• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA

PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK

LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Khusus

Oleh

SRI YULAN UMAR 1000788

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA

PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK

LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Oleh

Sri Yulan Umar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Sri Yulan Umar 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagian,

(3)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA

PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

SRI YULAN UMAR

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRCT UNTUK MENGURANGI

PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK LOW VISION

DI SLB-N A KOTA BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Juang Sunanto, Ph.D

NIP. 19610515 198703 1 002

Pembimbing II

Dr. Nia Sutisna, M.Si

NIP. 19570131 198603 1 001

Ketua Departemen Pendidikan Khusus

FIP UPI Bandung

Drs. Sunaryo, M.Pd

(4)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA

PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI

PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A

KOTA BANDUNG

OLEH: SRI YULAN UMAR (1000788)

Perilaku merupakan suatu bentuk perbuatan atau aktivitas yang dilakukan oleh individu dalam kehidupannya sehari-hari baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya, perilaku dikelompokkan menjadi perilaku yang baik (adaptif) dan perilaku tidak baik (mal-adaptif). Keterbatasan penglihatan yang dimiliki oleh peserta didik low vision menyebabkan mereka kesulitan dalam meniru/mencontoh perilaku-perilaku yang ada di lingkungannya sehingga lebih sedikit mendapatkan pengalaman-pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya dan membuat mereka cenderung berperilaku mal-adaptif. Cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan perilaku adalah melalui modifikasi perilaku, salah satunya dengan menggunakan teknik behavior contract. Behavior contract adalah perjanjian atau kesepakatan yang melibatkan guru dan peserta didik terhadap perilaku yang ingin diubah.

Berdasarkan permasalahan di atas, muncul rumusan masalah yaitu: “Apakah teknik behavior contract dapat mengurangi perilaku mal-adaptif pada peserta didik low vision?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan teknik behavior contract untuk mengurangi perilaku mal-adaptif pada peserta didik low vision. Metode penelitian yang digunakan adalah Single Subject Research (SSR) dengan desain penelitian A-B-A. Teknik pengumpulan data melalui lembar observasi perilaku, sedangkan teknik analisis data menggunakan persentase. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh frekuensi rata-rata baseline 1 (A-1) sebesar 72%, intervensi (B) sebesar 23.33% dan baseline 2 (A-2) sebesar 18%. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik behavior contract dapat mengurangi perilaku mal-adaptif peserta didik low vision. Hasil penelitian ini seyogyanya digunakan pihak sekolah, guru dan orang tua untuk mengatasi berbagai permasalahan perilaku yang ada pada peserta didik low vision dan buta total.

(5)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA

PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE APPLICATION OF BEHAVIOR CONTRACT TO REDUCE

MAL-ADAPTIVE BEHAVIOR ON LOW VISION STUDENT

AT SLBN-A BANDUNG

BY: SRI YULAN UMAR (1000788)

Behavior is an act or activity that performed by individual on its daily live which can be observed both directly or indirectly. Generally, behavior grouped to adaptive and maladaptive behavior. Vision constraints that possesed by low vision student caused they difficult to copying or imitate behavior that existed on their environment so that its fewer they obtain experiences when interact with social environment and make them tend to act mal-adaptive. The ways that can be applied to overcome behavior problem are through behavior modification, one of them is by applying behavior contract technique. Behavior contract is an agreement or deal that involve teacher and student to the behavior that want to changed (modified). Based the problems above, its aoccured problem formulation

namely: “Are behavior contract technique able to reduce maladaptive behavior on low

vision student?. This research aim to find out the application of behavior contract tehcnique to reduce maladaptive behavior on low vision student. Research method that applied is single subject research (SSR) with A-B-A research design. Data collection technique through behavior observation sheet, while data analysis technique applying percentage. Based on research result it obtained baseline1 mean frequency (A-1) as big as 72%, intervention (B) as big as 23.33% and 2 (A-2) as big as 18%. So it can be conclude that the application behavior contract technique able to reduce mal-adaptive behavior on low vision student. These research result should be applied for school, teacher and parent to solve various behavior problems that existed on low vision student and totaly blind.

(6)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A.Deskripsi Teori ...8

1. Perilaku Mal-adaptif ...8

2. Low Vision ...12

3. Teknik Behavior Contract ...16

B. Penelitian yang Relevan ...23

C.Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian ...25

1. Kerangka Berpikir ...25

2. Hipotesis Penelitian ...27

BAB III METODE PENELITIAN A.Variabel Penelitian ...28

1. Variabel Bebas ...28

(7)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Metode Penelitian ...29

1. Metode Penelitian ...29

C.Subjek dan Lokasi Penelitian ...31

1. Subjek Penelitian ...31

2. Lokasi Penelitian ...31

D.Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ...31

1. Instrumen Penelitian ...31

2. Teknik Pengumpulan Data ...41

E. Teknik Pengolahan Data ...43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...46

B. Pembahasan ...50

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan ...55

B. Rekomendasi ...55

DAFTAR PUSTAKA ...57

LAMPIRAN – LAMPIRAN ...60

(8)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perilaku merupakan suatu bentuk perbuatan atau aktivitas yang dilakukan

oleh individu dalam kehidupannya sehari-hari baik yang dapat diamati secara

langsung maupun tidak, seperti: berjalan, berbicara, menangis, tertawa,

menulis, membaca, dan sebagainya. Pada dasarnya perilaku yang dimiliki oleh

manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

adalah faktor bawaan yang diwariskan oleh orang tua, sedangkan faktor

eksternal dapat berupa stimulus-stimulus yang didapatkan dari lingkungannya,

baik lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Sehingga

menyebabkan setiap orang memiliki perilaku yang berbeda-beda sebagai akibat

dari kedua faktor tersebut.

Perilaku itu sendiri oleh masyarakat pada umumnya dikelompokkan

menjadi perilaku yang baik (adaptif) dan perilaku tidak baik (mal-adaptif).

