• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen Terrazo Food & Venue.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen Terrazo Food & Venue."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

xiii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Indonesia menciptakan persaingan yang ketat dalam bisnis, termasuk bisnis kuliner. Hal ini membuat para pelaku bisinis harus bekerja keras untuk mempertahankan pelanggan lama dan menarik pelanggan baru dalam waktu yang sama. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat beli konsumen adalah untuk menciptakan dan meningkatkan store atmosphere (kebersihan, musik, aroma, suhu, pencahayaan, warna dan tata letak) yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh store atmosphere terhadap minat beli konsumen Terrazo Food & Venue. Metode yang digunakan adalah metode non-probability sampling yang melibatkan 170 responden.Hasil analisis mendapatkan bahwa kelima faktor kebersihan, aroma, pencahayaan, warna dan tata letak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Sedangkan 2 fakfor lain yaitu musik dan suhu tidak signifikan. Kemudian melalui uji F dapat diketahui bahwa variabel kebersihan, musik, aroma, suhu, pencahayaan, warna dan tata letak berpengaruh signifikan secara bersama- sama dalam minat beli konsumen. Angka Adjusted R square sebesar 0.507 menunjukkan bahwa 50.7% variasi minat beli konsumen bisa dijelaskan oleh ketujuh variabel independen yang digunakan dalam persamaan regresi. Sedangkan sisanya sebesar 49.3% dijelaskan oleh variabel lain diluar ketujuh variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

(2)

xiv Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Rapid economic growth in Indonesia creates tight competition in business,including culinary business. This make businessman have to work hard to maintain old customers and attract new customers at the same time. One of many ways can be used to gain consumer’s purchase intention is to create and to improve store atmosphere (cleanliness, music, scent, temperature, lighting, color and layout).The aim of this research is to know the influence of store atmosphere towards consumer’s purchase intention in Terrazo Food & Venue Bandung. The research method used by writer is non-probability sampling by spearing questioners to 170 respondents. Results of the analysis found that five factors, cleanliness, scent, lighting, color and layout has a positive and significant influence on consumer’s purchase intention. Meanwhile, 2 other factors such as music and temperature has no significant influence. Then through the F test showed that the variable product cleanliness, music, scent, temperature, lighting, color and layout has a significant jointly in consumer’s purchase intention. Figures adjusted R square of 0.507 indicates that 50.7% of the

variations of cunsumer’s purchase intention can be explained by 7 independent

variables used in the regression equation. While the rest of 49.3% is explained by another variable outside seven variables used within this research.

(3)

v Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI xi

KATA PENGANTAR xii

ABSTRAK xiii

ABSTRACT xiv

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Penelitian 1

1.2. Rumusan Masalah 7

1.4. Tujuan Penelitian 8

1.4. Kegunaan Penelitian 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 10

2.1. Kajian Pustaka 10

2.1.1. Pemasaran 10

2.1.2. Bauran Pemasaran 11

2.1.4. Pengecer 15

2.1.4. Bauran Usaha Eceran 17

2.1.5. Store Atmosphere 18

2.1.6. Perilaku Konsumen 33

2.1.7. Elemen Perilaku Konsumen 35

2.1.8. Peranan Individu Dalam Proses Pembelian 36

2.1.9. Minat Beli 37

2.1.10. Riset Empiris 40

2.1.11. Rerangka Teori 42

(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.4. Hipotesis Penelitian 44

2.4. Model Penelitian 47

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 48

3.1. Jenis Penelitian 48

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 48

3.2.1. Populasi Penelitian 49

3.2.2. Sampel Penelitian 49

3.2.3. Teknik Pengambilan Sampel 50 3.3. Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel 50 3.3. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 52

