viii Universitas Kristen Maranatha
Abstrak
Kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan kurikulum yang baru diterapkan di Fakultas Psikologi “X” Bandung dan salah satu mata kuliah yang diajarkan adalah Psikologi Kepribadian. Penelitian ini menggunakan teori learning approach (Biggs, 1987) yang bertujuan untuk mengetahui learning approach yang dominan digunakan mahasiswa fakultas Psikologi angkatan 2014 universitas “X” Bandung.
Sebanyak 183 mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2014 yang mengambil mata kuliah Psikologi Kepribadian menjadi sampel dalam penelitian ini. Kuesioner penelitian ini menggunakan alat ukur The Revised Two Factor Study Process Questionnaire (R-SPQ-2F) oleh John Biggs tahun 2001 yang telah dimodifikasi sejumlah 31 item.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang ingin melihat learning approach yang dominan digunakan mahasiswa. Hasil yang paling tinggi antara deep approach dan surface approach yang menjadi learning approach yang dominan. Alat ukur ini memiliki reliabilitas sebesar 0.89 yang berarti memiliki reliabilitas tinggi.
Abstract
Kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia is a new curriculum was applied in Psychology Faculty at University “X” in Bandung, and the one of subject is Personality Psychology. This research is use theory of learning approach (Biggs, 1987) and the target of this research is to know the dominance of learning approach was use in student of Psychology Faculty, year 2014 at University “X” in Bandung.
The 183 students of faculty of Psychology year 2014 was take a subject Peronality Psychology as a sample of this research. This questionnaire use The Revised Two Factor Study Process Questionnaire (R-SPQ-2F) by John Biggs (2001) and modified as 31 items.
This research is a descriptive research just to know learning approach dominance used by student. The highest of result between deep approach and surface aproach to be learning approach is a dominance. The measure of questionnaire has realibility as 0.89 that means high realibility
x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ………...i
LEMBAR PENGESAHAN...ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS...iii
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI...iv
KATA PENGANTAR....v
ABSTRAK...viii
ABSTRACT...ix
DAFTAR ISI...x
DAFTAR TABEL ...xiii
DAFTAR BAGAN..………..…...xiv
DAFTAR LAMPIRAN …………..………...……...xv
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Masalah...1
1.2 Identifikasi Masalah...10
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...10
1.3.1 Maksud Penelitian ... .10
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Kegunaan Penelitian...11
1.4.1 Kegunaan Teoretis ... ...11
1.4.2 Kegunaan Praktis ... ...11
1.5 Kerangka Pemikiran...12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...23
2.1 Pengertian Learning approach...23
2.1.1 Surface Approach...24
2.1.2 Deep Approach...25
2.1.3 Faktor yang Berkaitan Dengan Learning Approach...28
2.1.3.1 Workload...28
2.1.3.2 Assessmet and learning objectives...29
2.1.3.3 Teaching...30
2.1.4 Kaitan Pendekatan Belajar dengan Hasil Belajar...30
2.1.5 Kualitas Hasil Belajar...29
2.2 Perkembangan Dewasa Awal………...…...32
2.2.1 Perkembangan Kognitif...32
2.2.2 Perkembangan Psikososial...34
2.2.3.1 Pengaruh Pada Jalan Menjadi Dewasa...34
2.2.3.2 Masa Peralihan di Perguruan Tinggi...35
2.2.3.3 Penyesuaian di Universitas...36
2.2.3.4 Pertumbuhan Kognitif di Perguruan Tinggi...36
2.2.3.5 Menyelesaikan Pendidikan di Universitas...37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... ..39
3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian...39
3.2 Bagan Rancangan Penelitian...40
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...40
3.3.1 Variabel Penelitian...40
xii Universitas Kristen Maranatha
3.3.3 Definisi Operasional...40
3.4 Alat Ukur...42
3.4.1 Alat Ukur Learning Approach...42
3.4.2 Data Pribadi dan Data Penunjang...44
3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...44
3.4.3.1 Validitas alat Ukur...44
3.4.3.2 Reliabilitas Alat Ukur...45
3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel...46
3.5.1 Populasi Sasaran...46
3.5.2 Karakteristik Populasi...47
3.6 Teknik Analisis Data...47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...49
4.1 Gambaran Sampel Penelitian...49
4.2 Hasil Penelitian...50
4.3 Pembahasan...50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...58
5.1 Simpulan...58
5.2.1 Saran Teoretis...59
5.2.2 Saran Praktis...59
DAFTAR PUSTAKA ... 61
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Ukur...42
Tabel 3.2 Skor untuk Setiap Item...44
[image:6.595.145.477.287.607.2]Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden berdasarkan Jenis Kelamin...49
xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran...………...…21
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Informed consent...L-1
Lampiran Kuesioner learning approach...L-2
Lampiran Data mentah data penunjang learning approach...L-7
Lampiran Data mentah dan hasil pengolahan kuesioner learning approach...L-12
Lampiran Reliabilitas alat ukur learning approach...L-26
Lampiran Validitas alat ukur learning approach...L-27
Lampiran Hasil data penunjang learning approach...L-29
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (UU
No. 20 tahun 2003, Bab I, Pasal 1, ayat 1 dalam www.sjdih.depkeu.go.id).
