1
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran
yang penting untuk dikuasai siswa sejak SD. Ilmu Pengetahuan Alam
merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alam, mencari tahu tentang
alam secara sistematis dengan model ilmiah.
Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 110) Ilmu pengetahuan ini menjadi salah satu wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta penerapannya lebih lanjut dalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.
Pembelajaran IPA dapat memberikan pengetahuan tentang
lingkungan alam, mengembangkan keterampilan dan kesadaran teknologi
dalam kaitan dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari, yakni
menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, teknologi,
dan masyarakat, mengembangkan diri untuk mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains, ikut serta memelihara
lingkungan, dan menghargai alam sekitar.
Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 111)
Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya;
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat;
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam;
2
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Memperoleh bakal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 112) Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan;
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan gas;
3. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana;
4. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
Menurut pasal 1 ayat (17) Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Yungto Pasal 1 Ayat (1) PP No. 19 Tahun 2005 (dalam Poerwanti, 2006, hlm. 2-4), dinyatakan bahwa salah satu ruang lingkup dari Standar Nasional Pendidikan yaitu: Standar proses adalah standar berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang.
Dari peraturan pemerintah di atas, dapat dipahami bahwa
pembelajaran IPA di SD dianggap baik apabila pembelajaran sesuai
dengan pasal tersebut.
Data hasil pengamatan lapangan, pada saat melakukan proses
kegiatan belajar-mengajar, menunjukkan bahwa guru mengajar dengan
menggunakan pendekatan konvensional (memakai metode ceramah) yang
komunikasinya cenderung satu. Guru tidak menggunakan media dalam
proses pembelajaran. Pembelajaran yang demikian cenderung menjadikan
guru sebagai pusat utama dalam pembelajaran.
Pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran yang diambil guru
tersebut mengakibatkan siswa terlihat jenuh dan kurang termotivasi,
sehingga kelas menjadi kurang kondusif. Mengingat peserta didik
merupakan siswa sekolah dasar yang masih berusia 10-11 tahun, yang
memiliki karakteristik aktif, tidak bisa diam, penasaran dengan sesuatu
yang baru, dll. Siswa terlihat bosan dan lebih sering mengalihkan
3
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebangkunya, menjahili teman-temannya, sibuk dengan mainan yang
dibawanya, dll. Pada umumnya, pembelajaran demikian itu akan
menghasilkan nilai rata-rata kelas yang kecil.
Ini terbukti bahwa nilai rata-rata kelas siswa tersebut hanya
mencapai 68% siswa yang sudah mencapai KKM berkisar 22% dan
siswa yang belum mencapai KKM sebesar 78%.
Dalam permasalahan di atas, ada keterkaitan antara
masalah-masalah yang satu dengan masalah-masalah yang lainnya. Apabila melihat sumber
utama permasalahannya, permasalahan ini ada pada pemilihan
pendekatan, metode atau model pembelajarannya yang kurang dapat
memotivasi siswa untuk aktif belajar IPA (pada motivasi belajar siswa
pra-siklus sebesar 70% yang diperoleh dari guru kelas). Hal ini pada
akhirnya mengakibatkan rendahnya hasil belajar mereka. Masalah ini
harus segera diatasi mengingat akibat negatifnya bagi kepentingan siswa.
Berdasarkan kajian literatur, ditemukan beberapa pendekatan
pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa, yaitu pendekatan kontekstual dan pendekatan kooperatif.
Pendekatan kontekstual dipandang dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa, mengingat bahwa pembelajaran kontekstual itu menekankan
pada keterlibatan siswa dalam menemukan materi ajar dengan
menghubungkannya pada kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang demikian,
akan membuat siswa mempunyai materi dasar dari kehidupan sehari-hari
untuk memperoleh informasi yang baru dalam pembelajaran.
Demikian pula pendekatan kooperatif dipandang dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa, mengingat bahwa pembelajaran kooperatif ini akan
memungkinkan siswa belajar untuk saling peduli dan gotong royong untuk
membantu temannya.
Namun demikian, kedua pendekatan tersebut memiliki dampak lain
jika pembelajarannya itu sukses dilaksanakan. yakni; siswa yang memiliki
4
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan membesar karena siswa merasa minder akan dirinya yang kurang
aktif dan kurang pandai.
Menyimak kelebihan dan kekurangan kedua pendekatan diatas, serta
mempertimbangkan keterbatasan waktu penelitian, maka pendekatan yang
paling sesuai untuk solusi permasalahan penelitian adalah pendekatan
PAKEM. Pendekatan PAKEM dapat digunakan untuk meningkatkan
motivasi belajar di sekolah dasar adalah dengan menggunakan pendekatan
PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Siswa
akan lebih rileks dan menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi suatu
kegiatan yang dapat menyalurkan karakteristik mereka yang masih senang
dengan kegiatan bermain tetapi dikemas dalam proses pembelajaran.
Peneliti melaksanakan pembelajaran PAKEM dengan menggunakan
strategi master. Strategi MATER adalah rencana kegiatan untuk mencapai
pembelajaran yang menyenangkan, dan terjauh dari stres.
Berikut enam langkah pembelajaran dalam strategi master : 1)
Motivating Mind (Memotivasi pikiran); 2) Acquaring the Facts
(Mengenali fakta-fakta); 3) Search Out the Meaning (Menggali makna); 4)
Trigger the Memory (Memicu memori); 5) Exhibit What You Know
(Pamerkan yang Anda tahu) dan 6) Reflect on the Process (Merefleksikan
proses).
Sehubungan dengan hal diatas, peneliti melakukan penelitian
tindakan kelas pada siswa kelas IV Sekolah Dasar yang berada di SDN
SKJ 9 Bandung dengan judul ”PENERAPAN PAKEM MELALUI
STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR”.
