• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREFERENSI PAKAN ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII LESSON) PADA WAKTU TIDAK MUSIM BUAH DI PUSAT PENGAMATAN ORANGUTAN SUMATERA (PPOS) BUKIT LAWANG TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER, SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PREFERENSI PAKAN ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII LESSON) PADA WAKTU TIDAK MUSIM BUAH DI PUSAT PENGAMATAN ORANGUTAN SUMATERA (PPOS) BUKIT LAWANG TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER, SUMATERA UTARA."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PREFERENSI PAKAN ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii Lesson) PADA WAKTU TIDAK MUSIM BUAH DI PUSAT PENGAMATAN

ORANGUTAN SUMATERA BUKITLAWANG (PPOS) –TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER, SUMATERA UTARA

Oleh: Henny L. Tobing

NIM 408241028 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2012

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

berkat dan kuasaNya yang telah memberi kesehatan, hikmat kepada penulis sehingga

penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah

di rencanakan. Judul yang dipilih dalam penelitian yang di laksanakan sejak April – Juni 2012 adalah “ Preferensi Pakan Orangutan Sumatera (Pongo abelii Lesson) Pada Waktu Tidak Musim Buah Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS) Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara”

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, kepada Bapak

Syariffudin M.Sc.,Ph.D. selaku dosen pembimbing skripsi, Bapak Prof. Herbert

Sipahutar M.Sc. selaku dosen Pembimbing Akademik saya dan juga Bapak Puji

Prastowo M.Si, Bapak Tonggo Sinaga M.S dan Alm. Bapak Anton Sinaga M.S

sebagai dosen penguji saya, dan Bapak H. Tri Harsono,M.Si. sebagai dosen penguji

pengganti saya dan seluruh dosen pengajar di Progam studi Biologi FMIPA

UNIMED dan para stafnya, dan terkhusus untuk seluruh jajaran petinggi di

Universitas Negeri Medan.

Ucapan terimakasih terkhusus untuk Orangtua tercinta. Papski yang terbaik

St. M.L. Tobing, terimakasih untuk semua kasih sayang dan seluruh doa yang telah

diberikan kepada saya, dan juga Mamski terhebat yang kini telah bahagia bersama

Bapa di Surga, terimakasih mama buat 17 tahun yang indah dengan seluruh kasih

sayangmu, ini semua untuk kalian orangtua yang terhebat. Juga kepada

saudara-saudara terkasih saya, abang-abang saya kokong (Irwan Tobing, S.S) dan Boni

Tobing , dan kakak –kakak saya Nova Tobing, dan Agnes Tobing. Dan seluruh keluarga besar yang memberi semangat dan doa kepada penulis.

Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman seperjuangan

anak-anak BIONK 08, Juliana, Grace, Herlina, Veronika, Ika, dan Lasma. Juga para

(4)

Adel, Endang, Roma, Royhotma, Rianto, Barry, Supriadi, Joe, Rianto, Zen dan

mengenang teman kita Boy S. Terimakasih untuk kebersamaan dan juga bantuan

selama penulis melaksanakan penelitian dan kegiatan perkuliahan selama 4 tahun

ini.semoga kita sukses semua.Amin Penulis juga mengucapkan terimakasih terkhusus

untuk kakak senior terbaik yang telah membantu penulis selama penulis di lapangan dan juga dalam mengolah data, Thank’s my sister Christina Hutabarat (ND.07) God Be Always With you.

Penulis juga mengucapkan terimakasih buat teman-teman di persekutuan

Remaja HKBP Dame dan para member TTD yang tersayang, Sion, Edhu, B’saor dan juga Faber. Yang telah membantu, menemani dan memberi semangat dan doa buat

penulis dalam menyelesaikan studi dan penelitian. Our Almighty God Jesus Christ

always bless you all guys.

Penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada SOCP-OIC yang telah

mendukung dan memberikan penulis kesempatan dan dana dalam melakukan

penelitian mengenai orangutan sumatera, kepada Mr. Gary, Mas Panut, bang Indra,

bang Ibin, bang Febo dan kepada seluruh staf OIC - Medan. Juga kepada para

pimpinan BBTNGL Bukitlawang yang telah memberi izin saya untuk meneliti di

TNGL Bukitlawang pak Sudiro, pak Warji dan pak Bangun serta para staf yang

menemani dan membantu penulis selama penelitian, bang Iskandar, bang Erik, bang

Roy, bang Arshat, bang Tumino dan Staf lainya. Salam Lestari.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi perbaikan di

masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Mari

kita mencintai dan melindungi orangutan sumatera. Salam lestari, Syalom. Tuhan

Memberkati.

Medan, Agustus 2012

(5)

Preferensi Pakan Orangutan Sumatera (Pongo abelii Lesson) Pada Waktu Tidak Musim Buah Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS) Bukit

Lawang Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara Henny L. Tobing (NIM 408241028)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi pakan orangutan sumatera (Pongo abelii) di luar musim buah, mengetahui spesies tumbuhan pakan yang berbuah selama pengamatan dan juga jenis pakan yang di yang dimakan orangutan sumatera di luar musim buah. Penelitian ini dilakukan di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera, Bukitlawang, Taman Nasional Gunung Leuser pada bulan April

(6)

The Food Preferences Of Sumatran Orangutan (Pongo Abelii Lesson) Outside Fruit Seasons In Sumatran Orangutan Viewing Centre

Bukitlawang, National Park Gunung Leuser, North Sumatera

Henny L. Tobing (NIM 408241028) ABSTRACT

(7)
(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat hidup ii

Abstrak iii

Kata pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Perumusan Masalah 3

1.3Tujuan Penelitian 3

1.4Manfaat Penelitian 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1 Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Bukit Lawang – Taman

Nasional Gunung Leuser 5

2.2 Klasifikasi 7

2.3 Morfologi dan Biologi Orangutan 7

2.4 Distribusi Orangutan 9

2.5 Penggunaan Kawasan Sebagai Sumber Pakan Orangutan 10

2.6 Aktivitas Makan Orangutan 12

2.7 Pola Makan Orangutan 13

2.8 Potensi Tumbuhan Pakan di PPOS Bukit Lawang- TNGL 14

BAB III. METODE PENELITIAN 16

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 16

3.2 Potensi Alam 16

3.2.1 Flora 16

3.2.2 Fauna 17

3.3 Alat dan Bahan 17

3.4 Jenis Data 17

(9)

3.5.1 Instrument Penelitian 17

3.5.2 Prosedur Penelitian 17

3.6 Pengolahan Data 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 19

4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 19

4.2 Karakteristik Objek Penelitian 20

4.2.1. Objek I (Suma) 21

4.2.2. Objek II (Sandra) 22

4.2.3. Objek III (Mina) 23

4.3. Pohon Pakan yang Berbuah Pada Waktu Tidak Musim Buah 24 4.4. Pemilihan Pakan Oleh Masing-Masing Objek Penelitian 26

4.4.1. Pemberian Makan Oleh Petugas 26

4.4.2. Pencarian Pakan Alami 27

4.4.3. Pemberian Pakan oleh Wisatawan 31

4.5 Pembahasan 32

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 35

5.1 Kesimpulan 35

5.2 Saran 36

(10)

DAFTAR TABEL

[image:10.612.82.542.77.644.2]

Hal Tabel 2.1 Persentase Penggunaan Bagian Tumbuhan Oleh 13

Individu Oranngutan Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin

Tabel 2.2 Jenis Tumbuhan Penghasil Buah Pakan Orangutan 14 Di Kawasan PPOS Bukit Lawang- TNGL

Tabel 4.1 Karakteristik dari orangutan Suma, Sandra dan Mina 24

Tebel 4.2 Pohon pakan yang berbuah pada pengamatan waktu 25 tidak musim buah di bulan April – Juni

