• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI DAN AKTIFITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI DAN AKTIFITAS"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

BERDASARKAN STRATEGI DAN

AKTIFITAS

(3)

Menugaskan tanggungjawab

Membuat ukuran kinerja atau kriteria

Mengevaluasi kinerja

Memberikan penghargaan

Tujuan model ini: untuk mempengaruhi perilaku sehingga inisiatif individu dan organisasional sejalan untuk mencapai tujuan umum atau berbagai tujuan.

(4)

Berdasarkan fungsi

adalah menugaskan

tanggungjawab pada unit

organisasional dan menyatakan ukuran kinerja berdasarkan faktor

keuangan

(5)

Menugaskan tanggung jawab terfokus pada fungsi unit organisasional dan individu.

Penetapan ukuran kinerja menggunakan anggaran dan penghitungan biaya standar sebagai dasar kriteria aktivitas.

Pengukuran kinerja dengan membandingkan hasil sesungguhnya dengan hasil yang

dianggarkan. Kinerja biaya sangat ditekankan.

Pemberian penghargaan didesain untuk

mendorong para individu mengelola biaya untuk mencapai atau mengalahkan standar anggaran.

(6)

Akuntansi pertanggungjawaban

berdasarkan aktivitas, di lain pihak, adalah sistem akuntansi

pertanggungjawaban yang dikembangkan bagi para

perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang terus menerus

menuntut perbaikan.

(7)

Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas

menempatkan tanggung jawab pada proses dan menggunakan

ukuran kinerja keuangan dan

nonkeuangan.

(8)

Menugaskan tanggung jawab terfokus pada proses dan tim

Perbaikan Proses, mengacu pada efisiensi proses;

Inovasi Proses, mengacu pada kinerja proses;

Pembuatan Proses, mengacu pada instalasi suatu proses baru secara keseluruhan

(9)

Penetapan ukuran kinerja berorientasi pada proses, sehingga pada akhirnya

standar seharusnya mencerminkan nilai tambah pada aktivitas individual dan

proses.

Pengukuran kinerja meliputi waktu, kualitas dan efisiensi.

Pemberian penghargaan berdasarkan grup karena dicapai melalui usaha tim.

(10)

Pusat pertanggungjawaban adalah segala sesuatu yang apapun yang ada dalam

suatu organisasi dimana pengendalian atas pengeluaran biaya atau

pengendalian atas perolehan

pendapatan dapat diharapkan dijumpai disitu. Pusat pertanggungjawaban

seperti itu dapat dijumpai berapa orang, operasi, departemen, perusahaan, divisi, ataupun keseluruhan organisasi itu

(11)

Pusat Biaya adalah setiap pusat pertanggungjawaban apapun

yang mengendalikan

pengeluaran biaya. Pusat biaya tidak mempunyai pengendalian

atas penjualan atau atas

perolehan pendapatan.

(12)

Pusat Laba adalah kebalikan dari pusat biaya, pusat laba mempunyai pengendalian

baik atas biaya maupun atas

pendapatan

(13)

Pusat Investasi adalah pusat pertanggungjawaban apapun yang ada dalam suatu organisasi

yang mempunyai pengendalian atas biaya dan atas pendapatan serta mempunyai pengendalian

juga atas dana investasi.

(14)

Akuntansi pertanggungjawaban

berdasarkan aktivitas menampilkan

suatu perubahan signifikan bagaimana tanggung jawab ditempatkan, diukur, dan dievaluasi. Sistem berdasarkan aktivitas menambah perspektif proses pada

perspektif keuangan dari sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan fungsi secara efektif

(15)

Sistem akuntansi

pertanggungjawaban

berdasarkan strategi adalah langkah selanjutnya dalam

evolusi akuntansi

pertanggungjawaban.

(16)

Sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi (Balanced

Scorecard) menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan mengukur empat

perspektif yang berbeda: perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

perspektif proses, dan perspektif (pembelajaran dan pertumbuhan) infrastruktur

(17)

Dengan membandingkan biaya aktivitas sesungguhnya dengan biaya

aktivitas bernilai tambah, manajemen dapat menilai tingkat ketidakefisienan aktivitas

dan menentukan potensi untuk perbaikan.

