• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL BARISAN DAN DERET KELAS XII. IPA S (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODUL BARISAN DAN DERET KELAS XII. IPA S (2)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL

BARISAN DAN DERET

KELAS XII. IPA

SEMESTER I

Oleh : Drs. Pundjul Prijono

( http://vidya gata.wordpress.com )

SMA NEGERI 6

(2)

BAB I. PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Dalam modul ini, anda akan mempelajari pola bilangan, barisan, dan

deret diidentifikasi berdasarkan ciri-cirinya. Notasi sigma dan penggunaannya

dalam menyederhanakan penulisan suatu deret. Barisan dan deret aritmatika

diidentifikasikan berdasarkan ciri-cirinya, nilai unsur ke n suatu barisan

aritmatika ditentukan dengan menggunakan rumus, jumlah n suku pertama

suatu deret aritmatika ditentukan dengan menggunakan rumus. Barisan dan

deret geometri diidentifikasikan berdasarkan ciri-cirinya, nilai unsur ke n suatu

barisan geometri ditentukan dengan menggunakan rumus, jumlah n suku

pertama suatu deret geometri ditentukan dengan menggunakan rumus,

jumlah takhingga deret geometri ditentukan dengan menggunakan rumus.

B. Prasyarat

Agar dapat mempelajari modul ini anda harus telah memahami operasi

pada bilangan real.

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Perhatikan langkah-langkah dalam setiap contoh sehingga mempermudah

dalam memahami konsep pola bilangan, barisan maupun deret.

2. Apabila ada soal latihan, kerjakanlah soal-soal tersebut sebagai latihan

untuk persiapan evaluasi.

3. Jawablah tes formatif dengan jelas sesuai dengan kemampuan Anda. Jika

Anda masih ragu-ragu dengan jawaban yang Anda peroleh, Anda bisa

melihat kunci jawaban formatif yang sesuai.

4. Kerjakan soal-soal yang ada pada evaluasi.

D. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:

1. memahami pola bilangan, barisan, dan deret.

(3)

penulisan suatu deret.

3. memahami barisan dan deret aritmatika.

4. menentukan unsur ke n suatu barisan aritmatika dengan menggunakan

rumus.

5. menentukan jumlah n suku pertama suatu deret aritmatika dengan

menggunakan rumus.

6. memahami barisan dan deret geometri.

7. menentukan unsur ke n suatu barisan geometri dengan menggunakan

rumus.

8. menentukan jumlah n suku pertama suatu deret geometri dengan

menggunakan rumus.

9. menentukan jumlah takhingga deret geometri dengan menggunakan

(4)

BAB II.PEMBELAJARAN

Kompetensi : Menerapkan konsep baris dan deret.

Sub Kompetensi : - Mengidentifikasi pola bilangan, barisan dan deret. - Menerapkan konsep barisan dan deret aritmatika. - Menerapkan konsep barisan dan deret geometri.

A. KEGIATAN BELAJAR

1. Kegiatan Belajar 1

Pola Bilangan, Barisan, Deret dan Notasi Sigma a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan anda dapat:

 menentukan pola suatu deretan bilangan,

 menentukan unsur ke n suatu barisan berdasarkan sifat/pola yang dimiliki,

 menentukan n unsur pertama suatu barisan jika rumus unsur ke n barisan itu

diketahui,

 menentukan suku ke n suatu barisan berdasarkan sifat/pola yang dimiliki oleh barisan yang terkait,

 menentukan n suku pertama suatu deret jika rumus suku ke n deret itu

diketahui,

 menyatakan suatu penjumlahan dengan menggunakan notasi sigma,

 menentukan nilai penjumlahan yang dinyatakan dalam notasi sigma,

 memahami beberapa sifat pada notasi sigma.

b.

Uraian Materi

Perhatikan deretan bilangan-bilangan berikut:

a. 1 2 3 ...

b. 4 9 16 ...

c. 31 40 21 30 16 ...

