• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH TERBENTUKNYA KOTARIH DI KECAMATAN KOTARIH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEJARAH TERBENTUKNYA KOTARIH DI KECAMATAN KOTARIH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH TERBENTUKNYA KOTARIH

DI KECAMATAN KOTARIH, KABUPATEN

SERDANG BEDAGAI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Ayu Indriani

308321011

(2)

ABSTRAK

Ayu Indriani. NIM : 308321011. Sejarah Terbentuknya Kotarih di Kecamatan Kotarih Kabupaten Serdang Bedagai. Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sejarah Terbentuknya Kotarih di Kecamatan Kotarih, Kabupaten Serdang Bedagai, mengetahui latarbelakang terbentuknya Kotarih, mengetahui asal mula nama Kotarih, mengetahui tokoh dan peranannya dalam membentuk Kotarih serta mengetahui perkembangan Kotarih.

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan metode penelitian perpustakaan ( Library Research ), yakni dengan mengumpulkan sumber data tertulis dari buku yang berhubungan dengan Sejarah Terbentuknya Kotarih di Kecamatan Kotarih, Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan penelitian lapangan ( Field Research ) dilakukan untuk mendapatkan data berupa observasi terhadap lokasi penelitian, wawancara dengan tokoh-tokoh, masyarakat yang mengetahui Sejarah Terbentuknya Kotarih.

Dari hasil penelitian maka diketahui bahwa : Asal usul wilayah Kotarih telah terjadi beberapa kali pergantian wilayah. Yang pertama terletak di kawasan Pancuran, kemudian di kawasan Gunung Gajah dan yang terakhir di kawasan Kotarih Pekan sekitar tahun 1875, sistem pemerintahan yang bersifat tradisional yang mana Raja sebagai pemegang Kekuasaan tertinggi. Yang mana Raja pertama sekaligus pendiri dari Kampung Hutarih ( sekarang Kotarih ) bernama Tuanku Siman Purba Tambak, beliau berasal dari Kampung Tambak Bawang, Kecamatan Seribu Dolok, Kabupaten Simalungun.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan Karunia-Nya yang telah diberikan oeh penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini dengan baik yang berjudul “ Sejarah Terbentuknya Kotarih di

Kecamatan Kotarih Kabupaten Serdang Bedagai”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna baik dari segi isi, teknik penulisan, maupun nilai ilmiahnya. Mengingat keterbatasan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang berupa bimbingan, nasehat, arahan, semangat, baik berupa morol maupun materil yang sangat mahal nilainya. Maka dalam kesempatan ini Penulis menyampaikan rasa terima kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Orangtua terhebatku Ayahanda Muhammad Zainuri, dan Ibunda Siti Nurhasanah, terimakasih atas curahan kasih sayang yang tiada henti,

(4)

2. Adik-adik yang kusayangi, Wasi’ah, Siti Ambar Rukmini, Muhammad Rizky terimakasih atas dukungan dan semangatnya serta selalu menemaniku dalam penelitian skripsi ini.

3. Untuk Suamiku yang sangat kusayangi, Muhammad Afan terimakasih atas

senyum, do’a yang selalu menyertaiku dan selalu memberi semangat dikala penulis sedang merasa jenuh dan putus asa, serta selalu setia menemani penulis dalam melakukan penelitian.

4. Buat anakku Muhammad Raditya, dengan melihat wajahnya yang imut-imut dapat menghilangkan rasa lelah dan jenuh dan dapat membangkitkan semangat penulis kembali.

5. Buat mertuaku Bapak Miswan dan Ibu Salimah, terimakasih atas nasehat, dan bimbingan yang terus diberikan kepada Penulis agar tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta mencurahkan kasihsayangnya kepada anakku.

6. Buat yang kukasihi kakak iparku Keluarga Eni, dan kak Epi yang membantuku dalam menjaga anakku dengan baik sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

7. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M. Si selaku dosen pembimbing skripsi. Terimakasih atas bimbingann dan pengajarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(5)

1. Ibu Dra. Lukitaningsih, M. Hum selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dan penguji terimakasih atas bimbingannya selama perkuliahan dan masukan yang diberikan kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si selaku Rektor Unimed beserta staffnya. 3. Bapak Drs. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta

staffnya.

4. Ibu Drs. Hafnita Lubis, M. Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah serta seluruh dosen Jurusan Pendidikan Sejarah.

