• Tidak ada hasil yang ditemukan

sim IPB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "sim IPB"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN MODUL SISTEM PENGAJUAN CUTI RANCANG BANGUN MODUL SISTEM PENGAJUAN CUTI ONLINE PADA SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA ONLINE PADA SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA

DI PT. COLLEGA INTI PRATAMA JAKARTA DI PT. COLLEGA INTI PRATAMA JAKARTA

Oleh Oleh

NASWAN H24101100 NASWAN H24101100

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

(2)

ABSTRAK ABSTRAK Naswan. H24101100.

Naswan. H24101100. Rancang Bangun Modul Sistem Pengajuan CutiRancang Bangun Modul Sistem Pengajuan CutiOnlineOnline padapada Sistem Informasi Sumber Daya Manusia di PT. Collega Inti Pratama. Di bawah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia di PT. Collega Inti Pratama. Di bawah bimbingan

bimbingan Muhammad Syamsun. Muhammad Syamsun. ______________________________________________________________________________ PT. Collega Inti Pratama Jakarta merupakan badan usaha yang berbentuk jasa PT. Collega Inti Pratama Jakarta merupakan badan usaha yang berbentuk jasa konsultan yang menangani pengembangan

konsultan yang menangani pengembanganInformation TechnologyInformation Technology (IT) di beberapa(IT) di beberapa bank, sebagian besar di Bank Pembangunan Daerah (BPD) hampir di seluruh bank, sebagian besar di Bank Pembangunan Daerah (BPD) hampir di seluruh Indonesia. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi

Indonesia. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi internet internet  dandan pemanfaatannya, PT. Collega Inti Pratama Jakarta mengharuskan karyawan yang pemanfaatannya, PT. Collega Inti Pratama Jakarta mengharuskan karyawan yang sedang melakukan pekerjaan dinas ke luar kota untuk tetap melakukan hubungan sedang melakukan pekerjaan dinas ke luar kota untuk tetap melakukan hubungan kerja meskipun secara jarak jauh, yaitu dengan memanfaatkan fasilitas

kerja meskipun secara jarak jauh, yaitu dengan memanfaatkan fasilitasintranet intranet  padapada website

website PT. Collega Inti Pratama Jakarta.PT. Collega Inti Pratama Jakarta.

Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang dilakukan oleh perusahaan Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang dilakukan oleh perusahaan PT. Collega Inti Pratama Jakarta adalah dengan menggunakan sistem informasi PT. Collega Inti Pratama Jakarta adalah dengan menggunakan sistem informasi sumber daya manusia melalui akses jaringan

sumber daya manusia melalui akses jaringanintranet intranet  untuk memberikan pelayananuntuk memberikan pelayanan terbaik bagi para karyawannya. Pada layanan tersebut terdapat beberapa modul terbaik bagi para karyawannya. Pada layanan tersebut terdapat beberapa modul diantaranya yaitu; perjalanan dinas

diantaranya yaitu; perjalanan dinas online,online, permohonanpermohonan cash advance online,cash advance online, dandan reimbursement online.

reimbursement online. Sedangkan pengajuan cuti yang ada pada perusahaan tersebutSedangkan pengajuan cuti yang ada pada perusahaan tersebut masih dilakukan dengan cara manual dan hanya bisa dilakukan pada jam kerja atau masih dilakukan dengan cara manual dan hanya bisa dilakukan pada jam kerja atau dalam kantor PT. Collega Inti Pratama Jakarta.

dalam kantor PT. Collega Inti Pratama Jakarta.

Tujuan utama pelaksanaan penelitian tentang pengembangan sistem ini ialah Tujuan utama pelaksanaan penelitian tentang pengembangan sistem ini ialah untuk; (1) Mengkaji prosedur, operasi, dan sistem pengajuan cuti PT. Collega Inti untuk; (1) Mengkaji prosedur, operasi, dan sistem pengajuan cuti PT. Collega Inti Pratama Jakarta, (2) Melakukan rancang bangun sistem informasi yang mampu Pratama Jakarta, (2) Melakukan rancang bangun sistem informasi yang mampu memperbaiki sistem lama dalam hal; pengisian formulir pengajuan cuti, laporan memperbaiki sistem lama dalam hal; pengisian formulir pengajuan cuti, laporan perizinan cuti, serta efektifitas dan efisiensi proses pengajuan cuti.

perizinan cuti, serta efektifitas dan efisiensi proses pengajuan cuti.

Metode penelitian deskriptif yang dipilih untuk melakukan analisis adalah Metode penelitian deskriptif yang dipilih untuk melakukan analisis adalahrapid rapid  structured prototyping

structured prototyping (penggabungan antara(penggabungan antara System Development Life CycleSystem Development Life Cycle (SDLC) dan

(SDLC) dan Prototyping).Prototyping). Prototipe sistem informasi yang diusulkan untuk Prototipe sistem informasi yang diusulkan untuk  menunjang proses pengajuan cuti ini diberi nama Sistem Pengajuan Cuti

menunjang proses pengajuan cuti ini diberi nama Sistem Pengajuan CutiOnline.Online. Hasil dari rancang bangun sistem informasi untuk mendukung proses pengajuan Hasil dari rancang bangun sistem informasi untuk mendukung proses pengajuan cuti menunjukkan adanya efisiensi, antara lain; (1) Proses pemasukan data karyawan cuti menunjukkan adanya efisiensi, antara lain; (1) Proses pemasukan data karyawan dan pengajuan cuti dapat langsung

dan pengajuan cuti dapat langsung di-input di-input  dari komputer masing- masing, (2)dari komputer masing- masing, (2) Pembuatan laporan baik berupa data pribadi karyawan, data karyawan keseluruhan, Pembuatan laporan baik berupa data pribadi karyawan, data karyawan keseluruhan, data cuti pribadi karyawan, dan data cuti karyawan keseluruhan dapat dilakukan data cuti pribadi karyawan, dan data cuti karyawan keseluruhan dapat dilakukan setiap saat, (3) Mengurangi pemakaian media faksimili untuk mengirim dan setiap saat, (3) Mengurangi pemakaian media faksimili untuk mengirim dan menerima formulir pengajuan cuti, dan (4) Mempercepat proses otorisasi pengajuan menerima formulir pengajuan cuti, dan (4) Mempercepat proses otorisasi pengajuan cuti karena data cuti karyawan mudah untuk dicari.

cuti karena data cuti karyawan mudah untuk dicari. Namun demikian karena

Namun demikian karena prototypeprototype sistem masih berupa desain dasar tentangsistem masih berupa desain dasar tentang input,

input, proses danproses danoutput output dari sistem pengajuan cuti, oleh karenanyadari sistem pengajuan cuti, oleh karenanyaprototypeprototype masihmasih perlu dikembangkan dan dilengkapi untuk mencakup; (1) Pengembangan sistem agar perlu dikembangkan dan dilengkapi untuk mencakup; (1) Pengembangan sistem agar dapat digunakan secara bersama-sama

dapat digunakan secara bersama-sama(multi user),(multi user), (2) Perlu diterapkannya(2) Perlu diterapkannyasecuritysecurity system

system secara berjenjang dengan tujuan untuk menjaga keamanan data dan validitassecara berjenjang dengan tujuan untuk menjaga keamanan data dan validitas informasi, dan (3) Integrasi sistem pengajuan cuti

informasi, dan (3) Integrasi sistem pengajuan cutionlineonline dengan sistem lain masihdengan sistem lain masih memerlukan

memerlukaninterfaceinterface lain, agar keluaranlain, agar keluarantext filetext file dari sistem pengajuan cutidari sistem pengajuan cutionlineonline dapat digunakan sebagai masukan bagi sistem lain.

(3)

ABSTRAK ABSTRAK Naswan. H24101100.

Naswan. H24101100. Rancang Bangun Modul Sistem Pengajuan CutiRancang Bangun Modul Sistem Pengajuan CutiOnlineOnline padapada Sistem Informasi Sumber Daya Manusia di PT. Collega Inti Pratama. Di bawah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia di PT. Collega Inti Pratama. Di bawah bimbingan

bimbingan Muhammad Syamsun. Muhammad Syamsun. ______________________________________________________________________________ PT. Collega Inti Pratama Jakarta merupakan badan usaha yang berbentuk jasa PT. Collega Inti Pratama Jakarta merupakan badan usaha yang berbentuk jasa konsultan yang menangani pengembangan

konsultan yang menangani pengembanganInformation TechnologyInformation Technology (IT) di beberapa(IT) di beberapa bank, sebagian besar di Bank Pembangunan Daerah (BPD) hampir di seluruh bank, sebagian besar di Bank Pembangunan Daerah (BPD) hampir di seluruh Indonesia. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi

Indonesia. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi internet internet  dandan pemanfaatannya, PT. Collega Inti Pratama Jakarta mengharuskan karyawan yang pemanfaatannya, PT. Collega Inti Pratama Jakarta mengharuskan karyawan yang sedang melakukan pekerjaan dinas ke luar kota untuk tetap melakukan hubungan sedang melakukan pekerjaan dinas ke luar kota untuk tetap melakukan hubungan kerja meskipun secara jarak jauh, yaitu dengan memanfaatkan fasilitas

kerja meskipun secara jarak jauh, yaitu dengan memanfaatkan fasilitasintranet intranet  padapada website

website PT. Collega Inti Pratama Jakarta.PT. Collega Inti Pratama Jakarta.

Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang dilakukan oleh perusahaan Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang dilakukan oleh perusahaan PT. Collega Inti Pratama Jakarta adalah dengan menggunakan sistem informasi PT. Collega Inti Pratama Jakarta adalah dengan menggunakan sistem informasi sumber daya manusia melalui akses jaringan

sumber daya manusia melalui akses jaringanintranet intranet  untuk memberikan pelayananuntuk memberikan pelayanan terbaik bagi para karyawannya. Pada layanan tersebut terdapat beberapa modul terbaik bagi para karyawannya. Pada layanan tersebut terdapat beberapa modul diantaranya yaitu; perjalanan dinas

diantaranya yaitu; perjalanan dinas online,online, permohonanpermohonan cash advance online,cash advance online, dandan reimbursement online.

reimbursement online. Sedangkan pengajuan cuti yang ada pada perusahaan tersebutSedangkan pengajuan cuti yang ada pada perusahaan tersebut masih dilakukan dengan cara manual dan hanya bisa dilakukan pada jam kerja atau masih dilakukan dengan cara manual dan hanya bisa dilakukan pada jam kerja atau dalam kantor PT. Collega Inti Pratama Jakarta.

dalam kantor PT. Collega Inti Pratama Jakarta.

Tujuan utama pelaksanaan penelitian tentang pengembangan sistem ini ialah Tujuan utama pelaksanaan penelitian tentang pengembangan sistem ini ialah untuk; (1) Mengkaji prosedur, operasi, dan sistem pengajuan cuti PT. Collega Inti untuk; (1) Mengkaji prosedur, operasi, dan sistem pengajuan cuti PT. Collega Inti Pratama Jakarta, (2) Melakukan rancang bangun sistem informasi yang mampu Pratama Jakarta, (2) Melakukan rancang bangun sistem informasi yang mampu memperbaiki sistem lama dalam hal; pengisian formulir pengajuan cuti, laporan memperbaiki sistem lama dalam hal; pengisian formulir pengajuan cuti, laporan perizinan cuti, serta efektifitas dan efisiensi proses pengajuan cuti.

perizinan cuti, serta efektifitas dan efisiensi proses pengajuan cuti.

Metode penelitian deskriptif yang dipilih untuk melakukan analisis adalah Metode penelitian deskriptif yang dipilih untuk melakukan analisis adalahrapid rapid  structured prototyping

structured prototyping (penggabungan antara(penggabungan antara System Development Life CycleSystem Development Life Cycle (SDLC) dan

(SDLC) dan Prototyping).Prototyping). Prototipe sistem informasi yang diusulkan untuk Prototipe sistem informasi yang diusulkan untuk  menunjang proses pengajuan cuti ini diberi nama Sistem Pengajuan Cuti

menunjang proses pengajuan cuti ini diberi nama Sistem Pengajuan CutiOnline.Online. Hasil dari rancang bangun sistem informasi untuk mendukung proses pengajuan Hasil dari rancang bangun sistem informasi untuk mendukung proses pengajuan cuti menunjukkan adanya efisiensi, antara lain; (1) Proses pemasukan data karyawan cuti menunjukkan adanya efisiensi, antara lain; (1) Proses pemasukan data karyawan dan pengajuan cuti dapat langsung

dan pengajuan cuti dapat langsung di-input di-input  dari komputer masing- masing, (2)dari komputer masing- masing, (2) Pembuatan laporan baik berupa data pribadi karyawan, data karyawan keseluruhan, Pembuatan laporan baik berupa data pribadi karyawan, data karyawan keseluruhan, data cuti pribadi karyawan, dan data cuti karyawan keseluruhan dapat dilakukan data cuti pribadi karyawan, dan data cuti karyawan keseluruhan dapat dilakukan setiap saat, (3) Mengurangi pemakaian media faksimili untuk mengirim dan setiap saat, (3) Mengurangi pemakaian media faksimili untuk mengirim dan menerima formulir pengajuan cuti, dan (4) Mempercepat proses otorisasi pengajuan menerima formulir pengajuan cuti, dan (4) Mempercepat proses otorisasi pengajuan cuti karena data cuti karyawan mudah untuk dicari.

cuti karena data cuti karyawan mudah untuk dicari. Namun demikian karena

Namun demikian karena prototypeprototype sistem masih berupa desain dasar tentangsistem masih berupa desain dasar tentang input,

input, proses danproses danoutput output dari sistem pengajuan cuti, oleh karenanyadari sistem pengajuan cuti, oleh karenanyaprototypeprototype masihmasih perlu dikembangkan dan dilengkapi untuk mencakup; (1) Pengembangan sistem agar perlu dikembangkan dan dilengkapi untuk mencakup; (1) Pengembangan sistem agar dapat digunakan secara bersama-sama

dapat digunakan secara bersama-sama(multi user),(multi user), (2) Perlu diterapkannya(2) Perlu diterapkannyasecuritysecurity system

system secara berjenjang dengan tujuan untuk menjaga keamanan data dan validitassecara berjenjang dengan tujuan untuk menjaga keamanan data dan validitas informasi, dan (3) Integrasi sistem pengajuan cuti

informasi, dan (3) Integrasi sistem pengajuan cutionlineonline dengan sistem lain masihdengan sistem lain masih memerlukan

memerlukaninterfaceinterface lain, agar keluaranlain, agar keluarantext filetext file dari sistem pengajuan cutidari sistem pengajuan cutionlineonline dapat digunakan sebagai masukan bagi sistem lain.

(4)

RANCANG BANGUN MODUL SISTEM PENGAJUAN CUTI RANCANG BANGUN MODUL SISTEM PENGAJUAN CUTI ONLINE PADA SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA ONLINE PADA SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA

DI PT. COLLEGA INTI PRATAMA JAKARTA DI PT. COLLEGA INTI PRATAMA JAKARTA

SKRIPSI SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANASARJANA

EKONOMI

EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Manajemen Institut Pertanian Bogor

Manajemen Institut Pertanian Bogor

Oleh Oleh

NASWAN H24101100 NASWAN H24101100

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

RANCANG BANGUN MODUL SISTEM PENGAJUAN CUTI ONLINE PADA SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA

DI PT. COLLEGA INTI PRATAMA JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut

Pertanian Bogor

Oleh

NASWAN H24101100

Menyetujui, September 2006

Dr. Ir. Muhammad Syamsun M.Sc. Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. Ketua Departemen

Tanggal Ujian: 2 September 2006

(6)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 6 Maret 1982. Penulis merupakan anak  ketiga dari tujuh bersaudara dari pasangan ayahanda H. Romli HM dengan Upinah (Alm). Sampai saat ini penulis masih tinggal bersama orang tua dan keluarga tercinta di Jl. Kumbang Raya No. 73/185 RT 003 RW 01 Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat.

Penulis mengawali jenjang pendidikan di SDN 08 PT Pegadungan Jakarta sampai tahun 1995. Setelah tamat SD penulis melanjut kan pendidikan di SLTP Negeri 186 Jakarta dan berhasil tamat pada tahun 1998. Selepas tamat SLTP penulis kembali melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 95 Jakarta hingga akhirnya lulus pada tahun 2001. Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Kegiatan organisasi mahasiswa yang pernah diikuti penulis selama mengikuti perkuliahan yakni sebagai salah satu pengurus bidang Kajian Islam dalam Ar- Rohman Rohis Departemen Manajemen periode 2002/2003, pernah menjabat sebagai Direktur SDMCentre of Management (COM@) periode 2003/2004 namun tidak lama kemudian mengu ndurkan diri dan ikut bergabung bersama organisasi Kepencinta Alaman KAREMATA (Keluarga Ekono mi dan Manajemen Pencinta Alam) FEM dan masih aktif menjadi ketua bidang R&D hingga periode sekarang.

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT. Berkat taufiq, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Rancang Bangun Modul Sistem Pengajuan Cuti Online pada Sistem Informasi Sumber Daya Manusia di PT. Collega Inti Pratama Jakarta. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekono mi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis memilih modul pengajuan cutionlinesebagai topik skripsi karena semakin berkembangnya lingkup perusahaan hampir ke seluruh Indonesia menyebabkan karyawan meninggalkan sentralisasi perusahaan pusat, mengingat PT. Collega Inti Pratama sebagai Konsultan Perbankan yang menangani Bank Pembangunan Daerah hampir di seluruh Indonesia. Penulis mengidentifikasi dan menganalisis pengajuan cuti yang masih bersifat manual dan belum terkomputerisasi menyebabkan kurang efektifnya proses pengajuan cuti. Penulis mencoba merancang suatu modul tentang pengajuan cutionlineyang nantinya akan diusulkan untuk diimplementasikan dalam website PT. Collega Inti Pratama Jakarta agar masalah tersebut dapat teratasi.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak  yang telah membantu penyusunan skripsi ini, antara lain:

1. Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, tenaga, pikiran, ilmu dan pengetahuannya untuk membimbing penulis.