Deretan bilangan di atas mempunyai pola tertentu. Dapatkah anda

menentukan bilangan yang belum diketahui sesuai dengan aturan yang

(5)

Pada a, bilangan ke 4 adalah 4, sebab deretan bilangan nomor 1, mempunyai aturan: bilangan ke 2 = 1 + 1 = 2, bilangan ke 3 = bilangan ke 2 + 1 = 2 +

1 = 3. Jadi bilangan ke 4 = bilangan ke 3 + 1 = 3 + 1 = 4.

Pada b, bilangan ke 4 adalah 25, sebab deretan bilangan nomor 2, mempunyai aturan: bilangan ke 1 = (1 + 1)2 = 22 = 4, bilangan ke 2 = (2 +

1)2 = 32 = 9, bilangan ke 3 = (3 + 1)2 = 42 = 16. Jadi bilangan ke 4 = (4 +

1)2 = 52 = 25.

Pada c, bilangan ke 6 adalah 25, sebab deretan bilangan nomor 3, mempunyai aturan: bilangan ke 3 = bilangan pertama - 10 = 31 - 10 = 21,

bilangan ke 4 = bilangan ke 2 - 10 = 40 - 10 = 30, bilangan ke 5 = bilangan

ke 3 - 5 = 21 - 5 = 16,. Jadi bilangan ke 6 = bilangan ke 4 - 5 = 30 - 5 = 25.

Aturan yang dimiliki oleh deretan bilangan di atas disebut pola bilangan

pada deretan itu. Pola sebuah deretan bilangan tidak tunggal. Sebagai

contoh, pada deretan bilangan nomor 2, bilangan ke n = (n + 1)2 dengan n

= 1, 2, 3, 4.

Selanjutnya kita akan membicarakan deretan bilangan dengan pola

khusus yang disebut barisan dan deret.

Definisi

Barisan bilangan real adalah suatu fungsi dengan domain himpunan semua bilangan asli ( ) dan kodomain himpunan semua bilangan real (). Jika U merupakan fungsi dari  ke , maka barisannya sering ditulis dengan U1,

U2, U3, ..., Un, .... Pada barisan U1, U2, U3, ..., Un, ... , Un disebut unsur ke

n atau elemen ke n dari barisan itu.

Contoh 1.1

1. 1, 2, 3,... merupakan barisan dengan unsur ke n dari barisan itu adalah Un

= n.

2. 1, -1, 1, -1,.... adalah barisan dengan unsur ke n dari barisan itu adalah Un = (-1)

n

.

Definisi

Jika U1, U2, U3,..., Un,... merupakan barisan bilangan real, maka

U1 + U2 + U3,... + Un +...

(6)

Perhatikan jumlahan bilangan-bilangan berikut.

1. 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7.

2. 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12.

3. 1 + 1 + 1 .

3 9 27

4. 1 + 3 + 5 + 7 + 9.

Jumlahan bilangan-bilangan dari deretan bilangan yang mempunyai pola dapat dituliskan dengan notasi 

(dibaca: sigma), Sehingga jumlahan bilangan diatas dapat ditulis kembali :

1.

Beberapa sifat notasi sigma

(7)

c.

Rangkuman 1

 Jumlahan bilangan-bilangan dari deretan bilangan yang mempunyai pola dapat dituliskan dengan notasi

(dibaca: sigma).

d.

Kegiatan 1

Agar mempunyai wawasan tentang Pola Bilangan, Barisan, Deret dan Notasi

Sigma dengan baik , kerjakan soal dibawah ini dengan baik.

1. Tentukan suku yang dicantumkan di akhir barisan dan juga suku ke-n dari setiap barisan berikut:

a. 13, 9, 5, ...., U31

b. 25, 21, 17, 13, ..., U20

c. -10, -8, -6, -4, ..., U100

2. Tentukan bentuk notasi sigma dari setiap deret berikut : a. 2 + 5 + 8 + ... + 119

3. Hitunglah deret-deret berikut :

a.

Jika anda sudah menyelesaikan kegiatan 1 cocokkan jawaban anda pada kunci

jawaban yang berada dibelakang modul ini. Setelah anda cocokkan berilah nilai

(8)

 Jika nilai perolehan < 75 , artinya anda belum paham tentang Pola Bilangan, Barisan, Deret dan Notasi Sigma maka anda harus mengulang kembali

membaca dan memahami konsep tentang Integral sebagai anti turunan.

