• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

EFEKTIVITAS SUPLEMENTASI IMMUNOMODULATOR SAMBILOTO (Andrographis paniculata) TERHADAP TITER ANTIBODI NEWCASTLE

DISEASE, AVIAN INFLUENZA DAN INFECTIOUS BURSAL DISEASE PADA BROILER

PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

2021

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

DAFTAR ISI ... ii

RINGKASAN ... 1

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan ... 2

1.2 Tujuan Khusus Penelitian... 3

1.3 Urgensi (Keutamaan) penelitian... 3

1.4 Luaran penelitian ... 4

1.5 Susunan organisasi tim pengusul dan pembagian tugas... 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Patogen penyebab tiga penyakit utama pada broiler ... 7

2.2 Peran Zat aktif Sambiloto (Andrographis paniculata) ... 8

2.3 Upaya vaksinasi peningkatan titer antibodi broiler ... 9

2.4 Solusi Imunomodulator Sambiloto (Andrographis paniculata)... 9

2.5 Roadmap penelitian ... 10

BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Materi Penelitian ... 11

3.2 Metode Penelitian ... 11

3.2.1 Dosis perlakuan ... 11

3.2.2 Pemberian Perlakuan ... 12

3.2.3 Kegiatan vaksinasi ... 13

3.2.4 Koleksi sampel darah ... 13

3.2.5 Pengujian titer antibodi ... 13

3.3 Analisis Data ... 14

3.4 Fishbone Diagram Metode Penelitian ... 15

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Rencana Anggaran Biaya ... 16

4.2 Jadwal Penelitian ... 18

DAFTAR PUSTAKA ... 19

(3)

1 RINGKASAN

Newcastle Disease, Avian Influenza dan Infectious Bursal Disease adalah tiga penyakit penting pada unggas yang dapat menyebabkan wabah berulang dan seringkali menimbulkan gejala klinis dan lesi patologis yang serupa pada unggas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi sehingga menyebabkan kerugian ekonomis yang besar pada industri perunggasan. Kasus penyakit yang disebabkan oleh virus dapat dicegah dengan cara meningkatkan titer antibodi pada broiler. Titer antibodi dapat ditingkatkan dengan cara memberikan bahan tambahan sebagai perangsang sistem imun atau dikenal sebagai imunomodulator seperti Sambiloto (Andrographis paniculata). Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh dan dosis terbaik suplementasi immunomodulator Sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap peningkatan titer antibodi Newcastle Disease, Avian Influenza dan Infectious Bursal Disease broiler. Penelitian dilakukan selama 6 bulan (Mei – Oktober 2021) di unit kandang broiler di Jati Agung Farm, Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung. Penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan lima ulangan. Setiap ulangan terdiri dari lima ekor broiler strain Cobb CP 707, sehingga jumlah total 125 ekor.

Sambiloto (Andrographis paniculata) sebagai imunomodulator ditambahkan ke air minum dengan dosis yang berbeda sesuai dengan bobot badan broiler yaitu air minum tanpa Sambiloto (Andrographis paniculata) (P0, kontrol); air minum 3 mg Sambiloto (Andrographis paniculata)/kg BB (P1); air minum dengan 6 mg Sambiloto (Andrographis paniculata)/kg BB (P2); air minum dengan 12 mg Sambiloto (Andrographis paniculata)/kg BB (P3); air minum dengan 24 mg Sambiloto (Andrographis paniculata)/kg BB (P4). Pengambilan serum darah broiler berumur 30 hari melalui vena brachialis yaitu 1 ekor tiap ulangan sehingga total 25 serum darah.

Sampel serum darah dikirim ke Laboratorium Vaksindo Agri Lab untuk dianalisis jumlah titer antibodi Newcastle Disease, Avian Influenza dan Infectious Bursal Disease menggunakan uji Hemaglutinasi dan Hemaglutinasi Inhibition. Data profil titer antibodi dari tiap perlakuan dan kontrol disusun dalam bentuk tabulasi sehingga akan tersedia data untuk diolah dengan analisis statistik. Analisis statistik menggunakan Analysis of Variance dengan taraf signifikansi 5% pada hasil pemeriksaan titer antibodi ND, AI dan IBD, apabila berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut yaitu Uji Beda Nyata Terkecil dengan Uji Duncan. Luaran penelitian ini yaitu luaran wajib berupa 1) satu artikel ilmiah di jurnal terindeks SCOPUS Q3 yaitu Biodiversitas, Journal of Biological Diversity (p- ISSN 1412-033X dan e-ISSN 2085-4722) dan 2) satu artikel yang dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah yang diselenggarakan LPPM Unila; serta 3) luaran tambahan berupa satu artikel ilmiah yang dipresentasikan dalam forum ilmiah tingkat nasional (Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian RI).

Kata kunci: Avian Influenza, Broiler, Infectious Bursal Disease, Newcastle Disease, Titer antibodi.

(4)

2 BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

Pendapatan bruto perkapita penduduk Indonesia selama 4 tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 pendapatan bruto per kapita sebesar Rp. 45.000.000,12 sedangkan pada tahun 2019 pendapatan bruto per kapita sebesar Rp. 59.000.000,10 (BPS, 2020) mengalami peningkatan sebesar 31,1% hal ini berpengaruh pada konsumsi protein hewani di Indonesia. Ayam pedaging (broiler) merupakan salah satu komoditi unggas yang memberikan kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan protein asal hewani bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan daging ayam setiap tahunnya mengalami peningkatan, dibuktikan berdasarkan data Kementerian Perdagangan (2020) yang menyatakan konsumsi daging ayam broiler di Indonesia tahun 2015 sebesar 2.038.869 ton, atau mengalami peningkatan sebesar 7,51 % dari konsumsi tahun 2019 sebesar 2.194.029 ton, hal ini membuktikan bahwa broiler merupakan komoditas yang banyak diminati oleh berbagai kalangan masyarakat.

