• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1204600 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1204600 Chapter1"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

1

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran

yang penting untuk dikuasai siswa sejak SD. Ilmu Pengetahuan Alam

merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alam, mencari tahu tentang

alam secara sistematis dengan model ilmiah.

Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 110) Ilmu pengetahuan ini menjadi salah satu wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta penerapannya lebih lanjut dalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.

Pembelajaran IPA dapat memberikan pengetahuan tentang

lingkungan alam, mengembangkan keterampilan dan kesadaran teknologi

dalam kaitan dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari, yakni

menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, teknologi,

dan masyarakat, mengembangkan diri untuk mengembangkan

pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains, ikut serta memelihara

lingkungan, dan menghargai alam sekitar.

Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 111)

Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya;

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat;

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam;

(2)

2

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Memperoleh bakal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 112) Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan;

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan gas;

3. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana;

4. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

Menurut pasal 1 ayat (17) Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Yungto Pasal 1 Ayat (1) PP No. 19 Tahun 2005 (dalam Poerwanti, 2006, hlm. 2-4), dinyatakan bahwa salah satu ruang lingkup dari Standar Nasional Pendidikan yaitu: Standar proses adalah standar berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang.

Dari peraturan pemerintah di atas, dapat dipahami bahwa

pembelajaran IPA di SD dianggap baik apabila pembelajaran sesuai

dengan pasal tersebut.

Data hasil pengamatan lapangan, pada saat melakukan proses

kegiatan belajar-mengajar, menunjukkan bahwa guru mengajar dengan

menggunakan pendekatan konvensional (memakai metode ceramah) yang

komunikasinya cenderung satu. Guru tidak menggunakan media dalam

proses pembelajaran. Pembelajaran yang demikian cenderung menjadikan

guru sebagai pusat utama dalam pembelajaran.

Pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran yang diambil guru

tersebut mengakibatkan siswa terlihat jenuh dan kurang termotivasi,

sehingga kelas menjadi kurang kondusif. Mengingat peserta didik

merupakan siswa sekolah dasar yang masih berusia 10-11 tahun, yang

memiliki karakteristik aktif, tidak bisa diam, penasaran dengan sesuatu

yang baru, dll. Siswa terlihat bosan dan lebih sering mengalihkan

(3)

3

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebangkunya, menjahili teman-temannya, sibuk dengan mainan yang

dibawanya, dll. Pada umumnya, pembelajaran demikian itu akan

menghasilkan nilai rata-rata kelas yang kecil.

Ini terbukti bahwa nilai rata-rata kelas siswa tersebut hanya

mencapai 68% siswa yang sudah mencapai KKM berkisar 22% dan

siswa yang belum mencapai KKM sebesar 78%.

Dalam permasalahan di atas, ada keterkaitan antara

masalah-masalah yang satu dengan masalah-masalah yang lainnya. Apabila melihat sumber

utama permasalahannya, permasalahan ini ada pada pemilihan

pendekatan, metode atau model pembelajarannya yang kurang dapat

memotivasi siswa untuk aktif belajar IPA (pada motivasi belajar siswa

pra-siklus sebesar 70% yang diperoleh dari guru kelas). Hal ini pada

akhirnya mengakibatkan rendahnya hasil belajar mereka. Masalah ini

harus segera diatasi mengingat akibat negatifnya bagi kepentingan siswa.

Berdasarkan kajian literatur, ditemukan beberapa pendekatan

pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa, yaitu pendekatan kontekstual dan pendekatan kooperatif.

Pendekatan kontekstual dipandang dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa, mengingat bahwa pembelajaran kontekstual itu menekankan

pada keterlibatan siswa dalam menemukan materi ajar dengan

menghubungkannya pada kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang demikian,

akan membuat siswa mempunyai materi dasar dari kehidupan sehari-hari

untuk memperoleh informasi yang baru dalam pembelajaran.

Demikian pula pendekatan kooperatif dipandang dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa, mengingat bahwa pembelajaran kooperatif ini akan

memungkinkan siswa belajar untuk saling peduli dan gotong royong untuk

membantu temannya.

Namun demikian, kedua pendekatan tersebut memiliki dampak lain

jika pembelajarannya itu sukses dilaksanakan. yakni; siswa yang memiliki

(4)

4

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan membesar karena siswa merasa minder akan dirinya yang kurang

aktif dan kurang pandai.

Menyimak kelebihan dan kekurangan kedua pendekatan diatas, serta

mempertimbangkan keterbatasan waktu penelitian, maka pendekatan yang

paling sesuai untuk solusi permasalahan penelitian adalah pendekatan

PAKEM. Pendekatan PAKEM dapat digunakan untuk meningkatkan

motivasi belajar di sekolah dasar adalah dengan menggunakan pendekatan

PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Siswa

akan lebih rileks dan menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi suatu

kegiatan yang dapat menyalurkan karakteristik mereka yang masih senang

dengan kegiatan bermain tetapi dikemas dalam proses pembelajaran.

Peneliti melaksanakan pembelajaran PAKEM dengan menggunakan

strategi master. Strategi MATER adalah rencana kegiatan untuk mencapai

pembelajaran yang menyenangkan, dan terjauh dari stres.

Berikut enam langkah pembelajaran dalam strategi master : 1)

Motivating Mind (Memotivasi pikiran); 2) Acquaring the Facts

(Mengenali fakta-fakta); 3) Search Out the Meaning (Menggali makna); 4)

Trigger the Memory (Memicu memori); 5) Exhibit What You Know

(Pamerkan yang Anda tahu) dan 6) Reflect on the Process (Merefleksikan

proses).

Sehubungan dengan hal diatas, peneliti melakukan penelitian

tindakan kelas pada siswa kelas IV Sekolah Dasar yang berada di SDN

SKJ 9 Bandung dengan judul ”PENERAPAN PAKEM MELALUI

STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR”.

B. RUMUSAN MASALAH

(5)

5

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan

menerapkan pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER dalam

mata pelajaran IPA untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas

IV SDN SKJ 9 Bandung?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan

pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER dalam mata

pelajaran IPA untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV

SDN SKJ 9 Bandung?