 Jika nilai perolehan maka anda boleh meneruskan pada kegiatan modul

berikut ini.

2. Kegiatan Belajar 2:

Barisan Aritmatika dan Deret Aritmatika a.

Tujuan Kegiatan pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat:

 memahami barisan aritmatika,

 menentukan unsur ke n suatu barisan aritmatika,

 memahami deret aritmatika,

 menentukan jumlah n suku pertama deret aritmatika.

b.

Uraian Materi

Kadang-kadang, suatu barisan mempunyai pola khusus. Pada barisan

1, 2, 3, 4, …, selisih antara unsur yang berurutan, yaitu: ke 1 dengan ke 2,

ke 2 dengan ke 3, ke n dengan ke n + 1, dan seterusnya adalah tetap, yaitu

sama dengan 1. Barisan semacam ini disebut barisan aritmatika. Secara matematik, pengertian barisan arimatika dapat dituliskan sebagai berikut.

Definisi

Barisan U1, U2, U3,..., Un,... disebut barisan aritmatika jika Un - Un-1 =

konstan, dengan n = 2, 3, 4,.... Konstanta pada barisan aritmatika di atas disebut beda dari barisan itu dan sering dinotasikan dengan b, dan U1

sering dinotasikan dengan a.

Contoh 2.1

1. 1, 2, 3,... merupakan barisan aritmatika dengan beda, b = 1.

2. 1, 3, 5, … merupakan barisan aritmatika dengan beda, b = 2.

3. 1, -1, 1, -1,.... bukan barisan aritmatika sebab

(9)

Menurunkan Rumus Unsur ke n Barisan Aritmatika

Jika U1 = a, U2, U3,..., Un,... merupakan barisan aritmatika, maka unsur

ke n dari barisan itu dapat diturunkan dengan cara berikut.

U1 = a

U2 = a + b

U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2b U4 =

U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b U5 = U4

+ b = (a + 3b) + b = a + 4b

. . .

Un = a + (n -1)b

Jadi rumus umum unsur ke n suatu barisan aritmatika dengan unsur pertama a dan beda b adalah:

Un = a + (n -1)b

Contoh 2.2

Diketahui barisan aritmatika dengan unsur ke 2 adalah 10 dan beda = 2.

Tentukan unsur ke 7 barisan itu.

Penyelesaian:

Diketahui U2 = 10, b = 2. Dengan menggunakan rumus Un = a + (n -1)b,

diperoleh

U2 = a + (2-1)b

U2 = a + b a

= U2 - b

= 10 - 2

= 8

U7 = a + (7-1) b

= a + 6 b

= 8 + 6 (2)

= 8 + 12

= 20.

Jadi unsur ke 7 dari barisan adalah 20.

Contoh 2.3

Mulai tahun 2000, Pak Arman mempunyai kebun tebu. Penghasilan kebun tebu

Pak Arman pada akhir tahun 2000 adalah Rp 6.000.000,-. Mulai tahun

(10)

Arman memperkirakan bahwa setiap akhir tahun, penghasilan kebun tebunya

naik Rp 500.000,-. Berapa perkiraan penghasilan kebun tebu Pak Arman pada

akhir tahun 2005?

Penyelesaian:

Misalkan:

a = penghasilan kebun tebu Pak Arman pada akhir tahun 2000.

b = perkiraan kenaikan penghasilan kebun tebu Pak Arman setiap akhir

tahun.

P2005 = perkiraan penghasilan kebun Pak Arman pada akhir tahu 2005. Jadi

a = Rp 6.000.000,-, b = Rp 500.000,-, dan P2005 akan dicari.

Karena perkiraan kenaikan penghasilan kebun tebu Pak Arman setiap

akhir tahun adalah tetap, maka untuk menentukan penghasilan kebun Pak

Arman pada akhir tahun 2005, kita dapat menerapkan rumus unsur ke n dari

barisan aritmatika dengan

U1 = a = a = Rp 6.000.000,-, b = Rp 500.000.

P2005 = U6 = a + 5b

= 6.000.000 + 5(500.000)

= 6.000.000 + 2.500.000

= 8.500.000.