B. RUMUSAN MASALAH
5
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
menerapkan pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER dalam
mata pelajaran IPA untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas
IV SDN SKJ 9 Bandung?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER dalam mata
pelajaran IPA untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV
SDN SKJ 9 Bandung?
3. Bagaimanakah peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV SDN
SKJ 9 Bandung dengan menerapkan pendekatan PAKEM melalui
strategi MASTER pada mata pelajaran IPA?
C. TUJUAN PENELITIAN
Sejalan dengan masalah yang telah dirumuskan, secara umum
penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan PAKEM
melalui strategi MASTER untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
SDN SKJ 9 Bandung.
Secara khusus penelitian ini mendeskripsikan :
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan
pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER dalam mata pelajaran
IPA untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SDN SKJ 9
Bandung;
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan PAKEM
melalui strategi MASTER dalam mata pelajaran IPA untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SDN SKJ 9 Bandung;
3. Peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV SDN SKJ 9 Bandung
dengan menerapkan pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER
pada mata pelajaran IPA?
D. MANFAAT PENELITIAN
1) Bagi Guru
6
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Sebagai alternatif bagi pembelajaran IPA.
- Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran.
b. Peneliti lain
- Memberikan informasi mengenai pendekatan pembelajaran yang
sesuai dengan mata pelajaran IPA.
-Mendorong guru agar dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, sehingga menarik perhatian siswa, serta siswa
dapat menemukan makna dalam proses pembelajaran.
2) Bagi Siswa
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
b. Memberikan pengalaman dan kesan terhadap mata pelajaran IPA.
3) Bagi Sekolah
a. Memperoleh solusi alternatif bagi pembelajaran gaya melalui
penerapan pendekatan PAKEM untuk meningkatkan motivasi di
kelas IV.
b. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan dan
7
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. KAJIAN TEORI
1. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar a. IPA Secara Umum
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran
yang penting untuk dikuasai siswa sejak SD. Ilmu Pengetahuan Alam
merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alam, mencari tahu tentang
alam secara sistematis dengan model ilmiah.
Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 110) Ilmu pengetahuan ini menjadi salah satu wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta penerapannya lebih lanjut dalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.
Pembelajaran IPA dapat memberikan pengetahuan tentang
lingkungan alam, mengembangkan keterampilan dan kesadaran teknologi
dalam kaitan dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari, yakni
menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, teknologi,
dan masyarakat, mengembangkan diri untuk mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains, ikut serta memelihara
lingkungan, dan menghargai alam sekitar.
Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 111)
Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
8
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat;
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam;
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;
7. Memperoleh bakal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 112) Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:
5. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan;
6. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan gas;
7. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana; satu ruang lingkup dari Standar Nasional Pendidikan yaitu: Standar proses adalah standar berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang.
Dari peraturan pemerintah di atas, dapat dipahami bahwa
pembelajaran IPA di SD dianggap baik apabil a pembelajaran sesuai
dengan pasal tersebut.
b. IPA Sekolah Dasar
Dalam (Mulyasa, 2011, hlm. 117-119) pembelajaran IPA kelas IV SD
terdiri dari tujuh pokok bahasan, yaitu :
Tabel 2.1 Materi Pokok Bahasan IPA Kelas IV SD
9
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kompetensi
Semester II 7. Memahami
gaya dapat
mengubah
gerak dan/atau
bentuk suatu
benda.
7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa
gaya (dorongan dan tarikan) dapat
mengubah gerak suatu benda.
7.2 Menyimpulkan hasil per ercobaan
bahwa gaya (dorongan dan tarikan)
dapat mengubah bentuk suatu benda.
Materi IPA yang diambil dalam penelitian ini, mengenai gaya. SK
yang diambil meliputi: 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau
bentuk suatu benda, dan 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Materi Gaya 1) Pengertian Gaya
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah mendengar atau
bahkan mengucap kata gaya. Misalnya, setiap bintang film memiliki gaya
rambut dan pakaian yang berbeda-beda. Arti gaya dalam kehidupan
sehari-hari berbeda dengan gaya dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam.
Dalam ilmu pengetahuan alam, gaya sering diartikan dorongan atau
tarikan (Wahyono, B, & Nurachmandani, S, hlm. 89). Benda-benda yang
ada di sekitar kita tidak dapat bergerak dengan sendirinya. Benda bergerak
jika ada yang menggerakannya (Tati, dkk, hlm. 65). Bila kita menarik atau
mendorong suatu benda, maka berarti kita memberikan gaya pada benda
tersebut. Gaya tidak dapat dilihat, tetapi pengaruhnya dapat dirasakan
(Wahyono, B, & Nurachmandani, S, hlm. 89).
2) Alat ukur Gaya
Gaya ada yang kuat dan ada yang lemah. Makin besar gaya dilakukan,
makin besar pula tenaga yang diperlukan (Wahyono, B, &
Nurachmandani, S, hlm. 89). Besar gaya dapat diukur dengan alat yang
10
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Macam-macam gaya
Dalam (Tati, dkk, hlm. 66) Ada macam-macam gaya yang terdapat
dalam kehidupan kita sehari-hari, diantaranya :
a. Gaya gravitasi
Gaya yang mengakibatkan tertariknya benda-benda ke permukaan
bumi. Apa yang kita lemparkan akan jatuh ke pusat bumi.
b. Gaya pegas
Gaya yang ditimbulkan oleh benda yang menyerupai pegas, atau
akibat adanya tarikan dan renggangan. Misalnya karet pada ketapel atau
pegas pada jungkat-jungkit.
c. Gaya magnet
Gaya tarik yang ditimbulkan magnet terhadap benda-benda seperti
paku, jarum, atau benda lain dari besi.
d. Gaya gesekan
Gaya yang menyebabkan benda yang menggelinding seperti kelereng
menjadi berhenti.
e. Gaya otot
Gaya yang dilakukan otot untuk mendorong benda-benda seperti
meja, lemari, mobil.
f. Gaya listrik statis
Tarikan yang berlangsung sebentar
4) Memberikan contoh gaya pada kehidupan sehari-hari :
a. Gaya gravitasi
Gambar 2.1 sumber internet.
