi

Apabila koleksi dasar dari sesuatu Perpustakaan Sekolah telah tercapai, maka untuk menjaga agar kondisinya selalu balans dengan adanya kerusakan dan kehilangan, perlu difikirkan adanya:

- Pemeliharaan koleksi setiap tahun sebanyak 10 % dari koleksi yang sudah ada. - Penambahan koleksi sebanyak 10 % dari koleksi yang sudah ada.

Contoh : Jumlah murid suatu SMA adalah 600 orang

- Jumlah dasar yang harus dimiliki sekolah tersebut yang dibina selama 5 tahun pertama adalah :

600 x 10 judul = 6.000 judul buku

- Pemeliharaan koleksi setiap tahun = 10 % x koleksi yang telah ada. Bila tahun ke dua koleksi perpustakaan telah mencapai 4.000 judul buku, maka jumlah buku yang harus ditambah untuk menyisip buku yang rusak dan hilang adalah 10 % x 4.000 judul = 400 judul buku.

Jadi perpustakaan dalam menyusun perencanaan pembinaan koleksi harus menyediakan dana untuk pembelian 400 + 400 judul buku = 800 judul buku.

BAB IV

PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH 4.1. Pengertian

Yang dimaksud dengan petugas Perpustakaan Sekolah adalah pegawai yang tugas pokoknya melaksanakan kegiatan perpustakaan. Peranan petugas sangat menentukan maju mundurnya perpustakaan. Oleh sebab itu sebaiknya pemilihan pegawai yang akan mengelola perpustakaan haruslah memperhatikan ke dual hal berikut :

1. Guru yang mempunyai minat terhadap perpustakaan.

2. Petugas harus mempunyai latar belakang pendidikan perpustakaan disamping pendidikan umum yang telah dia miliki.

Petugas Perpustakaan Sekolah dapat dikelompokkan atas: 1. Pustakawan

2. Tenaga pembantu

1. Pustakawan.

Pustakawan Perpustakaan Sekolah dapat berupa Guru Pustakawan dan Pustakawan.

- Guru Pustakawan adalah seorang guru yang disamping tugas mengajar diberi juga tugas mengelola perpustakaan. Seorang Guru Pustakawan memerlukan pendidikan ilmu perpustakaan sedikitnya 630 jam (± 6 bulan) untuk dapat mengelola

(8)

- Pustakawan Perpustakaan Sekolah adalah seorang yang telah memiliki pendidikan ilmu perpustakaan serendah-rendahnya Diploma II (D11) dan bertugas penuh di Perpustakaan Sekolah .

- Guru Pustakawan maupun Perpustakaan Sekolah mempunyai kedudukan yang sejajar dengan guru pada sekolah tersebut.

- Kepala Perpustakaan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekolah.

2. Tenaga Pembantu

Tenaga Pembantu bertugas melaksanakan pekerjaan administrasi dan membantu Guru Pustakawan atau Pustakawan.

Tenaga Pustakawan dapat diambil dari pegawai adminsitrasi Mengingat tugas seorang tenaga pembantu yang mungkin akan melaksanakan pekerjaan pelayanan perpustakaan, maka ia perlu dibekali dengan pendidikan perpustakaan selama ± 6 bulan.

Untuk mengetahui besar kecilnya jumlah petugas yang akan mengelola Perpustakaan Sekolah tergantung pada besar kecilnya sekolah tersebut. Perhitungannya adalah :

Jumlah murid

X 1 petugas 150

Bila murid dari suatu sekolah baru berkisar 200 orang, tenaga pengelola perpustakaan cukup seorang Tenaga Pembantu yang juga akan bertindak sebagai Kepala Perpustakaan.

Apabila suatu sekolah telah mempunyai lebih dari 750 orang murid, sudah saatnya sekolah tersebut mempunyai seorang Pustakawan yang dibantu oleh Guru Pustakawan dan Tenaga Pembantu.

Selain pada petugas-petugas perpustakaan yang disebutkan di atas. apabila perlu masih dapat mempergunakan pelajar-pelajar dari kelas tertinggi untuk membantu pelayanan perpustakaan.

