AUDIT MANAJEMEN ATAS PELAYANAN JASA PADA BLUE SKY PANDURATA BOUTIQUE HOTEL
JESISCA NATALIA
Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email: jesisca.natalia@gmail.com
Dosen Pembimbing: Tjhin Tjiap Lung, SE., MM., Ak. ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui ekonomis, efesiensi dan efektivitas pelaksanaan aktivitas pelayanan jasa pada Blue Sky Pandurata Boutique Hotel.Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul dan memberikan rekomendasi kepada manajemen perusahaan atas hambatan-hambatan atau kekurangan yang berkaitan dengan pelaksanaan aktivitas pelayanan jasa serta dilakukan perbaikan guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan operasionalnya.Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan data primer seperti hasil wawancara dengan pihak perusahaan dan data sekunder seperti struktur organisasi.Penulis melalukan penelitian pada Blue Sky Pandurata Boutique Hotel suatu perusahaan pelayanan jasa penginapan.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kegiatan pelayanan jasa Blue Sky Pandurata Boutique Hotel sudah ekonomis, namun masih belum efisien dan efektif.Perusahaan telah menetapkan anggaran dan merealisasikannya kurang dari anggaran yang ada.Namun, masih terdapat beberapa kelemahan dalam kegiatan pelayanan jasa dilakukan seperti adanya kurangnya pegawai yang melakukan pelayanan jasa dan peralatan perusahaan yang belum memadai.
PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya era globalisasi di masa ini banyak timbul persaingan sangat ketat, yang menuntut suatu organisasi/perusahaan harus memiliki tata kelola manajemen yang sangat baik. Perusahaan yang memiliki tata kelola manajemen yang baik dapat bersaing di era ini. Tata kelola manajemen yang baik dapat dilihat dari bagaimana perusahaan memberikan keputusan yang dapat menentukan arah perusahaan di masa depan agar dapat mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai bahkan dapat memperoleh lebih dari yang diinginkan serta kegiatan operasional suatu perusahaan berjalan dengan baik. Terutama dalam praktek manajemen suatu organisasi/perusahaan seharusnya dikelola secara ekonomis, efisiensi, dan efektif agar dapat mendukung proses suatu perusahaan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
Audit manajemenmerupakansalah satuaktivitas
pemeriksaanyangmengevaluasikegiatanoperasiperusahaan,apakahkegiatanter sebut telahdijalankan dengan efisien,efektif,danekonomis atau tidak.Laporan yang dihasilkan darihasil auditmanajemen akanberguna bagimanajemen sebagaiinformasidanmasukandalam pengambilankeputusansertalangkah-langkahperbaikanyangakandilakukan.
Dengan adanya penelitian audit manajemen terhadap pelayanan jasa pada Blue Sky Pandurata Boutique Hotel, penulis memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui ekonomis, efesiensi dan efektivitas pelaksanaan aktivitas pelayanan jasa pada Blue Sky Pandurata Boutique Hotel.
2. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul dan memberikan rekomendasi kepada manajemen perusahaan atas hambatan-hambatan atau kekurangan yang berkaitan dengan pelaksanaan aktivitas pelayanan jasa serta dilakukan perbaikan guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan operasionalnya.
METODE PENELITIAN
Penulis menggunakan beberapa cara dalam melakukan penelitian, yaitu: a. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan berguna untuk mendapatkan data primer denganmenganalisa secara langsung objek yang akan diteliti
b. Wawancara
Penulis melakukan Tanya jawab secar alangsung dengan pihak perusahaan yang berkepentingan dan berwenang atas permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis
c. Daftar Pertanyaan
Kuesioner dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan fungsi pemasaran sehingga dapat menghasilkan pendapat dari hasil kuesioner tersebut.
