• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI METODE STADPADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETAK Peningkatan Aktivitas Belajar IPS Melalui Metode STAD Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jetak Kecamatan Wedarijaksa Tahun Ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI METODE STADPADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETAK Peningkatan Aktivitas Belajar IPS Melalui Metode STAD Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jetak Kecamatan Wedarijaksa Tahun Ajaran 2013/2014."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETAK

KECAMATAN WEDARIJAKSA TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

UTAMI WAHYUNINGSIH NIM : A54E090142

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PENINGKATAN AKT PADA SI K

Telah d Pa Dan

1. Drs. RUBINO RU 2.

3.

Unive Fakul

ii

PENGESAHAN

TIVITAS BELAJAR IPS MELALUI METOD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETAK

KECAMATAN WEDARIJAKSA TAHUN AJARAN 2013/2014

Disusun oleh

UTAMI WAHYUNINGSIH NIM : A54E090142

h dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal ... Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji:

UBIYANTO, M.Pd (...)

Surakarta,...

Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan

ii

ODE STAD

...)

(4)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETAK

KECAMATAN WEDARIJAKSA TAHUN AJARAN 2013/2014

Utami Wahyuningsih, A54E090142. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2013. 70 halaman .

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar IPS melalui metode STAD pada siswa kelas IV SD Negeri Jetak Kecamatan Wedarijaksa Tahun 2013/2014. Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 siklus. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-September. Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SD N Jetak yang berjumlah 27 siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan metode STAD dan aktivitas belajar siswa. Tehnik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Prosedur penelitian meliputi: identifikasi masalah, perencanaan, penyusunan program tindakan, pelaksanaan tindakan (Siklus I dan II), pengamatan, dan analisis serta refleksi. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi hasil pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dalam aktivitas belajar siswa. Sebelum pelaksanaan tindakan aktivitas belajar siswa rendah. Siswa yang mencapai KKM IPS hanya 48%. Setelah dilaksanakan tindakan pada Siklus I maka aktivitas siswa meningkat menjadi 67% dan siswa yang mencapai KKM IPS meningkat menjadi 74%. Pada Siklus II aktivitas belajar siswa meningkat lagi menjadi 94% dan siswa yang mencapai KKM IPS juga ikut meningkat menjadi 96,3%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Metode STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Jetak Kecamatan Wedarijaksa Tahun 2013/2014 pada materi kenampakan alam Kabupaten Pati.

(5)

A. PENDAHULUAN 1. Latar belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dalam masyarakat, bangsa dan negara. Proses pembelajaran yang kurang berhasil dapat menyebabkan siswa kurang berminat untuk belajar.

Dari hasil wawancara yang di lakukan di Kelas V SD Jetak diketahui permasalahan yang dihadapi siswa pada mata pelajaran IPS adalah aktivitas belajar siswa yang rendah. Aktivitas siswa yang rendah ini berpengaruh pada pencapaian KKM siswa. Dari 27 siswa yang mencapai KKM IPS hanya 48% atau 12 siswa, sedangkan yang lain belum mampu mencapai KKM. Rata-rata nilai ulangan IPS hanya 61.

2. Perumusan Masalah

a. Apakah terjadi peningkatan kualitas pembelajaran dengan merode STAD dari Siklus I ke Siklus II ?

(6)

Untuk meningkatkan aktivitas belajar IPS melalui metode STAD pada siswa kelas IVSD Jetak Kecamatan Wedarijaksa Tahun Ajaran 2013/2014

4. Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi siswa : Siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar IPS. Aktivitas belajar siswa meningkat pada materi pokok kenampakan alam Kabupaten Pati.

b. Bagi Guru: Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan metode STAD sebagai metode pembelajaran. .

c. Bagi sekolah : Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

d. Bagi Peneliti : Memberikan sumbangan pengalaman tentang penelitian tindakan kelas.