3. Bagaimanakah peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV SDN

SKJ 9 Bandung dengan menerapkan pendekatan PAKEM melalui

strategi MASTER pada mata pelajaran IPA?

C. TUJUAN PENELITIAN

Sejalan dengan masalah yang telah dirumuskan, secara umum

penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan PAKEM

melalui strategi MASTER untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

SDN SKJ 9 Bandung.

Secara khusus penelitian ini mendeskripsikan :

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan

pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER dalam mata pelajaran

IPA untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SDN SKJ 9

Bandung;

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan PAKEM

melalui strategi MASTER dalam mata pelajaran IPA untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SDN SKJ 9 Bandung;

3. Peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV SDN SKJ 9 Bandung

dengan menerapkan pendekatan PAKEM melalui strategi MASTER

pada mata pelajaran IPA?

D. MANFAAT PENELITIAN

1) Bagi Guru

(6)

6

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Sebagai alternatif bagi pembelajaran IPA.

- Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan

dan pelaksanaan pembelajaran.

b. Peneliti lain

- Memberikan informasi mengenai pendekatan pembelajaran yang

sesuai dengan mata pelajaran IPA.

-Mendorong guru agar dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan, sehingga menarik perhatian siswa, serta siswa

dapat menemukan makna dalam proses pembelajaran.

2) Bagi Siswa

a. Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

b. Memberikan pengalaman dan kesan terhadap mata pelajaran IPA.

3) Bagi Sekolah

a. Memperoleh solusi alternatif bagi pembelajaran gaya melalui

penerapan pendekatan PAKEM untuk meningkatkan motivasi di

kelas IV.

b. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan dan

(7)

7

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. KAJIAN TEORI

1. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar a. IPA Secara Umum

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran

yang penting untuk dikuasai siswa sejak SD. Ilmu Pengetahuan Alam

merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alam, mencari tahu tentang

alam secara sistematis dengan model ilmiah.

Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 110) Ilmu pengetahuan ini menjadi salah satu wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta penerapannya lebih lanjut dalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.

Pembelajaran IPA dapat memberikan pengetahuan tentang

lingkungan alam, mengembangkan keterampilan dan kesadaran teknologi

dalam kaitan dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari, yakni

menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, teknologi,

dan masyarakat, mengembangkan diri untuk mengembangkan

pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains, ikut serta memelihara

lingkungan, dan menghargai alam sekitar.

Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 111)

Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

(8)

8

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran

tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat;

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam;

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;

7. Memperoleh bakal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Menurut Kurikulum SD/MI tahun 2006 (Mulyasa, 2011, hlm. 112) Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:

5. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan;

6. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan gas;

7. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana; satu ruang lingkup dari Standar Nasional Pendidikan yaitu: Standar proses adalah standar berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang.

Dari peraturan pemerintah di atas, dapat dipahami bahwa

pembelajaran IPA di SD dianggap baik apabil a pembelajaran sesuai

dengan pasal tersebut.

b. IPA Sekolah Dasar

Dalam (Mulyasa, 2011, hlm. 117-119) pembelajaran IPA kelas IV SD

terdiri dari tujuh pokok bahasan, yaitu :

Tabel 2.1 Materi Pokok Bahasan IPA Kelas IV SD

(9)

9

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kompetensi

Semester II 7. Memahami

gaya dapat

mengubah

gerak dan/atau

bentuk suatu

benda.

7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa

gaya (dorongan dan tarikan) dapat

mengubah gerak suatu benda.

7.2 Menyimpulkan hasil per ercobaan

bahwa gaya (dorongan dan tarikan)

dapat mengubah bentuk suatu benda.

Materi IPA yang diambil dalam penelitian ini, mengenai gaya. SK

yang diambil meliputi: 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau

bentuk suatu benda, dan 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara

penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Materi Gaya 1) Pengertian Gaya

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah mendengar atau

bahkan mengucap kata gaya. Misalnya, setiap bintang film memiliki gaya

rambut dan pakaian yang berbeda-beda. Arti gaya dalam kehidupan

sehari-hari berbeda dengan gaya dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam.

Dalam ilmu pengetahuan alam, gaya sering diartikan dorongan atau

tarikan (Wahyono, B, & Nurachmandani, S, hlm. 89). Benda-benda yang

ada di sekitar kita tidak dapat bergerak dengan sendirinya. Benda bergerak

jika ada yang menggerakannya (Tati, dkk, hlm. 65). Bila kita menarik atau

mendorong suatu benda, maka berarti kita memberikan gaya pada benda

tersebut. Gaya tidak dapat dilihat, tetapi pengaruhnya dapat dirasakan

(Wahyono, B, & Nurachmandani, S, hlm. 89).

2) Alat ukur Gaya

Gaya ada yang kuat dan ada yang lemah. Makin besar gaya dilakukan,

makin besar pula tenaga yang diperlukan (Wahyono, B, &

Nurachmandani, S, hlm. 89). Besar gaya dapat diukur dengan alat yang

(10)

10

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Macam-macam gaya

Dalam (Tati, dkk, hlm. 66) Ada macam-macam gaya yang terdapat

dalam kehidupan kita sehari-hari, diantaranya :

a. Gaya gravitasi

Gaya yang mengakibatkan tertariknya benda-benda ke permukaan

bumi. Apa yang kita lemparkan akan jatuh ke pusat bumi.

b. Gaya pegas

Gaya yang ditimbulkan oleh benda yang menyerupai pegas, atau

akibat adanya tarikan dan renggangan. Misalnya karet pada ketapel atau

pegas pada jungkat-jungkit.

c. Gaya magnet

Gaya tarik yang ditimbulkan magnet terhadap benda-benda seperti

paku, jarum, atau benda lain dari besi.

d. Gaya gesekan

Gaya yang menyebabkan benda yang menggelinding seperti kelereng

menjadi berhenti.

e. Gaya otot

Gaya yang dilakukan otot untuk mendorong benda-benda seperti

meja, lemari, mobil.

f. Gaya listrik statis

Tarikan yang berlangsung sebentar

4) Memberikan contoh gaya pada kehidupan sehari-hari :

a. Gaya gravitasi

Gambar 2.1 sumber internet.

