vii
THE INFLUENCE OF CYBERLOAFING TOWARD JOB SATISFACTION AND ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR OF MATOA
INDONESIA DIGDAYA COMPANY EMPLOYEES
Abstract
In line with the development of the world economy is impressive in the last 4 years, the role of the company is able to contribute positively to the performance of the Indonesian economy. Each company must manage the resources to support the performance and face the competition, one of this is managing human resources. However, the management of human resources is often detrimental to the company as a result of employee misconduct itself. One example of deviant behavior that employees do cyberloafing. The study aimed to examine the effect of cyberloafing on job satisfaction and organizational citizenship behavior. Data were collected through direct surveys. Samples were employees of Matoa Indonesia company. 50 questionnaires distributed, with a rate of return of 100%. From two hypotheses proposed in this study, only one were answered that there is influence between cyberloafing behavior toward organizational citizenship behavior. One of the managerial implications that can be applied based on the result of the study is the importance role of the leader to control the behavior of employees in using of internet technology in the company.
PENGARUH CYBERLOAFING TERHADAP PERILAKU KEPUASAN KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR KARYAWAN
PT. MATOA INDONESIA DIGDAYA
Abstrak
Sejalan dengan perkembangan ekonomi dunia yang impresif dalam 4 tahun terakhir, peran perusahaan mampu berkontribusi positif pada kinerja perekonomian Indonesia. Setiap perusahaan harus mengelola sumber daya yang dimiliki untuk menunjang kinerja dan menghadapi persaingan, salah satunya pengelolaan sumber daya manusia. Namun, pengelolaan sumber daya manusia sering kali merugikan bagi perusahaan akibat perilaku menyimpang karyawan itu sendiri. Salah satu contoh perilaku menyimpang yang dilakukan karyawan yaitu perilaku cyberloafing. Penelitian saat ini bertujuan untuk menguji pengaruh cyberloafing terhadap kepuasan kerja dan organizational citizenship behavior. Data dikumpulkan melalui survei langsung. Sampel yang diambil adalah karyawan PT. Matoa Indonesia Digdaya. Kuesioner disebarkan 50 buah pada karyawan, dengan tingkat pengembalian 100%. Dari dua hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, hanya satu yang terjawab yaitu terdapat pengaruh antara perilaku cyberloafing terhadap organizational citizenship behavior. Salah satu implikasi manajerial yang dapat diajukan berdasarkan hasil penelitian adalah pengendalian yang terus dilakukan oleh pimpinan perusahaan terhadap karyawannya dalam penggunaan teknologi internet di perusahaan.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . . . . . . i
HALAMAN PENGESAHAN . . . .. . . .ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI . . . .. . . iii
KATA PENGANTAR . . . .. . . iv
ABSTRACT . . . . . . vii
ABSTRAK . . . viii
DAFTAR ISI . . . .ix
DAFTAR GAMBAR . . . .. . . xiii
DAFTAR TABEL . . . . . . .. . . .xiv
DAFTAR LAMPIRAN . . . .xvi
BAB I PENDAHULUAN . . . .. . . 1
1.1Latar Belakang Masalah . . . .1
1.2Rumusan Masalah . . . .. . . 6
1.3Tujuan Penelitian . . . ..6
1.4Manfaat Penelitian. . . .7
BAB II LANDASAN TEORI . . . .8
2.1 Kajian Pustaka . . . 8
2.1.1 Cyberloafing . . . 8
2.1.1.2 Aktivitas-Aktivitas Cyberloafing . . . 9
2.1.1.3 Perilaku Cyberloafing . . . .12
2.1.1.4 Dampak Cyberloafing . . . .13
2.1.2 Kepuasan Kerja . . . 15
2.1.2.1 Definisi Kepuasan Kerja . . . .15
