BANGIL - PASURUAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Sistem Informasi
Disusun Oleh :
ABDUR ROKHMAN NPM. 0735010069
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERNIKAHAN
PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN
BANGIL - PASURUAN
Disusun Oleh :
ABDUR ROKHMAN NPM. 0735010069
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang III Tahun Akademik 2011/2012
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom Doddy Ridwandono, S.Kom
NPT. 373 0206 02 131 NPT. 278 0507 40 218
Mengetahui
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERNIKAHAN
PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN
BANGIL - PASURUAN
Disusun Oleh :
ABDUR ROKHMAN NPM : 0735010069
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal 9 Desember 2011
PEMBIMBING : 1.
Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom NPT. 373 0206 02 131
2.
Doddy Ridwandono, S.Kom NPT. 278 0507 40 218
TIM PENGUJI : 1.
Prof. Dr. H. Akhmad Fauzi, MMT NPT. 19651109 1991103 1 002 2.
Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom NPT. 373 0206 02 131
3.
Doddy Ridwandono, S.Kom NPT. 278 0507 40 218 Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Syukur Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
ALLAH SWT, karena dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “RANCANG
BANGUN SISTEM INFORMASI PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BANGIL – PASURUAN”.
Maksud dan tujuan penyusunan laporan tugas akhir ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana komputer pada
Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Sistem Informasi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Secara khusus, dalam kesempatan ini pula, penulis ingin mengucapkan
terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
2. Kedua orang tua serta keluarga besar kami yang telah memberikan
semangat dan do’anya yang tiada henti kepada kami.
3. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Nurcahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom selaku Ketua Program
Studi Sistem Informasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.
5. Doddy Ridwandono, S.Kom selaku dosen pembimbing kami yang
6. Ibu Hj. Asti Dwi Arfianti, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing
kami yang senantiasa sabar membimbing kami, memberikan saran
serta dukungan yang membuat kami terus berusaha dan bersemangat
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Bapak Achmad Sarjono, S.Ag selaku kepala Kantor Urusan Agama
Kecamatan Bangil - Pasuruan yang telah memberikan kami ijin untuk
melaksanakan penelitian pada instansi tersebut.
8. Teman – teman kami yang senantiasa membantu kami ketika
mengalami kesulitan serta memberikan semangat untuk dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
9. Serta semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat kami
sebutkan satu – persatu.
Dengan keterbatasan ilmu dan pengalaman, penulis dengan rendah hati
menyadari sepunhnya, bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan segala saran dan kritik dari berbagai pihak
demi perbaikan laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberkan manfaat bagi diri kami
pribadi, almamater serta semua pembaca.
Surabaya, Desember 2011
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB I PENDAHULUAN ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 5
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 6
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI ... 6
BAB VI PENUTUP ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil – Pasuruan ... 7
2.2 Visi dan Misi ... 8
2.3 Tujuan dan Sasaran ... 9
2.4 Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran ... 10
2.5 Akuntabilitas Kinerja ... 13
2.6 Microsoft Visual Basic 2005 ... 16
2.6.1 Keunggulan Visual Basic 2005 ... 20
2.6.2 IDE Microsoft Visual Basic 2005 ... 21
2.7 Database SQL Server 2005 ... 23
2.8 Data Flow Diagram ( DFD ) ... 25
2.9 Entity Relationship Diagram ( ERD ) ... 27
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 31
3.1 Analisis Kebutuhan Sistem ... 31
3.2 Analisis Proses Input dan Output ... 32
3.3 Desain Proses ... 33
3.4 Perancangan Sistem ... 34
3.4.1 System Flow ... 34
3.4.2 Data Flow Diagram ... 35
3.4.3 Entity Relationship Diagram ( ERD ) ... 41
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 50
4.1 Kebutuhan Hardware ( Perangkat Keras ) ... 50
4.2 Kebutuhan Software ( Perangkat Lunak ) ... 50
4.3 Implementasi Sistem ... 51
4.3.1 Form Login ... 51
4.3.2 Menu Utama ... 54
4.3.3 Menu Master ... 59
4.3.4 Menu Proses ... 65
4.3.5 Menu Laporan ... 74
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI ... 77
5.1 Uji Coba Sistem ... 77
5.1.1 Form Login ... 78
5.1.2 Form Master ... 79
5.1.3 Form Data Calon Pengantin ... 83
5.1.4 Form Pendaftaran Nikah ... 85
5.2 Evaluasi ... 86
BAB VI PENUTUP ... 87
6.1 Kesimpulan... 87
6.2 Saran ... 87
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Halaman Start Page ... 19
Gambar 2.2 Jendela New Project ... 19
Gambar 2.3 IDE Microsoft Visual Basic 2005 ... 21
Gambar 2.4 SQL Server 2005 ... 23
Gambar 2.5 Fitur SQL Server 2005 ... 24
Gambar 3.1 Desain Proses ... 33
Gambar 3.2 System Flow Aplikasi ... 35
Gambar 3.3 Context Diagram ... 37
Gambar 3.4 DFD Level 0 ... 38
Gambar 3.5 DFD Level 1 Sub Proses Pengelolaan Data ... 39
Gambar 3.6 DFD Level 1 Sub Proses Pendaftaran ... 40
Gambar 3.7 DFD Level 1 Sub Proses Cetak Duplikat Nikah ... 41
Gambar 3.8 DFD Level 1 Sub Proses Cetak Laporan ... 41
Gambar 3.9 Conceptual Data Model ... 42
Gambar 3.10 Physical Data Model ... 43
Gambar 4.1 Form Login ... 51
Gambar 4.2 Form Utama ( Admin ) ... 55
Gambar 4.3 Menu Utama ( Admin ) ... 56
Gambar 4.4 Menu Utama ( Pendaftaran ) ... 56
Gambar 4.5 Menu Utama ( Kepala ) ... 56
Gambar 4.6 Menu Master ... 59
Gambar 4.8 Form Desa ... 60
Gambar 4.9 Form Blanko ... 61
Gambar 4.10 Menu Proses ... 65
Gambar 4.11 Form Data Calon Pengantin ( Tab Calon Suami ) ... 66
Gambar 4.12 Form Data Calon Pengantin ( Tab Calon Istri ) ... 66
Gambar 4.13 Form Data Calon Penganti ( Tab Wali dan Saksi ) ... 67
Gambar 4.14 Form Pendaftaran Nikah ( Tab Data Suami ) ... 68
Gambar 4.15 Form Pendaftaran Rujuk ... 69
Gambar 4.16 Form Pendaftaran Cerai / Talak ... 70
Gambar 4.17 Form Pencarian Lokasi Arsip ... 71
Gambar 4.18 Menu Laporan ... 74
Gambar 4.19 Laporan NR ... 76
Gambar 4.20 Laporan Pemakaian Blanko ... 76
Gambar 5.1 Form Login ... 78
Gambar 5.2 Inputan Tidak Valid ... 78
Gambar 5.3 Login Gagal ... 79
Gambar 5.4 Form Pegawai ... 79
Gambar 5.5 Message Box Field Kosong ... 80
Gambar 5.6 Message Box Simpan ... 80
Gambar 5.7 Form Pegawai ( Datagrid Klik ) ... 81
Gambar 5.8 Message Box Ubah ... 82
Gambar 5.9 Message Box Konfirmasi ... 82
Gambar 5.10 Message Box Hapus ... 83
Gambar 5.12 Message Box Data Tidak Lengkap ... 84
Gambar 5.13 Form Data Calon Pengantin ( Data Lengkap ) ... 85
Gambar 5.14 Form Pendaftaran Nikah ( Tab Data Suami – 2 ) ... 86
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabel Master Pegawai ... 44
Tabel 4.2 Tabel Master Orang ... 45
Tabel 4.3 Tabel Master Desa ... 45
Tabel 4.4 Tabel Master Blanko ... 46
Tabel 4.5 Tabel Master Lokasi ... 46
Tabel 4.6 Tabel Hubungan ... 48
PEMBIMBING II : Doddy Ridwandono, S.Kom
PENYUSUN : Abdur Rokhman
ABSTRAK Adbdur Rokhman
Peranan sebuah instansi pemerintahan sangatlah final bagi kelangsungan kegiatan kemasyarakatan sutu negara, karena instansi pemerintahan merupakan jembatan penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Kantor urusan agama kecamatan Bangil-Pasuruan merupakan salah satu instansi pemerintah yang terletak di jalan Pattimura No. 283 Kacamatan Bangil-Pasuruan. Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil berada di wilayah barat dengan jumlah penduduk ± 78.573 jiwa mayoritas n\beragama Islam 99 % dan sisanya adalah beragama Nasrani. Sedangkan jumlah peristiwa Nikah/Rujuk pertahun sekitar 850 N dengan jumlah personil KUA sebanyak 6 orang. Meliah potensi yang demikian, hal ini menjadi tantangan bagi seluruh pegawai Kantor urusan agama kecamatan Bangil untuk dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat Bangil.