Perilaku baik (adaptif) adalah perilaku yang sesuai dengan aturan maupun

norma-norma yang ada dalam lingkungannya, contohnya: peserta didik yang

menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, peserta didik yang memakai

seragam saat berada di sekolah tepat pada waktunya, dll. Perilaku tidak baik

(mal-adaptif) adalah perilaku yang tidak sesuai atau yang bertentangan dengan

aturan maupun norma-norma yang ada, seperti: orang yang melakukan

tindakan korupsi, anak yang tumbuh menjadi remaja agresif karena meniru

contoh orang tua dan tekanan keadaan di dalam keluarga yang tidak harmonis,

anak yang suka memukul teman sebayanya, dan sebagainya. Tentunya

perilaku-perilaku tersebut menimbulkan respon atau dampak yang

berbeda-beda, baik itu positif maupun negatif tergantung dari perilaku apa yang

ditimbulkan.

Berbagai bentuk perilaku tersebut juga akan ditemui oleh seorang guru

(9)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada peserta didik sekolah dasar saat ini adalah hasil dari proses belajar dari

masa sebelumnya. Proses belajar individu sangat dipengaruhi oleh lingkungan

tempatnya berada. Lingkungan yang dimaksud diantaranya rumah, sekolah,

teman bermain dan masyarakat luas. Perilaku-perilaku yang ditunjukkan oleh

peserta didik tidak semuanya sesuai dengan keinginan dan ketentuan yang

berlaku di sekolah.

Sekolah Dasar menjadi satuan pendidikan yang paling utama dalam

mengenalkan bagaimana peserta didik dapat berperilaku dengan baik sesuai

dengan norma-norma yang ada di lingkungan tempat ia tinggal, terutama pada

peserta didik tunanetra. Keterbatasan penglihatan yang dimiliki oleh peserta

didik tunanetra membuat mereka lebih sedikit mendapatkan

pengalaman-pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, khususnya dalam

kemampuan mengekspresikan emosi dan kemampuan melakukan orientasi dan

mobilitas yang menjadikan mereka cenderung lebih pasif terhadap

lingkungannya. Hal ini telah menjadi karakteristik dari seorang yang

menyandang tunanetra. Bagi guru, perilaku tersebut bisa berdampak positif

khususnya dalam mengondisikan ruang kelas saat pembelajaran berlangsung,

karena biasanya sebagian besar peserta didik tunanetra yang memiliki perilaku

seperti ini akan lebih mematuhi semua instruksi yang diberikan oleh guru.

Akan tetapi, tidak semua peserta didik tunanetra memiliki perilaku demikian,

ada beberapa peserta didik tunanetra yang memiliki perilaku berbeda dari

karakteristik perilaku tunanetra pada umumnya. Hal ini seperti yang ditemukan

oleh peneliti saat melakukan observasi di SLBN-A Bandung.

SLBN-A Bandung merupakan Sekolah Luar Biasa dengan empat jenjang

satuan pendidikan, yaitu TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB. Saat peneliti

melakukan observasi di kelas II SDLB, terdapat seorang peserta didik laki-laki

yang berusia 8 tahun, ia mengalami hambatan penglihatan dengan kategori low

vision. Peserta didik dimaksud cukup pintar, ia bisa mengikuti materi yang

disampaikan oleh gurunya dengan baik. Namun, selain dikenal pintar juga

sebagai prserta didik yang hiperaktif di sekolahnya. Saat penulis melakukan

(10)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nampak saat peserta didik itu melakukan kegiatan proses pembelajaran di

kelasnya.

Menit pertama pembelajaran dimulai, terlihat peserta didik itu masih

patuh dan mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Akan tetapi hal

tersebut tidak berlangsung lama, di menit ke lima, peserta didik itu terlihat

gelisah dan mulai keluar meninggalkan tempat duduknya. Ia mulai berjalan

menelusuri ruang kelas dan kadang-kadang mengganggu teman-temanya yang

lain baik itu dengan cara mencolek ataupun dengan memukul-mukul meja

temannya. Tentunya perilaku ini sangat mengganggu jalannya proses

pembelajaran di kelas. Ia hanya akan kembali ke tempat duduknya apabila

mendapat teguran dari guru. Tidak hanya dengan sekali teguran, namun dengan

teguran yang berulang kali barulah ia akan kembali ke tempat duduknya.

Apabila sudah sering menegurnya, cara lain yang ia lakukan untuk mengulangi

perbuatannya adalah dengan meminta izin kepada guru untuk pergi ke toilet,

alasan inilah yang selalu dipakai oleh peserta didik itu sebagai cara terakhir

untuk tidak duduk diam di kelasnya. Selain itu, peserta didik dimaksud juga

sering mengeluarkan kata-kata tanpa makna yang tidak dimengerti oleh

orang-orang di sekitarnya. Di samping itu, peserta didik tersebut seringkali

mengajukan satu permintaan pada guru apabila diperintahkan untuk

mengerjakan tugas, contohnya: “saya mau menulis kalau bapak mau

meminjamkan laptop yang bapak pakai sekarang”, demi kelancaran

pembelajaran, seringkali guru memenuhi permintaannya tersebut.

Berdasarkan pengamatan peneliti, ditemukan bahwa perilaku yang

dimiliki oleh peserta didik ini sangatlah berbeda dengan perilaku yang dimiliki

oleh salah seorang temannya yang sama-sama dalam kategori low vision.

Namun, temannya tersebut mau duduk diam dan selalu mematuhi apa yang

diperintahkan oleh guru, sedangkan peserta didik ini sebagaimana diuraikan

sebelumnya hanya mampu duduk diam selama ±10 menit dalam kurun waktu

satu jam pelajaran, itupun dengan selalu mendapat teguran dari gurunya. Jika

dilihat dari frekuensinya, peserta didik dimaksud melakukan perilaku

(11)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konsisten akan terjadi lagi di pelajaran jam kedua. Perilaku ini tidak hanya

menimbulkan kerugian bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi lingkungannya.