5. Ibu Dra. Trisni Andayani, M. Si selaku dosen PA ( Pembimbing Akademik ) terimakasih atas bimbingannya selama perkuliahan dan masukan yang diberikan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Penguji ( Bapak Pristi Suhendro, S. Hum, M. Si dan Ibu Dra. Flores Tanjung, MA ) terimakasih atas kritik dan saran selama penulisan skripsi ini.

7. Terimakasih kepada Uwak Ruslan dan keluarga yang telah memberikan petunjuk dan informasi kepada penulis.

8. Terimakasih kepada Uwak Waslim dan keluarga yang telah banyak membantu dan memberikan informasi dan data kepada penulis.

(6)

10.Kepada para informan terutama Bapak Masrum Purba Tambak yang telah memberikan informasi kepada penulis.

11.Kepada staff Bapedda terimakasih atas pemberian izin penelitian serta data-data yang dibutuhkan penulis.

12.Para sahabatku, Aidha, Masri, Heppy, Dewi, Agustina Sembiring, Desi, Agustina Ginting. Serta teman-teman sekelasku Kelas A dan B Ekstensi 2008 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu terimakasih atas semangat kalian semua.

13.Dan tak lupa kepada teman-teman kelas A, B, dan C Regular terimakasih semuanya.

14.Buat teman-teman PPL-T SMA Negeri 1 Bintang Bayu terimakasih atas dukungan dan semangatnya.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan kalau ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan terimakasih, penulis dengan tulus mengucapkan mohon maaf atas kesilapan tersebut. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan masukan bagi yang membutuhkannya.

Medan, Agustus 2012 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka ... 6

1. Konsep Sejarah ... 6

2. Konsep Perkembangan ... 8

3. Kotarih ... 10

(8)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian ... 13

B. Sumber Data ... 13

C. Lokasi Penelitian ... 14

D. Teknik Pengumpulan Data ... 14

E. Teknik Analisa Data ... 16

BAB IV. PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 17

1. Letak dan Kondisi Geografis Kotarih ... 17

2. Sistem Pemerintahan ... 20

3. Kependudukan/ Demografi... 23

a. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 23

b. Komposisi Penduduk Menurut Keanekaragaman Suku . 24 c. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 25

1. Pertanian ... 26

2. Peternakan ... 27

d. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 27

e. Sarana dan Prasarana ... 28

f. Keadaan Sosial di Kecamatan Kotarih ... 34

g. Adat dan Budaya Simalungun ... 35

B. Latar belakang Terbentuknya Kotarih ... 38

1. Letak Geografis Kampung Hutarih ... 42

2. Sistem Pemerintahan ... 43

a. Masa Kepemimpinan Tuanku Siman Purba Tambak ... 44

b. Masa Kepemimpinan Tuan Darman Purba Tambak ... 46

3. Sistem Perekonomian ... 51

(9)

5. Keadaan Sosial di Kampung Hutarih ... 53

a. Hubungan Kampung Hutarih dengan Kerajaan di Simalungun ... 53

b. Hubungan Kampung Hutarih dengan Kesultanan Serdang ... 53

c. Hubungan dengan Kampung Hutarih Pemerintahan Belanda ... 54

d. Hubungan Kampung Hutarih dengan Jepang ... 55

6. Batak Timur Dusun ... 56

7. Peninggalan Kerajaan Hutarih ... 60

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA

PEDOMAN WAWANCARA

(10)

DAFTAR TABEL Tabel 1 : Luas wilayah dan presentase terhadap luas

KecamatanTahun 2009... 18 Tabel 2 : Jarak Ibukota Kecamatan Ke Kantor Kepala Desa

Tahun 2009 ( Km )... 22 Tabel 3 : Jenis-jenis Mata Pencaharian Masyarakat Kotarih... 25 Tabel 4 : Agama yang ada di Kotarih... 27

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Narasumber / Informan Lampiran 2 : Foto dan Dokumen Penelitian

Lampiran 3 : Sumber Izin Penelitian dan Peta Lokasi Penelitian

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak dahulu, manusia sudah hidup secara berkelompok baik hidupnya yang masih berpindah- pindah maupun yang sudah menetap di suatu wilayah. Manusia yang hidup berkelompok tersebut membentuk masyarakat yang lama-kelamaan hidupnya menetap. Mereka mulai membuka suatu lahan kosong untuk tempat tinggal mereka dan memanfaatkan sebagian lahan tersebut untuk bercocok tanam. Masyarakat (society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka),dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Umumnya,istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok oarang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur yang mana dalam kelompok tersebut dipimpin oleh seseorang yang mempunyai kecakapan lebih dari kelompok lainnya,yang disebut primus inter peres atau kepala suku.

