• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN GENIUS LEARNING STRATEGY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FAKTORISASI SUKU ALJABAR KELAS VIII SMP HARAPAN MEKAR T. A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN GENIUS LEARNING STRATEGY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FAKTORISASI SUKU ALJABAR KELAS VIII SMP HARAPAN MEKAR T. A 2013/2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN GENIUS LEARNING STRATEGY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FAKTORISASI SUKU

ALJABAR KELAS VIII SMP HARAPAN MEKAR T. A 2013/2014

Oleh :

Swarenda Septia NIM 409311054

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala nikmat dan karunia-Nya yang memberikan kemampuan dan kesempatan

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Genius Learning Strategy untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar Kelas

VIII SMP Harapan Mekar T. A 2013/2014”, dimana untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Medan.

Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi

penulis, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan tulus dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini dengan rendah hati dan tulus penulis mengucapkan

terimakasih sebesar-besarnya kepada bapak Dr. W. Rajagukguk, M.Pd selaku

Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dalam membimbing

serta memberikan masukan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya

penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Drs.

Yasifati Hia, M.Si, Bapak Mulyono, S. Si, dan Bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd,

sebagai dosen penguji/pemberi saran yang telah memberikan masukan dan

saran-saran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian sampai selesainya

penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd

sebagai dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan

beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku

dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Medan beserta para staf pegawai di fakultas, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku

ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program

Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si sebagai Sekretaris

Jurusan Matematika beserta seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai

(4)

v

disampaikan kepada Ibu Khairunnisa, S.Pd selaku kepala SMP Harapan Mekar,

Bapak Agus Sutiono,B.A selaku guru Matematika SMP Harapan Mekar, serta

guru-guru yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Darusman

dan Ibunda Eni Erwanti tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, do’a,

semangat, motivasi, perhatian dan pengertian yang telah diberikan kepada penulis

dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed, terkhusus juga kepada Adik Mhd,

Yogie Ernanda, Adik Anis Fitri Andriani, Adik Viola Dinda Maysi dan keluarga

besar yang senantiasa membantu serta memberikan dukungan dan semangat.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabat dikala suka

dan duka “ReALiZi” (Arlina Rangkuti, Lidya Sari Nst, Nurazizah Rambe), dan

sahabat-sahabat selama perkuliahan terkhusus dan tersayang kelas Ekstensi’09

yang telah banyak membantu, memberikan doa, dukungan, semangat, dan

motivasi kepada penulis dan kepada teman-teman seperjuangan, teman-teman

PPLT SMK Negeri 1 Talawi yang penuh kesan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi

ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Semoga Allah

SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan, Agustus 2013 Penulis,

(5)

iii

Penerapan Genius Learning Strategy untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Faktorisasi Suku

Aljabar Kelas VIII SMP Harapan Mekar

T. A 2013/2014

Swarenda Septia (409311054)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran Genius Learning kelas VIII SMP Harapan Mekar tahun ajaran 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

research). Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII-A dengan jumlah siswa

40 orang dan objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran Genius Learning Strategy pada materi faktorisasi suku aljabar di kelas VIII SMP Harapan Mekar tahun ajaran 2013/2014. Instrumen penelitian ini terdiri dari tes dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan lembar observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran.

Penelitian ini dibagi atas 2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan observasi dengan memperhatikan observasi pembelajaran dan diakhir dari siklus diberikan tes belajar siswa. Hasil observasi proses pembelajaran berlangsung dengan baik yaitu dari hasil observasi di siklus I mencapai 2,5 dengan kategori cukup baik dan mengalami peningkatan di siklus II mencapai 3,0 dengan kategori baik. Sedangkan hasil analisis tes hasil belajar yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan I dengan menggunakan pembelajaran Genius

Learning, hasil belajar siswa ( 65) secara klasikal masih belum tercapai karena hanya 23 siswa (57,5%) yang tuntas dengan nilai rata-rata kelas 65,35. Setelah pelaksanaan tindakan siklus II, hasil belajar siswa ( 65) secara klasikal telah tercapai yaitu 35 siswa (87,5%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 74,5. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa besar peningkatan hasil belajar matematika siswa dari siklus I ke siklus II adalah 30%

