PRA RENCANA PABRIK
Oleh :
WAWAN SAHARUDI
053101 0049
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat
menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Acetaldehyde Dari Ethylene
Dengan Proses Oksidasi 1 tahap”, dimana Tugas Akhir ini merupakan tugas yang
diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan
kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Pembangunan Nasional Surabaya.
Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Acetaldehyde Dari Ethylene Dengan
Proses Oksidasi 1 tahap” ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber yang
berasal dari beberapa literatur , data-data , majalah kimia, dan internet.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala
bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya Tugas
Akhir ini kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT
Selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur
2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT
Selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, FTI,UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Ir. Sani, MT
7. Semua pihak yang telah membantu , memberikan bantuan, saran serta
dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,
karena itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan dalam
sempurnanya tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang
telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa
Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Kimia.
Surabaya , Februari 2011
kapasitas 30.000 ton/tahun dalam bentuk liquid. Pabrik beroperasi secara kontinyu
berjalan selama 24 jam tiap hari dan 330 hari kerja dalam setahun.
Produk acetaldehyde pada umumnya digunakan secara internal oleh
pabrik-pabrik sebagai bahan perantara yang sangat terkenal sebagai bahan
pembentuk senyawa kimia organik lainnya. Penentuan distribusi acetaldehyde
sangat sulit karena banyaknya konsumsi senyawa ini sebagai produk yang
digunakan pada pembuatan senyawa lainnya. Secara singkat, uraian proses dari
pabrik acetaldehyde sebagai berikut :
Pertama-tama gas ethylene dioksidasi 1 tahap pada reaktor, produk reaksi
kemudian dipisahkan pada flash drum, dan kemudian diserap dengan air proses
pada scrubber. Acetaldehyde terserap kemudian dipisahkan dari bahan uap pada
kolom distilasi-1 dan kemudian dimurnikan sampai kadar minimal 99,9% pada
kolom distilasi-2 sebagai produk akhir acetaldehyde.
Pendirian pabrik berlokasi di Manyar, Gresik dengan ketentuan :
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Sistem Organisasi : Garis dan Staff
Jumlah Karyawan : 182 orang
* Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 26.893.696.000
* Working Capital Investment (WCI) : Rp. 45.306.570.000
* Total Capital Investment (TCI) : Rp. 72.200.266.000
* Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 61.663.252.000
* Biaya Utilitas (1 tahun) : Rp. 4.403.444.000
- Steam = 92.976 lb/hari
- Air pendingin = 189 M3/hari
- Listrik = 3.960 kWh/hari
- Bahan Bakar = 1.368 liter/hari
* Biaya Produksi Total (Total Production Cost) : Rp. 181.226.770.000
* Hasil Penjualan Produk (Sale Income) : Rp. 210.243.754.000
* Bunga Bank (Kredit Investasi Bank BRI) : 13%
* Internal Rate of Return : 18,82%
* Rate On Investment : 20,64%
* Pay Out Periode : 4,5 Tahun
Tabel VII.2. Jenis Dan Jumlah Fire – Extinguisher ………. VII - 7
Tabel VIII.2.1. Baku mutu air baku harian ……….………… VIII-7
Tabel VIII.2.3. Karakteristik Air boiler dan Air pendingin ………… VIII-9
Tabel VIII.4.1. Kebutuhan Listrik Untuk Peralatan Proses Dan Utilitas
……….……….……….…… VIII-60
Tabel VIII.4.2. Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan Ruang Pabrik
Dan Daerah Proses ……….………. VIII-62
Tabel IX.1. Pembagian Luas Pabrik ……….……… IX - 8
Tabel X.1. Jadwal Kerja Karyawan Proses ……….…… X - 11
Tabel X.2. Perincian Jumlah Tenaga Kerja ……….…… X - 13
Tabel XI.4.A. Hubungan kapasitas produksi dan biaya produksi … XI - 8
Tabel XI.4.B. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal sendiri
……….……….……….…… XI - 9
Tabel XI.4.C. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal pinjaman
……….……….……….……… XI - 9
Tabel XI.4.D. Tabel Cash Flow ……….……….…… XI - 10
Tabel XI.4.E. Pay Out Periode ……….……….…… XI - 14
Gambar IX.2 Peta Lokasi Pabrik ……….……….……… IX - 10
Gambar IX.3 Lay Out Peralatan Pabrik ……….………. IX - 11
Gambar X.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……….………… X - 14
KATA PENGANTAR ……….……….………. ii
INTISARI ……….……….……….……… iv
DAFTAR TABEL ……….……….……….…… vi
DAFTAR GAMBAR ……….……….……… vii
DAFTAR ISI ……….……….……….………… viii
BAB I PENDAHULUAN ……….……….……… I – 1
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES ……….…… II – 1
BAB III NERACA MASSA ……….……….…… III – 1
BAB IV NERACA PANAS ……….……….……… IV – 1
BAB V SPESIFIKASI ALAT ……….……….. V – 1
BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA ………. VI – 1
BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA …. VII – 1
BAB VIII UTILITAS ……….……….……… VIII – 1
BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ……….. IX – 1
BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN ……….………… X – 1
BAB XI ANALISA EKONOMI ……….……….… XI – 1
BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN ……….. XII – 1
I - 1 I.1. Latar Belakang
Acetaldehyde pertama kali dibuat oleh seorang ahli kimia bernama
Scheele yang ditemukan pada tahun 1774 dengan proses dehydrogenasi dari ethyl
alkohol dan yang diakui pembuatannya sebagai senyawa baru pada tahun 1800
oleh Foureroy dan Vauguelin. Liebig meyakininya sebagai senyawa baru pada
tahun 1835 yang dinamakan “aldehyde”. Liebig memberikan nama pada senyawa
ini yang berasal dari bahasa latin yang diterjemahkan sebagai alkohol dan
dehydrogenated. Pembentukan acetaldehyde dengan penambahan air pada
acetylene merupakan hasil penelitian seorang ahli kimia Kutscherow pada tahun
1881. Acetaldehyde pertama kali diperdagangkan sebagai senyawa yang sangat
mahal selama perang dunia pertama yang merupakan bahan baku pada proses
pembuatan aceton dari asam asetat (Othmer, 1975).
Proses pembuatan acetaldehyde dengan bahan baku ethyl alkohol ini
berlangsung hingga tahun 1960. Pada umumnya proses pembuatan acetaldehyde
dengan mengguanakan ethyl alcohol digunakan di Amerika Serikat dan negara –
negara lainnya di benua Amerika. Sedangkan pembuatan acetaldehyde secara
komersial untuk negara-negara Eropa pada umumnya dengan menggunakan
proses oksidasi pada ethylene dan pada skala kecil dari seyawa hydrocarbon
jenuh. Pembuatan dengan cara oksidasi ethylene ini berlangsung sejak tahun
teknologi dari hasil pertemuan pada “Consortium fur Elektrochemische Industrie”
merupakan suatu kegiatan keteknikan di Negara Jerman dari organisasi Wacker
Chemie pada tahun 1960. Proses oksidasi yang dilakukan oleh Wacker-Chemie
dengan menggunakan oksidasi dua stage dan Farbwercke-Hoechst dengan
menggunakan oksidasi single stage sehingga proses ini dikenal dengan proses
Wacker-Hoechst atau Wacker process. Sejak tahun 1960 pertama kalinya proses
oksidasi ethylene dikembangkan secara komersial dengan pendirian pabrik di
Negara-negara Eropa. Pabrik yang dikomersilkan pertama kali adalah Celanese
Chemical Co. sedangkan di Amerika Serikat berkembang sejak tahun 1962
(Mc.Ketta, 1976).
