• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN ATAU INSTANSI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DESKRIPSI PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

A. Profil Perusahaan

Nama : PT. Industri Kereta Api (Persero)

Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 71 Madiun, Jawa Timur Kode Pos : 63122

No. Telp : +62 351 452271-74 Website : www.inka.co.id Email : [email protected]

PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) manufaktur kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara. PT INKA (Persero) menyediakan berbagai macam produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan serta after sales untuk memastikan bahwa pelanggan menerima produk dengan kualitas terbaik.

Komitmen PT INKA adalah menghasilkan beragam produk sarana perkeretaapian yang berkualitas dengan cara terus menerus berinovasi yang didukung teknologi tinggi, fasilitas produksi modern, SDM yang handal, dan layanan jasa purna jual yang terbaik. Fokus PT INKA adalah memberikan kepuasan pelanggan dan keunggulan operasional sehingga produk-produk yang dihasilkan PT. INKA dapat diterima oleh konsumen domestik maupun internasional.

Beberapa negara yang telah menggunakan produk PT INKA antara lain Bangladesh, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand dan Australia. Di dalam negeri, PT INKA berupaya untuk terus mendorong perkembangan sistem transportasi terpadu berbasis kereta api , serta telah menjadi salah satu industri strategis kebanggaan Indonesia.

B. Sejarah Perusahaan

Kantor pusat PT INKA (Persero) berdiri di kawasan Jalan Yos Sudarso, Madiun, Jawa Timur. Keberadaan kantor pusat dan sekaligus pabrik kereta api yang dulu merupakan Balai Yasa Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) di atas

18 commit to user commit to user

(2)

lahan seluas 22,5 hektar itu menjadi saksi sejarah perjalanan panjang PT INKA (Persero) yang merupakan BUMN manufaktur sarana perkereta-apian pertama dan terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) ini.

Selain di Madiun, untuk mendekatkan diri dengan para pemangku jabatan (stakeholders) dan pengambil kebijakan, langkah PT INKA (Persero) pun ditopang oleh Kantor Perwakilan yang berada di Jakarta. Agar selalu dekat dengan pelanggan utama yang sekaligus "saudara tuanya", yakni PJKA yang kini menjadi PT Kereta Api (Persero), didukung pula oleh kantor Perwakilan di Bandung, Jawa Barat. Secara formal, PT INKA (Persero) berdiri pada tanggal 18 Mei 1981. Selanjutnya dilakukan penyerahan operasional pabrik kereta api oleh pihak PJKA kepada manajemen PT INKA (Persero) pada tanggal 29 Agustus 1981. Tanggal inilah yang kemudian dicatat sebagai Hari Kelahiran PT INKA (Persero).

Ketika berdiri, PT INKA (Persero) berada dalam pembinaan teknis Departemen Perhubungan. Tahun 1983, pembinanya dilakukan oleh Dewan Pembina Industri Strategis (DPIS). Tahun 1989, di bawah Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS). Tahun 1998, pengelolaannya di bawah Menteri Pendayagunaan BUMN. Dalam tahun yang sama (1998), PT INKA (Persero) menjadi anak perusahaan dari holding PT Bahana Pakarya Industri Strategis (BPIS). Menyusul dibubarkannya PT BPIS pada 2002, PT INKA (Persero) berada dalam pengelolaan Kementerian BUMN hingga sekarang.

Sejak awal berdiri PT INKA telah bertransformasi dari industri manufaktur sarana kereta api skala nasional menjadi industri transportasi terpadu yang berskala internasional. Selama 37 tahun berkarya, PT INKA telah berkembang dari industri sarana keretaapi untuk kebutuhan dalam negeri menjadi perusahaan transportasi berkelas dunia yang melayani konsumen dari berbagai belahan dunia. Dengan komitmen kerja keras dan inovasi yang berkelanjutan, PT INKA telah menghasilkan produk-produk transportasi keretaapi yang berkualitas.

commit to user commit to user

(3)

C. Logo Perusahaan

Gambar 3.1. Logo PT. INKA (Persero) Madiun

Logo PT INKA (Persero) memiliki makna:

1. Karakter Kokoh dan Kuat

Digambarkan dalam pemakaian garis tebal yang membentuk gerak dan lingkaran yang menyatu utuh, menggambarkan perusahaan yang tangguh menghadapi perubahan lingkungan bisnis.

