KETERLAKSANAAN PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL DALAM
PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 PADA SUBPOKOK
MATERI HIDROLISIS GARAM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh
Neftishela Okky Vermata
0905621
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Keterlaksanaan Praktikum Kimia Skala Kecil dalam Pembelajaran Kimia Kelas XI
Semester 2 pada Subpokok Materi Hidrolisis Garam
Oleh
Neftishela Okky Vermata
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Neftishela Okky Vermata 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
Keterlaksanaan Praktikum Kimia Skala Kecil dalam Pembelajaran Kimia Kelas XI Semester 2 pada Subpokok Materi Hidrolisis Garam
Oleh:
Neftishela Okky Vermata
0905621
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Drs. Mulyono HAM, M.Pd
NIP. 195206071980021002
Pembimbing II
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si
NIP. 196611151991011001
Mengetahui
Dr. rer. nat. H. Ahmad Mudzakir, M.Si
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Keterlaksanaan Praktikum Kimia Skala Kecil dalam
Pembelajaran Kimia Kelas XI Semester 2 pada Subpokok Materi Hidrolisis
Garam” ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan praktikum
kimia skala kecil dalam pembelajaran kimia kelas XI semester 2 pada subpokok materi hidrolisis garam serta tanggapan siswa dan guru mengenai praktikum kimia skala kecil. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi dan angket. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil, dan angket digunakan untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa dan guru mengenai praktikum kimia skala kecil. Lembar observasi diisi oleh observer dan dilakukan selama kegiatan praktikum berlangsung. Angket diberikan kepada guru dan siswa setelah kegiatan praktikum selesai dilaksanakan. Subyek penelitian adalah siswa SMA kelas XI di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung sebanyak 40 orang siswa dalam satu kelas yang dibagi menjadi 8 kelompok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa praktikum kimia skala kecil pada pembelajaran kimia subpokok materi hidrolisis garam dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, praktikum kimia skala kecil mendapatkan tanggapan yang positif baik dari siswa maupun dari guru, dan menurut guru praktikum ini dapat diterapkan dalam proses pembelajaran kimia di SMA.
ABSTRACT
The study entitled "The Implementation of Small Scale Chemistry Practicum in Teaching Chemistry Class XI Semester 2 at Subtopic Salt Hydrolysis" is intended to determine how the chemistry lab scale feasibility study chemistry class XI in the 2nd half on the material subtopic salt hydrolysis and the responses of students and teachers regarding small scale chemistry lab. This research was carried out using instruments such as observation sheets and questionnaires. Observation sheet used to determine how the feasibility of small-scale chemistry lab, and questionnaires are used to determine how the responses of students and teachers on a small scale chemistry lab. Observation sheets filled in by the observer and done during lab activities take place. Questionnaires given to teachers and students after the practicum is completed. Subjects were high school students of class XI in one of the high schools in the City of Bandung as many as 40 students in one class were divided into 8 groups. The method used in this research is descriptive method. Results of the study showed that small scale chemistry lab chemistry learning materials subtopic salt hydrolysis can be done well. In addition, small scale chemistry lab to get a positive response from both the students and teachers, and teachers in this lab can be applied in the process of learning in high school chemistry.
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 3
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Manfaat Penelitian... 4
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Pembelajaran ... 8
B. Metode Praktikum ... 11
C. Praktikum Kimia Skala Kecil ... 15
D. Tinjauan Materi Hidrolisis Garam ... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 27
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 27
B. Metode Penelitian ... 27
C. Instrumen Penelitian ... 31
D. Proses Pengembangan Instrumen ... 32
E. Teknik Pengumpulan Data ... 33
F. Teknik Pengolahan Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Keterlaksanaan Praktikum Kimia Skala Kecil ... 36