Acetaldehyde yang ditetapkan oleh IUPAC dikenal dengan nama ethanol
dengan rumus kimia CH3CHO. Acetaldehyde merupakan senyawa intermediate
(perantara) yang diperoleh dari pembuatan asam asetat, acetic anhydride, butyl
alcohol, butiraldehyde, chloral, pyridine dan turunan lainnya. Pembuatan
acetaldehyde ini dapat diperoleh dari proses hydrasi dari acetylene, oksidasi atau
dehydrogenasi dari ethyl alcohol dan oksidasi dari senyawa hydrocarbon jenuh
atau ethylene. (Mc.Ketta, 1976)
Acetaldehyde secara alamiah merupakan produk perantara dari hasil
respirasi tanaman tingkat tinggi. Acetaldehyde sebagian kecil terdapat dalam
berbagai jenis buah ranum dengan rasa asem sebelum pemasakan. Kandungan
segera membentuk alkohol. Proses fermentasi ini berlangsung pada pembuatan
wine dan minuman beralkohol lainnya setelah terjadinya kontak dengan udara
dengan rasa yang tidak enak. Aldehyde biasanya bereaksi membentuk acetal dan
ethyl acetat. Acetaldehyde juga merupakan produk perantara dari pemecahan gula
dalam tubuh dimana sebagian kecil terbentuk dalam darah karena pada prinsipnya
acetaldehyde merupakan produk beberapa senyawa hydrocarbon dengan proses
oksidasi.
I.2. Manfaat
Produk acetaldehyde pada umumnya digunakan secara internal oleh
pabrik-pabrik sebagai bahan perantara yang sangat terkenal sebagai bahan
pembentuk senyawa kimia organik lainnya. Penentuan distribusi acetaldehyde
sangat sulit karena banyaknya konsumsi senyawa ini sebagai produk yang
digunakan pada pembuatan senyawa lainnya. Penggunaan acetaldehyde pada
berbagai industri antara lain :
- Industri asam asetat
- n-butyl alkohol
- acetic anhydride
- 2-ethylhexanol dan aldol produk
- Pentaerytritol
Kegunaan acetaldehyde selain sebagai bahan baku industri kimia organik
lainnya digunakan juga sebagai bahan pengkondensasi produk phenol, sebagai
bahan sintetis rubber, sebagai bahan desinfectan, sebagai pembentukan silver pada
kaca cermin, untuk proses hardening dry gelatin film pada photografi, sebagai
bahan pencampur parfume, sebagai obat bius, resin sintetis dan komposisi bahan
bakar motor. (Sittig 1985, Gosselin et al. 1984)
I.3. Aspek Ekonomi
Acetaldehyde sangat penting dalam industri kimia proses. Data kebutuhan
dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan tahun 2005-2009 terlihat pada
table I.1, sehingga kebutuhan pada tahun 2012 dapat ditentukan dengan metode
regresi linier dan penentuan prediksi kapasitas produksi dapat direncanakan.
Tabel I.1. Data Kebutuhan Acetaldehyde di Indonesia
Tahun Kebutuhan
(ton/th)
2005 6.112
2006 10.442
2007 12.744
2008 14.512
2009 21.115
Sumber : Depperindag
Digunakan metode Regresi Linier (Peters : 760), dengan persamaan : y = a+b(x−x)
Dengan : a = y (rata-rata harga y : kapasitas) x = rata-rata harga x : (tahun)
Hasil perhitungan Data (n) Tahun (x) Kebutuhan (ton/th)
(y) xy x
2
1 2.005 6.112 12254560 4.020.025
2 2.006 10.442 20946652 4.024.036
3 2.007 12.744 25577208 4.028.049
4 2.008 14.512 29140096 4.032.064
5 2.009 21.115 42420035 4.036.081
Σ 10.035 64.925 130.338.551 20.140.255
Digunakan regresi linier, dengan persamaan : y = a+b
(
x−x)
(Peters : 760)Dengan : a = y (rata-rata harga y : kapasitas)
b =
( )
n x x n y x y x 2 2 i i Σ − Σ Σ Σ − Σ(n = jumlah data) (x = tahun)
Didapat : a = 12.985
b =
(
)
5 10.035 20.140.255 5 64.925 10.035 1 130.338.55 2 2 − × − = 3.408x = (10.035/5) = 2.007 y = a+b
(
x−x)
y = 12.985 + 3.408 (x - 2.007)
Berdasarkan metode regresi linier diatas, maka didapat kebutuhan Indonesia pada
tahun 2012 adalah sebesar : y = 12.985 + 3.408 (2012 - 2.007) = 30.023
≈ 30.000 ton/th
Kapasitas produksi terpasang = 30.000 ton/th
Kapasitas produksi harian = 30.000 ton/th / 330 hari/th ≈± 90 ton/hari
Dengan demikian, maka penting sekali adanya perencanaan pendirian
pabrik acetaldehyde di Indonesia. Hal ini membantu industri-industri kimia di
dalam negeri dalam penyediaan bahan baku dan bila memungkinkan untuk
I.4. Sifat Bahan Baku dan Produk
Bahan Baku :
I.4.A. Ethylene (Wikipedia, Perry 7ed)
Nama Lain : Ethene
Rumus Molekul : C2H4 (komponen utama)
Rumus Bangun :
Berat Molekul : 28
Warna : tidak berwarna
Bau : tajam
Bentuk : gas
Specific gravity : 1,178
Melting point : -169,2°C (1 atm)
Boiling point : -103,7°C (1 atm)
Solubility, Cold Water : 3,5 kg/100 kgH2O (H2O=0°C)
I.4.B. Oxygen (udara) (Wikipedia, Chemicalland21, Perry 7ed)
Nama Lain : Ok-si-jin
Rumus Molekul : O2
Rumus Bangun : O = O
Berat Molekul : 32
Warna : tidak berwarna
Bau : tidak berbau
Bentuk : gas
Specific gravity : 1,268
Melting point : -218,4°C (1 atm)
Boiling point : -183°C (1 atm)
Solubility, Cold Water : 4,89,3 kg/100 kgH2O (H2O=0°C)
I.4.C. HCl (Wikipedia, Chemicalland21, Perry 7ed)
Nama Lain : Hydrochloric Acid, Spirit of Salt
Rumus Molekul : HCl
Rumus Bangun : H – Cl
Berat Molekul : 36,5
Warna : tidak berwarna , kekuningan
Bau : berbau tajam
Bentuk : Larutan 31%
Specific gravity : 1,268
Melting point : -111°C (1 atm)
Boiling point : -85°C (1 atm)
Solubility, Cold Water : 82,3 kg/100 kgH2O (H2O=0°C)
Produk :
I.4.D. Acetaldehyde (Chemicalland21, Wikipedia, Perry 7ed)
Nama Lain : Ethanal, Acetic Aldehyde
Rumus Molekul : CH3CHO (komponen utama)
Rumus Bangun : CH3CHO
Berat Molekul : 44
Warna : tidak berwarna
Bau : seperti rumput segar
Bentuk : liquid
Specific gravity : 0,873
Melting point : -123,5°C (1 atm)
Boiling point : 20,2°C (1 atm)
Solubility, Cold Water : -
II.1. Tinjauan Proses
Pembuatan acetaldehyde dikenal dengan 3 macam proses yaitu (Mc.Ketta, 1976) :
1. Proses Chisso
2. Proses Oksidasi
3. Proses Dehidrogenasi
1. Proses Chisso
Bahan baku berupa gas acethylene dengan kemurnian 97% diumpankan
kedalam reaktor vertikal dan recycle gas yang mengandung 75% acethylene. Di
dalam reaktor mengandung larutan katalis garam-garam mercuri (0,2-0,4%), asam
sulfat (20-25%), Iron (2-4%), acetaldehyde (1-2%) dan air. Suhu dan tekanan didalam
reaktor dikendalikan pada 70oC dan tekanan atmosfir sehingga acethylene terkonversi
55% dengan reaksi sebagai berikut :
H2SO4
C2H2 + H2O CH3CHO
HgSO4
Gas yang keluar dari reaktor selanjutnya didinginkan dan diserap dalam scrubber
untuk direcovery crude acetaldehyde. Acethylene yang tidak terecovery selanjutnya
ke reaktor sedangkan acetaldehyde diumpankan ke kolom distilasi. Di dalam kolom
terjadi pemisahan asam asetat dan air.
