PREFERENSI PAKAN ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii Lesson) PADA WAKTU TIDAK MUSIM BUAH DI PUSAT PENGAMATAN
ORANGUTAN SUMATERA BUKITLAWANG (PPOS) –TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER, SUMATERA UTARA
Oleh: Henny L. Tobing
NIM 408241028 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2012
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
berkat dan kuasaNya yang telah memberi kesehatan, hikmat kepada penulis sehingga
penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
di rencanakan. Judul yang dipilih dalam penelitian yang di laksanakan sejak April – Juni 2012 adalah “ Preferensi Pakan Orangutan Sumatera (Pongo abelii Lesson) Pada Waktu Tidak Musim Buah Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS) Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara”
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, kepada Bapak
Syariffudin M.Sc.,Ph.D. selaku dosen pembimbing skripsi, Bapak Prof. Herbert
Sipahutar M.Sc. selaku dosen Pembimbing Akademik saya dan juga Bapak Puji
Prastowo M.Si, Bapak Tonggo Sinaga M.S dan Alm. Bapak Anton Sinaga M.S
sebagai dosen penguji saya, dan Bapak H. Tri Harsono,M.Si. sebagai dosen penguji
pengganti saya dan seluruh dosen pengajar di Progam studi Biologi FMIPA
UNIMED dan para stafnya, dan terkhusus untuk seluruh jajaran petinggi di
Universitas Negeri Medan.
Ucapan terimakasih terkhusus untuk Orangtua tercinta. Papski yang terbaik
St. M.L. Tobing, terimakasih untuk semua kasih sayang dan seluruh doa yang telah
diberikan kepada saya, dan juga Mamski terhebat yang kini telah bahagia bersama
Bapa di Surga, terimakasih mama buat 17 tahun yang indah dengan seluruh kasih
sayangmu, ini semua untuk kalian orangtua yang terhebat. Juga kepada
saudara-saudara terkasih saya, abang-abang saya kokong (Irwan Tobing, S.S) dan Boni
Tobing , dan kakak –kakak saya Nova Tobing, dan Agnes Tobing. Dan seluruh keluarga besar yang memberi semangat dan doa kepada penulis.
Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman seperjuangan
anak-anak BIONK 08, Juliana, Grace, Herlina, Veronika, Ika, dan Lasma. Juga para
Adel, Endang, Roma, Royhotma, Rianto, Barry, Supriadi, Joe, Rianto, Zen dan
mengenang teman kita Boy S. Terimakasih untuk kebersamaan dan juga bantuan
selama penulis melaksanakan penelitian dan kegiatan perkuliahan selama 4 tahun
ini.semoga kita sukses semua.Amin Penulis juga mengucapkan terimakasih terkhusus
untuk kakak senior terbaik yang telah membantu penulis selama penulis di lapangan dan juga dalam mengolah data, Thank’s my sister Christina Hutabarat (ND.07) God Be Always With you.
Penulis juga mengucapkan terimakasih buat teman-teman di persekutuan
Remaja HKBP Dame dan para member TTD yang tersayang, Sion, Edhu, B’saor dan juga Faber. Yang telah membantu, menemani dan memberi semangat dan doa buat
penulis dalam menyelesaikan studi dan penelitian. Our Almighty God Jesus Christ
always bless you all guys.
Penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada SOCP-OIC yang telah
mendukung dan memberikan penulis kesempatan dan dana dalam melakukan
penelitian mengenai orangutan sumatera, kepada Mr. Gary, Mas Panut, bang Indra,
bang Ibin, bang Febo dan kepada seluruh staf OIC - Medan. Juga kepada para
pimpinan BBTNGL Bukitlawang yang telah memberi izin saya untuk meneliti di
TNGL Bukitlawang pak Sudiro, pak Warji dan pak Bangun serta para staf yang
menemani dan membantu penulis selama penelitian, bang Iskandar, bang Erik, bang
Roy, bang Arshat, bang Tumino dan Staf lainya. Salam Lestari.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi perbaikan di
masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Mari
kita mencintai dan melindungi orangutan sumatera. Salam lestari, Syalom. Tuhan
Memberkati.