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 8

1.3 Pembatasan Masalah 8

1.4 Rumusan Masalah 8

1.5 Tujuan Penelitian 9

1.6 Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 10

2.1.1 Hakekat Belajar 10

2.1.2 Pembelajaran Matematika 12

2.1.3 Hasil Belajar 13

2.1.4 Strategi Genius Learning 15

2.1.4.1 Strategi Pembelajaran 15

2.1.4.2 Strategi Genius Learning 16

2.1.4.3 Tahapan Strategi Genius Learning 19

2.1.5 Teori Belajar yang Mendukung 24

2.2 Materi Pelajaran 26

(7)

vii

2.3 Kerangka Konseptual 33

2.4 Hipotesis Tindakan 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.1.1. Lokasi Penelitian 34

3.1.2. Waktu Penelitian 34

3.2. Subjek dan Objek Penelitian

3.2.1. Subjek Penelitian 34

3.2.2. Objek Penelitian 34

3.3. Jenis Penelitian 34

3.4. Defenisi Operasional 35

3.5. Prosedur Penelitan 35

3.6. Alat Pengumpulan Data 39

3.7. Teknik Analisis Data 40

3.8. Menarik Kesimpulan 43

3.9. Analisis Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Siklus I 45

4.1.1. Permasalahan I 45

4.1. 2. Tahap Perencanaan Tidakan I 49

4.1. 3. Pelaksanaan Tindakan I 51

4.1. 4. Observasi I 55

4.1. 5. Analisis Data I 55

4.1.1.6. Refleksi I 58

4. 2. Siklus II 59

4. 2.1. Permasalahan II 59

4.2.2. Tahap Perencanaan Tindakan II 61

4. 2.3. Pelaksanaan Tindakan II 63

(8)

viii

4. 2.5. Analisis Data II 68

4. 2.6. Refleksi II 71

4. 3. Pembahasan Hasil Penelitian 71

4. 4. Kelemahan dan Kelebihan Penelitian 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 74

5.2. Saran 75

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Analisis Kesalahan Hasil Pekerjaan Siswa 5

Tabel 2.1. Pemasukan Informasi Gaya Belajar 22

Tabel 3.1. Pedoman Tingkat Penguasaan Tes Hasil Belajar 41

Tabel 4.1. Tingkat Kemampuan Siswa pada Tes Awal 45

Tabel 4.2. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Kemampuan Awal 46

Tabel 4.3. Deskripsi Data Kesalahan Siswa pada Tes kemampuan awal 46

Tabel 4.4. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus I 56

Tabel 4.5. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada THB I 56

Tabel 4.6. Deskripsi Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I 57

Tabel 4.7. Deskripsi Data Kesalahan Siswa pada THB nomor 2 60

Tabel 4.8. Deskripsi Data Kesalahan Siswa pada THB nomor 5 61

Tabel 4.9. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus II 69

Tabel 4.10. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada THB II 69

Tabel 4.11. Deskripsi Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus II 70

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP Siklus I (Pertemuan I) 78

Lampiran 2. RPP Siklus I (Pertemuan II) 83

Lampiran 3. RPP Siklus II (Pertemuan I) 88

Lampiran 4. RPP Siklus II (Pertemuan II) 93

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa I (LKS I) 99

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa II (LKS II) 104

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa III (LKS III) 109

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa IV (LKS IV) 102

Lampiran 9. Pembahasan LKS I 116

Lampiran 10. Pembahasan LKS II 117

Lampiran 11. Pembahasan LKS III 111

Lampiran 12. Pembahasan LKS IV 123

Lampiran 13. Lembar Hasil Diskusi Kelompok 126

Lampiran 14. Kisi-Kisi Tes Awal 130

Lampiran 15. Tes Awal 131

Lampiran 16. Pembahasan Tes Awal 132

Lampiran 17. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I 133

Lampiran 18. Tes Hasil Belajar I 134

Lampiran 19. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I 135

Lampiran 20. Alternatif dan Teknik Penskoran Tes Hasil Belajar I 138

Lampiran 21 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 139

Lampiran 22. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II 141

Lampiran 23. Tes Hasil Bejar II 142

Lampiran 24. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II 143

Lampiran 25. Alternatif dan Teknik Penskoran Tes Hasil Belajar II 146

(11)