2. Karakter Dinamis dalam Menjalankan Aktivitas

Digambarkan oleh panah yang bergerak melingkar dua arah dengan tujuan tanpa balas, memberi gambaran pencapaian pengembangan usaha secara terus menerus menggambarkan tujuan perusahaan tumbuh dan berkembang.

3. Karakter Industri Kereta Api

Digambarkan oleh elemen dua kepingan serta garis lingkaran putih yang terdapat pada lingkaran panah, sehingga gerakan dua arah dengan kepingan serta garis lingkaran putih sebagai porosnya, memberi kesan gerak roda industri kereta api dan transportasi yang terus menerus.

4. Karakter Terbuka

Dengan ditambahkan kata “INKA” memberikan kemudahan kepada siapa saja untuk mengenali logo/lambang maupun keberadaan PT.

INKA (Persero), menggambarkan bahwa PT INKA (Persero) terbuka kepada para stakeholder.

Pemilihan warna merah, hitam, dan putih memberikan gambaran tentang Tri Prasetya INKA, yaitu lntegritas, Mutu, dan Profesional.

Berikut adalah makna pemilihan warna:

commit to user commit to user

(4)

1. Warna merah

Melambangkan perusahaan yang selalu mengedepankan profesionalisme, siap menghadapi tantangan, ulet, dan penuh semangat untuk meraih tujuan perusahaan.

2. Warna hitam

Melambangkan perusahaan yang kokoh, teguh, mengedepankan mutu dan tepat waktu didalam setiap menghasilkan produknya.

3. Warna dasar putih

Melambangkan profesionalisme yang berdasarkan iman dan taqwa, menjunjung tinggi integritas dan kejujuran, memiliki daya saing berkelanjutan, serta menghasilkan nilai tambah pada lingkungan.

D. Visi dan Misi Perusahaan Visi

 Menjadi perusahaaan kelas dunia yang unggul di bidang perkeretaapian dan transportasi perkotaan di Indonesia Misi

 Menciptakan solusi terpadu untuk transportasi kereta api dan perkotaan dengan keunggulan kompetitif dalam bisnis dan teknologi produk yang sesuai untuk mendorong pengembangan transportasi berkelanjutan.

commit to user commit to user

(5)

E. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. INKA (Persero) Madiun commit to user commit to user

(6)

Berikut merupakan uraian pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian di PT. Industri Kereta Api (Persero):

1. Direktorat Utama

Direktorat Utama memiliki tugas dan tanggung jawab dalam lingkup menetapkan visi, misi dan strategi perusahaan, merumuskan kebijakan umum dan pengendalian perusahaan serta kebijakan jaminan mutu dan pengawasan internal perusahaan serta membangun citra positif di lingkungan stakeholder.

Direktorat Utama langsung membawahi Direktorat Keuangan dan Sumber Daya Manusia, Direktorat Teknologi dan Komersial, Direktorat Produksi, Cabang Pabrik Banyuwangi, Divisi Sekretaris Perusahaan dan Divisi Satuan Pengawasan Intern.

2. Direktorat Keuangan dan Sumber Daya Manusia

Direktorat Keuangan dan Sumber Daya Manusia memiliki tugas dan tanggung jawab dalam lingkup menetapkan kebijaksanaan keuangan, sumber daya manusia, serta kemitraan dan bina lingkungan perusahaan serta memelihara citra positif di lingkungan stakeholder antara lain: karyawan, lembaga keuangan, masyarakat dan pemegang saham.

Sesuai dengan kebutuhannya, di Direktorat Keuangan dan Sumber Daya Manusia ini membawahi 4 Divisi, antara lain:

i. Divisi Keuangan, yang bertugas mengelola kegiatan bidang keuangan meliputi anggaran, perbendaharaan, asuransi dan pajak, serta verifikai dan akuntansi perusahaan

ii. Divisi Human Capital, yang bertugas mengelola sumber daya manusia yang meliputi administrasi personalia, pengembangan sumber daya manusia, serta umum dan rumah tangga.

iii. Divisi Dukungan Infrastruktur Bisnis, yang bertugas untuk mendukung kelancaran aktivitas perekonomian dalam perusahaan.

commit to user commit to user

(7)

iv. Divisi Keproyekan, yang bertugas untuk terlibat secara langsung terhadap proyek yang direncanakan maupun yang sudah ada atau sedang dijalankan.

