Evaluasi akhir Semester
Tugas
: 10%
Formatif : 10 %
UTS
: 25 %
UAS
: 35 %
Perilaku
: 10%
Kehadiran
: 10 %
Ikuti peraturan yang berlaku selama
perkuliahan
Manajemen dan organisasi
Manajemen “Seni untuk merealisasikan pekerjaan melalui orang lain” Fungsi Manajemen :
• Perencanaan (penetapan apa yang akan dilakukan)
• Pengorganisasian (perancangan dan penugasan kelompok kerja) • Penyusunan personalia (penarikan, seleksi, pengembangan dan
penilaian prestasi kerja)
• Pengarahan (motivasi, kepemimpinan, integritas dan pengelolaan konflik)
• Pengawasan
Personal yang melaksanakan manajemen di dalam suatu organisasi diberi jabatan “manajer” (orangnya)
Defenisi Manajemen (menurut Stoner):
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Manajemen
Seni
Proses
Kemampuan dan keterampilan
Organisasi
Ciri-ciri organisasi yang baik : • Adanya tujuan yang jelas
• Tujuan organisasi harus dipahami oleh semua orang
• Tujuan organisasi harus diterima oleh semua individu dalam organisasi • Adanya kesatuan arah dalam organisasi
• Adanya struktur organisasi
• Adanya jaminan jabatan tersebut • Adanya koordinasi
Beberapa prinsip dasar penting organisasi :
• Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip)
• Manajemen harus sistematis, demikian pula pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati
• Pendekatan motivasional sangat dibutuhkan untuk menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi
• Pendekatan secara individual bersifat situasional (memperhatikan situasi dan kondisi yang ada)
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama
Bentuk-bentuk Organisasi
1.
Organisasi Fungsional, Ciri utamanya ialah memiliki struktur
piramida dengan konsep otoritas dan hirarki vertikal, serta
memiliki karakteristik :
prinsip komando tunggal,
setiap personil mempunyai wewenang dan tanggung jawab jelas,
Alur informasi dan pelaporan bersifat vertikal,
hubungan horizontal diatur dengan prosedur kerja,
kebijakan dan petunjuk pelaksana,
Mekanisme koordinasi per unit
2.
Organisasi produk dan Area, penyusunan struktur organisasi
perusahaan besar yang menangani berbagai macam produk.
3.
Organisasi Matriks, bila struktur organisasi mempunyai jalur
pelaporan dan arus kegiatan vertikal, terdapat pula jalur
formal horizontal
Proyek
Proyek adalah “suatu usaha sementara yang dilaksanakan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang unik”
Sementara Setiap proyek memiliki tanggal mulai dan selesai yang tertentu Unik Produk/jasa yang dihasilkan adalah berbeda dari produk/jasa
sejenis lainnya, tidak ada 2 proyek yang 100% sama. Ciri-ciri proyek :
• Bertujuan menghasilkan lingkup (scope) tertentu berupa produk akhir atau hasil kerja akhir
• Dalam proses mewujudkan lingkup yang dimaksud, maka ditentukan jumlah biaya, jadwal, kriteria mutu, serta sumber daya yang diperlukan • Bersifat sementara, adanya batasan waktu yang telah ditentukan.
• Nonrutin, tidak berulang-ulang
Bentuk pengerjaan Proyek (secara umum) : 1. Swakelola
Pengerjaan proyek yang dilakukan atau dikelola oleh organisasi/perusahaan itu sendiri.
2. Sub-kontrak
Suatu proyek yang diproyekkan (suatu organisasi/perusahaan mendapatkan suatu proyek namun proyek tersebut tidak dikerjakan sendiri, melainkan dilimpahkan ke pihak lain.
Dilihat dari produk akhirnya, proyek dibedakan menjadi 2
bagian :
1. Proyek yang menghasilkan produk nyata (tangible)
2. Proyek yang menghasilkan produk tidak nyata (intangible)
Contoh-contoh Proyek :
• Pembuatan sistem informasi pada suatu organisasi
• Pengadaan perangkat keras (komputer)
• Pembuata jaringan (LAN ata WAN)
• Pengembangan atau perbaikan aplikasi web
• Membangun bangunan gedung
• pembangkit listrik
• Penyelenggaraan pelatihan
• Penyelenggaraan kegiatan (konser, Pernikahan)
• Dsb
Atau :
IT Project dan Non-IT Project.