2. Proses Oksidasi
Reaksi : C2H4 + PdCl2 + H2O CH3CHO + Pdo + 2HCl
Pdo + 2 CuCl2 PdCl2 + 2 CuCl
2 CuCl + ½ O2 + 2 HCl 2 CuCl2 + H2O
Proses diatas terdapat 2 cara :
a. satu tahap
Ethylene, oksigen dan gas hasil recycle dimasukkan dalam reaktor vertikal untuk
kontak dengan larutan katalis dengan tekanan 3 atmosfer. Gas yang diserap dan
larutan acetaldehyde dimasukkan dalam kolom distilasi. Gas yang tidak terserap
direcycle kembali ke reaktor.
b. dua tahap
Ethylene dan oksigen (udara) bereaksi dalam fase liquid pada dua tahap. Pada tahap
satu hampir semua ethylene bereaksi menjadi acetaldehyde dalam satu aliran pada
reaktor plug flow. Reaksi yang terjadi pada reaktor beroperasi pada 125-130o C dan
tekanan 10 atm dengan menggunakan paladium dan cupric cloride sebagai katalis.
Acetaldehyde dihasilkan dari reaktor pertama dengan flashing adiabatic tower.
3. Proses Dehydrogenasi
Ethyl alkohol diuapkan dalam vaporizer selanjutnya diumpankan ke reaktor
yang berisi katalis chromium atau copper. Reaktor dikendalikan pada suhu
270-290oC dan tekanan atmosfir sehingga alkohol akan terkoncersi 30-50% tergantung
pada suhu reaksi dan laju aliran alkohol.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
CH3CH2OH CH3CHO + H2
Gas acetaldehyde, ethanol dan hidrogen didinginkan selanjutnya diserap
dalam scrubber dengan menggunakan ethanol. Gas yang keluar selanjutnya diserap
dalam scrubber dengan menggunakan air sehingga ethanol dapat dipisahkan
sedangkan gas yang tidak terserap dibuang. Larutan acetaldehyde dari scrubber
selanjutnya diumpankan ke kolom distilasi untuk dipisahkan. Produk acetaldehyde
sebagai produk atas kolom distilasi dapat ditampung sedangkan pada produk bawah
ethanol diumpankan ki kolom distilasi untuk proses purifikasi sebelum direcyle ke
II.2. Seleksi Proses
Dari berbagai uraian proses pembuatan Acetaldehyde di atas dapat dilihat
keuntungan dan kerugian dari masing – masing proses. Pada proses oksidasi satu
tahap berlangsung dalam tekanan 3 atm. Sedangkan proses oksidasi dua tahap
berlangsung dalam tekanan 10 atm. Alat yang digunakan dan bahan baku yang di
perlukan dalam proses oksidasi 1 tahap lebih sedikit dibanding oksidasi 2 tahap.
Parameter Nama Proses
Chisso Oksidasi Dehydrogenasi
Bahan Baku Acetylene Ethylene Ethanol
Bahan pembantu H2O Udara / O2 -
Tekanan Operasi 1 atm 3 – 10 atm 3 – 10 atm
Suhu Operasi 70°C 125-130°C 270-290°C
Waktu Operasi kontinyu kontinyu kontinyu
Instalasi Peralatan sederhana Kompleks Kompleks
Yields produk 55% 95% 95%
Dari tinjauan proses pembuatan acetaldehyde diatas, maka dapat kami
simpulkan bahwa proses yang dipilih adalah proses oksidasi 1 tahap dengan faktor
pertimbangan :
a. Bahan baku mudah didapat dan tidak tergantung pada kondisi alam, dimana di
Indonesia merupakan penghasil gas ethylene.
b. Investasi lebih ekonomis mengingat bahan pembantu tidak mahal.
c. Proses yang digunakan lebih sederhana dan lebih cepat.
d. Investasi lebih ekonomis, mengingat instalasi peralatan yang sederhana.
II.3. Uraian Proses
Pada pra rencana pabrik ini, dapat dibagi menjadi 3 Unit pabrik, dengan
pembagian unit sebagai berikut :
1. Unit Pengendalian Bahan Baku Kode Unit : 100
2. Unit Proses Kode Unit : 200
3. Unit Produk Kode Unit : 300
Adapun uraian proses pembuatan acetaldehyde dengan proses oksidasi 1 tahap
adalah sebagai berikut : Pertama-tama gas ethylene dari tangki F-110 dipanaskan
pada heater E-111 sampai dengan suhu 120°C dan kemudian dihembuskan ke bagian
bawah reaktor R-210 melalui sparger. Udara bebas kemudian dihembuskan dengan
blower G-112 dan kemudian dipanaskan pada heater E-113 sampai suhu 120°C untuk
kemudian diumpankan pada bagian bawah reaktor melalui sparger.
Pada reaktor R-210 terjadi reaksi oksidasi ethylene menjadi acetaldehyde
dengan bantuan larutan katalis HCl dan Pd-Cl dari regenerator Q-131. Adapun
reaksinya sebagai berikut :
C2H4(G) + ½ O2(G) → CH3CHO(G)
Yields reaksi = 95% (McKetta : 143)
Produk reaksi berupa campuran gas acetaldehyde kemudian diumpankan ke flash
drum D-211 untuk proses pemisahan. Pada flash drum D-211, acetaldehyde
dipisahkan dari larutan katalis, dimana larutan katalis sebagian diumpankan ke
dengan pemanasan pada suhu 150°C dengan penambahan HCl dari tangki F-120 dan
katalis Pd-Cl dari silo F-130.
Pada kolom scrubber D-220, gas acetaldehyde diserap dengan penambahan air
proses dari utilitas. Gas ethylene yang tidak terserap kemudian sebagian kecil
dipurging (dibuang sebagian) dan sebagian besar direcycle kembali ke reaktor R-210
yang sebelumnya ditekan dengan compressor G-223 sampai 3 atm. Acetylene yang
terserap kemudian dialirkan ke kolom distilasi-1 yang sebelumnya dipanaskan pada
exchanger E-222 sampai dengan suhu boiling point feed 47,82°C.