Keunggulan broiler didukung oleh sifat genetik dan keadaan lingkungan meliputi makanan, temperatur lingkungan, dan pemeliharaan, namun broiler memiliki kelemahan yaitu rentan terhadap serangan penyakit, terutama penyakit yang disebabkan oleh virus seperti Newcastle Disease (ND), Avian Influenza (AI), dan Infectious Bursal Disease (IBD). ND, AI dan IBD adalah tiga penyakit penting pada unggas yang dapat menyebabkan wabah berulang dan seringkali menimbulkan gejala klinis dan lesi patologis yang serupa pada unggas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi sehingga menyebabkan kerugian ekonomis yang besar pada industri perunggasan (Ekaningtias, 2017).

Penyebab Newcastle Disease (ND; tetelo) adalah Newcastle disease virus (NDV), juga dikenal sebagai avian Paramyxovirus (APMV-1) adalah virus RNA dan yang terpenting dari 11 serotipe PMV yang patogen pada unggas. Manifestasi klinis bervariasi dari morbiditas dan mortalitas yang tinggi hingga infeksi tanpa gejala. Tingkat keparahan infeksi tergantung pada virulensi dan usia virus, status kekebalan, dan kerentanan spesies inang (Miller, 2014). Avian Influenza (AI) atau Flu burung adalah

(5)

3 infeksi virus yang ditemukan pada unggas peliharaan dan berbagai jenis unggas lainnya.

Unggas air dan burung pantai liar sering kali merupakan pembawa tanpa gejala. Strain patogenisitas tinggi (High Pathogencity AI; HPAI) dapat menyebabkan kegagalan organ yang meluas dan kematian mendadak yang tinggi bisa mencapai 100% dalam beberapa hari (Swayne, 2020). Penyakit Infectious Bursal (IBD) terlihat pada ayam domestik muda di seluruh dunia dan disebabkan oleh infeksi virus penyakit bursal (IBDV). Tanda-tandanya bisa berupa depresi, diare berair, bulu kusut, dan dehidrasi.

Morbiditas tinggi dan beberapa strain yang sangat virulen mampu menyebabkan mortalitas 60% atau lebih tinggi dengan penampakan lesi pada organ bursa fabricius (Jackwood, 2019).

KASUS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS DAPAT DICEGAH DENGAN CARA MENINGKATKAN TITER ANTIBODI PADA BROILER. Antibodi merupakan protein yang terbentuk sebagai respon terhadap antigen yang masuk ke tubuh.

Peningkatan respon terhadap antigen dilakukan dengan peningkatan titer antibodi. Titer antibodi merupakan ukuran jumlah unit antibodi per unit volume serum (Subowo, 2009).

TITER ANTIBODI DAPAT DITINGKATKAN DENGAN CARA MEMBERIKAN BAHAN TAMBAHAN SEBAGAI PERANGSANG SISTEM IMUN ATAU DIKENAL SEBAGAI IMUNOMODULATOR.

Tim penelitian bertujuan ingin MENGETAHUI PENGARUH SUPLEMENTASI

IMMUNOMODULATOR SUSPENSI SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS

PANICULATA) TERHADAP TITER ANTIBODI NEWCASTLE DISEASE, AVIAN INFLUENZA DAN INFECTIOUS BURSAL DISEASE PADA BROILER untuk membantu peternak dalam pencegahan ketiga penyakit tersebut dan menjadi acuan dosis terbaik suplementasi suspensi Sambiloto (Andrographis paniculata) sehingga dapat membantu peningkatan kesejahteraan peternak melalui peningkatan kesehatan broiler.

1.2. Tujuan Khusus Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan yaitu :

1. mengetahui pengaruh pemberian vitamin E, selenium dan zinc terhadap peningkatan titer antibodi Newcastle Disease, Avian Influenza, dan Infectious Bursal Disease pada broiler;

(6)

4 2. mengetahui dosis terbaik pemberian vitamin E, selenium dan zinc terbaik terhadap

peningkatan titer antibodi Newcastle Disease, Avian Influenza, dan Infectious Bursal Disease pada broiler.

1.3. Urgensi (Keutamaan) penelitian

Penelitian ini memiliki berbagai manfaat meliputi :

1. Peneliti menguji untuk mengetahui efektivitas suplementasi immunomodulator Sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap peningkatan titer antibodi Newcastle Disease, Avian Influenza, dan Infectious Bursal Disease pada broiler.

2. Peneliti mendapatkan dosis terbaik suplementasi immunomodulator Sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap peningkatan titer antibodi Newcastle Disease, Avian Influenza, dan Infectious Bursal Disease pada broiler.

3. Peternak mengetahui efektivitas suplementasi immunomodulator Sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap peningkatan titer antibodi Newcastle Disease, Avian Influenza, dan Infectious Bursal Disease pada broiler untuk menunjang kesehatan dan pertumbuhan broiler yang akan berdampak pada peningkatan produktivitas daging broiler tersebut.