Untuk itulah kami membuat sisitem informasi ini yang diharapkan dapat membantu instansi dalam menjalankan fungsinya untuk meleyani masyarakat. Penelitian diawali dengan analisa terhadap kebutuhan informasi yang didapat dari survey dan wawancara. Identifikasi kebutuhan dan desain sistem diidentifikasi dengan menggunakan visual basic 2005 (VB.net), serta menggunakan SQL Server 2005 sebagai database.
Dengan adanya sistem informasi pernikahan ini nantinya dapat membantu kantor urusan agama kecamatan Bangil dalam mengelola data yang dibutuhkan dalam melakukan tugas dan fungsinya sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Era Globalisasi sekarang ini banyak sekali perusahaan atau instansi baik
itu pemerintahan atau swasta berlomba – lomba membuat sebuah Sistem Informasi
yang baik guna menunjang proses bisnis yang ada pada perusahaan atau instansi
tersebut agar dapat beroperasi lebih efektif, efisien dan terkendali. Sistem Informasi
yang baik dapat menyampaikan, mengolah dan menyajikan data menjadi sebuah
informasi yang akurat, cepat, tepat serta lengkap. Penggunaan teknologi informasi
melalui Sistem Informasi bukan saja akan meningkatkan kualitas serta kecepatan
informasi yang dihasilkan bagi manajemen, akan tetapi dengan Teknologi Informasi
yang tepat sesuai, maka akan dapat menciptakan suatu bentuk kumpulan informasi
yang mampu meningkatkan integrasi di bidang informasi dan operasional diantara
berbagai pihak yang ada di suatu organisasi, baik organisasi lokal maupun organisasi
global.
Dengan Sistem Informasi yang baik, dapat memudahkan setiap proses
komputerisasi baik dalam proses penginputan data maupun pembuatan laporan.
Sehingga proses pengolahan data menjadi lebih cepat dan akurat. Sebagai contoh,
misalkan dalam proses pendaftaran nikah di Kantor Urusan Agama. Dengan system
informasi yang baik dapat mempermudah baik pemohon atau petugas pencatatan
Di Kantor Urusan Agama Bangil – Pasuruan, proses pencatatan pernikahan
baik ketika proses nikah, talak, cerai dan rujuk masih bersifat manual dan belum
terkomputerisasi, sehingga dalam setiap proses pencatatan, pencarian data, dan
penyimpanan data menjadi kurang efektif dan efisien. Serta bentuk penyimpanan
data yang masih berupa dokumen-dokumen yang di arsipkan menjadikan proses
pencarian data menjadi lambat. Hal tersebut akan menghambat kualitas pelayanan
terhadap masyarakat. Sama halnya dalam proses pembuatan laporan bulanan,
triwulan, semester maupun tahunan, sistem yang berjalan saat ini di Kantor Urusan
Agama Kecamatan Bangil – Pasuruan membuat proses tersebut menjadi
memerlukan waktu yang cukup lama karena proses pembuatannya harus mengecek
dari data arsip yang ada.
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan kebutuhan – kebutuhan
sistem terkini dan masalah-masalah yang sering terjadi pada proses pengolahan data
pernikahan di Kantor Urusan Agama Bangil – Pasuruan bisa teratasi dengan baik,
sehingga dapat meningkatkan kinerja dari pihak - pihak yang terlibat dalam proses
pengolahan data pernikahan yang berupa data nikah, talak, cerai dan rujuk. Serta
dapat pula meningkatkan kinerja pelayanan Kantor Urusan Agama Bangil –
Pasuruan kepada masyarakat pada khususnya. Berdasarkan uraian diatas, penulis
merasa tertarik untuk mengambil bahasan tersebut dengan judul “ Rancang Bangun
Sistem Informasi Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil - Pasuruan “ dengan tujuan agar dengan adanya penelitian ini dapat memecahkan
masalah yang timbul di insatansi tersebut, yang dalam hal ini adalah Kantor Urusan
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang muncul yaitu :
Bagaimana merancang dan membuat sebuah Sistem Informasi yang nantinya
dapat digunakan oleh pegawai KUA untuk mengelola data pernikahan serta
dapat digunakan pada saat melakukan pencatatan nikah, talak, rujuk, dan
cerai yang ada pada Kantor Urusan Agama kecamatan Bangil – Pasuruan itu
sendiri.
1.3 Batasan Masalah
Terdapat beberapa batasan masalah yang ada pada penelitian ini, yaitu :
a. Sistem Informasi Pernikahan ini hanya ditujukan / khusus untuk
Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil - Pasuruan.
b. Sistem Informasi Pernikahan ini hanya membahas mengenai proses
nikah, talak, cerai, dan rujuk yang ada pada Kantor Urusan Agama
Kecamatan Bangil – Pasuruan.
c. User dari aplikasi ini hanya pegawai dari Kantor Urusan Agama
Kecamatan Bangil – Pasuruan. Tiap user memiliki hak akses yang
berbeda dan bergantung pada kapasitas pekerjaan dan bagian dari
user tersebut.
d. Tidak membahas mengenai akuntansi yang ada pada Kantor Urusan
Agama Kecamatan Bangil – Pasuruan.
e. Tidak membahas mengenai biaya yang harus dikeluarkan untuk
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya Sistem Informasi Pernikahan ini adalah :
Merancang dan membuat sebuah Sistem Informasi yang nantinya dapat
digunakan oleh pegawai KUA untuk mengelola data pernikahan serta dapat
digunakan pada saat melakukan pencatatan nikah, talak, rujuk, dan cerai
yang ada pada Kantor Urusan Agama kecamatan Bangil – Pasuruan itu
sendiri.
1.5 Manfaat
Manfaat dari adanya Sistem Informasi Pernikahan ini adalah :
a. Bagi instansi, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
Kantor Urusan Agama Bangil - Pasuruan untuk meningkatkan kinerja
pegawai agar lebih efektif dan efisien terkait dengan adanya Sistem
Informasi Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama Bangil – Pasuruan.
b. Bagi pengembangan ilmu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi
pembandingan ilmu antara ilmu Sistem Informasi ( teori ) dengan
keadaan yang terjadi langsung dilapangan. Sehingga dengan adanya
perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Sistem Informasi
yang sudah ada untuk diterapakan pada dunia nyata dan dapat
menguntungkan berbagai pihak.
c. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan permikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang
d. Bagi penulis, dapat berguna dalam menambah wawasan pengetahuan
baik teori maupun praktek dan memperluas pengalaman terutama
dalam hal penelitian mengenai sistem informasi khususnya sitem
informasi pernikahan yang ada di Kantor Urusan Agama Kecamatan
Bangil - Pasuruan.
1.6 Sistematika Penulisan
Di dalam laporan Tugas Akhir ini terdiri atas beberapa bagian dengan
rincian penjelasannya sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, dan manfaat dibuatnya Rancang Bangun Sistem Informasi Pernikahan Pada
Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil - Pasuruan ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Membahas mengenai profil instansi, sejarah singkat, visi & misi, struktur
organisasi, sasaran dan tujuan instansi serta membahas mengenai pengertian –
pengertian dan literatur mengenai Visual Studio, SQL Server 2005, serta literatur –
literatur lain yang terkait dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Membahas mengenai identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, dan
perancangan sistem. Untuk analisa dan perancangan yang digunakan meliputi;
flowchart IPO (input proses output) aplikasi, sistem flow, diagram berjenjang, data
aplikasi. Semua hal tersebut digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
ada.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Membahas mengenai pengimplementasian program. Disini juga dapat dilihat
print screen dari alur program itu sendiri memberikan gambaran yang jelas bagi
pembaca.