IT Project Non IT Keterangan
Abstrak Konkret Karena berupa software atau penerapan sistem, IT Project tidak dapat terlihat wujudnya
Tangible Intangible Karena berwujud abstrak, sangat sulit bagi kita untuk mendefinisikan sampai dimana output dihasilkan
Cepat usang Tidak cepat usang Perkembangan teknologi begitu cepat
sehingga pemakaiannya pun cepat ditinggal Terintegrasi dengan
fungsi bisnis sebuah perusahaan
Tidak terintegrasi dengan fungsi bisnis perusahaan
Teknologi berkembang dengan cepat sehingga sistem pada perusahaan harus disesuaikan. Untuk itulah IT Project dibuat. Dari sini dapat disimpulkan bahwa IT Project bertujuan
untuk memperbaiki fungsi/sistem bisnis perusahaan
Terdiri dari berbagai proyek yang saling bergantung
Berdiri sendiri Implementasi software/sistem hasil IT Project akan berhubungan antar setiap divisi.
Biasanya dikerjakan secara paro waktu
Biasanya dikerjakan sesuai jam kerja full
Paradigma yang terjadi adalah seperti itu
Estimasi anggaran rendah
Estimasi anggaran dan jadwal baik
Sangat sulit untuk mendefiniskan setiap elemen, termasuk aspek financial dan timeline
No Kegiatan Proyek Kegiatan operasional
1. Bercorak dinamis, non-rutin Berulang-ulang, rutin
2. Siklus proyek relatif pendek Berlangsung dalam jangka panjang
3. Intensitas kegiatan dalam periode siklus proyek berubah-ubah (naik-turun)
Intensitas kegiatan relatif sama
4. Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan anggaran dan jadwal yang telah
ditentukan.
Batasan anggaran dan jadwal tidak setajam proyek
5. Terdiri dari macam-macam kegiatan yang memerlukan berbagai disiplin lmu
Macam kegiatan tidak terlalu banyak
6. Keperluan sumber daya berubah, baik macam maupun volumenya
Macam dan volume keperluan sumber daya relatif konstan.
Perbedaan proyek dengan operasional :
Life Cycle (siklus hidup) proyek
4 fase proyek (secara umum) :1. Merumuskan masalah
2. Mencari solusi terhadap masalah 3. Melakasanakan solusi
4. Memonitor hasilnya (apakah solusi tersebut menyelesaikan masalah)
Life cycle proyek konstruksi :
1. Pembuatan konsep (concept develpment), design 2. Pelaksanaan (execution)
3. Penutupan (finish/close out)
Life Cycle proyek IT (Information Technology atau Teknologi
Informasi), khususnya develop 9pembangunan sistem informasi) :
1. Tahap penemuan (discovery phase) 2. Tahap konsep (concept phase)
3. Tahap desain (design phase)
4. Tahap pelaksanaan (execution phase)
5. Tahap jaminan kualitas (quality assurance phase) 6. Tahap implementasi (implemantation phase)
Mekanisme atau tahapan proyek (secara umum) :
1. Penentuan proyek oleh manajemen melalui suatu kebijakan2. Penunjukan pimpinan/manajer proyek (project manager) dan pembentukan tim proyek (project team)
3. Pendelegasian proyek kepada manajer proyek (Manajer proyek bertanggung jawab sepenuhnya atas keberhasilan proyek tersebut)
4. Pelaporan setiap kegiatan proyek kepada manajemen (kegiatan keseharian/day to day)
5. Seluruh pihak yang terlibat dalam proyek bertanggung jawab terhadap keberhasilan proyek
Hal-hal yang menyebabkan timbulnya proyek :
1. Rencana pemerintah 2. Permintaan pasar
3. Dari dalam perusahaan sendiri
4. Dari kegiatan penelitian dan pengembangan
Faktor-faktor keberhasilan proyek :
1. Pengelolaan proyek melalui suatu mekanisme life cycle project
2. Melakukan monitoring dan pengontrolan terhadap jadwal, anggaran, kualitas adn resiko proyek
3. Mengintegrasikan perangkat (tools) dan metode manajemen proyek 4. Komitmen manajemen
Defenisi Manajemen Proyek :
Manajemen proyek adalah aplikasi atau
implementasi dari pengetahuan, keterampilan, perangkat dan teknik pada suatu aktivitas proyek
untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan suatu proyek
Manajemen Proyek adalah sekumpulan lengkap
penugasan /pekerjaan, teknik, serta perangkat yang diaplikasikan selama eksekusi atau pelaksanaan proyek. Project management body of knowledge (PMBOK)-PMI (Project Management Institute) DIN 69901 (Deutshes
intitut fur Normung-German Organization for Stansardization)
Manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, keterampilan, tools and
techniques (perangkat/alat bantu dan teknik-teknik) pada aktivitas-aktivitas proyek agar persyaratan dan kebutuhan proyek terpenuhi.