1.4. Luaran penelitian

Penelitian ini berada pada Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) 1 sampai 3 dengan indikator capaian sebagai berikut :

• TKT 1 berupa data dan informasi efektivitas suplementasi immunomodulator Sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap peningkatan titer antibodi Newcastle Disease, Avian Influenza, dan Infectious Bursal Disease pada broiler memiliki peluang keberhasilan;

• TKT 2 berupa validasi hasil studi berupa dosis terbaik suplementasi immunomodulator Sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap peningkatan titer antibodi Newcastle Disease, Avian Influenza, dan Infectious Bursal Disease pada broiler;

• TKT 3 berupa pembuktian konsep dan karakteristik penting studi kasus dibuktikan secara analitis dan eksperimental dengan menyusun desain riset berupa metode, tahapan, dan data yang dibutuhkan pada penelitian efektivitas suplementasi

(7)

5 immunomodulator Sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap peningkatan titer antibodi Newcastle Disease, Avian Influenza, dan Infectious Bursal Disease pada broiler sehingga hasil penelitian telah layak secara ilmiah.

Luaran wajib penelitian yaitu :

1. Satu artikel ilmiah di jurnal terindeks SCOPUS Q3 yaitu Biodiversitas, Journal of Biological Diversity (p-ISSN 1412-033X dan e-ISSN 2085-4722)

2. Satu artikel yang dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah yang diselenggarakan LPPM Unila

Luaran tambahan penelitian yaitu :

1. Satu artikel ilmiah yang dipresentasikan dalam forum ilmiah tingkat nasional (Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian RI)

1.5. Susunan organisasi tim pengusul dan pembagian tugas

Susunan organisasi tim pengusul dan pembagian tugas disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Susunan organisasi tim pengusul dan pembagian tugas

No Tim Penelitian Tugas

1. Ketua a. Mengkoordinasikan tim penelitian b. Membuat jadwal kerja tim penelitian c. Survei lokasi

d. Monitoring proses penelitian

e. Koleksi dan pemeriksaan sampel penelitian f. Analisis data

g. Membuat laporan akhir penelitian

2. Angoota 1 a. Survei lokasi

b. Mempersiapkan alat dan bahan penelitian c. Koleksi dan pemeriksaan sampel penelitian d. Membuat publikasi artikel ilmiah

e. Membuat laporan keuangan penelitian

3. Anggota 2 a. Survei lokasi

b. Monitoring mahasiswa dan staf yang terlibat dalam penelitian

c. Koleksi dan pemeriksaan sampel penelitian d. Membuat publikasi artikel ilmiah

e. Membuat presentasi hasil penelitian

(8)

6 Keterlibatan mahasiswa Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada kegiatan penelitian melibatkan nama mahasiswa sebagai berikut.

1. Teo Achmad Fauzan (1814141030) Prodi Peternakan 2. Diah Ayu Pratiwi (1814141005) Prodi Peternakan

3. Irmawati (1814241012) Prodi Nutrisi dan Teknologi Pakan Ternak 4. Nur Aini (1814241013) Prodi Nutrisi dan Teknologi Pakan Ternak

Keterlibatan tenaga kependidikan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung sebagai teknisi peralatan kandang pemeliharaan sebagai berikut.

1. Bayu Haryono (NIK. 121811930507101)

(9)

7 BAB 2.

TINJAUAN PUSTAKA

Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap arti penting gizi bagi kesehatan tubuh, menyebabkan kebutuhan pangan sumber protein hewani juga meningkat. Salah satu pangan sumber protein hewani yang digemari oleh masyarakat adalah daging broiler.

Usaha agribisnis ayam ras pedaging merupakan usaha yang cukup banyak diminati oleh masyarakat yang memiliki keunggulan pertumbuhan yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak (Purnomo et al., 2016).

2.1. Patogen penyebab tiga penyakit utama pada broiler

Penyakit Newcastle Disease (tetelo) disebabkan oleh Avian Paramyxovirus (APMV-1), yang merupakan virus RNA untai tunggal sense negatif, milik Famili Paramyxoviridae. Strain penyakit ini diklasifikasikan menjadi sangat virulen (velogenic), virulen ringan (mesogenic) dan avirulen (lentogenic). Berdasarkan patogenisitasnya pada ayam (Beard dan Hanson, 1984). Penyakit ND dapat menginfeksi unggas peliharaan dan jenis burung lainnya. Penyakit ini merupakan masalah utama di seluruh dunia yang muncul dengan gejala penyakit pernapasan akut, depresi, gejala gangguan saraf yang merupakan bentuk gejala klinis dominan. Keparahan tergantung pada virulensi virus yang menginfeksi dan kerentanan inang (Miller, 2014).

Penyakit Avian Influenza (Flu Burung) disebabkan oleh virus yang tergolong dalam famili Orthomyxoviridae tipe A, virus influenza A diklasifikasikan berdasarkan antigenitas dari glikoprotein hemaglutinin (HA) dan neuraminidase (NA) yang diekspresikan pada permukaan partikel virus. Virus Avian influenza (VAI) mempunyai 18 subtipe HA dan 11 subtipe NA (Heider et al., 2015). Virus HPAI menyebabkan penyakit sistemik yang parah dengan mortalitas tinggi pada ayam, kalkun, dan unggas gallinaceous lainnya; angka kematian bisa mencapai 100% dalam beberapa hari. Dalam kasus perakut, tanda-tanda klinis atau lesi kasar mungkin hilang sebelum kematian.