B. Tanggapan Siswa Terhadap Praktikum Kimia Skala Kecil ... 58
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kecenderungan Kekuatan Pasangan Asam-Basa Konjugasi ... 20
2.2 Suasana pH Larutan Beberapa Garam 0,1 M ... 25
2.3 Indikator Asam-Basa dan Perubahan Warna Indikator ... 26
3.1 Prosedur Pengumpulan Data ... 33
3.2 Tafsiran Nilai Kegiatan Siswa ... 34
4.1 Rubrik penilaian kemampuan siswa membuka kit ... 37
4.2 Rubrik penilaian kemampuan kelompok mengeluarkan alat-alat praktikum ... 38
4.3 Rubrik penilaian pengecekan alat-alat praktikum yang akan digunakan ... 39
4.4 Rubrik penilaian membersihkan alat sebelum praktikum ... 41
4.5 Rubrik penilaian pemberian label/nomor urut pada tabung reaksi ... 42
4.6 Rubrik penilaian pemberian tanda garis setinggi 4 cm pada tabung reaksi ... 44
4.7 Rubrik penilaian cara siswa memasukkan akuades ke dalam tabung reaksi sampai tanda garis ... 45
4.8 Rubrik penilaian cara siswa melarutkan padatan garam dalam tabung reaksi ... 46
4.9 Rubrik penilaian meneteskan larutan garam ke plat tetes ... 47
4.10 Rubrik penilaian meletakkan kembali pipet tetes ke tempat semula ... 48
4.11 Rubrik penilaian meneteskan indikator PP, MO, dan MR ... 49
4.12 Rubrik penilaian memasukkan indikator lakmus ... 50
4.13 Rubrik penilaian pencatatan hasil pengamatan ... 51
4.14 Rubrik penilaian membersihkan alat-alat yang telah digunakan ... 53
4.15 Rubrik penilaian mengembalikan alat ke tempat semula ... 54
4.16 Rubrik penilaian cara siswa menutup kit ... 54
4.17 Rubrik penilaian kerjasama siswa dalam kelompok ... 55
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kit Praktikum Kimia Skala Kecil ... 16
3.1 Alur Penelitian ... 29
4.1 Perolehan nilai kemampuan siswa membuka kit ... 37
4.2 Perolehan nilai kemampuan kelompok mengeluarkan alat-alat praktikum ... 38
4.3 Perolehan nilai pengecekan alat-alat praktikum yang akan digunakan ... 40
4.4 Perolehan nilai membersihkan alat sebelum praktikum ... 41
4.5 Perolehan nilai pemberian label/nomor urut pada tabung reaksi ... 43
4.6 Perolehan nilai pemberian pemberian tanda garis setinggi 4 cm pada tabung reaksi ... 44
4.7 Perolehan nilai cara siswa memasukkan akuades ke dalam tabung reaksi sampai tanda garis ... 45
4.8 Perolehan nilai cara siswa melarutkan padatan garam dalam tabung reaksi ... 46
4.9 Perolehan nilai meneteskan larutan garam ke plat tetes ... 47
4.10 Perolehan nilai meletakkan kembali pipet tetes ke tempat semula ... 48
4.11 Perolehan nilai meneteskan indikator PP, MO, dan MR ... 50
4.12 Perolehan nilai memasukkan indikator lakmus ... 51
4.13 Perolehan nilai pencatatan hasil pengamatan ... 52
4.14 Perolehan nilai membersihkan alat-alat yang telah digunakan ... 53
4.15 Perolehan nilai mengembalikan alat ke tempat semula ... 54
4.16 Perolehan nilai cara siswa menutup kit ... 55
4.17 Perolehan nilai kerjasama siswa dalam kelompok ... 56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 69
Lampiran A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 70
Lampiran A.3 Penuntun praktikum ... 74
Lampiran A.4 Penuntun praktikum revisi ... 77
Lampiran B.1 Lembar observasi ... 80
Lampiran B.2 Angket siswa ... 81
Lampiran B.3 Angket guru ... 82
Lampiran C.1 Pengolahan data lembar observasi ... 83
Lampiran C.2 Pengolahan data angket siswa ... 85
Lampiran C.3 Rubrik penilaian kemampuan siswa ... 91
Lampiran D.1 Surat izin penelitian ... 93
Lampiran D.2 Surat keterangan telah melakukan penelitian ... 94
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kimia merupakan ilmu pengetahuan yang termasuk ke dalam rumpun IPA
yang memiliki karakteristik sama dengan IPA. Kimia bukan hanya kumpulan
pengetahuan berupa fakta, konsep, atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Ilmu kimia hakikatnya dipandang sebagai suatu proses. Salah
satu upaya untuk mencapainya adalah dengan diterapkannya metode praktikum
dalam pembelajaran di sekolah (Depdiknas, 2003). Sebagian besar pokok bahasan
dalam mata pelajaran kimia memerlukan penguatan pemahaman dan
pengembangan wawasan melalui penerapan metode praktikum. Metode praktikum
merupakan salah satu metode yang sangat tepat diterapkan dalam pembelajaran
kimia terutama untuk materi yang bersifat fakta, karena metode ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri fakta yang diperlukan untuk
meningkatkan penguasaan dan pemahamannya terhadap materi kimia yang
dipelajarinya. Selain itu, kegiatan praktikum juga dapat meningkatkan minat dan
motivasi siswa untuk mempelajari ilmu kimia lebih mendalam.