B. Landasan Teori

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

(7)

mengidentifikasi kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep tertentu. Sehingga dibedakan menjadi tiga golongan, diantaranya :

a. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.

b. Konsep sosial atau pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar/ elementer yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah sosial yang dibahas.

c. Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial antara satu denga yang lain saling berkaitan.

2. Pengertian Aktivitas belajar

Menurut Anton M. Mulyono (2001 : 26), Aktivitas artinya “kegiatan

atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan

yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. Sedangkan belajar adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”. Aspek tingkah laku tersebut adalah:

pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap (Oemar Hamalik, 2001:28).

(8)

terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang dikemukakan oleh Rochman Natawijaya dalam Depdiknas(2005: 31), belajar aktif adalah “Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek koqnitif, afektif dan psikomotor”.

3. Pengertian Metode STAD

Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu

metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.

Student Teams Achievement Division (STAD) dikembangkan oleh

Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada belajar kelompok siswa. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran.

(9)

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Jetak terletak di Desa Jetak .

2. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru Kelas IV SD Negeri Jetak. Jumlah siswa 27 yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

3. Prosedur Penelitian

a. Permasalahan : Melakukan dialog awal antara peneliti dengan guru kelas untuk menyatukan ide dan berdiskusi tentang masalah yang muncul dalam pembelajaran di kelas serta cara-cara yang diambil untuk mengatasinya.

b.Perencanaan

1) Identifikasi Masalah dan penyebabnya: Untuk mengidentifikasi masalah dan penyebabnya dilakukan wawancara dan diskusi dengan guru kelas IV.

2) Perencanaan Solusi Masalah: upaya peningkatan aktivitas belajar melalui penerapan metode STAD.

3) Penyusunan Program Tindakan Pembelajaran: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .

c. Pelaksanaan tindakan

(10)

d.Pengamatan/Observasi

Pengamatan atau observsi dilakukan sebagai usaha untuk mendokumentasikan tindakan yang dilakukan. Pengamatan dilakukan oleh guru kelas IV.

e.Analisis

Data yang diperoleh selama penelitian dianalisis melalui deskriptif kualitatif. Analisis dilakukan pada tiap data yang dikumpulkan baik data kuantitatif maupun data kualitatif.

f.Refleksi

Refleksi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang sudah dan belum terjadi, apa yang dihasilkan, dan apa tindakan yang harus diambil selanjutnya.

4. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis–efektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti (Joko Suwandi,2011).

5. Pengumpulan Data

a. Obeservasi: adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran..

(11)

atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permaslahan penelitian tindakan kelas (Kunandar, 2011:157). c. Dokumentasi: bertujuan untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu

dengan bukti-bukti, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa serta foto proses tindakan penelitian.

d. Tes: adalah cara yang dapat digunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangkan pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas. (Sri Hartini, 2011:15).

6. Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa meningkat 80 % dan sebanyak 80% dari siswa kelas IV SD Jetak telah mencapai KKM IPS sebesar 70.

D. Hasil dan Pembahasan 1. Profil Sekolah

Berikut ini adalah profil SD Negeri Jetak :

a. Nama Sekolah : SD NEGERI JETAK

b. Nomor Statistik Sekolah : 101031815033

c. Status : Negeri

d. Alamat Sekolah :

1) Kelurahan : Jetak

(12)

3) Kabupaten : Pati

4) Provinsi : Jawa Tengah

5) Kode Pos : 59153

e. Otonomi Daerah : Pati f. Daerah : Pedesaan g. Akreditasi : A

2. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi Sekolah : Membentuk manusia Indonesia seutuhnya sesuai Pancasila dan UUD 1945.

b. Misi Sekolah: Kegiatan belajar mengajar merupakan interaksi yang perlu dikembangkan. Belajar adalah kewajiban setiap individu. Kerjasama merupakan kunci keberhasilan.

3. Diskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan, maka diperoleh masalah yaitu aktivitas belajar IPS siswa rendah. Aktivitas belajar yang rendah ini mengakibatkan rata-rata nilai hasil siswa di kelas hanya 61. Siswa yang dapat mencapai KKM hanya adalah 11 siswa atau 37%. Dan siswa yang belum mencapai KKM: 19 siswa atau 63%. Pembelajaran IPS dengan materi kenampakan alam Kabupaten Pati dapat dikatakan belum berhasil karena aktivitas belajar siswa yang masih rendah.

4. Diskripsi Siklus a. Siklus I

(13)

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2013.

1. Kegiatan pendahuluan: Pada kegiatan pendahuluan telah berjalan dengan baik.

2. Kegiatan inti

Pada Kegiatan inti terdapat kekurangan-kerungan yaitu: a) Guru belum menjelaskan materi secara jelas.

b) Guru belum menjelaskan motode pembelajaran secara jelas. c) Guru belum menanggapi hasil diskusi siswa.

3. Kegiatan Penutup: Pada kegiatan penutup berjalan dengan baik. 4. Penarikan Kesimpulan: Pembelajaran siklus I perlu ditingkatkan,

karena pada siklus I masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran yaitu :

Bagi guru :

1) Guru belum menjelaskan materi secara jelas.

2) Guru belum menjelaskan motode pembelajaran secara jelas. 3) Guru belum menanggapi hasil diskusi siswa.

Bagi siswa :

1) Aktivitas belajar siswa masih dalam kategori sedang. 2) Tingkat pemahaman siswa terhadap materi kurang. 2) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal kurang .. 2) Analisa Aktivitas Belajar Siswa

(14)

Rata-rata aktivitas belajar siswa adalah sedang. Siklus I terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa, tetapi belum mampu memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini, sehingga penelitian pada siklus I harus dilanjutkan siklus II.

b. Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2013. Hasil di Siklus II 1) Proses Pembelajaran STAD

Kegiatan pendahuluan : Pada kegiatan pendahuluan telah berjalan dengan baik. Kegiatan inti: Pada kegiatan inti memperbaiki kekurangan-kekurangan di Siklus I. Sehingga kegiatan ini juga berjalan dengan baik Kegiatan Penutup : telah berjalan dengan baik. Kesimpulan: Pembelajan di Siklus II sudah baik. Semua kekurangan di Siklus I telah dilaksanakan di Siklus II.

2) Aktivitas belajar

Dari Siklus II dapat diketahui bahwa aktivitas siswa sudah meningkat. Siswa yang beraktivitas rendah tidak ada, siswa yang beraktivitas sedang sebanyak 11 siswa dan siswa yang berativitas. Kekurangan yang ditemukan pada siklus I telah dapat diatasi pada siklus II. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dan meningkatnya nilai hasil belajar IPS. Peningkatan tersebut merupakan pengaruh positif yang muncul saat diterapkan metode STAD.

(15)

Hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis data hasil penelitian dan merupakan kerja kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas..

a) Proses Pembelajaran STAD

No Kegiatan Kondisi

Awal Siklus I Siklus II 1 Guru Mempersiapkan siswa

untuk belajar Ya Ya Ya

2 Guru memotivasi Siswa Tidak Ya Ya

3 Menyampaikan apersepsi Ya Ya Ya

4 Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran Tidak Tidak Ya

5 Guru menjelaskan materi Ya Ya Ya

6 Guru membagi siswa dalam

kelompok Tidak Ya Ya

7 Guru menjelaskan model

pembelajaran STAD Tidak Tidak Ya

8 Guru memberi kesempatan

siswa untuk bertanya Tidak Ya Ya

9 Guru menanggapi hasil diskusi

siswa Tidak Tidak Ya

10 Guru membimbing siswa

membuat simpulan Tidak Ya Ya

11 Guru memberi tindak lanjut

dan PR Ya Ya Ya

Pada kondisi awal guru belum memberikan motivasi siswa, belum menjelaskan tujuan pembelajaran, belum menggunakan metode pembelajaran STAD, belum memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, dan belum membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. Pada siklus I terjadi perbaikan dalam proses pembelajaran tetapi masih memiliki kekurangan yaitu: guru belum menjelaskan tujuan pembelajaran, belum menjelaskan model pembelajaran STAD dan belum menanggapi hasil diskusi siswa. Pada siklus II guru telah melaksanakan semua kekurangan yang ada di Siklus I.

