• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBERHASILAN SISWA SMA BELAJAR KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER DAN PETA KONSEP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBERHASILAN SISWA SMA BELAJAR KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER DAN PETA KONSEP."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

JUMINTAN SIAHAAN, Keberlaasilaa Siswa SMA Belajar Kimia Melalui Model Pembelajana Koopentif tipe STAD deapa Meagpukaa Media KHIJM1ter daa Peta Koasep.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) perbedaan basil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran ST AD dan konveosional. 2) perbedaan basil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD dengan media peta koosep dan konveosional. 3)

perbedaan basil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD dengan media komputer dan konvensiooal. 4) perbedaan basil belajar ~ sjswa ~g diqjarkan

dmgM model

~belajaran

STAO dengan

gabungan media peta konsep dengan komputer dan konvensiooal. 5) pengaruh model pembelajaran k.ooperatif tipe ST AD, media peta konsep, dan media komputer terbadap

basil

beJajar siswa. Penetitian ini diJakukan di SMA Negeri 3 Pematangsiantar Propinsi Sumatera Utara, menggWl8kan metode eksperimen deogan disain faktorial 4 X 1 dan sampel betjumlah ISS orang siswa yang pcngambilarmya dihilrubri dengan cluster random sampling.

Instrumen penelitian basil belajar kimia menggunakan tes piliban gaoda dengan 5 pilihaojawaban (a, b, c, d and e) dan betjumlah 30 butir. Uji Validasi tes dilalrulcan dengan bantuan anatest dan memiliki reliabilitas 0,713. Uji persyaratan analisis menggtmakan uji Kolmogorov-smimov untuk uji nonnalitas sedangkan untuk uji homogenitas sampel menggunakan uji Levene. Telrnik analisis data menggunakan uji anava satu jalur, uji T dan uji Chi lruadrat. Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini adalah l.)Terdapat perbedaan yang signifikan basil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran ST AD tanpa media dan siswa yang diajar dengan model konvensional. 2) Terdapat perbedaan yang signifikan basil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran ST AD deogan peta konsep dan siswa yang diajar dengan model konvensiooal. 3) Terdapat perbedaan yang signifikan basil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran ST AD dengan media komputer dan siswa yang diajar dengan model konvensiooal. 4) Terdapat

perbedaan yang signifikan basil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran ST AD dengan gabungan media peta konsep dan komputer dan siswa yang diajar dengan model konveosional. Semua perbedaan ini ditunjukkan dari nilai proporsi p (Sig.) (2-tailed)

=

0,000 < 0,05). ( 5) Tenlapat pengaruh positip model pembelajaran kooperatif tipe ST AD, media peta konsep dan media komputer terbadap peningkatan basil belajar kimia siswa. 6) Penggunaan media peta konsep dan media komputer melalui model pembelajaran kooperatif tipe ST AD berasosiasi pengaruh positif dari kedua media tersebut terbadap keberbasilan siswa kimia belajar kimia pada pokok babasan Koloid.
(2)

ABSTRACf

JVMJNT AN SJAIIAAN. De Sllceafllllllea of SMA iD Leal'lllllg Cllemlstry tllroagll ST AD Type of Coopentive Leania1 witll Usba1 Mappba1 COileept aad C•mpater Media. Thesis State Uaivenity of Medaa, 1009.

The research is aimed at finding out : 1) the difference between student' s achievement on chemistry taught by cooperative learning type ST AD model and conventional learning model. 2) the difference between student'acbievement on chemistry taught by cooperative learning type STAD with mapping concept media model and conventional learning model. 3) the difference between student'acbievement on chemistry taught by cooperative learning type STAD model with cwnputcr media and conventional learning model. 4) the difference between student' achievement on chemistty taught by cooperative learning type ST AD model with cumputer media and conventional learning model j) the int1uence of cooperative learning type STAD model, mapping concept media, computer media for student's achievement on chemistry. The Research bas been done in SMA negeri 3 PematanrY'iantar north Sumatera, using experiment methode with 4xl factorial design and with ISS amount of sample using clU.Jter random sampling.

The instnunent used to measure the student's achievement was a multiple choice with consisting 30 qoestions each with five options (a, b, c, d, and e). Validation of the test using anatest and have 0,713 reliability. Qualification analysis test using Kolmogorov-smirnov test for normality test and

Usmg

l&ve~

test for

~

of

~ple ,

for

~ysmg of~ ~ing o~

way Anava test, T test and Chi quadrat test.

The result of hypotesis shows that : 1) There is significant difference between student's achievement on chemistry taupt

by

cooperative

learnins

type ST AD without media model and conventional learning model. 2) There is significant difference between student's achievement on chemistry taught by cooperative learning type ST AD with mapping concept media model and conventional learning model. 3) There is significant diffcrcoce between student's achievement on chemistry taught by cooperative learning type ST AD with computer media model and conventional learning model. 4) Thereis significant difference between student' s achievement on chemistry taught by cooperative learning type ST AD with association of mapping con<:ept media and computer media model and conventional learning model. All difference had been shown ftom proportion point p (Sig.) (2-tailed) = 0,000 < 0,05). 5) There is positive influence using mapping concept media and computer media to add student's achievement in learning coloid chemistry. 6) The use of mapping concept media and computer media in cooperative learning type STAD are positive influence association of

both

media in student' s achievement in learning of coloid chemistry.