xii

Lampiran 27. Analisis Hasil Tes Kemampuan Awal 151

Lampiran 28. Analisis Hasil Tes Hasil Belajar I 153

Lampiran 29. Analisis Hasil Tes Hasil Belajar II 155

Lampiran 30. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran I 157

Lampiran 31. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran II 160

Lampiran 32. Nama Siswa 163

Lampiran 33. Kartu Goal Setting 164

Lampiran 34. Lingkaran Donat 165

Lampiran 35. Angket Untuk Siswa (Tahap Observasi Awal) 166

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan sangat dibutuhkan.

Sebab, pendidikan merupakan suatu sarana yang berfungsi untuk meningkatkan

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik dari aspek kemampuan,

kepribadian maupun kewajiban sebagai warga negara. Pendidikan berintikan

interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu menguasai

tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam

lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Dalam Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam

rangka upaya mewujudkan tujuan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa dan berbudi pengerti luhur memiliki pengetahuan dan

keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan

mandiri serta rasa tanggung jawab.

Mengingat peran pendidikan tersebut maka sudah seharusnya aspek ini

menjadi perhatian dalam rangka meningkatkan sumber daya masyarakat Indonesia

yang berkualitas. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai

cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas.

Sebab matematika selain sebagai pintu masuk menguasai sains dan teknologi,

dengan belajar matematika kita dapat mengembangkan kemampuan berpikir

secara sistematis, logis, kritis, dan kreatif, yang sangat diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang memandang matematika sebagai

bidang studi yang sulit. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya

karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari,

(13)

2

Secara umum siswa sering mengalami kesulitan dalam kegiatan

pembelajaran matematika, diantaranya adalah kesulitan dalam menghitung cepat,

kemampuan logika, ketrampilan menulis atau menggambar dan rasa malas belajar

matematika. Ini disebabkan siswa memandang pelajaran matematika adalah

pelajaran yang sulit. Namun begitu mata pelajaran ini menduduki peran penting

dalam pendidikan karena dilihat dari waktu yang digunakan dalam pelajaran

matematika di sekolah, lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

Serta pelaksanaan pendidikan diberikan pada semua jenjang pendidikan yang

dimulai dari SD sampai Perguruan Tinggi.

Seperti yang diungkapkan Cornelius dalam Abdurrahman (2009 : 253)

bahwa alasan perlunya belajar matematika adalah sebagai berikut :

Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berfikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan, (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Berdasarkan kutipan di atas disimpulkan bahwa melalui pembelajaran

matematika diharapkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir,

bernalar, mengkomunikasikan gagasannya serta dapat mengembangkan aktivitas

kreatif dalam memecahkan masalah. Ini menunjukan bahwa matematika memiliki

manfaat dalam mengembangkan kemampuan siswa sehingga perlu untuk

dipelajari.

Kualitas pendidikan matematika Indonesia belum mencapai hasil yang

diharapkan. Maka tidak mengherankan bila prestasi belajar matematika perlu

mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Kenyataan yang ada menunjukkan

hasil belajar siswa pada bidang studi matematika kurang menggembirakan.Hal ini

sejalan dengan riset yang dilakukan oleh Program for International Student

Assessment (http://kampus.okezone.com/2013/01/08/) : “Pada pemeringkatan

Programme for International Student Assessment (PISA) terakhir, kemampuan

literasi matematika siswa Indonesia sangat rendah. Indonesia menempati

(14)

3

Senada dengan keterangan di atas, Mohammad Nuh

(http://sains.kompas.com/2012/06/02/) mengemukakan bahwa: “Siswa yang

mengikuti ujian nasional 2012 tingkat SMP dan sederajat yang tidak lulus

terbanyak dalam mata pelajaran Matematika, kemudian diikuti Bahasa Inggris,

IPA, dan Bahasa Indonesia, ungkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

(Mendikbud) Mohammad Nuh”.

