• Tidak ada hasil yang ditemukan

Majalah Detik Edisi 9

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Majalah Detik Edisi 9"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

EDISI 09 30 JANUARI 2012

penyesalan sopir

xenia maut

bima kembali

membara

surga yang tak

sempurna

wawanc

ara

mirand

a

sponsor

siasat judi

miranda

(2)

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Redaktur Pelaksana: Iin Yumiyanti Redaksi: Deden Gunawan, M Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati, Monique Shintami, Isfari Hikmat Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Geryaldy, Desy Purwaningrum Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769

---Direktur Utama: Abdul Rahman ---Direktur: Budiono Darsono, Nur Wahyuni Sulistiowati, Wishnutama Kusubandio, Andry S. Huzain, Warnedy Kritik dan Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75

kriminal

maafkan Saya, maafkan Saya

naSional

indiana Jones Banten

Permintaan maaf akhirnya disampaikan Afriyani Susanti, sopir Xenia maut, kepada keluarga 9 korban tewas yang ditabraknya.

Saat para pejabat hidup bermewah-mewahan, siswa di Banten harus beraksi bak Indiana Jones, bertaruh nyawa ‘hanya’ untuk ke sekolah.

FokuS

miranda Tersentuh Jua

KPK akhirnya menetapkan Miranda S Gultom sebagai tersangka baru kasus suap pemilihan DGS BI tahun 2004. KPK punya bukti kuat. Miranda lega, tapi minta tak ditahan.

BiSniS

Diminta Tak Panik Tapi Harga Terus naik

ekonomi

Gembira kepagian

PeoPle

agnes monica Berkilau di Brazil

inTerview

menteri PDT

Seni Dan HiBuran

Bila Profesor korea membela Pramoedya

alBum

megawati rayakan ultah ke-65

inTernaSional

Bad luck untuk Goodluck

Gaya HiDuP

Sehat Dengan Terapi ozon

wkwkwk

ribut Gara-Gara Patung Bahenol

Wawancar a

(3)

P

erayaan ulang tahun ke-65 Megawati dirayakan secara sederhana di kediamannya, Jl. Teuku Umar,  pada Senin 23 Januari 2012. Tidak ada pesta khusus menyambut ultah Megawati.

Acara yang digelar hanya berupa makan siang. Selain suami, Taufiq Kiemas dan keempat anaknya, M. Rizki Pratama, M. Pranada, Karina, dan Puan Maharani, seki-tar 50 orang yang hadir.

Pada kesempatan ini, Megawati ber-pesan agar kalangan muda PDIP sabar mengikuti proses yang ada, serta tetap menjaga kekompakan di partainya.

(Monique) 

D

uta Besar RI untuk AS Dino Patti

Dja-lal, membuka acara Indonesian Food Day di sekolah adopsi KBRI, J.C. Nalle Elementary School, Rabu 25 Januari 2012.

Dalam acara itu, 60.000 porsi makan-an Indonesia disajikmakan-an untuk sekitar 30.000 murid. Menu yang disiapkan be-ragam, seperti opor ayam, semur daging, sate ayam, orak arik sayuran, serta nasi uduk beras merah.

Program ini menjadi media positif untuk semakin memperkenalkan budaya Indonesia dan mendekatkan masyarakat kedua bangsa. Hadir dalam acara itu Di-rektur Food and Nutritions dari DC Public School, Jeffrey Mills.

(Monique)

M

enteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini menyerahkan bantuan Rp 7,2 miliar kepada Pemkab Lebak, Banten, Selasa, 24 Januari 2012.

Bantuan itu untuk membangun infra-struktur yang rusak akibat terjangan ban-jir, termasuk jembatan “Indiana Jones”.

Untuk sementara, jembatan “Indiana Jones” telah ditutup. Masyarakat serta siswa-siswi yang ingin menyeberang, dapat menggunakan rakit dan perahu karet, atau melalui jalan memutar. Se-mentara itu, pembangunan jalur alternatif memakan waktu sekitar 10 hari, dikarena-kan kondisi medan yang terjal.

(Monique)

album

Majalah detik 30 Januari - 4 februari 2012

Megawati Rayakan HUT ke-65

Rp 7,2 M untuk Jembatan

(4)

P

embaca majalah detik,   anda yang

terlewat edisi awal majalah detik atau edisi sebelumnya versi PDF kini tidak perlu bingung lagi. Mulai Kamis, 26 Januari 2012 www.majalahdetik.com telah hadir.

Website ini untuk menjawab banyaknya keluhan dan permintaan pembaca yang ketinggalan dan be-lum sempat mendownload edisi awal majalahdetik versi PDF.

Hadir

(5)

Majalah detik 09-15 Januari 2012

Dengan membuka www. majalahdetik.com,  pem-baca dapat langsung mendownload gratis edisi yang diinginkan, dari mulai edisi pertama terbit sampai dengan edisi terbaru.

Pembaca   juga bisa mencarinya di halaman In-deks jika ingin mencari edisi majalah detik berdasar-kan rentang waktu per bulan.

Selain itu, tersedia juga fitur komentar dan ber-bagi alias share ke media sosial (socmed) ber-bagi pem-baca yang ingin berbagi berita majalahdetik dengan jaringan pertemanannya.

Oh ya jangan lupa, majalah detik hadir setiap Sabtu pagi. Selain PDF, majalah detik hadir via iPad dan Android tablet

dengan tampilan lebih kinclong dan interaksi menyenangkan leng-kap dengan video dan audionya.

Kami berharap kehadiran  www.ma-jalahdetik.com  leng-kap dengan indeksnya akan membuat pemb-aca makin nyaman dan asyik menikmati sajian majalah ini.

Tentu saja, kami dalam usia yang masih sangat muda, belum jalan 2 bulan, akan terus berbenah dan memperbaiki diri dan melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan agar bisa memuaskan para pembaca. Maka itu kritik dan saran terus kami nantikan. Terimakasih dan salam.

(6)
(7)

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Fokus setelah miranda, lalu siapa?

Reporter: Irwan Nugroho

Miranda Tersentuh Jua

KPK aKhirnya menetaPKan miranda S Gultom SebaGai

terSanGKa baru KaSuS SuaP Pemilihan dGS bi tahun 2004.

KPK Punya buKti Kuat. miranda leGa, taPi minta taK ditahan.

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

(8)

I

rIng-IrIngan dua mobil mewah masuk ke sebuah rumah di Jl Sriwijaya, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Janu ari 2012, selepas siang. Mobil pertama, Toyota Alphard B 196 0M, berisikan si pemilik rumah, Miranda Swaray Gultom. Sedangkan mobil ke dua, Nissan Elgrand B 26 KL, dikendarai oleh pengacara nya, Dodi Suhartono Abdulkadir.

Seturunnya dari mobil berwar na hitam itu, Miranda, mantan Deputi Gubenur Senior Bank Indonesia (BI) itu, menyapa wartawan yang telah

menunggunya. Miranda bilang, baru saja pulang dari Yogyakarta. Namun, tidak dijelaskan dalam rangka apa dia plesir ke Kota Gudeg.

Seperti biasa, penampilan Miranda siang itu cukup glamor. Tetap dengan rambutnya yang dicat warna merah marun. Wajahnya juga tampak cerah dan si-kap tubuhnya terlihat santai. Padahal, beberapa jam sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan sosialita ini sebagai tersangka baru ka-sus suap pemilihan DGS BI yang dimenangkannya pada 2004.

Sebelum menanggapi keputusan KPK, Miranda bicara yang ringan-ringan. Misalnya, ia menunjukkan rumahnya yang sedang direnovasi. “Ini rumah saya, pintunya saja belum ada,” cetus Miranda.

Ia pun menawari wartawan makanan yang belum dikudapnya selama di pesawat dari Yogya. “Ada yang

Mantan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia, Miranda Gultom tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta.

(9)

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Fokus setelah miranda, lalu siapa?

mau?” ucap Miranda.

Miranda mengaku kaget ditetapkan sebagai ter-sangka dalam kasus suap DGS BI. Ia tak menyangka, sebab diri nya merasa sudah menjelaskan secara gamblang ke KPK. Namun, di sisi lain, ia juga lega. Sebab, masalah yang membelitnya segera selesai. “Ini kan sudah sejak 2008,” katanya.

Miranda menyampaikan permintaan khusus pada KPK agar tidak ditahan. Alasannya, selama ini, ia cukup koope ratif. Tiap kali dipanggil KPK selalu taat dan tidak pernah mangkir. “Saya berharap tidak ada keperluan untuk menah an saya,” harap Miranda.

l l l

KPK menetapkan Miranda sebagai tersangka setelah melalui ekspos yang mendalam. Adalah Ketua KPK Abraham Samad yang meng-umumkan status baru untuk Miranda itu. Menurut Abraham, KPK punya alat bukti yang cukup untuk menyeret Miranda ke muka hakim. Namun, “Kami tidak bisa ungkap sekarang,” kata Abraham.

Miranda dijerat dengan pasal 5 ayat 1 huruf b UU No 31/1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Miranda terancam hukuman minimal 1 ta-hun penjara dan maksimal 5 tata-hun. Di samping itu, lanjut Abraham, Miranda dapat dikenakan pasal pe-nyertaan pasal 55 ayat (1 ) dan (2) KHUP, sehingga hukumannya lebih berat.

Penetapan Miranda sebagai tersangka ini me-mang tinggal menunggu waktu setelah Nunun Nurbaetie tertangkap pada Desember 2011 di

Miranda menyampaikan

permintaan khusus pada

KPK agar tidak ditahan.

Alasannya, selama ini, ia

cukup kooperatif.

(10)

Thailand. Istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu diduga sebagai penyalur 480 lembar cek perjalan-an senilai Rp 24 Miliar kepada perjalan-anggota Komisi IX DPR 1999-2004 terkait pemenangan Miranda.

Di depan penyidik KPK, Nunun membongkar ket-erlibatan Miranda. Miranda pernah meminta bantu-annya untuk diperkenalkan kepada empat anggota DPR sebelum pemilihan DGS BI pada 8 Juni 2004. Empat anggota komisi keuangan itu adalah Endin J Soefihara, Udju Djuhaeri, Hamka Yandhu, dan Pas-kah Suzetta.