2. Ir. Arief Imam Suroso, M.Sc dan Hardiana Widyastuti, S.Hut, M.M yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi dosen penguji.

3. Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku Ketua Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

(8)

v

4. Kedua orang tuaku yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan, baik moril maupun materi. Terima kasih untuk semua kerja keras dan kesabarannya.

5. Pihak PT. Collega Inti Pratama, Bpk. Afrizel Aziz, selakuPresident Director,Bpk. Budi Santoso, selakuGeneral Manager,Bpk Mari Kusbiyanto, selakuPersonnel and Legal  Manager, dan seluruh staf yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis

dalam mengumpulkan data.

6. Seluruh dosen pengajar dan staf Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor atas segala bantuan yang diberikan selama penulis menjadi mahasiswa.

7. Bpk. Leo, terima kasihNoteBook-nyamohon maaf jika menggangu pekerjaannya. 8. Teman-teman satu bimbingan; Amel, Asep, Alex, Acep dkk.

9. Teman-teman Manajemen Angkatan '38 beserta kakak-kakak dan adik-adik kelasku, begitu banyak kenangan yang tak terlupakan.

10. Teman-teman di rumah; Bordy, QQ, Q-Tay, Slamet, Adi, dkk.

11. Teman-teman di KAREMATA Angkatan Pelopor, Kabut Senja, dan Hujan Gunung. 12. Indra Sofian, S.E., Mega, yang telah membantu sidangku.

13. Semua pihak yang telah mendukung dan berjasa dalam pembuatan skripsi ini yang tidak  dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari karya ini tentu belu m sempurna, masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang perlu mendapat perbaikan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf apabila masih terdapat kekurangan. Terima kasih, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

(9)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x I. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Perumusan Masalah ... 3 1.3. Tujuan Penelitian ... 3 1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Ruang Lingkup Penel itian ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen ... 4

2.1.1. Pengertian Sistem ... 4

2.1.2. Pengertian Infromasi ... 5

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi ... 6

2.1.4. Pengertian Manajemen ... 7

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ... 8

2.1.6. Tingkatan Manajemen dan Keb utuhan Informasinya ... 8

2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer ... 11

2.2. Pengembangan Si stem Informasi ... 12

2.3. Konsep Dasar Sistem Basi s Dat a ... 18

2.3.1. Pengertian Basis Data ... 19

2.3.2. Perancangan Basis Data ... 19

2.3.3.  Data Base Management System (DBMS) ... 20

2.4. SistemClient Server ... 20

2.5. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia ... 21

2.6. Pengertian Cuti ... 22

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 26

3.1. Kerangka Pemikiran ... 26

3.2. Lokasi dan W aktu Peneli tian ... 30

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 28

3.4. Metode Rancang Bangun ... 28

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1. Sejarah dan Kondisi Umum Perusahaan ... 30

4.2. Visi, Misi dan Motto Perusahaan... 31

4.3. Produk Perusahaan ... 31

(10)

vii

4.5. Deskripsi Kerja Bagian yang Terkait pada Proses Pengajuan Cuti ... 35

4.6. Investigasi Sistem ... 37

4.6.1. Peraturan Cuti yang sedang Berjalan... 38

4.6.2. Prosedur Pengajuan Cuti ... 40

4.6.3. Diagram Alir Dokumen(Flow Map) yang sedang Berjalan 40 4.6.4. Dokumen yang sedang Berjalan ... 42

4.6.5. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia pada website PT. Collega Inti Pratama Jakarta ... 42

4.6.6. Iedntifikasi Masalah/Peluang ... 43

4.7. Analisis Sistem ... 44

4.7.1. Context Diagram ... 44

4.7.2.  Data Flow Diagram (DFD) ... 45

4.7.3.  Data Dictionary ... 45

4.8.  Interface Functional Requirement  ... 48

4.8.1. PerancanganInput ... 49

4.8.2. PerancanganOutput ... 51

4.8.3. Pengkodean... 53

4.9. Rancang Bangun Sistem ... 54

4.8.1.  Relational Diagram ... 54

4.8.2. Normalisasi ... 56

4.8.3. Tabel Relasi ... 57

4.8.4. Struktur Data ... 58

4.9.  Hierarchial Input Processing and Output (HIPO) ... 61

4.10.Prototype Modul Pengajuan Cuti Online... 62

KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

1. Kesimpulan ... 76

2. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Bagian-bagian komponen dari suatu sistem yang dapat mengendalikan operasinya

Sendiri ... 4

2. Komponen-komponen fungsional ... 6

3. Suatu Mo del SIM ... 8

4. Tingkat manajemen dapat mempengaruhi sumber dan bentuk penyajian informasi 9 5. Manajer dapat ditemukan pada semua tingkatan dan di dalam semua bidang fungsional perusahaan ... 10

6. Suatu model yang mewujudkan bagaimana subsistem CBIS digunakan dalam memecahkan masalah ... 11

7. SistemClient Server Kompleks ... 2 1 8. Model Sist em Informasi Sumber Daya Manusia ... 21

9. Kerangka pemikiran konseptual ... 27

10.Flow Map yang sedang berjalan ... 41

11. Diagram K onteks yang diusulkan ... 45

12. DFD Level 1 ... 46

13. Rancangan format masukan d ata karyawan ... 49

14. Rancangan format masukan data cuti karyawan ... 50

15. Rancangan format keluaran data karyawan pribadi ... 51

16. Rancangan format keluaran data karyawan keseluruhan ... 52

17. Rancangan format keluaran cuti karyawan p ribadi ... 52

18. Rancangan format keluaran cuti karyawan keseluru han ... 53

19. ERD ... 55 20. Tabel relasi ... 58 21. HIPOChart ... 61 22. Tampilanloading... 62 23. Tampilan utama ... 63 24. Tampilanlogin... 63

25. Tampilan menu utama pengajuan cuti ... 64

26. Tampilan form d ata pribadi karyawan ... 65

(12)

ix

28. Tampilan pesan belum setahun ... 66

29. Tampilan data permohonan cuti setelah proses ... 67

30. Tampilan konfirmasipassword ... 67

31. Tampilan pengajuan cuti sukses ... 68

32. Tampilan data cuti pribadi karyawan ... 68

33. Tampilan data karyawan keseluruhan ... 69

34. Tampilan pesan data yang belum diisi ... 70

35. Tampilan data cuti karyawan sebelum proses otorisasi ... 70

36. Tampilan data cuti karyawan setelah proses otorisasi ... 71

37. Tampilan laporan data karyawan ... 72

38. Tampilan laporan cuti karyawan ... 73

39. Tampilan laporan data karyawan Keseluruhan ... 74

40. Tampilan l aporan data cuti Karyawan Keseluruhan ... 74

(13)

x x

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABELNo. No. HalamanHalaman 1.

1. Tabel Tabel kamus kamus data data karyawan karyawan ... 47... 47 2.

2. Tabel kamus Tabel kamus data pengajdata pengaj uan cuti...uan cuti... 47... 47 3.

3. Unnormalisasi Unnormalisasi ... ... 5656 4.

4. Normal Normal pertama pertama (1NF) ...(1NF) ... 56... 56 5.

5. Normal Normal kedua kedua (2NF) ...(2NF) ... .... 5656 6.

6. Tabel Tabel data data karyawan ...karyawan ... . 5858 7.

7. Tabel Tabel data data cuti cuti ... 59... 59 8.

8. Tabel Tabel data data jabatan ...jabatan ... 60... 60 9.

9. Tabel Tabel jenis jenis cuti ...cuti ... 60... 60 10.

(14)

xi xi DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman No. Halaman 1.

1.  Business F Business Framework ramework PT. Collega PT. Collega Inti Pratama Inti Pratama Jakarta ...Jakarta ... 79... 79 2.

2. Struktur Organisasi Struktur Organisasi PT. Collega PT. Collega Inti Pratama Jakarta ...Inti Pratama Jakarta ... 80... 80 3.

3. Formulir Formulir Permohonan Permohonan Cuti ...Cuti ... 81... 81 4.

4. WebsiteWebsite PT. Collega Inti Pratama Jakarta...PT. Collega Inti Pratama Jakarta... ... 8282 5.

(15)

I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang

Dewasa ini, Sumber Daya Manusia (SDM) telah menjadi faktor yang sangat Dewasa ini, Sumber Daya Manusia (SDM) telah menjadi faktor yang sangat esensial dalam menentukan jalannya perusahaan. Situasi kompetitif saat ini, dengan esensial dalam menentukan jalannya perusahaan. Situasi kompetitif saat ini, dengan segala tantangan ekonomi dan teknologi, akan berakibat kepada seluruh aspek  segala tantangan ekonomi dan teknologi, akan berakibat kepada seluruh aspek  perusahaan. Pada banyak perusahaan, SDM tidak lagi dianggap sebagai beban namun perusahaan. Pada banyak perusahaan, SDM tidak lagi dianggap sebagai beban namun sebagai aset yang strategis.

sebagai aset yang strategis.

