PENERAPAN GENIUS LEARNING STRATEGY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FAKTORISASI SUKU
ALJABAR KELAS VIII SMP HARAPAN MEKAR T. A 2013/2014
Oleh :
Swarenda Septia NIM 409311054
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat dan karunia-Nya yang memberikan kemampuan dan kesempatan
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini berjudul “Penerapan Genius Learning Strategy untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar Kelas
VIII SMP Harapan Mekar T. A 2013/2014”, dimana untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi
penulis, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan tulus dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini dengan rendah hati dan tulus penulis mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada bapak Dr. W. Rajagukguk, M.Pd selaku
Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dalam membimbing
serta memberikan masukan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Drs.
Yasifati Hia, M.Si, Bapak Mulyono, S. Si, dan Bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd,
sebagai dosen penguji/pemberi saran yang telah memberikan masukan dan
saran-saran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd
sebagai dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan
beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku
dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan beserta para staf pegawai di fakultas, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku
ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si sebagai Sekretaris
Jurusan Matematika beserta seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai
v
disampaikan kepada Ibu Khairunnisa, S.Pd selaku kepala SMP Harapan Mekar,
Bapak Agus Sutiono,B.A selaku guru Matematika SMP Harapan Mekar, serta
guru-guru yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Darusman
dan Ibunda Eni Erwanti tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, do’a,
semangat, motivasi, perhatian dan pengertian yang telah diberikan kepada penulis
dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed, terkhusus juga kepada Adik Mhd,
Yogie Ernanda, Adik Anis Fitri Andriani, Adik Viola Dinda Maysi dan keluarga
besar yang senantiasa membantu serta memberikan dukungan dan semangat.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabat dikala suka
dan duka “ReALiZi” (Arlina Rangkuti, Lidya Sari Nst, Nurazizah Rambe), dan
sahabat-sahabat selama perkuliahan terkhusus dan tersayang kelas Ekstensi’09
yang telah banyak membantu, memberikan doa, dukungan, semangat, dan
motivasi kepada penulis dan kepada teman-teman seperjuangan, teman-teman
PPLT SMK Negeri 1 Talawi yang penuh kesan.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Semoga Allah
SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Medan, Agustus 2013 Penulis,
iii
Penerapan Genius Learning Strategy untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Faktorisasi Suku
Aljabar Kelas VIII SMP Harapan Mekar
T. A 2013/2014
Swarenda Septia (409311054)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran Genius Learning kelas VIII SMP Harapan Mekar tahun ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action
research). Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII-A dengan jumlah siswa
40 orang dan objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran Genius Learning Strategy pada materi faktorisasi suku aljabar di kelas VIII SMP Harapan Mekar tahun ajaran 2013/2014. Instrumen penelitian ini terdiri dari tes dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan lembar observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran.
Penelitian ini dibagi atas 2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan observasi dengan memperhatikan observasi pembelajaran dan diakhir dari siklus diberikan tes belajar siswa. Hasil observasi proses pembelajaran berlangsung dengan baik yaitu dari hasil observasi di siklus I mencapai 2,5 dengan kategori cukup baik dan mengalami peningkatan di siklus II mencapai 3,0 dengan kategori baik. Sedangkan hasil analisis tes hasil belajar yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan I dengan menggunakan pembelajaran Genius
Learning, hasil belajar siswa ( 65) secara klasikal masih belum tercapai karena hanya 23 siswa (57,5%) yang tuntas dengan nilai rata-rata kelas 65,35. Setelah pelaksanaan tindakan siklus II, hasil belajar siswa ( 65) secara klasikal telah tercapai yaitu 35 siswa (87,5%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 74,5. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa besar peningkatan hasil belajar matematika siswa dari siklus I ke siklus II adalah 30%