Namun, dalam kasus akut, lesi mungkin termasuk sianosis dan edema kepala, sisir, pial, dan snood (kalkun); nekrosis iskemik pada sisir, pial, atau snood; edema dan perubahan

(10)

8 warna merah pada betis dan kaki karena perdarahan ekimotik subkutan; perdarahan petekie pada organ viseral dan otot; dan kotoran mulut dan hidung yang diwarnai darah.

Pada unggas yang terkena dampak parah, diare kehijauan sering terjadi (Swayne, 2020).

Penyakit Infectious Bursal Disease (IBD) dapat terjadi pada ayam domestik (broiler) usia muda di seluruh dunia dan disebabkan oleh infeksi virus IBD. Tanda- tandanya bisa berupa depresi, diare berair, bulu kusut, dan dehidrasi. Morbiditas tinggi dan beberapa strain yang sangat virulen mampu menyebabkan mortalitas 60% atau lebih tinggi dengan penampakan lesi pada organ bursa fabricius (Jackwood, 2019). Penyakit IBD menyerang ayam umur 3 – 6 minggu pada saat perkembangan bursa Fabricius mencapai optimum. Pada saat yang sama antibodi asal induk mulai menurun, sehingga ayam rentan terhadap infeksi virus IBD. Infeksi virus IBD menyebabkan kerusakan pada bursa Fabricius yang berupa nekrosis dan apoptosis pada sel limosit B (Wahyuwardhani et al., 2011).

2.2. Peran Zat aktif Sambiloto (Andrographis paniculata)

Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tanaman asli India dan Cina.

Sambiloto termasuk dalam jenis tumbuhan famili Acanthaceae yang telah digunakan selama beberapa abad di Asia dalam sistem pengobatan. Sambiloto dapat dikembangbiakkan dengan biji ataupun stek batang dan mampu tumbuh di semua jenis tanah dan iklim mulai dari dataran pantai, dataran rendah hingga dataran tinggi.

Sambiloto mengandung diterpen lakton yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid, neoandrografolid, 14-deoksi-11-12- didehidroandrografolid (dehidro- andrografolid) dan homoandrografolid. Selain itu, sambiloto juga mengandung flavonoid, alkana, keton, aldehid, dan mineral (Illah et al., 2014; Ratnani et al., 2012).

Beberapa manfaat Andrographis paniculata dari berbagai penelitian sebelumnya yaitu sering digunakan untuk menurunkan panas (Kumar et al., 2012), dapat menurunkan kadar trigliserida dan LDL pada tikus yang diberi diet tinggi fruktosa dan lemak (Nugroho et al., 2012), mencegah inflamasi pada pembuluh darah dan mencegah pembentukan aterosklerosis (Azlan et al., 2013) dan penelitian in vitro ekstrak metanol Andrographis paniculata terbukti menghambat pembentukan reactive oxygen species (ROS) (Sheeja et al., 2006).

(11)

9 2.3. Upaya vaksinasi peningkatan titer antibodi broiler

Tatalaksana kesehatan menjadi salah satu hal yang penting dalam sistem pemeliharaan unggas seperti broiler. Tatalaksana kesehatan dilakukan untuk mencegah terjadinya wabah penyakit yang dapat menyerang broiler seperti Newcastle Disease (ND), Avian Influenza (AI) dan Infectious Bursal Disease (IBD). Salah satu cara meningkatkan titer antibodi dalam tubuh untuk melawan penyakit adalah vaksinasi.

Menurut Akoso (2003), vaksinasi adalah suatu tindakan yang dilakukan terhadap hewan dengan sengaja memasukkan mikroorganisme agen penyakit (antigen) yang telah dilemahkan dengan tujuan untuk merangsang pembentukan daya tahan atau daya kebal tubuh (antibodi) terhadap suatu penyakit tertentu dan mikroorganisme tidak menimbulkan penyakit. Potensi vaksin ND, AI dan IBD diukur secara serologi dengan uji Hemaglutinasi (HA) dan uji Hemaglutination Inhibition (HI). Menurut Alfons (2005) menyatakan titer antibodi yang protektif terhadap penyakit Avian Influenza (AI) bernilai

≥ log 24 atau ≥ 16 serta pernyataan Allan et. al., (1978) yang menyatakan titer yang dianggap protektif terhadap Newcastle Disease (ND) adalah sebesar ≥ log 25 atau ≥ 32.

2.4. Solusi Imunomodulator Sambiloto (Andrographis paniculata)

Titer antibodi yang tinggi menunjukkan bahwa antibodi di dalam tubuh broiler dapat melindungi broiler dari virus, sebaliknya JIKA TITER ANTIBODI RENDAH MAKA ANTIBODI DI DALAM TUBUH BROILER TIDAK DAPAT MELINDUNGI TUBUH BROILER DARI INFEKSI VIRUS. Pencegahan penyakit yang disebabkan virus dapat dilakukan dengan meningkatkan titer antibodi.

Solusi baru oleh tim penelitian untuk meningkatkan titer antibodi broiler adalah dengan SUPLEMENTASI ZAT AKTIF SAMBILOTO (Andrographis paniculata) menjadi IMMUNOMODULATOR yang EFEKTIF MENINGKATKAN TITER ANTIBODI UNTUK PERLINDUNGAN TERHADAP PENYAKIT NEWCASTLE DISEASE, AVIAN INFLUENZA DAN INFECTIOUS BURSAL DISEASE PADA BROILER.