Jadi perkiraan penghasilan kebun tebu Pak Arman pada akhir tahun 2005

adalah Rp 8.500.000,-

Dengan adanya deret aritmatika, kita dapat membentuk barisan yang

terkait dengan deret tersebut. Barisan demikian disebut barisan aritmatika.

Definisi

Jika U1, U2, U3, ..., Un, .... merupakan barisan aritmatka, maka

U1 + U2 + U3 + ... + Un, ....

disebut deret aritmatika. Un disebut suku ke n dari deret itu.

Jika Sn menyatakan jumlah n suku pertama deret aritmatika U1 + U2 +

U3 + ... + Un, ...., maka Sn = U1 + U2 + U3 + ... + Un dapat diturunkan

dengan cara sebagai berikut.

Sn = Un + (Un - b) + (Un - 2b) + ... + a

Sn = a + (a - b) + (a + 2b) +... + Un

(11)

2Sn = (a + Un) + (a + Un) + (a + Un) +... + (a + Un), sebanyak n suku.

beda, yang dinotasikan dengan b.

 Jika U1, U2, U3, ..., Un, .... merupakan barisan aritmatka dengan beda b

Agar mempunyai wawasan tentang Barisan Aritmatika dan Deret Aritmatika

dengan baik , kerjakan soal dibawah ini dengan baik.

1. Tentukan rumus suku ke-n dari barisan aritmatika dibawah ini : a. 3, 6, 9, 12, ...

b. 1, 6, 11, 16, ... c. -15, -8, -1, 6, ...

2. Carilah suku yang diminta dalam setiap barisan aritmatika berikut : a. 1, 4, 7, 10, ..., suku ke-50

b. 25, 21, 17, 13, ..., suku ke-20 c. -10, -8, -1, 6, ..., suku ke-50 3. Tentukan nilai dari:

a. 2 + 7 + 12 +.... + 297

b. 30 + 26 + 22 + ... + 2.

4. Tentukan x jika:

a. 100 + 96 + 92 + … + x = 0.

(12)

Jika anda sudah menyelesaikan kegiatan 1 cocokkan jawaban anda pada kunci

jawaban yang berada dibelakang modul ini. Setelah anda cocokkan berilah nilai

kegiatan anda didalam mengerjakan kegiatan modul 2

 Jika nilai perolehan < 75 , artinya anda belum paham tentang Barisan Aritmatika dan Deret Aritmatika maka anda harus mengulang kembali

membaca dan memahami konsep tentang Barisan Aritmatika dan Deret

Aritmatika.

 Jika nilai perolehan maka anda boleh meneruskan pada kegiatan modul

berikut ini anda berhak untuk mengikuti tes untuk menguji kompetensi yang

telah anda pelajari. Apabila anda dinyatakan memenuhi syarat ketuntasan

dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka anda berhak untuk melanjutkan ke

topik/modul berikutnya.

e.

Tes Formatif 1

Selidiki, apakah barisan-barisan berikut merupakan barisan aritmatika?

1. - 1 , 3, -12, 48, ...

2

2. a, a + x2, a + 2x2, a + 3x2, ...

Tentukan unsur ke n dari barisan berikut untuk n yang diketahui.

3. 1, -1, -3, -5,....; n = 15.

4. 4, 8, 12,....; n = 50.

Hitunglah:

5. 30 + 25 + 20 + ... + (-40).

6. 2 + 10 + 18 +... + 72.

7. Suku ke 5 suatu deret aritmatika adalah 22, jumlah suku ke 7 dengan suku

ke 2 adalah 39. Tentukan jumlah 5 suku pertamanya.

Tentukan suku pertama dan beda dari barisan aritmatika yang mempunyai:

8. U6 = 5; U12 = -13.

9. U13 = 8; U17 = 48.

(13)

3. Kegiatan Belajar 3

Barisan Geometri dan Deret Geometri a.

Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan Anda dapat:

 memahami barisan geometri,

 menentukan unsur ke n suatu barisan geometri,

 memahami deret geometri,

 menentukan jumlah n suku pertama deret geometri,

 menentukan jumlah deret geometri tak hingga.

b.