(11)

11

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 2.2 sumber internet.

c. Gaya magnet

Gambar 2.3 sumber internet.

d. Gaya gesek

Gambar 2.4 sumber internet.

e. Gaya otot

Gambar 2.5 sumber internet.

f. Gaya listrik statis

(12)

12

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Menjelaskan sifat-sifat gaya :

Dalam kehidupan sehari-hari, hampir setiap saat kita berhubungan

dengan gaya. Pengaruh gaya yang kita berikan pada suatu benda akan

mengubah :

a. Gerak suatu benda

Benda yang diberikan suatu gaya, baik itu tarikan atau dorongan

akan membuat arah gerak suatu benda berubah. Misalnya : bola yag

ditendang akan bergerak, kemudian setelah dihalau arah gerak bola

berubah. Perubahan arah gerak bola terjadi karena bola mendapatkan

gaya. Demikian pula saat bola dilemparkan, kemudian ditangkap itu

berhenti karena mendapat gaya. Jadi, akibat dikenai gaya lain yang

arahnya berbeda, arah gerak suatu benda menjadi berubah (Haryanto,

2000, hlm. 113).

Gambar 2.7

sumber internet.

b. Bentuk suatu benda

Para pengrajin gerabah membuat gerabah dari tanah liat. Ia

melumatkan tanah liat kemudian membentuknya menjadi sebuah

gerabah. Ketika pengrajin tersebut melumatkan tanah liat, ia

memberikan gaya pada tanah liat. Jadi, gaya dapat mengubah tanah liat

menjadi guci.

Benda yang keras sekalipun dapat berubah bentuk jika diberikan

(13)

13

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibentuk jika dipanaskan, dan batu besar dapat menjadi batu kecil-kecil

jika dipalu (Wahyono, B, & Nurachmandani, S, hlm. 92).

Gambar 2.8 sumber internet.

3. PAKEM

a. Pengertian PAKEM

PAKEM merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang

menggunakan keterlibatan siswa secara langsung sehingga tercipta suasana

belajar yang menyenangkan bagi siswa.

Dalam Asmani (2012, hlm. 59) “PAKEM adalah sebuah pendekatan

yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk

mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahamannya dengan penekanan belajar sambil bekerja”. PAKEM sendiri merupakan kepanjangan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Dalam PAKEM ini siswa terlibat secara langsung dalam proses

pembelajaran. Itu sebabnya dalam PAKEM ini siswa mendapatkan

pengalaman belajar yang bermakna. Siswa diharapkan dapat

mengkontruksikan pengetahuannya sendiri.

Diharapkan dengan penerapan PAKEM dalam pembelajaran dapat

memunculkan motivasi–inovasi dalam pembelajaran sehingga tercipta

pembelajaran yang aktif, keratif, efektif, dan menyenangkan. PAKEM

(14)

14

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

learning) dan pembelajaran harus menyenangkan (Learning is fun).

Pembelajaran ini bertujuan agar siswa termotivasi dalam mengikuti

pembelajaran sehingga berusaha untuk dapat belajar mandiri tanpa harus

diintruksikan oleh gurunya.

PAKEM merupakan salah satu pendekatan yang mendapat banyak

perhatian publik. Hal ini dikarenakan manfaatnya yang besar dalam

menggali potensi siswa yakni dengan pembelajaran yang kebanyakan

membuat siswa jenuh.

PAKEM sendiri memiliki karakteristik yang dapat dijabarkan sebagai

berikut :

1. Multi metode dan multi media

Dalam PAKEM guru harus menggunakan berbagai macam

metode, tidak hanya terpaku pada satu metode saja. Hal ini dilakukan

agar pembelajaran di dalam kelas berlangsung menyenangkan dan

kelasnya terlihat lebih hidup. Selain itu, penggunaan media yang

beragam sangatlah menunjang dalam pembelajaran PAKEM.

Diharapkan dengan banyaknya media yang digunakan, siswa menjadi

semangat dan berperan aktif dalam proses pembelajarannya.

Mengingat PAKEM ini sangat mengutamakan keaktifan siswa.

2. Praktik dan bekerja dalam satu tim

Dalam PAKEM, pembelajaran diharapkan siswanya dapat

memperoleh pengalaman belajarnya. Siswa dapat terlibat langsung

dalam pembelajaran sehingga tercipta kelas yang hidup.

3. Memanfaatkan lingkungan sekitar

Untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, guru

tidak selalu harus membawa siswanya ke tempat-tempat bersejarah,

rekreasi, dll. Melainkan guru dapat memanfaatkan lingkungan

sekitarnya. Dalam hal ini, kreativitas guru sangatlah dibutuhkan. Guru

harus pintar dalam memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga

dapat menunjang proses pembelajaran.

(15)

15

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam PAKEM sendiri, proses pembelajaran tidak hanya terpaku

di dalam kelas saja melainkan di luar kelas juga dapat dilakukan. Hal

ini disesuaikan dengan kebutuhan atau tuntutan dari materi.

5. Multi aspek (Logika, praktik, dan etika)

Dalam pelaksanaan PAKEM mencakup beberapa aspek. Guru

mencoba mengembangkan potensi siswanya tidak hanya dari segi

kognitif saja, namun afektif dan psikomotoriknya juga. Misalkan

dalam pembelajaran gaya, selain penanaman konsep gaya, guru juga

menanamkan nilai-nilai kejujuran di dalamnya.

