i
BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARIAH KANTOR
CABANG SEMARANG TAHUN 2015
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH SEPTI ARIF KARUNIA NIM :20113032
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMIDAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
i
BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARIAH KANTOR
CABANG SEMARANG TAHUN 2015
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh GelarAhli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH SEPTI ARIF KARUNIA NIM : 20113032
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMIDAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh
direbut oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri.” (Ibu Kartini)
“Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah
dilaksanakan/diperbuatnya.” (Ali Bin Abi Thalib)
“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.”
(Ariestoteles)
Persembahan untuk:
Bapak Mahfud, Mama’ Arti, Suamiku Ade,
Adik-Adikku Danang dan Ham
Yang selalu mendoakan, mendukung
Dan mancintaiku
ABSTRAK
Karunia, Septi, Arif. 2016. Analisis Pekerjaan Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Bagian Financing Support Di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Semarang Tahun 2015. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan D3 Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. H. Alfred L MSI
Kata kunci: BRI Syariah KC Semarang, Analisis Pekerjaan, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Financing Support
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah adalah lembaga keuangan yang menggunakan prinsip syariah, artinya dalam operasionalnya tidak menggunakan riba. Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah setiap kantor cabang terdapat
beberapa Unit Kerja, salah satunya adalah Unit Kerja Financing Support. Dimana
dalam penelitian ini menjelaskan tentang struktur organisasi Unit Kerja Financing
Support, alur dokumen pembiayaan pada Unit Kerja Financing Support, serta Job Deskription dari masing-masing karyawan yang ada pada Unit Kerja Financing Support Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Semarang.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode Deskriptif. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Dari data yang didapatkan digunakan oleh penulis sebagai bahan analisis yang disesuaikan dengan konsep aplikasi pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC Semarang. Setelah dilakukan analisis kemudian di tarik kesimpulan dan memberikan saran-saran.
Maka hasil yang diperoleh adalah struktur orgaisasi unit kerja Financing Support BRI Syariah KC Semarang terdiri atas Financing Support Manajer,
Administrasi Pembiayan, Legal, Appraisal, Custody/Reporting, Penaksir Emas.
Alur dokumen Unit Kerja Financing Support mencakup seluruh bagian yang ada
di unit kerja Finacing Support. Sedangkan Job Deskription setiap bagian yang ada di Fiancing Support berbeda-beda tergantung dengan bagian masing-masing.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ( TA ) ini. Penulisan Tugas Akhir ini
dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan Jursan D3 Perbankan syariah
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. Saya menyadari bahwa
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai
pada tahap penyusunan Tugas Akhir ini, sangat sulit bagi saya untuk
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Bapak Drs. H. Alfred L MSI, selaku Ketua Jurusan D III Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan dosen pembimbing yang
telah menyediakan waktunya.
4. Pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC Semarang yang telah
membantu dalam memberikan data yang saya perlukan.
5. Orang tua, suami, dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan
berupa dukungan material dan moral.
6. Sahabatku Farda, Putri, Ratih, Anis yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Salatiga, 28 Juli 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……… i
LEMBAR PERSETUJUAN……… ii
LEMBAR PENGESAHAN………. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN………... iv
LEMBAR BEBAS PLAGIASI……… v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………... vi
ABSTRAK………..………... vii
KATA PENGANTAR ……….……… viii
DAFTAR ISI………. ix
DAFTAR TABEL……… xii
DAFTAR GAMBAR……… xiii
BAB I : PENDAHULUAN………... 1
A. Latar Belakang……… 1
B. Rumusan Masalah………... 5
C. Tujuan Penelitian………. 6
D. Kegunaan Penelitian……… 6
E. Metode Penelitian……… 7
F. Sistematika Penulisan………... 9
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA………. 11
A. Telaah Pustaka………. 11
B. Kerangka Teoritik……… 13
1. Manajemen Sumber Daya Manusia………... 13
a. Pengertian MSDM………... 13
b. Tujuan MSDM……… 15
c. Fungsi MSDM………. 17
2. Bank Syariah………. 20
a. Pengertian Bank Syariah………. 20
b. Prinsip-Prinsip Bank Syariah………... 22
c. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah……… 24
3. Financing Support………. 28
a. Pengertian Financing Support………. 28
b. Pengertian Struktur Organisasi……… 29
c. Kegiatan SDM Financing Support………... 31
d. Proses Pembiayaan………... 41
e. Syarat Non Administratif Pengajuan Pembiayaan…... 44
BAB III : LAPORAN OBJEK………... 47
A. Gambaran Umum………. 47
1. Sejarah BRI Syariah KC Semarang………. 47
2. Visi BRI Syariah………... 48
3. Misi BRI Syariah………. 48
4. Struktur Organisasi BRI Syariah KC Semarang………... 49
5. Produk-Produk BRI Syariah……… 50
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN………... 52
A. Struktur Organisasi FS BRIS KC Semarang………... 52
B. Alur/Proses Pekerjaan pada bagian FS BRIS KC Semarang…. 54
C. Job Discription Karyawan Bagian FS BRIS KC Semarang... 59
1. Financing Suppoer Manajer………. 59
2. Administrasi Pembiayaan (ADP)………. 64
3. Legal………. 69
4. Appraisal………... 74
5. Reporting/Custody………... 77
6. Penaksir Emas………... 82
BAB V : PENUTUP………... 86
A. Kesimpulan ………... 86
B. Saran………... 87
DAFTAR PUSTAKA………... 88
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Perbandingan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional………. 21
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.4 Struktur Organisasi BRI Syariah Kc Semarang Tahun 2015…... 49
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Financing Support BRI Syariah KC
Semarang 2015-Sekarang………. 53
Gambar 4.2 Bagan Alur/Proses Pembiayaan Pada Bagian Financing Support
BRI Syariah KC Semarang………... 54
1
Organisasi pada dasarnya merupakan kerjasama dua orang atau
lebih dalam rangka mencapai tujuan. Menurut Sutarto dalam Usman
(2009: 146) organisasi adalah kumpulan orang, proses pembagian kerja,
dan sistem kerja sama atau sistem sosial. Definisi yang dikemukakan
Sutarto menekankan kepada tiga hal yaitu (1) adanya kumpulan orang, (2)
ada proses pembagian kerja antara orang-orang tersebut, dan (3) ada
sistem kerjasama atau sistem sosial di antara orang-orang tersebut.
Dalam mencapai tujuannya, organisasi memerlukan berbagai
macam sumber daya. Mulai dari sumber daya manusia, peralatan, mesin,
keuangan, dan sumber daya informasi. Setiap sumber daya memiliki tugas
dan fungsinya masing-masing. Sebagai suatu sistem, sumber daya-sumber
daya tersebut akan berinteraksi dan saling bekerja sama sehingga tujuan
dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Sumber daya manusia sebagai salah satu sumber daya yang ada
dalam organisasi memegang peranan yang penting dalam keberhasilan
pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia menggunakan sumber
daya-sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi dalam rangka
ada artinya, jika sumber daya manusia yang menjalankannya tidak
berkualifikasi untuk mengerjakannya.
Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh laba
dan memajukan perusahaan. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
maka sebuah perusahaan harus melalui serangkaian proses, salah satunya
adalah proses manajerial. Menurut Wahyu (2013) Manajerial adalah
perpaduan seni dan ilmu, sebuah ilmu mengatur segala sesuatunya dengan
benar.
Yang bertugas untuk mengatur sember daya-sumber daya yang
ada dalam sebuah perusahaan adalah seorang manajer. Seorang manajer
harus melaksanakan sebuah kegiatan yang telah di rancanakan pada suatu
manajemen.
Manajemen merupakan sebuah kegiatan, pelaksanaanya disebut
manajing dan orang yang melakukannya disebut manajer. Individu yang menjadi manajer menangani tugas-tugas baru yang seluruhnya bersifat
“manajerial” yang penting di antaranya ialah menghentikan
kecenderungan untuk melaksanakan segala sesuatunya seorang diri saja.
Tugas-tugas operasional dilaksanakan melalui upaya-upaya kelompok
anggotanya. Pokoknya, tugas-tugas seorang manajer ialah memanfaatkan
usaha-usaha kelompok secara efektif. Walaupun demekian, para manajer
kegiantan manajing, biasanya mereka juga melaksanakan pekerjaan non-manajemen (Terry, 2003: 9).
Manajemen sumber daya manusia dimaksudkan agar setiap
pekerjaan dapat terselesaikan dengan efektif dan efisien. Dengan adanya
analisa pekerjaan maka setiap karyawan memiliki pedoman yang dapat
digunakan untuk tuntunan pada setiap aktifitas manajerial yang menjadi
tugas ataupun tanggung jawabnya. Dengan begitu tidak ada lagi Double Job ataupun istilah makan gaji buta karena setiap karyawan memiliki daftar uraian jabatan (DUJ) yang berisi tentang tugas-tugasnya.
Dalam Alquran Allah SWT berfirman:
105. dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Di dalam manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah
Kantor Cabang Semarang terdapat beberapa Unit Kerja, yaitu: Front
Office, Operasional, Marketing, Financing Support, dan Pembiayaan Mikro. Pada setiap Unit Kerja dikepalai oleh seorang manajer, kecuali
Unit Kerja Front Office yang dikepalai oleh Branch Ops Supervisor.
Setiap Unit kerja BRIS KC Semarang memiliki tugasnya
masing-masing. Dimana setiap karyawan memiliki Daftar Uraian Jabatan
(DUJ) yang dijadikan pedoman untuk melaksanakan kegiatan
masing-masing. Disamping itu seorang manajer berperan penting untuk
memberikan pengawasan dan juga penilaian terhadap kinerja setiap
karyawan yang ada pada Unit Kerja yang ditanggungnya.
Kelima Unit Kerja yang ada di BRIS KC Semarang memiliki
peran yang sangat penting, namun menurut peneliti ada satu unit kerja
yang kegiatan setiap karyawan yang ada didalamnya sangat penting karena
berhubungan langsung dengan dokumen calon nasabah, jaminan, dan akad
pembiayaan. Unit kerja yang dimaksud adalah Unit kerja Fianancing
Support.
Unit Kerja Fianancing Support dikepalai oleh Financing
Support Manajer (FSM), FSM membawahi 5 Bagian yaitu Administrasi
Dokumen Pembiayaan (ADP), Legal, Apprisal, Custody, dan Gadai.
Alasan yang paling mendasar peneliti ingin meneliti tentang
pekerjaan sumer daya manusia di bagian Financing Support yaitu, karena
setiap pekerjan karyawan bagian Financing Support berhubungan
langsung dengan bagian-bagian yang lain.
Bagian Financing Support sangat dibutuhkan output-nya untuk bagian pembiayaan/operasional guna melakukan pembiayaan kepada
nasabah/calon nasabah.
Dari uraian latar belakang diatas maka penulis memutuskan
untuk membuat penelitian tentang Analisis Pekerjaan dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia pada Bagian Financing Support di Bank Rakyat
Indonesia (BRI) Syariah KC Semarang tahun 2015.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis merumuskan permasalahan dalam
bentuk pertanyaan, sebagai berikut:
1. Bagaimana Struktur Organisasi pada bagian Financing Support (FS) di
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC Semarang?
2. Bagaimana alur/proses pekerjaan yang ada pada bagian Financing
Support (FS) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC Semarang? 3. Apa Job Discription dari setiap karyawan di bagian Financing Support
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui Struktur Organisasi pada bagian Financing Support (FS) di
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC. Semarang.
2. Mengetahui alur/proses pekerjaan yang ada pada bagian Financing
Support (FS) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC. Semarang.
3. Menganalisis Job Discription dari setiap karyawan di bagian Financing
Support (FS) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KC. Semarang.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi penulis sendiri, maupun para pembaca atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan
kemaslahatan keilmuan dalam lembaga keuangan syariah.
2. Manfaat bagi Pembaca
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode
penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah metode
penelitian yang melibatkan pengumpulan data untuk menguji hipotesis
yang berkaitan dengan status atau kondisi objek yang diteliti pada saat
dilakukan penelitian. Penelitian Deskriptif berusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasi apa yang ada (bisa mengenai kondisi atau hubungan yang
ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung,
akibat atau efek yang terjadi atau kecenderungan yang sedang
berlangsung). Data penelitian deskriptif dikumpulkan melalui survei
angket, wawancara, atau observasi (Sumanto, 2014: 179).
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Syariah yang terletak di Jl. Pandanaran 127 Semarang, Jawa Tengah
50249, Indonesia.
2. Jenis Data
Berdasarkan data yang diperlukan, dapat terbagi menjadi dua:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang di dapat langsung dari
b. Data Sekunder
Menurut Mudrajad data sekunder yaitu data yang telah
dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan
kepada masyarakat.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan studi pustaka.
a. Metode Observasi
Metode Observasi yaitu metode pengumpulan data dengan
cara mengadakan pengamatan langsung pada suatu objek yang
akan diteliti (Arikunto, 2002: 204).
b. Metode Wawancara
Metode wawancara yaitu metode untuk mendapatkan data
dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang
akan diteliti (Arikunto, 1993: 213).
c. Metode Studi Pustaka
Metode studi pustaka yaitu metode pengumpulan data
dengan cara membaca buku-buku yag bersangkutan dengan judul,
4. Analisis
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode
deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha memberikan suatu gambaran
atau kondisi mengenai suatu objek penelitian (Kuncoro, 2008: 8).
F. Sistematika Penulisan
Pada penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab. Yang mana setiap bab
saling berkaitan satu sama lain. Sistematika penulisan dalam penelitian ini
adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam Bab pendahuluan terdiri dari hal-hal yang berkaitan dan
berhubungan dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaann penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam Bab Tinjauan Pustaka akan menjelaskan pengertian-pengertian yang
bersifat teoritis. Sebagai dasar acuan dalam melakukan penelitian.