Permintaan itu disampaikan Miranda di rumah Nunun. Keduanya memang sudah bersahabat sejak lama. Adang, dalam jumpa pers setelah istrinya ter-tangkap, menunjukkan bukti-bukti kedekatan Nunun dengan Miranda berupa sejumlah foto mereka ber-tiga.

Di samping itu, diketahui pula Nunun pernah datang ke kantor Miranda bersama Direktur PT Wah-ana Esa Sejati Ari Malangjudo. Ari adalah

penyebar cek perjalanan yang beras-al dari Bank Artha Graha itu ke ang-gota DPR. Cek diserahkan kepada

fraksi melalui perwakilan mer-eka: Hamka Yandhu (Golkar),

Dudie Makmun Murod (PDIP), Endin J Soefihara (PPP), Udju

Djuhaeri (TNI/Polri).

Abraham Samad

Adang Daradjatun

ramses/detikfoto

(11)

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Fokus setelah miranda, lalu siapa?

Bukti keterlibatan Miranda dalam kasus itu tidak hanya dari Nunun. Salah satu indikasi paling penting adalah pertemuan antara Miranda dan Fraksi PDIP di Hotel Dharmawangsa, sebelum fit and proper test DGS BI. Pertemuan di ruang club Bimasena itu diini-siasi oleh Panda Nababan.

Salah seorang anggota FPDIP yang ikut waktu itu, Agus Condro, mengakui, dalam pertemuan itu, Miranda menyampaikan visi misi sebagai calon DGS BI. Setelah visi misi, berikutnya adalah janji untuk memberikan komisi setelah Miranda keluar sebagai pemenang.

“Pertemuan itu memang dike-hendaki, pertemuan yang sifatnya pemenangan pada calon tertentu,” ucap pengacara Agus, Firman Wijaya, kepada majalah detik.

Miranda menyangkal hal itu. Ia beralasan, pertemuan di Dharmawangsa penting sebab waktu untuk penyampaian visi misi di DPR amat singkat. Tak hanya dirinya, calon DGS BI yang lain pun ikut melakukan. “Saya bertemu dengan 15 anggota DPR dari PDIP dan didampingi dengan 4 orang ang-katan bersenjata (Fraksi TNI/Polri),” kata dia.

Firman menilai, bukti-bukti terbukanya peran Miranda sebetulnya sudah tuntas dari dulu. KPK Hanya mengulur-ulur waktu saja dan terlalu ber-main politis sehingga azas kecepatan hukum pun tak dianut lagi oleh KPK. Ia menilai KPK diskriminatif.

“Pak Agus Condro diperiksa itu sudah terang ben-derang. Saksi yang menyangkal kini sudah mengakui dan dihukum,” katanya.

(IYE)

Mantan Politisi PDI-P Agus Condro Prayitno

(12)

M

Iranda Swaray Gultom, merupakan perempuan pertama yang terpilih jadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia ( DGS BI). Bahkan di akhir kariernya di BI, ia berperan sebagai orang nomor satu di BI, setelah Boediono jadi cawapres SBY pada Pilpres 2009.

Di ujung kariernya, Miranda menorehkan prestasi yang layak diacungi jempol yakni menurunkan acuan suku bunga BI ke angka 6,75 persen. Ini merupakan rekor teren-dah sepanjang sejarah ekonomi In-donesia pada waktu itu.

Miranda yang lahir di Jakarta pada 19 Juni 1949, sejak kecil dike-nal jago matematika. Ia juga menyu-kai musik dan seni, namun saat ku-liah memilih jurusan ekonomi. Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya dari UI. Sementara gelar Master dan PhD di bidang ekonomi diraihnya dari Bos-ton University, AS.

Memulai karier pada 1973, seba-gai dosen di FE-UI dan saat tidak lagi aktif di BI, Miranda kembali

ak-tif mengajar di almamaternya itu. Ia juga pernah menjadi konsultan se-jumlah proyek Bank Dunia di Indo-nesia pada kurun 1991-1995.

Kariernya di pemerintahan pada 1993 dimulai sebagai Pembantu Asisten Menteri Menko EKKU- WASBANG hingga 1997 saat ditun-juk menjadi pimpinan konsultan dan Peneliti Utama peran perempuan dalam usaha mikro di Indonesia yang dilakukan USAID.

Persentuhannya dengan BI

ter-Berprestasi awalnya,

Berakhir di KPK

(13)

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Fokus setelah miranda, lalu siapa?

jadi pada 1997 saat menjabat se-bagai Deputi Gubernur BI hingga 2003. Pada 2003, Miranda turut dalam pemilihan Gubernur BI, namun kalah dari  Burhanuddin Abdullah.

Setelah itu Miranda menjadi Al-ternate Governor di Bank Pemban-gunan Asia untuk Indonesia. Pada 2004 Miranda maju sebagai calon Deputy Gubernur Senior BI bersaing dengan Budi Rochadi serta Hartadi Sarwono. Miranda menang setelah didukung 41 dari 54 anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004.

Ia dilantik menggantikan Anwar Nasution pada 4 Juli 2004. Jabatan DGS BI disandangnya sampai 2008. Saat Gubernur BI Boediono jadi cawapres SBY, Miranda ditunjuk sebagai Plt Harian Gubernur BI. Miranda pensiun pada 2009, dan di-gantikan Darmin Nasution.

Perempuan berdarah batak ini selalu tampil elegan. Ia selalu me-nyelaraskan warna bajunya dengan warna rambut dan cat kukunya. Rambutnya yang hampir selalu di-cat berwarna terang, tidak mem-buat penampilan penyuka barang-barang eksklusif ini menjadi norak. Pasalnya, Miranda memiliki penga-rah gaya pribadi.

Miranda juga dikenal memiliki selera tinggi, baik dalam pakaian maupun produk-produk lainnya. Ia hanya mengonsumsi barang- barang bermerk yang diproduksi secara terbatas. Sosoknya sering dijumpai dalam fashion show yang dihadiri kaum sosialita. Di forum se-perti inilah, konon Miranda bertemu dengan Nunun Nurbaetie yang telah terlebih dahulu ditetapkan menjadi tersangka kasus suap cek pelawat ini.

Seni dan fotografi merupakan kesukaan lain ibu satu anak ini. Di rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Miranda mengoleksi buku-buku seni klasik.

Perempuan yang kini berusia 62 tahun ini, juga senang mendengar-kan musik khususnya musik klasik. Kecintaannya pada musik, mem-buat pakar moneter ini tak segan mengeluarkan uang puluhan juta rupiah untuk membiayai Persatuan Paduan Suara Anak Indonesia (PAI).

Namun, semua kemewahan ini tampaknya tak lama lagi ha-rus di tinggalkannya. Pada Kamis 26 Januari 2012, KPK menetapkan Mi-randa sebagai tersangka suap cek pelawat. Biasanya, penetapan ter-sangka diikuti penahanan. (AMI)

(14)

Reporter: M Rizal, Isfari Hikmat & Deden Gunawan

“Kami menduga, ibarat main judi ternyata ada yang

main pinggiran. jadi taK tahu siapa yang masang. “

Siasat Judi Sponsor Miranda

ramses/detikfoto

L

angit Jakarta mendung Jumat pagi, 27 Januari 2012 itu. Tapi cuaca buruk itu tidak membuat surut Miranda S Gultom untuk beraktivitas. Pagi-pagi sekali mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) itu keluar dari rumahnya dengan mengendarai mobil Alphard B 169 OM.

“Ibu  pergi mengajar ke UI,” kata Yanto, penjaga rumah Miranda kepada majalah detik di rumah

(15)

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Fokus setelah Miranda, lalu siapa?

Miranda di Jl Sriwijaya Raya 14, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Tidak ada aktivitas berarti di rumah Miranda yang bercat putih dan dilingkari pagar setinggi 1,5 meter itu. Hanya terlihat 3 orang tukang yang sedang memperbaiki bagian belakang rumah Miranda.

Pengacara Miranda, Dodi Suhartono Abdul Kodir, mengatakan, meski telah ditetapkan sebagai tersangka, Miranda tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Apalagi, kata Dodi, saat ini Miranda belum menerima surat resmi dari KPK soal penetapannya sebagai tersangka kasus cek pelawat senilai Rp 24 miliar kepada sejumlah anggota Komisi Keuangan DPR periode 1999-2004.

“Tapi pada prinsipnya kami akan selalu siap dengan langkah-langkah yang akan diambil KPK,” ujar Dodi.

Namun yang pasti, penetapan tersangka terhadap Miranda menimbulkan secercah harapan kasus cek pelawat itu bisa terurai semua. Miranda dianggap tahu siapa penyandang dana untuk pemenangan dirinya sebagai DGS BI.

Agus Condro, orang yang pertama kali membongkar kasus cek pelawat itu, mengatakan, penetapan tersangka terhadap Miranda bisa jadi pintu masuk untuk memburu rente yang mensponsori suap. Sebab tidak mungkin ia menjadi penyumbang dana Rp 24 miliar yang digelontorkan ke sejumlah anggota DPR.

“Nilai suapnya saja kan yang ketahuan Rp 24 miliar. Kalau dilihat dari  penghasilan dia kan sekitar Rp 15 miliar. Masa nombok?” tanya pria yang kini sudah menghirup udara segar itu.

Tapi pada prinsipnya kami

akan selalu siap dengan

langkah-langkah yang

akan diambil KPK.

(16)

Menurut Agus, kekayaan Miranda pada 2001 yang dilaporkan ke Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN)  hanya sekitar Rp 6 miliar. Dengan asumsi itu, Agus menyangsikan harta Miranda bisa menembus di atas Rp 20 miliar pada Juni 2004.  Namun Agus mengaku tidak tahu siapa sponsor yang memodali pembelian cek pelawat itu.