Pada kolom distilasi-1 D-230 terjadi proses pemisahan antara acetaldehyde
dengan gas ethylene dengan bantuan penyerpan air proses dari utilitas. Distilasi
terjadi pada suhu feed 47,82°C dengan tekanan 2 atm. Produk atas berupa limbah gas
kemudian diumpankan ke flare sebelum dibuang ke udara bebas. Produk bawah
berupa larutan acetaldehyde kemudian diumpankan ke kolom distilasi-2 D-240. Pada
kolom distilasi-2 D-240 terjadi proses pemisahan antara acetaldehyde dengan limbah
cair. Proses distilasi berlangsung pada suhu 52,14°C dengan tekanan 1,5 atm. Dimana
limbah cair sebelum dibuang, dimanfaatkan panasnya untuk memanaskan bahan dari
kolom distilasi-1, sedangkan produk atas berupa acetaldehyde ditampung sebagai
Kapasitas produksi = 30.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram / jam
1. REGENERATOR ( Q - 131 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Fresh HCl dr F-120 * Larutan katalis ke R-210
HCl 10,4901 HCl 17,8226
H2O 23,3488 PdCl2 1,8972
33,8389 CuCl2 0,0192
* Recycle HCl dr D-211 H2O 39,6695
HCl 7,3325 59,4085
H2O 16,3207
23,6532
* Katalis dr F-130
PdCl2 1,8972
CuCl2 0,0192
1,9164
2. REAKTOR ( R - 210 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Fresh ethylene dr F-110 * Campuran ke D-211
C2H4 2480,70164 CH3CHO 3832,8062
CO2 0,00088 C2H4 128,3715
2480,70252 CO2 2,5700
* Udara dr G-111 O2 125,4373
O2 1395,00207 N2 5715,0293
N2 4,71882 HCl 17,8226
1399,72089 PdCl2 1,8972
* Recycle gas dr G-223 CuCl2 0,0192
C2H4 86,72836 H2O 39,6695
CO2 2,56912 9863,6228
O2 124,18293
N2 5710,31048
5923,79089 * Fresh HCl 31% dr Q-131
HCl 10,4901
H2O 23,3488
33,8389 * Recycle dr D-211
HCl 7,33250
PdCl2 1,89720
CuCl2 0,01920
H2O 16,32070
25,56960
3. SEPARATOR ( D - 211 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr R-210 * Campuran gas ke D-220
CH3CHO 3832,8062 CH3CHO 3832,8062
C2H4 128,3715 C2H4 128,3715
CO2 2,5700 CO2 2,5700
O2 125,4373 O2 125,4373
N2 5715,0293 N2 5715,0293
HCl 17,8226 HCl 10,4901
PdCl2 1,8972 H2O 23,3488
CuCl2 0,0192 9838,0532
H2O 39,6695 * Spent katalis ke Q-131
9863,6228 HCl 5,8660
PdCl2 1,5178
CuCl2 0,0154
H2O 13,0566
20,4558 * Produk bawah ke R-210
HCl 1,4665
PdCl2 0,3794
CuCl2 0,0038
H2O 3,2641
5,1138
4. SCRUBBER ( D - 220 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran gas dr D-211 * Campuran gas ke G-223
CH3CHO 3832,8062 C2H4 87,6044
C2H4 128,3715 CO2 2,5700
CO2 2,5700 O2 125,4373
O2 125,4373 N2 5715,0293
N2 5715,0293 HCl 10,4901
HCl 10,4901 5941,1311
H2O 23,3488 * Campuran liquid ke D-230
9838,0532 CH3CHO 3832,8062
C2H4 40,7671
* Air proses dr utilitas H2O 1591,3144
H2O 1567,9656 5464,8877
11406,0188 11406,0188
5. COMPRESSOR ( G - 223 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran gas dr D-220 * Campuran gas ke R-210
C2H4 87,60440 C2H4 86,72836
CO2 2,57000 CO2 2,56912
O2 125,43730 O2 124,18293
N2 5715,02930 N2 5710,31048
HCl 10,49010 5923,79089
5941,13110 * Purging gas
C2H4 0,87604
CO2 0,00088
O2 1,25437
N2 4,71882
HCl 10,49010
17,34021
6. KOLOM DISTILASI-1 ( D - 230 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr D-220 * Produk atas ke flare
CH3CHO 3832,8062 CH3CHO 38,3284
C2H4 40,7671 C2H4 40,3592
H2O 1591,3144 H2O 15,9131
5464,8877 94,6007
* Produk bawah ke D-240
* Air proses dr utilitas CH3CHO 3794,4778
H2O 15,9131 C2H4 0,4079
H2O 1591,3144
5386,2001
5480,8008 5480,8008
7. KOLOM DISTILASI-2 ( D - 240 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr D-230 * Produk atas ke F-310
CH3CHO 3794,4778 CH3CHO 3790,6836
C2H4 0,4079 C2H4 0,0006
H2O 1591,3144 H2O 1,5913
5386,2001 3792,2755
* Produk bawah ke WTP
CH3CHO 3,7942
C2H4 0,4073
H2O 1589,7231
1593,9246
IV - 1 Kapasitas produksi = 30.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram / jam
Satuan panas = kilokalori / jam
1. REGENERATOR ( Q - 131 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Fresh HCl dr F-120 * Larutan katalis ke R-210
HCl 10,0044 HCl 424,8601
H2O 52,1734 PdCl2 8,1234
62,1778 CuCl2 0,1492
* Recycle HCl dr D-211 H2O 2246,9862
HCl 66,2126 2680,1189
H2O 347,0777
413,2903
* Katalis dr F-130
PdCl2 0,3191
CuCl2 0,0059
0,3250
* Q steam 2320,3429 * Q loss 116,0171
2. HEATER-1 ( E - 111 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Fresh ethylene dr F-110 * Fresh ethylene ke R-210
C2H4 4635,36890 C2H4 97762,69390
CO2 0,00450 CO2 0,08890
4635,37340 97762,78280
* Q steam 98028,8520 * Q loss 4901,4426
102664,2254 102664,2254
3. HEATER-2 ( E - 113 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Udara dr G-111 * Udara ke R-210
O2 1530,14590 O2 29432,85750
N2 5,87400 N2 111,67220
1536,01990 29544,52970
* Q steam 29482,6419 * Q loss 1474,1321
4. REAKTOR ( R - 110 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Fresh ethylene dr F-110 * Campuran ke D-211
C2H4 97762,69390 CH3CHO 117825,78140
CO2 0,08890 C2H4 5059,03310
97762,78280 CO2 51,98720
* Udara dr G-111 O2 2646,62720
O2 29432,85750 N2 135191,06630
N2 111,67220 HCl 322,82000
29544,52970 PdCl2 6,14580
* Recycle gas dr G-223 CuCl2 0,11300
C2H4 227,48040 H2O 1765,61040
CO2 3,64420 262869,1844
O2 190,78010
N2 9948,17860
10370,08330
* Fresh HCl 31% dr F-120
HCl 250,06100
H2O 1322,56030
1572,6213
* Recycle dr Q-131
HCl 66,21260
PdCl2 3,04160
CuCl2 0,05600
H2O 347,07770
416,3879
∗ ∆Η Reaksi -4429125,7372 * Q pendingin -4552328,51660
5. SEPARATOR ( D - 211 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr R-210 * Campuran gas ke D-220
CH3CHO 117825,7814 CH3CHO 55893,6823
C2H4 5059,0331 C2H4 2392,1131
CO2 51,9872 CO2 25,2726
O2 2646,6272 O2 1310,7304
N2 135191,0663 N2 67355,7060
HCl 322,8200 HCl 94,7213
PdCl2 6,1458 H2O 516,5061
CuCl2 0,1130 127588,7318
H2O 1765,6104 * Spent katalis ke Q-131
262869,1844 HCl 52,9965
PdCl2 2,4446
CuCl2 0,0560
H2O 288,8325
344,3296
* Produk bawah ke R-210
HCl 13,2491
PdCl2 0,6254
CuCl2 0,0280
H2O 72,2280
86,1305
* Q serap 134849,9925
6. COOLER ( E - 213 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Campuran gas dr D-211 * Campuran gas ke D-220
CH3CHO 55893,6823 CH3CHO 17069,9384
C2H4 2392,1131 C2H4 728,7381
CO2 25,2726 CO2 7,8589
O2 1310,7304 O2 413,3640
N2 67355,7060 N2 21333,3891
HCl 94,7213 HCl 30,0074
H2O 516,5061 H2O 156,6888
127588,7318 39739,9847
* Q serap 87848,7471
127588,7318 127588,7318
4. SCRUBBER ( D - 220 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Campuran gas dr D-211 * Campuran gas ke G-223
CH3CHO 17069,9384 C2H4 229,7791
C2H4 728,7381 CO2 3,6504
CO2 7,8589 O2 192,7072
O2 413,3640 N2 9956,3980
N2 21333,3891 HCl 14,0050
HCl 30,0074 10396,5397
H2O 156,6888 * Campuran liquid ke D-230
39739,9847 CH3CHO 7892,1026
C2H4 106,9286
* Air proses dr utilitas H2O 4979,0484
H2O 3503,5320 12978,0796
* Q serap 19868,8974
5. EXCHANGER ( E - 222 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Campuran liquid dr D-220 * Campuran liquid ke D-230
CH3CHO 7892,1026 CH3CHO 26204,2196
C2H4 106,9286 C2H4 355,4970
H2O 4979,0484 H2O 16259,7051
12978,0796 42819,4217
* Campuran liquid dr D-240 * Campuran liquid ke WTP
CH3CHO 73,2730 CH3CHO 22,8531
C2H4 10,0904 C2H4 3,1374
H2O 44117,4905 H2O 14333,5213
44200,8539 14359,5118
57178,9335 57178,9335
6. KOLOM DISTILASI-1 ( D - 230 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Campuran dr D-220 * Produk atas ke flare
CH3CHO 26204,2196 CH3CHO 5835,7254
C2H4 355,4970 C2H4 5309,2816
H2O 16259,7051 H2O 8894,1786
42819,4217 20039,1856
* Produk bawah ke D-240
* Air proses dr utilitas CH3CHO 75304,0586
H2O 35,5585 C2H4 10,3786