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 8
1.3 Pembatasan Masalah 8
1.4 Rumusan Masalah 8
1.5 Tujuan Penelitian 9
1.6 Manfaat Penelitian 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis 10
2.1.1 Hakekat Belajar 10
2.1.2 Pembelajaran Matematika 12
2.1.3 Hasil Belajar 13
2.1.4 Strategi Genius Learning 15
2.1.4.1 Strategi Pembelajaran 15
2.1.4.2 Strategi Genius Learning 16
2.1.4.3 Tahapan Strategi Genius Learning 19
2.1.5 Teori Belajar yang Mendukung 24
2.2 Materi Pelajaran 26
vii
2.3 Kerangka Konseptual 33
2.4 Hipotesis Tindakan 33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian 34
3.1.2. Waktu Penelitian 34
3.2. Subjek dan Objek Penelitian
3.2.1. Subjek Penelitian 34
3.2.2. Objek Penelitian 34
3.3. Jenis Penelitian 34
3.4. Defenisi Operasional 35
3.5. Prosedur Penelitan 35
3.6. Alat Pengumpulan Data 39
3.7. Teknik Analisis Data 40
3.8. Menarik Kesimpulan 43
3.9. Analisis Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Siklus I 45
4.1.1. Permasalahan I 45
4.1. 2. Tahap Perencanaan Tidakan I 49
4.1. 3. Pelaksanaan Tindakan I 51
4.1. 4. Observasi I 55
4.1. 5. Analisis Data I 55
4.1.1.6. Refleksi I 58
4. 2. Siklus II 59
4. 2.1. Permasalahan II 59
4.2.2. Tahap Perencanaan Tindakan II 61
4. 2.3. Pelaksanaan Tindakan II 63
viii
4. 2.5. Analisis Data II 68
4. 2.6. Refleksi II 71
4. 3. Pembahasan Hasil Penelitian 71
4. 4. Kelemahan dan Kelebihan Penelitian 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 74
5.2. Saran 75
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1. Analisis Kesalahan Hasil Pekerjaan Siswa 5
Tabel 2.1. Pemasukan Informasi Gaya Belajar 22
Tabel 3.1. Pedoman Tingkat Penguasaan Tes Hasil Belajar 41
Tabel 4.1. Tingkat Kemampuan Siswa pada Tes Awal 45
Tabel 4.2. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Kemampuan Awal 46
Tabel 4.3. Deskripsi Data Kesalahan Siswa pada Tes kemampuan awal 46
Tabel 4.4. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus I 56
Tabel 4.5. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada THB I 56
Tabel 4.6. Deskripsi Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I 57
Tabel 4.7. Deskripsi Data Kesalahan Siswa pada THB nomor 2 60
Tabel 4.8. Deskripsi Data Kesalahan Siswa pada THB nomor 5 61
Tabel 4.9. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus II 69
Tabel 4.10. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada THB II 69
Tabel 4.11. Deskripsi Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus II 70
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP Siklus I (Pertemuan I) 78
Lampiran 2. RPP Siklus I (Pertemuan II) 83
Lampiran 3. RPP Siklus II (Pertemuan I) 88
Lampiran 4. RPP Siklus II (Pertemuan II) 93
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa I (LKS I) 99
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa II (LKS II) 104
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa III (LKS III) 109
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa IV (LKS IV) 102
Lampiran 9. Pembahasan LKS I 116
Lampiran 10. Pembahasan LKS II 117
Lampiran 11. Pembahasan LKS III 111
Lampiran 12. Pembahasan LKS IV 123
Lampiran 13. Lembar Hasil Diskusi Kelompok 126
Lampiran 14. Kisi-Kisi Tes Awal 130
Lampiran 15. Tes Awal 131
Lampiran 16. Pembahasan Tes Awal 132
Lampiran 17. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I 133
Lampiran 18. Tes Hasil Belajar I 134
Lampiran 19. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I 135
Lampiran 20. Alternatif dan Teknik Penskoran Tes Hasil Belajar I 138
Lampiran 21 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 139
Lampiran 22. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II 141
Lampiran 23. Tes Hasil Bejar II 142
Lampiran 24. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II 143
Lampiran 25. Alternatif dan Teknik Penskoran Tes Hasil Belajar II 146
xii
Lampiran 27. Analisis Hasil Tes Kemampuan Awal 151
Lampiran 28. Analisis Hasil Tes Hasil Belajar I 153
Lampiran 29. Analisis Hasil Tes Hasil Belajar II 155
Lampiran 30. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran I 157
Lampiran 31. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran II 160
Lampiran 32. Nama Siswa 163
Lampiran 33. Kartu Goal Setting 164
Lampiran 34. Lingkaran Donat 165
Lampiran 35. Angket Untuk Siswa (Tahap Observasi Awal) 166
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan sangat dibutuhkan.
