• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. karakteristik yang diteliti. Sedangkan variabel menurut (Sekaran, 2017:77) yakni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. karakteristik yang diteliti. Sedangkan variabel menurut (Sekaran, 2017:77) yakni"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

42 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Sekaran (2009) adalah tempat melekatnya karakteristik yang diteliti. Sedangkan variabel menurut (Sekaran, 2017:77) yakni

“Suatu variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau mengubah nilai”.

Nilai tersebut dapat berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. Objek dalam penelitian ini adalah Inflasi, BI Rate dan Margin Murabahah Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2016-2018.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berati kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan seperti rasional, empiris dan sistematis. Rasional berati kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal. Empiris berati cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis (Sugiyono, 2012: 2).

(2)

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan cetak biru / blue print bagi peneliti tentang prosedur-metode yang akan digunakan pada setiap tahapan kegiatan penelitian, yaitu prosedur pengumpulan data, pengukuran variabel penelitian, dan analisis data. Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar masalah penelitian dapat terpecahkan (Nuryaman dan Christina, 2015:75).

Penelitian ini merupakan penelitian explanatory. Explanatory adalah penelitian yang bertujuan menelaah kausalitas (sebab-akibat) antar variabel yang menjelaskan suatu fenomena tertentu (Zulganef, 2008: 11).

3.2.1.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah salah satu hal yang penting dan perlu mendapatkan perhatian dengan benar apabila peneliti ingin menyimpulkan hasil yang dapat dipercaya dan tepat guna untuk daerah (area) atau objek penelitiannya (Yusuf, 2014: 145). Menurut (Nuryaman dan Christina, 2015: 101) populasi menunjukan seluruh kelompok orang, kejadian atau sesuatu yang menjadi ketertarikan peneliti untuk diinvestigasi. Bisa juga dikatakan bahwa populasi merupakan total kumpulan elemen yang dari kumpulan tersebut akan dibuat kesimpulan.

Berdasarkan penjelasan mengenai populasi di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia pada tahun 2016 hingga tahun 2018 ( tiga tahun terakhir).

(3)

3.2.1.2 Jenis Investigasi

Jenis investigasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif menurut (Nazir, 2011:43) adalah sebagai berikut:

“Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.

Metode verifikatif diartikan sebagai penelitian yang dilakukan terhadap populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiono, 2012:8).

3.2.1.3 Dimensi Waktu

Rentang waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series.

Analisis time series merupakan penelitian longitudinal yang mengkaji/meneliti fenomena dalam suatu rangkaian waktu, dalam penelitian ini perubahan dapat diidentifikasi sehingga informasi yang diperoleh bukan hanya suatu kondisi tertentu tapi bagaimana kondisi tersebut mengalami perubahan. Penelitian longitudinal digunakan untuk melihat peristiwa atau hubungan sosial melalui suatu periode waktu ganda, yaitu dalam beberapa urutan waktu atau lebih dari satu waktu (Silalahi, 2010:37).

(4)

3.2.1.4 Unit Analisis

Unit analisis adalah sumber informasi mengenai variabel yang akan diolah dalam penelitian (pembuktian hipotesis). Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah laporan keuangan Bank Umum Syariah yang telah diolah oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Statistik Perbankan Syariah periode 2016-2018 (Zulganef, 2008:121).

3.2.2 Operasional Variabel

Narimawati (2010:31) menyebutkan bahwa operasionalisasi variabel adalah sebagai berikut:

“Operasionalisasi variabel tentunya diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait di dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian”.

3.2.2.1 Variabel Dependen

Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang menjadi perhatian peneliti, karena variabel ini yang sering dianggap sebagai masalah penelitian.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Margin Murabahah (Nuryaman dan Veronica, 2015:43).

3.2.2.2 Variabel Independen

Nuryaman dan Veronica (2015:42) menyebutkan bahwa pengertian variabel bebas adalah sebagai berikut:

“Variabel independen (bebas) adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel dependen. Dengan kata lain, perubahan nilai (variance) pada

(5)

variabel independen dapat menyebabkan perubahan nilai variabel dependen”.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Inflasi dan Suku Bunga.