Pelaksanaan kegiatan praktikum kimia di sekolah masih belum terlaksana
secara optimal, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain mengenai frekuensi pelaksanaan
metode praktikum dan keterlaksanaan praktikum kimia di sekolah, diperoleh data
bahwa pembelajaran kimia dengan metode praktikum masih jarang dilakukan di
sekolah. Dari tujuh sekolah yang diteliti, hanya ada tiga sekolah yang melakukan
kegiatan pembelajaran kimia dengan menggunakan metode praktikum. Ini
menunjukkan bahwa pembelajaran kimia dengan menggunakan metode praktikum
yang dilakukan di sekolah masih sangat rendah frekuensi pelaksanaannya, padahal
kegiatan praktikum itu harus diterapkan dalam pembelajaran kimia sesuai dengan
karakteristik dari materi kimia yang disampaikan. Rendahnya frekuensi
pelaksanaan praktikum ini menyebabkan kemampuan siswa dalam melakukan
2
menyebabkan kegiatan praktikum jarang dilakukan, antara lain faktor fasilitas
sekolah dan biaya pelaksanaan praktikum. Menurut Musrifah (2010), salah satu
kendala dalam pelaksanaan praktikum sekolah adalah sarana dan prasana sekolah
yang kurang memadai untuk dapat melaksanakan kegiatan praktikum di sekolah.
Tidak semua sekolah memiliki fasilitas lengkap seperti ruang laboratorium untuk
dapat melakukan kegiatan praktikum kimia. Padahal menurut peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40, fasilitas yang harus tersedia
untuk laboratorium IPA antara lain: bangunan/ruang laboratorium, perabot,
peralatan pendidikan, alat dan bahan percobaan, media pendidikan, bahan habis
pakai, dan perlengkapan lainnya. Selain itu, besarnya biaya yang harus
dikeluarkan untuk membeli alat-alat dan bahan-bahan praktikum masih dirasa
berat bagi sekolah karena kegiatan praktikum di sekolah umumnya masih
dilakukan secara konvensional.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka guru dapat melakukan
kegiatan praktikum dengan menggunakan metode praktikum kimia skala kecil.
Penggunaan metode praktikum skala kecil memiliki beberapa keunggulan, antara
lain mengikuti prinsip green chemistry, yaitu menggunakan alat dan bahan dalam
jumlah yang sedikit, sehingga dapat mengurangi biaya serta limbah kimia yang
dihasilkan. Selain itu, kegiatan praktikum kimia skala kecil dapat dilaksanakan di
dalam kelas (tidak harus di laboratorium) karena semua alat dan bahan
praktikumnya sudah tersedia di dalam kit praktikum kimia skala kecil yang dapat
dibawa ke dalam kelas. Kit praktikum kimia skala kecil yang sudah ada
merupakan hasil pengembangan yang dilakukan oleh Mulyono HAM. Di dalam
kit praktikum kimia skala kecil sudah tersedia buku pedoman kit serta prosedur
praktikum kimia skala kecil.
Salah satu materi kimia SMA kelas XI yang dapat diajarkan dengan
menggunakan praktikum kimia skala kecil adalah hidrolisis garam. Pemilihan
materi ini disesuaikan dengan kondisi pada saat penelitian. Peneliti melakukan
penelitian di sekolah pada saat semester 2 sedang berjalan, dan salah satu materi
3
sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya, serta
Kompetensi Dasar 4.5: menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam
air dan pH larutan garam tersebut, maka metode pengukuran pada materi
hidrolisis garam tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode praktikum
kimia skala kecil. Selain itu, prosedur praktikum kimia skala kecil untuk materi
hidrolisis garam yang sudah ada belum pernah diujicobakan secara langsung di
sekolah dengan frekuensi jumlah siswa yang banyak, sehingga penelitian ini
penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan praktikum kimia
skala kecil pada materi hidrolisis garam.
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Keterlaksanaan Praktikum Kimia Skala Kecil dalam Pembelajaran Kimia Kelas XI Semester 2 pada Subpokok Materi Hidrolisis Garam”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka secara
umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana keterlaksanaan
praktikum kimia skala kecil dalam pembelajaran kimia kelas XI semester 2 pada subpokok materi hidrolisis garam?”.
Masalah tersebut dirinci lebih khusus dengan pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Bagaimana keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil dalam pembelajaran
kimia kelas XI semester 2 pada subpokok materi hidrolisis garam?
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap praktikum kimia skala kecil dalam
pembelajaran kimia kelas XI semester 2 pada subpokok materi hidrolisis
garam?
3. Bagaimana tanggapan guru terhadap keterlaksanaan praktikum kimia skala
kecil dalam pembelajaran kimia kelas XI semester 2 pada subpokok materi
4
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil dalam pembelajaran kimia kelas XI
semester 2 pada subpokok materi hidrolisis garam.
