• Tidak ada hasil yang ditemukan

Samarinda, 31 Januari 2021 Kepala, Drh. Cahyono NIP Laporan Tahunan 2020 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Samarinda, 31 Januari 2021 Kepala, Drh. Cahyono NIP Laporan Tahunan 2020 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2020

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala Puji dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya, kita semua tetap melaksanakan amanah dalam

menjalankan tugas pokok dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Samarinda secara bersama sama menyelesaikan Laporan Tahunan 2020 yang

merupakan tahun ke 5 (lima) pelaksanaan Rencana Strategis dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 – 2024.

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda merupakan

laporan pencapaian kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja

suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi pemerintah.

Dengan berakhirnya pelaksanaan program dan kegiatan Tahun Anggaran 2020,

maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda sebagai unit kerja eselon

IV dibawah unit eselon I Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian

menyusun laporan dalam bentuk LAPORAN TAHUNAN 2020.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat sekaligus sebagai pertanggungjawaban

kepada publik dan memberikan informasi atas penyelenggaraan fungsi

perkarantinaan pertanian untuk terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik

(Good Governance).

Samarinda, 31 Januari 2021

Kepala,

Drh. Cahyono

NIP 198310292008011003

(3)

2020

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...

Daftar Isi ...

Daftar Tabel …………...

Daftar Grafik ...

Ikhtisar Eksekutif ...

i

ii

iv

vi

vii

BAB I

BAB II

BAB III

PENDAHULUAN ...

A. Latar Belakang ...

B. Maksud Dan Tujuan ...

C. Struktur Organisasi ...

D. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ...

E. Wilayah Kerja ...

KEGIATAN 3 M ………...

A. Keuangan ...

B. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ...

C. Kepegawaian ...

D. Prasarana dan Sarana ...

KEGIATAN OPERASIONAL ...

A. Kegiatan Impor ...

A.1. Pemasukan Hewan dan BAH /HBAH ...

A.2. Pemasukan Tanaman dan Hasil Tanaman ...

B. Kegiatan Ekspor ...

B.1. Pengeluaran Hewan dan BAH/HBAH...

B.2. Pengeluaran Tanaman dan Hasil Tanaman ...

C. Kegiatan Domestik Masuk ...

C.1. Pemasukan Hewan dan BAH /HBAH ...

C.2. Pemasukan Tanaman dan Hasil Tanaman ...

D. Kegiatan Domestik Keluar ...

D.1. Pengeluaran Hewan dan BAH/HBAH...

D.2. Pengeluaran Tanaman dan Hasil Tanaman ...

1

1

2

2

5

10

12

12

14

15

18

25

26

26

26

27

27

30

28

28

29

29

29

30

(4)

2020

BAB IV

E. Kegiatan Intersepsi & Koleksi ...

E.1. Intersepsi & Koleksi Pada Karantina Hewan ...

E.2. Intersepsi & Koleksi Pada Karantina Tumbuhan ...

F. Penggunaan Formulir ...

G. Tindakan 8 P (Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan,

Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan,

Pembebasan)...

H. Kegiatan Workshop/Seminar/Rapat Kerja ...

I. Kegiatan Pemantauan ...

I.1. Pemantauan HPHK ...

I.2. Pemantauan OPTK ...

KESIMPULAN DAN SARAN ...

A. Kesimpulan ...

B. Saran ...

30

30

31

31

31

31

32

32

32

33

34

34

36

(5)

2020

DAFTAR TABEL

1. Realisasi DIPA Tahun Anggaran 2020

2. Rekapitulasi PNBP Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Tahun

Anggaran 2020.

3. Laporan Kepegawaian

A. Daftar Nominatif Pegawai Tahun Anggaran 2020

B. Data Dan Alamat Pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda

Tahun Anggaran2020

C. Riwayat Pekerjaan dan Lokasi Penugasan Pegawai Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Samarinda Tahun Anggaran2020

D. Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja Pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas

I Samarinda Tahun Anggaran 2020

E. Daftar Pengangkatan CPNS, PNS Dan Kenaikan Pangkat Pegawai

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Tahun Anggaran 2020

F. Mutasi Penugasan Pegawai PadaStasiun Karantina Pertanian Kelas I

Samarinda Tahun Anggaran 2020

G. Kenaikan Gaji Berkala Pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Samarinda Tahun Anggaran2020

H. Daftar Pegawai Purna Tugas Pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Samarinda Tahun Anggaran 2020

I. Jenis Kegiatan Dan Pelatihan Yang Diikuti Pegawai Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Samarinda Tahun Anggaran 2020

4. Laporan BMN

A. Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Tahun Anggaran 2020

B. Laporan Barang Milik Negara Gabungan Intra Komptable dan Extra

Komptable, rincian per kelompok barang Tahun Anggaran 2020

C. Laporan Persediaan Barang Milik Negara Tahun Anggaran 2020

5. Rekapitulasi Operasional Impor Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Samarinda Tahun Anggaran 2020

A. Operasional Impor Hewan

B. Operasional Impor Tumbuhan

(6)

2020

6. Rekapitulasi Operasional Ekspor Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Samarinda Tahun Anggaran 2020

A. Operasional Ekspor Hewan

B. Operasional Ekspor Tumbuhan

7. Rekapitulasi Operasional Domestik Masuk Stasiun Karantina Pertanian Kelas

I Samarinda Tahun Anggaran 2020

A. Operasional Domestik Masuk Hewan

B. Operasional Domestik Masuk Tumbuhan

8. Rekapitulasi Operasional Domestik Keluar Stasiun Karantina Pertanian Kelas

I Samarinda Tahun Anggaran 2020

A. Operasional Domestik Keluar Hewan

B. Operasional Domestik Keluar Tumbuhan

9. Rekapitulasi Kegiatan Intersepsi dan Koleksi Tahun Anggaran 2020 Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Samarinda

A. Operasional Karantina Hewan

B. Operasional Karantina Tumbuhan

10. Rekapitulasi Penggunaan Formulir Tahun Anggaran 2020 Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Samarinda

11. Rekapitulasi Hasil Pemantauan Tahun Anggaran 2020 Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Samarinda

A. HPH/HPHK Karantina Hewan

B. OPT/OPTK Karantina Tumbuhan

(7)

2020

DAFTAR GRAFIK

A. Anggaran DIPA (Daftar Isian Pelaksaan Anggaran)

B. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

C. Operasional Impor

C.1. Frekuensi Impor (Hewan, BAH & HBAH)

C.2. Volume Impor (Hewan, BAH & HBAH)

C.3. Frekuensi Impor (Tanaman/Hasil Tanaman)

C.4. Volume Impor (Tanaman/Hasil Tanaman)

D. Operasional Ekspor

D.1. Frekuensi Ekspor (Hewan, BAH & HBAH)

D.2. Volume Ekspor (Hewan, BAH & HBAH)

D.3. Frekuensi Ekspor (Tanaman/Hasil Tanaman)

D.4. Volume Ekspor (Tanaman/Hasil Tanaman)

E. Operasional Domestik Masuk

E.1. Frekuensi Domestik Masuk (Hewan, BAH & HBAH)

E.2. Volume Domestik Masuk (Hewan, BAH & HBAH)

E.3. Frekuensi Domestik Masuk (Tanaman/Hasil Tanaman)

E.4. Volume Domestik Masuk (Tanaman/Hasil Tanaman)

F. Operasional Domestik Keluar

F.1. Frekuensi Domestik Keluar (Hewan, BAH & HBAH)

F.2. Volume Domestik Keluar (Hewan, BAH & HBAH)

F.3. Frekuensi Domestik Keluar (Tanaman/Hasil Tanaman)

F.4. Volume Domestik Keluar (Tanaman/Hasil Tanaman)

G. Pemakaian Sertifikat Utama Karantina

G.1 Sertifikat Utama Karantina Hewan

G.2 Sertifikat Utama Karantina Tumbuhan

(8)

2020

IKHTISAR EKSEKUTIF

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda pada Tahun Angaran 2020 telah

berhasil melakukan program peningkatan kualitas perkarantinaan pertanian dan

pengawasan keamanan hayati yang tertuang dalam layanan sertifikasi karantina

pertanian dan keamanan hayati.

Dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsinya, Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Samarinda telah melakukan sertifikasi karantina hewan

dengan frekuensi 9.817 kali dan sertifikasi karantina tumbuhan dengan frekuensi

23.821 kali. Total keseluruhan sertifikasi sebanyak 33.638 kali sehingga terjadi

peningkatan sebesar 126,13% dibandingkan pada Tahun 2019 sebanyak 26.669

kali. Hal ini disebabkan keaktifan petugas karantina serta meningkatnya

pemahaman dan kesadaran masyarakat/pengguna jasa karantina pertanian

terhadap peraturan perkarantinaan sehingga mau melapor dan menyerahkan

media pembawa karantina pertanian kepada petugas karantina.

Peningkatan kinerja kearah yang lebih baik, serta manajemen kepemimpinan

terbuka (open management) merupakan pola yang diterapkan oleh Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Samarinda sehingga dapat terwujud penyerapan

anggaran yang cepat, tepat dan akurat, dan tercapai realisasi sebesar Rp.

7.860.025.642,- (TUJUH MILYAR DELAPAN RATUS ENAM PULUH JUTA DUA

PULUH LIMA RIBU ENAM RATUS EMPAT PULUH DUA RUPIAH) atau sebesar

96,10 % dari anggaran DIPA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I SamarindaTA.

2020 sebesar Rp. 7.892.740.000,- (TUJUH MILYAR DELAPAN RATUS

SEMBILAN PULUH DUA JUTA TUJUH RATUS EMPAT PULUH RIBU RUPIAH)

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda mampu melaksanakan tugas

pokok dan

fungsi dengan baik, hal ini terbukti dengan pencapaian Pendapatan

Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pendapatan jasa sensor/karantina,

pengawasan/pemeriksaan sebesar Rp.

1.203.488.985

,- (SATU MILYAR

(9)

2020

SEMBLAN RATUS DELAPAN PULUH LIMA RUPIAH ) atau sebesar 140,24%

dari estimasi pendapatan sebesar

Rp. 865.945.000,-, (DELAPAN RATUS ENAM

PULUH LIMA JUTA SEMBILAN RATUS EMPAT PULUH LIMA RIBU RUPIAH ).

Dalam rangka pemberdayaan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang

bermuara pada peningkatkan kinerja pegawai,Stasiun Karantina Pertanian Kelas

I Samarinda selalu memotivasi setiap pegawai untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi baik melalui program beasiswa Badan Karantina

Pertanian maupun atas inisiatif pegawai serta menugaskan SDM mengikuti

Pendidikan, Latihan, Desiminasi, Workshop, Apresiasi Peningkatan Kemampuan

pada Tahun 2020 SKP Kelas 1 Samarinda telah berhasil mendapatkan sertifikasi

SNI ISO/IEC 37001:2016SMAP (Sistem Manajemen Anti Penyuapan) dan

sertifikasi ISO 9001:2017SMM (Sistem Manjemen Mutu).

(10)

2020

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan berbagai

sumber daya alam hayati hewani dan sumberdaya alam nabati dengan

berbagai keunikan dan keanekaragaman, karantina mempunyai arti yang

sangat penting, terutama dalam upaya mencegah masuk dan tersebarnya

Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK). Memasuki pasar bebas ASEAN atau MEA

yang penuh dengan persaingan diantara negara berkembang membuka

peluang importasi yang tinggi terhadap beberapa produk pertanian yang

dapatberpotensi masuk dan tersebarnya penyakit hewan dan tumbuhan yang

terbawa oleh media pembawakarantina pertanian.

Mengingat pentingnya hal ini, setiap negara di dunia berupaya mendahulukan

pembangunan sektor pertanian guna meningkatkan ketahanan pangan

sebagai

fondasi

bagi

pembangunan

sektor-sektor

lainnya.

Tujuan

pembangunan ketahanan pangan adalah menjamin ketersediaan dan

konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi seimbang baik

pada tingkat rumah tangga, daerah hingga nasional. Ketahanan pangan harus

diwujudkan secara merata di seluruh wilayah sepanjang waktu dengan

memanfaatkan sumberdaya, kelembagaan dan budaya atau kearifan lokal.

Dengan adanya pasar bebas setiap negara akan berupaya untuk

meningkatkan fungsi dan peran karantina sebagai garda terdepan dalam

mencegah masuk, mencegah tersebar dan keluarnya penyakit hewan dan

tumbuhan yang akan berdampak terhadap kelestarian sumber daya alam

hayati serta stabilitas perekomonian suatu negara. Saat ini dan kedepan

peran karantina pertanian sangat strategis dalam perdagangan dunia baik itu

hewan/produk hewan maupun tumbuhan/produk tumbuhan.

(11)

2020

Peningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat merupakan ciri dari

kelembagaan pertanian yang kokoh. Hal ini dapat diartikan bahwa

kelembagaan pertanian di tingkat pusat dan daerah yang berfungsi sebagai

sarana dan wahana bagi penyelenggara Negara dalam melakukan

administrasi pembangunan pertanian secara efektif dan efisien.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan laporan tahunan ini adalah memberikan gambaran

dan bentuk pertanggungjawaban kegiatan operasional perkarantinaan dan

kegiatan manajemen/administratif ketatausahaan yang dilaksanakan oleh

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda selama tahun 2019.

.

Adapun tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi dan informasi tertulis

yang berkelanjutan dari rangkaian kegiatan Stasiun Karantina Pertanian Kelas

I Samarinda pada tahun-tahun sebelum dan tahun yang akan datang.

C. Struktur Organisasi

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda mempunyai struktur

organisasi yang terdiri dari Kepala SKP (eselon IV.a), Kepala Urusan Tata

Usaha (eselon V.a), Kepala Sub SeksiPelayanan Operasional (eselon V.a)

sedangkan Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu Medik Veteriner,

Paramedik Veteriner, POPT Ahli/Terampil langsung dibawah Kepala Stasiun.

Untuk urusan manajemen/administrasi dan kerumahtanggaan perkantoran

melalui Kepala Urusan Tata Usaha, dan untuk pelayanan teknis/operasional

perkarantinaan baik karantina hewan dan tumbuhan serta pengawasan

keamanan hayati hewani/nabati oleh Kepala Sub Seksi Pelayanan

Operasional serta koordinasi fungsional karantina hewan dan tumbuhan

melalui Kordinator Fungsional masing-masing.

(12)

2020

Struktur Organisasi Stasiun Karantina PertanianKelas I Samarinda,

berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:

22/Permentan/OT.140/4/2008, tanggal 18 April 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.

STRUKTUR ORGANISASI

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SAMARINDA

KEPALA

Drh. Cahyono

NIP 198310292008011003

KEPALA SUB. SEKSI

PELAYANAN OPERASIONAL

Drh. Yuke Novia Hardiyanti

NIP 199211302018012001

KEPALA URUSAN

TATA USAHA

Amar Damongayo, SE., M.Si

(13)

2020

STRUKTUR ORGANISASI

URAIAN TUGAS DAN TATA KELOLA KEGIATAN

STASIUN KARANTINA PERTANIAN

KELAS I SAMARINDA

DRH. CAHYONO

KUASA PENGGUNA ANGGARAN

MOCHAMAD FAUZI, SP

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

AMAR DAMONGAYO, SE, M.SI

PEJABAT PENANDATANGAN - SPM

STAFF PPK/PENGELOLAAN KEUANGAN

1. MEILANI NURHAYATI, SE

ZAHRUDDIN NUR, SP

I. SUMIYATI SUDONO, S.Hut, MP

BENDAHARA PENGELUARAN

II. SITI PURNAMA, SE

BENDAHARA PENERIMAAN/PNBP

PEMBANTU PENGELOLA KEUANGAN

II. PENERIMAAN PNBP

1. HADI WALUYO

2. SUHENDI SAPUTRA, A.Md

3. RAHMAT EFENDI, A.Md

4. ZAKIAH, A.Md

(14)

2020

D. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda berdasarkan

Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008, tanggal

18 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

Karantina Pertanian serta Organisasi dan Tata Kerja Balai dan Stasiun

Karantina Pertanian, kedudukan, tugas pokok dan fungsinya adalah :

1. Kedudukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda adalah merupakan Unit

Pelaksana Teknis (UPT) yang berkedudukan di Samarinda, Propinsi

Kalimantan Timur, merupakan satker Vertikal dan bertanggung jawab

langsung kepada Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian

Pertanian Republik Indonesia di Jakarta.