Kerugian-kerugian tersebut antara lain: peserta didik tersebut selalu dimarahi

oleh gurunya saat belajar, sehingga kadang-kadang menurunkan motivasi

belajarnya. Adanya peserta didik dijudgment sebagai hiperaktif dan jahil,

membuat proses pembelajaran selalu terhambat apabila peserta didik mulai

melakukan perilakunya tersebut. Apabila perilaku mal-adaptif ini dibiarkan,

maka dikhawatirkan akan mengarah pada keadaan yang lebih tidak terkendali

yang akan menambah kerugian pada dirinya sendiri dan orang-orang di

sekitarnya. Bahkan lebih parah lagi akan menambah beban sekolah dan orang

tua dalam kehidupannya di masyarakat kelak nanti.

Permasalahan perilaku pada peserta didik dapat diatasi dengan berbagai

cara, salah satunya melalui modifikasi perilaku. Modifikasi perilaku dapat

diartikan sebagai tindakan yang bertujuan untuk mengubah perilaku. Menurut

Wolpe (dalam Komalasari, dkk. 2011, hlm. 154), modifikasi perilaku adalah

prinsip-prinsip belajar yang telah teruji secara eksperimental untuk mengubah

perilaku yang tidak adaptif.

Modifikasi perilaku menunjuk kepada teknik mengubah perilaku, seperti

mengubah perilaku dan reaksi seseorang terhadap suatu stimulus melalui

penguatan perilaku adaptif dan/atau penghilangan perilaku mal-adaptif melalui

hukuman (Wikipedia, 2013). Modifikasi perilaku menganut anggapan bahwa

sebagian perilaku tak adaptif atau gejalan-gejala kelainan sampai tingkat

tertentu merupakan hasil proses belajar. Cara-cara pengubahan disesuaikan

dengan perilaku sasaran, situasi dan kondisi, serta interaksi klien dengan

lingkungan (Soekadji, dalam Hadis, 1997, hlm. 67).

Menurut Komalasari, dkk. (2011, hlm. 154) dalam modifikasi perilaku,

peserta didik akan belajar perilaku baru dan mengeliminasi perilaku yang

mal-adaptif, memperkuat serta mempertahankan perilaku yang diinginkan dan

membentuk pola tingkah laku dengan memberi ganjaran atau reinforcement

yang menyenangkan segera setelah tingkah laku yang diharapkan muncul.

(12)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang mal-adaptif dapat dipelajari. Selain itu belajar merupakan cara efektif

untuk mengubah tingkah laku mal-adaptif. (Corey dalam Komalasari, dkk.

2011, hlm. 154).

Tingkah laku yang bermasalah dalam modifikasi perilaku adalah tingkah laku yang berlebihan (excessive) dan tingkah laku yang kurang (deficit). Tingkah laku yang berlebihan seperti: merokok, terlalu banyak game, sering memberi komentar di kelas dan sering keluar kelas. Adapun tingkah laku yang deficit adalah terlambat masuk sekolah, tidak

mengerjakan tugas dan bolos sekolah.” (Komalasari, dkk. 2011, hlm.

157)

Permasalahan ini dapat diatasi dengan menggunakan teknik-teknik dalam

modifikasi perilaku yakni untuk menghilangkan atau mengurangi tingkah laku

pada perilaku execissve dan meningkatkan tingkah laku pada perilaku deficit.

Salah satu teknik untuk menghilangkan atau mengurangi tingkah laku pada

perilaku execissve adalah teknik behavior contract.

A contingency contract, or “behavioral contract” is a clearly written

document specifying available rewards or consequences that are contingent

upon the performance of a certain behavior” (Salkind, 2008, hlm. 184).

Behavior contract adalah dokumen tertulis yang dengan jelas menentukan

reward yang tersedia atau konsekuensi yang bergantung pada kinerja perilaku

tertentu.

Salkind (2008, hlm. 184-185) mengemukakan bahwa:

Behavioral contracts have been used effectively in classroom and school settings. Typically involving a teacher-student contract, these formal agreements have been demonstrated to increase appropriate social and academic behaviors. As an intervention, contracts between teachers and students have increased student adherence to classroom room rules, compliance with teacher directions, work completion, and attendance.

Behavior contract telah digunakan secara efektif dalam pengaturan ruang

kelas dan sekolah. Biasanya melibatkan kontrak guru-peserta didik, ini

merupakan perjanjian formal yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku

sosial dan akademik yang sesuai dengan tuntutan sekolah. Sebagai intervensi

(13)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk aturan ruang kelas sesuai dengan arahan guru, penyelesaian pekerjaan

dan kehadiran di kelas.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti berniat mengadakan suatu

penelitian ilmiah mengenai “Penggunaan Teknik Behavior Contract untuk

Mengurangi Perilaku Mal-adaptif Pada Peserta Didik Low Vision Di SLBN-A

Bandung”. Diharapkan dengan diberlakukan teknik ini dalam pembelajaran,

dapat mengurangi ataupun menghilangkan perilaku-perilaku mal-adaptif yang

dimiliki peserta didik dimaksud.

B.Identifikasi Masalah

Permasalahan-permasalahan yang peneliti identifkasi untuk penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Sikap guru yang acuh apabila melihat perilaku peserta didik yang tidak baik

dan tidak ada usaha untuk mengubahnya sehingga perilaku tersebut terus

dipertahankan.

2. Stategi belajar yang tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik dapat

mempengaruhi perilaku peserta didik dalam belajar.

3. Keterbatasan penglihatan pada peserta didik low vision menyebabkan

mereka kesulitan dalam meniru/mencontoh bentuk-bentuk perilaku yang ada

di lingkungannya.

4. Kurangnya model yang dapat dijadikan contoh dalam berperilaku membuat

peserta didik low vision cenderung berperilaku mal-adaptif

5. Perilaku mal-adaptif dapat dikurangi dengan menggunakan teknik-teknik

yang ada dalam modifikasi perilaku.

C.Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi

permasalahan yang akan di teliti dalam penelitian ini pada peserta didik dengan

hambatan penglihatan yang memiliki perilaku mal-adaptif., khususnya pada

peserta didik low vision .Perilaku mal-adaptif dapat dikurangi dengan

(14)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teknik asertivitas, aversi, extinction, saniation, modeling, time out, token

economy, behavior contract, shaping, chaining, promting, fading, ABA, dsb.