Uraian Materi

Rumus unsur ke n barisan geometri U1, U2, U3, U4,..., Un,.... dengan U1

= a dan rasio r dapat diturunkan dengan cara berikut.

U1 = a

U2 = a r

U3 = U2 r = (a r)r = ar 2

U4 = U3 r = (a r 2

)r = ar3

. . .

Un = Un-1 r = ar n-1

Jadi rumus unsur ke n barisan geometri U1, U2, U3, U4,..., Un,.... dengan

U1 = a dan rasio r adalah:

Un = ar n- 1

Definisi

Jika U1, U2, U3, ..., Un,.... merupakan barisan geometri dengan unsur

pertama adalah a = U1 dan rasio r, maka U1 + U2 + U3 + ... + Un + .... disebut

deret geometri dengan Un = ar n-1

Rumus jumlah n suku pertama deret geometri dengan suku pertama a

dan rasio r, dapat diturunkan dengan cara sebagai berikut.

Misalkan Sn = U1 + U2 + U3 + ... + Un, maka

Sn = a + ar 2

+ ar3 + ... + arn-1

r Sn = ar + ar 3

(14)

Modul Matema tika SMA Negeri 6 Ma lang

Jadi rumus jumlah n suku pertama deret geometri dengan suku pertama

a dan rasio r adalah

Deret geometri tak hingga adalah deret geometri dengan | r | < 1 Jumlah deret geomatri tak hingga adalah :

r

Rumus pada deret geometri berlaku juga untuk n tak terhingga. Adapun untuk n tak terhingga ada dua kasus :

1.Jika -1 < r < 1, maka rn menuju 0 akibatnya

Deret geometri dengan -1 < r < 1 ini disebut deret geometri konvergen (memusat)

Deret geometri dengan r < -1 atau r > 1 disebut deret geometri divergen (memencar)

Contoh 3.1

Diketahui barisan 27, 9, 3, 1, .... Tentukanlah :

a. Rumus suku ke-n

b. Suku ke-8 Jawab :

a. Rasio pada barisan tersebut adalah tetap yaitu r =

3 1

sehingga barisan tersebut

adalah barisan geometri.

Rumus suku ke-n barisan geometri tersebut adalah

1

Suatu deret geometri mempunyai suku ke-5 sama dengan 64 dan suku ke-2 sama dengan 8. Tentukanlah jumlah 10 suku pertama dan jumlah n suku pertama deret geometri tersebut.

(15)

U2 = 8, berarti ar = 8

dengan mensubstitusikan r = 2 ke persamaan ar = 8, akan didapatkan a.2 = 8 sehingga a= 4.

Jumlah n suku pertama deret ini adalah

2

rasio dari barisan itu dan sering dinotasikan dengan r.

2. Rumus unsur ke n barisan geometri U1, U2, U3, U4,..., Un,.... dengan

4. Rumus jumlah n suku pertama deret geometri dengan suku pertama a dan rasio r adalah:

r

Jika n menuju tak hingga Sn berhingga, maka deret yang bersangkutan

disebut deret konvergen, dan jika tidak demikian disebut deret divergen. 5. Jumlah tak hingga suatu deret geometri dengan suku pertama a dan rasio r

adalah Sn = r a

(16)

Modul Matema tika SMA Negeri 6 Ma lang

d. Kegiatan 3

Agar mempunyai wawasan tentang Barisan Geometri dan Deret Geometri dengan

baik , kerjakan soal dibawah ini dengan baik.

1. Tentukan suku yang diminta dari barisan geometri pada setiap soal berikut : a. 2, 4, 8, 16, ..., U12

b. 3, -9, 27, -81, ..., U10

c. 2, 3,3 2,3 6,...,U5

2. Tulislah rumus suku ke-n dari barisan berikut : a. 1, 2, 4, ...

b. ,....

8 1 , 4 1 , 2 1

c. 2,2,2 2,...