Pendidikan dapat ditempuh melalui beberapa jalur pendidikan, yaitu
formal, informal dan nonformal. Pendidikan formal, terbagi dalam beberapa
jenjang, yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Perguruan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang
diselenggarakan untuk memersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi
dan kesenian (UU No 2 tahun 1989, pasal 16, ayat 1 dalam
m.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt4c3d44a89102b). Pendidikan
tinggi memiliki tujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional
2
teknologi dan kesenian. Tujuan lainnya adalah untuk mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian serta
mengoptimalkan penggunaannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
dan memperkaya kebudayaan nasional (PP 30, tahun 1990, pasal 2, ayat 1).
Sistem pendidikan tinggi dilihat sebagai sebuah proses yang memiliki empat
tahapan pokok, yaitu; masukan, proses, luaran, dan outcome.
Kehidupan di abad 21 menghendaki dilakukannya perubahan pendidikan
tinggi yang bersifat mendasar. Bentuk perubahan yang terjadi adalah :
perubahan pandangan kehidupan masyarakat lokal ke masyarakat global,
perubahan kohesi sosial menjadi partisipasi demokratis, dan berubahan dari
pertumbuhan ekonomi ke perkembangan manusia (Buku panduan
pengembangan KBK Pendidikan Tinggi, 2008). Hal tersebut membuat
perguruan tinggi mengharapkan memiliki lulusan yang berkualitas.
Keberhasilan perguruan tinggi membuat lulusannya digunakan dalam dunia
pekerjaan dan diakui di masyarakat, akan menimbulkan pengakuan dan
kepercayaan di masyarakat terhadap mutu perguruan tinggi tersebut. Dampak
dari hal tersebut adalah peningkatan kualitas dan kuantitas calon mahasiswa
yang akan masuk ke dalam perguruan tinggi. Untuk itu, Perguruan tinggi perlu
untuk meningkatkan kualitas kurikulumnya supaya dapat menghasilkan
lulusan dengan mutu yang baik (Buku panduan pengembangan KBK
Pendidikan Tinggi, 2008).
Cara meningkatkan kualitas kurikulum adalah dengan mengganti
3
Universitas Kristen Maranatha
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan pola pembelajaran yang
berpusat kepada mahasiswa dengan memfokuskan pada tercapainya
kompetensi yang diharapkan. Artinya mahasiswa didorong untuk memiliki
motivasi dalam diri mereka sendiri, kemudian berupaya keras mencapai
kompetensi yang diinginkan. Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung
memberlakukan kurikulum KKNI sejak tahun 2013. Metode pembelajaran
yang digunakan dalam kurikulum KKNI adalah metode Student Centered
Learning (SCL) yaitu mahasiswa dituntut secara aktif untuk dapat
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya, setelah itu
mahasiswa dengan aktif terlibat di dalam mengelola pengetahuan yang sudah
didapatkan dan yang sudah dipelajarinya. Mahasiswa tidak hanya dituntut
untuk memahami materi yang dipelajarinya, namun juga untuk
pengembangan kemampuan (soft skill). Penilaian dalam kurikulum KKNI,
mencakup hard skills dan soft skill sebagai penilaian untuk menentukan
kompetensi yang ingin dicapai.
Hard skill, mengacu pada kemampuan mahasiswa untuk mengetahui,
menjelaskan, dan mampu menggunakan teori dari mata kuliah yang diajarkan.
Soft skill digunakan sebagai penunjang dalam belajar, untuk itu proses belajar
dapat menggunakan berbagai cara dan kegiatan, serta dapat menggunakan
media dalam mencari materi belajar, seperti text book, jurnal, internet, dan
lain-lain.
Salah satu mata kuliah yang diajarkan di Fakultas Psikologi Universitas
4
Kepribadian, Psikologi Kepribadian merupakan mata kuliah yang penting bagi
mahasiswa psikologi karena merupakan dasar untuk memahami manusia serta
dinamika kepribadian manusia. Mata kuliah Psikologi Kepribadian juga
dibutuhkan untuk mahasiswa mengerti memahami alat-alat tes psikologi dan
mata kuliah lainnya. Dalam mata kuliah Psikologi Kepribadian, mahasiswa
diharuskan untuk melakukan analisis kepribadian. Untuk dapat memahami
materi Psikologi Kepribadian, mahasiswa dituntut untuk tidak hanya
menghafal teori-teori Psikologi Kepribadian, namun dituntut untuk memahami
teori Psikologi Kepribadian sehingga dapat menganalisis kepribadian.
Metode yang digunakan dosen dalam mengajar mata kuliah Psikologi
Kepribadian adalah dengan discovery learning dan cooperative learning.
