• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal."

Copied!
192
0
0

Teks penuh

(1)

viii

ABSTRAK

Wijayanti, Margareta Erna. (2013). Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Menulis pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV Semester Gasal. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Kata kunci: pendidikan karakter, bahan ajar, keterampilan menulis.

Pendidikan karakter yang diintegrasikan dengan bahan ajar khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD belum banyak dikembangkan. Pengintegrasian pendidikan karakter pada mata pelajaran bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan karakter baik yang ada pada diri siswa. Penelitian ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter pada mata pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan menulis untuk SD kelas IV. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD semester gasal.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) oleh Borg and Gall dan menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar oleh Jerold Kemp. Prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil modifikasi antara model pengembangan bahan ajar Jerold Kemp dan penelitian R&D oleh Borg and Gall, yang menghasilkan 7 langkah, yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain Produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji coba desain, serta (7) Revisi desain hingga menghasilkan desain produk final berupa bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD semester gasal.

(2)

ix

ABSTRACT

Wijayanti, Margareta Erna. (2013). Learning Materials’ Development Integrated

with Character Education for The Writing Skill of Indonesian Subject in The Odd Semester of The 4th Grade of Elementary School. A Thesis. Yogyakarta: Elementary School’s Teacher Education Study Program of Sanata Dharma University.

Keywords: Character Education, Learning Materials, Writing Skill.

Character education, which was integrated with the learning materials especially in Indonesian subject of elementary school, was not developed yet. The integration of character education was purposed to plant and develop good characters on the students itself. This research was focused on the fulfillment of the learning materials’ needs integrated with character education in Indonesian subject especially in the writing skill to the fourth grade of elementary school. The main purpose of this research was to design the learning materials which were integrated with character education for the writing skill in Indonesia subject especially in the odd semester of the fourth grade of elementary school.

This research was used research method and development (R & D) by Borg and Gall. Besides, this research also was used the procedure of the learning materials’ development by Jerold Kemp. The procedure of research and development, which was used in this research, was the modification result between Jerold Kemp’s learning materials model and Borg and Gall’s R&D research. The modification was result seven steps. Those were (1) Potentials and problems, (2) Data collection, (3) Product design, (4) Design validity, (5) Design revision, (6) Design Experiment and (7) Design revision which results final product design in the form of the learning materials integrated with character education for the writing skill in Indonesia subject especially in the odd semester of the fourth grade of elementary school.

(3)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR YANG TERINTEGRASI

DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK

KETERAMPILAN MENULIS PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA SD KELAS IV SEMESTER GASAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Margareta Erna Wijayanti

NIM : 091134105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR YANG TERINTEGRASI

DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK

KETERAMPILAN MENULIS PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA SD KELAS IV SEMESTER GASAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Margareta Erna Wijayanti

NIM : 091134105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)

iii

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini peneliti persembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus sumber segala rahmat yang selalu memberikan kelancaran dan kemudahan disetiap langkah.

Bapak dan ibuk tercinta, Agustinus Prapto dan Yuliana Winarni yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan cinta serta semangat yang luar biasa.

Kakak tercinta, kakek dan nenek serta seluruh keluarga besar Darmorejo yang selalu memberikan dukungan .

(8)

v

MOTTO

Tuhan pasti memberikan kemudahan kepada mereka yang mau berusaha.

Motivasi dan kegigihanlah yang membuat impian besar itu tercapai.

-Merry Riana-

Because I am a woman I must make unusual efforts to succeed.

--Clare Booth Luce-

Orang yang mampu membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati.

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Juli 2013 Peneliti,

(10)

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama : Margareta Erna Wijayanti

Nomor Mahasiswa : 091134105

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter

untuk Keterampilan Menulis pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas

IV Semester Gasal.

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 9 Juli 2013 Yang menyatakan,

(11)

viii

ABSTRAK

Wijayanti, Margareta Erna. (2013). Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Menulis pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV Semester Gasal. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Kata kunci: pendidikan karakter, bahan ajar, keterampilan menulis.

Pendidikan karakter yang diintegrasikan dengan bahan ajar khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD belum banyak dikembangkan. Pengintegrasian pendidikan karakter pada mata pelajaran bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan karakter baik yang ada pada diri siswa. Penelitian ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter pada mata pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan menulis untuk SD kelas IV. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD semester gasal.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) oleh Borg and Gall dan menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar oleh Jerold Kemp. Prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil modifikasi antara model pengembangan bahan ajar Jerold Kemp dan penelitian R&D oleh Borg and Gall, yang menghasilkan 7 langkah, yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain Produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji coba desain, serta (7) Revisi desain hingga menghasilkan desain produk final berupa bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD semester gasal.

(12)

ix

ABSTRACT

Wijayanti, Margareta Erna. (2013). Learning Materials’ Development Integrated

with Character Education for The Writing Skill of Indonesian Subject in The Odd Semester of The 4th Grade of Elementary School. A Thesis. Yogyakarta:

Elementary School’s Teacher Education Study Program of Sanata Dharma

University.

Keywords: Character Education, Learning Materials, Writing Skill.

Character education, which was integrated with the learning materials especially in Indonesian subject of elementary school, was not developed yet. The integration of character education was purposed to plant and develop good characters on the students itself. This research was focused on the fulfillment of the learning materials’ needs integrated with character education in Indonesian subject especially in the writing skill to the fourth grade of elementary school. The main purpose of this research was to design the learning materials which were integrated with character education for the writing skill in Indonesia subject especially in the odd semester of the fourth grade of elementary school.

This research was used research method and development (R & D) by Borg and Gall. Besides, this research also was used the procedure of the learning materials’ development by Jerold Kemp. The procedure of research and development, which was used in this research, was the modification result between Jerold Kemp’s learning materials model and Borg and Gall’s R&D research. The modification was result seven steps. Those were (1) Potentials and problems, (2) Data collection, (3) Product design, (4) Design validity, (5) Design revision, (6) Design Experiment and (7) Design revision which results final product design in the form of the learning materials integrated with character education for the writing skill in Indonesia subject especially in the odd semester of the fourth grade of elementary school.

