• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

27

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Untuk pengumpulan dan pengolahan data hasil pengukuran dari perangkat telekomunikasi pelanggan yang dapat menimbulkan gangguan intermittent, maka kita perlu melakukan beberapa analisa. Analisa tersebut diantaranya adalah analisa konfigurasi pelanggan, dan pada bab ini juga akan dibahas hasil data yang terjadi pada setiap perangkat telekomunikasi.

4.1 Analisa Konfigurasi

Dari setiap gangguan yang terjadi pada jaringan yang mengalami intermittent sangatlah merugikan di pihak customer, dikarenakan dengan jaringan yang tidak stabil ini sangat mengganggu transaksi data yang berlangsung dan dari segi bisnis sangatlah merugi. Oleh sebab itu, dari pihak provider melakukan penanganan yang cepat dan harus memiliki performansi yang cukup baik dalam setiap gangguan yang terjadi, sehingga dapat memangkas dari setiap gangguan yang terjadi. Berikut salah satu konfigurasi yang harus dilakukan pengecekan secara fisik dan melakukan Bit Error Ratio (BER) Test menggunakan Tester Smartclass Ethernet.

(2)

28 Gambar 4.1 Analisa Konfigurasi

4.1.1 Pengertian dan Tujuan Analisa Konfigurasi

Analisa konfigurasi yaitu gambaran perangkat telekomunikasi dan jalur transmisi yang terjadi dari awal dan akhir. Adapun tujuannya yaitu untuk memudahkan dalam menganalisa jaringan mana yang mengalami gangguan intermittent dan dapat memudahkan dalam melakukan perbaikan. Dalam analisa konfigurasi ini, penanganan gangguan dapat diterapkan langkah-langkah untuk mempercepat dalam menemukan titik permasalahan dari setiap gangguan yang terjadi.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu analisa perangkat Patch Panel, kabel konektor dan Radio Sektoral.

1. Patch Panel

Tujuan dari analisa fisik patch panel yaitu kita dapat mengetahui apakah port dari patch panel masih bagus atau tidak. Untuk mengetahui hasil analisa ini bagus atau tidak yaitu dengan kita menghubungkan laptop

(3)

29 ke arah port patch panel dengan menggunakan kabel UTP. Setelah itu, kita dapat melihat koneksi internet dari laptop dapat terhubung atau tidak. Dan setelah terlihat laptop terkoneksi dengan trafik, langkah selanjutnya kita dapat mengecek mac address apakah terdeteksi atau tidak.

Gambar 4.2 Indikasi Laptop terhubung dengan trafik

Dengan adanya indikasi tersebut dan mac addres laptop terdeteksi di perangkat Metro Ethernet dapat disimpulkan bahwa port dari patch panel baik dan tidak rusak.

2. Kabel Konektor UTP RG45

Tujuan dari analisa kabel konektor UTP RG45 yaitu untuk mengetehui apakah kabel konektor ini masih bagus atau tidak dalam mengalirkan trafik. Untuk mengecek apakah pin-pin dari RG45 tersebut masih baik atau tidak maka kita dapat mengeceknya dengan menggunakan laptop dan untuk hasil yang bagus seperti gambar 4.2. Dan jika terkoneksi dengan baik, maka pin-pin yang terdapat di RG45 kabel konektor tidak ada masalah. Atau terlihat bagus seperti gambar 4.3.

(4)

30

Gambar 4.3 Kondisi Pin-pin dari kabel UTP

3. Radio Sektoral

Radio sektoral ini termasuk dari bagian perangkat IDU yang dimana perangkat ini berada di dalam ruang server. Tujuan analisa Radio Sektoral atau IDU ini yaitu untuk melihat dan mengetahui apakah perangkat ini baik atau tidak dalam mengirim dan menerima trafik data. Dan untuk case ini, jenis radio yang digunakan yaitu radio berbasis IP dengan merek NEC Pasolink. Dalam penanganan kali ini, kita dapat memulai untuk mengecek dari sisi IDU, dan kita dapat mengecek dari Receive Signal Level (RSL) yang diterima oleh pihak lawan apakah bagus atau tidak. Dengan mengecek radio ini, kita dapat mengetahui apakah perangkat ini bisa baik atau tidak. Untuk bisa masuk ke dalam sistem konfigurasi radio NEC ini, dapat dibagi dengan 2 cara, yaitu dengan menggunakan kabel console dan masuk dengan menggunakan software putty dan dapat juga dengan menggunakan kabel Ethernet, lalu masuk ke dalam web dari radio NEC dengan IP 192.168.1.2, dari 2 metode ini biasanya untuk memudahkan kita dapat menggunakan cara ke dua yaitu dengan menggunakan web. Berikut tampilan dengan menggunakan web untuk case ini :

