MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL
KELOMPOK KOMPETENSI F
Penulis:
Drs. H. Haryono Adipurnomo Rahma Tri Wulandari, S.Pd. Magfirotun Nur Insani, S.Pd. Gatot Malady, S.IP., M.Si. Drs. Suparlan Al Hakim, M.Si. Dr. Sri Untari, M.Pd., M.Si. Siti Awaliyah, S.Pd., S.H., M.Hum Hj. Elita, M.Pd
Siti Mulyani.
YudariniProbowati, S.Pd. Drs. Sumarno
P.M. Henny Dwi Omegawati, S.Pd
Penyunting: Endro Sri Widayati
Desain Grafis dan Ilustrasi:
Tim Desain Grafis
Copyright © 2017
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
PPKn SMP KK F
iii
Kata Sambutan
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.
Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap muka dengan daring).
iv
Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.
Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.
Jakarta, April 2017 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
PPKn SMP KK F
v
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah Menengah Pertama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru merupakan tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 dan bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.
Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
vi
Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada para pimpinan PPPPTK IPA, PPPPTK PKn/IPS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika, PPPPTK Penjas-BK, dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya dalam menyelesaikan modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Menengah Pertama ini. Tidak lupa saya juga sampaikan terima kasih kepada para widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), dosen perguruan tinggi, dan guru-guru hebat yang terlibat di dalam penyusunan modul ini.
Semoga Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini dapat meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu meningkatkan prestasi pendidikan anak didik kita.
Jakarta, April 2017 Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
PPKn SMP KK F
vii
Daftar Isi
Hal.
Kata Sambutan ... iii
Kata Pengantar ... v
Daftar Isi ... vii
Daftar Gambar ... xii
Daftar Tabel ... xii
Pendahuluan ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 5
C. Peta Kompetensi ... 6
D. Ruang Lingkup ... 8
E. Saran Penggunaan Modul ... 9
BAGIAN I KOMPETENSI PROFESIONAL ... 19
Kegiatan Pembelajaran 1 Analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 21
A. Tujuan ... 21
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 21
C. Uraian Materi ... 21
D. Aktivitas Pembelajaran ... 29
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 31
F. Rangkuman ... 32
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 32
Kegiatan Pembelajaran 2 Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan ... 33
A. Tujuan ... 33
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 33
C. Uraian Materi ... 33
D. Aktivitas Pembelajaran ... 40
E. Latihan/ Kasus /Tugas ... 42
F. Rangkuman ... 46
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 48
Kegiatan Pembelajaran 3 Penerapan Bertutur Kata, Berperilaku dan Bersikap Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila ... 49
A. Tujuan ... 49
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 49
C. Uraian Materi Pembelajaran... 49
viii
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 54
F. Rangkuman ... 59
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 60
Kegiatan Pembelajaran 4 Penerapan Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam UUD Negara RI Tahun 1945 ... 61
A. Tujuan ... 61
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 61
C. Uraian Materi ... 61
D. Aktivitas Pembelajaran ... 64
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 67
F. Rangkuman ... 69
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 70
Kegiatan Pembelajaran 5 Permasalahan Penerapan Isi Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 ... 71
A. Tujuan ... 71
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 71
C. Uraian Materi ... 71
D. Aktivitas Pembelajaran ... 76
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 78
F. Rangkuman ... 81
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 82
Kegiatan Pembelajaran 6 Penerapan Kewenangan Lembaga Lembaga Negara Dalam UUD Negara RI Tahun 1945 ... 83
A. Tujuan Pembelajaran ... 83
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 83
C. Uraian Materi ... 84
D. Aktivitas Pembelajaran ... 87
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 89
F. Rangkuman ... 93
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 94
Kegiatan Pembelajaran 7 Penerapan Fungsi Lembaga Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia ... 95
A. Tujuan Pembelajaran ... 95
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 95
C. Uraian Materi ... 95
D. Aktivitas Pembelajaran ... 99
E. Latihan/ Kasus/Tugas ... 102
F. Rangkuman ... 104
PPKn SMP KK F
ix
Kegiatan Pembelajaran 8 Proses Pembentukan PeraturanPerundang-Undangan ... 107
A. Tujuan ... 107
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 107
C. Uraian Materi ... 108
D. Aktivitas Pembelajaran ... 112
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 115
F. Rangkuman ... 117
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 117
Kegiatan Pembelajaran 9 Proses Beracara di Pengadilan ... 119
A. Tujuan ... 119
B. Indikator Pencapain Kompetensi ... 119
C. Uraian Materi ... 119
D. Aktivitas Pembelajaran ... 123
