BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Gigi geligi adalah bagian dari wajah sehingga bila ada kelainan dalam susunannya akan mempengaruhi penampilan wajah secara keseluruhan, sebab susunan gigi-geligi dan hubungan rahang mempengaruhi kedudukan bibir dan otot-otot di sekitar mulut.
1Penampilan wajah seseorang di daerah sepertiga bagian bawah sangat ditentukan oleh posisi bibir sedangkan posisi bibir sangat ditentukan oleh inklinasi gigi anterior.
11Oleh karena itu wajah bagian bawah juga berperan dalam kehidupan sosial dan kesehatan psikologi seseorang.
12.1 Sudut Interinsisal
Posisi gigi insisivus penting untuk diperhatikan apabila kita melakukan evaluasi hubungan dental dan skeletal pada analisis sefalometri lateral dalam arah sagital, baik antara gigi insisivus bawah dan gigi insisivus atas atau antara gigi-gigi tersebut terhadap bidang-bidang skeletal. Inklinasi gigi insisivus sentralis ditetapkan melalui pengukuran derajat kemiringan gigi pada sefalogram lateral melalui analisa sefalometri.
11Menurut Platou dan Zachrison (cit. Zen Y, 2005) dalam analisa sefalometri,
posisi gigi insisivus banyak digunakan sebagai petunjuk dalam menegakkan
diagnosis, menentukan rencana perawatan, dan petunjuk untuk mendapatkan
stabilitas hasil perawatan. Graber dan Vanarsdall menyatakan posisi gigi insisivus
merupakan salah satu karakteristik maloklusi yang dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan perawatan dan kemungkinan-kemungkinan perawatan yang dapat dilakukan (cit. Zen Y, 2005).
Menurut Ricketts dkk. (cit. Zen Y, 2005) posisi gigi insisivus bawah merupakan kunci dalam menentukan rencana perawatan ortodonti, karena akan mempengaruhi estetika wajah dan stabilitas hasil perawatan. Setiap perubahan posisi gigi insisivus bawah terhadap bidang A-Pog dalam arah anteroposterior, akan berdampak penambahan atau pengurangan panjang lengkung gigi rahang bawah, sehingga dalam menentukan rencana perawatan posisi gigi insisivus bawah terhadap A-Pog dapat digunakan untuk menentukan rencana perawatan apakah pencabutan atau tidak. Pengukuran tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan berapa besar retraksi yang dibutuhkan dalam kasus pencabutan. Ricketts mengukur posisi gigi insisivus atas terhadap A-Pog sesuai dengan teknik yang diperkenalkan Downs, yaitu jarak tepi insisal gigi insisivus atas terhadap bidang A-Pog.
6Menurut Ceylan dkk. dalam merencanakan perawatan perubahan posisi dan
inklinasi gigi insisivus bawah dilakukan terlebih dahulu, kemudian ditentukan
perubahan gigi insisivus atas yang disesuaikan dengan posisi gigi insisivus bawah,
gigi insisivus atas juga menjadi faktor yang penting dalam menentukan rencana
perawatan. Creekmore menyatakan, posisi optimal gigi-gigi pada rahang dan wajah
lebih ditentukan oleh posisi gigi insisivus atas daripada posisi gigi insisivus bawah,
dan menurut Russouw dkk., gigi insisivus atas memegang peranan penting sebagai
petunjuk anterior dari gerakan protrusif mandibula (cit. Zen Y, 2005).
6Menurut Irawati (cit. Susilowati, 2009) sudut interinsisal berkaitan dengan kontak insisivus yang dihubungkan dengan kedalaman overbite. Inklinasi gigi insisivus atas dan insisivus bawah yang retrusif menyebabkan sudut interinsisal menjadi lebih besar. Besarnya sudut interinsisal akan mempengaruhi kontak antara gigi insisivus atas dan bawah.
22.2 Radiografi Sefalometri
Studi tentang sefalometri mulai dikembangkan oleh Ketcham dan Ellis (1919), Percy Brown (1921) dan Pacini (1922), tetapi baru pada tahun (1931) dipopulerkan oleh B. Holly Broadbent, pada saat yang bersamaan Hofrath dari Jerman juga mengadakan penelitian tentang penggunaan radiografi sefalometri untuk mendiagnosa kelainan dari tulang rahang. Kemudian B. Holly Broadbent (1937) mengemukakan tentang penggunaan radiografi sefalometri untuk menganalisa pertumbuhan dari wajah. Selanjutnya pengetahuan radiografi sefalometri diperluas oleh Higley, Margolis, Bolton, William Downs (1948), Steiner, Tweed dan lain-lainnya.
13,14Sefalometri dibagi menjadi dua menurut analisisnya :
1. Sefalogram frontal yaitu gambaran frontal atau antero-posterior dari tengkorak kepala (Gambar 1 A)
2. Sefalogram lateral yaitu gambaran lateral dari tengkorak kepala. Dari
sefalogram lateral dapat dilakukan analisa profil jaringan lunak aspek lateral
(Gambar 1 B).
3