The product of this research was learning materials. The learning materials were evaluated by using instruments which are arranged based on Cunningsworth Theory so that it results good learning materials. The instruments which were used to evaluate the learning materials include six aspects. Those aspects were (1) Purposes and approaches, (2) Design and arrangement, (3) the materials itself, (4) Speaking skill, (5) Topics and (6) Methodology. Based on the validity result by the expert of character education, the expert of Indonesia subject, the two teachers of Indonesia subject who teaches the fourth grade of elementary school and the fourth grade students of SDN Jolosutro Piyungan, the learning materials averagely have scored

4.15 with “good” category. Therefore, the learning materials’ development, which

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan

Menulis pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal dapat peneliti selesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak akan selesai dengan baik. Karena itu, dengan kesungguhan hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dan dukungan demi terlaksananya penelitian ini hingga penyusunan skripsi.

Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikan kepada:

1. Rohandi Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku dosen pembimbing I, terima kasih atas bimbingan, dukungan, dan kesabaran yang telah diberikan selama proses penyusunan skripsi ini.

(14)

xi

5. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd, selaku validator pembelajaran bahasa yang telah memberikan kritik dan saran untuk perbaikan kualitas produk yang dikembangkan dalam penelitian ini.

6. Rusmawan, S.Pd., M.Pd, selaku validator pendidikan karakter yang telah memberikan masukan yang sangat bermanfaat bagi peneliti untuk meningkatkan kualitas produk yang dikembangkan.

7. Sunarni, S.Pd., selaku kepala sekolah SDN Jolosutro Piyungan yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.

8. Elizabet Novena R.M., S.Pd., selaku guru kelas IV SDN Jolosutro Piyungan yang telah memberikan masukan dan saran juga berperan serta dalam penelitian sehingga peneliti dapat melaksanakan penelitian dengan baik. 9. Siswa kelas IV SDN Jolosutro Piyungan tahun ajaran 2012/2013 yang telah

berperan serta dan mendukung pelaksanaan penelitian.

10.Para dosen PGSD, yang selalu memberikan bimbingan dan senantiasa memberikan ilmu yang bermanfaat selama peneliti study di PGSD.

11.Kedua orang tua yang saya cintai, Agustinus Prapto dan Yuliana Winarni yang selalu memberikan dukungan penuh baik secara materiil maupun moril, juga doa dan semangat yang luar biasa. Kakak ku tercinta Ignatia Hesti beserta keluarga yang selalu memberikan semangat, kakek dan nenek juga segenap keluarga besar Darmorejo yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

(15)

xii

yang selalu mengingatkan, memberi dukungan, semangat dan keceriaan dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Sahabat-sahabatku tercinta Alma sigit, Ndaru Arumsari, Agnes Arinjani, Vitalis esti yang selalu menemani, memberikan dukungan, motivasi dan semangat yang luar biasa dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Segenap pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang turut memberikan bantuan dan dukungan, peneliti ucapkan terimakasih.

Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk berbagai pihak dan bermanfaat untuk dunia pendidikan. Peneliti juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi agar lebih sempurna. Terima kasih.

Peneliti,

(16)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 8

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kajian Teori ... 9

2.1.1 Pendidikan Karakter di SD ... 9

2.1.2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ... 16

2.1.3. Pengembangan Bahan Ajar SDTerintegrasi dengan Pendidikan Karakter ... 20

2.1.4. Model Pengembangan Bahan Ajar ... 22

2.2. Penelitian Yang Relevan ... 26

2.3. Kerangka Berpikir ... 28

2.4. Pertanyaan Penelitian ... 29

(17)

xiv

3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Prosedur Pengembangan ... 31

3.2.1 Potensi dan Masalah ... 33

3.2.2 Pengumpulan Data ... 33

3.2.3 Desain Produk ... 33

3.2.4 Validasi Desain ... 34

3.2.5 Revisi Desain ... 34

Setelah mendapatkan kritik dan saran, maka tahap selanjutnya adalah ... 34

3.2.6 Uji Coba Desain ... 35

3.2.7 Revisi Desain ... 35

3.3 Uji Coba Produk ... 35

3.3.1 Desain Uji Coba ... 36

3.3.2 Subjek Uji Validasi Lapangan ... 36

3.3.3 Instrumen Penelitian ... 37

3.3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.3.5 Teknik Analisis Data ... 38

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Analisis Kebutuhan ... 41

4.2 Deskripsi Produk awal ... 46

4.3 Data Uji Coba dan Revisi Produk ... 53

4.4 Kajian Produk Akhir ... 62

4.5 Pembahasan ... 65

BAB 5 PENUTUP ... 67

5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 68

5.3 Saran ... 69

DAFTAR REFERENSI ... 70

(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima ... 38

Tabel 3.2 Kriteria Skor Skala Lima ... 40

Tabel 4.1 Kriteria Skor Skala Lima ... 54

Tabel 4.2 Komentar Pakar Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Revisi ... 55

Tabel 4.3 Komentar Pakar Pendidikan Karakter dan Revisi ... 57

Tabel 4.4 Komentar Guru Bahasa Indonesia dan Revisi ... 58

(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan survai Kebutuhan ... 73

Lampiran 2. Silabus ... 74

Lampiran 3. Hasil Wawancara ... 78

Lampiran 4. RPP ... 80

Lampiran 5. Instrumen Validasi Pakar dan Guru ... 104

Lampiran 6. Instrumen Persepsi Siswa ... 108

Lampiran 7. Hasil Validasi Pakar dan Guru ... 110

Lampiran 8. Hasil Validasi Lapangan ... 126

Lampiran 9. Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar Bahasa Indonesia ... 146

Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar Pendidikan Karakter ... 150

Lampiran 11. Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Bahasa Indonesia ... 154

Lampiran 12. Rekapitulasi Hasil Validasi Lapangan ... 162

Lampiran 13. Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar dan Lapangan ... 163

Lampiran 14. Surat Ijin Melakukan Penelitian ... 164

Lampiran 15. Surat Ijin Telah Melakukan Penelitian ... 167

Lampiran 16. Foto-foto Kegiatan ... 168

(21)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut UU DIKNAS tahun 2003 “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Pada dasarnya pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa yang termuat dalam UU No. 23 tahun 2003. Pendidikan yang baik saat ini adalah pendidikan yang mampu menghasilkan SDM yang seimbang antara segi intelektual dengan segi moralitas (Suwija, 2012: 67), maka sekarang ini pemerintah melalui kementerian Pendidikan Nasional mulai merancang penetapan pendidikan karakter untuk semua tingkatan pendidikan. Untuk itu, penyelenggaraan pembelajaran sebisa mungkin dikaitkan dengan pengembangan karakter.