Dari teknik-teknik tersebut, penulis memilih teknik behavior contract sabagai

teknik yang akan digunakan untuk mengurangi perilaku mal-adaptif pada

peserta didik low vision.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang harus

dijawab melalui penelitian ini adalah “Apakah teknik behavior contract dapat

mengurangi perilaku mal-adaptif peserta didik low vision?”

E.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan teknik behavior

contract untuk mengurangi perilaku mal-adaptif yang dimiliki oleh peserta

didik low vision.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang

penggunaan teknik behavior contract untuk mengurangi perilaku mal-adaptif

pada peserta didik low vision.

Secara khusus, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru

dan orang tua dalam menangani peserta didik low vision yang memiliki

perilaku maladaptif dan memberikan konstribusi pemikiran pada pihak sekolah

dalam mengurangi perilaku mal-adaptif yang dimiliki oleh peserta didik

berkebutuhan khusus di lingkungan sekolah terutama saat belajar di ruang

(15)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

dengan variabel independen, stimulus, prediktor, dan antecendent. Variabel

bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik behavior contract.

Behavior contract merupakan fase dari rencana untuk mendapatkan

perubahan-perubahan perilaku. Teknik ini merupakan strategi yang menyangkut

penetapan sebelumnya atas konsekuensi internal dan eksternal yang akan

mengikuti pelaksanaan perbuatan yang diinginkan atau yang tidak diinginkan.

Kontrak seperti itu bisa menolong individu untuk tetap memiliki komitmen

dalam hal melakukan rencana perbuatan dengan suatu derajat konsistensi

tertentu.

Behavior contract ini berisi beberapa perjanjian yang akan disepakati

oleh guru dan peserta didik yang dilakukan secara sadar dan dimengerti oleh

kedua belah pihak, dimana isi dari kontrak ini adalah tugas-tugas (perilaku)

yang harus dilaksanakan oleh peserta didik, bentuk punishment berupa

ganjaran positif akan diberikan apabila tugas tersebut tidak dilaksanakan.

Ganjaran positif yang dimaksud dalam kontrak ini seperti: “Apabila peserta

didik tidak mau duduk diam saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, maka

peserta didik harus menulis braille sebanyak satu halaman kertas braille”.

Kegiatan menulis ini yang menjadi ganjaran positif yang harus dilakukan oleh

peserta didik, karena ganjaran ini memberikan dampak positif yaitu membantu

melatih peserta didik dalam menulis menggunakan huruf braille. Sedangkan

(16)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berhasil melaksanakan isi kontrak yang telah ditetapkan. Hadiah bisa berupa

benda atau makanan yang sebelumnya telah diidentifikasi oleh penulis sebagai

hal yang disenangi oleh peserta didik yang menjadi subjek yang diteliti.

Contohnya: “Apabila peserta didik mau duduk diam selama 1 jam pelajaran

(1x30 menit), maka ibu akan meminjamkan laptop ibu untuk dipakai selama 10

menit,” dan hadiah tersebut harus sesegera mungkin diberikan kepada peserta

didik apabila ia berhasil melakukan perintah tersebut.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat sering disebut variabel dependen, variabel output,

kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2011, hlm. 61).

Variabel terikat dari penelitian ini adalah perilaku mal-adaptif yang

nampak pada peserta didik low vision yang dilakukan dengan frekuensi yang

tinggi (>5× selama satu jam pelajaran), yakni perilaku selalu meninggalkan

tempat duduk saat pembelajaran berlangsung di kelas. Perilaku mal-adaptif ini

akan diukur dengan cara menghitung jumlah frekuensi yang ditunjukkan oleh

subjek pada kondisi sebelum, saat dan setelah mendapatkan perlakuan melalui

lembar observasi.

B.Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara atau usaha yang dilakukan secara

sistematis, ilmiah, rasional dan empiris untuk mendapatkan suatu informasi

atau data yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

eksperimen.

Menurut Sugiyono, (2013, hlm. 107) metode penelitian eksperimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Selain

(17)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksperimen adalah upaya mengamati dan mengukur hasil manipulasi peneliti

terhadap situasi dan objek tertentu.

Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan subjek tunggal

atau Single Subject Research (SSR) desain A-B-A.

Desain A-B-A merupakan salah satu pengembangan dari desain dasar A-B, desain A-B-A ini telah menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variable terikat dan variable bebas. Prosedur dasarnya, mula-mula target behavior diukur secara kontinyu pada kondisi baseline (A1) dengan periode waktu tertentu kemudian pada kondisi intervensi (B). berbeda dengan desain A-B setelah pengukuran pada kondisi intervensi (B) pengukuran pada kondisi baseline kedua (A2) diberikan. Penambahan kondisi baseline yang kedua (A2) ini dimaksudkan sebagai kontrol untuk fase intervensi sehingga memungkinkan untuk menarik kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variable bebas dan variable terikat.” (Sunanto, dkk. 2005, hlm. 61)

Pada penelitian eksperimen dengan subjek tunggal, ada beberapa hal

yang perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan validitas penelitian di

bidang modifikasi perilaku dengan desain A-B-A, (Sunanto, dkk., 2005) yaitu:

a. Mendefinisikan perilaku sasaran (target behavior) dalam perilaku yang

dapat diamati dan diukur secara akurat.

b. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline 1 (A1) secara

kontinu sekurang-kurangnya 3 atau 5 sesi atau sampai kecenderungan arah

dan level data menjadi stabil.

c. Memberikan intervensi setelah kecenderungan data pada kondisi baseline

(A1) stabil.

d. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi intervensi (B) dengan

periode waktu tertentu sampai data menjadi stabil.Setelah kecenderungan

arah dan level pada kondisi intervensi (B) stabil kemudian mengulang

(18)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

O4O5O6 : Kondisi setelah subjek mendapatkan perlakuan (Baseline 2)

.

C.Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang peserta didik low vision kelas II

SDLB. Berikut adalah identitas subjek:

Nama : Muhamad Alfarizal

Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas II SLB Negeri A Kota Bandung.