Dari kenyataan tersebut secara jelas menyatakan bahwa kualitas

pendidikan matematika masih rendah dan belum sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk mengatasi rendahnya nilai matematika tersebut, para pendidik berusaha

mengadakan perbaikan dan peningkatan disegala segi yang menyangkut

pendidikan matematika.

Ketika menghadapi situasi belajar, kebanyakan siswa mulai memprogram

diri untuk mengalami stress dan kegagalan dengan berulang-ulang menyusun persepsi negatif yang salah di benaknya, seperti; “belajar matematika sulit dan membosankan”, “saya tidak dapat mempelajari matematika”, “saya bukan pelajar yang pintar”, dan lainnya. Pernyataan tersebut menjadi semacam hipnotis diri, pemrograman pikiran untuk menutup pusat-pusat belajarnya di saat sangat

dibutuhkan. Tidak mengherankan jika kemudian hasilnya sering sesuai dengan

harapan tersebut.

Anggapan ini tidak boleh terus berlanjut karena akan mengakibatkan siswa

menjadi malas untuk mempelajari matematika dan hasil belajar siswa akan

menjadi rendah. Suatu anggapan terhadap matematika akan mempengaruhi sikap

terhadap matematika.

Dalam proses pembelajaran matematika seharusnya guru matematika

mengerti bagaimana memberikan stimulus kepada siswa sehingga siswa mencintai

belajar matematika dan lebih memahami materi yang telah diberikan oleh guru.

Sehingga guru mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan muncul

kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha

mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar siswa.

Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila timbul perubahan tingkah

(15)

4

yang telah direncanakan. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman,

penguasaan materi, keaktifan belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman,

penguasaan materi, keaktifan belajar siswa maka semakin tinggi pula tingkat

keberhasilan pembelajaran. Namun dalam kenyataannya, prestasi belajar yang

dicapai siswa masih rendah.

Keaktifan siswa dalam pembelajaran merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pelajaran matematika. Siswa diharapkan benar-benar

aktif dalam belajar matematika sehingga akan berdampak pada ingatan siswa

tentang materi pelajaran. Suatu konsep akan lebih mudah untuk dipahami dan

diingat apabila disajikan melalui langkah-langkah dan prosedur yang tepat, jelas,

menarik, efektif dan efisien.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan bapak Agus Sutiono, B. A

(salah satu guru bidang studi matematika di SMP Harapan Mekar) dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran matematika cenderung kurang diminati oleh

siswa dan hasil belajar siswa sangat rendah, dikarenakan siswa merasa kesulitan

dalam teknik dasar matematika salah satunya dalam perhitungan sehingga siswa

beranggapan bahwa matematika sulit.

Sejalan dengan itu, peneliti memberikan angket pada siswa yang

berjumlah 40 orang siswa pada saat observasi. Untuk kegiatan belajar mengajar di

kelas selama ini, ada 28 orang siswa menyatakan selama ini pembelajaran

dilakukan dengan mencatat dan mengerjakan soal. Ada 14 orang siswa

menginginkan pelajaran matematika dilakukan harus banyak mengerjakan soal

dan 12 orang siswa ingin belajar sambil bermain. Ada 12 orang siswa menyatakan

bahwa pelajaran matematika dapat lebih dipahami dengan cara mendengarkan, 16

orang siswa menyatakan bahwa pelajaran matematika dapat lebih dipahami

dengan cara melihat, dan 8 orang siswa dapat lebih dipaham dengan cara kinestik.

Hasil angket ini berfungsi sebagai petunjuk peneliti dalam melaksanakan

penelitian dan menjadikan siswa sebagai subjek penelitian.