(22)

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pranowo (2009: 3) mengungkapkan bahwa kesantunan dalam berbahasa menggambarkan sikap, perilaku, ujaran, tulisan maupun penampilan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia dapat membantu pembentukan karakter siswa di SD. Bagi anak usia sekolah dasar, bahasa memegang peran penting dalam mengatur tingkah laku atau karakternya. Pemerintah dalam KTSP juga menyatakan bahwa bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya (Depdiknas, 2006: 113). Beberapa pernyataan di atas menunjukan pentingnya Bahasa Indonesia dalam mengembangkan karakter peserta didik.

(23)

secara runtut dan logis, serta menyajikannya dalam ragam bahasa tulis dan kaidah penulisan lainnya. Dalam menulis tidak hanya aspek kognitif saja yang perlu dikembangkan, dari segi aspek afektif/ karakter dapat dikembangkan melalui kegiatan menulis, misalnya kecermatan siswa dalam menulis kalimat, juga tanggung jawab siswa dalam membuat tulisan. Kegiatan menulis dapat dijadikan sarana untuk menanamkan nilai karakter yang baik pada siswa.

Bahan ajar merupakan salah satu komponen penting yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Bahan ajar digunakan dalam pembelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Prastowo (2012: 43) menjelaskan, bahan ajar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan, maka dalam bahan ajar harus memuat isi yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penanaman pendidikan karakter pada siswa merupakan salah satu dari tujuan pendidikan oleh karena itu pembuatan bahan ajar perlu diintegrasikan dengan pendidikan karakter, dengan begitu tujuan dari pembelajaran akan tercapai baik dari segi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Bahan ajar yang dirancang akan lebih baik jika berfokus pada aktivitas siswa dan melibatkan siswa secara penuh sehingga siswa mendapat pengetahuan melalui kegiatan yang mereka lakukan. Siswa akan lebih memahami pengetahuan yang mereka dapatkan melalui sebuah kegiatan nyata yang mereka lakukan. Bahan ajar diintegrasikan dengan pendidikan karakter yang secara khusus mengembangkan karakter tanggung jawab, kerjasama, dan cermat.

(24)

diri siswa. Berdasarkan pengamatan informal yang dilakukan peneliti ketika pembelajaran, peneliti melihat bahwa karakter tanggung jawab yang dimiliki siswa masih kurang, nampak ketika siswa mendapatkan tugas ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan malah asik bermain. Alasan memilih karakter kerjasama untuk dikembangkan karena siswa dalam pembelajaran belum mampu bekerjasama dengan baik, nampak ketika diskusi kelompok siswa cenderung memilih teman diskusi yang disukai bahkan tidak mau saling membantu dalam kegiatan kelompok. Berikutnya alasan peneliti memilih karakter cermat untuk dikembangkan karena karakter cermat sesuai jika dikembangkan dalam keterampilan menulis. Beberapa siswa masih kurang teliti dalam menyusun sebuah kalimat, terlihat ketika menulis ada beberapa huruf yang hilang. Peneliti berharap dengan mengembangkan karakter cermat siswa mampu menulis dengan teliti, hati-hati, dan tepat dalam menggunakan tanda baca.

(25)

membuat bahan ajar yang bisa memuat pendidikan karakter. Sejauh ini, guru hanya mengintegrasikan pendidikan karakter pada materi tertentu dan itupun hanya sekilas tidak dibuat bahan ajar secara khusus tentang pengintegrasikan pendidikan karakter. Guru juga mengatakan bahwa belum terlalu memahami benar mengenai pengintegrasian pendidikan karakter. Guru merasa sedikit terbebani jika harus menyiapkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Guru merasa kurang mampu jika harus membuat bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter, karena selama ini tidak ada buku pedoman atau contoh yang dapat digunakan untuk membuat bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Guru kelas dan kepala sekolah memaparkan bahwa mereka sangat membutuhkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter yang bisa digunakan sebagai panduan dalam pembelajaran di kelas.

(26)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah prosedur pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal?

2. Bagaimanakah hasil validasi kualitas produk pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk memaparkan prosedur pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal. 2. Untuk mendeskripsikan hasil validasi kualitas produk bahan ajar yang

terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi mahasiswa

Mahasiswa mempunyai pengalaman dalam membuat bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter secara khusus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis.

2. Bagi guru

(27)

grasikan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis dengan pendidikan karakter.

3. Bagi siswa

Siswa dapat mengembangkan nilai-nilai moral yang baik melalui bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.

4. Bagi sekolah

Sekolah mempunyai pengetahuan dan pandangan dalam hal pengelolaan proses pembelajaran yang berbasis pendidikan karakter dan merancang bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. 5. Bagi Prodi PGSD

Bagi Program studi PGSD semoga dengan produk yang peneliti hasilkan semakin memperhatikan perkembangan nilai-nilai moral melalui pendidikan karakter.

1.5 Batasan Istilah

1. Pendidikan Karakter

Sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.

2. Bahan ajar

(28)

penting, dan daftar pustaka. Bahan ajar adalah bahan yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

3. Keterampilan menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dengan orang lain yang bertujuan untuk memberikan informasi maupun pendapat.

1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

1.6.1 Produk yang dikembangkan pada penelitian ini yaitu bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal.

1.6.2 Karakter yang dikembangkan dalam bahan ajar yaitu tanggung jawab, cermat, dan kerjasama.

1.6.3 Bahan ajar memuat materi tentang melengkapi percakapan yang belum selesai/ percakapan rumpang.

1.6.4 Bahan ajar berisi kompetensi yang akan dicapai (SK dan KD), indikator, tujuan pembelajaran, uraian materi, kegiatan siswa, postes, refleksi, tindakan siswa, pekerjaan rumah, rangkuman, soal evaluasi, kunci jawaban, penilaian, glosarium, dan daftar pustaka.

1.6.5 Bahan ajar yang dibuat berbasis pada aktivitas siswa dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

(29)

9

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pendidikan Karakter di SD

2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter

Wynne dalam Mulyasa (1991: 3) mengemukakan bahwa “karakter berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “to mark” (menandai) dan memfokuskan pada bagaimana menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari-hari”. Selain itu pendapat dari Dirjen Pendidikan agama Islam Kementrian

Agama Republik Indonesia (Mulyasa, 2011:4) mengemukakan bahwa “karakter

dapat diartikan sebagai totalitas ciri-ciri pribadi yang melekat dan dapat diidentifikasi pada perilaku individu yang bersifat unik, dalam arti secara khusus ciri-ciri ini membedakan antara satu individu dengan yang lainnya”.

