• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN

PENYANGGA

SKRIPSI

DiajukanuntukmemenuhisyaratmemperolehgelarSarjanaPendidikankimia

Dosen Pembimbing :

Drs. Mulyono HAM, M.Pd Dr. Hernani, M.Si

Disusun oleh :

Siti Fatimah Siregar (0900451)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Kontribusi Kit Praktikum Kimia Skala Kecil terhadapTugas Guru

Kimia padaPembelajaranMateriLarutanPenyangga

Oleh

Siti Fatimah Siregar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Siti Fatimah Siregar 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Kontribusi Kit Praktikum Kimia Skala Kecil terhadapTugas Guru Kimia padaPembelajaranMateriLarutanPenyangga

Oleh:

Siti Fatimah Siregar 0900451

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Drs. Mulyono HAM, M.Pd

NIP. 195206071980021002

Pembimbing II

Dr. Hernani, M.Si.

NIP. 196711091991012001

Mengetahui

KetuaDepartemenPendidikan Kimia

Dr. rer. nat. H. Ahmad Mudzakir, M.Si

(4)

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA

Siti Fatimah Siregar, Mulyono HAM, Hernani Departemen Pendidikan Kimia

FPMIPA UPI szahrahsiregar@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kontribusi kit praktikum kimia skala kecil (KPSK) yang dikembangkanolehMulyono HAM (Mulyono’s kit) terhadap tugas guru kimia dalam pembelajaran larutan penyangga. Kontribusi Mulyono’s kit terhadap tugas guru kimia dilihat dari tugas utama guru dan peran guru sebagai pendidik dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Tugas utamaguru yang diukur dalam penelitian ada 3 aspek yaitu mendidik, mengajar, dan melatih, sedangkan peran guru yang diukur dalam penelitian adalah sebagai korektor, inspirator, informator, motivator, inisiator, fasilitator, mediator, pembimbing, pengelola kelas dan evaluator. Subjek dari penelitian ini adalah 6 guru di empat SMA Negeri/Swasta di Kota Bandung dankabupaten Bandung Barat yang sedang membelajarkan subpokok materi sifat larutan penyangga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan instrumen yang digunakan adalah lembar angket guru. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kontribusi terhadap tugas utama guru kimia sebesar 78,9%, dengan kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa Mulyono’s kit dapat berkontribusi positif terhadap tugas utama guru kimia. Nilai rata-rata kontribusi Mulyono’s kit terhadap peran guru diperoleh sebesar 82,5% dengankategori sangat baik dalam membantu peran guru dan nilai rata-rata kesesuaian Mulyono’s kit dengan standar proses kurikulum 2006, diperoleh sebesar 95,1% yang menunjukkan sangat sesuai.

(5)

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

THE CONTRIBUTION OF SMALL –SCALE CHEMISTRY LAB KIT TOTHE TASK OF CHEMISTRY TEACHERS IN BUFFER LEARNING.

Siti Fatimah Siregar, Mulyono HAM, Hernani Departemen Pendidikan Kimia

FPMIPA UPI szahrahsiregar@yahoo.com

Abstract

The study aims to obtain the informations about the contribution of small - scale chemistry lab kits (SSLK) developed by Mulyono HAM (Mulyono’s kit) to the task of teachers and the role of chemistry teachers in learning buffer. The contribution of Mulyono’s kit for the task of chemistry teachers is viewed by the teacher’s task and the role of the teacher in learning process which is carried out. The tasks of teachers are categorized into 3 aspects, which are educating, teaching, and training. Meanwhile, the roles of teachers which are examined in this study are corrector, aspirator, informer, motivator, initiator, facilitator, mediator, supervisor, manager and evaluator class. Subject of the study is six teachers in four senior high schools in Bandung City and West Bandung regency which are studying the characterization of buffer with no buffer solution. The method of this study is descriptive method with the instrument used was a questionnaire sheet. The results showed the average value of a contribution to the main task of the teacher chemicals amounted to 78.9%, the value is in the category scales well, it does show that Mulyono’s kit can contribute positively to the main task of chemistry teacher. The average value contribution to the role of the teacher lab kit was obtained at 82.5% which is in the category of scale very well in helping the teacher's role as an educator and the average value of the suitability of Mulyono’s kit with a standard curriculum process in 2006, obtained at 95, 1% which indicates very appropriate.