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI
Membahas mengenai uji coba sistem yang ada melalui testing pada aplikasi.
Serta melakukan evaluasi mengenai aplikasi yang dibuat.
BAB VI PENUTUP
Membahas mengenai kesimpulan dan saran dari seluruh proses yang sudah
dilaksanakan dalam Tugas Akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar sumber – sumber referensi dan literatur terkait yang digunakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil - Pasuruan
Pembangunan manusia Indonesia diarahkan pada pembangunan secara
komprehensif dan berimbang antara pembangunan mental spiritual dan fisik.
Agama merupakan sumber nilai yang sangat signifikan menjadi landasan
pembangunan mental spiritual masyarakat. Yang mana kekuatan spiritual bila
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari atau kehidupan bernegara akan
membawa dampak pembangunan yang berkeadilan dan berkesejahteraan.
Departemen Agama yang mempunyai tugas pokok sebagai pelaksana
Pembangunan Nasional dibidang agama sangat berkepentingan untuk
mewujudkan semua itu. Hal pertama yang harus dimulai adalah melalui pranata
terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga.
Kantor Urusan Agama sebagai ujung tombak Departemen Agama
ditingkat kecamatan mempunyai kedudukan yang strategis dalam partisipasinya
mewujudkan Pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya melalui sentuhan Bina
Keluarga Sakinah Bahagia dan Sejahtera.
Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil merupakan salah satu dari 24
kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang terletak di jalan Pattimura No 283.
Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil berada di Wilayah Barat yang meliputi
15 Desa dengan kondisi geografis dataran rendah. Potensi masyarakat Bangil
sisanya adalah beragama Nasrani. Sedangkan jumlah peristiwa Nikah/Rujuk per
tahunnya sekitar 850 N dengan jumlah personil KUA sebanyak 6 orang.
Melihat potensi yang demikian, hal ini menjadi tantangan bagi seluruh
pegawai Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil untuk dapat memberikan
pelayanan yang prima kepada masyarakat Bangil.
2.2 Visi dan Misi
a. Visi
Menjadikan Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil sebagai
lembaga terpercaya dan profesional dalam pelayanan Nikah/ Rujuk
dan ikut serta Bina Keluarga Sakinah bahagia dan sejahtera menuju
masyarakat madani.
b. Misi
- Memacu pencapaian standart pelayanan kepada masyarakat
(Custamer Care).
- Memantapkan sosialisasi UU Nomor 01 tahun 1974 tentang
Perkawinan.
- Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan
Keagamaan masyarakat.
- Mengoptimalkan Gerakan Keluarga Sakinah.
2.3 Tujuan dan Sasaran
a. Tujuan
- Meningkatkan kwalitas Pelayanan yang prima kepada
Masyarakat.
- Meningkatkan pemahamana masyarakat terhadap UU nomor 01
tahun 1974 tentang Perkawinan.
- Meningkatkan pemahaman, penghayatn dan pengamalan
Keagamaan masyarakat.
- Mewujudkan kwalitas dan kwantitas Gerakan Keluarga Sakinah.
- Menciptakan kerukunan antar umat beragama.
b. Sasaran
- Terpenuhinya Standart Pelayanan yang Ramah, Mudah, Cepat,
Tepat dan Tuntas.
- Teroptimalnya Pelaksanaan UU No. I/1974
- Terwujudnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan agama
yang benar.
- Tercapainya Kehidupan Rumah Tangga yang Sakinah, Bahagia
dan Sejahtera.
2.4 Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran
a. Kebijakan
- Pemenuhan pencapaian standart pelayanan Prima kepada
masyarakat dan menciptakan kepuasan pelayanan dan public
awareness.
- Mensosialisasikan secara intensif UU No. I/1974 tentang
Perkawinan menuju Masyarakat sadar hukum, mematuhi peraturan
dan kebutuhan akan perlindungan Hukum.
- Peningkatan pendidikan dan openyuluhan agama masyarakat
melalui LSM Keagamaan, tokoh Agama/Masyarakat.
- Meningkatkan pembinaan gerakan Keluarga Sakinah melalui
majelis – majelis ta’lim, sarasehan dan lintas sektoral.
- Penciptaan silaturahim dan komunikasi yang baik antar tokoh
umat beragama maupun dengan Pemerintah.
b. Program dan Kegiatan
- Program memacu SPP ( Standart Pelayanan Prima )
1. Mengadakan Pembinaan staf dan Penmbantu Pencatat Nikah
(P3N).
2. Memberikan pelayanan Nikah dan Rujuk sesuai aturan.
3. Pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja staf dan P3N.
4. Mensosialisasikan Program KUA melalui rapat koordinasi
5. Meluncurkan program unggulan untuk promosi dan menarik
simpati pengguna Layanan seperti: Layanan konsultasi Bangils
via phone (0343) 481682, 7853031 HP 085232367069 dan
Conseling Bimbingan Perkawinan Call Private.
6. Menyebar luaskan brosur pelayanan (tata cara ) Nikah / Rujuk
dll.
7. Aktualisasi / visualisasi data, dan informasi terbaru disemua
kegiatan KUA.
8. Membuat papan standarisasi waktu pelayanan.
9. Melakukan renofasi / perbaikan sarana fisik dan gedung KUA
10.Pembuatan Musholla dan Tempat Parkir
- Program Sosialisasi UU No. I/1974
1. Penyuluhan dan pembinaan kursus calon pengantin.
2. Pemberian hotbah singkat pentingnya pencatatan nikah pada
ceremony akad nikah.
3. Sosialisasi pendewasaan usia perkawinan dan pencatatan
pernikahan melalui kegiatan lintas sektoral.
4. Mengidentifikasi, memverifikasi dan memberikan solusi
terhadap pelanggaran ketentuan Nikah/Rujuk.
5. Menyusun monografi kasus.
6. Melakukan koordinasi kegiatan lintas sektoral dibidang
- Program Menguatkan Fungsi dan Peran Majelis Ta’lim, Ta’mir
Masjid, IPHI-KBIH dan FUSHILAT
1. Mengadakan koordinasi secara berkala dengan Penyuluh
Agama, Fusilat dan Majelis Ta’lim.
2. Melakukan pendataan jumlah tempat ibadah dan memantau
serta melakukan Pembinaan pribadi.
3. Menumbuhkan peran lembaga Zakat, LAZ dan BAS baik
ditingkat Kecamatan maupun Desa.
4. Mengadakan koordinasi dengan KBIH dan memberi peran
lebih pada IPHI untuk ikut serta memandirikan CJH.
- Program Intensifikasi Kwalitas dan Kwantitas Gerakan Keluarga
Sakinah
1. Mengidentifikasi Keluarga Sakinah I, II, III dan IV Plus.
2. Memberikan pelatihan pada tenaga mediasi atau konselor
Keluarga.
3. Penyuluhan kepada anggota jam’iyah / majlis ta’lim.
4. Melatih dan kaderisasi keluarga Sakinah tingkat Desa.
5. Membentuk Desa Binaan dan kader Desa Keluarga Sakinah.
6. Mengadakan lomba pemilihan Keluarga Sakinah tingkat Desa
- Program Menciptakan Kerukunan antar Umat Beragama.
1. Memantau dan terlibat langsung pada setiap kegiatan
keagamaan.
2. Membangun silaturahmi dan komunikasi dengan tokoh-tokoh
Agama.
3. Melakukan koordinasi dengan LSM/Organisasi keagamaan
tingkat Kecamatan.
4. Mengkomunikasikan fatwa MUI secara proporsional.
2.5 Akuntabilitas Kinerja
a. Evaluasi Kinerja
Sesuai Lampiran Keputusan Menteri Agama RI Nomor 489 tahun
2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Satuan
Organisasi/Kerja di lingkungan Departemen Agama bahwa capaian
keberhasilan kinerja ditentukan oleh prosentasi yang diperoleh dari
rincian Evaluasi program, kegiatan dan berdasarkan sasaran, visi, misi
dan cara pencapaian tujuan, maka dapat dinilai sangat berhasil.
Seluruh rincian dan hasil capaian tersebut dapat dijelaskan :
1. Pemenuhan pencapaian standart pelayanan prima kepada masyarakat
dan menciptakan kepuasan pelayanan dan public awareness.