· The implication result of the research are the use of cooperative lealtiliig type ST AD with media nor mapping concept media and computer media should add student' s achievement

(3)

KEBERHASll...AN SISWA SMA BELJU<

AR KIMIA

MELALUI MODEL PEMBElu\JAltl\N

.

KOOPEI ~ ArflF

TIPE STAD DENGAN

MENGGUN .. t.\.KAN l\fEDIA KOMPUl'ER DAN

Ulli'"T ...

·Ko'Th.., . ~J j 'D

x -.r...ct ~~ '( ,t~ ~~ '·''' ~ \:J -" ~

PROGRAM FASCASARJANA

UNIVERSITAS

NEGE!t~

MEDAN

(4)

TESIS

KEBERHASILAN SISWA SMA BELAJAR KIMIA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER

DAN PETA KONSEP

Disasun dan Diajukan Oleb :

JUMINTAN SIAHAAN N I M : 071188410009

Telah dipertabankan di depan paaitia ujiaa tesis pada taaggal 12 Nopember 2009 dan dinyatakan telah memeauhi salab satu syant uatuk

memperoleh gelar magister peadidikan program studl Peadidlkaa Kimla

Medaa, 12 Nopember 2009

Meayetujui : Tim Pembimbillg,

Prof. Dr. Albillus Silalabi, M.S NIP. 130 892 960

Ketua Program Studl Peadldikan Kimia

~

Dr. Ramlaa Silabaa, M.Sl NIP.196006181987031002

Pembimbillg D

~-

Dr. Mahmud, M.Sc.
(5)

LEMBAR PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA

NO. NAMA

1. Prof. Dr. Albiaas SUalalti, M.S

NIP. 130m 960

(Pembimbing I)

l. Dr. Mahmud, M.Se.

NIP.19570lll1989031004

(Pembimbing U)

3. Dr. HasruddiD, M.Pd

NIP.19640ll419890310l7

(Narasumber)

4. Dr. Retao Dwi Suyaati, M.Si

NIP.196601l6199103l003

(Narasumber)

5. Eddyaato, S.Si, Ph.D

NIP.196704l5199403101l

(Naras11mber)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kebadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberi rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

yang berjudul " Keberhasihm Siswa SMA Belajar KiiBia Melalui Model

Pembelajaru Kooperatif Tipe STAD Deagu Me.-.aaku Media

.U.pater daa Peta Koasep " yang disusun untuk memperoleh gelar

Magister Pendidibn Kimia pada Program Studi Pendidibn Kimia Sekolah

Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Peoulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan deogan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Ucapan terimakasih secara khusus peoulis sampaikan kepada Bapak

Prof. Dr. Albinos Silalahi, M.S dan Dr. Mahmud, M.Sc sebagai Pembimbing I dan 0 yang tidak henti-hentinya memberikan pengaraban dan bimbingan kepada penuils

dart

sejak awai penutisan

btngga

selesainya tesis

inl.

Peoulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak

Dr.

Hasruddln.

M.Pd.

ibu

Dr.

k.etno

bwi

Suyanti, M.s~

dan Bapak

Eddyanto, S.Si.,Ph.D selaku nara sumber dan tim penguji yang telah membcri

kritik dan

saran yang memben~ untuk kesempuman penulisan tesis ini.

Selaqjutnya

u~pan

terimakasih

juga

saya sampaikan kepada Kepala

SMA Negeri 3 Pematangsiantar Bapak Drs. Lesmon Simbolon, atas bantuan dan kerjasamanya sehingga terlaksananya penelitian ini. Penutis juga meogucapkan terima kasih kepada teman-teman dan berbagaj pihak atas

segaJa dorongan

dan bantuannya

sehingga

penulisan

tesis

ini dapat terselesaikan.
(7)

Selain itu, penulis dengan

penuh

bormat menyampaikan terimabsih yang tak terhingga kepada Istri,

Anak

dan Keluarga tercinta yang telah memberi dukungan baik moril maupun materil pada penulis selama perkuliahan sampai penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa selaku manusia tak luput dari kesalahan

dan kealpaan, sehingga Tesis ini sudah tentu terdapat kekurangan di dalam penyelesaiannya, oleh karena itu penulis sangat mengharaplcan lcritik dan saran yang membangun. semoga tesis ini dapat bennanfaat bagi penelitian

selanjutnya.

M~ Oktober 2009 Penulis

Jamiataa Si•h••D

(8)

DAFfARISI

Halaman

~ ... .,._ i

KATA P'EN'GANT.AR •... I . . . . .

DA.YI'AR lSI ... -DAJTAR GAMBAR -·---·---, ... -... ,, ... .

DAFTAR TABEL · ,

-

DAFTARLAMP~---BAB

I PENDAHULUAN ---· -· -··-··-··-···"·-··-··-... - ... , ... _,,_ .. _,, ... , __ l . l . Latar Belakang ... .