Proses manajemen proyek :
1. Proses inisiasi (initiation process)
2. Proses perencanaan (planning process) 3. Proses pelaksanaan (executing process) 4. Proses pengontrolan (controlling process) 5. Proses penutupan (closing process)
Kerangka kerja (Framework) Manajemen Proyek
Scope Mgt Time Mgt Cost Mgt Quality Mgt HR Mgt Comm Mgt Risk Mgt Procure Mgt Tools & Techniques Project Integration Mgt Stake Holders Project SuccessStake Holders merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan
Mgt : management, HR : Human Resource, Comm : Communication, Procure : Procurement
Tujuan/Manfaat Manajemen proyek :
• Effisiensi (biaya, sumber daya maupun waktu)
• Kontrol terhadap proyek lebih baik
• Meningkatkan kualiatas
• Meningkatkan produktivitas
• Dapat menekan resiko yang timbul sekecil
mungkin
• Koordinasi internal yang lebih baik
• Penugasan yang jelas kepada masing-masing
anggota tim (tanggung jawab)
3 Faktor pembatas (triple constraint) dalam lingkup manajemen
proyek :
1. Scope/ruang lingkup
Semakin besar scope/ruang lingkup suatu proyek, maka secara umum akan semakin bertambah pula waktu dan biaya yang dikeluarkan
2. Time/waktu
Merupakan salah satu komponen yang menjadi target utama dalam sebuah proyek.
3. Cost/biaya
Faktor biaya sangat dipengaruhi oleh 2 faktor sebelumnya. Semakin besar ruang lingkup dan semakin lama waktu, maka semakin besar pula biaya suatu proyek. Scope Cost Time Target Quality ??? Quadruple constraint Triple constraint + Quality control = Quadruple constraint
Metodologi Manajemen Proyek
Beberapa pendekatan yang digunakan dalam me-manage aktivitas proyek, antara lain :1. The traditional approach 2. Rational Unified process
3. Temporary organization sequencing concepts 4. Critical Chain
5. Extreme project Management 6. Event chain methodology 7. Process-based management
Metode “the traditional approach atau pendekatan tradisional meliputi 5 tahapan atau bagian, yaitu :
1. Tahap Project initiation 2. Tahap Project planning 3. Tahap Project executing 4. Tahap Project controlling 5. Tahap Project closing
KNOWLEDGE AREA MANAJEMEN PROYEK
Lingkup pengetahuan manajemen proyek (project management knowledge
area), disebut juga dengan elemen manajemen proyek (the element of
project management) adalah cakupan bahasan atau bidang pengetahuan
yang terdapat di dalam manajemen proyek.
Elemen atau knowledge area yang dimaksud terdiri atas 9 macam, yaitu :
1. Manajemen Ruang Lingkup (Project Scope Management)
2. Manajemen Waktu (Project Time Management)
3. Manajemen Biaya (Project Cost Management )
4. Manajemen Sumber Daya Manusia (Project Human Resource
Management)
5. Manajemen Resiko (Project Risk Management )
6. Manajemen Komunikasi (Project Communication Management )
7. Manajemen Kualitas (Project Quality Management)
8. Manajemen Pengadaan (Project Procurement Management )
9. Manajemen Integrasi (Project Integration Management )
Metode Manajemen Proyek
Beberapa metode manajemen proyek :
• PERTS charts
• Gantt charts
• Event Chain Diagrams
• Run charts
• Project Cycle Optimisation
• Dsb
Metode yang paling banyak digunakan adalah Metode
Manajer Proyek
Manajer proyek
adalah seseorang yang ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian (day to day) pengelolaan proyek untuk kepentingan organisasiScope Mgt Time Mgt Cost Mgt Quality Mgt HR Mgt Comm Mgt Risk Mgt Procure Mgt Tools & Techniques Project Integration Mgt Keinginan Stake Holders Project Success Manajer Proyek Atau Pimpinan Proyek
Skill yang dibutuhkan oleh Manajer Proyek
1. Leadership (Kepemimpinan)
2. Problem solving skill (keahlian memecahkan masalah) 3. Write skill (keahlian menulis)
4. Presentation skill (keahlian melakukan presentasi) 5. Comunication skill (keahlian berkomunikasi)
6. Team player skill (keahlian menjalankan tim) 7. Profesinalism (profesionalisme)
8. Strong admin skill (kemampuan yang andal untuk mengatur)
9. Knowledge of project management (pengetahuan tentang manajemen
proyek)
Tugas dan tanggung jawab manajer proyek :
1. Mendefinisikan dan membatasi proyek dengan benar 2. Mengidentifikasi dan memilih sumber daya
3. Memimpin tim proyek pada setiap fase proyek 4. Mengestimasi dan membuat anggaran proyek
5. Mengidentifikasi dan mengelola semua isu dan resiko 6. Membuat dan me-maintain perencanaan proyek
7. Mengelola semua perubahan yang terjadi 8. Mengontrol kegiatan proyek
9. Mengidentifikasi politik organisasi
10. Mengelola berkas dan dokumentasi proyek
11. Mengkomunikasikan dan me-maintain kemajuan proyek (Rapat dan pelaporan)
Kompetensi yang harus dimiliki manajer proyek
KOMPETENSI PENCAPAIAN BISNISKOMPETENSI PENJELASAN HOW ?
