• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal identitas trigonometri pada siswa kelas X-E SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal identitas trigonometri pada siswa kelas X-E SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015."

Copied!
245
0
0

Teks penuh

(1)

Kuswardani, Emilia. 2015, Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL IDENTITAS TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS X-E SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jenis-jenis kesalahan apa saja yang dilakukan oleh siswa kelas X-E SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dalam mengerjakan soal pembuktian identitas trigonometri dan (2) mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan siswa kelas X-E SMA BOPKRI 2 Yogyakarta melakukan kesalahan tentang pembuktian identitas trigonometri.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah 26 siswa kelas X-E SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Ada 26 siswa yang mengikuti tes esai dan 8 siswa untuk wawancara. Bentuk data dalam penelitian ini adalah data hasil tes dan data hasil wawancara.

Berdasarkan penelitian ini, kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal pembuktian identitas trigonometri adalah langkah tepat dan bukti selesai, namun tidak menyamakan kedua ruas, langkah tepat namun bukti tidak selesai, langkah tidak tepat meliputi tidak mengubah bentuk identitas trigonometri yang sesuai, penggunaan konsep yang tidak tepat, salah melakukan operasi, langkah tidak tepat dan bukti tidak selesai, langkah tidak tepat dan bukti selesai, tidak ada gagasan. Penyebab kesalahan siswa yaitu ketidaktelitian siswa dalam melakukan beberapa operasi hitung matematika, siswa mengerjakan soal di batas alokasi waktu yang ditentukan, siswa menemui kesulitan untuk meneruskan jawaban, siswa tidak menguasai konsep pembuktian identitas trigonometri dan konsep operasi hitung matematika, siswa berusaha mencari jalan cepat tanpa berpikir akan menemukan tujuan yang benar-benar dicari termasuk meniru pekerjaan siswa lain.

(2)

Kuswardani, Emilia. 2015. Error Analysis in proving trigonometric identities

of Class X-E students of BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta year

2014/2015. Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of

Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and

Science Education. Faculty of Teachers Training and Education, Sanata

Dharma University.

The object

ives of this research are (1) to know the types of students’s error

in proving trigonometric identities of class X-E students of BOPKRI 2 Senior

High School and (2) to know the factor of causing errors of the students in

proving trigonometric identities of class X-E students of BOPKRI 2 Senior High

School.

The method used in this research was qualitative descriptive.. The subjects

of this research were the students of class X-E of BOPKRI 2 Senior High School

year 2014/2015. There were 26 students following essay test and 8 students were

selected in interviewing. The data were collected in this research was the result of

the test and interview.

Based on research in this thesis, the errors types were correct steps and

completed proves, but did not equate the both sides, correct steps but uncompleted

proves, incorrect steps covered no change with appropriate trigonometric

identities, used incorrect concept, wrong in operation, incorrect steps and

uncompleted proves, incorrect steps and completed proves, no idea.

Causes of

errors students were inaccuracy in calculated the mathematics operation, students

did the problems in the limit of allocation specified time and chosen not to

continue the proper steps have been taken, students got the obstacle to continued

the answer, students were not mastered the concept of proof identity and the

concept of arithmetic operations , the students were tried to find a way quickly

without thought will find a destination that truly sought included imitate the work

of other students.

(3)

X-E SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN

2014/2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

EMILIA KUSWARDANI

NIM. 111414057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

X-E SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN

2014/2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

EMILIA KUSWARDANI

NIM. 111414057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

Tuhan akan mengangkat engkau menjaadi kepala dan bukan menjadi ekor,

engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah

Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kulakukan dengan setia,

(Ulangan 28:13)

Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan

penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.

(R.A. Kartini)

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah Bapa di Surga,

Kupersembahkan skripsi ini untuk

(8)

v

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 Juli 2015

Penulis,

(9)

vi

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama

: Emilia Kuswardani

Nomor Mahasiswa

: 111414057

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENGERJAKAN

SOAL IDENTITAS TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS

X-E SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN

2014/2015

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 14 Juli 2015

Yang menyatakan

(10)

vii

Kuswardani, Emilia. 2015, Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL IDENTITAS TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS X-E SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jenis-jenis kesalahan apa saja yang dilakukan oleh siswa kelas X-E SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dalam mengerjakan soal pembuktian identitas trigonometri dan (2) mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan siswa kelas X-E SMA BOPKRI 2 Yogyakarta melakukan kesalahan tentang pembuktian identitas trigonometri.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah 26 siswa kelas X-E SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Ada 26 siswa yang mengikuti tes esai dan 8 siswa untuk wawancara. Bentuk data dalam penelitian ini adalah data hasil tes dan data hasil wawancara.

Berdasarkan penelitian ini, kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal pembuktian identitas trigonometri adalah langkah tepat dan bukti selesai, namun tidak menyamakan kedua ruas, langkah tepat namun bukti tidak selesai, langkah tidak tepat meliputi tidak mengubah bentuk identitas trigonometri yang sesuai, penggunaan konsep yang tidak tepat, salah melakukan operasi, langkah tidak tepat dan bukti tidak selesai, langkah tidak tepat dan bukti selesai, tidak ada gagasan. Penyebab kesalahan siswa yaitu ketidaktelitian siswa dalam melakukan beberapa operasi hitung matematika, siswa mengerjakan soal di batas alokasi waktu yang ditentukan, siswa menemui kesulitan untuk meneruskan jawaban, siswa tidak menguasai konsep pembuktian identitas trigonometri dan konsep operasi hitung matematika, siswa berusaha mencari jalan cepat tanpa berpikir akan menemukan tujuan yang benar-benar dicari termasuk meniru pekerjaan siswa lain.

(11)

viii

Kuswardani, Emilia. 2015. Error Analysis in proving trigonometric identities

of Class X-E students of BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta year

2014/2015. Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of

Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and

Science Education. Faculty of Teachers Training and Education, Sanata

Dharma University.

The object

ives of this research are (1) to know the types of students’s error

in proving trigonometric identities of class X-E students of BOPKRI 2 Senior

High School and (2) to know the factor of causing errors of the students in

proving trigonometric identities of class X-E students of BOPKRI 2 Senior High

School.

The method used in this research was qualitative descriptive.. The subjects

of this research were the students of class X-E of BOPKRI 2 Senior High School

year 2014/2015. There were 26 students following essay test and 8 students were

selected in interviewing. The data were collected in this research was the result of

the test and interview.

Based on research in this thesis, the errors types were correct steps and

completed proves, but did not equate the both sides, correct steps but uncompleted

proves, incorrect steps covered no change with appropriate trigonometric

identities, used incorrect concept, wrong in operation, incorrect steps and

uncompleted proves, incorrect steps and completed proves, no idea.

Causes of

errors students were inaccuracy in calculated the mathematics operation, students

did the problems in the limit of allocation specified time and chosen not to

continue the proper steps have been taken, students got the obstacle to continued

the answer, students were not mastered the concept of proof identity and the

concept of arithmetic operations , the students were tried to find a way quickly

without thought will find a destination that truly sought included imitate the work

of other students.

(12)

ix

Puji syukur dan terimakasih kepada Allah atas segala berkat,

pendampingan, cinta kasih, rahmat, dan penghiburanNya sehingga skripsi ini

dapat terselesaik

an. Skripsi dengan judul “

Analisis Kesalahan Siswa dalam

Mengerjakan Soal Identitas Trigonometri pada Siswa Kelas X-E SMA BOPKRI 2

Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan

banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala

kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1.

