• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK HUKUM PASCAL DI KELAS VIII SEMESTER II SMP SWASTA IKAL MEDAN TP 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK HUKUM PASCAL DI KELAS VIII SEMESTER II SMP SWASTA IKAL MEDAN TP 2011/2012."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK

HUKUM PASCAL DI KELAS VIII SEMESTER II SMP SWASTA IKAL MEDAN T.P. 2011/2012

Oleh :

Raudhatul Kamal NIM 081244210020 Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat

yang dikaruniakan-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Model Pembelajaran Terpadu

Model Webbed Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pokok Hukum Pascal di

Kelas VIII Semester II SMP Swasta IKAL Medan T.P. 2011/2012” disusun untuk

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan

proposal sampai akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Bapak Dr. Ridwan A. Sani, M.Si selaku dosen pembanding I, Bapak Drs.

Rahmatsyah, M.Si selaku dosen pembanding II, dan Bapak Purwanto, S.Si., M.Pd selaku

dosen pembanding III dan Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si selaku dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberikan masukan serta saran-saran mulai dari rencana

penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku dekan FMIPA Unimed. Ibu Dra. Derlina ,

M.Si selaku ketua jurusan Fisika dan Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku ketua

prodi Pendidikan Fisika dan Seluruh dosen dan staf pegawai jurusan Fisika FMIPA

Unimed yang sudah membantu penulis. Serta Bapak Drs. Sukirno selaku kepala sekolah

SMP Swasta IKAL Medan yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian

dan Bapak Drs.Muhammad Idris selaku guru bidang studi fisika SMP Swasta IKAL

Medan.

Teristimewa penulis sampaikan kepada almarhum.ayahanda Djalaluddin dan

Ibunda tercinta Ratna yang telah memberikan dorongan ,doa dan memenuhi segala

kebutuhan serta kasih sayang yang tak pernah henti, Abangda Syarifuddin, M.Khori,

Muzni dan Kakanda Sriwahyuni, jamilah, Uwak Dra.Rodhiah muchtar, Uak

Drs.Zulkarnain, Kakanda Dewi Purnama Zuliani, ST, Kakanda Noni Rozaini, M.Si,

Abangda Mhd.Ridha Habibi, SE,AK.,M.Si., serta keponakan-keponakan tersayang yang

semuanya senantiasa memberikan motivasi, dorongan dan doa yang tulus kepada penulis

dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat terdekat penulis

(4)

serta membantu menyelesaikan skripsi ini. Nisa, Fitri Mawaddah, Pohan, Fajrul, Ridho,

Mery, Lia Kartika, Evi Elisabeth dan rekan seperjuangan Fisika B 08 lainnya yang tak

bisa disebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, maupun tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari

pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juli 2012

Penulis

(5)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK

HUKUM PASCAL DI KELAS VIII SEMESTER II SMP SWASTA IKAL MEDAN T.P. 2011/2012

Raudhatul Kamal (NIM . 081244210020) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Model Webbed Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pokok Hukum Pascal di Kelas VIII Semester II SMP Swasta IKAL Medan T.P. 2011/2012.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan disain penelitian two group pre – test dan post – test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII yang terdiri dari 2 kelas. Yang menjadi sampel penelitian ada 2 kelas (kelas VII-1 dan kelas VII-2) yang diambil secara sampling jenuh dengan menjadikan semua anggota populasi sebagai sampel. Pada kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan Model Pembelajaran Terpadu Model Webbed dan pada kelas VIII-1 sebagai kelas kontrol yang menggunakan Model Pembelajaran Konvensional. Jumlah keseluruhan sampel adalah 64 siswa dengan masing – masing kelas berjumlah 32 siswa. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan berganda, sebanyak 20 soal yang terlebih dahulu divalidasikan.

Dari data penelitian diperoleh nilai rata – rata pretes kelas eksperimen adalah 40,78 dengan standar deviasi 10,17 dan nilai rata – rata pretes kelas kontrol adalah 39,84 dengan standar deviasi 9,71. Pada pengujian normalitas untuk pretes diperoleh pada kelas eksperimen dengan Lhitung = 0,1222 dan Ltabel = 0,1567, untuk

kelas kontrol dengan Lhitung = 0,1290, dan Ltabel = 0,1567 dan untuk postes

diperoleh pada kelas eksperimen dengan Lhitung = 0,1451 dan Ltabel = 0,1567, untuk

kelas kontrol dengan Lhitung = 0,1386, dan Ltabel = 0,1567sehingga diperoleh Lhitung

< Ltabel, maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas data

pretes untuk kedua sampel diperoleh diperoleh Fhitung = 1,096 dan Ftabel = 1,825

sehingga Fhitung < Ftabel , maka kedua sampel berasal dari kelompok yang

homogen. Untuk hasil analisis data dari uji beda diperoleh thitung = 0,377 < ttabel =

1,999 maka H0 diterima, berarti bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal

yang sama.

Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Terpadu Model Webbed dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 75,16 dengan standar deviasi 6,78 dan kelas kontrol 65,47 dengan standar deviasi 6,64. Hasil uji t diperoleh thitung =

5,765 dan ttabel = 1,671, sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima, dengan demikian

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Hasil Belajar 8

2.1.3 Prestasi Belajar 9

2.2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam 10

2.2.1. Model Pembelajaran 12

2.2.2 Model Pembelajaran Terpadu 13

2.3. Pembelajaran Terpadu Model Webbed 15

2.3.1. Pengertian Pembelajaran Terpadu Model Webbed 15

2.3.2. Kelebihan dan kekurangan Model Webbed 16

2.3.3 Langkah – Langkah Pembelajaran Terpadu Model Webbed 16

2.3.4. Aktivitas Belajar 22

2.3.5. Teori Belajar yang Mendasari Model Pembelajaran Terpadu 22

2.4. Materi pelajaran 23

2.4.1 Pengertian Tekanan 23

2.4.2. Tekanan Pada Zat cair 24

2.4.3. Hukum Pascal 25

2.4.4. Kapilaritas 27

2.4.5. Fluida Bergerak dan Persamaan Bernouli 29

2.4.6. Sistem Peredaran Darah 32

2.4.6.1. Darah 32

2.4.6.2. Alat Peredaran Darah 33

2.4.7. Tekanan Darah 36

(7)

2.4.7.2. Jenis Tekanan Darah 37

2.4.7.3. Mengukur Tekanan Darah 38

2.4.7.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah 39

2.4.7.5. Faktor-faktor yang Mempertahankan Tekanan Darah 42

2.4.7.6. Kecepatan Aliran Darah 42

2.4.8. Hipertensi 44

2.4.9. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah 47

2.4.9.1. Gangguan yang berhubungan dengan Darah 47

2.4.9.2.Gangguan yang berhubungan dengan Jantung dan Pembuluh Darah 48

2.5. Kerangka Konseptual 49

2.6. Hipotesis 50

BAB III METODE PENELITIAN 51

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 51

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 51

3.3. Variabel Penelitian 51

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 51

3.4.1. Jenis Penelitian 51

3.4.2. Desain Penelitian 52

3.5. Prosedur Penelitian 52

3.6. Instrumen Penelitian 54

3.6.1. Validitas Isi 54

3.6.2 . Validitas Ramalan 54

3.6.3. Reliabilitas Tes 55

3.6.4. Tingkat Kesukaran Tes 56

3.6.5. Daya Pembeda Tes 56

3.7. Teknik Analisis Data 58

3.7.1 Menentukan Mean 58 3.7.2 Menentukan Simpangan Baku 58 3.7.3. Uji Normalitas 58 3.7.4. Uji Homogenitas 59 3.7.5. Uji Hipotesis 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 62 4.1.1 Data Nilai Pretes 62 4.1.2 Data Nilai Postes 63 4.2 Uji Persyaratan Analisis Data 65 4.2.1.Uji Normalitas 65 4.2.2.Uji Homogenitas 65 4.2.3 Pengujian Hipotesis 66

(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 76

5.2 Saran 76

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 2.1 Nilai Tekanan Darah 38

Table 3.1 Two Group Pretest-Postest Design 52 Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Sub Materi Pokok Hukum Pascal dan Sistem 57

Peredaran Darah

Tabel 4.1 Data nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 62 Tabel 4.2 Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 64 Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 65 dan Kontrol

Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan 65 Kelas Kontrol

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Jaring Laba - laba 15

Gambar 2.2 Alur Penyusun Perencanaan Pelaksanaan 19

Pembelajaran Terpadu Gambar 2.3 bendungan 25

Gambar 2.4 Penjelasan dari Alat aplikasi pascal sederhana 26

Gambar 2.5(.a) Rem Hidrolik, (b)alat keruk dan( c) pompa Hidrolik 27

Gambar 2.6 (a) permukaan cairan dalam pipa yang sempit dimana gaya adhesi lebih besar dari gaya kohesi (b) gaya kohesi lebih besar dari gaya adhesi 27