D. Manfaat Penelitian
Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai alternatif dan bahan pertimbangan bagi guru kimia
dalam mengembangkan proses pembelajaran kimia menggunakan metode
praktikum skala kecil sebagai salah satu cara untuk mengajarkan materi ajar.
2. Bagi Siswa
Diharapkan siswa dapat memahami materi kimia yang selama ini dianggap
sulit terutama pada materi hidrolisis garam. Selain itu juga diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan psikomotor, afektif, dan kognitif siswa dalam
melakukan praktikum melalui metode praktikum kimia skala kecil.
3. Bagi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia
Dapat dijadikan sebagai salah satu referensi yang digunakan untuk melakukan
penelitian pembelajaran dengan metode praktikum kimia skala kecil yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang.
4. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan kajian yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian lebih
lanjut serta dapat memberikan ide atau gagasan dalam mengembangkan
proses pembelajaran yang lebih efektif khususnya pada mata pelajaran kimia
SMA.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini disusun atas beberapa bab, antara lain: Bab I Pendahuluan, Bab II
Kajian Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan
5
Bab 1 berisi Pendahuluan yang terdiri dari lima sub bab, antara lain: latar
belakang penelitian, rumusan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian berisi pemaparan tentang
fakta yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Fakta yang ada
adalah bahwa pelaksanaan kegiatan praktikum kimia di SMA masih bisa
dikatakan belum terlaksana secara optimal. Untuk mengatasinya, maka guru dapat
melakukan kegiatan praktikum dengan menggunakan metode praktikum kimia
skala kecil. Namun keterlaksanaan praktikum skala kecil di sekolah terutama
untuk materi kimia kelas XI belum pernah dilakukan, sehingga ini menjadi dasar
dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Rumusan masalah berisi pemaparan
mengenai masalah yang telah dijabarkan dalam latar belakang yang dinyatakan
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan rumusan masalah. Rumusan masalah pada
penelitian ini adalah: (1) bagaimana keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil,
(2) bagaimana tanggapan siswa terhadap praktikum kimia skala kecil, dan (3)
bagaimana tanggapan guru terhadap keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil
dalam pembelajaran kimia kelas XI semester 2 pada subpokok materi hidrolisis
garam. Tujuan penelitian berisi tujuan yang akan diperoleh, yaitu untuk
mengetahui bagaimana keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil dalam
pembelajaran kimia kelas XI semester 2 pada subpokok materi hidrolisis garam.
Manfaat penelitian berisi pemaparan mengenai manfaat penelitian yang dilakukan
baik bagi guru, siswa, mahasiswa jurusan pendidikan kimia, dan peneliti lain.
Struktur organisasi skripsi berisi pemaparan mengenai bab-bab dan sub bab yang
terdapat dalam skripsi ini secara rinci.
Bab 2 berisi Kajian Pustaka yang terdiri dari hasil pengkajian yang
berhubungan dengan judul penelitian, kemudian dipaparkan ke dalam beberapa
sub bab yang meliputi: pembelajaran, metode praktikum, metode praktikum kimia
skala kecil, dan tinjauan materi hidrolisis garam. Pada sub bab pembelajaran
dijelaskan mengenai pengertian belajar, prinsip-prinsip belajar, dan proses
pembelajaran menurut para ahli. Pada sub bab metode praktikum dijelaskan
mengenai tujuan praktikum, kelebihan dan kelemahan metode praktikum, serta
6
berbagai sumber. Pada sub bab praktikum kimia skala kecil dijelaskan mengenai
praktikum kimia skala kecil beserta kit praktikum yang dikembangkan oleh
Mulyono HAM. Pada sub bab tinjauan materi dijelaskan mengenai materi kimia
kelas XI yang dijadikan materi pembelajaran pada penelitian ini, yaitu hidrolisis
garam.
Bab 3 berisi Metodologi Penelitian yang terdiri dari enam sub bab, antara
lain: lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, proses
pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.
Lokasi dan subjek penelitian berisi pemaparan mengenai lokasi sekolah yang
dijadikan tempat untuk melakukan penelitian serta jumlah siswa yang menjadi
subjek penelitian. Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri di Kota
Bandung dengan jumlah siswa sebanyak 40 siswa dalam satu kelas. Metode
penelitian berisi pemaparan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian
ini, yaitu metode deskriptif. Dalam metode penelitian juga dicantumkan alur
penelitian yang dilakukan serta penjelasan dari setiap tahap yang ada pada alur
penelitian tersebut. Instrumen penelitian berisi pemaparan mengenai
instrumen-instrumen yang digunakan pada penelitian ini. Ada dua instrumen-instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu lembar observasi dan angket. Instrumen-instrumen
tersebut digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai keterlaksanaan
praktikum kimia skala kecil. Proses pengembangan instrumen berisi pemaparan
mengenai pengembangan instrumen yang dilakukan, yaitu dengan uji validitas isi
(content validity). Pada teknik pengumpulan data dipaparkan cara mengumpulkan
data yang dilakukan saat penelitian, yaitu dengan mengumpulkan lembar
observasi dan angket yang telah diisi. Sedangkan pada teknik pengolahan data
dipaparkan cara mengolah data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang
dilakukan.