2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja . . . .16
2.1.3 Organizational Citizenship Behavior (OCB) . . . 18
2.1.3.1 Definisi OCB . . . 18
2.1.3.2 Jenis-Jenis OCB . . . 20
2.1.4 Riset Empiris . . . 22
2.2 Rerangka Pemikiran . . . 26
2.3 Pengembangan Hipotesis . . . 27
2.3.1 Cyberloafing dan Kepuasan Kerja . . . 27
2.3.2 Cyberloafing dan OCB . . . 28
2.3.3 Model Penelitian . . . 29
BAB III METODE PENELITIAN . . . .31
3.1 Jenis Penelitian . . . .31
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian . . . 31
xi
3.5.1 Pengujian Normalitas . . . .34
3.5.2 Pengujian Validitas . . . ..35
3.5.3 Pengujian Reliabilitas . . . ..35
3.5.4 Pengujian Hipotesis . . . .36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . . . .38
4.1 Hasil Penelitian . . . .38
4.1.1 Karakteristik Responden . . . 38
4.1.2 Uji Instrumen Penelitian . . . ..40
4.1.2.1 Uji Normalitas . . . .40
4.1.2.2 Uji Validitas . . . ..44
4.1.2.3 Uji Reliabilitas . . . 46
4.1.2.4 Uji Hipotesis . . . .47
4.1.2.4.1 Hasil Pengujian Pengaruh Cyberloafing Terhadap Kepuasan Kerja di PT. Matoa Indonesia Digdaya . . . .47
4.2 Pembahasan . . . . . . .53
4.2.1 Hasil Analisis Pengaruh Perilaku Cyberloafing Terhadap Kepuasan Kerja . . . . . . .53
4.2.2 Hasil Analisis Pengaruh Perilaku Cyberloafing Terhadap OCB . . . .55
4.3 Perbandingan Dengan Hasil Riset Empiris . . . .57
BAB V PENUTUP . . . .59
5.1 Simpulan . . . .60
5.2 Keterbatasan Penelitian . . . .60
5.3 Implikasi Penelitian . . . ..61
5.3.1 Implikasi Manajerial . . . ..61
5.4 Saran . . . .62
DAFTAR PUSTAKA . . . .63
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pengaruh Cyberloafing Terhadap Kepuasan Kerja
Dan Organizational Citizenship Behavior di
PT. Matoa Indonesia Digdaya . . . 30
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Riset Empiris . . . .22
Tabel 4.1 Hasil Pengumpulan Jumlah Responden . . . ..38
Tabel 4.2 Karakteristik Responden . . . .39
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Normalitas . . . ..41
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas . . . ..45
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas . . . ..46
Tabel 4.6 Pengujian Model Regresi Cyberloafing Terhadap Kepuasan Kerja . . . .48
Tabel 4.7 Koefisien Determinasi Cyberloafing Terhadap Kepuasan Kerja . . . .48
Tabel 4.8 Pengujian Hipotesis dan Persamaan Regresi Cyberloafing Terhadap Kepuasan Kerja . . . .49
Tabel 4.9 Pengujian Model Regresi Cyberloafing Terhadap OCB . . . ..51
xv
Tabel 4.11 Pengujian Hipotesis dan Persamaan Regresi
Cyberloafing Terhadap OCB . . . ..52
Tabel 4.12 Ringkasan Hipotesis dan Hasil Hipotesis . . . .57
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Kuesioner Penelitian . . . .66
Lampiran B Uji Deskrptif . . . .75
Lampiran C Uji Normalitas Skewness dan Kurtosis . . . 77
Lampiran D Uji Validitas . . . .80
Lampiran E Uji Reliabilitas . . . .94
Lampiran F Pengujian Regresi Sederhana . . . ..101
Bab I Pendahuluan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini kita hidup dalam ekonomi global, perkembangan yang terjadi dalam
ekonomi dunia semakin lama, berlangsung semakin cepat sejalan dengan semakin
lajunya kemajuan ilmu pengetahuan (Heryanto, 2004). Sumitro (dalam Heryanto,
2004) mendefinisikan pembangunan atau perkembangan sebagai suatu transformasi
dalam arti perubahan struktur ekonomi. Perubahan struktur ekonomi diartikan
sebagai perubahan dalam struktur ekonomi masyarakat yang meliputi perubahan
pada perimbangan keadaan yang melekat pada landasan kegiatan ekonomi dan
bentuk susunan ekonomi (Khoiroh, 2012).