Discovery learning merupakan metode belajar yang difokuskan pada
pemanfaatan informasi yang tersedia, baik yang diberikan dosen maupun yang
mahasiswa cari sendiri, dengan tujuan untuk membangun pengetahuan dengan
cara belajar mandiri. Cara lain yang diterapkan dosen dalam mengajar adalah
cooperative learning, metode ini dirancang oleh dosen untuk memberikan
sebuah kasus kepada mahasiswa secara berkelompok untuk dikerjakan (Buku
panduan pengembangan KBK Pendidikan Tinggi, 2008). Dalam mata kuliah
Psikologi Kepribadian, discovery learning diterapkan dengan cara mahasiswa
diminta untuk mencari sumber referensi-referensi materi yang akan diajarkan.
Mahasiswa diminta untuk membuat rangkuman atau mind map dari materi
yang telah dipelajarinya, dan juga mahasiswa membuat paper tentang materi
5
Universitas Kristen Maranatha
Dalam kegiatan belajar di dalam kelas, cooperative learning diterapkan
melalui kasus yang diberikan dosen, kemudian mahasiswa diminta untuk
menganalisis kasus dengan teori dari tokoh yang dipelajari. Mahasiswa akan
mempresentasikan apa yang telah dibahas di dalam kelompok, kemudian
disimpulkan mengenai kasus yang dibahasnya. Analisis yang dilakukan bukan
hanya dari kasus yang diberikan, tapi mahasiswa juga diminta untuk
menganalisis diri sendiri berdasarkan teori dari tokoh tertentu yang paling
sesuai, dan kemudian membuat laporan serta dipresentasikan. Dalam belajar
mata kuliah Psikologi Kepribadian, artinya mahasiswa perlu belajar bukan
hanya mencari materi, namun mahasiswa perlu belajar untuk sampai dapat
menganalisa dan memahami serta mengaplikasikan pada kasus maupun pada
diri sendiri. Menurut Biggs (1993), pendekatan belajar yang sampai pada
tahap memahami, mampu menganalisa, serta mengaplikasikan pada kasus
merupakan pendekatan belajar deep approach.
Kemampuan akhir yang dicapai dari mata kuliah Psikologi Kepribadian
adalah mampu menganalisis konsep dasar Psikologi Kepribadian, teori-teori
dalam Psikologi Kepribadian, dan menjelaskan mengenai teori Psikologi
Kepribadian sebagai hard skill. Untuk kemampuan akhir yang dicapai melalui
soft skill adalah dapat menghargai perbedaan pendapat, berpikir kritis, disiplin,
dan bekerja sama. Soft skills dinilai melalui komunikasi, secara lisan maupun
tulisan. Komunikasi lisan dinilai melalui kegiatan presentasi, yaitu mahasiswa
harus mampu menjelaskan hasil diskusi. Mahasiswa juga diharapkan runtut
6
pendengar dapat memahami materi yang disampaikan. Komunikasi tertulis
dinilai melalui hasil penulisan laporan, dimana mahasiswa mampu
menggunakan bahasa yang dapat dipahami sesuai yang dimaksudkan dan juga
menggunakan tata Bahasa Indonesia yang benar. Kerja keras dalam hal
memanfaatkan referensi buku juga termasuk kedalam soft skill, dimana
mahasiswa menggunakan berbagai sumber dalam membuat tugas, dan juga
ketika mengerjakan tugas sesuai dengan standar yang ditentukan oleh dosen,
serta kualitas referensi buku yang digunakan turut diperhatikan seperti buku
diatas tahun 2011 dan memiliki penjelasan yang akurat.
Dalam menjalani kurikulum KKNI, mahasiswa angkatan 2014
memerlukan pendekatan belajar tertentu. Menurut Biggs (1993) pendekatan
belajar (learning approach) yang digunakan peserta didik, mempengaruhi
hasil belajarnya. Learning approach terbagi kedalam dua kelompok, yaitu
surface approach, dan juga deep approach. Pendekatan surface approach
merupakan pendekatan belajar yang dilandasi oleh motif ekstrinsik, seperti
belajar untuk menghindari ketidaklulusan pada mata kuliah Psikologi
Kepribadian, sehingga strategi yang digunakan mahasiswa dalam belajar
terkesan hanya menghafal, dan kurang belajar kurang mendalam, serta belajar
ketika akan menghadapi kuis saja. Pendekatan deep approach merupakan
pendekatan belajar yang dilandasi dengan motif intrinsik atau rasa ingin tahu
mahasiswa itu sendiri terhadap mata kuliah Psikologi Kepribadian, sehingga
7
Universitas Kristen Maranatha
kuliah Psikologi Kepribadian sehingga dapat mengaplikasikannya kedalam
kehidupan sehari-hari dengan menyediakan waktu untuk belajar.