Medan, Agustus 2012
Preferensi Pakan Orangutan Sumatera (Pongo abelii Lesson) Pada Waktu Tidak Musim Buah Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS) Bukit
Lawang Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara Henny L. Tobing (NIM 408241028)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi pakan orangutan sumatera (Pongo abelii) di luar musim buah, mengetahui spesies tumbuhan pakan yang berbuah selama pengamatan dan juga jenis pakan yang di yang dimakan orangutan sumatera di luar musim buah. Penelitian ini dilakukan di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera, Bukitlawang, Taman Nasional Gunung Leuser pada bulan April
The Food Preferences Of Sumatran Orangutan (Pongo Abelii Lesson) Outside Fruit Seasons In Sumatran Orangutan Viewing Centre
Bukitlawang, National Park Gunung Leuser, North Sumatera
Henny L. Tobing (NIM 408241028) ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat hidup ii
Abstrak iii
Kata pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1Latar Belakang Masalah 1
1.2Perumusan Masalah 3
1.3Tujuan Penelitian 3
1.4Manfaat Penelitian 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Bukit Lawang – Taman
Nasional Gunung Leuser 5
2.2 Klasifikasi 7
2.3 Morfologi dan Biologi Orangutan 7
2.4 Distribusi Orangutan 9
2.5 Penggunaan Kawasan Sebagai Sumber Pakan Orangutan 10
2.6 Aktivitas Makan Orangutan 12
2.7 Pola Makan Orangutan 13
2.8 Potensi Tumbuhan Pakan di PPOS Bukit Lawang- TNGL 14
BAB III. METODE PENELITIAN 16
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 16
3.2 Potensi Alam 16
3.2.1 Flora 16
3.2.2 Fauna 17
3.3 Alat dan Bahan 17
3.4 Jenis Data 17
3.5.1 Instrument Penelitian 17
3.5.2 Prosedur Penelitian 17
3.6 Pengolahan Data 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 19
4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 19
4.2 Karakteristik Objek Penelitian 20
4.2.1. Objek I (Suma) 21
4.2.2. Objek II (Sandra) 22
4.2.3. Objek III (Mina) 23
4.3. Pohon Pakan yang Berbuah Pada Waktu Tidak Musim Buah 24 4.4. Pemilihan Pakan Oleh Masing-Masing Objek Penelitian 26
4.4.1. Pemberian Makan Oleh Petugas 26
4.4.2. Pencarian Pakan Alami 27
4.4.3. Pemberian Pakan oleh Wisatawan 31
4.5 Pembahasan 32
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 35
5.1 Kesimpulan 35
5.2 Saran 36
DAFTAR TABEL
[image:10.612.82.542.77.644.2]Hal Tabel 2.1 Persentase Penggunaan Bagian Tumbuhan Oleh 13
Individu Oranngutan Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin
Tabel 2.2 Jenis Tumbuhan Penghasil Buah Pakan Orangutan 14 Di Kawasan PPOS Bukit Lawang- TNGL
Tabel 4.1 Karakteristik dari orangutan Suma, Sandra dan Mina 24
Tebel 4.2 Pohon pakan yang berbuah pada pengamatan waktu 25 tidak musim buah di bulan April – Juni
Tabel 4.3 Orangutan yang hadir pada saat pemberian makan 27 di feeding platform selama 9 hari pengamatan di
bulan April-Juni di Bukitlawang
DAFTAR LAMPIRAN
Hal Lampiran 1 Karakteristik buah pakan yang berbuah di luar musim 39
Buah
Lampiran 2 Daftar jenis pakan yang dimakan oleh objek penelitian 40 orangutan
Lampiran 3 Daftar nama-nama Orangutan di Pusat Pengamatan 42 Orangutan Sumatera Bukitlawang
Lampiran 4 Dokumentasi buah yang berbuah di bulan April- Juni 2012 51 di PPOS Bukitlawang
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pemenuhan kebutuhan akan sandang, papan dan pangan yang terus meningkat
akibat pertambahan jumlah penduduk yang semakin tajam, memacu masyarakat
kawasan hutan dalam usaha untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, termasuk pula
kawasan konservasi yang merupakan habitat dari berbagai satwa-satwa yang
terlindungi diantaranya adalah orangutan. Orangutan dengan kepadatan populasi yang
tinggi dapat ditemui di daerah yang memiliki berbagai jenis habitat yang
menyediakan pakan dalam jumlah besar sepanjang tahun, seperti hutan rawa gambut
dan hutan rawa dataran rendah dengan keanekaragaman pohon yang tinggi.