Menurut Asmani (2011, hlm. 99-104) dalam pelaksanaan

PAKEM, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut beberapa

hal tersebut:

1. Memahami Sifat yang Dimiliki Anak

2. Mengenal Anak secara Perseorangan

3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar

4. Mengembangan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan

kemampuan memecahkan masalah

5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang

menarik

6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan

kegiatan belajar

8. Membedakan aktif fisik dan aktif mental

Dalam Asmani (2012, hlm. 23) “Di dalam pelaksanaan PAKEM terdapat empat prinsip, diantaranya : mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi”. Merujuk kepada pendapat para ahli tersebut maka prinsip -prinsip dalam pelaksanaan PAKEM adalah sebagai berikut:

1. Siswanya dituntut untuk hands on dalam setiap pembelajaran.

(16)

16

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Adanya interaksi yang saling berhubungan antara siswa dengan

siswa, guru dengan siswa.

3. Komunikasinya dibangun tidak hanya searah saja, melainkan dua

arah.

4. Terdapat refleksi pada setiap pembelajaran guna menjadikan

perbaikan-perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya.

Dalam penerapannya PAKEM memiliki beberapa komponen utama

yakni pembelajarannya harus mencerminkan keaktifan, kekreatifan,

keefektifan, dan menyenangkan. Hal inilah yang mencirikan sebuah

pembelajaran itu adalah PAKEM. Berikut komponen utama pakem.

(Dalam Budiman, D., Suparlan., Danny, M, hlm. 70).

Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus

menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif

mengajukan pertanyaan, mengemukakan gagasan, dan mencari data dan

informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah. Belajar

memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam

membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima

kucuran ceramah guru tentang pengetahuan.

Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang

beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.

Efektif yaitu menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah

proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah

tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan

menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak

ubahnya seperti bermain biasa.

Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan

sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar.

Sehingga, waktu curah perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga

waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya

(17)

17

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari untaian kata diatas, peneliti menyimpulkan bahwa PAKEM

merupakan suatu pembelajaran yang dapat membuat anak aktif, kreatif,

menyenangkan. Namun, tidak menghilangkan tujuan utama pembelajaran.

b. Pembelajaran PAKEM

Budiman, D. Suparlan. Danny, M. (2008, hlm. 71) Secara garis besar, Pembelajaran PAKEM adalah sebagai berikut:

1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat;

2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa;

3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan “pojok baca”;

4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif termasuk cara belajar kelompok;

5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Menurut Budiman, D. Suparlan. Danny, M. (2008, hlm. 74), dalam

proses pelaksanaan pakem, ada hal-hal yang perlu diperhatikan.

Diantaranya;

1. Memahami sifat yang dimiliki anak 2. Mengenal anak secara perorangan

3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar 4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan

kemampuan memecahkan masalah

5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik

6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar

8. Membedakan antara aktif fisikal dan aktif mental

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka peneliti menyimpulkan

bahwa guru harus mampu menggunakan lebih dari satu metode belajar

untuk membuat suasana dalam pembelajaran jauh dari kata tegang dan

(18)

18

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekitar sebagai tempat dan sumber belajar yang menarik dan

menyenangkan untuk belajar.

c. Ciri-Ciri PAKEM

Menurut Rose & Nicholl (dalam Asmani, 2011, hlm. 84-85) ciri-ciri

pembelajaran yang menyenangkan adalah sebagai berikut;

1) Menciptakan lingkungan tanpa stres (rileks), yaitu lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun dengan harapan akan mendapatkan kesuksesan yang lebih tinggi.

2) Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan. Anda ingin belajar ketika anda melihat manfaat dan pentingnya bahan ajar.

3) Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif. Pada umumnya, hal tersebut dapat terjadi ketika belajar dilakukan bersama orang lain, ketika ada humor dan dorongan semangat, waktu rehat dan jeda yang teratur, serta dukungan antusias.

4) Melibatkan secara sadar semua indra dan otak kiri maupun kanan. 5) Menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan

mengekspresikan apa yang sedang dipelajari, dengan sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar.

d. Kelebihan

1) Pakem merupakan pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup;

2) Dalam pakem siswa belajar bekerja sama;

3) Pakem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif; 4) Pakem mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses; 5) Pakem menghargai potensi semua siswa dan,

6) Program untuk meningkatkan pakem di sekolah harus ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya.

c. Kekurangan

Dalam (Asmani, 2011, hlm. 120) kelemahan dalam PAKEM ini ;

1) Mengharuskan seorang guru untuk berperan aktif, proaktif, dan kreatif dalam mencari dan merancang media/bahan ajar alternatif yang mudah, murah, dan sederhana, namun tetap relevan dengan tema pelajaran yang sedang dipelajari.

2) Penggunaan perangkat multimedia seperti ICT sungguh sangat ideal, tetapi tidak semua sekolah mampu mengaksesnya. Hal ini jelas akan menjadi sebuah bumerang bagi guru, ketika ia tidak memiliki kemampuan untuk memanajemen dan menguasai hal-hal yang harus ada untuk melakukan metode pembelajaran PAKEM. 3) Guru yang tidak memiliki daya kreasi yang tinggi akan mampu

(19)

19

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Stategi Master

a. Pengertian Strategi

Kurniawan (2011, hlm. 33) mengemukakan bahwa secara umum

pengertian strategi dalam bidang pendidikan/ pembelajaran adalah sebagai

suatu seni dan ilmu untuk membawakan pengajaran di kelas sedemikian

rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum bisa dicapai

secara efektif dan efisien.

Asmani (2011, hlm 27) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran

adalah serangkaian dan keseluruhan tindakan strategis guru dalam

merealisasikan perwujudan kegiatan pembelajaran aktual yang efektif dan

efisien, untuk pencapaian tujuan pembelajaran. strategi pembelajaran

merupakan bagian dari keseluruhan komponen pembelajaran. strategi

pembelajaran berhubungan dengan cara-cara yang dipilih guru untuk

menyampaikan materi pembelajaran. Cara-cara tersebut meyangkut

sifat-sifat ruang lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan

pengalaman belajar bagi siswa.

b. Perbedaan Strategi dengan Metode

Strategi tidak sama dengan metode. Strategi adalah rencana kegiatan

untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara untuk mencapai

sesuatu.