Kebijakan ini meliputi program memacu SPP (Standar Pelayanan
2. Mensosialisasikan secara intensif UU No. 1/1974 menuju masyarakat
sadar hukum, mematuhi peraturan dan kebutuhan akan perlindungan
hukum.
Kebijakan ini meliputi program sosialisasi UU No. 1/1974, yang
terdiri dari 6 kegiatan dengan prosentasi mencapai 80 %.
3. Peningkatan pendidikan dan penyuluhan agama masyarakat melalui
LSM keagamaan dan Tokoh Agama/masyarakat.
Meliputi program menguatkan fungsi dan peran majlis ta’lim, takmir
masjid dan TPQ (Fushilat). Yang terdiri dari 4 kegiatan dengan
capaian 70 %.
4. Meningkatkan pembinaan gerakan Keluarga Sakinah melalui majlis –
majlis ta’lim, sarasehan maupun lintas sektoral. Kebijakan ini meliputi
Program intensifikasi kwantitas dan kwalitas Gerakan Keluarga
Sakinah. Yang terdiri dari 6 kegiatan dengan prosentase 75 %.
5. Penciptaan silaturrahim dan komunikasi yang baik antar tokoh umat
beragama maupun dengan pemerintah.
Kebijakan ini meliputi program menciptakan kerukunan antar umat
beragama. Yang terdiri dari 4 kegiatan dengan pencapaian 75 %.
b. Aspek Pendukung
- Aspek Keuangan
Kegiatan Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil dalam tahun
anggaran 2011 dibiayai oleh DIPA NR dan dana operisonal KUA
- Keadaan SDM
Personal terkait langsung rutin :
a. 4 orang PNS ( 1 orang Penghulu / Kepala KUA dan 1
Penghulu dan 2 orang staf ).
b. 3 orang tenaga sukarelawan.
c. 17 orang Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N).
Personal terkait Koordinatif :
a. 4 orang Penyuluh Agama honorer
b. 3 orang pengurus Fushilat/TPQ
c. 1 orang PSPAI
d. 20 orang guru agama Depag.
e. 3 orang Pengurus MUI tingkat Kecamatan.
f. 3 orang Pengurus IPHI tingkat Kecamatan.
g. 3 Yayasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
- Sarana Prasarana
a. Sebuah Gedung KUA beserta barang mebelair.
b. Ruang Balai Nikah.
c. Seperangkat komputer.
d. Satu buah mesin ketik.
2.6 Microsoft Visual Basic 2005
Microsoft Visual Basic 2005 merupakan salah satu bagian dari Microsoft
Visual Studio 2005. Microsoft Visual Basic 2005 menggunakan bahasa BASIC
yang merupakan singkatan dari (Beginners All Purpose Symbolic Instruction
Code). Microsoft Visual Basic 2005 adalah bahasa pemrograman yang digunakan
untuk membuat program berbasis Windows. Microsoft Visual Basic 2005 sangat
mudah dipelajari dengan sintaks-sintaks yang jelas dan sederhana. selain itu para
programmer dapat mengembangkan dan menciptakan berbagai aplikasi dengan
mudah hal ini dikarenakan Microsoft Visual Basic 2005 yang memiliki GUI
(Graphical User Interface) yang mudah dikelola.
Visual Basic 2005 merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual
yang dibuat oleh Microsoft. Visual Basic 2005 merupakan bagian dari sebuah
suite aplikasi pemrograman bernama Visual Studio 2005. Suite aplikasi ini adalah
suite aplikasi paling mutakhir yang dibuat oleh Microsoft (Ramadhan, 2007).
Visual Basic 2005 sudah mendukung konsep pemrograman berorientasi objek
(Object Oriented Programming). Dalam Visual Basic 2005 akan dikenal konsep
objek, kelas (class), pewarisan (inheritance), namespace, dan lain-lain.
Program Visual Basic adalah bahasa pemprograman yang paling mudah
dikuasai oleh para pemula. Dalam program Visual Basic 2005 (disingkat VB
2005), menawarkan banyak kemudahan lagi dibandingkan versi-versi
sebelumnya, antara lain teknik pemrogram dapat dibuat lebih terstruktur dan
lebih banyak bantuan dalam pemrograman. Jauh lebih mudah untuk
menguasainya dibandingkan dengan versinya yang terdahulu, yaitu Visual Basic
Ada banyak perubahan dalam VB 2005 ini dibandingkan VB6, antara lain:
1. Bahasa pemprograman sekarang benar-benar bahasa berbasis objek
(Object Oriented Programming), sedangkan VB6 bukan bahasa berbasis
objek.
2. Aplikasi dan komponen yang ditulis di VB 2005 mempunyai akses penuh
ke Net Framework. Sedangkan di VB6 tidak dikenal atau tidak digunakan
Net Framework.
3. Semua aplikasi yang dibuat beroperasi dalam manajemen Common
Language Runtime (CLR).
Net Framework sendiri, yang sekarang sudah versi 2.0 adalah suatu
himpunan file-file pustaka yang telah terorganisir dan berguna sebagai fasilitas
untuk sistem dan aplikasi. Sehingga seorang programmer tidak perlu lagi
menghapal fungsi-fungsi Windows API untuk akses sistem, seperti di dalam
bahasa VB6 karena sudah diorganisir oleh Net FrameWork. Hampir semua fungsi
Windows API tersebut telah dijadikan object-object yang dapat dengan mudah
digunakan dan ditemukan oleh programmer VB 2005. Pemrograman berbasis
objek (OOP) sendiri adalah suatu pendekatan ke arah struktur pengembangan
aplikasi berdasarkan objek. Objek tersebut dapat berupa prosedur, event, ataupun
variable. Object satu dapat menjadi bawahan object lainnya berdasarkan susunan
fungsinya. Artinya suatu object terdepan terdiri atas beberapa object yang
memiliki tugas lebih sempit, dan antarobject dapat saling berinteraksi dalam
Contoh kode Visual Basic yang OOP adalah:
Dim Masukan as String= “Selamat Membaca”
Dim nilai as String = Strings.Left(Masukan, 3)
Objek Masukan bertipe string, yang isi text-nya adalah “Selamat
Membaca”. Kemudian pada baris berikutnya digunakan object Left untuk
memprosesnya. Object Left sendiri dapat diakses melalui object Strings. Hasil
proses object Left terhadap object Masukan, yaitu mengambil 3 karakter string
kirinya untuk kemudian hasil proses tersebut dimasukkan dalam object nilai yang
bertipe string pula.
Common Language Runtime (CLR) adalah suatu runtime lingkungan
yang memproses, melaksanakan, dan mengatur kode dasar Visual Basic. Mirip
dengan runtime Visual Basic tradisional, yaitu VBRUN300.dll atau
MSVBVM60.dll, tetapi kemampuannya saja lebih ditingkatkan sehingga jalannya
program yang dibuat lebih stabil dan penanganan kesalahan lebih baik dengan
tujuan supaya program dapat berjalan secara optimum.
Untuk Membuat suatu project pada Microsoft visual basic 2005 dapat
dilakukan dengan langkat sebagai berikut :
1. Klik tombol Start pada Windows taskbar.
2. Pilih menu program Microsoft visual studio 2005 > Microsoft Visual
Studio 2005.
3. Setelah itu akan muncul halaman Start Page seperti pada Gambar di
Gambar 2.1 Halaman Start Page
4. Pada halaman Start Page pilih create project maka akan muncul jendela
New Project seperti pada Gambar 2.2 di bawah ini.
Gambar 2.2 Jendela New Project
5. Ketika muncul jendela New Project, pilih Windows Application dan
2.6.1 Keunggulan Visual Basic 2005
Microsoft Visual Basic 2005 bahasa pemrograman yang dibangun secara
spesifik untuk developer pemula atau pengalaman yang ingin memperoleh
kehebatan peranti lunak pengembangan aplikasi. Berikut beberapa keunggulan
dari visual basic 2005 :
1. Visual Basic 2005 mengatasi semua masalah yang sulit di sekitar
pengembangan aplikasi berbasiskan Windows.
2. Windows from designer memungkinkan developer memperoleh aplikasi
desktop dalam waktu yang singkat.
3. Bagi developer, Visual Basic 2005 menyediakan model pemrograman
data akses ActiveX Data Object (ADO) yang sudah dikenal dan diminati,
ditambah dengan XML baru yang berbasis Microsoft ADO.NET. Dengan
ADO.NET, developer akan memperoleh akses ke komponen yang lebih
powerful, seperti control DataSet.