Setiap perusahaan tentu saja ingin melebarkan sayap usahanya bukan hanya pada Setiap perusahaan tentu saja ingin melebarkan sayap usahanya bukan hanya pada satu wilayah saja, tetapi juga melebar ke berbagai wilayah yang lain. Semakin luasnya satu wilayah saja, tetapi juga melebar ke berbagai wilayah yang lain. Semakin luasnya dunia suatu usaha menyebabkan keberadaan dan mobilitas para karyawan perusahaan dunia suatu usaha menyebabkan keberadaan dan mobilitas para karyawan perusahaan semakin dinamis dan konvergen. Sehingga perlu adanya suatu solusi agar para pegawai semakin dinamis dan konvergen. Sehingga perlu adanya suatu solusi agar para pegawai tersebut tetap bisa berhubungan dengan perusahaannya, begitupun sebaliknya tersebut tetap bisa berhubungan dengan perusahaannya, begitupun sebaliknya perusahaan dapat berhubungan dengan karyawannya.

perusahaan dapat berhubungan dengan karyawannya.

PT. Collega Inti Pratama Jakarta merupakan badan usaha yang berbentuk jasa PT. Collega Inti Pratama Jakarta merupakan badan usaha yang berbentuk jasa konsultan yang menangani pengembangan

konsultan yang menangani pengembangan InformatioInformation n TechnologyTechnology (IT) di beberapa(IT) di beberapa bank, sebagian besar di Bank Pembangunan Daerah (BPD) hampir di seluruh Indonesia. bank, sebagian besar di Bank Pembangunan Daerah (BPD) hampir di seluruh Indonesia. Para karyawan harus bersedia ditempatkan di kantor BPD yang sedang ditangani. Para karyawan harus bersedia ditempatkan di kantor BPD yang sedang ditangani. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasiinternet internet dan pemanfaatannya, PT.dan pemanfaatannya, PT. Collega Inti Pratama Jakarta mengharuskan karyawan yang sedang melakukan p

Collega Inti Pratama Jakarta mengharuskan karyawan yang sedang melakukan p ekerjaanekerjaan dinas ke luar kota untuk tetap melakukan hubungan kerja meskipun secara jarak jauh, dinas ke luar kota untuk tetap melakukan hubungan kerja meskipun secara jarak jauh, yaitu dengan memanfaatkan fasilitas

yaitu dengan memanfaatkan fasilitasintranet intranet  padapada websitewebsite PT. Collega Inti PratamaPT. Collega Inti Pratama Jakarta.

Jakarta.

Salah satu pemanfaatan teknologi sistem informasi yang dilakukan oleh Salah satu pemanfaatan teknologi sistem informasi yang dilakukan oleh perusahaan PT. Collega Inti Pratama Jakarta adalah dengan menggunakan Sistem perusahaan PT. Collega Inti Pratama Jakarta adalah dengan menggunakan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. Sistem ini merupakan salah satu solusi yang Informasi Sumber Daya Manusia. Sistem ini merupakan salah satu solusi yang dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para karyawannya. Pada layanan tersebut terdapat beberapa modul diantaranya yaitu; karyawannya. Pada layanan tersebut terdapat beberapa modul diantaranya yaitu; perjalanan dinas

perjalanan dinas online,online, permohonan tambahan dana ataupermohonan tambahan dana ataucash advance online untuk cash advance online untuk  memohon

(16)

2

tambahan sejumlah uang untuk menambah kekurangan biaya baik yang bersifat biaya operasional maupun biaya teknis selama karyawan bertugas di luar kota , danreimbursement  online untuk memohon pembayaran kembali atas pembelian sejumlah keperluan perlengkapan operasional dan teknis yang dilakukan oleh karyawan dengan izin perusahaan selama bertugas di luar kota.

Sistem pengajuan cuti pada PT. Collega Inti Pratama Jakarta masih dilakukan dengan cara manual dan hanya bisa dilakukan pada jam kerja atau dalam kantor pusat di Jakarta. Berdasarkan pengalaman magang dan penelitian yang dilakukan di PT. Collega Inti Pratama Jakarta, penulis menemukan adanya karyawan yang sedang bertugas di luar kota mengalami permasalahan dalam mengajukan cuti. Karyawan harus mengisi formulir cuti yang dikirim pihak Human Resource Department  (HRD) atau Personnel and Legal melalui faksimili dan mengirimkannya kembali ke kantor pusat. Ketika itu terjadi gangguan komunikasi saluran telepon dan faksimili sehingga formulir cuti yang telah diisi tidak terkirim kembali dan akhirnya proses otorisasi atau perizinan cuti olehPresident Director  mengalami penundaan. Sistem pengajuan cuti yang belum terkomputerisasi menyebabkan terjadinya pengulangan data atauredudance yang menyebabkan tumpang tindihnya informasi data cuti karyawan yang masih disimpan dalam bentuk arsip.

Dengan melihat kenyataan bahwa teknologi informasiinternet sangat berkembang dan sangat diperlukan oleh suatu perusahaan, maka sebaiknya pengajuan cuti pada perusahaan PT. Collega Inti Pratama Jakarta dapat dilakukan melalui fasilitasintranet  dengan menggunakan aplikasi Pengajuan CutiOnline dalam Sistem Informasi Sumber Daya Manusia pada website PT. Collega Inti Pratama. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik u ntuk membuat Skripsi yang berjudul: "Rancang Bangun Modul Sistem Pengajuan Cuti Online pada Sistem Informasi Sumber Daya Manusia di PT. Collega Inti Pratama Jakarta".

(17)

3

1.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana sistem pengajuan cuti di PT. Collega Inti Pratama Jakarta ?

2. Bagaimana agar sistem tersebut mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pengajuan cuti dan mampu menghasilkan laporan data cuti karyawan yang mudah dicari jika suatu saat dibutuhkan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan utama pelaksanaan penelitian tentang pengembangan sistem ini ialah untuk: 1. Mengkaji prosedur, operasi, dan sistem pengajuan cuti PT. Collega Inti Pratama

Jakarta.

2. Melakukan rancang bangun sistem informasi yang mampu memperbaiki sistem lama dalam hal:

a. Pengisian formulir pengajuan cuti b. Laporan perizinan cuti

c. Efektifitas dan efisiensi proses pengajuan cuti 1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk HRDPersonnel and   Legal PT. Collega Inti Pratama Jakarta dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap

karyawan yang hendak melakukan pengajuan cuti. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Analisis dalam penelitian ini difokuskan pada kajian kebutuhan sistem pengajuan cuti yang meliputi:

1. Kajian atas prosedur dan sistem pengajuan cuti yang sedang berjalan di PT. Collega Inti Pratama.

2. Rancang bangun modul sistem pengajuan cutionline, sedangkan studi kelayakan dan identifikasi kebutuhan spesifiksasi sis tem yang dibutuhkan untuk mendukung proses sistem pengajuan cuti tidak dilakukan mengingat beragamnya kebutuhan dari setiap elemen sistem.

(18)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen 2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Jogianto (2001), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk  melakukan suatu kegiatan atau penyelesaian suatu sasaran tertentu.

Sedangkan menurut McLeod dan Schell (2001), sistem adalah sekelompok  elemen-elemen yang terintegarasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi suatu susunan dasar diperlihatkan melalui Gambar 1 di bawah ini:

Gambar 1. Bagian-bagian komponen dari suatu sistem yang dapat  mengendalikan operasinya sendiri (McLeod dan Schell, 2001) Suatu sistem mempunyai elemen-elemen penyusun, antara lain: a. Tujuan

Sasaran atau tujuan dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem.

b. Mekanisme Pengendalian

- Batasan. Dalam mencapai tujuan dari sistem dibutuhkan batasan-batasan suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

(19)

5

- Kontrol. Merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa asal masukan, frekuensi masukan data, dan jenis masukan. c. Masukan(Input)

 Input merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi masukan data dan jenis masukan data.

d. Proses

Proses merupakan bagian yang mengolah data menjadi informasi sesuai dengan keinginan pemakai.

e. Keluaran(Output)

Output merupakan keluaran atau tujuan dari sistem yang didapat dari input dan proses yang dilakukan.

f. Umpan Balik (Feed Back)

Dalam suatu sistem yang baik dibutuhkan adanya umpan balik yang tujuannya sebagai perbaikan dan pemeliharaan. 2.1.2. Pengertian Informasi

Menurut McLeod dan Schell (2001), informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.

Sedangkan menurut Davis (1995), informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerima dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang biasanya terjadi dan selain itu harus jelas maksud dan tujuan, sehingga output  (keluaran) bisa dipertanggungjawabkan.