Soal siapa sponsor Miranda, mantan Ketua Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein mempunyai jawabannya. Menurut Yunus, sponsor tersebut adalah bank-bank bermasalah. Salah satu deputi gubernur BI saat diperiksa KPK di PPATK pernah membuat pengakuan pemilihan deputi senior gubernur BI biasanya ada sponsor. “Biasanya sponsor-sponsor itu bank-bank bermasalah,” kata Yunus, salah satu anggota majelis eksaminasi kasus cek pelawat Indonesia Corruption Watch (ICW) di kantor ICW, Jl Kalibata Raya IV, Jakarta Selatan, Jumat, 27 Januari 2012.

Bagi Yunus, hal wajar jika ada pihak yang ingin menjadi sponsor seorang calon DGS BI. Dengan menjadi sponsor, seseorang bisa menguasai informasi dan akses dunia perbankan Indonesia.

“Apalagi BI banyak policy seperti open market operation, jual beli SBI (Sertifikat Bank Indonesia)

dalam rangka intervensi di pasar. Kalau informasi itu diperoleh tentunya bisa memberi

keuntungan. Orang jadi bisa mengambil keuntungan atau paling tidak

mencegah kerugian bagi dirinya,” imbuh Yunus.

Bila Yunus menilai wajar adanya sponsor, Miranda justru

Arifin Djaja

(17)

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Fokus setelah Miranda, lalu siapa?

mempertanyakan kenapa ada pihak yang mau mengeluarkan uang banyak untuk pemenangannya. Pasalnya, lanjut Dodi, fungsi DGS BI tidak langsung menyangkut ke dunia perbankan.

Yang menjadi urusan DGS BI hanya masalah mikro, yakni terkait inflasi atau suku bunga. Tidak menyentuh ke dalam kebijakan terhadap perbankan.

“Kami menduga, ibarat main judi ternyata ada yang main pinggiran. Jadi tak tahu siapa yang masang, “ kata pengacara Miranda, Dodi Suhartono. Miranda berharap pengadilan Tipikor yang akan mengungkap siapa sponsor cek pelawat itu.  

Tapi sumber majalah detik di KPK mengatakan KPK sudah mencium indikasi adanya sponsor dalam pemenangan Miranda. Tidak beda jauh dengan omongan Yunus, beberapa sponsor itu merupakan pengusaha perbankan nasional. Namun untuk menyeret para sponsor itu, kata sumber itu, KPK belum memiliki cukup bukti. KPK hanya punya keterangan satu saksi.

“Ada beberapa pengusaha perbankan yang ikut patungan untuk beli cek itu. Mereka kemudian memesan ke Artha Graha, yang kemudian ternyata Artha Graha membeli cek itu ke BII,” ujar sumber itu.

Sebelumnya KPK memang sudah memanggil sejumlah pihak swasta yang dianggap punya kaitan dengan cek pelawat tersebut. Salah satunya dari Bank Artha Graha yakni Kepala Kantor Cabang PT Bank Artha Graha Cabang Pemuda, Arifin Djaja, Kepala Divisi Treasury PT Bank Artha Graha, Gregorius Suryo Wiarso dan pegawai Bank Artha Graha bagian treasury, Suparno.

Pegawai Artha Graha diperiksa lantaran Artha Graha merupakan pembeli cek pelawat dari Bank BII

Nunun Nurbaetie

(18)

yang dibagikan kepada 30 mantan anggota DPR. Cek pelawat itu kemudian diberikan ke PT Wahana Esa Sejati milik Nunun Nurbaetie, istri mantan Wakapolri Adang Darajatun. Nah, dari kantor Nunun selanjutnya cek itu mengalir pada 30 anggota Komisi keuangan DPR yang berasal dari Fraksi PDIP, TNI/Polri, PPP, dan Golkar.

Bukan hanya Artha Graha, untuk memperjelas siapa pemilik dana yang dibagi-bagikan itu KPK juga sudah memanggil Direktur PT First Mujur Hidayat Lukman alias Teddy Uban. Namun Hidayat tidak kunjung datang memenuhi panggilan KPK.

Pemanggilan bos PT First Mujur itu terkait aliran cek pelawat dari Artha Graha. Pasalnya,   Bank Artha Graha membeli   480 lembar cek perjalanan dari BII   untuk PT First Mujur Plantation and Industry, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agro industri, terutama kelapa sawit.

Saat itu, PT First Mujur memerlukan cek pelawat untuk pembayaran uang muka pembelian lahan kelapa sawit 5.000 hektar di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Di mana, tanah tersebut dibeli dengan berpatungan dengan seorang bernama Fery Yen.

Kemudian, diketahui Fery Yen mengurus pembelian dan dia juga yang minta dibayar dengan cek pelawat berjumlah Rp 24 miliar yang nilainya masing-masing Rp 50 juta per lembar.

Cek yang seharusnya berada di tangan Fery

Yunus Husein

(19)

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Fokus setelah Miranda, lalu siapa?

kemudian sampai ke tangan PT Wahana Esa Sejati, perusahaan milik Nunun Nurbaeti yang saat ini sudah mendekam di rutan Pondok Bambu. Selanjutnya, dari perusahaan PT Wahana Esa Sejati, cek pelawat itu akhirnya mengalir ke anggota Komisi Keuangan DPR periode 1999-2004.

Namun Fery Yen tidak bisa dimintai keterangan karena meninggal pada 7 Januari 2007, sebelum kasus ini dibongkar Agus Condro. Nunun sendiri hingga kini juga belum mengungkap siapa sponsor

yang memberikan cek pelawat tersebut. Pengacara Nunun, Mulyaharja mengatakan kliennya tidak tahu soal sponsor cek pelawat.

“Dia hanya seputar memperkenalkan Miranda kepada anggota DPR, selanjutnya klien saya tak tahu menahu soal kelanjutan hubungan mereka,” kata Mulyaharja.

Sementara Presiden Direktur Grup Sinar Mas (GSM) Gandhi Sulistiyanto menampik pihaknya terlibat suap cek pelawat. Menurut Gandhi, perusahaan milik Eka Tjipta Wijaya ini tidak terbukti terlibat suap dalam beberapa kali investigasi yang dilakukan. “Nggak ada sama sekali,” kata Gandhi.

Kuasa hukum Bank Artha Graha Otto Hasibuan, juga memberikan bantahan. Menurutnya, Artha Graha tidak ada kaitan apa-apa dengan kasus cek pelawat.”Artha Graha tidak ada urusan apa-apa,” terangnya. (IYE)

Mantan terpidana kasus suap cek pelawat, Endin Soefihara

(20)

n

aMa Grup Sinar Mas (GSM) terseret-seret dalam kasus suap cek pelawat pemilihan DGS BI yang dimenangkan Miranda.

Berikut wawancara dengan Presiden Direktur Grup Sinar Mas Gandhi Sulistiyanto:

Bagaimana tanggapan Sinar Mas terhadap dugaan Sinar Mas group sebagai salah satu sponsor dalam kasus suap cek pelawat?

Nggak ada sama sekali, sudah dibuktikan dalam beberapa investi-gasi sebelumnya. Dugaan ini mun-cul karena yang beredar adalah cek BII. Sinar Mas terkait karena orang

tahunya Sinar Mas group adalah pe-milik dan pemegang saham BII. Pa-dahal saat kehadirannya itu sudah tidak lagi.

Kapan BII dilepas Sinar Mas group?

BII dilepas Sinar Mas 2001. Wak-tu iWak-tu dibeli oleh asing, dari Singa-pura, Temasek 2002.   Sedangkan kasus itu kan 2004. Sinar Mas su-dah nggak punya bank lagi waktu itu. Bukan pemilik saham BII lagi.

dok. detikfoto

Sinar Mas:

Kami Bukan Sponsornya

artha graha:

Kami tak terkait apa-apa

C

eK pelawat terkait suap pe-milihan GBS BI dibayar me-lalui rekening First Mujur di Bank Artha Graha. Namun Artha Graha membantah terlibat kasus suap ini.

Berikut wawancara dengan kuasa hukum Artha Graha Otto Hasibuan:

(21)

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Fokus setelah Miranda, lalu siapa?

Bagaimana tanggapan Anda atas dugaan Bank Artha Graha terkait suap pemilihan DGS BI?

Artha Graha tidak ada terkait apa-apa dalam kasus ini. Hanya ber-tindak sebagai bank profesional yang melayani nasabahnya. First Mujur membeli cek pelawat dari Artha Graha, Artha Graha tidak memiliki produk   itu. Kemudian Artha Graha memesan ke BII. Dari BII, diserah-kan ke PT First Mujur.

Siapa orang yang memesan cek pelawat itu?

Ya dari PT First Mujur. Kalau sia-panya, saya tidak bawa datanya. Saya sedang di perjalanan sekarang.

Siapa orang yang memesan cek ke BII?

Yang jelas orang dari Artha Gra-ha. Tapi saya tidak ingat.

Siapa saja yang telah dipang-gil sebagai Saksi dari pihak Artha Graha?

Sudah cukup Banyak itu. Yang terakhir saya  lupa siapa. Dia dipang-gil waktu saya sedang di luar negeri.

ugm.ac.id

(22)

Reporter: M Rizal, Isfari Hikmat & Deden Gunawan

Pengacara keluarga nunun, Mulyaharja MeMbantah kabar adang sedang dibidik kPk. kata Mulyaharja, adang tidak akan terseret. lalu siaPa?

Selanjutnya, Adang Atau Siapa?

P

erjAlAnAn dari Yogyakarta menuju

Jakarta, Kamis 26 Januari 2012, terasa sangat melelahkan bagi Miranda S Gultom. Bukan hanya capek karena melakukan perjalanan jauh, Miranda juga merasa kaget karena hari itu ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Miranda mengetahui kabar itu menjelang siang. Adalah Yonas Sihaloho, pengacara kenalan Miranda

(23)

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Fokus setelah Miranda, lalu siapa?

yang membawa kabar itu. Usai mendapat kabar itu, Miranda menelepon pengacaranya, Dodi Suhartono Abdulkadir.

Miranda mengaku heran dengan penetapan dirinya sebagai tersangka. Sebab, kata Dodi, dari keterangan yang disampaikan Miranda kepada penyidik dan persidangan, tidak satu pun yang menyatakan Miranda mengetahui adanya pemberian cek pelawat, termasuk pernyataan Nunun.