Bab 4 berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari tiga sub bab,
antara lain: keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil, tanggapan siswa
mengenai praktikum kimia skala kecil, dan tanggapan guru mengenai praktikum
7
diperoleh dari hasil observasi serta pembahasannya. Hasilnya, praktikum kimia
skala kecil dapat terlaksana dengan baik. Pada sub bab tanggapan siswa mengenai
praktikum kimia skala kecil dipaparkan mengenai hasil dari tanggapan siswa yang
diperoleh dari angket yang telah diisi oleh masing-masing siswa dan
pembahasannya, sedangkan pada sub bab tanggapan guru mengenai praktikum
kimia skala kecil dipaparkan mengenai hasil dari tanggapan guru yang diperoleh
dari angket yang telah diisi oleh guru serta pembahasannya. Hasilnya, siswa dan
guru memberi tanggapan yang positif terhadap praktikum kimia skala kecil
Bab 5 berisi Kesimpulan dan Saran yang terdiri dari sub bab kesimpulan dan
saran. Pada sub bab kesimpulan berisi pemaparan kesimpulan mengenai
keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil, tanggapan siswa, serta tanggapan
guru mengenai praktikum kimia skala kecil. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian adalah pelaksanaan praktikum kimia skala kecil pada subpokok materi
hidrolisis garam dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, siswa dan guru
memberikan tanggapan yang positif mengenai praktikum kimia skala kecil. Pada
sub bab saran berisi saran-saran dari peneliti yang mengacu pada temuan hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Subjek
yang diteliti adalah siswa SMA kelas XI semester 2 (satu kelas) yang sudah
mempelajari materi tentang hidrolisis garam. Siswa terdiri dari 40 orang yang
dibagi ke dalam 8 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa,
1 orang siswa dipilih sebagai ketua kelompok, sedangkan 4 orang siswa yang lain
sebagai anggota. Ketua kelompok dipilih berdasarkan urutan peringkat kelas dari
peringkat 1 sampai peringkat 8.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif adalah metode untuk mengumpulkan informasi
mengenai status gejala, penelitian secara langsung, dan mengadakan penelitian di
lapangan (Arikunto, 2003). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, atau kejadian yang terjadi saat
sekarang (Trianto, 2010). Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk membuat
informasi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat populasi tertentu (Masyhuri, 2008). Penelitian deskriptif memusatkan
perhatian pada masalah-masalah aktual sebagaimana saat penelitian sedang
berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan
peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian, tanpa memberikan
perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut (Trianto, 2010).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kit praktikum, buku pedoman kit,
dan penuntun praktikum yang telah tersedia. Kemudian peneliti menentukan topik
kimia yang akan dijadikan materi dalam kegiatan praktikum, yaitu hidrolisis
garam. Dari topik tersebut, peneliti melakukan analisis penuntun praktikum
hidrolisis garam yang sudah ada (lampiran A.3). Dari hasil analisis penuntun
28
(lampiran A.4). Revisi ini dilakukan karena masih terdapat beberapa kekurangan
dalam penuntun praktikum tersebut. Revisi-revisi yang dilakukan antara lain:
1. Revisi pada bagian alat dan bahan. Di penuntun praktikum sebelumnya, ada
beberapa alat dan bahan yang seharusnya digunakan dalam praktikum namun
belum tercantum dalam penuntun praktikum, seperti botol semprot,
penggaris, spatula, kertas label, dan indikator MO (metil-jingga), sehingga
perlu ditambahkan. Selain itu, ada bahan yang tidak digunakan dalam
praktikum, yaitu garam CH3COONH4 padatan, sehingga tidak perlu
dicantumkan.
2. Revisi pada langkah percobaan. Karena ada perubahan jumlah pada alat dan
bahan, maka langkah percobaan juga berubah. Misalnya pada langkah nomor
1, tabung reaksi yang harus disiapkan pada penuntun yang belum direvisi ada
lima buah. Tetapi karena sampel yang diuji ada empat jenis, maka tabung
reaksi yang disiapkan menjadi empat buah. Begitupun pada langkah
percobaan selanjutnya.