Biasanya Kepala Suku ini merupakan orang yang pertama kali membuka suatu lahan kosong menjadi tempat tinggal berupa perkampungan kecil. Ini berarti sejak zaman Batu Tengah ( Mesolithikum) sudah mengenal sistem pemerintahan.

(13)

Begitu halnya dengan Wilayah Kotarih yang tidak serta merta terbentuk dengan sendirinya. Kotarih yang asal namanya adalah Hutarih yang berasal dari

bahasa Simalungun yang terdiri dari dua kata,yaitu “Huta” berarti Kampung dan

Rih” berarti Lalang. Jadi, pengertian Hutarih adalah kampung lalang. Orang

yang pertama kali membentuk Hutarih adalah orang Simalungun yang berasal dari kampung Tambak Bawang, Kecamatan Seribu Dolok, Kabupaten Simalungun (sekarang) pada tahun 1875. Mereka tiga bersaudara yang merantau meninggalkan tempat tinggalnya. Tetapi, tiga bersaudara tersebut tidak tinggal bersama-sama. Mereka mulai membentuk wilayah baru untuk dijadikan tempat tinggal mereka masing- masing. Ada yang membentuk wilayah Bintang Bayu, Kuala Bali dan Kotarih. Sayangnya, peninggalan sejarah dari pembentukan wilayah Bintang Bayu dan Kuala Bali sudah tidak ada.

Lain halnya dengan sejarah dari Kotarih, meskipun Kotarih sudah berusia 104 tahun, namun sejarah terbentuknya Kotarih tetap terjaga bahkan generasi dari orang yang pertama kali membentuk wilayah Kotarih masih tetap terus berlangsung.

(14)

3

Dari uraian di atas maka penulis tertarik ingin melakukan penelitian dengan tema:

“SEJARAH TERBENTUKNYA KOTARIH

DI KECAMATAN KOTARIH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI”

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dikemukakan beberapa identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apa latarbelakang terbentuknya Kotarih?

2. Apa yang melatarbelakangi masyarakat sebelumnya memilih Kotarih menjadi tempat tinggal mereka?

3. Siapa tokoh yang pertama kali membentuk Kotarih hingga menjadi suatu perkampungan dan apa perannya dalam pembentukan Kotarih?

4. Bagaimana perkembangan Kotarih dari segi kepemerintahan, wilayah, penduduk dan sarana prasarana dari awal terbentuknya hingga sekarang ini?

C.Pembatasan Masalah

Adapun masalah yang berhasil dibatasi oleh penulis adalah:

(15)

D.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diambil adalah: 1. Apa latarbelakang terbentuknya Kotarih?

2. Siapa tokoh yang pertama kali membentuk Kotarih hingga menjadi suatu perkampungan dan apa perannya dalam pembentukan Kotarih? 3. Bagaimana perkembangan Kotarih dari segi kepemerintahan, wilayah,

penduduk dan sarana prasarana dari awal terbentuknya hingga sekarang ini?

E.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui latarbelakang terbentuknya Kotarih.

2. Untuk mengetahui tokoh- tokoh yang pertama kali membentuk Kotarih hingga menjadi suatu perkampungan dan perannya dalam pembentukan Kotarih.

(16)

5

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk:

1.Menambah pengetahuan penulis tentang sejarah terbentuknya Kotarih. 2.Memberi wawasan bagi penulis tentang penulisan sebuah karya ilmiah. 3.Sebagai bahan kajian atau pembanding dalam pelajaran sejarah agar

masyarakat pada umumnya dan pelajar khususnya mengetahui sejarah terbentuknya Kotarih.

4.Memberikan gambaran dan pengetahuan bagi instansi terkait tentang terbentuknya Kotarih.

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Kecamatan Kotarih adalah salah satu Kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, dan merupakan perangkat daerah Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Samosir di Propinsi Sumatera Utara. Dipimpin oleh seorang camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh limpahan sebahagian wewenang Bupati untuk menangani sebagian Urusan Otonomi Daerah.

Nama Kotarih itu berasal dari bahasa Simalungun yang dulunya disebut

Hutarih. Yang terdiri dari dua kata yaitu, Huta berarti Kampung, dan Rih berarti

Lalang. Jadi, Hutarih berarti Kampung Lalang. Disebut Kampung Lalang karena pada awalnya wilayah ini merupakan hutan lalang. Dan setelah Indonesia merdeka, karena sistem pemerintahannya pun telah berubah dari sistem pemerintahan kerajaan menjadi sistem pemerintahan presidensial.

