• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH KOMUNIKASI, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT.POS INDONESIA-MEDAN OLEH SAMUEL HERMANTO SARAGIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH KOMUNIKASI, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT.POS INDONESIA-MEDAN OLEH SAMUEL HERMANTO SARAGIH"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KOMUNIKASI, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PT.POS INDONESIA-MEDAN

OLEH

SAMUEL HERMANTO SARAGIH 170521154

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2020

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

PENGARUH KOMUNIKASI, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TEHADAP KINERJA PEGAWAI PT.POS INDONESIA-MEDAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Budaya Organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Pos Indonesia-Medan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Pos Indonesia-Medan yang berjumlah 120 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 55 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Data penelitian diperoleh dari wawancara dengan pegawai PT Pos Indoesia-Medan dan menyebarkan kuesioner penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara serempak Komunikasi, Motivasi dan Budaya Organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PT Pos Indonesia- Medan. Secara parsial menunjukkan bahwa Komunikasi dan Budaya Organisasi Motivasi masing-masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT Pos Indonesia-Medan.

Kata Kunci: Komunikasi, Motivasi dan Budaya Organisasi

(6)

ABSTRACT

THE EFFECT OF COMMUNICATION, MOTIVATION AND ORGANIZATIONAL CULTURE ON EMPLOYEE

PERFORMANCE OF PT. POS INDONESIA MEDAN

This study aims to study and analyze communication, motivation and organizational culture on employee performance at PT Pos Indonesia-Medan. The population in this study were all employees of PT Pos Indonesia-Medan who gathered 120 people. The number of samples in this study were 55 people with a sampling technique using proportional random sampling. The research data were obtained from interviews with employees of PT Pos Indonesia-Medan and the research questionnaire was requested. Data analysis techniques used multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that communication, motivation and organizational culture significantly influence the performance of employees of PT Pos Indonesia-Medan. Associated with communication and organizational culture each Positive and significant motivation for employee performance at PT Pos Indonesia-Medan

Keywords: Communication, Motivation and Organizational Culture

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah atas berkat dan kasih setia yang diberikan-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai PT.Pos Indonesia-Medan”. Guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Terimakasih yang tak terhingga peneliti sampaikan kepada kedua orang tua Ibu Norita naibaho yang selalu mendukung dalam doa, telah memberikan semangat, motivasi, dan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dan studi sebaik-baiknya. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah banyak mendapat bantuan dan dukungan baik secara moril maupun materil. Maka pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan rasa terimakasih yang setulus- tulusnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad Jafar Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr .Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu dan memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan saran kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Fivi Rahmatus Sofiyah, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji I dan Ibu Dra.

(8)

Komariah Pandia, M.Si, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen, seluruh staf serta pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. PT Pos Indonesia-Medan yang telah membantu peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Teman spesial yang selalu setia memotivasi, memberikan dukungan dan doanya.

8. Adek Alex Fernando, Nengsi nenggolan, Winanda dan Alegra Nenggolan.

Terimakasih untuk dukungan doa, dana, semangat dan motivasinya dalam menyelesaikan Skripsi ini.

9. Teman seperjuangan jurusan manajemen Ekstensi 2017 Grup B, Manajemen Sumber Daya Manusia.

10. Sahabat-sahabat yang setia mendukung Bang Rijal, Busra, Dewi, Clara, Nensi, Septri, Valen Kaban, Agus, Berry, dan Suryani.

11. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Medan, Januari 2020 Peneliti

Samuel Hermanto Saragih 170521154

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 16

1.3 Tujuan Penelitian ... 17

1.4 Manfaat Penelitian ... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 19

2.1 Komunikasi ... 19

2.1.1 Pengertian Komunikasi ... 19

2.1.2 Tujuan dan Fungsi Komunikasi ... 20

2.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi ... 21

2.1.4 Proses Komunikasi ... 22

2.1.5 Gangguan Komunikasi ... 25

2.1.6 Dimensi Komunikasi ... 26

2.2 Motivasi ... 27

2.2.1 Pengertian Motivasi ... 27

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Motivasi ... 29

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi .. 30

2.2.4 Bentuk-bentuk Motivasi ... 31

2.3 Budaya Organisasi ... 32

2.3.1 Pengertian Budaya Organisasi ... 32

2.3.2 Fungsi Budaya Organisasi ... 35

2.3.3 Level Budaya Organisasi ... 35

2.3.4 Dimensi Budaya Organisasi ... 37

2.4 Kinerja ... 39

2.4.1 Pengertian Kinerja ... 39

2.4.2 Faktor-faktor mempengaruhi Kinerja ... 42

2.4.3 Tujuan dan Sasaran Kinerja ... 45

2.4.4 Pengukuran Kinerja ... 46

2.4.5 Penelian Kinerja ... 47

2.4.6 Dimensi Kinerja ... 53

2.5 Penelitian Terdahulu ... 54

2.6 Kerangka Konseptual ... 56

2.6.1 Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai ... 56

(10)

2.6.2 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai .... 56

2.6.3 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai ... 57

2.6.4 Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai ... 57

2.7 Hipotesis ... 58

BAB III METODE PENELITIAN 60 3.1 Jenis Penelitian ... 60

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 60

3.3 Batasan Operasional ... 60

3.4 Defenisi Operasional ... 61

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 62

3.6 Populasi dan Sampel ... 62

3.6.1 Populasi ... 62

3.6.2 Sampel ... 63

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 65

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 65

3.9 Uji Validitas dan Realibilitas ... 66

3.9.1 Uji Validitas ... 66

3.9.2 Uji Realibilitas ... 68

3.10 Teaknik Analisis Data ... 69

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 69

3.10.2 Analisis Linear Berganda ... 70

3.11 Uji Asumsi Klasik ... 71

3.11.1 Uji Normalitas ... 71

3.11.2 Uji Heterokedesitas ... 72

3.11.3 Uji Multikolenearitas ... 72

3.12 Koefesien Determinasi ... 73

3.13 Uji Hipotesis ... 73

3.13.1 Uji F (Uji Serempak)... 73

3.13.2 Uji t (Uji Parsial) ... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 75

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 75

4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan ... 77

4.1.2 Logo Perusahaan ... 78

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 79

4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 80

4.2.1 Karakteristik Responden ... 80

4.3 Analisis Deskriptif Variabel ... 82

4.3.1 Komunikasi ... 82

4.3.2 Motivasi ... 85

4.3.3 Budaya Organisasi ... 88

4.4.4 Kinerja Pegawai ... 93

4.4 Analaisis Linear Berganda ... 97

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 99

4.5.1 Uji Nomalitas ... 99

(11)

4.5.2 Uji Heterodiksitas ... 100

4.5.3 Uji Multikolenearitas ... 101

4.6 Koefesien Determinasi ... 101

4.7 Pengujian Hipotesis ... 102

4.7.1 Uji Signifikan secara Serempak (Uji-F) ... 102

4.7.2 Uji Signifikan secara Parsial (Uji-T) ... 103

4.8 Hasil Hipotesis ... 104

4.8.1 Komunikasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai PT.Pos Indonesia-medan ... 104

4.8.2 Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai PT.Pos Indonesia-medan ... 106