“Ibu Miranda memang kenal dengan Ibu Nunun, tapi tidak tahu soal cek pelawat itu. Jadi, kami tidak melihat ada tanda-tanda itu, (bakal jadi tersangka),” jelas Dodi.

Keheranan Miranda atas penetapan dirinya sebagai tersangka merupakan hal yang wajar. Ia tentu tidak menduga jabatan Deputy Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) bakal menyeretnya ke KPK. Ia sebenarnya sudah enggan untuk mencalonkan diri sebagai DGS BI, apalagi dia sebelumnya telah kalah dalam pencalonan Gubernur BI.

“Bayangkan setelah dicalonkan menjadi guber-nur lalu menjadi deputi guberguber-nur senior, kan enggak enak. Tapi saya memakai nalar jernih, bahwa ini se-bagai suatu kepercayaan penuh dari Ibu Presiden,” kata Miranda saat berbincang dengan majalah detik dan Trans7 di kampus UI, Jumat, 28 Januari 2012.

Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan membenar-kan Megawati saat itu memang merestui pencalonan Miranda sebagai DGS BI. Dukungan Mega sebagai Ketua Umum PDIP, bukan sebagai presiden.

Ibu Miranda memang kenal

dengan Ibu Nunun, tapi tidak

tahu soal cek pelawat itu.

Jadi, kami tidak melihat ada

tanda-tanda itu, (bakal jadi

tersangka).

(24)

Namun ditegaskan Trimedya, soal suap dalam pencalonan itu, PDIP sama sekali tidak tahu. “Ma-salah duit itu kita sama sekali tidak tahu. Kontek-snya dukungan sebagai calon DGS BI bukan konteks uang,” kata Trimedya.

l l l

Miranda boleh saja menyatakan heran dengan penetapan dirinya sebagai tersangka. Namun KPK mengaku punya bukti-bukti kuat sekalipun belum membuka bukti-bukti itu.

Informasi yang di-himpun majalah detik, penetapan status Mi-randa terkait dengan pertemuan di Hotel Dharmawangsa, sebe-lum uji kelayakan DGS BI dilakukan DPR kala itu.

Dalam pertemuan di ruang Dwarawati, Hotel Darmawangsa, pada 29 Mei 2004 itu, hadir semua anggota Fraksi PDIP. Dan dalam kesaksiannya di persidangan Miranda men-gakui sebagai pihak yang membayar  tagihan sebe-sar Rp 1,3 juta untuk akomodasi di pertemuan itu.

Selain itu, ada dugaan pula bukti keterlibatan Mi-randa berlatar pertemuan dirinya dengan anggota Fraksi TNI/Polri, yakni   Udju Djuhaeri, R. Sulistiyo, Darsup Yusuf, dan Suyitno di kantor Miranda, Niaga Tower, Jalan Sudirman.

“Dalam pertemuan di kantor Miranda itu kabarnya Adang Daradjatun, ikut hadir,” kata sumber di KPK.

Pimpinan KPK

(25)

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Fokus setelah Miranda, lalu siapa?

Saat bersaksi di KPK   pada April 2010, Miranda juga mengakui pertemuan di Niaga Tower itu. Hanya saja ia mengaku lupa siapa yang menggagas perte-muan itu.

Sumber majalah detik mengatakan, kehadiran Adang dalam beberapa pertemuan antara Miranda dan anggota Fraksi TNI/ Polri, tetap menjadi pantau-an KPK. Adpantau-ang diduga ikut terlibat dalam “proyek” pengamanan Miranda sebagai DGS BI.

“Tapi kita baru dapat keterangan dari satu saksi saja. Mungkin bukti-bukti akan terus kita cari,” ujar sumber di internal KPK itu. Bahkan sumber itu men-gatakan, bila bukti sudah di tangan ada kemungkinan Adang atau ada pihak lain yang  akan menyusul

Mi-randa dan Nunun sebagai ter-sangka.

Pengacara keluarga Nunun, Mulyaharja membantah kabar Adang sedang dibidik KPK. “Se-tahu saya Pak Adang tidak KPK. “Se-tahu menahu soal masalah itu,” tegasnya.

Menurut Mulyaharja, Adang tidak akan terseret karena sampai saat ini tidak ada tindakan apapun dari KPK terhadap mantan Wakapolri tersebut. “Jadi kabar itu (Adang calon tersangka) tidak benar lah,” katanya.

Sementara Adang saat dihubungi majalah de-tik tidak memberikan tanggapan. Di ujung telepon seorang pria yang mengaku ajudannya mengatakan, Adang sedang berada di Padang, Sumatera Barat.

l l l

Penetapan Miranda sebagai tersangka memang bukan berarti tugas KPK dalam kasus cek pelawat

Tapi kita baru dapat

keterangan dari satu saksi

saja. Mungkin bukti-bukti

akan terus kita cari.

(26)

usai.   Masih ada keping puzzle dari kasus ini yang harus dicari. Misalnya, motif dan siapa penyandang dana dalam suap kepada para anggota dewan ini.

Dua tersangka pemberi, Miranda dan Nunun, tidak mungkin menggelontorkan uang sebanyak Rp 24 miliar, hanya untuk pemenangan DGS BI. “Siapa sponsornya harus dibongkar. Begitu juga dengan motif pemberian itu,” papar Peneliti dari Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM, Hifdzil Alimini.

Mengungkap siapa sponsor kasus cek pelawat memang menjadi penting. Kalau hanya mentok di Nunun dan Miranda saja akan terasa hambar. “Yang terpenting saat ini siapa yang harus menyusul men-jadi tersangka,” tegas aktivis ICW Adnan Topan Hu-sodo.

(IYE)

antara/iwan

Mantan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia, Miranda Gultom tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta.

(27)

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Fokus setelah Miranda, lalu siapa?

8 Juni 2009

KPK menetapkan 4 mantan ang-gota DPR yakni Udju Djuhaeri, Hamka Yandhu, Dudhie Makmun Murod, dan Endin Soefihara sebagai tersangka.

Dudhie, Endin, dan Udju divonis 2 tahun penjara dan denda Rp 100 juta pada 17 Mei 2010 dan kini sudah be-bas. Sementara Hamka Yandu divonis 2,5 tahun dan denda Rp 100 juta. Ia pun sudah bebas.

Agustus 2008

Agus Condro mengaku menerima Rp 500 juta tidak lama setelah Miranda Gultom memenangi kursi DGS BI. Agus menyebut nama politisi PDIP Diah Bu-diningsih, William Tutuarima, Matheus Formes dan M Iqbal ikut menerima suap. Menurut Agus, Dudhie Makmun Murod adalah orang yang membagikan uang Rp 500 juta dari Miranda kepada para anggota dewan.

KPK menetapkan 26 mantan anggota DPR sebagai tersangka, yakni: Max Moein (FPDIP), Agus Prayitno Condro (FPDIP) , Daniel Tandjung (FPPP), Panda Nababan (FPDIP), Pazkah Susetta (FPG/mantan Kepala Bapenas), Poltak Sitorus (FPDIP), Anthony Zeidra Abidin (FPG), Willem Tu-tuarima (FPDIP), Ahmad Hafiz Zawawi (FPG), Marthin Bria Seran (FPG), Bobby Suhadirman (FPG), Rusman Lumban-toruan (FPDIP), Muhammad Nurlif (FPG/ Anggota BPK), Asep Ruchimat Sudjana (FPDIP), Kamarullah (FPG), Baharuddin Aritonang (FPG/mantan anggota BPK),

Henky Baramuli (FPG), Sofyan Usman (FPPP), Engelina Patiasina (FPDIP), M Iqbal (FPPP), Budiningsih (FPDIP), Jefri Tongas (FPDIP), Ni Luh Mariani (FPDIP), Sutanti Pranoto (FPDIP), Soewarni (FPDIP), dan Marheos Pormes (FPDIP).

Jefrey Tongas Lumban dan Poltak Sitorus meninggal dunia sebelum vonis dijatuhkan. Sementara 24 politisi lainnya divonis dengan hukuman bervariasi dari 1 tahun 3 bulan hingga 1 tahun 8 bulan pada Juni 2011. Kecuali Agus Condro yang bebas bersyarat sejak Oktober 2011, para politisi itu hingga masih menjalani hukuman.

1 September 2010

K

ASuS suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI)

bukanlah kasus biasa. Selain melibatkan banyak orang, kasus ini juga membutuhkan waktu panjang untuk membongkarnya. Bahkan kini, sudah hampir empat tahun, semua belum juga beres.

Setelah Miranda S Gultom resmi ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis 26 Januari 2012, kini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siap menguak sosok di balik perempuan yang menjabat sebagai DGS BI tersebut.

Berikut perjalanan kasus yang dimulai dari 2008 hingga sekarang:

(28)

23 Mei 2011

Nunun Nurbaetie selaku orang yang memberikan uang kepada para anggota DPR ditetapkan sebagai ter-sangka. Namun Nunun keburu kabur keluar negeri

Desember 2011

Nunun ditangkap di Bangkok, Thailand.

9 Januari 2012

KPK memeriksa Ari Malangjudo, kurir pembawa cek pelawat terkait pe-milihan DGS BI. Selain Ari, juga diperik-sa Direktur Keuangan PT First Mujur, Budi Santoso, diperiksa KPK terkait kesaksian yang menyebut cek pelawat senilai Rp 24 miliar dibeli oleh PT First Mujur Plantation & Industry dari Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk. Cek itu dibayar melalui rekening First Mujur di Bank Artha Graha.

26 Januari 2012

Miranda ditetapkan sebagai ter-sangka.

KPK akan menelusuri siapa sosok di balik Miranda yang diduga meru-pakan penyokong cek perjalanan yang dibagikan untuk anggota DPR. Siapa dia?

17 Januari 2012

Adang Daradjatun diperiksa KPK. Dalam pemeriksaan Adang ditanya mengenai Miranda. Selain Adang, hari itu juga diperiksa Direktur Kepatu-han PT Bank Artha Graha, Witadinata Sumantri.