Doni Koesoema A. (2011:124), menyebutkan bahwa pendidikan karakter merupakan pola pendidikan yang lebih berkaitan dengan bagaimana menanamkan nilai-nilai tertentu dalam diri anak didik di sekolah. Sri Judiani dalam Zubaedi

(2011:17) memaknai pendidikan karakter sebagai “pendidikan yang

(30)

Narwanti (2011: 14) menjelaskan pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Megawangi menambahkan bahwa pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya (2004: 95).

Dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan di atas peneliti menarik kesimpulan bahwa karakter merupakan ciri-ciri yang dimiliki seseorang yang tercermin dari tingkah laku dan perbuatannya, sedangkan pendidikan karakter merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh guru maupun orang tua untuk menanamkan nilai-nilai karakter juga mengembangkan nilai-nilai karakter yang sudah ada dalam diri peserta didik untuk dilaksanakan dalam lingkungan juga kehidupan bermasyarakat.

2.1.1.2Tujuan Pendidikan Karakter

Mulyasa (2011:9), mengutarakan pendidikan karakter bertujuan “untuk

meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan ahklak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan

pendidikan”. Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada

(31)

Said Hamid, dkk dalam Zubaeda (2011:18) memaparkan adanya lima tujuan pendidikan karakter:

a. Pertama, mengembangkan kalbu/ nurani/ afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai–nilai karakter bangsa.

b. Kedua, mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.

c. Ketiga, menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.

d. Keempat, mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan. e. Kelima, mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai

lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, dan persahabatan, dan dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

2.1.1.3Nilai–Nilai Pendidikan Karakter

(32)

Tolong-menolong, (8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, (9) Kesantunan, (10) Ketangguhan, (11) Kedemokratisan, (12) Kemandirian, (13) Keberanian mengambil risiko, (14) Berorientasi pada tindakan, (15) Berjiwa kepemimpinan, (16) Kerja keras, (17) Percaya diri, (18) Keingintahuan, (19) Cinta ilmu, (20) Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, (21) Kepatuhan terhadap aturan-aturan sosial, (22) Menghargai karya dan prestasi orang lain, (23) Kepedulian terhadap lingkungan, (24) Nasionalisme, (25) Menghargai keberagaman.

Furqon (2010: 79-81) juga menyebutkan nilai-nilai karakter kedalam banyak butir karakter diantaranya adil, amanah, pengampunan, antisipatif, arif, baik sangka, kebajikan, keberanian, kebijaksanaan, cekatan, cerdas, cerdik, cermat, pendaya guna, demokratis, dermawan, dinamis, disiplin, efisien, empan papan, empati, fair play, gigih, gotong royong, hemat, hormat, ikhlas, inisiatif, inovatif, dan kejujuran.

Menurut Doni Koesoema (2011:124), nilai-nilai yang ditanamkan ini dapat berupa nilai yang bersifat individual personal maupun yang lebih sosial. Nilai yang bersifat individual personal adalah tanggung jawab, kemurahan hati, penghargaan diri, kejujuran, pengendalian diri, bela rasa, disiplin, daya tahan, percaya diri, dan rasa terimakasih. Nilai yang bersifat lebih sosial adalah tanggung jawab, kewarganegaraan, kerjasama, keadilan dan kesedian mendengarkan.

(33)

sosial peneliti memilih karakter kerjasama. Berikut akan dijelaskan mengenai ketiga karakter tersebut.

a. Tanggung Jawab

Karakter pertama yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Tanggung jawab. Menurut Asmani (2011 : 36) Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan YME.

Furqon (2010: 87) menjelaskan, tanggung jawab adalah memahami dan melakukan apa yang sepatutnya dilakukan, kemampuan untuk mengambil keputusan yang rasional dan bermoral. Zubaedi (2011: 78) Tanggung jawab (responsibility) maksudnya mampu mempertanggungjawabkan serta memiliki perasaan untuk memenuhi tugas dengan dapat dipercaya, mandiri, dan komitmen.

Berdasarkan beberapa teori yang telah dijelaskan diatas karakter tanggung jawab perlu ditanamkan dalam diri anak. Nilai tanggung jawab merupakan karakter individual yang penting untuk ditanamkan dalam diri anak, dengan diajarkan karakter tanggung jawab anak mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan mandiri.

b. Cermat

(34)

empatik, bergaul secara santun, menjunjung kebenaran dan kebajikan. Dari penjelasan tersebut peneliti berfokus untuk mengembangkan karakter cermat yang diturunkan dari karakter kecerdasan.

Cermat adalah jeli, berhati-hati dalam memakai uang atau mengeluarkan sesuatu barang, hemat, teliti dan hati-hati dalam melakukan sesuatu penuh minat Furqon (2010: 81). Dari pengertian diatas peneliti ingin mengembangkan sikap cermat pada peserta didik khususnya dalam keterampilan menulis Bahasa Indonesia. Nilai cermat sangat sesuai jika dikembangkan pada keterampilan menulis. Dengan memiliki karakter cermat siswa mampu menulis dengan jeli, teliti, tepat, dan hati-hati. Berdasarkan teori diatas dapat diambil 2 indikator yang mencerminkan sikap cermat yaitu teliti dan tepat. Siswa dikatakan cermat ketika ia sudah teliti dalam menulis kalimat tanpa ada kesalahan dan tepat dalam menggunakan tanda baca pada tulisan.

c. Kerjasama

(35)

mempelajari materi pelajaran. Para siswa saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. David W Johnson (2012:8-10) mengungkapkan lima komponen pokok dari kerjasama yaitu:

1) Interdependensi Positif

Setiap anggota kelompok memandang bahwa mereka terhubung antara satu sama lain, sehingga seseorang tidak akan bisa berhasil jika semua orang berhasil. Siswa harus menyadari bahwa usaha dari setiap anggota akan bermanfaat bukan hanya bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga bagi semua anggota kelompok.

2) Interaksi yang mendorong

Siswa saling membantu, mendukung, menyemangati dan menghargai usaha satu sama lain untuk belajar.

3) Tanggung jawab individual

Siswa belajar bersama-sama supaya selanjutnya mereka dapat menunjukkan performa yang lebih baik sebagai individu. Tanggung jawab individual memastikan bahwa semua anggota kelompok tahu siapa saja yang membutuhkan bantuan, dukungan dan dorongan yang lebih besar untuk menyelesaikan tugas.