(6)

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

(7)

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangPenelitian ... 1

B. IdentifikasidanRumusanMasalahPenelitian ... 4

C. PembatasanMasalahPenelitian ... 5

D. TujuanPenelitian ... 5

E. ManfaatPenelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Pembelajaran ... 7

B. Mengajar ... 8

C. Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) ... 9

D. TugasdanPeran Guru ... 12

1. TugasUtama ... 12

2. Peran ... 14

E. MetodePraktikum ... 17

F. Praktikum Kimia Skala Kecil ... 24

G. KitPraktikum Kimia Skala Kecil ... 27

H. DeskripsiMaterilarutanPenyangga ... 28

1. DefinisiLarutanPenyangga ... 29

2. Cara MembuatLarutanPenyangga ... 30

3. Penentu pH LarutanPenyangga ... 31

4. KerjaLarutanPenyangga ... 33

(8)

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

A. LokasidanSubjekPenelitian ... 36

B. MetodePenelitian... 36

C. DefinisiOperasional... 39

D. InstrumenPenelitian... 39

E. Proses PengembanganInstrumen ... 40

F. TeknikPengumpulan Data ... 40

G. TeknikPengolahan Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Kontribusi Kit PraktikumTerhadapTugasUtama Guru ... 43

B. Kontribusi Kit PraktikumTerhadapPeran Guru ... 48

C. Penilian Guru TerhadapKesesuaian Kit PraktikumDenganStandar Proses KTSP ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN ... 69

(9)

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.PembuatanLarutanPenyangga ... 30

Tabel 3.1.SkorLembarPenilaianBerdasarkanSkalaLikert ... 40

Tabel 3.5.SkalaKategori ... 41

Tabel 4.1.KategorisasiNilaiHidup yang Dikembangkan ... 44

Tabel 4.2KategorisasiKontribusi Kit TerhadapTugas Guru dalamMengajar ... 45

Tabel 4.3.KategorisasiKontribusi Kit TerhadapTugas Guru dalamMelatih ... .46

Tabel 4.4.Kontribusi Kit TerhadapPeran Guru sebagaiKorektor... .49

Tabel 4.5.Kontribusi Kit TerhadapPeran Guru sebagaiInspirator ... .50

Tabel 4.6.Kontribusi Kit TerhadapPeran Guru sebagaiInformator ... .51

Tabel 4.7.Kontribusi Kit TerhadapPeran Guru sebagaiInisiator ... .52

Tabel 4.8.Kontribusi Kit TerhadapPeran Guru sebagai Motivator ... .53

Tabel 4.9.Kontribusi Kit TerhadapPeran Guru sebagaiFasilitator ... .54

Tabel 4.10.Kontribusi Kit TerhadapPeran Guru sebagai Mediator ... .55

Tabel 4.11.Kontribusi Kit TerhadapPeran Guru sebagaiPembimbing... .56

Tabel 4.12.Kontribusi Kit TerhadapPeran Guru sebagaiPengelolaKelas ... .57

Tabel 4.13.Kontribusi Kit TerhadapPeran Guru sebagai Evaluator ... .58

Tabel 4.14.Kesesuaian Kit PraktikumdalamMemberikanMotivasi ... .61

Tabel 4.15.Kesesuaian Kit PraktikumdalamMenciptakanPerasaanSenang ... .61

Tabel 4.16.Kesesuaian Kit PraktikumdalamMengedepankanInteraksi ... .62

Tabel 4.17.Kesesuaian Kit PraktikumdalamMenciptakanTantangan ... .63

Tabel 4.18.Kesesuaian Kit PraktikumdalamMemunculkanKreasi ... .63

(10)

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kit Praktikum Kimia Skala Kecil ... 28