H2O 45348,0629
120662,5001
7. KOLOM DISTILASI-2 ( D - 240 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Campuran dr D-230 * Produk atas ke F-310
CH3CHO 31005,2200 CH3CHO 7805,3621
C2H4 4,2619 C2H4 0,0073
H2O 19346,8566 H2O 5,1958
50356,3385 7810,5652
* Produk bawah ke WTP
CH3CHO 73,2730
C2H4 10,0904
H2O 44117,4905
44200,8539
* Q steam 572920,5100 * Q Condensation 542619,4039
* Q loss 28646,0255
Kapasitas produksi = 30.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram / jam
Satuan panas = kilokalori / jam
1. TANGKI ETHYLENE ( F - 110 )
Fungsi : menampung gas ethylene dalam bentuk liquid (liquifying)
Type : silinder horizontal dengan tutup dished
Dasar Pemilihan : efisien untuk penyimpanan dengan tekanan tinggi.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 12,9 atm (Universal gas storage)
- Suhu = 30°C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 49980 cuft = 1415 m3
Tekanan : 12,9 atm gauge
Diameter : 28 ft
Panjang : 84 ft
Tebal shell : 3 in
Tebal tutup : 2 ¼ in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212 grade B (Brownell : 276) Masuk
2. HEATER - 1 ( E - 111 )
Fungsi : Memanaskan bahan dari suhu 30°C menjadi suhu 120°C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120°C (pemanasan awal)
- Waktu proses = continuous
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 52
Passes = 2
Shell : ID = 10,0 in
Passes = 1
Heat Exchanger Area , A = 163,3 ft2 = 16 m2
Bahan konstruksi shell = Carbon steel
Jumlah exchanger = 1 buah
3. COMPRESSOR - 1 ( G - 112 )
Fungsi : Menaikkan tekanan bahan dari 1 atm menjadi 3 atm
Type : Centrifugal Compressor
Spesifikasi :
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 705 cuft/menit
Adiabatic Head : 15000 ft.lbf/lbm gas
Effisiensi motor : 80%
Power : 81 hp
Jumlah : 1 buah
4. HEATER - 2 ( E - 113 )
Fungsi : Memanaskan bahan dari suhu 30°C menjadi suhu 120°C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120°C (pemanasan awal)
- Waktu proses = continuous
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 52
Passes = 2
Shell : ID = 10,0 in
5. TANGKI HCl ( F - 120 )
Fungsi : menampung larutan HCl 31% dari supplier
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30°C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 210 cuft = 6 m3
Diameter : 6 ft
Tinggi : 6 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 2 buah
6. POMPA - 1 ( L - 121 )
Fungsi : Memindahkan HCl dari F-120 ke Q-131
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid. Masuk
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 0,20 gpm
Total DynamicHead : 31,70 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
7. SILO KATALIS ( F - 130 )
Fungsi : Menampung katalis dari supplier
Type : silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer)
- Suhu = 30°C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 210 cuft = 6 m3
Diameter : 4 ft
Tinggi : 12 ft
Tebal shell : ¼ in
Tebal tutup atas : ¼ in inlet
8. REGENERATOR ( Q - 131 )
Fungsi : Regenerasi katalis dengan cara pemanasan.
Type : Silinder tegak, tutup dished, dilengkapi pengaduk dan jaket.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (McKetta : 143)
* Suhu operasi = 150oC (McKetta : 143)
* Waktu operasi = 1 jam (McKetta : 143)
Spesifikasi : Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 1 ft
Tinggi Shell : 2 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup atas : 0,15 ft
Tebal tutup bawah (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup bawah : 0,15 ft
Bahan konstruksi : Stainless steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Sistem Pengaduk
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 1 buah impeller.
Diameter impeler : 0,334 ft
Panjang blade : 0,084 ft
Lebar blade : 0,067 ft
Jaket Pemanas
Diameter jaket : 1,05 ft
Tinggi jaket : 2 ft
Jaket spacing : 3/16 in
Tebal Jaket : 3/16 in
Jumlah regenerator : 1 buah
9. POMPA - 2 ( L - 132 )
Fungsi : Memindahkan liquid dari Q-131 ke R-210
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 0,30 gpm
Total DynamicHead : 105,34 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
10. REAKTOR ( R - 210 )
11. FLASH DRUM ( D - 211 )
Fungsi : Memisahkan acetaldehyde dan katalis.
Type : Silinder tegak, tutup dished, dilengkapi sparger.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (McKetta : 143)
* Suhu operasi = 72,36oC (Appendix A)
* Sistem kerja = kontinyu
Spesifikasi : Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 9 ft
Tinggi Shell : 18 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup atas : 1,21 ft
Tebal tutup bawah (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup bawah : 1,21 ft
Bahan konstruksi : Stainless steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Sistem Sparger
Type : Standard Perforated Pipe
Bahan konstruksi : commercial steel
Diameter lubang : 3,35 mm
Jumlah cabang : 20 buah
Lubang tiap cabang : 207 buah
Jumlah flash drum : 1 buah
12. POMPA - 3 ( L - 212 )
Fungsi : Memindahkan liquid dari D-211 ke Q-131
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 0,10 gpm
Total DynamicHead : 24,57 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
13. COOLER ( E - 213 )
Fungsi : Mendinginkan bahan dari suhu 72,36°C menjadi suhu 40°C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer)
- Suhu = 40°C (suhu kamar)
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 550
Passes = 2
Shell : ID = 19,25 in
Passes = 1
Heat Exchanger Area , A = 691 ft2 = 65 m2
Bahan konstruksi shell = Carbon steel
Jumlah exchanger = 1 buah
14. KOLOM SCRUBBER ( D - 220 )
Fungsi : menyerap acetaldehyde dengan air proses.
Type : silinder tegak , tutup bawah dan tutup atas dish
dilengkapi dengan : packing raschig ring dan sparger
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk proses penyerapan
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer)
* Suhu operasi = 32oC (suhu kamar)
* Sistem kerja = kontinyu
Outlet Gas
Inlet Liquid
Outlet Liquid Inlet GasA
Spesifikasi : Dimensi tangki :
Volume : 1103 cuft = 32 M3
Diameter : 7 ft
Tinggi : 35 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Spesifikasi packing :
Digunakan packing jenis raschig ring dengan spesifikasi standar : (Van Winkle :
607) Packing disusun secara acak (randomize)
Ukuran packing : 1 in
Tebal packing : 1/8 in
Free gas space : 73%
Jumlah packing : 1164 buah
Bahan konstruksi : Ceramic Stoneware
Sparger : Type : Standard Perforated Pipe
Bahan konstruksi : commercial steel
Bagian Atas : Diameter lubang : 4,33 mm
Jumlah cabang : 20 buah
Lubang tiap cabang : 125 buah
Sparger Bagian Atas :
Diameter lubang : 3,34 mm
Jumlah cabang : 20 buah
Lubang tiap cabang : 162 buah
15. POMPA - 4 ( L - 221 )
Fungsi : Memindahkan liquid dari D-220 ke D-230
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 26,70 gpm
Total DynamicHead : 105,85 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
16. EXCHANGER ( E - 222 )
Fungsi : Memanaskan bahan dari suhu 32°C menjadi suhu 47,82°C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 47,82°C (suhu feed D-230)
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 124
Passes = 2
Shell : ID = 15,25 in
Passes = 1
Heat Exchanger Area , A = 389,5 ft2 = 37 m2
Bahan konstruksi shell = Carbon steel
Jumlah exchanger = 1 buah
17. COMPRESSOR - 2 ( G - 223 )
Fungsi : Menaikkan tekanan bahan dari 1 atm menjadi 3 atm
Type : Centrifugal Compressor
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi.