Ui v

vii viii h

1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Pembatasan Masalah ... 4

1.4. RUJDusan Masalah ... 4

1.5. Tujuan Penelitian ... 5

1.6. Manfaat Penelitian ... 6

BAB U .KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN' HIPOTESIS ... _,,,. ... 7

2.1. Kerangka Teoritis ... 7

2.1.1. Hakekat Belajar dan Keberbasilan Belajar ... 7

2.1 .2. Karakteristik Mata Pelajaran Kimia ... 10

2.1.3. Hakekat Model Pembelajaran STAD ... 12

2.1.4. Hakekat Media Pembelajaran ... 18

2.1.5. Hakekat Peta Konsep ... 21

2.1.6. Penelitian yang Relevan ... 24

2.2. Kerangka Berpikir ... 25

2.3. Hipc>tosis Pell81iti811 ... ·... 27

BAB

m

METODE PENELITIAN ... ,,.______ l8

3. 1. Tetnpat dan Waktu Penelitian ... 28

3.2. Populasi dan Sampel ... 28

(9)

3.3. Desain Eksperimen dan Teknik Statistik Uji Hipotesis ... 28

3.4. Prosedur Pelaksanaan Peoelitian ... 32

3.5. Instnunen Penelitian ... 33

BAD IV BASIL PENELITIAN DAN PEMBABASAN - 36

4.1.

Deskripsi Data

Hasil Pcnelitian ... 36

4.2. Uji Persyaratan Analisis ... 37

4.2.1 . Uji Nonnalitas Data ... 37

4.2.2. Uji Hornogenitas Varian ... 38

4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 40

4.3.1. Uji homogenitas gain semua kelas ... 41

4.3.2. Pembelajaran Model Konvensional dan Model STAD tanpa Media... 42

4.3.3. Pembelajaran Model STAD tanpa Media dengan Model STAD dengan Media Peta Konsep ... 43

4,) ,4, P~~~~~ M~l STAD ~~ M~i, dengan Model STAD yang menggunakan Media Komputer ... 44

4.3.5. Pembelajaran Model STAD tanpa Media dengan Model STAD yang menggunakan gabWlgan media Peta Konsep dan Media Komputer ... 45

4.3.6. Pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe ST AD terbadap keberbasilan belajar siswa ... 46

(10)

4.3.9. Pengaruh model pembelajaran tipe STAD dengan penggabungan media peta konsep dan media

komputer terbadap keberhasilan belajar siswa ... 49 4.4. Pembahasan ... 49

BAD V SIMPULAN, IMPLIKASl. bAN SARAN ··-.. - ·- ·-···-

5i

5.1. Simpulan ...•...•... 52 5.2. ImpJikasi •...•... 53 5.3. Saran-saran ... 54 DAFrAR PUS'fA.KA -·---·-···-- S6

(11)

DAFI'AR GAMBAR

[image:11.522.80.430.105.164.2]
(12)

DAFI'AR TABEL

Hal am an

Tabel2.1. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Kooperatif ... 15

Tabel3.1. DesainPenelitian Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen 1 ... 31

Tabel3.2. Desain penclitian Kelompok Eskperimen 2 + Eksperimen 3 dan Kel001pok Eksperimen 4 ... 32

Tabel4.J . Rangkuman Gain Rata-rata untuk Semua Kelas ... 36

Tabel4.2. Rangkuman Rata-rata Gain Penggabungan masing-masing Kelas ... 3 7 Tabel43. Data Hasil uji Nonnalitas dari Semua Kelas ... 38

Tabel4.4. DataHasil Uji Homogenitas Varian ... 38

Tabel45. Deskripsi Rangkuman Data Statistik untuk Pretes ... 39

Tabe14.6. Rangkuman Hasil Uji F untuk Pretes dari Kelompok Sarnpel ... 39

Tabel4.7. Rangkuman Nilai Gain dan Nonnalitas Semua Kelas ... 40

Tabel4.8. Uji Homogenitas Varian Gain Peroleban Siswa ... 41

Tabel4.9. Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Frutuag<~ : o.osc ; ISO) ... 41

Tabel4.10. Rangkwnan Analisis Uji-T antara Kelas Konvensional dan Kelas ST AD tanpa Media (Eksperimen-1) ... 42

Tabel4.1 I. R.anglruman analisis uji-T antara Kelas ST AD tanpa Media dan Kelas ST AD dengan Media Peta konsep ... 43

Tabel4.12. R.angkuman Uji T Kelas ST AD Tanpa Media (Eksperimen -1) dan Kelas ST AD dengan Media Komputer (Eksperirnen-3) ... 44

Tabel4.13. Rangkuman Uji T Kelas STAD Tanpa Media (Eksperimen -1) dan Kelas ST AD dengan Gabungan Peta Konsep dan Media Komputer (Eksperimen-3) ... 45

[image:12.525.81.429.96.626.2]
(13)

Tabel 4.14. Data Jumlah Siswa Menwut Peroleban Gain ... 46 Tabel4.15. DataJumlah.SiswaMenunrtPerolehanGain ... 47 Tabel4. 16. Data Jumlah Siswa Menurut Perolehan Gain ... 48 Tabel 4.17. Rangkuman Jumlah Siswa Untuk Eksperimen-1

(14)

DAFfAR LAMPIRAN

Halaman

Laolpiran

t.