2. Tepat Waktu

Informasi yang datang pada si pemakai tidak boleh terlambat karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai lagi didalam pengambilan keputusan.

(20)

6

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat dan informasi yang diterima pemakai dengan lainnya bisa berbeda-beda. 2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut O'Brien (1996), Sistem Informasi (SI) didefinisikan sebagai suatu organisasi yang mengkombinasikan anatara manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan sumber- sumber data untuk tujuan pembentukan dan distribusi informasi. Informasi tersebut sangat berperan dalam mendukung keung gulan bersaing strategis suatu unit bisnis.

Menurut Laudon (1996), sistem informasi didefinisikan sebagi komponen yang saling terkait dan bekerjasama untuk mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi dalam rangka mendukung pengawasan, analisis dan visualisasi suatu organisasi.

Sedangkan menurut Susanto (2000), sistem informasi adalah suatu jaringan kerja yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk  mencapai tujuan tertentu yaitu berupa informasi yng diperlukan dalam pengambilan keputusan baik untuk waktu sekarang ataupun diwaktu yang akan datang. Suatu sistem informasi berisi himpunan terintegrasi dari komponen manual dan komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi untuk pemakai.

Untuk lebih jelasnya mengenai komponen-komponen fungsional tersebut, maka dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini:

(21)

7

Sistem informasi mempunyai beberapa komponen, antara lain: Perangkat keras (Hardware)

Merupakan komponen fisik berupa peralatan input, peralatan proses, dan peralatanoutput. Perangkat Lunak (Software)

Merupakan instruksi-instruksi yang membuat komputer melakukan pekerjaan tertentu. SDM(Brainware) Sebagai pengoperasian sistem. Data

Fakta-fakta, perkiraan-perkiraan, dan pendapat-pendapat yang belum memiliki arti guna. Prosedur

Instruksi-instruksi yang digunakan dalam mengoperasikan sistem. 2.1.4. Pengertian Manajemen

Menurut Stoner et al. (1996), manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan. Proses yang pertama yaitu perencanaan(planning), proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untu k mencapai sasaran tadi. Proses yang kedua yaitu pengorganisasian(organizing), proses memperkerjakan dua orang atau lebih untuk bekerjasama dalam cara terstruktur guna mencapai sasaran spesifik  atau beberapa sasaran. Proses yang ketiga yaitu kepemimpinan (leading), proses mengadakan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh organisasi. Proses yang keempat yaitu pengendalian (controlling), proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.

1.

2.

3.

4.

(22)

8

Menurut Hasibuan (1996), manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Dessler (1997), proses manajemen yaitu kelima fungsi das ar dari perencanaan, pengorganisasian,staffing, kepemimpinan, dan pengendalian. 2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Menurut McLeod dan Schell (2001), sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Gambar 3 menunjukkan suatu model SIM yang biasanya digunakan perusahaan.

(23)

9

2.1.6. Tingkatan Manajemen dan Kebutuhan Informasinya

Manajer dapat ditemukan di mana-mana, tetapi perlu disadari bahwa mereka ada di berbagai tingkat dan dalam berbagai area bisnis di dalam perusahaan. McLeod dan Schell (2001) membagi manajemen di suatu perusahaan menjadi tiga tingkatan. Pertama, manajer pada puncak hierarki organisasi seperti direktur dan wakil direktur, sering disebut berada pada tingkat perencanaan strategis(strategic planning level). Istilah ini menunjukkan pengaruh yang ditimbulkan keputusan-keputusan tersebut pada seluruh organisasi selama beberapa tahun yang akan datang. Kedua, manajer tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur produk dan kepala divisi. Tingkat mereka dinamakan tingkat pengendalian manajemen (management control level) oleh mereka yang menyadari bahwa adalah tanggung jawab mereka mengubah rencana menjadi tindakan dan memastikan agar tujuan tercapai. Ketiga, manajer tingkat bawah mencakup kepala departemen penyelia (supervisor), dan pimpinan proyek, yang bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer di tingkat yang lebih tinggi. Tingkatan terendah ini disebut tingkat pengendalian operasional(operational control level), karena disitulah operasi perusahaan berlangsung.

Saat merancang sistem informasi, penting untuk mempertimbangkan tingkatan manajer, karena hal ini dapat mempengaruhi sumber informasi dan cara penyajiannya. Grafik bagian A pada Gambar 4 menunjukkan bahwa para manajer pada tingkat perencanaan strategis lebih menekankan informasi lingkungan daripada manajer di tingkat yang lebih bawah, dan para manajer di tingkat pengendalian operasional menganggap informasi internal sebagai yang paling penting. Grafik bagian B menunjukkan bahwa para manajer tingkat perencanaan strategis memilih informasi dalam bentuk ringkas, sedangkan para manajer tingkat pengendalian operasional memilih dalam bentuk rinci.

(24)

10

@ Hak cipta milik IPB (Institut Pertanian Bogor)

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh barya tulis ini tanpa mencantumban dan menyebutkan sumber:

a. Pengutipan hanya untub bepentingan pendidiban, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan britik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan

yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyab sebagian atau seluruh barya tulis ini dalam bentub apapun tanpa izin IPB. Q _

<

G -< m d  i n 1 c t f  44 b X ) G c t f  b X ) c t f  -O V h <  D -O b X ) G E ( D " o f  C C O O C  /) C O L  —  a) Q_ O c CO "co "D rt C o > c a ) C L -i  —  » C O O ) c C tf  b X ) G fi ^ C O C D 0 ) C O ct f  e n 1 b X ) G

§

44 -O E c t f  b D b D G D 44 § G b X ) 5 -G u < 2 G Ct f  G ct f  G 8 ^ 4= S 13 en 'S 4= 4=cd § • S e n G Vh aj Oh 13 G .2 'i n b X ) G b X ) § -a E *s I? c t f  b X ) c t f  -O

§

44 ts 4= a-) <  D E » G § G G b X) a-) -O E m J3 13 bX) |_G~ a-) E d  1 U  a-) G 4 D a -) en V h a-) -a

§

§

§

ts 44 b X ) G c t f  b X ) G -a < D en cd en a-) O h

s

< D b X) o V h O h a  j » G O h a-) -O

§

ts 44 b X ) G c d b X ) cd -a a PLh e n c t f  44 G » G I 5 b X ) G bX ) b X ) § t: a -) -O b X ) § 0 3 G <  D

§

< 2 .s a m G a -)

s

<  D ' c ? G a -) E m d  E Vh .s

&

O h C 3 m c t f  -a cd O h § 44 G U  44 44 O O h 4 4 I G G

§

|

a -) 4 D G -acd O h V h a-) ' c ? § E E 13 S -S s mG Vh a-) Oh ctf  V h <  D O h 44 b X ) G

§

ctf  en a-) O h c tf  44 J D a -) 4 D a

§

4= 44 c tf  -a t: a -) Oh <  D m d  & -a <  D -O a 4 D I o § ■ S a -) 4 D cd a-) • c ? § X ) b X ) G 4= cd X ) G •s 3 a m G a -) Oh G en E J 3 1 3 m c d ' G a -) £  • a -O V h G c d O h a-) Oh G

(25)

11

Gambar 5. Manajer ditemukan pada semua tingkatan \dandirfa!affl$ieffiUai\ anajemen

bidang fungsional perusahaan (McLeod dan Schell, 2001) 2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer

Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah, dan informasi digunakan dalam membuat keputusan. Informasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi.

Menurut McLeod dan Schell (2001), istilah sistem informasit t.t ,

7, Tingkat Pengendalian Qperasiona

berbasis komputer(computer based information system) atau CBIS,

menggambarkan lima subsistem yang menggunakan komputer sebagai pengolah informasi yang terdiri dari area aplikasi berbasis komputer diantaranya yaitu; Sistem Informasi Akuntansi (SIA), Sistem Informasi Manajemen (SIM), Sistem Pendukung Keputusan(Decission Support System-DSS), kantor maya (Virtual Office) dan sistem berbasis pengetahuan. Gambar 6 menunjukkan model CBIS yang digunakan untuk pemecahan suatu masalah. Pada

gambar tersebut dapat terlihat bahwa masalah yang datang akan teratasi dengan adanya masukan informasi yang berasal dari sistem informasi berbasis komputer yang memiliki beberapa sistem pendukung.

(26)

12

Gambar 6. Suatu model yang mewujudkan bagaimana subsls/tew&BtBn digunakan dalam memecahkan masalah (McLeod dan Schell, 2001)

Sistem yang pertama yaitu sistem informasi akuntepiufus^ri

mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan. Sistem yang kedua yaitu sistem informasi manajemen

2.2. Pengembangan Sistem Informasi Pemecahan

Kegiatan pengembangan SI adalah aktivitas yang dilakukan untuk  membuat suatu SI baru, mengembangkan maupun memodifikasi SI yang sudah ada dengan dengan melakukan pemodelan. McLeod dan Schell (2001) mengemukakan bahwa model adalah penyederhanaan(abstraction) dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas, yang disebut entitas(entity). Ada beberapa jenis dasar model diantaranya yaitu:

1. Model Fisik, penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. 2. Model Naratif, penggambaran entitas dalam bentuk lisan atau tulisan. 3. Model Grafik, penggambaran entitas dalam bentuk sejumlah garis simbol,

atau bentuk.