11
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 2.2 sumber internet.
c. Gaya magnet
Gambar 2.3 sumber internet.
d. Gaya gesek
Gambar 2.4 sumber internet.
e. Gaya otot
Gambar 2.5 sumber internet.
f. Gaya listrik statis
12
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Menjelaskan sifat-sifat gaya :
Dalam kehidupan sehari-hari, hampir setiap saat kita berhubungan
dengan gaya. Pengaruh gaya yang kita berikan pada suatu benda akan
mengubah :
a. Gerak suatu benda
Benda yang diberikan suatu gaya, baik itu tarikan atau dorongan
akan membuat arah gerak suatu benda berubah. Misalnya : bola yag
ditendang akan bergerak, kemudian setelah dihalau arah gerak bola
berubah. Perubahan arah gerak bola terjadi karena bola mendapatkan
gaya. Demikian pula saat bola dilemparkan, kemudian ditangkap itu
berhenti karena mendapat gaya. Jadi, akibat dikenai gaya lain yang
arahnya berbeda, arah gerak suatu benda menjadi berubah (Haryanto,
2000, hlm. 113).
Gambar 2.7
sumber internet.
b. Bentuk suatu benda
Para pengrajin gerabah membuat gerabah dari tanah liat. Ia
melumatkan tanah liat kemudian membentuknya menjadi sebuah
gerabah. Ketika pengrajin tersebut melumatkan tanah liat, ia
memberikan gaya pada tanah liat. Jadi, gaya dapat mengubah tanah liat
menjadi guci.
Benda yang keras sekalipun dapat berubah bentuk jika diberikan
13
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dibentuk jika dipanaskan, dan batu besar dapat menjadi batu kecil-kecil
jika dipalu (Wahyono, B, & Nurachmandani, S, hlm. 92).
Gambar 2.8 sumber internet.
3. PAKEM
a. Pengertian PAKEM
PAKEM merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang
menggunakan keterlibatan siswa secara langsung sehingga tercipta suasana
belajar yang menyenangkan bagi siswa.
Dalam Asmani (2012, hlm. 59) “PAKEM adalah sebuah pendekatan
yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk
mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahamannya dengan penekanan belajar sambil bekerja”. PAKEM sendiri merupakan kepanjangan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Dalam PAKEM ini siswa terlibat secara langsung dalam proses
pembelajaran. Itu sebabnya dalam PAKEM ini siswa mendapatkan
pengalaman belajar yang bermakna. Siswa diharapkan dapat
mengkontruksikan pengetahuannya sendiri.
Diharapkan dengan penerapan PAKEM dalam pembelajaran dapat
memunculkan motivasi–inovasi dalam pembelajaran sehingga tercipta
pembelajaran yang aktif, keratif, efektif, dan menyenangkan. PAKEM
14
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
learning) dan pembelajaran harus menyenangkan (Learning is fun).
Pembelajaran ini bertujuan agar siswa termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran sehingga berusaha untuk dapat belajar mandiri tanpa harus
diintruksikan oleh gurunya.
PAKEM merupakan salah satu pendekatan yang mendapat banyak
perhatian publik. Hal ini dikarenakan manfaatnya yang besar dalam
menggali potensi siswa yakni dengan pembelajaran yang kebanyakan
membuat siswa jenuh.
PAKEM sendiri memiliki karakteristik yang dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1. Multi metode dan multi media
Dalam PAKEM guru harus menggunakan berbagai macam
metode, tidak hanya terpaku pada satu metode saja. Hal ini dilakukan
agar pembelajaran di dalam kelas berlangsung menyenangkan dan
kelasnya terlihat lebih hidup. Selain itu, penggunaan media yang
beragam sangatlah menunjang dalam pembelajaran PAKEM.
Diharapkan dengan banyaknya media yang digunakan, siswa menjadi
semangat dan berperan aktif dalam proses pembelajarannya.
Mengingat PAKEM ini sangat mengutamakan keaktifan siswa.
2. Praktik dan bekerja dalam satu tim
Dalam PAKEM, pembelajaran diharapkan siswanya dapat
memperoleh pengalaman belajarnya. Siswa dapat terlibat langsung
dalam pembelajaran sehingga tercipta kelas yang hidup.
3. Memanfaatkan lingkungan sekitar
Untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, guru
tidak selalu harus membawa siswanya ke tempat-tempat bersejarah,
rekreasi, dll. Melainkan guru dapat memanfaatkan lingkungan
sekitarnya. Dalam hal ini, kreativitas guru sangatlah dibutuhkan. Guru
harus pintar dalam memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga
dapat menunjang proses pembelajaran.
15
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam PAKEM sendiri, proses pembelajaran tidak hanya terpaku
di dalam kelas saja melainkan di luar kelas juga dapat dilakukan. Hal
ini disesuaikan dengan kebutuhan atau tuntutan dari materi.
5. Multi aspek (Logika, praktik, dan etika)
Dalam pelaksanaan PAKEM mencakup beberapa aspek. Guru
mencoba mengembangkan potensi siswanya tidak hanya dari segi
kognitif saja, namun afektif dan psikomotoriknya juga. Misalkan
dalam pembelajaran gaya, selain penanaman konsep gaya, guru juga
menanamkan nilai-nilai kejujuran di dalamnya.