Silabus ... 60

Lampiran 2. Rencaoa Program Pembelajaran ... 62

Laolpiran 3. Materi Pembelajaran Koloid ... 80

Larnpiran 4. Tcs Hasil Bel~ar Koloid ... 86

Lalnpiran 5. Validasi Instrumen ... 91

Lampiran

6.

Analisis Homogenitas Sampel ...•... 92

Lampiran 7. Analisis Chi-Kuadrat ... 94

Lampiran 8. AnaUsis Gain HasU Belajar Siswa ... 98

Lampiran 9. Swat Pemyataan Validator ... 104

Larnpiran 10. Surat ljin Penelitian ... ... t OS Lampiran 11. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ... 106

(15)

· ~

i.

i.

l..atar Belakang

BABI

PENDABULUAN

Deiigiii kOOipleksitaS

nwyatakat

global

yq

seiting defigart titnbulnya pcrccpatan pmubahan dalam semua aspek kehidupan dewasa ini, maka setiap

IDggota masyarakat harus menyadari pentingnya belajar secara terus menerus. Scbubungan dengan bal ini, kegiatan belajar pada setiap tinglcatan dan jenis

~nr.... d. setiap. i n s t i t u s . • • d:.a:t.- harus d. .udkan bagai

.,.,..._. .I .I pen l\llNIU . IW\g se proses

pembelajaran yang inovatif.

Proses pembelajaran dideskripsikan sebagai proses yang meliputi hagaimana guru dalam melaksanakan pembel~aran berdasarkan isi lrurikulum yang penting untuk dipetajari siswa dan mengaktifkan siswa wtuk mempelajarinya melalui berbagai kegiatan (Doyle, 1990 ; Stronge, 2002).

Sehubungan dengan kompleksitas dan percepatan perubaban tcrsebut di atas maka setiap guru hams senantiasa mengupayakan inOvasi pembelajaran. baik

berupa peninglratan efisiensinya maupun efelctivitasnya.

Peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran pada hakekatnya adalab peningkatan kualitas proses pembelajaran yang diwujudkan oteb guru agar

siswa

m~ ke~ihm ~htjw ~~ ~ims

yang ditargetkan.

Kualitas keberhasilan belajar yang ditargetkan ini diukur dari tujuanlkompetensi yang barus dicapai oleb siswa melalui

proses

pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran dari masing-masing tingkat satuan pendidikan telah ditentukan dalam lrurikulumnya. Dalam Kwikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengab Atas (KTSP SMA), pembelajaran kimia bertujuan untuk 1). Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan

keindahan serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maba Esa ; 2). MenulpUk sikap ilmiah yaitu jujur, objektit: terbuka, ulet, kritis dan dapat

(16)

2

didik melakukan pengujian hipotesis dan merancang percobaan melalui

pemasang.an instrwnen, peogambilan, peogolahan, dan penafsiran data ; 4). Meningkatkan kesadaran tentaog terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga yang merugikan bagi individu, masyarakat. dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat ; 5). Memahami koosep, prinsip, hukum, dan teori ltimia serta sating

keterkaitannya dalam penerapa1mya untuk menyelesaikan masalah dalam kebidupan sehari-hari dan tdmologi (Depdiknas, 2003).

Pemilihan model pembelajaran yang efisien dan efektif mrtuk pencapaian tujuan yang telab diteotukan dalam kurikulum merupakan

kcmampuan dasar yang barus dimilild oleh setiap guru (Djamarah, 1992). Dengan kemampuan seperti ini, guru memungkinkan dapat meningkatkan

kuaJltas proses pembelajaran yang dfwujudkannnya (mengupayakan inovasi pembelajaran).

Model pembelajanm kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) yang dikembangkan oleh Slavin (1994 ; 1995) merupak.an suatu model pembelajaran yang penerapannya sangat rasional dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran dalam setiap mata pelajaran. Seiring dengan penelitian-penelitian yang tclah

menWJjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif lebih efektif

daripada model pembelajaran konvensional, berkembang juga tentang berbagai

jenis media pembelajaran yang kcsesnaian penggunaannya terhadap model pembelajaran yang digunakan sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan pembeJajaran (Jbonson, dkk, 2000).

Media peta konsep yang dikembangbn Novak dan Gowin (1984) merupakan suatu media yang isinya memperlihatlc.an sating keterlcaitan yang bersifat hirarkis dari keseluruban materi pembelajaran yang telah ditentukan sehingga proses pembelajarannya dapat lebih efisien dan efektif. Struktur media pcta konsep ini dibentuk berdasarkan sating keterkaitan tersebut dalam

kompleksitas dari keseluruhan materi pembelajaran yang telah ditentukan.

(17)

3 meomngkinkannya dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses

pembeJajaran yang diwujudkannya.

Peningkatan kualitas proses pembelajaran dewasa ini sangat diharapkan

dcngan penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu medianya.