Di sekolah tersebut, peneliti juga melakukan observasi mengenai hasil

belajar siswa dengan memberikan tes sebagai landasan peneliti untuk penelitian

(16)

5

mengerjakan 5 soal berbentuk uraian. Adapun soal yang diberikan adalah sebagai

berikut: (1) Tentukan koefisien, variabel, dan konstanta pada bentuk aljabar

berikut 2x + 5y 12; (2) Tentukan hasil bentuk aljabar berikut (3a + 4b 8) + (9a

+ 2b 10); (3) Sederhanakan bentuk berikut 5(3x2 + 6x – 7) – 8x2 + 6y adalah …

(4) Tentukan hasil pembagian dari: 12x3y : 4xy; dan (5) Sebuah bingkai foto yang

berbentuk persegi panjang memiliki panjang adalah (3x + 1) cm dan lebarnya (x

2) cm. Tentukan luas dari bingkai foto tersebut dalam bentuk aljabar!

Hasil observasi diperoleh bahwa sebagian besar siswa masih belum paham

mengenai konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bentuk

aljabar. Siswa juga kurang paham mengenai bilangan konstanta, variabel dan

koefisien. Berikut adalah hasil pekerjaan beberapa siswa yang diambil

berdasarkan kesalahan yang paling umum terjadi pada siswa.

Tabel 1.1 Analisis Kesalahan Hasil Pekerjaan Siswa Pada Materi Aljabar

Soal Hasil Pekerjaan Siswa Analisis Kesalahan

(17)

6

Untuk mengatasi permasalah itu, peneliti berupaya melakukan suatu cara

perbaikan mengajar dengan melakukan pembelajaran yang menyebabkan siswa

menjadi aktif sekaligus meningkatkan hasil belajarnya. Salah satu strategi

pembelajaran yang dapat digunakan adalah strategi Genius Learning.

Berdasarkan hasil angket siswa tersebut, guru masih mengajar dengan

menggunakan metode yang tidak bervariasi, sehingga siswa mudah bosan dan

tidak bersemangat dalam belajar. Pembelajaran yang digunakan selama ini masih

berpusat pada guru. Peran guru bukan hanya sekedar menyampaikan materi yang

baik dan benar tetapi harus dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan, dapat memotivasi potensi otak siswa, dan mengakomodasikan

gaya belajar siswa dengan melibatkan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.

Oleh karena itu, seorang guru harus mampu memiliki pendekatan atau strategi

pembelajaran yang tepat agar siswa memperoleh pengetahuan secara utuh

sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan hasil belajar siswa meningkat.

Serta berusaha menyusun dan menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi

agar siswa lebih tertarik dan bersemangat dalam belajar matematika.

Dengan menggunakan Genius Learning, juga membantu anak didik untuk

dapat mengerti kekuatan dan kelebihan mereka masing-masing. Genius Learning

juga suatu sistem yang terancang dengan satu jalinan yang sangat efisien yang

meliputi diri anak didik, guru, proses dan lingkungan pembelajaran. Proses

pembelajaran terbaik yang dapat diberikan kepada siswa adalah suatu proses

pembelajaran yang diawali dengan menggali dan mengerti kebutuhan anak didik.

Sehingga makna dari proses pembelajaran itu dapat tercapai dengan baik, dan

dengan demikian dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Dengan demikian usaha yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan

hasil belajar siswa adalah dengan merancang proses pembelajaran yang asyik,

menyenangkan, nyaman, dan tepat dengan lingkungan pembelajaran.

Memperhatikan permasalahan yang dikemukakan tersebut merupakan tantangan

yang harus dihadapi oleh guru maupun peneliti untuk meningkatkan hasil belajar

(18)

7

mengapresiasi dan mengakomodasi kesulitan siswa dalam mengikuti

pembelajaran matematika.

Gunawan (2012 : 2) mengemukakan bahwa ”Genius Learning adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis

dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran. Upaya peningkatan ini

dicapai dengan menggunakan pengetahuan yang berasal dari disiplin ilmu seperti

pengetahuan tentang cara kerja otak, cara kerja memori, konsep diri, peningkatan

daya ingat, daya belajar dan gaya mengajar”.