4.8.3 Budaya Organisasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai PT.Pos Indonesia-medan ... 107

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 110

5.1 Kesimpulan ... 110

5.2 Saran... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 112

DAFTAR LAMPIRAN ... 114

(12)

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Penilaian Kinerja PegawaiPT.Pos Indonesia-Medan ... 6

1.2 Hasil Penelian Kinerja Pegawai PT.Pos Indonesia-Medan ... 6

1.3 Realisasi Target PendapatanKantor Pos Medan 2018 ... 7

1.4 Hasil Pra Survey Komunikasi PT.Pos Indonesia-Medan ... 10

1.5 Hasil Pra Survey Motivasi PT.Pos Indonesia-Medan ... 13

1.6 Hasil Pra Survey Budaya Organisasi PT.Pos Indonesia-Medan . 15 2.1 Budaya kuat vs Budaya Lemah ... 34

2.2 Penelitian terdahulu ... 54

3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 61

3.2 Instrumen Skala Likert ... 64

3.3 Distribusi Sampel ... 66

3.4 Hasil Uji Validitas Item-TotalStatistik ... 66

3.4 Hasil Realibilitas ... 69

3.5 Mean Range Skor ... 70

4.1 Karakter Responden berdasarkan Usia ... 80

4.2 Karakter Responden berdasarkan Jenis kelamin ... 81

4.3 Karakter Responden berdasarkan Pendidikan terakhir ... 81

4.4 Karakter Responden berdasarkan Lama bekerja ... 82

4.5 Jawaban Responden tentang Variabel Komunikasi ... 83

4.6 Jawaban Responden tentang Variabel Motivasi ... 85

4.7 Jawaban Responden tentang Variabel Budaya Organisasi ... 89

4.8 Jawaban Responden tentang Variabel Kinerja Pegawai ... 93

4.9 Hasil Analisis Regresi linear Berganda ... 97

4.10 Kolmogrof-Smirnov ... 100

4.11 Uji Glejser ... 101

4.12 Uji Multikolinearitas ... 101

4.13 Koefesien Determinasi ... 102

4.14 Uji Signifikan secara Serempak (Uji-F) ... 102

4.15 Uji Signifikan Secara Parsial (Uji-T) ... 103

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 58

4.1 Logo Perusahaan ... 78

4.2 Struktur Organisasi ... 79

4.6. Uji Histogram ... 99

4.7 Grafik p-plot ... 99

(14)

No. Lampiran Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 112

2. Uji Validitas ... 66

3. Uji Realibiltas ... 69

4. Karakteristik responden ... 80

5. Jawaban Responden tentang Variabel Komunikasi ... 83

6. Jawaban Responden tentang Variabel Motivasi ... 85

7. Jawaban Responden tentang Variabel Budaya Organisasi ... 89

8. Jawaban Responden tentang Variabel Kinerja Pegawai ... 9. Hasil Linear Regresi Linear Berganda ... 93

10. Grafik Histogram ... 99

11. Grafik P-Plot ... 99

12. Kolmogrof-Smirnof ... 100

13. Uji Grafik Scatterplot ... 100

14. Uji Glejser ... 101

15. Uji Multikolinearitas ... 101

16. Uji Koefesien Determinasi ... 102

17. Uji Signifikan secara Serempak (Uji-F) ... 102

18. Uji Signifikan secara Parsial (Uji-T) ... 103

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan salah satu tolak ukur dalam pencapaian keberhasilan suatu organisasi. Di era globalisasi, Pengelolaan sumber daya manusia bukan suatu hal yang mudah, Oleh karena berbagai suprastruktur dan infrastruktrur yang harus disiapkan untuk mendukung terwujudnya proses sumber daya manusia yang berkualitas. Perusahaan yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif dimata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, Manajemen sumber daya manusia memiliki peran yang sangat besar dalam suatu organisasi, bahkan sebagai ujung tombak pengelola maupun penyedia sumber daya manusia bagi organisasi untuk mencapai tujuan.

Sumber daya manusia merupakan salah satu tolak ukur dalam pencapaian keberhasilan suatu organisasi. Di era globalisasi, pengelolaan sumber daya manusia bukan suatu hal yang mudah, Oleh karena berbagai suprastruktur dan infrastruktrur yang harus disiapkan untuk mendukung terwujudnya proses sumber daya manusia yang berkualitas. Perusahaan yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif dimata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, manajemen sumber daya manusia memiliki peran yang sangat besar dalam suatu organisasi, bahkan sebagai ujung tombak pengelola maupun penyedia sumber daya manusia bagi organisasi untuk mencapai tujuan. Pendayagunaan sumber daya manusia yaitu pegawai yang

(16)

berperan aktif dan menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, peran pegawai harus selalu diperhatikan, dipertahankan dan dikembangkan oleh perusahaan dengan semaksimal mungkin. Pegawai yang ada dalam perusahaan merupakan orang-orang yang memberikan tenaga, pikiran, bakat, kreativitas, dan usahanya untuk mendukung kemajuan perusahaan. Untuk itu, setiap perusahaan selalu berusaha meningkatkan Kinerja pegawai dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Menurut Mangkunegara (2010) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang Pegawai dalam melakukan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

Menurut Fahmi (2014) kinerja adalah hasil yang diperoleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu. Setiap perusahaan akan berusaha untuk selalu meningkatkan kinerja pegawainya demi tercapainya tujuan perusahaan, ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai suatu perusahaan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai adalah komunikasi. Ada pengaruh komunikasi dengan pekerjaan, yaitu dimana dalam melakukan pekerjaan pasti diperlukannya sebuah proses komunikasi yang efektif baik antara atasan dengan bawahan ataupun sebaliknya dan antar pegawai.

Kegagalan komunikasi menganggu hubungan kerja antara pimpinan dan pegawai.

Hubungan kerja sama yang terganggu juga menciptakan iklim kerja yang tidak kondusif, setidaknya komunikasi antara pimpinan dan pegawai berlangsung dengan baik sehingga tercipta hubungan kerja yang harmonis minimnya

(17)

3

pelaksanaan komunikasi itu dipengaruhi oleh hambatan yang bisa berasal dari organisasi. Bentuk komunikasi, sikap pribadi, ketersediaan sarana komunikasi dan budaya masyarakat yang kurang mendukung. Di kantor pos cabang tidak adanya ruangan rapat yang cukup mengganggu pegawai untuk dapat mengutarakan pendapatnya secara formal, sementara di kantor Pos Regional Medan.