Menurut koordinator mata kuliah Psikologi Kepribadian, mahasiswa
diharapkan menggunakan pendekatan belajar sampai pada taraf deep
approach. Melalui pendekatan belajar deep approach, mahasiswa bukan
hanya mengingat teori Psikologi Kepribadian namun dapat mengkaitkan
dengan kehidupan sehari-hari, serta diharapkan dapat menganalisis dinamika
kepribadian. Mahasiswa juga dituntut mengetahui hal-hal yang penting dari
materi pelajaran yang dipelajarinya yang dibutuhkan mahasiswa dalam
mengikuti kelas Psikologi Kepribadian. Dengan memahami teori yang
diberikan, ketika mengerjakan kasus, analisa yang dikerjakan mahasiswa
dapat lebih mendalam, dan juga supaya dapat mengaitkan teori Psikologi
Kepribadian ke dalam kasus sehari-hari. Berdasarkan wawancara dengan
koordinator mata kuliah Psikologi Kepribadian, terdapat berbagai metode
yang digunakan dosen di dalam kelas. Metode yang digunakan diharapkan
membantu mahasiswa mempelajari mata kuliah Psikologi Kepribadian, seperti
diskusi kelompok, presentasi mahasiswa di dalam kelas, dan juga mencari
sumber referensi, serta membuat analisis kasus yang diberikan, dan juga
dalam membuat laporan. Strategi yang mahasiswa gunakan dalam belajar,
dengan metode yang digunakan di dalam kelas dapat membuat mahasiswa
secara aktif mencaritahu lebih banyak informasi-informasi mengenai materi
yang diajarkan, sehingga mahasiswa dapat paham dengan materi tersebut
8
yang diberikan dosen, dapat juga membuat mahasiswa memiliki strategi dalam
belajar yang aktif dalam bekerja sama memecahkan kasus yang diberikan.
Mahasiswa mengolah informasi-informasi yang diberikan oleh setiap anggota
kelompok, sehingga mahasiswa tidak hanya menulis pendapat setiap anggota,
namun digabungkan dan dirangkum menjadi satu analisa ataupun pemecahan
masalah dari kasus yang diberikan. Dengan cara ini juga mahasiswa dapat
menerapkan teori yang telah dibahas ke dalam analisis kasus ataupun
pemecahan masalah dari setiap kasus yang diberikan.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap sepuluh
orang mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2013 Universitas “X” Bandung,
maka diperoleh hasil bahwa 30% (3 orang) mahasiswa mengatakan bahwa
pendekatan belajar yang digunakan dalam belajar Psikologi Kepribadian
adalah menghafal materi yang diberikan, melalui slide-slide dari dosen
maupun tugas dan dari buku. Dari 30% (3 orang) mahasiswa yang memiliki
cara belajar menghafal materi, 20% (2 orang) mahasiswa pernah mengikuti
remedial, dan juga tidak memiliki waktu khusus untuk belajar Psikologi
Kepribadian, serta tidak memiliki target nilai dalam mata kuliah Psikologi
kepribadian. Sementara 10% (1 orang) mahasiswa yang memiliki cara belajar
menghafal materi, tidak pernah mengikuti remedial, dan juga memiliki target
nilai dalam mata kuliah Psikologi Kepribadian.
Sebanyak 70% (7 orang) mahasiswa mengatakan bahwa cara belajar
yang mereka gunakan dalam mata kuliah Psikologi Kepribadian adalah
9
Universitas Kristen Maranatha
memahami apa yang diajarkan tentang Psikologi Kepribadian dengan berbagai
cara, seperti dengan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari, dan juga
belajar dari buku referensi yang diberikan, serta buku-buku lain dan juga dari
web, jurnal, dan dari catatan yang mereka buat. Dari 70% (7 orang)
mahasiswa yang menggunakan cara belajar dengan memahami dan mengerti
mengenai mata kuliah Psikologi Kepribadian, tidak ada yang pernah
mengikuti remedial, dan mereka memiliki target nilai untuk mata kuliah
Psikologi Kepribadian, serta mereka juga merasa bahwa memiliki manfaat
dari belajar mata kuliah Psikologi Kepribadian.
Dari hasil survei awal, pendekatan belajar yang digunakan mahasiswa
dalam mata kuliah Psikologi Kepribadian, sudah sesuai dengan tuntutuan
ataupun kompetensi yang diharapkan (deep approach), namun masih terdapat
mahasiswa yang memiliki pendekatan belajar belum sesuai dengan tuntutan
ataupun kompetensi yang diharapkan dari mata kuliah Psikologi Kepribadian
(surface approach). Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan
terdapat pendekatan belajar yang beragam digunakan oleh mahasiswa, yaitu
pendekatan belajar surface approach dan deep approach. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut lagi mengenai
learning approach yang digunakan mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan
10
1.2. Identifikasi Masalah
Dari penelitian ini ingin diketahui jenis learning approach yang
dominan digunakan mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Kepribadian
dengan menggunakan kurikulum KKNI di Fakultas Psikologi Angkatan 2014
Universitas ’X’ Bandung.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Mengetahui gambaran mengenai learning approach yang digunakan
mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2014 Kurikulum KKNI yang
mengambil mata kuliah Psikologi Kepribadian di Universitas ’X’ Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran mengenai learning approach yang dominan
dipergunakan mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2014 Kurikulum
KKNI yang mengambil mata kuliah Psikologi Kepribadian di Universitas
11
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoretis
1. Memberikan informasi mengenai jenis learning approach pada mahasiswa
Fakultas Psikologi Angkatan 2014 Kurikulum KKNI yang mengambil
mata kuliah Psikologi Kepribadian di Universitas ’X’ Bandung bagi
ilmu Psikologi Pendidikan.
2. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi peneliti lain yang
ingin meneliti lebih lanjut mengenai learning approach pada mahasiswa.
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Sebagai informasi bagi pihak Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ Bandung
mengenai learning approach yang digunakan mahasiswa kurikulum
KKNI dalam melaksanakan kuliah Psikologi Kepribadian angkatan 2014.
Informasi ini dapat digunakan untuk melakukan evaluasi maupun feedback
mengenai metode pengajaran.
2. Memberikan informasi kepada dosen wali mahasiswa Fakultas Psikologi
kurikulum KKNI angkatan 2014 yang mengambil mata kuliah Psikologi
Kepribadian di Universitas ‘X’ Bandung mengenai learning approach
mahasiswa, sehingga dapat digunakan untuk mengoptimalkan cara belajar
12
1.5 Kerangka Pemikiran
Emerging adulthood adalah masa transisi dari masa remaja ke masa
dewasa yang dimulai dari usia 20 sampai 40 tahun (Papalia, Olds & Feldman,
2007). Mahasiswa angkatan 2014 termasuk ke dalam emerging adulthood.
Dalam perkembangan kognitif menurut Piaget mahasiswa berada dalam tahap
reflective thinking dan post formal thought. Tahap perkembangan reflective
thinking artiya mahasiswa berpikir secara terus menerus dan mendalam, serta
mampu menyaring informasi yang didapatkan dalam perkuliahan. Mahasiswa
diharapkan mampu membuat keterkaitan antara suatu hal dengan hal yang
lain, sehingga dapat membuat sebuah hubungan antara mata kuliah Psikologi
Kepribadian dengan mata kuliah lainnya. Dalam berpikir secara reflective
thinking, mahasiswa dapat menyatukan ide-ide maupun pertimbangan yang
dapat menciptakan sistem kecerdasan yang kompleks. Postformal thought
artinya mahasiswa mampu berpikir secara fleksibel, terbuka, adaptif dan
individualistik, serta sudah dapat untuk memilih diantara konflik dan tuntutan
yang berbeda. Mahasiswa berpikir dengan melihat alternatif-alternatif lain
dengan sudut pandang yang berbeda.
Saat ini mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung
mengikuti Kurikulum Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI). Kurikulum ini merupakan metode pembelajaran yang menumbuhkan
keinginan untuk eksplorasi dan berpikir secara mendalam, meningkatkan
kemampuan untuk menggunakan tujuan kompetensi sebagai perangkat
13
Universitas Kristen Maranatha
KBK Perguruan Tinggi, 2008). Kurikulum KKNI menekankan kepada
pentingnya pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa itu sendiri dengan
upaya untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Mahasiswa harus aktif
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya, dan juga
menekankan kepada pencapaian kompetensi belajarnya. Dalam belajar,
mahasiswa tersebut harus aktif, melibatkan diri dengan segala pemikiran,
kemauan, dan perasaannya sehingga setiap kegiatan belajar akan
menghasilkan suatu perubahan pada mahasiswa yang tampak melalui tingkah
laku belajar mahasiswa.
Dengan menekankan pentingnya pembelajaran yang berpusat kepada
mahasiswa, maka proses belajar dengan tujuan memahami materi menjadi
sangat penting sehingga dapat aktif dalam mencari materi sendiri, dan juga
memahami serta mengerti isi dari materi yang didapatkan sehingga dapat
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Mahasiswa juga seharusnya
dapat mengembangkan kondisi belajar di dalam kelompok yang kolaboratif,
suportif, dan kooperatif (Buku Panduan Pengembangan KBK Perguruan
Tinggi, 2008).
Dalam memahami dan mengerti isi materi Psikologi Kepribadian,
mahasiswa dapat menggunakan pendekatan belajar yang berbeda. Menurut
Biggs (1993), learning approach adalah pendekatan yang digunakan individu
dalam belajar. Terdapat dua jenis learning approach, yaitu surface approach
dan deep approach. Masing-masing pendekatan belajar yang digunakan
14
yang digunakan tidak dapat disatukan antara surface approach dan deep
approach, karena masing-masing pendekatan belajar memiliki motif dan
strategi berbeda, namun dilihat salah satu pendekatan yang dominan
digunakan oleh mahasiswa.
Surface approach merupakan pendekatan belajar yang digunakan
mahasiswa dengan tidak mendalami sebuah topik, dan hanya belajar dengan
menghafal materi saja. Motif yang dimiliki adalah ekstrinsik, yang digunakan
dalam belajar adalah mahasiswa lebih cenderung belajar hanya untuk
menghindari nilai jelek ataupun remedial serta mahasiswa hanya mengejar
nilai saja dalam belajar. Strategi yang digunakan dalam belajar adalah dengan
menghafal saja. Pendekatan deep approach merupakan pendekatan belajar
yang digunakan mahasiswa dengan cara memahami materi dan mencoba
untuk mengerti. Motif yang dimilikinya adalah intrinsik, yaitu belajar karena
ketertarikannya terhadap suatu materi, dan strategi yang digunakan adalah
dengan cara memahami sebuah materi dan mengerti mengenai materi tersebut.
