ABSTRAK
Setiap perusahaan mempunyai kas yang digunakan untuk memperlancar kegiatannya tanpa berisiko, sehingga diperlukan pengelolaan arus kas yang baik, karena hampir semua transaksi perusahaan akan dinilai dari besarnya kas. Kelancaran kegiatan operasional perusahaan didukung oleh sistem arus kas yang terlaksana, terkoordinir dengan baik dan memperhatikan unsur-unsurnya sebagai pencapaian tujuan kegiatan perusahaan. Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua yaitu kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan dan kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan). Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan dinamakan “likuiditas badan usaha”, sedangkan yang berhubungan dengan pihak dalam perusahaan atau proses produksi dinamakan “likuiditas perusahaan”.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap tingkat likuiditas, apakah arus kas investasi berpengaruh terhadap tingkat likuiditas, apakah arus kas pendanaan berpengaruh terhadap tingkat likuiditas, serta apakah arus kas operasi, investasi, dan pendanaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat likuiditas. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metoda purposive sampling.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan baik secara individu maupun secara simultan tidak mempengaruhi tingkat likuiditas. Hal ini menunjukkan bahwa laporan arus kas yang dialami perusahaan tidak mempengaruhi kenaikan atau penurunan likuiditas perusahaan.
Kata Kunci: Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, dan Tingkat Likuiditas.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah. ... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... 6
1.5 Kerangka Pemikiran. ... 7
1.6 Metodologi Penelitian ... 11
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Arti Penting Laporan Keuangan ... 13
2.1.2 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ... 15
2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan ... 17
2.1.4 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan ... 18
2.1.5 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan ... 19
2.2 Analisis Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan. ... 23
2.2.2 Metoda dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 24
2.2.3 Tujuan Analisis Laporan ... 25
2.3 Analisis Laporan Arus Kas 2.3.1 Laporan Arus Kas. ... 26
2.3.2 Manfaat Arus Kas. ... 28
2.3.3 Tujuan Laporan Arus Kas ... 29
2.3.4 Klasifikasi Arus Kas ... 31
2.4 Kas 2.4.1 Pengertian Kas dan Setara Kas ... 45
2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Kas Minimal ... 49
2.5 Rasio Keuangan ... 51
2.6 Likuiditas ... 52
2.6.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Likuiditas Perusahaan. ... 55
2.6.2 Pentingnya Likuiditas bagi Perusahaan ... 57
2.6.3 Rasio-rasio Likuiditas. ... 57
2.6.4 Penerapan Rasio Likuiditas ... 60
2.6.5 Pengaruh Laporan Arus Kas terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan ... 61
BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian ... 67
3.1.1 Populasi dan Sampel ... 67
3.2 Metoda Penelitian ... 68
3.2.1 Metoda Deskriptif ... 68
3.2.2 Jenis dan Sumber Data ... 68
3.2.3 Variabel Penelitian ... 68
3.2.4 Teknik Analisa Data. ... 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian. ... 72
4.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 72
4.2 Pengujian Hipotesis. ... 76
4.3 Analisis Pengujian Hipotesis ... 77
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 79
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 79
5.3 Implikasi Penelitian ... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Uji Multikolinearitas ... 74
Tabel 2. Uji Autokorelasi ... 75
Tabel 3. Uji Heteroskedastisitas ... 76
Tabel 4. Pengujian Hipotesis Secara Individu ... 76
Tabel 5. Pengujian Hipotesis Secara Simultan ... 76
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Klasifikasi Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar ... 43
Gambar 2. Uji Normalitas ... 73
Lampiran 1
Daftar Nama Perusahaan
No Nama
Perusahaan
1.
PT. AKR CORPORINDO Tbk. PT. ALFA RETAILINDO Tbk.
PT. ALAKASA INDUSTRINDO Tbk.
PT. ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY. PT. ANEKA TAMBANG Tbk.
PT. APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk. PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk. PT. ARGO PANTES Tbk.
PT. ARONA BINA SEJATI. ASTRA GRAPHIA Tbk.
PT. MULIA INDUSTRINDO Tbk. PT. MUSTIKA RATU Tbk.