Bapak M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku dosen pembimbing dan Kaprodi

Pendidikan Matematika yang telah membimbing penulis dengan segala

kasih, perhatian, dan kesabaran serta memberi kesempatan dan ijin untuk

menyelesaikan skripsi ini.

2.

Segenap dosen Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam atas segala bantuan yang diberikan selama masa kuliah.

3.

Kepala sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah memberi

kesempatan dan dukungan untuk melaksanakan penelitian.

4.

Segenap guru dan karyawan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta atas

penerimaan, dukungan, dan kerjasamanya.

(13)

x

administrasi.

7.

Para siswa kelas X-E SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah membantu

penulis selama penelitian berlangsung.

8.

Keluarga tercinta: bapak, ibu, dan adik-adik yang selalu memberikan

dukungan, cinta, dan doa.

9.

Sahabat-sahabat tercinta: Erlita, Junita, Yuwan, Asri, Anna, Monica Yona,

Caroline, Seruni, Olivia, Grace, Jenny, dan Monica Sevtin, yang telah

memberikan kasih, semangat, dukungan, dan doa.

10.

Teman-teman Program Studi Pendidikan Matematika Angkatan 2011 yang

memberikan banyak dorongan dan semangat bagi penulis.

11.

Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan telah

banyak membantu dalam proses pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna maka

dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik dari

pembaca mengenai skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna

bagi penulis dan pembaca.

Yogyakarta,

(14)

xi

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar belakang Masalah ... 1

B.

Rumusan Masalah ... 4

C.

Tujuan Penelitian ... 4

D.

Pembatasan Masalah ... 4

E.

Penjelasan Istilah ... 5

F.

Manfaat Penelitian ... 6

G.

Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A.

Pengertian Kesalahan ... 9

B.

Kategori Jenis Kesalahan ... 9

C.

Faktor Penyebab Siswa Mengalami Kesulitan ... 10

D.

Tinjauan Materi Identitas Trigonometri ... 12

BAB III METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian ... 14

(15)

xii

E.

Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ... 16

F.

Teknik Analisis Data ... 20

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.

Pelaksanaan Pengambilan Data... 22

B.

Reduksi Data ... 22

C.

Kategorisasi Data ... 48

D.

Sintesisasi ... 51

E.

Analisis Data Hasil Pekerjaan Siswa ... 54

F.

Analisis Data Hasil Wawancara ... 57

G.

Pembahasan Hasil Analisis data... 83

H.

Perbandingan Teori Velleman dengan Hasil Jawaban Siswa ... 100

I.

Kelemahan Penelitian... 102

BAB V PENUTUP

A.

Kesimpulan ... 103

B.

Saran ... 105

(16)

xiii

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Identitas Trigonometri ... 18

Tabel 3.2 Instrumen Tes Identitas Trigonometri ... 18

Tabel 4.1 Kegiatan Pelaksanaan Pengambilan Data ... 22

Tabel 4.2 Hasil Pekerjaan Siswa dalam Mengerjakan Pembuktian Identitas

Trigonometri... 22

Tabel 4.3 Kategorisasi Data Jawaban Siswa dalam Mengerjakan Soal

Pembuktian Identitas Trigonometri ... 48

Tabel 4.4 Sintesisasi Data Jawaban Siswa dalam Mengerjakan Soal Pembuktian

Identitas Trigonometri ... 51

Tabel 4.5 Hubungan Jenis Kesalahan Siswa dan Dugaan Penyebab Kesalahan

Siswa ... 54

Tabel 4.6 Analisis Hasil Wawancara ... 63

Tabel 4.7 Hasil Analisis Langkah Tepat dan Bukti Selesai, Namun Tidak

Menyamakan kedua ruas ... 83

Tabel 4.8 Hasil Analisis Langkah Tepat dan Bukti Tidak Selesai ... 84

Tabel 4.9 Hasil Analisis Siswa Tidak Mengubah Bentuk Identitas yang Sesuai ... 85

Tabel 4.10 Hasil Analisis Penggunaan Konsep Pembuktian yang Salah ... 87

Tabel 4.11 Hasil Analisis Siswa Salah Melakukan Operasi Hitung ... 88

Tabel 4.12 Hasil Analisis Langkah Tidak Tepat dan Bukti Tidak Selesai... 90

Tabel 4.13 Hasil Analisis Langkah Tidak Tepat dan Bukti Selesai ... 93

Tabel 4.14 Hasil Analisis Tidak Ada Gagasan... 97

(17)

xiv

A.

Soal Tes ... 109

B.

Kunci Jawaban Soal Tes ... 111

C.

Tabel C.1 Hasil Pekerjaan Siswa dalam Mengerjakan Soal Pembuktian

Identitas Trigonometri ... 115

D.

Lembar Jawaban Siswa ... 153

E.

Transkrip Wawancara Siswa ... 206

F.

Lembar Validasi Soal-Soal Tes oleh Guru Matematika ... 224

G.

Surat Ijin Penelitian dari Universitas ... 226

H.

Surat Ijin Penelitian dari Dinas ... 227

(18)

1

A.

Latar belakang

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari dan

penting untuk dikuasai siswa tingkat SD sampai dengan mahasiswa perguruan

tinggi. Penguasaan konsep matematika di tingkat sekolah menengah sangat

bergantung pada penguasaan konsep matematika yang dimiliki siswa di tingkat

sekolah dasar. Konsep matematika di tingkat sekolah menengah tidak berbeda

dengan konsep matematika di tingkat sekolah dasar. Namun konsep matematika

di tingkat sekolah menengah lebih diperluas dan diperdalam disesuaikan dengan

perkembangan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Siswa dapat dengan mudah

menguasai materi di tingkat sekolah menengah apabila materi-materi yang

mendasari harus betul-betul dikuasai. Namun sebaliknya jika materi dasar kurang

dikuasai, maka siswa akan banyak mengalami hambatan pada penguasan materi

matematika di tingkat yang lebih tinggi. Apabila terjadi kesalahan terhadap suatu

konsep dalam diri siswa, maka konsep itu akan terbawa terus dan sulit diubah.

(19)

Trends in Mathematics and Science Study ( TIMSS) yang dilakukan pada tahun

2011, prestasi belajar matematika Indonesia menduduki peringkat 38 dari 42

negara dengan skor 386. Skor Indonesia ini turun 11 poin dari penilaian tahun

2007. Data lain yang menunjukkan rendahnya prestasi matematika siswa

Indonesia dapat dilihat dari hasil survei Pusat Statistik Internasional (National

Center for Education in Statistics, 2003) terhadap 41 negara dalam pembelajaran

matematika, dimana Indonesia mendapat peringkat ke-39 dibawah Thailand dan

Uruguay

Berkaitan dengan rendahnya prestasi peserta didik di Indonesia terutama

pada mata pelajaran matematika, guru mempunyai kewajiban untuk membantu

peserta didik mengatasi kesulitan. Berdasarkan hal tersebut, maka guru memiliki

tanggung jawab melakukan diagnosis dengan cermat terhadap kesulitan dan

kebutuhan siswa. Diagnosa ini diperlukan agar guru dapat menindaklanjuti

kesalahan siswa sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu materi yang cukup banyak dikeluhkan siswa adalah

trigonometri. Salah satu sub pokok bahasan yang dianggap sulit adalah

pembuktian identitas trigonometri. Kesulitan-kesulitan yang banyak dialami siswa

dapat menyebabkan siswa melakukan berbagai kesalahan dalam proses

membuktikan identitas trigonometri.

