• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang."

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

(SMAN 24 Kabupaten Tangerang)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh gelar magister pendidikan pada program pendidikan bahasa Jepang

Disusun Oleh

Sulhiyah

1303072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

(SMAN 24 Kabupaten Tangerang)

Oleh

Sulhiyah, S.Pd., M.Pd Universitas Pendidikan Indonesia

Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada program studi pendidikan bahasa Jepang

Sekolah Pascasarjana

© Sulhiyah, S.Pd., M.Pd 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2015

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)
(4)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sulhiyah

ABSTRAK

Dalam proses belajar mengajar ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar, diantaranya yaitu media yang digunakan dalam pembelajaran kurang memadai, sarana dan prasarana pembelajaran yang kurang mendukung, motivasi belajar siswa yang masih kurang, minat belajar siswa yang rendah, bekal keterampilan dan pengetahuan siswa tentang bahasa Jepang yang masih rendah. Dengan menggunakan media authentic material ini peneliti ingin mengetahui kemampuan meishi siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan yang sangat signifikan dengan hasil skor rata-rata kelas eksperimen dan hasil skor kelas kontrol. Berdasarkan hasil angket media authentic material dapat meningkatkan penguasaan meishi bahasa Jepang, meningkatkan motivasi dalam belajar meishi bahasa Jepang, membantu meningkatkan imajinasi siswa dan tidak monoton, lebih menyenangkan dan membuat lebih berkonsentrasi dalam mengingat meishi bahasa Jepang, dan dapat mempengaruhi psikologis siswa kearah yang lebih baik.

(5)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEARNING MEISHI OF JAPANESE LANGUAGE (SMAN 24 Kabupaten Tangerang)

Sulhiyah

ABSTRACT

In teaching and learning process, there are several factors influencing learning outcomes. For example, the media used in teaching are inadequate, the

facilities and infrastructures are less supporting, and the students’ motivation,

learning interest, knowledge, and basic skill in Japanese language are still low.

Out of the factors mentioned, the researcher would like to know the students’

Meishi skill and their mastery of Meishi in both experimental and control class. The result of the research is that there is a very significant difference of the experimental class and the control class. Besides, the questionnaire shows that the authentic – material media are able to increase the students’ mastery and motivation in learning Meishi, make the students easier memorize and improve Meishi treasury, help the students increase their imagination, create more enjoyable learning atmosphere, make the learning process more effective and

efficient, arouse the students’ interest in learning Meishi, boost the students’ concentration and focus in memorizing Meishi, and influence the students’ psychology.

(6)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR HAK CIPTA... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS... iv

UCAPAN TERIMA KASIH... v

ABSTRAK... vii

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian... 5

1.5 Hipotesis... 6

1.6 Sistematika Penulisan... 6

BAB II LANDASAN TEORI... 8

2.1 Pengertian Media... 8

2.1.1 Media... 8

2.1.2 Fungsi Media... 9

2.1.3 Jenis Media Pembelajaran... 11

(7)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Material... 13

2.2 Authentic Material... 14

2.2.1 Kelebihan dan Kelemahan Media Authentic material 16 2.2.2 Rancangan Media dalam Pembelajaran Bahasa Jepang 18 2.2.3 Macam-macam Media Authentic Material... 20

2.3 Kosa Kata Bahasa Jepang... 23

2.3.1 Bahasa Jepang... 24

2.3.2 Kata Benda Bahasa Jepang... 25

2.4 Psikologi Kognitif... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 31

3.1 Metodologi Penelitian... 31

3.2 Variabel Penelitian... 33

3.3 Populasi dan Sampel... 33

3.4 Waktu dan Lokasi penelitian... 34

3.5 Prosedur Penelitian... 34

3.5.1 Persiapan... 35

3.5.2 Pembagian Kelas... 37

3.5.3 Jadwal Penelitian... 38

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data... 39

3.6.1 Tes Akhir (Posttest) ... 39

3.6.2 Angket... 42

3.7 Uji Kelayakan Instrumen... 43

3.7.1 Analisis Butir Soal Tes... 43

3.7.2 Tingkat Kesukaran... 43

3.7.3 Daya Pembeda... 45

3.7.4 Analisis Validitas Instrumen... 46

3.7.5 Analisis Reliabilitas... 47

3.8 Teknik Analisis Data... 48

(8)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.2 Uji Homogenitas... 53

3.8.3 Uji Hipotesis... 54

3.9 Pengolahan Data Angket... 57

3.10 Rancangan Penelitian... 57

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 61

4.1 Pelaksanaan Penelitian... 61

4.2 Analisis Data... 63

4.2.1 Nilai Postes Pada Kelas Eksperimen dan Nilai Postes Pada Kelas Kontrol... 64

4.2.2 Uji Normalitas... 65

4.2.3 Uji Homogenitas... 71

4.2.4 Uji Hipotesis... 73

4.2.5 Grafik Tingkat Penguasaan stimulus respon pada kelas eksperimen dan kelas kontrol... 78

4.3 Pembahasan Hasil Angket... 82

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 97

5.1 Kesimpulan... 97

5.2 Saran... 99

DAFTAR PUSTAKA... 101

LAMPIRAN... 104

(9)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam kehidupan manusia, bahasa bukan hanya berfungsi sebagai alat

komunikasi saja, melainkan juga sebagai alat pengantar proses berpikir seseorang

dalam usaha memahami dunia luar, baik secara objektif maupun secara imajinatif.