Sebab, pendidikan merupakan suatu sarana yang berfungsi untuk meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik dari aspek kemampuan,
kepribadian maupun kewajiban sebagai warga negara. Pendidikan berintikan
interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu menguasai
tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam
lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Dalam Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam
rangka upaya mewujudkan tujuan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pengerti luhur memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab.
Mengingat peran pendidikan tersebut maka sudah seharusnya aspek ini
menjadi perhatian dalam rangka meningkatkan sumber daya masyarakat Indonesia
yang berkualitas. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai
cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas.
Sebab matematika selain sebagai pintu masuk menguasai sains dan teknologi,
dengan belajar matematika kita dapat mengembangkan kemampuan berpikir
secara sistematis, logis, kritis, dan kreatif, yang sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang memandang matematika sebagai
bidang studi yang sulit. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya
karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari,
2
Secara umum siswa sering mengalami kesulitan dalam kegiatan
pembelajaran matematika, diantaranya adalah kesulitan dalam menghitung cepat,
kemampuan logika, ketrampilan menulis atau menggambar dan rasa malas belajar
matematika. Ini disebabkan siswa memandang pelajaran matematika adalah
pelajaran yang sulit. Namun begitu mata pelajaran ini menduduki peran penting
dalam pendidikan karena dilihat dari waktu yang digunakan dalam pelajaran
matematika di sekolah, lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.
Serta pelaksanaan pendidikan diberikan pada semua jenjang pendidikan yang
dimulai dari SD sampai Perguruan Tinggi.
Seperti yang diungkapkan Cornelius dalam Abdurrahman (2009 : 253)
bahwa alasan perlunya belajar matematika adalah sebagai berikut :
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berfikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan, (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Berdasarkan kutipan di atas disimpulkan bahwa melalui pembelajaran
matematika diharapkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir,
bernalar, mengkomunikasikan gagasannya serta dapat mengembangkan aktivitas
kreatif dalam memecahkan masalah. Ini menunjukan bahwa matematika memiliki
manfaat dalam mengembangkan kemampuan siswa sehingga perlu untuk
dipelajari.
Kualitas pendidikan matematika Indonesia belum mencapai hasil yang
diharapkan. Maka tidak mengherankan bila prestasi belajar matematika perlu
mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Kenyataan yang ada menunjukkan
hasil belajar siswa pada bidang studi matematika kurang menggembirakan.Hal ini
sejalan dengan riset yang dilakukan oleh Program for International Student
Assessment (http://kampus.okezone.com/2013/01/08/) : “Pada pemeringkatan
Programme for International Student Assessment (PISA) terakhir, kemampuan
literasi matematika siswa Indonesia sangat rendah. Indonesia menempati
3
Senada dengan keterangan di atas, Mohammad Nuh
(http://sains.kompas.com/2012/06/02/) mengemukakan bahwa: “Siswa yang
mengikuti ujian nasional 2012 tingkat SMP dan sederajat yang tidak lulus
terbanyak dalam mata pelajaran Matematika, kemudian diikuti Bahasa Inggris,
IPA, dan Bahasa Indonesia, ungkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Mohammad Nuh”.
Dari kenyataan tersebut secara jelas menyatakan bahwa kualitas
pendidikan matematika masih rendah dan belum sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk mengatasi rendahnya nilai matematika tersebut, para pendidik berusaha
mengadakan perbaikan dan peningkatan disegala segi yang menyangkut
pendidikan matematika.
Ketika menghadapi situasi belajar, kebanyakan siswa mulai memprogram
diri untuk mengalami stress dan kegagalan dengan berulang-ulang menyusun persepsi negatif yang salah di benaknya, seperti; “belajar matematika sulit dan membosankan”, “saya tidak dapat mempelajari matematika”, “saya bukan pelajar yang pintar”, dan lainnya. Pernyataan tersebut menjadi semacam hipnotis diri, pemrograman pikiran untuk menutup pusat-pusat belajarnya di saat sangat
dibutuhkan. Tidak mengherankan jika kemudian hasilnya sering sesuai dengan
harapan tersebut.
Anggapan ini tidak boleh terus berlanjut karena akan mengakibatkan siswa
menjadi malas untuk mempelajari matematika dan hasil belajar siswa akan
menjadi rendah. Suatu anggapan terhadap matematika akan mempengaruhi sikap
terhadap matematika.
Dalam proses pembelajaran matematika seharusnya guru matematika
mengerti bagaimana memberikan stimulus kepada siswa sehingga siswa mencintai
belajar matematika dan lebih memahami materi yang telah diberikan oleh guru.