PT. WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk. PT. WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk.
PT. AGIS Tbk.
PT. METRO SUPERMARKET REALTY Tbk. PT. MODERN PHOTO Tbk.
PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk. PT. ABDI BANGSA Tbk.
PT. ADHI KARYA Tbk.
PT. AKBAR INDOMAKMUR STIMEC Tbk. PT. ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk. PT. ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk. PT. INTERDELTA.
27.
PT. EXCELCOMINDO PRATAMA Tbk. PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. PT. MAYORA INDAH Tbk.
PT. TOKO GUNUNG AGUNG Tbk. PT. HERO SUPERMARKET Tbk. PT. NIPRESS Tbk.
PT. SEPATU BATA Tbk.
PT. FASTFOOD INDONESIA Tbk.
PT. TEIJIN INDONESIA FIBER CORPORATION Tbk. PT. PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk. PT. RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk.
PT. MULIALAND Tbk. PT. SEMEN GRESIK Tbk. PT. TIRA AUSTENITE Tbk. PT. TIGARAKSA SATRIA Tbk.
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk. PT. JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk.
PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk. PT. KALBE FARMA Tbk.
PT. KIMIA FARMA Tbk. PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. ANUGRAH TAMBAK PERKASINDO Tbk. PT. APAC CITRA CENTERTEX.
Lampiran 2 OUTPUT SPSS
Regression
Variables Entered/Removed(b)
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method 1 akp, ako,
aki(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: cr
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .083(a) .007 -.013 3.36780 1.464
a Predictors: (Constant), akp, ako, aki b Dependent Variable: cr
ANOVA(b)
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression 11.540 3 3.847 .339 .797(a)
Residual 1655.939 146 11.342
1
Total 1667.479 149
a Predictors: (Constant), akp, ako, aki b Dependent Variable: cr
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
B Std. Error Beta Tolerance VIF B Std. Error
1 (Constant) 2.092 .290 7.206 .000
ako -6.95E-012 .000 -.113 -.865 .388 .401 2.494
aki -7.42E-012 .000 -.251 -.915 .362 .091 11.033
akp -7.53E-012 .000 -.252 -.979 .329 .103 9.725
a Dependent Variable: cr
Coefficient Correlations(a)
Model akp ako aki
akp 1.000 .738 .947
ako .738 1.000 .774
Correlations
aki .947 .774 1.000
akp 5.92E-023 4.56E-023 5.92E-023 ako 4.56E-023 6.44E-023 5.04E-023 1
Covariances
aki 5.92E-023 5.04E-023 6.58E-023
a Dependent Variable: cr
Collinearity Diagnostics(a)
Model Dimension Eigenvalue
Condition
Index Variance Proportions
(Constant) ako aki akp (Constant) ako
1 1 2.057 1.000 .04 .02 .02 .02
2 1.168 1.327 .27 .13 .00 .02
3 .731 1.678 .69 .20 .00 .00
4 .044 6.818 .00 .65 .98 .96
a Dependent Variable: cr
Residuals Statistics(a)
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value .8623 3.2328 2.0853 .27830 150 Residual -2.15848 31.81819 .00000 3.33372 150 Std. Predicted Value -4.394 4.123 .000 1.000 150
a Dependent Variable: cr
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: cr
Regression
Variables Entered/Removed(b)
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method 1 akp, ako,
aki(a) . Enter
Model Summary(b)
a Predictors: (Constant), akp, ako, aki b Dependent Variable: cr
ANOVA(b)
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression 11.540 3 3.847 .339 .797(a)
Residual 1655.939 146 11.342
1
Total 1667.479 149
a Predictors: (Constant), akp, ako, aki b Dependent Variable: cr
Coefficients(a)
(Constant) 2.092 .290 7.206 .000
ako -6.95E-012 .000 -.113 -.865 .388
aki -7.42E-012 .000 -.251 -.915 .362
1
akp -7.53E-012 .000 -.252 -.979 .329
a Dependent Variable: cr
Residuals Statistics(a)
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value .8623 3.2328 2.0853 .27830 150 Residual -2.15848 31.81819 .00000 3.33372 150 Std. Predicted Value -4.394 4.123 .000 1.000 150
Std. Residual -.641 9.448 .000 .990 150
Observed Cum Prob