Dalam mata kuliah Psikologi Kepribadian, mahasiswa yang
menggunakan pendekatan belajar surface approach, dapat terlihat aktif dalam
diskusi di dalam kelompok. Ketika teman melakukan presentasi, maka
mahasiswa tersebut memberikan masukan-masukan di dalam kelompok
dengan alasan hanya untuk mendapatkan nilai saja. Pada saat mahasiswa
belajar, dipengaruhi oleh motif ekstrinsik, yaitu motif yang berasal dari luar
diri, seperti karena takut mengikuti remedial, dan juga untuk mendapatkan
15
Universitas Kristen Maranatha
dengan cara menghafal secara detail bagian-bagian belajaran, baik untuk kuis,
dan sebagainya, sehingga saat perkuliahan selesai, mereka dapat melupakan
materi. Saat belajar untuk menghadapi kuis, mahasiswa akan cenderung
menghafal materi-materi Psikologi Kepribadian dengan mengulang apa yang
dipelajarinya tanpa mencoba untuk memahami dan mendalami isi materi
tersebut, dan setelah itu materi pelajaran yang telah dipelajarinya akan
dilupakan, sehingga akan belajar hanya untuk nilai minimal yang telah
ditentukan ataupun untuk menghindari nilai yang buruk.
Mahasiswa akan mengandalkan bahan yang diberikan oleh dosen
sebagai satu-satunya bahan untuk belajar dalam menghadapi kuis, sehingga
mahasiswa tidak mencari bahan dari buku-buku lain, maupun dari referensi
lainnya. Cara mahasiswa belajar hanya menggunakan satu bahan saja yaitu
slide dari power point. Pada saat mahasiswa diberikan sebuah tugas atau kuis,
mahasiswa menganggap tugas yang diberikan sebagai sebuah beban, sehingga
tugas tidak dikerjakan secara buru-buru supaya cepat menyelesaikan tugas.
Pendekatan lain yang dapat digunakan dalam belajar adalah deep
approach. Dalam pendekatan belajar ini, mahasiswa dalam belajar akan secara
aktif berusaha untuk memahami dan mengerti isi dari materi Psikologi
Kepribadian. Motif yang digunakan mahasiswa ketika belajar adalah
memahami materi Psikologi Kepribadian, sehingga akan timbul kepuasan
dalam dirinya sendiri. Mahasiswa termotivasi oleh rasa ketertarikannya pada
materi Psikologi Kepribadian. Ketika mahasiswa bertanya, mahasiswa
16
sekedar mendapatkan nilai dari pertanyaan yang diajukan. Strategi mahasiswa
dalam belajar adalah pada waktu belajar, maka akan dikaitkan teori yang
dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Ketika diberikan informasi mengenai
kuis, maka mahasiswa menyediakan waktu belajar sebelum kuis diadakan di
kelas, tidak hanya waktu yang disediakan oleh mahasiswa untuk belajar,
namun mahasiswa juga menyediakan kemampuan dan upaya dalam belajar
untuk menghadapi kuis dan akan lebih siap menghadapi kuis yang mendadak.
Pada saat mahasiswa mendapatkan informasi yang baru mengenai mata
kuliah Psikologi Kepribadian, maka mahasiswa tidak hanya menggunakan
informasi tersebut, namun mahasiswa akan secara aktif mencari
informasi-informasi lainnya, mahasiswa akan mencari dari referensi lain yang memiliki
penjelasan akurat mengenai mata kuliah Psikologi Kepribadian dan
buku-buku Psikologi Kepribadian diatas tahun 2010. Informasi yang dimiliki oleh
mahasiswa mengenai materi Psikologi Kepribadian tidak hanya diingat saja,
namun dikaitkan dengan informasi lama yang telah diperoleh sebelumnya.
Strategi mahasiswa belajar ketika mendapat informasi baru, tidak hanya
diterima begitu saja, melainkan akan diolah terlebih dahulu informasi yang
didapatnya sehingga mahasiswa mengetahui keterkaitan Psikologi
Kepribadian yang dipelajarinya dengan materi lainnya. Mahasiswa akan
belajar dengan cara memahami materi-materi Psikologi Kepribadian tersebut
sehingga dapat mengembangkan konsep dari materi yang dipelajarinya dan
tidak terpatok dengan hal yang diingatnya, dan belajar dengan tujuan supaya
sehari-17
Universitas Kristen Maranatha
hari. Ketika diberikan tugas, mahasiswa tidak hanya mengerjakan tugas
tersebut, namun berusaha untuk mau mencari arti dari tugas tersebut.
Tugas yang diberikan kepada mahasiswa tidak hanya dikerjakan dan
dimengerti saja, namun mahasiswa berusaha untuk menerapkan pada dunia
nyata dan menghubungkan Teori Psikologi Kepribadian ke dalam kehidupan
sehari-hari. Mahasiswa juga akan menghabiskan waktu lebih banyak dalam
belajarnya di luar kelas, seperti belajar di rumah maupun dengan mencari
informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan Psikologi Kepribadian yang
sedang mahasiswa pelajari. Motif yang dimiliki mahasiswa dalam belajar
dipengaruhi oleh motif intrinsik, yaitu motif yang berasal dari dalam diri
mahasiswa tersebut. Strategi yang digunakan mahasiswa dalam belajar adalah
dengan cara memahami secara menyeluruh dari materi psikologi Kepribadian.