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 125
F. Rangkuman ... 127
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 128
Kegiatan Pembelajaran 10 Perilaku Toleransi Masyarakat Terhadap Keberagaman Suku, Agama, Ras, Budaya, dan Gender ... 129
A. Tujuan Pembelajaran ... 129
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 129
C. Uraian Materi ... 130
D. Aktivitas Pembelajaran ... 132
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 134
F. Rangkuman ... 137
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 137
Kegiatan Pembelajaran 11 Permasalahan Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia ... 139
A. Tujuan ... 139
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 139
C. Uraian Materi ... 139
D. Aktivitas Pembelajaran ... 142
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 145
F. Rangkuman ... 148
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 148
Kegiatan Pembelajaran 12 Perwujudan Konsepsi Wilayah Nkri ... 149
A. Tujuan ... 149
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 149
C. Uraian Materi ... 149
D. Aktivitas Pembelajaran ... 152
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 154
F. Rangkuman ... 155
x
BAGIAN II KOMPETENSI PEDAGOGIK ... 157
Kegiatan Pembelajaran 13 Permasalahan Penyusunan Model Pendekatan Saintifik ... 159
A. Tujuan ... 159
B. Indikator Pencapain Kompetensi ... 159
C. Uraian Materi ... 159
D. Aktivitas Pembelajaran ... 164
E. Latihan / Tugas/ Kasus ... 166
F. Rangkuman ... 167
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 168
Kegiatan Pembelajaran 14 Permasalahan Penyusunan Model Pembelajaran PPKn SMP ... 169
A. Tujuan ... 169
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 169
C. Uraian Materi Pembelajaran ... 169
D. Aktivitas Pembelajaran ... 174
E. Latihan / Kasus/ Tugas ... 176
F. Rangkuman ... 178
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 179
Kegiatan Pembelajaran 15 Pengolahan Instrumen Penilaian Hasil Belajar ... 181
A. Tujuan ... 181
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 181
C. Uraian Materi ... 181
D. Aktivitas Pembelajaran ... 185
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 188
F. Rangkuman ... 188
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 189
Kegiatan Pembelajaran 16 Permasalahan Penyusunan RPP PPKn SMP .. 191
A. Tujuan ... 191
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 191
C. Uraian Materi ... 191
D. Aktivitas Pembelajaran ... 194
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 196
F. Rangkuman ... 197
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 197
Kegiatan Pembelajaran 17 Penggunaan Media Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran PPKn SMP ... 199
A. Tujuan ... 199
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 199
PPKn SMP KK F
xi
D. Aktivitas Pembelajaran ... 201
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 203
1. Penguasaan Konsep ... 203
F. Rangkuman ... 204
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 204
Kegiatan Pembelajaran 18 Permasalahan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 205
A. Tujuan ... 205
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 205
C. Uraian Materi ... 205
D. Aktivitas Pembelajaran ... 209
E. Latihan/ Kasus /Tugas ... 211
F. Rangkuman ... 213
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 214
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Latihan/Kasus/Tugas ... 215
Evaluasi ... 245
Penutup ... 251
xii
Daftar Gambar
Hal.
Gambar 1. Ruang Lingkup ... 8
Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ... 9
Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ... 10
Gambar 4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In ... 12
Gambar 5. Keterkaitan Skl, Ki, Kd, Pembelajaran, Dan Penilaian ... 28
Gambar 6. Penggunaan Media Pembelajaran Kerucut Pengalaman ... 200
Gambar 7. Prosedur Pelaksanaan PTK Lebih Terperinci ... 213
Daftar Tabel
Hal. Tabel 1. Peta Kompetensi ... 6Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul ... 14
Tabel 3. Kisi – kisi USBN PPKn Kurikulum 2006 ... 15
Tabel 4. Kisi – kisi USBN PPKn Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 ... 16
Tabel 5. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan Dasar dan Menengah 22 Tabel 6. Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah ... 23
Tabel 7. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah ... 25
PPKn SMP KK F
1
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan agar dapat melaksanakan tugas profesionalnya.Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kebijakan pendidikan yang tujuan utamanya adalah untuk mengimplementasikan Nawacita Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan PPK ini terintegrasi dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik. Nilai-nilai utama GNRM (religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas) ingin ditanamkan melalui sistem pendidikan nasional agar diketahui, dipahami dan diterapkan di seluruh sendi kehidupan. PPK lahir karena kesadaran akan tantangan ke depan yang semakin kompleks dan tidak pasti, namun sekaligus melihat ada banyak harapan bagi masa depan bangsa. Ini menuntut lembaga pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan keilmuan. Memahami latar belakang, urgensi, dan konsep dasar PPK menjadi sangat penting bagi Kepala Sekolah agar dapat menerapkannya sesuai dengan konteks pendidikan di daerah masing-masing.