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: cr
Regression
Variables Entered/Removed(b)
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method 1 akp, ako,
aki(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: absolut_res
Model Summary(b)
a Predictors: (Constant), akp, ako, aki b Dependent Variable: absolut_res
Coefficients(a)
(Constant) 1.666 .252 6.602 .000
ako -8.41E-012 .000 -.157 -1.206 .230
aki -6.21E-012 .000 -.241 -.881 .380
1
akp -6.78E-012 .000 -.260 -1.014 .312
a Dependent Variable: absolut_res
ANOVA(b)
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression 15.016 3 5.005 .584 .626(a)
Residual 1251.267 146 8.570
1
Total 1266.283 149
a Predictors: (Constant), akp, ako, aki b Dependent Variable: absolut_res
Residuals Statistics(a)
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value .2909 2.8355 1.6117 .31745 150 Residual -1.72681 29.65654 .00000 2.89789 150 Std. Predicted Value -4.161 3.855 .000 1.000 150
Std. Residual -.590 10.130 .000 .990 150
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Expected
C
um
Prob
1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang
diperoleh dari pemilik perusahaan maupun dari hutang. Dana yang diterima
perusahaan oleh perusahaan digunakan untuk membeli aktiva tetap, untuk
mengadakan persediaan kas, untuk kepentingan transaksi, maupun untuk
memenuhi kewajiban perusahaan.
Perusahaan adalah satu lembaga atau instansi yang bergerak dalam bidang
perekonomian dan merupakan satu kesatuan teknis ekonomi tempat terjadinya
proses produksi. Dengan demikian tujuan didirikannya perusahaan identik dengan
tempat diorganisasikan barang dan jasa.
Perkembangan perekonomian dewasa ini cenderung terjadi inflasi yang
berkepanjangan yang dapat melumpuhkan perekonomian. Kondisi ini disebabkan
oleh krisis moneter yang berkepanjangan yang terjadi sejak tahun 1998, yang
akhirnya membawa pengaruh pada masa sekarang sehingga menimbulkan dampak
yang merugikan pada eksistensi dunia usaha yaitu berupa kemunduran usaha baik
itu usaha pemerintah, maupun usaha swasta sehingga terjadi peningkatan
pengangguran.
Makin banyaknya kebutuhan masyarakat akibat dari sifat kebutuhan
manusia yang tidak terbatas disertai dengan perkembangan teknologi yang cukup
pesat, sehingga perkembangan dunia usaha semakin meningkat untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan timbul persaingan pada perusahaan. Perusahaan yang
kuat akan bertahan sebaliknya perusahaan yang tidak mampu bertahan dalam
persaingan akan mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, diperlukan dana yang
cukup besar dalam peningkatan kegiatan operasi seperti menambah tenaga kerja,
mesin dan lain-lain, ataupun adanya perluasan usaha. Dana tersebut berasal dari
sumber internal, yaitu dana yang berasal dari laba yang diperoleh dari kegiatan
usaha perusahaan dalam suatu perioda serta modal sendiri, sedangkan jika ditinjau
dari sumber eksternal, dana diperoleh dari kreditur seperti bank dan lembaga
keuangan lainnya, serta yang diperoleh dari investasi para pemegang saham.
Dalam usaha mencapai tujuan perusahaan tidaklah mudah. Untuk itu perlu
adanya usaha yang lebih baik, ditunjang kemampuan manajerial dan
kepemimpinan dari seorang pemimpin untuk merencanakan dan
mengorganisasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam mendukung
tercapainya tujuan perusahaan.
Dalam menjalankan usaha, perusahaan harus menyusun laporan keuangan
yang menggambarkan kejadian-kejadian, atau transaksi-transaksi yang terjadi di
perusahaan. Dengan menganalisis laporan keuangan, pihak manajer dapat
menentukan langkah yang nyata dan pasti agar perusahaan berjalan sesuai dengan
yang diinginkan. Salah satu analisis laporan keuangan adalah analisis laporan arus
kas, yaitu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas
atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan kas selama perioda
tertentu.
