• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN PENDIDIKAN KATRAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN PENDIDIKAN KATRAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID

Oleh:

Mutiara Lajorgi Hasibuan NIM 408131071

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan berkah-Nya yang selalu memberikan kesehatan kepada penulis sehingga

penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI yang diintegrasikan dengan

Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem

Koloid”.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak

Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia, Ibu Dra. Ani

Sutiani ,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia, Ibu Dra. Ratu

Evina Dibyantini, M.Si selaku Pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik, Bapak Drs. P.M. Silitonga, M.S, Bapak Drs. Rahmad Nauli, M.Si.

dan Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si. selaku penguji yang telah memberikan

kritik dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik, Bapak Drs. Wesly Hutabarat, M.Sc selaku dosen Pembimbing Akademik

(PA), Bapak/Ibu dan Staff pegawai di lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam yang membantu penulis selama perkuliahan. Serta kepada

bapak Sofyan Siregar, S.Ag selaku kepala sekolah SMA Al-Ulum Medan dan Ibu

Martini, S.Si selaku guru kimia serta Bapak dan Ibu staf pegawai yang telah

banyak membantu penulis selama penelitian ini.

Teristimewa ucapan terimakasih yang tak terhitung besarnya penulis

sampaikan kepada Ayahanda H.Parjunjungan Hasibuan dan Ibunda Hj. Rohani,

dan adik tersayang Syaiful Rahmad Hasibuan dan Siti Rohaniah Hasibuan, serta

(4)

v

spritual sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik sampai akhir

penyusunan skripsi.

Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada rekan-rekan

seperjuangan, mahasiswa/i Jurusan Kimia FMIPA Unimed stambuk 2008 A

(Kelas Cinta Batik) khususnya Mega, Nova, Ratna, Juita, Dilla, Iras, Sita, Uci,

Isma, Isna,Yunita, dan Kartika serta Alumni SMA N 1 Rantau Utara terutama

sahabat penulis yang tak terlupakan: Mala, Rani, dan Sari terimakasih atas

dukungan dan motivasinya selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Serta semua

pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih untuk semuanya.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,

susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi

ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2012

Penulis,

Mutiara Lajorgi Hasibuan

(5)

iii

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) yang

diintegrasikan dengan pendidikan karakter terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem Koloid. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas XI IPA SMA Al-Ulum Medan. Sampel penelitian diambil 2 kelas dengan cara purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid, dan reliabel, dengan rtabel = 0,316. Berdasarkan hasil

pretest dan postest pada saat penelitian, diperoleh rata-rata nilai gain ternormalisasi untuk kelas eksperimen I sebesar 4,083 dan untuk kelas eksperimen II sebesar 6,083. Hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 6,018 >

1,669 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan db = 68. Hal ini berarti terima Ha yang

berarti ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team

Assisted Individualization) yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem Koloid di SMA Al-Ulum

Medan Tahun Ajaran 2011/2012.

Berdasarkan hasil observasi karakter siswa yang diamati oleh observer terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa ke arah yang lebih baik. Hal ini

memberikan arti bahwa terbukti model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team

(6)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Nilai dan deskripsi pendidikan karakter 15