Jadi untuk melaksanakan suatu strategi memerlukan metode. Dengan

kata lain dalam strategi ada metode, dan mungkin satu atau lebih metode

yang digunakan.

c. Strategi dasar dalam proses KBM

Asmani (2011, hlm 27) mengemukakan bahwa ada empat dasar

strategi dasar dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) :

1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana diharapkan.

2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat

(20)

20

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan, atau kriteria serta standar keberhasilan, sehingga dapat dijadikan pedoman guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya dijadikan umpan balik untuk menyempurnakan sistem intriksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

d. Pembelajaran MASTER

Rose & Nicholl (2015, hlm. 91) mengemukakan bahwa seorang anak

kecil bangun setiap hari dengan gairah besar menemukan

kesenangan-kesenangan baru yang disimpan oleh dunia untuknya. Anak kecil adalah

penggali atau pengeksplorasi alamiah yang tak kenal rasa takut. Dia lahir

dengan pembawaan rasa ingin tahu segala sesuatu. Setiap hari, dia

memulai sebuah petualangan baru, penjelajahan baru-tentu saja, didorong

oleh orang tua yang mengawasi penuh kasih sayang. Yang memuji dan

merayakan setiap kali dia menguasai keterampilan dan kecakapan baru.

Kegagalan dianggap hanya bagian dari proses belajar. Ketika

seorang anak yang baru belajar berjalan terjatuh, dia segera bangun dan

mencoba lagi.

Akan tetapi, hampir dimanapun kegembiraan belajar menjadi

cercaan kejam. Pembelajaran menjadi disamakan dengan pemerolehan

serpihan-serpihan informasi yang diperlukan untuk lulus ujian dan

memperoleh gelar. Subjek-subjek pelajaran di sekolah dan perguruan

tinggi saling tak terkait dan terpisah dari dunia nyata. Belajar menjadi

beban yang membuat stres.

Rose & Nicholl (2015, hlm. 92) mengemukakan bahwa menurut

pandangan kami syarat bagi pembelajaran yang efektif adalah dengan

menghadirkan lingkungan “seperti masa kanak-kanak” (bukan “kekanak -kanakan”), yang mendukung dan menggembirakan (“bermain”). Padangan itu dipromosikan oleh seorang ahli psikologi terkenal, Mihaly

(21)

21

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengalaman yang optimal suatu kesadaran yang demikian terfokus

sehingga pelakunya terserap penuh dalam suatu kegiatan. Ini terjadi

ketika seorang menikmati perasaan yang sangat nyaman tanpa

keterpaksaan dan menjalankan kegiatan dengan puncak kemampuannya.

Rose & Nicholl (2015, hlm. 93) mengemukakan bahwa cara belajar

yang menyenangkan dan berhasil, adalah :

1. Menciptakan lingkungan tanpa stres (relaks) lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun harapan untuk sukses tinggi. 2. Menjamin bahwa subjek pelajaran adalah relevan anda ingin belajar

ketika anda melihat manfaat dan pentingnya subjek pelajaran itu. 3. Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif pada

umumnya, ketika belajar dilakukan bersama orang lain, ketika ada humor dan dorongan semangat, waktu rehat dan jeda teratur dan dukungan antusias.

4. Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan.

5. Menantang otak anda untuk dapat berpikir jauh kedepan dan mengeksplorasi apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin kecerdasan yang elevan untuk memahami subjek pelajaran.

6. Dan mengonsolidasikan bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode-periode waspada yang relaks.

Rose & Nicholl (2015, hlm. 94) mengemukakan bahwa semua

langkah diatas dimasukan dalam program Cara Belajar Cepat (CBC).

Akan tetapi, tidak jadi soal betapa menyenangkan atau merangsangnya

proses belajar itu, namun yang juga sangat penting dilakukan adalah

rencana yang padu, langkah-demi-langkah. “Struktur” metode CBC

dibagi menjadi enam langkah dasar.

Keenam langkah itu dapat diingat dengan mudah dengan

menggunakan singkatan M-A-S-T-E-R sebuah kata yang diciptakan oleh

pelatih terkemuka CBC Jayne Nicholl, penulis Open Sesame.

Berikut enam langkah pembelajaran Master :

1) Motivating Mind (Memotivasi pikiran);

Anda harus berada dalam keadaan pikiran yang “kaya akal”. Itu berarti Anda harus relaks, percaya diri, dan termotivasi. Jika Anda stres

(22)

22

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelajari, Anda tidak dapat belajar dengan baik. Dengan perkataan lain,

Anda perlu melihat manfaat pribadi dari investasi waktu dan tenaga Anda.

2) Acquaring the Facts (Mengenali fakta-fakta);

Anda perlu mengambil, memperoleh dan menyerap fakta-fakta dasar

subjek pelajaran yang Anda pelajari melalui cara yang paling sesuai

dengan pembelajaran inderawi yang Anda sukai.

Meskipun ada sejumlah strategi belajar yang harus diimplementasikan

oleh setiap orang, namun juga ada perbedaan pokok sejauh mana kita

secara individual perlu melihat, mendengar, atau melibatkan diri secara

fisik dalam proses belajar.

Dengan mengindentifikasi kekuatan Visual, Auditori, dan Kinestetik,

Anda mampu memainkan berbagai strategi yang menjadikan pemerolehan

informasi lebih mudah dari pada sebelumnya.

3) Search Out the Meaning (Menggali makna);

Menanamkan informasi pada memori menetap mensyaratkan Anda

untuk menyelidiki implikasi dan signifikasi makna seutuhnya dengan

secara seksama mengeksplorasi bahan subjek yang bersangkutan. Ada

perbedaan besar antara mengetahui dan memahami benar-benar sesuatu.

Semata mengubah fakta ke dalam makna pribadinya adalah unsur pokok

dalam proses belajar.

Mengubah fakta menjadi makna adalah gelanggang di mana

kedelapan kecerdasan kita berperan aktif. Setiap jenis kecerdasan adalah

sumber daya yang bisa Anda terapkan ketika mengeksplorasi dan

menginterpretasikan fakta-fakta dari subjek pelajaran.