Tabel 4.3 Orangutan yang hadir pada saat pemberian makan 27 di feeding platform selama 9 hari pengamatan di

bulan April-Juni di Bukitlawang

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal Lampiran 1 Karakteristik buah pakan yang berbuah di luar musim 39

Buah

Lampiran 2 Daftar jenis pakan yang dimakan oleh objek penelitian 40 orangutan

Lampiran 3 Daftar nama-nama Orangutan di Pusat Pengamatan 42 Orangutan Sumatera Bukitlawang

Lampiran 4 Dokumentasi buah yang berbuah di bulan April- Juni 2012 51 di PPOS Bukitlawang

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pemenuhan kebutuhan akan sandang, papan dan pangan yang terus meningkat

akibat pertambahan jumlah penduduk yang semakin tajam, memacu masyarakat

kawasan hutan dalam usaha untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, termasuk pula

kawasan konservasi yang merupakan habitat dari berbagai satwa-satwa yang

terlindungi diantaranya adalah orangutan. Orangutan dengan kepadatan populasi yang

tinggi dapat ditemui di daerah yang memiliki berbagai jenis habitat yang

menyediakan pakan dalam jumlah besar sepanjang tahun, seperti hutan rawa gambut

dan hutan rawa dataran rendah dengan keanekaragaman pohon yang tinggi.

Kerusakan kawasan hutan yang diantaranya diakibatkan oleh manusia dalam usaha

pemenuhan kebutuhannya telah menurunkan habitat orangutan sebesar 1 – 1,5 % per

tahunnya di Sumatera. Selain ancaman dari kerusakan habitat hutan, keadaan

orangutan juga diperburuk dengan ancaman perburuan untuk dijadikan satwa

peliharaan. Kondisi yang sangat mengkhawatirkan tersebut telah menempatkan

orangutan sumatera ke dalam kategori kritis/sangat terancam punah (Critically

Endangered) di dalam daftar merah International Union for Conservation and

Natural Resources (IUCN) tahun 2008, sebuah badan dunia yang memantau tingkat

keterancaman jenis secara global (IUCN.2012).

Salah satu habitat orangutan yang masih tersisa adalah di Desa Bukit Lawang,

Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara, yang berada

dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Bukit Lawang merupakan bekas

stasiun rehabilitasi orangutan yang secara resmi ditutup pada tahun 1997 (SK Menteri

Kehutanan 280/kpts II/1995). Setelah status Bukit Lawang bukan merupakan stasiun

rehabilitasi, maka saat ini nama program yang berjalan di Bukit Lawang adalah Pusat

(13)

yang juga merupakan daerah Ekowisata memiliki kawasan yang cukup luas untuk

jelajah orangutan. Namun demikian secara umum pemberian makan pada orangutan

masih diberikan oleh manusia, karena orangutan yang terdapat di kawasan ini

merupakan orangutan bekas pemeliharaan manusia yang telah direhabilitasi.

Pemberian makan pada orangutan dilakukan di sebuah tempat khusus yang disebut

tempat pemberian makan orangutan (feeding platform). Proses tersebut dilakukan

agar orangutan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru yang sesuai dengan

kondisi lingkungan alaminya. Selain itu terdapat juga kawasan hutan yang

memungkinkan orangutan mencari sendiri makanan alaminya. Orangutan yang masih

bergantung pada manusia dalam penyediaan makanannya ini masih dikategorikan

dalam orangutan semi-liar yakni masih adanya interaksi langsung dengan manusia

walaupun telah tinggal di habitat aslinya. Pada umumnya tingkat penjelajahan tidak

terlalu jauh dibandingkan dengan orangutan yang telah liar sehingga masih dapat di

amati khususnya bagi peneliti-peneliti pemula dan wisata-wisata yang ingin

mengamati langsung orangutan hidup di habitat aslinya. Pemberian makan orangutan

sumatera hanya boleh dilakukan oleh para staf Taman Nasional dan jenis pakan

diberikan selalu sama yaitu susu skim dan pisang, ini dilakukan untuk membuat

orangutan akan bosan dan berusaha mencari variasi jenis pakan yang lain di hutan

sehingga merangsang insting orangutan untuk hidup di habitat aslinya secara liar dan

tidak tergantung pada manusia lagi.