D.Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah kamera

SLR yang digunakan untuk merekam perilaku subjek pada fase baseline 1,

intervensi dan baseline 2. Jenis kamera yang digunakan adalah Sony Alpha 58.

(19)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cara pengambilan video adalah dengan meletakkan kamera tersebut di atas

meja guru dan ditutupi dengan selembar kertas sehingga tidak akan

mengganggu perhatian subjek ketika pembelajaran berlangsung. Sedangkan

behavior contract yang digunakan diadaptasi melalui langkah-langkah

pembuatan behavior contract oleh Houmanfar et al., (O’Donohue & Fisher,

2008, hlm. 57). Berikut adalah behavior contract yang digunakan dalam

penelitian ini:

Instrumen Behavior Contract

a) Variabel yang diukur: Perilaku mal-adaptif peserta didik

Perilaku mal-adaptif adalah perilaku yang tidak sesuai dengan aturan yang

berlaku di lingkungannya (sekolah), dimana setiap perilaku tersebut memiliki

konsekuensi-konsekuensi yang tidak diharapkan baik bagi peserta didik itu

sendiri maupun bagi kelompok.

b)Indikator Perilaku Mal-adaptif

Dari berbagai macam bentuk perilaku yang muncul dari peserta didik, perilaku

meninggalkan tempat duduk adalah perilaku yang akan menjadi target dalam

penelitian ini.

c) Tujuan

Tujuan dari intervensi yang akan dilakukan ialah agar peserta didik mampu

untuk tidak meninggalkan tempat duduk saat pembelajaran berlangsung di

kelas.

d)Indikator Pencapaian Keberhasilan Behavior Contract

1) Kontrak Berhasil: Jika perilaku (meninggalkan tempat duduk) dilakukan

dengan frekuensi maksimal ≤3 kali pada setiap pertemuan intervensi.

2) Kontrak Gagal: Jika perilaku (meninggalkan tempat duduk) dilakukan >3

kali pada setiap pertemuan intervensi

e) Alokasi Waktu:

Alokasi waktu pelaksanaan intervensi adalah selama satu jam pelajaran (1×30

(20)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f) Tempat Pelaksanaan: Ruang Kelas II SLBN-A Kota Bandung

g) Pelaksanaan Intervensi

Intervensi yang diberikan kepada peserta didik harus terintegrasi dengan

program sekolah, Intervensi ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran

yang berlangsung di kelas.

1) Kegiatan Awal

a. Peneliti memberitahukan kepada peserta didik bahwa ia akan diberikan

intervensi dengan menggunakan behavior contract selama kegiatan

permbelajaran berlangsung (1 jam pelajaran).

b. Peneliti memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menyampaikan

pendapat mengenai intervensi yang akan dilaksanakan

c. Peneliti memberitahukan tujuan pelaksnaan program intervensi dan

indikator pencapain keberhasil kontrak pada pada peserta didik.

2) Kegiatan Inti

a. Intervensi dimulai dengan melakukan negosiasi terhadap perjanjian yang

harus disepekati oleh peserta didik dan peneliti sebelum proses

pembelajaran dimulai.

b. Proses negosiasi dilakukan dengan cara membacakan isi kontrak yang harus

disepakati oleh peserta didik yang disaksikan oleh wali kelas atau guru mata

pelajaran. (Lihat halaman Behavior Contract)

c. Ketika peserta didik menyetujui atau bersedia melakukan hal-hal seperti

yang disebutkan dalan kontrak maka peserta didik diminta untuk

menyebutkan kembali hal-hal yang telah ia sepakati dan peneliti melakukan

recording (menggunakan camera). Hasil recording dapat dijadikan

dokumen sebagai pertanggungjawaban peserta didik.

d. Apabila peserta didik belum menyetujui hal-hal yang terdapat dalam

kontrak, seperti: penggantian bentuk reward yang diberikan, maka peneliti

dapat mengganti isi kontrak sesuai dengan kesepakatan yang diinginkan.

Hal ini dilakukan agar peserta didik merasa senang melaksanakan kontrak

(21)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Kontrak yang telah disepakati kemudian ditandatangi oleh peneliti dan wali

kelas atau guru mata pelajaran. Selanjutnya, pembelajaran di kelas dapat

dilaksanakan seperti biasa.

f. Peneliti dapat menggunakan tabel pengamatan perilaku untuk mengamati

perkembangan perilaku yang diperlihatkan peserta didik saat proses

intervensi berlangsung. Hasil dari tabel pengamatan dapat dijadikan sebagai

acuan apakah peserta didik berhasil atau tidak dalam melaksanakan kontrak

tersebut.

3) Kegiatan Akhir

1. Peneliti mengevaluasi program intervensi yang diberikan dengan mengacu

pada indikator pencapaian keberhasilan.

2. Kegiatan intervensi dianggap selesai apabila peserta didik telah menerima

(22)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior Contract Intervensi Ke-1

Peserta Didik:

a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar,

kecuali jika diinstruksikan/diminta guru.

b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak ≤3

kali) maka saya dapat membuka kunci handphone Ibu Yulan dan memotret

sebanyak tiga kali. Tetapi jika saya tidak menepati janji (masih meninggalkan

tempat duduk >3 kali), maka saya haru menulis bacaan yang dibacakan oleh

guru sebanyak satu halaman kertas braille.

Waktu berlakunya kontrak:

Hari dan tanggal :

Pukul :

*Pergantian reward:

Wali Kelas/ Guru Mata

Pelajaran

____________________________

NIP.

Bandung, Mei 2014

Peneliti

Sri Yulan Umar

(23)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior Contract Intervensi Ke-2

Peserta Didik:

a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar,

kecuali jika diinstruksikan/diminta guru.

b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak ≤3

kali) maka saya akan mendapatkan satu kotak susu. Tetapi jika saya tidak

menepati janji (masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka saya haru

menulis bacaan yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman kertas braille.

Waktu berlakunya kontrak :

Hari dan tanggal :

Pukul :

*Pergantian reward:

Wali Kelas/ Guru Mata

Pelajaran

____________________________

NIP.