Kerusakan kawasan hutan yang diantaranya diakibatkan oleh manusia dalam usaha
pemenuhan kebutuhannya telah menurunkan habitat orangutan sebesar 1 – 1,5 % per
tahunnya di Sumatera. Selain ancaman dari kerusakan habitat hutan, keadaan
orangutan juga diperburuk dengan ancaman perburuan untuk dijadikan satwa
peliharaan. Kondisi yang sangat mengkhawatirkan tersebut telah menempatkan
orangutan sumatera ke dalam kategori kritis/sangat terancam punah (Critically
Endangered) di dalam daftar merah International Union for Conservation and
Natural Resources (IUCN) tahun 2008, sebuah badan dunia yang memantau tingkat
keterancaman jenis secara global (IUCN.2012).
Salah satu habitat orangutan yang masih tersisa adalah di Desa Bukit Lawang,
Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara, yang berada
dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Bukit Lawang merupakan bekas
stasiun rehabilitasi orangutan yang secara resmi ditutup pada tahun 1997 (SK Menteri
Kehutanan 280/kpts II/1995). Setelah status Bukit Lawang bukan merupakan stasiun
rehabilitasi, maka saat ini nama program yang berjalan di Bukit Lawang adalah Pusat
yang juga merupakan daerah Ekowisata memiliki kawasan yang cukup luas untuk
jelajah orangutan. Namun demikian secara umum pemberian makan pada orangutan
masih diberikan oleh manusia, karena orangutan yang terdapat di kawasan ini
merupakan orangutan bekas pemeliharaan manusia yang telah direhabilitasi.
Pemberian makan pada orangutan dilakukan di sebuah tempat khusus yang disebut
tempat pemberian makan orangutan (feeding platform). Proses tersebut dilakukan
agar orangutan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru yang sesuai dengan
kondisi lingkungan alaminya. Selain itu terdapat juga kawasan hutan yang
memungkinkan orangutan mencari sendiri makanan alaminya. Orangutan yang masih
bergantung pada manusia dalam penyediaan makanannya ini masih dikategorikan
dalam orangutan semi-liar yakni masih adanya interaksi langsung dengan manusia
walaupun telah tinggal di habitat aslinya. Pada umumnya tingkat penjelajahan tidak
terlalu jauh dibandingkan dengan orangutan yang telah liar sehingga masih dapat di
amati khususnya bagi peneliti-peneliti pemula dan wisata-wisata yang ingin
mengamati langsung orangutan hidup di habitat aslinya. Pemberian makan orangutan
sumatera hanya boleh dilakukan oleh para staf Taman Nasional dan jenis pakan
diberikan selalu sama yaitu susu skim dan pisang, ini dilakukan untuk membuat
orangutan akan bosan dan berusaha mencari variasi jenis pakan yang lain di hutan
sehingga merangsang insting orangutan untuk hidup di habitat aslinya secara liar dan
tidak tergantung pada manusia lagi.
Makanan utama orangutan untuk memenuhi kebutuhan energi adalah
buah-buahan. Sehingga orangutan termasuk primata frugivora. Orangutan juga selalu
makan jenis-jenis vegetasi lain seperti daun-daunan, kulit kayu, pucuk daun dan
bunga. Menurut penelitian Rodman (1978) dalam Maple (1980) menyatakan bahwa
orangutan menghabiskan 53,8 % waktunya untuk aktivitas makan. Saat sedang
musim buah, pakan orangutan dapat seluruhnya bersumber pada pakan buah, dan saat
bukan musim buah, alternatif pakan orangutan adalah dedaunan (14,2%), kulit kayu
(2,2%), buah (29%), dan serangga (0,8%) (Rodman.1978 dalam Maple. 1980).
Disamping itu orangutan juga memerlukan mineral dari tanah yang subur,
serangga dan vertebrata kecil lainnya sebagai sumber nutrisi hewani. Orangutan
minum dengan menjangkau ke lubang-lubang pohon dan menghirup air dari
tangannya (Maple, 1980). Pakan orangutan dapat berubah-ubah tergantung pada jenis
pakan yang sedang tersedia dalam ruang dan waktu. Orangutan juga merupakan
pengumpul pakan yang oportunis, yaitu memakan apa saja yang dapat diraihnya,
termasuk madu pada sarang lebah. Kegemarannya pada makanan yang tidak biasa
ditemui dan tertebar acak di habitatnya, menyebabkan orangutan selalu bergerak
dalam rangka mencari makanan kegemarannya. Saat bukan musim buah orangutan
akan lebih aktif bergerak dibandingkan pada saat musim buah. Orangutan memiliki
kemampuan luar biasa dalam menemukan sumber makanan yang kecil, jarang, dan
tertebar acak.