Sehingga guru mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan muncul
kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha
mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar siswa.
Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila timbul perubahan tingkah
4
yang telah direncanakan. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman,
penguasaan materi, keaktifan belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman,
penguasaan materi, keaktifan belajar siswa maka semakin tinggi pula tingkat
keberhasilan pembelajaran. Namun dalam kenyataannya, prestasi belajar yang
dicapai siswa masih rendah.
Keaktifan siswa dalam pembelajaran merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pelajaran matematika. Siswa diharapkan benar-benar
aktif dalam belajar matematika sehingga akan berdampak pada ingatan siswa
tentang materi pelajaran. Suatu konsep akan lebih mudah untuk dipahami dan
diingat apabila disajikan melalui langkah-langkah dan prosedur yang tepat, jelas,
menarik, efektif dan efisien.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan bapak Agus Sutiono, B. A
(salah satu guru bidang studi matematika di SMP Harapan Mekar) dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika cenderung kurang diminati oleh
siswa dan hasil belajar siswa sangat rendah, dikarenakan siswa merasa kesulitan
dalam teknik dasar matematika salah satunya dalam perhitungan sehingga siswa
beranggapan bahwa matematika sulit.
Sejalan dengan itu, peneliti memberikan angket pada siswa yang
berjumlah 40 orang siswa pada saat observasi. Untuk kegiatan belajar mengajar di
kelas selama ini, ada 28 orang siswa menyatakan selama ini pembelajaran
dilakukan dengan mencatat dan mengerjakan soal. Ada 14 orang siswa
menginginkan pelajaran matematika dilakukan harus banyak mengerjakan soal
dan 12 orang siswa ingin belajar sambil bermain. Ada 12 orang siswa menyatakan
bahwa pelajaran matematika dapat lebih dipahami dengan cara mendengarkan, 16
orang siswa menyatakan bahwa pelajaran matematika dapat lebih dipahami
dengan cara melihat, dan 8 orang siswa dapat lebih dipaham dengan cara kinestik.
Hasil angket ini berfungsi sebagai petunjuk peneliti dalam melaksanakan
penelitian dan menjadikan siswa sebagai subjek penelitian.
Di sekolah tersebut, peneliti juga melakukan observasi mengenai hasil
belajar siswa dengan memberikan tes sebagai landasan peneliti untuk penelitian
5
mengerjakan 5 soal berbentuk uraian. Adapun soal yang diberikan adalah sebagai
berikut: (1) Tentukan koefisien, variabel, dan konstanta pada bentuk aljabar
berikut 2x + 5y – 12; (2) Tentukan hasil bentuk aljabar berikut (3a + 4b – 8) + (9a
+ 2b – 10); (3) Sederhanakan bentuk berikut 5(3x2 + 6x – 7) – 8x2 + 6y adalah …
(4) Tentukan hasil pembagian dari: 12x3y : 4xy; dan (5) Sebuah bingkai foto yang
berbentuk persegi panjang memiliki panjang adalah (3x + 1) cm dan lebarnya (x –
2) cm. Tentukan luas dari bingkai foto tersebut dalam bentuk aljabar!
Hasil observasi diperoleh bahwa sebagian besar siswa masih belum paham
mengenai konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bentuk
aljabar. Siswa juga kurang paham mengenai bilangan konstanta, variabel dan
koefisien. Berikut adalah hasil pekerjaan beberapa siswa yang diambil
berdasarkan kesalahan yang paling umum terjadi pada siswa.
Tabel 1.1 Analisis Kesalahan Hasil Pekerjaan Siswa Pada Materi Aljabar
Soal Hasil Pekerjaan Siswa Analisis Kesalahan
6
Untuk mengatasi permasalah itu, peneliti berupaya melakukan suatu cara
perbaikan mengajar dengan melakukan pembelajaran yang menyebabkan siswa
menjadi aktif sekaligus meningkatkan hasil belajarnya. Salah satu strategi
pembelajaran yang dapat digunakan adalah strategi Genius Learning.
Berdasarkan hasil angket siswa tersebut, guru masih mengajar dengan
menggunakan metode yang tidak bervariasi, sehingga siswa mudah bosan dan
tidak bersemangat dalam belajar. Pembelajaran yang digunakan selama ini masih
berpusat pada guru. Peran guru bukan hanya sekedar menyampaikan materi yang
baik dan benar tetapi harus dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, dapat memotivasi potensi otak siswa, dan mengakomodasikan
gaya belajar siswa dengan melibatkan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.
