• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAWATAN DAN SISTEM KERJA ALTERNATOR PADA GENERATOR DI ATAS KAPAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERAWATAN DAN SISTEM KERJA ALTERNATOR PADA GENERATOR DI ATAS KAPAL"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PERAWATAN DAN SISTEM KERJA ALTERNATOR PADA GENERATOR DI ATAS KAPAL

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III Elektro Pelayaran

MOH. YUSUP AINUROKHIM NIT : 05.17.008.1.55/E ELECTRO TECHNICAL OFFICER

PROGRAM DIPLOMA III POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA TAHUN 2020

(2)

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :Moh Yusup Ainurokhim

Nomor Induk Taruna : 05.17.008/E

Program Diklat : Electro Technical Officer (ETO) Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul :

PERAWATAN DAN SISTEM KERJA ALTERNATOR PADA GENERATOR DI ATAS KAPAL

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya sendiri menerima sanksi yang di tetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA, ……….

Materai 6000

MOH YUSUP AINUROKHIM

(3)

PERSETUJUAN SEMINAR KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : PERAWATAN DAN SISTEM KERJA ALTERNATOR

PADA GENERATOR DI ATAS KAPAL Nama Taruna : Moh Yusup Ainurokhim

NIT : 05.17.008.1.55/E

Program Diklat : Electro Technical Officer

Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diseminarkan SURABAYA, ... 2020

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Antonius Edy Kristiyono M. Mar.E, M.Pd Indah Ayu Johanda Putri, S.E., M.Ak.

Penata Tk.I (III/d) Penata Tk.I (III/d) NIP.19690531 200312 1 001 NIP.19860902 200912 2 001

Mengetahui : Ketua Jurusan Elektro

Anak Agung Istri Sri Wahyuni, S.Si.T., M.Sda.

Penata Tk.I (III/d) NIP.19781217 200502 2 001

(4)

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, karunia, hidayah dan inayah-Nya. Atas pemberian-Nya saya dapat menyelesaikan proposal karya ilmiah terapan ini dengan judul “perawatan dan system kerja alternator pada generator di atas kapal”.

Karya ilmiah terapan ini saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat membantu memperlancar proses pembuatan. Oleh karena itu, saya ucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Capt.Dian Wahdiana, M.M, selaku Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya.Yang telah memberikan fasilitas sarana dan prasarana.

2. Ibu Anak Agung Istri Sri Wahyuni, S.Sit, M.Sda, selaku ketua jurusan elektro.Yang telah memberikan arahan.

3. Bapak Antonius Edy Kristiyono M. Mar.E, M.Pd, dan Ibu Indah Ayu Johanda Putri, S.E., M.Ak, selaku dosen pembimbing.Yang telah membimbing.

4. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan semangat dan do’a.

5. Teman teman taruna Politeknik Pelayaran Surabaya yang telah memberikan semangat dan masukan.

6. Serta pihak - pihak yang telah membantu dalam pengerjaan yang tidak bisa saya sebutkan namanya.

Saya sadar bahwa proposal karya ilmiah yang saya susun ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan dan semoga proposal karya ilmiah yang saya susun dapat bermanfaat.

Surabaya, 2020

(Moh Yusup Ainurokhim)

NIT : 05.17.008.1.55

(5)

ABSTRAK

MOH YUSUP AINUROKHIM, Optimalisai Alternator Pada Generator Untuk Menghasilkan Keluaran Arus Listrik Yang Lebih Efisien Di Atas Kapal. Di bimbing oleh Antonius Edy Kristiyono dan Indah Ayu Johanda Putri.

Berhubungan dengan hal tersebut, maka penulis meneliti serta mempelajari tentang.Pengoptimalan alternator pada generator untuk menghasilkan keluaran arus listrik yang lebih efisien di atas kapal. karena kerusakan alternator dampaknya suplay daya listrik menjadi kurang. Beberapa penyebab kerusakan alternator kabel PMG stator terputus atau terhubung singkat, dioda penyearah pada exciter rusak, gulungan exciter terputus atau terhububg singkat, AVR (Automatic Voltage Regulator) rusak, kurang stabilnya kecepatan putaran mesin (RPM) sehingga keuaran daya listrik tidak optimal. Tujuan penelitian ini tidak lain adalah untuk mengetahui perawatan dan system kerja alternator.

Penulisan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dan akan dilaksanakan untuk praktek di lapangan (cadet sea project) selama 12 bulan.

Dalam penelitian ini akan menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, teknik studi pustaka dan teknik dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data.

Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam menyusun proposal ini adalah data yang merupakan informasi yang diperoleh melalui pengamatan langsung serta wawancara dengan awak kapal yang terlibat langsung dalam kinerja alternator pada generator.

Kata kunci : Generator, alternator

(6)

ABSTRACT

MOH YUSUP AINUROKHIM, Optimal Shielding of Alternators in Generators to Produce More Efficient Electricity Outputs on Ships. Guided by Antonius Edy Kristiyono and Indah Ayu Johanda Putri.

In connection with this, the author examines and learns about. Optimizing alternators on generators to produce more efficient electric current output on board. because of the damage to the alternator the effect of supplying electrical power becomes less. Some causes of alternator damage to PMG stator cables are disconnected or briefly connected, rectifier diodes on the exciter are broken, exciter windings are interrupted or briefly interrupted, AVR (Automatic Voltage Regulator) is broken, engine rotation speed is not stable so electrical power output is not optimal. The purpose of this study is none other than to determine the effect that will occur if the generator is working but not out of voltage and know how to overcome the interference that occurs when the alternator operates.