4. Model Matematika, penggambaran entitas dalam bentuk formula atau persamaan matematika.

(27)

13

Pengembangan SI perlu dilakukan dalam rangka mengikuti adanya perubahan-perubahan internal maupun eksternal organisasi tertentu, agar pengguna tetap dapat memperoleh informasi yang berharga untuk pengambilan keputusan. Tujuan pengembangan SI adalah sebagai berikut:

1. Menyusun SI yang memenuhi kebutuhan informasi organisasi dan kebutuhan operasi organisasi.

2. Menyusun SI dengan cara yang efisien dan efektif.

Secara teoritis pendekatan/metode yang sering dipakai untuk memecahkan masalah dan mengembangkan SI adalah:

1. Code Fix

Pendekatan ini banyak dipakai oleh paraprogrmmer di awal era komputerisasi, dengan cara melakukan penterjemahan langsung solusi permasalahan ke dalam bentuk kode program (Suroso,1996). Metode ini dianggap tidak praktis dan menimbulkan berbagai kesulitan dalam menelusuri berbagai kesalahan yang terjadi.

2. Pendekatan Sistem(System Approach)

Merupakan serangkaian pemecahan masalah yang menekankan pada pemahaman atas masalah yang timbul, mempertimbangkan semua alternatif solusi dan menentukan alternatif solusi yang terbaik. Langkah pemecahan masalah yang harus dilakukan mencakup pertama, tahapan persiapan yaitu sosialisasi pemecahan masalah dengan pendekatan sistem.Kedua, tahap pendefinisian dan pemecahan masalah. Ketiga, tahap solusi dengan mengajukan alternatif solusi, melakukan pemilihan solusi terbaik, melakukan implementasi dan langkah tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi yang disampaikan dapat mengatasi masalah yang timbul (Mcleod, 1995). Sedangkan menurut O'Brien (1996), pendekatan sistem adalah sesuatu metode pemecahan masalah bisnis yang menggunakan orientasi sistem dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Identifikasi masalah dan peluang

Pemahaman atas adanyaproblem dan peluang dilakukan dengan menggunakan penedekatansystem context, yaitu pendekatan

(28)

14

dengan melihat keterkaitan antar sistem, subsistem dan komponen sistem. b. Pengembangan solusi sistem alternatif 

Suatu alternatif solusi yang mencakup pemikiran pemecahan dari yang bersifat ideal sampai yang realistis, dengan tetap memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan.

c. Pemilihan/penentuan sistem yang sesuai Pemilihan/penentuan sistem dilakukan melalui pembandingan antara berbagai alternatif yang dibuat dengan

mendasarkan pada kriteria evaluasi yang sama. d. Implementasi dan evaluasi desain sistem

Langkah terakhir dari pendekatan sistem adalah mengimplementasikan sistem yang telah dipilih, namun demikian untuk menjamin lancarnya implementasi biasanya dilakukanpost implementation review. 3. Systems Development Life Cycle (SDLC)

Pengertian dasar SDLC menurut Davis (1995) adalah bahwa tiap aplikasi sistem harus melalui proses daur hidup yang sama baik pada tahap pengembangan ataupun implementasi. Langkah dan tahap dalam SDLC diuraikan secara berbeda-beda, namun pada hakekatnya perbedaan tersebut terjadi dalam pengelompokkan.

Menurut Suryadi (1998) dalam perkembangannya metode ini banyak dipakai untuk membangun dan mengembangkan SI, dalam penerapannya metode SDLC dipengaruhi oleh adanya kebutuhan untuk mengembangkan sistem dengan cara yang relative cepat sehingga dikombinasikan dengan pembuatan prototype. Sedangkan menurut O'Brien (1996), SDLC adalah penerapan pendekatan sistem untuk  mengembangkan suatu SI yang langkah-langkah pengembangannya mencakup kegiatan: 1. Investigasi Sistem

Aktivitas pada tahap awal ini bertujuan untuk menentukan adanya masalah ataupun peluang yang ada, menjelaskan sistem

(29)

15 15

yang berlaku saat ini, pihak-pihak yang terlibat atau sumber yang diperlukan dan studi yang berlaku saat ini, pihak-pihak yang terlibat atau sumber yang diperlukan dan studi kelayakan. Analisis Sistem

kelayakan. Analisis Sistem

Tahap ini merupakan analisis mendalam untuk mendapatkan

Tahap ini merupakan analisis mendalam untuk mendapatkan  functional  functional requiremenrequirement t  (informasi yang dibutuhkan oleh pengguna), analisis mencakup:

(informasi yang dibutuhkan oleh pengguna), analisis mencakup: a.

a. Analisis organisasi seperti struktur manajemen, sumber daya manusia yang ada,Analisis organisasi seperti struktur manajemen, sumber daya manusia yang ada, aktivitas bisnis yang dilakukan dan keterkaitan sistem dengan sistem lainnya. aktivitas bisnis yang dilakukan dan keterkaitan sistem dengan sistem lainnya. b.

b. Analisis sistem yang ada, merupakan analisis terhadap penggunaan perangkat keras,Analisis sistem yang ada, merupakan analisis terhadap penggunaan perangkat keras, perangkat lunak dan SDM dalam rangka pemrosesan data menjadi produk informasi. perangkat lunak dan SDM dalam rangka pemrosesan data menjadi produk informasi. c.

c. Analisis kebutuhan fungsionalAnalisis kebutuhan fungsional (functional requirement analysis),(functional requirement analysis), langkah-langkahlangkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini antara lain analisis terhadap format produk informasi, yang dilakukan dalam tahap ini antara lain analisis terhadap format produk informasi, time frame

time frame yang diperlukan dan kemampuan proses informasi.yang diperlukan dan kemampuan proses informasi. Rancang Bangun Sistem

Rancang Bangun Sistem

Produk dari langkah ini berupa spesifikasi sistem, yang akan menjelaskan cara kerja sistem Produk dari langkah ini berupa spesifikasi sistem, yang akan menjelaskan cara kerja sistem untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah: untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah:

a.

a. User Interface Design,User Interface Design, merupakan kegiatan untuk merancang interaksi antaramerupakan kegiatan untuk merancang interaksi antara pengguna dengan sistem, baik dalam hal penentuan metode masukan maupun pengguna dengan sistem, baik dalam hal penentuan metode masukan maupun keluaran.

keluaran. b.

b.  Data Design, Data Design, merupakan kegiatan merancang struktur pusat data maupunmerupakan kegiatan merancang struktur pusat data maupun filefile yangyang akan digunakan dalam sistem. Langkah pada tahap ini akan menghasilkan akan digunakan dalam sistem. Langkah pada tahap ini akan menghasilkan datadata dictionary.

dictionary. c.

c. Process Design,Process Design, merupakan tahap pengembangan spesifikasi detail dari sistem yangmerupakan tahap pengembangan spesifikasi detail dari sistem yang akan diusulkan.

akan diusulkan. Implementasi Implementasi

Implementasi adalah penerapan alternatif sistem ke dalam proses operasional organisasi, Implementasi adalah penerapan alternatif sistem ke dalam proses operasional organisasi, proses ini tentu saja akan menimbulkan pergeseran kondisi dari sistem lama ke sistem baru. proses ini tentu saja akan menimbulkan pergeseran kondisi dari sistem lama ke sistem baru.