3. Direktorat Teknologi dan Komersial

Direktorat Teknologi dan Komersial memiliki tugas dan tanggung jawab dalam lingkup menetapkan kebijaksanaan komersial pemasaran serta pengembangan bisnis perusahaan dan memelihara citra positif di lingkungan stakeholder.

Direktorat Teknologi dan Komersial sendiri membawahi 4 Divisi, diantaranya:

i. Divisi Quality Assurance dan K3LH, yang bertugas mengelola bagian keselamatan dan keamanan lingkungan kerja bagi para pegawai atau karyawan.

ii. Divisi Pemasaran, yang bertanggung jawab menjalankan kegiatan pemasaran kereta api yang meliputi pemerintah, BUMN, swasta dan luar negeri.

iii. Divisi Teknologi, yang bertanggung jawab menjalankan kegiatan bidang desain, rekayasa, teknologi produksi serta pengendalian kualitas, baik untuk produk kereta api maupun produk transportasi.

iv. Divisi Pengembangan, yang bertugas menjalankan kegiatan pengembangan bisnis baik untuk produk-produk kereta api maupun produk-produk transportasi lainnya.

4. Direktorat Produksi

Direktorat produksi memiliki tugas dan tanggung jawab dalam lingkup menetapkan kebijaksanaan produksi yang meliputi perencanaan dan pengendalian produksi, fabrikasi dan finishing.

Direktorat Produksi membawahi 4 macam divisi, antara lain:

i. Divisi Perencanaan & Pengendalian Produksi, yang bertugas menjalankan kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi baik untuk produksi kereta api maupun transportasi darat.

commit to user commit to user

(8)

ii. Divisi Fabrikasi, yang bertugas menjalankan kegiatan produksi baik produk kereta api maupun transportasi darat yang meliputi metal working san assembling.

iii. Divisi Finishing, yang bertugas menjalankan kegiatan finishing baik produk kereta api maupun produk transportasi darat yang meliputi pemasangan instalasi sistem dan penyelesaian produk akhir.

iv. Divisi Logistik, yang bertanggung jawab menjalankan kegiatan pengadaan material dan komponen maupun penyimpanannya, baik untuk produk kereta api maupun produk transportasi darat.

F. Jabatan

 DEWAN KOMISARIS

• Komisaris Utama : Dr. Harris Munandar N, M. A.

• Komisaris : Ir. Brahmantio Isdijoso, M. S.

• Komisaris : Dr. Ir. Safri Burhanudin, DEA.

 DIREKSI

• Direktur Utama : Ir. Budi Noviantoro

• Direktur Keuangan dan SDM : Ir. Mardiannus Pramudya, M.M.T.

• Direktur Teknologi dan Komersial : Ir. Agung Sedaju, M.T.

• Direktur Produksi : Ir. Bayu Waskito Sudadi, M.T.

 ORGAN DIREKSI

• General Manager Sekretaris : Ir. Puguh Dwi Tjahjono

• General Manager Audit Internal : Sarmiatun, M.M., CA.

 DIREKTORAT UTAMA

• Sekretaris Perusahaan : Puguh Dwi Tjahjono

• Satuan Pengawasan Intern : Sarmiatun

 DIREKTORAT KEUANGAN & SUMBER DAYA MANUSIA

• Keuangan : Antonius Wishnudartha Pagehgiri

• Human Capital : Arif Muhaimin

• Dukungan Infrastruktur Bisnis : Moh. Izhar

• Keproyekan commit to user commit to user : Bambang Kushendarto

(9)

 DIREKTORAT TEKNOLOGI & KOMERSIAL

• Quality Assurance & K3LH : Suwun Setyanto

• Pemasaran : Wai Wahdan

• Teknologi : Sukoroto

• Pengembangan : Tri Hardono

 DIREKTORAT PRODUKSI

• Perencanaan&Pengendalian Produksi : Hery Prasetya

• Fabrikasi : Heru Sulistiyo

• Finishing : Agung Budiono

• Logistik : Edi Winarno

G. Anak Perusahaan

Dalam menjalankan proses bisnis, PT INKA didukung oleh anak perusahaan, yaitu:

 PT Rekaindo Global Jasa

 PT INKA Multi Solusi

 PT IMS Service

 PT IMS Trading

 PT IMS Consulting H. Kerjasama

Dalam menjalankan beberapa kegiatan PT. Industri Keret Api (Persero) terbuka untuk menjalin bisnis dengan mitra perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri. Dimana kerjasama ini diarahkan untuk mendukung kegiatan produksi dengan kendali tetap dibawah PT. Industri Kereta Api (Persero) agar delivery serta kualitas tetap terjaga. Kerjasama yang dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Jepang

• R&D dan produksi gerbong tahun 1983 dengan Nippon Sharyo

• Kerjasama desain propulsi type AC untuk KRL/KRDE tahun 1995 dengan Toshiba

• Kerjasama pembuatan KRL OECF tahun 1997 dengan Hitachi commit to user commit to user

(10)

2. Korea selatan

• Kerjasama pembuatan kereta KRL tahun 1991 dengan Hyundai 3. Perancis

• Kerjasama pembuatan bogie bolsterless tahun 1995 dengan Alshtom

• Kerja sama Pembuatan kereta ABL tahun 2008 dengan CLE 4. Swedia

• Kerja sama pembuatan KRL KFW tahun 2008 with Bombardier 5. Belgia

• Pembuatan kereta KRL tahun 1991 dengan Holec BN Belgia 6. Kanada

• Pembuatan gerbong batubara (KKBW) tahun 1980 dengan Trenton Corp.

7. Jerman

• Penggunaan Knorr Brake system pada kereta INKA tahun 1983

• Penggunaan transmisi lokomotif dan KRD di tahun 1994 dan 2010 dari Voith Turbo

8. Amerika Serikat

• Kerjasama perakitan lokomotif tahun 1995 dengan GE (General Electric)

• Penggunaan mesin untuk lokomotif DH tahun 2010 dari Caterpillar

• Coupler KKBW tahun 2007 dengan McConway 9. Spanyol

• Kerjasama pengembangan propulsi untuk LRT dengan CAF dari Spanyol

10. Perguruan Tinggi

PT INKA telah bekerjasama dengan BPPT dan beberapa perguruan tinggi untuk riset dan pengembangan industri transportasi terpadu, khususnya perkeretaapian. Beberapa perguruan tinggi diantaranya UGM, ITB, ITS dan UNS.

commit to user commit to user

(11)

I. Produk Perusahaan 1. Lokomotif

Pertumbuhan pengguna transportasi kereta api yang terus meningkat menyebabkan permintaan akan lokomotif juga meningkat.

PT INKA memenuhi kebutuhan tersebut dengan mendesain dan memproduksi Lokomotif Diesel Hidrolik CC 300 yang merupakan suatu terobosan untuk menjawab kebutuhan lokomotif yang handal, efisien dan mudah dalam perawatan.

Lokomotif ini dilengkapi mesin diesel berkekuatan 2200 HP dengan hydromechanic transmission serta dilengkapi generator listrik bertegangan 380 VAC untuk memenuhi kebutuhan listrik rangkaian kereta penumpang, menggantikan peran kereta pembangkit. Lokomotif ini juga memiliki fitur kabin ganda berpenyejuk ruangan sehingga mudah dalam pengoperasiannya dan nyaman. Lokomotif CC 300 memiliki kelebihan dapat tetap dioperasikan di jalur yang tergenang air serta perawatan yang lebih mudah.

2. Kereta Penumpang

Kebutuhan akan adanya transportasi masal yang aman, nyaman dan tepat waktu, mendorong PT INKA untuk memproduksi kereta penumpang yang semakin berkualitas, baik untuk kelas eksekutif maupun kelas ekonomi. Saat ini semua produk kereta penumpang PT INKA telah dilengkapi dengan fasilitas untuk penumpang disabilitas, penyejuk ruangan, peredam panas dan kebisingan, reclining seat, audio dan video untuk hiburan, display informasi untuk penumpang serta toilet ramah lingkungan. Yang membedakan kereta penumpang kelas eksekutif dan kelas ekonomi adalah desain warna eksterior, panel interior serta kapasitas penumpang.