4) Trigger the Memory (Memicu memori);

Sering sekali, ada banyak hal yang harus diingat dalam suatu subjek

tertentu. Anda kini harus meyakinkan diri Anda bahwa materi subjek itu

terpatri dalam memori jangka panjang Anda.

Terapkanlah dengan sadar langkah-langkah sebelumnya, maka Anda

benar-benar telah mempelajari subjek itu karena Anda memahaminya.

(23)

23

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rapat-rapat dalam memori sedemikian sehingga Anda bisa membuka dan

mengambilnya saat diperlukan.

5) Exhibit What You Know (Pamerkan yang Anda tahu), dan

Alangkah baiknya jika Anda mencoba berbagi informasi dengan

seorang atau beberapa orang mitra belajar. Coba siapkan dan latihkan

suatu presentasi dari pikiran Anda, kemudian ajarkanlah. Sangat mudah

kita mengira telah memahami sesuatu tetapi ternyata mendapati bahwa

Anda tidak bisa menjelaskannya kepada orang lain.

Jika Anda bisa “mengajarkan”-nya kepada orang lain, berarrti Anda betul-betul menunjukkan bahwa Anda telah paham. Anda tidak hanya mengetahui, Anda juga “memiliki”-nya.

6) Reflect on the Process (Merefleksikan proses).

Dalam langkah ini Anda meneliti dan menguji cara belajar Anda

sendiri. Lalu, Anda menyimpulkan teknik-teknik dan ide-ide yang terbaik

untuk Anda. Secara bertahap, Anda mengembangkan suatu pendekatan

cara belajar yang paling sesuai dengan otak unik Anda. Dan, Anda harus

tetap terkendali Anda menjadi seorang pembelajar yang mandiri.

Langkah terakhir dalam rencana belajar adalah berhenti, lalu

merenungkan dan bertanya kepada diri sendiri:

Bagaimana pembelajaran berlangsung?

Bagaimana pembelajaran dapat berjalan lebih baik?

Apa makna pentingnya bagi saya?

Ini adalah langkah terakhir “tautan belajar”. Mengkaji dan merenungkan kembali pengalaman belajar dapat membantu Anda

mengubah karang penghalang yang keras menjadi batu pijak untuk

melompat ke dapan. Anda mampu menyingkirkan gagasan yang mustahil diterapkan dan mencoba pengalaman yang baru. “Anda bisa memulai cara belajar lainnya yang dijalankan dengan jalan memanfaatkan analisis diri

Anda.

(24)

24

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

potensi Anda yang sebenarnya adalah ibarat sebuah kunci kombinasi.

Sekali Anda bisa mempelajari kombinasi personal kecerdasan dan cara

belajar yang Anda sukai, maka potensi belajar Anda terbuka lebar-lebar. Sebagaimana yang dikatakan oleh Brian Tracy: “Teknik-teknik CBC ibarat program induk sebuah komputer.

Teknik-teknik itu bukanlah program itu sendiri, tetapi Anda dapat

menjalankan semua program lain atas dasar program induk tersebut.

Teknik-teknik adalah alat yang Anda pakai untuk mencapai tujuan Anda

dengan lebih cepat dan dengan kepastian lebih besar.

Kebanyakan manusia hanya menggunakan sebagian amat kecil dari

kapasitas utuh otaknya. Ini bukan karena kapasitas itu tidak ada,

melainkan hanya karena mereka belum diajar bagaimana memakai apa

yang telah menjadi miliknya. (dalam Colin & Nicholl, 2015, hlm. 94-98).

5. Penerapan Strategi Master dalam Pembelajaran IPA a. Perencanaan Pembelajaran

Ketika akan melaksanakan pembelajaran, guru terlebih dahulu

membuat rencana pembelajaran. rencana pembelajaran yang dimaksud

dalam hal ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Agar RPP

terancang dengan baik, guru harus melihat acuan pembelajaran yang telah

tersusun pada silabus. Silabus dan RPP yang disusun harus sesuai dengan

SK dan KD dalam kurikulum. Perencanaan pembelajaran meliputi

penyusunan kegiatan pembelajaran, penyiapan alat dan bahan, serta

evaluasi pembelajaran yang disesuaikan dengan indikator yang akan

dicapai dan langkah pembelajaran dibuat sesuai dengan komponen yang

ada dalam pendekatan PAKEM.

1) Silabus

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada kelompok mata

pelajaran tertentu yang meliputi; Identitas Mata Pelajaran, Standar

(25)

25

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pokok/Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan

Sumber Belajar. Silabus merupakan acuan untuk membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus hendaknya memenuhi

komponen-komponen: a) Identitas silabus (nama sekolah, mata

pelajaran dan kelas/semester); b) Standar kompetensi; c) Kompetensi

dasar; d) Materi pokok/pembelajaran; e) Kegiatan pembelajaran; f)

Indikator; g) Penilaian; h) Alokasi waktu; i) Sumber belajar.

2) Pemilihan Media dan Sumber Belajar

Pemilihan media dan sumber belajar merupakan komponen yang

penting juga dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Pemilihan

media dan sumber belajar yang tepat digunakan pada materi atau

tujuan pembelajaran pada saat itu, akan mendukung tercapainya

tujuan pembelajaran yang bermakna. Sehingga, keselektifan guru

dalam memilih media dan sumber belajar yang relevan akan sangat

membantu proses pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang

bermakna.

3) Pembuatan Lembar Kerja

Selain dari pada media dan sumber belajar, adapun pembuatan

lembar kerja yang merupakan salah satu komponen penting lainnya

dalam melaksanakan pembelajaran.

Lembar kerja digunakan untuk menunjang proses kegiatan yang

berlangsung dalam pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat

tersampaikan dengan baik dan bermakna.

4) Pembuatan Lembar Evaluasi

Ada komponen lainnya yang penting bagi pembelajaran di kelas,

yakni; pembuatan lembar evaluasi. Lembar evaluasi ini digunakan

untuk melihat dan mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dimaksud

dalam kegiatan pembelajaran ini berakar dari indikator yang kita buat

(26)

26

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena lembar evaluasi digunakan untuk mengukur

ketercapaian terhadap indikator, maka penyusunan butir soal yang ada

dalam evaluasi tersebut harus dapat memenuhi tujuan dalam indikator

tersebut.