2. Tugas Pokok

2.1. Kepala Stasiun mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana, evaluasi dan pelaporan;

b. Melaksanakan Tindakan 8 P media pembawa hama penyakit

hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan

karantina (OPTK) ;

c. Melaksanakan Pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK ;

d. Melaksanakan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK ;

e. Melaksanakan pengawasan Keamanan Hayati Hewani dan

Nabati ;

f.

Melaksanakan pemberikan pelayanan operasional Karantina

Hewan dan Karantina Tumbuhan ;

g. Melaksanakan pemberikan pelayanan operasional pengawasan

Keamanan Hayati Hewani dan Nabati ;

h. Melaksanakan pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan

sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan ;

i.

Melaksanakan Pengawasan penindakan pelanggaran peraturan

perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina

tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati ;

(15)

2020

2.2. Kepala Urusan Tata Usaha mempunyai tugas :

a. Merencanakan kegiatan, program dan anggaran Urusan Tata

Usaha ;

b. Menyiapkan bahan, mengolah dan menyusun rencana, program

dan anggaran kegiatan SKP Kelas I Samarinda ;

c. Menyiapkan bahan evaluasi dan mendokumentasikan hasil

evaluasi kegiatan perkarantinaan hewan dan tumbuhan pada

SKP Kelas I Samarinda ;

d. Menyiapkan bahan pelaporan ;

e. Melakukan pengumpulan dan menganalisis bahan rencana

kebutuhan pegawai SKP Kelas I Samarinda ;

f. Menyiapkan

bahan

pengembangan

dan

peningkatan

kesejahteraan pegawai ;

g. Melaksanakan urusan tata usaha kepegawaian ;

h. Melakukan urusan mutasi pegawai ;

i. Menyiapkan bahan urusan pemantauan, evaluasi dan pelaporan

jabatan fungsional ;

j. Melakukan urusan tata usaha persuratan ;

k. Melakukan urusan keuangan ;

l. Melakukan urusan akuntansi instansi ;

m. Melakukan urusan perlengkapan ;

n. Menyiapan bahan penetapan dan perubahan golongan rumah

dinas/jabatan serta menyiapkan bahan penerbitan surat ijin

penghuni rumah dinas/jabatan ;

o. Menyiapkan bahan urusan rumah tangga.

2.3. Kepala Subseksi Pelayanan Operasional mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan, program dan anggaran Subseksi

Pelayanan Operasional ;

b. Melalukan pengelolaan tempat pelaksanaan kegiatan pelayanan

(counter) kepada pengguna jasa karantina hewan dan keamanan

hayati hewani;

(16)

2020

c. Melakukan pengelolaan tempat pelaksanaan kegiatan pelayanan

(counter) kepada pengguna jasa karantina tumbuhan dan

keamanan hayati nabati;

d. Melakukan pengelolaan dokumen operasional tindakan karantina

hewan dan keamanan hayati hewani;

e. Melakukan pengelolaan dokumen operasional tindakan karantina

tumbuhan dan keamanan hayati nabati;

f. Menghimpun bahan petunjuk teknis, petunjuk pelaksana dan

manual

pelaksana

serta

edaran

prosedur

pelaksanaan

operasional tindakan karantina hewan dan pengawasan

keamanan hayati hewani;

g. Melakukan pengelolaan peta daerah sebar HPH/HPHK dan

OPT/OPTK;

h. Melakukan

penyimpanan

data

waktu

kedatangan

dan

keberangkatan kapal/pesawat;

i. Melakukan penyiapan data penggunaan dokumen operasional

karantina hewan dan karantina tumbuhan;

j. Menyiapkan sistem dan prosedur pelaksanaan pelayanan

operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta

pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

k. Melakukan identifikasi dan standarisasi pelayanan dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan kepada pengguna jasa karantina

hewan dan keamanan hayati hewani;

l. Melakukan pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi

perkarantinaan hewan dan pengawasan keamanan hayati

hewani;

m. Melakukan fasilitas pengelolaan laboratorium hewan dan

karantina tumbuhan serta keamanan hayati hewani dan nabati;

n. Melakukan pemberian pelayanan uji laboratorium karantina

(17)

2020

o. Melakukan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran

peraturan perundang-undangan karantina hewan dan karantina

tumbuhan;

p. Melakukan fasilitas dan koordinasi pencegahan masuk dan

tersebarnya media pembawa HPHK/OPTK dari luar negeri yang

dilarang masuk kedalam wilayah Negara kesatuan Republik

Indonesia;

q. Melakukan fasilitas dan koordinasi pencegaran tersebarnya

media pembawa HPHK/OPTK yang dilarang masuk/keluar antar

area/wilayah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

r. Melakukan fasilitasi dalam rangka koordinasi pelaksanaan fungsi

PPNS karantina hewan dan karantina tumbuhan;

s. Menyiapkan bahan/saran perbaikan/penyempurnaan peraturan

perundang-undangan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta

pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

t. Menghimpun bahan petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan dan

manual pelaksana serta edaran prosedur pelaksaan operasional

tindakan karantina tumbuhan;

u. Melakukan identifikasi dan standarisasi pelaynan dalam rangka

peningkatan mutu pelayanan kepada pengguna jasa karantina

tumbuhan;

v. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kepuasan

pelanggan/Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pengguna jasa

karantina;

w. Melakukan pengelolaan system informasi dan dokumentasi

perkarantinaan tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati

nabati;

x. Melakukan fasilitas pengelolaan laboratorium;

y. Melakukan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran

peraturan perundang-undangan karantina hewan dan karantina

tumbuhan.

(18)

2020

2.4. Kelompok Jabatan Fungsional

A. Fungsional Karantina Hewan

1. Medik

Veteriner

mempunyai

tugas

melaksanakan

pemeriksaan sampai membuat suatu keputusan diagnosa yang

tertuang dalam sertifikat karantina hewan sesuai dengan fungsi

8 P.

2. Paramedik Veteriner mempunyai tugas membantu medik

veterinerdalammelaksanakantindakankarantinahewan – 8P.

B. Fungsional Karantina Tumbuhan

1. Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT)

mempunyai tugas :

a. Melaksanakan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,

perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan

pembebasan

media

pembawa

OPTK.Melaksanakan

pemantauan daerah sebar OPTK tanaman pangan,

hortikultura, dan tanaman perkebunan.

b. Melaksanakan pembuatan koleksi OPTK

c. Mengelola laboratorium karantina tumbuhan, tanaman

pangan, hortikultura, dan tanaman perkebunan.

d. Melaksanakan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

3. Fungsi

Fungsi dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda adalah

menyelenggarakan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan

serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati yang meliputi

kegiatan

 Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan;

 Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media

pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme

pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) ;

(19)

2020

 Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK tanaman

pangan, hortikultura dan perkebunan;

 Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK,

 Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati / PSAH

dan PSAT;

 Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan

tumbuhan / PSAH dan PSAT;

 Pelaksanaan

pemberian

pelayanan

operasional

pengawasan

keamanan hayati hewani dan tumbuhan / PSAH dan PSAT;

 Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina

hewan dan tumbuhan,

 Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang-undangan dibidang karantina hewan, karantina tumbuhan

dan keamanan hayati hewani dan nabati.

 Pelaksanaan urusan tata usaha dan urusan rumah tangga, operasional

karantina hewan / karantina tumbuhan.