4) Skills interpersonal dan kelompok kecil

(36)

komunikasi dan manajemen konflik harus diajarkan dengan sama bertujuannya dan sama tepatnya dengan skil-skil akademis.

5) Pemrosesan kelompok

Anggota kelompok berdiskusi mengenai seberapa baik mereka telah mencapai tujuan masing-masing dan seberapa baik mereka telah memelihara hubungan yang mereka telah memelihara hubungan yang efektif. Kelompok perlu menggambarkan tindakan anggota manakah yang telah sangat membantu dan tidak membantu dan membuat keputusan tentang sikap mana sajakah yang perlu dilanjutkan atau diubah.

2.1.2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

2.1.2.1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Bahasa memiliki peranan sentral dalam segala bidang karena bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar (KTSP). Diharapkan dengan Bahasa Indonesia siswa mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai etika yang berlaku, baik lisan maupun tertulis dan menggunakan bahasa sebagai bahasa persatuan.

(37)

menggunakan bahasa tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia harus melibatkan keaktifan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Indonesia difokuskan pada aktivitas siswa yang dapat menunjang keaktifan siswa dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran dapat mendorong siswa untuk mencari, menemukan bahkan menerapkan keterampilan bahasa yang siswa peroleh.

KTSP menyebutkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki tujuan sebagai berikut: (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, (2) menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, (3) memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, (4) menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, (6) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (KTSP 2006:113).

(38)

2.1.2.2. Keterampilan Menulis Yang Terintegrasi Dengan Pendidikan

Karakter.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD mencakup 4 keterampilan pokok yaitu mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara. Dalam keempat keterampilan tersebut terdapat keterkaitan satu sama lain. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dikuasai paling akhir. Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang bersifat fleksibel. Rangkaian yang dimaksud meliputi: pramenulis, penulisan draft, revisi, penyuntingan, dan publikasi atau pembahasan. Seperti halnya perkembangan membaca, perkembangan anak dalam menulis juga terjadi secara perlahan-lahan.

Iskandarwassid dan Sunendar (2009: 248) mengungkapkan aktivitas menulis merupakan ”suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajaran bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca”. Selain itu, menurut Tarigan (2008: 3) menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menurut Daeng (2011: 68) menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya, memberi tahu, menyakinkan, menghibur. Nurjamal menambahkan bahwa menulis sebagai sebuah keterampilan berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam mengemukakan gagasan, perasaan, dan pikiran-pemikirannya kepada orang atau pihak lain dengan menggunakan media tulisan (2011 : 69).

(39)

suatu keterampilan dalam mengekspresikan dan mengkomunikasikan suatu gagasan atau ide kepada orang lain dengan tujuan tertentu. Menulis juga dapat membuat seseorang menjadi lebih kreatif dalam menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan. Kegiatan menulis dapat melatih siswa dalam menyusun sebuah kalimat yang baik dan menggunakan tanda baca yang benar.

Menulis tentu mempunyai suatu maksud atau tujuan. Tujuan dari suatu tulisan pada dasarnya adalah sarana untuk menyampaikan pendapat atau gagasan agar dapat dipahami dan diterima orang lain, tentu dalam membuat tulisan seseorang mempunyai maksud atau tujuan tertentu. Tulisan digunakan sebagai alat yang bertujuan untuk menginformasikan sesuatu kepada pembaca, meyakinkan pembaca, mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, menghibur pembaca, mendukung pendapat orang lain, menyanggah atau menolak pendapat orang lain, dan bahkan bertujuan untuk melarang atau memerintah pembaca Daeng (2011: 72).

Tujuan menulis seperti yang diutarakan oleh Tarigan antara lain: (1) tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar, (2) tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak, (3) tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer, (4) tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api (Tarigan, 2008:24-25).

(40)

Pada penelitian ini peneliti mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam keterampilan menulis. Karakter yang akan dikembangkan salah satunya yaitu cermat. Karakter cermat sesuai jika diintegrasikan dengan keterampilan menulis. Dalam menulis seeorang harus berhati- hati dan teliti baik dalam penggunaan kalimat maupun tanda baca. Dengan mengintegrasikan nilai karakter cermat dalam keterampilan menulis peserta didik mampu mengembangan keterampilan menulis dengan baik.

2.1.3. Pengembangan Bahan Ajar SD yang Terintegrasi dengan Pendidikan

Karakter

(41)

bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar–mengajar di kelas. Bahan atau materi yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang disusun secara sistematis yang memuat isi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai kompetensi dasar.

Pengembangan bahan ajar yang berbasis karakter penting untuk mendidik siswa agar mempunyai nilai-nilai positif. Dalam mengembangan bahan ajar yang berbasis Pendidikan karakter perlu mendiskripsikan kompetensi dasar yang mengacu pada KTSP, kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi butir-butir karakter yang sesuai dengan kompetensi dasar yang telah dipilih. Dalam penelitian ini karakter yang akan dikembangkan dalam bahan ajar meliputi nilai tanggung jawab, cermat dan kerjasama atau gotong royong.

Untuk menghasilkan bahan ajar yang berkualitas maka perlu dilakukan penilaian atau evaluasi. Cunningsworth mengemukakan beberapa unsur yang dapat digunakan untuk mengevaluasi bahan ajar. Unsur–unsur tersebut adalah

aims and objectivess, desaind and organitation, language contents, skills, topic,

(42)

2.1.4. Model Pengembangan Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan salah satu komponen penting yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Bahan ajar digunakan dalam pembelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. dalam mengembangkan bahan ajar diperlukan model pengembangan yang sesuai. Salah satu moedel pengembangan bahan ajar yaitu, model pengembangan menurut J. Kemp.