Untuk mengidentifikasikan dan menghitung biaya yang bernilai dan tidak bernilai,

ukuran output untuk tiap aktivitas harus didefinisikan

(18)

Biaya bernilai tambah dapat dihitung dengan mengalikan kuantitas standar bernilai tambah dengan standar harga (standard price-SP). Biaya tak bernilai tambah dapat dihitung sebagai

perbedaan antara output sesungguhnya tingkat aktivitas (activity quantity-AQ) dan tingkat bernilai tambah (SQ), dikalikan

dengan biaya standar per unit

(19)

Biaya bernilai tambah = SQ x SP

Biaya tak bernilai tambah = ( AQ – SQ ) SP Dimana :

SQ = Tingkat ouput bernilai tambah suatu aktivitas

SP = Harga standar per unit ukuran ouput aktivitas

AQ = Kuantitas sesungguhnya yang digunakan untuk

sumber daya fleksivel atau kapasitas aktivitas

praktis yang dibutuhkan untuk sumber daya terikat

(20)

AKTIVITAS

BIAYA BERNILAI

TAMBAH

BIYA TAK BERNILAI

TAMBAH

BIAYA

SESUNGGUHN YA

Pengelasan Rp 400.000 Rp 80.000 Rp 480.000

Pengerjaan Ulang 0 90.000 90.000

Persiapan 0 360.000 360.000

Pengawasan 0 60.000 60.000

Total Rp 400.000 Rp 590.000 Rp 990.000

(21)

Standar Kaizen mencerminkan perbaikan yang direncanakan untuk periode

berikut. Perbaikan yang direncanakan diasumsikan dapat dicapai, sehingga

standar Kaizen adalah suatu tipe standar yang dapat dicapai saat ini.

Berikutnya, hasil sesungguhnya (seperti, biaya) dibandingkan dengan standar Kaizen untuk memberikan ukuran tingkat

perbaikan yang dicapai.

(22)

Pengurangan aktivitas tak bernilai tambah seharusnya menghasilkan pengurangan

dalam permintaan untuk aktivitas dan selanjutnya, suatu pengurangan dalam ukuran output aktivitas. Jika kinerja tim dipengaruhi oleh kemampuannya untuk

menurunkan biaya tak bernilai tambah, maka pemilihan penggerak aktivitas (sebagai ukuran output, dan bagaimana menggunakannya, dapat memepengaruhi

perilaku

(23)

Kapasitas aktivitas adalah berapa kali suatu aktivitas dapat dilakukan.

Penggerak aktivitas mengukur kapasitas aktivitas. Permintaan akan aktivitas

inspeksi menentukan jumlah kapasitas aktivitas yang dibutuhkan.

Selisih kapasitas menunjukkan

penghitungan dua selisih kapasitas:

selisih volume aktivitas dan selisih kapasitas yang tidak digunakan

(24)

Adalah perbedaan antara tingkat aktivitas sesungguhnya yang didapatkan

(kapasitas praktis, AQ) dan kuantitas standar bernilai tambah dari aktivitas

yang seharusnya digunakan (SQ). Ketika suplai melebihi permintaan dengan

kuantitas yang cukup besar, manajemen dapat mengambil tindakan untuk

menurunkan kuantitas aktivitas yang diberikan

(25)

Adalah perbedaan antara ketersediaan aktivitas (AQ) dan penggunaan aktivitas (AU), merupakan informasi penting yang seharusnya disediakan untuk

manajemen. Tujuannya adalah untuk

menurunkan permintaan akan aktivitas sampai selisih kapasitas yang tidak

digunakan sebanding dengan selisish volume aktivitas.