Tujuan kurikulum KKNI adalah menekankan kompetensi yang dimiliki
mahasiswa baik secara individu maupun klasikal. Kompetensi dilihat dari
penilaian, penilaian yang diberikan merupakan penilaian berdasarkan prestasi,
dan juga menguasai konsep teoritis di bidang pengetahuan secara umum dan
di bidang khusus, serta mampu untuk mengambil keputusan yang tepat
berdasarkan informasi dan data.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi learning approach
pada mahasiswa, yaitu workload, assessment and learning objectives,
teaching. Workload adalah saat mahasiswa memiliki kegiatan-kegiatan rutin
lainnya yang dilakukan, seperti mengikuti kursus, mengikuti organisasi baik di
18
dimiliki mahasiswa semakin berkurang untuk belajar. Prioritas mahasiswa
dalam menentukan kegiatan apa yang dilakukannya menjadi sangat penting,
ketika mahasiswa tidak memiliki kegiatan diluar berkuliah, maka waktu yang
dimiliki mahasiswa untuk belajar semakin lebih banyak. Waktu belajar yang
mahasiswa miliki tersebut, dapat juga mendorong mahasiswa memiliki
pendekatan belajar deep approach, dan juga karena prioritas mereka adalah
berkuliah. Mahasiswa yang memiliki kegiatan rutin selain berkuliah,
cenderung memiliki beban kerja dan berkuliah, sehingga hal tersebut
mendorong mereka untuk menggunakan pendekatan belajar surface approach
dalam belajar karena kurangnya waktu untuk belajar, dan juga karena sudah
lelah dalam mengikuti kegiatan lain selain berkuliah. Dalam belajar,
mahasiswa yang memiliki kegiatan rutin selain berkuliah, waktu belajar yang
dimiliki lebih sedikit, sehingga pendekatan belajar yang mahasiswa gunakan
untuk belajar hanyalah menghafal materi yang dipelajari, dan juga hanya
memfokuskan pada bagian-bagian yang dianggap penting dari sebuah materi.
Assessment and learning objectives atau penilaian dan sasaran
pembelajaran adalah penilaian yang diberikan oleh dosen terhadap mahasiswa
tentang sebuah materi pelajaran. Terdapat beberapa penilaian yang diberikan
yang dapat membuat mahasiswa menggunakan pendekatan belajar yang
berbeda. Pada saat dosen memberikan tugas yang membutuhkan kemampuan
mengingat saja, maka cenderung mahasiswa akan menggunakan pendekatan
belajar surface approach. Pada saat diberikan tugas yang membutuhkan
19
Universitas Kristen Maranatha
dan lain-lain, hal tersebut dapat membuat mahasiswa menggunakan
pendekatan belajar deep approach. Penilaian yang diberikan dapat mendorong
mahasiswa menggunakan pendekatan belajar deep approach.
Penghayatan mahasiswa terhadap penilaian dosen serta tujuan
pembelajaran mempengaruhi pendekatan belajar yang mahasiswa gunakan.
Pada saat mahasiswa menghayati tujuan pembelajaran yang diberikan
hanyalah sebatas kemampuan mengingat, atau menghafalkan sebuah materi
maupun teori, maka mahasiswa menggunakan pendekatan belajar yang sampai
pada taraf mengingat saja, yaitu surface approach. Mahasiswa yang
menghayati tujuan dari pembelajaran yang dilakukan adalah untuk dapat
memahami teori serta materi, dan juga yang membutuhkan kemampuan
berpikir yang tinggi, akan belajar dengan menggunakan pendekatan deep
approach, karena pendekatan belajar deep approach, sampai kepada
kemampuan berpikir yang lebih tinggi, tidak hanya sekedar menghafal materi,
tetapi juga dapat memahami materi yang diajarkan, dan dapat melakukan
analisa serta problem solving dan juga dapat mengaplikasikan ke dalam kasus
yang diberikan saat belajar.