Pendahuluan
2
mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.
Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat PKB dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK atau penyedia layanan diklat lainnya. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Pedoman penyusunan modul Pembinaan Karir Guru bagi guru dan tenaga kependidikan ini merupakan acuan bagi penyelenggara pendidikan dan pelatihan dalam mengembangkan modul pelatihan yang diperlukan PEMBINAAN KARIR GURU dalam melaksanakan kegiatan PKB. Dasar Hukum penulisan Modul Pembinaan Karir Guru untuk Guru PPKn SMPadalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.
PPKn SMP KK F
3
6. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
7. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya. 8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya
9. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No 26 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboran
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor; 17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun
2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
18. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Pendahuluan
4
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang Standar Pembimbing pada Kursus dan Pelatihan
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Kursus
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 43 tahun 2009 tentang Standar Tenaga Administrasi Pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C.
23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 44 tahun 2009 tentang Standar Pengelola Pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C.
24. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang Standar Teknisi Sumber Belajar pada Kursus dan Pelatihan 25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 35 Tahun
2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
26. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya.
27. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan.
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK.
30. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya.
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2013 Tentang Juknis Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka Kreditnya.
PPKn SMP KK F
5
33. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 152 Tahun 2014Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Pamong Belajar. 34. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 143 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya.
35. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. 36. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
143 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya.
37. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
38. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
B.
Tujuan
Modul pembinaan karier guru sebagai panduan belajar bagi guru PPKn SMP dalam memahami materi PPKn Sekolah Menengah Pertama melalui pendekatan pendidikan karakter berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat sesuai dengan potensi lingkungan dan kearifan lokal yang ada. Modul Pembinaan Karir Guru kelompok kompetensi F ini, merupakan kesatuan utuh dari materi-materi yang ada pada modul kelompok kompetensi F. Modul ini sebagai panduan belajar bagi Pembinaan Karir Guru mata pelajaran PPKn SMP dalam memahami materi PPKn Sekolah Menengah Pertama. Modul ini bertujuan dalam upaya peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional materi PPKn SMP sebagai tindak lanjut dari UKG tahun 2015.
Pendahuluan
6
profesional terkait dengan materi PPKn, yaitu mencakup Analisis SKL, KI dan KD, Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan, Penerapan bertutur kata, berperilaku dan bersikap baik dan buruk sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, Penerapan hak dan kewajiban warga negara dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Permasalahan Penerapan isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Penerapan kewenangan Lembaga-lembaga Negara dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Penerapan fungsi lembaga perlindungan dan penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia, Proses Penyusunan peraturan perundang-undangan, Proses beracara di pengadilan, Perilaku toleransi masyarakat terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender, Permasalahan keberagaman dalam masyarakat Indonesia, dan Perwujudan konsepsi wilayah NKRI.
C.
Peta Kompetensi
Kompetensi yang ingin dicapai setelah peserta diklat mempelajari Modul ini adalah:
Tabel 1. Peta Kompetensi
Pembelajaran
ke - Kompetensi
1. Melakukan Analisis SKL, KI dan KD
2. Menunjukkan Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan
3. Menunjukkan Penerapan bertutur kata, berperilaku dan bersikap baik dan buruk sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
4.
Menunjukkan Penerapan hak dan kewajiban warga negara dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
5. Menunjukkan Permasalahann Penerapan isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 6. Menunjukkan Penerapan kewenangan Lembaga-lembaga
PPKn SMP KK F
7
Pembelajaranke - Kompetensi
Indonesia Tahun 1945
7. Menunjukkan Penerapan fungsi lembaga perlindungan dan penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia
8. Menunjukkan Proses Penyusunan peraturan perundang-undangan
9. Menunjukkan Proses beracara di pengadilan
10. Menunjukkan Perilaku toleransimasyarakat terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender 11. Menunjukkan Permasalahan keberagaman dalam
masyarakat Indonesia
12. Menunjukkan Perwujudan konsepsi wilayah NKRI 13. Menunjukkan Permasalahan penyusunan model
Pendekatan Saintifik PPKn SMP
14. Menunjukkan Permasalahan penyusunan model pembelajaran PPKn SMP
15. Menunjukkan Pengolahan instrumen penilaian hasil belajar 16. Menunjukkan Permasalahan penyusunan RPP PPKn SMP 17. Menunjukkan Penggunaan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran PPKn SMP
Pendahuluan
8
D.