3.3.1. Sumber Data 53

3.5. Teknik Analisis Data 53

3.5.1. Uji Kualitas Data 54

3.5.1.1. Uji Validitas 54

3.5.1.2. Uji Reliabilitas 55

3.5.2. Uji Kualitas Data 55

3.5.2.1. Uji Normalitas 55

3.5.2.2. Uji Multikolinearitas 56

3.5.2.3. Uji Heterokedastisitas 56

3.5.3. Uji Kecukupan Data 56

3.5.3. Uji Regresi 57

3.5.2.1. Uji Parsial dengan T-Test 57 3.5.2.2. Uji Simultan dengan F-Test 58 3.5.2.3. Uji Koefisien Determinasi 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 60

4.1. Hasil Penelitian 60

4.2. Pembahasan 69

4.2.1. Uji Instrumen 70

4.2.1.1. Uji Validitas 70

4.2.1.2. Uji Reliabilitas 72

4.2.2. Uji Asumsi Klasik 73

4.2.2.1. Uji Normalitas 73

4.2.2.2. Uji Multikolinearitas 74

(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

4.2.3. Uji Kecukupan Data 77

4.2.4. Uji Regresi 78

4.2.4.1. Uji Parsial dengan T-Test 79 4.2.4.2. Uji Simultan dengan F-Test 82 4.2.4.3. Uji Koefisien Determinasi 84 4.3. Perbandingan dengan Hasil Riset empiris 85

BAB IV PENUTUP 87

5.1. Kesimpulan 87

5.2. Keterbatasan Penelitian 88

5.3. Implikasi Penelitian 88

5.4. Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 90

LAMPIRAN 94

(6)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rerangka Teori 42

Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran 43

Gambar 2.3 Model Penelitian 47

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas 74

(7)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pendapatan Terrazo Food & Venue 5

Tabel 2.1 Riset Empiris 40

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel (DOV) 50

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 61 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 61 Tabel 4.3 Tanggapan Konsumen Mengenai Kebersihan (X1) 62 Tabel 4.4 Tanggapan Konsumen Mengenai Musik (X2) 63 Tabel 4.5 Tanggapan Konsumen Mengenai Aroma (X3) 64

Tabel 4.6 Tanggapan Konsumen Mengenai Suhu (X4) 65

Tabel 4.7 Tanggapan Konsumen Mengenai Pencahayaan (X5) 66 Tabel 4.8 Tanggapan Konsumen Mengenai Warna (X6) 67 Tabel 4.9 Tanggapan Konsumen Mengenai Tata Letak (X7) 68 Tabel 4.10 Tanggapan Konsumen Mengenai Minat Beli (Y) 69

Tabel 4.11 Hasil Rangkuman Uji Validitas 70

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas 73

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas 75

Tabel 4.14 Hasil Uji Kecukupan Data 78

Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Linier berganda 79

Tabel 4.16 Hasil Uji Simultan (F-Test) 83

Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi 85

(8)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner 94

Lampiran 2 Frequency Table 98

Lampiran 3 Uji Reliabilitas 107

Lampiran 4 Validitas 113

Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik 118

Lampiran 6 Uji Kecukupan data 119

(9)

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kebutuhan dan keinginan konsumen berbeda-beda dan akan terus berkembang, setiap perusahaan akan berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan dan kenginan konsumen dengan menyediakan berbagai macam jenis usaha, salah satunya adalah bisnis ritel. Bisnis ritel merupakan aktivitas-aktivitas bisnis yang terlibat dalam menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk kepentingan sendiri, keluarga, maupun rumah tangga (Berman & Evans, 2001)

Bisnis ritel merupakan bisnis yang menjanjikan sehingga terus berkembang di Indonesia. Persaingan yang kompetitif dan kondisi sosial, ekonomi dan demografi serta perubahan gaya hidup berpengaruh terhadap kegiatan ritel. Oleh karena itu, pelaku bisnis ritel harus mampu menerapkan strategi yang tepat. Salah satu strategi yang dapat dipergunakan adalah merencanakan desain store atmosphere (suasana toko) dengan ide-ide yang kreatif yang membuat pengunjung merasa nyaman ketika berbelanja.

(10)

2 Universitas Kristen Maranatha dinamis, mengharuskan para pelaku bisnis untuk secara terus-menerus berimprovisasi dan berinovasi dalam mempertahankan para pelanggannya.