(20)

umumnya tinggi. Siswa kelas X-E SMA BOPKRI 2 Yogyakarta adalah salah satu

kelas dimana siswa cenderung aktif dalam pembelajaran matematika namun

kira-kira hanya 13% siswa yang tuntas daalam mengerjakan soal UTS matematika.

Hasil dari kenyataan tersebut membuktikan bahwa masih banyak siswa yang

melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal.

Seseorang dapat memecahkan masalah matematika, tetapi umumnya

seseorang tidak akan yakin bahwa jawaban yang ditemukannya sudah tepat tanpa

membuktikannya. Oleh karena itu, keterampilan memecahkan masalah

matematika yang memerlukan pembuktian juga perlu dikuasai oleh siswa.

Berdasarkan pengalaman penulis ketika mengajarkan beberapa siswa kelas X,

siswa yang terampil memecahkan masalah matematika tidak menjamin bahwa

siswa tersebut juga terampil dalam memecahkan masalah matematika yang

memerlukan pembuktian.

(21)

1.

Apa jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal

pembuktian identitas trigonometri kelas X-E SMA BOPKRI 2

Yogyakarta?

2.

Apa penyebab siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal

pembuktian identitas trigonometri kelas X-E SMA BOPKRI 2

Yogyakarta?

C.

Tujuan Penelitian

Dari penjabaran rumusan masalah di atas peneliti menentukan tujuan

penelitian sebagai berikut :

1.

Untuk mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam

mengerjakan soal pembuktian identitas trigonometri kelas X-E SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta.

2.

Untuk mengetahui penyebab siswa melakukan kesalahan dalam

mengerjakan soal pembuktian identitas trigonometri kelas X-E SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta.

D.

Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan, maka

penulis membatasi masalah tersebut sebagai berikut:

(22)

2.

Penelitian difokuskan pada kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh

siswa dalam menyelesaikan soal pembuktian identitas trigonometri

3.

Subyek penelitian

Sebyek penelitian dibatasi pada siswa kelas X-E SMA BOPKRI 2

Yogyakarta dan dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015.

E.

Penjelasan Istilah

Istilah-istilah yang berhubungan dengan penelitian perlu kiranya

ditegaskan. Istilah-istilah tersebut antara lain:

1.

Analisis

Analisis adalah penyelidikan sesuatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan

sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, (sebab-musabab,

duduk perkara, dan sebagainya).

2.

Kesalahan

Kesalahan adalah perihal salah, kekeliruan, kelapaan, tidak sengaja

(berbuat sesuatu).

3.

Identitas Trigonometri

(23)

Kesalahan Siswa dalam mengerjakan Soal Pembuktian Identitas Trigonometri

pada Siswa Kelas X-E SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015

adalah suatu penelitian terhadap kesalahan yang dilakukan siswa kelas X-E SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam menyelesaikan soal

pembuktian identitas trigonometri yang terdapat di kelas X semester II.

F.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa, guru, dan

bagi peneliti sendiri.

1.

Bagi siswa

a.

Siswa dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam

mengerjakan soal pembuktian identitas trigonometri.

b.

Siswa menjadi lebih teliti dan terampil dalam menyelesaikan soal

pembuktian identitas trigonometri setelah mengetahui letak kesalahan

yang dilakukan.

2.

Bagi Guru

a.

Guru dapat mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan

soal pembuktian identitas trigonometri.

(24)

d.

Guru dapat menentukan langkah pembelajaran yang tepat untuk

meminimalisir kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan

soal pembuktian identitas trigonometri.

3.

Bagi peneliti

a.

Dapat menjawab permasalahan yang ada.

b.

Dapat memberikan bekal pengetahuan bagi peneliti sebagai calon guru

matematika

dalam

mengajarkan

materi

pembuktian

identitas

trigonometri.

G.

Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari 5 Bab, yang masing-masing bab akan membahas:

BAB I Pendahuluan

Pada bab I penulis menyajikan latar belakang penulisan, rumusan masalah,

tujuan penulisan, batasan istilah, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka

Pada bab II akan terdiri dari teori-teori yang melandasi penulisan skripsi yaitu

tentang jenis-jenis kesalahan dan faktor penyebab.

BAB III Metodologi Penelitian

(25)

BAB IV Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab IV berisi pelaksanaan pengambilan data, reduksi data, kategorisasi

data, sintesisasi, analisis data hasil wawancara, pembahasan hasil analisis data,

dan perbandingan jenis kesalahan dengan teori.

BAB V Penutup

(26)

9

A.

Pengertian Kesalahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesalahan adalah perihal salah;

kekeliruan; kealpaan. Secara umum kesalahan adalah tindakan yang tidak tepat

untuk dilakukan sehingga tidak dapat mencapai tujuan yang dikehendaki.

Kesalahan dalam matematika dapat diartikan sebagai kekeliruan dalam

memahami dan mempelajari suatu masalah sehingga banyak kesulitan yang

dihadapi dan tidak dapat menyelesaikan masalah.

B.

Kategori Jenis Kesalahan

Velleman (2006: 84) menerangkan bahwa memecahkan masalah

matematika yang memerlukan pembuktian diibaratkan seperti menyusun puzzle.

Hal ini tertera pada buku Daniel J. Velleman, How To Prove It,

yaitu “

proofs are

lot like jigsaw puzzles there are no rules about jigsaw puzzles must be solved. The

only rule concern to final product: All by the pieces must fit together, and the

picture must look right. Sometimes you try to put pieces in the wrong places,

realize that they don’t fit, and feel that you’re not making any progress. And every

once in a while you see, in a satisfying flash, how to big chunks fit together and

feel that you

’ve suddenly made a lot of progress. The suggested form for the final

proof tells you how the beggining and end of the proof will go, but more steps will

(27)

masalah matematika yang memerlukan pembuktian antara lain:

1.

Kesalahan dalam menentukan strategi

2.

Kesalahan langkah di tengah pembuktian

3.

Tidak membuat progress akan kesalahan yang dilakukan

4.

Ketidaksesuaian hasil akhir dengan bukti yang akan dicapai

C.

Faktor Penyebab Siswa Mengalami Kesulitan

Menurut Burton yang dikutip oleh Entang (1984:13) faktor-faktor

penyebab timbulnya kesulitan belajar dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:

(28)

diperlukan.

2.

Faktor-faktor yang terletak diluar siswa (situasi sekolah dan masyarakar)

antara lain, kurikulum yang kurang sesuai dengan kondisi siswa, bahan

dan buku-buku (sumber) yang tidak sesuai dengan tingkat-tingkat

kematangan dan perbedaan-perbedaan individu; ketidaksesuaian standar

administratif (sistem pengajaran, penilaian, pengelolaan kegiatan, dan

pengalaman belajar mengajar) dan sebagainya; terlalu berat beban belajar

(siswa) atau mengajar (guru), terlampau besar populasi siswa dalam kelas,

terlalu berat menuntut kegiatan diluar, dan sebagainya; kelemahan dari

sitem belajar mengajar pada tingkat-tingkat pendidikan sebelumnya;

kelemahan yang terdapat pada kondisi rumah tangga (pendidikan, status

sosial ekonomi, keutuhan keluarga, ketentraman dan keamanan sosial

psikologis; terlalu banyak kegiatan diluar jam pelajaran sekolah atau

terlalu banyak terlibat dalam kegiatan ekstra kurikuler; kekurangan makan

(gizi) dan sebagainya.