Faktor sistem (jam) kerja yang sibuk tidak memberi peluang bagi pegawai untuk mengikuti pertemuan tatap muka dengan pimpinan. Adanya pengaruh komunikasi dengan pekerjaan, yaitu dimana dalam melakukan pekerjaan pasti diperlukannya sebuah proses komunikasi yang efektif, Baik antara atasan dengan bawahan ataupun sebaliknya dan antar sesama pegawai PT. Pos Indonesia yang tidak melaksanakan budaya disiplin dengan baik dan benar dapat menimbulkan beberapa akibat seperti dapat menurunnya motivasi kerja yang berakibat akan menurunkan produktivitas perusahaan itu sendiri.

Pemberian motivasi kepada karyawan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kinerja karyawan karena pemberian motivasi akan membawa dampak positif bagi pegawai itu sendiri, Namun pada kenyataannya di PT. Pos Indonesia menunjukan bahwa masih ada pegawai yang merasa kurang adanya motivasi kerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Hal tersebut muncul karena berbagai alasan diantaranya berkaitan dengan fasilitas kerja belum memadai dan penghasilan yang diperolehnya belum memadai. Dari permasalahan tersebut tentu saja kan berdampak pada kinerja perusahaan, oleh karena itu motivasi kerja merupakan aspek pokok yang mempengaruhi kelangsungan hidup bagi organisasi/perusahaan, Kondisi pada saat ini yang sedang dihadapi dan merupakan

(18)

masalah motivasi kerja pegawai di PT. Pos Indonesia adalah menurunnya kinerja pegawai akibat dari motivasi kerja yang kurang.dan ini terlihat dari kurang harmonisnya komunikasi antar karyawan dan kurangnya perhatian pada waktu dalam bekerja. Sesuai dengan moto PT. Pos Indonesia-Medan yaitu, “Terus Bergerak Maju (Move On)” harus bisa selalu memotivasi karyawan melihat beberapa masalah dari data yang ada dan pengaruh yang sangat penting dalam permasalahan budaya organisasi ini, terutama dalam suatu perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai

Dalam hal ini perusahaan perlu mengarahkan motivasi kerja karyawan dengan menciptakan kondisi organisasi yang baik melalui pembentukan budaya kerja atau budaya organisasi yang baik, sehingga para karyawan merasa terpacu untuk bekerja lebih keras agar kinerja yang dicapai juga tinggi. Pemberian motivasi harus diarahkan dengan baik menurut prioritas yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan karyawan sehingga dapat memacu kinerjanya.

Membahas masalah budaya itu sendiri merupakan hal yang esensial bagi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena akan selalu berhubungan dengan kehidupan yang ada dalam perusahaan. Budaya organisasi merupakan falsafah, ideologi, nilai-nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan norma- norma yang dimiliki secara bersama serta mengikat dalam suatu komunitas tertentu. Dengan adanya Komunikasi yang efektif, pegawai akan mudah untuk melaksanakan tugasnya masing–masing sesuai arahan pimpinan dan bisa bekerjasama dengan baik antar pegawai dan akhirnya meningkatkan efisiensi kerja, kepuasan pegawai dan lainnya. Selain itu, komunikasi juga dapat

(19)

5

mempengaruhi satu sama lain (Usman, 2011)

PT.Pos Indonesia-Medan merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang jasa telekomunikasi seperti jasa surat menyurat, giro, pengiriman/penukaran uang dan logistik. PT. Pos Indonesia- Medan berupaya terus untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam layanan jasa komunikasi melalui pembinaan sumber daya manusianya yang terarah dan berkesinambungan. PT.Pos Indonesia-Medan kini telah mampu menunjukkan kreativitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan infrastruktur jejaring yang dimilikinya komunikasi yang terjadi pada pegawainya haruslah efektif dimana arus pesan yang disampaikan diantara pegawai dapat diterima agar dapat mempengaruhi kegiatan organisasi, seperti kinerja pegawai.

PT.Pos Indonesia-Medan salah satu sumber yang terpenting dalam perusahaan terkait dalam kinerja bisnis adalah sumber daya manusia yaitu para pegawai yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang ditekuni dalam menjalankan kinerja bisnis. Budaya organisasi juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan kinerja pegawai, untuk meningkatkan kinerja organisasi melalui salah satunya peningkatan pegawainya, terutama karena fungsi dari budaya organisasi yang memberikan serangkaian nilai untuk penetapan prioritas dan memberikan bagaimana segala sesuatu dilakukan dalam organisasi

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat adanya peniliaian kinerja pegawai PT.Pos Indonesia-Medan. Seorang pegawai akan mendapatkan Grade A (sangat baik) apabila mendapatkan nilai 05-01. Grade B (baik) apabila mendapatkan nilai 10-

(20)

06, Nilai 14-11 akan mendapatkan Grade C (cukup), nilai 18-15 mendapatkan Grade D (Kurang ), Nilai 18-15 akan mendapatkan Grade E (lemah). Sistem penilaian kinerja pegawai dilakukan oleh pimpinan langsung sesuai dengan prosedur sistem manajemen kinerja (SMK) yang berlaku di PT.Pos Indonesia- Medan, dimana ini diukur dengan adanya : Pencapaian target, Posisi, Kedispilnan, Kualitas dan kuantitas kerja, Dan mangkir tidak sah (ketidak hadiran yang tidak jelas) jika ini di langgar maka akan ada nya penurunan Grade

Tabel 1.1

Penilaian Kinerja Pegawai PT.Pos Indonesia-Medan

No Uraian Hasil Penilaian Kinerja Pegawai

1 Grade A B C D

2 Angka 05-01 10-06 14-11 18-15

3 Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Sumber : PT.Pos Indonesia-Medan 2019

Tabel 1.2

Hasil Penilaian Kinerja Pegawai PT.Pos Indonesia-Medan

Kriteria Uraian

2017 (Pegawai) 2018 (Pegawai)

Semester Semester

I II I II

Sangat Baik 05-01 58 56 58 55

Baik 10-06 48 46 46 42

Cukup 14-11 40 42 38 42

Kurang 18-15 3 5 4 7

Jumlah Karyawan 149 149 146 146

Sumber : PT.Pos Indonesia-Medan

Pada Tabel 1.2 PT. Pos Indonesia-Medan mengalami penurunan selama dua semester dari semester I dan II di tahun 2017 dan 2018. Di tahun 2017 di kategori A (Sangat Baik) semester I dan II menurun 2 pegawai dan di tahun 2018 menurun 3 Pegawai di Kategori B (Baik) di tahun 2017 di Semester I dan II mengalami penurunan 2 pegawai dan di tahun 2018 menurun 4 pegawai

(21)

7

dikategori C (Cukup) 2017 Semester I dan II mengalami peningkatan 2 pegawai dan di tahun 2018 mengalami penigkatan 4 pegawai Dikategori D (Kurang) di tahun 2017 Semester I dan II mengalami penigkatan 2 pegawai dan tahun 2018 mengalami peningkatan 3 pegawai dan di sarankan kepada pegawai agar tidak mengalami peningkatan di kategori Grade D (Kurang). Perbandingan tersebut menggambarkan terjadi penurunan penilaian kinerja pegawai di PT. Pos Indonesia- Medan yang fluktuatif cenderung menurun. apabila hal ini terus berlanjut untuk setiap semester berikutnya maka akan membawa pengaruh buruk bagi perusahaan.