Ruang Lingkup
Gambar 1. Ruang Lingkup
M
a
te
ri
PPKn
SM
P
Profesional
Ruang lingkup PPKn.
Persamaan dan Perbedaan usulan dasar negara
Perbedaan Baik dan buruk dalam bertutur kata, berperilaku, dan bersikap.
Perubahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Hubungan antar-Lembaga-lembaga Negara dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Jaminan perlindungan Hak Asasi Manusia
Persamaan dan Perbedaan Norma dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
Lembaga-lembaga Peradilan
Norma antardaerah di Indonesia
Semangat dan Komitmen Sumpah Pemuda
Semangat Kebangsaan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan NKRI
Pedagogik
Pendekatan Saintifik PPKn SMP
Model pembelajaran PPKn SMP
Penilaian hasil belajar
Penyusunan RPP PPKn SMP
Sumber dan Media Pembelajaran PPKn SMP
PPKn SMP KK F
9
E.Saran Penggunaan Modul
Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah.
Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka
1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh
Pendahuluan
10
Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut,
a.
Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :
• latar belakang yang memuat gambaran materi
• tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
• kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
• ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
• langkah-langkah penggunaan modul
b.
Mengkaji Materi
PPKn SMP KK F
11
c.
Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan kasus.
Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi.
Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.
d.
Presentasi dan Konfirmasi
Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama.
e.
Refleksi
pada bagian ini peserta dan penyaji me-review atau melakukan refleksi materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.
2.
DeskripsiKegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In
Pendahuluan
12
Gambar 4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai berikut,
a.
Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :
• latar belakang yang memuat gambaran materi
• tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
• kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
• ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
• langkah-langkah penggunaan modul
b.
In Service Learning 1 (IN-1)
•
Mengkaji Materi
PPKn SMP KK F
13
•
Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada IN1.
Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job learning.
c.
On the Job Learning (ON)
•
Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi F, guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service learning 1 (IN1). Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjaka tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta.
•
Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada IN1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.
Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning.
d.
In Service Learning 2 (IN-2)
Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama.
e.
Refleksi
Pendahuluan
14
menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.
3.
Lembar Kerja
Modul pembinaan karir guru kelompok komptetansi F terdiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari.
Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut.
Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul
No
Kode
LK
Nama LK
Keterangan
1.
LK.01.
Analisis SKL, KI, Kd
TM, IN1
2.
LK.02.
Contoh penerapan nilai-niai Pancasila dalam
berbagai bidang kehidupan
TM, IN1
3.
LK.03.
Penerapan bertutur kata, berperilaku dan
bersikap baik dan buruk sesuai dengan nilai-nilai
Pancsila
TM, ON
4.
LK.04.
Penerapan hak dan kewajiban warga negara
dalam UUDNRI tahun 1945
TM, IN1
5.
LK.05.
Permasalahan penerapan isi pembukaan
UUDNRI tahun 1945
TM, ON
6.
LK.06.
Penerapan kewenangan lembaga negara dalam
UUDNRI tahun 1945
TM, IN1
7.
LK.07.
Penerapan fungsi lembaga perlindungan dan
penegakan HAM di Indonesia
TM, ON
8.
LK.08.
Proses penyusunan peraturan
perundang-undangan
ON
9.
LK.09.
Proses beracara di pengadilan
TM
10.
LK.10.
Menunjukkan contoh perilaku toleransi
masyarakat terhadap keberagaman
TM, ON
n
LK.11
Permasalahan keberagaman dalam masyarakat
Indonesia
TM. ON…
0
LK 12
Prwujudan konsepsi wilayah NKRI
TM. ON…
p
Lk 13
Permasalahan penyusunan model pendekatan
saintifik pembelajaran PPKn
TM. ON…
q
LK 14
Permasalahan penyusunan model pembelajaran
PPKn
PPKn SMP KK F
15
No
Kode
LK
Nama LK
Keterangan
r
LK 15
Pengolahan instrumen penilaian
TM. ON…
s
LK 16
Permasalahan penyusunan RPP PPKn SMP
TM. ON…
t
LK 17
Penggunaan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran PPKn
TM. ON…
u
LK 18
Permasalahan pelaksanaan PTK
Keterangan.
TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh IN1 : Digunakan pada In service learning 1
ON : Digunakan pada on the job learning
Kisi – kisi USBN PPKn Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
KISI – KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Tabel 3. Kisi – kisi USBN PPKn Kurikulum 2006
LEVEL KOGNITIF LINGKUP MATERI ATURAN DAN IDEOLOGI HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA KEDAULATAN RAKYAT GLOBALISASI DDAN PRESTASI DIRI Pengetahuan dan Pemahaman • Mengidentifikasi • Menunjukkan • Menjelaskan • Mendeskripsikan Siswa dapat memahami dan menguasai : • Norma • Konstitusi dan
Proklamasi • Bahaya Korupsi • Pancasila
Siswa dapat memahami dan menguasai :
• Hak Asasi Manusia • Usaha Bela
Negara
Siswa dapat mema-hami dan menguasai :
• Demokrasi dan Kedaulatan • Kemerdekaan
mengemukakan pendapat • Otonomi daerah
Siswa dapat memahami dan menguasai :
• Globalisasi • Prestasi diri
Aplikasi
• Memberi contoh • Menentukan • Menerapkan • Menginterpretasi • Mengurutkan Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Norma • Konstitusi dan
Proklamasi • Bahaya Korupsi • Pancasila Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang :
• Hak Asasi Manusia • Usaha Bela
Negara
Siswa dapat mene-rapkan pengetahuan dan pemahaman tentang :
• Demokrasi dan Kedaulatan • Kemerdekaan
mengemukakan pendapat • Otonomi daerah
Pendahuluan
16
LEVEL KOGNITIF LINGKUP MATERI ATURAN DAN IDEOLOGI HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA KEDAULATAN RAKYAT GLOBALISASI DDAN PRESTASI DIRI Penalaran • Menganalisis • Mengevaluasi • Mengaitkan • Menyimpulkan Siswa dapat menganalisis : • Norma • Konstitusi danProklamasi • Bahaya Korupsi • Pancasila
Siswa dapat menganalisis :
• Hak Asasi Manusia • Usaha Bela
Negara
Siswa dapat menganalisis:
• Demokrasi dan Kedaulatan • Kemerdekaan
mengemukakan pendapat • Otonomi daerah
Siswa dapat menganalisis
• Globalisasi • Prestasi diri
KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Tabel 4. Kisi – kisi USBN PPKn Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
LEVEL KOGNITIF CAKUPAN MATERI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA NORMA DAN KONSTITUSI KOMITMEN TERHADAP KEUTUHAN NKRI Pengetahuan dan Pemahaman •Mengidentifikasi •Menunjukkan •Menjelaskan •Mendeskripsikan Siswa dapat memahami dan menguasai :
• Proses perumusan Pancasila
• Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila
Siswa dapat memahami dan menguasai :
• Proses perumusan UUD NRI Tahun 1945
• Penerapan Norma
• Lembaga negara berdasarkan UUD NRI 1945
• Hak Asasi Manusia
Siswa dapat memahami dan menguasai :
• Aspek-aspek pengokohan NKRI
• Keberagaman dalam masyarakat
• Semangat persatuan dan kesatuan
Aplikasi
•Memberi contoh
•Menentukan •Menerapkan •Menginterpretasi •Mengurutkan Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang :
• Proses perumusan Pancasila
• Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila
Siswa dapat menerapkan
pengetahuan dan pemahaman tentang :
• Proses perumusan UUD NRI Tahun 1945
• Penerapan Norma
• Lembaga negara berdasarkan UUD NRI 1945
• Hak Asasi Manusia
Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang :
• Aspek-aspek pengokohan NKRI
• Keberagaman dalam masyarakat
• Semangat persatuan dan kesatuan Penalaran • Menganalisis • Mengevaluasi • Mengaitkan • Menyimpulkan Siswa dapat menganalisis :
• Proses perumusan Pancasila
Siswa dapat menganalisis :
• Proses perumusan UUD NRI Tahun 1945
Siswa dapat menganalisis :
PPKn SMP KK F
17
LEVEL KOGNITIF
CAKUPAN MATERI PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
NORMA DAN KONSTITUSI
KOMITMEN TERHADAP KEUTUHAN NKRI
• Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila
• Penerapan Norma
• Lembaga negara berdasarkan UUD NRI 1945
• Hak Asasi Manusia
• Keberagaman dalam masyarakat
Kegiatan Pembelajaran 1
Mata Pelajaran PPKn SMP KK F
19
Kegiatan Pembelajaran 1
PPKn SMP KK F
21
Kegiatan Pembelajaran 1
Analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar
A. Tujuan
Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menganalisis keterkaitan SKL, KI dan KD
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Menganalisis Standar Kompetensi Lulusan, KI dan KD
C. Uraian Materi
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Jenjang SMP/MTs
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Kegiatan Pembelajaran 1
[image:34.595.82.485.134.565.2]22
Tabel 5. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan Dasar dan Menengah
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, 2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan 5. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan, 2. teknologi,
3. seni, dan 4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: 1. kreatif,
2. produktif, 3. kritis, 4. mandiri,
5. kolaboratif, dan 6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.