Menurut Riyanto (2001) kas adalah unsur modal kerja yang paling likuid
atau paling tinggi tingkat likuiditasnya yang diperlukan untuk operasi sehari-hari
atau untuk pembelian aktiva tetap yang setiap saat dapat digunakan. Maka
kekurangan kas akan terus dipenuhi perusahaan. Pemenuhan ini menjadi
kesulitan utama perusahaan, apakah perusahaan akan memenuhi kekurangan kas
tadi dari hasil operasi atau dari pinjaman lain. Kalau dari hasil perusahaan pasti
akan tetap kekurangan dan akan ditambah dari sektor lain seperti penjualan aktiva
tetap lainnya. Laporan arus kas merupakan laporan yang sangat bermanfaat dan
penting bagi perusahaan. Perusahaan dalam kegiatan operasinya pasti memerlukan
kas untuk menjalankan usahanya, melunasi kewajiban dan dividen kepada para
pemegang saham. Dengan menganalisis laporan arus kas maka para pengguna
laporan keuangan dapat mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar yang
terjadi di perusahaan, serta dapat memprediksi jumlah arus kas masuk dan keluar
untuk waktu yang akan datang.
Laporan arus kas juga sangat berguna untuk menentukan
kebijakan-kebijakan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya. Bagi pihak ekstern
laporan arus kas akan berguna sebagai salah satu alternatif analisa dalam
pengalokasian modal mereka. Langkah terpenting tetapi juga tersulit dalam suatu
analisis masalah adalah mengestimasi arus kas, yaitu pengeluaran untuk investasi
dan arus kas masuk bersih setiap tahun setelah proyek beroperasi.
Semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin
tinggi pula tingkat likuiditasnya. Apabila perusahaan yang mempunyai tingkat
likuiditas yang tinggi namun mencerminkan adanya over investment dalam kas,
itu menandakan perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas karena
perputaran kas yang kurang baik, sebaliknya jumlah kas yang relatif kecil
menyebabkan perputaran kas yang tinggi terjadi, jadi perusahaan akan mengalami
illikuid apabila ada tagihan.
Manajemen harus menentukan beberapa kas yang harus tersedia agar
mampu memenuhi kewajibannya apabila sudah jatuh tempo, karena kelangkaan
akan kas merupakan gejala awal dari kemungkinan terjadinya kebangkrutan
(kewajiban tidak dapat dipenuhi).
Kesalahan dalam memilih sumber dana akan mengakibatkan masalah bagi
kemajuan perusahaan. Misalnya, aktiva tetap dibiayai oleh pinjaman jangka
pendek yang mengakibatkan keuangan perusahaan kurang likuid, karena aktiva
tetap memiliki umur manfaat jangka panjang atau tidak habis dipakai dalam satu
perioda kegiatan perusahaan, sedangkan pinjaman jangka pendek sifatnya
sementara, biasanya jangka waktu dipakai atau dilunasi paling lama satu tahun.
Jika pinjaman jangka pendek jatuh tempo maka perusahaan akan kesulitan
keuangan karena dana yang seharusnya dialokasikan untuk aktiva lancar dipakai
untuk aktiva tetap. Oleh karena itu, sangat penting kemampuan manajemen dalam
pemilikan sumber dan penggunaan dana dalam menjalankan kegiatan perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan harus hati-hati dalam menangani masalah
keuangan, khususnya dalam pengelolaan sumber dan penggunaan kas. Laporan
arus kas merupakan laporan yang berguna bagi investor, bank, dan pengguna
lainnya. Laporan tersebut menggambarkan arus kas di perusahaan sesuai dengan
penggolongan aktivitasnya. Laporan arus kas juga dianalisis untuk mengetahui
keadaan kas di perusahaan tersebut sehingga kepercayaan bank, kreditor, investor,
pelanggan, dan mitra usaha lainnya akan tetap dipertahankan dan diharapkan akan
lebih lancar dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Maka dari uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian ini dengan
judul:
“Pengaruh Laporan Arus Kas terhadap Tingkat Likuiditas” (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEJ)
1.2 Identifikasi Masalah
Pengelolaan yang baik sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu
tingkat keuntungan yang maksimal dan mengurangi dana yang berlebihan pada
kas yang akan mengakibatkan terdapatnya dana yang mengangur atau tidak dapat
digunakan untuk memenuhi kewajibannya. Berdasarkan hal itu maka masalah
yang diidentifikasi untuk diteliti adalah:
1. Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap tingkat likuiditas?
