• Tidak ada hasil yang ditemukan

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AKHLAK

( CITA-CITAKU MENJADI ANAK SALIH ) DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KISAH PADA SISWA KELAS V SDN 2 SARIGADUNG KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN

TANAH BUMBU TAHUN PELAJARAN 2021-2022

Siti Rahimah1

Email :rahimah.sy87@gmail.com ABSTRAK

Penerapan metode kisah dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan kegiatan yang meliputi pemberian kisah kepada siswa, baik itu kisah-kisah nabi dan rasul, para sahabat, ataupun kisah-kisah teladan dan inspiratif yang ditampilkan melalui tayangan video. Pemberian kisah selalu dilandaskan pada sumber hukum Islam yaitu al-Qur’an dan Hadits.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk bisa meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang akhlak. Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian ini adalah hasil belajar, sedangkan variabel tindakannya adalah metode kisah. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yang mana masing-masing siklus dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan.

Setiap siklus terlaksana dalam 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Sedang teknis pengumpulan datanya adalah teknik analisis kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan, dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Dimana pada siklus I nilai rata-rata yang dicapai siswa hanya 67, 2 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 82,7.

Kata Kunci : Metode Kisah, Hasil Belajar, Materi Akhlak

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat. Pendidikan sangat penting artinya, maju-mundurnya atau baik buruknya peradaban

(2)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

masyarakat suatu bangsa akan ditentukan oleh pendidikan yang ditempuh oleh masyarakat tersebut.

Menuntut ilmu dalam agama Islam wajib bagi setiap umat, baik laki laki maupun perempuan, seperti dalam hadits Nabi Muhammad saw.

ُﺐَﻠَط

ِﻢْﻠِﻌْﻟا

َﻞَﻋٌﺔَﻀْﯾِﺮَﻓ

ٍﻢِﻠْﺴُﻣ ﱢﻞُﻛ

Artinya : “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim” ( HR Ibnu Majah No. 224 ) Pendidikan mempunyai peran strategis dalam membentuk anak didik menjadi manusia berkualitas, tidak saja berkualitas dalam segi kognitif, afektif, psikomotorik tetapi juga aspek spiritual. Pendidikan mempunyai andil besar dalam mengarahkan anak didik untuk mengembangkan diri berdasarkan bakat dan potensinya. Melalui pendidikan, memungkinkan anak menjadi pribadi shalih, pribadi berkualitas secara skill, kognitif, dan spiritual.

Menciptakan suasana belajar yang kondusif sesuai dengan situasi, kondisi, dan minat siswa sangatlah penting, agar hasil belajar yang dicapai dapat maksimal.

Untuk dapat menciptakan hal tersebut, diperlukan metode pembelajaran yang sesuai untuk setiap materi. Tidak bisa monoton atau terpaku pada satu metode saja, siswa akan bosan. Kebosanan tersebut berakibat pada penurunan minat belajar, dan penurunan minat belajar akan berakibat pada penurunan hasil belajar.

Pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Sarigadung, minat dalam mempelajari pelajaran Pendidikan Agama Islam terkait materi akhlak sangatlah kurang, mereka akan bosan dan tidak antusias jika model yang digunakan hanyalah model ceramah konvensional. Saya selaku guru PAI berinisiatif untuk mengubah model pembelajaran, dari yang biasa dipakai kepada model baru yang menciptakan tantangan bagi siswa untuk aktif dan kreatif. Model pembelajaran dengan metode kisah adalah pilihan yang saya rasa tepat, dan sesuai dengan kurikulum 2013.

Dengan metode ini diharapkan siswa menjadi antusias dalam pembelajaran. Jika siwa sudah antusias dengan sebuah pembelajaran, maka hasil belajar yang diperoleh sudah pasti akan mengalami peningkatan. Dengan metode kisah, siswa dapat menyimpulkan sendiri hikmah dan teladan dari kisah tersebut. Siswa akan lebih peka untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dan menjadikannya sebuah kebiasaan baik.

Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebutlah maka dipilih judul;

Meningkatkan Hasil Belajar PAI Materi Akhlak ( Cita-citaku Menjadi Anak Shalih ) Dengan Menggunakan Metode Kisah Pada Kelas V SDN 2 Sarigadung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu Tahun Pelajaran 2021 – 2022.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang seperti diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah;

1. Bagaimana penerapan metode kisah pada pembelajaran PAI materi akhlak ( cita-citaku menjadi anak salih ) di kelas V SDN 2 Sarigadung ?