Berdasarkan pernyataan ini, dapat disimpulkan bahwa bahasa selain memiliki

fungsi komunikatif, juga memiliki fungsi kognitif, dan emotif. (Kaelan, 2009: 14

dalam Fani. 2014)

Berhubungan dengan fungsi kognitif didasarkan pada asumsi bahwa

kemampuan kogntif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing

tingkah laku individu. Fungsi kognitif menekankan pada pikiran-pikiran sadar,

dan bahwa pemikiran anak-anak berkembang menurut tahap-tahap atau

periode-periode yang terus bertambah kompleks sesuia dengan pertumbuhan usia.

Melalui teori pemrosesan informasi (information processing theory)

menekankan pentingnya proses-proses kognitif dengan tiga asumsi, yaitu (1)

pikiran dipandang sebagai suatu sistem penyimpanan atau pengembalian

informasi, (2) individu-individu memproses informasi dari lingkungan, (3)

terdapat keterbatasan pada kapasitas untuk memproses informasi dari seorang

individu. Berdasarkan asumsi tersebut, dapat dipahami bahwa teori pemrosesan

informasi lebih menekankan pada bagaimana individu memproses informasi

tentang dunia mereka, bagaimana informasi masuk kedalam pikiran, bagaimana

informasi disimpan dan disebarkan, dan bagaimana informasi diambil kembali

untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas yang kompleks, seperti memecahkan

masalah dan berpikir. Model kognisi dari teori pemrosesan informasi, diadaptasi

dari Seifer & Haffnung, 1994 dalam Bidan Isma. 2013

Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental,

dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan,

(10)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang

datang. Pendekatan kognitif bisa juga disebut sebagai bidang studi psikologi yang

mempelajari kemampuan kognisi, seperti: persepsi, proses belajar, kemampuan

memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi (Interwiki. 2014).

Untuk mendapatkan kemampuan kognisi seperti kemampuan dalam

berbahasa, seorang anak harus melalui beberapa proses salah satunya yaitu

pendidikan. Pendidikan merupakan aspek universal yang selalu ada dalam

kehidupan manusia. Tanpa ada pendidikan, manusia tidak akan pernah

mendapatkan kebudayaan; jika tanpa pendidikan, kehidupan manusia tentu akan

mengarah pada kemunduran dan kepunahan. Karena itu menjadi fakta yang tak

terbantahkan bahwa pendidikan adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan

manusia dimana pendidikan akan memberikan ilmu sekaligus kehidupan yang

lebih baik. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan

manusia yang memikirkan bagaimana menjalani kehidupan ini untuk

mempertahankan hidup manusia yang mengemban tugas dari sang kholik untuk

beribadah. Ahmadi, Sofan Amri dan Iif Khoirun. (2010: 1)

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua

manusia dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi hingga keliang lahat

nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan.

Tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan

(kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai dan

sikap (efektif). Sadiman, et al. (2006: 2)

Proses penyesuaian diri mengatasi rintangan terjadi secara tidak sadar,

tanpa pemikiran yang banyak terhadap apa yang dilakukan. Dalam hal ini pelajar

mencoba melakukan kebiasaan atau tingkah laku yang telah terbentuk hingga ia

menerima respon yang memuaskan. Beberapa hal yang menyangkut belajar, yaitu

belajar merupakan suatu proses, dalam proses belajar terjadi perubahan tingkah

laku dan hasilnya yang bersifat keseluruhan, proses belajar terjadi apabila

individu menemukan rintangan-rintangan yang menghalangi kegiatan atau

(11)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai lembaga pendidikan, sekolah mempunyai tugas yang sangat

penting di antaranya tugas menyiapkan para siswa untuk mampu mengahadapi

era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan kompetisi di berbagai bidang

maka diperlukan suatu cara agar dapat berkompetensi dengan baik, misalnya di

dalam kemampuan berbahasa karena bahasa merupakan suatu alat komunikasi

yang digunakan untuk memperlancar jalannya suatu kegiatan. Pembelajaran

merupakan hasil dari proses belajar dan mengajar.

Sebagai sebuah sistem, bahasa terdiri atas beberapa unsur atau tataran

yang membentuk sebuah konstruksi yang utuh. Unsur-unsur tersebut ialah bunyi

atau fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana.

Bahasa sebagai alat untuk mengungkapkan arti atau makna tentu memiliki

ragam bentuknya. Tidak hanya bahasa Indonesia, bahasa Jepang juga merupakan

bahasa yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri sehingga kita sebagai

pembelajar bahasa Jepang dapat memahami perbedaan bahasa yang satu dengan

yang lain dan dapat mengetahui keunikan-keunikan apa saja yang dimiliki bahasa

Jepang. Dalam mempelajari bahasa Jepang, kita dapat belajar melalui berbagai

macam media seperti; visual, audio, audio visual, tactile, virtual.

Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi

dan Komunikasi Pendidikan di Amerika misalnya membatasi media sebagai

segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan

pesan/informasi. Media pembelajaran atau kyougu adalah setiap orang, bahan atau

alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan

pembelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Danasasmita,

Wawan 2009: 120

Yang menjadi dasar permasalahan anak dalam menerima suatu

pembelajaran adalah psikologi dalam diri mereka masing-masing. Karena setiap

individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima setiap

informasi yang masuk. Sebenarnya dasar pertimbangan untuk memilih media

sangatlah sederhana, yaitu apakah media itu dapat memenuhi kebutuhan atau

(12)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Connel mengatakan “if the medium fits, use it!” bila media itu sesuai pakailah. Sadiman et al. (2006: 84)

Melihat perkembangan media pendidikan, banyak berbagai macam media

yang dapat digunakan oleh pendidik. Dalam penelitian ini peneliti memilih media

authentic material sebagai media pengantar pembelajaran.

Merujuk pada penelitian sebelumnya yaitu, Efektifitas media Authentic

material dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang pada siswa SMKN 2

Kabupaten Tangerang. Media authentic material efektif sebagai media

pembelajaran meishi bahasa Jepang di SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang.

Hasil dari penelitian tersebut terdapat perbedaan yang sangat signifikan

antara kemampuan pembelajaran meishi siswa yang menggunakan media

authentic material dengan siswa yang tidak menggunakan media authentic

material dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang di SMK. Berdasarkan hasil

angket media authentic material menarik dan sangat menyenangkan,

meningkatkan dan mempermudah siswa dalam mempelajari meishi bahasa Jepang

sehingga kendala siswa dalam mengingat meishi bahasa Jepang dapat lebih diatasi.

Peneliti ingin meneliti kembali tentang kemampuan bahasa Jepang siswa

SMA yang sama sekali belum pernah belajar bahasa Jepang dengan menggunakan

media authentic material dalam meningkatkan penguasaan dan pemahaman

meishi (kata benda) bahasa Jepang dengan judul penelitian “Penerapan Media

Authentic Material dalam Pembelajaran Meishi Bahasa Jepang (SMAN 24

Kabupaten Tangerang Kelas X)”

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti merumuskan

beberapa masalah yaitu:

a. Bagaimana penguasaan meishi bahasa Jepang siswa kelas eksperimen

setelah diterapkan media authentic material dalam pembelajaran bahasa

(13)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bagaimana penguasaan meishi bahasa Jepang siswa kelas kontrol tanpa

menggunakan media authentic material dalam pembelajaran bahasa

Jepang?

c. Adakah perbedaan yang signifikan dalam hal penguasaan meishi bahasa

Jepang antara kelas siswa yang diterapkan media authentic material

dengan siswa yang tidak menggunakan media authentic material?

d. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penerapan media authentic material

dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang?

1.2.2 Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini hanya dibatasi pada penelitian penguasaan

meishi bahasa Jepang siswa kelas 10 SMA Negeri 24 Kabupaten Tangerang.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

a. Gambaran umum penguasaan meishi bahasa Jepang siswa kelas

eksperimen setelah diterapkan media authentic material dalam

pembelajaran bahasa Jepang?

b. Gambaran umum penguasaan meishi bahasa Jepang siswa kelas kontrol

tanpa menggunakan media authentic material dalam pembelajaran bahasa

Jepang?

c. Tingkat perbedaan penguasaan meishi bahasa Jepang antara kelas siswa

yang diterapkan media authentic material dengan siswa yang tidak

menggunakan media authentic material?

d. Tanggapan siswa terhadap penerapan media authentic material dalam

pembelajaran meishi bahasa Jepang?

(14)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiap anak dikatakan telah belajar kalau terdapat perubahan tingkah laku

dalam dirinya. Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat interaksinya

terhadap lingkungannya, tidak karena proses pertumbuhan fisik atau kedewasaan,

tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan, tahan lama dan

menetap tidak berlangsung sesaat saja.

Dengan mengetahui keefektifitasan penerapan media Authentic material

penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pendidikan Bahasa Jepang,

sehingga siapapun yang ingin mempelajari bahasa Jepang, dapat mempelajari

dengan cara yang lebih menyenangkan, baik dengan bimbingan guru atau pun

secara mandiri. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar

pertimbangan dan pengembangan berbagai macam media pembelajaran.

Bagi pengajar bahasa Jepang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dalam menggunakan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan meishi

bahasa Jepang ditempat mengajarnya masing-masing, dan dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan mengenai penggunaan media pembelajaran untuk

materi-materi lain sehingga ditemukannya media yang cocok bagi pengajaran

bahasa Jepang, sehingga pelajaran bahasa Jepang semakin menarik,

menyenangkan dan mudah difahami sehinggga semakin diminati.

Bagi pembelajar dengan menggunakan Authentic material, siswa

diharapkan lebih termotivasi dan lebih antusias serta terciptanya suasana belajar

yang nyaman tanpa beban dan menyenangkan dalam mempelajari bahasa Jepang,

dan dengan menggunakan media Authentic material, siswa diharapkan dapat

dengan mudah mengerti, mengucapkan dengan baik dan memahami kosakata

bahasa Jepang yang tepat.