E. Wilayah Kerja

Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Pertanian tersebut diatas,

StasiunKarantina Pertanian Kelas I Samarinda mempunyai wilayah kerja yaitu

:

a. Pelabuhan Sungai Samarinda danTerminal Peti Kemas Palaran;

b. Kantor Pos Samarinda;

c. Bandar Udara APT Pranoto;

d. Pelabuhan Laut Bontang;

e. Pelabuhan Laut Sangatta;

f. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi Kalimantan

Timur selain wilayah kerja BKP Kelas I Balikpapan dan BKP Kelas II

Tarakan.

Karena jumlah personil fungsional yang terbatas, baik tenaga teknis karantina

tumbuhan/POPT ahli dan terampil maupun tenaga teknis karantina

(20)

2020

hewan/medik dan paramedik veteriner, maka penempatan sumber daya

manusia (SDM) belum merata di semua wilayah kerja tersebut.

Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda

Kalimantan Timur

Keterangan :

(SK.MentanNo. 547/Kpts/OT.140/9/2004)

Lokasi dan Wilayah Kerja Balai dan Stasiun

SKP Kelas I Samarinda

BKP Kelas II Tarakan

BKP Kelas I Balikpapan

(21)

2020

BAB II

KEGIATAN 3M

A. Keuangan

Alokasi anggaran (DIPA) tahun anggaran 2020 Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Samarinda nomor : DIPA-018.12.2.237952/2020, tanggal 12

Nopember 2018, sebesar Rp. 7.892.740.000,- jumlah tersebut terdiri dari

rupiah murni sebesar Rp. 7.459.767.500,- dan PNBP sebesar Rp.

432.972.500,- dengan komposisi sebagai berikut :

a. Belanja Pegawai

: Rp. 2.788.901.000,-

b. Belanja Barang

: Rp. 4.104.410.000,-

c. Belanja Modal

: Rp. 1.001.429.000,-

Total

: Rp. 7.892.740.000,-

Dari alokasi DIPA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda tahun 2020

sebesar Rp. 7.892.740.000,- terealisasi sampai dengan 31 Desember 2019

sebesar Rp.7.858.914.846,- dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp.

1.110.796,- berupa belanja pembulatan gaji PNS dan belanja tunjangan

umum PNS sehingga realisasi belanja netto sebesar Rp 7.892.740.000,- atau

sebesar 96,10% (dapat dilihat pada lampiran Tabel 1).

Realisasi anggaran secara rinci yang bersumber dari anggaran Rupiah Murni

dan PNBP sebesar Rp. 7.892.740.000,- berdasarkan MAK (Mata Anggaran

Kegiatan) adalah sebagai berikut :

PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERKARANTINAAN PERTANIAN

DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI (15)

Peningkatan Kualitas pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan

Keamanan Hayati (1823)

a. Realisasi Belanja Pegawai (51)

LayananPerkantoran (15.1823.994)

Belanja Pegawai sebesar Rp. 2.788.901.000,- terealisasi sampai dengan

31 Desember 2019 sebesar Rp. 2.781.415.723,- atau sebesar 99,80 %.

(22)

2020

b. Realisasi Belanja Barang (52)

1. Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan

Hayati (.1823.101) Rp 307.690.000,- terealisasi sampai dengan 31

Desember 2020 sebesar Rp. 301.866.000,- atau sebesar 98,10 %.

2. Standar Kualitas Pelayanan Perkarantinaan(1823.102)

Belanja Barang sebesar Rp. 254.600.000,- terealisasi sampai dengan

31 Desember 2020 sebesar Rp. 252.442.973,- atau sebesar 99,15 %.

3. Pengawasan dan Penindakan (1823,103)

Belanja Barang Sebesar Rp. 60.900.000,- terealisasi sampai dengan

31 Desember 2020 Sebesar Rp. 59.980.710,- atau sebesar 98,49%

4. Layanan Perkantoran (1823.994)

Belanja Barang sebesar Rp. 5.941.315.000,- terealisasi sampai dengan

31 Desember 2020 sebesar Rp. 5.924.834.899,- atau sebesar 99,72 %.

5. Layanan Dukungan Manajemen Satker (1823.950)

Belanja Barang sebesar Rp. 326.806.000,- terrealisasi sampai dengan

31 Desember 2020 sebesar Rp. 321.468.194,- atau sebesar 98,36%

c. Realisasi Belanja Modal (53)

1. Pengadaan Peralatan dan Mesin berupa pengadaan kendaraan R4

Belanja modal sebesar Rp 467.000.000,- terealisasi sampai dengan 31

Desember 2020 sebesar Rp 467.000.000,- atau sebesar 100 %.

2. Pengadaan Peralatan dan Mesin berupa pengadaan kendaraan R2 4

Unit Belanja modal sebesar Rp 76.000.000,- terealisasi sampai dengan

31 Desember 2020 sebesar Rp 76.000.000,- atau sebesar 100 %.

3. Pengadaan Alat Pengolah Data(1823.951.601)

Belanja Modal sebesar Rp. 152.520.000,- terealisasi sampai dengan 31

Desember 2020 sebesar Rp. 152.510.000,- atau sebesar 99,99 %.

4. Pengadaan Fasilitas Perkantoran lainnya berupa

(23)

2020

Belanja modal sebesar Rp 120.729.000,- terealisasi sampai dengan

31 Desember 2020 sebesar Rp. 119.613.000,- atau sebesar 99,07

%.

b. Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Kantor lainnya

Belanja Modal sebesar Rp. 185.180.000,- terealisasi sampai

dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp. 184.590.000,- atau

sebesar 99,60 %.

Realisasi DIPA tahun anggaran 2020 pada Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Samarinda dapat dilihat pada lampiran tabel 1 dan Grafik A.

B. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Dengan adanya kegiatan perkarantinaan baik tata usaha, urusan rumah

tangga perkantoran maupun kegiatan operasional tindakan karantina

pertanian memberi konsekuensi pada Unit Pelaksana Teknis untuk

memungut Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2016 tentang

Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Kementerian Pertanian yang merupakan pelaksanaan dari

Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Tahun 2020 mendapatkan

target PNBP sebesar Rp. 865.945.000,-, realisasi pendapatan sebesar Rp.

1.203.488.985

,- atau sebesar 140,24 %, dari target pendapatan. Terdiri dari

Pendapatan dari pengelolaan BMN (Barang Milik Negara) berupa

pendapatan dari pemindah tanganan lainnya sebesar Rp.10.945.000,- dan

pendapatan pendapatan sewa rumah dinas/pendapatan sewa tanah gedung

dan bangunan sebesar Rp. 0,- dari target Pendapatan Jasa yaitu

pendapatan

sensor/karantina,

pengawasan/pemeriksaan

sebesar

Rp.805.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.165.648.985,- atau sebesar

140,75 %, pendapatan tersebut melebihi target yang ditentukan hal ini

disebabkan adanya peningkatan frekuensi kegiatan domestik masuk dan

domestik keluar serta kepatuhan pengguna jasa terhadap undang-undang

perkarantinaan dan adanya tindakan persuasif antara petugas karantina

(24)

2020

dilapangan dengan pengguna jasa/stake holder. Sedangkan pendapatan

lain-lain terdapat realisasi sebesar Rp. 0,- merupakan penerimaan kembali

belanja pegawai tahun anggaran yang lalu.

Rekapitulasi PNBP dapat dilihat pada lampiran tabel 2, sedangkan target dan

realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk tahun 2020 dapat

dilihat pada Grafik B.

C. Kepegawaian

1. PendidikanPegawai

Pegawai Kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda pada tahun

2020 berjumlah 58 (lima puluh tujuh) orang, yang terdiri dari 3 (tiga) orang

pegawai struktural, 28 (dua puluh delapan) orang pegawai teknis, 5 (lima)

orang pegawai administrasi, 2 (dua) orang cpns, 8 (delapan) orang penjaga

malam dan 11 (sebelas) orang cleaning service dan 1 (satu) orang sopir.