Bisnis Boga (makanan) atau yang saat ini lebih dikenal dengan istilah bisnis kuliner, merupakan jenis usaha yang selalu marak ditawarkan di kota Bandung. Bila kita ingat sepintas lalu kota Bandung sempat dipenuhi dengan cafe-cafe tenda artis di pinggir jalan yang saat itu tumbuh bagai jamur dimusim hujan. Hingga saat ini pun bisnis café masih sangat digemari, namun perubahan gaya hidup, selera dan tata cara dalam menikmati atau mengkonsumsi makanan pada masyarakat perkotaan khususnya kota Bandung, membawa para pengusaha kuliner ini kepada ide-ide baru mengenai cafe yang dianggap lebih modern dan akan lebih disukai.

Untuk saat ini, atmosphere (suasana) merupakan faktor utama bagi penikmat kuliner untuk memilih tempat mana yang akan mereka datangi. Bahkan tidak sedikit konsumen yang berani untuk membayar mahal demi mendapatkan suasana yang menyenangkan. Kotler (1973) mengatakan identitas sebuah toko dapat dikomunikasikan kepada konsumen melalui dekorasi toko atau secara lebih luas dari atmosfirnya. Meskipun atmosfir sebuah toko tidak secara langsung mengkomunikasikan kualitas produk dibandingkan dengan iklan, atmosfer toko merupakan komunikasi secara diam-diam yang dapat menunjukkan kelas sosial dari produk-produk yang ada di dalamnya.

“Atmosphere adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan perasaan kita

terhadap pengalaman belanja yang tidak dapat dilihat” (Milliman, 1986). Kotler

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha Wakefield & Baker (1998) membuktikan bahwa kemungkinan dari konsumen tinggal di toko lebih lama meningkat karena stimulus atmosphere. Saat konsumen merasa puas dengan lingkungan sebuah ritel, mereka akan menghabiskan waktu lebih banyak di toko tertentu dan membeli lebih banyak karena lingkungan yang menyenangkan (Bohl, 2012). Lingkungan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap emosi dan kepuasan konsumen. Atmosphere yang menyenangkan dari sebuah ritel meningkatkan level kepuasan konsumen dan pengalaman pembelian (Silva & Giraldi,2010).

Menurut Kotler (1973), hal ini dapat dijadikan sebagai alat untuk membujuk konsumen menggunakan jasa atau membeli barang yang dijual toko tersebut. Baker et al (1994) juga menambahkan bahwa dengan menunjukkan sebuah toko yang memiliki

atmosfer yang baik dan elegan, maka toko tersebut dapat memberikan kesan sosial yang baik di mata konsumen, dan jika kesan positif tersebut berlangsung lama maka toko tersebut akan menjadi pilihan utama bagi konsumen untuk menggunakan jasa atau membeli barang di toko tersebut.

Minat beli merupakan suatu keinginan untuk membeli suatu produk atau jasa akibat pengaruh baik eksternal maupun internal dimana sebelumnya dilakukan evaluasi terhadap produk atau jasa yang akan di beli. Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan terhadap suatu objek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut. Menurut Kotler (2003) “minat beli adalah tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum merencanakan untuk membeli suatu produk”,

sedangkan menurut Sutisna dan Pawitra (2001), mengemukakan bahwa “minat beli

(12)

4 Universitas Kristen Maranatha produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu”.

Minat beli diperoleh dari proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk persepsi. Persepsi yang dimiliki seorang konsumen belum tentu akan mendorong konsumen yang bersangkutan untuk melakukan pembelian (Assael, 2002). Persepsi tersebut harus mampu distimulir sehingga timbulnya tekanan untuk segera mewujudkannya dalam bentuk tindakan pembelian. Minat yang muncul dalam melakukan pembelian menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu kegiatan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada di dalam benaknya itu. Timbulnya minat konsumen dalam melakukan pembelian, juga dipengaruhi oleh strategi yang diterapkan usaha ritel yaitu produk yang bagus dan menarik, lokasi yang strategis, harga yang terjangkau, promosi yang menarik suasana toko yang nyaman serta pelayanan yang memuaskan. Salah satu strategi pemasaran yang dapat dilakukan retailer adalah dengan menciptakan store atmosphere yang aman dan nyaman agar dapat memberi kesan menarik kepada