Menurut Asmani (2011, hlm. 99-104) dalam pelaksanaan
PAKEM, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut beberapa
hal tersebut:
1. Memahami Sifat yang Dimiliki Anak
2. Mengenal Anak secara Perseorangan
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
4. Mengembangan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
kemampuan memecahkan masalah
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang
menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan
kegiatan belajar
8. Membedakan aktif fisik dan aktif mental
Dalam Asmani (2012, hlm. 23) “Di dalam pelaksanaan PAKEM terdapat empat prinsip, diantaranya : mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi”. Merujuk kepada pendapat para ahli tersebut maka prinsip -prinsip dalam pelaksanaan PAKEM adalah sebagai berikut:
1. Siswanya dituntut untuk hands on dalam setiap pembelajaran.
16
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Adanya interaksi yang saling berhubungan antara siswa dengan
siswa, guru dengan siswa.
3. Komunikasinya dibangun tidak hanya searah saja, melainkan dua
arah.
4. Terdapat refleksi pada setiap pembelajaran guna menjadikan
perbaikan-perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya.
Dalam penerapannya PAKEM memiliki beberapa komponen utama
yakni pembelajarannya harus mencerminkan keaktifan, kekreatifan,
keefektifan, dan menyenangkan. Hal inilah yang mencirikan sebuah
pembelajaran itu adalah PAKEM. Berikut komponen utama pakem.
(Dalam Budiman, D., Suparlan., Danny, M, hlm. 70).
Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif
mengajukan pertanyaan, mengemukakan gagasan, dan mencari data dan
informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah. Belajar
memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam
membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima
kucuran ceramah guru tentang pengetahuan.
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Efektif yaitu menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah
proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah
tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan
menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak
ubahnya seperti bermain biasa.
Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan
sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar.
Sehingga, waktu curah perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga
waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya
17
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari untaian kata diatas, peneliti menyimpulkan bahwa PAKEM
merupakan suatu pembelajaran yang dapat membuat anak aktif, kreatif,
menyenangkan. Namun, tidak menghilangkan tujuan utama pembelajaran.
b. Pembelajaran PAKEM
Budiman, D. Suparlan. Danny, M. (2008, hlm. 71) Secara garis besar, Pembelajaran PAKEM adalah sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat;
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa;
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan “pojok baca”;
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif termasuk cara belajar kelompok;
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Menurut Budiman, D. Suparlan. Danny, M. (2008, hlm. 74), dalam
proses pelaksanaan pakem, ada hal-hal yang perlu diperhatikan.
Diantaranya;
1. Memahami sifat yang dimiliki anak 2. Mengenal anak secara perorangan
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar 4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
kemampuan memecahkan masalah
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
8. Membedakan antara aktif fisikal dan aktif mental
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka peneliti menyimpulkan
bahwa guru harus mampu menggunakan lebih dari satu metode belajar
untuk membuat suasana dalam pembelajaran jauh dari kata tegang dan
18
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekitar sebagai tempat dan sumber belajar yang menarik dan
menyenangkan untuk belajar.
c. Ciri-Ciri PAKEM
Menurut Rose & Nicholl (dalam Asmani, 2011, hlm. 84-85) ciri-ciri
pembelajaran yang menyenangkan adalah sebagai berikut;
1) Menciptakan lingkungan tanpa stres (rileks), yaitu lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun dengan harapan akan mendapatkan kesuksesan yang lebih tinggi.
2) Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan. Anda ingin belajar ketika anda melihat manfaat dan pentingnya bahan ajar.
3) Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif. Pada umumnya, hal tersebut dapat terjadi ketika belajar dilakukan bersama orang lain, ketika ada humor dan dorongan semangat, waktu rehat dan jeda yang teratur, serta dukungan antusias.
4) Melibatkan secara sadar semua indra dan otak kiri maupun kanan. 5) Menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan
mengekspresikan apa yang sedang dipelajari, dengan sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar.
d. Kelebihan
1) Pakem merupakan pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup;
2) Dalam pakem siswa belajar bekerja sama;
3) Pakem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif; 4) Pakem mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses; 5) Pakem menghargai potensi semua siswa dan,
6) Program untuk meningkatkan pakem di sekolah harus ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya.
c. Kekurangan
Dalam (Asmani, 2011, hlm. 120) kelemahan dalam PAKEM ini ;
1) Mengharuskan seorang guru untuk berperan aktif, proaktif, dan kreatif dalam mencari dan merancang media/bahan ajar alternatif yang mudah, murah, dan sederhana, namun tetap relevan dengan tema pelajaran yang sedang dipelajari.
2) Penggunaan perangkat multimedia seperti ICT sungguh sangat ideal, tetapi tidak semua sekolah mampu mengaksesnya. Hal ini jelas akan menjadi sebuah bumerang bagi guru, ketika ia tidak memiliki kemampuan untuk memanajemen dan menguasai hal-hal yang harus ada untuk melakukan metode pembelajaran PAKEM. 3) Guru yang tidak memiliki daya kreasi yang tinggi akan mampu
19
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Stategi Master
a. Pengertian Strategi
Kurniawan (2011, hlm. 33) mengemukakan bahwa secara umum
pengertian strategi dalam bidang pendidikan/ pembelajaran adalah sebagai
suatu seni dan ilmu untuk membawakan pengajaran di kelas sedemikian
rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum bisa dicapai
secara efektif dan efisien.