5) Skenario Pembelajaran

Skenario pembelajaran merupakan hal yang sudah umum dikenal

oleh masyarakat. Skenario pembelajaran ini adalah perencanaan

kegiatan di kelas yang terdiri dari tiga kegiatan, yakni; kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutupan.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Menurut Asmani (2010, hlm. 99), dalam melaksanakan PAKEM, ada

beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut beberapa hal tersebut.

1. Memahami sifat yang dimiliki anak

Pada dasarnya, anak memiliki sifat ingin tahu dan berimajinasi. Sifat tersebut merupakan modal dasar bagi perkembangan sikap/berpikir kritis dan kreatif.

2. Mengenal anak secara perseorangan

Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya, sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.

3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar 4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan

kemampuan memecahkan masalah

5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik

6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar

8. Membedakan aktif fisik dan aktif mental

c. Penilaian

Menurut Asmani (2010, hlm. 107), untuk merancang dan

melaksanakan penilaian PAKEM, harus berdasarkan dua hal berikut.

1) Merancang penilaian dilakukan bersamaan dengan merancang

pembelajaran tersebut. Penilaian disesuaikan dengan pendekatan dan

metode yang dilaksanakan dalam pembelajaran.

2) Dalam pembelajaran dengan pendekatan model PAKEM, penilaian

(27)

27

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran itu berlangsung, guru selain sebagai fasilitator juga

melakukan penilaian dengan berbagai alat sesuai dengan kegiatan

yang dilakukan oleh siswa.

6. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Dalam Sardiman (2011. hlm. 73) Mc. Donald mengemukakan bahwa “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap

adanya tujuan”. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting, yakni;

1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia.

3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

Dengan ketiga elemen diatas, maka dapat dikatakan bahwa

motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan

terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga

akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga

emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini

didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.

Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada seseorang siswa,

misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu

diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam,

(28)

28

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi perubahan energi, tidak

terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memiliki

tujuan atau kebutuhan belajar.

Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat

menemukan sebab-musababnya kemudian mendorong seseorang siswa itu

mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, yakni belajar.

Dengan kata lain, siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi

pada dirinya, atau singkatnya perlu diberikan motivasi.

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan

sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau

mengelakkan perasaan tidak suka itu.

Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi

itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar,

motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada

kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan “keseluruhan”, karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar.

Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat

non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah,

merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi

kuat, akan mempuyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Ibaratnya seseorang itu menghadiri suatu ceramah, tetapi karena ia tidak

tertarik pada materi yang diceramahkan, maka tidak akan mencamkan,

apalagi mencatat isi ceramah tersebut. Seseorang tidak memiliki motivasi,

kecuali karena paksaan atau sekadar seremonial.

Seorang siswa yang memiliki intelegensia cukup tinggi, mentak (boleh

jadi) gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal kalau

(29)

29

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa jangan begitu saja mempersalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja

guru tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mampu membangkitkan

semangat dan kegiatan siswa untuk berbuat/belajar. Jadi tugas guru

bagaimana mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi.

Sardiman (2011. hlm. 74).

Dalam Sardiman (2011. hlm. 76), Bernard mengemukakan bahwa “minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi

jelas bahwa soal minat akan selalu berkait dengan soal kebutuhan atau

keinginan”. Oleh karena itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi

tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar.

Dari beberapa pengertian motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa

motivasi adalah suatu dorongan atau minat yang menyebabkan seseorang

itu melakukan sesuatu. Misalnya saja dalam hal belajar, jika kondisi

pembelajaran yang ada di dalam kelas mampu memunculkan rasa

dorongan atau minat yang ada di dalam diri siswa, maka dalam diri siswa

sedang tumbuh bibit motivasi yang dapat menggerakkan dirinya untuk

melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan dalam pembelajaran itu dapat

tercapai.

b. Sifat Motivasi

Motivasi seseorang dapat bersumber dari (i) dalam diri sendiri, yang

dikenal sebagai motivasi internal, dan (ii) dari luar seseorang yang

dikenal sebagai motivasi eksternal.

Sardiman (2011, hlm. 89-91) motivasi intrinsik adalah motif-motif

yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,

karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak udah ada

(30)

30

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk dibacanya. Kemudian, kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang

dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan

motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di

dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkret, seorang

siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat

pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya

secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain.

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya

karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar

karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai

baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya, atau temannya.

Dari beberapa pengertian sifat motivasi diatas dapat disimpulkan

bahwa sifat dalam motivasi itu ada dua macam, yaitu intrinsik dan

ekstrensik. Sifat motivasi intrinsik itu merupakan dorongan yang hadir

dari dalam dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu, atas dasar senang.

Jadi yang terpenting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu,

tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah.

Sifat motivasi ekstrinsik itu merupakan kegiatan yang dilakukan

seseorang berdasarkan dorongan dari luar, baik berupa hadiah ataupun

hukuman. Baik sifat motivasi yang intrinsik, maupun sifat motivasi yang

ekstrensik itu akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

c. Motivasi dalam belajar

Dari perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Motivasi belajar

tersebut ada yang intrinsik atau ekstrinsik. Penguatan motivasi-motivasi

belajar tersebut berada di tangan para guru/pendidik dan anggota

masyarakat lain. Guru sebagai pendidik bertugas memperkuat motivasi

(31)

31

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Orang tua bertugas memperkuat motivasi belajar sepanjang hayat.

Ulama sebagai pendidik juga bertugas memperkuat motivasi belajar dari

guru dapat dilukiskan sebagai bagan 2.1

d. Pentingnya Motivasi dalam Belajar

Dalam Dimyati dan Mudjiono (2009, hlm.85) Motivasi belajar penting

bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah

sebagai berikut :

(1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir; contohnya, setelah seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan, dibandingkan dengan temannya yang sekelas yang juga membaca bab tersebut; ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi.

