• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran, Fungsi, dan Objek (sasaran) Administrasi dalam Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Peran, Fungsi, dan Objek (sasaran) Administrasi dalam Pendidikan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Peran, Fungsi, dan Objek (sasaran) Administrasi dalam Pendidikan

Disusun Oleh:

1. Rizki Prihantari (1652240051) 2. Ifan Efendi (1622240027) 3. Hafizhu khofaria (1622240024)

4. Maria Ulfa (1622240031) 5. Pitri Rusdianti (1652240043) Dosen Pengampuh: Heriansyah, S.Pd, M.Si

Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

2017

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran, Fungsi dan Objek (sasaran) Administrasi dalam Pendidikan” ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yag telah membawa kita ke zaman yang terang benderang sepertisaat in. Makalah ini berisi tentang pengertian dari administrasi menurut beberapa ahli, peran, fungsi dan objek (sasran) administrasi dalam pendidikan.

Dengan tersusunnya makalah ini, kami berharap dapat lebih memahami secara mendalam tentang Administrasi Pendidikan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bapak Heriansyah, S.pd, M.Si.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kami. Amiin.

Palembang, 16 Maret 2017

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ..i

DAFTAR ISI ... ..ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... ..1

B. Rumusan Masalah ... ..1

C. Tujuan ... ..1

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Administrasi dan Pendidikan ... 2

B. Peranan Administrasi dalam Pendidikan ... 3

C. Fungsi Administrasi dalam Pendidikan ... 3

1. Perencanaan (planning) ... 4

2. Pengorganisasian (organizing) ... 5

3. Pengoordinasian (coordinating) ... 7

4. Komunikasi ... 8

5. Supervisi ... 9

6. Kepegawaian (staffing) ... . 9

7. Pembiayaan (budgeting)... 10

8. Penilaian (evaluating)... 10

D. Objek (sasaran) Administrasi dalam Pendidikan ... 11

1. Bidang Materil ... 11

2. Bidang Personel ... 12

3. Bidang Kurikulum ... 12

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 13

B. Saran ... 13 DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, bidang studi administrasi pendidikan boleh dikatakan masih baru. Administrasi pendidikan diperkenalkan melalui beberapa IKIP sejak tahun 1960-an dan baru di masukkan sebagai mata pelajaran dan mata ujian di SGA/SPG sejak tahun 1965/1966. Berbicara pendidikan, keberhasilan pengelolaan pendidikan sangat didasarkan kepada bagaimana mengelola program pendidikan itu sendiri.

Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah. Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat dimana-mana selama ada manusia yang hidup dan bekerja sama dalam kelompok.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peran administrasi dalam penddikan?

2. Apakah fungsi administrasi dalam pendidikan?

3. Apa saja objek atau sasaran yang termasuk dalam administrasi pendidikan?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah peranan, fungsi dan objek (sasaran) administrasi dalam pendidikan ini adalah sebagai beikut:

1. Memahami peranan administrasi dalam pendidikan 2. Mengetahui fungsi administrasi dalam pendidikan

3. Mengetahui objek atau sasaran administrasi dalam pendidikan

(5)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi dan Pendidikan

Administrasi berasal dari bahasa latin yaitu dari kata ad dan ministrare.

Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau “pada” dan kata ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti “melayani”, “membantu”, atau

“mengarahkan”. Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan usaha untuk melayani, membantu, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.1

Setelah diuraikan secara singkat apa itu administrasi, maka administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Jadi, di dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu di integrasikan, diorganisasi dan dikoordinasi secara efektif dan semua materi yang diperlukan serta yang telah ada dimanfaatkan secara efisien.2

Sedangkan pendidikan, baik diartikan sebagai proses maupun produk, adalah masalah perseorangan. Anak didik sendirilah yang harus membuat perubahan di dalam dirinya sesuai dengan yang dihendakinya. Proses pendidikan terjadi di dalam diri individu, dan produk pendidikan menyatakan diri di dalam tingkah lakunya. Demikianlah pendidikan tidak sama dengan administrasi pendidikan.