Asmani (2011, hlm 27) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran
adalah serangkaian dan keseluruhan tindakan strategis guru dalam
merealisasikan perwujudan kegiatan pembelajaran aktual yang efektif dan
efisien, untuk pencapaian tujuan pembelajaran. strategi pembelajaran
merupakan bagian dari keseluruhan komponen pembelajaran. strategi
pembelajaran berhubungan dengan cara-cara yang dipilih guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran. Cara-cara tersebut meyangkut
sifat-sifat ruang lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan
pengalaman belajar bagi siswa.
b. Perbedaan Strategi dengan Metode
Strategi tidak sama dengan metode. Strategi adalah rencana kegiatan
untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara untuk mencapai
sesuatu.
Jadi untuk melaksanakan suatu strategi memerlukan metode. Dengan
kata lain dalam strategi ada metode, dan mungkin satu atau lebih metode
yang digunakan.
c. Strategi dasar dalam proses KBM
Asmani (2011, hlm 27) mengemukakan bahwa ada empat dasar
strategi dasar dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) :
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat
20
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan, atau kriteria serta standar keberhasilan, sehingga dapat dijadikan pedoman guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya dijadikan umpan balik untuk menyempurnakan sistem intriksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
d. Pembelajaran MASTER
Rose & Nicholl (2015, hlm. 91) mengemukakan bahwa seorang anak
kecil bangun setiap hari dengan gairah besar menemukan
kesenangan-kesenangan baru yang disimpan oleh dunia untuknya. Anak kecil adalah
penggali atau pengeksplorasi alamiah yang tak kenal rasa takut. Dia lahir
dengan pembawaan rasa ingin tahu segala sesuatu. Setiap hari, dia
memulai sebuah petualangan baru, penjelajahan baru-tentu saja, didorong
oleh orang tua yang mengawasi penuh kasih sayang. Yang memuji dan
merayakan setiap kali dia menguasai keterampilan dan kecakapan baru.
Kegagalan dianggap hanya bagian dari proses belajar. Ketika
seorang anak yang baru belajar berjalan terjatuh, dia segera bangun dan
mencoba lagi.
Akan tetapi, hampir dimanapun kegembiraan belajar menjadi
cercaan kejam. Pembelajaran menjadi disamakan dengan pemerolehan
serpihan-serpihan informasi yang diperlukan untuk lulus ujian dan
memperoleh gelar. Subjek-subjek pelajaran di sekolah dan perguruan
tinggi saling tak terkait dan terpisah dari dunia nyata. Belajar menjadi
beban yang membuat stres.
Rose & Nicholl (2015, hlm. 92) mengemukakan bahwa menurut
pandangan kami syarat bagi pembelajaran yang efektif adalah dengan
menghadirkan lingkungan “seperti masa kanak-kanak” (bukan “kekanak -kanakan”), yang mendukung dan menggembirakan (“bermain”). Padangan itu dipromosikan oleh seorang ahli psikologi terkenal, Mihaly
21
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengalaman yang optimal suatu kesadaran yang demikian terfokus
sehingga pelakunya terserap penuh dalam suatu kegiatan. Ini terjadi
ketika seorang menikmati perasaan yang sangat nyaman tanpa
keterpaksaan dan menjalankan kegiatan dengan puncak kemampuannya.
Rose & Nicholl (2015, hlm. 93) mengemukakan bahwa cara belajar
yang menyenangkan dan berhasil, adalah :
1. Menciptakan lingkungan tanpa stres (relaks) lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun harapan untuk sukses tinggi. 2. Menjamin bahwa subjek pelajaran adalah relevan anda ingin belajar
ketika anda melihat manfaat dan pentingnya subjek pelajaran itu. 3. Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif pada
umumnya, ketika belajar dilakukan bersama orang lain, ketika ada humor dan dorongan semangat, waktu rehat dan jeda teratur dan dukungan antusias.
4. Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan.
5. Menantang otak anda untuk dapat berpikir jauh kedepan dan mengeksplorasi apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin kecerdasan yang elevan untuk memahami subjek pelajaran.
6. Dan mengonsolidasikan bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode-periode waspada yang relaks.
Rose & Nicholl (2015, hlm. 94) mengemukakan bahwa semua
langkah diatas dimasukan dalam program Cara Belajar Cepat (CBC).
Akan tetapi, tidak jadi soal betapa menyenangkan atau merangsangnya
proses belajar itu, namun yang juga sangat penting dilakukan adalah
rencana yang padu, langkah-demi-langkah. “Struktur” metode CBC
dibagi menjadi enam langkah dasar.
Keenam langkah itu dapat diingat dengan mudah dengan
menggunakan singkatan M-A-S-T-E-R sebuah kata yang diciptakan oleh
pelatih terkemuka CBC Jayne Nicholl, penulis Open Sesame.
Berikut enam langkah pembelajaran Master :
1) Motivating Mind (Memotivasi pikiran);
Anda harus berada dalam keadaan pikiran yang “kaya akal”. Itu berarti Anda harus relaks, percaya diri, dan termotivasi. Jika Anda stres
22
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelajari, Anda tidak dapat belajar dengan baik. Dengan perkataan lain,
Anda perlu melihat manfaat pribadi dari investasi waktu dan tenaga Anda.
2) Acquaring the Facts (Mengenali fakta-fakta);
Anda perlu mengambil, memperoleh dan menyerap fakta-fakta dasar
subjek pelajaran yang Anda pelajari melalui cara yang paling sesuai
dengan pembelajaran inderawi yang Anda sukai.
Meskipun ada sejumlah strategi belajar yang harus diimplementasikan
oleh setiap orang, namun juga ada perbedaan pokok sejauh mana kita
secara individual perlu melihat, mendengar, atau melibatkan diri secara
fisik dalam proses belajar.