Gambar 3.1.AlurPenelitian... 36

Gambar 4.1.HasilKontribusi Kit PraktikumTerhadapTugasUtama Guru ... 43

Gambar 4.2.HasilKontribusi Kit PraktikumTerhadapPeran Guru sebagaiPendidik

... 47

Gambar 4.3.HasilKontribusi Kit PraktikumTerhadapPeran Guru sebagaiPendidik

(11)

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 StandarKompetensi / KompetensiDasar ... 69

Lampiran A.2 PenuntunPraktikum ... 70

Lampiran A.3 PenuntunPraktikumRevisi ... 73

Lampiran A.4 LembarPengamatan ... 76

Lampiran B.1 AngketTugas Guru ... 78

Lampiran B.2 AngketPenilaian guru terhadapKesesuaian kit praktikumdenganStandar Proses KTSP ... 80

Lampiran B.3 Rubrikangkettugas guru ... 82

Lampiran B.4 RubrikPenilaian guru terhadapKesesuaian kit praktikumdenganStandar Proses KTSP ... 84

Lampiran C.1 SkorMentahAngketTugasUtama guru, peran guru dankesesuaian Kit Praktikumdengankurikulum KTSP ... 86

Lampiran C.2 Pengolahan Data AngketTugasUtama guru ... 88

Lampiran C.3 Pengolahan Data AngketPeran guru ... 89

Lampiran C.4 Pengolahan Data AngketPenilaianKesesuaian ... 90

Lampiran D.1 SuratIjinPenelitian ... 91

Lampiran D.2 SuratKeteranganPenelitian ... 92

(12)

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

(13)

1

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Ilmu kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

yang tumbuh secara eksperimen.Pembelajaran kimia kurang berhasil bila tidak

ditunjang dengan kegiatan praktikum, karena untuk menemukan prinsip tertentu

atau menjelaskan tentang prinsip-prinsip yang dikembangkan harus memerukan

kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum merupakan bagian penting dari

pembelajaran IPA, yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk

memperoleh ilmu pengetahuan melalui kegiatan berfikir dalam berkelompok serta

mengkomunikasikan hasil percobaan sebagai salah satu sarana untuk

mengaktualisasikan diri.

Sesuai dengan salah satu tujuan mata pelajaran kimia di SMA dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu agar peserta didik

memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan

atau eksperimen, peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang

percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan, dan

penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis

melalui kegiatan praktikum (Depdiknas, 2006).

Pada Satuan Pendidikan, proses pembelajaran diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangkan fisik serta

psikologis peserta didik. Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang harus

dicapai pada satuan pendidikan dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu

(14)

2

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pendidikan. Dengan demikian, tugas utama guru dalam KTSP adalah

menjabarkan, menganalisis, mengembangkan indikator, dan menyesuaikan

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dengan karakteristik dan

perkembangan peserta didik, situasi dan kondisi sekolah serta kondisi kebutuhan

daerah. Kemudian mengemas hasil analisis terhadap SK dan KD ke dalam KTSP,

yang di dalamnya mencakup silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Pembelajaran yang menggunakan metode praktikum dapat

mengembangkan keterampilan proses, membangkitkan minat belajar, serta

memberikan bukti-bukti pada kebenaran teori. Metode praktikum memberikan

kesempatan bagi peserta didik untuk melaksanakan sendiri, mengamati suatu

objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri terhadap

suatu objek, keadaan maupun suatu proses.

Pada umumnya, praktikum kimia di sekolah-sekolah dilakukan dalam

skala makro dengan menggunakan peralatan berukuran besar, bahan dalam jumlah

yang banyak, memerlukan waktu yang banyak, dan menghasilkan limbah yang

banyak. Tetapi pada faktanya, pembelajaran kimia dengan metode praktikum yang

dilaksanakandi sekolah mengalami kendala pada sarana dan prasarana sekolah.