Kesadaran bisnis Mengikat tiap proyek sistem pada visi, misi dan tujuan organisasi
Pengalaman bisnis
Orientasi rekan bisnis Menjaga keterlibatan para manajer & user selama proyek
Pengalaman bisnis
Komitmen pada kualitas Memastikan tiap proyek sistem berkontribusi pada harapan kualitas
organisasi secara keseluruhan
Kompetensi yang harus dimiliki manajer proyek
KOMPETENSI PENGARUHKOMPETENSI PENJELASAN HOW ?
Kesadaran antarpersonal Memahami, mengenal dan bereaksi pada
motivasi serta tingkah laku antarpersonal
Dapat dipelajari di matakuliah, tetapi membutuhkan pengalaman bisnis Kesadaran organisasi Memahami politik
organisasi dan bagaimana menggunakannya dalam proyek
Pengalaman bisnis
Antisipasi impact Memahami implikasi keputusan-keputusan proyek, serta mengelola harapan dan resiko
Manajemen proyek dan pengalaman bisnis
Banyak menggunakan pengaruh
Dengan terampil
memperoleh kerja sama serta konsensus para manajer, user dan ahli teknologi
Kompetensi yang harus dimiliki manajer proyek
KOMPETENSI MANAJEMEN MANUSIA
KOMPETENSI PENJELASAN HOW ?
Memotivsai orang lain Memimpin dan
mengarahkan orang lain untuk meraih tujuan proyek sebagai sebuah tim
Pengalaman bisnis
Keterampilan komunikasi Berkomunikasi secara efektif, lisan dan tulisan
Dapat dipelajari di matakuliah, tetapi membutuhkan pengalaman bisnis Mengembangkan orang lain
Memastikan para anggota tim proyek menerima tugas, pelatihan,
supervisi dan umpan balik
Pengalaman bisnis
Memonitor & mengontrol Memonitor
perkembangan dan mengomtrol pekerjaan proyek
Peralatan dan teknik-teknik manajemen proyek
Kompetensi yang harus dimiliki manajer proyek
KOMPETENSI MANAJEMEN DIRI (SELF MANAGEMENT)KOMPETENSI PENJELASAN HOW ?
Kepercayaan diri Secara konsisten membuat dan mempertahankan keputusan-keputusan dalam proses dan atau fakta
Pengalaman bisnis
Manajemen stress Bekerja efektif di bawah tekanan
Pengalaman bisnis
Kepedulian pada kredibilitas
Secara konsisten dan jujur menyampaikan janji-janji dan solusi.
Pengalaman bisnis
Fleksibilitas Mampu menyelasaikan proses, gaya manajemen atau pembuatan
keputusan berdasarkan siuasi dan masalah-masalah yang tidak terantisipasi
Faktor Penyebab Kegagalan Proyek “IT”
The Bulls Survey (1998)
3 (tiga) faktor penyebab terbesar kegagalan proyek adalah buruknya komunikasi antara pihak-pihak terkait, baik pengembang maupun pemilik proyek (57%),
Kurang baiknya perencanaan proyek (39%) serta buruknya pengendalian kualitas pekerjaan (35%)