Penyebab kesalahan yang sering ditemukan pada siswa dalam

menyelesaikan soal matematika antara lain:

1.

Kurangnya pemahaman atas materi prasyarat maupun materi pokok yang

dipelajari

(29)

6.

Kurangnya pemahaman konsep

D.

Tinjauan Materi Identitas Trigonometri

Identitas diambil dari kata identik.

Adapun trigonometri merupakan ilmu

ukur sudut yang melibatkan sin, cos dan tangen, serta yang lainnya.

Sehingga

identitas trigonometri merupakan kalimat matematika yang membuktikan bahwa

ruas kiri sama dengan ruas kanan yang melibatkan sudut/goniometri (sin, cos,

tangen, cosecan, secan dan cotangen.)

Identitas trigonometri meliputi :

2 2 2 2 2

csc

cot

1

sec

tan

1

1

cos

sin

cos

sin

tan

Adapun contoh pembuktian dari identitas trigonometri antara lain:

a.

Buktikan

2 2 2

2

cos sin

1 csc

sec  

Jawab:

2 2 2

2

sin

1

cos

1

csc

sec

(30)
(31)

14

A.

Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan apa yang

dilakukan oleh peserta didik dan apa penyebabnya peserta didik yang melakukan

kesalahan. Untuk mengetahui jenis kesalahannya digunakan Teori Velleman

sebagai pembanding. Jenis penelitian yang diambil adalah penelitian kualitatif

deskriptif dengan desain penelitian studi kasus, Syaodih (2010:99) menjelaskan

bahwa studi kasus adalah penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang

dipilih dan ingin dipahami secara mendalam dengan mengabaikan fenomena yang

lain.

B.

Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, dan meneliti di

kelas X, sesuai dengan materi penelitian, yaitu Identitas Trigonometri, yang

terdapat pada kelas X semester II. Pada tahun pelajaran 2014/2015, di SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta terdapat 5 kelas untuk kelas X, yaitu kelas A, B,

X-C, X-D, dan X-E.

(32)

metematika pada saat latihan maupun pada saat ulangan harian, sehingga

kesalahan pun tidak dapat dihindarkan hal ini juga yang mengakibatkan hasil

belajar matematika pada kelas ini masih ada yang berada di bawah KKM. Dari

sini penulis pun tertarik untuk mengetahui bagaimana kemampuan peserta didik

pada kelas X-E dalam menyelesaikan soal pembuktikan identitas trigonometri

yang membutuhkan pola pikir yang sistematis dan logis, sehingga menuntut

peserta didik untuk lebih teliti, dan selanjutnya jawaban yang dihasilkan oleh

siswa diteliti dan dianalisis lebih lanjut untuk ditemukan jenis kesalahan dan

faktor penyebabnya.

C.

Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah

kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal identitas trigonometri.

D.

Bentuk Data

(33)

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

dua cara, yaitu:

a.

Metode Tes

Menurut Suharsimi (2012:46) tes adalah serentetan pertanyaan atau

latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok. Sedangkan menurut Sudjana (2009:35) tes

pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar

peserta didik, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan bahan

penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan

pengajaran.

(34)

(interview) adalah suatu metode atau cara yabng digunakan untuk

mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya-jawab sepihak.

Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan

menangkap secara langsung seluruh informasi dari subjek penelitian.

Materi wawancara berisi kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam

mengerjakan tes. Wawancara ini dilakukan terhadap beberapa peserta

didik yang melakukan kesalahan dan merepresentasikan kategori

kesalahan yang telah disusun dalam kajian teoritik. Pada tahap ini akan

dipilih beberapa siswa dengan pertimbangannya antara lain, siswa

tersebut melakukan kesalahan lebih banyak dari siswa lain, kesalahan

yang dilakukan bervariasi, dan unik atau menarik untuk diteliti.

2.

Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi (2006:160) Instrumen adalah alat atau fasilitas

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam artian lebih

cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam

penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah :

a.

Tes

(35)
[image:35.595.101.516.252.729.2]

Waktu yang dialokasikan untuk menyelesaikan soal tes adalah 2 jp (90

menit). Pada tabel berikut ini disajikan kisi-kisi soal tes berdasarkan

pokok bahasan dan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa setelah

mempelajari pokok bahasan identitas trigonometri.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Soal Tes Identitas Trigonometri

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Nomer Soal

Bentuk Soal

Menggunakan

perbandingan,

fungsi,

persamaan, dan

identitas

trigonometri

dalam

pemecahan

masalah.

Melakukan

manipulasi

aljabar

dalam

perhitungan

teknis

yang

berkaitan

dengan

perbandingan,

fungsi,

persamaan dan

identitas

trigonometri.

Peserta

didik

mampu

membuktikan

identitas

trigonometri

1 – 6 Uraian

Tabel 3.2

Instrumen Tes Identitas Trigonometri

No.

Soal

1. =

2.

3.

(36)

Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validasi isi.

Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penelitian dalam

mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Uji

validitas dilakukan dengan pengkajian butir-butir tes oleh validator

yang telah ahli dalam bidang matematika yaitu dosen pembimbing dan

guru bidang studi matematika di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

b.

Wawancara

Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui cara berfikir

siswa dan faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan siswa

dalam menyelesaikan soal identitas trigonometri. Panduan yang

digunakan untuk melakukan wawancara berupa pertanyaan-pertanyan

yang mengacu pada hasil jawaban siswa, antara lain:

1.

Bagaimana cara anda menyelesaikan soal? Mengapa anda

menjawab demikian?

2.

Apakah langkah yang anda lakukan untuk menjawab soal sudah

tepat?

(37)

5.

Apakah ada yang membantu anda dalam mempelajari matematika

di rumah?

6.

Bagaimana cara anda belajar matematika di rumah? Apakah anda

selalu belajar setiap ada pelajaran matematika, setiap ada tugas,

atau hanya setiap ada ulangan?

Pertanyaan

yang

diajukan

peneliti

dapat

dikembangkan

berdasarkan tanggapan dari hasil wawancara siswa.

F.

Teknik Analisis Data

1.

Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka analisis

datanya adalah non statistik. Bentuk data yang muncul berupa kata

kata

dan bukan merupakan rangkaian angka.

Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data deskriptif

kualitatif. Menurut Moleong (2006:288), tahapan-tahapan analisis data

yang sering digunakan adalah sebagai berikut.

a.

Reduksi Data

(38)

bagian-bagian yang memiliki kesamaan dan setiap kategori diberi label

c.

Sintesisasi

Mensintesisasi artinya mencari kaitan antara satu kategori dengan

kategori lainnya.

2.

Triangulasi Data

(39)

22

A.

Pelaksanaan Pengambilan Data

[image:39.595.97.520.194.743.2]

Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 22 April 2015 sampai dengan

Mei 2015. Subyek penelitian adalah 26 siswa kelas X-E SMA BOPKRI 2

Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.

Tabel 4.1

Kegiatan Pelaksanaan Pengambilan Data

Tahap Waktu Kegiatan 1 Rabu, 22 April 2015

Jumat, 24 April 2015

Observasi kegiatan belajar siswa kelas X-E

2 Rabu, 29 April 2015 Memberikan soal tes pembuktian identitas trigonometri di kelas X-E

3 Rabu, 6 Mei 2015 Kamis, 7 Mei 2015 Jumat, 8 Mei 2015

Wawancara kepada beberapa siswa kelas X-E

B.