konsumen sehingga menimbulkan minat beli yang pada akhirnya dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian (Kotler, 2007). Dengan kata lain, store atmosphere bisa mempengaruhi perasaan atau mood dari para konsumen yang berkunjung ke toko sehingga mempengaruhi minat untuk membeli.

Store atmosphere dari sebuah toko harus selalu diperbaharui dengan desain yang

(13)

5 Universitas Kristen Maranatha efektif dalam menciptakan suasana toko yang menarik dengan tujuan untuk menang dalam persaingan. Hal tersebut yang membuat persaingan bisnis retail semakin ketat khususnya di kota Bandung.

Salah satu bisnis ritel kuliner yang ada di kota Bandung adalah Terrazo Food & Venue yang bertempat di mall Festival Citylink Bandung. Terrazo Food & Venue memiliki konsep yang sangat unik, dengan menggabungkan konsep outdoor dan indoor yang mengusung tema eropa klasik. Terrazo Food & Venue memiliki beraneka

ragam pilihan makanan, baik tradisional maupun mancanegara dan di fasilitasi dengan jaringan wifi sehingga dapat menjadi pilihan yang tepat bagi pelajar, mahasiswa ataupun masyarakat umum.

Meskipun demikian, pendapatan dari Terrazo Food & Venue dalam dua tahun terakhir setiap bulan nya masih belum stabil. Hal ini tergambar dari tabel berikut:

Tabel 1.1 Pendapatan Terrazo Food & Venue

Bulan 2013 2014

(14)

6 Universitas Kristen Maranatha Dari data diatas, rata-rata pendapatan pada tahun 2013 adalah Rp 427.000.000,- sedangkan pada tahun 2014 adalah Rp 484.000.000,-. Jadi, rata-rata pendapatan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp 57.000.000,- akan tetapi rata-rata pendapatan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret, Juni, dan Agustus tahun 2013 ke 2014 mengalami penurunan. Namun, secara keseluruhan pendapatan Terrazo Food & Venue pada 2014 mengalami peningkatan pesat pada 4 bulan terakhir. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat beli konsumen Terrazo Food & Venue meningkat.

Peneliti melakukan survei awal kepada 35 responden pengunjung Terrazo Food & Venue dan mendapatkan hasil dimana sebagian besar responden menyatakan bahwa store atmosphere yang ada di Terrazo Food & Venue meliputi tingkat kebersihan, alunan musik, aroma ruangan, temperatur ruangan, pencahayaan ruangan, warna ruangan dan tata letak sudah baik.

(15)

7 Universitas Kristen Maranatha 1.2Rumusan Masalah

Adapun masalah dari penelitian ini adalah “apakah cleanliness (kebersihan), music

(musik), scent (aroma), temperature (suhu), lighting (cahaya), color (warna), dan layout (tata ruang) pada terrazo food & venue dapat mempengaruhi minat beli?”.

Selanjutnya, untuk menjawab pertanyaan pada penelitian tersebut, akan timbul pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah cleanliness (kebersihan) berpengaruh terhadap minat beli Terrazo food & venue?

2. Apakah music (musik) berpengaruh terhadap minat beli Terrazo food & venue?

3. Apakah scent (aroma) berpengaruh terhadap minat beli Terrazo food & venue?

4. Apakah temperature (suhu) berpengaruh terhadap minat beli Terrazo food & venue?

5. Apakah lighting (cahaya) berpengaruh terhadap minat beli Terrazo food & venue?

6. Apakah color (warna) berpengaruh terhadap minat beli Terrazo food & venue?

(16)

8 Universitas Kristen Maranatha 1.3Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh cleanliness (kebersihan) terhadap minat beli Terrazo food & venue.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh music (musik) terhadap minat beli Terrazo food & venue.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh scent (aroma) terhadap minat beli Terrazo food & venue.