Menurut Musrifah (2010), salah satu kendala dalam pelaksanaan praktikum di

sekolah adalah sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai untuk dapat

melaksanakan kegiatan praktikum di sekolah. Tidak semua sekolah memiliki

fasilitas lengkap seperti ruangan laboratorium untuk dapat melakukan kegiatan

praktikum kimia dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli

alat-alat dan bahan-bahan praktikum masih dirasa berat bagi sekolah. Selain itu, guru

yang memiliki jadwal mengajar secara paralel (mengajar lebih dari 1 kelas secara

berturut-turut) dalam sehari, merasa kesulitan untuk mengadakan praktikum di

setiap kelasnya. Dengan mengajar paralel, guru merasakan kesulitan untuk

(15)

3

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

masalah yang ada di sekolah, dianjurkan untuk memakai praktikum kimia skala

kecil.

Praktikum kimia skala kecil merupakan praktikum yang digunakan dengan

skala yang lebih kecil dari skala makro, namun lebih besar dari skala mikro.

Secara umum kelebihan praktikum kimia skala kecil adalah efisiensi biaya, waktu,

dan tempat. Praktikum kimia skala kecil menggunakan jumlah bahan kimia yang

sedikit dan menghasilkan limbah praktikum lebih sedikit dibandingkan dengan

praktikum kimia pada umumnya, sehingga dapat mengurangi biaya pembelian

bahan praktikum. Praktikum kimia skala kecil dapat dilaksanakan tidak hanya di

laboratorium melainkan dapat dilaksanakan di dalam kelas, serta guru tidak perlu

mempersiapkan alat dan bahan setiap sebelum melakukan praktikum, karena

semua alat dan bahan serta penuntun praktikum sudah dikemas di dalam kit

praktikum kimia skala kecil. Meskipun memiliki banyak kelebihan, praktikum

kimia skala kecil masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan

penelitian dengan menggunakan kit praktikum kimia skala kecil untuk

mengetahui bagaimana kontribusi dari kit praktikum kimia skala kecil terhadap

tugas utama dan peran guru kimia pada proses pembelajaran.

Sementara itu, studi kasus mengenai praktikum kimia skala kecil yang

dilakukan oleh Engler, at al (2000) menunjukkan bahwa sebagian besar peserta

didik memberikan respon positif terhadap kegiatan praktikum kimia skala kecil.

peserta didik tidak merasa cemas akan memecahkan peralatan gelas, peserta didik

juga mempunyai waktu yang lebih banyak untuk mempelajari konsep dan prinsip

dasar dari percobaan yang dilakukan.

Dalam pembelajaran menggunakan metode praktikum kimia skala kecil

diperlukan materi kimia yang cocok. Materi yang tercantum dalam Standar

Kompetensi (SK) 4, yaitu memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode

(16)

4

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam

tubuh makhluk hidup. Materi tersebut menuntut diadakan praktikum terkait

dengan metoda pengukurannya, dalam hal pH larutan.

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti

bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Kontribusi Kit Praktikum Kimia Skala Kecil terhadap Tugas Guru Kimia padaPembelajaran Materi Larutan Penyangga”.

B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, maka

peneliti mengidentifikasi beberapa masalah yang terkait pada judul penelitian,

yaitu:

1. Tujuan mata pelajaran kimia di SMA dalam kurikulum KTSP ialah

memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui

praktikum.

2. Fasilitas di sekolah seperti alat, bahan, serta ruang laboratorium merupakan

salah satu kendala untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan

metode praktikum.

3. Pelaksanaan praktikum di sekolah lebih lama, lebih banyak mengeluarkan

biaya pada pemakaian bahan, dan menghasilkan limbah yang dapat merusak

lingkungan.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka

permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: bagaimana kontribusi kit

praktikum kimia skala kecil terhadap tugas dan peran guru kimia dalam

pelaksanaan pembelajaran materi larutan penyangga?

Untuk memperjelas rumusan masalah, maka perumusan di atas diuraikan

(17)

5

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana kontribusi kit praktikum kimia skala kecil terhadap tugas utama

gurupada pelaksanaan pembelajaran materi larutan penyangga?