The writing of this study uses qualitative research methods, and will be carried out for practice in the field (cadet sea project) for 12 months. In this study will use observation techniques, interview techniques, literature study techniques and documentation techniques as data collection techniques. The data collected and used in preparing this proposal is data which is information obtained through direct observation and interviews with crew members who are directly involved in the performance of the alternator on the generator.

Keywords: Generator, alternator

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSYARATAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN SEMINAR ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.5. Manfaat Penelitian……….. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Review Penelitian sebelumnya ... 5

2.2. Landasan Teori……… 5

2.2.1. Dasar Teori Generator ... 5

2.2.1.1. Stator ... 9

2.2.1.2. Rotor ... 10

2.2.2. Sistem kerja alternator ... 12

2.2.6. Cara Kerja Generator Listrik Brushles Dengan Menggunakan PMG...…….. 13

2.3. Kerangka Pikir Penelitian………. 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 19

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian………. 21

(8)

3.3. Jenis dan Sumber Data……….. 21

1. Data Primer……… 21

2. Data Sekunder………... 22

3.4. Pemilihan Informan………... 23

3.5 Teknik Pengumpulan Data……… 24

1. Teknik Observasi………... 25

2. Teknik Studi Perpustakaan……… 25

3. Teknik Wawancara……… 25

4. Teknik Dokumentasi………. 26

3.6. Teknik Analis Data……… 26

1. Data Reduction……….. 27

2. Data Display... 28

3. Conclusion Drawing / Verivication……… 28

BAB IV PEMBAHASAN 3.1. Gambaran umum dan lokasi penelitian……….. 31

1.Perusahaan ………. 31

2.Tempat penelitian……… 31

3.Awak kapal……….. 32

3.2.Hasil penelitian……….. 32

1. Berdasarkan hasil observasi dan analisis data……... 32

2. Perawatan alternator……….. 33

3. Pembagian beban pada saat dynamic position system. 33 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ………. 38

5.2.Saran ………... 41

DAFTAR PUSTAKA………. 40

(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Gambar 2.1 Konstruksi Generator Singkron ... 8

Gambar 2.2 Inti Stator dan Alur Pada Stator ... 10

Gambar 2.3 Rotor Kutub Menonjol ... 11

Gambar 2.4 Rotor Kutub Silindris ... 12

Gambar 2.5 Proses perubahan dari gaya gerak menjadi tenaga listrik. ... 13

Gambar 2.6 Rangkaian alternator ... 16

Gambar 2.7 Proses kerja alternator ... 17

Gambar 2.8 Diagram kerja ... 18

Gambar 4.1 Sistem pembagian beban ... 35

Gambar 4.2 Sistem kerja dynamic position system ... 36

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Tabel 2.1 Review Penelitian Sebelumnya ... 5

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Listrik merupakan kebutuhan manusia yang penting dalam kehidupan.banyak peralatan yang menggunakan bantuan listrik. Listrik merupakan energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia dan juga sangat di butuhkan di atas kapal,dimana listrik dihasilkan dari proses antara medan magnet dengan kumparan pada alternator.

Menurut Budiman (2017), Salah satu pembangkit listrik yang umum di gunakan di atas kapal yaitu alternator, dimana penggerak utamanya dari mesin generator. Alternator alat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik berupa putaran menjadi energi listrik.bagian- bagian dari alternator antara lain rotor, stator, brush genrator, dioda. Yang terpenting dalam alternator iallah brush generator dimana brush ini mempunyai fungsi untuk menyalurkan arus dc ke rotor generator. Apabila brush generator mengalami keausan maka arus tidak akan bisa tersalurkan yang akhirnya akan menyebabkan kelumpuhan pada kapal, Fungsi utama alternator di atas kapal untuk menyuplai kebutuhan daya listrik di atas kapal. Daya listrik di gunakan untuk menggerakkan motor-motor bantu pada kamar mesin, lampu penerangan, sistem komunikasi dan navigasi, pengondisian udara (AC) dan ventilasi, alarm dan sistem kebakaran.

Dibawah ini terdapat dua buah contoh kasus yang pernah terjadi peristiwa

(12)

black out di kapal

Berikut adalah contoh kasus pertama, yaitu: Tiga kapal kargop dan tanker terlibat senggolan di perairan Merak, Kota Cilegon, Banten. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan laut itu. Namun, ketiga kapal mengalami kerusakan di bagian haluan. Informasi yang berhasil dihimpun, kecelakaan laut ini melibatkan kapal MT Angle No. 01, MV Srikandi Indonesia dan MV Maestro Diamond. Ketiga kapal itu bertabrakan pada Selasa (29/8/2017). Saat terjadi senggolan, ketiga kapal tersebut sedang lego jangkar atau engker di Perairan Merak. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten Abdul Azizi, membenarkan peristiwa itu. Dia mengatakan, saat terjadi kecelakaan satu dari tiga kapal tersebut black out atau mati mesin. “Selain tiga kapal itu rusak bagian haluan, salah satu di antaranya black out,”

ungkap Abdul Aziz, saat dikonfirmasi titiknol.co.id di kantornya, Rabu (30/8/2017).

Berikut adalah contoh kasus kedua, yaitu: Ratusan penumpang dievakuasi dari Kapal Motor Penumpang (KMP) Mufidah yang mengalami mati mesin setelah 10 jam terapung-apung ditengah laut.

Berdasarkan laporan berita acara dari Nahkoda KMP Mufida Kelik Handaka, Senin (18/5), kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Bakauheni pada Minggu (17/5) malam sekitar pukul 22.20 WIB yang akan bertolak ke Pelabuhan Merak Banten. Namun, saat sampai perairan Sangiang Barat, kapal mengalami mati mesin (blackout) dan pada Senin

(13)

(18/5) pagi sekitar pukul 06.35 WIB mendapat informasi dari penumpang bahwa ada salah satu penumpang meninggal dunia di dalam mobil.