2. Apakah arus kas investasi berpengaruh terhadap tingkat likuiditas?
3. Apakah arus kas pendanaan berpengaruh terhadap tingkat likuiditas?
4. Apakah arus kas operasi, investasi dan pendanaan secara
bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat likuiditas?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran umum
dari pengaruh laporan arus kas terhadap tingkat likuiditas.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap
tingkat likuiditas.
2. Untuk mengetahui apakah arus kas investasi berpengaruh terhadap
tingkat likuiditas.
3. Untuk mengetahui apakah arus kas pendanaan berpengaruh terhadap
tingkat likuiditas.
4. Untuk mengetahui apakah arus kas operasi, investasi dan pendanaan
secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat likuiditas.
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan
kegunaan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Kegunaan Operasional
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini minimal dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi
perusahaan untuk selalu memperhatikan keadaan likuiditas perusahaan.
Selain itu diharapkan hasil penelitian juga bisa menjadi input bagi pihak
manajemen dalam melakukan perbaikan dan perubahan yang diperlukan
dalam pengelolaan keuangan.
b. Bagi Pihak Terkait
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan sumber
informasi bagi perusahaan lain yang menjalin hubungan kerjasama
dengan perusahaan dan calon konsumen.
c. Bagi Pihak Lain
Dijadikan sebagai tambahan sumber informasi bagi pihak lain yang ingin
menyusun skripsi dengan topik yang sama, khususnya jurusan akuntansi.
2. Kegunaan Pengembangan Ilmu
a. Bagi Penulis
Penulis mendapat tambahan wawasan atas pandangan dalam memahami
tentang dunia usaha.
b. Bagi Peneliti Lain
Diharapkan dijadikan sebagai bahan referensi tambahan bagi rekan-rekan
mahasiswa dalam pembuatan laporan ilmiah denagn pembahasan yang
sama.
c. Bagi Pengembangan Ilmu Akuntansi
Diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pengembangan ilmu akuntansi
itu sendiri.
1.5 Rerangka Pemikiran
Menurut Harahap (2001) salah satu tujuan pokok laporan arus kas adalah
memberikan informasi perihal penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan
selama perioda tertentu. Dalam membuat keputusan-keputusan yang diambil oleh
orang-orang tersebut mensyaratkan bahwa mereka melihat tidak hanya sekedar
laba atau rugi persaham saja, mereka harus menafsirkan prospek-prospeknya
dimasa yang akan datang.
Menurut PSAK No. 2 paragraf 9 (IAI, 2007) mengenai penyajian laporan
arus kas:
“Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut, klasifikasi
menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna
laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan
perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.”
Kas adalah aktiva yang mudah dicairkan dalam bentuk uang tunai
dibanding aktiva lainnya. Transaksi-transaksi perusahaan akan mempengaruhi
penerimaan atau pembayaran kas. Kas merupakan salah satu unsur modal kerja
yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, makin besar jumlah kas yang ada di
perusahaan berarti makin tinggi tingkat likuditasnya, tetapi ini tidak berarti bahwa
perusahaan harus berusaha mempertahankan kas yang melebihi dari yang
dianggarkan, makin banyak uang yang menganggur maka akan memperkecil
keuntungan.
Menurut Simamora (2000) laporan arus kas adalah laporan yang
memperhatikan pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan dan investasi
perusahaan terhadap arus kas selama perioda aktiva tertentu dalam suatu cara
yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas. Laporan arus kas juga menyajikan
informasi yang bermanfaat dalam mengevaluasi fleksibilitas keuangan perusahaan
yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan jumlah kas yang memadai
dalam rangka menjawab kebutuhan-kebutuhan dan kesempatan-kesempatan bisnis
yang tidak terduga.