3. Kereta Berpenggerak

Produksi kereta penumpang untuk jalur komuter yang diproduksi oleh PT INKA antara lain Kereta Rel Diesel dan Kereta Rel Diesel Elektrik. Tipe kereta berpenggerak ini dilengkapi dengan sistem commit to user commit to user

(12)

penyejuk ruangan untuk kenyamanan penumpang. Kecepatan operasional maksimum mencapai 120 km/jam dan menggunakan penggerak diesel hydromechanic maupun diesel elektrik. Interior terbuat dari material tahan rambatan api, tidak beracun, dan tahan bahan kimia untuk keamanan dan kenyamanan penumpang.

Instalasi kelistrikan dilengkapi dengan Mini Circuit Breaker (MCB) dan fuse yang merupakan peralatan pengaman listrik. Satu lagi produk untuk angkutan perkotaan yaitu Railbus, yang didesain dengan axle load yang rendah. Railbus berpenggerak diesel elektrik ini merupakan sarana transportasi yang ramah lingkungan, tidak menimbulkan polusi suara dan udara. Kereta ini mudah dikendalikan pada lengkung dan radius kecil karena menggunakan system artikulasi pada sambungan antar kereta.

4. Kereta Rel Listrik (KRL)

PT INKA telah bekerjasama dengan beberapa pabrikan kereta dari Asia maupun Eropa untuk pengembangan produksi kereta listrik guna memenuhi sarana transportasi perkotaan di Jabodetabek, serta transportasi penghubung untuk Bandara Soekarno-Hatta. Dilengkapi dengan fasilitas untuk kemudahan penumpang disabilitas, penyejuk ruangan, USB charger, monitor informasi untuk penumpang, kamera CCTV serta peredam panas dan kebisingan, KRL telah menjadi pilihan transportasi masyarakat modern di kota besar.

Satu rangkaian kereta listrik terdiri dari 4 (empat) kereta dengan panjang total sekitar 80 meter. Kereta ini merupakan rangkaian kereta berpenggerak listrik yang digunakan untuk transportasi perkotaan yang dapat dioperasikan dengan rangkaian ganda dari 2 (dua) rangkaian dasar yang masing-masing terdiri dari 4 kereta untuk kondisi operasional normal.

5. Light Rail Transit (LRT)

LRT merupakan salah satu produk unggulan PT INKA yang dirancang untuk menjadi solusi kemacetan jalan raya. Didesain dengan commit to user commit to user

(13)

standar keamanan dan kenyamanan yang mengakomodir kebutuhan penumpang, axle load yang ringan untuk operasional di jalur rel khusus diatas jalan utama (elevated track) serta digerakkan oleh motor listrik sehingga efisien dan ramah lingkungan. LRT menjadi alternatif transportasi perkotaan masa depan yang terintegrasi dengan moda transportasi yang lain serta menjadi life style masyarakat modern di perkotaan.

6. Gerbong Barang

KKBW atau gerbong angkutan batu bara merupakan salah satu produk yang dikembangkan oleh PT INKA yang digunakan untuk mengangkut hasil pertambangan. Kapasitas gerbong ini mencapai 50 ton dan untuk bongkar muat dengan menggunakan sistem RCD (Rotary Car Damper) dan TLS (Train Loading Station). Kereta bagasi diproduksi untuk memenuhi kebutuhan kereta pengangkut barang.

Kereta ini didesain tanpa perlengkapan/aksesoris interior tambahan sehingga memiliki ruang yang lapang. Kereta ini biasa dioperasikan dalam satu rangkaian kereta atau digabung dengan rangkaian kereta penumpang lainnya. PPCW atau gerbong datar merupakan produk PT INKA untuk mengangkut peti kemas. Kapasitas angkut mencapai 42 ton. Gerbong datar ini didesain untuk mengangkut peti kemas 20 ft atau 40 ft. PT INKA juga memproduksi gerbong datar dengan kapasitas angkut sampai dengan 57 ton.

J. Korporasi 1. Sistem Mutu

PT INKA menerapkan sistem mutu berbasis ISO 9001 sejak tahun 1996 yang disertifikasi oleh ABS Quality Service USA. Sistem manajemen Mutu ini dilakukan audit/surveylance oleh ABS Quality Service USA tiap 6 (enam) bulan sekali, selain itu juga dilakukan Audit Mutu Internal tiap 6 (enam) bulan sekali . Dan pada tahun 2012 dinyatakan bahwa sertifikat sistem mutu dapat dipertahankan. Penerapan

commit to user commit to user

(14)

Sistem Mutu ini terus dilakukan INKA dalam upaya untuk terus meningkatkan kualitas proses, produk maupun pelayanan.