Pada dua contoh kasus yang berbeda di atas penulis mendapatkan kesimpulan sementara, yaitu:

1. Penulis mendapatkan kesimpulan sementara pada contoh kasus pertama. Peristiwa tabrakan tiga kapal MT Angle No. 01, MV Srikandi Indonesia dan MV Maestro Diamond, di karenakan kurangnya perawatan atau pengecekan terhadap sistem keistrikan di kapal sehingga terjadinya blackout, kegagalan dalam sistem mesin bantu seperti alternator sebagai suplay tenaga listrik di kapal.

2. Penulis mendapatkan kesimpulan sementara pada contoh kasus yang kedua. Peristiwa mati mesin (blackout) di KMP Mufida Kelik Handaka berangkat dari Pelabuhan Bakauheni. di karenkan adanya indikasi pada petgas dias jaga pada enggine room yang kurang teliti mengecek sistem keistrikan di panel – panel di enggine room dankurangya penanganan yang cepat pada peristiwa blackout sehingga terjadinya korban jiwa.

Menurut Rivai (2011), kerusakan alternator dampaknya suplay daya listrik menjadi kurang. Beberapa penyebab kerusakan alternator kabel PMG stator terputus atau terhubung singkat, dioda penyearah pada exciter rusak, gulungan exciter terputus atau terhububg singkat, AVR

(14)

(Automatic Voltage Regulator) rusak, kurang stabilnya kecepatan putaran mesin (RPM) sehingga keuaran daya listrik tidak optimal.

Menurut Adip (2016), Secara materi Generator utama AC (kadang disebut Alternator) menghasilkan daya listrik. Daya listrik ini disalurkan ke dalam main switchboard dan kemudian didistribusikan ke bermacam- macam layanan tambahan yang terdiri dari beban listrik. Sebuah emergency generator dan emergency switchboard menjaga pasokan dalam hal terjadi kegagalan daya utama dan dalam realita banyak kegagalan di kapal seperti kehilanagan medan magnet penguat (loss of excitation), tegangan lebih (over voltage), alternator berfungsi sebagai motor dan tidak menghasilkan arus listrik (Ngabei, 2012). hal ini mendorong penulis dalam pengerjaan karya ini untuk mengetahui bagaimana cara perawatan dan perbaikan alaternator pada generator di atas kapal.

Selanjutnya untuk bahan perawatan dan perbaikan alternator agar tidak terjadi kekurangan daya listrik pada saat dibutuhkan dan mengurangi pengeluaran para pengusaha kapal akibat seringnya kekurangan daya listrik

Sehubungan dengan hal tersebut. maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan membahas dalam bentuk Karya Ilmia Terapan dengan judul: “PERAWATAN DAN SISTEM KERJA ALTERNATOR PADA GENERATOR DI ATAS KAPAL”

(15)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adallah :

1. Bagaimana perawatan alternator di atas kapal ?

2. Bagaimana pembagian beban pada alternator pada saat (DP) dynamic position system ?

l.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di paparkan, tujuan penelitian ini adallah :

1. Untuk mengetahui cara perwatan alternator di atas kapal.

2. Utuk mengetahui cara pembagianbeban pada alternator pada saat (DP) dynamic position system bila keluaran arus listrik tidak stabil.

l.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dipaparkan maka manfaat penelitian ini adallah:

1. Secara Teoretis

a) Menambah wawasan ilmu pengetahuan yang saya pelajari di kampus mengenai perawatan dan system kerja alternator di atas kapal.

b) Untuk dapat menerapkan hasil pembelajaran di kampus Politeknik Pelayaran Surabaya tentang alternator, serta menambah pengetahuan bagi penulis tentang perawatan dan system kerja alternator di atas kapal.

(16)

2. Secara Praktis

a) Sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kesadaran pemahaman tentang perawatan dan system kerja alternator pada generator di atas kapal.

b) Sebagai acuan bagi para teknisi agar dapat merawat dan system kerja alternator di atas kapal.

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ReviewPenelitianSebelumnya

Tabel 2.1 Review PenelitianSebelumnya

No Nama Judul Hasil Perbedaan penelitian

1 Wirawan Randy (20170

pemanfaatan alternator

sebagai pembangkit

listrik

Dari hasil analisa selama praktek bahwa alternator mempunyai peranan sangat penting yakni sebagai sumber daya,

sehingga banyak sekali membutuhkan pasokan daya listrik.

Oleh sebab itu agar alternator tetap awet

dan dapat bekerja dengan baik maka didalam mengangkat

beban daya membutuhkan guungan rotor yang

bagus dan medan magnet yang bisa bekerja dengan baik

Jika penelitian sebelumnya hanya

meneliti tentang pemanfaatan alternator sebagai pembangkit listrik sedangkan penelitian

saat ini meneliti tentang perawatan

dan system kerja alternator di atas

kapal

2.2 LandasanTeori

2.2.1 Dasar Teori Generator

Menurut Angryawan (2010), alat pembagi beban generator merupakan peralatan otomatis yang menyeragamkan operasi governor dalam menaikkan atau menurunkan power mesin atau daya generator sesuai perubahan bebannya, dan sangat diperlukan bila memiliki lebih dari dua generator dengan karakteristik yang berbeda yang beroperasi secara paralel.

(18)

Menurut Margiono (2013), bila suatu generator mendapatkan pembebanan yang melebihi dari kapasitasnya, maka dapat mengakibatkan generator tersebut tidak bekerja atau bahkan akan mengalami kerusakan.