4.2. Tugas dan Kewajiban Pengelola Perpustakaan Sekolah

1. Kepala Perpustakaan Sekolah

a. Menyusun dan merencanakan pembinaan dan pengembangan perpustakaan. b. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perpustakaan.

c. Membantu Kepala Sekolah bersama-sama dengan guru dan orang tua murid meningkatkan kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh mutu pendidikan yang lebih tinggi melalui pelayanan perpustakaan.

d. Memilih dan merencanakan pengadaan bahan pustaka dan peralatan perpustakaan.

e. Melakukan pengolahan bahan pustaka dan administrasi perpustakaan

menurut sistim yang ditentukan.

f. Melaksanakan pelayanan baca, referensi dan pelayanan informasi lainnya. g. Memberikan bimbingan penggunaan perpustakaan untuk meningkatkan minat

baca dan efisiensi membaca.

h. Mengadakan promosi perpustakaan.

i. Membina kerjasama dengan perpustakaan lain dalam hal pelayanan perpustakaan.

(9)

2. Tugas Pembantu

a. Mengerjakan pekerjaan ketata usahaan perpustakaan. b. Membantu mengolah bahan pustaka sehingga siap pakai. c. Membantu memberikan layanan perpustakaan.

d. Memelihara layout, susunan buku dan kebersihan ruangan. e. Mengerjakan preservasi buku.

3. Tugas Murid

a. Membantu memberikan layanan peminjaman dan pengembalian buku. b. Membantu menyusun buku di rak.

c. Membantu membubuhi stempel buku.

d. Membantu melaksanakan preservasi buku dan menyampul buku. e. Membantu memelihara kebersihan. .

f. Membantu membuat klipping, display dan Poster perpustakaan.

4.3. Pelayanan Perpustakaan Sekolah

Layanan Perpustakaan Sekolah bertujuan untuk menyajikan bahan pustaka dan sumber informasi lainnya terutama kepada guru dan murid guna kepentingan kegiatan belajar mengajar dan bacaan hiburan.

Layanan Perpustakaan Sekolah dapat dikelompokkan atas:

1. Layanan peminjam (Sirkulasi), meminjamkan buku dan bahan pustaka lainnya untuk dibaca di rumah ataupun di ruang baca.

2. Layanan referensi, yaitu memberi jawaban terhadap pertanyaan informasi dengan menggunakan buku-buku referensi, seperti kamus, ensiklopedia, direktori, dsb.

3. Bimbingan membaca, yaitu memberi bimbingan memilih bacaan yang sesuai, cara dan teknik membaca yang efektif agar isi bacaan cepat dapat dimengerti, cara memegang dan membuka buku, dsb.

4.3.1. Jenis Layanan

Layanan Perpustakaan Sekolah diberikan kepada: guru, murid dan managemen sekolah.

1. Layanan kepada guru meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Meningkatkan pengetahuan guru mengenai subyek yang menjadi bidangnya. Perpustakaan Sekolah harus dapat menyediakan bahan inforrnasi yang mutakhir agar guru dapat mengikuti perkembangan teknologi yang terus berjalan sesuai dengan bidang studi yang diajarkan.

b. Perpustakaan Sekolah harus dapat menyediakan alat-alat peraga untuk membantu guru mengajar di kelas, seperti: peta, globe, alat rujukan, alat pandang dengar, dsb. Kalau perlu Pustakawan Perpustakaan Sekolah dapat membantu penyajian alat-alat tersebut.

c. Perpustakaan-Perpustakaan Sekolah harus dapat menyediakan bahan pustaka berupa buku, artikel yang menjadi pesanan guru untuk membantu kegiatan mengajar di kelas. Perpustakaan-Perpustakaan Sekolah harus mempunyai ruangan khusus untuk menyimpan bahan/alat-alat yang sering dipergunakan guru dan murid.

d. Perpustakaan Sekolah harus dapat menyediakan bahan-bahan untuk keperluan penelitian sederhana yang dilakukan di sekolah.

e. Perpustakaan Sekolah harus dapat membantu pelaksanaan storytelling (jam bercerita) di kelas.

f. Perpustakaan Sekolah dapat mengisi jam yang kosong bila ada guru yang tidak hadir dengan kegiatan perpustakaan.