Secara umum model desain pembelajaran Jerold E. Kemp yang telah direvisi terlihat pada gambar berikut:

(43)

Kemp selalu diawali dengan perencanaan tujuan (planning). Dalam melaksanakan langkah tersebut terdapat evaluasi, yaitu evaluasi formatif yang dilakukan selama proses pembuatan, sedangkan evaluasi sumatih dilakukan diakhir proses. Evaluasi digunakan sebagai pedoman untuk revisi. Revisi dapat dilakukan disetiap langkah dalam proses pengembangan. Pada proses pembuatan bahan ajar dapat berjalan dengan baik karena adanya layanan pendukung (support service). Layanan pendukung berupa buku, sumber dari internet, guru, siswa, dll. Berikut ini akan dijelaskan setiap unsur-unsur pengembangan perangkat pembelajaran menurut model Kemp, meliputi:

a. Identifikasi masalah pembelajaran

Pada tahapan identifikasi masalah pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara fakta di lapangan dengan tujuan menurut kurikulum yang menyangkut model, pemdekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan guru. Kesenjangan inilah yang menjadi sebuah permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian.

b. Analisis siswa

(44)

bekerjasama, keterampilan sosial dengan memperhatikan ciri, kemampuan dan pengalaman siswa baik secara individu maupun kelompok.

c. Analisisi tugas

Menurut Kemp (1994: 58) dalam Triyanto, analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis tugas sejalan dengan analisis tujuan tidak lain dari analisis isi pelajaran, konsep, pemrosesan informasi yang digunakan untuk memudahkan pemahaman tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam analisis tugas meliputi, (1) analisis Struktur isi, (2) analisis konsep, (3) analisis prosedural, dan (4) analisis pemrosesan (2009 : 181).

d. Merumuskan indikator

Menurut Kardi dalam Triyanto (2009:182) perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi tingkah laku awal siswa, tentang pernyataan-pernyataan apa yang dapat dilakukan siswa setelah selesai melakukan pembelajaran. oleh karena itu, dalam merumuskan suatu indikator harus mempertimbangkan kemampuan awal dari siswa. Indikator yang dirumuskan tersebut berfungsi sebagai (1) alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, (2) kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi hasil belajar siswa, dan (3) panduan siswa dalam belajar.

e. Penyusunan intrumen evaluasi

(45)

Dalam pembuatan soal evaluasi berdasarkan pada indikator-indikator yang telah dibuat.

f. Strategi pembelajaran

Pemilihan strategi pembelajaran disusun berdasarkan tujuan khusus yang akan dicapai. Kegiatan pemilihan strategi meliputi : pemilihan model, pendekatan dan metode, pemilihan format yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan.

g. Pemilihan media atau sumber pembelajaran

Pemilihan alat dan bahan disesuaikan dengan tuntutan tujuan pembelajaran yang terdapat rencana pembelajaran dan lembar kerja siswa. Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan sumber pembelajaran.

h. Pelayanan pendukung

Selama proses pengembangan diperlukan layanan pendukung yang berupa kebijakan kepala sekolah, guru mitra, tata usaha, dan tenaga-tenaga terkait serta layanan laboratorium dan perpustakaan. Juga dibutuhkan anggaran atau dana, fasilitas, dan pelengkap.

i. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif merupakan bagian penting dari proses perancangan pembelajaran serta berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar atau tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai berbagai sasaran. Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan ujicoba. j. Evaluasi Sumatif

(46)

dan ujian akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi: hasil ujian akhir unit dan ujian akhir untuk pelajaran tertentu.

k. Revisi perangkat pembelajaran

Kegiatan revisi dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. revisi dilakukan berdasarkan kritik dan masukan yang diperoleh dari hasil validasi dan uji coba terbatas. Revisi akan terus dilakukan sampai rancangan yang dibuat memiliki kesesuaian isi dan kualitas yang baik.

2.2. Penelitian Yang Relevan

Berikut akan dijabarkan penelitian berkaitan dengan materi ajar pembelajaran Bahasa Indonesia dan pendidikan karakter :

Penelitian yang pertama adalah penelitian pengembangan pendidikan karakter yang dilakukan oleh Anastasia Tiur Rohani (2012) dalam skripsi yang

berjudul “Pendidikan Karekater Terintegrasi dalam Pembelajaran Menulis

Bahasa Indonesia Untuk Siswa SMP kelas VIII Semester 1 dan 2

(47)

pernyataan, ada dua belas butir pertanyaan yang memiliki presentase jawaban tertinggi pada kategori baik.

Penelitian yang kedua adalah penelitian pengembangan pendidikan karakter yang dilakukan oleh Bernadeta Lisa Andika Permatasari (2012). Dalam skripsinya, Bernadeta Lisa Andika Permatasari meneliti “Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Indonesia Kelas VII

Semester 1 dan 2”. Penelitian ini menghasilkan produk yaitu buku teks pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Peneliti melakukan analisis persepsi/analisis kebutuhan siswa terhadap pendidikan karakter sebagai landasan dalam membuat modul yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.

Penelitian yang ketiga yaitu jurnal yang terkait dengan pengimplementasian pendidikan karakter yang berjudul “A comprehensive approach in developing akhlaq: A case study on the implementation of character

education at Pondok Pesantren Darunnajah”, penelitian dilakukan oleh Duna Izfanna. Duna Izfanna menjelaskan bagaimana suatu sistem pendidikan Islam yang menggunakan pendekatan komprehensif pada Pondok Pesantren memberikan kontribusi besar terhadap pendidikan karakter siswa. diungkapan dalam penelitian Duna bahwa “Pondok Pesantren Darunnajah adopts the

comprehensive approach of character education which is laid on Islamic values

as its ultimate philosophy. Pondok Pesantren Darunnajah educates and develops

students' character by infusing knowledge, providing supportive conditions or

(48)

menanamkan pengetahuan, menyediakan lingkungan yang mendukung, kemudian memberikan kesempatan untuk praktek sehingga karakter yang ada dalam diri siswa terbentuk. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendekatan yang menyeluruh/ komprehensif dapat digunakan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter secara efektif.

Melihat paparan ketiga penelitian diatas, diketahui bahwa pendidikan karakter memang perlu ditanamkan dan dikembangkan agar menghasilkan SDM yang berkarakter dan bermoral baik. Pengembangan pendidikan karakter dapat dilakukan dengan pendekatan-pendekatan dan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam sebuah modul yang akan digunakan dalam pembelajaran.

2.3. Kerangka Berpikir

(49)

diharapkan mampu mewujudkan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Namun, kurangnya ketersediaan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter menghambat terwujudnya pendidikan karakter dalam pembelajaran.

Bermula dari alasan itu, perlu adanya pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Peneliti berasumsi bahwa dengan membuat sebuah bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter selain kognitif siswa berkembang karakter siswa pun bisa dikembangkan terutama karakter tanggung jawab, kerjasama juga karakter cermat. Maka dari itu, bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter perlu dikembangkan agar dalam pembelajaran selain mengembangkan segi kognitif, karakter siswa juga turut berkembang.

2.4. Pertanyaan Penelitian

2.4.2. Bagaimana prosedur penelitian pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis, kompetensi dasar melengkapi percakapan yang belum selesai?