2. Kompetensi Inti (KI) Jenjang SMP/MTs
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu: (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Keempat kompetensi tersebut selanjutnya disebut Kompetensi Inti.
PPKn SMP KK F
23
sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar-mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula. Kompetensi inti yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dituangkan dalam kompetensi inti.Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi Inti untuk jenjang SMP/MTs sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah dapat dilihat pada tabel berikut.
[image:35.595.114.514.521.731.2]Kelas VII-IX
Tabel 6. Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah KOMPETENSI INTI 1
(SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL) 1. Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku:
a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. percaya diri, e. peduli, dan
Kegiatan Pembelajaran 1
24
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL) bangsa, negara, dan kawasan regional. KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN) 3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang:
a. ilmu pengetahuan, b. teknologi,
c. seni, d. budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
a. kreatif b. produktif, c. kritis, d. mandiri,
e. kolaboratif, dan f. komunikatif
dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
Kompetensi inti sikap spiritual (KI-1) dan kompetensi inti sikap sosial (KI-2) untuk Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dicapai melalui pembelajaran langsung (direct teaching) dan juga pembelajaran tidak langsung (indirect teaching). Dalam pembelajaran tidak langsung antara lain melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3. Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
PPKn SMP KK F
25
Kompetensi dasar untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut.b. Kelompok 1: kelompok KD sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1; c. Kelompok 2: kelompok KD sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2; d. Kelompok 3: kelompok KD pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan e. Kelompok 4: kelompok KD keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4. Adapun untuk mata pelajaran selain Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kompetensi dasar yang dikembangkan terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3 dan kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4. Kompetensi-kompetensi dasar tersebut kemudian dikembangkan ke dalam silabus.
Berikut contoh kompetensi-kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
[image:37.595.115.512.520.751.2]KELAS VII
Tabel 7. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL) 1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semangat dan komitmen para pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Dasar Negara Pancasila
Kegiatan Pembelajaran 1
26
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
penetapan Pancasila sebagai dasar negara
1.2 Menghargai norma-norma keadilan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
2.2 Mematuhi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan 1.3 Menghargai nilai kesejarahan
perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk sikap beriman
2.3 Mengembangkan sikap bertanggung jawab yang mendukung nilai kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
1.4 Menghormati keberagaman norma-norma, suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai sesama ciptaan Tuhan
2.4 Menghargai keberagaman suku, agama, ras dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 1.5 Mensyukuri makna kerja sama
dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat
2.5 Mendukung bentuk-bentuk kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di
masyarakat 1.6 Menghargai karakteristik daerah
tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2.6 Bersikap antusias terhadap persatuan dan kesatuan dengan mempertimbangkan karakteristik daerah tempat tinggalnya
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis proses perumusan dan penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara
PPKn SMP KK F
27
KOMPETENSI INTI 3(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) Pancasila sebagai Dasar Negara
3.2 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan
4.2 Mengampanyekan perilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan 3.3 Menganalisis kesejarahan
perumusan dan pengesahan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.3 Menjelaskan proses
kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 3.4 Mengidentifikasi keberagaman
suku, agama, ras dan
antargolognan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4.4 Mendemonstrasikan hasil identifikasi suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 3.5 Menganalisis bentuk-bentuk
kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat
4.5 Menunjukkan bentuk-bentuk kerja sama di pelbagai bidang kehidupan masyarakat 3.6 Mengasosiasikan karakteristik
daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
4.6 Melaksanakan penelitian sederhana untuk
mengilustrasikan karakteristik daerah tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan rancangan yang telah dibuat
4. Analisis SKL, KI dan KD
Alur pencapaian standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian adalah sebagai berikut.
1. Kompetensi inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
2. Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung.
Kegiatan Pembelajaran 1
28
tertentu berpedoman pada KD dari KI-2 dan KI-1. Dengan demikian dalam proses analisis ini akan diperoleh rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) untuk KD dari KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4.
4. Perumusan IPK memberikan gambaran rincian materi pembelajaran dalam cakupan KD dari KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 sehingga dapat ditentukan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian.
[image:40.595.87.480.223.525.2]5. Perumusan IPK memberikan gambaran rincian materi pembelajaran dalam cakupan KD dari KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 sehingga dapat ditentukan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian.
Gambar 5. Keterkaitan Skl, Ki, Kd, Pembelajaran, Dan Penilaian KI-1-KD-1*) KI-2-KD-2*) KI-3-KD-3 KI-4-KD-4
S
K
L
Mat eri Pe m-bel aja ra n Kegiatan Pembela-jaranS
K
L
KETERKAITAN SKL, KI, KD, PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN
IPK*)
IPK*)
IPK
IPK
*) Untuk mata pelajaran:
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.