d. Penelitian lapangan (Field Research)
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengunjungi perusahaan dengan tujuan untukmemperolehdata dan informasi secara langsung dari objek penelitian
e. Studi Pustaka
PEMBAHASAN
Proses audit atas fungsi pemasaran tersebut telah dilakukan dengan menjalankan tahapan-tahapan audit. Dalam buku Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi (IBK, Bayangkara 2008), dijelaskan beberapa tahapan dalam melakukan audit manajemen:
1. Audit pendahuluan
2. Review dan pengujian pengendalian manajemen 3. Audit Terinci
4. Pelaporan atas temuan dan rekomendasi perbaikan
Pelayanan jasa dalam Blue Sky Pandurata Boutique Hotel merupakan pondasi utama untuk penjualan perusahaan.Pelayanan jasa yang baik dan tepat akan memberikan hasil penjualan yang maksimal terhadap produk-produk yang ditawarkan. Berikut pelayanan jasa yang diberikan oleh Blue Sky Pandurata Boutoque Hotel:
1. Reservasi adalah proses pemesanan kamar yang dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan melalui telepon, fax, dan travel agent. 2. Setelah dilakukan reservasi, maka tahap selanjutnya adalah proses
check-in dimana dapat dilakukan dengan tamu 1 hingga 5 orang, grup, tanpa reservasi, dan dengan voucher travel agent.
3. Dalam proses check-out, pertama-tama dilakukan fit in check-out untuk menyesuaikan setiap tagihan yang ada untuk dimasukan
menjadi master bill sebelum diberikan kepada tamu untuk dilakukan sisa pembayaran atau pengembalian deposit.
Dalam mengukur kinerja pelayanan jasa Blue Sky Pandurata Boutique Hotel telah didapatkan data mengenai target penjualan dan target yang telah dicapai pada tahun 2013:
TARGET TAHUNAN : Rp. 18.018.532.145
TARGET TERCAPAI : Rp. 17.066.006.965per Desember 2013
Dalam menganalisis dan mengevaluasi pelayanan jasa Blue Sky Pandurata Boutique Hotel yang dilakukan melalui ICQ, ditemukan beberapa kelemahan/masalah di dalam pengaturan perusahaan, pemeliharaan alat, dan agent personal selling.
Berikut adalah kelemahan yang ditemukan:
1. Perusahaan tidak memiliki Audit Internal
2. Pemeliharaan peralatan tidak dilakukan maksimal
3. Kekurangan agent personal selling dalam melakukan perjualan 4. Perusahaan tidak mengetahui penetapan harga pesaing
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan dari Bab 4 atas penelitian yang telah penulis teliti mengenai Audit Manajemen atas Pelayanan Jasa pada Blue Sky Pandurata Boutique Hotel untuk mengukur ekonomis, efisiensi dan efektivitas dalam manajemen perusahaan, maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Blue Sky Pandurata Boutique Hotel sudah dapat dikatakan ekonomis,
karena berdasarkan planning perusahaan, anggaran biaya pada bulan Juni tahun 2013 yang telah penulis lampirkan pada Bab 4, menunjukkan bahwa perusahaan mampu menggunakan sumber daya yang dimiliki dengan cara yang ekonomis.
2. Blue Sky Pandurata Boutique Hotel telah menjalankan prosedur
reservasi, check-in dan check-out secara benar dan sesuai dengan SOP yang tertulis sehingga tidak terjadi masalah dan telah mencapai ekonomis, efisiensi dan efektivitas.
3. Blue Sky Pandurata Boutique Hotel belum dapat dikatakan efisien,
karena berdasarkan organizing perusahaan, dari data pegawai yang telah penulis lampirkan pada Bab 4, kurangnya pegawai yang bekerja dalam pelayanan jasa jika dibandingkan dengan ketersediaan kamar dan jasa pendukung lainnya seperti food 7 beverage dan juga fasilitas lain.
4. Blue Sky Pandurata Boutique Hotel belum dapat dikatakan efektif,
penulis lampirkan pada Bab 4, menunjukkan bahwa total aktual penjualan yang didapat oleh perusahaan pada tahun 2013 Total target penjualan yang telah ditetapkan pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp 18.018.532.145 sedangkan total aktual penjualan yang didapat oleh perusahaan pada tahun 2013 sebesar Rp 17.066.006.965.
5. Blue Sky Pandurata Boutique Hotel belum dapat ditingkatkan secara 3E
dalam kegiatan pemberian pelayanan jasa kepada pelanggan, akan tetapi pelayanan jasa perusahaan dapat ditingkatkan apabila perusahaan memenuhi rekomendasi yang telah diberikan dari pihak auditor yang telah melaksanakan kegiatan audit manajemen terhadap Blue Sky Pandurata Boutique Hotel.
6. Pada Blue Sky Pandurata Boutique Hotel masih terdapat adanya keluhan
dari tamu yang merasa tidak puas terhadap pemberian pelayanan jasa yang telah diberikan oleh pihak perusahaan karena kurangnya pegawai yang dimiliki dan peralatan yang digunakan dalam pelayanan jasa tidak memadai sehingga pelayanan jasa terhambat.