BAB III LAPORAN OBJEK
Pada Bab ini menggambarkan mengenai gambaran umum dan data-data
deskriptif. Gambaran umum ini menjelaskan tentang sejarah berdiri, visi
misi bank rakyat Indonesia syariah kc semarang, struktur organisasi dan
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada Bab ini akan menjelaskan struktur organisasi bagian financing
support pada bank rakyat Indonesia syariah kc semarang, alur pembiayaan,
dan tugas-tugas karyawan bagian financing support bank rakyat Indonesia
syariah kc Semarang.
BAB V PENUTUP
Bab penutup berisi hasil dari penelitian yang berwujud dalam bentuk
11 A. Telaah Pustaka
Berdasarkan dari beberapa penelitian yang membahas tentang
analisis pekerjaan dan manajemen sumber daya manusia diantaranya
disusun oleh saudari Putri Ananda yang berjudul “Pengaruh Analisis
Pekerjaan Dan Penempatan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Divisi Primary Care PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan” tahun 2015.
Penelitian tersebut membahas mengenai analisis pekerjaan dan
penempatan kerja PT. Kalbe Farma Tbk Cabang Medan, yang menjelaskan
mengenai pengertian analisis pekerjaan, bagaimana pengaruh analisis
pekerjaan terhadap prestasi kerja karyawan dan pengaruh penempatan
kerja terhadap prestasi kerja karyawan divisi primary care PT. Kalbe
Farma Cabang Medan.
Selanjutnya dari penelitian saudara Indra Wirawan yang berjudul
“Pengaruh Analisis Dan Struktur Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Serta Manajemen Karir Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Jember” tahun 2012. Penelitian ini menjelaskan tentang analisis pekerjaan
dan Struktur Organisasi di PT. PLN (Persero) berpengaruh dengan Kinerja
Karyawan dan manajemen karir serta kaitannya dengan pencapaian tujuan
organisasi.
Menurut Penelitian saudara Muhammad Nasir yang berjudul
“Manajemen Sumber Daya Manusia Di BMT Al-Ikhlas Yogyakarta”
tahun 2007. Penelitian ini menjelaskan tentang pengertian manajemen
sumber daya manusia dan pengelolaan sumber daya manusia di BMT
Al-Ikhlas Yogyakarta serta fungsi-fungsi dari manajemen sumber daya
manusia.
Dari penelitian diatas terdapat kesamaan pembahasan penelitian
yaitu sama-sama mengkaji tentang analisis pekerjaan dan manajemen
sumber daya manusia. Sedangkan perbedaan dari penelitian diatas adalah
pada lokasi penelitian atau studi kasusnya. Putri Ananda (2015) dalam
penelitiannya menjelaskan pengaruh analisis pekerjaan dan penempatan
kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Indra Wirawan (2012)
penelitiannya menjelaskan pengaruh analisis pekerjaan dan struktur
organisasi terhadap kinerja karyawan serta manajemen karir. Sedangkan
Muhammad Nasir (2007) dalam penelitiannya menjelaskan tentang
manjemen sumber daya manusia, dari pengertian hingga fungsi-fungsi
manajemen sumber daya manusia.
Pada penelitian ini menjelaskan tentang analisis pekerjaan dalam
manajemen sumber daya manusia pada bagian financing support di Bank
Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Semarang Tahun 2015.
Penelitian ini juga menjelaskan tentang struktur organisasi pada bagian
B. Kerangka Teoritik
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Dessler (2006: 5), definisi manajemen sumber
daya manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai dan
memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan
hubungan kerja karyawan, kesehatan, keamanan dan masalah
keadilan. Sedangkan menurut. Mondy (2008: 4) Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemanfaatan sejumlah
individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Konsekuensinya, para manajer di setiap tingkat harus melibatkan
diri mereka dengan Manajeman Sumber Daya Manusia.
Manajemen Sumber Daya Manusia juga menyangkut desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan,
pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
Manajemen Sumber Daya Manusia melibatkan semua keputusan
dan praktik manajeman yang memengaruhi secara langsung
sumber daya manusiannya.
Sedangkan menurut Marwansyah (2010: 3), manajemen
sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan
sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan
pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan
pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan,
keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.
Manajemen Sumber Daya Manusia sering disebut juga
dengan manajemen personalia. Manajemen personalia merupakan
proses manajemen yang diterapkan terhadap personalia yang ada di
organisasi. Menurut Flippo (1994: 5), manjemen personalia adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas
pengadaan tenaga kerja, pengembagan, kompensasi, integrasi,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya
manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan
masyarakat.
Sastrohadiwiryo (2002) menggunakan istilah manajemen
tenaga kerja sebagai pengganti manajemen sumber daya manusia.
Menurutnya, manajemen tenaga kerja merupakan pendayagunaan,
pembinaan, penganturan, pengurusan, pengembangan, unsur tenaga
kerja, baik yang berstatus sebagai buruh, karyawan, maupun
pegawai dengan segala kegiatannya dalam usaha mencapai hasil
guna dan daya yang sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan usaha
perorangan, badan usaha, perusahaan, lembaga, maupun instansi.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa manajeman sumber daya manusia adalah proses
terhadap sumber daya manusia dalam organisasi untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.
b. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Kebijakan apapun yang dirumuskan dan ditetapkan di
bidang sumber daya manusia dan langkah-langkah apapun yang
diambil dalam manajemen sumber daya manusia itu, kesemuannya
harus berkaitan dengan pencapaian berbagai jenis tujuan yang telah
ditetapkan untuk dicapai. Pada dasarnya berbagai tujuan tersebut
oleh Sofyandi (2008: 6) dapat dikategorikan pada empat jenis,
yaitu:
1) Tujuan Organisasional
Ditunjukan untuk dapat mengenali keberadaan
manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan
kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun
secara formal suatu department sumber daya manusia
diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun
demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap
kinerja karyawan. Department sumber daya manusia membantu
para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan
dengan sumber daya manusia.
2) Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi
organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika
manajemen sumber daya manusia memiliki criteria yang lebih
rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3) Tujuan Sosial
Ditujukan secara etis dan sosial merespon terhadap
kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat
melalui tindakan minimalisasi dampak negatif terhadap
organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber
dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan
hambatan-hambatan.
4) Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam
pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat
mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan
personal karyawan harus dipertimbangkan jika para karyawan
harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan
personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan
karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan
organisasi.
Jadi kesimpulannya, disinilah peranan manajemen
sumber daya manusia menjadi sangat penting. Karena
sasarannya tidak lagi terbatas pada menjamin kepatuhan para
kepegawaian, melainkan diarahkan kepada maksimalisasi
kontribusi yang mungkin diberikan oleh setiap orang kearah
tercapainya tujuan organisasi yang telah ditentukan
sebelumnya.
c. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari
manajemen umum yang memfokuskan diri pada sumber daya
manusia. Adapun fungsi manajemen sumber daya manusia sama
halnya seperti fungsi manajemen pada umumnya, seperti yang
dikemukakan oleh Flippo. Menurutnya, fungsi-fungsi manajemen
sumber daya manusia ada dua, yakni:
1) Fungsi Manajerial
Fungsi ini terdiri dari:
a) Perencanaan (Planning)
Perencanaan mempunyai arti penentuan mengenai
program tenaga kerja yang akan mendukung pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
b) Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi dibentuk dengan merancang struktur
hubungan yang mengaitkan antara pekerjaan, karyawan,
dan faktor-faktor fisik sehingga dapat terjalin kerjasama
c) Pengarahan (Directing)
Pengarahan terdiri dari fungsi staffing dan leading.