Dasar dari genius learning ini adalah metode Accelerated Learning atau

cara belajar yang dipercepat yang dikembangkan oleh Dr.Goerge Lozanov,

seorang psikiater Bulgaria adalah yang pertama kali mengembangkan metode

Accelerated Learning. Menurut Meier (2003) Accelerated Learning adalah salah

satu cara belajar alamiah yang diyakini mampu menghasilkan “tokoh orisinil” dalam menghadai era kesemrawutan. Karena Accelerated Learning pada intinya

adalah filosofi pembelajaran dan kehidupan yang mengupayakan demekanisasi

dan memanusiakan kembali proses belajar, serta menjadikan pengalaman bagi

seluruh tubuh, pikiran, dan pribadi.

Dalam kaitannya dengan penerapan strategi Genius Learning dalam kelas,

maka ada lingkaran sukses pembelajaran Genius Learning yang harus diterapkan

serta merencanakan perangkat-perangkat pembelajaran yang mendukung.

Menurut Gunawan (2012 : 334) lingkaran sukses pembelajaran genius learning

terdiri dari : Suasana kondusif, Hubungkan, Gambaran besar, Tetapkan tujuan,

Pemasukan informasi, Aktivasi, Demonstrasi, Ulangi (review) dan Jangkarkan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dalam penelitian ini

mencoba menerapkannya dalam upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar

(19)

8

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika kelas VIII SMP

Harapan Mekar.

2. Siswa menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit dan

membosankan.

3. Rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika di kelas VIII

SMP Harapan Mekar.

4. Pembelajaran yang digunakan selama ini masih berpusat pada guru dan tidak

bervariasi dalam pembelajaran yang sesuai pada materi Faktorisasi Suku

Aljabar di kelas VIII SMP Harapan Mekar.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan adanya keterbatasan peneliti

agar penelitian ini terarah dan dapat dilaksanakan maka masalah dibatasi pada

penggunaan strategi Genius Learning sebagai upaya dalam meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi pokok Faktorisasi Suku Aljabar di kelas VIII SMP

Harapan Mekar Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang akan diteliti

adalah :

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan strategi yang diterapkan

Genius Learning pada materi Faktorisasi Suku Aljabar di Kelas VIII SMP

Harapan Mekar Tahun Ajaran 2013/2014?

2. Apakah penggunaan strategi Genius Learning dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi Faktorisasi Suku

(20)

9

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan strategi

pembelajaran Genius Learning pada materi Faktorisasi Suku Aljabar di Kelas

VIII SMP Harapan Mekar Tahun Ajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui pembelajaran dengan menggunakan strategi Genius

Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Faktorisasi Suku

Aljabar di Kelas VIII SMP Harapan Mekar Tahun Ajaran 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa

Sebagai usaha untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada

pelajaran matematika melalui strategi Genius Learning.

2. Bagi calon guru / guru matematika

Sebagai bahan informasi mengenai strategi Genius Learning.

3. Bagi pihak sekolah

Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan

kualitas pembelajaran dan membantu pihak sekolah menjalin komunikasi yang

positif dengan siswa.

4. Bagi peneliti

Sebagai bahan informasi sekaligus bahan pegangan bagi peneliti dalam

menjalankan tugas pengajaran sebagai calon pengajar di masa yang akan

(21)

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebelum diberikan tindakan dari hasil tes awal diperoleh rata-rata nilai siswa

sebesar 43,45 dan terdapat 3 siswa atau sebanyak 7,5% siswa yang mencapai

daya serap 65 (tuntas). Setelah diberikan tindakan siklus I dengan

menerapkan pembelajaran Genius Learning diperoleh adanya peningkatan

hasil belajar siswa pada materi faktorisasi suku aljabar yakni mencapai nilai

rata-rata kelas pada tes hasil belajar I mencapai 65,35 dengan tingkat

ketuntasan belajar klasikal 57,5%. Sedangkan pada siklus II, nilai rata-rata

kelas pada tes hasil belajar II mencapai 74,5 dengan tingkat ketuntasan

belajar klasikal 87,5%. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar yang

ditetapkan dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar pada materi

faktorisasi suku aljabar telah dipenuhi.