(18)

64

Dikisahkan bahwa seorang anak yang semenjak masa mudanya telah merantau ke daerah yang memiliki lahan yang subur untuk dijadikan kampung

atau kerajaan baru. Anak tersebut berasal dari Kampung Tambak Bawang ( Cingkes ), Kecamatan Seribu Dolok, Kabupaten Simalungun. Yang bernama

Tuanku Siman Purba Tambak.

Tuanku Siman Purba Tambak bersama kedua saudaranya pergi merantau meninggalkan tempat tinggalnya. Atas dasar inilah ketiga bersaudara tersebut masing-masing membuka suatu lahan atau hutan kosong untuk dijadikan kampung atau kerajaan baru. Maka, kedua saudara Tuanku Siman Purba Tambak tersebut membuka suatu daerah yang bernama Kampung Kuala Bali dan Kampung Bintang Bayu. Tetapi sayang, kedua saudara Tuanku Siman Purba Tambak tidak mempunyai keturunan, sehingga menyebabkan peninggalan dari mereka terputus dan data yang mendukung tentang sejarah terbentuknya kampung- kampung tersebut tidak diketahui dengan jelas. Sedangkan Tuanku Siman Purba Tambak, membentuk Daerah yang bernama Kampung Kotarih ( Sekarang ). Tuanku Siman Purba Tambak mendapat suatu daerah yang jauh dari kedua saudaranya, ia mendapatkan suatu hutan lalang yang sangat luas dan memiliki lahan yang subur. Yang lambat laun, Tuanku Siman Purba Tambak Membuka suatu perkampungan untuk tempat tinggal dirinya dan keluarganya.

Oleh karena itu, dipilihlah nama kampung tersebut yang bernama Hutarih ( Kampung Lalang ). Nama Hutarih dipilih karena pada awal terbentuknya, daerah

(19)

B. Saran

- Kecamatan Kotarih merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai. Sebagai suatu Kecamatan, tentu tidak serta merta berdiri dengan sendirinya. Tentunya, Kecamatan Kotarih memiliki sejarah bagaimana wilayah Kotarih terbentuk. Tetapi sayang, banyak masyarakat yang tidak mengetahui sejarah terbentuknya Kotarih ini. Hal ini juga berkaitan dengan siapa tokoh yang mendirikan atau membentuk wilayah Kotarih ini. Seharusnya, masyarakat atau pemerintah setempat terus menjaga atau melestarikan sejarah terbentuknya Kotarih. Agar generasi berikutnya dapat mengetahui sejarah terbentuknya Kotarih ini. Agar bisa membangkitkan rasa Nasionalisme di dalam diri masyarakat Kotarih, agar lebih menghargai tanah airnya, serta menghargai jasa-jasa tokoh yang mendirikan Kotarih tersebut. Hal ini dapat dijadikan sebagai suatu cagar budaya yang berpotensi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat Kotarih.

(20)

66

menyebabkan tidak berkembang wilayah tersebut. Ini sangat penting, karena Kotarih merupakan suatu Kecamatan sejak Indonesia merdeka. - Karena letak geografisnya yang berada di dataran tinggi, banyak

Gambar

Tabel 2 : Jarak Ibukota Kecamatan Ke Kantor Kepala Desa

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan produk dilaksanakan dengan tujuan untuk melayani pasar yang telah ada sekarang dengan lebih meningkatkan penjualan, memenuhi usaha menemukan barang

Pemerintahan Desa/marga berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Desa.Jakarta:PT.. Raja Grafindo

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh umur tanaman terhadap produksi TBS (Tandan Buah Segar) perkebunan kelapa sawit rakyat di

Studi Ekologi dan Pengaruh Aktivitas Masyarakat Terhadap Ekosistem Mangrove di Kampung Nipah Desa Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.. Dibawah bimbingan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan parameter kualitas perairan mangrove serta pengaruh aktivitas masyarakat terhadap ekosistem mangrove di Kampung Nipah Desa

Dengan berkurangnya luasan ekosistem mangrove maka akan mengurangi keanekaragaman jenis mangrove dan fungsi ekologis dari ekosistem mangrove di kawasan pesisir Kampung Nipah

Partisipasi Masyarakat Pesisir dalam Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove Berkelanjutan di Kabupaten Indramayu.. Studi Zonasi Mangrove di Kampung Gisi Desa Tembeling Kecamatan

Beliau sampai tanah Bali karena adanya sayembara dari Puri Pemecutan untuk mengobati putri raja yang sedang terkena penyakit Kuning atau yang sekarang di