Fungsi staffing adalah menempatkan orang-orang dalam
struktur organisasi, sedangkan fungsi leading dilakukan pengarahan sumber daya manusia agar karyawan bekerja
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
d) Pengawasan (Controling)
Adanya fungsi manajerial yang mangatur
aktifitas-aktifitas agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
organisasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, bila
terjadi penyimpangan dapat diketahui dan segera dilakukan
perbaikan.
2) Fungsi Operasional
Fungsi ini terdiri dari:
a) Pengadaan (Procurement)
Usaha untuk memperoleh sejumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan perusahaan, terutama yang berhubungan
dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja, penarikan,
seleksi, orientasi dan penempatan.
b) Pengembangan (Development)
Usaha untuk meningkatkan keahlian karyawan
melalui program pendidikan dan latihan yang tepat agar
baik. Aktivitas ini penting dan akan terus berkembang
karena adanya perubahan teknologi, penyesuaian dan
meningkatnya kesulitan tugas manjer.
c) Kompensasi (Compesation)
Fungsi kompensasi diartikan sebagai usaha untuk
memberikan balas jasa atau imbalan yang memadai kepada
pegawi sesuai dengan kontribusi yang telah disumbangkan
kepada perusahaan atau organisasi.
Jadi kesimpulan berdasarkan uraian di atas yaitu manjeman
sumber daya manusia memiliki dua fungsi, diantaranya fungsi manajerial
dan fungsi operasional yang masing-masing terdiri dari mengatur,
merencanakan, pengorganisasian, memimpin serta mengendalikan
manusia yang merupakan asset penting bagi perusahaan. Sedangkan
sebagai fungsi operasional karyawan termasuk pengadaan, pengembangan,
kompensasi, intrgrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja.
Intinya pelaksanaan fungsi manajerial maupun fungsi
operasional itu pada dasarnya diarahkan agar disatu pihak kebutuhan dan
kepuasan karyawan dapat dipenuhi dan dilain pihak tujuan perusahaan pun
2. Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Menurut Kasmir (2000) dalam Gazali (2010: 134) dalam
pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan
yang kegiatan utamanya menerima simpanan. Kemudian bank juga
dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi
masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga
dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang,
atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.
Menurut Taswan (2010: 6) bank adalah suatu lembaga
yang beraktivitas sebagai penghimpun dana berupa giro, diposito
tabungan dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan dana
(surplus spending unit) kemudian menyalurkan kembali kepada
masyarakat yang membutuhkan dana (deficit spending unit)
melalui jasa penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya
meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. Adapun jenis bank
sendiri ada dua yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR).
Sistem yang digunakan oleh bank ada dua yaitu sistem
yang berdasarkan bunga dan sistem non bunga atau syariah. Bank
konvensional adalah bank yang dasar operasionalnya
dengan bank syariah. Bank syariah yang menurut Muhammad
(2002: 13) adalah bank yang dalam kegiatan operasionalnya tidak
mengandalkan bunga. Karena Islam menilai bahwa bunga bank
adalah riba yang mana riba diharamkan oleh Islam.
Menurut Kasmir (2004: 12) kegiatan bank meliputi tiga
kegiatan utama, yaitu:
1) Menghimpun Dana
2) Menyalurkan Dana
3) Memberi jasa Bank lainnya
Kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana adalah
kegiatan pokok bank. Sedangkan pemberian jasa bank hanyalah
merupakan pendukung dari kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana.
Tabel 2.2
Perbandingan Antara Bank Syariah dan Bank konvensional
BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL
1. Melakukan Investasi – investasi yang halal saja.
2. Berdasarkan prinsip bagi hasil,
jual beli atau sewa.
3. Profit dan oriented.
4. Hubungan dengan nasabah
1. Investasi yag halal dan haram
2. Memakai perangkat bunga
3. Profit oriented
4. Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk hubungan debitor.
dalam bentuk hubungan
kemitraan.
5. Penghimpunan dan penyaluran
dana harus sesuai dengan fatwa
Dewan Pengawas Syariah.
Sumber : Antonio 2001 : 34
b. Prinsip Prinsip Bank Syariah
Menurut Muhammad (2002: 85) Bank syariah memiliki 5
konsep utama yang menjadi dasar operasional, yaitu :
1) Prinsip Simpanan Murni ( al-wadi’ah )
Prinsip al wadiah sering juga disebut titipan merupakn prinsip yang hanya digunakan bank untuk produk simpanan.
Simpanan al wadiah tidak mendapatkan keuntungan bagi hasil
ataupun margin, al wadiah hanya menerapkan bonus dari Bank.
2) Kerjasama ( Syirkah )
Konsep ini meliputi tata cara pembagian hasil usaha
antara shahibul maal (penyedia dana) dengan mudharib
(pengelola dana). Nisbah bagi hasil ini dapat terjadi antara bank
dengan penyimpanan dana, maupun antara bank dengan
nasabah penerima dana. Prinsip ini memiliki bentuk produk
yaitu Mudharabah dan Musyarakah. Lebih jauh prinsip
mudharabah dapat dipergunakan sebagai dasar baik untuk
pembiayaan, sedangkan musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan.
3) Prinsip Jual Beli (at-Tijarah)
Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menjelaskan
bagaimana penerapan konsep jual beli, dimana bank akan
membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau
mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian
barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang
tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli
ditambah keuntungan (margin).
4) Prinsip Sewa ( al-Ijarah )
Prinsip ini terbagi menjadi dua jenis : (1) Ijarah, sewa murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk
lainnya (operating lease). Dalam teknis perbankan, bank dapat
membeli peralatan (equipment) yang dibutuhkan nasabah
kemudian menyewakan dalam waktu yang telah disepakati
kepada nasabah. (2) Ba’I al takjiri atau Ijarah Al Muntahiya bit Tamlik merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir
5) Prinsip jasa/fee (al-Ajr walumullah)
Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan
yang diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip
ini antara lain Bank Garansi, Kliring, Inkaso, Jasa Transfer, dll.
Secara syari’ah prinsip ini didasarkan pada konsep-konsep al Ajr walumullah.
c. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah
1) Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah
Salah Satu Bank Umun Syariah Di Indonesia adalah
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah. Awal mula berdirinya
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah atau yang sering kita
sebut dengan BRIS adalah Berawal dari akuisisi Bank Jasa
Arta oleh Bank Rakyat Indonesia pada tanggal 19 Desember
2007 dan kemudian diikuti dengan perolehan izin dari Bank
Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha Bank Jasa Arta
dari bank umum konvesional menjadi bank umum yang
menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pada
tanggal 16 Oktober 2008, maka lahirlah Bank umum syariah
yang diberi nama PT Bank Syariah BRI (yang kemudian
disebut dengan nama BRISyariah) pada tanggal 17 November
2008. Nama BRISyariah dipilih untuk menggambarkan secara
langsung hubungan Bank dengan PT Bank Rakyat Indonesia
yang merupakan salah satu Bank terbesar di Indonesia.