Sejalan dengan perkembangan ekonomi dunia yang impresif dalam 4 tahun
terakhir, peran perusahaan mampu berkontribusi positif pada kinerja perekonomian
Indonesia. Hal ini tercermin melalui Foreign Direct Investment (FDI) yang
meningkat cukup pesat (Diambil dari Outlook Ekonomi Indonesia 2008-2012 yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia, dalam Khiroh 2012).
Menurut data Badan Pusat Statistik (dalam Khoiroh, 2012), terdapat 23.941
perusahaan industri besar-sedang di Indonesia pada tahun 2013. Peran-peran
perusahaan inilah yang menjadi salah satu faktor perkembangan perekonomian
khususnya di Indonesia. Di sisi lain banyaknya jumlah perusahaan yang berkembang
akan memunculkan persaingan, dimana setiap perusahaan harus memiliki
Bab I Pendahuluan
dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada untuk dapat menghasilkan
produk baik barang atau jasa yang bisa dipasarkan. Dalam hal ini pengelolaan
sumber daya yang dimiliki perusahaan meliputi sumber daya finansial, fisik, sumber
daya manusia, dan kemampuan teknologis dan sistem (Simamora, dalam Kartika &
Kaihatu, 2010).
Karyawan sebagai sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan
menempati posisi strategis dalam sebuah perusahaan diantara sumber daya lainnya,
sehingga untuk dapat menghasilkan output yang sesuai dengan harapan perusahaan,
sudah seharusnya sumber daya manusia dikelola dan dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya (Kartika & Kaihatu, 2010). Namun, pengelolaan sumber daya manusia di
perusahaan seringkali merugikan bagi perusahaan karena perilaku dari karyawan itu
sendiri. Perilaku yang merugikan bagi perusahaan biasa disebut perilaku
menyimpang (Robbins & Judge, 2012).
Perilaku menyimpang di tempat kerja, adalah perilaku yang melanggar
norma-norma organisasi yang signifikan dan, dengan demikian, mengancam
kesejahteraan atau anggota-anggotanya (Robbins & Judge, 2012). Sebagai contoh
perilaku menyimpang di tempat kerja yaitu menggunakan akses internet perusahaan
mereka untuk keperluan pribadi selama jam kerja atau yang disebut cyberloafing
(Lim, 2002). Cyberloafing itu sendiri diartikan sebagai kegiatan atau perilaku
mengakses situs yang tidak memiliki keterkaitan dengan pekerjaan (misalnya jejaring
sosial, olahraga, berita dan hiburan), memeriksa dan mengirim e-mail pribadi dan
Bab I Pendahuluan
3
pelaksanaan dan komunikasi. Internet yang di sediakan di tempat kerja biasanya
tidak memiliki batasan situs-situs tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah karyawan dalam mengakses informasi mengenai pekerjaan, agar
perusahaan terus dapat diperbaharui dan kompetitif (Lim & Teo, 2005).
Dalam dunia bisnis, banyak manfaat dari penggunaan internet sebagai fondasi
menjalankan bisnis non tradisional dan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja
karyawan (Lim, 2002). Dalam era informasi ini, teknologi internet telah menjadi tak
terelakkan dan menjadi bagian dari kehidupan berbisnis (Ozler & Polat, 2012).
Sumber daya internet adalah komponen penting di tempat kerja dan digunakan untuk
meningkatkan kinerja di sejumlah bidang (Ugrin & Pearson, 2013). Tapi pada
kenyataanya, penggunaan internet juga dapat berdampak buruk terhadap pengguna
teknologi itu sendiri.