Tabel 2.2. Perbedaan antara Larutan Sejati, Sistem Koloid,

dan Suspensi Kasar 23

Tabel 2.3. Jenis-Jenis koloid 23

Tabel 3.1. Rancangan penelitian 31

Tabel 3.2. Penolong untuk uji normalitas 41

Tabel 4.1. Rata-rata Hasil Belajar Siswa 45

Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Postest Eksperimen I 46

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Postest Eksperimen II 47

Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis 48

(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 59

Lampiran 2. Lembar Diskusi 77

Lampiran 3. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 83

Lampiran 4. Lambar Observasi Kemampuan Guru dalam Kelas TAI 85

Lampiran 5. Kisi-kisi Soal 87

Lampiran 6. Soal Pretest dan Postest 98

Lampiran 7. Kunci Jawaban 101

Lampiran 8. Perhitungan Validitas Soal 102

Lampiran 9. Perhitungan Reabilitas Soal 104

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 106

Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Tiap Soal 108

Lampiran 12. Data Perolehan Nilai Test Awal dan AKhir Siswa Eksperimen I 110

Lampiran 13. Data Perolehan Nilai Test Awal dan AKhir Siswa Eksperimen II 111

Lampiran 14. Perhitungan Rata-rata, Sandar Deviasi, dan Varian Data Pretest

Eksperimen I 112

Lampiran 15. Perhitungan Rata-rata, Sandar Deviasi, dan Varian Data Postest

Eksperimen I 113

Lampiran 16. Perhitungan Rata-rata, Sandar Deviasi, dan Varian Data Pretest

Eksperimen II 114

Lampiran 17. Perhitungan Rata-rata, Sandar Deviasi, dan Varian Data Postest

Eksperimen I 115

Lampiran 18. Uji Normalitas 116

Lampiran 19. Uji Homogenitas 120

Lampiran 20. Uji Hipotesis 124

Lampiran 21. Persen Peningkatan Hasil Belajar 126

Lampiran 22. Observasi Aktivitas Siswa 133

Lampiran 23. Tabel Observasi Aktivitas Siswa 151

Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian 156

(9)

xii

Lampiran 26. Tabel Kritis Distribusi Chi Kuadrat, Nilai Distribusi-t dan

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

manusianya. Kualitas sumber daya itu tergantung pada kualitas pendidikannya.

Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas,

damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus

selalu dilakukankan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa.

Kemajuan bangsa Indonesia dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik.

Upaya peningkatan mutu pendidikan itu diharapkan dapat menaikkan harkat dan

martabat manusia Indonesia. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah

membenahi karakter dari peserta didik.

Dalam situs Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

(BKKBN,2008) terungkap hasil survey tahun 2008 yang mengejutkan. Sebanyak

63% remaja Indonesia usia SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual di

luar nikah, 21% di antaranya melakukan aborsi. Berdasarkan data penelitian pada

tahun 2005 – 2006 di kota – kota besar mulai Jabodetabek, Medan, Bandung,

Surabaya, dan Makasar, masih berkisar 47,54% remaja yang melakukan hubungan

seks sebelum nikah. Selanjutnya hasil penelitian di Yogyakarta tahun 2010

(BKKBN, 2010) dari 1.160 mahasiswa, sekitar 37% mengalami kehamilan

sebelum menikah. Selain itu, data tentang penyalahgunaan narkoba menunjukkan

bahwa dari 3,2 juta jiwa ketagihaan narkoba, 78% adalah remaja

(

http://dunia.pelajar-islam.or.id/dunia.pii/arsip/63-persen-remaja-berhubungan-seks-di-luar-nikah.html).

Dalam penelitiannya, Mr. Doug Monk membandingkan evaluasi para

guru terhadap murid sebelum dan sesudah diimpelementasikannya kurikulum

Lessons in Character. Dalam kurikulum yang lebih banyak mengajak murid untuk

(11)

2

mereka, telah memberikan dampak positif dalam perubahan cara belajar,

kepedulian dan rasa hormat terhadap para staff sekolah, dan meningkatnya

keterlibatan para murid secara sukarela dalam proyek – proyek kemanusiaan

(Christiana, 2005). Berdasarkan hasil studi Dr. Marvin Berkowitz dari University

of Missouri – St. Louis, menunjukkan peningkatan motivasi siswa sekolah dalam

meraih prestasi akademik yang terlibat dalam pendidikan karakter terjadi

penurunan drastis pada perilaku negatif yang dapat menghambat keberhasilan

akademik. Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang

melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Dengan pendidikan

karakter seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi adalah

bekal terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena

dengannya seseorang akan dapat berhasil dalam menghadapi segala macam

tantangan termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis. Berkaitan dengan

hal tersebut, Daniel Goleman menerangkan bahwa keberhasilan seseorang

dimasyarakat, ternyata 80% dipengaruhi oleh kecerdasan emosi dan hanya 20%

ditentukan oleh kecerdasan otak (IQ) (Amri dkk, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya mengenai pendidikan karakter,

Hari susanti (2012) dalam pembelajaran kimia dengan menggunakan Windows

Movie Maker menunjukkan hasil belajar siswa meningkat sebesar 0,56 dan

presentase sikap siswa meningkat sebesar 81,24%. Rizki melidya utami (2011)

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 73,56%.