KPK sebelumnya juga telah memeriksa Kepala Kantor Cabang PT Bank Artha Graha Cabang Pemuda, Ari-fin Djaja, Kepala Divisi Treasury PT Bank Artha Graha, Gregorius Suryo Wiarso dan pegawai Bank Artha Graha bagian treasury, Suparno.

(29)

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Fokus setelah Miranda, lalu siapa?

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Miranda S Gultom:

Awalnya Saya

Enggan Dicalonkan

Waktu dicalonkan aWalnya Saya aGak enGGan. tapi Saya

MeMakai nalar jernih, bahWa ini SebaGai Suatu kepercayaan

penuh dari ibu preSiden.

Reporter: Isfari Hikmat

(30)

M

irAnDA S Gultom mengaku masih tenang-tenang saja meski sudah ditetapkan sebagai tersangka suap pemilihan Dewan Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI). Ia bahkan meminta keluarganya agar tidak bersedih.

Penetapan tersangka membuat Miranda ka-get tapi lega. Ia yakin ia tidak bersalah karena tidak melakukan apa-apa untuk pemenangan dirinya se-bagai DGS BI.

“Saya tidak meminta orang untuk memberikan uang, mensponsori, atau menjanjikan apapun,” kata Miranda.

Berikut petikan wawancara reporter majalah detik Isfari Hikmat dan Reporter Trans7 dengan Miranda S Gultom usai menjadi promotor dalam si-dang doktor di UI:

Bagaimana tanggapan ke­ luarga setelah status Anda dinaikkan sebagai tersangka?

Saya sudah minta jangan ada yang bersedih, karena saya yakin tidak melakukan apa-apa. Saya tidak meminta orang untuk memberikan uang, mensponsori, atau menjanjikan apapun. Saya rasa memang berat se-bagai tersangka, saya tetap tenang karena saya tahu tidak melakukan apa-apa.

Lalu, apa yang Anda ketahui terkait permasalah­ an yang terjadi?

Yang saya ketahui, terbukti ada cek pelawat, yang saya ketahui ada beberapa puluh anggota DPR yang

(31)

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Fokus setelah Miranda, lalu siapa?

dihukum untuk menerima gratifikasi, yang saya keta-hui Bu Nunun sekarang menjadi tersangka.

Kaitannya dengan Anda?

Saya kurang jelas juga kalau kaitannya dengan saya, apa permasalahan yang terjadi. Adanya cek pelawat itu baru saya ketahui Agustus 2008 saat Agus Condro membuka itu ke publik. Yang saya ketahui hanyalah di dalam proses pemilihan deputi gubernur

senior, saya mengikuti fit

and proper test.

Ada pertemuan khu­ sus sebelum mengikuti fit and proper test?

Sebelum fit and

proper test, saya

melaku-kan pertemuan dengan dua fraksi.

Kenapa hanya dua fraksi?

Karena memang dua fraksi tersebut yang waktunya cocok, yaitu PDIP dan angkatan ber-senjata. Tidak berdua-dua, pertemuan terbuka, berlima belas dan berempat.

Yang menjadi pembahasan?

Yang saya sampaikan adalah misi visi saya, satu. Kedua bahwa saya enggan mengikuti fit and proper test bila yang ditanya adalah pertanyaan pribadi dan keluarga yang ditonjolkan. Seperti halnya yang diton-jolkan saat saya mengikuti pemilihan calon gubernur 2003, justru yang paling dominan adalah pertanyaan mengenai masalah keluarga. Saya mengikuti fit and

Rumah Miranda m rizki/detikfoto Tap untuk mendengarkan wawancara Miranda.

(32)

proper test itu sebagai seorang profesional.

Apakah Anda yakin dengan kemampuan Anda? Kalau Anda tanya saya, apakah saya yakin bahwa saya patut terpilih. Dengan kredensi saya, dengan pengalaman saya, dengan pendidikan saya, saya pa-tut dipilih. Sehingga sewaktu saya terpilih, saya tidak merasa aneh. Pada waktu saya tidak terpilih sebagai gubernur BI pada 2003 saya justru merasa aneh, ada apa?

Bagaimana selanjutnya Anda dapat terpilih se­ bagai deputi gubernur senior BI?

Pada 2004 waktu saya terpilih, saya pikir logislah, pada 2003 saja saya sudah dicalonkan untuk menjadi Gubernur (BI), masa untuk suatu rank yang lebih ren-dah saya tidak pantas.

Ada tanggapan mengenai penurunan status dari mencalonkan sebagai gubernur menjadi deputi gu­ bernur?

Awalnya saya pada waktu dicalonkan agak enggan, Anda bayangkan sudah pernah dicalonk-an menjadi gubernur lalu menjadi deputi gubernur senior, kan enggak enak. Tapi saya memakai nalar jernih, bahwa ini sebagai suatu kepercayaan penuh dari Ibu Presiden. Bukan menyombongkan, tapi saya diberi Tuhan talenta pengetahuan di bidang Bank Sentral, jadi saya terima.

Lalu apa yang menjadi motivasi anda?

Tidak ada motivasi untuk memenangkan apa-pun, motivasi saat menyampaikan fit and proper test adalah untuk menunjukkan saya pantas diterima. Kalau bukan saya yang terpilih, saya justru bertanya-tanya.

Apakah karena terkejut karena sudah membayar untuk diterima?

Tap untuk mendengarkan wawancara Miranda.

(33)

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Fokus setelah Miranda, lalu siapa?

Tidak ada niat saya sedikit pun, bahkan tidak ter-pikirkan untuk membayar orang agar memilih saya. Dan tidak terpikirkan. Rasa percaya diri saya terlalu besar, bahwa yang harus saya tunjukkan adalah pro-fesionalisme saya, bukan permainan uang.

Namun ada yang mengaku menerima uang setelah anda terpilih?

Bisa anda bayangkan terkejutnya saya pada 2008, saat saya terlena-lena di hari Minggu, Agus Condro menyebut seperti itu. Tetapi karena saya yakin, tidak pernah meminta orang untuk memberikan uang, meminta orang untuk mensponsori, tidak pernah juga memberikan janji kalau terpilih nanti, saya akan memberikan apa. Saya berjalan tenang.

Sejak saat itu Anda jarang terlihat?

Kalau sejak 2008 saya berjalan tenang dan tidak terlihat panik, itu bukan karena saya sok tahu. Tetapi karena saya memahami dan menghormati hukum. Saya diam selama ini bukan karena saya takut. Ba-nyak yang menawarkan saya untuk talkshow dan se-bagainya (saya tidak mau) bukan karena takut, tapi karena saya menghormati lembaga ini (KPK).

Anda diam tapi opini publik berkembang terus? Saya tidak ingin terdistorsi dengan pernyataan-pernyataan saya, kalau Anda lihat saya tidak pernah memberikan pernyataan apapun yang substantif. Kalau pernyataan door stop di depan KPK tentu saya jawab. Ada pertanyaan digiring apa pertanyaan di dalam, saya pikir tidak elok, saya menghormati  lem-baga yang terhormat ini. (IYE)

Tap untuk mendengarkan wawancara Miranda.

Tidak ada

niat saya

sedikit pun,

bahkan tidak

terpikirkan

untuk

membayar

orang agar

memilih saya.

(34)
(35)

nasional

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

nasional

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Reporter: Bahtiar Rifai

Saat para pejabat

hidup

bermewah-mewahan,

SiSwa-SiSwi di banten haruS

berakSi bak indiana

joneS, bertaruh

nyawa ‘hanya’ untuk

ke Sekolah.

Malunya

‘Indiana Jones’

(36)

J

eMbatan gantung Ciwaru sungguh mengerikan. Posisinya miring, tiang di kedua ujungnya patah dan tali besi sebagian putus. Di bawah jembatan sepanjang 94 meter itu, air sungai mengalir deras.

Seorang bocah perempuan kecil berayun-ayun di atas jembatan itu. Sepatu model balet berwarna hi-tam membalut kaki kecilnya. Tas selempang meling-kari badannya.

Mata bocah itu tidak hentinya mengawasi langkah kakinya. Terpeleset sendikit, maka, byurr, ia akan ter-cebur ke sungai yang berjarak 3 meter dari jembatan.

Di tengah jembatan, ia berhenti mengambil nafas. Wajahnya keta-kutan.

Syukurlah, akh-irnya tantangan mengerikan itu, mam-pu dilewati bocah kecil itu. “Tadi takut banget. Deg-degan,” kata Tati, bocah pemberani itu kepada majalah de-tik Sabtu, 21 Januari 2012.

Siang itu, Tati baru pulang dari sekolahnya, SD Pa-sir Tanjung 2, Kecamatan Lebak, Banten. Siswi kelas 5 ini harus menyeberangi sebuah jembatan gantung untuk pulang ke rumahnya di Kampung Ciwaru, Desa Sangiang Tanjung, Lebak. Begitu pula untuk berang-kat ke sekolah.

Aksi bertaruh nyawa itu sudah dilakoni Tati dan teman-sejak Jembatan Ciwaru rusak berat akibat air kali Cisimeut meluap pada 14 Januari 2012.

Bertaruh nyawa di jembatan gantung (reuters)

(37)

nasional

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Tati dan teman-temannya sebetulnya dilarang oleh guru mereka untuk menyeberangi jembatan itu karena berbahaya. Namun, larangan itu tidak dip-atuhi. Sebab, Jembatan Ciwaru adalah satu-satunya jalan yang harus dilalui bila tak ingin terlambat ke sekolah.

Desa Sangiang Tanjung dan Pasir Tanjung di Ke-camatan Lebak memang bertetangga. Namun, ked-uanya dipisahkan oleh sungai besar. Ada jembatan lain yang bagus di Desa Sabagi, namun warga harus memutar cukup jauh dan melewati hutan-hutan.

Siswa SMP 6 Rangkas Bitung yang tinggal di San-giang Tanjung bahkan harus berjalan kaki selama 2 jam bila tidak mau melewati jembatan gantung ru-sak itu. Tidak ada kendaraan umum yang melintas di kampung mereka. “Kalau lewat Sabagi mah jauh banget,” ucap Syifa, pelajar kelas IX SMP 6 Rangkas

Bitung.