3. Diketahui deret geometri : ...

9 1 3 1 1

3   

Tentukan : a. Rasio

b. Suku ke-10

c. Jumlah 10 suku pertama

4. Diketahui deret geometri suku ke-3 adalah 16 dan suku ke-5 sama dengan 64. Tentukan :

a. rasio

b. rumus jumlah n suku pertama

Jika anda sudah menyelesaikan kegiatan 3 cocokkan jawaban anda pada kunci

jawaban yang berada dibelakang modul ini. Setelah anda cocokkan berilah nilai

kegiatan anda didalam mengerjakan kegiatan modul 3

 Jika nilai perolehan < 75 , artinya anda belum paham tentang Barisan Geometri dan Deret Geometri maka anda harus mengulang kembali

membaca dan memahami konsep tentang Barisan Geometri dan Deret

Geometri.

 Jika nilai perolehan maka anda boleh meneruskan pada kegiatan modul

berikut ini anda berhak untuk mengikuti tes untuk menguji kompetensi yang

telah anda pelajari. Apabila anda dinyatakan memenuhi syarat ketuntasan dari

hasil evaluasi dalam modul ini, maka anda berhak untuk melanjutkan ke

(17)

e. Tes Formatif 3

Selidiki, apakah barisan-barisan berikut merupakan barisan aritmatika? 1. 1,3,9,27,...

2. ,...

16 1 , 8 1 , 4 1

Tentukan unsur ke n dari barisan berikut untuk n yang diketahui. 3. 2, -4, 8, ..., n = 10

4. 3,3,3 3,...n10

Hitunglah:

5. 2 – 6 + 18 .... sampai 10 suku

6. 3 + 1 +

3 1

+

9 1

+ ... sampai tak hingga

7. Dari ketinggian 2 m sebuah bola dijatuhkan ke lantai. Setiap kali memantul ketinggian bola tersebut tinggal 3/5 dari tinggi sebelumnya. Berapakah jarak yang yang ditempuh bola selama 10 kali pantulan 8. Diketahui jumlah n suku pertama deret geometri adalah Sn=5(2n– 1)

Tentukan :

a. Suku pertama dan rasio

(18)

Modul Matema tika SMA Negeri 6 Ma lang

BAB III. EVALUASI

1.Banyaknya suku suatu deret aritmatika adalah 15. Suku terakhir adalah 47 dan jumlah deret tersebut 285. Tentukan suku pertama deret tersebut.

2.Tentukan jumlah semua bilangan asli antara 1 sampai 50 yang tidak habis dibagi 3.

3.Suku kedua deret geometri adalah 12, dan suku ke-8 adalah 96, dan suku ke-n adalah 160. Jika suku-suku deret geometri tersebut merupakan suku positif, tentukan jumlah n suku pertama deret tersebut.

4.Pada barisan bilangan 4, x, y, z diketahui tiga suku pertama membentuk barisan geometri dan tiga suku terakhir membentuk barisan aritmatika. Tentukan nilai x + y.

5.Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1 meter. Setiap kali sesudah jatuh mengenai lantai, bola itu dipantulkan lagi dan mencapai ¾ dari tinggi sebelumnya. Tentukan panjang seluruh jalan yang dilalui bola itu sampai berhenti.

BAB IV. PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Barisan Aritmetika yaitu barisan yang suku-sukunya diperoleh dengan menambahkan suatu bilangan tetap ke suku sebelumnya. Bilangan tetap itu disebut beda atau selisih dan

Dalam proses pembelajaran barisan dan deret, berbagai konsep dan aturan matematika terkait barisan dan deret akan ditemukan melalui pemecahan masalah, melihat pola susunan

Tulislah tiap deret berikut dengan menggunakan notasi

Tulislah tiap deret berikut dengan menggunakan notasi

Barisan geometri adalah suatu barisan bilangan yang setiap sukunya diperoleh dengan cara mengalikan suku didepannya dengan bilangan tetap yang disebut rasio...

Suatu deret tertentu dapat ditulis dalam bentuk notasi sigma dengan cara mencari rumus suku ke- n dari deret tersebut.. Tuliskan dalam bentuk

Barisan dan deret geometri diidentifikasikan berdasarkan ciri-cirinya, nilai unsur ke n suatu barisan geometri ditentukan dengan menggunakan rumus, jumlah n

e.. Tiga bilangan membentuk barisan aritmetika. Jumlah ketiga bilangan tersebut 21 dan hasil kalinya 280.. Tentukan suku ke-20 dan suku terakhir dari deret tersebut. Lembar