7. Sistem manajemen Blue Sky Pandurata dilaksanakan melalui manajemen
yang terstruktur dalam melaksanakan kegiatan pelayanan jasa. Sehingga tujuan yang diinginkan oleh perusahaan dapat tercapai dengan baik.
8. Manajemen Blue Sky Pandurata telah melakukan semua kegiatan
perusahaan sesuai dengan Standard Operational Procedure yang dimiliki perusahaan, sehingga tidak ada hal yang melenceng dan menyebabkan kerugian pada perusahaan.
Setelah melakukan analisa terhadap Audit Manajemen atas Pelayanan Jasa
pada Blue Sky Pandurata Boutique Hotel, maka akan dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna untuk perusahaan dalam rangka melakukan perbaikan dalam kinerja perusahaan perusahaan. Saran yang diberikan antara lain:
1. Blue Sky Pandurata hendaknya melakukan penilaian, evaluasi serta perbaikan
dalam melakukan kegiatan pelayanan jasa. Hal ini bertujuan agar semua kendala yang dialami oleh pihak perusahaan dapat diperbaiki menjadi lebih baik.
2. Blue Sky Pandurata Boutique Hotel harus menetapkan target penjualan yang
lebih efektif sesuai dengan kemampuan dan kualitas perusahaan. Selain itu, perusahaan juga perlu merekrut pegawai baru sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam menjalankan kegiatan pelayanan jasa sehingga penjualan
perusahaan dapat ditingkatkan dan perusahaan mampu mencapai target yang telah ditentukan.
3. Perusahaan harus menerapkan sistem kerja kontrak yang kukuh bagi setiap
pegawai, agar tidak ada pegawai yang keluar dan masuk secara tidak beraturan karena hal tersebut dapat mengganggu jalannya kegiatan pelayanan jasa dan hasil yang dicapai oleh manajemen menjadi tidak efektif karena pegawai berganti terus menerus. Selain itu sistem kerja kontrak juga berguna untuk membantu perusahaan dalam mencari pegawai pengganti sebelum masa kontrak pegawai habis, sehingga tidak adanya posisi kosong yang dapat mengancam kegiatan pelayanan jasa.
4. Adanya sanksi yang tegas apabila ada pelanggaran terhadap kontrak dengan
pekerja. Hal ini bertujuan untuk berkurangnya pelanggaran terhadap ikatan kontrak kerja sama yang dilakukan oleh pegawai atas tindakan resign yang mendadak. Hal ini ditujukan untuk menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan, bahkan dapat mencapai lebih dari yang diinginkan.
5. Perusahaan perlu memberlakukan sanksi yang tegas bagi Agent Selling yang
tidak bekerja secara maksimal dan tidak dapat memenuhi target yang diberlakukan, sehingga mereka dapat bekerja dengan arahan dan disiplin untuk meningkatkan penjualan perusahaan.
REFERENSI
Agoes, Sukrisno. (2004). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Agoes, S. & Hoesada, J. (2012). Bunga Rampai Auditing (Edisi 2). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Bayangkara, IBK. (2008). AuditManajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Boynton, Johnson, & Kell. (2005). Modern Auditing. 8th Edition. Newyork: John Wiley 7 Sons Inc.
Holmes & Overmyer. (1975). Auditing Standards and Procedures edisi 8 Richard D. Irwin, Inc. Homewood.
Moroney, Robyn. (2011). Auditing A Practical Approach. John Wiley & Sons Australia, Ltd.
Kumar, Revinder & Virender Sharma. (2006). Auditng: Principles and Practice. PHI Learning Pvt. Ltd
Philomena Leung, Paul Coram, Cooper B. J. & Peter Richardson. (2011). ModernAuditing and Assurance Services. John Wiley & Sons Australia, Ltd.
Rahayu, Siti Kurnia dan Ely. (2010). Auditing: Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Publik. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu
Rai, I Gusti Agung. (2008). Audit Kinerja Pada Sektor Publik. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Tunggal, A.W. (2011). Operational Auditing. Jakarta: Penerbit Harvindo.
RIWAYAT HIDUP
Jesisca Natalia, lahir di kota Jakarta, 26Desember 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2014.