***

Kisah perjuangan Tati dkk di Lebak, yang berjarak 90 Km dari Jakarta, itu, menghiasi halaman media massa. Tidak cuma di dalam negeri, foto-foto anak-anak kampung yang tengah bergelayutan di jembatan itu pun menyebar hingga ke mancanegara.

Media Inggris, Daily Mail, bahkan me-nyebut kondisi memperihatinkan itu mirip adegan film terkenal “Indiana Jones And The Temple Of Doom”. Di film itu, tokoh utama Indiana Jones harus menakluk-kan berbagai rintangan untuk menemu-kan harta karun, termasuk menyeberangi jembatan gantung yang putus.

Menyebrangi jembatan gantung rusak untuk pergi ke sekolah (detikfoto)

(38)

Karena ramai menjadi perbicangan, seperti biasa, para pejabat yang malu pun baru turun tangan. Bu-pati Lebak Mulyadi Jayabaya melihat ke lokasi pada 20 Januari 2012, seminggu setelah kondisi itu dibiar-kan. Mulyadi berjanji membuat jembatan permanen buat warga.

Menurut Sekretaris Desa Sangiang Tanjung, Hasanuddin, pasca kedatangan bupati, saat ini dise-diakan rakit buat warga menyeberang. Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengerahkan dua perahu karet untuk mendu-kung transportasi warga.

Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini pun menyumbang Rp 7,2 miliar. Ia akan membangun jalur alternatif dari Kampung Ciwaru ke jalan utama yang permanen. Panjang jalur alternatif itu, kata Hasanuddin, 400 meter.

Ketua RT Ciwaru, Rohana, mengatakan, tidak memadainya infrastruktur di daerahnya sudah ber-langsung lama. Jembatan Ciwaru sendiri setidaknya sudah dua kali ini putus. Pertama, pada tahun 2007, lalu, kedua, tahun 2009.

Tambah menyedihkan, sebab dana pembangu-nan jembatan itu sebagian besar dibiayai oleh ma-syarakat sendiri. Pemer-intah daerah setempat cuma menyediakan besi penyangga dan tali besi. “Biaya perbaikan dan penambahan papan pijak juga dilakukan masyara-kat,” kata Rohana kepada majalah detik.

(WAN/IYE)

Kementerian PDT-RI memberikan bantuan (detikfoto)

(39)

Majalah detik 30 Januari - 4 februari 2012

Sebenarnya ada jembatan yang berjarak Sekitar 100 meter di Sebelah utara

jembatan indiana joneS, yang maSih baguS. tapi namanya anak Sekolah, kita

tak biSa menyalahkan mereka.

H

ampir 67 tahun Indonesia merdeka, namun kenyataannya, banyak daerah yang masih tertinggal. Hingga awal 2012, tercatat 183 kabupaten yang masih tergolong sebagai daerah tertinggal.

Pertumbuhan perekonomian yang tidak merata serta pembangunan infrastruktur yang tidak seim-bang, mengakibatkan daerah-daerah itu mengalami kesulitan untuk menyamai pertumbuhan perekono-mian daerah lainnya.

Reporter: Monique Shintami

Menteri PDT:

Kita Tak Bisa

Salahkan

‘Indiana Jones’

IntervIew

(40)

Lebak dan Pandeglang, Banten, yang notabene hanya berjarak tempuh sejauh 200 kilometer dari kota Ja-karta, termasuk dalam kategori daerah tertinggal.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Berikut hasil wawancara reporter majalah detik, Monique Shin-tami, dengan Menteri Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) Ir. H.A Helmy Faishal Zaini:

Bagaimana tanggapan Anda mengenai rusaknya jembatan di kabupaten Lebak, Banten, yang tetap

digunakan oleh anak-anak untuk menuju ke sekolah?

Saya ingin menjerni-hkan, dulu. Saya ke sana dan meninjau lokasi. Dan di sana itu ternyata untuk jembatan gan-tung itu rusak karena longsor dan banjir ta-nahnya bergeser sekitar 30 meter. Kerusakan karena bencana tidak bisa dielakkan.

Saya mengimbau kepada pemerintah daerah, ka-lau ada jembatan yang rusak karena bencana, hen-daknya pemerintah daerah membuat penutupan.

Selain larangan, ada solusinya juga. Sebenarnya ada jembatan yang berjarak sekitar 100 meter di se-belah utaranya, ada jembatan besar selebar 6 me-ter yang bisa dilalui mobil juga. Karena jembatan itu pasti dibangun dua macam, yang satu ukuran kecil, seperti jembatan Indiana Jones yang rusak itu, dan

(41)

Majalah detik 30 Januari - 4 februari 2012

jembatan besar yang dapat dilalui mobil.

Tapi namanya anak sekolah, kita tidak bisa me-nyalahkan mereka (anak-anak yang bertaruh nyawa bak Indiana Jones). Karena anak sekolah juga in-gin jalan cepat. Untuk itu akan dibangun jembatan, kerjasama dengan Krakatau Steel. Pemerintah dae-rah menginginkan agar jembatan baru yang akan dibangun ini merupakan jembatan permanen dengan tingkat ketahanan yang lebih tinggi.

Diperkirakan waktu pembangunan antara 30 hingga 90 hari. Jembatan permanen yang di ba ng un dengan konstruksi baja. Memang ada beberapa

daerah yang tingkat kerawan an bencananya cukup tinggi. Seperti di kabupaten Lebak, Banten, daerah rawan banjir.

Ada kabupaten yang dalam satu tahun, bisa terjadi dua sampai tiga kali banjir, bahkan ka-lau sampai dalam satu tahun tidak terjadi ban-jir, itu aneh. Untuk itu dibutuhkan adanya bendungan.

Telah direncanakan pembangunan bendungan seluas 2.100 hektar yang akan meng-cover wilayah Banten dan sekitarnya. Bendungan ini dalam ke-adaan paceklik dapat digunakan sebagai bendungan untuk mengairi sawah, dan kalau banjir bisa menjadi kanal. Pembangunan bendungan ini membutuhkan biaya yang cukup besar, karena butuh biaya untuk

(42)

Berkaitan dengan jembatan ala “Indiana Jones” di Lebak, Banten, yang terkesan baru ditangani setelah diangkat oleh media luar negeri, bagaimana tanggapan Anda?

Sebenarnya tidak. Banyak media nasional yang mengangkat masalah-masalah seperti ini sebelumnya. Dan ke-tika kami tahu ada in-frastruktur yang rusak, saya langsung meng-hubungi gubernur dan pemda setempat. Bisa tidak mereka memper-baiki itu. Dan itu terus saya pantau.

Kalau memang tidak sanggup, saya kirim tim ke sana untuk melaku-kan observasi. Karena kita melakumelaku-kan perbaimelaku-kan bu-kan hanya saat kejadian. Tapi dari pra, ketika perbaik-an dperbaik-an paska. Untuk memastikperbaik-an agar perbaikperbaik-an in-frastruktur yang dilakukan dapat bermanfaat untuk jangka panjang.

Hingga saat ini, bagaimana peta penyebaran daerah tertinggal di Indonesia?

Saat ini terdapat 183 kabupaten. 70% di kawasan timur Indonesia. Di pulau Jawa tinggal 9 daerah, 2 di Banten, yaitu kabupaten Lebak dan Pandeglang. Di Jawa Barat, yaitu Garut, Sukabumi, Bangkalan, Sam-pang, Pamekasan, Bondowoso. Di pulau Sumatra, terdapat 48 kabupaten, dan sisanya di kawasan

(43)

Majalah detik 30 Januari - 4 februari 2012

Indonesia bagian timur.

Kabupaten Lebak, Banten, merupakan daerah yang dekat dengan ibukota, namun mengapa masih menjadi daerah tertinggal?

Karena faktor karakteristik daerah yang masyara-katnya tersebar, terpencil di beberapa dusun dan yang kedua adalah masalah rawan bencana. Misal-nya seperti di Aceh, Nias dan Gunung Sitoli, itu adalah daerah tertinggal. Itu karena daerahnya rawan ben-cana. Untuk itu presiden menekankan untuk penan-ganan daerah rawan bencana karena kita tidak bisa mengelak dari bencana.

Upaya apa yang di-lakukan untuk mem-perbaiki kondisi daerah tertinggal seperti apa?

Yang kami upayakan dengan mendorong percepatan infrastruk-tur, jalan, komunikasi, pendidikan, kesehatan. Kemudian yang kedua, dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan cara peningkatan poten-sial daerah yang dimiliki.

Dana yang digunakan untuk pembangunan dae-rah tertinggal berasal dari mana?

Dana itu berasal dari fungsi koordinasi serta be-berapa perumusan kebijakan. Di sini saya lebih pro-aktif. Selain itu, harus ada kebijakan afirmatif untuk daerah tertinggal. Untuk itu, saya telah menemukan caranya. Ada yang disebut dengan Dana Alokasi

(44)

pusat kepada daerah tertentu dengan program khu-sus. Disebutkan dalam peraturan pemerintah, yang masuk dalam daerah tertentu yaitu Papua, Papua Barat, dan seluruh daerah tertinggal. Alokasi DAK sekitar Rp 23 hingga 25 triliun per tahun. Dari jum-lah tersebut, yang digunakan untuk daerah terting-gal baru 35 hingga 40%. Jadi bayangkan jika seluruh DAK bisa untuk daerah tertinggal. Yang PAD-nya Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar, jika dibantu dengan DAK, maka akan sangat cukup.

Dari Kementrian PDT sendiri, berapa anggaran dana yang dimiliki untuk pem-bangunan daerah tertinggal?

Kalau PDT, anggaran yang disediakan kurang lebih Rp 1 triliun per- tahun. Bisa disebut kurang, bisa disebut cukup , tergantung situasinya.

Bagaimana kondisi dan situasi pendidikan di daeerah tertinggal?