Reduksi Data

Dalam bagian reduksi data, data dibandingkan dan dikontraskan (dilihat

perbedaannya) untuk menghasilkan topik-topik data deskripsi kualitas jawaban

siswa. Hasil pekerjaan siswa dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut.

[image:39.595.97.518.208.449.2]

(Keterangan: S1 adalah siswa dengan nomor urut 1, S2 adalah siswa

dengan nomor urut 2, dst.)

Tabel 4.2

Hasil Pekerjaan Siswa dalam Mengerjakan Pembuktian Identitas

Trigonometri

No. Urut Sisw

a

No. Soa

l

Hasil Pekerjaan Siswa Deskripsi

3 1 Bukti identitas selesai dan tepat.

(40)

a

.

Penyelesaian sama dengan S1 dan S2. 2 Bukti selesai namun tidak

tepat.

Siswa mencoba membuktikan ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Berdasarkan jawaban siswa, kesalahan awal terletak pada

penggantian bentuk identitas yang tidak tepat sehingga siswa tidak mengetahui langkah apa yang harus dilakukan agar identitas

trigonometri terbukti. Siswa hanya mengalikan ruas kiri dengan negatif satu agar tampak identik dengan ruas kanan. Hal ini mungkin terjadi karena siswa tidak memahami data atau rumus yang tepat digunakan untuk membuktikan identitas trigonometri pada soal nomor 2 sehingga kesimpulan yang dikerjakan siswa juga salah.

3 Bukti tidak selesai.

(41)

a

Kesalahan siswa terbukti dari hasil pekerjaan siswa

menghasilkan

. Siswa mampu mengubah identitas dengan tepat kesalahan siswa muncul kembali ketika

mengoperasikan pembilang dimana

menghasilkan

. Dari kesalahan yang telah dilakukan, akhirnya siswa menemui kesulitan untuk membuktikan identitas trigonometri pada soal nomor 3. Hal ini mungkin terjadi karena ketidaktelitian siswa dalam menjabarkan bentuk trigonometri dengan sifat distributif. 4 Bukti identitas tidak

selesai.

Berdasarkan jawaban siswa, siswa berusaha membuktikan ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa juga berusaha menguraikan bentuk trigonometri dalam kuadrat. Namun siswa tidak melanjutkan langkah berikutnya sehingga siswa juga tidak dapat

(42)

a

tidak yakin akan kemampuannya dalam mengerjakan soal pembuktian identitas trigonometri nomor 3 dan tidak mengetahui langkah apa yang harus digunakan.

5 Bukti identitas tidak selesai. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa mampu mengubah bentuk identitas dengan tepat namun siswa mengalami kesalahan dalam

mengoperasikan pembilang ketika siswa tidak teliti dalam mengalikan bentuk trigonometri menggunakan sifat distributif

(43)

a

6 Bukti identitas selesai namun tidak tepat. Siswa mencoba

mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Namun, siswa tidak dapat

menjumlahkan bentuk pecahan trigonometri dengan penyebut berupa bentuk trigonometri kuadrat. Siswa hanya mengubah penjumlahan menjadi perkalian dan mengubah pembilang menjadi penyebut dan sebaliknya. Sehingga tidak menghasilkan pembuktian yang tepat. Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya

penguasaan konsep siswa dalam melakukan operasi hitung dalam bentuk pecahan.

Pekerjaan siswa sama dengan S1.

6 1 Bukti identitas selesai dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan dengan cara mengubah menjadi dan mengubah menjadi

. Penyelesaian sama

dengan S1 – S4.

(44)

a

dengan S1, 4, dan 5. 3 Bukti identitas selesai

namun tidak tepat. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa mampu menjabarkan ruas kiri dengan sifat distributif dan mampu mengubah bentuk identitas trigonometri dengan tepat, namun siswa mengalami kesalahan ketika melakukan operasi hitung bentuk pecahan trigonometri dimana menghasilkan .

Langkah berikutnya siswa hanya mengkuadratkan

pembilang dan penyebutnya.

Berdasarkan kesalahan yang dilakukannya siswa tidak mampu melanjutkan ke tahap selanjutnya. Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya penguasaan konsep siswa dalam mengoperasikan bentuk pecahan.

(45)

a

tepat. Selain itu siswa juga mampu mengubah bentuk identitas dengan tepat. Namun siswa tidak melanjutkan langkah berikutnya sehingga siswa juga tidak dapat menyimpulkan jawaban. Hal ini mungkin terjadi karena siswa merasa tidak yakin akan kemampuannya dalam mengerjakan soal pembuktian identitas trigonometri nomor 3 dan tidak mengetahui langkah apa yang harus digunakan.

5 Bukti tidak selesai. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa mampu mengubah bentuk identitas dengan tepat namun siswa mengalami kesalahan dalam mengoperasikan

pembilang ketika siswa tidak teliti dalam mengalikan bentuk trigonometri

menggunakan sifat distributif dimana

(46)

a

6 Bukti selesai namun tidak tepat. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Namun, siswa tidak dapat menjumlahkan bentuk pecahan trigonometri dengan penyebut berupa bentuk trigonometri kuadrat. Siswa hanya mengubah penjumlahan menjadi perkalian dan mengubah pembilang menjadi penyebut dan sebaliknya. Sehingga tidak menghasilkan pembuktian yang tepat. Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya penguasaan konsep siswa dalam melakukan operasi hitung dalam bentuk pecahan. Pekerjaan siswa sama dengan S1 dan S3. 16 1 Bukti identitas selesai

dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan dengan cara mengubah menjadi dan mengubah menjadi

. Penyelesaian sama

dengan S1 – S4, S6 – S16.

(47)

a

S13, dan S15.

3 Bukti identitas tidak selesai. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Di awal pengerjaan, siswa mengalami kesalahan ketika melakukan operasi perkalian antardua suku menggunakan sifat distributif. Walaupun siswa mampu mengubah bentuk identitas dengan tepat, namun siswa tidak dapat mengoperasikan bentuk pecahan trigonometri. Siswa melakukan operasi penjumlahan pada perkalian pecahan, terbukti pada pekerjaan siswa dimana

menghasilkan

. Hal ini mungkin terjadi karena siswa tidak menguasai konsep operasi hitung pada pecahan.

4 Tidak ada jawaban

5 Tidak ada jawaban

6 Tidak ada jawaban

17 1 Bukti identitas selesai dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan dengan cara mengubah menjadi dan mengubah menjadi

(48)

a

dengan S1 – S4, S6 – S16.

2 Bukti identitas selesai namun tidak tepat. Berdasarkan hasil jawaban siswa, siswa melakukan operasi hitung di kedua ruas sehingga tidak ditemukan pembuktian yang tepat. Hal ini mungkin terjadi karena siswa terkecoh dengan bentuk ruas kanan yang serupa dengan ruas kiri dan juga kurangnya penguasaan konsep siswa mengenai materi identitas trigonometri.

3 Bukti selesai namun tidak tepat. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa mampu melakukan operasi perkalian antardua suku dengan baik. Namun, siswa mengalami kesalahan ketika mengubah bentuk identitas terbukti ketika siswa mengubah menjadi

.

(49)

a

4 Bukti identitas selesai namun tidak tepat. Berdasarkan hasil jawaban siswa, siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Namun di langkah pertama, siswa sudah melakukan kesalahan dalam melakukan operasi hitung yaitu siswa mengkuadratkan ruas kiri dan siswa tidak menjabarkan bentuk penjumlahan dalam kuadrat. Oleh karena itu siswa tidak dapat menemukan pembuktian yang tepat. Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya keterampilan siswa dalam membuktikan identitas dan kurangnya penguasaan konsep penjabaran bentuk penjumlahan dalam kuadrat.