4. Visual Basic 2005 menghasilkan Visual Basic 2005 untuk web.
5. Mendukung pembangunan aplikasi client-server, terdistribusi, serta
berupa aplikasi yang berbasiskan Windows serta web.
6. NET Framework secara mendasar dibuat untuk dipasangkan dengan
Windows 2003 dengan keunggulan memonitor kelaiakan dari aplikasi
yang sedang berjalan, dan mengisolasi setiap aplikasi.
7. Developer dengan berbagai macam latar belakang dapat dengan segera
menguasai .NET karena kemudahan dan kemiripan kode yang
ditawarkannya.
maupun aplikasi web karena sudah tersedia wizard atau tool secara
khusus dengan fasilitas tambahan yang menarik. Tool canggih itu tidak
tersedia pada versi sebelumnya bahkan pada bahasa pemrograman lain.
9. Integrasi dengan sistem yang sudah ada sangat mudah, Net Framework
Com memungkinkan untuk berinteraksi dan dengan sistem yang sudah
ada menggunakan XML web services.
10.Mendukung lebih dari 20 bahasa pemrograman, NET Framework
mendukung integrasi lebih dari 20 bahasa pemrograman yang tidak
terbayang sebelumnya.
2.6.2 IDE Microsoft Visual Basic 2005
Antarmuka yang dimiliki oleh Visual Basic 2005 adalah antarmuka yang
berupa ruang kerja yang terpadu dan disebut IDE (Integrated Development
Environment). Antarmuka Visual Basic 2005 dapat diatur sesuai selera dan
kebutuhan pengguna. Namun, biasanya Visual Basic 2005 memiliki tampilan
antarmuka seperti Gambar 2.3.
1. Title bar yang menunjukkan nama project.
2. Menu bar adalah suatu menu yang terdiri dari 11 menu utama,
masing-masing memiliki sub menu dan perintah lengkap dengan shortcut key.
3. Tool bar adalah suatu baris menu yang mempunyai fungsi yang sama
pada setiap tool standar pada umumnya, seperti fungsi untuk menyimpan,
mengcopy, menambah projek baru, mengatur tampilan program dan
masih banyak lagi.
4. Toolbox, yang terdiri atas beberapa control yang akan kita masukkan ke
dalam form aplikasi kita. Kontrol-kontrol ini telah dikelompokkan
berdasarkan kegunaannya, misalnya Common Controls, Containers,
Dialogs, dan Printing.
5. Form adalah tempat yang berfungsi untuk merancang tampilan aplikasi
secara visual dengan menempatkan kontrol-kontrol yang diperlukan.
6. Solution Explorer, berguna untuk berpindah antar-file penyusun solution
kita, dalam rangka memasukkan kode-kode programnya dalam file-file
penyusun tersebut. File penyusun tersebut dapat berupa file form, file
modul, ataupun file class. Yang masing-masing punya kegunaan
tersendiri. Selain itu dengan Solution Explorer kita dapat dengan mudah
mengorganisasikan file-file tersebut. Misalnya dengan pengelompokan
fungsi ataupun jenis file ke dalam suatu folder karena dalam Solution
Explorer tersebut, kita dapat membuat folder dan memasukkan file-file ke
dalamnya.
7. Data Source berisi komponen-komponen yang dapat digunakan untuk
8. Properties, berguna untuk mengatur property object control, control form
ataupun kontrol-kontrol yang berasal dari toolbox. Dan sifat properties ini
adalah default dari control tersebut. Di dalam kode program yang kita
masukkan, nilai-nilai properties ini umumnya dapat kita ubah.
2.7 Database SQL Server 2005
Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data
relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa queri utamanya adalah
Transact-SQL yang merupakan implementasi dari Transact-SQL standar ANSI/ISO yang digunakan
oleh Microsoft dan Sybase.
Gambar 2.4 SQL Server 2005
Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis
data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang
dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar. Sebagai contoh, sebuah
website dapat menyimpan semua konten di database. Setiap kali pengunjung
2005 merupakan platform database dan analisis data untuk proses transaksi skala
besar online (OLTP), data warehousing, dan aplikasi e-commerce.Microsoft SQL
Server 2005 memperbaiki performa, kehandalan, ketersediaan, programabilitas,
dan kemudahan penggunaan SQL Server 2000. SQL Server 2005 mencakup
beberapa fitur baru yang membuatnya platform database yang sangat baik untuk
skala besar pengolahan transaksi online (OLTP), data warehousing, dan aplikasi
e-commerce. SQL Server 2005 mempunyai Featur sebagai berikut:
Gambar 2.5 Fitur SQL Server 2005
Microsoft SQL Server dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan
menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft
SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan
mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari
SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan
clustering. Pada versi sebelumnya, MS SQL Server 2000 terserang oleh cacing
komputer SQL Slammer yang mengakibatkan kelambatan akses Internet pada
2.8 Data Flow Diagram ( DFD )
Terdapat dua bentuk Data Flow Diagram, yaitu Diagram Alur Data Fisik,
dan Diagram Alur Data Logika. Diagram alur fisik lebih menekankan pada
bagaimana proses dari sistem diterapkan, sedangkan diagram alur data logika
lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat pada sistem.
1. Diagram Alur Data Fisik ( DADF )
DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada
(sistem yang lama). Penekanan dari DADF adalah bagaimana proses dari
sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk
proses manual.
2. Diagram Alur Data Logika ( DADL )
DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan
diusulkan (sistem yang baru). Untuk sistem komputerisasi, penggambaran
DADL hanya menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan
secara logika, biasanya proses-proses yang di gambarkan hanya
merupakan proses-proses secara computer saja.
Syarat-syarat pembuatan DFD adalah:
1. Pemberian namauntuk setiap komponen DFD.
2. Pemberian nomer pada komponen proses.
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat.
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit.
Kegunaan / fungsi dari Data Flow Diagram sendiri dapat dijelaskan pada
penjelasan dibawah ini :
1. DFD membantu para analis sistem meringkas informasi tentang sistem,
mengetahui hubungan antara sub-sub sistem, membantu perkembangan
aplikasi secara aplikatif.
2. DFD berfungsi sebagai alat komunikasi yangn baik antara pemakai dan
analis sistem.
3. DFD dapat menggambarkan sejumlah batasan otomasi untuk
pengembangan sistem.
Ada beberapa konsep alur data yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Konsep paket dari data (packet of data).
Bila dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang samaketujuan
yang sama, maka harus di gambarkan sebagai suatu alur data tunggal.
2. Konsep alur data menyebar (diverging data flow)
Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan dari alur data yang
sama darisumber yang sama ketujuan yang berbeda.
3. Konsep alur data mengumpul (coverging data flow)
Alur data yang mengumpul menunjukkan beberapa alur data yang berbeda
dari sumber datayang berbeda bergabung bersama-sama menuju tujuan
yang sama.
Panah yang bergerak dari penyimpanan berarti :penggunaan data paket
tunggal, paket kelompok dan lain-lain. Sedangkan panah yang bergarak ke
satu atau lebih paket yang dimasukkan ke penyimpanan sebagai bagian
dari paket lama, atau merupakan paket baru, atau satu atau lebih paket
dihapus, atau dipindahkan dari penympanan, atau merupan satu atau lebih
paket dimodifikasi atau berubah.
2.9 Entity Relationship Diagram ( ERD )
Entity Relationship Diagram atau biasa disingkat dengan ERD adalah
model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara file – file penyimpanan
( dalam DFD ). Karena itu, ERD berbeda dengan DFD ( Data Flow Diagram,
yang memodelkan fungsi sistem ), atau dengan STD (State Transition Diagram,
yang memodelkan sistem dari segi ketergantungan terhadap waktu ).
ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antara
entitas / tabel. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan
proses yang harus dilakukan. Dan dengan ERD pula kita mencoba menjawab
pertanyaan seperti: data apa yang kita perlukan? Bagaimana data yang satu
berhubungan dengan data yang lain?