1.5 Hipotesis

Hipotesis masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Penerapan media authentic material dapat meningkatkan kemampuan

meishi bahasa Jepang siswa dalam pembelajaran bahasa Jepang.

Ho : Penerapan media authentic material tidak dapat meningkatkan

(15)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.6 Sistematika Penulisan

Hasil penelitian berupa tesis, mengenai penelitian eksperimental yang

telah dilakukan akan dilaporkan dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN: Bab ini berisi pembahasan mengenai latar

belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, teknik penelitian, teknik pengolahan data da sistematika penulisan

penelitian.

BAB II LANDASAN TEORITIS: Bab ini berisikan mengenai teori-teori

yang mendasari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Terdapat pula hasil

penelitian terdahulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN: Bab ini berisikan mengenai jenis

penelitian yang dilakukan, alasan dipilihnya teknik tersebut, instrumen penelitian,

yang menjadi populasi dan sampel serta teknik pengolahan data yang dilakukan.

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN: Bab ini berisi laporan

hasil penelitian yang telah dilakukan. Di dalamnya terdapat kapan penelitian

dilakukan, penyajian data dan hasil pengolahannya, serta pembahasan mengenai

keseluruhan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN: Bab ini berisi mengenai jawaban

terhadap masalah yang telah dirumuskan, apakah semua permasalahan dapat

terjawab atau tidak beserta alasannya sehinnga timbul saran agar perlu

dilakukannya penelitian yag lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA: Berisi mengenai nama pengarang, tahun terbit,

judul buku, tempat terbit dan nama penerbit buku atau sumber lain yang dijadikan

sebagai acuan penulisan laporan hasil penelitian. Disusun secara alfabethis sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

LAMPIRAN: Berisi mengenai instrumen penelitian yang digunakan, data

yang diperoleh, serta yang terakhir adalah biodata penulis.

Bab berikutnya adalah bab II, Pada bab II ini akan dibahas tentang

(16)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

(17)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Penelitian pada hakikatnya adalah pekerjaan multi kompleks karena

memerlukan beberapa kemampuan, yaitu kemampuan membaca akademik untuk

memahami berbagai referensi, kemampuan berfikir rasional, dan kemampuan

melakukan interpretasi logis atas data yang didapat. (Soemarsono, 2010:1) Metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk

menjawab masalah penelitian, dengan langkah kerja yang bersifat sistematis

mulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data

sampai pada tahap pengambilan kesimpulannya.(Sutedi, 2009:53).

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan

perlakuan khusus kepada sekelompok pebelajar dengan menggunakan media

authentic material (kelas eksperimen), menghitung dan menganalisis hasil

belajarnya dan membandingkannya dengan sekelompok pembelajar yang

pembelajarannya tidak menggunakan media authentic material (kelas kontrol).

Penelitian eksperimental merupakan suatu yang sistematis dan logis. (Faisal,

1982:76 dalam (Darlis, 2014:44)

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah True Experimental

design atau yang biasa disebut dengan eksperimen murni. Desain ini

melaksanakan kelompok kontrol maupun cara mengukur perubahan yang muncul

dalam kedua kelompok. (Arikunto, 2006:98)

Gambar 3.1

Randomized group design with posttest

KE R  O  T1  O2 --- KE R  O  T2  O2 Keterangan :

(18)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

T1 = Perlakuan atau pembelajaran mesihi bahasa Jepang dengan

menggunakan media authentic material.

T2 = Perlakuan atau pembelajaran meishi dengan tidak menggunakan media

authentic material.

O2 = Tes akhir (posttest) Kemampuan penguasaan meishi bahasa Jepang

kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah pembelajaran.

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah The

Randomized Posttest Only Control Group Design atau disebut dengan Rancangan

secara acak dengan tes dan kelompok kontrol. Terdapat dua kelompok dalam

rancangan ini. Dalam model rancangan ini, kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dibentuk dengan prosedur random, sehingga keduanya dapat dianggap

setara. Selanjutnya kelompok eksperimen diberikan perlakuan. Setelah perlakuan

telah diberikan dalam jangka waktu tertentu, maka setelah itu dilakukan

pengukuran variabel terikat pada kedua kelompok tersebut, dan hasilnya

dibandingkan perbedaannya.

Model rancangan ini cocok untuk kondisi yang tidak dimungkinkan

diakukan pre-test atau ketika dikhawatirkan akan adanya interaksi antara pre-test

dengan perlakuan yang diberikan.

Adapun ciri-ciri dari penelitian eksperimen (Sutedi, 2009:66) adalah:

a. Adanya manipulasi data terhadap variabel bebas;

b. Adanya kegiatan pengontrolan terhadap variabel lain yang berpengaruh;

dan

c. Adanya pengamatan dan pengukuran terhadap efek atau pengaruh

manipulasi terhadap variabel bebas tadi.

Tabel 3.1

The Randomized Posttest Only Control Group Design

Kelompok Acak

Kondisi Awal

Perlakuan (Treatment)

Kondisi Akhir

Eksperimen (X) 0 TE O1

(19)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

X = Kelas eksperimen

Y = Kelas kontrol

0 = Kemampuan kosakata bahasa Jepang kelas eksperimen dan kontrol

sebelum pembelajaran (diasumsikan sama (nilai 0) karena pembelajar

belum pernah belajar bahasa Jepang sebelumnya).