(26)

Dari sudut pandang keseluruhan hidup, biaya produk memiliki empat elemen utama:

Biaya yang tidak muncul lagi

(perencanaan, perancangan, dan pengujian),

Biaya manufaktur

Biaya logistik, dan

Biaya pasca pembelian dari pelanggan

(27)

Biaya target adalah perbedaan antara harga

penjualan yang dibutuhkan untuk menangkap pangsa pasar yang telah ditentukan terlebih dahulu dan laba per unit yang diinginkan. Jika biaya target kurang dari apa yang saat ini

dapat tercapai, maka manajemen harus menemukan penurunan biaya yang

menggerakkan biaya sesungguhnya ke biaya target. Menemukan penurunan biaya ini

adalah tantangan utama dari penghitungan biaya target.

(28)

 Rekayasa berlawanan

 Analisis nilai, dan

 Perbaikan proses

(29)

suatu perusahaan mempertimbangkan untuk memproduksi mesin baru. Spesifikasi

produk saat ini dan pangsa pasar yang

ditarget meminta harga jual Rp 250.000,-.

Laba yang diminta adalah Rp.50.000,- per unit. Biaya target dihitung sebagai berikut : Biaya target = Rp. 250.000- Rp. 50.000

= Rp. 200.000

(30)

BIAYA UNIT DAN INFORMASI HARGA

Biaya produksi unit Rp 6

Biaya daur hidup unit Rp 10 Biaya keseluruhan hidup unit Rp 12 Harga jual unit yang dianggarkan Rp 15

(31)

BIAYA YANG DIANGGARKAN

ITEM 2005 2006 2007 TOTAL

Biaya Pengembangan 200.000 - - 200.000

Biaya Produksi - 240.000 360.000 600.000 Biaya Logistik - 80.000 120.000 200.000 Subtotal tahunan 200.000 320.000 480.000 1.000.000 Biaya Pasca pembelian - 80.000 120.000 200.000

Total tahunan 200.000 400.000 600.000 1.200.000 Unit yang diproduksi 40.000 60.000

(32)

LAPORAN LABA RUGI PRODUK YANG DIANGGARKAN (dalam rupiah)

TAHUN PENDAPATA N

BIAYA PENGHASI LAN TAHUNAN

PENGHASILAN KUMULATIF

2005 - (200.000) (200.000) (200.000) 2006 600.000 (320.000) 280.000 80.000 2007 900.000 (480.000) 420.000 500.000

(33)

Perhatikan bahwa biaya daur hidup per unit adalah Rp 10,-, dibandingkan

dengan definisi konvensional sebesar Rp 6,- (yang hanya meliputi biaya

produksi) dan biaya keseluruhan hidup adalah Rp 12,-. Untuk dapat terus

hidup, tentu saja produk harus

menutup semua biaya daur hidup dan menghasilkan laba yang dapat

dit i (l b t t)

(34)

Harga target Rp 15,- dapat dibandingkan dengan laba

target untuk memperoleh biaya target. Misalkan laba target

adalah Rp 6,50 per unit. Jadi, biaya target daur hidup adalah

Rp 8,50.

(35)

LAPORAN KINERJA: Biaya Daur Hidup (dalam rupiah)

TAHUN ITEM BIAYA

AKTUAL

BIAYA YANG

DIANGGARKAN SELISIH

2005 Pengembangan 190.000 200.000 (200.000) 2006 Produksi 300.000 240.000 80.000

Logistik 75.000 80.000 500.000 2007 Produksi 435.000 360.000

Logistik 110.000 120.000

(36)

Tujuan : Menjelaskan fitur dasar dari balanced scorecard

Balanced scorecard adalah sistem

manajemen strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggungjawaban

berdasarkan strategi. Balanced scorecard

menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran

kinerja dalam lima perspektif,

(37)

Pollard Manufacturing telah

mengembangkan standar bernilai

tambah untuk aktivitasnya, diantaranya adalah tiga berikut ini: penggunaan

bahan, pembelian, dan inspeksi. Tingkat output bernilai tambah untuk tiap

aktivitas, tingkat aktual yang dicapai, dan harga standar adalah sebagai berikut :

(38)

Aktivitas Penggerak Aktivitas

SQ AQ SP

Penggunaan kayu

Panjang Papan 24.000 30.000 Rp 10 Pembelian Pesanan

Pembelian

800 1.000 50

Inspeksi Jam inspeksi 0 4.000 12

(39)

Anggaplah bahwa penggunaan bahan dan biaya pembelian berhubungan

dengan sumber daya fleksibel (dibeli sesuai yang diperlukan) dan inspeksi menggunakan sumber daya yang

didapatkan dalam blok, atau langkah, 2.000 jam. Harga sesungguhnya yang

dibayar untuk input sama dengan harga standar.