Guna memperjelas operasionalisasi variabel diuraikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Definisi

Variabel

Indikator Skala

(X1) Inflasi Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian.

Tingkat inflasi yang moderat mencapai 4-10 persen

(Sukirno, 2010:14)

Rasio

(X2) Suku Bunga

BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan suatu sikap atau stance kebijakan menter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan umumkan secara publik (www.bi.go.id)

BI Rate berdasarkan ketetapan yang terdapat pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Rasio

(Y) Margin Murabahah

Margin Murabahah adalah pendapatam margin yang ditangguhkan yang diakui karena telah

1. Persentase keuntungan dari perbandingan margin dengan biaya perolehan.

×100%

2. Persntase keuntungan dari perbandingan margin dengan total piutang.

Rasio

(6)

jatuh tempo atau telah dilunasinya piutang

murabahah itu sendiri (Hosen, 2009:104)

3.2.3 Metode Pengumpulan Data 3.2.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kunatitatif. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan bersifat siap pakai. Data sekunder mampu memberikan informasi dalam pengambilan keputusan meskipun dapat diolah lebih lanjut (Wijaya, 2013:19). Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau lambing matemetik atau dengan kata lain dapat diukur dengan skala numeric (Tanjung, 2013:76).

3.2.3.2 Sumber Data

Data yang digunakan sebagai dasar untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia.

Data tersebut merupakan data sekunder karena berasal dari data yang telah diolah oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Statistik Perbankan Syariah serta dipublikasikan melalui website Otoritas Jasa Keuangan.

(7)

3.2.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengakses situs Bank Indonesia melalui www.bi.go.id dan Badan Pusat Statistik untuk mendapatkan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data dan informasi pada penelitian ini yaitu dengan cara:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian dengan cara membaca, mempelajari dan memahami buku-buku wajib (literatur) dan referensi lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Penelitian kepustakaan seperti kartu katalog perpustakaan dan buku referensi (Nazir, 2011: 93).

2. Dokumentasi

Penelitian dokumentasi dilakukan peneliti dengan cara menyelidiki barang-barang tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, browsing, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan lain sebagainya (Arikunto, 2013: 201).

3.2.4 Prosedur Pengolahan Data

Tahap-tahap yang dilakukan untuk mengolah data dalam penelitian ini, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencari data berupa laporan keuangan Bank Umum Syariah selama periode 2016-2018.

(8)

2. Membuat daftar perhitungan Inflasi, BI Rate dan Margin Murabahah pada periode 2016-2018.

3. Melakukan pengujian statistik dan pengujian hipotesis untuk menguji data yang telah diolah.

4. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan progam Microsoft Word dan program Eviews.

5. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan.

3.3 Metode Analisis

Metode analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Metode analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel, mentabulasi data berdasarkan variabel, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian hipotesis (Sugiyono, 2012: 147).

Dalam penelitian ini, metode analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, pengujian asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan pengujian hipotesis.

(9)

3.3.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode yang memberikan deskripsi mengenai karakteristik variabel penelitian yang sedang diamatii. Analisis deskriptif memberikan penjelasan tentang ciri-ciri yang khas dari variabel tersebut, menjelaskan bagaimana perilaku individu (responden atau subjek) dalam kelompok. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk analisis deskriptif adalah stastik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan dan menggambarkan data yang terkumpul untuk membuat kesimpulan umum terhadap populasi (Nuryaman dan Christina, 2015:

118). Pada penelitian ini, penulis akan mendeskripsikan kondisi variabel Inflasi dan BI Rate terhadap Margin Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2016-2018.

3.3.2 Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan sebuah model regresi yang akan digunakan untuk melakukan peramalan. Sebuah model regresi yang baik adalah model regresi yang kesalahannya seminimal mungkin. Karena itu, sebuah model sebelum digunakan seharusnya memenuhi beberapa asumsi, yang disebut asumsi klasik (Santoso, 2012: 342).