Dari jumlah pegawai tersebut golongan IV terdiri dari 1 (satu) orang dengan

tingkat pendidikan Strata 2 (S2), Golongan III ada 26 (dua puluh enam)

orang terdiri dari 9 (sembilan) orang dengan tingkat pendidikan Strata Dua

(S2), 12 (dua belas) orang dengan tingkat pendidikan strata 1 (S1), 3 (tiga)

orang dengan tingkat pendidikan D3, 3 (tiga) orang dengan tingkat

pendidikan SMU/sederajat, dan golongan II ada 7 (tujuh) orang dengan

tingkat pendidikan D3 dan 3 (tiga) orang dengan pendidikan SMU/Sederajat,

sedangkan untuk tenaga harian lepas (THL) berjumlah 20 (dua puluh) orang.

Daftar Nominatif Pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda

dapat dilihat pada lampiran Tabel 3.A,data dan alamat Pegawai dapat dilihat

pada lampiran Tabel 3.B, sedangkan Daftar riwayat pekerjaan dan lokasi

penugasan berdasarkan pangkat, golongan, dan jabatan dapat dilihat pada

lampiran Tabel 3.C.

(25)

2020

2. Kelayakan antara Beban Kerja dengan Jumlah Tenaga Kerja

Berdasarkan kondisi kepegawaian yang ada pada Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Samarinda jumlah tenaga dengan beban kerja belum

cukup memadai, sehingga semua pekerjaan khususnya petugas di lapangan

maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda masih membutuhkan

beberapa pegawai. Untuk melihat kebutuhan pegawai pada Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Samarinda dapat dilihat pada lampiran tabel 3.D

di bawah ini.

3. Pengangkatan CPNS, PNS dan Kenaikan Pangkat Pegawai, Mutasi

Pegawai, Kenaikan Gaji Berkala , serta Purna Tugas Pegawai

Pengangkatan CPNS, PNS dan kenaikan pangkat pegawai Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Samarinda pada tahun 2018 dapat dilihat pada

Tabel 3.E., mutasi jabatan pegawai dapat dilihat di tabel 3.F, kenaikan gaji

berkala dapat dilihat pada tabel 3.G. dan purna tugas pegawai dapat dilihat

pada tabel 3.H

4. Pelatihan & Kegiatan

Pelatihan dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Karantina

Pertanian pada tahun 2018 yang bertujuan untuk koordinasi antar UPT dan

meningkatkan kualitas SDM pegawai karantina diikuti oleh seluruh UPT

karantina pertanian di Indonesia.

Adapun jenis pelatihan dan kegiatan yang diikuti oleh pegawai Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Samarinda selama tahun 2018 baik pelatihan

teknis maupun administrasi dapat dilihat pada lampiran tabel 3.I

5. Pelaksanaan Jabatan Fungsional

Pegawai yang menduduki jabatan fungsional pada Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Samarinda pada tahun 2019, terdiri dari Jabatan

fungsional, untuk Medik Veteriner Muda 1 (satu) orang, Medik Veteriner

Pertama 3 (tiga) orang, Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan 7 (tujuh)

(26)

2020

orang, Calon Paramedik Veteriner Pelaksana 3 (tiga) orang. Sedangkan

untuk jabatan fungsional POPT Ahli Muda 2 (dua) orang, POPT Ahli Pertama

2 (dua), POPT Terampil Pelaksana Lanjutan 1 (satu) orang, POPT Terampil

Pelaksana 6 (enam) orang, Calon POPT Ahli 1 (satu) orang, Calon POPT

Terampil Pelaksana 3 (tiga) orang

D. Prasarana dan Sarana

Sarana dan Prasarana yang merupakan aset tetap Barang Milik Negara

(BMN) yang dikelola oleh Kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Samarinda tahun anggaran 2020 adalah sebagai berikut :

Nilai Barang Milik Negara Gabungan (Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel)

menurut Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan periode pelaporan

Tahun 2020 adalah sebesar Rp28.436.498.857 (Dua Puluh Delapan Milyar

Empat Ratus Tiga Puluh Enam Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Delapan

Ribu Dealpan Ratus Lima Puluh Tujuh Rupiah), yang terdiri dari nilai Barang

Milik Negara berupa saldo awal laporan sebesar Rp28.852.988.423 (Dua

Puluh Delapan Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Dua Juta Sembilan Ratus

Delapan Puluh Delapan Ribu Empat Ratus Dua Puluh Tiga Rupiah), serta

nilai mutasi yang terjadi selama periode pelaporan Tahun 2020 sebesar

Rp416.489.386 (Empat Ratus Enam Belas Juta Empat Ratus Delapan Puluh

Sembilan Ribu Tiga Ratus Delapan Puluh Enam Rupiah).Nilai mutasi Barang

Milik Negara tersebut berasal dari transaksi keuangan dan transaksi

non-keuangan, Mutasi Barang Milik Negara yang berasal dari transaksi keuangan

merupakan penambahan nilai Barang Milik Negara yang berasal dari

perolehan dan/atau penambahan Barang Milik Negara yang berasal dari

pembiayaan APBN selama periode tahun berjalan, sedangkan transaksi

non-keuangan merupakan transaksi penambahan dan pengurangan atas Barang

Milik Negara yang berasal dari pembiayaan selain APBN periode tahun

berjalan.

Dilihat dari perbandingan tersebut ada penurunan pada nilai aset BMN hal ini

disebabkan :

(27)

2020

1. Persediaan

Saldo

Persediaan

pada

SKP

KLS

I

SAMARINDA

(018.12.1600.237952.000.KD) per 31 Desember 2020 sebesar Rp

330.750.170 (Tiga Ratus Tiga Puluh Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu

Seratus Tujuh Puluh Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal

sebesar Rp 234.514.071 (Dua Ratus Tiga Puluh Empat Juta Lima Ratus

Empat Belas Ribu Tujuh Puluh Satu Rupiah), dan total mutasi persediaan

selama periode pelaporan sebesar Rp 96.236.099 (Sembilan Puluh Enam

Juta Dua Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Sembilan Puluh Sembilan Rupiah).

2. Tanah

Saldo Tanah pada SKP KLS I SAMARINDA (018.12.1600.237952.000.KD)

per 31 Desember 2020 sebesar Rp 11.719.760.000 (Sebelas Milyar Tujuh

Ratus Sembilan Belas Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah).

Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp 11.719.760.000

(Sebelas Milyar Tujuh Ratus Sembilan Belas Juta Tujuh Ratus Enam

Puluh Ribu Rupiah).

3. Peralatan dan Mesin

Saldo Peralatan dan Mesin pada SKP KLS I SAMARINDA

(018.12.1600.237952.000.KD) per 31 Desember 2020 sebesar Rp

7.347.349.230 (Tujuh Milyar Tiga Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Tiga

Ratus Empat Puluh Sembilan Ribu Dua Ratus Tiga Puluh Rupiah). Jumlah

tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp 6.906.554.422 (Enam Milyar

Sembilan Ratus Enam Juta Lima Ratus Lima Puluh Empat Ribu Empat

Ratus Dua Puluh Dua Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan

sebesar Rp 1.104.761.000 (Satu Milyar Seratus Empat Juta Tujuh Ratus

Eanm Puluh Satu Ribu Rupiah), dan mutasi kurang selama periode

pelaporan sebesar Rp 663.966.192 (Enam Ratus Enam Puluh Tiga Juta

Sembilan Ratus Enam Puluh Enam Ribu Seratus Sembilan Puluh Dua

Rupiah).