Dengan mengindentifikasi kekuatan Visual, Auditori, dan Kinestetik,
Anda mampu memainkan berbagai strategi yang menjadikan pemerolehan
informasi lebih mudah dari pada sebelumnya.
3) Search Out the Meaning (Menggali makna);
Menanamkan informasi pada memori menetap mensyaratkan Anda
untuk menyelidiki implikasi dan signifikasi makna seutuhnya dengan
secara seksama mengeksplorasi bahan subjek yang bersangkutan. Ada
perbedaan besar antara mengetahui dan memahami benar-benar sesuatu.
Semata mengubah fakta ke dalam makna pribadinya adalah unsur pokok
dalam proses belajar.
Mengubah fakta menjadi makna adalah gelanggang di mana
kedelapan kecerdasan kita berperan aktif. Setiap jenis kecerdasan adalah
sumber daya yang bisa Anda terapkan ketika mengeksplorasi dan
menginterpretasikan fakta-fakta dari subjek pelajaran.
4) Trigger the Memory (Memicu memori);
Sering sekali, ada banyak hal yang harus diingat dalam suatu subjek
tertentu. Anda kini harus meyakinkan diri Anda bahwa materi subjek itu
terpatri dalam memori jangka panjang Anda.
Terapkanlah dengan sadar langkah-langkah sebelumnya, maka Anda
benar-benar telah mempelajari subjek itu karena Anda memahaminya.
23
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rapat-rapat dalam memori sedemikian sehingga Anda bisa membuka dan
mengambilnya saat diperlukan.
5) Exhibit What You Know (Pamerkan yang Anda tahu), dan
Alangkah baiknya jika Anda mencoba berbagi informasi dengan
seorang atau beberapa orang mitra belajar. Coba siapkan dan latihkan
suatu presentasi dari pikiran Anda, kemudian ajarkanlah. Sangat mudah
kita mengira telah memahami sesuatu tetapi ternyata mendapati bahwa
Anda tidak bisa menjelaskannya kepada orang lain.
Jika Anda bisa “mengajarkan”-nya kepada orang lain, berarrti Anda betul-betul menunjukkan bahwa Anda telah paham. Anda tidak hanya mengetahui, Anda juga “memiliki”-nya.
6) Reflect on the Process (Merefleksikan proses).
Dalam langkah ini Anda meneliti dan menguji cara belajar Anda
sendiri. Lalu, Anda menyimpulkan teknik-teknik dan ide-ide yang terbaik
untuk Anda. Secara bertahap, Anda mengembangkan suatu pendekatan
cara belajar yang paling sesuai dengan otak unik Anda. Dan, Anda harus
tetap terkendali Anda menjadi seorang pembelajar yang mandiri.
Langkah terakhir dalam rencana belajar adalah berhenti, lalu
merenungkan dan bertanya kepada diri sendiri:
Bagaimana pembelajaran berlangsung?
Bagaimana pembelajaran dapat berjalan lebih baik?
Apa makna pentingnya bagi saya?
Ini adalah langkah terakhir “tautan belajar”. Mengkaji dan merenungkan kembali pengalaman belajar dapat membantu Anda
mengubah karang penghalang yang keras menjadi batu pijak untuk
melompat ke dapan. Anda mampu menyingkirkan gagasan yang mustahil diterapkan dan mencoba pengalaman yang baru. “Anda bisa memulai cara belajar lainnya yang dijalankan dengan jalan memanfaatkan analisis diri
Anda.
24
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
potensi Anda yang sebenarnya adalah ibarat sebuah kunci kombinasi.
Sekali Anda bisa mempelajari kombinasi personal kecerdasan dan cara
belajar yang Anda sukai, maka potensi belajar Anda terbuka lebar-lebar. Sebagaimana yang dikatakan oleh Brian Tracy: “Teknik-teknik CBC ibarat program induk sebuah komputer.
Teknik-teknik itu bukanlah program itu sendiri, tetapi Anda dapat
menjalankan semua program lain atas dasar program induk tersebut.
Teknik-teknik adalah alat yang Anda pakai untuk mencapai tujuan Anda
dengan lebih cepat dan dengan kepastian lebih besar.
Kebanyakan manusia hanya menggunakan sebagian amat kecil dari
kapasitas utuh otaknya. Ini bukan karena kapasitas itu tidak ada,
melainkan hanya karena mereka belum diajar bagaimana memakai apa
yang telah menjadi miliknya. (dalam Colin & Nicholl, 2015, hlm. 94-98).
5. Penerapan Strategi Master dalam Pembelajaran IPA a. Perencanaan Pembelajaran
Ketika akan melaksanakan pembelajaran, guru terlebih dahulu
membuat rencana pembelajaran. rencana pembelajaran yang dimaksud
dalam hal ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Agar RPP
terancang dengan baik, guru harus melihat acuan pembelajaran yang telah
tersusun pada silabus. Silabus dan RPP yang disusun harus sesuai dengan
SK dan KD dalam kurikulum. Perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan kegiatan pembelajaran, penyiapan alat dan bahan, serta
evaluasi pembelajaran yang disesuaikan dengan indikator yang akan
dicapai dan langkah pembelajaran dibuat sesuai dengan komponen yang
ada dalam pendekatan PAKEM.
1) Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada kelompok mata
pelajaran tertentu yang meliputi; Identitas Mata Pelajaran, Standar
25
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pokok/Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan
Sumber Belajar. Silabus merupakan acuan untuk membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus hendaknya memenuhi
komponen-komponen: a) Identitas silabus (nama sekolah, mata
pelajaran dan kelas/semester); b) Standar kompetensi; c) Kompetensi
dasar; d) Materi pokok/pembelajaran; e) Kegiatan pembelajaran; f)
Indikator; g) Penilaian; h) Alokasi waktu; i) Sumber belajar.