2. Bagaimana kontribusi kit praktikum kimia skala kecil terhadap peran guru

sebagai pendidik pada pelaksanaan pembelajaran materi larutan penyangga?

3. Bagaimana penilaian guru terhadap kesesuaian kit praktikum kimia skala

kecil pada materi larutan penyangga dengan tuntutan standar proses

kurikulum 2006?

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini cakupannya tidak meluas, perlu adanya

pembatasan dari masalah yang ada, yaitu:

1. Kit praktikum kimia skala kecil yang digunakan dalam penelitian adalah kit

yang dikembangkan oleh Mulyono HAM

2. Subjek penelitian adalah guru kimia SMA yang mengajarkan larutan

penyangga.

3. Guru yang menjadi subjek penelitian adalah guru yang mengajar dengan

jadwal paralel dalam sehari.

4. Tugas utama guru yang diteliti pada penelitian ini adalah mendidik, mengajar

dan melatih.

5. Peran guru sebagai pendidik yang diteliti pada penelitian ini adalah korektor,

inspirator, informator, inisiator, motivator, fasilitator, mediator, pembimbing,

pengelola kelas, dan evaluator.

6. Penilaian guru terhadap kesesuaian kit praktikum kimia skala kecil dengan

Standar proses tuntutan kurikulum 2006 pada materi larutan penyangga.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai

(18)

6

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dan penilaian guru terhadap kesesuaian kit praktikum dengan tuntutan kurikulum

2006 dalam proses pembelajaran pada materi larutan penyangga.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat yang

berarti bagi pihak-pihak dalam dunia pendidikan, diantaranya:

1. Bagi guru:

a. Menginformasikan tentang praktikum kimia skala kecil sebagai salah satu

metode pembelajaran dalam kegiatan proses belajar-mengajar.

b. Memberikan informasi tentang praktikum kimia skala kecil yang lebih

murah, ramah lingkungan, tidak berbahaya, serta dapat dilakukan di

dalam kelas maupun di laboratorium.

2. Bagi siswa:

a. Membantu siswa dalam memahami materi larutan penyangga dengan

menggunakan pratikum kimia skala kecil

b. Mendidik siswa untuk bersikap hemat dalam menggunakan bahan kimia

c. Membantu siswa agar lebih terampil dalam melakukan praktikum

3. Bagi Peneliti lainnya:

Sebagai acuan dalam melakukan penelitian yang sejenis pada materi

(19)

35

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di beberapa SMA di kota Bandung dan Kabupaten

Bandung. Subjek yang diteliti adalah guru kimia kelas XI yang memiliki jadwal

mengajar secara paralel menggunakan kit praktikum kimia skala kecil yang telah

dikembangkan oleh Mulyono HAM.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan serangkaian prosedur yang dilakukan oleh

peneliti secara sistematis untuk melakukan penelitian. Metode pada penelitian

yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu salah satu cara penelitian dengan

menggambarkan serta menginterpretasi suatu objek sesuai dengan kenyataan

tanpa melebih-lebihkan(Fathoni, 2011).

Pada penelitian ini, peneliti mengamati penggunaan kit praktikum dan

penuntun praktikum yang telah tersedia dalam pembelajaran yang dilakukan oleh

guru kimia. Sebelumnya, peneliti menentukan topik kimia yang akan dijadikan

materi dalam kegiatan praktikum, yaitu Larutan penyangga. Dari topik tersebut,

peneliti melakukan analisis penuntun praktikum sifat larutan penyangga yang

sudah ada dan melakukan beberapa revisi pada penuntun praktikum. Revisi ini

dilakukan karena masih terdapat beberapa hal yang perlu disempurnakan dalam

penuntun praktikum tersebut. Penuntun praktikum yang telah direvisi kemudian

divalidasi oleh dosen-dosen yang berkompeten dalam bidang praktikum kimia

(20)

36

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara keseluruhan

dapat dilihat pada alur penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Instrumen penelitian tervalidasi validasi Penyempurnaan Penuntun

praktikum

Pembuatan instrumen penelitian

Instrumen penelitian hasil revisi

Pengolahan Data

Pengumpulan data instrumen

(21)

37

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Berikut dijelaskan secara rinci tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam

penelitian ini.

a. Pada tahap studi pendahuluan, dilaksanakan beberapa kegiatan sebagai

berikut:

1. PengkajianStandar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata

pelajaran Kimia untuk SMA/MA kelas XI semester 2.