BRI Syariah merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat
Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan
masyarakat Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip
syariah. Pada tanggal 19 Desember 2008, telah
ditandatangani akta pemisahan unit usaha syariah.
Penandatanganan akta pemisahan telah dilakukan oleh Bp.
Sofyan Basir selaku Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia
dan Bp. Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama BRISyariah,
sebagaimana akta pemisahan No. 27 tanggal 19 Desember 2008
dibuat di hadapan notaris Fathiah Helmi SH di Jakarta.
Peleburan unit usaha syariah Bank Rakyat Indonesia ke dalam
BRISyariah ini berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.
Setelah peleburan, total aset BRISyariah mencapai Rp
1.466.664.279.742,-.
2) Jenis Produk
Jenis-Jenis produk yang ada di BRIS antara lain:
a) Produk Penghimpunan Dana,
(1) Tabungan BRI Syariah iB
Produk tabungan BRIS Syariah memberikan
kemudahan bagi nasabahnya dalam melakukan
transaksi perbankan. Tabungan ini ditujukan bagi
(2) Tabungnan Haji BRI Syariah iB
Layanan ini ditujukan bagi masyarakat yang ingin
meningkatkan ibadah dan menunaikannya di tanah suci.
Dengan meluncurkan produk tabungan haji ini,
diharapkan masyarakat yang ingin menunaikan ibadah
haji akan lebih mudah dalam menyimpan dananya.
(3) Tabungan Impian Syariah iB
Tabungan ini merupakan salah satu layanan dari BRI
Syariah untuk mewujudkan impian nasabahnya dengan
terencana Prinsip Tabungan Impian Syariah adalah bagi
hasil.
(4) Giro BRI Syariah iB
Produk ini merupakan layanan untuk memudahkan
pengelolaan usaha atau bisnis dengan prinsip wadi’ah yad dhamanah, dimana penarikan dapat dilakukan
kapan saja menggunakan Cek/Bilyet Giro. Dengan
produk ini, nasabah mendapatkan fasilitas transaksi
online real time, diseluruh kantor BRI Syariah. Selalin
itu, nasabah juga mendapatkan laporan rutin setiap
(5) Deposito BRI Syariah iB
Produk ini merupakan layanan kepada nasabah yang
akan melakukan investasi berjangka dalam bentuk mata
uang tertentu. Dana simpanan dari deposan akan
dikelola menggunakan prinsip-prinsip syariah. Deposan
akan mendapatkan fasilitas berupa Automatic Roll Over
dan Bilyet Deposito.
b) Produk Pembiayaan:
(1) Pembiayaan Pengurusan Ibadah Haji BRI Syariah iB
Produk ini merupakan layanan kepada masyarakat
dalam bentuk pinjaman (qardh) untuk memperoleh
nomor porsi pelaksanaan ibadah haji. Pengembalian
pinjaman ini sangat ringan, begitu pula dengan jasa
pengurusan dan jangka waktu pengembalian pinjaman
yang cukup fleksibel. Dengan fasilitas ini, diharapkan
nasabah dapat lebih leluasa dalam menjalankan ibadah
haji.
(2) Gadai BRI Syariah iB
Produk ini merupakan pilihan yang tepat serta penuh
dengan manfaat bagi masyarakat. Dengan layanan
produk gadai ini, diharapkan dapat memenuhi
memberikan solusi dengan cepat. Prisip pengelolaan
gadai juga dilakukan dengan prinsip-prinsip syariah.
(3) KKB BRIS Syariah iB
Fasilitas kredit ini ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan bermotor.
Skema pembiayaan dilakukan dengan prinsip jual beli
(Murabahah), dengan keuantungan berdasarkan
kesepakatan antara pihak bank dan nasabah, second,
maupun pengalihan pembiayaan dari lembaga lain (take
over).
(4) KPR BRI Syariah iB
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah
tinggal yang dilakukan dengan prinsip jual beli
(Murabahah). Dengan fasilitas ini, diharapkan
masyarakat sudah tidak lagi kesulitan dalam
memperoleh rumah tinggal.
3. Financing Support
a. Pengertian Financing Support
Financing atau pembiayaan menurut M. Syafii Antonio (2001: 160) adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.
Indonesia (KBBI) berarti (1) orang yang mendukung;
(2) penyokong; pembantu; penunjang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa financing support adalah
orang yang mendukung ataupun membantu adanya pemberian
fasilitas dana untuk pihak-pihak deficit unit, dalam hal ini yaitu
orang-orang yang mengelola data-data yang berhubungan dengan
pemberian pembiayaan.
b. Pengertian Struktur Organisasi
Menurut Azam (2013) Struktur organisasi adalah susunan
komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur
organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang
berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain dari pada
itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi
pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur
organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan
keputusan dan ukuran satuan kerja.
Adapun faktor-faktor utama yang
1) Strategi Organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi akan
menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran
komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan
bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi,
sehingga bila strategi berubah maka
struktur organisasi juga berubah.
2) Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang
digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan
membedakan bentuk struktur organisasi, sebagai
contoh perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi
industri massal akan memerlukan tingkat standarisasi dan
spesialisasi yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan
industri pakaian jadi yang mengutamakan perubahan mode.
3) Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam
organisasi. Kemampuan mereka untuk bekerjasama
harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.
Kebutuhan manajer dalam pembuatan keputusan juga akan
mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan
di antara satuan-satuan kerja pada rancangan struktur
organisasi seperti pelanggan, supplier dan
sebagainya perlu dipertimbangkan dalam
4) Ukuran organisasi besarnya organisasi secara keseluruhan
maupun satuan-satuan kerjanya akan sangat
mempengaruhi struktur organisasi akan semakin
kompleks dan harus dipilih bentuk struktur yang tepat.
Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:
1) Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi
tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian
kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan
kerja (departementalisasi).
2) Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang
digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan
seperti yang direncanakan.
3) Koordinasi kegiatan menunjukkan prosedur-prosedur yang
mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan dalam organisasi.
4) Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan yang menunjukan
lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan.