2) Pemilihan Media dan Sumber Belajar
Pemilihan media dan sumber belajar merupakan komponen yang
penting juga dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Pemilihan
media dan sumber belajar yang tepat digunakan pada materi atau
tujuan pembelajaran pada saat itu, akan mendukung tercapainya
tujuan pembelajaran yang bermakna. Sehingga, keselektifan guru
dalam memilih media dan sumber belajar yang relevan akan sangat
membantu proses pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang
bermakna.
3) Pembuatan Lembar Kerja
Selain dari pada media dan sumber belajar, adapun pembuatan
lembar kerja yang merupakan salah satu komponen penting lainnya
dalam melaksanakan pembelajaran.
Lembar kerja digunakan untuk menunjang proses kegiatan yang
berlangsung dalam pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat
tersampaikan dengan baik dan bermakna.
4) Pembuatan Lembar Evaluasi
Ada komponen lainnya yang penting bagi pembelajaran di kelas,
yakni; pembuatan lembar evaluasi. Lembar evaluasi ini digunakan
untuk melihat dan mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dimaksud
dalam kegiatan pembelajaran ini berakar dari indikator yang kita buat
26
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oleh karena lembar evaluasi digunakan untuk mengukur
ketercapaian terhadap indikator, maka penyusunan butir soal yang ada
dalam evaluasi tersebut harus dapat memenuhi tujuan dalam indikator
tersebut.
5) Skenario Pembelajaran
Skenario pembelajaran merupakan hal yang sudah umum dikenal
oleh masyarakat. Skenario pembelajaran ini adalah perencanaan
kegiatan di kelas yang terdiri dari tiga kegiatan, yakni; kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutupan.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Menurut Asmani (2010, hlm. 99), dalam melaksanakan PAKEM, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut beberapa hal tersebut.
1. Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya, anak memiliki sifat ingin tahu dan berimajinasi. Sifat tersebut merupakan modal dasar bagi perkembangan sikap/berpikir kritis dan kreatif.
2. Mengenal anak secara perseorangan
Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya, sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar 4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
kemampuan memecahkan masalah
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
8. Membedakan aktif fisik dan aktif mental
c. Penilaian
Menurut Asmani (2010, hlm. 107), untuk merancang dan
melaksanakan penilaian PAKEM, harus berdasarkan dua hal berikut.
1) Merancang penilaian dilakukan bersamaan dengan merancang
pembelajaran tersebut. Penilaian disesuaikan dengan pendekatan dan
metode yang dilaksanakan dalam pembelajaran.
2) Dalam pembelajaran dengan pendekatan model PAKEM, penilaian
27
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran itu berlangsung, guru selain sebagai fasilitator juga
melakukan penilaian dengan berbagai alat sesuai dengan kegiatan
yang dilakukan oleh siswa.
6. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Dalam Sardiman (2011. hlm. 73) Mc. Donald mengemukakan bahwa “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan”. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting, yakni;
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Dengan ketiga elemen diatas, maka dapat dikatakan bahwa
motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan
terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga
akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga
emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini
didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada seseorang siswa,
misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu
diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam,
28
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi perubahan energi, tidak
terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memiliki
tujuan atau kebutuhan belajar.
Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat
menemukan sebab-musababnya kemudian mendorong seseorang siswa itu
mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, yakni belajar.
Dengan kata lain, siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi
pada dirinya, atau singkatnya perlu diberikan motivasi.
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan
sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi
itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar,
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan “keseluruhan”, karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar.
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat
non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah,
merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi
kuat, akan mempuyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Ibaratnya seseorang itu menghadiri suatu ceramah, tetapi karena ia tidak
tertarik pada materi yang diceramahkan, maka tidak akan mencamkan,
apalagi mencatat isi ceramah tersebut. Seseorang tidak memiliki motivasi,
kecuali karena paksaan atau sekadar seremonial.
Seorang siswa yang memiliki intelegensia cukup tinggi, mentak (boleh
jadi) gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal kalau
29
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa jangan begitu saja mempersalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja
guru tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mampu membangkitkan
semangat dan kegiatan siswa untuk berbuat/belajar. Jadi tugas guru
bagaimana mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi.
Sardiman (2011. hlm. 74).
Dalam Sardiman (2011. hlm. 76), Bernard mengemukakan bahwa “minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi
jelas bahwa soal minat akan selalu berkait dengan soal kebutuhan atau
keinginan”. Oleh karena itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi
tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar.
Dari beberapa pengertian motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah suatu dorongan atau minat yang menyebabkan seseorang
itu melakukan sesuatu. Misalnya saja dalam hal belajar, jika kondisi
pembelajaran yang ada di dalam kelas mampu memunculkan rasa
dorongan atau minat yang ada di dalam diri siswa, maka dalam diri siswa
sedang tumbuh bibit motivasi yang dapat menggerakkan dirinya untuk
melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan dalam pembelajaran itu dapat
tercapai.
b. Sifat Motivasi
Motivasi seseorang dapat bersumber dari (i) dalam diri sendiri, yang
dikenal sebagai motivasi internal, dan (ii) dari luar seseorang yang
dikenal sebagai motivasi eksternal.
Sardiman (2011, hlm. 89-91) motivasi intrinsik adalah motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak udah ada
30
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk dibacanya. Kemudian, kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan
motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di
dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkret, seorang
siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat
pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya
secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar
karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai
baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya, atau temannya.
Dari beberapa pengertian sifat motivasi diatas dapat disimpulkan
bahwa sifat dalam motivasi itu ada dua macam, yaitu intrinsik dan
ekstrensik. Sifat motivasi intrinsik itu merupakan dorongan yang hadir
dari dalam dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu, atas dasar senang.