(50)

a

seharusnya tidak dilakukan dalam penjumlahan pecahan. Berdasarkan kesalahan yang dilakukan, siswa tidak dapat membuktikan identitas dengan tepat. Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya penguasaan konsep siswa dalam melakukan operasi hitung pecahan trigonometri.

6 Bukti identitas selesai namun kehilangan langkah akhir pembuktian. Berdasarkan hasil jawaban siswa, siswa kehilangan langkah akhir yaitu membuktikan ruas kiri agar identik dengan ruas kanan karena siswa berasumsi bahwa langkah pembuktian yang sudah ditempuh sudah tepat tanpa harus benar-benar menunjukkan bahwa ruas kiri harus sama dengan ruas kanan 18 1 Bukti identitas selesai

dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan dengan cara mengubah bentuk menjadi

.

Penyelesaian sama dengan S1 – S4, S6 – S17.

(51)

a

menjadi . Pekerjaan siswa sama dengan S1, S4, S5, S7 – S13, S15 dan S16. 3 Bukti identitas tidak

selesai. Berdasarkan jawaban siswa, siswa sudah berusaha membuktikan ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Namun, di awal siswa sudah mengalami kesalahan dalam melakukan operasi matematika yaitu ketika menjabarkan ruas kiri dengan sifat distributif. Kesalahan siswa terbukti dari hasil pekerjaan siswa dimana menghasilkan

. Siswa mampu

mengubah identitas dengan tepat kesalahan siswa muncul kembali ketika mengoperasikan pembilang dimana

menghasilkan

(52)

a

S3, S12, dan S14

4 Bukti identitas selesai dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa mampu menjabarkan

penjumlahan bentuk trigonometri dalam kuadrat dan mampu mengubah bentuk trigonometri dengan tepat. Pekerjaan siswa sama dengan S1, S4, S5, S7, S9, S10, dan S13. 5 Bukti identitas selesai

dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa mampu melakukan operasi hitung pecahan trigonometri dan mengubah bentuk identitas dengan tepat. Peerjaan siswa sama dengan S5 dan S9. 6 Bukti identitas selesai

dan tepat. Siswa mampu mengoperasikan bentuk pecahan trigonometri dengan penyebut berbentuk kuadrat dan mampu mengubah bentuk identitas dengan tepat. Pekerjaan siswa sama dengan S7, S8, dan S17 20 1 Bukti identitas selesai

dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan dengan cara mengubah menjadi dan mengubah menjadi

(53)

a

dengan S1 – S4, S6 – S19.

2 Bukti identitas selesai dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan dengan cara mengubah bentuk menjadi . Pekerjaan siswa sama dengan S1, S4, S5, S7 – S13, S15 – S16, dan S18

– S19.

3 Bukti identitas selesai dan tidak tepat. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa mampu menjabarkan ruas kiri dengan sifat distributif sekaligus mampu mengubah bentuk identitas trigonometri dengan tepat 1 langkah pengerjaan, namun siswa mengalami kesalahan ketika melakukan operasi hitung bentuk pecahan trigonometri dimana

menghasilkan

.

Berdasarkan kesalahan yang dilakukannya siswa tidak mampu melanjutkan ke tahap selanjutnya. Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya ketidaktelitian siswa ketika mengoperasikan

(54)

a

4 Bukti identitas selesai dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa mampu menjabarkan

penjumlahan bentuk trigonometri dalam kuadrat dan mampu mengubah bentuk trigonometri dengan tepat dan efisien

5 Tidak ada jawaban

6 Tidak ada jawaban

23 1 Bukti identitas selesai dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan dengan cara mengubah menjadi dan mengubah menjadi

. Penyelesaian sama

dengan S1 – S4, S6 – S23.

2 Bukti identitas selesai dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan dengan cara mengubah bentuk menjadi . Pekerjaan siswa sama dengan S1, S4, S5, S7 – S13, S15 – S16, dan S18

(55)

a

3 Bukti identitas tidak selesai. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa mampu melakukan operasi perkalian antardua suku dan dapat mengubah bentuk identitas dengan tepat. Namun, siswa mengalami kesalahan dalam melakukan operasi hitung terbukti pada hasil pekerjaan siswa dimana

menghasilkan

. Selain itu, siswa

tidak dapat melakukan operasi hitung pada bentuk pecahan trigonometri.

Berdasarkan kesalahan yang dilakukan, siswa tidak dapat menemukan pembuktian identitas trigonometri yang tepat. Hal ini mungkin terjadi karena siswa kurang teliti dan kurang menguasai konsep operasi hitung pada pecahan.

4 Bukti identitas tidak selesai. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Di awal pengerjaan siswa, siswa sudah melakukan kesalahan dalam menjabarkan bentuk kuadrat dimana

diubah menjadi

(56)

a

perlu dilakukan. Berdasarkan kesalahan yang telah dilakukan, siswa tidak menyelesaikan dan menemukan pembuktian yang tepat. Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya penguasaan konsep siswa pada materi penjabaran bentuk penjumlahan dalam kuadrat.

5 Bukti identitas tidak selesai. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa mampu mengubah bentuk identitas dengan tepat namun ketika menjumlahkan bentuk pecahan trigonometri, siswa mengalami kesalahan ketika menentukan pembilang. Berdasarkan kesalahan yang dilakukan, maka siswa tidak dapat menemukan pembuktian yang tepat. Hal ini mungkin terjadi karena siswa kurang menguasai konsep penjumlahan pecahan dengan berbeda penyebut.

(57)

a

tidak menemukan pembuktian yang tepat. Hal ini mungkin terjadi karena ketidaktelitian siswa dalam mengubah bentuk identitas yang tepat.

24 1 Bukti identitas selesai dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan dengan cara mengubah menjadi dan mengubah menjadi

. Penyelesaian sama

dengan S1 – S4, S6 – S23 2 Bukti identitas selesai dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan dengan cara mengubah bentuk menjadi . Pekerjaan siswa sama dengan S1, S4, S5, S7 – S13, S15 – S16, dan S18

– S23.

(58)

a

bentuk pecahan trigonometri namun siswa tidak melanjutkan langkah penyelesaian yang sudah tepat dikerjakan. Hal ini mungkin terjadi karena ketidaktelitian siswa ketika mengoperasikan pembilang sehingga siswa tidak mengetahui langkah apa yang harus dikerjakan.

4 Bukti identita selesai dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa mampu menjabarkan penjumlahan bentuk trigonometri dalam kuadrat dan mampu mengubah bentuk trigonometri dengan tepat. Pekerjaan siswa sama dengan S2, S11, S12, S21, S23, S24, S25, dan S26.

5 Bukti identitas tidak selesai. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa mampu mengubah bentuk identitas dengan tepat namun siswa mengalami kesalahan dalam mengoperasikan

pembilang ketika siswa tidak teliti dalam mengalikan bentuk trigonometri

menggunakan sifat distributif dimana

menghasilkan

(59)

a

kesalahan yang dilakukannya, siswa tidak dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya. Hal ini mungkin terjadi karena ketidaktelitian siswa ketika mengalikan suku yang sama. Pekerjaan siswa sama dengan S2, S4, S10 – S13, S19, dan S21.