Spesifikasi :
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 311 cuft/menit
Adiabatic Head : 15000 ft.lbf/lbm gas
Effisiensi motor : 80%
Power : 36 hp
18. KOLOM DISTILASI - 1 ( D - 230 )
Fungsi : Memisahkan komponen light-end (mudah menguap) dari acetaldehyde.
Type : Sieve Tray Colomn
Dasar Pemilihan : - effisiensi pemisahan lebih tinggi dari plate colomn.
- harga lebih murah dari bubble cap colomn.
- perawatan dan perbaikan yang mudah.
Spesifikasi kolom distilasi :
Fungsi : Memisahkan komponen light-end (mudah menguap) dari
acetaldehyde.
Type : Sieve Tray Colomn
Tekanan operasi = 2 atm
Suhu operasi = 47,82°C
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C (Brownell : 253)
Digunakan double welded butt joint no radiograph dengan efisiensi = 85% (0,85)
Spesifikasi shell dan tutup :
Shell OD = 4,0 ft = 48 in
Tebal shell = ¼ in
Tebal tutup dished = 3/8 in
Spesifikasi Plate :
Tray spacing = 24 in
Jumlah plate = 18 buah
Feed Plate = plate ke – 16
Tinggi tangent line to tangent line = 46,4 ft
Tinggi skirt support = 4,0 ft
Tinggi tutup dished = 0,6 ft
+
Tinggi total kolom distilasi = 51,0 ft
Lain-lain :
Berat liquid = 12082,97 lb
Area downcomer = 5,985 ft2
Berat liquid tiap area = 2019 lb/ft2
Tray support ring = 2 1/2 in x 2 1/2 in x 3/8 in , Angles
Faktor korosi = 1/8 in (0,125 in)
Overhead vapor line, OD = 12 in
Tebal isolasi = 3 in
Accessories = 1 buah tangga.
19. KOLOM DISTILASI - 2 ( D - 240 )
Fungsi : Memurnikan acetaldehyde sampai dengan kadar 99,9%.
Type : Sieve Tray Colomn
Dasar Pemilihan : - effisiensi pemisahan lebih tinggi dari plate colomn.
- harga lebih murah dari bubble cap colomn.
- perawatan dan perbaikan yang mudah.
Spesifikasi kolom distilasi :
Fungsi : Memurnikan acetaldehyde sampai dengan kadar 99,9%.
Type : Sieve Tray Colomn
Tekanan operasi = 1,5 atm
Suhu operasi = 52,14°C
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C (Brownell : 253)
Digunakan double welded butt joint no radiograph dengan efisiensi = 85% (0,85)
Spesifikasi shell dan tutup :
Shell OD = 6,5 ft = 78 in
Tebal shell = ¼ in
Tebal tutup dished = 3/8 in
Spesifikasi Plate :
Tray spacing = 24 in
Jumlah plate = 22 buah
Feed Plate = plate ke – 6
Tinggi tangent line to tangent line = 55,1 ft
Tinggi skirt support = 4,0 ft
Tinggi tutup dished = 0,9 ft
+
Tinggi total kolom distilasi = 66,0 ft
Lain-lain :
Berat liquid = 11874,42 lb
Area downcomer = 15,770 ft2
Berat liquid tiap area = 753 lb/ft2
Tray support ring = 2 1/2 in x 2 1/2 in x 3/8 in , Angles
Faktor korosi = 1/8 in (0,125 in)
Overhead vapor line, OD = 12 in
Tebal isolasi = 3 in
Accessories = 1 buah tangga.
Jumlah kolom distilasi = 1 buah
20. CONDENSER ( E - 241 )
Fungsi : Mengkondensasi bahan dengan suhu operasi 31°C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer)
- Suhu = 31°C (suhu kamar)
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 824
Passes = 2
Shell : ID = 35,0 in
Passes = 1
Heat Exchanger Area , A = 2588 ft2 = 241 m2
Bahan konstruksi shell = Carbon steel
Jumlah exchanger = 1 buah
21. AKUMULATOR ( F - 242 )
Fungsi : menampung sementara kondensat dari kondensor
Type : silinder horizontal dengan tutup dished
Dasar Pemilihan : efisien untuk kapasitas kecil
Spesifikasi :
Volume : 33 cuft = 1 M3
Tekanan : 1 atm absolut
Diameter : 3 ft
Panjang : 9 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
22. POMPA - 5 ( L - 243 )
Fungsi : Memindahkan liquid dari F-242 ke D-240 dan F-310
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 19,20 gpm
Total DynamicHead : 108,63 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
23. POMPA - 6 ( L - 244 )
Fungsi : Memindahkan liquid dari D-240 ke WTP
Type : Centrifugal Pump
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 7,10 gpm
Total DynamicHead : 45,18 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
24. TANGKI ACETALDEHYDE ( F - 310 )
Fungsi : menampung produk acetaldehyde dalam bentuk liquid
Type : silinder horizontal dengan tutup dished
Dasar Pemilihan : efisien untuk penyimpanan dengan tekanan tinggi.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 2,5 atm (vapor pressure)
- Suhu = 30°C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 30870 cuft = 874 M3
Tekanan : 1,5 atm gauge
Diameter : 24 ft
Panjang : 72 ft
Tebal shell : ½ in
Tebal tutup : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212 grade B (Brownell : 276)
Jumlah : 4 buah
Masuk
REAKTOR ( R - 210 )
Fungsi : Mereaksikan ethylene dan udara dengan katalis larutan HCl.
Type : Silinder tegak, tutup dish, dilengkapi sparger dan jaket.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 3 atm (McKetta : 144)
* Suhu operasi = 120oC (McKetta : 144)
* Waktu tinggal = 30 detik (US.Patent:4,521,631)
Berdasarkan pertimbangan atas fase zat yang bereaksi, dan kapasitas
produksi, maka reaktor dapat dibedakan jenisnya yaitu : reaktor berpengaduk
(mixed flow) dan reaktor pipa alir (plug flow). Pada reaktor ini semua bahan baku
merupakan fase cair sedangkan produk berupa gas dan liquid, maka dipilih jenis
Kondisi feed :
1. Feed fresh ethylene dari tangki F-110 :
Bahan Masuk :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat B M
C2H4 2480,70164 0,99999965 28
CO2 0,00088 0,00000035 44
2480,70252 1,00000000
gas =
359 BM atm 1 P T 492
(Himmelblau , 249)
BM campuran = (0,99999965 x 28) + (0,00000035 x 44) = 28,00001
Suhu bahan, T = 120C = 708 Rankine
Tekanan bahan, P = 3 atm
gas =
359 0001 , 28 1 3 708 492
= 0,163 lb/cuft
Rate massa = 2480,70252 kg/jam = 5468,9568 lb/jam
rate volumetrik= densitas massa rate = cuft / lb jam / lb 0,163 5468,9568
= 33552 cuft/jam
2. Feed udara dari G-111 :
Rate massa = 1399,72089 kg/jam = 3085,8247 lb/jam
udara =
359 84 , 28 1 1 708 492
= 0,056 lb/cuft
rate volumetrik= densitas massa rate = cuft / lb jam / lb 0,056 3085,8247
= 55105 cuft/jam
3. Feed recycle gas dari G-223 :
Rate massa = 5923,7909 kg/jam = 13059,5894 lb/jam
udara =
359 09 , 28 1 3 6 , 549 492
= 0,210 lb/cuft
rate volumetrik= densitas massa rate = cuft / lb jam / lb 0,21 13059,5894
4. Feed larutan katalis dari Q-131 :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat (gr/cc) [Perry 7ed;T.2-1]
HCl 10,4901 0,3100 1,268
H2O 23,3488 0,6900 1,000
33,8389 1,0000
Rate massa = 33,8389 kg/jam = 74,6012 lb/jam
campuran = 62,43
komponen berat fraksi 1
= 66,8 lb/cuftrate volumetrik= densitas massa rate = cuft / lb jam / lb 66,8 74,6012
= 2 cuft/jam
5. Feed recycle dari D-211 :
Rate massa = 25,5696 kg/jam = 56,3707 lb/jam
campuran = 62,43
komponen berat fraksi 1
= 71,6 lb/cuftrate volumetrik= densitas massa rate = cuft / lb jam / lb 71,6 56,3707
= 1 cuft/jam
Total rate volumetrik = 33552 + 55105 + 62189 + 2 + 1 = 150849 cuft/jam
Tahap-tahap Perencanaan
1. Perencanaan Dimensi Reaktor
1. PERENCANAAN DIMENSI REAKTOR
Total rate volumetrik = 150849 cuft/jam
campuran = 71,6 lb/cuft (larutan katalis)
Waktu tinggal = 30 detik (US.Patent:4,521,631)
Direncanakan digunakan 1 tangki untuk proses per jam, sehingga volume tangki
adalah = 150849 cuft/jam x (30/3600) jam = 1207 cuft
Asumsi volume bahan (liquid) mengisi 80 % volume tangki sehingga volume
ruang kosong sebesar 20% dan digunakan 1 buah tangki.