Dalam penelitian ini, pengujian asumsi klasik menggunakan uji normalitas, uji multikolineritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokolerasi.

(10)

3.3.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual memiliki distribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali dan Ratmono, 2013:165). Dasar pengambilan keputusan:

1. Bila probabilitas lebih dari 0,05 atau 5% (tingkat signifikan), maka data berdistribusi normal.

2. Bila nilai J-B lebih kecil dari 2 maka data berdistribusi normal.

3.3.2.2 Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adannya kolerasi yang tinggi atau sempurna antarvariabel independen.

Cara untuk mendeteksi adanya multikoloniearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel independen mana yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variablitas variabel independen yang terpilih tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolineritas adalah tolerance

<0,10 atau sama dengan VIF>10 (Ghozali dan Ratmono, 2013: 77-80). Dasar pengembalian keputusan:

(11)

1. Jika nilai VIF <10, maka tidak terdapat multikolineritas masalah yang serius.

2. Jika nilai VIF >10, maka terdapat multikolineritas masalah yang serius.

3.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika nilai residual dari variance sama disebut homoskedastisitas.

Jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, yaitu metode grafik dan metode uji statistik (uji formal).

Metode grafik relatif lebih mudah dilakukan namun memiliki kelemahan yang cukup signifikan karena jumlah pengamatan mempengaruhi tampilannya.

Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpresentasikan hasil grafik plots. Uji statistik formal yang lebih dapat diuji menjamin keakuratan hasil (Ghozali dan Ratmono, 2013: 93-95).

Tingkat signifikansi 0.05 apabila nilai probabilitas obs*R-square < 0,05 maka terdapat gejala heteroskedastisitas, sebaliknya apabila nilai probabilitas obs*R-square > 0,05 maka tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

(12)

3.3.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regeresi linear ada kolerasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi kolerasi, maka dinamakan ada masalah autokolerasi. Autokolerasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi

lainnya. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidak adanya autokolerasi yaitu dengan uji Durbin-Watson (DW test). Uji DW digunakan untuk autokolerasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel bebas (Ghozali dan Ratmono, 2013:

137-138). Dasar pengambilan keputusan pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Durbin Watson d Test: Pengambilan Keputusan

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokolerasi positif Tolak 0 < d <dl

Tidak ada autokolerasi positif No decision dl ≤ d ≤ du

Tidak ada autokolerasi negative Tolak 4 – dl < d < 4 Tidak ada autokolerasi negative No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokolerasi positif atau

negative

Tidak ditolak du < d < 4 – du

(13)

Keterangan :

1. Bila nilai DW terletak antara batas atas atau du dan (4 – du), maka koefisien autokolerasi sama dengan nol, nerati tidak ada autokolerasi.

2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau dl, maka koefisien autokolerasi lebih besar daripada nol, berati ada autokolerasi positif.

3. Bila nilai DW lebih besar daripada (4 – dl), maka koefisien autokolerasi lebih kecil daripada nol, berati ada autokolerasi negatif.

4. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4 – du) dan (4 – dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Model Regresi Linier Berganda (Multiple Linier Regression Model) digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen dan umunya dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut (Ghozali dan Ratmono, 2013: 57). Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Margin Murabahah

α = Konstanta

β1, β2 = Koefisien Regresi X1 = Inflasi

X2 = BI Rate

ε = Error

Y = α + β1X1 + β2X2 + ε

(14)

3.3.4 Pengujian Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan atau jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang dibuat berdasarkan kerangka pemikiran, karena dibuat berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis dinamakan teori peneliti (Zulganef, 2008: 46).

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian uji kecocokan model, uji signifikan parameter individual (uji t) dan uji hipotesis secara simultan (uji f).

3.3.4.1 Uji Kecocokan Model (Goodness of Fit)

Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berati kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati satu berati variabel-variabel independen memberikan hampir seluruh informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali dan Ratmono, 2013: 59).