2. Penentuan materi penelitian

Materi penelitian yang digunakan adalah Larutan penyangga. Setelah itu,

peneliti melakukan analisis pada kit praktikum kimia skala kecil, sehingga

diperoleh judul praktikum. Kemudian peneliti melakukan optimasi dan

menyempurnakan penuntun praktikum.

3. Pengkajian pustaka tugas guru

Pengkajian pustaka pada tugas guru dari beberapa sumber buku,

sehingga diperoleh tugas utama guru dan peran guru sebagai pendidik,

kemudian peneliti menyusun instrument penelitian.

4. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket guru.

Instrumen ini sebelumnya melewati tahap validasi oleh dosen

pembimbing sehingga menghasilkan instrumen yang tervalidasi.

b. Pada tahap kedua, yaitu tahap pelaksanaan penelitian,

Penelitian dilakukan dengan menggunakan penuntun praktikum kimia

skala kecil yang sudah dikembangkan dan dioptimalisasi oleh Mulyono

HAM, yang sudah direvisi dan divalidasi oleh dosen pembimbing. Setelah

guru melaksanakan pembelajaran, selanjutnya guru diminta untuk mengisi

angket yang juga sudah divalidasi.

c. Pada tahap ketiga, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, sebagai berikut:

Hasil temuan yang didapat diperoleh daripenyebaran angket dari subjek

(22)

38

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ditemukan hasil. Hasil temuan dibahas pada bab IV sesuai dengan rumusan

masalah yang telah disusun, sehingga memperoleh kesimpulan.

C. Definisi Operasional

Agar penafsiran istilah dalam penelitian ini lebih terarah, maka dilakukan

pembatasa istilah sebagai berikut:

1. Kontribusi adalah sesuatu yang diberikan atau dilakukan untuk membantu

menghasilkan kesuksesan (Webster).

2. Kit praktikum kimia skala kecil adalah alat peraga pada suatu tempat yang

berisi alat-alat dan bahan serta penuntun praktikum kimia skala kecil

(Hadi, 2008)

3. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarah, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, 2008)

4. Pembelajaran adalah suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk

membelajarkan peserta didik dalam memperoleh dan memproses

pengetahuan, keterampilan dan sikap (Dimyati, 2002)

5. Larutan penyangga merupakan larutan yang memiliki ketahanan terhadap

perubahan pH lingkungannya (Mulyono, 2002).

D. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket. Pada penelitian ini, angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket

tertutup berisi pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau

mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap

pertanyaan yang tersedia. Angket dibuat dengan mempertimbangkan jumlah

pertanyaan agar tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit, yang penting disesuaikan

(23)

39

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Angket guru berisi beberapa pertanyaan yang diajukan kepada guru mengenai

kontribusi kit praktikum kimia skala kecil terhadap tugas guru dalam

pembelajaran kimia (lampiran B.1: 78-79) dan mengenai angket guru tentang

penilaian guru terhadap tuntutan kurikulum 2006 (Lampiran B.2: 80-81).

E. Proses Pengembangan Instrumen

Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas terhadap

instrumen yang digunakan. Tujuannya agar instrumen yang akan dijadikan

sebagai alat ukur tersebut valid. Pengujian validitas yang dilakukan adalah uji

validitas isi (content validity). Validitas isi disusun berdasarkan rancangan/

program yang telah ada yang kemudian dikonsultasikan kepada ahli (Sugiyono,

2013). Uji validitas isi yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan meminta

pendapat dan pertimbangan dari dosen-dosen ahli yang berkompeten di bidang

praktikum kimia skala kecil.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

Kuesioner.