TK = Pembelajaran konvensional

TE = Pembelajaran mesihi bahasa Jepang dengan menggunakan media

authentic material

O1 = Kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jepang kelas eksperimen

sesudah pembelajaran

O2 = Kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jepang kelas kontrol sesudah

pembelajaran

3.2 Variabel Penelitian

Variabel atau titik perhatian pada penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas (X) yaitu hasil belajar kelas eksperimen dalam

peningkatan kemampuan mengingat meishi bahasa Jepang dengan

menggunakan media Authentic material.

b. Variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar kelas kontrol dalam peningkatan

kemampuan mengingat meishi bahasa Jepang tanpa menggunakan

media Authentic material.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kesuluruhan obyek yang tidak seluruhnya di

observasi tetapi merupakan obyek penelitian. Arikunto ( 2006:130) mengartikan

populasi adalah totalitas atau keseluruhan subjek yang memiliki karakteristik

(20)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa SMAN 24 Kabupaten Tangerang kelas 10 tahun ajaran 2014/2015 yang

semuanya berjumlah 400 orang.

Sampel bisa diartikan juga bahwa sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. (Arikunto, 2006:131) Sampel pada penelitian ini bagian

dari populasi siswa kelas 10 SMAN 24 Kabupaten Tangerang yang berjumlah 79

orang, yakni 39 orang di kelas 10. 2 sebagai kelas eksperimen, dan 40 orang di

kelas 10. 3 sebagai kelas kontrol.

Pada penelitian ini, menggunakan teknik simple random sampling.

dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan starata yang ada dalam populasi itu.

3.4 Waktu dan Lokasi penelitian

Waktu penelitian ini di laksanakan mulai tanggal 2 April 2015 sampai

tanggal 21 Mei 2015. Lokasi penelitian ini diadakan di SMAN 24 Kabupaten

Tangerang kelas sepuluh. Penelitian ini dilaksanakan selama enam kali pertemuan

dan setiap pertemuan dilakukan satu kali dalam satu minggu, dengan urutan

sebagai berikut;

Perlakuan (treatment) : 2 April 2015 16 April 2015

23 April 2015

30 April 2015

7 Mei 2015

 Postest : 21 Mei 2015

Penelitian ini dilakukan pada jam siang kelas eksperimen di mulai dari

pukul 13:10 - 14:30 WIB, dan kelas kontrol dari pukul 16:10 – 17:30 WIB.

3.5 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan langkah kerja yang diutarakan

oleh Sutedi (2009:67-68) seperti berikut:

a. Menemukan suatu masalah yang layak diteliti.

(21)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Mengidentifikasi dan membatasi masalah yang akan dipecahkan dalam

penelitian.

d. Merumuskan hipotesis penelitian.

e. Menyusun rancangan penelitian eksperimental.

1) Menentukan variable bebas dan variable terikat.

2) Memilih desain eksperimen.

3) Menentukan sampel.

4) Menyusun instrumen pengumpulan data.

f. Melaksanakan eksperimen sesuai dengan prosedur dan rancangan yang

telah ditetapkan.

g. Mengolah data yang diperoleh sesuai dengan prosedurnya.

h. Melaporkan hasil penelitian.

Kegiatan eksperimen dilakukan pada siswa SMA Negeri 24 Kabupaten

Tangerang kelas 10 semester 2.

Langkah kerja dan langkah ekseprimen yang ditempuh dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

3.5.1 Persiapan

Persiapan menggunakan media authentic yang berbeda di setiap

pertemuan pada kelas eksperimen, media ini diambil dari berbagai macam

bentuk media authentic material yang bisa digunakan dalam pembelajaran

kosa kata di sekolah, seperti kartu nama untuk pembelajaran kosa kata

shokugyou (職業), berita online untuk pembelajaran kosa kata yasai

, koran untuk pembelajaran kosa kata denki seihin 電 気 製 品 ,

brosur untuk pembelajaran kosa kata kudamono to okazu 果 物

, dan nota pembelian untuk pembelajaran kosa kata gakuyouhin 学用

品 . Alasan menggunakan media ini sebagai media pembelajaran adalah

karena media ini merupakan media ajar pembelajaran bahasa asing untuk

(22)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu peneliti juga menyiapkan kertas corcode, kertas HVS,

gunting, dan lem sebagai alat bantu untuk melancarkan pembelajaran.

Selanjutnya, peneliti menyiapkan materi ajar yang akan digunakan dalam

pembelajaran dalam bentuk power point beserta contoh yang akan diberikan

kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan media authentic material.

Terakhir, peneliti membuat Satuan acara Pembelajaran sebagai bahan

instrumen dan sebagai acuan dalam pengambilan data di lapangan.

Tabel 3.2

Tabel jumlah kata benda (meishi)

(23)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Televisi

Kelas yang diberikan perlakuan atau treatment, kelas ini diberikan

(24)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

material. Test akhir atau postest untuk evaluasi dan angket. Jumlah siswa

di kelas ini 39 orang.