Tabel 1.3

Realisasi Target Pendapatan Kantor Pos Medan 2018

No Bulan Target Realisasi Pencapaian %

1 Januari 2018 5.114.525.791 6.559.465.003 128,25%

2 Februari 2018 5.481.664.413 6.250.734.257 114,03%

3 Maret 2018 5.849.030.311 6.992.813.474 119,56%

4 April 2018 6.180.426834 6.542.768.654 105,86%

5 Mei 2018 6.510.965.232 6.578.218.776 101,03%

6 Juni 2018 6.952.844.225 5.814.845.718 83.63%

7 Juli 2018 7.099.245.153 7.070.465.733 99.59%

8 Agustus 2018 7.246.555.153 6.062.467.919 83,66%

9 September 2018 7.246.555.153 6.302.286.691 86.97%

10 Oktober 2018 7.650.521.275 7.471.800.824 97,66%

11 November 2018 7.908.490.073 7.210.796.431 91.18%

12 Desember 2018 7.982.145.073 6.983.283.233 87,49%

Total 81.222.968.686 79.839.946.713 1198.91%

Rata-Rata

Perbulan 7.390.602.369 7.343.860.749 99.9%

Sumber: PT.Pos Indonesia-Medan (Data Diolah)

Dari Tabel 1.3 Salah satu pencapaian kinerja pegawai PT.Pos Indonesia- Medan adalah dengan melihat bagaimana suatu pendapatan perbulan dengan cara target dan realisasi pencapaian kinerja pegawai mengalami kenaikan dan

(22)

penurunan dimana ini keseluruhan pendapatan PT.Pos Indonesia-Medan dilihat hasil pelayanan dari jasa surat menyurat, giro, pengiriman/penukaran uang dan logistik Salah satu pencapaian. Kinerja pegawai PT.Pos Indonesia-Medan adalah dengan melihat bagaimana suatu pendapatan perbulan dengan cara Realisasi pencapaian Dari Januari 2018 – Juni 2018 mengalami penurunan dari 128,25 Persen menjadi 83,63 Persen ,Namun Juni 2018 – Juli 2018 mengalami kenaikan dari 83,63 Persen menjadi 99,59 Persen dan dari Juli 2018–September mengalami penurunan kembali menjadi 86,97 Persen dan dari September 2018–November 2018 mengalami kenaikan dari 86,97 Persen menjadi 91,18 Persen dan dari November 2018 - Desember 2018 mengalami penurunan dari 91,18 Persen menjadi 87,49 Persen

Dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2018 pendapatan Keseluruhan mencapai 99,9 Persen diambil dari rata-rata target dan realisasi dalam satu tahun.

Jika di perhatikan rata-rata Pendapatan PT.Pos Indonesia-Medan hanya membutuhkan 0,1 Persen untuk mencapai 100 Persen dimana Pendapatan nya sangat Baik, namun jika dilihat pada bulan Juni, dibulan inilah penurunan yang sangat jauh yang juga diakibatkan adanya persaingan, memang bulan ini adalah bulan yang membutuhkan banyak pengiriman barang dikarenakan bulan ini adalah bulan Hari Raya bagi umat Muslim. Namun, jika kita melihat bahwa produk PT.Pos Indonesia-Medan bukan hanya pengiriman barang tetapi juga ada pelayanan penukaran uang tetapi banyak nya pesaing di bidang pengiriman barang yang banyak memberikan harga yang lebih murah dan juga banyak bank yang telah disediakan pemerintah membuat masyarakat lebih memilih bank tersebut

(23)

9

dan tentu bukan hanya itu kurang nya pelanggan untuk menggunakan wesel dan giro ataupun masih banyak nya stok pelanggan untuk membeli materai dan sistem pembayaran yang mudah ditemukan di sekitar wilayah masing-masing.

Persentase Target dan Realisasi yang baik dari awal bulan hingga akhir bulan tetapi melihat kondisinya dimana Target dan Realisasi dari awal bulan Januari hingga Akhir Bulan Desember mengalami penurunan yang signifikan.

Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan serta perusahaan, komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerjasama antar manusia yang terlibat dalam suatu perusahaan, dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses pencapaian tujuan perusahaan tersebut. Dalam Suatu perusahaan makna komunikasi berperan sangat penting,

Pentingnya komunikasi dalam perusahaan adalah dimana dalam melakukan perejaan diantara sesama pegawai memerlukan komunikasi yang efektif agar dapat dimengerti pesan-pesan tentang pekerjaan. suatu pesan tentang pekerjaan yang akan disebarluaskan maka pastilah informasi tersebut harus berjalan mengikuti suatu alur dari pimpinan sampai kepada para karyawannya ataupun sebaliknya dan juga diantara pegawai, komunikasi yang terjadi didalam suatu organisasi nantinya juga akan mempengaruhi kegiatan organisasi PT.Pos Indonesia- Medan

Untuk melihat bagaimana kondisi sebenarnya bagaimana Komunikasi pegawai PT.Pos Indonesia-medan. Maka peneliti melakukan pra survey ke pada 30 orang responden. Berdasarkan penyebaran kuesioner sementara tersebut diperoleh data pada Tabel 1.4

(24)

Tabel 1.4

Hasil Pra Survey Komunikasi PT Pos Indonesia Medan

No. Indikator

Jawaban Responden

(orang) Persentase Jawaban Ya

Persentase Jawaban

Tidak

Ya Tidak

1. Pimpinan menjelaskan Prosedur untuk setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pegawai

21 9 70 30

2. Setiap Informasi yang saya beri kepada pimpinan dapat di mengerti oleh pimpinan

20 10 67 23

3. Pimpinan atau Pegawai rapat untuk

mendiskusikan jika ada masalah di dalam Perusahaan

11 19 37 63

4. Dalam menyampaikan Informasi Saya menjelaskan dengan santai dan tidak terburu- buru agar dapat di pahami pegawai

8 22 27 73

5. Saya selalu

berkoordinasi dengan Pegawai dengan Pegawai divisi lain di dalam perusahaan

16 14 53 47

6 Saya selalu berinterkasi dengan baik kepada Pegawai di luar perusahaan jika ada ada informasi di butuhkan

9 21 30 70

7 Saran yang diberikan Pegawai terhadap perusahaan dapat diterima dengan baik

14 16 47 53

Rata-rata 11,8 18,1 48,8 51,2

Sumber: Hasil Pra Survey (2019)

Berdasarkan Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa komunikasi di PT.Pos Indonesia-Medan secara keseluruhan belum sesuai dengan yang diharapkan pegawai. Hal ini dapat dilihat dari tabel 1.4 Hasil Pra Survey Komunikasi PT.PoS Indonesia-Medan dari banyaknya pegawai yang memberikan kecenderungan atas

(25)

11

jawaban Tidak sebanyak 51,2 Persen dan 48,8 Persen yang menjawab Ya dari total 30 orang responden. Permasalahan yang terjadi yaitu pimpinan tidak menjelaskan secara baik prosedur kerja yang akan dilaksankan oleh Pegawai serta kurangnya koordinasi atau kerjasama dengan divisi lain. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. bukan hanya dalam kehidupan organisasi,

Dalam kehidupan manusia secara umum. komunikasi merupakan yang ada dalam kehidupan. kita semua berinteraksi sesama dengan cara berkomunikasi.