(10)

2. Layanan kepada murid

a. Perpustakaan Sekolah akan memperkaya dan memperluas cakrawala kurikulum.

b. Perpustakaan Sekolah membantu murid dan guru untuk memperdalam pengetahuannya dalam satu subyek tertentu

c. Perpustakaan Sekolah membantu meningkatkan keterampilan murid. 3. Layanan Terhadap Managemen Sekolah

Perpustakaan Sekolah secara aktif membantu pimpinan sekolah dan guru dalam bidang perencanaan, pelaksanaan, pemanduan dan penilaian program pendidikan di sekolah.

4.3.2. Pola Layanan

Ada 2 macam :

1. Layanan langsung dilaksanakan oleh Perpustakaan tentang koleksi perpustakaan dan sumber-sumber informasi lainnya melalaui pelayanan sirkulasi, referensi dan bimbingan membaca.

2. Layanan tidak langsung, berupa penyediaan bahan pustaka dan fasilitas lainnya, seperti: pengaturan bahan pustaka, pengaturan tata ruang, dan mengadakan kerjasama dengan perpustakaan lain.

4.3.3. Jadwal Layanan

Jadwal layanan perpustakaan perlu diatur agar kunjungan ke perpustakaan dapat berjalan secara optimal. Jadwal layanan terutama bagi kunjungan perkelas. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jadwal layanan

adalah :

1. Jumlah murid/kelas 2. Jumlah koleksi 3. Luas ruang baca

4. Jadwal pelajaran masing-masing kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Harsana, Lasa. 1993. Jenis-jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan. Yogyakarta : UGM Press.

Milburga, Larasati CC, dkk. 1992. Membina Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta : Kanisius.

Nasution, A.S, dkk. Perpustakaan Sekolah: Penuntun Untuk membina. Memakai dan

Memelihara Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Pusat Pembinaan Perpustakaan.

Perpustakaan Nasional. 1992. Perpustakaan Sekolah: Petunjuk untuk Membina.

Memakai dan Memelihara Perpustakaan diSekolah. Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI.

Soeatminah. 1982. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta Perpustakaan IKIP Yogyakarta.

Sumardji, P. 1983. Perpustakaan: Orqanisasi dan Tata Kerjanya. Yogyakarta: Kanisius.

Referensi

Dokumen terkait

Lebih khusus lagi, ruang lingkup perpustakaan digital yang jadi pokok bahasan adalah situs web perpustakaan yang membahas segi aspek tinjauan umum situs web, aspek kandungan umum

Keterampilan dalam mengevaluasi tersebut akan dapat menentukan sejauh mana baiknya data yang diperoleh memenuhi apa yang menjadi tujuan dari pada suatu penelitian

Pendidikan formal penulis dimulai tahun 1984 Sekolah Dasar Negri Bunin Kecamatan Serbajadi tamat tahun 1989, Sekolah menengah Pertama di SMP Negri 1 Serbajdi Lokop tamat tahun

(Seseorang dengan kecakapan literasi digital adalah yang memiliki pemahaman lebih luas pada aplikasi teknologi digital khusus, juga mampu untuk memahami berbagai

Berdasarkan hasil pengumpulan data dalam rangka penelitian mengenai evaluasi keterpakaian koleksi buku yang dilakukan pada Perpustakaan Bank Indonesia Medan,

Dalam bahasa Ingris, arsip juga sering dinyatakan dengan istilah file yang artinya simpanan, yaitu berupa wadah, tempat, map, ordner, kotak, almari kabinet, dan sebagainya

Hal ini dapat diintrepretasikan bahwasanya sub indikator sense of perzonalition terhadap situs web Perpustakaan USU sudah baik, dan juga dapat dinyatakan sebagai

Pendidikan formal penulis dimulai dari pendidikan di Sekolah Dasar Swakarya Kabupaten Deli Serdang pada tahun 1988 dan diselesaikan pada tahun 1994, Sekolah Menengah Pertama