(12)

10 ROADMAP PENELITIAN

Pengaruh Pemberian Imunomodulator Echinacea purpurea (radix) terhadap Titer Antibodi AI dan ND pada Broiler

Betina

(Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan 3(3): 1-7)

Pengaruh Pemberian Imunomodulator Jintan Hitam (Nigella sativa L.) di dalam Air Minum terhadap Titer Antibodi

AI dan ND pada Broiler Betina (Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan 4(3): 171-187)

EFEKTIVITAS SUPLEMENTASI IMMUNOMODULATOR SAMBILOTO (Andrographis paniculata) TERHADAP TITER

ANTIBODI NEWCASTLE DISEASE, AVIAN INFLUENZA

DAN INFECTIOUS BURSAL DISEASE PADA BROILER

Pengaruh Pemberian Dosis Vaksin Avian Influenza Inaktif

pada Itik Jantan Terhadap Jumlah Sel Darah Putih Dan Titer Antibodi yang dihasilkan

(Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu 4(4): 272-276)

Pengaruh Pemberian Dosis Ekstrak Meniran (Phyllanthus niruri L.) teradap Titer Antibodi Newcastle Disease dan Avaian Influenza pada

Broiler Jantan

(Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan 4(1): 52-58)

Pengaruh Pemberian Kunyit dan Temulawak melalui Air Minum terhadap Titer Antibody AI, IBD dan

ND pada Broiler

(Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu 2(2): 37-43)

Profil Titer Antibodi Newcastle Disease dan Avian Influenza pada

Itik Petelur Fase Starter di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten

Pringsewu

(Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu 2(2): 75-80)

(13)

11 BAB 3.

METODE PENELITIAN

3.1. Materi penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kandang broiler, bambu untuk membuat 12 petak kandang, sekam dan koran bekas sebagai litter, plastik terpal untuk tirai, lampu bohlam 15 watt sebanyak 12 buah sebagai sumber pemanas pada area brooding, 12 buah chick feeder tray dan hanging feeder, 12 buah tempat minum manual, 1 buah nampan air dipping, 1 buah ember, 1 buah hand sprayer, 1 buah timbangan kapasitas 10 kg untuk menimbang ransum, 1 buah timbangan elektrik, 1 buah thermohygrometer untuk mengukur suhu dan kelembaban udara di kandang, tali raffia, karung dan plastik, 25 buah dispossable syringe 5 ml untuk mengambil sampel darah broiler, 25 buah tabung eppendorf untuk wadah serum darah, gunting dan pisau.

Peralatan pengujian titer antibodi ND dan AI meliputi micromixer, microplate bentuk V, dan micropipe multichannel, alat tulis dan kertas.

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah anak ayam umur sehari/Day Old Chick (DOC) broiler strain Cobb CP 707 sebanyak 125 ekor yang dipelihara selama 30 hari, ransum broiler komersial, air minum, zat aktif Sambiloto (Andrographis paniculata), vaksin Newcastle Disease (ND), vaksin Avian Influenza (AI), vaksin Infectious Bursal Disease (IBD), isotonis PBS pH 7,0–7,4, cairan chorion allantois, antisera ND dan AI, serta RBC 1%.

3.2. Metode penelitian

Penelitian dilakukan selama 6 bulan (Mei – Oktober 2020) di unit kandang broiler Jati Agung Farma di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan lima ulangan. Setiap ulangan terdiri dari lima ekor broiler strain Cobb CP 707, sehingga jumlah total 125 ekor.

3.2.1. Dosis perlakuan

Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan kandungan zat aktif dalam suatu obat dengan kandungan yaitu 60 mg ekstrak Sambiloto (Andrographis paniculata) per ml

(14)

12 obat. Suplementasi Sambiloto (Andrographis paniculata) sebagai imunomodulator ditambahkan ke air minum dengan dosis yang berbeda sesuai dengan bobot badan (BB) broiler yang terbagi menjadi:

P0 : air minum tanpa Sambiloto (Andrographis paniculata)

P1 : air minum dengan 3 mg Sambiloto (Andrographis paniculata)/kg BB P2 : air minum dengan 6 mg Sambiloto (Andrographis paniculata)/kg BB P3 : air minum dengan 12 mg Sambiloto (Andrographis paniculata)/kg BB P4 : air minum dengan 24 mg Sambiloto (Andrographis paniculata)/kg BB

3.2.2. Pemberian Perlakuan

Kegiatan penelitian yaitu DOC broiler dimasukkan ke dalam area brooding selama 7 hari. DOC yang baru tiba diberi air minum yang dicampur dengan larutan gula sebagai elektrolit. Ransum diberikan secara ad libitum. Pemberian air minum dengan perlakuan dilakukan pada hari kedua setelah DOC tiba pada pukul 07.00 WIB sampai hari ke-30 pemeliharaan yang sebelumnya broiler dipuasakan air minum terlebih dahulu. Setiap pukul 06.00 WIB dilakukan penimbangan sampel broiler satu ekor pada setiap petak kandang untuk mendapatkan data bobot badan yang dijadikan dasar untuk menghitung dosis suplementasi Sambiloto (Andrographis paniculata) sesuai dengan perlakuan.