(28)

2020

Mutasi tambah atas nilai Peralatan dan Mesin senilai Rp1.104.761.000

(Satu Milyar Seratus Empat Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Satu Ribu

Rupiah), berasal dari:

- Pembelian berupa :

- Mini Bus (Penumpang 14 Orang Ke Bawah) Rp 467.000.000,-

- Sepeda Motor

Rp 76.000.000,-

- Lemari Besi / Metal

Rp 11.000.000,-

- Rak Kayu

Rp 8.494.544,-

- Mesin Absensi

Rp 22.000.000,-

- Meja Kerja Kayu

Rp 32.054.546,-

- Kasur / Spring Bed

Rp 43.757.718,-

- A.C. Split

Rp 20.096.000,-

- Mimbar / Podium

Rp 3.374.918,-

- Uninterruptible Power Supply

Rp 18.583.344,-

- Kursi Dorong

Rp 20.931.274,-

- TV Monitor

Rp 28.800.000,-

- P.C Unit

Rp 102.733.088,-

- Printer (Peralatan Personal Komputer)

Rp 31.193.568,-

- Microphone

Rp 2.728.000,-

- Camera Digital

Rp 35.750.000,-

- Monopod

Rp 5.500.000,-

- Transfer masuk berupa :

- 2 buah Laptop

Rp. 39.244.000,-

- Reklasifikasi dari Aset Lainnya ke Aset Tetap berupa :

- Mini Bus

Rp 135.520.000,-

Mutasi kurang atas nilai Peralatan dan Mesin senilai Rp663.966.192

(Enam Ratus Enam Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Enam

Ribu Seratus Sembilan Puluh Dua Rupiah), berasal dari:

1. Penghentian BMN dari Penggunaan berupa

- Mini Bus

2 buah

Rp 135.520.000,-

- Penyemprot Otomatis

1 buah

Rp 9.250.000,-

(Automatic Sprayer)

(29)

2020

(Power Sprayer)

- Mesin Ketik Listrik Portable

1 buah

Rp 1.850.000,-

(11 – 13 inci)

- Mesin Fotocopy Electronic

1 buah

Rp 27.575.000,-

- Lemari Kayu

3 buah

Rp 1.850.000,-

- Rak Kayu

2 buah

Rp 1.750.000,-

- Brandkas

1 buah

Rp 2.399.000,-

- Kardex Besi

1 buah

Rp 674.000,-

- White Board

1 buah

Rp

851.000,-

- Mesin Absensi

3 buah

Rp 11.062.500,-

- Overhead Projector

1 buah

Rp 9.173.000,-

- Mesin Antrian

1 buah

Rp 53.900.000,-

- Tempat Tidur Besi

1 buah

Rp 2.352.000,-

- Mesin Pemotong Rumput

1 buah

Rp 2.486.000,-

- Lemari Es

1 buah

Rp 4.950.000,-

- AC Split

4 buah

Rp 21.148.000,-

- Oven Listrik

1 buah

Rp 3.133.000,-

- Gordyin/Kray

1 buah

Rp 13.436.500,-

- Slide Projector

1 buah

Rp 2.437.000,-

- Layar Film/Projector

1 buah

Rp 800.000,-

- Facsimile

2 buah

Rp 3.150.000,-

- Automatic Chart Proyektor

1 buah

Rp 6.739.000,-

- Lemari Obat (Kaca)

1 buah

Rp 300.000,-

- Mikroskop dengan Camera

1 buah

Rp 26.993.000,-

- Autoclave

1 buah

Rp 1.597.000,-

- Vacum Pump

1 buah

Rp 2.500.000,-

- Tripod

1 buah

Rp 1.500.000,-

- Stereo Microscope

1 buah

Rp 97.625.000,-

- Freezer

1 buah

Rp 15.325.000,-

- Mesin Scanning

1 buah

Rp 6.792.500,-

- Stereo Microskop

2 buah

Rp 57.292.000,-

- Meja Kerja

2 buah

Rp 600.000,-

- P.C. Unit

7 buah

Rp 51.716.500,-

(30)

2020

- Printer

6 buah

Rp 13.889.500,-

Hal ini dilakukan sesuai dengan kondisi dan peruntukannya berdasarkan

Surat Keputusan Penghentian Penggunaan Barang Inventaris Milik

Negara Pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Nomor

1026/Kpts/PL.220/K.43.D/09/2020.

4. Gedung dan Bangunan

Saldo Gedung dan Bangunan pada SKP KLS I SAMARINDA

(018.12.1600.237952.000.KD) per 31 Desember 2020 sebesar Rp

11.235.504.000 (Sebelas Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Lima Juta Lima

Ratus Empat Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar

Rp 11.164.514.000 (Sebelas Milyar Seratus Enam Puluh Empat Juta Lima

Ratus Empat Belas Ribu Rupiah), mutasi tambah selama periode

pelaporan sebesar Rp 70.990.000 (Tujuh Puluh Juta Sembilan Ratus

Sembilan Puluh Ribu Rupiah).

Mutasi tambah atas nilai Gedung dan Bangunan senilai Rp70.990.000

(Tujuh Puluh Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah), berasal

dari:

1. Koreksi Barang Berlebih Hasil Inventarisasi berupa :

- Bangunan Gudang Tertutup Permanen

Rp 70.990.000,-

5. JALAN DAN JEMBATAN

Saldo

Jalan

dan

Jembatan

pada

SKP

KLS

I

SAMARINDA

(018.12.1600.237952.000.KD) per 31 Desember 2020 sebesar Rp

5.558.551.000 (Lima Milyar Lima Ratus Lima Puluh Delapan Juta Lima

Ratus Lima Puluh Satu Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo

awal sebesar Rp 5.558.551.000 (Lima Milyar Lima Ratus Lima Puluh

Delapan Juta Lima Ratus Lima Puluh Satu Ribu Rupiah).

(31)

2020

6. IRIGASI

Saldo Irigasi pada SKP KLS I SAMARINDA (018.12.1600.237952.000.KD)

per 31 Desember 2020 sebesar Rp 221.028.000 (Dua Ratus Dua Puluh

Satu Juta Dua Puluh Delapan Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari

saldo awal sebesar Rp 151.312.000 (Seratus Lima Puluh Satu Juta Tiga

Ratus Dua Belas Ribu Rupiah), mutase tambah selama periode pelaporan

sebesar Rp 69.716.000 (Enam Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Enam

Belas Ribu Rupiah).

Mutasi tambah atas nilai Irigasi senilai Rp69.716.000 (Enam Puluh

Sembilan Juta Tujuh Ratus Enam Belas Ribu Rupiah), berasal dari:

1. Penyelesaian pembangunan langsung berupa :

- Bangunan Pengambilan Air Bersih/

Rp

69.716.000,-

Air Baku Lainnya

7. JARINGAN

Saldo

Jaringan

pada

SKP

KLS

I

SAMARINDA

(018.12.1600.237952.000.KD) per 31 Desember 2020 sebesar Rp

278.623.200 (Dua Ratus Tujuh Puluh Delapan Juta Enam Ratus Dua

Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo

awal sebesar Rp 278.623.200 (Dua Ratus Tujuh Puluh Delapan Juta

Enam Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Rupiah).

8. ASET LAINNYA

Saldo

Aset

Lainnya

pada

SKP

KLS

I

SAMARINDA

(018.12.1600.237952.000.KD) per 31 Desember 2020 sebesar Rp

663.966.192 (Enam Ratus Enam Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Enam

Puluh Enam Ribu Seratus Sembilan Puluh Dua Rupiah). Jumlah tersebut

terdiri dari saldo awal sebesar Rp 185.111.000 (Seratus Delapan Puluh

Lima Juta Seratus Sebelas Ribu Rupiah), mutasi tambah selama periode

pelaporan sebesar Rp 663.966.192 (Enam Ratus Enam Puluh Tiga Juta

Sembilan Ratus Enam Puluh Enam Ribu Seratus Sembilan Puluh Dua

Rupiah), mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp

(32)

2020

185.111.000 (Seratus Delapan Puluh Lima Juta Seratus Sebelas Ribu

Rupiah).

