Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-096696.15/2012/PP/M.XIVB Tahun 2018 Jenis Pajak : PPh Badan
Tahun Pajak : 2012
Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi Penghasilan Netto Tahun Pajak 2012 sebesar Rp4.199.833.350,00, yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;
bahwa berdasarkan penelitian dalam berkas banding, diketahui bahwa koreksi Penghasilan Netto Tahun Pajak 2012 sebesar Rp4.396.494.590,00 tersebut terdiri dari:
1.
2.
3.
Koreksi atas Peredaran Usaha Koreksi atas Harga Pokok Penjualan
Koreksi atas Biaya Usaha
Rp 4.199.833.350,00 Rp 1.500.000,00 Rp 195.161.240,00
bahwa pembahasan atas masing-masing sengketa adalah sebagai berikut:
1. Koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp. 4.199.833.350,00
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Menurut Terbanding : bahwa Terbanding melakukan koreksi peredaran usaha sebesar Rp4.199.833.350,00 karena terdapat penjualan lokal yang tidak dilaporkan dalam SPT PPh Badan 2012;
Rincian koreksi peredaran usaha adalah sebagai berikut:
Menurut Pemohon Banding Menurut Terbanding
Koreksi Menurut Terbanding
Rp 13.676.226.300,00 Rp 17.876.059.650,00 Rp 4.199.833.350,00;
bahwa dasar Terbanding melakukan koreksi adalah terdapat Bukti Potong PPh Pasal 23 yang diterbitkan PT. QWE VII (Persero) Nomor: BETA/10/PPH PASAL 23/X/2012 tanggal 1 November 2012 sebesar Rp83.996.667,00 atas pekerjaan Pemeliharaan Tanaman sebesar Rp4.199.833.350,00, dan Bukti Potong tersebut belum dilaporkan oleh Pemohon Banding dalam Lampiran III - Kredit Pajak Dalam Negeri SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2012, sehingga menurut Terbanding terdapat penjualan lokal yang belum dilaporkan oleh Pemohon Banding;
bahwa berdasarkan klarifikasi Terbanding atas Sengketa Perpajakan berdasarkan undangan surat nomor S-401/WPJ.28/2015 tanggal 6 Februari 2015 dengan Pemohon Banding, dan telah dibuatkan Berita Acara nomor BA-014/WPJ.28/BD.06/2015 tanggal 17 Februari 2015, penjelasan Pemohon Banding pada saat pembahasan dan klarifikasi sengketa perpajakan adalah bahwa Bukti Potong PPh Pasal 23 bulan Oktober 2012 dari PTPN VII (Persero) nomor BETA/10/PPH PASAL 23/X/2012 tanggal 1 November 2012 dengan Jumlah penghasilan bruto senilai Rp4.199.833.350,00 adalah untuk pekerjaan 2 (dua) bulan yaitu pekerjaan bulan Oktober 2012 dan September 2012 yang telah dilaporkan Pemohon Banding dalam Lampiran III SPT Tahunan PPh WP Badan tahun 2012 pada tanggal 30 April 2013 dengan jumlah penghasilan bruto sebesar Rp2.189.631.756,00 dan Rp2.187.975.993,00;
bahwa sehubungan dengan surat nomor S-401/WPJ.28/2015 tanggal 6 Februari 2015 Pemohon Banding pada hari Senin tanggal 30 Maret 2015 menyerahkan fotokopi Kartu rekening Buku Besar PPh Pasal 23 nomor rekening 164.00.001.00;
bahwa berdasarkan Surat Permintaan buku, catatan, data dan informasi nomor S-631/WPJ.28/2015 tanggal 11 Maret 2015 Pemohon Banding pada hari senin tanggal 30 Maret 2015 menyerahkan fotokopi Kontrak kerja Jasa Borong Pemeliharaan TM, TBM.II, TBM.III dan Pembukaan TB Real Kemitraan antara Unit Usaha Bentayan PTPN VII (Persero) nomor BETA/KTR/048/2012 tanggal 21 Agustus 2012;