Bandung, Mei 2014

Peneliti

Sri Yulan Umar

(24)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior Contract Intervensi Ke-3

Peserta Didik:

a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar,

kecuali jika diinstruksikan/diminta guru.

b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak ≤3

kali) maka saya akan mendapatkan satu buah donat (dunkin donut). Tetapi jika

saya tidak menepati janji (masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka

saya haru menulis bacaan yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman

kertas braille.

Waktu berlakunya kontrak :

Hari dan tanggal :

Pukul :

*Pergantian reward:

Wali Kelas/ Guru Mata

Pelajaran

____________________________

NIP.

Bandung, Mei 2014

Peneliti

Sri Yulan Umar

(25)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior Contract Intervensi Ke-4

Peserta Didik:

a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar,

kecuali jika diinstruksikan/diminta guru.

b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak ≤3

kali) maka saya akan mendapatkan dapat membuka kunci handphone Ibu

Yulan dan memotret sebanyak tiga kali.. Tetapi jika saya tidak menepati janji

(masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka saya haru menulis bacaan

yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman kertas braille.

Waktu berlakunya kontrak :

Hari dan tanggal :

Pukul :

*Pergantian reward:

Wali Kelas/ Guru Mata

Pelajaran

____________________________

NIP.

Bandung, Mei 2014

Peneliti

Sri Yulan Umar

(26)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior Contract Intervensi Ke-5

Peserta Didik:

a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar,

kecuali jika diinstruksikan/diminta guru.

b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak ≤3

kali) maka saya akan mendapatkan satu ice cream. Tetapi jika saya tidak

menepati janji (masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka saya haru

menulis bacaan yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman kertas braille.

Waktu berlakunya kontrak :

Hari dan tanggal :

Pukul :

*Pergantian reward:

Wali Kelas/ Guru Mata

Pelajaran

____________________________

NIP.

Bandung, Mei 2014

Peneliti

Sri Yulan Umar

(27)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior Contract Intervensi Ke-6

Peserta Didik:

a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar,

kecuali jika diinstruksikan/diminta guru.

b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak ≤3

kali) maka saya akan mendapatkan satu kotak susu. Tetapi jika saya tidak

menepati janji (masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka saya haru

menulis bacaan yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman kertas braille.

Waktu berlakunya kontrak :

Hari dan tanggal :

Pukul :

*Pergantian reward:

Wali Kelas/ Guru Mata

Pelajaran

____________________________

NIP.

Bandung, Mei 2014

Peneliti

Sri Yulan Umar

(28)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi. Menurut

Hadi (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 203) “observasi merupakan sutau proses

yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan. Sugiyono (2013, hlm. 203) juga mengemukakan bahwa teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan

dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden

yang diamati tidak terlalu besar.

Jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu participant

observation (observasi berperanserta) dan nonpartisipan. Participant

observation (observasi berperanserta) akan digunakan untuk mengumpulkan

data pada saat peneliti memberikan intervensi/treatment (B) sedangkan

observasi nonpartisipan ini akan digunakan ketika peneliti mengumpulkan data

pada baseline 1 (A1) dan baseline 2 (A2).

Pada participant observation (observasi berperanserta), peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat mana dari setiap perilaku yang nampak. Sedangkan observasi Nonpartisipan, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. (Sugiyono, 2013: 204)

Adapun langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan perilaku yang akan diubah sebagai target behavior. Target

behavior dalam penelitian ini adalah perilaku maladaptif pada peserta didik

low vision yakni selalu meninggalkan tempat duduk selama belajar, Target

behavior tersebut dapat diamati frekuensinya dengan menggunakan lembar

observasi dan hasil dari pengamatan tersebut merupakan baseline 1 (kondisi

awal) subjek. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan teknik sampling

selama 10 menit pada satu jam pelajaran (30 menit). Berikut adalah lembar

(29)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Lembar Observasi Baseline 1 (A1)

Terget Perilaku: Meninggalkan tempat duduk

Presentase =

Menit

Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Persentase

Frekuensi

Selain itu, pada baseline 1 peneliti harus mengidentifikasi hal-hal yang

disenangi dan tidak disenangi oleh peserta didik baik itu benda maupun

makanan untuk dijadikan sebagai reward dan sanksi pada pelaksanaan

intervensi.

b. Intervensi (B). Pelaksanaa behavior contract pada awal proses belajar

mengajar, untuk lebih dimengerti oleh peserta didik maka isi dari kontrak

tersebut harus dibacakan oleh peneliti. Kegiatan intervensi ini dilakukan

sebanyak enam kali pertemuan (1 kali pertemuan= 1 jam pelajaran, 1x30

menit) untuk mengetahui kepatuhan peserta didik dalam melaksanakan

perjanjian yang telah disepakati dengan peneliti. Perilaku peserta didik

selama intervansi dapat diamati dengan menggunakan lembar observasi

berikut:

Tabel 3.1

Lembar Observasi Intervensi (B)

Terget Perilaku: Meninggalkan tempat duduk

Presentase =

Menit

Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Persentase

(30)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Setelah kegiatan intervensi selesai, maka peneliti kembali melakukan

observasi untuk melihat perubahan perilaku yang terjadi pada peserta didik.

Observasi ini menggunakan lembar observasi seperti pada baseline 1.

Tabel 3.3

Lembar Observasi Baseline 2 (A2)

Terget Perilaku: Meninggalkan tempat duduk

Presentase =

Menit

Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Persentase

Frekuensi

E.Teknik Pengolahan Data

Pada penelitian dengan subjek tunggal ini, data disajikan dengan

menggunakan tabel dan grafik, hal ini ditujukan untuk mengetahui perubahan

yang terjadi pada penelitian yang telah dilakukan.