2) Kelas Kontrol

Kelas kontrol merupakan kelas pembanding yang tidak diberikan

perlakuan atau treatment, materi pengajaran yang diberikan selama

proses penelitian dalam kelas kontrol berupa kata benda (meishi)

bahasa Jepang. Proses penyampaian materi dalam pembelajaran dengan

mencatat di white board dan power point. Tes akhir untuk mengetahui

hasil dari pembelajaran selama lima kali pertemuan yaitu dengan uji tes

akhir (Posttest) dengan teks tanpa menyebarkan angket. Jumlah siswa di

kelas ini 40 orang.

3.5.3 Jadwal Penelitian

Jadwal kegiatan eksperimen yang ditempuh dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut;

Tabel 3.3

Jadwal kegiatan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Tanggal Kegiatan yang dilakukan

1 2 April 2015 - Penjelasan mengenai materi kata benda

(meishi) profesi dengan menggunakan media

authentic material pada kelas eksperimen

- Penjelasan mengenai meishi profesi pada kelas

kontrol

16 April 2015 - Penjelasan mengenai materi kata benda

(meishi) sayur mayur dengan menggunakan

media authentic material pada kelas

eksperimen

- Penjelasan mengenai meishi sayur mayur pada

kelas kontrol

23 April 2015 - Penjelasan mengenai materi kata benda

(25)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan media authentic material pada

kelas eksperimen

- Penjelasan mengenai meishi alat-alat elektronik

pada kelas kontrol

30 April 2015 - Penjelasan mengenai materi kata benda

(meishi) buah-buahan dan lauk-pauk dengan

menggunakan media authentic material pada

kelas eksperimen

- Penjelasan mengenai meishi buah-buahan dan

lauk pauk pada kelas kontrol

7 Mei 2015 - Penjelasan mengenai materi kata benda

(meishi) alat-alat sekolah dengan

menggunakan media authentic material pada

kelas eksperimen

- Penjelasan mengenai meishi alat-alat sekolah

pada kelas kontrol

21 Mei 2015 Postest task (multiple choice) pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Menyebarkan angket pada kelas eksperimen

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian.

Sedangkan data penelitian adalah sejumlah informasi penting yang diperlukan

untuk menjawab masalah penelitian melalui prosedur pengolahannya. Sutedi.

(2009:155)

Pada instrumen penelitian penulis akan menggunakan instrumen posttest

dan non tes jenis angket, yaitu untuk menyimpulkan kesan para peserta didik

setelah mereka mendapatkan materi dalam pembelajaran dengan menggunakan

(26)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.1 Tes Akhir (Posttest)

Tes tertulis (Post-test) dimana soal yang diberikan adalah setelah

diberikannya perlakuan (treatment) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Proses pembelajaran baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol

masing-masing dibuatkan satuan pembelajaran yang berbeda. Pada kelas eksperimen

pertama pembelajaran dilakukan menggunakan media authentic material.

Sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan tidak menggunakan

media authentic material. Adapun tujuan postest ini adalah untuk mencari

perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam mengingat

kosakata-kosakata yang telah mereka pelajari.

Bentuk-bentuk soal posttest terdiri dari 2 task yang masing-masing

tediri dari 20 pertanyaan pilihan ganda dan 10 soal menjodohkan. Ada pun

bentuk soal-soalnya dijabarkan sebagai berikut:

a. Multiple Choice

Multiple choice (Sentakuhoo) atau disebut model soal pilihan ganda

sering disebut juga tashi sentakuhoo. Setiap soal biasanya dilengkapi

beberapa buah alternatif pilihan jawaban yang harus dipilih siswa. Pada task

ini dilakukan kegiatan memilih pilihan yang banyak, latihan ini bertujuan

untuk melihat pemahaman terhadap kosakata-kosakata yang telah dipelajari.

b. Menjodohkan

Model menjodohkan atau tes kumiawasehoo (matching) biasa

dipakai untuk menguji kemampuan kosakata, ungkapan-ungkapan,

pemakaian kalimat, dan sebagainya. Model tes ini dilakukan dengan cara

menggabungkan atau mencocokkan kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang

berhubungan antara yang berderet di sebelah kanan dengan yang berderet di

sebelah kiri. Jumlah kata/ungkapan yang ada di sebelah kiri tidak harus selalu

sama dengan jumlah kata/ungkapan yang ada di sebelah kanan. Cara

(27)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berhubungan dengan garis, tetapi terutama bila pilihannya banyak bisa

juga dilakukan dengan cara mengisi pada tanda kurung yang kosong.

Jawaban siswa pada tes akhir diberikan penilaian, penilaian tersebut

terdiri dari jika benar point 1 (satu), jika salah point 0 (nol), dan jika

dikosongkan point 0 (nol).

Hasil dari tes jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

digunakan sebagai acuan untuk mengukur efektivitas penggunaan media

authentic material yang digunakan selama ini, yaitu secara konvensional

(metode ceramah).