Untuk mengatasi kebutuhan listrik atau beban yang terus meningkat tersebut, bisa diatasi dengan menjalankan generator lain yang kemudian dioperasikan secara paralel dengan generator yang telah bekerja sebelumnya, pada satu jaringan listrik yang sama. Keuntungan dari menggabungkan 2 generator atau lebih dalam suatu jaringan listrik adalah bila salah satu generator tiba-tiba mengalami gangguan, maka generator tersebut dapat dihentikan serta beban dialihkan pada generator lain, sehingga pemutusan listrik secara total bisa dihindari.

Kesimpulanyaadalah kapal membutuhkan daya listrik yang cukup besar.cara untuk mesupply daya listrik agar tetap stabil keuaran dayanya dengan cara menseting AVR (Automatic Voltage Regulator) yaitu menentukan set poin keluaran tegangan yang di inginkn sesuai standart yaitu 415volt.

Pada generator tedatap dua bagian penting, yaitu stator dan rotor.

Stator adalah bagian yang diam pada generator biasanya dipakai untuk keluaran tegangan. Rotor adalah bagian yang bergerak pada generator di dalam stator, biasanya digunakan sebagai magnet induksi atau penginduksi.

Generator adalah mesin listrik yang merubah energi mekanikmenjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip induksi magnet. Yang dimaksud dengan prinsip induksi magnet adalah saat sebuah

(19)

Sehingga listrik yang timbul dalam siklus: positif-nol-negatif-nol (AC).

Generator DC membalik arah arus saat tegangan negative, menggunakan mekanisme cincin-belah, sehingga hasilnya jadi siklus: positif-nol-positif- nol (DC). Pada kapal biasanya digunakan generator AC atau lebih dikenal dengan istilah alternator.

Baik pada generator DC maupun AC, kontruksi dasarnya berupa konduktor sebagai penghasil tegangan dan sebuah bagian yang menghasilkan medan magnet. Sebagai representasi dari dua bagian tersebut, setiap generator pasti memiliki rotor dan stator. Rotor merupakan bagian yang berputar dan stator merupakan bagian yang diam. Pada generator DC, yang menghasilkan tegangan adalah rotor sedangkan pada generator AC, baik rotor maupun stator dapat menghasilkan tegangan.

Untuk generator AC dengan rotor sebagai penghasil tegangan, konstruksi hampir sama dengan generator DC hanya saja tegangan yang dihasilkan tidak disearahkan dengan komutator melainkan langsung dialirkan langsung melalui slipring dan arus penguat dialirkan menuju bagian stator. Generator dengan tipe seperti ini biasanya digunakan untuk memasok kebutuhan listrik yang tidak besar. Untuk generator AC dengan stator sebagai penghasil tegangan, arus penguat diairkan menuju rotor sehingga saat rotor berputar, terjadi medan putar. Keuntungan dari

generator AC adalah tegangan yang dihasilkan dapat langsung dihubungkan dengan beban listrik dan dapat mengurangi resiko short circuit karena tidak menggunakan slipring ataupun sikat arang sebagai pengalir tegangan yang dihasilkan, karena slip ring dan sikat arang merupakan komponen yang sulit untuk di isolasi. Biasanya generator pada kapal memiliki output daya yang besar karena di kapal terdapat banyak

(20)

alat yang di supply beban ke kapal tersebut.

Gambar 2.1Konstruksi Generator Sinkron

Sumber :https://blog-definisi.blogspot.co.id (margiono 2013) pengertian bagian bagian generator.html

Sebelum hubungan antara magnet dan listrik ditemukan, generator menggunakan prinsip elektrostatik. Mesin Wimshurst menggunakan induksi elektrostatik atau "influence".

Generator Van de Graaff menggunakan salah satu dari dua mekanisme:

a. Penyaluran muatan dari elektrode voltase-tinggi.

b. Muatan yang dibuat oleh efek triboelektrisitas menggunakan pemisahan dua insulator.

Dinamo adalah generator listrik pertama yang mampu mengantarkan tenaga untuk industri, dan masih merupakan generator terpenting yang digunakan pada abad ke-21. Dinamo menggunakan prinsip elektromagnetisme untuk mengubah putaran mekanik menjadi listrik arus bolak-balik.

Dinamo pertama berdasarkan prinsip Faraday dibuat pada 1832 oleh

(21)

menggunakan magnet permanen yang diputar oleh sebuah "crank".Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa sehingga kutub utara dan selatannya melewati sebongkah besi yang dibungkus dengan kawat. Pixii menemukan bahwa magnet yang berputar memproduksi sebuah pulsa arus di kawat setiap kali sebuah kutub melewati kumparan.

Undang-undang RI menetapkan, ”Untuk kepentingan keselamatan pelayaran, pada daerah perairan tertentu ditetapkan sebagai perairan wajib pandu dan perairan pandu luar biasa.” Pelayanan pemanduan dilaksanakan oleh petugas yang telah memenuhi persyaratan kesehatan, kecakapan, serta pendidikan dan pelatihan. Pemanduan terhadap kapal tidak mengurangi wewenang dan tanggung jawab nakhoda atau pemimpin kapal.Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pacinotti, seorang ilmuwan Italia, memperbaikinya denganmengganti kumparan berputar dengan yang "toroidal", yang dia ciptakan dengan mebungkus cincin besi. Ini berarti bahwa sebagian dari kumparan terus melewati magnet, membuat arus menjadi lancar.

2.2.1.1 Stator

Menurut Subagyo (2013), Stator merupakan bagian yang diam (statis) dan merupakan gulungan kawat penghantar yang disusun sedemikian rupa dan ditempatkan pada alur-alur inti besi yang disebut dengan belitan jangkar. Pada penghantar tersebut adalah tempat terbentuknya GGL induksi yang diakibatkan dari medan magnet putar dari rotor yang memotong kumparan penghantar stator.