ERD pertama kali dideskripsikan olek Peter Chen ( The Entity
relationship Model – to-ward a Unified of Data, March 1976 ). Dalam buku ini
Chen mencoba merumuskan dasar-dasar model. Setelah itu dikembangkan dan
dimodifikasi oleh Chen dan banyak pasar lain. Pada saat ini ERD dibuat sebagai
bagian dari perangkat lunak CASE yang juga melakukan modifikasi khusus (
versi CASE ), karena itu tidak ada bentuk tunggal dan standar dari ERD ( suatu
Entity adalah suatu obyek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan
pemakai, suatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan
dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pekerja, dan lain-lain. Seandainya x adalah
seorang pekerja maka x adalah isi dari pekerja, sedangkan jika y adalah seorang
pelanggan maka y adalah si pelanggan. Karena itu harus dibedakan antara entity
sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entity seperti x dan y dalam
contoh diatas.
Sebuah entity pasti memiliki sebuah elemen yang disebut atribut, dan
berfungsi mendeskripsikan karakter entity tersebut. Sebagai contoh atribut nama
pekerja dari entity pekerja. Dalam hal ini dalam setiap ERD biasanya terdapat
lebih dari satu atribut. Misalnya entity item mempunyai atribut deskripsi_item,
warna_item, dan ukuran_item. Isi atribut mempunyai suatu yang dapat
mengidentifikasikan isi entity satu dengan yang lain. Misalnya pekerja x
mempinyai nomer induk pegawai (NIP) yang berbeda dengan pekerja y. NIP
dalam hal ini berfungsi sebagai komponen pembeda, karena dalam suatu
organisasi kita seringkali menemukan nama_pekerja yang sama bagi lebih dari
satu pekerja.
Dalam ERD ada entity yang disebut sebagai entity lemah, yaitu entity
yang kehadirannya dalam suatu basis data tergantung pada kehadiran entity lain.
Misalnya jika dalam suatu perusahaan hanya ada transaksi jika ada palanggan,
seandainya jika tidak ada pelanggan maka tidak terjadi transaksi. Dalam hal ini
terhadap entity pelanggan, entity transaksi adalah entity lemah.
Biasanya entity yang tergantung pada entity lain tidak punya factor
dari entity yang lebih kuat. Dalam contoh diatas jika transaksi mempunyai atribut
tanggal_transaksi maka factor pembedanya adalah nomer_pelanggan yang juga
merupakan atribut pelanggan.
Pada sejumlah kasus ada entity yang tidak homogen, tetapi terdiri dari
sejumlah bagian. Misalnya pada contoh diatas, pelanggan terdiri dari atribut
nomer_pelanggan, nama_pelanggan, dan nilai_rekening, sedangkan pelanggan
terbagi menjadi perorangan, partner dan perusahaan.
Dalam kasus seperti ini semua jenis pelanggan di atas tergabung dalam
satu entity yang kita namakan pelanggan. Sebagai konsekuensi, tidak semua
atribut digunakan karena hanya atribut yang digunakan pada ketiga palanggan
tersebut yang dapat digunakan secara bersama-sama. Dalam contoh diatas
nama_partner hanya dapat digunakan pada jenis pelanggan_partner, bagi
pelanggan dengan tipe lain hal tersebut tidak digunakan. Dalam ERD,
perorangan, partner, dan perusahaan tersebut sebagai entity subtype ( subtype
entities ) sedangkan pelanggan disebut sebagai entity supertipe ( supertipe
entities).
Dalam hal ini, sebenarnya entity pelanggan berhubungan 1 ke 1 untuk
setiap entity subtype, dimana setiap entity subtype dalam satu saat adalah
eksklusif ketika hanya salah satu yang diperlukan. Bentuk lain dari kasus ini ialah
jika sejumlah pemakai computer dalam suatu perusahaan dikelompokkan dalam
kategori jenis computer yang digunakan.
Untuk kasus ini hubungan antara entity subtype dan entity supertipe tidak
ekslusif, dan disebut dengan generalisasi hirarki (generalization hierarchy),
yang sama (non-ekslusif). Bentuk ini dinamakan hubungan adalah
(is-a-relationship). Cara untuk mengecek hubungan ini adalah dengan mencoba
menentukan factor pembeda keempat entity ini, dalam hal ini, factor pembeda
yang sama yaitu nomer_pemakai. Hubungan seperti ini adalah salah satu
alternative selain hubungna menpunyai atau has-a-relationship.
Pada dasarnya ERD merupakan desain database dengan konsep top down.
Pembuatan model ini memerlukan komunikasi antarapemakai dan penganalisa
sistem untuk mengidentifikasi entity dan hubungan antara entity dalam lingkup
perancangan. Pada saat yang sama atribut dan hubungan tersebut juga
didukumentasikan. Pembuatan model ini menggunakan gabungan antara DFD
dan terutama DD sebagai sumber sedangkan PS dalam hal ini, tidaak terlalu
berperan.
Sebagai cacatan; ketika kita akan membuat pemodelan sebaiknya tidak
berorientasi pada seberapa jauh akurasi desain memodelkan dunia nyata tetapi
apakah desain tersebut sudah cukup akurat memodelkan kebutuhan pemakai
dalam lingkungannya.
Pengembangan ERD saat ini menjadi lebih mudah dengan digunakannya
perangkat lunak pembantu yang sudahtercakup dalam perangkat lunak seperti
IEW, IEF, DFET, accelerator, Design/I dan lain-lain. Selain itu disediakan
fasilitas gambar dan pembentukan diagram. Kebanyakan produk tersebut
diintegrasi dengan basis data rasional yang mendukung administrasi, pengguna
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisa yang kita gunakan untuk
membuat Sistem Informasi Pernikahan ini. Pada bab ini juga akan dijelaskan
mengenai desain database serta desain system juga.
3.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Sistem informasi ini nantinya hanya bias diakses oleh 3 user saja yaitu admin,
pegawai pendaftaran dan kepala KUA itu sendiri. Aplikasi ini tidak akan bisa
digunakan atau diakses oleh user lain yang tidak memiliki kepentingan atau hak
akses karena ketika user mengakses aplikasi ini maka secara otomatis user akan
dimintai username dan password untuk dapat mengaksesnya lebih lanjut.
Ketiga user tersebut tentu memiliki batasan – batasan tersendiri dalam mengakses
aplikasi ini. Berikut hal – hal apa saja yang bisa dilakukan oleh ketiga user :
1. Admin
Sebagai seorang admin, tentu saja user tersebut dapat mengakses semua fitur
/ menu – menu yang ada pada aplikasi ini. Mulai dari maintenance data (
insert, update, dan delete ), pencarian data, proses – proses pendaftaran,
2. Petugas Pendaftaran
Petugas pendaftaran memiliki hak akses terhadap menu – menu pendaftaran
yang ada pada aplikasi ini. Diantaranya yaitu menu pendaftaran nikah,
pendaftaran cerai / talak, dan pendaftaran rujuk.
3. Kepala KUA
Sedangkan seorang kepala KUA mempunyai hak akses yang terbatas yaitu
hanya bisa melakukan pencarian data dan melihat laporan saja. Hal tersebut
memang dikarenakan seorang Kepala KUA hanya memerlukan laporan
sebagai bahan pertanggung jawaban terhadap pimpinannya yang dalam hal
ini adalah pejabat terkait yang ada di kementrian agama serta acuan dalam
mengontrol dan memastikan bahwa proses yang ada pada KUA yang
dibawah pimpinannya berjalan dengan semestinya.
3.2 Analisis Proses Input dan Output
Masukan ( input ) dalam Sistem Informasi Pernikahan ini yaitu berupa data
pegawai, desa dan blanko. Selain itu inputan juga dilakukan pada proses pendaftaran,
baik itu pendaftaran nikah, pendaftaran talak / cerai, ataupun pendaftaran rujuk.