Oleh karena itu, seorang guru harus mampu memiliki pendekatan atau strategi
pembelajaran yang tepat agar siswa memperoleh pengetahuan secara utuh
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan hasil belajar siswa meningkat.
Serta berusaha menyusun dan menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi
agar siswa lebih tertarik dan bersemangat dalam belajar matematika.
Dengan menggunakan Genius Learning, juga membantu anak didik untuk
dapat mengerti kekuatan dan kelebihan mereka masing-masing. Genius Learning
juga suatu sistem yang terancang dengan satu jalinan yang sangat efisien yang
meliputi diri anak didik, guru, proses dan lingkungan pembelajaran. Proses
pembelajaran terbaik yang dapat diberikan kepada siswa adalah suatu proses
pembelajaran yang diawali dengan menggali dan mengerti kebutuhan anak didik.
Sehingga makna dari proses pembelajaran itu dapat tercapai dengan baik, dan
dengan demikian dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Dengan demikian usaha yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan
hasil belajar siswa adalah dengan merancang proses pembelajaran yang asyik,
menyenangkan, nyaman, dan tepat dengan lingkungan pembelajaran.
Memperhatikan permasalahan yang dikemukakan tersebut merupakan tantangan
yang harus dihadapi oleh guru maupun peneliti untuk meningkatkan hasil belajar
7
mengapresiasi dan mengakomodasi kesulitan siswa dalam mengikuti
pembelajaran matematika.
Gunawan (2012 : 2) mengemukakan bahwa ”Genius Learning adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis
dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran. Upaya peningkatan ini
dicapai dengan menggunakan pengetahuan yang berasal dari disiplin ilmu seperti
pengetahuan tentang cara kerja otak, cara kerja memori, konsep diri, peningkatan
daya ingat, daya belajar dan gaya mengajar”.
Dasar dari genius learning ini adalah metode Accelerated Learning atau
cara belajar yang dipercepat yang dikembangkan oleh Dr.Goerge Lozanov,
seorang psikiater Bulgaria adalah yang pertama kali mengembangkan metode
Accelerated Learning. Menurut Meier (2003) Accelerated Learning adalah salah
satu cara belajar alamiah yang diyakini mampu menghasilkan “tokoh orisinil” dalam menghadai era kesemrawutan. Karena Accelerated Learning pada intinya
adalah filosofi pembelajaran dan kehidupan yang mengupayakan demekanisasi
dan memanusiakan kembali proses belajar, serta menjadikan pengalaman bagi
seluruh tubuh, pikiran, dan pribadi.
Dalam kaitannya dengan penerapan strategi Genius Learning dalam kelas,
maka ada lingkaran sukses pembelajaran Genius Learning yang harus diterapkan
serta merencanakan perangkat-perangkat pembelajaran yang mendukung.
Menurut Gunawan (2012 : 334) lingkaran sukses pembelajaran genius learning
terdiri dari : Suasana kondusif, Hubungkan, Gambaran besar, Tetapkan tujuan,
Pemasukan informasi, Aktivasi, Demonstrasi, Ulangi (review) dan Jangkarkan.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dalam penelitian ini
mencoba menerapkannya dalam upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
8
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika kelas VIII SMP
Harapan Mekar.
2. Siswa menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit dan
membosankan.
3. Rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika di kelas VIII
SMP Harapan Mekar.
4. Pembelajaran yang digunakan selama ini masih berpusat pada guru dan tidak
bervariasi dalam pembelajaran yang sesuai pada materi Faktorisasi Suku
Aljabar di kelas VIII SMP Harapan Mekar.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan adanya keterbatasan peneliti
agar penelitian ini terarah dan dapat dilaksanakan maka masalah dibatasi pada
penggunaan strategi Genius Learning sebagai upaya dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi pokok Faktorisasi Suku Aljabar di kelas VIII SMP
Harapan Mekar Tahun Ajaran 2013/2014.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang akan diteliti
adalah :
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan strategi yang diterapkan
Genius Learning pada materi Faktorisasi Suku Aljabar di Kelas VIII SMP
Harapan Mekar Tahun Ajaran 2013/2014?