5) Ukuran satuan kerja menunjukan jumlah karyawan dalam
suatu kelompok kerja.
c. Kegiatan Sumber Daya Manusia Bagian Financing Support
Adapun kegiatan sumber daya manusia yang ada di bagian unit kerja
1) Financing Support Manajer (FSM)
a) Melakukan supervisi terhadap unit-unit kerja di Financing Support
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sesuai SLA.
b) Memastikan proses penilaian jaminan telah sesuai dengan ketentuan dan
prosedur yang telah ditetapkan.
c) Memastikan proses pengikatan pembiayaan dan jaminan telah sesuai
dengan syarat dan ketentuan yang berlaku serta memberikan
perlindungan yang maksimal bagi Bank.
d) Memastikan proses penerbitan penyediaan fasilitas dan
pencairan/realisasi pembiayaan telah sesuai dengan syarat dan ketentuan
yang berlaku.
e) Mengelola pelaporan mengenai dokumentasi penyimpanan jaminan
dan dokumen-dokumen pembiayaan.
f) Memastikan seluruh pelaporan ke Bank Indonesia ataupun eksternal
lainnya telah terkirim dengan benar dan lengkap.
g) Memastikan seluruh pelaporan ke pihak internal & eksternal telah
terkirim dengan benar dan lengkap.
h) Memastikan bahwa seluruh data pembiayaan telah dilakukan pengolahan
telah lengkap, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
i) Bertanggung jawab dalam menyampaikan supporting data secara akurat
dan tepat kepada pihak Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) maupun
eksternal dan Menindak lanjuti hasil temuan-temuan dari Satuan Kerja
j) Memberikan masukan kepada Financing Review & Support Group Head
maupun Unit Bisnis berkaitan dengan aktivitas di Financing Support. k) Bertanggung jawab untuk menyelaraskan unit-unit kerja yang berada
dibawahnya untuk mencapai tujuan dengan efektif dan melakukan
pembagian kerja yang jelas pada unit-unit kerja bawahnya, memberikan
sasaran kerja yang harus dicapai bagi setiap unit kerja.
l) Melakukan koordinasi internal dan eksternal perusahaan khususnya yang
terkait dengan Kantor Cabang yang menjadi tanggung jawabnya.
m) Melakukan sosialisasidan pelaksanaan Mini Banking T24 kepada jajaran
operasi dibawah supervisinya maupun pihak-pihak terkait dalam rangka
implementasi setiap layanan operasional di cabang.
n) Membentuk Team Work yang solid dan komunikasi yang efektif di
cabang serta mengusulkan pengembangan karier dan pelatihan yang
dibutuhkan oleh staf operasi di cabang.
2) Administrasi Pembiayaan (ADP)
a) Melakukan proses penyediaan dan pencairan/realisasi pembiayaan
memastikan telah sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,
membuat cheklist berdasarkan format standar yang berlaku sebelum dilakukan proses realisasi pembiayaan, memeriksa kembali kebenaran
penyusunan dokumen ke dalam file pembiayaan, memeriksa
kelengkapan file dokumen nasabah sebelum dilakukan penyimpanan.
b) Melakukan pengadministrasian pengkinian dokumen-dokumen nasabah
c) Mengkoordinasikan dengan A/O untuk pembayaran penutupan asuransi.
d) Melakukan penutupan asuransi dan melakukan perpanjangan asuransi
yang telah jatuh tempo atas agunan nasabah.
e) Melakukan monitoring atas cover note asuransi dan mengkoordinasikan
dengan perusahaan Asuransi yang bersangkutan, melakukan dan
monitoring klaim dan refund asuransi nasabah pembiayaan dan mengkoordinasikan dengan perusahaan Asuransi.
f) Membuat dan memonitor laporan secara berkala mengenai :
(1) Asuransi dan jaminan yang telah jatuh tempo.
(2) Polis asuransi yang belum diserahkan (cover note asuransi).
(3) Jaminan yang belum diserahkan oleh pihak Dealer (cover note Dealer).
(4) Dokumen nasabah dan persyaratan yang belum terpenuhi (TBO).
(5) Premi yang belum dibayarkan oleh nasabah.
g) Membuat instruksi pemindahbukuan biaya premi asuransi, notaris, dan
appraisal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
h) Monitoring Deklarasi Bagi Hasil.
i) Pelaporan Restrukturisasi dan Staf Loan tiap bulan.
j) Memastikan bahwa nasabah yang telah lunas pembiayaannya dan akan
menarik jaminannya sudah tidak memiliki kewajiban biaya-biaya terkait
fasilitas pembiayaannya.
k) Membuat instruksi pendebetan rekening nasabah untuk pelunasan
Account Officer dengan memastikan sebelumnya bahwa nasabah telah melunasi seluruh biaya-biaya yang terkait dengan fasilitas pembiayaan.
3) Legal
a) Membuat Analisa Yuridis (Legal Review) atas permintaan Unit Bisnis
terhadap dokumen-dokumen legalitas dan agunan calon nasabah-
nasabah pembiayaan :
(1) Aspek hukum atas kewenangan calon nasabah badan usaha baik
yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum (a.l PT,
Koperasi, Yayasan, Firma, CV, perkumpulan) sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Aspek hukum atas agunan pembiayaan yang akan diserahkan sebagai
jaminan pembiayaan.
b) Membuat Analisa Yuridis (Legal Review) atas permintaan
AO/Reviewer/Komite Pembiayaan terhadap Perjanjian Kerjasama (PKS), Surat Perintah Kerja (SKP) atau dokumen-dokumen hukum lainnya
terkait usulan pembiayaan, melakukan pemeriksaan kelengkapan
dokumen legalitas calon nasabah pembiayaan dan atau penjamin serta
dokumen agunan calon nasabah pembiayaan yang telah disetujui oleh
Komite Pembiayaan sebelum dilakukan penandatanganan akad
pembiayaan dan jaminan.
d) Mempersiapkan draft akad pembiayaan sesuai dengan hasil keputusan Komite Pembiayaan.
e) Melakukan koordinasi dengan Notaris/PPAT dalam rangka proses
persiapan, pelaksanaan dan penyerahan dokumen-dokumen
penandatanganan akad notariil.
f) Mendampingi Account Officer maupun pejabat yang ditunjuk dalam
proses penandatangan akad pembiayaan dihadapan Notaris/PPAT, serta
menjadi saksi dalam penandatanganan akad pembiayaan dan jaminan
baik di bawah tangan maupun notariil.
g) Membuat laporan tertulis tentang pelaksanaan akad pembiayaan dan
jaminan setiap bulannya.
h) Melakukan monitoring cover note Notaris dan membuat laporan cover note notaris.
i) Menerima salinan akad pembiayaan notariil dari notaris serta melakukan
pemeriksaan atas akad-akad tersebut tentang kesesuaiannya dengan
struktur fasilitas yang diterima oleh nasabah berdasarkan Memorandum
Usulan Pembiayaan dan Surat Persetujuan Prinsip Pembiayaan (SP3).
Menyerahkan salinan akad pembiayaan dan atau jaminan kepada
nasabah melalui Account Manager serta mengadministrasikannya
j) Melakukan pemeriksaan dan verifikasi atas dokumen agunan yang diserahkan oleh pihak Perusahaan/Mitra/Dealer/Developer/Notaris dan
Melakukan monitoring terhadap Notaris Rekanan dalam hal penyelesaian
akad pembiayaan dan jaminan dan melakukan evaluasi atas
kelangsungan kerjasama dengan notaris rekanan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
k) Memberikan masukan kepada Unit Bisnis mengenai aspek-aspek hukum
atas peraturan perundang-undangan yang baru disahkan dan/atau yang
sudah ada dan Menjalankan tugas-tugas yang diberikan atasan.
4) Appraisal
a) Melakukan Survey, verifikasi dan investigasi nasabah dan menuangkan
kedalam sebuah hasil laporan / report.
b) Memastikan atas kewajaran nilai atas aset yang diagunkan didukung
dengan ketepatan verifikasi lokasi dan pemilik aset yang akan
diagunkan.
c) Memberikan support bisnis dengan proses penilaian sesusai SLA yang
telah ditentukan.
d) Melakukan review terhadap laporan penilaian jaminan yang dilakukan
oleh pihak independent rekanan.
e) Melakukan retaksasi jaminan yang telah jatuh tempo dan dengan status
kolektibilitas 2 sampai dengan 5.