3. Revisi pada gambar plat tetes. Jumlah lubang pada plat tetes sebelum direvisi
ada sepuluh buah, setelah direvisi jumlahnya menjadi delapan buah.
4. Revisi pada bagian pertanyaan dan jawaban pertanyaan. Ada satu pertanyaan
yang ditambahkan dalam bagian pertanyaan, yaitu pertanyaan nomor 3
(lampiran A.4) mengenai sifat larutan garam yang ditambahkan indikator.
Pertanyaan ini diberikan untuk menguji tentang pemahaman siswa mengenai
sifat larutan garam. Jawaban pertanyaan juga ditambahkan satu nomor, yaitu
jawaban pertanyaan nomor 3 (lampiran A.4).
5. Revisi pada tabel pengamatan. Bagian yang direvisi pada tabel pengamatan
adalah kolom tabung, isi, dan warna indikator. ‘Tb-5’ pada kolom tabung dan ‘CH3COONH4(aq)’ pada kolom isi dihapus, sedangkan pada ‘warna
indikator’ ditambahkan kolom ‘metil jingga’.
Penuntun praktikum yang telah direvisi kemudian divalidasi oleh
29
Adapun prosedur penelitian ini secara keseluruhan digambarkan dalam alur
penelitian seperti digambarkan sebagai berikut:
Kajian pustaka mengenai metode praktikum kimia skala kecil dari jurnal
ilmiah dan penelitian sebelumnya
Penuntun praktikum hasil analisis dan revisi
validasi penuntun praktikum tervalidasi
Instrumen penelitian hasil revisi revisi
30
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dapat dibagi menjadi empat tahap.
Tahap-tahap penelitian tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Tahap 1: Tahap Persiapan
1) Melakukan kajian pustaka mengenai metode praktikum kimia skala kecil
dari jurnal ilmiah dan penelitian-penelitian sebelumnya.
2) Mengkaji SK dan KD mata pelajaran kimia kelas XI semester 2 teutama
pada materi hidrolisis garam.
3) Menganalisis penuntun praktikum materi hidrolisis garam yang telah
tersedia dalam kit praktikum.
4) Merevisi penuntun praktikum secara berulang yang kemudian divalidasi
oleh dosen-dosen praktikum kimia skala kecil.
5) Menyusun dan merevisi serta validasi Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
6) Membuat instrumen penelitian, yaitu lembar observasi dan angket yang
akan disebar dan diisi pada saat penelitian.
7) Merevisi instrumen penelitian secara berulang yang kemudian divalidasi
oleh dosen-dosen praktikum kimia skala kecil.
b. Tahap 2: Tahap Pelaksanaan Penelitian
1) Melaksanakan kegiatan praktikum kimia skala kecil.
2) Mengisi lembar observasi oleh observer saat berlangsungnya praktikum
dan menyebarkan angket kepada siswa dan guru setelah kegiatan
praktikum selesai.
c. Tahap 3: Tahap Pengumpulan dan Analisis Data
1) Mengumpulkan instrumen berupa lembar observasi dan angket yang
telah diisi.
2) Menganalisis data dari hasil instrumen yang telah dikumpulkan.
31
Setelah diperoleh hasil temuan dari analisis data, kemudian dilakukan
penarikan kesimpulan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan
angket.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan lembar kerja yang berfungsi untuk
mengobservasi dan mengukur tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan
pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini, kegiatan
pembelajaran berupa praktikum dilakukan di laboratorium. Lembar observasi
berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengacu ke arah keterlaksanaan proses
pembelajaran. Pengisian lembar observasi dilakukan selama kegiatan praktikum
berlangsung oleh observer. Format pertanyaan yang disusun dalam lembar
observasi berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan
akan terjadi (Trianto, 1990). Pada penelitian ini, lembar observasi berisi format
penilaian mengenai kegiatan yang harus dilakukan siswa selama praktikum
berlangsung (lampiran B.1). Kegiatan yang dilakukan siswa harus sesuai dengan
tahapan yang terdapat dalam penuntun praktikum yang telah disediakan.
2. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2010). Bentuk lembaran angket berupa sejumlah
pertanyaan tertulis yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden
tentang apa yang ia alami. Bentuk angket yang dibuat sebagai instrumen sangat
beragam, seperti angket terbuka, tertutup, angket langsung, tidak langsung,
32
angket terbuka (untuk guru). Angket tertutup berisi pertanyaan yang
mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih
salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang tersedia. Sedangkan
angket terbuka berisi pertanyaan yang mengharapkan responden untuk
menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang suatu hal. Setelah bentuk angket
ditetapkan, selanjutnya dibuat pertanyaan dengan mempertimbangkan jumlah
pertanyaan agar tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit, yang penting disesuaikan
dengan indikator yang ditetapkan (Trianto, 2010).