(22)

Gambar 2.2Inti Stator dan Alur Pada Stator

Sumber :http://tatung.blogspot.co.id (joko subagio 2013/08) sistem pengisi batere dengan kapasitas.html

2.2.1.2 Rotor

Menurut Pamungkas (2012), Rotor merupakan bagian yang bergerak (dinamis). Rotor berfungsi untuk membangkitkan medan magnet sehingga menghasilkan tegangan kemudian akan diinduksikan ke stator. Rotor pada generator juga berfungsi sebagai tempat belitan medan (eksitasi),dimana kumparan medan magnet disusun pada alur-alur inti besi rotor, sehingga apabila pada kumparan tersebut dialirkan arus searah (DC) maka akan membentuk kutub-kutub magnet Utara dan Selatan pada inti rotor.Generator sinkron memiliki dua tipe rotor, yaitu :

1. Rotor Kutub Sepatu Atau Menonjol (salient pole rotor)

Menurut Nizbah (2013), Pada rotor kutub menonjol ini mempunyai kutub yang jumlahnya banyak. Pada kumparannya dibelitkan pada tangkai kutub, dimana kutub-kutub diberi laminasi untuk mengurangi panas yang ditimbulkan oleh arus . Pada belitan- belitan medannya dihubung seri, sehingga ketika belitan medan ini

(23)

kutub yang berlawanan. Bentuk kutub menonjol dapat di lihat pada gambar berikut:

Gambar 2.3Rotor Kutub Menonjol

Sumber :http://blogspot.com (yusrial 2014/07) pengenalan dan pemodelan generator.html

Rotor kutub menonjol umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan putaran rendah dan sedang (120-400 rpm) sehingga kutub menonjol akan mengalami rugi yang besar dan mengeluarkan suara bising jika diputar dengan kecepatan tinggi.

2. Rotor Kutub Silindris (Non Salient Pole Rotor)

Rotor kutub tak menonjol ini dibuat dari plat baja berbentuk silinder yang mempunyai sejumlah slot sebagai tempat kumparan. Karena adanya slot-slot dan juga kumparan medan pada rotor maka mengakibatkan jumlah kutub pun sedikit terbentuk. Konstruksi ini memberikan keseimbangan mekanis yang lebih baik karena rugi-rugi anginnya lebih kecil dibandingkan rotor kutub menonjol.

Rotor silinder umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan putaran tinggi (1500 atau 3000 rpm) karena distribusi disekeliling rotor mendekati bentuk gelombang sinus sehingga lebih baik dari kutub menonjol dan juga konstruksinya memiliki kekuatan mekanik pada kecepatan putar tinggi.Gambar

(24)

bentuk kutub silinder generator sinkron tampak seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.4Rotor Kutub Silindris

Sumber : http://blogspot.com (yusrial 2014/07) pengenalan dan pemodelan generator.html

Kestabilan kecepatan Rotor

Menurut Andiani (2007), Persamaan yang mengatur gerakan rotor suatu mesin serempak didasarkan pada prinsip dasar dinamika yang menyatakan bahwa momen putar percepatan (accellerating torque) adalah hasil kali dari momen-momen kelembaman (moment of inertia) rotor dan percepatan sudutnya

2.2.2 sistem kerja alternator

Menurut Subagyo (2013),Alternator adalah generator pembangkit listrik, yang mengubah energi mekanik dari putaran mesin menjadi tenaga listrik. Alternator berfungsi menyuplai kebutuhan listrik pada kapal sewaktu mesin hidup. Tetapi apabila jumlah pemakaian listrik lebih besar daripada yang dih asilkan alternator, maka batere ikut memikul beban kelistrikan tersebut.

(25)

generator Dengan berputarnya puli alternator, maka rotornya akan berputar menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak-balik ini kemudian diubah menjadi arus searah oleh rangkaian dioda.

2.2.6 Cara Kerja Generator Listrik Brusshles Dengan Mengunakan PMG ( Permanen Magnet Generator)

Menurut Wikrama (2013), Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik.

Gambar 2.5 Proses perubahan dari gaya gerak menjadi tenaga listrik

Sumber :https://wordpress.com (gatrika.2013/05/04) cara kerja generator listrik brushless

Tenaga mekanis disini digunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar dalam medan magnet ataupun sebaliknya memutar magnet diantara kumparan kawat penghantar. Penggerak mekanis pada generator biasanya dilakukan oleh turbin melalui uap ( tekanan ), air, atau angin. Bahan bakar untuk generator juga bermacam – macam, yaitu panas bumi, batubara, minyak, gas, air, dan nuklir.

generator sangat penting untuk saat ini karena dapat menciptakan tenaga listrik yang kita butuhkan untuk keperluan sehari – hari.

(26)

Sistem eksitasi pada generator, dibedakan menjadi 2 macam

1. Sistem eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)

Menurut Irawan (2010), Pada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya berasal dari generator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier.

Keuntungan dengan menggunakan sistem Brush Excitation :

Desain nya tidak rumit karena menggunakan external power.

Kerugian dengan menggunakan sistem Brush Excitation :

Perlu perawatan dan pemeliharaan pada sikat arang (routine cleaning dan penggantian arang).

Dapat menimbulkan sparking (percikan api)

Arus yang dapat dialirkan oleh sikat relatif kecil. Generator kapasitas besar tidak bisa mengalirkan arus eksitasi dengan sikat dan slip ring.

Terdapat electrical loss yang disebabkan oleh arang.