Komunikasi sebagai hubungan lisan maupun tulisan dua orang atau lebih yang dapat menimbulkan pemahaman dalam suatu masalah (Rivai, 2011)

Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks dan teknologi kini merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.

Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata terucap belaka, melainkan dari bentuk apa saja dalam Interaksi, Senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat, sikap dan persaaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, Maka yang terjadi adalah

“dialog antara orang satu”

Penelitian dari Akbar (2015) hasil penelitian ini menyebutkan bahwa komunikasi organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

Namun, penelitian lain yang dilakukan oleh komunikasi organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Penelitian dari kedua peneliti tersebut menunjukkan adanya research gap antara komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan (Prabawa, 2013).

(26)

Dalam organisasi pemerintah maupun swasta pencapaian tujuan ditetapkan melalui sarana dalam bentuk organisasi, yang digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan. Tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena upaya para pegawai yang terdapat pada organisasi sebagai kinerja pegawai. Jika sumber daya perusahaan bekerja dengan baik maka kinerjanya akan baik juga. Kinerja yang dicapai pegawai pada akhirnya akan memperbaiki kontribusi terhadap kinerja organisasi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu faktor pengetahuan, Ketrampilan dan kemampuan sangat diperlukan untuk mendukung suatu kinerja. Pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan merupakan kompetensi yang bersifat superfisial, yaitu karakter

mendasar dari seseorang. Dalam organisasi, baik yang kecil maupun yang besar, para pegawai harus bekerja sama dengan sesuai dengan perintah atasannya.

Perintah tersebut bisa saja tidak sesuai dengan keinginannya atau sama sekali belum dimengerti, karena belum pernah dialami atau dikerjakan sebelumnya.

Akibatnya, timbul perasaan malas atau tidak bergairah dalam bekerja. Perasaan malas tersebut perlu diwaspadai, karena merupakan tanda-tanda hilangnya motivasi dalam diri karyawan. Disinilah peranan motivasi dan komunikasi yang efektif sangat diperlukan baik antara pimpinan dengan atasan maupun antar sesama karyawan.

Motivasi dan komunikasi yang efektif merupakan dua hal yang sangat penting dalam mendukung terciptanya kondisi kerja yang baik. Tanpa adanya motivasi dan komunikasi yang efektif para pegawai akan melaksanakan tugas-

(27)

13

tugasnya dengan biasa-biasa saja tanpa ada semangat kerja.

Menurut Hasibuan (2012) Motivasi adalah suatu pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah di tentukan. Untuk melihat bagaimana kondisi sebenarnya bagaimana motivasi pegawai PT.Pos Indonesia-medan.maka peneliti melakukan pra survey ke pada 30 orang responden. Berdasarkan penyebaran kuesioner sementara tersebut diperoleh data pada Tabel 1.5

Tabel 1.5

Hasil Prasurvey Motivasi Pada PT Pos Indonesia-Medan

No Indikator

Jawaban Responden

(orang) Persentase Jawaban Ya

(%)

Persentase Jawaban

Tidak Ya Tidak (%)

1. Tunjangan yang saya terima dapat menjamin kehidupan hari tua saya

11 19 36,7 63,3

2. Setiap proseudr pekerjaan di jelaskan secara detail

14 16 46,7 53,3

3. Saya mendapatkan pengakuan dari rekan kerja saat memliki kinerja yang baik

10 20 33,3 66,7

4. Pekerjaan saya saat ini sesuai dengan harapan saya

20 10 67,8 32,2%

5. Gaji yang saya terima dapat memotivasi saya untuk bekerja lebih baik

18 12 60 40

Rata-rata 14,6 15,4 48,9 51,1

Sumber : Hasil Pra Survey (2019)

Berdasarkan Tabel 1.5 menjelaskan mengenai tanggapan Pegawai PT Pos Indonesia-Medan mengenai Motivasi ,dapat dilihat bahwa motivasi cenderung

(28)

masih kurang mendukung kepuasan kerja karyawan. Hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa indikator yang mendapatkan jawaban cenderung negatif sebesar 51,1 Persen dari total 30 responden yang menjawab Permasalahan yang terjadi yaitu saat pegawai melakukan kinerja yang baik tetapi tidak mendapat pengakuan dari rekan pegawai.

Dalam penelitian tentang pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan, Iskandar & Sembada (2012) memberikan kesimpulan bahwa motivasi kerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Sedangkan pada penelitian Maramis (2013) memberikan kesimpulan bahwa motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Pegawai

Selain dua faktor diatas yaitu Komunikasi dan Motivasi , faktor yang lain juga dapat mempengaruhi kinerja pegawai adalah Budaya Organisasi. Mengingat pentingnya budaya organisasi dan dampaknya terhadap hasil organisasi (seperti komunikasi organisasi, Motivasi kerja dan kinerja pegawai), membuat nya saat ini menjadi salah satu topik bisnis yang sering dibahas dalam penelitian akademis.

Robbins & Coulter (2010) mengemukakan bahwa budaya organisasi atau organizational culture adalah sehimpunan nilai, prinsip, tradisi dan cara bekerja

yang dianut bersama oleh dan mempengaruhi perilaku serta tindakan para anggota organisasi. Untuk melihat bagaimana kondisi sebenarnya pada pegawai PT.Pos Indonesi-Medan bagaimana. Budaya organisasi pegawai PT.Pos Indonesia- medan.maka peneliti melakukan pra survey ke pada 30 orang pegawai PT.Pos Indonesia-medan. Berdasarkan penyebaran kuesioner sementara tersebut diperoleh data pada Tabel 1.6

(29)

15

Tabel 1.6

Hasil Prasurvey Budaya Organisasi Pada PT Pos Indonesia-Medan

No Indikator

Jawaban Responden

(orang)

Persentase Jawaban

Ya (%)

Persentase Jawaban

Tidak (%) Ya Tidak

1 Saya selalu berusaha menyelesaikan

tugas dan Tanggung jawab 25 5 83,3 17,6

2. Saya cepat menyesuaikan diri dengan

budaya yang dianut perusahaan 4 26 19,7 80,3

3. Saya selalu memiliki semangat kerja

yang tinggi 24 6 80 20

4.