6 Bukti identitas selesai dan tepat. Siswa mampu mengoperasikan bentuk pecahan trigonometri dengan penyebut berbentuk kuadrat dan mampu mengubah bentuk identitas dengan tepat dan rinci. Pekerjaan siswa sama dengan S5, S9, S11 – S13, S19, S21, dan S22

(60)

a

2 Bukti identitas selesai namun tidak tepat. Langkah pengerjaan siswa sudah tepat yaitu dengan mengubah bentuk

menjadi

. Namun siswa mengalami kesalahan dalam melakukan operasi hitung ketika mengurangi suku yang sejenis yaitu 2 dan 1 sehingga tidak menghasilkan

pembuktian yang tepat. Hal ini mungkin terjadi karena ketidaktelitian siswa dalam melakukan operasi hitung. Pekerjaan siswa sama dengan S2 dan S14.

3 Bukti Identitas tidak selesai. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Di awal pengerjaan, siswa mengalami kesalahan ketika melakukan operasi perkalian antardua suku menggunakan sifat distributif. Walaupun siswa mampu mengubah bentuk identitas dengan tepat, namun siswa tidak dapat mengoperasikan bentuk pecahan trigonometri. Siswa melakukan operasi penjumlahan pada perkalian pecahan, terbukti pada pekerjaan siswa dimana

(61)

a

. Hal ini mungkin terjadi karena siswa tidak menguasai konsep operasi hitung pada pecahan. Jawaban siswa sama dengan S16.

4 Bukti identitas tidak selesai. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Namun di awal pengerjaan siswa mengalami kesalahan dalam menjabarkan penjumlahan bentuk trigonometri dalam kuadrat sehingga siswa tidak dapat membuktikan identitas dengan tepat. Pekerjaan siswa sama dengan S2 dan S12. 5 Bukti identitas tidak

selesai. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa mampu mengubah bentuk identitas dengan tepat namun siswa mengalami kesalahan dalam mengoperasikan

pembilang ketika siswa tidak teliti dalam mengalikan bentuk trigonometri

menggunakan sifat distributif dimana

menghasilkan

. Berdasarkan

(62)

a

ketidaktelitian siswa ketika mengalikan suku yang sama. Pekerjaan siswa sama dengan S2, S4, S10 – S13, S19, S21, dan S24.

6 Bukti identitas selesai dan tepat. Siswa mampu mengoperasikan bentuk pecahan trigonometri dengan penyebut berbentuk kuadrat dan mampu mengubah bentuk identitas dengan tepat. Pekerjaan siswa sama dengan S5, S9, S11 – S13, S19, S21, S22, dan S24.

26 1 Bukti identitas selesai dan tepat. Siswa mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan dengan cara mengubah menjadi dan mengubah menjadi

. Penyelesaian sama

dengan S1 – S4, S6 – S24.

(63)

a

trigonometri pada soal nomor 2. Pekerjaan siswa sama dengan S3.

3 Bukti identitas selesai namun tidak tepat. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Di awal pengerjaan siswa mengalami kesalahan ketika melakukan perkalian antar dua suku dengan menggunakan sifat distributif dimana

menghasilkan

. Walaupun siswa mampu mengubah bentuk identitas dengan tepat, siswa tidak dapat mengoperasikan bentuk trigonometri dengan baik, terbukti ketika siswa mengoperasikan

pembilang dimana

menghasilkan

(64)

a

4 Bukti identitas tidak selesai. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Namun di awal pengerjaan siswa mengalami kesalahan dalam menjabarkan penjumlahan bentuk trigonometri dalam kuadrat sehingga siswa tidak dapat membuktikan identitas dengan tepat. Pekerjaan siswa sama dengan S2, S12, dan S25. 5 Bukti identitas tidak selesai. Siswa mencoba mengubah ruas kiri agar identik dengan ruas kanan. Siswa mampu mengubah bentuk identitas dengan tepat namun siswa mengalami kesalahan dalam mengoperasikan

pembilang ketika siswa tidak teliti dalam mengalikan bentuk trigonometri

menggunakan sifat distributif dimana

menghasilkan

. Berdasarkan

(65)

a

6 Bukti identitas selesai dan tepat. Siswa mampu mengoperasikan bentuk pecahan trigonometri dengan penyebut berbentuk kuadrat dan mampu mengubah bentuk identitas dengan tepat. Pekerjaan siswa sama dengan S5, S9, S11 – S13, S19, S21, S22, S24, dan S25

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran dalam tabel C.1 hal 111

C.

Kategorisasi Data

[image:65.595.100.521.113.755.2]

Topik-topik data di atas dibandingkan dan dikontraskan (dilihat

perbedaan-perbedaannya) untuk menghasilkan kategori-kategori data jawaban

siswa seperti disajikan dalam tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3

Kategorisasi Data Jawaban Siswa dalam Mengerjakan Soal

Pembuktian Identitas Trigonometri

Kategori dan Subkategori Data Nomor Urut Siswa Nomor Soal

TIDAK ADA JAWABAN

S10 3

S8, S14, S16 4 S8, S14, S16, S20 5 S14, S16, S20 6

BUKTI SELESAI

Langkah tepat dan rinci

S1, S4, S5, S7, S9, S10, S13, S18,

S19, S22 4

S2, S4, S5, S9, S11, S12, S13, S19, S21, S24, S25, S26 6

Langkah tepat dan efisien

Semua siswa kecuali S5 dan S25 1 Semua siswa kecuali S2, S3, S14, S17, S25, S26 2

S20 4

(66)

Langkah tepat namun kehilangan

langkah terakhir S17 6 Langkah tidak tepat , karena

mengalami kesalahan dalam melakukan operasi hitung bentuk pecahan trigonometri

S3, S5, S6,S7, S8, S9, S17, S19, S20, S21, S22, S23, S26 3

S17 5

S1, S3, S6, S10, S15 6 Langkah tidak tepat , karena

mengalami kesalahan operasi hitung bilangan

S2, S14, S25 2

Langkah tidak tepat , karena mengalami kesalahan operasi hitung menggunakan sifat distributif

S3, S5, S7, S8, S15, S21, S22, S26 3

Langkah tidak tepat , karena mengalami kesalahan menjabarkan bentuk penjumlahan dalam kuadrat

S15, S17 4

Langkah tidak tepat , karena tidak mengubah bentuk identitas yang sesuai

S5 1

S3, S26 2

S17 3

S22 6

Langkah tidak tepat , karena membuktikan identitas menggunakan konsep persamaan

S17 2

BUKTI TIDAK SELESAI

Langkah tepat, namun tidak meeruskan pekerjaan hingga selesai

S25 1

S24 3

S3 4

Langkah tidak tepat, karena mengalami kesalahan operasi hitung pecahan trigonometri

S1, S2, S3, S4, S11, S12, S13, S14, S16, S18, S25 3

S23 5

S6 6

Langkah tidak tepat, karena tidak mengubah bentuk identitas dengan tepat

S6 4

S23 6

Langkah tidak tepat, karena mengalami kesalahan menjabarkan bentuk penjumlahan dalam kuadrat

S2, S11, S12, S21, S23, S24, S25,

S26 4

Langkah tidak tepat, karena mengalami kesalahan operasi hitung menggunakan sifat distributif

(67)

Bukti

Selesai

Bukti

Tidak

Selesai

Tidak ada

Jawaban

HASI

L

JAW

AB

A

N SI

SW

A

Langkah

tepat

rinci

efisien

Kesalahan operasi hitung bentuk

pecahan trigonometri

Kesalahan operasi hitung bilangan

Tidak mengubah bentuk identitas

yang sesuai

Kesalahan operasi hitung

menggunakan sifat distributif

Membuktikan identitas

menggunakan konsep persamaan

Kesalahan menjabarkan bentuk

penjumlahan dalam kuadrat

Langkah

tepat

Langkah

tidak tepat

Kesalahan operasi hitung bentuk

pecahan trigonometri

Tidak mengubah bentuk identitas

yang sesuai

Kesalahan menjabarkan bentuk

penjumlahan dalam kuadrat

(68)
[image:68.595.100.518.189.748.2]

untuk menemukan hubungan di antara hasil jawaban siswa dan sifat masing-masing.