Sebuah survei yang dilakukan oleh WebSense.com pada tahun 2006
menemukan bahwa rata-rata karyawan Amerika menghabiskan sekitar 24 persen dari
jam kerja nya untuk melakukan kegiatan cyberloafing. Hal ini menunjukkan jumlah
rata-rata waktu yang dihabiskan karyawan untuk kegiatan internet non-kerja adalah
10 jam per karyawan per minggu (Lim & Chen, 2009). Bukti lain dari Spector & Fox
(2010) menyatakan bahwa beberapa karyawan menghabiskan sebanyak 5 sampai 6
jam per hari untuk menggunakan internet di tempat kerja. Perkiraan jumlah
karyawan Amerika yang melakukan cyberloafing di tempat kerja mencapai 34 juta,
yang mengarah pada waktu produktivitas hilang sebesar 200.600.000 jam per
minggu menurut Debt Cubed (dalam Young & Case, 2004). Dalam survei yang
dilakukan oleh eMarketer.com, 73 persen karyawan di Amerika menggunakan akses
Bab I Pendahuluan
membuka situs porno, 13 persen untuk online chatting, 12 persen bermain game, 8
persen membukan situs olahraga, 7 persen untuk berinvestasi, dan 7 persen untuk
berbelanja online saat bekerja (Young & Case, 2004). Studi yang dilakukan oleh
SurveilStar.com menyatakan bahwa dari sejumlah perusahaan di Amerika kehilangan
lebih dari 30 persen jam kerja dalam sehari selama satu minggu akibat kegiatan
cyberloafing yang dilakukan oleh karyawannya. Sejumlah studi di Indonesia (Antariksa, 2012; dalam Margaretha & Anugrah 2013) menunjukkan rata-rata
karyawan mengalokasikan waktu hingga satu jam per hari untuk akses internet yang
acapkali tidak ada hubungannya sama sekali dengan pekerjaan (browsing Facebook
atau Kaskus, dan lain-lain). Itu artinya selama sebulan seorang karyawan bisa
“mengkorupsi” waktu pekerjaannya hingga 20 jam lebih (1 jam x 20-an hari kerja),
atau sama dengan 2,5 hari kerja. Berdasarkan survei-survei tersebut dapat
disimpulkan bahwa perilaku cyberloafing sudah menjadi kebiasaan dan menjadi
perilaku yang biasa di kalangan karyawan.
Askew (2012) meneliti bagaimana cyberloafing berhubungan dengan
kepuasan kerja. Menurut Mastrangelo, Everton & Jolton (2006) dalam penelitiannya
mendapatkan hasil bahwa korelasi bivariat sederhana antara cyberloafing dan
kepuasan kerja telah menemukan korelasi hampir nol. Tetapi, banyak pendapat
mengenai hubungan antara cyberloafing dan kepuasan kerja karyawan. Menurut
Farrell (dalam Al-Shuaibi, Subramaniam & Shamsudin, 2014) individu yang tidak
puas di tempat kerja secara teoritis mengalami tiga kemungkinan respon perilaku:
Bab I Pendahuluan
5
internet untuk terlibat dalam kegiatan non-kerja pada saat waktu kerja. Galletta dan
Polak (dalam Al-Shuaibi, Subramaniam & Shamsudin, 2014) mengemukakan bahwa
ketidakpuasan kerja cenderung meningkatkan penyalahgunaan internet karena
pengguna kemungkinan akan terlepas dari aspek pekerjaan mereka dan terlibat dalam
penyalahgunaan internet dengan mengganti kegiatan lainnya.
Tindakan cyberloafing membuat perusahaan mengeluarkan biaya yang besar,
tapi pada penelitian yang dilakukan oleh Lim dan Rajah (2011) ditemukan bahwa
perilaku cyberloafing tersebut dapat menghasilkan manfaat bagi perusahaan.
Penelitian dengan sampel 120 karyawan dewasa yang sehari-hari bekerja
menggunakan fasilitas internet perusahaan. Dalam penelitian ini, hasil yang menarik
adalah perilaku organizational citizenship behavior (OCB) menyebabkan kinerja
karyawan tinggi. Organizational citizenship behavior (OCB) adalah melakukan
perilaku ekstra di tempat kerja seperti membantu sesama kolega atau melestarikan
sumber daya perusahaan, OCB mengacu pada tindakan terlibat dalam perilaku yang
berada di luar ruang lingkup pekerjaan dan peran persyaratan seseorang (Lim &
Rajah, 2011). Organisasi yang sukses membutuhkan karyawan yang akan melakukan
lebih dari sekadar tugas biasa mereka, yang akan memberikan kinerja yang melebihi
harapan (Robbins & Judge, 2012).
Menurut Spector dan Fox (2010) mengenai penyimpangan, individu yang
terlibat dalam counterproductive work behavior (CWB) dan merasa bersalah tentang
hal itu cenderung untuk terlibat organizational citizenship behavior (OCB) sebagai
sarana untuk "mengimbangi" apa yang mereka telah lakukan dan untuk mengurangi
Bab I Pendahuluan
Penelitian kali ini merupakan replika dari dua penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Lim dan Rajah (2011) dan penelitian yang dilakukan Askew (2012).