Gambar 2.7 Naiknya cairan dalam pipa kapiler 28

Gambar 2.8 Fluida inkomprosibel yang mengalir dalam pipa 29

Gambar 2.9 Fluida yang bergerak dalam pipa 30

Gambar 2.10 semprot nyamuk 31

Gambar 2.11 .a) darah sebelum disentrifugasi 32

b) darah setelah disentrifugasi c) komponen penyusun darah terpisah setelah disentrifugasi Gambar 2.12 Bentuk dari sel darah merah 33

Gambar 2.13 Jantung 34

Gambar 2.14 Skema peredaran darah manusia 35

Gambar 2.15 Sistem Peredaran darah Manusia 36

Gambar 2.16 Jaringan Tema Hipertensi 49

Gambar 4.1 Histogram nilai pretes kelas eksperimen 63

Gambar 4.2 Histogram nilai pretes kelas kontrol 63

Gambar 4.3 Histogram nilai postes kelas eksperimen 64

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 81

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

dan Kontrol 84

Lampiran 3. Lembar Kegiatan Siswa 104

Lampiran 4. Tes Hasil Belajar Siswa 110

Lampiran 5. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar 115

Lampiran 6. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 116

Lampiran 7. Tabel Persiapan Menghitung Validitas Tes 128

Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes 129

Lampiran 9. Tabel Persiapan Menghitung Reliabilitas Tes 131

Lampiran 10. Perhitungan reabilitas Tes 132

Lampiran 11. Tabel Persiapan Menghitung Tingkat Kesukaran 134

Lampiran 12. Perhitungan tingkat kesukaran Tes 135

Lampiran 13. Tabel Persiapan Menghitung Daya Pembeda Tes 136

Lampiran 14. Perhitungan daya beda Tes 137

Lampiran 15. Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen 139

Lampiran 16. Data Pretes Dan Postes Kelas Kontrol 140

Lampiran 17. Data Hasil Belajar Fisika Kelas Eksperimen Dan Kontrol 141

Lampiran 18. Tabulasi Data Pretes Kelas Eksperimen 142

Lampiran 19. Tabulasi Data Postes Kelas Eksperimen 143

Lampiran 20. Tabulasi Data Pretes Kelas Kontrol 144

Lampiran 21. Tabulasi Data Postes Kelas Kontrol 145

Lampiran 22.Prosedur Perhitungan Statistik Dasar 146

Lampiran 23. Uji Normalitas Data 148

Lampiran 24. Perhitungan Uji Homogenitas 151

Lampiran 25. Pengujian Hipotesis 154

Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian 158

Lampiran 27. Daftar nilai kritis untuk uji Lilliefors 167

Lampiran 28. Tabel Uji Homogenitas 168

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan

sumber daya manusia. Adapun tujuan pendidikan untuk mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan data dalam

Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis,

Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu

Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang

diluncurkan di New York dari

(http://irvantaditya.blogspot.com/2012/04/contoh-proposal-skripsi-bab-1-metode.html), diperoleh bahwa perkembangan pendidikan

di Indonesia masih belum memuaskan. Hal ini tercermin dari hasil indeks

pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan

data tahun 2008 adalah 0,934. untuk semua atau education for all di Indonesia

menurun. Jika pada tahun 2010 Indonesia berada di peringkat 65, tahun 2011

merosot ke peringkat 69. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari

127 negara di dunia. Selain itu dari hasil Survei Trends in International

Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2007 yang diikuti oleh sekitar

425.000 siswa dari 59 negara peserta dan 8 negara yang menjadi pembanding

(benchmarking participants) pada survei kelas IV dan kelas VIII, kemampuan

anak-anak Indonesia dalam bidang sains menempati urutan 35 (nilai rata-rata

427). skor ini tergolong ke dalam katagori low benchmark artinya siswa baru

mengenal konsep mendasar dalam fisika dan biologi.