1.2. Perumusan Masalah
Penelitian ini di rumuskan dalam beberapa poin, yaitu :
1. Tumbuhan buah pakan apa sajakah yang menghasilkan buah di luar musim
buah di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera ?
2. Jenis tumbuhan pakan apa saja yang di makan oleh orangutan pada saat tidak
musim buah di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera ?
3. Apakah yang menjadi preferensi pakan orangutan pada saat tidak musim
buah di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan , yaitu :
1. Untuk mengetahui tumbuh-tumbuhan buah pakan apa saja yang menghasilkan
2. Untuk menginventaris tumbuhan pakan yang di makan oleh orangutan pada
saat tidak musim buah di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera.
3. Untuk mengetahui preferensi pakan orangutan pada saat tidak musim buah di
Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat antara lain :
1. Manfaat ilmiah berupa informasi tentang pakan yang dipilih orangutan pada
masa tertentu
2. Penyediaan data dan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar (a)
penyediaan pakan Orangutan, (b) kebijakan pembinaan habitat Orangutan
yang dapat dilakukan.
Penambahan pengetahuan mengenai spesies Orangutan secara umum dan aktivitas
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan yaitu pengamatan pakan yang dilakukan
di saat tidak musim buah di bulan April-Juni 2012 dan pembahasan yang telah
dibahas di bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Jenis tumbuh-tumbuhan buah pakan yang menghasilkan buah diluar musim
buah di PPOS ada 17 jenis yang berasal dari 13 famili (25% adalah Fam.
Moraceae. 17 jenis tumbuhan buah paka itu adalah, Asam kandis gajah (Fam.
Clusiaceae), Pakam (Fam. Sapindaceae), Akar martubung (Fam. Moraceae),
Tangkih (Fam.Moraceae), Baja barus (Fam. Melastomaceae), Kecing batu
(Fam. Fagaceae), Rotan (Fam. Palmae), Beringin (Fam. Moraceae),
Rambutan ayam (Fam. Euphorbiaceae), Mangga hutan (Fam.
Anacardiaceae), Kecing bunga (Fam. Fagaceae), Pala hutan (Fam.
Myristicaceae), Asam kandis kecil (Fam. Clusiaceae), Sibolangit (Fam.
Anonaceae), Kelat (Fam. Myrtaceae), Eboni (Fam. Ebenaceae) dan Akar tiga
urat (Fam. Melastomaceae).
2. Jenis pakan yang dimakan orangutan sumatera pada saat tidak musim buah di
Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera adalah 24 jenis, yaitu : Rayap (kelas
inssekta), Meranti (Shorea sp), Liana (Fam. Piperaceae), Ara (Ficus aurata),
Jamur (Auricularia auricular), Kecing (Quercus sp), Rambutan Ayam
(Aporusa sp.), Macaranga (Fam. Euphorbiaceae), Serapoh (Mallatus sp.),
Redas (Pithecellobium sp.), Mahoni (Fam. Meliaceae), Medang (Fam.
Lauraceae), Asam Kandis Kecil (Garcinia parvifolia), Sibolangit (Fam.
Anonaceae), Kelat (Fam. Myrtaceae), Euphorbia (Fam. Euphorbiaceae),
Rambung Akar (Fam. Euphorbiaceae), Dammar Laut (Shorea sp.), Legumes
(Bauchinia schanden), Tapak Itik (Fam. Euphorbiaceae), Rotan (Calamus
3. Preferensi pakan orangutan sumatera pada saat tidak musim buah di Pusat
Pengamatan Orangutan Sumatera Bukitlawang berdasarkan sumber
perolehannya dibedakan atas pencarian pakan alami (83,92%), dari kegiatan
pemberian pakan di Feeding platform (8,92%) dan dari wisatawan (7,14%).
Sedangkan berdasarkan bagian tumbuhan yang dimakannya adalah daun
(61,70%), buah (12,76%), rayap (12,76%), bunga (4,25%), kulit kayu (4,25%)
dan jamur (4,25%).
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini, maka hal-hal yang dapat dijadikan saran adalah
sebagai berikut :
1. Perlunya di lakukan penelitian yang berkelanjutan untuk preferensi pakan
orangutan terkhusus di musim buah agar dapat membandingkan hasil yang
lebih baik.