Tabel 4.4

Sintesisasi Data Jawaban Siswa dalam Mengerjakan Soal Pembuktian

Identitas Trigonometri

Bagan Kategorisasi Data Uraian

Berdasarkan hasil jawaban siswa diperoleh beberapa jenis pekerjaan siswa dalam mengerjakan identitas trigonometri, diantaranya:

1.

Bukti selesai

Siswa mengerjakan soal pembuktian identitas hingga selesai

2.

Bukti tidak selesai

Siswa mengerjakan soal pembuktian tidak sampai pada tahap akhir

3.

Tidak ada jawaban

Siswa sama sekali tidak memberi gagasan

Siswa yang mengerjakan soal pembuktian hingga selesai menghasilkan 2 jenis pekerjaan, diantaranya:

1. Langkah tepat

Siswa mengerjakan soal pembuktian hingga selesai dengan langkah yang tepat 2. Langkah tidak tepat

Siswa mengerjakan soal pembuktian hingga selesai dengan langkah yang tidak tepat

Siswa yang mengerjakan soal pembuktian hingga selesai dengan langkah yang tepat menghasilkan beberapa jenis pekerjaan, diantaranya:

1. Jawaban rinci

Langkah tepat yang dilakukan siswa menghasilkan jawaban yang rinci atau mendetail

2. Jawaban efisien

Bukti

Selesai

Langkah

tepat

Langkah

tidak

tepat

Bukti

Selesai

Bukti

Tidak

Selesai

Tidak ada

Jawaban

HASI

L

JAW

AB

A

N

SISWA

Langkah

tepat

rinci

efisien

(69)

yang efisien dibandingkan langkah tepat yang lain

3. Langkah akhir hilang

Langkah tepat yang digunakan siswa kekurangan 1 langkah akhir namun siswa sudah memutuskan untuk menyelesaikan pembuktian Siswa yang menyelesaikan soal pembuktian dengan langkah yang tidak tepat disebabkan oleh:

1. Kesalahan operasi hitung bentuk pecahan trigonometri

2. Kesalahan operasi hitung bilangan

3. Tidak mengubah bentuk identitas yang sesuai

4. Kesalahan operasi hitung menggunakan sifat distributif 5. Membuktikan identitas

menggunakan konsep persamaan 6. Kesalahan menjabarkan bentuk

penjumlahan dalam kuadrat

Siswa yang tidak mengerjakan soal pembuktian hingga selesai menghasilkan 2 jenis pekerjaan, yaitu:

1. Langkah tepat

Langkah yang digunakan siswa sudah tepat namun siswa tidak meneruskan jawaban hingga selesai

2. Langkah tidak tepat

Langkah yang digunakan siswa tidak tepat dan siswa memutuskan untuk tidak

Langkah

tidak

tepat

Kesalahan operasi

hitung bentuk pecahan

trigonometri

Kesalahan operasi

hitung bilangan

Tidak mengubah bentuk

identitas yang sesuai

Kesalahan operasi

hitung menggunakan

sifat distributif

Membuktikan identitas

menggunakan konsep

persamaan

Kesalahan menjabarkan

(70)

Siswa yang tidak mengerjakan bukti hingga selesai dengan langkah yang tidak tepat disebabkan oleh:

1. Kesalahan operasi hitung bentuk pecahan trigonometri

2. Tidak mengubah bentuk identitas yang sesuai

3. Kesalahan menjabarkan bentuk penjumlahan dalam kuadrat 4. Kesalahan operasi hitung

menggunakan sifat distributif

Berdasarkan data di atas, terdapat hubungan antara langkah tidak tepat

pada bukti tidak selesai dengan langkah tidak tepat pada bukti selesai.

Langkah

tidak tepat

Kesalahan operasi

hitung bentuk

pecahan

trigonometri

Tidak mengubah

bentuk identitas

yang sesuai

Kesalahan

menjabarkan

bentuk

penjumlahan dalam

kuadrat

Kesalahan operasi

hitung

menggunakan sifat

(71)
[image:71.595.103.540.194.750.2]

jenis-jenis kesalahan siswa dan dugaan penyebab siswa melakukan kesalahan

dan disajikan dalam tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.5

Hubungan Jenis Kesalahan Siswa dan Dugaan Penyebab Kesalahan

No. Indikator Dugaan penyebab

kesalahan siswa Contoh Hasil Jawaban

Subjek

1. Langkah tepat dan bukti selesai, namun kehilangan langkah terakhir

Berdasarkan hasil jawaban siswa, siswa kehilangan langkah akhir yaitu

membuktikan ruas kiri agar identik dengan ruas kanan karena siswa berasumsi bahwa langkah pembuktian yang sudah ditempuh sudah tepat tanpa harus benar-benar menunjukkan bahwa ruas kiri harus sama dengan ruas kanan

S17

2. Langkah tepat namun bukti tidak selesai.

Berdasarkan hasil jawaban siswa, siswa tidak menyelesaikan pekerjaan karena siswa merasa bahwa langkah terakhir yang ditempuhnya sudah tidak dapat

diselesaikan sehingga siswa memutuskan untuk tidak melanjutkan pek

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes Identitas Trigonometri
Tabel 4.1 Kegiatan Pelaksanaan Pengambilan Data
Tabel 4.3 Kategorisasi Data Jawaban Siswa dalam Mengerjakan Soal
Tabel 4.4 Sintesisasi Data Jawaban Siswa dalam Mengerjakan Soal Pembuktian
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Pengelolaan asuransi syariah hanya boleh dilakukan oleh suatu lembaga yang berfungsi sebagai pemegang amanah. 2) Perusahaan Asuransi Syariah memperoleh bagi hasil dari

Padahal poster itu sendiri mewakili apa isi dari acara tersebut, apa yg di tampilkan dalam acara tersebut dapat di ilustrasikan melalui media promosi yaitu ‘media

ketergantungan terhadap para pemandu SLPHT sangat tinggi. 3) Sikap dan persepsi yang kuat terhadap penggunaan pestisida kimiawi sebagai cara praktis dan ampuh dalam

Pada tugas akhir ini, nilai histeresis ditentukan sebagai fungsi dari kuat sinyal terima (RSS) dari BS yang sedang melayani1. Kemudian dilihat perubahan jarak terjadi

Sebagian besar pembudidaya penelitian ini terdiri atas empat isolat, yaitu L.edodes di Indonesia melakukan penyi- isolat 1 asal Malang, isolat 2 asal Cianjur, langan

Keputusan Kepala LAN No.239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, menjelaskan bahwa akuntabilitas kinerja

Hasil analisis dari ketiga metode tersebut menunjukkan bahwa indeks kualitas air yang dihasilkan dari metode CCME WQI mengindikasikan perairan dengan tingkat

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Akhir yang telah saya buat dengan judul “ APLIKASI SENSOR PASSIVE INFRARED RECEIVER (PIR) PADA ROBOT WALL