• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hukum Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Sebagaimana Diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Undang Jabatan Notaris - Ubaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Hukum Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Sebagaimana Diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Undang Jabatan Notaris - Ubaya Repository"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

i     

ABSTRAK

Seiring dengan kemajuan di berbagai bidang terutama dalam bidang ekonomi dan hukum, maka peranan yang diharapkan oleh masyarakat dari seorang notaris tidak hanya terbatas pada tugas jabatannya saja, bahkan peranan di luar tugas jabatan notaris yang diharapkan oleh masyarakat lebih luas daripada tugas jabatan notaris. Namun, karena banyaknya perkembangan dan perubahan dalam praktik, maka dikeluarkannya undang-undang yang baru tentang jabatan notaris pada tanggal 15 Januari 2014 yaitu Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014, yang selanjutnya disebut Perubahan Undang-Undang Jabatan Notaris.

Dengan dikeluarkannya undang-undang yang baru, saya sangat tertarik untuk mengkajinya lebih mendalam, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari undang-undang baru jika dibandingkan dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 yang lama.

Tolok ukur pengaturan yang lebih baik adalah pengaturan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Pengkajian dilakukan dengan terutama dengan

common sense (logika berpikir yang bisa diterima secara umum) dengan

memperhatikan pula kenyataan yang ada secara nyata dan Undang-Undang Nomor

12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

ABSTRACT

Along with the progress in various fields, especially in economics and law, the role expected by society of a notary is not just limited to his duty, even beyond the role of a notary office tasks expected by the wider public than notary office tasks. However, because of the many developments and changes in the practice, then the passage of the new law on notary office on January 15, 2014 the Act No. 2 of 2014, hereinafter referred to as Notary Position Act Amendment.

With the passage of the new Act, I am very interested to study it more deeply, to find out the advantages and disadvantages of the new Act compared with the old Act No. 30 of 2004.

Referensi

Dokumen terkait

Maka dalam pelaksanaannya seorang Notaris dapat menjabat sebagai Arbiter dan tidak ada ketentuan atau peraturan yang melarang mengenai hal itu, baik dari Undang-Undang

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pengaturan kewajiban notaris dalam pembuatan akta otentik berdasarkan revisi UU Nomor 30 Tahun 2004

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pengaturan kewajiban notaris dalam pembuatan akta otentik berdasarkan revisi UU Nomor 30 Tahun 2004

Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang- undangan dan/atau yang dikehendaki oleh

Pasal 16 ayat (7) revisi Undang-Undang Jabatan Notaris menentukan: “Pembacaan akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf l tidak wajib dilakukan, jika penghadap menghendaki

Menurut saya sangatlah penting untuk dibuat suatu aturan yang tegas mengenai penetapan standar minimum tarif jasa notaris tersebut untuk dapat digunakan sebagai acuan bagi

Dalam kaitannya dengan hak ingkar Notaris dalam praktek Notaris sehari-hari akan berhadapan dengan suatu pilihan yang sulit karena di satu sisi Notaris wajib

Peran notaris dalam memberikan jasa hukum pada masyarakat dalam kajian Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004