Sebubungan dengan hal ini dan keseluruhan yang telah dikemukakan di atas,

pmulis tcrtarik untuk melakukan penelitian yang berjudul " KeberUsilaa Silwa SMA Belajar KlaUa Melalai Model Peaabelajllna Koopentif Tipe STAB Deqaa Meqpaakaa Media Ko•pater daa Peta Koasep " . Hasil penelitian ini akan dilaporkan sebagai tesis penulis.

l.l. Ideatllllwi Masalab

Dengan Jatar belakang di

atas.

diidentifikasikan beberapa masalah

yaitu : Apakah proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe

ST AD dengan menggunakan media dapat dikategorikan sebagai suatu inovasi

dari proses pembelajaran melalui model konvensional untuk pembelajaran kimia ? Apakah proses pembelajaran melalui setiap model pembelajaran yang menggunakan media peta konsep lebih berlrualitas daripada tanpa menggwWcan media peta konsep dalam pembelajaran kimia ? Apakab proses pembelajaran

melalui setiap model pembelajaran yang menggunakan media komputer lebih

berkuali1as daripada yang tanpa menggunakan media komputer dalam

pembelajaran kimia ? Apakah proses pembelajaran melalui setiap model pembelajaran yang menggunakan media komputer lebih berkualitas daripada

yang menggunakan media peta konsep da1am pembelajaran kimia ? Apakah

melalui setiap model pembelajaran yang menggunakan. setiap media peta konsep dan komputer lebih berkualitas daripada yang hanya menggunakan salah satu dari antara media peta konsep dan media komputer dalam pcmbelajaran kimia ?

(18)

4 Untuk mengungkapkan hal-hal daJam masalah-masalah yang diideotifikasikan di atas secara keselmubao melalui penelitian ini belum memungkinkan. Beberapa ba1 daJam ~masalah ini masih dibatasi karena

keterbatasan waktu, dana, dan fasilitas untuk mendukung penelitian ini

t.

3. Pembatau• Masala.

Beberapa bal dalam masaJab..masalab yang dlidentifikasi di atas dibatasi sebagai berikut :

I. Siswa SMA dimaksud adalah kelas XI jmusan ilmu alam semester dua tabun ajaran 200812009.

2. Pokok bahasan dalam pembelajaran kimia tersebut adalah Koloid menurut KTSPSMA.

3.

Semua pembelajaran tersebut dilakukan

oleh

gwu yang sama.

4. Keberbasilan siswa SMA belajar kimia tersebut diukur berdasarkan pencapaian tujuan pembelajaran yang dilaksanalr.an.

5. Yang dimaksud inovasi untuk pembelajaran kimia dalam k.onteks proses

pembelajaran yang inovatif dalam tulisan ini adalah pcningkatan kualitas (efisiensi

dan

efek.tivitas) proses pembelajaran tersebut sehingga siswa mencapai k.eberbasilan belajar daJam kualitas yang ditargetkan.

6. Model pembelajaran yang digunakan masih hanya model pembelajaran k.onvensional dan model pembelajaran kooperatif tipe ST AD dengan menggooakan media peta koosep atau k.omputer atau k.eduanya.

1. 4. Ramuaa Masalab

Perumusan masalah didasarbn pada pembatasan masalah dari masalah-masalah yang dlidentifikasi. Dengan demik.ian, nunusan masalah yang diteliti adalah sebagai berilrut.:

I. Apakah basil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan Koloid yang

· tnelalu.i model pembe1ajanm

koopetatif

tipe STAD lebih

baik daripada
(19)

5 2. Apakah basil belajar kimia siswa SMA pada pokok babasan Koloid yang melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD deogan menggunakan media peta konsep lebih baik daripada dengan tidak meoggunakan media ?

3. Apakab basil belajar ldmia siswa SMA pada pokok bahasan Koloid yang melalui pembelajaran kooperatif tipe ST AD dengan menggunabn media

kpmputer lebib baik daripada dtmgan tidak me.nggunakan media?

4. Apakah basil belajar lcimia siswa SMA pada pokok babasan Koloid yang melalui pembelajaran kooperatif tipe ST AD dengan menggunakan media peta konsep dan komputer lebih baik daripada tidak menggunakan media ? 5. Apakab penggunaan model pcmbelajaran kooperatiftipe STAD tanpa media

berpcogaruh positif terbadap peningkatan basil belajar kimia siswa SMA? 6. Apabb penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

media peta kosep, media komputer dan gabungan kedua media ini berpengaruh positifterbadap peningkatan basil belajar kimia siswa SMA?

1. S. 'hj ... Pnelitiaa

Palelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengungkapkan apakab. basil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan Koloid yang melalui model pembelajaran kooperatif tipe ST AD lebih baik

daripada melalui model pembelajaran konvensional.

2. Meogungkapkan apakah basil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan Koloid yang melalui model pembelajaran kooperatif tipe ST AD dengan media peta konsep lebih baik daripada dengan tidak meoggunakan media 3. MeftgUDgkapkan apakab basil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan

Koloid yang melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media komputer lebih baik daripada dengan tidak meoggunakan media 4. Menguogkapkan apakah basil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan

(20)

6 5. Memmjukkan apakah model pembeJajaran kooperatif tipe STAD

berpengaruh positif terbadap peningkatan basil beJajar kimia siswa

berdasarkan data basil belajar kimia siswa.