(5)

31 Gambar 4.4 Hasil RSL Radio

Dari gambar 4.4 dapat dilihat bagaimana cara untuk dapat masuk ke dalam konfigurasi radionya dan dapat melihat berapa redamannya. Untuk case ini bisa dilihat bahwa Receive Signal Level (RSL) untuk case ini yaitu -46 dBm. Untuk hasil RSL ini, dapat dilihat bahwa radio ini masih bagus, dikarenakan untuk melihat bagus atau tidaknya dapat dilihat dengan redaman yang paling rendah itu yang paling bagus. Jadi, kesimpulan untuk perangkat ini masih bagus dan tidak ada masalah, lalu analisa bisa dilanjutkan dengan menggunakan BER test menggunakan Tester smartclass.

4. BER Test Smartclass Ethernet

Tujuan analisa BER Test Smartclass Ethernet yaitu untuk mengetahui jumlah bit error yang terjadi dalam sebuah jalur transmisi. Dan untuk mengetahui langkah selanjutnya kita dapat melakukan BER Test dan dapat melihat di bagian mana yang terjadi gangguan intermittent.

(6)

32 Untuk melihat apakah terjadi intermittent atau tidak kita dapat melihat jumlah error yang ditampilkan pada Test Smartclass Ethernet ini dan kita dapat memasang di sisi KPPTI dan untuk di sisi lawan dapat menggunakan loop fisik RG45 dengan cara menghubungkan pin 1 ketemu 3 dan pin 2 ketemu 6. Kenapa di sisi satunya harus dilakukan looping? dikarenakan trafik yang di-test harus membalik ke arah tester tersebut. Berikut hasil pengecekan dengan menggunakan Test Smartclass Ethernet dan dari hasil tersebut kita dapat melihat kesimpulan apakah benar jaringan ini terjadi intermittent di jalur transmisinya dan dapat diketahui mana yang bagus dan jelek dari jalur transmisinya tersebut.

Gambar 4.5 Tampilan Hasil dari Tester SmartClass Ethernet

Untuk hasil dalam menangani case ini kita dapat melihat hasilnya di tampilan menu result dan melihat juga di lampu indikasi yang terdapat alarm error-nya. Jika dilihat dari Gambar 4.5 kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jalur transmisi yang dilalui trafik sebesar 10 Mbps mengalami alarm error di setiap 3 menit dan terdapat bit error sebesar

(7)

33 1616 kali error. Dari hasil bit error tersebut akan selalu bertambah di setiap 3 menit sekali dalam terjadi gangguan intermittent dan dapat disimpulkan bahwa jalur transmisi yang ke arah customer benar terdapat error. Untuk melanjutkan hasil dari pengecekan ini, kita akan mengecek ke sisi ODU yang ke arah customer, karna trafik yang dilalui melalui radio dapat terjadi banyak kendala. Oleh sebab itu, pengecekan dilanjutkan melihat fisik dari ODU yang ke arah customer.

5. ODU Radio

Tujuan analisa ODU ini yaitu untuk mengetahui apakah sinyal trafik yang dipancarkan dapat bekerja dengan baik atau tidak. Perangkat ODU radio ini berada di outdoor, sehingga untuk mengalami gangguan yang sangat rentan dapat saja terjadi. Jadi, untuk pengecekan secara fisik harus dilakukan, karena dalam setiap ODU harus melihat kendala apa yang sedang terjadi.

Gambar 4.6 Posisi Perangkat Outdoor terhalang gedung (gambar

sebelah kiri) dan posisi Outdoor mengarah ke customer (gambar sebelah kanan)

Dalam melihat gambar 4.6 (kanan) yang di atas adalah posisi ODU yang mengarah ke customer dan gambar 4.6 (kiri) yang di atas adalah kendala yang menyebabkan jaringan menjadi intermittent. Untuk yang

(8)

34 kesekian kalinya pembangunan gedung dengan menggunakan crane sangatlah mengganggu trafik yang dialirkan. Jadi, kesimpulan dari pengecekan di atas penyebab dari jaringan intermittent yaitu di kota metropolitan pada saat ini banyak pembangunan gedung-gedung pencakar langit, sehingga peralatan yang digunakan sangatlah mengganggu dalam penggunaan data yang berlangsung.

4.2 Migrasi Jalur Transmisi

Dalam case ini diperlukan penanganan yang cepat, sehingga waktu yang diperlukan tidak terlalu lama dan customer dapat secepatnya menggunakan kembali jaringan dari Indosat saat ini. Untuk gangguan intermitent yang sudah diketahui penyebabnya, maka diperlukan perpindahan jalur transmisi. Di setiap perangkat memiliki kelebihan dan kekurangan diantaranya yaitu radio sektoral. Jadi, untuk case ini jalur transmisinya akan dipindahkan melalui fiber optic (FO), dan customer juga berlangganan FO jadi sangat memudahkan untuk perpindahan jalur transmisi.