Angket berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa dan guru
mengenai penggunaan metode praktikum kimia skala kecil. Untuk angket siswa
(lampiran B.2), angket yang digunakan merupakan angket yang berisi
pertanyaan-pertanyaan mengenai pembelajaran menggunakan metode praktikum kimia skala
kecil. Pilihan jawaban respon siswa disediakan sebanyak 3 butir untuk setiap
pertanyaan. Masing-masing pilihan jawaban disesuaikan dengan pertanyaan yang
diajukan, siswa diminta untuk memilih salah satu jawaban dengan cara menyilang
jawaban tersebut. Dari instrumen angket ini akan diperoleh data berupa tanggapan
siswa tentang manfaat dan dampak yang dirasakan oleh siswa dari penggunaan kit
praktikum skala kecil. Sedangkan untuk angket guru (lampiran B.3), angket berisi
pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada manfaat penggunaan kit praktikum
kimia skala kecil dalam pembelajaran hidrolisis garam. Terdapat dua pilihan jawaban, yaitu ‘ya’ dan ‘tidak’. Guru dapat memilih jawaban dengan memberikan tanda checklist pada kolom pilihan jawaban. Selain itu, disediakan juga kolom
keterangan yang dapat diisi oleh guru mengenai tanggapannya terhadap
keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil.
D. Proses Pengembangan Instrumen
Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas terhadap
instrumen yang digunakan. Tujuannya agar instrumen yang akan dijadikan
sebagai alat ukur tersebut valid. Pengujian validitas yang dilakukan adalah uji
validitas isi (content validity). Validitas isi disusun berdasarkan rancangan/
33
2010). Uji validitas isi yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan meminta
pendapat dan pertimbangan dari dosen-dosen ahli yang berkompeten di bidang
praktikum kimia skala kecil.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Pengisian lembar observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai
keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil dalam pembelajaran kimia pada
subpokok materi hidrolisis garam. Pengumpulan lembar observasi diperoleh dari
hasil observasi yang dilakukan oleh observer selama kegiatan praktikum
berlangsung. Masing-masing kelompok praktikum diobservasi oleh seorang
observer. Observer menilai setiap kegiatan siswa dan mencatat hasil penilaiannya
pada lembar observasi yang telah disediakan.
2. Angket
Penyebaran angket dilakukan untuk memperoleh data mengenai tanggapan
siswa dan guru tentang pembelajaran materi hidrolisis garam menggunakan
metode praktikum kimia skala kecil. Pengumpulan angket diperoleh dari hasil
angket yang telah diisi oleh siswa dan guru.
Tabel 3.1 Prosedur Pengumpulan Data
No Jenis Data Sumber Data Keterangan
34
Pengolahan data dalam penelitian ini adalah dengan menghitung persentase
nilai dari skor yang diperoleh pada lembar observasi masing-masing kelompok
serta menganalisis hasil angket yang telah diberikan kepada siswa dan guru.
Hasilnya kemudian akan disimpulkan oleh peneliti.
1. Lembar Observasi
Pengisian lembar observasi dilakukan selama kegiatan praktikum
berlangsung. Rubrik lembar observasi terdiri atas tiga skala penilaian, yaitu 2, 1,
dan 0. Skor 2 untuk kegiatan yang dilakukan dengan tepat, skor 1 untuk kegiatan
yang dilakukan dengan kurang tepat, dan skor 0 untuk kegiatan yang tidak
dilakukan. Setiap kelompok siswa memiliki skor yang berbeda-beda sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan. Ada 17 aspek yang dinilai oleh observer pada
lembar observasi (lampiran B.1). Dari 17 aspek tersebut, diperoleh skor
masing-masing kelompok yang kemudian dijumlahkan dan dihitung persentase nilainya
dengan menggunakan rumus berikut:
% nilai =
x 100%
Setelah diperoleh persentase nilainya, kemudian hasilnya dicocokkan dengan
tafsiran nilai kegiatan siswa yang terdapat pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Tafsiran Nilai Kegiatan Siswa
% nilai Tafsiran
Penyebaran angket dilakukan di akhir kegiatan praktikum. Pertanyaan
35
untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap praktikum kimia skala kecil.