Saya selalu diberikan pembinaan untuk penerapan budaya perusahaan didalam lingkungan perusahaan

8 22 26,7 73,3

5. saya selalu terlibat pelaksanaan setiap

aturan perusahaan 5 25 16,7 83,3

Rata-rata 13,2 16,8 44 56

Sumber : Hasil Pra Survey (2019)

Berdasarkan Tabel 1.6 menjelaskan mengenai tanggapan pegawai PT.Pos Indonesia- Medan mengenai Budaya Organisasi , dapat dilihat bahwa Budaya organisasi cenderung masih kurang mendukung kepuasan kerja pegawai. Hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa indikator yang mendapatkan jawaban sebesar 56 Persen Persen dari total 30 responden yang menjawab. Hal ini juga di dukung oleh hasil pra survey Pegawai dimana kurang cepat menyesuaikan diri dengan budaya yang dianut perusahaan

Dalam hal ini perusahaan perlu mengarahkan motivasi kerja pegawai dengan menciptakan kondisi organisasi yang baik melalui pembentukan budaya kerja atau budaya organisasi yang baik, sehingga para karyawan merasa terpacu untuk bekerja lebih keras agar kinerja yang dicapai juga tinggi. Pemberian motivasi harus diarahkan dengan baik menurut prioritas yang sesuai dengan

(30)

kebutuhan dan keinginan pegawai sehingga dapat memacu kinerjanya. Membahas masalah budaya itu sendiri merupakan hal yang esensial bagi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena akan selalu berhubungan dengan kehidupan yang ada dalam perusahaan. Budaya organisasi merupakan falsafah, ideology Nilai-nilai, anggapan, Keyakinan, Harapan, Sikap dan Norma-norma yang dimiliki secara bersama serta mengikat dalam suatu komunitas tertentu.

Penelitian Sunadji, Eka, Surachman, & Armanu (2015) menunujukkan bahwa budaya organisasi berdampak langsung terhadap kinerja karyawan.

penelitian berbeda dari Lina (2015) menyatakan bahwa budaya organisasi berhubungan tidak signifikan atau negatif terhadap kinerja karyawan. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan research gap atau perbedaan antara hasil penelitian- penelitian terdahulu tentang pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

Hal ini menunjukkan budaya komunikasi antara sesama pegawai maupun atasan masih belum efektif. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja pegawai PT.Pos Indonesia-Medan”

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Komunikasi, Motivasi, dan Budaya Organisasi secara serempak berpengaruh terhadap kinerja Pegawai PT.Pos Indonesia-Medan?

2. Apakah Komunikasii berpengaruh terhadap kinerja Pegawai PT.Pos Indonesia-Medan ?

3. Apakah Budaya Motivasi berpengaruh terhadap kinerja Pegawai PT.Pos

(31)

17

Indonesia-Medan ?

4. Apakah Budaya Organisasi berpengaruh terhadap kinerja Pegawai PT.Pos Indonesia-Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Komunikasi, Motivasi, dan Budaya organisasi terhadap kinerja Pegawai PT.Pos Indonesia-Medan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Komunikasi terhadap kinerja Pegawai PT.Pos Indonesia-Medan .

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja Pegawai PT.Pos Indonesia-Medan.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Budaya Organisasi terhadap kinerja Pegawai PT.Pos Indonesia-Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi PT.Pos Indonesia-Medan dalam meningkatkan kinerja pegawai serta sumbangan pemikiran dan masukan terhadap pengaruh Komunikasi,Motivasi dan Budaya organisasi terhadap kinerja pegawai

2. Bagi Penulis

Yaitu menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti secara teoritis dan berpikir ilmiah pada bidang Sumber Daya Manusia terutama mengenai Komunikasi, Motivasi dan Budaya Organisasi serta pengaruhnya terhadap kinerja pegawai. Selain itu juga menambah pengetahuan penulis sehubungan dengan judul penelitian ini

(32)

3. Bagi pihak lain yaitu memberikan sumbangan pemikiran atau referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya.

(33)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. la ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia untuk berkomunikasi. Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih. Frase dua orang atau lebih perlu ditekankan,karena sebahagianliterature menyebut istilah komunikasi intrapersonal, yakni komunikasi dengan diri sendiri.

Menurut Usman (2011) menyatakan bahwa komunikasi ialah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan maupun bahasa nonverbal

Komunikasi adalah penyampaian dan pemahaman suatu maksud atau tujuan, yang perlu diperhatikan dari definisi adalah penekanannya pada penyampaian maksuddan pemahaman maksud, tanpa penyampaian maksud komunikasi tidak akan terjadi, tanpa pemahaman maksud komunikasi juga jarang berhasil (Ardana, 2012).

Komunikasi akan terjadi dan berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna, dengan kata lain mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh

(34)

bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang itu dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan (Effendy, 2013).

Menurut Mangkunegara (2013) Komunikasi adalah aktivitas yang menyebabkan seseorang menintrepetasikan suatu ide terutama yang dimaksudkan pembicara atapun Penulis

2.1.2 Tujuan dan Fungsi Komunikasi

Menurut Effendy (2013), ada 4 tujuan komunikasi organisasi, yaitu:

1. Mengubah sikap (to change the attitude), yaitu sikap individu atau kelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang mereka terima.

2. Mengubah pendapat atau opini (to change opinion), yaitu pendapat individu atau kelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang mereka terima. Dan dapatkan

3. Mengubah perilaku (to change the behavior), yaitu perilaku individu atau kelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang diterima.

4. Mengubah masyarakat (to change the society), yaitu tingkat sosial individu atau kelompok menjadi berubah atas informasi yang mereka terima. Dalam melaksanakan tugasnya pimpinan organisasi dihadapkan kepada dua bidang tugas dan tanggung jawab yang harus dikoordinirnya secara terpadu, yaitu bidang teknis yang dilakukan oleh para petugas dan bidang administrasi yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab para staf administrasi.Tidak bisa dipungkiri kedua bidang organisasi ini saling mendukung dan melengkapi.

Dalam mengkoordinir kegiatan, pimpinan perusahaan harus benar-benar

(35)

21

dapat memanfaatkan proses komunikasi yang dilakukannya dengan para staf sesuai dengan fungsi komunikasi yaitu menghubungkan semua unsur yang berinteraksi pada semua lapisan, sehingga menimbulkan rasa kesetia-kawanan dan loyalitas antar sesama, seperti:

1. Pimpinan dapat mengetahui langsung keadaan bawahannya, sehingga pekerjaan berlangsung

2. Meningkatkan rasa tanggung jawab semua anggota, dan melibatkan mereka pada kepentingan organisasi. Kemudian muncu lah rasa keterlibatan atau sense of envolvement, dan rasa ikut memiliki, dan sense of belonging atau

rasa satu kelompok.

3. Memunculkan rasa saling pengertian dan saling menghargai tugas masing- masing sehingga meningkatkan rasa kesatuan dan pemantapan semangat korps (Purwanto, 2011)

2.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi

Terdapat beberapa pandangan tentang banyaknya unsur atau elemen yang mendukung terjadinya komunikasi artinya komunikasi hanya dapat terjadi jika didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek (Effendy, 2013) 1. Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai

pembuat atau pengirim informasi. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa inggrisnya disebut source, sender, decoder.