Makanan utama orangutan untuk memenuhi kebutuhan energi adalah

buah-buahan. Sehingga orangutan termasuk primata frugivora. Orangutan juga selalu

makan jenis-jenis vegetasi lain seperti daun-daunan, kulit kayu, pucuk daun dan

bunga. Menurut penelitian Rodman (1978) dalam Maple (1980) menyatakan bahwa

orangutan menghabiskan 53,8 % waktunya untuk aktivitas makan. Saat sedang

musim buah, pakan orangutan dapat seluruhnya bersumber pada pakan buah, dan saat

bukan musim buah, alternatif pakan orangutan adalah dedaunan (14,2%), kulit kayu

(2,2%), buah (29%), dan serangga (0,8%) (Rodman.1978 dalam Maple. 1980).

(14)

Disamping itu orangutan juga memerlukan mineral dari tanah yang subur,

serangga dan vertebrata kecil lainnya sebagai sumber nutrisi hewani. Orangutan

minum dengan menjangkau ke lubang-lubang pohon dan menghirup air dari

tangannya (Maple, 1980). Pakan orangutan dapat berubah-ubah tergantung pada jenis

pakan yang sedang tersedia dalam ruang dan waktu. Orangutan juga merupakan

pengumpul pakan yang oportunis, yaitu memakan apa saja yang dapat diraihnya,

termasuk madu pada sarang lebah. Kegemarannya pada makanan yang tidak biasa

ditemui dan tertebar acak di habitatnya, menyebabkan orangutan selalu bergerak

dalam rangka mencari makanan kegemarannya. Saat bukan musim buah orangutan

akan lebih aktif bergerak dibandingkan pada saat musim buah. Orangutan memiliki

kemampuan luar biasa dalam menemukan sumber makanan yang kecil, jarang, dan

tertebar acak.

1.2. Perumusan Masalah

Penelitian ini di rumuskan dalam beberapa poin, yaitu :

1. Tumbuhan buah pakan apa sajakah yang menghasilkan buah di luar musim

buah di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera ?

2. Jenis tumbuhan pakan apa saja yang di makan oleh orangutan pada saat tidak

musim buah di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera ?

3. Apakah yang menjadi preferensi pakan orangutan pada saat tidak musim

buah di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan , yaitu :

1. Untuk mengetahui tumbuh-tumbuhan buah pakan apa saja yang menghasilkan

(15)

2. Untuk menginventaris tumbuhan pakan yang di makan oleh orangutan pada

saat tidak musim buah di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera.

3. Untuk mengetahui preferensi pakan orangutan pada saat tidak musim buah di

Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat antara lain :

1. Manfaat ilmiah berupa informasi tentang pakan yang dipilih orangutan pada

masa tertentu

2. Penyediaan data dan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar (a)

penyediaan pakan Orangutan, (b) kebijakan pembinaan habitat Orangutan

yang dapat dilakukan.

Penambahan pengetahuan mengenai spesies Orangutan secara umum dan aktivitas

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan yaitu pengamatan pakan yang dilakukan

di saat tidak musim buah di bulan April-Juni 2012 dan pembahasan yang telah

dibahas di bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Jenis tumbuh-tumbuhan buah pakan yang menghasilkan buah diluar musim

buah di PPOS ada 17 jenis yang berasal dari 13 famili (25% adalah Fam.

Moraceae. 17 jenis tumbuhan buah paka itu adalah, Asam kandis gajah (Fam.

Clusiaceae), Pakam (Fam. Sapindaceae), Akar martubung (Fam. Moraceae),

Tangkih (Fam.Moraceae), Baja barus (Fam. Melastomaceae), Kecing batu

(Fam. Fagaceae), Rotan (Fam. Palmae), Beringin (Fam. Moraceae),

Rambutan ayam (Fam. Euphorbiaceae), Mangga hutan (Fam.