Dalam hal ini penginputan data – data tersebut dilakukan oleh user admin yang
memang mempunyai hak akses untuk itu. Serta petugas pendaftaran yang memiliki
Sedangkan keluaran ( output ) dari Sistem Informasi Pernikahan ini adalah
berupa data – data hasil inputan itu sendiri yang ditampilkan dalam bentuk data grid
( ringkasan table ) maupun berupa laporan agar memudahkan seorang Kepala KUA
dalam menjalankan tugas dan wewenangnya untuk mengontrol dan memastikan
kegiatan di KUA yang dipimpinnya berjalan sesuai dengan apa yang sudah
ditetapkan,
3.3 Desain Proses
Desain Proses menjelaskan tahapan proses secara umum ketika user
mengakses Sistem Informasi Pernikahan ini, yaitu mulai dari ketika user Login
sampai keluar dari aplikasi ( Logout ). Desain proses pada Sistem Informasi
Pernikahan ini dapat digambarkan dalam flowchart berikut ini :
3.4 Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui seorang
developer untuk menghasilkan suatu aplikasi / program yang sesuai dengan
kebutuhan sistem. Adapun beberapa tahapan dalam perancangan sistem yang
dilakukan adalah pembuatan Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship
Diagram (ERD) dan Struktur Basis Data yang digunakan dalam program aplikasi ini.
3.4.1 Sistem Flow
Sistem Flow merupakan bagan yang menunjukkan arus sistem secara
menyeluruh dimana disitu dijelaskan urutan prosedur - prosedur yang terdapat di
dalam system. Didalam sistem flow akan terlihat pengguna dari program aplikasi ini
serta table – table yang ada pada database yang dibutuhkan oleh aplikasi. Pengguna
aplikasi ini ada 3 user yaitu admin, pndaftaran, dan juga kepala. Sedangkan untuk
jumlah tabelnya ada 7 yang meliputi tbl_pegawai, tbl_desa, tbl_blanko, tbl_lokasi,
tbl_orang, tbl_hubungan, dan tbl_detail_hubungan. Adapun sistem flow yang dibuat
Sistem Flow Aplikasi
Gambar 3.2 System Flow Aplikasi
3.4.2 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram merupakan alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses
fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual
maupun komputerisasi. Dengan diagram ini dapat dirancang untuk menggambarkan
sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem dengan menggunakan DFD ini
diawali dengan masuknya arus data kedalam proses dan dihasilkan arus data yang
keluar dari proses. Setiap proses dilengkapi dengan penjelasan yang lengkap
mengenai identifikasi proses dan nama proses.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data
rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada
pemakai maupun pembuat program.
Pada DFD terdapat beberapa tingkatan, biasanya disebut dengan level, yang
dimulai dari context diagram, level 0, level 1, dan seterusnya. Context diagram
merupakan level paling awal dari sebuah DFD yang merupakan gambaran global
dari suatu sistem atau diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan
hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. DFD level 0 adalah dekomposisi dari
diagram context. Untuk memodelkan diagram level 0 dapat dilihat ketentuannya
sebagai berikut :
1. Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
2. Tentukan apa yang diberikan atau diterima masing-masing proses ke/dari
sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang
keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar
pada level berikutnya).
3. Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun
tujuan alur data.
Diagram level 1 merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Sedangkan
diagram level 2, 3, dan seterusnya merupakan dekomposisi dari level sebelumnya.
Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam
program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu.
Gambar di bawah ini akan menunjukkan / menggambarkan bagaimana alur
data detail hubungan data hubungan
data_blanko data_orang
data_lokasi
laporan_pemakaian_blanko_NTCR laporan_NR laporan_model_F2 laporan_model_F1
data_desa data_pegawai
0
Sistem Informasi Pernikahan
+
Pegawai
KUA Kepala
KUA
Gambar 3.3 Context Diagram
Context Diagram menggambarkan aliran data secara umum / dari level yang
paling atas. Pada Context Diagram tersebut terdapat satu proses utama yaitu Sistem
Informasi Pernikahan. Serta terdapat 5 masukan ( inputan ) dan 4 keluaran ( output )
dari proses tersebut. Terminator / entitas diluar sistem yang berhubungan dengan
sistem ada pegawai KUA dan kepala KUA itu sendiri.
Kemudian pada proses utama ( context digram ) tersebut dilakukan
decomposisi untuk membuat desain aliran data lebih detail lagi yang dinamakan dfd
level 0. Berikut ini dfd level 0 untuk Sistem Informasi Pernikahan Pada Kantor
data detail hubungan
Pada DFD level 0 diatas, aliran data terlihat lebih detail dibandingkan dengan
DFD level sebelumnya ( Context Diagram ). Sub proses pengelolaan data dapat di
dekomposisikan lagi menjadi DFD level 1, dan dapat digambarkan dan dijelaskan
[data_blanko]
Gambar 3.5 DFD level 1 Sub Proses Pengelolaan Data
Pade DFD level 1 sub proses pengelolaan data diatas dapat dilihat bahwa
pegawai KUA mengelola data pegawai, desa, lokasi dan blanko yang secara otomatis
data – data tersebut akan tersimpan ke dalam database dengan nama – nama table
sesuai dengan data yang dimasukkan.
Proses pendaftaran yang ada pada DFD level 0 juga dapat didekomposisi
menjadi DFD level 1. Gambar DFD level 1 untuk sub proses pendaftaran dapat
[data_detail_hubungan]
Gambar 3.6 DFD level 1 Sub Proses Pendaftaran
Gambar diatas merupakan DFD level satu padaa sub proses pendaftaran. Di
dalamnya terdapat tiga proses yang masing – masing adalah proses pendaftaran
nikah, pendaftaran talak / cerai, dan pendaftaran rujuk. Hasil dari proses pendaftaran
nikah nantinya akan digunakan untuk melakukan proses pendaftaran talak / cerai dan
rujuk yang ada pada Sistem Informasi Pernikahan ini.
Untuk DFD level satu sub proses cetak duplikat nikah dan cetak laporan bagi
kepala KUA dapat dilihat pada kedua gambar DFD level satu dibawah ini. Gambar
dibawah ini merupakan gambar terkhir dari desain sistem yang ada pada Sistem
[data_hubungan]
Gambar 3.7 DFD level 1 Sub Proses Cetak Duplikat Nikah
[data blanko]
Gambar 3.8 DFD level 1 Sub Proses Cetak Laporan
3.4.3 Entity Relationship Diagram ( ERD )
Perancangan basis data ini meliputi model data konseptual dan model data
fisik. Model data konseptual memodelkan struktur logis dari keseluruhan aplikasi
data, tidak tergantung pada perangkat lunak atau pertimbangan model struktur data.
Sedangkan model data fisik memodelkan struktur fisik dari database, dengan
struktur yang akan di gunakan. Hasil dari data model fisik merupakan hasil generate
dari data model konseptual.
a. CDM (Conceptual Data Model)
CDM (Conceptual Data Model) merupakan Model yang dibuat berdasarkan
anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan
entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu. Biasanya
direpresentasikan dalam bentuk Entity Relationship Diagram. Sehingga hubungan
antara entity dapat digambarkan secara jelas.
detail_hubungan
<pi> Variable characters (20) Variable characters (50)
<pi> Variable characters (20) Variable characters (50)
<pi> Variable characters (20) Variable characters (50)
<pi> Variable characters (20) Integer
<pi> Variable characters (20) Variable characters (50)
<pi> Variable characters (20) Variable characters (50)
<M>
b. PDM (Physical Data Model)
PDM (Physical Data Model) merupakan model yang menggunakan sejumlah
tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap
tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.
FK_DETAIL_H_DETAIL_HU_TBL_HUBU
3.4.4 Struktur table
Struktur database digunakan untuk menjelaskan secara rinci tabel – tabel apa saja
yang ada / digunakan pada aplikasi yang kita buat serta penjelasan – penjelasan lain dari
tabel – tabel tersebut.