6. Menwtjukkan apakah model pembe)ajaran kooperatif tipe ST AD dengan media peta konsep, media komputer dan gabungan kedua media ini

berpen~

positifbm:tasaltan data basil

~Jaj

siswa.

1. 6. Manfaat Peaelitian ·

Hasil penelitian ini dibaraplcan bermanfaat wttuk :

1. Para guru kimia : sebagai masukan dalam mengupayakan proses pembelajaran kimia yang inovatif seiring dengan perkembangan dewasa ini dan seJanjutnya.

2. Para peneliti : sebagai

ma.subn

wtuk

penelitian

yang aka.n dilakukan tebih

Janjut daJam hal-hal yang relevan dengan penelitian ini.

(21)

.,.

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASJ,

DAN SARAN

Pada bab terakhir ini akan dikemukakan simpulan basil penelitian, implikasi dan saran-saran yang berbubungan dengan penelitian lanjut maupun

momanfaatkan basil penelitian ini.

5.1. Silapalan

Simpulan basilpenelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar kimia siswa SMA yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe ST AD lebih baik dari basil belajar kimia siswa SMA yang menggunakan model konvensional.

2. Hasil belajar kimia siswa SMA yang mengguna1can model pembelajaran kooperatiftipe STAD dengan

penggunaan

media

peta

koosep lebih baik dari basil belajar kimia siswa SMA yang menggunakan model STAD

tanpamedia

3. Penggunaan media komputer pada model pembelajaran kooperatif tipe

STAD

memberikan basil belaj~ kimia yang lebib baik kepada siswa daripada

basil belajar kimia siswa yang mengguna1can model pembelajaran

kooperatiftipe tanpa

bantuan

media.

4. Peoggunaan gabungan media peta konsep dan media komputer pada model pembell\iaran kooperatif tipe ST AD memberikan basil bel ajar

kimia siswa SMA yang lebih baik dibandingkan basil belajar kimia

siswa SMA yan~ dibelajarkan denp1 model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa media

5. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh

positifterhadap peningkatan basil belajar kimia siswa SMA.

(22)

53

berpengaruh positif terbadap peningkatan basil belajar kimia siswa SMA. basilnya dapat dituojukbn oleh perbedaan yang signifikan antara nilai 12 . . . . (0,0$; 3) : 50,645 ;:> nilai 12

*' :

7,815

S.l. lmplikatl

Profesiooalitas gwu dalam pembelajaran semakin dituntut untuk. lebih ditingkatkan pada akhir-akhir ini apalagi ketika proses sertitikasi guru yang telah, sedang dan berkelanjutan dilakukan oleh pemerintah. Hal ini memmtut guru untuk: Jebih tanggap dan empati dalam menjalankan keprofesionalannya.

Profesiooalitas guru dapat ditingkatkan bila proses pembelajaran yang

dilakulcan oleh guru pada dirinya sendiri dan anak didikoya selalu diterapkan .. Kemampuan untuk memabami dan menerapkan model-model pembelajaran dan menggunakan media yang tepat sangat dituntut untuk selalu diaplikasikan guru pada saat mengajar. Di samping itu guru juga barus dapat meraocang suatu

bentuk

model pmbelajaran yang

bam

namun mudah

penerapannya.

Pemahaman penggunaan dan pemanfaatan IT juga menjadi tuntutan profesionalisme seorang guru. Untuk. hal ini tentunnya tidak. terlepas dari tanggugajawab pemerintah sebagai pihak yang meraocang sebuah kurikulum. Pemerintab perlu memberikan pndidikan khusus tentang IT kepada para guru agar tidak terjadi kcscnjaogan antara tuntutan kurikutwn dengan kemampuan

yang dimiliki guru.

Upaya-upaya konkrit yang perlu dilalrukan agar pembelajaran yang menggunakan model ST AD memberikan basil yang lebih nyata dan berpengaruh terbadap para siswa adalah :

I. Penentuan kelompok belajar hendaknya memperhatikan tingkat kemampuan dari anggota kelompok. Siswa yang tergolong cerdas, kreatif dan aktif hendaknya tidak. berkumpul pada satu kelompok saja tetapi harus disebar seeara merata, untuk menghindari kepasipan dari kelompok lainnya.

(23)

0

54

3. Hindari persaingan yang tidak sebat diantara para siswa dan anggota antar kelompok. Peogenalan kepribadian para siswa perlu dilakukan oleh guru

untuk

meoghindari kepasipan dari siswa.

4. Pemilibao media yang tepat dan yang mampu digunakan oleh guru serta dapat dipahami oleh siswa haruslah menjadi prioritas utama dalam pemilibao media. Penggunaan peta konsep menwrtut pemahaman yang mendalam teibadap bahan kajian, karena itu

peoggunaan peta

konsep dapat

dilakukao

bila mngkajan atau urutan bahan bjian sudab dipahami.

5. Peoggunaan komputer menwrtut pemahaman IT yang baik wrtuk itu, uji coba terlebih dahulu bahan audiovisual atau peraDS.kat lunak dari baban ajar barus selalu dilakukan untuk menghindari kec;alalum yang muogkin saja dapat terjadi.