Anacardiaceae), Kecing bunga (Fam. Fagaceae), Pala hutan (Fam.

Myristicaceae), Asam kandis kecil (Fam. Clusiaceae), Sibolangit (Fam.

Anonaceae), Kelat (Fam. Myrtaceae), Eboni (Fam. Ebenaceae) dan Akar tiga

urat (Fam. Melastomaceae).

2. Jenis pakan yang dimakan orangutan sumatera pada saat tidak musim buah di

Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera adalah 24 jenis, yaitu : Rayap (kelas

inssekta), Meranti (Shorea sp), Liana (Fam. Piperaceae), Ara (Ficus aurata),

Jamur (Auricularia auricular), Kecing (Quercus sp), Rambutan Ayam

(Aporusa sp.), Macaranga (Fam. Euphorbiaceae), Serapoh (Mallatus sp.),

Redas (Pithecellobium sp.), Mahoni (Fam. Meliaceae), Medang (Fam.

Lauraceae), Asam Kandis Kecil (Garcinia parvifolia), Sibolangit (Fam.

Anonaceae), Kelat (Fam. Myrtaceae), Euphorbia (Fam. Euphorbiaceae),

Rambung Akar (Fam. Euphorbiaceae), Dammar Laut (Shorea sp.), Legumes

(Bauchinia schanden), Tapak Itik (Fam. Euphorbiaceae), Rotan (Calamus

(17)

3. Preferensi pakan orangutan sumatera pada saat tidak musim buah di Pusat

Pengamatan Orangutan Sumatera Bukitlawang berdasarkan sumber

perolehannya dibedakan atas pencarian pakan alami (83,92%), dari kegiatan

pemberian pakan di Feeding platform (8,92%) dan dari wisatawan (7,14%).

Sedangkan berdasarkan bagian tumbuhan yang dimakannya adalah daun

(61,70%), buah (12,76%), rayap (12,76%), bunga (4,25%), kulit kayu (4,25%)

dan jamur (4,25%).

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini, maka hal-hal yang dapat dijadikan saran adalah

sebagai berikut :

1. Perlunya di lakukan penelitian yang berkelanjutan untuk preferensi pakan

orangutan terkhusus di musim buah agar dapat membandingkan hasil yang

lebih baik.

2. Perlunya tindakan pengawasan yang lebih tegas dalam hal penerapan

peraturan pengunjung di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera untuk

mengurangi dan menghindari pelanggaran sebagai bentuk kegiatan konservasi

orangutan sumatera di Bukit Lawang

Untuk mahasiswa dan pembaca disarankan untuk lebih mencintai dan melindungi

lingkungan dan khususnya satwa orangutan sebagai tindakan peduli lingkungan yang

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, (2011), Buku Literarur Potensi Flora di Taman Nasional Gunung Leuser, Medan

Departemen Kehutanan, (1999), Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Jakarta

Fakhrurradhi, (1998), Komposisi Pakan Orangutan Sumatra (Pongo pygmaeus abelii,Lesson 1827) di Suag Balimbing Taman Nasional Gunung Leuser, Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan, Banda Aceh.

Hendras, E., (2005), Mengenal Beberapa Primata Di Provinsi NAD dan Sumatera Utara. Conservation International Indonesia, Jakarta.

IUCN (2012), http://www.iucnredlist.org/details/39780. Diakses tanggal 14 Februari 2012

Iskandarrudin, (2011), Inventarisasi Tumbuhan Buah Pakan Orangutan (Pongo abelii) di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Bukit Lawang, TNGL, Skripsi, Fakultas Biologi UMA, MEDAN

Kuncoro, P., Sudaryanto, Yuni, (2008), Perilaku Dan Jenis Pakan Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus Linnaeus,1760), Jurnal Biologi XI, (2) : 64-69, ISSN:141055292

Nurul, H., (2010), Pengembangan Wisata Hutan Di Resort Bukitlawang Taman Nasional Gunung Leuser. Skripsi, Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. (Tidak dipublikasikan )

Nurzaidah, (2009), Estimasi Kepadatan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Berdasarkan Jumlah Sarang Sarang Di Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara, Skripsi, Biologi Universitas Sumatera Utara , MEDAN.

