• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Topik Sifat-Sifat Cahaya untuk Kelas V Sekolah Dasar T1 292012030 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Topik Sifat-Sifat Cahaya untuk Kelas V Sekolah Dasar T1 292012030 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

sejumlah pasal yang berkaitan dengan KTSP, pasal 1 ayat (19) menjelaskan definisi operasional kurikulum. Menurut pasal 1 ayat (19), “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”Definisi tersebut menegaskan bahwa kurikulum dipakai sebagai pedoman dalam menyelenggarakan pembelajaran. Bukan buku teks yang sebenarnya lebih berperan sebagai salah satu sumber pembelajaran.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan dalam bidang pendidikan dapat ilihat dari adanya perubahan yang ada di dalamnya seperti kualitas guru, kurikulum, proses pembelajaran, sarana dan prasarana, sumber belajar, metode pembelajaran, metode pembelajaran. Sebagai dampaknya adalah diperkayanya sumber dan media pembelajan.

Belajar dan pembelajaran memiliki konsep yang berbeda namun saling berkaitan. Belajar dapat di artikan sebagai proses perubahan tingkah laku manusia. Sebagaimana diungkapkan oleh Bell-Gredle (1986:1) dalam buku Teori Belajar dan Pembelajaran hal (15) “ Belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh kemampuan, ktrampilan, dan sikap tersebut di peroleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat”. Belajar merupakan proses tindakan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan yang keadaan berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya dan juga

belajar sebagai proses menusiawi memiliki kedudukan dan peran penting dalam kehidupan masyarakat tradisional dan modern.

(2)

dalam upaya meningkatkan kemampuan berfikir pada diri seseorang. Dalam hal ini belajar perilaku mengembangkan diri melalui penyesuaian tingkah laku.

Sedangkan pembelajaran berkaitan dengan komunikasi timbal balik siswa dengan guru. Pembelajaran merupakan aktivitas pendidik atau guru secara terencana melalui desain agar siswa dapat belajar secara aktif dan lebih menekankan pada sumber belajar yang disediakan (Dimyati dan Mudjiono).

Proses pembelajaran yang baik ialah yang memungkinkan terjadinya relasi antara stimulus dan respon dengan baik.

Proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses dan hasil belajar. Proses pembelajaran harus dapat menumbuhkan proses belajar yang baik yang dapat memacu peserta didik untuk berfikir kreatif dan aktif. Kegiatan pembelajaran mengacu pada penggunaan pendekatan, strategi, metode, dan teknik dan media dalam rangka membangun proses belajar antara lain membahas materi dan melakukan pengalaman belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal.

Keterkaitan antara dua konsep ini yaitu upaya guru merencanakan kegiatan belajar untuk siswa dengan memfasilitasi agar siswa dapat berinteraksi dengan lingkungan sehingga terjadi perubahan perilaku pada diri siswa. Perubahan tersebut mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Muhamamad Rohman (2013:68) perubahan yang terjadi memiliki karakteristik: (1) perubahan terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam belajar bersifat senabung dan fungsional, (3) tidak bersifat sementara, (4) bersifat positif dan aktif, (5) memiliki arah dan tujuan, dan perbuatan.

Menuju pada karakteristik tersebut, aktivitas belajar siswa merupakan suatu kegiatan yang menjadi ciri berlangsungnya suatu pembelajaran. Aktifitas ini tentunya melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa. Aktivitas yang mudah

(3)

indera, namun aktivitas mental ini menjadi ciri bagi siswa memahami materi pembelajaran belum.

Selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk memadukan aktifitas fisik dan mental mereka untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan perlu adanya suatu

perangkat pembelajaran yang mendukung terciptanya suasana pembelajaran tersebut. Sal;ah satu perangkat pembelajaran yang dapat digunakan yaitu Lembar

Kerja Siswa atau disebut dengan LKS.

Lembar kerja Siswa merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran (hidayah dan sugiarto, 2006:8). Secara umum LKS adalah perangkat pembelajaran sebagai pelengkapan sarana pendukung Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). “Lembar Kerja Siswa juga merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang menunjang kepada pencapaian indikator melalui berbuat dan berfikir sehingga siswa memperoleh kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor”.

Sementara itu, menurut (Lestari, 2006:16) LKS dirancang oleh guru sendiri sesuai dengan produk bahasan dan tujuan pembelajarannya.LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat dimanfaatkan sebagai tahap pemahaman konsep, karena LKS dirancang untuk membimbing siswa dalam pembelajaran. LKS dimanfaatkan untuk mempelajari pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari sebelumnya yaitu penanaman konsep.

LKS juga berperan membantu guru dalam mengarahkan siswa menemukan jawaban melalui aktivitas sendiri. Dengan adanya LKS diharapkan siswa dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menuangkan ide-ide kreatifnya baik secara perorangan maupun kelompok mampu berfikir kritis dan

menjalin kerjasama yang baik dengan anggota kelompok.