Dalam penelitian ini, hanya berfokus pada tiga variabel yaitu cyberloafing, kepuasan
kerja, dan organizational citizenship behavior dengan sampel karyawan PT. Matoa
Indonesia Digdaya. PT. Matoa Indonesia Digdaya adalah perusahaan yang
memproduksi jam tangan yang terbuat dari kayu. Perusahaan ini berlokasi di
Bandung.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan temuan penelitian oleh Lim dan Rajah (2011) dan penelitian yang
dilakukan Askew (2012), maka ada dua rumusan masalah dalam penelitian ini.
1. Bagaimana pengaruh cyberloafing terhadap kepuasan kerja karyawan PT.
Matoa Indonesia Digdaya?
2. Bagaimana pengaruh perilaku cyberloafing terhadap organizational
citizenship behavior (OCB) di PT. Matoa Indonesia Digdaya?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan beberapa masalah yang diidentifikasi di atas, maka berikut merupakan
tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini:
1. Memberikan bukti empiris tentang bagaimana pengaruh cyberloafing
terhadap kepuasan kerja di PT. Matoa Indonesia Digdaya.
Bab I Pendahuluan
7 1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris tentang bagaimana
pengaruh cyberloafing terhadap kepuasan kerja karyawan dan hubungan perilaku
cyberloafing dengan organizational citizenship behavior (OCB).
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi akademisi,
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Penelitian ini juga diharapkan
dapat menjadi acuan bagi penelitian yang akan datang mengenai pengaruh
cyberloafing terhadap kepuasan kerja dan organizational citizenship behavior (OCB).
Selain itu, penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan masukan bagi CEO
PT. Matoa Indonesia Digdaya dalam menyediakan dan mengatur fasilitas internet
untuk karyawan PT. Matoa Indonesia Digdaya agar kinerja yang dilakukan karyawan
khususnya di lingkungan PT. Matoa Indonesia Digdaya menjadi lebih efektif dan
Bab V Penutup
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Penelitian ini secara empiris merupakan replikasi dari dua penelitian yang telah
dilakukan oleh Askew (2012) serta Lim dan Rajah (2011). Penelitian ini
dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh perilaku cyberloafing terhadap kepuasan
kerja dan organizational citizenship behavior (OCB) pada karyawan PT. Matoa
Indonesia Digdaya. Selain itu peneliti ingin mengetahui apakah hasil dari penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya tetap konsisten dengan objek sampel yang sama.
Dari hasil analisis regresi sederhana, diperoleh hasil bahwa perilaku
cyberloafing bukan disebabkan karena kepuasan kerja yang rendah. Namun, pada hasil pengujian hipotesis dan persamaan regresi ditemukan juga adanya hubungan
antara cyberloafing, sedangkan pengaruhnya tidak ada. Hipotesis pertama tidak
terjawab sekaligus tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Askew (2012). Hasil analisis regresi sederhana yang kedua, diperoleh hasil
bahwa perilaku cyberloafing mempengaruhi perilaku organizational citizenship
behavior (OCB). Hipotesis yang kedua terjawab dan mendukung penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Lim dan Rajah (2011) bahwa perilaku cyberloafing
mempengaruhi perilaku organizational citizenship behavior (OCB) dimana semakin
tinggi tingkat cyberloafing maka semakin tinggi pula tingkat OCB nya. Dengan
Bab V Penutup
60
konsisten dengan penelitian yang sebelumnya dan satu hipotesis yang konsisten
dengan penelitian yang sebelumnya.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada
bab sebelumnya, maka penulis memperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Data yang diperoleh seluruhnya normal karena memiliki nilai skewness
mendekati nol, artinya data yang digunakan berdistribusi normal. Sehingga
analisis regresi dapat dilanjutkan.
2. Data yang diperoleh tidak seluruhnya valid, terdapat 18 item pertanyaan yang
nilainya kurang dari 0.3. Item pertanyaan yang tidak valid antara lain KK 7,
KK 8, KK 12, KK 13, KK 14, KK 17, KK 21, KK 22, KK 27, KK 30, KK 32,
KK 34, KK 35, OCB 3, OCB 7, OCB 9, OCB 10 dan OCB 17.
