• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN YANG BERVARIASI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KOTANOPAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN YANG BERVARIASI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KOTANOPAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 8

A. Kajian Teoritis ... 8

1. Hakikat Pendidikan jasmani ... 8

2. Hakikat Permainan Bola Voli ... 11

3. Hakikat Passing Bawah Bola Voli ... 16

4. Hakikat Hasil Belajar ... 20

5. Hakikat Variasi Media Pembelajaran ... 25

B. Kerangka Berfikir ... 29

C. Hipotesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

1. Lokasi Penelitian ... 29

2. Waktu Penelitian ... 29

B. Populasi dan Sampel ... 29

1. Populasi ... 29

2. Sampel ... 30

C. Metode Penelitian ... 30

D. Disain Penelitian ... 30

(4)

v

(5)
(6)
(7)
(8)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 56

2. Data Hasil Belajar Passing bawah bola voli (Tes Awal) ... 62

3. Data Hasil Belajar Passing bawah bola voli (Tes Siklus I) ... 64

4. Data Hasil Belajar Passing bawah bola voli (Tes Siklus II) ... 66

5. Dokumentasi Penelitian ... 68

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Proses belajar pembelajaran

dikatakan efektif apabila seluruh siswa terlibat secara aktif baik mental, fisik,

maupun sosial. Oleh karena itu, guru dikatakan sebagai penggerak perjalanan

belajar dan fasilitator belajar siswa yang diharapkan mampu memantau tingkat

perkembangan hasil belajar siswa.

Keberhasilan suatu belajar tidak hanya tergantung pada siswa saja, tetapi

juga peran guru. Siswa dan guru harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru

dituntut untuk mengkondsikan kelas dan memilih metode pembelajaran dengan

tepat agar prestasi belajar siswa dapat meningkat. Harapan yang tidak pernah sirna

dari seorang guru adalah bagaimana agar bahan pelajaran yang disampaikannya

dapat diterima anak didik dengan tuntas.

Sejalan dengan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

dimana guru dituntut untuk mampu menciptakan pembelajaran yang lebih

bervariasi tidak monoton serta dapat meningkatkan peran siswa dalam proses

pembelajaran, maka harus dirancang dan dibangun suasana kelas sedemikian rupa

sehingga siswa mendapat kesempatan untuk belajar serta berinteraksi dengan baik

satu dengan yang lainnya.

Pengajaran adalah suatu atau serangkaian aktivitas untuk menciptakan

suatu kondisi yang dapat membantu, memberi rangsangan, bimbingan,

(10)

2

pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar, sehingga

siswa dapat memperoleh (mendapatkan), mengubah serta mengembangkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dengan demikian pengajaran bukanlah

sekedar menyangkut persoalan penyampaian materi pelajaran dari guru kepada

siswa, akan tetapi lebih luas dari itu yaitu bagaimana menciptakan kondisi

hubungan yang dapat membantu, membimbing dan melatih siswa untuk belajar.

Variasi pembelajaran adalah cara mengajar yang digunakan dengan

maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Variasi pembelajaran

memberikan andil yang sangat besar dalam kegiatan belajar mengajar, karena

penggunaan model pengajaran yang tepat dan sesuai tentu akan menghasilkan

suatu kegiatan belajar dan mengajar yang efektif dan efisien serta diharapkan

mencapai tujuan sesuai dengan yang ditetapkan. Hal ini berarti bahwa penggunaan

metode pengajaran yang baik dan tepat akan dapat menciptakan kondisi dan

suasana belajar-mengajar yang menyenangkan dan bergairah.

(11)

3

Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran bola voli tersebut kreativitas seorang guru sangat dibutuhkan, sehingga proses pembelajarannya dapat memberi pengalaman belajar yang baik secara lengkap kepada anak didik. Fenomena ini merupakan sebuah masalah akibatnya kurangnya kemampuan sebagian guru penjas dalam memanfaatkan perannya sebagai guru yang memeliki potensi sesuai dengan tuntutan target kurikulum dan daya serap serta sebagai seorang pendidik yang kreatif dalam mengaktifkan pembelajaran penjas di sekolah.