(4)

ternyata sebagian besar guru di SDN Mangunsari 04 hanya menggunakan LKS yang sudah disediakan pada buku teks sebagai bahan kerja siswa selama kegiatan pembelajaran. Padahal LKS tersebut sebenarnya bukanlah LKS yang benar-benar secara maksimal membantu siswa untuk aktif, kreatif, dan inovatif menuangkan ide-idenya serta memadukan aktivitas fisik dan mental mereka dalam proses pembelajaran, karena hanya menyajikan soal-soal latihan untuk menjawab oleh

siswa secara tertulis saja. Masih sangat minim LKS yang secara kreatif dirancang oleh masing-masing guru dengan tujuan untuk mengkolaborasikan aktivitas fisik

dan mental siswa dalam proses pembelajaran. Masih banyak yang mengeluhkan bahwa LKS hanya berisi latihan soal-soal untuk dikerjakan pada jam pembelajran kosong atau sebagai pengganti jika guru berhalangan hadir dan untuk tugas rumah yang harus di kerjakan di rumah.Namun seharusnya LKS lebih tepatnya untuk soal evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dan seberapa siswa memahami pembelajaran yang ditangkap. Dari permasalahan ini di temukan bahwa siswa jadi kurang aktif selama mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung, proses pembelajaran terkesan membosankan bagi peserta didik dan menjadikan keberhasilan pembelajaran menjadi rendah.

Lembar Kerja Siswa berupa LKS yang didalamnya berisi rangkaian kegiatan dan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan juga aktivitas siswa berdasarkan model inkuiri terbimbing sehingga dapat mencapai kompetensi yang di harapkan. Penelitian ini di beri judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Model inkuiri terbimbing”

Lembar kerja siswa mempunyai kriteria kualitas, Menurut Hendro Darodjo dan Jenny R.E. kaligis (1992) penyusunan LKS harus memenuhi berbagai persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik.

1.2 Indentifikasi Masalah

(5)

a. Dalam Lembar Kerja Siswa hanya berisi latihan-latihan soal yang dikerjakan pada jam pembelajaran kosong atau pengganti jika guru berhalangan hadir. b. Dalam Lembar Kerja Siswa masih membuat siswa kurang aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran, proses pembelajaran terkesan membosankan bagi peserta didik, maka menjadikan hasil belajar peserta didik kurang maksimal.

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah disampaikan maka dapat dirumuskan

beberapa permasalahan:

a. Bagaimana mengembangan LKS berbasis model inkuiri terbimbing topik sifat-sifat cahaya untuk kelas V sekolah dasar ?

b. Apakah LKS berbasis model inkuiri terbimbing topik sifat-sifat cahaya pada kelas V sekolah dasar layak untuk digunakan dalam pembelajaran IPA? 1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian di harapkan:

a. Untuk mengembangkan LKS berbasis model inkuiri terbimbing sifat-sifat cahaya untuk kelas V di sekolah dasar.

b. Menguji kelayakan LKS berbasis model inkuiri terbimbing topik sifat-sifat cahaya untuk kelas V sekolah dasar.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, adapun manfaat yang diharapkan yaitu:

1.5.1 Manfaat Teoritis

Untuk meningkatkan khasanah keilmuan, khususnya dalam mengembangkan lembar kerja siswa pada mata pelajaran IPA.

1.5.2 Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

i. Siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti pembelajaran IPA

ii. Memberikan pengalaman belajar yang menarik dan berkesan pada siswa. iii. Membuat siswa lebih kreatif dalam mengikuti pembelajaran IPA

(6)

i. Memberikan alternatife LKS dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

ii. Menambah pengalaman guru dalam penggunaan LKS berbasis model inkuiri terbimbing untuk mencapai kompetensi siswa yang diinginkan. c. Bagi sekolah

i. Menambah koleksi perpustakaan atas karya guru.

ii. Mendorong guru lain untuk aktif melaksankan pembelajaran yang inovatif.

d. Bagi Penulis

i. Membari pengalaman mengobservasi kegiatan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai media baca dan tugas, LKS (Lembar Kerja Siswa) adalah lembar bantu bagi siswa yang berisi tugas dan harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS biasanya berupa

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar analisis LKS praktikum, pedoman wawancara, lembar observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri, pedoman jawaban siswa

Bagaimanakah keefektifan media pembelajaran berupa LKS IPA Terpadu topik cahaya dan indera penglihatan menggunakan model inkuri terbimbing sebagai salah satu media

Adapun instrument pengumpulan data berupa tes siklus, lembar Kerja Siswa (LKS) lembar observasi dan lembar evaluasi. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa

Biasanya jika dalam melakukan evaluasi hasil belajar siswa, guru akan memberikan tugas-tugas tertulis yang harus di kerjakan oleh siswa pada lembar kerja siswa(LKS),

Guru sebagai pembimbing dan fasilitator diharapkan dapat memberikan bantuan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan dan juga dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh

Sementara itu (Trianto, 2010) mengatakan bahwa IPA hakikatnya merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi. Sebagai produk, IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan

T Dalam pembelajaran pada sifat-sifat cahaya motode dan media apakah yang pernah ibu guru gunakan.. J Saya pernah menggunakan metode eksperimen