Maple, T. L., (1980), Orangutan Behaviour, Van Nostrand. Reinhold Company, New York.

Maisaroh, B. Sinuhaji, I’anah, (2006), Bahan Ajar Teknik Survey Flora. Balai Diklat Kehutanan, Pematang Siantar

OIC, (2009), Buku Saku Menuju Taman Nasional Gunung Leuser, Orangutan Information Center Medan.

(19)

Utami, S. S. Wich, S. A.Sterck E. H. M. Dan, Van Hoff JARAM., (1997), Food Competition Betwen Wild Orangutans in Large Fig Tress, Int. J. Primatol. Wich, dkk.,(2011), Orangutan dan Ekonomi Pengelolaan Hutan Lestari di

Sumatera, UNEP/GRASP/PanEco/YEL/ICRAF/GRID-Arendal.

Wikipedia,(2012),http://www.wikipedia.co.id/Taman_Nasional_Gunung_Leuser, Diakses tanggal 14 Febuari 2012.

Yuliarta, Roma S., (2009), Perilaku Harian Ibu-Anak Orangutan (Pongo abelii) di Ekowisata Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langka,. Skripsi, Biologi Universitas Sumatera Utara, MEDAN.

YOSL-OIC, (2009), Guidebook to The Gunung Leuser National Park, Orangutan Information Centre, Medan

(20)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 06 Mei 1991. Ibu bernama R. br.

Simalango dan Ayah St. M. L. Tobing dan merupakan anak terakhir dari lima

bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SDN 066045 Helvetia-Medan dan Lulus

pada tahun 2002 dari SD Free Methodist 1 Medan. Pada tahun yang sama, penulis

melanjutkan ke jenjang SMP ke sekolah SMPN 18 Medan, dan lulus pada tahun

2005. Pada tahun yang sama penulis masuk SMAN 12 Medan dan lulus pada tahun

2008. Pada tahun 2008, penulis di terima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Selama kuliah penulis mengikuti beberapa seminar dan kegiatan di organisasi

IKBKB dan IMABATO. Penulis juga menjadi Asisten Dosen matakuliah Biologi

Umum I dan juga melakukan Praktek Kuliah Lapangan (PKL) di BLMHP dan Dinas

Perikanan dan Kelautan. Penulis juga penerima beasiswa dari SOCP – Orangutan

Gambar

Tabel  2.1 Persentase Penggunaan Bagian Tumbuhan Oleh Individu Oranngutan Berdasarkan Perbedaan Jenis

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) Nomor:BA-127/ULPD/WI.2/2016 Tanggal 16 Juli 2016 dan Penetapan Pemenang oleh Kelompok Kerja (Pokja) ULPD Kementerian Keuangan

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan Bidang Jasa Periklanan dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada Layanan

Panitia ULP/ Panitia Pengadaan pada Satker Direktorat Advokasi dan KIE akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan

Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa ketrampilan menyimak cerita pendek perlu ditingkatkan lagi, karena pada hasil yang dicapai pada pembelajaran yang telah

Windmill Water Flow Top benefited from the force of gravity to the ater entering the turbine blade, so that power is generated not only from the kinetic energy comes

Tabel Hasil Output Uji Multikolinearitas Setelah Mengeluarkan Variabel Pengeluaran

Dettkian ju ga halnya hubungan cauaal antara wanpreataei dengan. kerugian v bahva kerugian ita haxa* aklb at langaang d a ri v an

Hasil penelitian menunjukkan respon- den yang berperilaku kurang baik dalam memberikan informasi KRR lebih banyak pada kelompok yang berjenis kelamin pe- rempuan (52,9%)