2. Pesan Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Isi pesan bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau proganda. Dalam istilah asing

(36)

pesan diterjemahkan dengan kata message, content, atau information

3. Media Media ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Media komunikasi terbagi atas media massa dan media nirmassa. Nirmassa merupakan komunikasi tatap muka sedangkan media massa menggunakan saluran yang berfungsi sebagai alat yang dapat menyampaikan pesan secara massal.

4. Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara.

5. Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.

Pengaruh bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

6. Umpan Balik Selain berasal dari penerima, umpan balik juga bisa berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim. Hal-hal semacam ini menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.

2.1.4 Proses Komunikasi

Proses komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima, menggunakan isyarat tangan, atau menggunakan sarana komunikasi tertentu lainnya,antara lain :

1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi. Pengirim pesan adalah orang

(37)

23

yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas. Materi pesan yang dapat berupa :

a. Informasi b. Ajakan c. Rencana kerja

d. Pertanyaan dan sebagainya 2. Simbol/ isyarat.

Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikanpesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.

3. Media/penghubung

Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.

4. Mengartikan kode/isyarat

Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka

(38)

sipenerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.

5. Penerima pesan

Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk kode/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim

6. Balikan (feedback)

Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi. pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan

(39)

25

itu akan dilaksanakan atau tidak 7. Gangguan Proses Komunikasi

Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.

2.1.5 Gangguan Komunikasi

Menurut Suprapto (2011) setidak-tidaknya terdapat tiga faktor terjadinya gangguan komunikasi, yaitu:

1. Selective attention. Orang biasanya cenderung untuk mengekspos dirinya hanya kepada hal-hal yang dikehendakinya. Misalnya seseorang tidak berminat membeli mobil, jelas dia tidak akan membaca iklan jual beli mobil.

2. Selective Perception. Kecenderungan menafsirkan isi komunikasi sesuai dengan prakonsepsi yang sudah dimiliki sebelumnya. Hal ini erat kaitannya dengan cenderung berpikir secara stereotif.

3. Selective Retention. Kecenderungan hanya untuk mengingat apa yang mereka ingin untuk diingat.

Pada umumnya, sebuah komunikasi dikontrol oleh komunikator.

Sepanjang dia mampu berkomunikasi dan dapat tampil dengan baik, maka pesan atau informasi yang disampaikannya akan diteerima dengan baik oleh komunikatornya.

Komunikator sebagai sumber dengan mudah dapat mengontrol apa yang

(40)

diucapkan atau disampaikannya, tetapi komunikator tidak dapat mengontrol apa yang didengarkan atau sedang dipikirkan oleh audience-nya.

2.1.6 Dimensi Komunikasi

Menurut Effendy (2013) menyatakan Komunikasi internal adalah pertukaran gagasan diantaranya para administrator dan pegawai dalam suatu perusahaan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas (organisasi) dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal didalam perusahaan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung. Adapun bentuk dari komunikasi internal.

Meskipun semua organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dalam mencapai tujuannya, perlu diketahui bahwa pendekatan yang dipakai antara suatu organisasi dengan organisasi yang lain dapat bervariasi atau berbeda- beda (Purwanto, 2011):

Jenis-jenis komunikasi tersebut adalah:

1. Komunikasi Vertikal : Jalur komunikasi yang berasal dari atas (manajer) ke bawah (pegawai) atau merupakan penyampaian pesan yang dapat berbentuk perintah, instruksi, maupun prosedur untuk dijalankan para bawahan dengan sebaik-baiknya dan Jalur komunikasi yang berasal dari bawah (pegawai) ke atas (pimpinan) ). Pesan yang ingin disampaikan mula-mula berasal dari para pegawai yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi.

Keterlibatan pegawai (bawahan) dalam proses pengambilan dimana Komunikasi Vertikal terbagi atas Dua, Yaitu:

a. Komunikasi dari Atas ke Bawah

(41)

27

Seorang Pimpinan yang menggunakan jalur komunikasi kebawah memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkoordinasikan,memotivasi, memimpin, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah. Untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, perlu diperhatikan penggunaan bahasa yang sama, sederhana, , dan mudah dipahami dalam penyampaian pesan.

b. Komunikasi dari Bawah ke Atas

Dalam struktur organisasi, komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau upward communication) berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (pegawai) menuju ke atas (manajer)

2 . Komunikasi Horizontal Komunikasi horizontal (horizontal communication) atau sering disebut dengan komunikasi lateral (lateral communication) adalah komunikasi anatara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar/sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.

3. Komunikasi Diagonal Komunikasi diagonal (diagonal communication) adalah komunikasi yang melibatkan antara dua tingkat (level) organisasi yang berbeda, misalnya komunikasi yang terjalin antara manajer SDM dengan pegawai keuangan

2.2 Motivasi

2.2.1 Pengertian Motivasi

Menurut Hasibuan (2012) menyebutkan motivasi adalah tindakan

(42)

sekelompok faktor yang menyebabkan individu berperilaku dalam cara-cara tertentu. Menurut Siagian (2012) Motivasi mengajarkan bagaimana caranya mendorong semangat kerja bawahan agar mereka mau bekerja lebih giat dan bekerja keras dengan menggunakan semua kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya untuk dapat memajukan dan mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan motivasi tersebut adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam angka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang ditentukan sebelumnya.

Menurut Rivai (2015), motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam arah perilaku (kerja untuk mencapai tujuan), dan kekuatan perilaku (seberapa kuat usaha individu dalam bekerja).

Menurut Sutrisno (2010), Motivasi adalah derajad kerelaan individu dalam menggunakan dan memelihara upaya untuk mencapai tujuan perusahaan.

Motivasi merupakan proses yang berhubungan dengan psikologi yang mempengaruhi alokasi pekerja terhadap sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Hasibuan (2012) Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai

(43)

29

kepuasan. Dari defenisi di atas dapat dilihat bahwa motivasi merupakan hal yang penting untuk mendorong kinerja karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi tinggi akan bersemangat dalam menjalankan tanggungjawabnya dengan baik.

Motivasi juga penting agar karyawan tidak patah semangat atau mudah menyerah bila dihadapkan pada kondisi-kondisi sulit dalam menjalankan tanggungjawabnya di perusahaan. Adanya motivasi membuat karyawan tetap berusaha mencari jalan keluar dari kondisi sulit agar dapat mencapai tujuan organisasi perusahaan.

Dari definisi diatas, maka motivasi dapat didefinisikan sebagai masalah yang sangat penting dalam setiap usaha kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi, masalah motivasi dapat dianggap simpel karena pada dasarnya manusia mudah dimotivasi, dengan memberikan apa yang diinginkannya 2.2.2 Tujuan dan Manfaat Motivasi

Adapun tujuan Motivasi menurut Hasibuan (2012) adalah : 1. Meningkatkan moral dan kepuassan kerja karyawan

2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan 3. Meningkatkan kedisiplinan karyawan

4. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan 5. Mengefektifkan pengadaan karyawan

6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan 8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan ]

9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas – tugasnya 10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat – alat dan bahan baku

(44)

Menurut Rivai (2011) manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya, pekerjaan diselesaikan sesuai standart yang benar dan dalam skala waktu yang sudah ditentukan, serta orang akan senang melakukan pekerjaannya. Sesuatu yang dikerjakan karena ada motivasi yang mendorongnya akan membuat orang senang mengerjakannya

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Ahmad (2015) menyebutkan motivasi timbul karena dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri manusia dan faktor dari luar diri manusia. Faktor dalam diri manusia (disebut motivasi internal) berupa sikap, pendidikan, kepribadian, pengalaman, pengetahuan, dan cita-cita. Sedangkan faktor luar diri manusia (motivasi ekternal) berupa gaya kepemimpinan atasan, dorongan atau bimbingan seseorang, dan perkembangan situasi.