(30)

16 16

5. Pemeliharaan 5. Pemeliharaan

Merupakan tahap pemantauan jalannya sistem, kegiatan evaluasi dan modifikasi yang Merupakan tahap pemantauan jalannya sistem, kegiatan evaluasi dan modifikasi yang diperlukan.

diperlukan. Prototyping Prototyping

Menurut Laudon (1996),

Menurut Laudon (1996),prototypingprototyping merupakan proses pembuatan sistem eksperimen yangmerupakan proses pembuatan sistem eksperimen yang dilakukan secara sderhana yang dapat digunakan oleh pengguna untuk menetapkan dan dilakukan secara sderhana yang dapat digunakan oleh pengguna untuk menetapkan dan mengembangkan informasi-informasi yang dibutuhkan. Melalui model awal/prototipe dapat mengembangkan informasi-informasi yang dibutuhkan. Melalui model awal/prototipe dapat dijelaskan aspek-aspek masukan sistem, proses dan keluaran yang dibutuhkan pengguna. dijelaskan aspek-aspek masukan sistem, proses dan keluaran yang dibutuhkan pengguna. Sebuah

Sebuah prototype modelprototype model dapat diklasifikasikan sebagaidapat diklasifikasikan sebagai throw away prototype atauthrow away prototype atau evolutionary prototype,

evolutionary prototype, dalam arti sebuahdalam arti sebuah prototypeprototype bisa saja tidak terpakai atau bahkanbisa saja tidak terpakai atau bahkan menjadi dasar dari sebuah sistem yang sesungguhnya (Alter, 1996). Program-program yang menjadi dasar dari sebuah sistem yang sesungguhnya (Alter, 1996). Program-program yang digunakan untuk membuat sebuah

digunakan untuk membuat sebuah  prototype prototype biasanya mencakup sarana yangbiasanya mencakup sarana yang memungkinkan sebagai

memungkinkan sebagaimenu generators, screen generators, report generatorsmenu generators, screen generators, report generators dandan codecode generators.

generators. MetodeMetode prototypeprototype digunakan untuk menjembatani kekurangan terhadapdigunakan untuk menjembatani kekurangan terhadap penggunaan metode

penggunaan metode life cycle,life cycle, yang terkadang tidak menarik simpati pengguna karenayang terkadang tidak menarik simpati pengguna karena kadang banyak melibatkan terminologi teori SI dan tidak memberikan gambaran sistem kadang banyak melibatkan terminologi teori SI dan tidak memberikan gambaran sistem secara nyata. Kegiatan penggabungan antara metodologi SDLC dengan

secara nyata. Kegiatan penggabungan antara metodologi SDLC dengan  prototypin prototypingg dikatakan sebagai pendekatan

dikatakan sebagai pendekatanrefmment prototyping/rapid structured prototypingrefmment prototyping/rapid structured prototyping (Suroso,(Suroso, 1996). Alat Analisis

1996). Alat Analisis

Sarana pendukung yang banyak dimanfaatkan untuk menjelaskan logika suatu sistem dan Sarana pendukung yang banyak dimanfaatkan untuk menjelaskan logika suatu sistem dan menggambarkan keterkaitan suatu proses dengan proses atau subproses lainnya, yaitu; menggambarkan keterkaitan suatu proses dengan proses atau subproses lainnya, yaitu;  flowcharti

 flowcharting, ng, data data flow flow diagramdiagram (DFD),(DFD), entity relationship diagramentity relationship diagram (ERD), dan(ERD), dan datadata dictionary

dictionary (DD). Masing-masing sarana/alat tersebut digunakan untuk: a.(DD). Masing-masing sarana/alat tersebut digunakan untuk: a.FlowchartingFlowcharting Merupakan alat analisis yang menggunakan desain grafis untuk menjelaskan media Merupakan alat analisis yang menggunakan desain grafis untuk menjelaskan media fisik dan tahapan proses yang ada dalam SI. fisik dan tahapan proses yang ada dalam SI. 4

(31)

17 17

Alat ini digunakan dalam tahap investigasi sistem untuk menggambarkan sistem yang Alat ini digunakan dalam tahap investigasi sistem untuk menggambarkan sistem yang berlaku, urutan proses logis dengan menunjukkan detail penggunaan media/alat untuk  berlaku, urutan proses logis dengan menunjukkan detail penggunaan media/alat untuk  masukan, keluaran maupun penyimpanan (Alter, 1996). Sedang menurut O'Brien masukan, keluaran maupun penyimpanan (Alter, 1996). Sedang menurut O'Brien (1996),

(1996),flowchart flowchart  merupakan sarana untuk dokumentasi dan komunikasi arus mediamerupakan sarana untuk dokumentasi dan komunikasi arus media data dan terjadinya suatu pemrosesan informasi.

data dan terjadinya suatu pemrosesan informasi. FlowchartingFlowcharting menekankan padamenekankan pada media dan alat yang digunakan serta menggambarkan dilakukannya proses dalam media dan alat yang digunakan serta menggambarkan dilakukannya proses dalam sistem informasi.

sistem informasi. b.

b.  Data Flow  Data Flow DiagramDiagram

Merupakan diagram yang digunakan menjelaskan komponen suatu SI dalam bentuk  Merupakan diagram yang digunakan menjelaskan komponen suatu SI dalam bentuk  proses yang dilakukan dan arus data dari suatu proses ke proses lain tanpa proses yang dilakukan dan arus data dari suatu proses ke proses lain tanpa menggambarkan media dan peralatan yang digunakan. Alat analisis dibentuk dengan menggambarkan media dan peralatan yang digunakan. Alat analisis dibentuk dengan menggunakan simbol-simbol standar yang menggambarkan (a) arus data, (b) proses, menggunakan simbol-simbol standar yang menggambarkan (a) arus data, (b) proses, (c)

(c)data store,data store, dan (d) entitas eksternal. Hasil analisis kebutuhan sistem dengan DFDdan (d) entitas eksternal. Hasil analisis kebutuhan sistem dengan DFD akan menghasilkan

akan menghasilkan functional  functional requiremenrequirement.t. c.

c.  Entity Rela Entity Relationship Dtionship Diagramiagram (ERD)(ERD)

Merupakan metode untuk mendokumentasikan

Merupakan metode untuk mendokumentasikan databasedatabase dengan menggambarkandengan menggambarkan hubungan antar berbagai entitas yang ada dalam SI, namun alat analisis ini tidak  hubungan antar berbagai entitas yang ada dalam SI, namun alat analisis ini tidak  menunjukkan bagaimana suatu data dapat dibuat, diproses, maupun disimpan. menunjukkan bagaimana suatu data dapat dibuat, diproses, maupun disimpan. Simbol-simbol yang digunakan dalam ERD biasanya menggambarkan suatu entitas Simbol-simbol yang digunakan dalam ERD biasanya menggambarkan suatu entitas tertentu atau menggambarkan hubungan antar entitas. Entitas yang berupa orang, tertentu atau menggambarkan hubungan antar entitas. Entitas yang berupa orang, tempat ataupun kejadian digambarkan dengan simbol kotak persegi. Sedang hubungan tempat ataupun kejadian digambarkan dengan simbol kotak persegi. Sedang hubungan antar entitas digambarkan dengan simbol

antar entitas digambarkan dengan simboldiamond yang mempunyai garis hubungan.diamond yang mempunyai garis hubungan. Alat analisis ini digunakan pada tahap rancang bangun yang akan menghasilkan Alat analisis ini digunakan pada tahap rancang bangun yang akan menghasilkan spesifikasi sistem.

(32)

18

d.Data Dictionary (DD)

Merupakan suatu metode untuk mengorganisasikan informasi dalam bentuk strukturdatabase, DD menggambarkan rincian dari: 1.  Attribute atau karakter dari tiap-tiap entitas

2. Keterkaitan antar entitas

3. Spesifikasi elemen data yang diperlukan oleh sistem Alat-alat bantu tersebut pada dasarnya dapat digunakan untuk 

pengembangan ataupun penyusunan sistem informasi, baik sebagai alat analisis, sarana alat untuk melakukan rancang bangun maupun untuk  dokumentasi sistem. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan berbagai alat analisis pengembangan sistem (O'Brien, 1996) adalah untuk  membantu:

1. Menggambarkan konsep, menjelaskan dan mengkomunikasikan kegiatan dan sumber-sumber yang terkait dengan organisasi bisnis dan yang terkait dengan sistem informasi.

2. Menganalisis sistem yang sudah ada, menjelaskan alur pengambilan putusan dan pemrosesan informasi.

3. Merancang bangun usulan pengembangan sistem. 2.3. Konsep Dasar Sistem Basis Data

Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan menjadi suatu hierarki. Basis data biasanya terdiri dari:

 Data field, unit data terkecil. Contohnya nomor pegawai.

Catatan (record), kumpulan data field  yang berhubungan. Contohnya catatan karyawan.

File, kumpulan catatan yang berhubungan. Contohnya file pegawai. Hariyanto (2000) menyarankan sasaran sistemfile adalah sebagai berikut: 1. Memenuhi kebutuhan manajemen data sebagai pemakai.

2. Menj amin data padafile adalah valid. 3. Optimasi kinerja.

(33)

19

5. Meminimalkan atau mengeliminasi potensi kehilangan atau perusakan data. Basis data memiliki aturan penyusunan atau penempatan arsip-arsip yang terdapat di dalamnya, sehingga terdapat kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali arsip atau data yang dibutuhkan. Basis data menunjukan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkaran perusahaan atau instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system).

2.3.1. Pengertian Basis Data

Basis data terdiri atas dua kata, yaitu basis dan data. Menurut Fathansyah (2002), basis diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang, atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, simbol, huruf, teks, gambar, dan lain-lain.

Basis data memiliki beberapa pendefinisian dilihat dari berbagai sudut pandang seperti:

a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

c. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

2.3.2. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dibutuhkan agar sistem menjadi lengkap dan efisiensi melalui beberapa tahap, yaitu: a.Entity Relation Diagram (ERD)

ERD adalah komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta di dunia nyata.