bahwa berdasarkan Surat Permintaan Keterangan atau Bukti nomor S-953/WPJ.28/2015 tanggal 31 Maret 2015 kepada PT. QWE VII (Persero) Unit Usaha Bentayan pada hari Senin tanggal 12 Mei 2015 menyerahkan fotokopi Kontrak kerja Jasa Borong Pemeliharaan TM, TBM.II, TBM.III dan Pembukaan TB Real Kemitraan antara Unit Usaha Bentayan PTPN VII (Persero) nomor : BETA/KTR/048/2012 tanggal 21 Agustus 2012 dan fotokopi SPT Masa PPH Pasal 23 berikut lampiran Bukti Potong PPh Pasal 23 nomor BETA/10/PPH PASAL 23/X/2012 an. Pemohon Banding atas Jasa Pemeliharaan Emplasement dengan jumlah penghasilan bruto Rp4.199.833.350,00 dengan jumlah PPh yang dipotong sebesar Rp83.996.667,00 yang dibayar pada tanggal 2 November 2012 NTPN 0506130010120600;
bahwa Terbanding telah melakukan penelitian terhadap SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak 2012 Lampiran-III Form 1771-111 Kredit Pajak Dalam Negeri, bahwa Pemohon Banding belum melaporkan Bukti Potong PPh Pasal 23 dari PT.QWE VII (Persero) Unit Usaha Bentayan nomor BETA/10/PPH PASAL 23/X/2012 atas Jasa Pemeliharaan Emplasement dengan jumlah penghasilan bruto sebesar Rp4.199.833.350,00 dengan jumlah PPh yang dipotong sebesar Rp83.996.667,00;
bahwa Terbanding telah mengirimkan Surat Pemberitahuan Untuk Hadir nomor S-1679/WPJ.28/2015 tanggal 4 Juni 2015 kepada Pemohon Banding untuk memberikan keterangan atau memperoleh penjelasan mengenai keberatannya, Pemohon Banding hadir memenuhi undangan sebagaimana tercantum dalam Surat Pemberitahuan Untuk Hadir tersebut tetapi tidak memberikan keterangan tertulis sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Kehadiran dan Pemberian Keterangan Tertulis nomor BA- 81/WPJ.28/2015 tanggal 9 Juni 2015;
bahwa Pemohon Banding menyampaikan keterangan tertulis dengan surat nomor 17/VI/MP/2015 tanggal 12 Juni 2015 yang diterima pada tanggal 15 Juni 2015;
bahwa Terbandng masih belum dapat meyakini atas penjelasan dan bukti yang diserahkan Pemohon Banding, dengan demikian Terbanding tetap mempertahankan koreksi dengan alasan tersebut di atas;
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-096696.15/2012/PP/M.XIVB Tahun 2018
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Menurut Pemohon Banding
: bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi peredaran usaha sebesar Rp4.199.833.350,00 yang dilakukan oleh Terbanding, karena nilai tersebut merupakan pendapatan atas pekerjaan jasa borong, pemeliharaan TM, TBM II, TBM III dan Pembukaan TB Real Kemitraan antara Unit Usaha Bentayan PTPN VII (Persero) yang telah dilaporkan dalam Lampiran III SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2012;
bahwa Terbanding melakukan koreksi karena terdapat bukti potong PPh Pasal 23 PTPN VII (Persero) No. BETA/10/PPH PASAL 23/X/2012 tanggal 1 November 2012 yang telah dikonfirmasi ke Terbanding (KPP Pratama Sekayu) No. 1628/WPJ.28/KP.04/2014 tanggal 4 Februari 2014 dengan jawaban ada;
bahwa Pemohon Banding menyatakan bukti potong dimaksud terkait dengan pembayaran PPh Pasal 23 atas jasa borongan kerja Pemohon Banding dengan PTPN VII (Persero) sesuai dengan kontrak kerja nomor BETA/KTR/048/2012 dengan harga pekerjaan sebesar Rp4.199.833.350,00 ditambah PPN Rp419.983.334,00, dengan rincian kontrak sebagai berikut:
a. pekerjaan 21 Agustus s.d. 20 September 2012 dengan harga pekerjaan Rp2.077.022.062,00 dengan rincian jumlah pekerjaan Rp1.888.201.875,00 dan PPN Rp188.820.187,00;