Masih harus dibenahi. Pengajar, sarana pendidik-an, infrastruktur jalpendidik-an, itu masih kurang memadai. Untuk itu saya kerjasama dengan Kementerian Kes-ehatan untuk mengirim beberapa bidan dan parame-dik, untuk dikirim ke daerah tertinggal. Sama halnya dengan tenaga pengajar. Presiden menyampaikan kepada saya agar memastikan aspek penting FCS, yaitu food, clinic dan school. (NIQ)

(45)

nasional

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

nasional

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Reporter: Bahtiar Rifai & Irwan Nugroho

Kesal Disebut

Tim Sukses Ical

“Ical sendIrI mungkIn jengkel

dIbIlang-bIlang kayak begItu,”

(46)

K

eTua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD akhir-akhir ini sedikit pusing. Pasalnya, ia disebut-sebut telah menduduki posisi penting untuk pemenangan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam Pilpres 2014.

“Namanya isu kok dikembangkan? Dari mana?” ujar Mahfud saat ditemui majalah detik di ruang ker-janya, Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta. Sejumlah sumber di internal Golkar membisikkan Ical telah merangkul Mahfud untuk Pilpres 2014. Ical kerap mengundang Mahfud untuk berdiskusi tentang peta politik. Hadir pula dalam diskusi-diskusi itu Jen-deral (Purn) Luhut Pandjaitan.

Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Golkar Akbar Tandjung membenarkan Mahfud masuk di tim inter-nal Ical. Bersama Mahfud, didapuk juga dalam tim itu Khofifah Indar Parawansa dan Muslim

Abdurrah-man. “Saya dengar ada Mahfud MD juga,” terang Akbar.

Namun, Akbar tak tahu apakah tim itu merupakan embrio yang nantinya akan menjadi tim sukses Ical. Yang jelas, saat ini Ical belum membentuk tim sukses. Terhadap tim sukses itu, Mahfud juga mem-bantah. “Ical sendiri mungkin jengkel dibilang-bilang kayak begitu,” kata Mahfud.

Namun, politikus asal Madura itu tak memungkiri memang dekat dengan Ical. Pada 2002, hubungan itu bahkan terbilang sangat dekat. Saat itu, Mah-fud adalah Wakil Ketua Umum PKB, sedangkan Ical adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan pengusaha besar.

Mahfud mengaku sering makan bareng Ical saat

Ical kerap mengundang

Mahfud untuk berdiskusi

tentang peta politik. Hadir

pula dalam diskusi-diskusi

itu Jenderal (Purn) Luhut

Pandjaitan.

(47)

nasional

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

itu. Sembari menyantap hidangan, perbincangan pun berlangsung hangat. Mahfud meminta bantuan Ical untuk memajukan PKB. Dan Ical dengan ringan tan-gan menyatakan siap membantu.

Ical pun tidak ragu-ragu menawarkan bantuan untuk Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU). Ical pernah berjanji akan mempertimbangkan bila NU mengajukan proposal pembuatan universitas ke-padanya.

Motif politik? Tentu saja. Namun, menurut Mah-fud, waktu itu Ical sebatas menanyakan siapa calon presiden yang akan diusung PKB. Ia menjawab

Ab-durrahman Wahid alias Gus Dur. Keduanya pun berdiskusi tentang peluang-peluang to-koh yang ideal mendampingi Gus Dur.

Tapi, itu 11 tahun yang lalu. “Sekarang nggak ada urusan itu. Kan PKB bukan urusan saya,” sambung Mah-fud.

Menurut Mahfud, sejak jadi Ketua MK pada 2008, pertemuan pribadi dengan Ical sudah tak sering dilakukan. Sebagai gantinya, Mahfud kerap diundang untuk memberi ceramah terbuka di Golkar. Temanya biasanya tidak jauh-jauh dari konstitusi. Ceramah serupa juga diberikannya di acara partai lain, seperti di PDIP dan PPP.

“Terus terang saya hanya rasanya belum pernah ngomong di forumnya Gerindra,” kata Mahfud.

Mengenai Luhut, Mahfud juga punya alasan men-gapa ia kerap bercengkerama dengan mantan

pet-Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyampaikan pidato politik awal tahun 2012 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (ANTARA/ANDIKA WAHYU)

(48)

inggi TNI AD yang santer disebut sebagai penyokong Ical untuk 2014 itu. Luhut sudah menjadi temannya sejak sama-sama duduk di kabinet Gus Dur. Sampai Gus Dur wafat tahun 2009, ia masih sering kumpul dengan Luhut, juga dengan Khofifah dan Muslim Ab-durrahman.

Di samping ramai-ramai, pertemuan juga dilaku-kan berdua dengan Luhut. Biasanya, Mahfud mampir ke rumah Luhut. Mahfud selalu kangen dengan sing-kong khas bikinan pembantu Luhut yang berasal dari Madiun. “Kalau saya ingin saya telepon Pak Luhut,” terangnya.

Rupanya, pertemuan dengan Luhut itu juga per-nah dilangsungkan di Wisma Bakrie 2. Luhut dan se-jumlah pensiunan jenderal pemilik grup Toba Sejah-tra, berkantor di lantai 17 wisma itu. PT Toba Sejahtra bergerak di bisnis pertambangan dan energi.

“Bergurau saja. Bergurau tentang situasi politik. Dalam arti ngetawain orang. Yang sifatnya merencanakan sesuatu tentang kepemimpinan, ng-gak ada,” katanya.

Ical setali tiga uang dengan Mah-fud. Ditanya mengenai kabar ber-gabungnya Mahfud di tim internalnya, ia menolak. Sejak zaman Gus Dur, perbincangannya dengan Mahfud tak pernah punya agenda politik. “Tak ada ke arah-arah situ,” kata Ical.

Wakil Ketua MPR yang juga Ketua DPP PPP Luk-man Hakim Syaifudin mengingatkan Mahfud agar tak jadi tim sukses capres mana pun sebab tertentangan dengan kode etik hakim konsitusi. “Saya kira Pak Mahfud tahu batas-batasnya,” ujar Lukman.

(WAN)

Sejak zaman Gus Dur,

perbincangannya dengan

Mahfud tak pernah punya

agenda politik. “Tak ada

ke arah-arah situ,”

(49)

nasional

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

nasional

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Reporter: Bahtiar Rifai

“Saya tidak akan jawab Sekarang.

jawabannya pada 2013  pada Saat

Saya Sudah bukan hakim konStituSi.

Sekarang Saya katakan 2013, orang

mencibir,  Silakan Sajalah.”

Mahfud MD:

Orang Mencibir

Silakan Saja

(50)

G

OSip politik akhir-akhir ini sering menclok ke Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mah-fud MD. Yang paling panas terakhir MahMah-fud digosipkan menjadi tim sukses pencapre-san Aburizal Bakrie.

“Namanya isu, kok   dikembangkan. Dari mana? Padahal saya tantang, siapa yang pernah lihat, saya ketemu Ical, atau Ical ketemu saya. Nggak  ada!” te-gas Mahfud saat ditemui majalah detik di kantornya MK Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Mahfud mengaku tidak terlalu pusing dengan se-gala isu yang menimpanya.

Berikut petikan wawancara Bahtiar Rifai dari ma-jalah detik dengan Mahfud MD:

Anda sering diskusi bareng Ical?

Saya sering diskusi den-gan Ical berdua saja dulu pada tahun 2002, yaitu ke-tika saya menjadi wakil ketua   umum PKB, dan dia waktu itu ketua Ka-din dan pengusaha besar. Saya ketemu dia. Sering. Makan   bersama di Senay-an.

Karena saya ketua PKB, waktu itu ‘perlu dana Pak untuk membuatkan kartu penduduk untuk anggota  seluruh Indonesia ini’. Nah dia bilang, ‘Ok, saya bantu. Tapi jangan bentuk uang, dalam bentuk  barang saja.’ Lalu dia buatkan kartu anggota PKB waktu itu.

Lalu dia pernah mengatakan, ‘Pak Mahfud

ka-Mahfud MD sedang ngobrol bersama Ical (dok humas mk)

(51)

nasional

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

lau mau mendirikan universitas NU, Pak Mahfud buat  proposal, nanti kita buatkan, nanti kita pertim-bangkan.

Itu tahun 2002. Sesudah Ical menjadi ketua umum Golkar dan saya menjadi Ketua MK, saya sering ketemu  Ical, tetapi di tempat terbuka. Misalnya, keti-ka ada pelantiketi-kan pejabat di Istana, ketiketi-ka ada  tamu negara waktu Obama datang, atau saya diundang ceramah di DPP Golkar, di mana orang banyak  yang hadir.

Jadi, berita yang mula-mula dari situs Anda Detik-com, menurut saya, menga-da-ada. Ketika dia  menulis, kan judulnya “diisukan”. “Mahfud MD menjadi tim sukses Ical’. Namanya isu, kok  dikembangkan. Dari mana?

Padahal saya tantang, siapa yang pernah lihat, saya ketemu Ical, atau Ical ketemu saya. Nggak  ada! Ical sendiri saya rasa, juga ndak. Malah dia Ical send-iri mungkin jengkel dibilang-bilang  begitu. Kecuali di tahun 2002 ya. 2002 kalau saya ketemu, saya, Ical, Alwi Syihab, Luhut  Panjaitan, Syaifullah Yusuf.

Kalau sekarang ndak pernah kecuali yang di tem-pat terbuka itu. Dan temtem-pat terbuka itu, saya  ber-temu dengan Suryadharma Ali, Hatta Rajasa, di tem-pat-tempat itu. Apa dilarang? Saya ketemu  dengan Marzuki Alie setiap saat.

Saya dengan orang PDIP, dengan Mbak Mega saya sering diundang ke PDIP. Bahkan saya juga dekat   dengan Maruarar Sirait dengan Arif Budi-manta, Oneng, itu sering saya. Tapi kenapa emang-nya  kalau begitu? Kan tidak ada urusanemang-nya dengan perkara dan pekerjaan saya.

Padahal saya tantang, siapa

yang pernah lihat, saya ketemu

Ical, atau Ical ketemu saya.

Nggak  ada!

(52)

Tadi Anda menyebut Luhut Panjaitan, mengobrol apa saja dengan Luhut?