2.4.3. Bagaimana kualitas produk penelitian pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis, kompetensi dasar melengkapi percakapan yang belum selesai menurut pakar Bahasa Indonesia dan pendidikan karakter?

(50)
(51)

31

BAB 3

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang (1) jenis penelitian, (2) prosedur pengembangan, (3) uji coba produk, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, serta (6) teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan, yang biasanya lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and Development). R&D merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 494). Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa bahan ajar untuk keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk siswa SD kelas IV semester gasal yang secara khusus mengembangkan karakter tanggung jawab, cermat, dan kerjasama yang akan diujicobakan di SDN Jolosutro Piyungan.

3.2 Prosedur Pengembangan

(52)

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 7 langkah yaitu: (1) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk

(Prototipe), (4) Validasi, (5) Revisi Desain, (6) Uji coba desain, (7) Revisi desain) hingga menghasilkan desain produk final bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan mendengarkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD semester gasal. Secara garis besar prosedur pengembangan tersebut dapat dijelaskan melalui bagan di bawah ini. Berikut peneliti menjabarkan ketujuh langkah dalam bagan.

(53)

Ketujuh langkah pengembangan bahan ajar tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:

3.2.1 Potensi dan Masalah

Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada guru Bahasa Indonesia kelas IV di SDN Jolosutro Piyungan. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan yang menyangkut ketersediaan bahan ajar yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Analisis kebutuhan ini bertujuan agar peneliti mengetahui kebutuhan guru dalam melaksanakan pembelajaran disekolah terutama kebutuhan akan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.

3.2.2 Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Hasil dari wawancara tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa bahan ajar berbasis karakter pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pengumpulan data untuk pembuatan bahan ajar dilakukan dengan melakukan kajian pustaka, dan mencari data dari berbagai sumber seperti buku, koran, dan internet.

3.2.3 Desain Produk

(54)

menentukan isi bahan ajar yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber, menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan, menyusun kegiatan belajar, menentukan sumber belajar, dan kemudian menentukan evaluasi untuk mengukur kompetensi dasar yang akan dicapai. Tahap berikutnya adalah mengumpulkan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan bahan ajar. Bahan ajar akan disusun berdasarkan pada bahan yang telah terkumpul yang sudah diproses untuk dijadikan bahan ajar yang sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Bahan-bahan yang telah didapatkan dari beberapa sumber kemudian disusun secara sistematis berdasarkan desain yang telah dirancang.

3.2.4 Validasi Desain

Peneliti menggunakan validasi pakar sebagai evaluasi formatif terhadap desain produk pengembangan bahan ajar. Produk yang telah dikembangkan akan divalidasi oleh empat orang pakar yang terdiri dari pakar pembelajaran Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, dan dua guru Bahasa Indonesia atau guru kelas IV. Validasi desain ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian terhadap desain produk yang telah dirancang oleh peneliti. Dari kritik dan saran tersebut akan diketahui kelebihan dan kekurangan desain produk yang dikembangkan serta perbaikan yang harus dilakukan oleh peneliti.

3.2.5 Revisi Desain

(55)

melakukan revisi produk yang dibuat berdasarkan hasil validasi pakar. Masukan dan saran dari pakar digunakan sebagai pedoman dalam melakukan revisi. Revisi dilakukan untuk memperbaiki kesalahan/ kekurangan dari produk yang sudah divalidasi oleh pakar.

3.2.6 Uji Coba Desain

Setelah melakukan revisi maka produk yang sudah direvisi diuji coba. Uji coba dilakukan kepada siswa kelas IV SDN Jolosutro Piyungan. Pada tahap uji coba ini peneliti menyiapkan sebaik mungkin strategi, media, dan sarana yang akan digunakan dalam uji coba. Setelah melakukan uji coba, siswa diberi kuesioner untuk menilai apakah produk yang dibuat sudah sesuai dan baik untuk siswa. Hasil uji coba merupakan evaluasi sumatif terhadap desain produk pengembangan bahan ajar yang bertujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan.

3.2.7 Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah uji coba produk di lapangan. Produk akan direvisi berdasarkan masukan dari siswa yang ikut dalam uji coba produk. Hasil dari revisi produk ini akan menjadi desain produk final bahan ajar keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.

3.3 Uji Coba Produk

(56)

digunakan untuk memperbaiki dan penyempurnaan produk bahan ajar. Setelah divalidasi oleh para pakar, produk kemudian direvisi sesuai saran para pakar selanjutnya diujicobakan kepada siswa kelas IV SDN Jolosutro Piyung semester genap dengan jumlah yang terbatas. Uji coba produk tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan kualitas produk yang telah dikembangkan peneliti.

3.3.1 Desain Uji Coba

Desain uji coba merupakan bagian yang terpenting karena bertujuan agar bahan ajar yang dihasilkan layak untuk digunakan. Pada tahap uji coba ini, bahan ajar akan divalidasi melalui beberapa tahap agar benar-benar valid untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Tahap pertama yaitu validasi oleh pakar, kemudian direvisi berdasarkan kritik dan saran para pakar. Setelah direvisi berdasarkan pakar kemudian dialakukan validasi lapangan oleh siswa kelas IV SDN Jolosutro dengan jumlah terbatas. Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini yaitu berupa bahan ajar Bahasa Indonesia keterampilan menulis yang terintegrasi dengan pendidikan karakter yaitu karakter tanggung jawab, cermat, dan kerjasama.

Kompetensi dasar yang akan dicapai yaitu “Melengkapi percakapan yang belum

selesai dengan memperhatikan penggunaan ejaan”.

3.3.2 Subjek Uji Validasi Lapangan

(57)

3.3.3 Instrumen Penelitian

Pada penelitian pengembangan ini peneliti menggunakan daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan terhadap bahan ajar Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter, wawancara tersebut dilakukan dengan guru kelas IV SDN Jolosutro Piyungan.

Lembar kuesioner berisi pernyataan yang disusun berdasarkan indikator yang dikembangkan dari teori Cunningsworth tentang unsur-unsur yang digunakan untuk mengevaluasi bahan ajar yang baik. Lembar kuesioner tersebut diisi oleh satu pakar Bahasa Indonesia, satu pakar Pendidikan Karakter, dua guru Bahasa Indonesia kelas IV dan sepuluh siswa kelas IV. Hasil validasi melalui kuesioner dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi atas bahan ajar yang dibuat agar menjadi lebih baik dan berkualitas.