Pembuatan air minum untuk perlakuan dilakukan dengan cara melarutkan Sambiloto (Andrographis paniculata) ke dalam 1/5 kebutuhan air minum. Menurut Bishop (2011), broiler mengkonsumsi air minum sekitar 1,6 sampai 2 kali dari konsumsi ransum hal ini diperkuat dengan pendapat Wahju (2004) yang menyatakan ayam sebaiknya mengkonsumsi air dengan kisaran 2,5 sampai dengan 2 ml/gram konsumsi pakan, setelah air minum dengan perlakuan habis maka air minum diberikan secara ad libitum. Lampu penerangan mulai dihidupkan pada pukul 17.30 sampai 06.00 WIB.

Pengukuran suhu kelembapan kandang dilakukan setiap hari, yaitu pada pukul 07.00, 12.00, dan 17.00 WIB. Pengukuran suhu dan kelembaban dilakukan dengan menggunakan termohygrometer yang diletakkan pada bagian tengah kandang dan digantung pada dinding kandang.

(15)

13 3.2.3. Kegiatan vaksinasi

Vaksin yang diberikan terdiri dari vaksin Newcastle Disease (ND), Avian Influenza (AI) dan Infectious Bursal Disease (IBD). Vaksin ND dan AI killed diberikan saat broiler berumur 12 hari melalui intramusculus dada. Vaksin IBD diberikan saat broiler umur 12 hari melalui air minum. Vaksin ND live diberikan saat broiler berumur umur 19 hari melalui air minum.

3.2.4. Koleksi sampel darah

Pengambilan sampel darah dilakukan ketika broiler berumur 30 hari dengan mengambil 1 ekor broiler setiap petak percobaan untuk sehingga mendapatkan 25 sampel.

Pengambilan darah dilakukan dengan menggunakan disposable syringe 3 ml melalui vena brachialis sebanyak 3 ml, mendiamkan sampel darah yang telah diambil dengan tetap berada di dalam spuit dan pada suhu kamar ±1–2 jam, setelah itu diletakkan pada suhu 4oC selama 18–24 jam sampai terjadi pemisahan antara sel darah dengan serum darah yang berwarna kuning, memasukkan serum darah ke dalam tabung eppendorf dan diberi label sesuai dengan perlakuan (Syukron et al., 2013), mengirimkan serum darah ke Laboratorium Vaksindo Agri Lab untuk dianalisis jumlah titer antibodi AI dan ND menggunakan uji Hemaglutination Inhibition (HI) (OIE, 2008).

3.2.5. Pengujian titer antibodi

Perhitungan jumlah titer antibodi ND, AI dan IBD dilakukan dengan metode uji Hemaglutination Inhibition (HI). Tata cara pengujian titer dengan uji HI menurut Laboratorium Vaksindo Agri Lab yaitu menyiapkan microplate type V; memasukkan PBS sebanyak 0,025 ml pada semua lubang; menambahkan 0,025 ml serum yang akan diuji pada lubang pertama dari plate, membuat pengenceran pada serum sampai lubang ke-11, lubang ke-12 sebagai kontrol; menambahkan antigen ND 0,025 ml sebanyak 4 HAU pada lubang ke-1 sampai lubang ke-11, lubang ke-12 sebagai kontrol;

menghomogenkan dengan mixer selama 10 detik; menginkubasikan microplate yang sudah berisi serum dan antigen tersebut selama 40 menit dalam suhu kamar, kemudian menambahkan eritrosit 1% sebanyak 0,025 ml pada semua lubang dan menginkubasikan lagi selama 40 menit; membaca hasil dengan cara melihat lubang, terjadinya endapan dinyatakan negatif, sedangkan yang menunjukkan adanya aglutinasi (penggumpalan)

(16)

14 dinyatakan positif, memiringkan plat mikrotiter sampai 45º untuk memudahkan pembacaan.

3.3. Analisis Data

Data profil titer antibodi ND, AI dan IBD dari tiap perlakuan dan kontrol disusun dalam bentuk tabulasi (Tabel 2) sehingga akan tersedia data untuk diolah dengan analisis statistik. Analisis statistik menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan taraf signifikansi 5% pada hasil pemeriksaan titer antibodi AI dan ND, apabila berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut yaitu Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan uji Duncan.

Tabel 2. Contoh tabel hasil uji Hemagglutination Inhibition titer antibodi ND/AI/IBD

Ulangan

Perlakuan

P0 P1 P2 P3 P4

---Log X--- 1

2 3 4 5 Jumlah Rata-rata Keterangan :

P0 : air minum tanpa Sambiloto (Andrographis paniculata)

P1 : air minum dengan 3 mg Sambiloto (Andrographis paniculata)/kg BB P2 : air minum dengan 6 mg Sambiloto (Andrographis paniculata)/kg BB P3 : air minum dengan 12 mg Sambiloto (Andrographis paniculata)/kg BB P4 : air minum dengan 24 mg Sambiloto (Andrographis paniculata)/kg BB Hasil uji titer antibodi ND/AI/IBD di Laboratorim Vaksindo Agrilab

(17)

15 FISHBONE DIAGRAM METODE PENELITIAN

(18)

16 BAB 4.

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1. Rencana Anggaran Biaya

Anggaran biaya dan justifikasi anggaran penelitian sebesar Rp. 20.000.000, disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Rencana Anggaran biaya dan justifikasi anggaran penelitian