b. pekerjaan 21 September s.d. 20 Oktober 2012 dengan harga pekerjaan Rp2.311.631.475,00 dengan rincian jumlah pekerjaan Rp2.311.631.475,00 dan PPN Rp231.163.147,00;
bahwa atas pekerjaan dengan kontrak kerja Nomor: BETA/KTR/048/2012 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp4.199.833.350,00 telah dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Badan 2012;
bahwa pembayaran oleh PTPN VII (Persero) dilaksanakan secara bertahap per jenis pekerjaan setelah pekerjaan selesai 100% per jenis pekerjaan dengan rincian sebagai berikut:
> Pekerjaan 21 Agustus s.d. 20 September 2012
bahwa PTPN VII (Persero) membayar pekerjaan ini kepada Pemohon Banding melalui 2 kali pembayaran, yaitu :
Bukti Bank Keluar nomor X0XX000XXX tanggal 1 Oktober 2012 Rp2.065.487.407,00, rincian pembayaran ini Rp1.877.715.825,00 untuk Jasa borongan pekerjaan dan Rp187.771.582,00 untuk PPN atas jasa borongan;
Bukti Bank Keluar nomor X0XX.000XXX tanggal 1 Oktober 2012 Rp11.534.656,00, rincian pembayaran ini Rp10.486.051,00 untuk koreksi upah borongan bulan September 2012 dan Rp1.048.605,00 untuk PPN atas koreksi jasa borongan;
bahwa dari kedua pembayaran ini dapat dilihat :
Total pembayaran kepada Pemohon Banding adalah Rp2.077.022.063,00 dengan rincian Rp1.888.201.876,00 untuk jasa borongan dan Rp188.820.187 untuk PPN atas jasa borongan;
PPh Pasal 23 yang seharusnya di potong oleh PTPN VII (Persero), tidak dipotong pada saat pembayaran ini;
> Pekerjaan 21 September s.d. 20 Oktober 2012.
bahwa PTPN VII ( Persero ) membayar pekerjaan ini kepada pemohon Banding melalui 2 kali pembayaran, yaitu :
Bukti Bank Keluar nomor X0XX.000XXX tanggal 1 November 2012 Rp2.408.594.931,00, rincian pembayaran ini Rp2.189.631.754,00 untuk jasa borongan pekerjaan dan Rp218.963.177,00 untuk PPN atas jasa borongan;
Bukti Bank Keluar nomor X0XX000XXX tanggal 1 November 2012 Rp201.580.428,00, rincian pembayaran ini Rp121.999.750,00 untuk upah borongan bulan Oktober 2012 dan Rp12.199.975,00 sebagai PPN atas upah borongan bulan Oktober, Rp67.380.703,00 merupakan pembayaran Iainnya kepada Pemohon Banding yang digabungkan pembayarannya dengan pembayaran jasa borongan bulan Oktober 2012;
bahwa dari kedua pembayaran ini dapat dilihat :
Total pembayaran kepada Pemohon Banding adalah Rp2.311.631.501,00 untuk jasa borongan dan Rp231.163.152,00;
PPh Pasal 23 yang seharus nya di potong oleh PTPN VII ( Persero ), tidak dipotong pada saat pembayaran ini;
bahwa disebabkan PTPN VII (Persero) tidak memotong PPh Pasal 23 pada saat pembayaran jasa borongan pekerjaan, maka Pemohon Banding membayarkan PPh Pasal 23 yang seharusnya dipotong tersebut kepada PTPN VII (Persero), pembayaran ini dapat dilihat melalui bukti Bank Masuk dan Kartu Buku Besar pihak PTPN VII (Persero) di bawah:
- Bukti Bank Masuk nomor X0XX.000XXX tanggal 1 Oktober 2012
- bahwa Pemohon Banding membayarkan PPh Pasal 23 atas upah bulan September 2012 sebesar Rp209.721,00;
- Bukti Bank Masuk nomor X0XX.000XXX tanggal 1 November 2012
- bahwa Pemohon Banding membayarkan PPh Pasal 23 atas upah bulan Oktober 2012 sebesar Rp2.439.995,00;
- Kartu Rekening Buku Besar PPh Pasal 23
b.1 Tanggal 5 Oktober 2012 PTPN VII (Persero) mencatat penerimaan dari Pemohon Banding sebesar Rp37.554.316,00 yang merupakan setoran PPh Pasal 23 atas jasa borongan pekerjaan bulan September 2012;