2. Sistem eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation)

Menurut Irawan (2010),Penggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus excitasi ke rotor generator mempunyai kelemahan karena besarnya arus yang mampu dialirkan pada sikat

(27)

arang relatif kecil. Untuk mengatasi keterbatasan sikat arang, digunakan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat brushless excitation

Keuntungan dengan menggunakan sistem Brushless Excitation :

Mengurangi biaya pemeliharaan dan perawatan sikat.

Keamanan lebih baik dan kelangsungan operasi bisa lebih terjamin karena tidak adanya persoalan dalam penggantian sikat.

Tidak ada percikan bunga api karena tidak adanya sikat.

Kerugian dengan menggunakan sistem Brushless Excitation :

Desain nya rumit, karena menggunakan Permanent Magnet Genera

A. Cara Kerja Generator AC dengan PMG ( Permanent Magnet generator)

Penggerak mula (prime over) dari generator biasanya dari turbin yang diputar melalui uap atau biasa disebut steam turbine generator (STG). turbin dapat berputar atau bergerak karena ada tekanan yang besar oleh uap dari pembakaran yang dilakukan pada boiler. Turbin berputar lebih dari 1500 rpm tergantung seberapa besar konstruksi turbin tersebut. Karena yang dibutuhkan untuk rotor berputar adalah 1500 rpm untuk menjaga frekuensi pada 50Hz.oleh karena itu dari turbin ke generator tedapat gear box yang dapat mentransformasi putaran pada turbin yang diatas 1500 rpm menjadi 1500 rpm seperti

(28)

yang dibutuhkan pada rotor. Gear box disesuaikan dengan kecepatan putar turbin yaitu dengan rasio misalnya 3 : 1. Setelah dari gear box terdapat 1 shaft (sumbu) yang pada sumbu tersebut terdapat rotor, kumparan AC exciter, rotating diode, dan PMG.

Gambar 2.6Rangkaian alternator

Sumber :https://wordpress.com(gatrika.2013/05/04)cara kerja generator listrik brushless menggunakan pmg permanent magnet

generator

PMG berputar seiring dengan berputarnya rotor. PMG sebagai pembangkit tegangan/arus AC yang disearahkan kemudian dimasukan pada AVR (Automatic Voltage Regulator) untuk dikontrol. Karena tegangan/arus AC pada PMG sangat kecil, arus AC yang sudah disearahkan dimasukkan pada eksiter untuk membangkitkan tegangan AC yang lebih besar. Arus AC keluaran eksiter disearahkan oleh rotating diode. Untuk memberikan arus

(29)

eksitasi pada rotor, sehingga pada rotor terdapat medan magnet.

Medan magnet tersebut menabrak kumparan – kumparan pada stator yang menghasilkan fluks listrik. Sehingga dari situ didapatkan tengangan keluaran yang dihasilkan oleh generator tersebut. Hal tersebut terjadi berulang – ulang setiap generator beroperasi.

Sehingga tidak diperlukan sumber tegangan DC untuk eksitasi pada generator ini. Keluaran generator tersebut diambil melalui stator karena lebih mudah mengambil tegangan pada bagian yang diam dari pada mengambil tegangan pada bagian yang berputar (rotor).

Secara singkat dapat digambarkan seperti ini : Gambar 2.7Proses kerja alternator

Sumber:https://wordpress.com (gatrika.2013/05/04) cara kerja generator listrik brushless dengan menggunakan pmg permanent

magnet-generator

(30)

Mengamati

Operasi kinerja alternator

Memahami Kinerja Pengoperasian alternator

Menentukan Permasalahan

Bagaimana pembagian bebab alternator

pada saat diynamic posisioning

system

Pengolahan Data

Kesimpulan 2.3 KerangkaPenelitian

Kerangka penelitian adalah narasi (uraian) atau pernyataan (proposisi) tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah di identifikasi atau dirumuskan sebagai berikut :

Gambar 2.8Diagram kerja

Analisis Data Bagaimana

Perawatan pada alternator

(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Soekanto (1995), Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis, dan konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu meninfestasi keinginan manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.

Menurut Sugiyono (2012), Penelitian terdapat dua jenis yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk mengujihipotesis yang telah ditetapkan.

Menurut Sukmadinata (2011), Penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena- fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Selain itu, penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel variabel yang diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya. Satu-satunya

(32)

perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Dalam penyusunan proposal ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia pada kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang–orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristiwanya. Penulis memilih jenis penelitian kualitatif deskriptif karena dalam penyusunan penelitian ini penulis akan menjelaskan studi kasus mengenai perawatan dan system kerja alternator di atas kapal.

Penelitian kualitatif menyampaikan masalah secara deskriptif untuk menjelaskan dan menguraikan objek yang diteliti dan fakta yang ada di lapangan dan menyimpulkan secara indukatif dan deduktif, hal ini sesuai teori yang menyatakan penelitian kualitatif pertama-tama memiliki gambar umum, selanjutnya menitik beratkan pada problem atau fakta spesifik.

Data-data yang dikumpulkan dan diperoleh selama penelitian dianalisis kembali dan dipaparkan sesuai data aslinya saat penelitian, dan data dalam penelitian ini berkaitan dengan generator di kapal, data diperoleh dari pengamatan langsung terhadap generator di atas kapal lalu peneliti mencatat data-data dan dokumen yang dibutuhkan, wawancara terhadap pihak yang bertanggung jawab terhadap generator dan pendistribusian dayadi atas kapal yaitu Masinis III dan Electrician kapal, memo atau naskah lain yang berisi tentang operasional generator di kapal,

(33)

foto, dan dokumen resmi lainya yang berhubungan dengan

perawatan dan system kerja alternator pada generator untuk mengahsilkan keluaran arus yang lebih efisien di atas kapal.