(15)

3.3.4.2 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan (Ghozali dan Ratmono, 2013: 62). Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan uji hipotesis parsial (uji t):

1. Jika nilai prob > 0,05 maka variabel x secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel y.

2. Jika nilai prob < 0,05 maka variabel x secara parsial berpengaruh terhadap variabel y.

Dasar pengambilan keputusan:

1. Jika nilai prob < 0,05 (tingkat signifikan) atau nilai Thitung > Ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Jika nilai prob > 0,05 (tingkat signifikan) atau nilai Thitung < Ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.

(16)

Gambar 3.1 Grafik Uji Hipotesis

Tabel 3.3 Uji Hipotesis Kesimpulan Hipotesis

Benar Salah Tolak Kesalahan

Tipe I

Tepat

Terima Tepat Kesalahan

Tipe II

Rumusan Hipotesis:

Hipotesis I:

Ha1 > β Inflasi berpengaruh secara parsial terhadap Margin Murabahah.

Ha1< β Inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap Margin Murabahah.

(17)

Hipotesis II:

Ha2 > β BI Rate berpengaruh secara parsial terhadap Margin Murabahah.

Ha2< β BI Rate tidak berpengaruh secara parsial terhadap Margin Murabahah.

3.3.4.3 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji f)

Uji statistik f pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali dan Ratmono, 2013: 61).

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan uji hipotesis simultan (uji F):

1. Jika nilai Fhitung > Ftabel maka variabel x berpengaruh terhadap variabel y.

2. Jika nilai Fhitung < Ftabel maka variabel x tidak berpengaruh terhadap variabel y.

Dasar pengambilan keputusan:

1. Jika prob (F-satistic) < 0,05 (tingkat signifikan) atau Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya berpengaruh.

2. Jika prob (F-satistic) > 0,05 (tingkat signifikan) atau Fhitung < Ftabel

maka H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak berpengaruh.

(18)

Rumusan Hipotesis:

Hipotesis III:

Ha1,2 > β Inflasi, BI Rate berpengaruh secara simultan terhadap Margin Murabahah.

Ha1,2 < β Inflasi, BI Rate tidak berpengaruh secara simultan terhadap Margin Murabahah.

3.3.4.4 Penetapan Tingkat Signifikan (α)

Tingkat signifikan yang ditetapkan pada penelitian ini adalah sebesar 5%

atau 0,05% karena dinilai cukup untuk menguji hubungan antara variabel-variabel yang diuji atau menunjukan bahwa kondisi antara kedua variabel cukup nyata.

Tingkat signifikan 0.05 artinya ada kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulannya mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%.

Referensi

Dokumen terkait

Mengkaji uraian diatas terlihat begitu pentingnya melakukan pembangunan infra- struktur dengan tidak meremehkan pentingnya penyusunan kontrak yang dilakukan oleh para

Regresi linier berganda adalah analisa regresi yang menjelaskan hubungan antara variabel dependen atau variabel tak bebas dengan dua atau lebih variabel independen

Berdasarkan hasil penelitian sebagian perawat pelaksana masih berperilaku caring kurang baik, maka bagi manajemen keperawatan perlu meningkatkan kembali perilaku caring

68 Tabel 8 Distribusi Responden Menurut Faktor Ekstrinsik Pekerjaan terhadap Stres Kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polresta Depok Tahun 2017 .. 72 Tabel 9

Berdasarkan analisa dan hasil pengujian sistem pendeteksi kesegaran ikan Bandeng menggunakan citra, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. a) Bahwa dari hasil

Oleh karena itu, para manajer perlu untuk menciptakan lingkungan agar para karyawan merasa lebih bergairah dengan pekerjaan mereka dan menujukkan perilaku bahwa organisasi

Dengan adanya sistem informasi yang baru diharapkan mampu memberikan laporan-laporan inventory cepat dan akurat, serta dapat memberitahukan apabila ada obat yang akan

Korizija habanjem (slika 17. ) također može biti od značajnog utjecaja pri izboru materijala za fiksacijske uređaje. Pasivizirani sloj koji štiti materijal regenerira se u