Kuesioner (Angket) adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh

orang yang diukur (responden). Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui

tentang keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap atau pendapatnya.

Pengumpulan data kuesioner diperoleh dari hasil angket yang telah diisi oleh guru

(Arikunto, 2013).

G. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini adalah menganalisis hasil angket yang

telah diberikan kepada guru. Hasilnya kemudian akan disimpulkan oleh peneliti.

(24)

40

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pertanyaan terbuka diajukan untuk guru. Dalam angket guru terbagi 2 yaitu

pertama, angket guru tentang kontribusi kit terhadap tugas guru (lampiran B.1:

80-81) dan yang kedua adalah angket guru tentang penilaian guru terhadap

tuntutan kurikulum 2006 (Lampiran B.2: 82-83).

Data angket diolah dengan menggunakan skala Likert. Skala

Likertdigunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013).

Pemberian skor untuk angket respon guru dilakukan dengan menggunakan

skala Likert. Pada angket pertama, guru dimintai pendapat tentang kontribusi kit

praktikum dengan pertanyaan dalam angket dapat dikategorikan ke dalam bentuk

SS (Sangat Setuju), S (Setuju), R (Ragu-ragu), TS (Tidak Setuju), dan STS

(Sangat Tidak Setuju). Cara memberikan skor dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Skor lembar penilaian berdasarkan skala likert

Pertanyaan Nilai

1) Menentukan jumlah skor

Jumlah skor = ∑(bobot jawaban x jumlah responden)

2) Menghitung persentase skor

(Sugiyono, 2013) Persentase skor = jumlah skor

(25)

41

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pengolahan skor angket bertujuan untuk mengetahui bagaimana tanggapan

guru terhadap penggunaan kit praktikum kimia skala kecil dalam pembelajaran

terhadap tugas guru.

Sedangkan angket yang kedua, setiap pertanyaan terdiri dari tiga pilihan skor

(‘2’, ‘1’, dan ‘0’) yang dapat dikategorikan ke dalam bentuk tidak sesuai (0), ragu-ragu (1) dan sesuai. Ini bertujuan untuk mengetahui penilaian guru terhadap

kesesuaian kit praktikum kimia skala kecil terhadap tuntutan kurikulum 2006.

- Menafsirkan persentase skor hasil pendapat dan penilaian guru berdasarkan

tabel 3.2.

Tabel 3.2 skala kategori

Nilai (%) Kategori

81-100 Sangat baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang baik

(26)

66

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitian yang didapatkandanpembahasan yang

telahdipaparkanpadabab IV didapatkankesimpulanadalahsebagaiberikut:

1. Kit praktikumkimiaskalakecilmemberikankontribusipositifterhadaptugasutama

guru padapembelajaranmaterilarutanpenyanggadengan rata-rata skor yang

didapatadalahsebesar 78,9% .

2. Kit praktikumkimiaskalakecilmemberikankontribusipositifterhadapperan guru

sebagaipendidikpadapembelajaranmaterilarutanpenyanggadengan rata-rata

skor yang didapatadalahsebesar 82,5% .

3. Penilaian guru terhadapkesesuaian kit

praktikumkimiaskalakecildengantuntutankurikulum 2006 dalam proses

pembelajaranmaterilarutanpenyanggaadalahsangatbaik,denganskor rata-rata

penilaian guru yang didapatadalahsebesar 95,1%. Skor rata-rata

beradadalamkategorisangatsesuaiuntukditerapkan di dalam proses

pembelajarankimiapadamaterilarutanpenyangga.

data yang lengkapuntukmelihatkontribusikit

praktikumkimiaskalakecildalammembantutugasutamadanperan guru

selamapenelitianberlangsung.

2. Penelitianterhadapkontribusipraktikummenggunakan kit

kimiaskalakecilsebaiknyadilakukanjugapadamaterikimialainnyauntuklebihme

(27)

67

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Mulyati. (2000). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia.