3.2 Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan ketika penulis melaksanakan praktek layar diatas kapal kurang lebih 1 tahun, dengan tujuan bisa menjawab dan melakukan observasi, wawancara dan mendokumentasi secara langsung kepada KKM, Masinis III, dan Electrician tentang rumusan masalah yang ada yaitu tentang penerapan,sehingga pada bagian akhir penulis bisa memperoleh kesimpulan atas semua masalah yang ada pada proposal ini.

2. Tempat Penelitian

Penulis akan melaksanakan penelitian ini di sebuah kapal niaga tempat penulis melaksanakan praktek berlayar yaitu salah satu perusahaan pelayaran negeri. Sekaligus guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan.

3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data

Ada pun data yang diperoleh dari sumber-sumber ini sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung oleh peneliti tanpa ada perantara. Data diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Data atau informasi juga diperoleh melalui

(34)

pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner lisan dengan menggunakan wawancara (Moleong, 2010).

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penulis dalam penelitian ini melakukan wawancara langsung terhadap KKM, Masinis III, dan Electrician kapal yang menangani generator dan kelistrikan pada kapal. Observasi dalam penulisan karya ilmiah ini diperoleh dengan cara penulis melakukan pengamatan dan mencatatat semua peristiwa yang terjadi saat proses kerja alternator, dan juga penulis tidak lupa untuk mendokumentasi semua data-data yang berkaitan dengan kerja alternator.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2012), Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan.

Data sekunder adalah data yang diperuntukkan guna mendukung data-data primer dalam menjelaskan substansi penelitian. Penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan seperti buku-buku referensi yang membahas mengenai perawatan dan system kerja alternator, penulis juga menggunakan IMO model course yang membahas mengenai paralel generator dan sebagai acuan dalam mengerjakann karya ilmiah, materi/jurnal/log book

(35)

yang ada di atas kapal terutama pada ruang kamar mesin,sertainternet (social network).

3.3.2 Sumber Data

Menurut Sutopo (2006), Sumber data adalah tempat data diperoleh dengan menggunakan metode tertentu baik berupa manusia, artefak, ataupun dokumen-dokumen. Menurut Moleong (2001), pencatatan sumber data melalui wawancara atau pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya. Jadi dapat disimpulkan bahwa sumber data adalah segala sesuatu baik berupa subjek, tempat, maupun pencatatan sumber yang dapat dijadikan jawaban atas semua pertanyaan atau rumusan masalah yang ada.

Sumber data yang diperlukan dan dipergunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini merupakan informasi yang diperoleh penulis melalui observasi berupa pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti terutama pada kinerja alternator, praktek dalam pengoperasian alternator, hasil catatan yang diperoleh dari pengamatan dan praktek dalam pengoperasian generator, serta buku yang berkaitan dengan penelitian kinerja alternator.

3.4 Pemilihan Informan

Informan adalah orang-orang dalam latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Dalam penelitian yang berjudul “perawatan dan system kerja alternator di atas kapal.” ini penulis menggunakan beberapa informan yaitu, KKM,Electrician,dan Masinis III serta operator yang

(36)

mengoperasikan generator, karena penulis menganggap bahwa merekalah orang-orang yang bisa mengoperasikan generator dan bisa memberikan informasi mengenai pengoptimalan alternatorr serta gangguan-gangguan yang terjadi saat prosesjalanya generator.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Moleong (2005) teknik pengumpulan data adalah cara atau strategi untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan.

Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam suatu penelitian yang akan digunakan sebagai bahan analisis dan pengujian kesimpulan. Pemilihan teknik dan alat pengumpulan data yang dapat membantu pencapaian hasil atau pemecahan data yang dapat membantu pencapaian hasil atau pemecahan masalah yang tepat dan benar. Data yang dikumpulkan akan digunakan sebagai analisis dan pengujian tentang kesimpulan yang dirumuskan. Kemudian data disusun secara sistematis, sesuai dengan masalah yang akan dibahas yaitu mengenai “perawatan dan system kerja alternator di atas kapal.”

Teknik pengumpulan data erat hubunganya dengan masalah yang akan dipecahkan. Dalam suatu penelitian, penggunaan teknik dan materi pengumpulan data yang akurat yaitu tercapainya kinerja aternator yang meningkat.

1. Metode Observasi

Menurut Margono (1997), Mendefinisikan observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung

(37)

aternator dan gangguan dalam aternator.

Tujuanya adalah agar mengerti akan keadaan objek yang dijadikan topic yaitu pengoptimalan alternator.Penulisan karya ilmiah ini diperoleh dari observasi dengan cara penulis mengamati secara langsung proses kerja pengoptimaan aternator

2. Metode Studi Perpustakaan

Bertujuan untuk mencari data tentang masalah penelitian dengan mencari jawaban permasalahan dengan berpedoman pada buku. Tahap ini sangat penting kerena merupakan dasar penyusunan kerangka teoritis yang sangat berguna dalam pemecahan masalah. Dalam penyusunan karya tulis ini, studi pustaka dilakukan dengan cara, mempelajari buku-buku yang ada kaitanya dengan permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dalam KIT ini. Buku yang dimaksud dalam hal ini adalah buku yang dijadikan referensi untuk penyusunan KIT ini.

3. Metode Wawancara

Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu (Deddy, 2004).

Jadi metode wawancara adalah teknik pengumpulan data melelui proses tanya jawab lisan yang dilakukan seorang saling berhadapan dan saling menerima serta memberikan informasi. Dalam metode wawancara, data-data yang diperoleh adalah bersumber dari seorang ahli ataupun yang berkompeten dalam suatu masalah ataupun pihak-pihak yang bersangkutan

(38)

dengan materi yang disusun oleh penulis. Adapun dalam penulisan ini, dilakukan wawancara dengan responden KKM, Masinis III, danElectrician kapal.