Penilaian • Sikap*)
• Pengeta huan
PPKn SMP KK F
29
D. Aktivitas Pembelajaran
[image:41.595.105.523.188.696.2]1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Tabel 8. Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan a. Memotivasi peserta diklat.
b. menyampaikan tujuan dan garis besar cakupan materi Analisis SKL, KI, KD
Kegiatan Inti
Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan tipe STAD) dimana langkah-langkahnya sebagai berikut.
1) Instruktur memberi informasi proses pelatihan. 2) Kelas dibagi menjadi 6 kelompok ( A, B, C, …….s/d
kelompok ) masing-masing beranggotakan 5 orang. 3) Instruktur memberi tugas mencari sumber informasi/
data untuk menemukan jawaban terhadap permasalahan.
4) Berdasarkan kelompok yang sudah dibentuk: setiap kelompok melakukan diskusi untuk memecahkan permasalahan yang diajukan peserta diklat hingga selesai dalam waktu yang sudah ditentukan instruktur.
5) Peserta diklat mengerjakan LK tentang permasalahan konsep pembelajaran yang telah disepakati bersama.
6) Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. 7) Masing masing kelompok melakukan presentasi
hasil diskusi.
8) Instruktur memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok .
Kegiatan Penutup
a. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran
b. melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
Kegiatan Pembelajaran 1
30
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In a. Aktivitas In -1
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.
Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Analisis Standar
Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ”.
Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul
b. Kegiatan on
Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK/ Lembar Kerja) secara individu sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras dalam mengerjakan LK yang ada.
c. Kegiatan In 2
Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan pertanyaan, saran dan komentar.
Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain
Menyimpulkan hasil pembelajaran
PPKn SMP KK F
31
E. Latihan/Kasus/Tugas
AKTIVITAS 1 : Melakukan Analisis SKL, KI dan KD LK.1.1 : Analisis SKL, KI dan KD
Prosedur Kerja :
a) Bacalah dengan cermat uraian materi “Analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar”
b) Carilah dari berbagai sumber materi tentang “Analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar”
c) Kerjakan soal-soal di bawah ini ! Kerjakan Soal-soal di bawah ini!
1. Buatlah Analisis tentang materi/konsep esensial, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar kompetensi pengetahuan dengan KD:3.1 Menganalisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara”
2. Analisis, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar kompetensi keterampilan dengan KD: 4.1 ”Menyaji hasil analisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara
AKTIVITAS 2:
Menganalisis keterkaitan SKL, KI, KD, Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran dan Teknik Penilaian
LK.1.2. Analisislah keterkaitan SKL, KI, KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran dan Teknik Penilaian.
Prosedur Kerja :
1. Siapkan dokumen SKL, KI, KD, Silabus dan Pedoman Mata Pelajaran PPKn 2. Bacalah dengan cermat substansi SKL, KI, KD, Silabus Kurikulum 2013 SMP. 3. Identifikasikan setiap komponen yang terkait, SKL, KI, KD dan Silabus
4. Untuk memudahkan bekerja isilah tabel di bawah ini!
SKL KI KD IPK Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran 1
32
5. Presentasikan hasil analisis kelompok Anda dan kelompok yang lain dapat memberikan masukan, agar dapat menghasilkan kesepakatan bersama dalam memahami Analisis Dokumen: SKL, KI, KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran.
F. Rangkuman
Setelah semua kegiatan latihan Anda kerjakan, ada baiknya Anda membuat rangkuman dan butir-butir yang telah Anda capai. Anda dapat mencocokkan rangkuman Anda dengan rangkuman berikut ini.
1. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
2. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas.
3. Penentuan cakupan materi pembelajaran untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar mempertimbangkan indikator pencapaian kompetensi; potensi peserta didik; karakteristik mata pelajaran; relevansi dengan karakteristik daerah; relevansi materi pokok dengan SKL, KI dan KD.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
PPKn SMP KK F
33
Kegiatan Pembelajaran 2
Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbagai
Kehidupan
A.
Tujuan
1. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, peserta diklat dapat menjelaskan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dengan benar
2. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, peserta diklat dapat menjelaskan perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan benar 3. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, peserta diklat dapat menunjukkan
penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan ekonomi, politik, sosial-budaya serta pertahanan dan kemanan dengan benar
B.
Indikator
Pencapaian Kompetensi1. Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
2. Menjelaskan perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari 3. Menunjukkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan ekonomi 4. Menunjukkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan politik
5. Menunjukkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial-budaya 6. Menunjukkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pertahanan dan
keamanan.