Surabaya: Airlangga University Press.

Arifin, M., dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan

Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

BSNP. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Kimia untuk Sekolah

Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: Badan Standar Nasional

Pendidikan.

BSNP. (2007). Permendiknas No 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

BSNP. (2007). Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Jakarta: BadanStandar Nasional Pendidikan.

Chang, R. (2004). KimiaDasar. Jakarta: Erlangga

Depdiknas. (2009). Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas. Jakarta:

Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan.

Djamarah, S. (2010). Guru & Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka

Cipta

Dwiyanti, G., Siswaningsih, W., dan Musthapa, I. (2003). “Analisis Keterampilan

Proses Sains Siswa SMU Kelas II pada Pembelajaran Kesadahan Air dengan

Metode Praktikum Skala Mikro”. Laporan Hibah Penelitian dalam Implementasi

Due-Like di UPI. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia UPI.

Engler, J. (2000). Small Scale Chemistry. [online]. Tersedia:

(28)

67

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Fathoni, A. (2011). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta:

RinekaCipta

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung:

Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Hadi, A. (2008). Pengembangan Alat Praga Praktikum Kimia Skala Kecil. Tesis

Magister ITB. Bandung: tidak diterbitkan

Jahro, I.S., Susilawati. (2009). Analisis Penerapan Metode Praktikum pada

Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas. [Online]. Tersedia:

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/11092026.pdf. [23Juni 2012]

Kunandar. (2007). Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Manan, M.H.A. (2002). Ilmu Kimia 3. Bandung: Acarya Media Utama.

____________. (2006). Kamus Kimia. Jakarta: Bumi Aksara

____________. (2005). Membuat Reagen Kimia: Jakarta: Bumi Aksara

Majid, A. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda karya

Musrifah, E. (2010). Keterlaksanaan Penilaian Hasil Belajar Siswa pada

Pembelajaran IPA-Kimia serta Kendala-Kendala yang Dihadapi Guru di

SMP/MTs se-Kabupaten Pamekasan. Skripsi Sarjana pada Universitas Negeri

Malang: tidak diterbitkan.

Mulyasa, Enco. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosda karya.

Nebergall, H. (1957). Basic Laboratory Studies in College Chemistry with a

Supplement in Semimicro Qualitative Analysis. USA: D. C. Heath and Company.

Rustaman, Nuryani. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan

Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

(29)

67

Siti Fatimah Siregar, 2015

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA PADAPEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina. (2012). Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sugiyono. (2013). Metode Penelitin Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sunarya, Y dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk

Kelas\XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan

Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suparlan. (2008). Menjadi Guru Efektif. Jakarta: Hikayat Publishing

Slameto. (2013). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Tim Redaksi KBBI. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Trianto. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan dan kependidikan. Jakarta: Prenada Media Group

Usman, Husaini. (2013). Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan-Ed.4,

Cet.1-. Jakarta: Bumi Aksara.

Svehla, G. (1985). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Bagian I (EdisiKelima). Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka.

Wahyu, W. dkk. (2007).Belajar dan Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan

Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Wahyuningrum, D. (2007). Small Scale Chemistry. Bandung. InstitutTeknologi

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian
Tabel 3.1 Skor lembar penilaian berdasarkan skala likert
Tabel 3.2 skala kategori

Referensi

Dokumen terkait

Diktat praktikum berpendekatan PBL yang dikembangkan pada materi larutan penyangga bertujuan untuk membantu siswa dalam belajar materi larutan penyangga, menambah

kimia skala kecil pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami yang.. menggunakan kit praktikum kimia skala kecil hasil pengembangan

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing dalam materi larutan penyangga pada kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pontianak dapat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. © Siti Fatimah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. © Sri

KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP TUGAS GURU KIMIA. PADAPEMBELAJARAN MATERI

abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) berbasis representasi kimia pada materi larutan penyangga, mendeskripsikan tanggapan guru dan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) kimia berbasis media grafis jenis komik pada materi larutan penyangga di SMA Negeri Kota