Teaching atau cara dari dosen mengajar mahasiswa juga mempengaruhi
pendekatan belajar yang digunakan. Pada saat dosen mengajar mahasiswa
dengan menggunakan metode yang membuat mahasiswa hanya menghafal,
maka pendekatan belajar yang mahasiswa gunakan adalah pendekatan surface
approach. Saat dosen mengajar mahasiswa dengan mendorong dan
20
digunakan dalam belajar adalah deep approach, karena mahasiswa merasa
terdorong untuk mencari tahu lebih banyak tentang materi yang dipelajari dan
juga dosen mengajar dengan melibatkan pemikiran yang lebih tinggi dalam
menganalisa kasus, menjelaskan, menyelesaikan masalah, dan menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa juga terdorong oleh cara mengajar dosen yang membuat
mahasiswa menjadi tertarik tentang materi ataupun topik yang sedang
dipelajari, sehingga melalui ketertarikan yang mahasiswa miliki, akan
membentuk motif mahasiswa terhadap mata kuliah Psikologi Kepribadian
akan berkembang, dan motif yang dimiliki menjadi motive internal atau yang
berasal dari dalam diri sendiri. Mahasiswa yang memiliki penghayatan
terhadap cara dosen mengajar yang membosankan, atau hanya bertujuan untuk
menghafal teori yang diberikan, mahasiswa tersebut akan belajar hanya untuk
menghindari remedial saja, sehingga motif yang mereka miliki adalah motif
eksternal. dengan motif eksternal yang mahasiswa miliki, sehingga strategi
yang mahasiswa gunakan untuk belajar hanyalah mencoba menghafal
teori-teori yang dosen berikan saja, karena penghayatan mahasiswa terhadap cara
mengajar dosen hanya untuk membuat mahasiswa hafal teori yang diberikan
sehingga dapat menjawab kuis maupun memberikan presentasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka skema kerangka pikir penelitian ini
21
Universitas Kristen Maranatha
Bagan 1.1 Kerangka Pikir
- Motif
- Strategi - Workload
- Assessment and learning objective
- Teaching
Mahasiswa Fakultas Psikologi
Kurikulum KKNI angkatan 2014
Learning approach
- Deep
approach
- Surface
22
1.6 Asumsi Penelitian
1. Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2014 Universitas ‘X’ Bandung
dihadapkan dengan kurikulum KKNI sehingga memerlukan pendekatan
belajar tertentu.
2. Learning approach dibagi menjadi surface approach dan deep approach,
masing-masing dibentuk oleh motif dan strategi.
3. Surface approach yang digunakan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi
kurikulum KKNI angkatan 2014 Universitas ‘X’ Bandung ditentukan oleh
motif eksternal dan strategi belajar menghafal.
4. Deep approach yang digunakan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi
kurikulum KKNI angkatan 2014 Universitas ‘X’ Bandung ditentukan oleh
motif intrinsik dan strategi belajar memahami.
5. Learning approach pada mahasiswa Fakultas Psikologi kurikulum KKNI
angkatan 2014 Universitas ‘X’ Bandung dipengaruhi oleh workload,
58 Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian terhadap 183 mahasiswa
Fakultas Psikologi angkatan 2014 di Universitas “X” Bandung, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam mempelajari materi Psikologi Kepribadian, persentase mahasiswa
yang menggunakan pendekatan belajar deep approach hampir seimbang
dengan persentase mahasiswa yang menggunakan pendekatan belajar
surface approach.
2. Penghayatan mahasiswa terhadap tujuan dari pembelajaran mata kuliah
Psikologi Kepribadian, memiliki kecenderungan keterkaitan dengan
pendekatan belajar yang mahasiswa gunakan.
3. Cara dosen atau asisten dalam mengajar memiliki kecenderungan
59
5.2 Saran
5.2.1 Saran teoretis
1. Memberikan masukan bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian
lanjutan mengenai hubungan learning approach dengan IPK mahasiswa Fakultas
Psikologi
5.2.2 Saran Praktis
1. Memberikan informasi kepada dosen mata kuliah Psikologi Kepribadian
Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung mengenai gambaran learning
approach mahasiswa, sehingga diharapkan dapat untuk membantu dosen agar
dapat memberikan materi perkuliahan untuk menggugah minat mahasiswa untuk
meningkatkan dan mempertahankan cara dosen mengajar yang membuat
mahasiswa tertarik dengan materi Psikologi Kepribadian, dan mendorong
memahami diri melalui penjelasan teori sehingga mengarahkan pendekatan
belajar mahasiswa menjadi deep approach.
2. Memberikan informasi kepada mahasiswa yang akan/sedang mengontrak mata
kuliah Psikologi Kepribadian, untuk dapat menggunakan pendekatan belajar deep
approach untuk dapat membantu memahami materi perkuliahan dan lebih bisa
60
Universitas Kristen Maranatha
3. Memberikan informasi kepada pihak Fakultas supaya dapat memberikan
pelatihan untuk memotivasi mahasiswa supaya menggunakan pendekatan belajar
baik surface approach maupun deep approach supaya bisa belajar lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Biggs, John B. 1987. Student Approach to Learning and Studying. Melbourne: Australian Council for Educational Research
Biggs, John; Tang, Catherine. 2007. Teaching for Quality Learning at University. New York: McGraw-Hill
Biggs, J.B., Kember, D., & Leung, D.Y.P. 2001. The Revised Two Factor Study Process Questionnaire: R-SPQ-2F. British Journal of Education Psychology. 71, 133-149
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia.
Kunaefi, Tresna Dermawan, dll. 2008. Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Papalia, Diane E; Feldman, Ruth Duskin. 2014. Menyelami Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika
62
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. (www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2003/20Tahun2003UU.HTM, diakses 16 September 2014)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2. 1989. Sistem Pendidikan Nasional. (m.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt4c3d44a89102b, diakses 19 September 2014)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30. 1990. Pendidikan Tinggi. (luk.staff.ugm.ac.id/atur/PP30-1990PendidikanTinggi.pdf, diakses 20 September 2014)