2. Manajemen Risiko

Manajemen Risiko telah menjadi perhatian Manajemen didalam pengelolaan Perusahaan. Kegiatan tersebut dimulai dengan pembentukan Tim Manajemen Risiko dengan melibatkan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur sebagai konsultan penyusunan Sistem Manajemen Risiko dan kemudian dibentuk Unit Kerja yang menangani masalah Manajemen Risiko.

Realisasi dari pelaksanaan Manajemen Risiko adalah sbb : Telah disusun Pedoman Manajemen Risiko, buku saku manual Manajemen Risiko yang digunakan sebagai acuan operasional Unit Kerja, dibentuk Komite Manajemen Risiko dan Tim Counterpart Pengendalian/Pengelola Sistem Manajemen Risiko, disusun Risk Adjusted RKAP tahun 2013 serta penyusunan profil risiko di unit kerja.

3. Teknologi Informasi

Perusahaan bekerjasama dengan BPPT melakukan kajian untuk pembangunan sistem informasi manajemen terintegrasi dengan menggunakan ERP (Enterprise Resource Planning). Perusahaan telah menunjuk konsultan untuk memandu implementasi ERP tersebut. Sampai saat ini telah terimplementasi secara terintegrasi, dan terus dilakukan penyempurnaan.

K. Bidang Usaha Perusahaan 1. Kegiatan Utama

a) Pembuatan kereta api

b) Jasa perawatan besar (overhad) kereta api

c) Perdagangan local, impor dan ekspor barang dan jasa yang berhubungan dengan perkertaapian.

d) Produk pengembangan selain kereta api (diversifikasi) 2. Kegiatan Bisnis

a) Pembuatan kereta api commit to user commit to user

(15)

b) Perniagaan kereta api c) Produk diversifikasi 3. Kapasitas Terpasang/Tahun

a) Gerbong barang : 300 unit b) Kereta penumpang baru : 60 unit c) Kereta penumpang retrofit : 60 unit d) Kereta rel listrik : 20 unit e) Kereta rel diesel : 20 unit

f) Bogie : 200 unit

g) Diversifikasi : 3.200 ton 4. Strategi

a) Menutup semua ketertinggalan yang selama ini belum tertangani dalam pengelolaan perusahaan.

b) Mengusahakan peningkatan dalam pelayanan kepada pelanggan utama (PT. KAI) terutama dalam hal waktu penyerahan.

c) Menyiapkan diri untuk mempunyai daya saing tinggi.

d) Mengusahakan selalu berada didepan dalam hal bidang usaha transportasi darat terhadap pesaing dalam negeri dan regional.

commit to user commit to user

Gambar

Gambar 3.1. Logo PT. INKA (Persero) Madiun
Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. INKA (Persero) Madiun  commit to user  commit to user

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode analisis isi yang mana peneliti ingin melihat gambaran karakteristik isi

Bab ini membahas tentang bagaimana tahapan siklus kehidupan suatu organisasi, ciri, karakteristik, dan masalah yang dihadapi masing-masing karakteristik tersebut.. 

Hasil pendekatan dari simulasi program dan analisis data digunakan sebagai acuan dasar perencanaan bangunan pengaman pantai, pengamanan pantai yang direncanakan

Syarat yang berkaitan dengan hasil panen adalah sebagai berikut: Pembagian hasil panen harus jelas (persentasenya) dan ditentukan dari awal kontrak, agar tidak terjadi perselisihan

Tingginya kadar abu nugget ayam dipengaruhi oleh kadar abu pada tepung ampas tahu yang diduga memiliki kadar abu lebih tinggi dibandingkan kadar abu pada tepung

slam hanya ter"ukti apa"ila manusia mempraktikkan segala syariat yang telah ditetapkan oleh Allah yang digariskan dalam al-#uran serta al- $adis dan menjauhi segala

Hasil penelitian pada Tabel 4 dan 5, menunjukkan bahwa tingginya kandungan protein pada gelatin dari berbagai bahan baku kulit kaki ternak tidak selalu diikuti dengan

Konsep diri pada anak tunagrahita merupakan sebuah pandangan mengenai diri mereka dan juga pandangan yang dia peroleh dari orang lain atau masyarakat tentang