5) Custody/ Reporting
a) Membuat laporan pembiayaan untuk kepentingan intern maupun pihak
luar (BI), Membuat laporan kolektibilitas nasabah, Membuat laporan
nominatif untuk pembiayaan komersial dan consumer, membuat laporan
konsolidasi kantor pusat dan cabang secara berkala.
b) Membuat, mengelola dan mengirimkan Laporan pembiayaan kepada
Bank Indonesia: Membuat pelaporan pembiayaan nasabah.
c) Melakukan BI cheking yang diajukan oleh A/O: (1) Pencatatan Permohonan BI Checking. (2) Entry Data BI Checking nasabah.
(3) Pencetakan BI Checking nasabah.
d) Membuat laporan internal yang dibutuhkan Kantor Pusat, menyediakan
laporan untuk kebutuhan pihak Audit external, Menyediakan dan
menyampaikan laporan lainnya yang dibutuhkan.
e) Bertanggung jawab terhadap penyimpanan dan pengelolaan
dokumen-dokumen nasabah :
(1) Memeriksa kelengkapan file dokumen hukum dan jaminan nasabah
sebelum dilakukan penyimpanan.
(2) Melakukan penyimpanan dokumen hukum dan jaminan ke dalam
f) Menerima fisik dokumen jaminan dari legal dan melakukan penyimpanan fisik dokumen jaminan ke dalam khasanah. (kecuali emas pada layanan
gadai).
g) Menyusun file pembiayaan sesuai dengan urutan dan per kelompok/Group
nasabah per cabang. Membuat data master untuk penyimpanan file pembiayaan nasabah kedalam program komputer.
h) Melakukan kontrol terhadap keluar-masuknya dokumen nasabah:
(1) Pencatatan peminjaman dokumen nasabah yang dilakukan oleh
Accout Officer maupun pihak terkait lainya.
(2) Melayani dan melakukan proses penukaran, perpanjangan, perubahan
dan pengambilan agunan atas permintaan dari Financing
Administartion sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3) Membuat tanda terima penukaran, perpanjangan, perubahan,
pengambilan agunan nasabah.
(4) Membuat data master mengenai keluar masuk dokumen nasabah di dalam komputer.
(5) Mengadministrasikan permohonan pengeluaran dokumen hukum dan
jaminan.
i) Melakukan pencatatan, pemisahan dan penyimpanan untuk dokumen
hukum yang telah lunas.
j) Melakukan pemeriksaan dan verifikasi atas dokumen agunan yang
diserahkan oleh pihak Perusahaan/Mitra/Dealer/Developer/Notaris.
(1) Laporan dokumen agunan yang disimpan di dalam khasanah.
(2) Laporan fisik agunan yang disimpan di dalam khasanah (khusus
jaminan emas).
(3) Laporan dokumen hukum yang disimpan dalam lemari besi.
dan memproses penukaran, perpanjangan, perubahan dan pengambilan
agunan dengan :
(1) Memastikan permohonan pengeluaran jaminan nasabah sudah
ditandatangani oleh AO dan disetujui oleh pejabat yang berwenang
dengan disertai bukti persetujuan dan atau pelunasan fasilitas
pembiayaan.
(2) Membuat tanda terima penukaran, perpanjangan, perubahan,
pengambilan agunan nasabah.
(3) Mengadministrasikan tanda terima dan dokumen-dokumen
pendukungnya.
6) Gadai
a) Melayani nasabah pembiayaan gadai dengan melakukan taksasi
emas sesuai ketentuan yang berlaku dan professional.
b) Melakukan verifikasi pengisian data nasabah dalam Aplikasi Gadai
Syariah (AGS) dengan kartu identitas yang masih berlaku.
c) Memastikan keakuratan dan keaslian barang jaminan hasil taksasi
d) Meng-input data ke system SYIAR dan mengadministrasikannya serta menerbitkan Sertifikat Gadai Syariah (SGS) serta
mengadministrasikannya.
e) Bertanggung jawab sebagai komite pembiayaan gadai dan
pembiayaan lainnya yang beragunan emas.
f) Bertanggung jawab terhadap penetapan kualitas agunan emas
sesuai ketentuan limit BWPP yang berlaku.
g) Bertanggung jawab atas keamanan dan keutuhan barang jaminan
yang telah ditaksirnya sebelum diserahkan ke pejabat Operasi Unit
Kerja untuk disimpan.
h) Memastikan seluruh alat kerja berfungsi dengan baik, secara
berkala melakukan penggantian air uji atau pemeliharaan air uji
agar taksiran tetap berfungsi dengan baik dan akurat.
i) Menyimpan dan mengadministrasikan salinan SGS menurut
golongan pembiayaan/bulan secara aman dan tertib.
d. Proses Pembiayaan
Dalam mengajukan pembiayaan tentunya memiliki proses- proses
tertentu sesuai dengan kebijakan masing-masing bank atau instansi keuangan
Ada beberapa tahapan dalam proses pembiayaan:
1) Inisiasi
Inisiasi merupakan tahapan awal dalam menentukan persyaratan atau tipe
atau kriteria calon nasabah pembiayaan sehingga sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan oleh pihak bank. Dalam inisiasi ini terdapat 3 hal yakni:
a) Solisitasi
Ialah proses dimana pihak bank mencari calon nasabah yang sesuai
dengan kriteria kebijakan bank tersebut. Tahapannya yakni dengan
cara menetapkan pasar yang dituju, bisnis yang dituju (misalnya
pemberian pembiayaan ke PNS, Karyawan dll.), penetapan nasabah
yang di biayai.
b) Evaluasi
Ialah proses penilaian atau pengumpulan data pihak nasabah yang
dilakukan oleh pihak bank dalam pembiayaan yang telah diberikan
kepadanya. Biyasanya pihak bank berkujung ke nasabah, dengan
membuat laporan kunjungan ke nasabah, melakukan pengupulan
data-data (surat permohonan, data-data lengkap seperti (KTP, KK, NPWP, no
Rekening, surat keterangan gaji, jaminan, proposal usaha yang
dibiayai, proyeksi aliran kas usaha), kemudian data akan dimasukkan
ke file pembiayaan dan dilakukan tahapan pengidentifikasian
tahapan Evaluasi lanjutan dengan mengevaluasi kelayakan usha yang
akan dibiayai, tujuan usaha, latarbelakang nasabah, jaminan dan
checking.
c) Approval
Dalam proses approval merupakan lanjutan dari tahapan evaluasi
dimana pada tahap ini Account Officer memprentasikan usulan
pembiayaan di depan komite pembiayaan. Dimana akan ditetapkan nya
usulan pembiayaan yakni diterima atau ditolak, jika ditolak
berkas-berkas yang telah di masukkan kepada pihak bank akan dikembalikan
semuanya, namun jika diterima maka surat atau berkas akan langsung
di tandatangani pihak bank dan bank aakan memberi offering later
yaitu dokumen yang menyatakan komitmen bank akan memiayai
usaha nasabah.