4. Untukmenguji dan menganalisis pengaruh temperature (suhu) terhadap minat beli Terrazo food & venue.

5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh lighting (cahaya) terhadap minat beli Terrazo food & venue.

6. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh color (warna) terhadap minat beli Terrazo food & venue.

7. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh layout (tata ruang) terhadap minat beli Terrazo food & venue.

1.4Kegunaan penelitian 1. Bagi Akademisi

(17)

9 Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi Praktisi Bisnis

(18)

87 Universitas Kristen Maranatha BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen melalui store atmosphere (kebersihan, musik, aroma, suhu, pencahayaan, warna dan tata letak) mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen di Terrazo Food & Venue Bandung. Hal ini didasarkan dari hasil uji F dimana F hitung > F tabel ( 23.771 > 2.07).

(19)

88 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian melibatkan subyek penelitian dalam jumlah terbatas, yakni sebanyak 170 orang, sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan pada kelompok subyek dengan jumlah yang besar.

2. Dalam penelitian ini tidak mengungkapkan secara nyata faktor- faktor lain

yang mempengaruhi minat beli konsumen di Terrazo Food & Venue seperti

lokasi, tempat parkir dan faktor lainnya.

5.3 Implikasi Penelitian

1. Implikasi Teoritis, penelitian ini menunjukkan bahwa store atmosphere

berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Hal ini sejalan dengan

penelitian Julianti, Nuridja dan Meitriana (2014) yang meneliti analisis pengaruh store atmosphere terhadap minat beli konsumen. Hasil ini penelitian

ini mendukung teori Kotler (1973) yang menjelaskan bahwa atmosphere sebagai “design dari sebuah gerai ritel yang menghasilkan efek emosional

yang spesifik pada konsumen yang meningkatkan kemungkinan pembelian”.

2. Implikasi Manajerial, Penulis menyarankan kepada pihak Terrazo Food &

Venue untuk menciptakan dan meningkatkan store atmosphere (kebersihan,

musik, aroma, suhu, pencahayaan, warna dan tata letak)yang baik. Hal ini

dimaksudkan agar dapat menarik minat beli konsumen untuk membeli produk

di Terrazo Food & venue.

3. Implikasi Metodologi,

Penggunaan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan survey,

wawancara dan kuesioner dapat mempermudah untuk menjawab

(20)

89 Universitas Kristen Maranatha dan independen. Analisis kuantitatif dalam penelitian ini adalah menggunakan

metode regresi linier berganda. Penggunaan metode ini memberikan

keyakinan terhadap validitas hasil analisis kuantitatif. Karena dapat

menjelaskan keterkaitan variable independen terhadap dependen secara parsial

ataupun simultan dengan baik.

5.4 Saran

1. Bagi penelitian selanjutnya penulis menyarankan hendaknya perlu menambahkan jumlah sampel dan memperluas wilayah penelitian sehingga tingkat generalisasi lebih tinggi.

(21)

Universitas Kristen Maranatha

90

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Ardi I. 2010. Pengaruh Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian Survei pada Konsumen yang Berbelanja di Giant Hypermarket Mall Olympic Garden Kota Malang: Skripsi. Universitas Brawijaya.

Alma, B (2007). Manajemen Pemasaran dan Manajemen Jasa. Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka

Cipta, Jakarta

Assael, Henry (1998). Consumer Behavior and Marketing Action 6th edition. New York:

International Thomson Publishing

Assael, Henry. (2002). Consumer Behavior and Marketing Action. Fifth Edition. Cincinnati Ohio: South-Western College Publishing.

Baker, J, Grewel, D., & Parasuraman, A,(1994). The Influence of Store Environment on Quality Inferences and Store Image. Journal of the Academy of Marketing Science. Banat, A., & Wandebori, H. S. T. (2012). Store Design and Store Atmosphere Effect on

Customer Sales per Visit Economics, Management and Behavioral Sciences.