2. Apakah metode kisah dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran PAI materi akhlak (cita-citaku menjadi anak salih ) di kelas V SDN 2 Sarigadung ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

(3)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

1. Untuk mengetahui bagaimana cara penerapan metode kisah pada pembelajaran PAI materi akhlak ( cita-citaku menjadi anak salih ) di kelas V SDN 2 Sarigadung ?

2. Untuk mengetahui apakah metode kisah dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran PAI materi akhlak (cita-citaku menjadi anak salih ) di kelas V SDN 2 Sarigadung ?

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut : 1. Bagi siswa kelas V SDN 2 Sarigadung, pembelajaran dengan metode kisah

dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar PAI materi akhlak ( cita-citaku menjadi anak salih ).

2. Bagi guru, metode kisah dapat menjadi salah satu alternative metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran PAI khususnya materi akhlak ( cita-citaku menjadi anak salih )

3. Bagi lembaga SDN 2 Sarigadung, bisa menjadi informasi dan pertimbangan untuk menerapkan metode kisah dalam pembelajaran.

METODE

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dirancang dalam dua siklus. Berdasarkan pada masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan ( Field Research ) dengan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).

Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi dimasyarakat atau sekolompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan (Arikunto, 2002:82).

Dengan adanya penelitian ini diperoleh informasi konkrit tentang penggunaan Metode Kisah dalam meningkatkan hasil belajar PAI materi akhlak ( cita-citaku menjadi anak salih ) pada siswa kelas V SDN 2 Sarigadung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu.

Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran.

(4)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Penelitian tidakan adalah satu metode pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut:

1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi criteria

2. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.

3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, 4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka,

5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan (on-going),

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (1988:14), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya.

Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.1 Alur PTK Penjelasan tahap-tahap penelitian pada tiap siklus 1. Siklus 1

a. Perencanaan

1) Mengumpulkan data yang diperlukan dengan teknik observasi dan dokumentasi

2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode kisah

b. Membuat lembar observasi dan instrument penilaian Pelaksanaan 1) Peneliti menerapkan pembelajaran PAI dengan motode kisah

2) Siswa belajar materi akhlak ( cita-citaku menjadi anak salih ) dengan metode kisah.

(5)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya c. Observasi

1) Peneliti melakukan observasi/pengamatan terhadap respon siswa 2) Peneliti memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami

kesulitan selama masa pembelajaran

3) Selama proses pembelajaran peneliti mengamati dan melakukan dokumentasi terhadap aktifitas belajaar siswa kedalam lembar observasi.

d. Refleksi

Peneliti memberikan refleksi dan evaluasi berupa lembar penilaian sikap untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar siswa. Hasil refleksi ini akan digunakan untuk perencanaan pelaksanaan siklus 2.

2. Siklus II

a. Perencanaan

1) Mengidentifikasi masalah pada siklus 1 dan menetapkan cara pemecahan masalah.

2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3) Membuat lembar observasi dan penilaian sikap b. Pelaksanaan

1) Peneliti menerapkan pembelajaran PAI dengan motode kisah

2) Siswa belajar materi akhlak ( cita-citaku menjadi anak salih ) dengan metode kisah.

c. Observasi

3) Peneliti melakukan observasi/pengamatan

4) Peneliti meberikan arahan kepada siswa yang mengalami kesulitan 5) Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan

dokumentasi dan memuatnya kedalam lembar observasi yang telah dibuat.

d. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi dari hasil evaluasi dan penilaian sikap, bagaimana ketercapaian hasil belajar siswa. Ini akan dijadikan bahan acuan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya atau sudah cukup sampai siklus II saja

B. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian

1. Tempat Penelitian : SDN 2 Sarigadung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu.

2. Waktu Penelitian : bulan Agustus tahun 2021.

3. Subjek Penelitian : siswa-siswi kelas V SDN 2 Sarigadung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu Tahun Pelajaran 2021-2022 pada materi akhlak ( cita-citaku menjadi anak salih ).