Motivator factor berhubungan dengan aspek-aspek yang terkandung dalam

pekerjaan itu sendiri. Jadi berhubungan dengan job content atau disebut juga sebagai aspek intrinsik dalam pekerjaan. Faktor-faktor yang termasuk di sini adalah sebagai berikut:

1. Achievement (keberhasilan menyelesaikan tugas) 2. Recognition (penghargaan)

3. Work it self (pekerjaan itu sendiri ) 4. Responsibility (tanggung jawab)

5. Possibility of growth (kemungkinan untuk mengembangkan diri)

(45)

31

6. Advancement (kesempatan untuk maju).

Menurut Hasibuan (2012), ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam memotivasi bawahan, antara lain sebagai berikut :

1. Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup perasaan berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan, dapat menikmati pekerjaan itu sendiri , dan adanya pengakuan atas semuanya.

2. Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama faktor yang bersifat embel-embel saja pada pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat, sebutan jabatan, hak, gaji, tunjangan, dan lain-lain.

3. Karyawan akan kecewa apabila peluang untuk berprestasi terbatas.

2.2.4 Bentuk-Bentuk Motivasi dan Unsur Penggerak

Bagi setiap individu sebenarnya memliki motivasi yang mampu menjadi spirit dalam memacu dan menumbuhkan semangat kerja dalam bekerja. Spirit

yang dimiliki oleh seseorang tersebut dapat bersumber dari dirinya maupun dari luar, dimana kedua bentuk tersebut akan lebih baik jika dua-duanya bersama-sama ikut menjadi pendorong motivasi seseorang.

Menurut Fahmi, (2014) motivasi muncul dalam dua bentuk dasar, yaitu:

1. Motivasi intrinsik (dari dalam diri seseorang/kelompok)

Motivasi ini adalah motivasi yang muncul dan tumbuh serta berkembang dalam diri orang tersebut, yang selanjutnya kemudian mempengaruhi dia dalam melakukan seasuatu secara bernilaidan berarti.

dimana ini mencakup Kebutuhan Fisiologis,Keinginan dan harapan dalam bekerja pegawai

(46)

2. Motivasi ekstrensik (dari luar)

Motivasi ini muncul dari luar diri seseorang, kemudian selanjutnya mendorong orang tersebut untuk membangun dan menumbuhkan semangat motivasi diri pada diri orang tersebut untuk merubah seluruh sikap yang dimiliki olehnya saat ini kearah yang lebih baik.

Seperti: Gaji/upah yang di inginkan,Kaedaan kerja yang membuat merasa aman serta nyaman dan pemberian Penghargaan atas Prestasi kerja. Fahmi (2011), mengemukakan unsur-unsur penggerak motivasi:

a. Kinerja b. Penghargaan c. Tantangan d. Tanggung jawab e. Pengembangan f. Keterlibatan g. Kesempatan

Ketujuh unsur penggerak motivasi bersifat saling berkaitan dari semua itu harus dilihat sebagai suatu kesatuan yang utuh. Seorang pimpinan dalam usaha menggerakkan motivasi para karyawan akan menjadi lebih baik jika memahami dan melaksanakan ketujuh unsur tersebut.

2.3 Budaya Organisasi

2.3.1 Pengertian Budaya Organisasi

Budaya organisasi identik dengan studi individu dan kelompok dalam sebuah organisasi. Interaksi orang dalam sebuah organisasi menggambarkan

(47)

33

budaya pada organisasi tersebut. Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan- tujuan perusahaan, sebaliknya yang lemah atau negatif menghambat atau bertentangan dengan tujuan- tujuan perusahaan.

Menurut Robbins & Judge (2011), menegaskan “Budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang diselenggarakan oleh anggota yang membedakan satu organisasi dengan organisasi lain”.

Menurut Sutrisno (2010) budaya organisasi didefinisikan sebagai perangkat sistem nilai-nilai (values), keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi- asumsi (assumptions), atau norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Budaya organisasi juga disebut budaya perusahaan, yaitu seperangkat nilai- nilai atau norma- norma yang telah relatif lama berlakunya, dianut bersama oleh para anggota organisasi (karyawan) sebagai norma perilaku dalam menyelesaikan masalah- masalah organisasi (perusahaan).

Menurut Robbins & Coulter (2010) mengemukakan bahwa “Budaya organisasi atau organizational culture adalah sehimpunan nilai, prinsip, tradisi dan cara bekerja yang dianut bersama oleh dan mempengaruhi perilaku serta tindakan para anggota organisasi”. Dalam kebanyakan organisasi, nilai- nilai dan praktik- praktik yang dianut bersama (shared) ini telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman dan benar- benar sangat mempengaruhi bagaimana sebuah organisasi dijalankan. Budaya organisasi menjadi identitas atau karakter utama organisasi yang dipelihara dan dipertahankan. suatu budaya yang kuat merupakan perangkat yang bermanfaat untuk mengarahkan perilaku, karena membantu

Gambar

Tabel 2.2  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1  Kerangka Konseptual
Tabel 3.4  Hasil Uji Reliabilitas
Gambar 4.6  Grafik Histogram
+4

Referensi

Dokumen terkait

Itu Populasi penelitian adalah seluruh pegawai di kantor UPPD/Samsat Delanggu yang berjumlah 30 orang responden untuk diambil sampel penelitian dengan Instrumen komunikasi

Dengan demikian berdasarkan teori diatas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: (1) Komunikasi Organisasi (2) Koordinasi Lintas Fungsi; (3) Kinerja Pegawai; serta (4) Pengaruh Komunikasi

Saya dituntut untuk menjadi anggota satuan kerja yang kompak dan handal dalam menjalankan pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang optimal1. 5 Jika timbul permasalahan di

Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Samarinda hendaknya mampu memberikan masukan secara personal kepada pegawai untuk dapat meningkatkan pengaruh

Hasil penelitian menunjukkan Kompetensi dan Komunikasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai, Kecerdasan Emosional berpengaruh tidak signifikan terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja, budaya organisasi, dan kompensasi terhadap kinerja pegawai, Studi pada Pegawai Kantor Kecamatan se Wilayah

8 menggunakan total sampling dengan populasi 30 pegawai dan sampel yang akan digunakan juga semua pegawai yang berjumlah 30 maka diperoleh r tabel untuk N=0,349 maka