Berikut ini dijelaskan struktur tabel dari Sistem Informasi Manufaktur yang kami
buat :
1. Master Pegawai
Nama File : tbl_pegawai
Fungsi : untuk menyimpan data pegawai
Primary Key : id_pegawai
Foreign Key : -
Field Tipe Data Lenght Keterangan
Id_pegawai Varchar 20 PK
Nama_pegawai Varchar 50 -
Nip Int -
Jabatan Varchar 20 -
Alamat Varchar 50 -
Kota Varchar 20 -
Kodepos Int -
Tempat_lahir Varchar 20 -
Tgl_lahir Datetime -
Telephone1 Int -
Telephone2 Int -
Surat_keputusan Varchar 20 -
Tabel 3.1 Tabel Master Pegawai
2. Master Orang
Nama File : tbl_orang
Foreign Key : -
Field Tipe Data Lenght Keterangan
Id_orang Varchar 20 PK
Nik Int -
Nama Varchar 50 -
Tempat_lahir Varchar 20 -
Tgl_lahir Datetime -
Jenis_kelamin Varchar 20 -
Alamat Varchar 50 -
Agama Varchar 20 -
Warganegara Varchar 20 -
Pendidikan_terakhir Varchar 20 -
Pekerjaan Varchar 20 -
Status perkawinan Varchar 20 -
Tabel 3.2 Tabel Master Orang
3. Master Desa
Nama File : tbl_desa
Fungsi : untuk menyimpan data desa
Primary Key : id_desa
Foreign Key : -
Field Tipe Data Lenght Keterangan
Id_desa Varchar 20 PK
Nama_desa Varchar 50 -
Tabel 3.3 Tabel Master desa
4. Master Blanko
Nama File : tbl_blanko
Primary Key : id_blanko
Foreign Key : -
Field Tipe Data Lenght Keterangan
Id_blanko Varchar 20 PK
Nama_blanko Varchar 50 - Kode_blanko Varchar 50 - Jumlah_blanko Int -
Tabel 3.4 Tabel Master Blanko
5. Master Lokasi
Nama File : tbl_lokasi
Fungsi : untuk menyimpan data lokasi
Primary Key : id_lokasi
Foreign Key : -
Field Tipe Data Lenght Keterangan
Id_lokasi Varchar 20 PK
Nama_lokasi Varchar 50 -
Tabel 3.5 Tabel Master lokasi
6. Proses Pendaftaran
Nama File : tbl_hubungan
Fungsi : untuk menyimpan data proses pendaftaran nikah
Primary Key : id_hubungan
Foreign Key : id_pegawai1 ( tbl_pegawai column id_pegawai )
Id_orang1 ( tbl_orang column id_orang )
Id_orang2 ( tbl_orang column id_orang )
Id_orang3 ( tbl_orang column id_orang )
Id_orang4 ( tbl_orang column id_orang )
Id_orang5 ( tbl_orang column id_orang )
Id_orang6 ( tbl_orang column id_orang )
Id_orang7 ( tbl_orang column id_orang )
Id_saksi1 ( tbl_orang column id_orang )
Id_saksi2 ( tbl_orang column id_orang )
Id_desa ( tbl_desa column id_desa )
Id_lokasi ( tbl_lokasi column id_lokasi )
Id_blanko ( tbl_blanko column id_blanko )
Field Tipe Data Lenght Keterangan
Id_hubungan Varchar 20 PK
Nomor Varchar 20 -
Nomor_akta Varchar 50 -
Tgl_periksa Datetime -
Tgl_nikah1 Datetime -
Tgl_nikah2 Varchar 50 -
Pukul Varchar 20 -
Id_orang1 Varchar 20 FK
Id_orang2 Varchar 20 FK
Nma_bkas_istri Varchar 20 -
Alamat_bkas_istri Varchar 50 -
Tgl_jadi_duda Datetime -
Bukti_cerai Varchar 50 -
Nama_instansi Varchar 50 -
Nomor_surat1 Varchar 20 -
Jumlah_istri Int -
Nama_istri Varchar 50 -
Pengadilan_pmbri_ijin Varchar 50 -
Nomor_surat2 Varchar 50 -
Hub_dia_sendiri Varchar 10 -
Hub_bkas_istri Varchar 10 -
Hub_istri_sekarang Varchar 10 - Prstjuan_calon_istri Varchar 20 -
Taklik_talak Varchar 20 -
Nama_pjbat Varchar 50 -
Nomor_surat3 Varchar 50 -
Instansi_pmbri_ktrngan Varchar 50 -
Nomor_surat4 Varchar 50 -
Prnkhan_ke Int -
Pmbri_dspensasi Varchar 50 -
Nomor_surat5 Varchar 50 -
Nma_pmbri_ijin Varchar 50 -
Hbungan_kluarga Varchar 20 -
Sebab Varchar 50 -
Nomor_surat6 Varchar 50 -
Id_orang3 Varchar 20 FK
Bin Varchar 50 -
Status_wali Varchar 20 -
Hubungan_wali Varchar 20 -
Maskawin Varchar 50 -
Pembayaran Varchar 20 -
Perjanjian_perkawinan Varchar 50 -
Tempat_nikah Varchar 50 -
Minta_taklik_talak Varchar 20 -
Id_pegawai1 Varchar 20 FK
Id_pegawai2 Varchar 20 FK
7. Detail Hubungan
Nama File : tbl_detail_hubungan
Fungsi : untuk menyimpan data detai hubungan (talak / cerai dan rujuk)
Primary Key : -
Foreign Key : id_hubungan ( tbl_hubungan column id_hubungan )
Field Tipe Data Lenght Keterangan
Id_hubungan Varchar 20 FK
Nomor Varchar 50 -
Nomor_buku Varchar 50 -
Tgl_periksa Datetime -
Tgl_rujuk1 Datetime -
Tgl_rujuk2 Varchar 50 -
Pengadilan_yang_menetapkan Varchar 50 -
Nomor_akta_cerai_talak Varchar 50 -
Tgl_talak Datetime -
Tempat_pencatatan_nikah Varchar 50 -
Nomor_surat Varchar 50 -
Pengadilan_yang_memutuskan Varchar 50 -
Nomor_putusan Varchar 50 -
Talak_ke Int -
Talak_pernah_dijatuhkan Varchar 50 -
Talak_sekarang Varchar 50 -
Waktu_talak Varchar 50 -
Jenis_talak Varchar 50 -
Sebab_talak Varchar 50 -
Tempat_nikah Varchar 50 -
Tgl_surat Datetime -
Keadaan_istri Varchar 20 -
iddah Varchar 20 -
BAB IV
IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana cara mengimplementasikan aplikasi
yang sudah dibuat. Sebelum dapat mengimplementasikan aplikasi maka ada 2
komponen utama yang harus dipersiapkan terlebih dahulu yaitu kebutuhan software
dan hardware.
4.1 Kebutuhan Hardware ( Perangkat Keras )
Perangkat keras yang dibutuhkan harus memenuhi persyaratan minimum
sebagai berikut :
a. Processor Dual Core atau lebih.
b. Memori minimal 1 GB RAM.
c. Harddisk minimal 20 GB.
d. Monitor VGA/SVGA resolusi 1024 x 768.
e. CD ROM, Keyboard, Mouse dan Printer.
4.2 Kebutuhan Software ( Perangkat Lunak )
Kebutuhan perangkat lunak dalam pembuatan aplikasi beserta perangkat
lunak pendukung perancangan aplikasi ini adalah sebagai berikut:
c. Microsoft Visual Basic 2005
d. Microsoft SQL Server 2005
e. Microsoft Visio 2007
4.3 Implementasi Sistem
Pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana cara mengimplementasikan
aplikasi yang sudah jadi. Berikut akan dijelaskan mengenai form – form yang terkait
dalam Sistem Informasi Pernikahan ini serta potongan script dari form terkait.
4.3.1 Form Login
Proses login merupakan tahapan awal apabila kita ingin mengakses Sistem
Informasi Manufaktur ini. Karena tidak semua orang bisa mengaksesnya maka
setiap user yang berhak memiliki username dan password yang sesuai untuk dapat
mengaksesnya. Proses login sendiri bertujuan untuk mengvalidasi user yang akan
mengakses aplikasi ini.
Berikut tampilan form login pada saat user mengakses Sistem Informasi
Pernikahan :
User dalam aplikasi ini hanya ada 3 orang, yaitu admin petugas pendaftaran,
dan kepala KUA saja. Artinya apabila ada orang lain yang tidak berhak mengakses
aplikasi ini, maka secara otomatis user tersebut tidak bisa menggunakan aplikasi ini
lebih lanjut.
Potongan script form login :
Public Class frmLogin
Dim admin As String = "admin"
Dim petugas As String = "pendaftaran"
Dim kepala As String = "kepala"
Private Sub LoadFormUtamaAdmin()
FormUtama.menuMaster.Visible = True
FormUtama.menuProses.Visible = True
FormUtama.menuLaporan.Visible = True
FormUtama.menuLogout.Visible = True
End Sub
Private Sub LoadFormUtamaPetugas()
FormUtama.menuMaster.Visible = False
FormUtama.menuProses.Visible = True
FormUtama.menuLaporan.Visible = False
FormUtama.menuLogout.Visible = True