2. Pembelajaran Genius Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

materi Faktorisasi Suku Aljabar di kelas VIII SMP Harapan Mekar tahun

ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari siklus I ke siklus II terjadi

peningkatan hasil belajar sebesar 9,15. Sedangkan pada proses pembelajaran

dengan menerapkan pembelajaran Genius Learning semakin baik dari siklus I

hingga siklus II. Dilihat dari hasil observasi proses pembelajaran yang

mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 2,5 pada siklus I menjadi 3,0 pada

siklus II. Adapun tidakan yang dilakukan peneliti adalah menggunakan ubin

aljabar pada saat menjelaskan materi ini supaya siswa tertarik dan lebih

memahami materinya, membimbing siswa dan memberikan arahan kepada

siswa sehubung dengan kondisi di kelas dan keikutsertaan siswa baik dalam

(22)

75

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Kepada guru matematika dapat menggunakan Genius Learning sebagai salah

satu alternatif pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar matematika siswa.

2. Kepada siswa, diharapkan agar lebih aktif atau serius selama pembelajaran,

bertanya kepada guru jika ada yang tidak dimengerti dan mempelajari

kembali materi yang telah diberikan di rumah.

3. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan model yang

sama dengan penelitian ini, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini

dengan lebih baik dan dapat memodifikasi strategi ini dengan materi atau

(23)

76

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, M. 2009. Pendidikan Bagi Anak Yang Berkesulitan Belajar. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. CV. Yrama Widya, Bandung.

Djamarah, S dan Zain A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Mahasiswa Program Studi Pendidikan. FMIPA UNIMED, Medan.

Gunawan, A. 2012. Genius Learning Strategy. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hamid, A. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Negeri Medan, Medan.

Kompas. 2012. Kelulusan Ujian Matematika. http://sains.kompas.com/read/ 2012/06/02/10035432/Banyak.Siswa.Tak.Lulus.Ujian.Matematika

Meier, D. 2003. The Accelerated Learning. Kaifa, Bandung.

Nadia, R. 2013. Penyebab Indeks Matematika Siswa RI Terendah di Dunia. http://kampus.okezone.com/read/2013/01/08/373/743021/penyebab-indeks-matematika-siswa-ri-terendah-di-dunia

Nuharini, D dan Wahyuni, T. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk

SMP/MTs Kelas VIII. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Purwanto, M. N. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.

(24)

77

Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. P.T. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. CV. ALVABETA.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Kencana,

Jakarta.

Uno, H. 2009. Model Pembelajaran. Bumi Aksara, Jakarta.

Usman, U. (2010). Menjadi Guru Pofesional. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Gambar

Tabel 1.1 Analisis Kesalahan Hasil Pekerjaan Siswa Pada Materi Aljabar

Referensi

Dokumen terkait

Dikarenakan biaya internet ini mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha yang memiliki masa manfaat kurang dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan, menagih,

Kesimpulan yang dapat diambil adalah organisasi Persatuan Warga Sumatera Barat (PWSB) Surakarta adalah sebuah organisasi bagi warga perantau yang berasal dari

Abstrak —Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat di Surabaya menyebabkan semakin berkurangnya ketersediaan lahan untuk tempat hunian. Proyek Apartemen Dian Regency dibangun

Saat ini telah dikenal istilah-istilah Desktop GIS, WebGIS, dan Database Spatial yang merupakan wujud perkembangan teknologi Sistem Informasi Geografis untuk memberikan solusi

Potensi dan peluang perkembangan pertanian organik pada subsektor hortikultura terutama pada tanaman sayuran memiliki prospek yang baik dan telah berkembang dalam beberapa

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sbagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya

Kesimpulan : Ultra sound dan TENS dapat mengurangi nyeri tekan dan nyeri gerak pada tangan kiri dalam kondisi post fraktur colles sinistra, Terapi latihan dapat

Mengenai jumlah kunJungan kaeus penyakit cacingan dl Puskesmas Kecamatan Kuranjl dlbandlngkan Jumlah seLuruh. kunjungan Puskesmae juga termasuk rendah (tabel Z)