(16)

No Nama Siswa Aktivitas siswa

Pra Siklus Siklus I Siklus 2

1 Lina Oktavia 3

(tidak aktif)

6 (sedang)

9 (tinggi)

2 Ahmad Ajmin 3

(tidak aktif)

7 (sedang)

9 (tinggi)

3 Angga Andhika 4

(rendah)

6 (sedang)

9 (tinggi)

4 Joko Setiawab 4

(rendah)

6 (sedang)

9 (tinggi)

5 Moh. Khoirul Umam 5

(rendah)

7 (sedang)

8 (tinggi)

6 Rifqi Pradana 3

(tidak aktif)

7 (sedang)

8 (tinggi)

7 Siti Maisyaroh 4

(rendah)

6 (sedang)

9 (tinggi)

8 Septi Aditya 5

(rendah)

6 (sedang)

9 (tinggi)

9 Siti Qomariyah 4

(rendah)

5 (rendah)

8 (tinggi)

10 Afif Najnudin 4

(rendah)

7 (sedang)

8 (tinggi)

11 Ahmad Habib 5

(rendah)

6 (sedang)

9 (tinggi)

12 Annisa Nurfuadah 5

(rendah)

6 (sedang)

9 (tinggi)

13 Aisyah Nur Akidah 3

(tidak aktif)

7 (sedang)

8 (tinggi)

14 Azza Nafisah 4

(rendah)

5 (rendah)

9 (tinggi)

15 Bagus Handika 3

(tidak aktif)

6 (sedang)

8 (tinggi)

16 Bagus Novianto 4

(rendah)

6 (sedang)

9 (tinggi)

17 Cahyo Hermanto 3

(tidak aktif)

5 (rendah)

9 (tinggi)

18 Dimas Fila Arianto 3

(tidak aktif)

6 (sedang)

9 (tinggi)

19 Erlyna Nurul Kausar 5

(rendah)

5 (rendah)

9 (tinggi)

20 Ika Widiyanti 4

(rendah)

7 (sedang)

8 (tinggi)

21 Lisha Nur Cahyani 4

(rendah)

5 (rendah)

8 (tinggi)

(17)

(tidak aktif) (sedang) (tinggi)

23 Moh. Toha 3

(tidak aktif)

6 (sedang)

7 (sedang)

24 Muh. Falen Febrian 4

(rendah)

6 (sedang)

9 (tinggi)

25 Rofiatin Hidayah 3

(tidak aktif)

7 (sedang)

9 (tinggi)

26 Moh. David Kurniawan 3

(tidak aktif)

6 (sedang)

6 (sedang)

27 Moh. Teguh Mulyomo 3

(tidak aktif)

6 (sedang)

9 (tinggi)

Rata-Rata Nilai Aktivitas 3,7 6,1 8.5

Kategori Aktivitas rendah sedang tinggi

Persentase Aktivitas 41% 67% 94%

Setelah dilakukan tindakan, yaitu dengan menggunakan metode STAD aktivitas belajar siswa meningkat. Sebelum dilakukan tindakan penelitian aktivitas belajar siswa hanya 41% dan pencapaian KKM IPS hanya 48%. Setelah dilakukan tindakan pada Siklus I maka didapat hasil aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 67% dan pencapaian KKM juga meningkat menjadi 74%. Karena indikator pencapaian belum terpenuhi maka penelitian dilanjutkan ke Siklus II. Hasil yang diperoleh di Siklus II yaitu aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 94% dan pencapaian KKM IPS 96,3%. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Siklus I dan Siklus II maka mendukung hipotesis bahwa aktivitas belajar IPS materi kenampakan alam Kabupaten Pati dapat ditingkatkan melalui metode STAD