2) Dokumentasi
Pada tahap ini merupakan tahapan kedua yakni setelah pihak bank
menetapkan pihak nasabah yang akan diberikan pembiayaan. Adapun
dokumentasi sebelum penandatanganan (memberikan seluruh berkas yang
telah disetujui pihak bank yakni akad pembiayaan, jaminan dan dokumen
pendukung lainnya), sedangkan dokumentasi sebelum pencairan dana
(memberikan surat permohnan realisasi pembiayaan, dan dokumen
3) Monitoring
Monitoring dibagi menjdi 2 yakni monitoring aktif ialah pihak bank mengunjungi langsung pihak nasabah dan memberikan laporan kunjungan
langsung kenasabah, sedangkan monitoring pasif yakni melihat
pembayaran yang dilakukan nasabah kepada bank tiap akhir tahun
mengadakan restrukturisasi (memperbarui struktur nasabah), rescheduling
(perpanjangan jangka waktu) dan reconditioning (pengurangan dan
perpanjangan jangka waktu dari dana yang dipinjam).
e. Syarat Non Administratif Pengajuan Pembiayaan
1) Pengajuan pembiayaan tidak boleh diwakilkan atau diatas namakan.
2) Pemohon atau nasabah yang mengajukan pembiayaan harus memenuhi
jenis akad pembiayaan dan ketentuan – ketentuan pengajuan pembiayaan.
3) Pemohon harus berada di wilayah yang dapat dijangkau oleh kantor bank
yang bersangkutan.
4) Pemohon tidak memiliki tunggakan hutang yang bermasalah.
5) Nasabah yang mengajukan pembiayaan harus benar-benar memenuhi syarat
administrative maupun syarat non administrative. Setelah nasabah memenuhi syarat-syarat, maka nasabah harus melalui beberapa prosedur.
Prosedur pengajuan pembiayaan, berikut.
6) Customer service bank yang bersangkutan akan menjelaskan tentang syarat-syarat, jenis-jenis, dan prosedur pembiayaan bank syariah.
7) Setelah itu nasabah akan diminta untuk mengisi formulir pengajuan
8) Customer service selanjutnya akan melakukan registrasi pengajuan pembiayaan ke sistem komputer atau buku registrasi pengajuan
pembiayaan.
9) Staf bagian pembiayaan akan melakukan BI checking dan index
Nominatif. Jika berkas-berkas nasabah tidak lolos seleksi, maka berkas
akan dikembalikan kepada nasabah dan disertai pemberitahuan penolakan.
Jika berkas nasabah lolos seleksi, maka kabag pembiayaan akan
memberikan tugas kepada bagian Legal atau administrasi pembiayaan
untuk melakukan penelitian tentang kelengkapan dan keaslian berkas-
berkas nasabah tersebut dan akan dibuatkan juga SP-1 untuk dimintakan
persetujuan ke direksi untuk perintah melakukan survey.
10)Melalui SP-1, kapag pembiayaan member tugas kepada marketing untuk
melakukan survey nasabah, baik tempat tinggal, usaha, maupun
jaminannya. Setelah melakukan survey, marketing juga akan melakukan
wawancara.
11) Kabag pembiayaan memberikan tugas bagian legal untuk melakukan
penelitian kelengkapan dan keaslian surat-surat nasabah.
12)Setelah memorandum analisis selesai, maka akan dikeluarkan SP-2 untuk
meminta persetujuan direksi.
13)Komite pembiayaan menerima atau menolak pengajuan pembiayaan akan
dituangkan dalam memorandum komite sebagai dasar pembuatan SP-3
atau Surat persetujuan atau penolakan pemberian pemmbiayaan.
15)Manajer cabang akan membuat jadwal realisasi pembiayaan dan pemanggilan nasabah untuk realisasi pembiayaan.
16)Realisasi persetujuan pembiayaan oleh komite pembiayaan apabila
persyaratan dan administrasi sudah terselesaikan.
17)Selanjutnya dilakukan legal standing yaitu notarisasi ke notaries berupa menotariskan akad perjanjian pembiayaan dan pengikatan agunan.
18)Prosedur yang terakhir akan dilakukan pembukuan dan input data
47 A. Gambaran Umum
1. Sejarah BRI Syariah Kantor Cabang Semarang
Setelah ditandatangani akta pemisahan unit usaha syariah.
Penandatanganan akta pemisahan telah dilakukan oleh Bp. Sofyan Basir
selaku Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia dan Bp. Ventje Raharjo
selaku Direktur Utama BRISyariah, sebagaimana akta pemisahan No. 27
tanggal 19 Desember 2008 dibuat dihadapan notaris Fathiah Helmi SH di
Jakarta.
kegiatan usaha Bank Jasa Arta dari bank konvensional menjadi
bank umum yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah
pada 16 Oktober 2008, maka lahirlah Bank umum syariah yang diberi
nama PT. Bank Syariah BRI (yang kemudian dusebut dengan nama BRI
Syariah) padatanggal 17 November 2008, bersamaan dengan itu kantor
cabang BRISyariah yang bertempat di Jl. Maja Pahit No.226 Semarang
dipimpin oleh Bapak Heru Pramono (2008-2010), setelah itu digantikan
oleh Bapak Rahmad Subagiyo (2010-2013) kemudian Ibu Rachmi Ekawati
(2013-2015), dan sekarang dipimpin oleh Bapak Yulfian (2015-sekarang).
Semenjak dipimpin oleh ibu Rachmi Ekawati kantor cabang BRISyariah
Semarang berpindah lokasi ke Jl. Pandanaran No. 127 Semarang, Jawa
Tengah.
2. Visi BRI Syariah
Menjadi bank ritel terkemuka dengan ragam layanan finansial
sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan
lebih bermakna.
3. Misi BRI Syariah
a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam
kebutuhan finansial nasabah.
b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan
dimanapun.
d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menghadirkan ketentraman pikiran.
4. Struktur Organisasi BRISyariah KC. Semarang tahun 2015
Oprasional Manajer
STRUKTUR ORGANISASI BRI SYARIAH KC SEMARANG TAHUN 2015
Pinca
5. Produk-Produk Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah
a. Produk Pendanaan
1) Tabungan
a) Tabungan Impian
b) Tabungan Faedah
c) TabunganKu
d) Tabungan Haji
2) Deposito
a) Deposito Pesat (1) > 50 juta
b) Deposito Berjangka 3 bulan
c) Deposito Berjangka 6 bulan
d) Deposito Berjangka 12 bulan
3) Giro
a) Giro Perorangan
b) Giro Perusahaan
b. Produk Pembiayaan
1) Produk pembiyaan Mikro
a) Mikro 25
b) Mikro 75
c) Mikro 500
2) Produk Pembiayaan Comersial/linkage/SME
a) Comersial >500jt (perorangan, perusahaan)
c) SME>500jt (retail)
3) Produk Pembiayaan Konsumer
a) KMJ (Kredit Multijasa)
b) KMG (Kredit Multiguna)
c) KPR (Kredit Pembelian Rumah)
d) KKB (Kredit Kendaran Bermotor)