No. Komponen Biaya Persentase Biaya

1. Pengadaan alat dan bahan penelitian 24,12% Rp. 4.823.000 2. Biaya perjalanan penelitian 20,00% Rp. 4.000.000 3. Alat tulis kantor/bahan habis pakai 29,44% Rp. 5.887.000 4. Laporan/Diseminasi/Publikasi 26,45% Rp. 5.290.000

TOTAL 100,00% Rp. 20.000.000

1. Pengadaan alat dan bahan penelitian No Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Harga

Satuan (Rp) Harga (Rp)

1

DOC (anak ayam) broiler strain Cobb CP707

unit perlakuan 125 ekor 7,500 937,500 2 Vaksin NDAI vaksinasi 1 botol 575,000 575,000 3 Vaksin IBD vaksinasi 1 botol 150,000 150,000 4 Kotak Pendingin

wadah penyimpanan kotak sampel

1 unit 585,500 585,500

5 Kotak sampel penyimpanan

sampel organ 25 kotak 5,000 125,000 6 Glove dispossable

pemeliharaan dan koleksi

sampel

4 kotak 80,000 320,000

7 Masker

pemeliharaan broiler dan prokes Covid-19

10 kotak 80,000 800,000 8 Terpal alas kandang 2 lembar 150,000 300,000 9 Sewa timbangan

digital

pengukuran bobot badan

broiler

2 unit 50,000 100,000

10 Sewa

thermohygrometer

pengukuran suhu dan kelembaban

kandang

2 unit 50,000 100,000

(19)

17 11

Sewa alat dan kandang pemeliharaan

pemeliharaan

broiler 1 bulan 450,000 450,000 12 Tabung EDTA 5

ml

penyimpanan

sampel darah 1 kotak 200,000 200,000 13 Kapas 500 gr koleksi sampel

darah 2 bal 30,000 60,000 14 Spuit dispossable

syringe 5 ml

koleksi sampel

darah 1 kotak 120,000 120,000 Sub total (Rp) 4,823,000 2. Biaya perjalanan penelitian

No Perjalanan Justifikasi

Perjalanan Kuantitas Harga

Satuan (Rp) Biaya (Rp) 1 Sewa Mobil transportasi

peneliti 4 lot 500,000 2,000,000 2 Sewa pickup

transportasi pakan dan keperluan kandang

4 lot 500,000 2,000,000 Sub total (Rp) 4,000,000 3. Alat tulis kantor/bahan habis pakai

No Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Harga

Satuan (Rp) Biaya (Rp) 1 Alat Tulis pencatatan data 5 paket 15,000 75,000 2 Kertas A4 pencatatan data 2 rim 40,000 80,000 3 Tinta Warna pencatatan data 1 refill 150,000 150,000 4 Tinta Hitam pencatatan data 2 refill 110,000 220,000 5 Papan alas tulis pencatatan data 5 unit 10,000 50,000 6 Es batu fiksasi sampel

organ 8 buah 5,000 40,000 7 Desinfektan sanitasi kandang

dan peralatan 10 liter 45,000 450,000 8 Sabun cair

higienisasi peneliti dan dan prokes Covid-19

5 botol 15,000 75,000 9 Sekam alas kandang 50 karung 8,000 400,000 10 Plastik limbah limbah

penelitian 2 paket 11,000 22,000 11 Pakan pemeliharaan 6 karung 450,000 2,700,000 12 Uji titer antibodi

ND

pengukuran titer

antibodi ND 25 sampel 7,500 187,500 13 Uji titer antibodi

AI

pengukuran titer

antibodi AI 25 sampel 7,500 187,500

(20)

18 14 Uji titer antibodi

IBD

pengukuran titer

antibodi IBD 25 sampel 50,000 1,250,000 Sub total (Rp) 5,887,000 4. Laporan/Diseminasi/Publikasi

No Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga

Satuan (Rp) Biaya (Rp) 1 Pembuatan

laporan akhir laporan akhir 1

Eksemplar 80,000 80,000 2 Penggandaan dan

Penjilidan laporan laporan akhir 3

Eksemplar 35,000 105,000 3 Pembuatan

laporan keuangan

laporan keuangan

1

Eksemplar 500,000 500,000 4

Penggandaan dan Penjilidan laporan keuagan

laporan keuangan

3

Eksemplar 35,000 105,000 5

Publikasi artikel ilmiah (SCOPUS Q3)

luaran wajib 1 Artikel 4,500,000 4,500,000 Sub total (Rp) 5,290,000 TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN (Rp) 20,000,000

4.2. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Jadwal penelitian

No Kegiatan Bulan

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 1. Survei lokasi

2. Persiapan alat dan bahan penelitian

3. Persiapan kandang dan sarana pemeliharaan

4. Pemeliharaan dan pemberian perlakuan

5. Koleksi sampel darah 6. Pengukuran titer antibodi

ND, AI, IBD 7. Analisis data

8. Pembuatan laporan akhir dan laporan keuangan

9. Publikasi artikel dan Seminar

(21)

19 REFERENSI

Akoso, B. T. 1993. Manual Kesehatan Unggas. Kanisius. Yogyakarta

Alfons, M.P.W. 2005. Pengaruh Berbagai Metode dan Dosis Terhadap EfikasiVaksin Avian Influenza (AI) Inaktif. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Allan, W.H., J.F. Lancaster, and B. Toth. 1978. Newcastle Disease Vaccines, Their Production and Use. Food and Agriculture Organization of The United Nations.