b.2 Tanggal 31 Oktober 2012 PTPN VII (Persero) mencatat penerimaan dari Pemohon Banding sebesar Rp43.792.635,00 yang merupakan setoran PPh Pasal 23 atas jasa borongan pekerjaan bulan Oktober 2012;
- Total setoran PPh Pasal 23 yang dicatat oleh PTPN VII (Persero) dari Pemohon Banding adalah Rp83.996.667,00;
bahwa berdasarkan pembayaran PPh Pasal 23 oleh Pemohon Banding, PTPN VII (Persero) menerbitkan Bukti Potong PPh Pasal 23 dengan nomor BETA/10/PPH PASAL 23/X/2012 tanggal 1 November 2012 sebesar Rp83.996.667,00 atas jasa pemeliharaan sejumlah Rp4.199.833.350,00, PTPN VII (Persero) menerbitkan hanya 1 bukti potong dengan nilai total jumlah PPh Pasal 23 yang diterimanya, mengacu kepada pembayaran jasa borongan yang dilakukan oleh PTPN VII (Persero) seharusnya bukti potong yang diterbitkan oleh PTPN VII (Persero) adalah 4 buah dengan nilai masing-masing Rp209.721,00, Rp2.439.995,00, Rp37.554.316,00 dan Rp43.792.635,00, sebagaimana juga rincian PPh Pasal 23 yang dibayarkan oleh Pemohon Banding kepada PTPN VII (Persero);
bahwa pendapatan dari PTPN VII (Persero) sebesar Rp4.199.833.350,00 telah dilaporkan oleh Pemohon Banding pada Lampiran III SPT Tahunan PPh Badan tahun 2012 beserta PPh Pasal 23 yang telah disetorkan oleh Pemohon Banding kepada PTPN VII (Persero), karena tidak dipotong saat pembayaran jasa borongan oleh PTPN VII (Persero), dalam Lampiran III Pendapatan Rp4.199.833.350,00 dilaporankan secara terinci berdasarkan pembayaran yang dilakukan oleh PTPN VII (Persero) yaitu :
Penghasilan Rp1.877.715.825,00 dan PPh Pasal 23 Rp37.554.316,50 berdasarkan pembayaran jasa borongan bulan September 2012;
Penghasilan Rp2.189.631.756,00 dan PPh Pasal 23 Rp43.792.635,00 berdasarkan pembayaran jasa borongan bulan Oktober 2012;
Penghasilan Rp144.760.337,00 dan PPh Rp2.895.206,00 untuk melaporkan pembayaran atas jasa borongan bulan September 2012 Rp10.486.050,00 dan PPh Pasal 23 nya sebesar Rp209.721,00 dan jasa borongan bulan Oktober 2012 Rp121.999.750,00 dan PPh Pasal 23 nya sebesar Rp2.439.995,00, sedangkan sisanya penghasilan sebesar Rp12.274.537,00 dan PPh Pasal 23 Rp245.490,00 merupakan kesalahan Pemohon Banding dalam menjumlah penghasilan yang berasal dari jasa borongan bulan September 2012 dan Oktober 2012;
bahwa dasar koreksi Terbanding adalah mengacu kepada bukti potong PPh Pasal 23 nomor BETA/10/PPH PASAL 23/X/2012 sebesar Rp83.996.667,00, dan dianggap penghasilan Rp4.199.883.350 belum dilaporkan oleh Pemohon Banding, hal ini tidak benar dengan penjelasan sebagaimana tersebut di atas;
bahwa bukti setor PPh Pasal 23 sebesar Rp83.996.667,00 tidak berdiri sendiri, namun terkait dengan beberapa pekerjaan yang diberikan oleh PTPN VII (Persero) sebesar Rp4.199.833.350,00;
bahwa penghasilan sebesar Rp4.199.833.350,00 telah dilaporkan pada SPT PPh Badan Tahun Pajak 2012, hal tersebut dapat dilihat pada lampiran III ;
bahwa dalam persidangan Pemohon Banding memberikan bukti berupa Rincian Pemotongan PPh Pasal 23 berdasarkan kontrak
Bukti kas keluar (penyetoran PPh Pasal 23) bukti pemotongan PPh Pasal 23
kontrak dengan PTPN VII dan SPT Tahunan PPh Badan 2012;
bahwa Pemohon Banding menyatakan Pemohon Banding melaporkan SPT sesuai kontrak karena saat itu akan dilakukan tutup buku dan bukti pemotongan (asli) PPh Pasal 23 dari PTPN VII belum juga disampaikan kepada Pemohon Banding;