Berman, Barry and Joel R. Evans. 1992. Retail Management. Fifth Edition. USA: Macmillian Publishing Company.

Berman, B. & J. R. Evans (2001). Retail Management: a strategic approach (8th ed) Upper saddle river, Pretice Hall International, Inc.

Berman, Barry & Evans, Joel R. (2002). Retail Management: A Strategic Approach.

Prentice Hall, Englewood Cliffs.

Berman, Barry & Evans, Joel R. (2004). Retailing Management and Strategic.

Bohl, P. (2012). The effects of store atmosphere on shopping behaviour’, a literature

review. Corvinus Marketing Tanulmányok.

Cooper, Donald R., & Schindler, Pamela S. (2011). Business research methods (11th ed.). New York: Mc GrawHill/Irwin.

(22)

Universitas Kristen Maranatha

91

Dharmmesta & Irawan. (2001) Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua,. Yogyakarta.

Djarwanto Ps. dan Pangestu Subagyo. (1998). Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE.

Durianto, Sugiarto, Widjaja dan Supratikno. (2003). Inovasi Pasar Dengan Iklan Yang

efektif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Ferdinand, Augusty, (2006). Metode Penelitian Mannajemen, Edisi Kedua, Penerbit: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Foster, Bob. (2008). Manjemen Ritel. Bandung: Alfabeta.

Haberland, M. F. (2010). The power of scent: Empirical field studies of olfactory cues on purchase behavior. Doctoral dissertation, University of St. Gallen.

Hidayati. (2010). Hubungan daya tarik kreatif iklan dan store atmosphere terhadap minat beli produk Kedai Digital.

Hussain, R & Ali, M (2015). Effect of Store Atmosphere on Consumer Purchase Intention. Internation Journal of Marketing Studies.

Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman- Pengalaman. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman- pengalaman. Cetakan pertama. Yogyakarta: BPFE.

Julianti, Nuridja & Meitriana. (2014). Pengaruh Suasana toko terhadap minat beli konsumen pada toserba Nusa Permai di Kecamatan Nusa Penida.

Karmela, L. dan Junaedi, J. 2(009). “Pengaruh Store Atmosphere terhadap Minat Beli

Kosumen pada Toserba Griya Kuningan”.

Kotler, Philip, (1973). Atmospherics as a Marketing Tool. Journal of Retailing.

Kotler, Philip.(1997); Dasar-Dasar Pemasaran – Principles of marketing, edisi VII,

Jakarta.

Kotler, Philip. (2000). Marketing Management, The Millenium 1st Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Kotler, Philip . (2003). Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall, Jakarta

(23)

Universitas Kristen Maranatha

92

Kotler, Philip (2006). Manajemen pemasaran, jilid I, Edisi kesebelas, Jakarta, P.T Indeks Gramedia.

Kotler. Philip (2006). Manajemen pemasaran, jilid II, Edisi kesebelas, Jakarta, P.T Indeks Gramedia.

Kotler, Philip. & Keller, K.L. (2007). Manajemen Pemasaran, Ed 12. Jilid 2. Jakarta: Penerbit PT Indeks.

Kotler, Philip & Keller. (2008). Manajemen Pemasaran (Edisi Kedua Belas), Cetakan Ketiga, PT. Indeks, Jakarta.

Lamb, W.Hair, Mc. Daniel, Carl, (2001). Pemasaran, Buku Satu, Edisi Pertama, Jakarta, Salemba Empat.

Levy and weitz. (2001), Retailing Management, Mc. Graw Hill, New York.

Maretha & Kuncoro. (2011). Pengaruh store atmosphere dan store image terhadap keputusan pembelian konsumen pada toko buku Gramedia Pondok Indah Mall. Jurnal binus bisnis.

Meldarianda & Lisan, S. (2010). Pengaruh store atmosphere terhadap minat beli konsumen pada Resort Cafè Atmosphere Bandung.Jurnal Bisnis dan Ekonomi.