Mutasi tambah atas nilai Aset Lainnya senilai Rp663.966.192 (Enam Ratus

Enam Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Enam Ribu Seratus

Sembilan Puluh Dua Rupiah), berasal dari:

1. Penghentian BMN dari Penggunaan berupa

- Mini Bus

2 buah

Rp 135.520.000,-

- Penyemprot Otomatis

1 buah

Rp 9.250.000,-

(Automatic Sprayer)

- Penyemprot Mesin

2 buah

Rp 5.310.000,-

(Power Sprayer)

- Mesin Ketik Listrik Portable

1 buah

Rp 1.850.000,-

(11 – 13 inci)

- Mesin Fotocopy Electronic

1 buah

Rp 27.575.000,-

- Lemari Kayu

3 buah

Rp 1.850.000,-

- Rak Kayu

2 buah

Rp 1.750.000,-

- Brandkas

1 buah

Rp 2.399.000,-

- Kardex Besi

1 buah

Rp 674.000,-

- White Board

1 buah

Rp

851.000,-

- Mesin Absensi

3 buah

Rp 11.062.500,-

- Overhead Projector

1 buah

Rp 9.173.000,-

- Mesin Antrian

1 buah

Rp 53.900.000,-

- Tempat Tidur Besi

1 buah

Rp 2.352.000,-

- Mesin Pemotong Rumput

1 buah

Rp 2.486.000,-

- Lemari Es

1 buah

Rp 4.950.000,-

- AC Split

4 buah

Rp 21.148.000,-

- Oven Listrik

1 buah

Rp 3.133.000,-

- Gordyin/Kray

1 buah

Rp 13.436.500,-

- Slide Projector

1 buah

Rp 2.437.000,-

- Layar Film/Projector

1 buah

Rp 800.000,-

- Facsimile

2 buah

Rp 3.150.000,-

- Automatic Chart Proyektor

1 buah

Rp 6.739.000,-

(33)

2020

- Mikroskop dengan Camera

1 buah

Rp 26.993.000,-

- Autoclave

1 buah

Rp 1.597.000,-

- Vacum Pump

1 buah

Rp 2.500.000,-

- Tripod

1 buah

Rp 1.500.000,-

- Stereo Microscope

1 buah

Rp 97.625.000,-

- Freezer

1 buah

Rp 15.325.000,-

- Mesin Scanning

1 buah

Rp 6.792.500,-

- Stereo Microskop

2 buah

Rp 57.292.000,-

- Meja Kerja

2 buah

Rp 600.000,-

- P.C. Unit

7 buah

Rp 51.716.500,-

- Lap Top

5 buah

Rp 77.005.692,-

- Printer

6 buah

Rp 13.889.500,-

Mutasi kurang atas nilai Aset Lainnya senilai Rp185.111.000 (Seratus

Delapan Puluh Lima Juta Seratus Sebelas Ribu Rupiah), berasal dari:

1. Usulan barang rusak berat ke pengelola berupa :

- Sepeda motor

4 buah

Rp

49.591.000,-

2. Penggunaan kembali BMN yang sudah dihentikan berupa :

- Mini Bus

2 buah

Rp 135.520.000,-

Aset Lainnya tersebut merupakan aset kondisi rusak berat dan belum

dipindah tangankan melalui proses lelang namun sudah diajukan usulan

pemindah tanganan dengan lelang dengan Surat Persetujuan Penjualan

BMN dan Lelang BMN Pada Satker SKP Kelas I Samarinda Nomor Surat :

B-647/PL.320/K.43.D/06/2020,

tanggal

19

Juni

2020

dan

B-1062/PL.320/K.43.D/10/2020 tanggal 6 Oktober 2020.

Untuk lebih jelasnya secara rinci data sarana dan prasarana aset tetap dan aset

lancar yang dimiliki oleh UPT Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda

dapat dilihat pada Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca serta Laporan

Barang

Kuasa

Barang

Pengguna

Gabungan

Intrakomptabel

dan

Ekstrakomptabel Rincian Per Kelompok Barang dan Laporan Barang Persediaan

Tahun Anggaran 2020 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda pada

lampiran tabel 4.A, 4.B dan 4C.

(34)

2020

BAB III

KEGIATAN OPERASIONAL

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda merupakan institusi pemerintah

yang memiliki peran sangat strategis dalam melindungi kelestarian sumber daya

alam hayati hewani dan nabatidariserangan HPHK dan OPTK. Peran serta

karantina dalam perlindungan tersebut sebagai garda terdepan dalam cegah

tangkal/ masuk keluar, dan keluarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan

Tindakan karantina berupa pemeriksaan dilakukan jika negara tujuan

mempersyaratkanadanyaPhytosanitary

Certificate

(PC)

atau

Fumigation

Certificate (FC).

Pelaksanakan tugas pokok dan fungsi karantina pertanian mulai difokuskan pada

penjaminan keamanan pangan masyarakat terhadap konsumsi produk pertanian

yang ASUH (Aman, Sehat, Utuhdan Halal). Pengawasan keamanan hayati

hewani maupun nabati dilaksanakan dalam rangka mendukung ketahanan

pangan nasional serta mendukung akselerasi ekspor produk pertanian. Sebagai

dasar dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi karantina pertanian berdasarkan

landasan hukum yang sudah ada yaitu :

a. Undang - Undang RI No. 21 Tahun 2020 tentang Karantina Hewan, Ikan dan

Tumbuhan.

b. Undang - Undang RI No 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

c. Undang - Undang RI No 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan

Hewan

d. Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan.

e. Peraturan Pemerintah RI No. 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan.

f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2016 Tentang

Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Kementerian Pertanian.

g. Peraturan Menteri Pertanian RI No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian

Badan Karantina Pertanian Departemen Pertanian Republik Indonesia.

(35)

2020

h. Paraturan perundang - undangnan lainnya yang bersinergi pada peraturan

perkarantinaan pertanian.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda telah menerapkan Standar

Operasional Prosedur (SOP) tentang Pelayanan dan Administrasi, implementasi

SPI dan Sistem Manajemen Mutu (SMM) laboratorum yang sesuai SNI ISO/IEC

9001 dan SNI ISO/IEC 37001:2016 SMAP (Sistem Manajemen Anti Penyuapan)

untuk lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda.

A. Kegiatan Impor

A.1. Pemasukan Hewan, BAH dan HBAH

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda merupakan salah satu

tempat pemasukan kegiatan importasi produk pertanian pada Tahun

2020 sehingga untuk kegiatan operasional importasi karantina hewan

bahan biologik lainnya dari Malaysia sebanyak 7200 liter dengan

frekuensi impor 1 kali.

Rekapitulasi kegiatan operasional tindakan karantina terhadap

pemasukan hewan, bahan asal hewan maupun hasil bahan asal hewan

Tahun 2020 dapat dilihat pada lampiran tabel 5.A, sedangkan frekuensi

dan volume dari Tahun 2018, 2019 dan 2020 dapat dilihat pada

lampiran grafik C.1 dan C.2.

A.2. Pemasukan Tanaman/Hasil Tanaman

Tindakan Karantina Tumbuhan Tahun 2020 terhadap pemasukan pallet

dari Singapura sebanyak 141 m

3

dengan frekuensi 7 kali jika komoditas

ini dibandingkan dengan Tahun 2019 pallet dari China sebanyak 27 m

3

dengan frekuensi 1 kali, maka untuk pemasukan pallet terdapat

kenaikan frekuensi 7 kali dan kenaikan volume sebanyak 114 m

3

hal ini

karena pada bulan mei, juni, juli, agustus, november, desember

terdapat pemasukan pallet dari negara Cina dan Singapura.

(36)

2020

Rekapitulasi kegiatan operasional tumbuhan terhadap pemasukan

tanaman/hasil tanaman Tahun 2020 dapat dilihat pada lampiran tabel

5.B, sedangkan jumlah frekuensi dan volume dari Tahun 2018, 2019

dan 2020 dapat dilihat pada Grafik C.3 dan C4.

B. Kegiatan Ekspor

B.1. Pengeluaran Hewan, BAH dan HBAH

Kegiatan ekspor hewan, BAH dan HBAH Tahun 2020 di Wilayah Kerja

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda sebanyak 5 kali. Jika

dibandingkan dengan Tahun 2019 tidak terdapat kegiatan ekspor.

Rekapitulasi kegiatan operasional tindakan karantina terhadap

pengeluaran hewan, bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan

dapat dilihat pada lampiran tabel 6.A, sedangkan jumlah frekuensi dan

volume dari Tahun 2018, 2019 dan 2020 dapat dilihat pada grafik

D.1dan D.2.