(34)

20

b. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak  memiliki masalah yang biasanya disebut anomali. Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan. 2.3.3. Data Base Management System (DBMS)

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pegawai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (system) yang khusus atau spesifik. Perangkat lunak tersebut disebut DBMS, yang akan menentukan bagaiman data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. DBMS  juga menerapkan mekanisme p engamanan data, pemakai data secara bersama,

keakuratan atau konsistensi data.

Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas atau interface dalam melihat data kepada pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.

Menurut Hariyanto (2000), pada umumnya DBMS memuat bagian berikut:

-  Database Engine, di antaranya berisi mekanisme integritas. - Sistem akses.

DBMS menggunakan fasilitas yang disediakan sistem operasi untuk  memberikan layanan-layanannya. Mekanisme integritas merupakan masalah yang dilakukan baik ditingkat sistem operasi maupun di DBMS.

2.4. Sistem Client Server

SistemClient dan Server terdiri atas dua komponen (mesin) utama, yaitu Client dan Server. Client berisi aplikasi basis data dan Server berisi DBMS dan basis data. Setiap aktifitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dahulu ditangani oleh client. Client  menangani proses yang menjadi tanggung  jawabnya. Jika ada proses yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis data yang terletak diserver, barulah client mengadakan hubungan dengan server.

Pada bentuknya sistemClient Server untuk memenuhi kebutuhan client  akan mengirimkan pesan atau perintahQuery pengambilan data. Selanjutnya server  yang menerima pesan tersebut akan menjalankan query tersebut dan hasilnya akan dikirimkan kembali ke client. Dengan begitu, transfer datanya  jauh lebih efisiensi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 7 yang

(35)

21

DBMS Server

Gambar 7. Sistem Client Server Kompleks (Fathansyah, 2002) 2.5. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Gambar 8. Model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (McLeod dan Schell, 2001)

Client

(36)

22

Menurut McLeod dan Schell (2001), sistem informasi sumber daya manusia adalah sebuah sistem konseptual yang digunakan dalam mengelola personil perusahaan. Sistem tersebut mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai.

Satu hal dari sistem informasi sumber daya manusia yang membedakannya dari sistem informasi fungsional lainnya adalah beragamnya aplikasi yang dimungkinkan. Keragaman ini tercermin dalam enam subsistem output  pada model yang diilustrasikan dalam Gambar 8 di mana terdapat subsistem pencanaan angkatan kerja, perekrutan, manajemen angkatan kerja, kompensasi, tunjangan, dan laporan lingkungan.

2.6. Pengertian Cuti

Menurut Peraturan Pemerintah Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Surat Edaran Kepala BAKN No. 01/SE/1977 tentang Permintaan dan pemberian cuti PNS, cuti adalah tidak masuk kerja yang diizinkan dalam waktu tertentu, diberikan dalam rangka usaha untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani serta untuk kepentingan pegawai.

Ada beberapa jenis cuti yang dapat diambil dan persyaratan yang harus dipenuhi. Berikut ini beberapa jenis cuti sebagai berikut: 1. Cuti Tahunan

a. Telah bekerja minimal 1 tahun secara terus menerus.

b. Lamanya 12 hari kerja dan dapat dipecah-pecah minimal 3 hari. c. Cuti atau sisa cuti tahunan yang tidak diambil dalam tahun yang

bersangkutan, dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 18 hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang berjalan.

d. Cuti Tahunan yang tidak diambil 2 (dua) tahun berturut-turut atau lebih dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang berjalan. e. Cuti Tahunan yang tidak diambil secara penuh dalam beberapa tahun,

(37)

23

(dua puluh empat) hari kerja termasuk cuti tahunan yang sedang berjalan. Cuti Besar

a. Telah bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun secara terus menerus berhak  atas Cuti Besar selama 3 (tiga) bulan termasuk cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan.

b. Cuti besar dapat digunakan yang bersangkutan untuk memenuhi kewajiban agama, umpamanya menunaikan ibadah haji.

c. Pegawai yang mengambil cuti besar kurang dari 3 (tiga) bulan, maka sisa cuti besar yang menjadi haknya hapus.

d. Selama menjalankan Cuti Besar, yang bersangkutan menerima penghasilan penuh. Yang dimaksud dengan penghasilan penuh, kecuali tunjangan jabatan struktural.

Cuti Sakit

a. Pegawai yang menderita sakit berhak atas cuti sakit.

b. Sakit selama 1 atau 2 hari memberitahukannya kepada atasannya baik secara tertulis maupun dengan pesan dengan perantaraan orang lain.

c. Sakit lebih dari 2 hari s.d. 14 hari wajib mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang dengan melampirkan surat keterangan dokter. d. Sakit lebih dari 14 hari wajib mengajukan permintaan secara tertulis kepada

pejabat yang berwenang dengan melampirkan surat keterangan dokter.

e. Cuti sakit tersebut diberikan untuk paling lama 1 tahun, dan dapat ditambah untuk  paling lama 6 bulan apabila dipandang perlu berdasarkan surat keterangan dokter. f. Apabila sakit setelah 1 tahun 6 bulan belum sembuh, harus diuji kembali kesehatannya oleh dokter yang ditunjuk. Apabila berdasarkan hasil pengujian kesehatan tersebut yang bersangkutan : 1. Belum sembuh dari penyakitnya tetapi ada harapan untuk dapat

(38)

24

 jabatannya karena sakit dengan mendapat uang tunggu menurut peraturan yang berlaku. 2. Belum sembuh dari penyakitnya dan tidak  ada harapan lagi untuk dapat bekerja kembali, maka ia diberhentikan dengan hormat, dengan mendapat hak-hak kepegawaian menurut peraturan yang berlaku.

g. Pegawai wanita yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit untuk paling lama 1 V2 (satu setengah) bulan.

h. Pegawai yang mengalami kecelakaan dan oleh karena menjalankan tugas kewajibannya yang mengakibatkan Pegawai tersebut perlu mendapat perawatan, berhak atas cuti sakit sampai ia sembuh dari penyakitnya. i. Selama menjalankan cuti sakit, yang bersangkutan menerima penghasilan

penuh. 4. Cuti Bersalin

a. Untuk persalinan pertama, kedua dan ketiga, pegawai wanita berhak atas cuti bersalin. Persalinan pertama yang dimaksud adalah persalinan pertama sejak yang bersangkutan menjadi pegawai.

b. Untuk persalinan yang keempat dan seterusnya kepada pegawai wanita diberikan cuti di luar tanggungan untuk persalinan. Dalam hal ini yang bersangkutan tidak diberhentikan dengan hormat dari jabatan organiknya. c. Lamanya cuti bersalin adalah 1 (satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan

sesudah persalinan.

d. Apabila ada seorang pegawai wanita yang mengambil cuti bersalin 2 (dua) minggu sebelum persalinan, maka haknya sesudah persalinan tetap 2 (dua) bulan.

e. Pegawai wanita yang akan bersalin untuk keempat kalinya dan seterusnya, apabila menjelang persalinan tersebut mempunyai h ak atas cuti besar, dapat menggunakan cuti besar tersebut sebagai cuti persalinan.

Gambar

Gambar  1.  Bagian-bagian  komponen  dari  suatu  sistem  yang  dapat  mengendalikan operasinya sendiri (McLeod dan Schell, 2001) Suatu sistem mempunyai elemen-elemen penyusun, antara lain:
Gambar 2. Komponen-komponen fungsional (Susanto, 2000)
Gambar 3. Suatu model SIM (McLeod dan Schell, 2001)
Grafik  bagian  A  pada  Gambar  4  menunjukkan  bahwa  para  manajer  pada  tingkat perencanaan  strategis  lebih  menekankan  informasi  lingkungan  daripada  manajer  di tingkat  yang  lebih  bawah,  dan  para  manajer  di  tingkat  pengendalian  operas
+7

Referensi

Dokumen terkait

dan kualitas peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran model problem-based learning tergolong sedang; (3) Secara umum,

lingkungan perumahan merupakan bagian dari kawasan perkotaan sehingga dalam perencanaannya harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat atau dokumen

1) Analisis Overpressure dari suatu peralatan bertekanan serta perhitungan yang akurat terhadap luas area orifice dari suatu relief valve yang akan dipasang pada peralatan

Peradilan Agama adalah peradilan bagi orang-orang yang beragama Islam ( dilihat Pasal 1 angka 1 UU No. 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No. Peradilan Agama menjadi

untuk monitoring penyakit di lapang dan produksi tanaman bebas virus... LINGKUP DAN

Berdasarkan hasil penelitian dan penilaian Dokumen Penawaran dari Penyedia Jasa Konstruksi yang mengikuti Pemilihan Langsung Pekerjaan Jasa Konstruksi Lanjutan

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sistem pengendalian internal, partisipasi masyarakat dan Kompetensi aparatur terhadap akuntabilitas dalam

Pada tanggal 31 Desember 2012, jika mata uang asing melemah/menguat sebesar 10% terhadap Dolar AS dengan variabel lain konstan, laba sebelum pajak untuk periode berjalan akan