Informasi mengenai arus kas dimasa lalu, terlebih dari arus kas operasi,
akan menolong dalam menilai fleksibilitas keuangan. Suatu evaluasi dari
kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam kondisi anjloknya. Permintaan atas
barang atau jasa perusahaan, sebagai umpama dapat meliputi suatu telaah arus kas
ini, maka semakin kuat pula daya tahan perusahaan untuk menahan gempuran
perubahan-perubahan buruk dalam kondisi ekonomi.
Klasifikasi aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek bermanfaat dalam
mengevaluasi likuiditas jangka pendek. Likuiditas mengacu pada kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, likuiditas berarti
mempunyai cukup dana ditangan untuk membayar tagihan pada saat jatuh tempo
dan berjaga-jaga terhadap kebutuhan kas yang tidak terduga.
Aktiva lancar adalah sumber daya yang relatif likuid. Kategori aktiva
lancar meliputi kas, piutang, persediaan dan beban di bayar dimuka. Untuk
memenuhi syarat sebagai aktiva lancar suatu aktiva harus dikonversikan menjadi
kas dalam waktu yang relatif singkat, tanpa mengganggu kegiatan-kegiatan
normal perusahaan.
Perioda waktu aktiva lancar diharapkan bisa dikonversikan menjadi kas
biasanya satu tahun, walaupun begitu, jika sebuah perusahaan membutuhkan lebih
dari satu tahun untuk menyelesaikan siklus operasinya, maka lamanya siklus
operasi normalnya, maka lamanya siklus operasi menentukan kategori aktiva
lancar.
Menurut Simamora (2000) kewajiban jangka pendek adalah utang yang
harus dibayar dalam perioda waktu yang sama yang dipakai dalam menentukan
aktiva lancar. Menurut Riyanto (1999) menyatakan masalah likuiditas adalah
berhubungan dengan masalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansialnya yang akan segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat
pembayaran (alat-alat likuid) yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu waktu
tertentu. Merupakan, “kekuatan membayar” (Zahlungscraft) dari perusahaan yang
bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai “kekuatan membayar” belum
tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi
atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu mempunyai kemampuan
membayar.
Biasanya hutang ini diharapkan dilunasi dari aktiva lancar. Contoh utang
lancar adalah utang dagang, pendapatan diterima dimuka, dan beban terutang
seperti gaji, pajak dan bunga.
Kewajiban keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu:
1. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan.
2. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi
(intern perusahaan).
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menganalisis
laporan arus kas maka, pihak manajemen dapat mengetahui kemampuan dalam
menyediakan dana untuk kelangsungan usaha dan untuk mengetahui tingkat
perbandingan antara dana yang ada dengan kewajiban finansial yang harus
dipenuhi maka perusahaan harus menganalisis tingkat likuiditas perusahaan.
1.6Metodologi Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha memperoleh data yang sesuai
dengan masalah yang dihadapi dengan masalah yang dibahas. Adapun metoda
pendekatan yang dilakukan adalah metoda deskriptif analisis, yaitu memaparkan
data-data yang terdapat dalam perusahaan yang ada hubungannya dengan masalah
yang diteliti, kemudian dilakukan analisa. Untuk mengumpulkan data-data yang
diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis menggunakan cara sebagai
berikut:
1. Riset Kepustakaan (Library Research), yaitu penulis mempelajari
buku-buku yang ditulis dan disusun oleh para ahli untuk mendapatkan dasar
pengertian serta teori-teori yang diperlukan sebagai pelengkap data primer
yang mempunyai hubungan erat dengan masalah yang dibahas.
2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian langsung terhadap
masalah yang dibahas untuk memperoleh data dari perusahaan melalui
www.jsx.com.