C. Instrumen Penelitian

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) D. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama pembelajaran.

(6)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Untuk mencari persentase peningkatan hasil belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut :

P = 𝑁𝐹 x 100

Keterangan : P = Persentase F = Frekuensi N = Jumlah Responden Adapun indicator keberhasilan dari penelitian ini adalah :

1. Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Sarigadung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu, pada materi akhlak ( cita-citaku menjadi anak salih ) dengan menggunakan metode kisah.

2. Tercapainya kriteria keberhasilan dengan standar nilai rata-rata persentase antara 75 % - 100 %

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pelaksanaan Siklus I

Siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu ; perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Perencanaan

1) Melakukaan observasi awal terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas V SDN 2 Sarigadung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu,

2) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3) Mempersiapkan bahan pembelajaran

4) Membuat lembar observasi b. Pelaksanaan

1) Guru melakukan kegiatan sesuai dengan RPP dengan menggunakan metode kisah

2) Menampilkan sebuah video kisah teladan melalui LCD sebelum menyampaikan inti pembelajaran.

3) Menyampaikan materi kepada siswa dengan cara menyampaikan sebuah kisah teladan atau inspiratif.

4) Mengadakan observasi dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap Penelitian Tindakan Kelas dalam siklus I menggunaakan lembar observasi.

5) Melakukan evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa dan hambatan dalam penerapan metode kisah pada proses pembelajaran

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap siswa dalam penerapan metode kisah

1) Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran selama siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Hasil belajar siswa pada siklus I

No. Urut Siswa Skor Perolehan Skor Ideal Nilai

1 9 10 90

2 6 10 60

3 8 10 80

4 6 10 60

5 7 10 70

(7)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

7 9 10 90

8 6 10 60

9 6 10 60

10 5 10 50

11 5 10 50

Rata-rata 6,72 10 67,2

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada observasi hasil belajar siswa pada siklus I dengan menggunakan metode kisah. Diperoleh data dari 11 siswa yang diteliti, 2 orang memperoleh nilai 50, 4 orang memperoleh nilai 60, 2 orang memperoleh nilai 70, 1 orang memperoleh nilai 80, dan 2 orang memperoleh nilai 90. Dari skor hasil belajar Pendididkan Agama Islam tersebut dikelompokkan kedalam lima kategori, yaitu :

Tabel 4.2 skor hasil perolehan siswa pada siklus I

Skor Kategori Frekuensi Persentase

0 – 60 Sangat kurang 6 55 %

61 – 70 Kurang baik 2 18 %

71 – 80 Cukup baik 1 9 %

81 – 90 Baik 2 18 %

91 -100 Sangat baik 0 0 %

Jumlah 11 100 %

Dari tabel 4.2 Skor hasil perolehan siswa pada siklus I, diperoleh data bahwa siswa yang berada pada kategori sangat kurang ada 55 %, yang berada pada kategori kurang baik ada 18 %, yang berada pada kategori cukup baik ada 9 %, yang berada pada kategori baik ada 18 %, sedangkan yang masuk pada kategori sangat baik adalah 0 % atau belum ada.

2) Hasil observasi aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran siklus I

Berdasarkan hasil observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran yang diperoleh dari lembar observasi pertemuan pada siklus I, tercatat sebagai berikut :

Tabel 4.7 Hasil observasi aktifitas siswa siklus I

No Indkator Frekuensi Persentase

1 Kehadiran dalam kelas 10 91 %

2 Kesiapan mengikuti

pembelajaran 7 64 %

3 Perhatian dalam pembelajaran 6 55 % 4 Keaktifan dalam pembelajaran 6 55 %

5 Kerja tugas tepat waktu 6 55 %

d. Refleksi

Pada pembelajaran siklus I, metode kisah yang telah diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN 2 Sarigadung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu belum sepenuhnya tercapai sesauai aapa yang direncanakan dan diharapkan.

Siswa belum sepenuhnya memahami pembelajaran dengan metode kisah, walaupun sudah terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan hasil pada pra-siklus. Pada siklus I ini, hanya 2 orang siswa yang memperoleh nilai di atas 80 dan masuk dalam kategori baik. Sisanya 1 orang dalam kategori

(8)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

cukup baik, 2 orang dalam kategori kurang baik, dan 6 orang masih dalam kategori sangat kurang.