Kualitas pendidikan saat ini masih tetap merupakan usaha pembaharuan

sistem pendidikan nasional. Usaha pembaharuan pendidikan telah banyak

dilakukan pemerintah diantaranya melalui seminar dan pelatihan – pelatihan

dalam hal pemantapan materi pelajaran serta model dan metode pembelajaran

untuk bidang studi tertentu misalnya IPA, Matematika dan lain – lain. Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang telah dipelajari

(13)

Sekolah Menengah Atas (SMA) pelajaran IPA dipisah menjadi kimia , biologi dan

fisika. . Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib disekolah. Hal ini

terlihat dengan peraturan pemerintah memasukan fisika kedalam Ujian Nasional

(UN). Fisika merupakan mata pelajaran yang sangat menarik karena ilmu yang

dikaji dalam fisika sangat berhubungan dengan lingkungan sekitar. Selain dari

pada itu konsep fisika juga banyak mempunyai keterkaitan dengan materi

disiplin ilmu lain yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari–hari. IPA

sangat berkaitan dengan upaya memahami berbagai fenomena alam secara

sistematis. Seperti yang dikemukakan oleh H.W. Fowler (dalam Trianto,

2010:136) IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang

berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas

pengamatan dan deduksi.

Pembelajaran IPA bukan hanya untuk menguasai sejumlah pengetahuan

sebagai produk IPA, tetapi juga harus menyediakan ruang yang cukup untuk

tumbuh berkembangnya sikap ilmiah, berlatih melakukan proses pemecahan

masalah, dan penerapan IPA dalam kehidupan nyata. Kecenderungan

pembelajaran IPA pada masa kini adalah peserta didik hanya mempelajari IPA

sebagai produk, menghafalkan konsep, prinsip, hukum, dan teori. Keadaan ini

diperparah oleh pembelajaran yang hanya berpusat pada guru atau bersifat

teacher center. Akibatnya IPA sebagai sikap, proses, dan aplikasi tidak tersentuh

dalam pembelajaran.

Berdasarkan Hasil Angket yang diberikan kepada siswa SMP. Swasta

IKAL Medan banyak siswa yang mengganggap bahwa fisika itu merupakan

pelajaran yang sulit dipahami karena terlalu banyak rumus dan tidak menarik. Hal

tersebut senada dengan Hasil wawancara terhadap guru fisika terlihat bahwa

penguasaan siswa terhadap pelajaran IPA khususnya fisika masih rendah.

Menurut keterangan yang diperoleh dari guru tersebut hal ini disebabkan karena

minat siswa terhadap fisika kurang bahkan dalam belajar sehari–hari siswanya

cenderung pasif. Kemudian guru menggunakan model pmbelajaran kurang

bervariasi dimana pembelajaran yang umumnyadilakukan guru dengan

(14)

sekali sehingga menyebabkan siswa tidak bisa menghubungkan kaitan antara mata

pelajaran tersebut. Disamping itu siswa menjadi kurang bisa mengaplikasikan

materi pelajaran ke lingkungannya karena seolah–olah semuanya tidak saling

berkaitan.kemudian terdapat banyak guru SMP/MTS yang belum begitu paham

mengenai pembelajaran IPA yang terintegrasi.

Demikian dikatakan peneliti bidang pendidikan fisika di Indonesia Edi

TriAstuti(http://fisikane.blogspot.com/2011/05/fisikawangampangdibajakpemerin

tah.html) menyebutkan secara keseluruhan minat pelajar dan mahasiswa terhadap

mata pelajaran fisika sangat rendah sekali. Salah satu model pembelajaran yang

memadukan beberapa mata pelajaran dalam satu tema umum adalah pembelajaran

terpadu.Pembelajaran ini memiliki satu tema yang aktual dalam arti dekat dengan

dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari–hari. Tema ini menjadi alat

pemersatu materi yang beragam dari beberapa mata pelajaran . Pembelajaran

terpadu yang berangkat dari tema umum salah satunya adalah model webbed.

Mengingat penelitian ini tentang model pembelajaran Terpadu model

Webbed ini telah dilakukan Selamat (2005) dengan tema sentral materi bidang

Ilmu Pengetahuan Alam yang diterapkan pada siswa SD di kelas IV mengatakan

bahwa pembelajaran Terpadu model Webbed dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dengan nilai rata – rata 65,29. sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata

kelas hanya mencapai 42,55 setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas

menjadi 65,29. Terjadi Peningkatan nilai rata – rata hasil belajar sebesar 22,75.