bahwa dengan demikian koreksi Terbanding tidak benar, karena Pemohon Banding dapat membuktikan bahwa penghasilan terkait pemotongan PPh Pasal 23 telah dilaporkan oleh Pemohon Banding dalam SPT Tahunan PPh Badan 2012;
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-096696.15/2012/PP/M.XIVB Tahun 2018
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Menurut Majelis : bahwa koreksi Terbanding atas Peredaran Usaha sebesar Rp4.199.833.350,00, hanya didasarkan Bukti Potong PPh Pasal 23 Nomor: BETA/10/PPH PASAL 23/X/2012 tanggal 1 November 2012 sebesar Rp83.996.667,00 yang diterbitkan oleh PT. Pn VII (Persero), yang belum dilaporkan oleh Pemohon Banding dalam “Lampiran III - Kredit Pajak Dalam Negeri” SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2012, sehingga menurut Terbanding terdapat penjualan lokal yang belum dilaporkan oleh Pemohon Banding;
bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi Peredaran Usaha yang dilakukan Terbading, karena penghasilan atas pekerjaan Kontrak Kerja dengan PT. QWE VII (Persero) Nomor:
BETA/KTR/048/2012 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp4.199.833.350,00 telah telah dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Badan 2012;
bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menjelaskan:
1. Bukti Potong Nomor: BETA/10/PPH PASAL 23/X/2012 sebesar Rp83.996.667,00 yang diterbitkan oleh PTPN VII (Persero) merupakan gabungan pemotongan PPh Pasal 23 atas pembayaran secara bertahap (termin):
a. jasa borongan pekerjaan untuk:
- bulan September 2012 - bulan Oktober
Rp1.877.715.825,00, Rp2.189.631.754,00, dan b. jasa borongan untuk:
- bulan September 2012 - bulan Oktober 2012
Rp 10.486.051,00, dan Rp 121.999.975,00,
dengan total borongan sebesar Rp4.199.833.350,00 yang tidak dipotong PPh Pasal 23 nya pada saat pembayaran oleh PTPN VII (Persero), dan juga tidak diterbitkan bukti potongnya;
2. Bukti Potong Nomor: BETA/10/PPH PASAL 23/X/2012 sebesar Rp83.996.667,00 diterbitkan oleh PTPN VII (Persero) tanggal 1 November 2012 setelah PTPN VII (Persero) setelah menerima setoran PPh Pasal 23 dari Pemohon Banding;
bahwa Pemohon Banding menyatakan seharusnya PPh Pasal 23 dipotong langsung oleh PTPN VII (Persero) sebagai pemberi kerja pada setiap kali pembayaran, namun hal ini tidak dilakukan, sehingga Pemohon Banding menyetorkan kembali PPh Pasal 23 ke PTPN VII (Persero) untuk dibuatkan Bukti Potong PPh Pasal 23 dan selanjutnya dilaporkan;
b.3 Pada SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2012, atas penghasilan dimaksud telah dilaporkan Pemohon Banding sejumlah Rp4.199.833.350,00 beserta PPh Pasal 23 sebesar Rp83.996.667,00 yang telah dilaporkan berdasarkan jumlah pembayaran yang diterima dari PTPN VII (Persero) seperti yang telah disampaikan pada Lampiran III - Kredit Pajak Dalam Negeri” SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2012;
bahwa dalam persidangan Pemohon Banding memberikan bukti berupa:
Rincian Pemotongan PPh Pasal 23 berdasarkan kontrak Bukti kas keluar (penyetoran PPh Pasal 23)
Bukti Pemotongan PPh Pasal 23
Kontrak Kerja dengan PTPN VII (Persero), dan SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2012;