Berdasarkan hsil penelitian kegiatan pembelajaran siklus I di atas maka dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dikategorikan kurang baik dengan nilai rata-rata 67,2. Hal ini dikarenakan masih ada siswa yang belum paham dengan penerapan metode kisah, sehingga daya tari pembelajara Pendidikan Agama Islam belum sepenuhnya menarik perhatian siswa.

Sedangkan untuk hasil observasi pada siswa kelas V SDN 2 Sarigadung Kecamata Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu pada siklus I.

Kehadiran siswa sudah sangat baik yaitu mencapai 91 %, kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran hanya mencapai 64 %. Sedangkan untuk perhatian, keaktifan, dan tepat waktu menyelesaikan tugas masih pada 55

%, ini dinilai masih sangat kurang atau rendah.sehingga refleksi pada siklus I akan dijadikan sebagai acuan untuk perencanaan tindakan pada siklus II, yaitu pemberian kesempatan pada siswa yang belum mencapai KKM.

B. Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus II pada setiap tahapannya hampir sama dengan siklus I, hanya lebih ditekankan pada pemahaman siswa bagaimana mengikuti

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode kisah, agar hasil yang dicapai semakin maksimal.

Hasil belajar siswa pada siklus II dengan menggunakan metode kisah.

Diperoleh data dari 11 siswa yang diteliti, 2 orang memperoleh nilai 100, 2 orang memperoleh nilai 90, 4 orang memperoleh nilai 80, 3 orang memperoleh nilai 70.

Skor hasil perolehan siswa pada siklus II, diperoleh data bahwa siswa yang berada pada kategori sangat kurang sudah tidak ada, yang berada pada kategori kurang baik ada 27 %, yang berada pada kategori cukup baik ada 37 %, yang berada pada kategori baik ada 18 %, sedangkan yang masuk pada kategori sangat baik adalah 18 %.

Pada pembelajaran siklus II, metode kisah yang telah diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN 2 Sarigadung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu sudah tercapai sesuai apa yang direncanakan dan diharapkan. Siswa memahami pembelajaran dengan metode kisah. Pada siklus II ini, hanya 3 orang siswa yang memperoleh nilai kurang dari 80. Sisanya sudah sangat bagus.

Berdasarkan hasil penelitian kegiatan pembelajaran siklus II di atas maka dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dikategorikan ssuah baik dengan nilai rata-rata 82,7. Hal ini dikarenakan siswa sudah faham bagaimana belajar dengan metode kisah.

Sedangkan untuk hasil observasi pada siswa kelas V SDN 2 Sarigadung Kecamata Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu pada siklus I. Kehadiran siswa sudah sangat baik yaitu mencapai 100 %, kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran hanya mencapai 82 %. Sedangkan untuk perhatian 82 %, keaktifan 73 %, dan tepat waktu menyelesaikan tugas sudah 100 %,. Penggunaan metode kisah dalam pembelajaran dinilai berhasil.

(9)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya C. Pembahasan Penelitian

1. Pelaksanaan Siklus I

Pada pelaksanaan siklus I, hasil yang diharapkan belum sepenuhnya tercapai.

Namun jika dibanding dengan keadaan pada pra-siklus, ini tentu sudah mengalami peningkatan. Dari kondisi pra-siklus dimana rata-rata nilai siswa hanya 6,64 maka pada siklus I sudah ada sedikit peningkatan menjadi 6,72.

Meskipun belum bisa dikatakan berhasil, paling tiak ada progress yang bisa jadi bahan acuan untuk terus melanjutkan ke siklus berikutnya. Belajar dari pelaksanaan siklus I, maka pada siklus II persiapan jauh lebih matang, dan kondisi siswa juga sudah lebih siap daripada siklus I.

2. Pelaksanaan Siklus II

Hasil yang cukup signifikan terlihat pada siklus II, nilai rata-rata siswa meningkat pesat dari 6,72 menjadi 8,27. Hasil yang cukup memuaskan, an menjadi salah satu indicator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan.