C. Uraian
Materi
1. Nilai-nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila
Kegiatan Pembelajaran 2
34
I sampai dengan sila V dari Pancasila merupakan cita-cita, harapan, dambaan bangsa Indonesia yang akan diwujudkan dalam kehidupannya agar terwujud masyarakat yang sejahtera.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mempunyai tingkatan dan bobot yang berbeda tetapi tidak saling bertolak belakang, akan tetapi saling melengkapi. Dengan demikian berarti nilai yang terkandung dalam Pancasila nerupakan satu kesatuan utuh dan bulat, tidak dapat dipisahkan dan berhubungan erat. Nilai-nilai itulah yang dimiliki bangsa Indonesia yang memberikan pola bagi sikap, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancaasila adalah sebagai berikut :
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila ini berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara bahkan moral negara, moral penyelenggara negara, hukum dan peraturan perundang-undangan negara, kebebasan dan hak asasi warga negara harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab.
c. Persatuan Indonesia
Sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
d. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan.
Nilai yang terkandung dalam sila ini adalah bahwa hakikatnya negara merupakan sebuah penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
PPKn SMP KK F
35
2. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hariNilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari Sila ke I sampai Sila Sila ke V harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan berpedoman pada nilai – nilai pengamalan Pancasila yaitu:
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai umat beragama pada Tuhannya. Berikut ini contoh sikap yang mencerminkan sila Pertama :
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai manusia yang pada hakikatnya semua sama di Dunia ini. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kedua :
Kegiatan Pembelajaran 2
36
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. 6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Sila Persatuan Indonesia (cinta tanah air)
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai warna Negara Indonesia untuk bersatu membangun negeri ini. Berikut contoh sikap yang mencerminkan sila Ketiga :
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. 7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
PPKn SMP KK F
37
Sila ini beruhubungan terhadap perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Keempat1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil terhadap semua orang. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kelima :
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. 3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4) Menghormati hak orang lain.
Kegiatan Pembelajaran 2
38
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
3. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Bidang Ekonomi
Ekonomi Pancasila dijiwai oleh setiap sila Pancasila, yaitu : 1) Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa
Sistem ekonomi Pancasila dikendalikan oleh kaidah-kaidah moral dan etika, sehingga pembangunan nasional kita adalah pembangunan yang berakhlak. 2) Sila Kedua, Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Ekonomi Pancasila, menghormati martabat kemanusiaan serta hak dan kewajiban asasi manusia dalam kehidupan ekonomi.
3) Sila Ketiga, Persatuan Indonesia
Ekonomi Pancasila berwawasan kebangsaan dan tetap membutuhkan sikap patriotik meskipun kegiatannya sudah mengglobal.
4) Sila Keempat, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Di bidang ekonomi, Ekonomi Pancasila dikelola dalam sebuah sistem demokratis yang dalam Undang-undang Dasar yang disebut sebagai demokrasi ekonomi.
5) Sila Kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
PPKn SMP KK F
39
seluruh rakyat Indonesia dalam sistem ekonomi yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.4. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Politik
Pedoman yang perlu dijadikan pegangan dalam kehidupan partai politik adalah : 1) Mengaktualisasikan kebersamaan dalam kemajemukan untuk mewujudkan
cita-cita dan tujuan nasional.
2) Penyampaian aspirasi rakyat dan segenap perilaku partai politik harus menjamin tegaknya keselarasan dan kerukunan serta budi luhur.
3) Segenap perilaku partai politik selalu bersendi pada keputusan bersama yang mengikat dan mengandung sanksi terhadap penyimpangan penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang.
4) Program partai politik harus mengarah pada kokohnya Pancasila sebagai dasar negara, utuh dan kuatnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berpemerintahan presidensial dan bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika
5. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sosial-Budaya
Secara sistematik, wujud sistem sosial-kebudayaan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu (1) sistem nilai, (2) sistem sosial dan (3) wujud fisik baik dalam kebudayaan maupun kehidupan masyarakat. Dalam hubungan ini Pancasila merupakan core values sistem sosial kebudayaan masyarakat Indonesia, yaitu merupakan suatu esensi nilai kehidupan sosial-kebudayaan yang multikultural. Secara kausalitas Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara, nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai adat istiadat, kebudayaan dan nilai religius. Penerapan positif nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya perlu terus dikembangkan dan ditanamkan agar keanekaragaman yang ada tidak menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bangsa Indonesia.
6. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pertahanan Dan Keamanan
Kegiatan Pembelajaran 2
40
Pa