bahwa Pemohon Banding menjelaskan dalam prakteknya, setiap kali memperoleh pembayaran atas jasa borongan, Pemohon Banding melakukan penyetoran atas PPh Pasal 23 yang seharusnya dipotong oleh PTPN VII (Persero), selanjutnya atas penyetoran ini PTPN VII (Persero) menerbitkan Bukti Potong PPh Pasal 23 dengan Nomor: BETA/10/PPH PASAL 23/X/2012 tanggal 1 November 2012 sebesar Rp83.996.667,00 atas seluruh nilai jasa pemeliharaan sebesar Rp4.199.833.350,00;
bahwa Pemohon Banding menjelaskan, PTPN VII (Persero) menerbitkan hanya 1 Bukti Potong dengan nilai PPh Pasal 23 sebesar Rp83.996.667,00 (DPP sebesar Rp4.199.833.350,00), mengacu kepada pembayaran jasa borongan yang dilakukan oleh PTPN VII (Persero), yang idealnya Bukti Potong yang diterbitkan oleh PTPN VII (Persero) adalah 4 (empat) kali dengan nilai masing-masing Rp209.721,00, Rp2.439.995,00, Rp37.554.316,00 dan Rp43.792.635,00, sesuai dengan masing-masing PPh Pasal 23 yang dibayarkan oleh Pemohon Banding kepada PTPN VII (Persero);
bahwa Pemohon Banding telah melaporkan penghasilan atas jasa borongan pada SPT Tahunan PPh Badan 2012 dan atas PPN-nya juga telah dilaporkan pada SPT Masa PPN Tahun Pajak 2012 dan dalam persidangan telah perlihatkan butinya oleh Pemohon Banding;
bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, hasil pemeriksaan atas bukti/fakta, dan penjelasan Pemohon Banding maupun Terbanding dalam persidangan serta pertimbangan hukum di atas, terdapat cukup bukti yang meyakinkan Majelis bahwa atas penghasilan terkait Bukti Potong PPh Pasal 23 dengan Nomor: BETA/10/PPH PASAL 23/X/2012 tanggal 1 November 2012 sebesar Rp83.996.667,00 telah dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2012, dengan demikian Majelis berkesimpulan bahwa koreksi Terbanding atas Peredaran Usaha sebesar Rp4.199.833.350,00 tidak dapat dipertahankan;
2. Koreksi Harga Pokok Penjualan Rp. 1.500.000,00
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-096696.15/2012/PP/M.XIVB Tahun 2018
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Menurut Terbanding : bahwa Terbanding melakukan koreksi atas Harga Pokok Penjualan sebesar Rp.1.500.000,00 dengan perhitungan sebagai berikut:
Harga pokok Penjualan menurut Pemohon Banding
Harga pokok Penjualan menurut Terbanding
Selisih
Rp. 9.370.000.000,00 Rp. 9.368.500.000,00 Rp. 1.500.000,00;
Menurut Pemohon Banding
: bahwa dalam persidangan Pemohon Banding menyatakan tidak mempermasalahkan koreksi HPP dengan kata lain dapat menerima koreksi HPP sebesar Rp. 1.500.000,00;
Menurut Majelis : bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Pajak nomor: LAP-50/WPJ.28/KP.0405/RIKSIS/2014 tanggal 16 April 2014, diketahui bahwa Terbanding melakukan koreksi Harga Pokok Penjualan sebesar Rp. 1.500.000,00 dengan cara mentransir angka-angka dalam Laporan Keuangan ke dokumen/bukti pendukung melakukan penelitian atas pos-pos biaya yang dimungkinkan terdapat obyek PPh Pemotongan dan Pemungutan maupun obyek PPN Pasal 16 D, disimpulkan tidak terdapat bukti yang cukup, dengan perhitungan HPP sebagai berikut:
Harga pokok Penjualan menurut Pemohon Banding
Harga pokok Penjualan menurut Terbanding
Selisih
Rp. 9.370.000.000,00 Rp. 9.368.500.000,00 Rp. 1.500.000,00;
bahwa oleh karena dalam persidangan Pemohon Banding menyatakan dapat menerima koreksi HPP sebesar Rp.1.500.000,00, maka Majelis berpendapat bahwa koreksi Harga Pokok Penjualan sebesar Rp.