Dengan perpindahan jalur transmisi ini diperlukan modem converter Fiber Optic to Ethernet pada dua sisi (sisi customer dan Indosat) atau back to back, karena untuk perangkat metro menggunakan via Ethernet tidak dapat menggunakan fiber optic secara langsung. Tujuan adanya modem ini adalah sebagai media converter dari via Ethernet ke fiber optic.

4.3.1 Modem converter Fiber Optic to Ethernet

Untuk modem converter back to back ini sebagai sarana converter dari fiber optic ke Ethernet. Untuk case ini modem yang digunakan yaitu modem dengan merek f-engine. Untuk merek modem tidak dikhususkan, tergantung dari pengadaan barangnya dan yang terpenting modem ini digunakan untuk meng-converter dari fiber optic ke Ethernet.

(9)

35

Gambar 4.7 Modem Converter FO toEthernet

Untuk modem ini lebih baik, karena untuk indikasi FO dan Ethernet dapat dilihat langsung indikasi yang menyala. Jadi, memudahkan kita untuk mengetahui trafik normal atau tidak.

4.3.2 Optical Termination Box (OTB)

Tujuan analisa OTB ini yaitu sebagai terminasi dari fiber optic dan mengetahui apakah dari jalur fiber optic ini bagus atau tidak. Dan untuk case ini, port OTB yang berada di customer yang disewa oleh customer menggunakan 24 core. Jadi, ketika salah satu dari core-nya tersebut ada masalah, maka dapat dipindahkan ke core yang lain (yang masih available). Sebelum melakukan penyambungan, maka dilakukan pengukuran redaman dari fiber Optic dan untuk case ini di gunakan core 7 & 8.

(10)

36 Dari gambar 4.8 merupakan hasil pengecekan untuk core yang akan digunakan. Hasil yang ditunjukan pada gambar 4.8 yaitu -9.33 dbm. Untuk hasil redaman ini merupakan hasil yang bagus, karena untuk core di sini dilihat yang paling kecil redaman, maka itu yang bagus.

4.1 BER Test Jalur FO dengan Smartclass Ethernet

Setelah melakukan perpindahan jalur transmisi yang awalnya dari radio sektoral ke Fiber Optic, maka untuk selanjutnya dilakukan pengetesan kembali agar dapat memiliki data perbandingan yang lebih akurat.

(11)

37 Dilihat dari gambar 4.9 dapat dilihat bahwa untuk waktu 1475 detik memiliki hasil OK atau no error. Sehingga, jalur transmisi dapat digunakan kembali setelah dilakukan pengetesan. Bila dilihat sebelumnya memasuki menit ke 3 sudah terdapat error dan sekarang jaringan sudah kembali normal kembali dengan bandwidth 10 Mbps no error.

Gambar

Gambar 4.2 Indikasi Laptop terhubung dengan trafik
Gambar 4.5 Tampilan Hasil dari Tester SmartClass Ethernet
Gambar  4.6 Posisi Perangkat Outdoor  terhalang gedung (gambar  sebelah kiri) dan posisi Outdoor mengarah ke customer (gambar
Gambar 4.8 Hasil Redaman Fiber Optic
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari perhitungan batas kendali atas (UCL) dan batas akhir bawah (LCL), Maka data diatas dapat digambarkan dengan peta kendali sebagai berikut:. Gambar 4.8

Dari hasil survey dan penyebaran kuesioner, diperoleh daftar keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap kinerja pelayanan seperti dapat dilihat pada table

Tingkat efisiensi hasil pengolahan limbah dan penyimpangan baku mutu limbah untuk setiap parameternya dapat dilihat dari rata-ratanya pada tabel-tabel berikut..

Aliran komponen pipa dan plat sampai proses pengecekan dan pemberian kode produksi untuk semua tipe produk sama yaitu dari gudang dibawa ke mesin shearing (untuk

Berikut ini merupakan data kapasitas produksi, ukuran pengiriman, kebutuhan material tiap unit, permintaan produksi dan hasil produksi untuk etalase tipe A dan etalase tipe B selama

Setelah part yang diperlukan telah tersedia secara keseluruhan maka akan dilakukan proses assembly dan kemudian dilakukan pengecekan kembali sehingga nantinya part

Speedometer yang telah dipasangin glass akan masuk pada proses speed inspection, speedometer akan diuji pada mesin pengecekan speed speedometer. Letakkan speed speedometer pada

Berdasarkan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif motivasi terhadap produktivitas kerja pada karyawan PT.Selamat Sempurna. Untuk melihat