Pertanyaan dilengkapi dengan pilihan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan
yang diajukan. Terdapat 11 pertanyaan yang diajukan kepada siswa dengan
masing-masing pertanyaan diberikan tiga pilihan jawaban. Masing-masing
jawaban dalam setiap pertanyaan dianalisis dengan cara menghitung jumlah siswa
yang memilih jawaban tersebut. Setelah dihitung jumlahnya, kemudian dihitung
persentase jawaban siswa yang dipilih dengan menggunakan rumus berikut:
% jawaban =
x 100%
Dari persentase jawaban siswa tersebut diperoleh data mengenai tanggapan
siswa terhadap pembelajaran kimia dengan menggunakan praktikum kimia skala
kecil.
Pertanyaan terbuka diajukan untuk guru dalam angket guru (lampiran B.3), setiap pertanyaan terdiri dari dua pilihan jawaban (‘ya’ dan ‘tidak’) dan juga disediakan kolom keterangan untuk menuliskan alasan guru memilih jawaban
tersebut. Ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tanggapan guru terhadap
keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil. Dari jawaban guru dapat diperoleh
kesimpulan mengenai tanggapan guru terhadap keterlaksanaan praktikum kimia
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, data lembar observasi dan angket yang
telah dianalisis, dan pembahasan dari hasil penelitian, dapat diperoleh beberapa
kesimpulan, antara lain:
1. praktikum kimia skala kecil dalam pembelajaran kimiapada subpokok materi
hidrolisis garam dapat terlaksana dengan baik.
2. siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap praktikum kimia skala
kecil.
3. guru memberikan tanggapan yang positif terhadap praktikum kimia skala
kecil dan praktikum ini dapat diterapkan dalam proses pembelajaran kimia di
SMA.
B. Saran
Dari serangkaian penelitian yang telah dilakukan, penulis memiliki beberapa
saran sebagai berikut:
1. penuntun praktikum yang telah direvisi sebaiknya dikembangkan lebih lanjut
agar sesuai dengan ketentuan penulisan penuntun praktikum, karena penuntun
praktikum yang ada masih belum sesuai dengan kriteria penyusunan bahan
ajar penuntun praktikum yang baik.
2. penuntun praktikum sebaiknya dibuat lebih menarik dan berwarna dengan
menambahkan gambar-gambar pada langkah percobaan dan sebagainya agar
lebih memudahkan siswa dalam melakukan kegiatan praktikum kimia skala
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia.
Surabaya: Airlangga University Press.
Arifin, M., dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan
Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Arikunto, Prof. Dr. S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
BSNP. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah:
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Kimia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan.
Chang, R. (2005). Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Dahar, R.W. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Depdiknas. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Kimia SMA
& MA. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas.
Dwiyanti, G., Siswaningsih, W., dan Musthapa, I. (2003). “Analisis Keterampilan
Proses Sains Siswa SMU Kelas II pada Pembelajaran Kesadahan Air
dengan Metode Praktikum Skala Mikro”. Laporan Hibah Penelitian dalam
Implementasi Due-Like di UPI. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia UPI.
Koentjaraningrat. (2004). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Manan, Drs. Mulyono H.A., M.Pd. (2002). Ilmu Kimia Jilid 3 untuk Kelas 3
SMU/MA (Edisi Kedua). Bandung: Acarya Media Utama.
67
Mashyuri, Dr. Ir. MP. dan Zainuddin, Drs. M, MA. (2008). Metode Penelitian:
Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: PT. Refika Aditama.
Mc.Murry. (2003). Chemistry Fourth Edition. Amerika: Prentice Hall.
Mulyana, S. (2012). Keterlaksanaan Praktikum Kimia Skala Kecil Dalam
Pembelajaran Subpokok Materi Alkuna. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI
Bandung: tidak diterbitkan.
Musrifah, E. (2010). Keterlaksanaan Penilaian Hasil Belajar Siswa pada
Pembelajaran IPA-Kimia serta Kendala-Kendala yang Dihadapi Guru di SMP/MTs se-Kabupaten Pamekasan. Skripsi Sarjana pada Universitas
Negeri Malang: tidak diterbitkan.
Nebergall, H. (1957). Basic Laboratory Studies in College Chemistry with a
Supplement in Semimicro Qualitative Analysis. USA: D. C. Heath and
Company.
Percival, F. dan Ellington H. (1988). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Roestiyah, N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sanjaya, Dr. W., M.Pd. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Edisi
Pertama). Jakarta: PT. Kencana.
Slameto, Drs. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono, Prof. Dr. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Jakarta: Alfabeta.
Svehla, G., Ph.D., D.Sc., F.R.I.C. (1985). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif
Makro dan Semimikro Bagian I (Edisi Kelima). Jakarta: PT. Kalman Media
68
Tim Redaksi KBBI. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa.
Trianto, M.Pd. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan
Profesi Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta: PT. Kencana.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: UPI Press.
Utomo, T. dan Ruijter K. (1994). Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.