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Soal Post-test

N o

(28)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(29)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.2 Angket

Angket merupakan instrumen pengumpul data penelitian yang

diberikan kepada responden. Teknik angket ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan tertulis kepada kelas

eksperimen untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan

penelitian menggunakan media Authentic material. Angket yang diberikan ini

berupa angket tertutup yang terdiri dari 20 pertanyaan angket menyangkut

pendapat siswa, apakah mereka memperoleh manfaat dengan meggunakan

media authentic material atau tidak dalam menguasai meishi bahasa Jepang.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Angket

No Indikator No. Pernyataan

+ -

1 Menunjukan sikap dan minat terhadap pembelajaran bahasa Jepang

1, 2, 3 4,5

2 Menunjukan sikap dan minat terhadap pembelajaran kata benda (meishi) dalam bahasa Jepang

6, 7, 9, 10

8, 11

3 Menunjukan kegunaan dan efektifitas media Authentic material dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang

12,13,14, 17,18, 19,

,15,20

(Angket terlampir)

3.7 Uji Kelayakan Instrumen

Uji kelayakan instrumen dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya

(30)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrumen yang telah diujicobakan, dianalisis serta dinyatakan layak untuk

digunakan dalam penelitian. Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan

pengujian instrumen yang mencakup analisis butir soal, analisis validitas dan

analisis reliabilitas.

3.7.1 Analisis Butir Soal Tes

Sebelum perangkat tes digunakan, instrumen tes harus diujicoba

terlebih dahulu kepada responden di luar calon sampel penelitian. Analisis

butir soal tersebut terdiri dari analisis tingkat kesukaran (TK) dan analisis daya

pembeda (DP).

3.7.2 Tingkat Kesukaran

Uji tingkat kesukaran (TK) dilakukan untuk mendapatkan soal tes

dengan proporsi yang seimbang. Untuk menghitung TK tiap butir soal,

digunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

TK : Tingkat kesukaran

BA : Jawaban benar atas kelompok atas

BB : Jawaban benar atas kelompok bawah

N : Jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah

Tabel 3.6

Klasifikasi Indeks Kesukaran

TK Klasifikasi

0,00 ~ 0,25 Sukar

0,26 ~ 0,75 Sedang

0,76 ~ 1,00 Mudah

(Sutedi, 2009:214)

(31)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7

Hasil Analisis Uji Tingkat Kesukaran Soal

No Hasil Tingkat Kesukaran

1 0,80 Mudah

2 0,65 Sedang

3 0,70 Sedang

4 0,60 Sedang

5 0,60 Sedang

6 0,65 Sedang

7 0,70 Sedang

8 0,55 Sedang

9 0,65 Sedang

10 0,70 Sedang

11 0,75 Mudah

12 0,75 Mudah

13 0,70 Sedang

14 0,65 Sedang

15 0,70 Sedang

16 0,45 Sedang

17 0,70 Sedang

18 0,80 Mudah

19 0,90 Mudah

20 0,90 Mudah

Dari hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa soal layak digunakan karena tidak terdapat hasil tes yang mempunyai kriteria sangat sukar atau sangat mudah

(32)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan kelompok atas dan

kelompok bawah. Untuk melihat daya pembeda (DP) digunakan rumus berikut

ini.

Keterangan:

DP : Daya Pembeda

BA : Jawaban benar atas kelompok atas BB : Jawaban benar atas kelompok bawah

N : Jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah Penafsiran daya pembeda dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.8

Klasifikasi Daya Pembeda

DP Klasifikasi

0,00 ~ 0,25 Rendah (lemah)

0,26 ~ 0,75 Sedang

0,76 ~ 1,00 Tinggi (kuat)

(Sutedi, 2009:214-215)

Setelah dihitung maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 3.9

Hasil Analisis Uji Daya Pembeda

No Hasil Daya Pembeda

1 0,40 Soal Baik (Diterima)

2 0,70 Soal Baik (Diterima)

3 0,60 Soal Baik (Diterima)

4 0,60 Soal Baik (Diterima)

5 0,40 Soal Baik (Diterima)

6 0,70 Soal Baik (Diterima)

7 0,20 Diperbaiki

8 0,70 Soal Baik (Diterima)

9 0,70 Soal Baik (Diterima)

10 0,60 Soal Baik (Diterima)

(33)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12 0,30 Diterima(Diperbaiki)

13 0,60 Soal Baik (Diterima)

14 0,70 Soal Baik (Diterima)

15 0,60 Soal Baik (Diterima)

16 -0,90 Ditolak

17 0,60 Soal Baik (Diterima)

18 0,20 Diperbaiki

19 0,20 Diperbaiki

20 0,20 Diperbaiki

Untuk soal yang daya pembedanya rendah dan harus diperbaiki atau

ditolak, maka penulis melakukan expert judgmen kembali kepada dosen ahli,

dan soal sudah diperbaiki.

3.7.4 Analisis Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur serta mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud

(Arikunto, 2010:211-212).