3.3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian pengembangan ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara dan kuesioner untuk validasi. Peneliti melakukan wawancara kepada guru. Wawancara bertujuan untuk survei kebutuhan. Wawancara yang dilakukan berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun oleh peneliti. Data yang diperoleh disusun untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan guru akan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.

(58)

pakar pendidikan karakter dan guru Bahasa Indonesia dengan mengisi kuesioner kualitas bahan ajar. Validasi lapangan dilakukan oleh 10 siswa kelas IV SDN Jolosutro Piyungan dengan mengisi kuesioner persepsi siswa terhadap kualitas bahan ajar. Hasil validasi digunakan sebagai pedoman dalam melakukan revisi, hasil validasi juga dapat menunjukan kualitas dari bahan ajar.

3.3.5 Teknik Analisis Data

Data penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. a. Data kualitatif

Data Kualitatif berupa komentar yang dikemukakan oleh pakar pembelajaran Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru, dan siswa. Data dianalisis sebagai dasar memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang telah dibuat. b. Data kuantitatif

Data berupa skor dari komentar pakar Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru, dan siswa. Data dianalisis sebagai dasar dari kuesioner diubah menjadi data interval. Skala penilaian terhadap bahan ajar yang dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) sebagai berikut:

Tabel 3.1. Tabel Konverensi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima

Interval Kategori

X > ̅+ 1,80 Sbi Sangat Baik

(59)

Interval Kategori

̅ –1,80 Sbi < X ≤ ̅ − 0, 60 Sbi Kurang baik

X ≤ ̅ − 1, 80 Sbi Sangat kurang baik

Keterangan :

Rerata ideal ( ̅) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Simpangan baku ideal : (skor maksimal ideal − skor minimal ideal)

X : Skor Aktual

Perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi di atas. Adapun penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut.

Diketahui:

Skor maksimal ideal : 5 Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal (̅) : (5+1) = 3

Simpangan baku ideal (SBi) : (5−1) = 0,67 Ditanyakan:

Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang Jawaban:

(60)

Kategori baik = ̅+ 0,60SBi < X ≤ ̅+ 1,80SBi = 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67) = 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)

= 3,40 < X ≤ 4,21

Kategori cukup baik = ̅ - 0,60SBi < X≤ ̅ + 0,60SBi = 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67) = 3 –(0,40) < X≤ 3 + (0,40)

= 2,60 < X≤ 3,40

Kategori kurang baik = ̅ - 1,80SBi < X≤ ̅ - 0,60SBi = 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67) = 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40)

= 1,79 < X ≤ 2,60 Kategori sangat kurang baik = ≤ ̅ – 1,80SBi = X ≤ 3 - (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 - (1,21)

= X ≤ 1,79

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.2 Kriteria Skor Skala Lima

Interval Skor Kriteria

X > 4,21 Sangat Baik

3,40 < X ≤ 4,21 Baik

2,60 < X≤ 3,40 Cukup

1,79 < X ≤ 2,60 Kurang

(61)

41

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan mengenai bahan ajar keterampilan menulis pelajaran Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Poin–poin yang akan diuraikan yaitu: (1) data analisis kebutuhan, (2) deskripsi produk awal, (3) data uji coba dan revisi produk. Hasil penelitian dan pembahasan akan diuraikan sebagai berikut :

4.1 Analisis Kebutuhan

(62)

digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. berikut akan dijabarkan data hasil wawancara dengan guru kelas IV.

4.1.1 Data Hasil Wawancara

Peneliti melakukan wawancara untuk analisis kebutuhan tentang bahan ajar Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Wawancara dilakukan pada tanggal 30 November di SDN Jolosutro Piyungan. Daftar pertanyaan yang digunakan dalam wawancara dengan guru kelas IV terdiri dari 8 butir pertanyaan. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan guru memaparkan bahwa guru belum menggunakan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berikut data hasil wawancara dengan guru SDN Jolosutro Piyungan akan dijelaskan setiap butir.

Pertama, butir pertanyaan yang pertama yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan pendidikan karakter. Dari hasil wawancara guru menjelaskan bahwa tingkat pemahaman guru akan pendidikan karakter belum terlalu paham. Guru hanya menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan tentang nilai-nilai / akhlak baik selebihnya guru tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai pendidikan karakter.

(63)

anak tumbuh menjadi manusia yang mempunyai nilai dan sikap yang baik yang dapat diterapkan di kehidupan sekolah maupun masyarakat.

Ketiga, butir pertanyaan yang ketiga yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Guru memaparkan bahwa beliau tahu bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional mengembangan banyak butir karakter, namun guru tidak menghafal satu persatu tiap butir. Guru mengatakan terlalu banyak jika harus diingat semua. Beliau menjelaskan hanya pada karakter penting yang harus ditanamkan dalam diri siswa dan sering diajarkan yang diingat misalnya karakter kereligiusan, kemudian karakter menghargai, tanggung jawab, kerjasama, disiplin, dan budi pekerti. Menurut beliau beberapa karakter yang beliau ingat merupakan karakter yang penting dan perlu dikembangan dan ditanamkan pada siswa.

(64)

Kelima, butir pertanyaan yang kelima yaitu kesulitan guru dalam mengintegrasikan pendidikan karakter pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada pertanyaan ini guru menjawab bahwa guru mengalami kesulitan jika ingin mengintegrasikan pendidikan karakter pada mata pelajaran Bahasa Indonesia karena tidak semua KD atau materi dapat diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Jika akan mengintegrasikan pendidikan karakter dengan mata pelajaran membutuhkan waktu dan harus dipersiapkan dengan baik karena bukan hal mudah dalam mencocokan karakter yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Tidak adanya contoh pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter juga menjadi kendala guru dalam menyusun bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.

Gambar

Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar   .........................
Tabel 3.1 Konversi Data Kuantitatif  ke Kualitatif  Skala Lima ....................
Gambar 2.1 Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp (Kemp, et al., 1999: 9)
Gambar 3.1 Modifikasi langkah-langkah pengembangan bahan ajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil karya yang dihasilkan siswa (Kelompok?

[r]

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN GREEN PRODUCT (Studi pada Konsumen Honda Vario Techno di Kota

Aplikasi ini dapat memberikan informasi berupa laporan mengenai detil transaksi yang dilakukan oleh karyawan yang terlibat dalam kegiatan administrasi pembelian

Tampilan menu laporan kerusakan pada gambar 4.34 merupakan form untuk memperlihatkan semua data kerusakan baru atau lama yang telah di inputkan sesuai dengan ID Alat, Nama

[r]

[r]

merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari.. pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,