Milliman, R. E. (1986). The influence of background music on the behavior of restaurant patrons. The Journal of Consumer Research.

Nugroho, (2005). Strategi Jitu memilih Metode statistic Penelitian dengan SPSS, Andi Jogyakarta.

Purnama, Luvi. (2011). Pengaruh Store Atmosphere dan Harga terhadap Minat Beli Konsumen di Toko Alfamart Cabang Margahayu Bandung: Skripsi. Universitas Pasundan.

Purwaningsih, Ayu. Pengaruh Suasana toko terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Jadi Baru Kebumen.

Riyanto, Fajar. 2010. Analisis Faktor-faktor Pengaruh Perpindahan Merek (Studi Kasus pada Konsumen Pengguna Jasa Transportasi Bus Trans Jakarta). Skripsi S1 Jurusan Manajemen Universitas Indonesia. Jakarta.

Santoso Singgih, (2002) Statistik Parametrik, Cetakan Ketiga, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Schiffman dan Kanuk. (2008). Perilaku konsumen. Edisi 7. Jakarta: Indeks.

(24)

Universitas Kristen Maranatha

93

Semuel, H dan E. Wijaya, (2008). Corporate Social Responsibility, Purchase Intention, dan Corporate Image Pada Restoran di Surabaya dari Perspektif Pelanggan, Jurnal Manajemen Pemasaran,

Silva, T. S., & Giraldi, J. D. M. E. (2010). The influence of store image on customer satisfaction: a case study of a shoe store. Brazilian Business Review.

Siregar, Syofian. (2011). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan

Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto, (2005), Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Bogor : Ghalia Indonesia. Sunjoyo, Setiawan, Carolina, Magdalena, Kurniawan. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart

Riset. Program IBM SPSS 21.0.

Sutisna & Pawitra. (2001). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran.Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.

Tjiptono, F., (2002). Manajemen Jasa, Edisi II. Cetakan ketiga, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Tjiptono, F (2008). Strategi Pemasaran Edisi Ketiga, p.355, 357, 359. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Wakefield, K. L., & Baker, J. (1998). Excitement at the mall: determinants and effects on shopping response. Journal of Retailing.

Wanninayake, W. M. C. B., & Randiwela, P. (2007).the impact of visual merchandising on consumer store choice decisions in Sri Lankan supermarkets. In 7th Global Conference on Business & Economics, ISBN.

Yüksel, A. (2009). Exterior Color and Perceived Retail Crowding: Effects on Tourists' Shopping Quality Inferences and Approach Behaviors. Journal of Quality Assurance in Hospitality & Tourism.

Gambar

Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas
Tabel 1.1 Pendapatan Terrazo Food & Venue

Referensi

Dokumen terkait

Perpustakaan Taman Ilmu Masyarakat adalah perpustakaan desa Sukorejo yang berdiri sejak tahun 2012. Meski termasuk baru beberapa tahun berdiri jumlah koleksinya

We, the participants of the Global Health Security Agenda Action Package Coordination Meeting held in Jakarta, 23-25 August 2016, appreciate the role of all participating

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor teman sebaya, media sosial, dan lingkungan sosial, berpengaruh signifikan terhadap perilaku bullying pada remaja awal di SMP Kristen Setia

Gambar 11.Halaman depan untuk alumni yang sudah melakukan login, pada halaman ini alumni dapat melakukan pengisian kuisioner tracer studi, mengubah informasi umum tentang

Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) yang menggunakan pendekatan triangular fuzzy number terhadap skala AHP

Reuter, Thomas, A., Budaya dan Masyarakat di Pegunungan Bali, Jakarta: Yayasan. Obor

Maka dari itu mahasiswa berusaha untuk memberikan solusi dengan program awal yaitu “ Rekapitulasi Data Peserta dalam Pembentukan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

Bird densities and habitat variables were measured in four habitat types (cereal fields, fallow land, stubbles, and ploughed land) during 1997/1998, and detrended