4. Metode Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian, melainkan sebagai data pendukung yang sangat dibutuhkan oleh peneliti (Deddy, 2004).

Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis mendokumentasi atau mengambil gambar-gambar, voyage memo, yang berkaitan dengan objek yang diteliti yaitu generator. Dalam hal ini penulis dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya dari objek yang akan diteliti di dalam KIT ini.

3.6 Teknik Analisis Data

Pada penulisan Karya Ilmiah Terapan ini, digunakan metode pendekatan dengan menggambarkan secara keseluruhan permasalahan ketika paralel generator dengan cara membaca, mencatat, dan mengumpulkan bahan-bahan tertentu yang berhubungan dengan penelitian baik berupa buku, artikel, maupun karya ilmiah lainya.

Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu : data reduction, data display, dan conclusion.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti :

(39)

yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.Reduksi data bisa dibantu dengan alat elektronik seperti : komputer , dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Dengan reduksi , maka peneliti merangkum, mengambil data yang penting, membuat kategorisasi, berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan angka. Data yang tidak penting dibuang.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah mendisplaykan data.Display data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk : uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. Miles dan Huberman (1984) menyatakan : “the most frequent form of display data for qualitative research data in the pas has been narative tex” artinya : yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif dengan teks yang bersifat naratif. Selain dalam bentuk naratif, display data dapat juga berupa grafik, matriks, network (jejaring kerja).Fenomena sosial bersifat komplek, dan dinamis

sehingga apa yang ditemukan saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak lama di lapangan akan mengalami perkembangan data. Peneliti harus selalu menguji apa yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih bersifat hipotetik itu berkembang atau tidak. Bila setelah lama memasuki lapangan ternyata hipotesis yang dirumuskan selalu didukung data pada saat dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti dan akan berkembang menjadi teori yang grounded. Teori grounded adalah teori yang ditemukan secara induktif, berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terus menerus. Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian, maka pola tersebut menjadi pola yang

(40)

baku yang tidak lagi berubah. Pola tersebut selanjutnya didisplaykan pada laporan akhir penelitian.

2. Conclusion Drawing / Verification

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya, namun bila kesimpulan memang telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (dapat dipercaya).Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

Kesimpulan analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, serta membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

(41)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan pula langkah-langkah pengumpulan data sampai menjadi sebuah informasi yaitu :

a. Menemukan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang bersifat aktual.

b. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi yang tepat.

c. Mengumpulkan data dengan menggunakan teknik-teknik observasi, teknik studi perpustakaan, teknik wawancara, maupun teknuk dokumentasi.

d. Menganalisis serta mengolah data yang telah dikumpulkan dengan menyusun secara sistematis data tersebut sehingga penelitian ini dapat dijadikan informasi yang bisa dipahami masyarakat luas dengan mudah.

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Andiani, (2007) http://kontens listrik.blogspot.com/2012/03/pengertian generator stator dan rotor.html

Arief, Yuslan. (2012). Pengertian Motor Listrik (online), (http://yuslam arief.blogspot.com/2012/03/generator listrik adalah sebuah alat. html, Diakses tanggal 26 Mei 2018).

Barlian, (2013). Energi dan Daya Listrik (online), (http://eprints.polsri.ac.id/3807/3/FILE%20III.pdf , Diakses tanggal 22 Mei 2018).

Barlian,(2013).http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/

DigitalCollection/.pdf

Cekdin, Cekmas dan Taufik Barlian. 2013. Rangkaian Listrik. Yogyakarta: Andi Yoyakarta.

Den Gabei (2012). http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/11/macam-macam- gangguan generator dan.html, diakses tanggal 14 november 2012 Michael J. Thompson (2012), Fundamentals and Advancements in Generator

Synchronizing Systems, SEL Journal of Reliable Power, Volume 3, Number 1.

Satrio, (2011). https://ugmmagatrika.wordpress.com/2013/05/04/ cara kerja generator listrik brushless dengan menggunakan pmg permanent

magnet-generator

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA. 2012

(43)

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Supriyanto. (2015). Pengertian Daya Listrik dan Rumus Menghitung Daya Listrik (online), (https://teknikelektronika.com/pengertian daya listrik rumus cara menghitung/ , Diakses tanggal 24 Mei 2018).

Gambar

Tabel 2.1 Review PenelitianSebelumnya
Gambar 2.1Konstruksi Generator Sinkron
Gambar 2.2Inti Stator dan Alur Pada Stator
Gambar 2.3Rotor Kutub Menonjol
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan teknik pengumpulan data yang dipergunakan oleh penulis ada 3 macam yaitu teknik wawancara ( interview ), observasi (pengamatan) dan studi pustaka. Hasil pengamatan yang

Bahan hukum premier adalah data yang diperoleh langsung dari langsung yaitu berupa observasi atau pengamatan dan wawancara secara langsung yang dilakukan dengan cara

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dengan melakukan pengamatan dan pengukuran secara langsung pada objek penelitian dan

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap sumber data yang akan dianalisis. Ciri yang spesifik dari

Kajian ilmiah dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: (1) melakukan observasi lapangan yaitu pengamatan langsung tentang dinamika hubungan antaretnis Bugi Kaili

1. Data primer, data yang diperoleh langsung dari sumber pengamatan dan pencatatan langsung dengan cara wawancara. Data sekunder, data yang diperoleh melalui referensi

v KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Ilmiah Terapan yang

Tujuanya adalah agar mengerti akan keadaan objek yang dijadikan topic yaitu paralel generator.Penulisan karya ilmiah ini diperoleh dari observasi dengan cara penulis mengamati secara