Sri wahyuni (2011) juga melakukan penelitian yang sama pada pembelajaran

kimia, terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 0,698 dan aktivitas siswa

meningkat sebesar 85,71%.

Dalam Amiroh, (2009) salah satu model pembelajaran yang dapat

mengakomodasi kepentingan untuk mengkolaborasikan pengembangan diri di

dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative

learning). Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam, salah

(12)

3

Individualization) merupakan metode pembelajaran kelompok dimana terdapat

seorang siswa yang lebih mampu berperan sebagai asisten yang bertugas

membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu dalam satu kelompok.

Pada pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) akan memotivasi siswa

untuk saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam

sistem kompetisi yang lebih mengutamakan peran individu tanpa mengorbankan

aspek kooperatif (Zubaedi, 2011).

Hasil penelitian Saraswati (2007) bahwa pembelajaran kooperatif dengan

tipe TAI (Team Assisted Individualizatin) lebih baik dibandingkan dengan

pembelajaran konvensional. Demikian juga penelitian Nanang (2008)

mengemukakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe

TAI (Team Assisted Individualization) yang diberikan tugas rumah secara

individu lebih tinggi dari hasil belajar siswa dengan menggunakan konvensional

(dalam Fitri ningsi silitonga, 2010). Berdasarkan penelitian yang dilakukan

Rosyada (2007) diperoleh bahwa pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team

Assisted Individualization) dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada

pokok materi Hidrokarbon rata-rata hasil belajar afektif meningkat sebesar

20,64% dari siklus I ke siklus II.

Materi sistem koloid merupakan materi untuk kelas XI pada semester

genap. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau disebut juga

kurikulum 2006. Sistem koloid merupakan salah satu konsep kimia yang

hubungannya erat dengan kehidupan sehari-hari. Ketepatan dalam penggunaan

model mengajar sangat membantu dalam membangkitkan motivasi dan minat

terhadap mata pelajaran kimia yang diberikan, juga terhadap proses dan

pencapaian hasil belajar siswa. Berkaitan dengan hal tersebut, saat ini perlu

diupayakan suatu bentuk pembelajaran yang tidak hanya mampu secara kognitif

saja tetapi juga mempunyai kemampuan secara afektif, sehingga selain diharapkan

(13)

4

yang diterapkan dapat membuat siswa aktif terlibat dalam proses kegiatan belajar

mengajar sehingga dapat membentuk karakter siswa.

Dengan memadukan antara model pembelajaran tipe TAI (Team Assisted

Individualization) dengan pendidikan karakter diharapkan peserta didik dapat

termotivasi dalam belajar kimia sehingga peserta didik memiliki kecerdasan

intelektual yang dibarengi dengan prilaku yang baik atau berkualitas dan dapat

meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TAI yang Diintegrasikan dengan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Koloid”.

1.2. Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ruang lingkup masalah

dalam penelitian ini adalah untuk melihat hasil belajar siswa yang diajarkan

dengan menggunakan pembelajaran model kooperatif tipe TAI (Team Assisted

Ibdividualization) yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup masalah, maka

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran pengintegrasian

pendidikan karakter melalui model kooperatif tipe TAI (Team Assisted

Individualization) lebih tinggi daripada siswa yang mendapat

pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) yang tidak

diintegrasikan dengan pendidikan karakter?

2. Bagaimana pengaruh antara pendidikan berkarakter terhadap prilaku

(14)

5

1.4. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, sehubungan dengan

keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka diperlukan

pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian ini dibatasi pada penerapan pendidikan berkarakter yaitu jujur,

disiplin, tanggung jawab, dan komunikatif.

2. Model pembelajaran kooperatif dibatasi pada model pembelajaran kooperatif

tipe TAI (Team Assisted Individualization).

3. Pembelajaran kimia pada penelitian ini hanya dibatasi pada materi pokok

sistem koloid.

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apakah hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran

pengintegrasian pendidikan karakter melalui model kooperatif tipe TAI

(Team Assisted Individualization) lebih tinggi daripada siswa yang mendapat

pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) yang tidak

diintegrasikan dengan pendidikan karakter

2. Mengetahui pengaruh antara pendidikan berkarakter terhadap prilaku siswa

1.6.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru atau calon guru agar dapat manerapkan

pendidikan karakter di sekolah untuk membentuk karakter siswa yang

berkualitas.