Begitu juga Muhari (2009) yang diterapkan pada siswa kelas XI IPA SMA pada

materi Hukum Internasional menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar

dan kemampuan siswa dalam meraih kriteria ketuntasan minimal (KKM)

mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata ketuntasan pada siklus I adalah 79 dan

pada siklus II meningkat menjadi 88, serta siswa yang mencapai ketuntasan hasil

belajar minimal pada siklus I meraih nilai 72 sebanyak 18 orang dan pada siklus II

meningkat menjadi 23 orang. Kemudian Hermawan (2011) yang diterapkan pada

siswa kelas IV SD pada pembelajaran IPS terlihat bahwa hasil belajar siswa

mengalami peningkatan yaitu ketuntasan hasil belajar pada siklus 41%, pada

(15)

mengalami peningkatan yaitu pada siklus I 10,25, pada siklus II 14 dan pada

siklus III adalah 16,8. Selain itu Hendrawati (2010) juga melakukan penelitian

yang sama yang diterapkan pada siswa kelas II Sekolah Dasar pada penguasaan

konsep IPA menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu

untuk penguasaan konsep IPA pada kelas eksperimen dapat dikategorikan tuntas

dengan rata-rata nilai 71 sedangkan pada kelas kontrol hanya mencapai rata-rata

57.

Berdasarkan uraian di atas, Peneliti tertarik ingin meneliti keberhasilan

belajar siswa yang berkaitan dengan penerapan pembelajaran Terpadu Model

Webbed dan menerapkannya secara efektif dengan memperbaiki kelemahan

peneliti sebelumnya dimana Kelemahan-kelemahan sebelumnya akan menjadi

pedoman untuk peneliti berikutnya dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan

tersebut. Seperti Selamat (2005), kelemahannya adalah pengalokasian waktu yang

kurang efisien dan siswa tidak diberikan pengetahuan awal tentang materi yang

diajarkan sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar. Kemudian Muhari (2009)

kelemahannya kurang intensif dalam proses pembelajaran. Hermawan (2011)

kelemahannya adalah siswa tidak diberi penguatan dan kelompok belajar yang

dibentuk bersifat homogen sehingga siswa tidak efektif serta Hendrawati (2010)

kelemahannya adalah kurang memperhatikan penguasaan konsep siswa pada

materi yang diajarkan dan kurangnya pengembangan materi pembelajaran

tematik.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan pada penelitian

sebelumnya adalah peneliti akan lebih mengoptimalkan alokasi waktu untuk

setiap tahap pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, sehingga alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran efisien.

Dan sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar peneliti akan memberikan

pengetahuan awal tentang materi yang akan diajarkan, lebih intensif dalam proses

pembelajaran, sering memberikan penguatan kepada siswa yang merespon

pembelajaran dan membentuk kelompok belajar yang heterogen sehingga siswa

lebih efektif dalam proses pembelajaran serta memperhatikan penguasaan konsep

(16)

pembelajaran tematik agar model pembelajaran terpadu model Webbed dapat

dilaksanakan dengan maksimal dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Dengan demikian peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan

judul : “Pengaruh Model Pembelajaran terpadu model Webbed terhadap

Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Pokok Hukum Pascal di Kelas VIII Semester Genap SMP Swasta IKAL Medan T.P. 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah yang terkait dengan penelitian antara lain:

1. Rendahnya mutu pendidikan khususnya dibidang IPA

2. Kurangnya penguasaan siswa dalam konsep IPA

3. model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.

4. Kurangnya pemahaman dan penguasaan guru pada model Pembelajaran

Terpadu.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam

penelitian ini sebagai berikut.

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Terpadu

model Webbed .

2. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII IPA semester II T.P 2011/2012 di

SMP Swasta IKAL Medan.

3. Hasil belajar siswa dalam Mata pelajaran IPA pada Sub materi pokok Hukum

Pascal.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka rumusan masalah

yang akan diteliti adaslah :

1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan Model

Pembelajaran Terpadu Model Webbed pada Sub materi pokok Hukum Pascal

(17)

2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model

Konvensional pada Sub materi pokok Hukum Pascal di kelas VIII semester II

SMP Swasta IKAL Medan.