B.2. Pengeluaran Tanaman/Hasil Tanaman

Ekspor tanaman/hasil tanaman dari Propinsi Kalimantan Timur yang

melalui pelabuhan pengeluaran wilayah kerja Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Samarinda sesuai dengan persyaratan negara tujuan

adalah kayu lapis, kayu jati, kayu meranti, moulding, cangkang sawit,

palm kernel expeller, tanaman obat, kayu keruing, kayu ulin, kayu

veneer, ampas sawit, karet lembaran, kayu akasia, kayu sengon, kayu

karet, brondolan kelapa sawit, palm kernel stearin, daun sawit, daun

kering, lada biji, kayu olahan, rempah-rempah, kakao biji. Tindakan

karantina

berupa

pemeriksaan

dilakukan

jika

negara

tujuan

menghendaki Phytosanitary Certificate (PC) atau Fumigation Certificate

(FC) sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Negara tujuan.

Frekuensi pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan pada Tahun 2020

terhadap pengeluaran tanaman/hasil tanaman sebanyak 557 kali

(37)

2020

dengan volume 332.313 m

3

, 38.336.116 kg, 648 lembar dan 205

batang, dibandingkan pada Tahun 2019 sebanyak 586 kali dengan

volume sebanyak 5.911.326,78 m

3

, 29.188.882,94 kg dan 89 batang

sehingga pada frekuensi ekspor mengalami penurunan sebesar 4,95

%.

Mengalami penurunan karena adanya pandemi covid sehingga

mengganggu ekonomi Negara

.

Rekapitulasi kegiatan operasional tindakan karantina terhadap

pengeluaran tanaman/hasil tanaman Tahun 2020 dapat dilihat pada

lampiran table 6.B, sedangkan jumlah frekuensi dan volume dari Tahun

2018, 2019 dan 2020 dapat dilihat pada grafik D.3 dan D.4.

C. Kegiatan Domestik masuk

C.1. Pemasukan Hewan, BAH dan HBAH, BENDA LAIN

Pemasukan media pembawa berupa hewan domestik melalui tempat-

tempat pemasukan di wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Samarinda pada Tahun 2020 berupa hewan, Bahan Asal Hewan (BAH),

Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) dan Benda Lain dengan frekuensi

kegiatan sebanyak 3.961 kali dengan volume sebanyak 88.456 ekor,

44.001 kemasan, 25.522.489 kg, dibandingkan tahun 2019 sebanyak

4.726 kali dengan volume sebanyak 197.158 ekor dan 33.172.328 kg.

Mengalami penurunan frekuensi sebesar 16,2%. Hal ini dikarenakan

adanya pandemi covid yang mengganggu roda perekonomian.

Rekapitulasi kegiatan operasional tindakan karantina terhadap

pemasukan hewan, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan

Tahun 2020 dapat dilihat pada lampiran table 7.A, sedangkan frekuensi

dan volume dari Tahun 2018, 2019 dan 2020 dapat dilihat pada grafik

E.1 dan E.2.

(38)

2020

C.2.

Pemasukan Tanaman/Hasil Tanaman

Kegiatan

operasional

tindakan

karantina

tumbuhan

terhadap

pemasukan tanaman/hasil tanaman antar area ke wilayah Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Tahun 2020 adalah Pemasukan

tanaman/hasil tanaman yang bertujuan untuk dikonsumsi oleh

masyarakat Samarinda dan sekitarnya dengan frekuensi sebanyak

3.157 kali dan volume 374.323 batang dan 68.692.184 kg,

dibandingkan pada Tahun 2019 dengan frekuensi 2.895 kali dan

volume 81.171 batang dan 65.724.801 kg, dalam hal ini mengalami

kenaikan frekuensi sebesar 9,05 %. Peningkatan tersebut dikarenakan

pengguna jasa karantina telah menyadari aturan perkarantinaan dan

tertib melaporkan kepada pejabat karantina.

Rekapitulasi kegiatan operasional tindakan karantina tumbuhan

terhadap pemasukan tanaman/hasil tanaman antar area Tahun 2020

dapat dilihat pada lampiran table 7.B. sedangkan jumlah frekuensi dan

volume dari Tahun 2018, 2019 dan 2020 dapat dilihat pada grafik E.3

dan E4.

D. Kegiatan Domestik Keluar

D.1 Pengeluaran Hewan, BAH/HBAH

Kegiatan domestik keluar di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Samarinda untuk operasional karantina hewan Tahun 2020 terdiri dari

frekuensi pengeluaranmedia pembawa hewan, BAH dan HBAH

sebanyak 5.850 kali sedangkan untuk volume media pembawa terdiri

dari 18.609 ekor, 8.756 kg, 36 buah/butir/batang, 3 koloni, 2783 vial dan

21 kemasan. Hal ini mengalami penurunan dari segi frekuensi sebesar

29,98% dibandingkan frekuensi Tahun 2019 sebanyak 8.355 kali. Hal

ini dikarenakan adanya pandemi covid yang mengganggu roda

perekonomian.

(39)

2020

Rekapitulasi kegiatan operasional tindakan karantina terhadap

pemasukan hewan, bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan

antar area Tahun 2020 dapat dilihat pada lampiran table 8.A, sedang

jumlah frekuensi dan volume dari Tahun 2018 ,2019 dan 2020 dapat

dilihat pada grafik F.1 dan F.2.

D.2 Pengeluaran Tanaman/hasil Tanaman

Kegiatan tindakan pemeriksaan terhadap pengeluaran Tanaman/Hasil

Tanaman antar area pada Tahun 2020 frekuensi sebesar 20.100 kali

sedangkan volumenya 82.310.513 kg dan 287.749 batang, 487.556 m

3

,

dan 12 lembar dibandingkan pada Tahun 2019 sebanyak 5.838 kali

sedangkan volumenya 46.245.607 kg dan 72.080 batang sehingga dalam

frekuensi mengalami kenaikan sebesar 244, 3 %. Peningkatan frekuensi

yang sangat luar biasa ini disebabkan oleh tingginya volume

perdagangan

tanaman

endemis

Kalimantan

yang

berkhasiat

menyembuhkan penyakit kanker yaitu “Akar Bajakah”.

Rekapitulasi

kegiatan

operasional

tindakan

karantina

terhadap

pengeluaran tanaman/hasil tanaman antar area Tahun 2020 dapat dilihat

pada lampiran table 8.B, sedangkan jumlah frekuensi dan volume dari

Tahun 2018, 2019 dan 2020 dapat dilihat pada grafik F.3 dan F.4.

E. Kegiatan Intersepsi

E.1. Intersepsi pada Karantina Hewan

Berdasarkan hasil tindakan karantina pada pemeriksaan terhadap

hewan, BAH dan HBAH Tahun 2020 yang dilakukan di laboratorium

Karantina Hewan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda

nihil.

Kegiatan intersepsi hasil tindakan karantina terhadap media pembawa

dapat dilihat pada lampiran table 9.A.

Referensi

Dokumen terkait

Peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan- kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya (Effendi 2007). Indikator pertama

Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah mengurangi jumlah penduduk miskin sekaligus mencapai target yang telah ditetapkan dalam RPJMD, telah dilakukan dengan strategi

terhadap sapi yang seropositif dilakukan potong paksa di RPH (Rumah Potong Hewan). Untuk memastikan status hewan SKP Kelas 1Samarinda bekerjasama dengan Dinas setempat

• Data Pekerjaan Layak , memotret ketenagakerjaan secara lebih mendalam untuk melihat apakah pekerjaan yang ada sudah mengarah kepada kondisi pekerjaan layak.. Pekerjaan Layak

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal maka benda yang akan diuji sebaiknya di ratakan pada bagian permukaan dengan

Kegiatan praktik mengajar dilaksanakan mulai dari tanggal 19 Agustus 2015. Praktik mengajar dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan mahasiswa dan pihak sekolah

Wilayah tersebut telah berkembang menjadi kawasan pemukiman yang paling besar di distrik itu dan sekaligus menjadi pusat perdagangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari

Komposit poliester berpenguat hibride partkel arang sekam padi dan kalsit memiliki sifat mekanik tertinggi di peroleh pada fraksi volume 50:15:35 yaitu sifat