Cabang olahraga bola voli secara umum di ajarkan di sekolah – sekolah

yang ada di Indonesia, serta digemari oleh masyarakat. Bola voli merupakan

cabang olahraga yang disenangi masyarakat. Bola voli juga merupakan olahraga

yang dapat dijadikan sebagai olahraga rekreasi yang positif dalam mengisi waktu

luang. Dari tujuan tersebut sering berkembang ke arah atau tujuan – tujuan lain

seperti : ingin meningkatkan jasmani dan kesehatan melalui kegiatan permainan

bola voli atau bercita – cita ingin menjadi seorang pemain bola voli yang

berprestasi tinggi dengan menguasai teknik dasar dan kemampuan / skill yang

baik dan sempurna.

Sejumlah pertimbangan haruslah diperhatikan terlebih dahulu sebelum

seseorang guru Pendidikan jasm,ani olagraga dan kesehatan menetapkan variasi

pembelajaran atau model pembelajaran apa yang akan di berikan. Memilih variasi

pembelajaran apa yang akan digunakan untuk mengajar, merupakan hal yang

tidak mudah dilakukan. Ada kalanya suatu alternatif yang sudah di anggap paling

tepat pada suatu saat justru menimbulkan akibat yang sama sekali tidak di duga

sebelumnya. Kelelahan dan kejenuhan adalah dua hal yang sering timbul, sebagai

(12)

4

Dalam pencapaian hasil belajar peran guru sangat dibutuhkan. Dari

bebagai eksperimen yang dilakukan, beraneka ragam pengalaman guru

dikumpulkan dan dikaji untuk menentukan kebijaksanaan baru yang lebih efesien

dan efektif. Peninjauan dan pembaruan kurikulum. Pengembangan alat bantu guru

dan teknologi kependidikan, peningkatan mutu kepemimpinan guru, merupakan

alternatif yang di tempuh.

Salah satu masalah yang sering terjadi dalam permainan bola voli adalah

kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan praktek passing bawah. Hal ini

disebabkan karena kurangnya pengarahan dan pembinaan terhadap siswa dalam

melakukan passing bawah bola voli pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kotanopan.

Selain itu, dalam kenyataannya masih banyak guru penjas yang masih kurang memiliki kreatif dalam mengajarkan pembelajaran praktek penjas karena berbagai macam keterbatasan sarana dan prasarana bola voli. Jumlah lapangan bola voli hanya 1, bola yang tersedia hanya 2 buah, sehingga kurang menunjang dalam pembelajaran. Guru penjas dalam melaksanakan pembelajaran passing bawah masih menggunakan metode mengajar yang konvensional, yaitu ceramah dan komando saja. Jika ditelusuri lebih dalam mengenai pelaksanaan pembelajaran bola voli dalam KTSP bidang studi pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan siswa SMP kelas, dimana pelaksanaanya harus dilakukan melalui praktek yakni mempraktekkan teknik-teknik dasar permainan bola voli.

Pada saat melakukan gerakan passing bawah siswa sering melakukan

kesalahan terutama pada saat sikap awalan, sehingga hasil passing yang dilakukan

sering tidak terarah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Pendidikan Jasmani

Olahraga dan Kesehatan, ternyata dari 27 orang siswa kelas VIII ternyata 21 orang

(13)

5

memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata kelas hasil belajar siswa hanya 62,36. Hal

ini merupakan salah satu masalah yang perlu dicari solusinya. Perlu dicari metode atau

model pembelajaran yang dapat mendukung guru/pelatih dalam meningkatkan

kemampuan siswa melakukan passing yang baik dan akurat.

Berdasarkan dari uraian di atas peneliti ingin meneliti pengaruh penerapan

variasi media pembelajaran passing bawah bola voli. Apakah dengan menerapkan

media yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli siswa.

Sehubungan dengan kenyataan tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang “Upaya meningkatkan hasil belajar passing bawah

dalam permainan bola voli dengan menggunakan pembelajaran yang bervariasi pada

siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kotanopan Tahun Ajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti

dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul antara lain : Apakah media

pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar passing bawah bola voli siswa?

Apakah melalui variasi media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar bola

voli? Faktor apa saja yang dapat meningkatkan hasil Passing bawah bola voli

siswa bola voli siswa ? Apakah faktor variasi media pembelajaran dapat

mempengaruhi hasil passing bawah voli siswa? Bagaimanakah hasil belajar

passing bola voli siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kotanopan Tahun Ajaran

2012/2013? Bagaimanakah pengaruh variasi pembelajaran dalam meningkatkan

hasil belajar passing bawah Bola Voli siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kotanopan

(14)

6

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi pada

Penerapan pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan hasil belajar passing

bawah bola voli siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kotanopan Tahun Ajaran

2012/2013.

D. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah dengan

menggunakan pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar

passing bawah bola voli siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kotanopan Tahun Ajaran

2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

passing bawah bola voli melalui penggunaan pembelajaran yang bervariasi dapat

meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli siswa kelas VIII SMP Negeri

4 Kotanopan Tahun Ajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Peneliti menambah wawasan untuk mengembangkan pembelajaran yang

lebih baik lagi terutama dalam hal passing bawah bola voli siswa.

2. Guru, sebagai bahan masukan untuk memperbaiki dan mengembangkan

proses pembelajaran passing bawah bola voli siswa kelas VIII SMP

(15)

7

3. Bagi siswa untuk mengatasi kesulitan belajar, terutama dalam proses

pembelajaran passing bawah bola voli siswa kelas VIII SMP Negeri 4

Kotanopan Tahun Ajaran 2012/2013.

4. Bagi peneliti lain, sebagai bahan rujukan dalam pembelajaran passing

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa variasi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli siswa kelas V SMP Negeri 4 Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan :

1. Agar guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan lebih meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama melalui penerapan variasi pembelajaran pada materi pelajaran passing bawah bola voli.

2. Agar pihak sekolah lebih memperhatikan kualitas sarana dan prasarana Pendidikan Jasmani, terutama sarana dan prasarana passing bawah bola voli. 3. Agar para guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah

memperhatikan dan mengembangkan variasi pembelajaran yang lebih efektif.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Arma Abdullah, (1981). Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Depertemen Pendidikan dan kebudayaan.

Arikunto, S., (2002). Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Aqib Zainal, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK. Yrama Widya, Jakarta.

Dieter Kruber. (1982). Bola Volley, Pembinaan Teknik Taktik dan Kondisi. PT. Gramedia Jakarta.

Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. AV. Publisher Jakarta.

Djamarah, dan Aswan Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

[image:17.595.90.534.93.537.2]

Fernando (2010). Perbedaan Media Pembelajaran Dengan Menggunakan Media

Gambar dan Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli.

Skripsi. Medan.

Hamalik, Oemar. (1985). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Husdarta dan Yudha M.Saputra. (2000), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Depdiknas

Kartono Kartini. (1990). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung. Penerbit CV. Mandar Maju.

Kristiyanto, 2001. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga. UNS Press. Surakarta.

Muhajir (2004). Pendidikan Jasmani, Teori dan Praktek. Jakarta. Penerbit Erlangga.

M. Yunus. (1992). Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta : Dekdikbud Dirjen Dikti.

Nurkencana, (1986). Evaluasi Pendidikan. Penerbit Usaha Nasional, Jakarta.

Riduwan, (2004). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Penerbit Alfabeta. Bandung.

(18)

59

Setiadi, (1982). Bola Volley, Pembinaan, Teknik, Taktik dan Kondisi. Penerbit PT. Gramedia Jakarta.

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Suharno H.P. (1982). Dasar-Dasar Permainan Bola Voli.Yokyakarta (Diktat). Sudjana (1989), Metode Statistika. Bandung. Bandung. Tarsito.

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

Gambar

Gambar dan Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola VoliSkripsi. Medan.

Referensi

Dokumen terkait

selain atribut halal yang menjadi prioritas utama untuk perbaikan kinerja yaitu kecepatan pelayanan dengan pengaturan manajemen karyawan yang baik serta kesiapan alat-alat pada

[r]

Perlakuan penyimpanan kultur mempengaruhi (P<0,01) total bakteri asam laktat pada sosis fermentasi, sedangkan penggunaan daging sebagai bahan adonan sosis tidak

Faktor penyebab erosi terbesar pada Situ Bojongsari adalah karena tanah yang terbawa aliran permukaan akibat vegetasi di sekitar situ tidak dapat menahan aliran permukaan

[r]

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat keterangan yang tidak benar saya bersedia dituntut di muka

Nilai feeding rate tertinggi menggunakan metode SNI adalah papan partikel sengon kerapatan rendah (78,33 µg/ekor/hari untuk SNI dan 16,67 µg/ekor/hari untuk JIS) dan feeding

3) Untuk membantu pemerintah daerah dalam pembangunan kelautan dan perikanan. Berdasarkan tiga hal tersebut, maka Menteri Kelautan dan Perikanan meminta gubernur dan