2. Perlunya tindakan pengawasan yang lebih tegas dalam hal penerapan
peraturan pengunjung di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera untuk
mengurangi dan menghindari pelanggaran sebagai bentuk kegiatan konservasi
orangutan sumatera di Bukit Lawang
Untuk mahasiswa dan pembaca disarankan untuk lebih mencintai dan melindungi
lingkungan dan khususnya satwa orangutan sebagai tindakan peduli lingkungan yang
DAFTAR PUSTAKA
Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, (2011), Buku Literarur Potensi Flora di Taman Nasional Gunung Leuser, Medan
Departemen Kehutanan, (1999), Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Jakarta
Fakhrurradhi, (1998), Komposisi Pakan Orangutan Sumatra (Pongo pygmaeus abelii,Lesson 1827) di Suag Balimbing Taman Nasional Gunung Leuser, Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan, Banda Aceh.
Hendras, E., (2005), Mengenal Beberapa Primata Di Provinsi NAD dan Sumatera Utara. Conservation International Indonesia, Jakarta.
IUCN (2012), http://www.iucnredlist.org/details/39780. Diakses tanggal 14 Februari 2012
Iskandarrudin, (2011), Inventarisasi Tumbuhan Buah Pakan Orangutan (Pongo abelii) di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Bukit Lawang, TNGL, Skripsi, Fakultas Biologi UMA, MEDAN
Kuncoro, P., Sudaryanto, Yuni, (2008), Perilaku Dan Jenis Pakan Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus Linnaeus,1760), Jurnal Biologi XI, (2) : 64-69, ISSN:141055292
Nurul, H., (2010), Pengembangan Wisata Hutan Di Resort Bukitlawang Taman Nasional Gunung Leuser. Skripsi, Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. (Tidak dipublikasikan )
Nurzaidah, (2009), Estimasi Kepadatan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Berdasarkan Jumlah Sarang Sarang Di Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara, Skripsi, Biologi Universitas Sumatera Utara , MEDAN.
Maple, T. L., (1980), Orangutan Behaviour, Van Nostrand. Reinhold Company, New York.
Maisaroh, B. Sinuhaji, I’anah, (2006), Bahan Ajar Teknik Survey Flora. Balai Diklat Kehutanan, Pematang Siantar
OIC, (2009), Buku Saku Menuju Taman Nasional Gunung Leuser, Orangutan Information Center Medan.
Utami, S. S. Wich, S. A.Sterck E. H. M. Dan, Van Hoff JARAM., (1997), Food Competition Betwen Wild Orangutans in Large Fig Tress, Int. J. Primatol. Wich, dkk.,(2011), Orangutan dan Ekonomi Pengelolaan Hutan Lestari di
Sumatera, UNEP/GRASP/PanEco/YEL/ICRAF/GRID-Arendal.
Wikipedia,(2012),http://www.wikipedia.co.id/Taman_Nasional_Gunung_Leuser, Diakses tanggal 14 Febuari 2012.
Yuliarta, Roma S., (2009), Perilaku Harian Ibu-Anak Orangutan (Pongo abelii) di Ekowisata Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langka,. Skripsi, Biologi Universitas Sumatera Utara, MEDAN.
YOSL-OIC, (2009), Guidebook to The Gunung Leuser National Park, Orangutan Information Centre, Medan
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 06 Mei 1991. Ibu bernama R. br.
Simalango dan Ayah St. M. L. Tobing dan merupakan anak terakhir dari lima
bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SDN 066045 Helvetia-Medan dan Lulus
pada tahun 2002 dari SD Free Methodist 1 Medan. Pada tahun yang sama, penulis
melanjutkan ke jenjang SMP ke sekolah SMPN 18 Medan, dan lulus pada tahun
2005. Pada tahun yang sama penulis masuk SMAN 12 Medan dan lulus pada tahun
2008. Pada tahun 2008, penulis di terima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Selama kuliah penulis mengikuti beberapa seminar dan kegiatan di organisasi
IKBKB dan IMABATO. Penulis juga menjadi Asisten Dosen matakuliah Biologi
Umum I dan juga melakukan Praktek Kuliah Lapangan (PKL) di BLMHP dan Dinas
Perikanan dan Kelautan. Penulis juga penerima beasiswa dari SOCP – Orangutan