Volume tangki = 1207 x (100/80) = 1509 cuft
Menentukan ukuran tangki dan ketebalannya
Diambil dimension ratio H
D = 2 (Ulrich ; T.4-27 : 248)
Dengan mengabaikan volume dished head.
Volume tangki = 4 . D
2
. H
1509 =
4
. D2
. 2 D
D = 10 ft = 120 in = 3,05 m (Dmaksimum = 4 m; Ulrich; T.4-18)
Penentuan tebal shell :
Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk cylindrical tank :
t min = C
P 6 , 0 fE
ri P
[Brownell & Young ,pers.13-1,hal.254]
dengan : t min = tebal shell minimum; in
P = tekanan tangki ; psi
ri = jari-jari tangki ; in ( ½ D )
C = faktor korosi ; in (diambil 1/8 in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded butt joint.
faktor pengelasan, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316
maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11]
P operasi = 3 atm = 3 x 14,7 psi = 44,1 psia
P design diambil 10% lebih besar dari P operasi untuk faktor keamanan.
P design = 1,1 x 44,1 = 49 psi
r = ½ D = ½ x 120 in = 60 in
t min =
0,12549 6 , 0 8 , 0 36000
60 49
Dimensi tutup atas dan tutup bawah , standard dished :
Untuk D = 120 in, didapat rc = 114 in (Brownell & Young, T-5.7)
digunakan persamaan 13.12 dari Brownell & Young.
Tebal standard torispherical dished (atas) :
th =
P 1 , 0 fE
rc P 885 , 0
+ C [Brownell & Young; pers.13.12]
dengan : th = tebal dished minimum ; in
P = tekanan tangki ; psi
rc = crown radius ; in [B&Y,T-5.7]
C = faktor korosi ; in (diambil 1/8 in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded butt joint.
faktor pengelasan, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316
maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11]
P design = 49 psi
th =
36000 0,8
0,1 49
114 49 885 , 0
+ 0,125 = 0,297 in , digunakan t = 3/8 in
h = rc -
4 D rc
2 2
= 17,1 in = 1,43 ft C
a
t r
ID sf
b icr OA
2. PERENCANAAN JAKET PENDINGIN
Perhitungan Jaket :
Perhitungan sistem penjaga suhu : ( Kern , hal 719 )
Dari neraca panas : suhu yang dijaga = 120C
Q = 4552328,5166 kkal/jam = 18064796 Btu/jam
Suhu masuk rata-rata = 120C = 248F
Suhu kenaikan reaksi = 200C = 392F
T = 392 – 248 = 144F
Kebutuhan air = 3035 kg/jam = 6691 lb/jam (appendix B)
Densitas air = 62,43 lb/cuft (steam table)
Rate volumetrik steam =
cuft / lb
jam / lb bahan
bahan rate
= 108 cuft/jam = 0,03 cuft/dt
Asumsi kecepatan aliran = 10 ft/dt [Kern, T.12, hal. 845]
Luas penampang =
dt / ft
dt / cuft aliran tan kecepa
volumetrik rate
= 0,03 / 10 = 0,01 ft2
Luas penampang = /4 (D22 - D12)
dengan : D2 = diameter dalam jaket
D1 = diameter luar bejana = Di bejana + (2 x tebal)
= 10 + 2 ( 1/4 in 0,03 ft ) = 10,06 ft
Luas penampang = /4 (D22 - D12)
Perhitungan Tinggi Jaket :
UD = 200 (Kern, Tabel 8)
A = t U
Q
D
=
144 200 18064796
= 628 ft
2
A dished = 6,28 . Rc . h
Rc = 114 in = 9,5 ft
H dish = 1,43 ft
= 6,28 x 9,5 x 1,43 = 85,3138 ft2
Ajaket = A shell + A dished
628 = ( . (10,07) . h ) + 85,3138
hjaket = 18 ft
3 .Perhitungan Sistem Sparger (Perforated Pipe)
Total rate massa = 9804,2143 kg/jam = 21614,3709 lb/jam
campuran = 0,637 lb/cuft
Rate volumetrik =
cuft / lb
jam / lb densitas
massa
= 33931,6 cuft/jam = 565,6 cuft/mnt
Berdasarkan Peter 4ed , fig. 14-2 , halaman 498 ,dengan asumsi aliran turbulen
didapat : ID optimum = 10,1 in , maka digunakan pipa ukuran = 10 in sch. 40
Dari Foust , App. C-6a , didapatkan :
OD = 10,750 in
ID = 10,020 in = 0,835 ft
A = ¼ Dp2 = 0,5474 ft2
Kecepatan aliran , V =
60 1 ft
cuft/menit
2 = 17,2 ft/dt
dengan : = 0,0102 cp = 0,00000686 lb/ft.dt (berdasarkan sg bahan)
NRe =
V D
= 1334255 > 2100
dengan NRe > 2100 untuk menentukan diameter sparger digunakan persamaan
6.3 dari Treybal halaman 141 : dp = 0,0233 x NRe–0,5
dengan : dp = diameter sparger ; ft
d = diameter pipa (ID) ; ft
dp = 0,0233 x (NRe)–0,5 = 0,012 ft = 3,66 mm (1 ft = 304,8 mm)
[ukuran diameter (minimum) = 1,6 mm = 0,01 ft]
Untuk pemasangan sejajar atau segaris pada pipa, jarak interface ( C ) dianjurkan
minimal menggunakan jarak 3 dp. maka C = 3 x 0,012 ft = 0,036 ft
Panjang pipa direncanakan 0,75 Diameter shell = 0,75 x 10 ft = 7,5 ft
Posisi sparger direncanakan disusun bercabang 20.
maka banyaknya lubang =
C
Cabang Pipa
Panjang
Spesifikasi :
Fungsi : Mereaksikan ethylene dan udara dengan katalis larutan HCl.
Type : Silinder tegak, tutup dish, dilengkapi sparger dan jaket.
Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 10 ft
Tinggi Shell : 20 ft
Tebal Shell : ¼ in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/8 in
Tinggi Tutup atas : 1,43 ft
Tebal tutup bawah (dished) : 3/8 in
Tinggi Tutup bawah : 1,43 ft
Bahan konstruksi : Stainless steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jaket Pendingin
Diameter jaket : 10,07 ft
Tinggi jaket : 18 ft
Jaket spacing : 3/16 in
Tebal Jaket : 3/16 in
Sistem Sparger
Type : Standard Perforated Pipe
Bahan konstruksi : commercial steel
Diameter lubang : 3,66 mm
Jumlah cabang : 20 buah
Lubang tiap cabang : 209 buah
VII.1. Instrumentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat-alat instrumentasi
sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan
alat-alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses
produksi dari peralatan-peralatan pada awal sampai akhir produksi. dimana
dengan alat instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap-tiap unit dapat
tercatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang
dikehendaki, serta mampu memberikan tanda-tanda apabila terjadi penyimpangan
selama proses produksi berlangsung.
Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa dengan adanya alat
instrumentasi maka :
1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi-kondisi yang
telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
2. Proses produksi berjalan sesuai dengan efisiensi yang telah
ditentukan dan kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama.
3. Membantu mempermudah pengoperasian alat.
4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi, maka dapat
Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur,
tekanan, dan radiasi.
2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan laju, seperti pada
kecepatan aliran fluida, ketinggian liquid dan ketebalan.
3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisika dan kimia,
seperti densitas, kandungan air.
Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat instrumentasi adalah :
- Level, Range dan Fungsi dari alat instrumentasi.
- Akurasi hasil pengukuran.
- Bahan konstruksi material.
- Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang
berlangsung.
- Mudah diperoleh di pasaran.
- Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis
pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual atau
otomatis. Pada dasarnya alat-alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan
pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif, sehingga menghemat
tenaga kerja dan waktu. Akan tetapi mengingat faktor-faktor ekonomis dan
investasi modal yang ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini,
maka pada perencanaan pabrik ini sedianya akan menggunakan kedua jenis alat
Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah :
- Melakukan pengukuran.
- Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang ditentukan.
- Melakukan perhitungan.
- Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary Element / Sensor.
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada
variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary Element
merubah energi yang dirasakan dari media yang sedang dikontrol
menjadi sinyal yang bisa dibaca (misalnya dengan tekanan fluida).
2. Recieving Element / Elemen Pengontrol.
Alat kontrol ini akan mengevaluasi sinyal yang didapat dari sensing
element dan diubah menjadi data yang bisa dibaca (perubahan data
analog menjadi digital), digambarkan dan dibaca oleh error
detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan
perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Transmitting Element.
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa sinyal dari sensing
element ke receiving element. Alat kontrol ini mempunyai fungsi
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap
yang lain, yaitu : Error Detector Element, alat ini akan membandingkan besarnya
harga terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan
apabila terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan sinyal error. Amplifier akan
digunakan sebagai penguat sinyal yang dihasilkan oleh error detector jika sinyal
yang dikeluarkan lemah. Motor Operator Sinyal Error yang dihasilkan harus
diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel
manipulasi. Kebanyakan sistem kontrol memerlukan operator atau motor untuk
menjalankan Final Control Element. Final Control Element adalah untuk
mengoreksi harga variabel manipulasi.
Macam instrumentasi pada suatu perencanaan pabrik misalnya :
1. Flow Control ( F C )
Mengontrol aliran setelah keluar suatu alat.
2. Flow Ratio Control ( F R C )
Mengontrol ratio aliran yang bercabang.
3. Level Control ( L C )
Mengontrol ketinggian liquid didalam tangki
4. Weight Control ( W C )
Mengontrol berat solid yang dikeluarkan dari tangki
5. Pressure Control ( P C )
Mengontrol tekanan pada suatu aliran / alat
6. Temperature Control ( T C )
Tabel VII.1. Instrumentasi pada pabrik
NO NAMA ALAT KODE INSTRUMENTASI
1. TANGKI ETHYLENE ( F - 110 ) ( PI )
2. HEATER - 1 ( E - 111 ) ( TC )
3. COMPRESSOR - 1 ( G - 112 ) ( FC )
4. HEATER - 2 ( E - 113 ) ( TC )
5. TANGKI HCl ( F - 120 ) ( LI )
6. POMPA - 1 ( L - 121 ) ( FC )
7. SILO KATALIS ( F - 130 ) ( WC )
8. REGENERATOR ( Q - 131 ) ( TC , LC )
9. POMPA - 2 ( L - 132 ) ( LC )
10. REAKTOR ( R - 210 ) ( TC )
11. FLASH DRUM ( D - 211 ) ( LC )
12. POMPA - 3 ( L - 212 ) ( FC )
13. COOLER ( E - 213 ) ( TC )
14. KOLOM SCRUBBER ( D - 220 ) ( FC, LC )
15. POMPA - 4 ( L - 221 ) ( LC )
16. EXCHANGER ( E - 222 ) ( TC )
17. COMPRESSOR - 2 ( G - 223 ) ( PC , FRC )
18. KOLOM DISTILASI - 1 ( D - 230 ) ( TC , PI, LC )
19. KOLOM DISTILASI - 2 ( D - 240 ) ( TC , PI, LC )
20. CONDENSER ( E - 241 ) ( TC )
21. AKUMULATOR ( F - 242 ) ( LI )
22. POMPA - 5 ( L - 243 ) ( FRC )
23. POMPA - 6 ( L - 244 ) ( LC )
VII.2. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama yang
harus diperhatikan dalam merencanakan suatu pabrik, hal ini disebabkan karena :
- Dapat mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan yang besar yang
disebabkan oleh kebakaran atau hal lainnya baik terhadap karyawan
maupun oleh peralatan itu sendiri.
- Terpeliharanya peralatan dengan baik sehingga dapat digunakan dalam
waktu yang cukup lama. Bahaya yang dapat timbul pada suatu pabrik
banyak sekali jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan diolah
maupun tipe proses yang dikerjakan.
Secara umum bahaya-bahaya tersebut dapat dibagi dalam tiga kategori , yaitu :
1. Bahaya kebakaran.
2. Bahaya kecelakaan secara kimia.
3. Bahaya terhadap zat-zat kimia.
Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini terdapat
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya
VII.2.1. Bahaya Kebakaran
A. Penyebab kebakaran.
- Adanya nyala terbuka (open flame) yang datang dari unit utilitas, workshop
dan lain-lain.
- Adanya loncatan bunga api yang disebabkan karena korsleting aliran listrik
seperti pada stop kontak, saklar serta instrument lainnya.
B. Pencegahan.
- Menempatkan unit utilitas dan unit pembangkitan cukup jauh dari lokasi
proses yang dikerjakan.
- Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang terisolasi dan
tertutup.
- Memasang kabel atau kawat listrik di tempat-tempat yang terlindung, jauh
dari daerah yang panas yang memungkinkan terjadinya kebakaran.
- Sistem alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi dimana tenaga kerja
dengan cepat dapat mengetahui apabila terjadi kebakaran
C. Alat pencegah kebakaran.
- Instalasi permanen seperti fire hydrant system dan sprinkle otomatis.
- Pemakaian portable fire-extinguisher bagi daerah yang mudah dijangkau bila
terjadi kebakaran. Jenis dan jumlahnya pada perencanaan pabrik ini dapat
dilihat pada tabel VII.1.
- Untuk pabrik ini lebih disukai alat pemadam kebakaran tipe karbon dioksida.
- Untuk bahan baku yang mengandung racun, maka perlu digunakan
kantong-kantong udara atau alat pernafasan yang ditempatkan pada daerah-daerah
Tabel VII.2. Jenis dan Jumlah Fire-Extinguisher.
NO. TEMPAT JENIS BERAT
SERBUK
JARAK
SEMPROT JUMLAH
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pos Keamanan Kantor Daerah Proses Gudang Bengkel Unit Pembangkitan Laboratorium YA-10L YA-20L YA-20L YA-10L YA-10L YA-20L YA-20L 3.5 Kg 6.0 Kg 8.0 Kg 4.0 Kg 8.0 Kg 8.0 Kg 8.0 Kg 8 m 8 m 7 m 8 m 7 m 7 m 7 m 3 2 4 2 2 2 2
VII.2.2. Bahaya Kecelakaan
Karena