Ternyata penggunaan metode kisah pada materi akhlak mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN 2 Sarigadung sangatlah efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan untuk membuat mereka lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Untuk selanjutnya penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam penggunaan metode kisah untuk materi akhlak atau yang relevan, guna peningkatan hasil belajar siswa. Tidak hanya untuk siswa kelas V tap juga dapat digunakan untuk jenjang kelas yang lain.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan 2 ( dua ) siklus dengan metode kisah dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas V ( Lima ) SD Negeri 2 Sarigadung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu, dapat disimpulkan bahwa :

1. Metode kisah yang diterapkan dalam pembelajaran adalah dengan mengunakan video serta kisah secara langsung dari pendidik mengenai kisah-kisah teladan nabi dan para sahabat. Penerapan metode kisah pada kelas V ( lima ) SD Negeri 2 Sarigadung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilakukan dalam 1 kali pertemuan, setiap pertemuan memiliki waktu pembelajaran 4 x 35 menit. Proses pembelajaran

(10)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

dilakasanakan didalam kelas dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dengan melaluli empat tahapan yaitu perencanaan, observasi, tindakan dan refleksi.

2. Berdasrakan hasil penelitian pelaksanaan metode yang dilakukan dengan metode kisah terbukti menarik minat peserta didik dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikelas V SD Negeri 2 Sarigadung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu, dengan capaian rata-rata hasil belajar siswa pada nilai 82,7 dari standar nilai ketuntasan minimal adalah 70, serta terjadinya peningkatan nilai hasil belajar pada siklus kedua.

DAFTAR PUSTAKA

1Soekanto, Seni Bercerita Islami, (Jakarta: Bina Mitra Press, 2001), Cet. ke-2, hlm. 9.

2 Moeslichatoen R, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, (Rineka Cipta: 2004), hlm.157.

3 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), Cet.

ke-4, hlm. 97

4Asnelli Ilyas, Mendambakan Anak Soleh ( Bandung : Al Bayan, 1997 ) cet. Ke-2, hlm 34

5 Abdul Aziz Abdul, Mendidik Dengan Cerita, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), Cet.

ke1, hlm. 6

6H. M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Askara, 1999), Cet ke-1, hlm. 61.

7J. Abdullah, Memilih Dongeng Islami Pada Anak, (Jakarta : Amanah, 1997), hlm.2

8 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),

Cet. Ke-1, hlm. 163.

(11)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

9 Moeslichatoen R., Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2004), Cet ke-2, hlm. 179.

10Abuddin Nata, Akhlak Tasauf, (Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2000), Cet. III, hlm.10

11Abuddin Nata, Akhlak Tasauf, (Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2000), Cet. III, hlm.

1.

12Asmaran A. S, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), cet. II, hlm. 3

13Abdulloh Husaeri.(Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Al-Qur.An (Kajian Tafsir Surat Al- Hujurat Ayat 11-13)), Jurusan Pendidikan Agama IslamFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN), Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

14 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam,(Pustaka Pelajar: Jogjakarta), 2005, hlm 251-252.

15 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam,(Pustaka Pelajar: Jogjakarta), 2005, hlm 258-265

Gambar

Gambar 3.1 Alur PTK Penjelasan tahap-tahap penelitian pada tiap siklus 1. Siklus 1

Referensi

Dokumen terkait

USER MANUAL MINIMUM SISTEM

Untuk mempermudah ketika mengimplementasi jaringan yang diperlukan dalam perancangan load balancer yang tepat dan efisien, supaya semua bagian dapat bekerja secara maksimal,

Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Pada kenyataannya, dalam belajar

Pada kondisi awal sistem berada pada tekanan dan temperatur rendah, adsorben.. memiliki konsentrasi refrigeran yang tinggi dan vessel lain

Melalui metode Drill dapat meningkatkan aktivitas hasil belajar pendidikan agama islam materi surah surah pendek pilihan pada siswa kelas IV SDN Palimbang Gusti

Sedangkan hasil observasi pada siklus II, dapat diketahui bahwa hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan yang tinggi yaitu 11 siswa (91,66%) sudah

Mengetahui Pengaruh Hasil Belajar Mata Kuliah Keahlian Pilihan Terhadap Kesiapan Pelaksanaan Riset Agroindustri Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya klarifikasi dan negosiasi dan dengan berakhirnya masa sanggah, untuk itu kami mengundang Direktur Utama / Pimpinan Perusahaan