“Grafik yang digunakan adalah grafik garis. Penggunaan grafik garis ini ditujukan untuk mempermudah dan memperjelas gambaran dari pelaksanaan eksperimen sebelum dan saat diberi perlakuan serta perubahan perubahan yang terjadi setelah perlakuan diberikan.” (Apriliani, 2013, hlm.55)

Pengolahan data dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan

analisis data dalam kondisi dan antar kondisi. “Analsis dalam kondisi adalah

menganalisis data dalam satu kondisi baseline atau kondisi intervensi”

(Sunanto, dkk. 2005, hlm. 99). Komponen-komponen yang harus dianalisis

yaitu:

1. Panjang kondisi (condition length), yaitu banyaknya data dalam kondisi yag

menggambarkan banyaknya sesi pada kondisi tersebut (baseline dan

(31)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kecenderungan arah, kecenderungan arah digambarkan oleh garis lurus

yang melintasi semua data dalam suatu kondisi. Ada dua cara untuk

menentukan kecenderungan arah grafik, yaitu metode tangan bebas

(freehand) dan metode belah tengah (split middle).

3. Tingkat stabilitas (level stability), menunjukkan tingkat homogenitas dalam

suatu kondisi, ini dapat ditentukan dengan menghitung banyaknya data poin

yang berada di dalam rentang kemudian dibagi banyaknya data poin lalu

dikalikan 100%.

4. Tingkat perubahan (level change), menunjukkan besarnya perubahan data

dalam suatu kondisi dan dapat dilihat dari selisih antara data pertama

dengan data terakhir.

5. Jejak data (data path), merupakan perubahan dari data satu ke data lain

dalam suatu kondisi dengan tiga kemungkinan yaitu: menaik, menurun dan

mendatar.

6. Rentang (range), yaitu jarak antara data yang pertama dengan data yang

terakhir. Rentang memberikan informasi seperti halnya tingkat perubahan

(level change).

Analisis antar kondisi adalah perubahan antar kondisi misalnya kondisi

baseline ke kondisi intervensi. Menurut Sunanto, dkk. (2005, hlm. 107)

Komponen analisis antar kondisi meliputi:

1. Variabel yang diubah, meliputi variable terikat atau sasaran yang difokuskan

2. Perubahan kecenderungan arah, yaitu perubahan kecenderungan arah grafik

antar kondisi baseline dan intervensi.

3. Perubahan stabilitas dan efeknya, stabilitas data menunjukkan tingkat

kestabilan perubahan dari sederetan data.

4. Perubahan level data, menunjukkan seberapa besar data berubah yang

ditunjukkan oleh selisih antara data terakhir pada kondisi baseline dan data

pertama pada kondisi intervensi

5. Data yang tumpang tindih (overlap), yaitu terjadinya data yang sama pada

kedua kondisi, baseline dengan intervensi. Data yang tumpang tindih ini

(32)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data yang tumpang tindih maka semakin kuat dugaan tidak adanya

perubahan pada kedua kondisi tersebut.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data-data

tersebut adalah:

1. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline 1 (A1) pada setiap sesi

2. Menskor hasil penilaian pada kondisi intervensi (B) pada setiap sesi

3. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline 2 (A2) pada setiap sesi

4. Membuat tabel perhitungan dari setiap skor pada fase baseline 1 (A1), fase

intervensi (B) dan fase baseline 2 (A2) dari setiap sesi .

5. Menjumlahkan semua skor pada fase baseline 1 (A1), fase intervensi (B)

dan fase baseline 2 (A2) dari setiap sesi .

6. Membandingkan hasil skor pada fase baseline 1 (A1), fase intervensi (B)

dan fase baseline 2 (A2) dari setiap sesi

7. Membuat analisis data bentuk grafik garis sehingga dapat dilihat secara

langsung perubahan yang terjadi dari ketiga fase.

8. Membuat analisis dalam bentuk grafik batang sehingga dapat diketahui

dengan jelas setiap fasenya secara keseluruhan

(33)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian dapat disimpulkan bahwa

penggunaan teknik behavior contract yang berisi perjanjian yang harus

disepakati antara guru dengan peserta didik, dapat mengurangi perilaku

mal-adaptif yaitu meninggalkan tempat duduk saat pembejaran berlangsung di

kelas pada peserta didik low vision di SLB Negeri A Kota Bandung.

Persentase frekuensi perilaku mal-adaptf peserta didik low vision

sebelum menggunakan teknik behavior contract masih tinggi, akan tetapi

selama dan setelah menggunakan teknik behavior contract ini perilaku

mal-adaptif yang dilakukan oleh peserta didik low vision mengalami penurunan

yang cukup signifikan.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka rekomendasi

yang dapat diberikan peneliti adalah:

1. Bagi pihak sekolah dan guru.

Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan teknik behavior contract dapat

mengurangi perilaku mal-adaptif pada peserta didik low vision. Maka,

peneliti merekomendasikan seyogyanya pihak sekolah menggunakan teknik

ini untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi sekolah,

seperti: penggunaan teknik behavior contract untuk meningkatkan kinerja

guru terhadap tanggungjawabnya pada pelaksanaan tugas dan kewajiban

guru di sekolah. Sedangkan bagi guru, seyogyanya teknik ini tidak hanya

digunakan untuk mengatasi permasalahan perilaku mal-adaptif pada peserta

didik low vision saja, akan tetapi digunakan juga pada peserta didik buta

total dengan permasalahan perilaku lainnya, seperti: perilaku blindnism,

(34)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi orang tua.

Berdasarkan hasil penelitian, teknik behavior contract dapat mengurangi

perilaku mal-adaptif pada peserta didik low vision dalam pembelajaran

yang berlangsung di ruang kelas. Maka. peneliti merekomendasikan

seyogyanya teknik ini digunakan orangtua untuk mengatasi

permasalahan-permasalah yang ada di keluarga (di rumah) terutama yang terkait dengan

kedisiplinan anak-anak terhadap aturan yang berlaku dalam keluarga,

contohnya: untuk mengurangi perilaku anak yang terlalu sering bermain

game atau menonton televisi.