Rome

Azlan, A., L. Younis, N.H. Mahmud, and N.A. Dardiri. 2013. Mechanism of Action of Andrographis paniculata As AntiAtherosclerotic Agent. European International J.

Sci. Tech. 2(2):.1-6

Badan Pusat Statistik. 2020. Statistik Indonesia 2020. Diakses pada tanggal 21 Februari 2021.

Ekaningtias M., H. Wuryastuty, dan Wasito. 2017. Pendekatan diagnosis Avian Influenza virus dan Newcastle Disease virus pada kasus lapangan ayam petelur:

imunopatologis streptavidin biotin. J Saint Veteriner 35(1): 118—126

Heider, A., L. Mochalova, T. Harder, A. Tuzikov, N. Bovin, A. Wolff, M. Matrosovich, and B. Schweiger. 2015. Alterations in hemagglutinin receptor-binding specificity accompany the emergence of highly pathogenic Avian Influenza Viruses. J.Virol.

89(5):395--405.

Illah, Z.A., R.D. Ratnani, Suwardiyono, I. Hartati. 2014. Ekstraksi hidrotopi dengan magnetic stirer untuk mendapatkan senyawa androghapholide dari tanaman sambiloto (andrographis paniculata).Momentum, 10(1): 38-42

Jackwood, D.J. 2019. Infectious Bursal Disease in Poultry (Gumboro Disease). MSD Manual Veterinary Manual. https://www.msdvetmanual.com/poultry/infectious- bursal-disease/infectious-bursal-disease-in-poultry. Diakses pada 23 Februari 2021.

Kementerian Perdagangan. 2020. Analisis Outlook Pangan 2015-2019. Pusat Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri Badan Pengkajian Dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan RI . Jakarta

Kumar, A., J. Dora, A. Singh, R. Tripathi. 2012. A review on King of Bitter (Kalmegh).

Int. J. Res. Pharma. Chem. 2:116-124

Miller, P.J. 2014. Newcastle Disease in Poultry (Avian pneumoecephalitis, Exotic or Velogenic Newcastle Disease). MSD Manual Veterinary Manual.

https://www.msdvetmanual.com/poultry/newcastle-disease-and-other- paramyxovirus-infections/newcastle-disease-in-

poultry?query=newcastle%20disease. Diakses pada 23 Februari 2021.

Nugroho, A.E., M. Andrie, N.K. Warditiani, E. Siswanto, S. Pramono, and E.

Lukitaningsih. 2012. Antidiabetic and antihiperlipidemic effect of Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees and andrographolide in high-fructose-fat-fed rats.

Indian J. Pharmacol. 44(3): 377-381

Purnomo D., Sugiharto dan Isroli. 2016. Total leukosit dan diferensial leukosit darah ayam broiler akibat penggunaan tepung onggok fermentasi Rhizopus ryzae pada ransum. J. Ilmu-Ilmu Peternakan 25 (3): 59--68

(22)

20 Ratnani, D.R., I. Hartati, L. Kurniasari. 2012. Potensi Andrographolide dari Sambiloto

(Andrographis Paniculata Ness) Melalui Proses Ekstraksi Hidrotropi. Momentum, 8(1).

Sheeja, K., P.K. Shihab, and G. Kuttan. 2006. Antioxidant and Anti-Inflammatory Activities of the Plant Andrographis Paniculata Nees. Immunopharmacology and Immunotoxicology, 28(1): 129-140

Swayne, D.E. 2020. Avian Influenza. MSD Manual Veterinary Manual.

https://www.msdvetmanual.com/poultry/avian-influenza/avian- influenza?query=avian%20influenza. Diakses pada 23 Februari 2021.

Wahyuwardani, S., D.R. Agungpriyono, L. Parede, dan W. Manalu. 2011. Penyakit Gumboro: Etiologi, Epidemiologi, Patologi, Diagnosis dan Pengendaliannya.

Wartazoa, 21(3): 114-124.

Gambar

Tabel 3. Rencana Anggaran biaya dan justifikasi anggaran penelitian
Tabel 4. Jadwal penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan ekstrak meniran dalam air minum ayam broiler mampu menggantikan antibiotic basitrasin dan dapat meningkatkan performans (konsumsi pakan dan bobot badan),

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek probiotik ditambahkan dalam air minum pada konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan rasio konversi ransum

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menganalisis pengaruh penambahan konsentrasi makromineral yang berbeda pada media air tawar terhadap pertumbuhan, tingkat

Wawancara pada 10 orang penderita batu ginjal didapatkan bahwa sebanyak 6 orang (60%) mengatakan jarang minum air putih dalam kesehariannya, 3 orang (30%)

Berdasarkan hal ini, diperlukan analisis eksplanatory faktor yang mendorong perilaku aman petani dalam menggunakan pestisida berdasarkan Health Belief Model di

Parameter yang diamati yaitu performa ayam broiler yang terdiri dari konsumsi pakan, konsumsi air minum, pertambahan bobot badan, bobot badan akhir, konversi

SIMPULAN Penggunaan probiotik cair asal fermentasi BSFL dalam air minum pada penelitian ini tidak mempengaruhi performa ayam broiler dalam meningkatkan pertambahan bobot badan dan

Penggunaan ekstrak mengkudu dalam air minum mulai taraf 10 sampai 15% menurunkan konsumsi pakan, meningkatkan pertambahan bobot badan, dan menurunkan konversi pakan broiler yang