6. Bahan kajian yang akan diajarkan dengan model pembelajaran ST AD baruslah benar .. benar dikuasai oleh guru. untuk itu jawaban terbadap kuis yang diberikan oleh guru harus memuat jawaban yang objektif. Hal ini untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.

7. Berikan penghargaan yang tepat bagi semua kelompok dan bindari sifat yang meremehkan kelompok tertentu.

~ . ~ ~ ~

kel9DlP9k

~ ~ pem~l!Uamo YJmg ~

melibatkan semua anggota kelompok. lwena itu sikap mengbargai dan

meodenF

pendapat &DF.ta

kelom~ harus selalu <fitanamkan oleh ~

5.3. San•sann

Berdasaitan temuan dalam penelitian yang di1akukan, maka

saran-saran

yg~4~~1Ak~k~~~~ ~~;

1. Penggunaan media komputer ternyata sangat membantu guru dalam

pen~~ materi

pembelajaran.

dan

dapat

~ nilai basil
(24)

p

55

Karena satu gambar dapat mewakili Jebih dari seribu kata demikian blDlyi pepatah china ktmo.

2. Setiap sekolah baruslah menyediakan ruang khusus untuk pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai media pembelajaran, penggunaan infokus dapat diterapkan apabila peralatan komputer belwn menculrupi untuk sehuuh siswa daJam satu kelas.

3. Pengguoaan komput« membutuhkan software yang tertentu sesuai dengan

bahan ajar yang bendak disampaikan karenanya guru barus lebih jeli dan kritis dalam memilih software yang hendak digunakan.

4. Prinsip pembelajaran saya dengar saya I~ saya lihat dan sayapm~ ingat dan saya lakulcan maka sayapun ~ bisa diterapkan dengan menggunakan media komputer apalagi untuk memperkenalkan sesuatu

bahan kimia yang sulit ditemukan atau gambaran abstrak tentang mekanisme

reaksi.

sedangkan pemabaman untuk mengulangi beberapa konsep tentang sebuah baban ajar dan membuat rangkumannya dapat menggunalcan media peta konsep.
(25)

DAFI'AR PUSTAKA

Anderson, O.W. dan Kautnik, (1972), A. Taxonomy for Learning, Teaching and

Assusing, Addison Wesley Longman Inc, New York.

Arikunto, S., 1991, Prosedur Evaluasi Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta.

Arsyad, A., (2000), MedUJ Pembelajar~ PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Black, P. J., Harrison, C., Lee, C., Marshall, B., &

Wtliam.

D. (2002). Working

inside the black box: Assessment for karning in the classroom.

London: King's College London School ofEducation.

Bloom. B·.S., {1952). Taxorwml of

Education OM~ctive:

1M Ckwificmion of

Education Goal Hand Book 1: Cognitive

Domain.

Logman, New York.

Bloom, B.S., (1971), Evaluation to Improve Learning, Me. Grow Hill Book Company, New York.

Brigss. L., (1970), Principlesof Intrubional Design, Holt, Renehart, and

Wmstoo, New York

Brown, A. L., dan Palinscar, A. S. (1989).

Guided.

cooperative learning, and individual knowledge acquisition. In L. B. Resnick (Ed.), Knowing. learning, and imtruction : Essays in honor of Robert Glaser (pp. 393-451). Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbawn Associates.

Bro~ J. L. dan Kiernan, N. E. (2001). Assessing the subsequent effect of a

formative

evaluation on a programme. Evaluation and Programme

Planning, 24, 129-143. .

Burden, P.R. dan Bryd, D .M ., (1999), Methokbfor Effective Teaching, Allyn and Bacon, Boston, Competitive, and Individualistic Learning.

Boston: Allyn and Bacon.

Dale, E., (1969), Audio V'lSUal Methods in Teaching. 3"' edition, The Dryden ~New York.

(26)

· ...

57

Djamarah,B .• dan Zain,A., (1992). Startegi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta

Doyle,

W.Themu

in

teocher eductllion.

bandbookof research on teacher education NewY ork; Macmillan

Felder R.M .~ Felder G.N., Dietz EJ. The effects of personality on engineering student performance and attitudes. J. Eng. Educ. 2002, 9(1), 3-17. Fudyartanta, R.B.S., (2002). Psikologi Pendidikan, Global Pustaka Utama.

Jakarta.

Gagne, E. D., Yekovich, C. W., dan Yekovich, F. R. (1993). The cognitive psychology

of

school leamlng, 2nd ed. New York: Harper Collins

College Publishers.

Gerlach, V.G. dan Ely, D.P., (1971), Teaching and Media A Systematic

Approach, Prentice-Hall, Inc, Englewood Cliffs.

Heinich, R., Molenda M. dan Russell, J.D., (2002), Instructional Media and the New Technologies of Jnstructlon.(3rd ed), Macmillan Publishing Company, New York.

Irianto, A., (2004), Starutik Kmuep Dasar dan Aplikasinya, Preoada Media,

Jakarta.

Jolmson, D.W. dan Johnson, R. 1991. Learning Together and Alone. Cooperative,

Johnson, D., G. Maruyama,

R..

Johnson, D •• Nelson., and L. Skon. (1981}. The

effects of cooperative. competitive and individualistic goal structure on achievement: A meta-analysis. Psychological Bulletin, 89, 47-62. Lazarowitz.