(40)

1. Anggap bahwa usaha perbaikan berkelanjutan

menurunkan permintaan inspeksi menjadi 30 persen selama tahun berjalan (penggunaan aktivitas

sesungguhnya menurun menjadi 30 persen). Hitunglah volume aktivitas dan selisih kapasitas yang tidak

digunakan pada aktivitas inspeksi.

2. Siapkan laporan biaya yang merinci biaya tak bernilai tambah dan bernilai tambah

3. Anggap bahwa perusahaan ingin menurunkan semua biaya tak bernilai tambah hingga 30 persen di tahun

mendatang. Siapkan standar kaizen yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan perusahaan. Berapa banyak hal ini akan menghemat pengeluaran sumber daya?

(41)

Jawab :

1. SP x SQ SP x AQ SP x AU

412 x 0 Rp 12 x 4.000 Rp 12 x 2.800

Rp 0 Rp 48.000 Rp

33.600

Selisih Volume Aktivitas Selisih Kapasitas

Rp 48.000 U Yang tak

digunakan

Rp 14.400 F

(42)

AKTIVITAS BIAYA BERNILAI TAMBAH

BIYA TAK BERNILAI

TAMBAH

BIAYA

SESUNGGUHNYA

Menggunaka n kayu

Rp 240.000 Rp 60.000 Rp 300.000

Pembelian 40.000 10.000 50.000

Inspeksi 0 48.000 48.000

Total Rp 280.000 Rp 118.000 Rp 398.000

2.

(43)

Standar Kaizen

Kuantitas Biaya Menggunakan

kayu

Rp 28.200 Rp 282.000

Pembelian 940 47.000

Inspeksi 2.800 33.600

.

(44)

Jika standar dipenuhi, maka penghematannya adalah sebagai berikut :

Menggunakan kayu : Rp 10 x 9.000 = Rp 90.000 Pembelian Rp 50 x 300 = Rp15.000

Pengematan Rp 105.000

(45)

Tidak ada penurunan yang muncul dalam sumber daya yang dikeluarkan pada

inspeksi karena harus dibeli pada kenaikan 2.000 dan hanya 1.200 jam

dihemat – 800 jam lagi harus diturunkan sebelum penurunan dalam sumber daya yang dikeluarkan dimungkinkan. Selisih kapasitas yang tidak digunakan harus

mencapai Rp. 24.000 sebelum sumber daya yang dikeluarkan dpat diturunkan

(46)

Kardinal

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

Teknik dasar dalam penelitian ini adalah teknik pilah unsur penentu, yaitu teknik analisis data dengan cara memilah-milah satuan kebahasaan yang dianalisis dengan

Berdasarkan hasil analisis yang menguji bonus pack dan price discount terhadap impulse buying pada konsumen Giant Hypermarket Diponegoro Surabaya, dapat

Berdasarkan hasil tes kemampuan menulis dan pengamatan pada siklus II pertemuan pertama dan kedua dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pada pencapaian

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

Karakteristik torsi terhadap kecepatan sepeda motor di gigi empat Torsi dari premium diatas torsi dari dua bahan bakar lainnya sampai kecepatan sekitar 55 km/jam,

Lensa kamera medium Telephoto memilik focal length antara 80mm –  135mm. Jangkauan fokus antara 80-135mm hampir selalu digunakan oleh fotografer untuk memotret portrait atau

Menyel esai kan l aporan t entang kebut uhan peral at an unt uk membangun server aut ent i fikasi Obser vasi. Menga mat i kegi atan/akt i vi t as si swa secara i ndi vi du dan

Sedangkan untuk abu cangkang kerang mengandung senyawa CaCO3 yang merupakan unsur yang ada di dalam batu kapur sehingga kedua bahan yaitu abu sampah dan abu