Dalam buku kurikulum, usaha-usaha perbaikan dalam bidang pendidikan dan administrasi pendidikan dari Departemen P dan K, dikatakan bahwa administrasipendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan

1 M. Ngalim Purwanto. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. (Bandung: PT Remaja Posdakarya, 1987). h. 1-2.

2 Ibid, h. 3.

(6)

dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia baik personel, materiil maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.3

B. Peranan Administrasi dalam Pendidikan

Peranan pendidikan dapat dipahami bukan hanya dalam konteks mikro (kepentingan anak didik yang dilayani melalui proses interaksi pendidikan), melainkan juga dalam konteks makro, yaitu kepentingan masyarakat luas.

Dalam konteks mikro, pendidikan harus mampu memberikan layanan belajar mengajar kepada anak didik sesuai dengan kebutuhannya. Layanan belajar mengajar yang baik dapat dilakukan dengan memerhatikan keragaman karakteristik individual peserta didik. Sedangkan dalam konteks makro, pendidikan harus mampu merealisasikan relevansi antara hasil-hasil pendidikan dengan kebutuhan masyarakat. Relevansi pendidikan dapat diupayakan dengan memperhitungkan dan mengantisipasi tuntunan serta harapan masyarakat seiring dengan laju perkembangan sosial, ekonomi, politik secara stimulan.4

Dari segi kemampuan penyelenggara pendidikan, prinsip pertama mengisyaratkan pentingnya kemampuan memadukan berbagai komponen sumber daya potensial pendidikan sebagai kekuatan bagi terselenggaranya pendidikan. Prinsip kedua menunjukkan pentingnya mewujudkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat sebagai manifestasi dari konsep Community Based Education. Sedangkan prinsip ketiga mengisyaratkan pentingnya kemampuan menciptakan lulusan yang kompetitif.5

C. Fungsi Administrasi dalam Pendidikan

Proses administrasi pendidikan meliputi fungsi-fungsi perencanaan organisasi, koordinasi, komunikasi, supervisi, kepegawaian, pembiayaan, dan evaluasi. Semua fungsi tersebut satu sama lain berkaitan erat.

3 Ibid, h. 3-4.

4 Moch. Idochi Anwar. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Pembiayaan pendidikan.

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013). h. 1.

5 Ibid, h. 2.

(7)

1. Perencanaan (planning)

Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan dahulu sebelum dilaksanakan. Perencanaan adalah suatu cara untuk menghampiri masalah-masalah. Dalam penghampiran masalah itu si perencana membuat rumusan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan administrasi. Tanpa perencanaan atau planning maka pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada permulaan dan selama kegiatan administrasi itu berlangsung. Di dalam setiap perencanaan ada dua faktor yang harus diperhatikan, yaitu faktor tujuan dan faktor sarana, baik sarana personel maupun material.

Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai

b. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.

c. Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan.

d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.

e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecah dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.

Dalam menyusun perencanaan, beberapa syarat-syarat berikut perlu diperhatikan:

a. Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas b. Bersifat sederhana, realistis dan praktis.

c. Terinci, memuat segala urian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga mudah dipedomani dan dijalankan

d. Memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan situasi sewaktu-waktu.

(8)

e. Terdapat perimbangan terhadap bermacam-macam bidang yang akan digarap dalam perencanaan itu, menurut urgensinya masig-masing.

f. Diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya dan waktu serta kemungkinan penggunaan sumber-sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya.

g. Diusahakan agar tidak terjadi duplikasi pelaksanaan.

Jadi dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa perencanaan (planning) sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian kegiatan atau tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan.

2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antar orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab secara terinci menurut bidang-bidang dan bagian- bagian, sehingga terciptalah adanya hubungan-hubungan kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Di dalam menyusun perencanaan, sebenarnya pengorganisasian sudah pula dipikirkan dan disusun menjadi pola-pola kegiatan yang diperlukan di dalam pelaksanaan. Itulah sebabnya maka sebagian orang berpendapat bahwa fungsi pengorganisasian itu sebagaian masuk ke dalam fungsi perencanaan, dan sebagian lagi masuk ke dalam fungsi pelaksanaan.

Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi tugas utama bagi para pemimpn pendidikan termasuk kepala sekolah.

Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan sekolah sehari-hari terdapat bermacam-macam jenis pekerjaan yang memerlukan kecakapan dan keterampilan serta tanggung jawab yang berbeda-beda. Keragaman tugas

(9)

dan pekerjaan semacam itu tidak mungkin dilakukan sendiri oleh seorang pemimpin.

Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain adalah pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang hendaknya disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang uang diperlukan dalam menjalankan kerjasama yang harmonis dan lancar.

Fungsi organisasi dapat diartikan ke dalam bermacam-macam pengertian, antara lain:

a. Organisasi dapat diartikan sebagai memberi struktur terutama dalam penyusunan atau penempatan personel, pekerjaan-pekerjaan, material, dan pikiran-pikiran di dalam struktur itu.

b. Organisasi itu dapat pula ditafsirkan sebagai menetapkan hubungan antara orang-orang. Kewajiban-kewajiban, hak-hak, dan tanggung jawab masing-masing angota disusun menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju pada tercapainya tujuan-tujuan atau maksud-maksud kegiatan-kegiatan pendidikan dan pengajaran.

c. Organisasi dapat juga diartikan semata-mata mengingat maksudnya, yakni sebagai alat untuk mempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan.

Denga demikian, organisasi sebagai alat salah satu fungsi administrasi pendidikan adalah sekumpulan aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujud kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan pendidikan.

Organisasi yang baik hendaklah memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat sebagai berikut:

a. Memiliki tujuan yang jelas.

b. Tiap anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut.

c. adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan dan kesatuan pikiran.

(10)

d. Adanya kesatuan perintah, para bawahan hanya mempunyai seorang atasan langsung dan darinya lah ia menerima perintah atau bimbingan, dan kepada siapa ia harus mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya.

e. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota.

f. Adanya pembagian tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan bakat masing-masing sehingga dapat menimbulkan kerjasama yang harmonis dan kooperatif.

g. Pola organisasi hendaknya relatif permanen dan struktur organisasi disusun sesederhana mungkin, sesuai dengan kebutuhan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian.

h. Adanya jaminan keamanan dalam bekerja, anggota tidak merasa gelisah karena takut dipecat atau ditindak dengan sewenang-wenang.

i. Adanya gaji atau insentif yang setimpal dengan jasa/pekerjaan sehingga dapat menimbulkan gairah kerja.

j. Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab kerja jelas tergambar dalam struktur organisasi.

Disamping prinsip-prinsip tersebut di atas, kelancaran jalannya suatu organisasi dipengaruhi pula oleh sikap dan sifat kepemimpinan serta human relation yang berlaku di dalamnya. Sering dikatakan bahwa human relation adalah inti kepemimpinan, kepemimpinan adalah inti manajemen dan manajemen adalah inti administrasi.

3. Pengoordinasian (coordinating)

Adanya bermacam-macam tugas dan pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin.

Adanya kordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dalam tindakan pekerjaan.

Dengan koordinasi yang baik, semua bagian dan personel dapat bekerjasama menuju ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan.

Referensi

Dokumen terkait

Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,

Dalam usaha memecahkan masalah mutu, telah banyak usaha- usaha yang dilakukan, misalnya perbaikan kurikulum, pengadaan buku dan media pendidikan, serta peningkatan

Ngalim Purwanto (1984:14) : administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi :

Fungsi kurikulum dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan merupakan suatu alat atau usaha mencapai tujuan tujuan pendidikan yang diinginkan sekolah

Dari beberapa kesimpulan dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan administrasi pendidikan adalah suatu rangkaian proses keseluruhan usaha yang dilaksanakan melalui

Seminar Nasional Administrasi Pendidikan dan Manajemen Pendidikan Hotel Remcy, Makasar, April 21 2018 173 ketika itu terjadi, guru dan staf tersebut akan terbagi waktu, tenaga dan

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi mengatakan bahwa Pelaksanaan Fungsi Informasi di Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi dalam melaksanakan komunikasi administrasi yaitu Komunikasi

Simpulan materi: “substansi administrasi pendidikan tidak berbeda atau sama dengan substansi manajemen pendidikan yang meliputi pengelolaan bidang kurikulum, peeserta didik, tenaga