1.500.000,00 tetap dipertahankan;
3. Koreksi atas Biaya Usaha Rp. 195.161.240,00
Menurut Terbanding : bahwa Terbanding melakukan koreksi atas biaya usaha sebesar Rp. 195.161.240,00 dengan perhitungan sebagai berikut:
Biaya Usaha menurut Pemohon Banding
Biaya Usaha menurut Terbanding Selisih
Rp. 3.591.997.850,00 Rp. 3.396.836.610,00 Rp. 195.161.240,00
Menurut Pemohon Banding
: bahwa dalam persidangan Pemohon Banding menyatakan tidak mempermasalahkan koreksi Biaya Usaha sebesar Rp.195.161.240,00, dengan kata lain dapat menerima koreksi biaya usaha dimaksud;
Menurut Majelis : bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Pajak nomor: LAP-50/WPJ.28/KP.0405/RIKSIS/2014 tanggal 16 April 2014, diketahui bahwa Terbanding melakukan koreksi Biaya Usaha sebesar Rp.
195.161.240,00 dengan cara mentransir angkaangka dalam Laporan Keuangan ke dokumen/bukti pendukung melakukan penelitian atas pospos biaya yang dimungkinkan terdapat obyek PPh Pemotongan dan Pemungutan, disimpulkan tidak terdapat bukti yang cukup atas pengeluaran dimaksud, dengan perhitungan sebagai berikut:
Baiay Usaha menurut Pemohon Banding
Harga pokok Penjualan menurut Terbanding
Selisih
Rp. 3.591.997.850,00 Rp. 3.396.836.610,00 Rp. 195.161.240,00;
bahwa oleh karena dalam persidangan Pemohon Banding menyatakan dapat menerima koreksi biaya usaha sebesar Rp. 195.161.240,00, maka Majelis berpendapat bahwa koreksi Biaya Usaha sebesar Rp.
195.161.240,00 tetap dipertahankan;
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak, kredit pajak, dan sanksi administrasi kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;
Menimbang : bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, rekapitulasi pendapat Majelis atas pokok sengketa adalah sebagai berikut :
Uraian Sengketa
Nilai Sengketa
(Rp)
Dipertahankan Majelis (Rp)
Tidak Dapat Dipertahankan Majelis
(Rp)
Peredaran Usaha 4.199.833.350,00 0,00 4.199.833.350,00
Harga Pokok Penjualan
1.500.000,00 1.500.000,00 0,00
Biaya usaha 195.161.240,00 195.161.240,00 0,00
Menimbang : bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berkesimpulan untuk mengabulkan sebagian pajak yang harus dibayar atas banding Pemohon Banding, sehingga penghasilan Neto PPh Badan Tahun Pajak 2012 dihitung kembali sebagai berikut:
Penghasilan Neto menurut Terbanding Koreksi yang tidak dapat dipertahankan - Peredaran usaha
Penghasilan Neto menurut Majelis
Rp 6.159.129.150,00 Rp 4.199.833.350,00 Rp 1.959.295.800,00
Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak dan ketentuan perundangundangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan sengeketa ini;
Memutuskan : Mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor:
KEP-994/WPJ.28/2015 tanggal 7 Juli 2015 tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Tahun Pajak 2012 Nomor: 00003/206/12/323/14 tanggal 21 April 2014, atas nama Pemohon Banding, sehingga perhitungan pajak yang masih harus dibayar menjadi sebagai berikut:
Penghasilan Neto Kompensasi kerugian Penghasilan Kena Pajak
Rp. 1.959.295.800,00 Rp 0,00 Rp. 1.959.295.800,00 Pajak Terutang
Kredit Pajak
Pajak yang kurang dibayar
Sanksi administrasi (PPh Pasal 13 (2) KUP)
PPh yang masih harus dibayar
Rp 424.061.276,00 Rp. 188.280.161,00 Rp. 235.781.115,00 Rp. 75.449.957,00 Rp. 311.231.072,00
Demikian diputus di Jakarta pada hari Rabu, tanggal 31 Agustus 2016 berdasarkan musyawarah Majelis XIV.B Pengadilan Pajak, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut :
ABC S.H., M.Sc.
Drs. DEF. M.M.
GHI, Ak., M.M.
dengan dibantu oleh:
Dra JKL
sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti
dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Rabu, tanggal 11 Juli 2018 dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, serta tidak dihadiri oleh Terbanding maupun Pemohon Banding;