3. Apakah ada pengaruh menggunakan Model Pembelajaran Terpadu Model

Webbed pada Sub materi pokok Hukum Pascal di kelas VIII semester II SMP

Swasta IKAL Medan.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan Model

Pembelajaran Terpadu Model Webbed pada Sub materi pokok Hukum Pascal

di kelas VIII semester II SMP Swasta IKAL Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model

Konvensional pada Sub materi pokok Hukum Pascal di kelas VIII semester II

SMP Swasta IKAL Medan.

3. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh menggunakan Model Pembelajaran

Terpadu Model Webbed pada Sub materi pokok Hukum Pascal di kelas VIII

semester II SMP Swasta IKAL Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi Siswa untuk memberikan kesempatan dan memperluas wawasan

pengetahuannya dalam proses belajar mengajar.

2. Bagi Peneliti sebagai bahan masukan dan wawasan dalam proses

pembelajaran sebagai calon guru fisika untuk masa yang akan datang.

3. Sebagai salah satu referensi penelitian berikutnya yang relevan dengan

penelitian ini.

4. Bagi guru sebagai informasi dan memberikan wawasan tentang pembelajaran

terpadu.

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data

hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan

penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :

1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model

pembelajaran terpadu model Webbed pada sub materi pokok hukum pascal

di kelas VIII SMP Swasta IKAL Medan T.P.2011/2012 (kelas

eksperimen) sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 40,78

dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 75,16 .

2. Hasil belajara fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model

konvensional pada sub materi pokok hukum pascal di kelas VIII SMP

Swasta IKAL Medan T.P.2011/2012 (kelas kontrol) sebelum diberikan

perlakuan rata-rata pretes sebesar 39,84 dan setelah diberikan perlakuan

rata-rata postes siswa sebesar 65,47 .

3. Ada pengaruh dengan model pembelajaran terpadu model Webbed pada

sub materi pokok hukum pascal di kelas VIII SMP Swasta IKAL Medan

T.P.2011/2012 dengan thitung > ttabel = 5,765 > 1,67 pada taraf siginifikansi

α = 0,05.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi siswa, khususnya siswa SMP Swasta IKAL Medan hendaknya selalu

melakukan persiapan belajar dan lebih aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik.

2. Bagi guru, khususnya guru fisika juga diharapkan untuk menggunakan

metode, strategi, maupun model yang dapat melibatkan siswa secara

(19)

pengetahuan siswa dalam menghubungkan adanya kaitan antara mata

pelajaran satu dengan pelajaran lainnya. salah satunya dengan menerapkan

model pembelajaran terpadu model Webbed .

3. Bagi para peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran terpadu

model Webbed untuk lebih memperhatikan dan berhati- hati dalam

memilih serta menentukan tema yang sesuai dengan materi yang akan

dihubungkan agar dapat menuntun siswa dalam mengembangkan

pengetahuannya dalam mengkaitkan antara pelajaran satu dengan

pelajaran lainnya.

4. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan tes hasil

belajar dalam bentuk uraian. Hal ini bertujuan agar keberhasilan model ini

benar-benar terlihat dari kemampuan siswa menguraikan jawaban dari tes

yang diberikan.

5. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti model yang sama

disarankan melakukan penelitian pada lokasi dan materi pokok yang

berbeda serta terlebih dahulu memperhatikan kelemahan – kelemahan

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ackerman, E., (1988), Ilmu Biofisika, Airlangga University Press, Surabaya.

Aisyah, S., (2007), Pembelajaran Terpadu, Universitas Terbuka, jakarta.

Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Babba, J., (2007), Hubungan Antara Intensitas Kebisingan diLingkungan Kerja dengan Peningkatan Tekanan Darah, Tesis Magister Kesehatan Lingkungan, Undip.

Daryanto, (2009), Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, Teori dan Praktik dalam pengembangan Profesionalisme Bagi Guru, AV Publisher, Jakarta

Depdiknas, (2009), Panduan Pengembangan Pembelajaran Terpadu, Depdiknas Jakarta, www.puskur.net. (diakses 12 januari 2012)

Dimyati, Dr., dan Mudjiono, Drs., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Fitri, N., (2010), Pengaruh minat Belajar dan Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Kompetensi Menyelesaikan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa di SMK Negeri 3 Bandung, repository.upi.edu/operator/upload/s_l0151_0608715_chapter2pdf.

(diakses 10 maret 2012)

Gultom, S., (2010), Kompetensi Guru, Universitas Negeri Medan, Medan

Hakim, L., (2008), Perencanaan Pembelajaran, CV.Wacana Prima, Bandung.

Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, PT Bumi Aksara, Jakarta

Hendrawati, S., (2010), Penerapan Model Pembelajaran Tematik Tipe Spider Webbed untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep IPA siswa Kelas II Sekolah Dasar, jurnal studi Agama dan Masyarakat Volume 7, nomor 2, Desember 2010: isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/7210107154_1828257.pdf ( diakses 21 April 2012)

(21)

Hernawan, A., Resmini, N., dan Andayani, (2007), Pembelajaran Terpadu di SD, Universitas Terbuka: Jakarta.

Iif, K., Amri, S., dan Elisah, T., (2011), Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu Pengaruhnya Terhadap Konsep,Mekanisme dan Proses Pembelajaran Sekolah Swasta dan Negeri, PT. Prestasi Pustakaraya, Jakarta.

Ikhsan, (2012), Fisikawan Gampang Dibajak, Pemerintah Kurang Perhatian:

http://fisikane.blogspot.com/2011/05/fisikawan-gampang-dibajak-pemerintah.html. (Di akses 09/03/2012).

Irvanta, (2012), Eksperimentasi Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) Pada Kompetensi Fungsi Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Purworejo Tahun Pelajaran 2011/2012, http://irvantaditya.blogspot.com/2012/04/contoh-proposal-skripsi-bab-1-metode.html.(Di akses 15/07/2012).

Milfayetty, S., (2002), Pengembangan bahan Ajar, Unimed, Medan.

Muhari, (2009), Implementasi Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed (Jaring Laba - Laba) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Hukum intenasional Pada Siswa Kelas IX IPA 2 SMA Negeri I Surakarta Tahun 2009, Jurnal Didaktika Edisi Khusus Hardiknas Mei 2009:

http://hsjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/edkhusmei092534_2085-9791.pdf (diakses 16 Desember 2012).

NN, (2012), hasil TIMSS, http://etd.eprints.ums.ac.id/12974/2/BAB_I.pdf (diakses 16 Januari 2012)

Pearce, E.C., (2008), Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT .Gramedia Pustaka Utama.

Saeful, K., Kaniawati, I., Fauziah, Y,N., Sopandi, W., (2008), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk kelas VIII SMP, Departemen Pendididkan Nasiona, Jakarta.

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan , Prenada Media Group, Jakarta.

Sanjaya,Wina (2008).Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kencana, Jakarta.

(22)

Selamat, (2005), Pembelajaran Terpadu Model Webbed dengan Tema Sentral Materi Bidang Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Sekolah Dasar semester Genap Tahun Ajaran 2004/2005 di Kabupaten Deli Serdang, Skripsi, FMIPA, Unimed.

Silitonga, M., Hasanah, U., dan Nasution, Y., (2009), Biokimia untuk Biologi, FMIPA, Unimed.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2008), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sugiyono, (2002), Statiska untuk penelitian, Alfabeta, Bandung.

Syah,Muhibbin (2010).Psikologi Pendidikan, PT.Remaja Rosdakarya: Bandung.

Tanjung, R., dan Betty M. Turnip, (2009), Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. FMIPA UNIMED, Medan

Tipler, P.A., (1998), Fisika untuk Sains dan Teknik, Erlangga, Jakarta.

Trianto, (2011), Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), PT. Bumi Aksara, Jakarta

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progesif: Konsep, Landasan, dan Implementasiny Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Kepala rumahtangga petani miskin umumnya usia produktif, yang sebagian besar memiliki karakteristik yang rendah dalam hal: pendidikan

Faktor kontijensi yang akan peneliti ambil dalam penelitian ini adalah motivasi sebagai faktor psikologi karyawan (Riyadi, 2000), faktor pelimpahan wewenang sebagai faktor

[r]

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

1 Menampilkan data secara detail dari baris data yang dipilih pada halaman lokasi atau hasil pencarian Halaman lokasi Pengguna meng-klik link ‘View’ Menampilkan

menunjukkan bahwa Fobservasi = 14,47 dan Ftabel = 3,12 sehingga Fobservasi &gt; Ftabel, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh bersama (interaksi) antara penggunaan

Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel pengalaman mengajar memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap kinerja guru

Sempitnya lahan, terbatasnya kesempatan kerja non pertanian, pendapatan yang rendah di daerah asal, variasi jenis pekerjaan di daerah tujuan, pendapatan yang tinggi, serta