R Hertz.

R.

t.

Birds,

J.

Ii.

dan Bowlden,

v.

1988. Academic

Achievement and on tmk behaviour of high school biology student3 instructed in a cooperative small investigate group, Science

Education, 12 (4).

Lwtgdren, L. (1994). Cooperative Learning in The Science Classroom. New York : McGraw Hill Companies.

Meltzer.

D.E., (2002).

The

re1ationsbip between mathematics

preparation

and

conceptualleamJng gains in physics : A possible "hidden variable" in
(27)

..

58

Norman, D. A., Rumelhart, D. E., dan the LNR Research Group. (1975). Erplorations in cognition. San Francisco: Freeman.

Novak.

J.D .•

dan

GQwbl.

D. B. (1984).

Learning

lww

to

learn. New York: Cambridge University Press.

Novak, J. D. (1990). Concept mapping: A useful tool for science education,

JOfiTfi(J/ofReJ~arch fnScie'N:e Teaching. 27(10), 937-950.

Nurbadi, (2004), Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, PT Grasindo,

Jakamt

Okebukola, P. A. (1992). Can good concept mappers be good problem solvers

In science? Research in Science and Technological Educati~ 1 0(2)~

153-170.

Pendley, B.D., Bretz, R.L. & Novak, JD. (1994). Concept maps as a tool to

assess learning in chemistry. Journal of Chemical Educotion, 71 (1): 9-15.

Piaget, J. (1964). Cognitive development in children : development

ana

teaming.

Journal of Research in Science Teaching, 2, 176- 186.

Purba.

M., (2005). Kimia untuk SMA Kleas XI. Jakarta. Edangga

Rayman, P.; Brett, B. Pathways for Women in the Sciences; Pathways Project,

W~Jey

College

Center

for Research on Women : Welle$ley,

MA,

1993.

Ramizouski, AJ., (1981), Designing Instructional System, The Open University

Press, London. - - . - .

Rumansyab. (2001), Meningkallam Pemahamon Siswa Terhadap KDMep KUnia

Karbon melalui Strategi Peta Konsep (Concept Mapping), 21 April

2005, (http://www.depdikbud.go.id/jwnal 1421rumansyah.htm,

diakses, juli 2006).

Russel, C.A., (1976), The Structw-e of Chemistry, The Open University Press,

London. '

(28)

59

Samuel W . Wachanga, dan John Gowland Mwangi (2002): Effects of the Coope1ative Clacls Experiment Teaching Method on Secondary School Students' Chemistry Achievement in Kenya' s Nakuru District.

International &iJicatlon Journal Vol 5, No 1, 2004

Silitonga,L.L., (2007). Efektijilm Media Audiovisual Terhodap Peningkotan Prestasi BelajQI' Siswa pada Pembelajaran Ststem Koloid. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Tidak dipublikasikan

Situmorang, M., (20041 "/ntNO.fi Model-Model Pembelajaran Bidang Sain

unJulc Meningkatlron Prestos I Be/ajar Mahaslswa ", Prosiding Agustus, 2004.

Slavin. R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research and Practice. Boston: Allyn and Bacon.

Stronge,J.H.2002 Qualitiu of effective teachers. Alexandria, V .A: Association for Supervision and Cuniculwn Development)

Suroso, (2002), Ensiklopedi Sahu dan Kehidupan, Tarity Samudra Berlian, Jakarta.

Syah, M., (1995), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, 8andung.

Tirta, R. V. dan Sula, L., (2002), Pengantar Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta. Usman, M . U. dan Litis S., (1993), Upaya Optimaltsasi Kegiatan Be/ajar

Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Webb, NM (1989). Peer interaction and learning in small groups. International Journal of Educational Researc~ 13, 21-39

Webb, N.M. (1991). Task-related verbal interaction and mathematics learning in small greupa. Journal of Research in Mathematics Education. 22, 366-389.

Zeilik, M., Schau, C.,

M8ttem,

N., Hall, S., Teague, K. dan Bisard, W. (1997). Conceptual astronomy: A novel model for teaching postsecondary

Gambar

Gambar 2.1. Pemetaan sebuah peta koosep .................................................
Tabel2.1. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Kooperatif .................. 15

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh mekanisme corporate governance (ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, frekuensi rapat dewan

1.) Secara teknis pendirian industri keripik nangka di kabupaten Semarang cukup layak karena pasar cukup prospektif, bahan baku tersedia dalam jumlah dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi penetapan harga yang diterapkan oleh Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah. Untuk mencapai tujuan

Perumusan Model Upaya Mengatasi Masalah Keamanan Pangan Berdasarkan risiko ketidakamanan pangan dari semua sekolah, upaya alternatif yang dapat dilakukan adalah

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 4,64 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan 5 meter dengan

[r]

Adapun hambatan yang terjadi saat proses belajar mengajar berlangsung ialah: sebagian besar mahasiswa mempelajari bahasa China baru saja di Universitas ini. Ditemukan

bahan organik meningkat (P&lt;0.01). 10 % Aspergillus niger dan 6 mg/kg Cr dapat meningkatkan inkorporasi Cr dalam SS dan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Hasil