2. Sebagai bahan masukan bagi tenaga pengajar dalam memilih model

pembelajaran di sekolah sehingga meningkatkan minat siswa untuk lebih giat

lagi belajar yang pada akhirnya hasil belajar siswa meningkat.

3. Pemahaman siswa terhadap konsep kimia meningkat sehingga terjadi

(15)

6

1.7. Definisi Operasional

1. Pendidikan Karakter berarti suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga sekolah meliputi pengetahuan, kesadaran atau

kemauan, dan tindakan melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga

manjadi insan kamil (sempurna).

2. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mendorong

siswa aktif menemukan sendiri pengetahuannya melalui keterampilan proses.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan model pembelajaran

yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara

berpikir yang berbeda untuk saling membantu terhadap siswa lain yang

membutuhkan bantuan.

4. Hasil belajar merupakan prestasi yang dicapai seseorang setelah mengikuti

proses belajar mengajar. Hasil belajar dapat digunakan untuk melihat apakah

seseorang telah melakukan proses belajar mengajar dengan baik. Proses

belajar akan berhasil bila hasilnya membawa perubahan dalam pengetahuan,

(16)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, Rata – rata nilai

hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) yang

di integrasikan dengan pendidikan karakter lebih tinggi dibandingkan rata

– rata nilai hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran tipe TAI (Team Assisted Individualization) tanpa di

integrasikan dengan pendidikan karakter yaitu 80,55 dan 69,55 sehingga

model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization)

yang di integrasikan dengan pendidikan karakter dapat digunakan sebagai

salah satu model pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

2. Berdasarkan hasil observasi siswa pada tiga kali pertemuan proses belajar

mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team

Assisted Individualization) yang di integrasikan dengan pendidikan

karakter mengalami peningkatan, diperoleh hasil persentasi aktivitas

siswa berturut-turut yaitu 48,89%, 57,90% dan 64,15%.

5.2. Saran

1. Perlu ada pengembangan ke arah yang lebih baik dari penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization)

terintegrasi pendidikan karakter sehingga akan banyak inovasi baru menuju

kesempurnaan program.

2. Sebaiknya para guru dan calon guru memanfaatkan model pembelajaran

kooperatif untuk membantu dan mempermudah dalam proses pembelajaran.

3. Sebelum guru menanamkan nilai-nilai karakter pada diri siswa melalui proses

belajar mengajar, hendaknya guru memahami hakikat pendidikan karakter

(17)

ii

RIWAYAT HIDUP

Mutiara Lajorgi Hasibuan dilahirkan di Lobu Rampah, Kecamatan

Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara pada tanggal 25

November 1990. Ibu bernama Hj.Rohani dan ayah bernama H.Parjunjungan

Hasibuan, dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1996,

penulis masuk di SD Negeri 114353 Lobu Rampah dan lulus pada tahun 2002.

Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di MTS Alwashliyah Marbau dan

lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMA

Negeri 1 Rantau Utara dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis

diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika

Gambar

Tabel 2.1. Nilai dan deskripsi pendidikan karakter
Gambar 3.1. Skema prosedur penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelar Sarjana Sains. Disusun oleh:

"Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan (studi pada bank umum syariah di

Berdasarkan hasil penelitian, pada jarak tanam 100x50x45 cm (kontrol) dan pemberian pupuk ZA 10 gram menunjukkan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman, diameter batang,

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan struktur cerita anak karya Dyah Saptorini (2) Mendeskripsikan aspek psikologis tokoh utama dalam cerita anak karya

tujuan khusus penelitian ini adalah: mendapatkan metode induksi kalus embriogenik, embrio somatik dan proliferasi dari tiga varietas gandum (Dewata, Selayar dan Nias),

Berdasarkan pada kenyataan tersebut penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi kinerja simpang di Bundaran Baron Surakarta yang meliputi : kapasitas, derajat

4.3 Hambatan-Hambatan yang dihadapi dalam Pemanfaatan software SIPRUS Sebagai Media Penelusuran Informasi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta

Dalam perencanaan dan penyususnan Laporan Akhir yang berjudul “Implementasi IP Camera Untuk Monitoring Ruang Teori dan Lab Praktikum Berbasis Web Server di