3. Bagi peneliti selanjutnya.

Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan teknik behavior contract dapat

mengurangi perilaku mal-adaptif pada pesera didik low vision di kelas II

SDLB. Maka, peneliti merekomendasikan seyogyanya peneliti selanjutnya

menggunakan teknik ini untuk mengatasi permasalahan perilaku peserta

didik low vison dan buta total pada jenjang satuan pendidikan TK, SMP

(35)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ajeng, R & Rimba, P. (2012). Model-Model Konseptualisasi Masalah. [Online]. Tersedia: http://pojok-bk.blogspot.com/2012/04/model-model-konseptuali sai-masalah.html [31 Oktober 2013]

Apriliani, L. (2013). Penggunaan Media Adobe Flash Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengingat Huruf Hijaiyah Pada Anak Tunarungu Kelas 4 Sekolah Dasar Luar Biasa Penelitian Eksperimen dengan Singel Subject Research Di SLB Negeri Cicendo Kota Bandung. Skripsi FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Aulianita, Y. (2012). Ciri-Ciri Perilaku Mal-adaptif. [Online]. Tersedia: http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2012/05/15/apa-sih-ciri-ciri-peri laku-maladaptif-457480.html [31 Oktober 2013]

Dahlan, M. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ehan. (2013). Karakteristik, Permasalahan dan Bimbingan Optimalisasi Penglihatan Anak Low Vision dalam Belajar. [Online]. Tersedia: https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1& cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdigilib.upi.edu%2Fadmi nistrator%2Ffulltext%2Ft_bp_989701_ehan_chapter2.pdf&ei=5ktzUvPiMs eMrQf3nIBg&usg=AFQjCNHZQECZxcf20E2OEYTyy8u-Ua-Ysw&sig2= QlQNXViIHxcl5iB1YQ-acw&bvm=bv.55819444,d.bmk [31 Oktober 2013]

Eukaristia. (2012). Teknik Kontrak Perilaku. [Online]. Tesedia: http://anime nekoi.blogspot.com/2012/03/teknik-kontrak-perilaku. html [30 Oktober 2013]

Fajri, H. (2011). Efektivitas Teknik Behavior Contract Untuk Mengurangi Perilaku Membolos Siswa Kelas X di SMAN 5 Malang. [Online]. Tersedia:http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/efek tivitas-teknik-behavior-contract-untuk-mengurangi-perilaku-membolos-siswa-kelas-x-di-sma-negeri-5-malang-happy-lailatul-fajri-51788.html [30 Oktober 2013]

Fauzan, L. (2009). Memberdayakan Behavior Contracts untuk Melesatkan Perkembangan Pribadi. [Online]. Tersedia:http://lutfifauzan.wordpress.com /2009/08/09/kontrak-perilaku/ [30 Oktober 2013]

(36)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hidayat, A. & Suwandi, A. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunanetra. Jakarta: PT. Luxima Metro Media

Jusuf, H. (2003). Kajian Teori dan Penelitian Pendidikan. Jurnal Bimbingan dan Konseling. IKIP Negeri Gorontalo

Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Komalasari, G. dkk. (2011). Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: PT. Indeks

Komara, H. (2013). Gangguan Jiwa. [Online]. Tersedia: http://youngcreative 91.blogspot.com/2012/10/gangguan-jiwa.html [31 Oktober 2013]

Kosasih, E. (2012). Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: PT Yrama Widaya

Lutfi, dkk. (2004). Konseling Behaviorral Kelompok. Makalah pada Fakultas Ilmu Pendidikan dan Bimbingan: IKIP Malang

MacDonald, L. (2000). Learning Interrupted: Maladaptive Behavior In The Classroom. [Online]. Tersedia:http://www.mugsy.org/macdonald.htm (3 September 2014)

Mruzek, D. dkk. (2007). Contingency Contracting with Students with Autism Spectrum Disorders in a Public School Setting. Artikel: Springer Science+Business Media, LLC.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

O’Donohue, W & Fisher, J. (2008). Cognitif Behavior Therapy. England: Willey.

Rahardjo, dkk. (2012). Terapi Konseling Perilaku. [Online]. Tersedia: http://konseloridola.blogspot.com/2012/07/terapi-konseling-perilaku_18. html [31 Oktober 2013]

Rumini, S & Hastomo, A. (2008). Sosiodrama Sebagai Metode Membimbing Siswa Berperilaku Mal-Adaptif Pada Sekolah Dasar Negeri Minomartani VI Ngaglik Sleman Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

(37)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salkind, N. (2008). Encyclopedia of Educational Psychology. Kansas: Sage Publications

Somantri, S. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama

Spiegler, M & Guevremont, D. (2008). Contemporary Behavior Therapy. USA: Pre-Press PMG.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sunanto, J. dkk. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal. Japan: CIRCED University of Tsukuba

Sunardi. (2010). Konsep Dasar Modifikasi Perilaku. Makalah pada PLB FIP UPI, Bandung.

Supratiknya, A. (1995). Mengenal Perilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius

Suryana, Y. & Priatna, T. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Sahifa

Tarsidi, D. (2011). Definisi Tunanetra. [Online]. Tersedia:http://d-tarsidi.blogspot. com/2011/10/definisi-tunanetra.html [31 Oktober 2013]

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)

Gambar

Gambar 3.1 Desain A-B-A
Tabel 3.1 Lembar Observasi Intervensi (B)
Tabel 3.3 Lembar Observasi Baseline 2 (A2)

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Model Pembeajaran Generatif Matemtika dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Suatu Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII D SLTPN 12 Bandung).. Skripsi S1

Sampel data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 27 bank dari populasi sebanyak 41 bank go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki

Karena pada dasarnya tujuan suatu usaha adalah untuk mendapatkan laba, untuk mendapatkan laba ditentukan oleh tiga faktor, yaitu : volume produk yang dijual, harga jual produk,

A comparative analysis of the effect of various denture adhesive available in market on the retentive ability of the maxillary denture: an in

Universitas Sumatera

Related to the topic of the recent study, the aspects of writing Task 1 of IELTS academic module marked and assessed (Terry & Wilson, 2007: 7, Kaplan: 2009:

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Perubahan Wujud Benda Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di Kelas Iv Sdn Mekrsari 3 Cimanggis

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diperoleh dari segi pelayanan, produk, dan fasilitas dengan menggunakan metode skala Likert konsumen menyatakan puas, sedangkan