E. Kesimpulan, Implementasi dan Saran 1. Kesimpulan

(18)

1. Selama 2 Siklus telah terjadi peningkatan kualitas pembelajaran dengan mempraktikkan metode STAD.

2. Penerapan metode STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar kelas IV SD Negeri Jetak tahun pelajaran 2013/2014.

3. Peningkatan aktivitas belajar IPS siswa yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan aktivitas siswa dan ketercapaian KKM IPS sebesar 70 yaitu

a. Pada siklus I : aktivitas belajar siswa 67% dan ketercapaian KKM 74%

b. Pada siklus II : aktivitas belajar siswa 94% dan ketercapaian KKM 96,3%

2. Implementasi

Kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa dengan metode bervariasi dari seorang guru akan memberikan pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada kemampuan siswa menguasai materi.

3. Saran

a. Saran bagi guru : Sebagai bahan masukan guru untuk memilih metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPS.

b. Penelitian Berikutnya: Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa, hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan metode yang lebih variatif,

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi dan Akuntansi Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas.

(19)

Joko Suwandi.2011. Penelitian Tindakan Kelas /Classroom Action Reseach. Surakarta: PSKGI-FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta

Lie Anita. 2002. Strategi Pembelajaran, Jakarta : Dikti Depdiknas.

Mulyono 2003. Pendidikan Pengembangan IPS SD, Jakarta : Dikti Depdiknas. Roestiyah. 2004. Strategi Pembelajaran, Jakarta : Universitas Terbuka.

Rubino Rubiyanto. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: PSKGI-FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta

Saidiharjo. 2006. Pendidikan Pengembangan IPS SD, Jakarta : Dikti Depdiknas. Sardiman, A. M, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja

Grafindo Persada.

Skmmer. 2002. Pendidikan Pengembangan IPS SD. Jakarta : Dikti Depdiknas. Slavin. 1995. Paradigma Baru Pembelajaran. Surakarta : Universitas

Muhammadiyah

Sumantri. 2001. Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta : Dikti Depdiknas. Surahmad. 2007. Strategi Pembelajaran, Jakarta : Dikti Depdiknas.

Thomson,dkk. 2005. Pendidikan Pengembangan IPS SD, Jakarta : Dikti Depdiknas

Referensi

Dokumen terkait

Namun kendala utama yang dihadapi pada teknologi pengeringan adalah masalah biaya operasional pengering untuk kapasitas ruang pengering yang memadai.. Sesuai survei

Dzuanda (2011: 4) Suatu produk pastilah memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Begitu juga dengan media pop up, media ini memiliki kekurangan yakni tingkat

kritis yang terintegrasi dalam tes penguasaan konsep KBA (instrumen ini juga berfungsi untuk menjaring miskonsepsi mahasiswa), pedoman observasi untuk mengetahui

Penelitian tersebut mendapat bukti empiris bahwa perusahaan public di AS yang melakukan perataan laba adalah perusahaan besar yang memiliki nilai pasar saham yang relative

Melalui pitfall trap (Gambar 2) yang mendominasi adalah pengurai dengan keberadaannya dimulai pada saat tanaman berumur 2 MST dengan jumlah 20 imago dan mencapai puncak

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi cendawan Entomophthorales dan nematoda yang menginfeksi trips dan kutudaun pada tanaman mawar dan krisan di Balai

Sudarminto (1996:40) menyatakan bahwa makin cepat berlari, maka seseorang akan makin panjang langkahnya. Hal ini menunjukan bahwa dalam lari jarak pendek setelah mencapai

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan profil communication style dan penguasaan konsep materi sistem reproduksi siswa menggunakan pembelajaran