(32)

32

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3) Mengarahkan kegiatan belajar; sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bersenda gurau misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.

(4) Membesarkan semangat belajar; sebagai ilustrasi, jika ia telah menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orangtua, maka ia berusaha agar cepat lulus.

(5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan; individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil. Sebagai ilustrasi, setiap hari siswa diharapkan untuk belajar di rumah, membantu pekerjaan orangtua, dan bermain dengan teman sebaya; apa yang dilakukan diharapkan dapat berhasil memuaskan.

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi

tersebut didasari oleh perilakunya sendiri. Bila motivasi disadari oleh

perilaku, maka sesuatu pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan

terselesaikan dengan baik. Motivasi belajar juga penting diketahui

oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi

belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut:

(1) Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat; meningkatkan, bila semangat belajarnya timbul tenggelam; memelihara, bila semangatnya telah kuat untuk belajar. Dalam hal ini, hadiah, pujian, dorongan, atau pemicu semangat dapat digunakan untuk mengobarkan semangat belajar.

(2) Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam-ragam; ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, ada yang bermain, disamping yang bersemangat untuk belajar. Diantara yang bersemangat belajar, ada yang tidak berhasil dan berhasil. Dengan bermacam-ragamnya motivasi belajar tersebut, maka guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi mengajar belajar.

(3) Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik. Peran pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku siswa.

(33)

33

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berminat menjadi bersemangat belajar. “Mengubah siswa cerdas yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar.

Dengan demikian, berdasarkan dari beberapa pandangan diatas,

motivasi itu sangat penting baik untuk siswa ataupun murid itu

sendiri. Karena, beriringan dengannya masalah siswa dalam hal minat

belajar dapat teratasi, dan guru dapat melangsungkan proses kegiatan

belajar mengajar di kelas dengan lancar.

e. Indikator Motivasi Belajar

Dalam Syamsuddin (2009. hlm. 40) Indikator motivasi yang dipakai

dalam pendekatan Pakem adalah :

1) Durasi kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegiatan);

2) Frekuensinya kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode waktu tertentu);

3) Persistensinya (ketepatan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan; 4) Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi

rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan;

5) Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwanya/nyawanya) untuk mencapai tujuan;

6) Tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, cita-cita, sasaran/target, dan idolanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan.

7) Tingkatan kualifikasi prestasi/ produk/ output yang dicapai dari kegiatannya (berapa banyak, memadai/ tidak, memuaskan/ tidak). 8) Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan (like or dislike : positif/

negatif).

f. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Dalam Dimyati dan Mudjiono (2009, hlm. 97), unsur-unsur yang

mempengaruhi motivasi belajar:

a. Ciri-ciri atau Aspirasi Siswa

Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti keinginan belajar berjalan, makan makanan yang lezat, berebut permainan, dapat membaca, dapat menyanyi, dan lain-lain selanjutnya. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan di kemudian hari menimbulkan cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. Timbulnya cita-cita juga dibarengi oleh perkembangan kepribadian.

(34)

34

Syifaur Rahmah, 2016

PENERAPAN PAKEM MELALUI STRATEGI MASTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keinginan membaca perlu dibarengi dengan kemampuan mengenal dan mengucapkan bunyi huruf-huruf. Kesukaran mengucapkan huruf “r” misalnya, dapat diatasi dengan drill/ melatih ucapan “r” yang benar. Latihan berulang kali menyebabkan terbentuknya kemampuan mengucapkan “r”.

Dengan didukung kemampuan mengucapka “r”, atau kemampuan mengucapkan huruf-huruf yang lain, maka keinginan anak untuk membaca akan terpenuhi. Keberhasilan membaca suatu buku bacaan akan menambah kekayaan pengalaman hidup. Keberhasilan tersebut memuaskan dan menyenangkan hatinya.

Secara perlahan-lahan terjadilah kegemaran membaca pada anak yang semula sukar mengucapkan huruf “r” yang benar. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. (Monks, 1989: 21; Singgih Gunarsa, 1990: 49).

c. Kondisi Siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, atau marah-marah akan menggangggu perhatian belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang, dan gembira akan mudah memusatkan perhatian. Anak yang sakit akan enggan belajar. Dengan kata lain, kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada motivasi belajar.

d. Kondisi Lingkungan Siswa

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, linkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman rekan yang nakal, perkelahian antarsiswa, akan mengganggu kesungguhan belajar. Sebaliknya, kampus sekolah yang indah, pergaulan siswa yang rukun, akan memperkuat motivasi belajar. Oleh karena itu, kondisi lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengn lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

e. Unsur-unsur dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yan mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.

Gambar

Gambar 2.4 sumber internet.
 Gambar 2.7 sumber internet.
Gambar 2.8 sumber internet.
Tabel 2.2 Perkembangan Kognitif
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

Penutupan terumbu karang hidup di pulau ini pada umumnya berada dalam kondisi sedang(kurang bagus) dengan rata-rata penutupan sebesar 35,58% dan penutupan

Tetapi, beda dengan produk ekonomi di mana relasi antara produsen dan konsumen relatif selesai dalam satu atau dua transaksi, dalam politik proses itu terus berlanjut karena

Dari hasil analisis data pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial dari variabel kompetensi terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien regresi sebesar

Perusahaan dalam melakukan pembebanan biaya overhead pabrik cenderung berfikir bahwa volume atau banyaknya produk yang mencipatakan biaya, sehingga perlu digunakan

Jeder Wählerin und jeder Wähler hat eine Stimme, die sie oder er für eine Kandidatin oder einen Kandidaten einer Wahlliste ihrer oder seiner Mitgliedergruppe abgibt.. Die Sitze

Pada perhitungan operational availability , jika down time yang terdapat pada suatu equipment bernilai tinggi, maka operational availability yang akan dihasilkan

- Larutan dibuat dengan mencampurkan bahan kimia di dalam gelas beaker yang diaduk dengan menggunakan batang pengaduk magnetik di atas hot plate.. -