1.7Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta (BEJ). Waktu penelitian dimulai pada bulan November 2007 sampai
dengan bulan Januari tahun 2008
BAB V
SIMPULAN dan SARAN
5.1. Simpulan
Motivasi dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh arus kas operasi
terhadap current ratio, pengaruh arus kas investasi terhadap current ratio,
pengaruh arus kas pendanaan terhadap current ratio, serta pengaruh antara arus
kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara bersama-sama
terhadap current ratio dengan menggunakan metoda regresi berganda. Hasil
pengujian dengan regresi berganda menunjukkan bahwa arus kas operasi, arus kas
investasi, dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap current ratio baik
secara individu, maupun secara simultan.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah:
1. Jumlah sampel tidak dilakukan secara random, tetapi mensyaratkan
kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling), yaitu dengan membatasi kriteria
sampel hanya untuk perusahaan manufaktur. Karena itu hasil penelitian ini
tidak dapat digeneralisasi untuk sektor diluar manufaktur.
2. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian relatif sedikit, hanya 50
perusahaan.
3. Jumlah tahun perioda pengamatan yang hanya tiga tahun. Ini menyebabkan
jumlah sampel penelitian hanya tiga kali jumlah perusahaan sampel yaitu
150. Terbatasnya tahun perioda pengamatan ini semata-mata hanya ingin
menghindari pengaruh krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia
yang menyebabkan biasnya hasil penelitian.
5.3. Implikasi Penelitian
Berdasarkan keterbatasan yang ada, penelitian selanjutnya dapat
mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
1. Jumlah sampel dilakukan secara acak/random, dan tidak mensyaratkan
kriteria-kriteria tertentu. Sampel penelitian tidak hanya untuk perusahaan
manufaktur, tetapi juga perusahaan non-manufaktur, sehingga penelitian ini
diharapkan memberikan hasil yang dapat digeneralisasi keseluruhan
perusahaan di Indonesia.
2. Laporan keuangan tahunan kurang memiliki kemampuan memprediksi yang
lebih tepat apabila dibandingkan laporan tengah tahunan, triwulanan, atau
kuartalan.
3. Jangka waktu riset dapat diperpanjang (misalnya selama 10 tahun) dan dengan
jumlah sampel perusahaan yang lebih besar dan lebih beragam. Perpanjangan
perioda penelitian dan penambahan jumlah sampel mungkin akan memberikan
hasil yang lebih baik dalam mengestimasi tingkat likuiditas.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander. 2004. Pengaruh Arus Kas terhadap Likuiditas. Skripsi. Bandung:
Universitas Widyatama.
Delaney, P. R., B. J., Epstein., R. Nach., S. W. Budak. 2004. Wiley: Interpretation
and Application of Generally Accepted Accounting Principles. USA: John
Wiley & Sons, Inc.
Ella, A. 2007. Pengaruh Laporan Arus Kas tehadap tingkat Likuiditas Perusahaan. Bandung: Unikom.
Ghozali, I. 2002. Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS. Edisi 1. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, D.N. 1995. Basic Econometrics. 3th edition. McGraw-Hill International Edition.
Hanafi, M. M., dan A. Halim. 1996. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
Harahap, S. S. 2001. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Harahap, S. S. 2002. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Husnan, S., dan E. Pudjiastuti. 1998. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Kieso, D. E., dan J. J. Weygandt. 2001. Intermediate Accounting. Tenth edition. USA: John Willey and Sons, Inc.
Kieso, D. E., J. J. Weygandt., dan T. D. Warfield. 2002. Akuntansi Intermediate, (diterjemahkan oleh Herman Wibowo), Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga. Lusy, M. 2006. Pengaruh Arus Kas terhadap Likuiditas (Studi Kasus pada
Perusahaan Industri Semen yang terdaftar di BEJ ). Skripsi. Bandung:
Universitas Widyatama.
Munawir, S. 1999. Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Prastowo, D., dan R. Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua. Yogyakarta: AMP YKPN.
Raharjo, B. 1999. Memahami Laporan Keuangan. Edisi Keenam. Yogyakarta: Gajah Mada University.
Riyanto, B. 1999. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.
Riyanto, B. 2001. Manajemen Keuangan. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta:.PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Sawir, A. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Simamora, H. 2000. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Cet I Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.
Simamora, H. 1999. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta Anggota
IKAPI.
Skousen, K. F., E. K. Stice., dan J. D. Stice. 2001. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku Satu. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.