Nah, Luhut itu teman saya semenjak di kabi-net. Teman dekatnya Gus Dur. Kami, saya dengan Gus  Dur, sampai menjelang wafatnya Gus Dur pada tahun 2009 Desember, masih sering makan bareng sama  Pak Luhut dan Muslim Abdurrahman.

Di mana itu?

Di rumah Pak Luhut. Sekarang pun saya sering makan. Memang kenapa? Itu teman saya.

 Luhut dan Muslim Abdurahman kan tim sukses Ical?

Nah itu urusan dia. Kalau saya mau makan emang kenapa? Cuma makan sebagai teman.

Sekarang masih sering?

Sering. Malah se-bentar lagi saya telepon. Memang kenapa? Saya ndak ada bicara urusan politik   dengan dia. Dia punya urusan politik dengan Ical silakan.

Nggak rentan berdekatan dengan ketua partai? Saya kan nggak berdekatan dengan ketua partai. Kalau dalam arti ketemu berdua itu kan tidak.  Kalau saya disuruh ceramah. Nah, besok kalau jadi saya mau ceramah di PPP. Tahun kemarin saya  ceramah di PDIP, sebelum itu di Golkar, besok ini saya di PPP 27 Februari. Ceramah   terbuka. Kenapa memang-nya?

Ada Suryadharma Ali?

Mahfud MD memberikan sambutan dalam acara Tatap Muka antara Mahkamah Konstitusi dengan Rektor dan Dekan Hukum se-Indonesia di Jakarta ( aNTaRa/ dhoNi seTiawaN)

(53)

nasional

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Ya iya dong. Dia kan yang mengundang. Sama, yang saya lakukan terhadap Ical. Terus terang saya  hanya rasanya belum pernah ngomong di for-umnya Gerindra. Ini kan karena partai baru saja sih.  

Kalau di forum Partai Demokrat?

Nah, itu saya sering ketemu dengan Pak SBY. Terus apa? Kenapa misalnya saya ketemu sama Pak  SBY? Ngomong berdua begini berdua sama SBY saya sering. Terus apakah lantas jika ngobrol berd-ua  ini saya mendukung Partai Demokrat, atau didu-kung Partai Demokrat. Tidak juga.

Kapan terakhir mengisi diskusi soal konstitusi di parpol?

Kalau di Golkar saya mengisi 2009 bulan puasa, ceramah saya di dalam forum pimpinan   Golkar, menjelang buka puasa. Di situ ada Ical memberi sambutan, Pimpinan Golkar se-Indonesia  ada, lalu

saya cermah. Dan itu dimuat di koran. Nah itu lah saya. Sesu-dah itu nggak  pernah.

Kalau di PDIP, tahun 2011 saja saya ceramah sebanyak 2 kali di depan Mbak Mega. Per-tama di  rakernya Puan bidang politik dan pengkad-eran. Mbak Mega yang buka, saya ceramah. Kedua, seminar  tentang transportasi dan undang-undang di DPR.

Nah di situlah Mbak Mega menyerahkan pada saya, “Pak Mahfud jangan sampai oleng ya. Raky-at  berharap Anda tidak oleng. Ini, saya kasih hadiah simbolik.” Waktu itu saya dikasih wayang  Dewa Indra yang artinya dewa keadilan. Wayangnya saya pajang di rumah saya di Widya Candra  sebagai kenang-ke-nangan dari Mbak Mega.

Pak Mahfud jangan sampai

oleng ya. Rakyat  berharap

Anda tidak oleng. Ini, saya

kasih hadiah simbolik.

(54)

Nah kenapa orang-orang tidak ribut saya diberi itu oleh Mbak Mega? Kok dengan Ical yang naman-ya  isu saja kok jadi besar naman-yang itu.

Bagaimana dengan yang dibicarakan Akbar Tandjung bahwa sekarang Anda sering bertemu dengan  Luhut, Muslim, dan Khofifah?

Iya, saya sering bertemu dengan mereka, (tapi) tidak bicara sebagai tim sukses. Malah saya   tidak tahu kalau mereka tim sukses.

Pertemuannya di rumah atau di kantor Luhut? Di Wisma Bakrie saya pernah. Sama Gus Dur juga saya pernah di situ. Pernah saya juga dipinta  bicara di Wisma Bakrie itu, ada jenderal-jenderal. Ada jenderal Lumintang, ada Jen-deral Fachrul  Razi, tapi nggak ada bicara calon-calon presiden, bahkan ada juga wartawan se-nior, Wahyu   Muryadi, bergabung di situ. Tanya sama dia, apakah bicara politik. Nggak ada.

Memberi masukan politik?

Nggak. Bergurau-gurau saja. Bergurau tentang situasi politik. Dalam arti ngetawain orang. Wah  itu tuh, dikritik anu, kapok dia. He he he. Cuma gitu-gitu aja. Yang sifatnya merencanakan   sesuatu tentang kepemimpinan, nggak ada. Nggak pernah. Dan saya tahu diri untuk tidak bicara hal  yang begitu.

Masukan politik untuk tokoh partai?

Mahfud MD (kanan) menyalami sejumlah Rektor Perguruan Tinggi saat acara Tatap Muka antara Mahkamah Konstitusi dengan Rektor dan Dekan Hukum se-Indonesia di Jakarta. (aNTaRa/ dhoNi seTiawaN)

(55)

nasional

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

Nggak. Sama sekali tidak. Sama sekali tidak. Saya hanya meng-appeal semuanya harus  konstitusional. Tidak takut melanggar kode etik, berdekatan dengan para petinggi parpol?

Kalau bertemu-temu seperti tadi tidak dilarang, tuh. Yang di larang di situ, adalah  dilarang bertemu dengan orang yang berperkara yang sedang punya perkara di MK. Ical itu ndak  punya perkara apapun di sini. Di sini itu MK, si Ical itu pengadilannya di Mah-kamah Agung.

Kalau orang mau bi-lang ini mebi-langgar kode etik itu, kode etiknya ada 7 pasal, tinggal diadu-kan   saja. Coba tunjuk-kan gitu. Kalau tidak itu kan tidak apa-apa. Cuma mungkin bukan melang-gar kode  etik, tapi men-imbulkan kecurigaan.

Nah, biasanya ka-lau menimbulkan ke-curigaan itu, biasanya orang yang sudah ber-pihak pada politik  tertentu, kan gitu aja. Itu relatif. Tetapi kritik itu tentu saya dengarkan.

Kalau Anda didekati partai sebagai cawapres bagaimana?

Itu sebagai kemungkinan. Tetapi saya ingin menegaskan bahwa saya tidak menginginkan pres-iden   atau calon prespres-iden. Tetapi sebagai kemung-kinan, saya diberi nasihat oleh teman-teman. Anda Pak   Mahfud jangan bilang tidak. Seumpama pun Anda tidak mau, anda jangan bilang tidak, karena

 se-Menkopolhukam Djoko Suyanto (tiga kiri), dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD (dua kanan)

(56)

jarah itu akan memaksa pada situasi-situasi tertentu di mana anda harus membuka diri.

Maka, Oke saya katakan saya tidak ingin. Saya tidak akan jawab sekarang. Jawabannya pada 2013  pada saat saya sudah bukan hakim konstitusi. Sekarang saya katakan 2013, orang mencibir,   si-lakan sajalah. Memangnya gua pikirin? he he he.

Terganggu nggak dengan isu seperti ini?

Sama sekali tidak. Saya menikmati. Orang mung-kin mengira, Pak Mahfud stres. Ah. Saya menik-mati  ini. Bagus ah saya bilang. Toh nanti kalau itu

berujung pada upaya mengklarifikasi, su-ruh   membuktikan, mereka tidak akan ada yang membuktikan saya pernah ketemu sama Ical. Kalau saya  sampai dibawa ke dewan kode etik, ya pasal mana dari dewan kode etiknya yang saya langgar. Saya  mau lihat.

Rencana setelah 2013?

Yang sudah pasti, saya punya dua jabatan pent-ing saat ini. Satu, jabatan sebagai Ketua MK itu  kan jabatan struktural negara. Yang kedua jabatan guru besar. Saya itu sampai hari ini masih  mengajar dan membimbing disertasi di UGM, UII, UNDIP, UNILA, Universitas Tanjung Pura. Nah, kalau saya selesai 2013 ya balik ke kampus, semakin banyak volume saya membimbing  mahasiswa. (IYE)

Mahfud MD saat menghadiri pembukaan Halaqoh dan Bahtsul Masail Kyai Muda dalam rangkah haul Gus Dur ke II di Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, Jawa Timur (aNTaRa/syaiful aRif)

(57)

nasional

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012

nasional

Majalah detik 30 januari - 4 februari 2012 Reporter: Silvia Galikano

Sikap lamban bupati bima dalam mereSpon

tuntutan warganya, menyulut petaka.

kantor bupati dan kantor kpud bima pun

menjadi arang.

Bima Kembali

Membara

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Hertiningsih (2003) meneliti pengembangan silabus dan materi pembelajaran bahasa Indonesia dengan media gambar untuk siswa kelas satu semester I dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik cair terhadap konsumsi air minum dan mortalitas pada broiler.. Penelitian ini dilakukan

Sahabat-sahabat dan orang yang penting bagi saya, Ruthnia, Budi, Kevin, Melia, Selvi, Tina, Dea, Ester, Chris, dan teman-teman lain yang terlalu banyak untuk

Untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah berjasa dalam penyelesaian skripsi ini..

Hal inilah yang akan dibahas dalam penelitian ini, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha-usaha komunikasi politik Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan

No.54 Tahun 2010, tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan seluruh perubahannya, dengan ini kami umumkan dan tetapkan sebagai Pemenang untuk Pelaksanaan Kegiatan/Pekerjaan

Setelah perusahaan melakukan pelaksanaan semua aktivitas perusahaan, aspek penting lain yang harus diperhatikan dalam mengelola sebuah organisasi perusahaan adalah

Melalui The House Model , diketahui model untuk meningkatkan daya saing pekerja domestik Indonesia dalam lima tahun ke depan (2016- 2021) merupakan visi yang