Jadi yang terpenting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu,
tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah.
Sifat motivasi ekstrinsik itu merupakan kegiatan yang dilakukan
seseorang berdasarkan dorongan dari luar, baik berupa hadiah ataupun
hukuman. Baik sifat motivasi yang intrinsik, maupun sifat motivasi yang
ekstrensik itu akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
c. Motivasi dalam belajar
Dari perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Motivasi belajar
tersebut ada yang intrinsik atau ekstrinsik. Penguatan motivasi-motivasi
belajar tersebut berada di tangan para guru/pendidik dan anggota
masyarakat lain. Guru sebagai pendidik bertugas memperkuat motivasi
31
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Orang tua bertugas memperkuat motivasi belajar sepanjang hayat.
Ulama sebagai pendidik juga bertugas memperkuat motivasi belajar dari
guru dapat dilukiskan sebagai bagan 2.1
d. Pentingnya Motivasi dalam Belajar
Dalam Dimyati dan Mudjiono (2009, hlm.85) Motivasi belajar penting
bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah
sebagai berikut :
(1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir; contohnya, setelah seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan, dibandingkan dengan temannya yang sekelas yang juga membaca bab tersebut; ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi.
32
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(3) Mengarahkan kegiatan belajar; sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bersenda gurau misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.
(4) Membesarkan semangat belajar; sebagai ilustrasi, jika ia telah menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orangtua, maka ia berusaha agar cepat lulus.
(5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan; individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil. Sebagai ilustrasi, setiap hari siswa diharapkan untuk belajar di rumah, membantu pekerjaan orangtua, dan bermain dengan teman sebaya; apa yang dilakukan diharapkan dapat berhasil memuaskan.
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi
tersebut didasari oleh perilakunya sendiri. Bila motivasi disadari oleh
perilaku, maka sesuatu pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan
terselesaikan dengan baik. Motivasi belajar juga penting diketahui
oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi
belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut:
(1) Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat; meningkatkan, bila semangat belajarnya timbul tenggelam; memelihara, bila semangatnya telah kuat untuk belajar. Dalam hal ini, hadiah, pujian, dorongan, atau pemicu semangat dapat digunakan untuk mengobarkan semangat belajar.
(2) Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam-ragam; ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, ada yang bermain, disamping yang bersemangat untuk belajar. Diantara yang bersemangat belajar, ada yang tidak berhasil dan berhasil. Dengan bermacam-ragamnya motivasi belajar tersebut, maka guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi mengajar belajar.
(3) Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik. Peran pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku siswa.
33
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berminat menjadi bersemangat belajar. “Mengubah siswa cerdas yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar.
Dengan demikian, berdasarkan dari beberapa pandangan diatas,
motivasi itu sangat penting baik untuk siswa ataupun murid itu
sendiri. Karena, beriringan dengannya masalah siswa dalam hal minat
belajar dapat teratasi, dan guru dapat melangsungkan proses kegiatan
belajar mengajar di kelas dengan lancar.
e. Indikator Motivasi Belajar
Dalam Syamsuddin (2009. hlm. 40) Indikator motivasi yang dipakai
dalam pendekatan Pakem adalah :
1) Durasi kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegiatan);
2) Frekuensinya kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode waktu tertentu);
3) Persistensinya (ketepatan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan; 4) Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi
rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan;
5) Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwanya/nyawanya) untuk mencapai tujuan;
6) Tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, cita-cita, sasaran/target, dan idolanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan.
7) Tingkatan kualifikasi prestasi/ produk/ output yang dicapai dari kegiatannya (berapa banyak, memadai/ tidak, memuaskan/ tidak). 8) Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan (like or dislike : positif/
negatif).
f. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dalam Dimyati dan Mudjiono (2009, hlm. 97), unsur-unsur yang
mempengaruhi motivasi belajar:
a. Ciri-ciri atau Aspirasi Siswa
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti keinginan belajar berjalan, makan makanan yang lezat, berebut permainan, dapat membaca, dapat menyanyi, dan lain-lain selanjutnya. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan di kemudian hari menimbulkan cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. Timbulnya cita-cita juga dibarengi oleh perkembangan kepribadian.
34
Syifaur Rahmah, 2016
PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keinginan membaca perlu dibarengi dengan kemampuan mengenal dan mengucapkan bunyi huruf-huruf. Kesukaran mengucapkan huruf “r” misalnya, dapat diatasi dengan drill/ melatih ucapan “r” yang benar. Latihan berulang kali menyebabkan terbentuknya kemampuan mengucapkan “r”.
Dengan didukung kemampuan mengucapka “r”, atau kemampuan mengucapkan huruf-huruf yang lain, maka keinginan anak untuk membaca akan terpenuhi. Keberhasilan membaca suatu buku bacaan akan menambah kekayaan pengalaman hidup. Keberhasilan tersebut memuaskan dan menyenangkan hatinya.
Secara perlahan-lahan terjadilah kegemaran membaca pada anak yang semula sukar mengucapkan huruf “r” yang benar. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. (Monks, 1989: 21; Singgih Gunarsa, 1990: 49).
c. Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, atau marah-marah akan menggangggu perhatian belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang, dan gembira akan mudah memusatkan perhatian. Anak yang sakit akan enggan belajar. Dengan kata lain, kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada motivasi belajar.
d. Kondisi Lingkungan Siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, linkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman rekan yang nakal, perkelahian antarsiswa, akan mengganggu kesungguhan belajar. Sebaliknya, kampus sekolah yang indah, pergaulan siswa yang rukun, akan memperkuat motivasi belajar. Oleh karena itu, kondisi lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengn lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e. Unsur-unsur dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yan mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.