3. Data yang diperoleh seluruhnya reliable dengan Cronbach’s Alpha CLF
(0.972), KK (0.678), OCB (0.888).
4. Kepuasan kerja tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada perilaku
cyberloafing pada karyawan PT. Matoa Indonesia Digdaya.
5. Perilaku organizational citizenship behavior (OCB) memberikan pengaruh
yang signifikan pada perilaku cyberloafing pada karyawan PT. Matoa
Indonesia Digdaya, dengan pengaruh yang diberikan sebesar 36.2%.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan penelitian dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Peneliti mempunyai keterbatasan waktu untuk mengeksplorasi berbagai
macam penyebab dari perilaku cyberloafing yang terjadi di PT. Matoa
Bab V Penutup
2. Penelitian ini akan lebih baik dengan jumlah sampel yang lebih banyak.
Supaya hasil dari penelitian lebih luas cakupannya dan dapat dieksplorasi
lebih mendalam lagi.
3. Identitas responden untuk kuesioner dalam penelitian ini masih terlalu umum,
sehingga tidak dapat dieksplorasi lebih mendalam lagi.
4. Peneliti hanya meneliti satu perusahaan, sehingga eksplorasi untuk perilaku
cyberloafing hanya berpaku pada perilaku yang terjadi di satu perusahaan.
5.3 Implikasi Penelitian
5.3.1 Implikasi Manajerial
Berdasarkan berbagai kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran yang
kiranya dapat memberikan manfaat bagi CEO PT. Matoa Indonesia Digdaya sebagai
berikut:
Rutin melakukan kontrol terhadap karyawannya dalam hal penggunaan
internet.
Memasang CCTV di kantor untuk mengawasi kegiatan karyawan, apabila
pimpinan perusahaan sedang diluar kantor.
Memblokir web yang tidak berkaitan dengan pekerjaan seperti web
pornografi dan web untuk bermain game online.
Memberikan sanksi bagi karyawan yang melakukan cyberloafing saat jam
kerja.
Bab V Penutup
62
Memberikan pelatihan bagi karyawan dalam hal penggunan sumber daya
internet.
5.4 Saran
Beberapa saran untuk penelitian yang selanjutnya sebagai berikut:
1. Peneliti yang selanjutnya akan lebih baik untuk menambahkan pengaruh lain
dari cyberloafing. Dengan harapan dapat memberikan hasil dan gambaran
yang lebih mendalam mengenai cyberloafing.
2. Peneliti menyarankan untuk menggunakan sampel yang lebih banyak untuk
penelitian selanjutnya, agar hasil dari penelitian lebih luas dan dapat
dieksplorasi lebih mendalam lagi.
3. Penambahan identitas responden diperlukan untuk mendalami
individu-individu yang melakukan cyberloafing
4. Penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti dua perusahaan yang berbeda.
Dengan tujuan untuk mencari tahu perbedaan perilaku cyberloafing diantar
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Al-Shuaibi, A. S. I., Subramaniam, C., & Faridahwati, M. S. (2014). The Mediating Influence of Job Satisfaction on the Relationship between HR Practices and Cyberdeviance. Journal of Marketing and Management.
Askew. K. L. (2012). The Relationship Between Cyberloafing and Task Performance and an Examination of the Theory of Planned Behavior as a Model of Cyberloafing. Theses and Dissertations. University of South Florida.
Belanger, F. & C. V. Slyke. (2002). Abuse or learning? Communication of the ACM.
Blanchard, A. L., & C. A. Henle. (2008). The interaction of Work Stressor and Organizational sanctions on Cyberloafing. Journal of Managerial Issues.
Celik, N. (2014). Job Satisfaction’s Impact on Cyberloafing; An University Example. International Academic Conference.
Ghasemi, E. H., & M. Hasanzadeh. (2013). Surveying the Relative Importance of Job Satisfaction Dimensions on Counter-productive and Withdrawal Behaviors
Case Study: Parsian Bank’s Employees. International Journal of
Management and Social Sciences Research (IJMSSR).
Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan IV. Semarang : BP Universitas Diponegoro.
Greenfield, P. M. (2009). Technology and informal education: What is taught, and what is learned. Science Journal.
Heryanto, J. (2004). Pro dan Kontra Ekonomi Global. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan.
Jogiyanto, H. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi ke enam. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Kartika, E. W., & T. S. Kaihatu. (2010). Analisis Pengaruh Motivasi Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja (Studi Kasus pada Karyawan Restoran di Pakuwon Food Festival Surabaya). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.
Kay., Bart., Y. Johnson., A. Chern., & A. H. Kangas. (2009). Cyberloafing; A Modern Workplace Phenomenon, diakses dari
Daftar Pustaka
64
Khoiroh, M. M. (2012). Tingkat Worker Turnover pada Multinational Companies dan Kaitannya dengan Cultural Adjustment. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan.
Leon, M. C. D., & M. A. Finkelstein. (2011). Individualism/collectivism and organizational citizenship behavior. Psichotema.
Li, S. & Chung, T. (2006). Internet function and Internet addictive behavior. Computers in Human Behavior.
Liberman, B., G. Seidman., K. Y. A. McKenna., L. E. Buffardi. (2011). Employee Job Attitudes and Organizational Characteristics as Predictors of Cyberloafing. Computers in Human Behavior.
Lim, V. K. G. (2002). The IT way of loafing on the job: cyberloafing, neutralizing and organizational justice. Journal of Organizational Behaviour.
Lim, V. K. G., & Chen, D. J. Q. (2009). Impact of Cyberloafing on Affect, Work depletion, Facilitation and Engagement. Conference Paper SIOP.
Lim, V. K. G., & R. Rajah. (2011). Cyberloafing, Neutralization, And Organizational Citizenship Behavior. PACIS Proceedings.
Lim, V. K. G., & Teo, T. S. H. (2005) . Prevalence, perceived seriousness, justification and regulation of cyberloafing in Singapore – an exploratory study. Journal Information and Management.
Margaretha, M., & A. P. Anugrah. (2013). Regulasi Diri Mempengaruhi Perilaku Cyberloafing yang Dimoderasi Oleh Berbagai Karakteristik Individual Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha. Proceeding Seminar Nasional. Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Margaretha, M., & Y. A. Prasetio. (2012). Pengaruh Servant Leadership, Organizational Citizenship Behavior, Kecocokan Orang-Organisasi Serta Identifikasi Organisasi Studi Pada Organisasi Kemahasiswaan Di Lingkungan Universitas Kristen Maranatha. Proceeding Seminar Nasional Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Mastrangelo, P. M., W. Everton., & J. A. Jolton. (2006). Personal use of work computers: Distraction versus destruction. CyberPsychology & Behavior.
Mohammad, J., F. Q. Habib., & M. A. Alias. (2011). Job Satisfaction and Organizational Citizenship Behavior: An Empirical Study At Higher Learning Institutions. Asian Academy of Management Journal.
Daftar Pustaka
Ramayah, T. (2010). Personal web usage and work inefficiency. Business Strategy Series.
Robbins., S. P., & T. A. Judge. (2012). Perilaku Organisasi. Edisi ke dua belas, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Soegihartono, A. (2012). Pengaruh Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja dengan Mediasi Komitmen (di PT Alam Kayu Sakti Semarang). Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis.
Spector, P. E., & Fox, S. (2010). Theorizing about the deviant citizen: An attributional explanation of the interplay of organizational citizenship and counterproductive work behavior. Human Resource Management Review.
Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Sunjoyo., R. Setiawan., V. Carolina., N. Magdalena., & A. Kurniawan. (2013).Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Penerbit ALFABETA, Bandung.
Ugrin, J. C., & J. M. Pearson. (2013). The effects of sanctions and stigmas on cyberloafing. Computers in Human Behavior Journal.
Young, K. S. (2010). Policies and procedures to manage employee Internet abuse. Computers in Human Behaviour Journal.
Young, K. S., & C. J. Case. (2004). Internet Abuse in The Workplace: New Trends In Risk Management. Paper published in CyberPsychology and Behavior.
Zhang, D. (2011). Organizational Citizenship Behavior. White Paper.