2. Apakah penggunaan strategi Genius Learning dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi Faktorisasi Suku
9
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan strategi
pembelajaran Genius Learning pada materi Faktorisasi Suku Aljabar di Kelas
VIII SMP Harapan Mekar Tahun Ajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui pembelajaran dengan menggunakan strategi Genius
Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Faktorisasi Suku
Aljabar di Kelas VIII SMP Harapan Mekar Tahun Ajaran 2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa
Sebagai usaha untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada
pelajaran matematika melalui strategi Genius Learning.
2. Bagi calon guru / guru matematika
Sebagai bahan informasi mengenai strategi Genius Learning.
3. Bagi pihak sekolah
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan
kualitas pembelajaran dan membantu pihak sekolah menjalin komunikasi yang
positif dengan siswa.
4. Bagi peneliti
Sebagai bahan informasi sekaligus bahan pegangan bagi peneliti dalam
menjalankan tugas pengajaran sebagai calon pengajar di masa yang akan
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebelum diberikan tindakan dari hasil tes awal diperoleh rata-rata nilai siswa
sebesar 43,45 dan terdapat 3 siswa atau sebanyak 7,5% siswa yang mencapai
daya serap 65 (tuntas). Setelah diberikan tindakan siklus I dengan
menerapkan pembelajaran Genius Learning diperoleh adanya peningkatan
hasil belajar siswa pada materi faktorisasi suku aljabar yakni mencapai nilai
rata-rata kelas pada tes hasil belajar I mencapai 65,35 dengan tingkat
ketuntasan belajar klasikal 57,5%. Sedangkan pada siklus II, nilai rata-rata
kelas pada tes hasil belajar II mencapai 74,5 dengan tingkat ketuntasan
belajar klasikal 87,5%. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar yang
ditetapkan dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar pada materi
faktorisasi suku aljabar telah dipenuhi.
2. Pembelajaran Genius Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi Faktorisasi Suku Aljabar di kelas VIII SMP Harapan Mekar tahun
ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari siklus I ke siklus II terjadi
peningkatan hasil belajar sebesar 9,15. Sedangkan pada proses pembelajaran
dengan menerapkan pembelajaran Genius Learning semakin baik dari siklus I
hingga siklus II. Dilihat dari hasil observasi proses pembelajaran yang
mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 2,5 pada siklus I menjadi 3,0 pada
siklus II. Adapun tidakan yang dilakukan peneliti adalah menggunakan ubin
aljabar pada saat menjelaskan materi ini supaya siswa tertarik dan lebih
memahami materinya, membimbing siswa dan memberikan arahan kepada
siswa sehubung dengan kondisi di kelas dan keikutsertaan siswa baik dalam
75
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Kepada guru matematika dapat menggunakan Genius Learning sebagai salah
satu alternatif pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa.
2. Kepada siswa, diharapkan agar lebih aktif atau serius selama pembelajaran,
bertanya kepada guru jika ada yang tidak dimengerti dan mempelajari
kembali materi yang telah diberikan di rumah.
3. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan model yang
sama dengan penelitian ini, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini
dengan lebih baik dan dapat memodifikasi strategi ini dengan materi atau
76
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, M. 2009. Pendidikan Bagi Anak Yang Berkesulitan Belajar. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. CV. Yrama Widya, Bandung.
Djamarah, S dan Zain A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Mahasiswa Program Studi Pendidikan. FMIPA UNIMED, Medan.
Gunawan, A. 2012. Genius Learning Strategy. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hamid, A. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Negeri Medan, Medan.
Kompas. 2012. Kelulusan Ujian Matematika. http://sains.kompas.com/read/ 2012/06/02/10035432/Banyak.Siswa.Tak.Lulus.Ujian.Matematika
Meier, D. 2003. The Accelerated Learning. Kaifa, Bandung.
Nadia, R. 2013. Penyebab Indeks Matematika Siswa RI Terendah di Dunia. http://kampus.okezone.com/read/2013/01/08/373/743021/penyebab-indeks-matematika-siswa-ri-terendah-di-dunia
Nuharini, D dan Wahyuni, T. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk
SMP/MTs Kelas VIII. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Purwanto, M. N. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.
77
Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. P.T. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. CV. ALVABETA.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Kencana,
Jakarta.
Uno, H. 2009. Model Pembelajaran. Bumi Aksara, Jakarta.
Usman, U. (2010). Menjadi Guru Pofesional. Remaja Rosdakarya, Bandung.