Sebuah instrumen penelitian harus memiliki validitas. Salah satu cara untuk mengukur validitas suatu instrumen adalah dengan cara menggunakan uji validitas isi berdasar pada expertjudgement. Uji validitas isi ini ditentukan oleh pakar berpengalaman karena tidak ada rumus yang dapat dipakai untuk menginterpretasikan validitas isi suatu tes. Dalam hal ini peneliti meminta expert judgment pada dosen ahli di luar dosen pembimbing untuk menentukan

layak atau tidaknya instrumen penelitian yang penulis gunakan. (Lembar

pengesahan terlampir)

3.7.5 Analisis Reliabilitas

Syarat yang harus dimiliki pada Instrumen penelitian yang berupa tes

adalah harus reliabel atau memiliki reliabilitas, yaitu memiliki keajegan atau

(34)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meskipun digunakan berkali-kali. Untuk itu, setiap instrumen tes ada baiknya

diuji terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakannya. Sutedi (2009:161) Ada

beberapa cara dalam melakukan analisis reliabilitas, namun dalam penelitian

ini penulis menggunakan uji reliabilitas dengan teknik belah dua. Dimana pengujian ini diluar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan tingkatan sederajat (homogen). Tes dilakukan satu kali dengan data yang dibagi dua. Data untuk nomor ganjil diberi label X, dan data pada nomor genap

diberi label Y. Korelasi kedua data tersebut dicari dengan menggunakan rumus

(a) sebagai berikut.

Tabel 3.10

Penafsiran Angka Korelasi

Rentang Angka Korelasi Tafsiran

0,00-0,20 Sangat rendah

0,21-0,40 Rendah

0,41-0,60 Sedang

0,61-0,80 Kuat

0,81-1,00 Sangat Kuat

(Sutedi, 2009:220)

Sedangkan untuk mencari reliabilitas total skor tes digunakan rumus (b) sebagai berikut:

Keterangan:

r : Reliabilitas total skor tes

Dari hasil uji reliabilitas total skor tes dengan menggunakan teknik belah dua tersebut, diperoleh hasil yang ditafsirkan pada tabel berikut:

Tabel 3.11

(35)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N X Y XY X2 Y2

1 8 9 72 64 81

2 6 8 48 36 64

3 6 7 42 36 49

4 5 6 30 25 36

5 4 4 16 16 16

6 4 3 12 16 9

7 4 3 12 16 9

8 4 3 12 16 9

9 3 2 6 9 4

10 3 2 6 9 4

47 47 256 243 281

Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan teknik belah dua ganjil genap rumus (a) tersebut, diperoleh hasil angka korelasi reliabilitas total skor sebesar 0.963. Kemudian angka ini dihitung dengan menggunakan rumus (b) dan diperoleh angka 0.980 yang masuk dalam kategori sangat kuat. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa perangkat tes ini layak untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik yang dapat digunakan dalam pengolahan data penelitian ini adalah

teknik statistik, yaitu pengolahan data menggunakan analisis statistik, biasanya

dilakukan terhadap data kuantitatif. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang

signifikan antara setiap variabel hasil tes akhir antara kelas eksperimen (X) dan

kelas kontrol (Y), data diolah dengan menghitung nilai t-hitung. Maka sebelum

dilakukan analisis tersebut terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis,

yaitu: uji normalitas dan uji homogenitas dengan menggunakakan bantuan

Software Microsoft Excel dan manual. Perumusan hipotesis nol dari hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

H1 : Hasil kemampuan pembelajaran meishi bahasa Jepang yang

(36)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil kemampuan pembelajaran meishi bahasa Jepang yang pembelajarannya

tanpa menggunakan media authentic material.

H0 : Hasil kemampuan pembelajaran meishi bahasa Jepang yang memakai

media authentic material sama dengan hasil kemampuan pembelajaran meishi

bahasa Jepang tanpa menggunakan media authentic material.

Maka hipotesis statistiknya adalah:

H1 = µ1 > µ2

H0 = µ1 > µ2

Keterangan:

µ1 = Rata-rata skor kemampuan pembelajaran meishi bahasa Jepang yang

menggunakan media authentic material.

µ2 = Rata-rata skor kemampuan pembelajaran meishi bahasa Jepang yang

tidak menggunakan media authentic material.

Dalam menganalisa data, pada penelitian terdahulu untuk menguji kebenaran

hipotesa peneliti menganalisis dengan menggunakan rumusan uji t, yaitu:

t = ̅ ̅

�̅1 = skor rata-rata kelompok eksperimen X2 = skor rata-rata kelompok kontrol

S = simpangan baku

n1 = jumlah subjek dalam kelompok eksperimen

n2 = subjek dalam kelompok kontrol

setelah uji t diterima, langkah selanjutnya yaitu mebandingkan uji t dengan

nilai t dalam tabel. Bila hasil perbandingan menunjukan nilai thitung lebih tinggi

dari nilai ttabel, maka hipotesis nol (H0) akan ditolak dan hipotesis penelitian

(H1) diterima. Sebaliknya, apabila nilai thitung lebih rendah dari nilai ttabel, maka

(37)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini penulis menggunakan pengolahan data dengan teknik statistik dengan menggunakan uji sifat data. Untuk menganalisis hasil pengukuran potstest dari variabel terikat yang berupa prestasi belajar dilakukan

dengan uji statistik berupa Uji-t. Sedangkan syarat Uji-t yaitu data diuji

normalitasnya dan Uji-F untuk melihat homoginitas yakni siswa berasal

varians yang homogen. Maka sebelum dilakukan analisis tersebut terlebih

dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu: uji normalitas dan uji

homogenitas dengan menggunakan bantuan Software Microsoft Excel.

Uji sifat data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.8.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik parametrik. Karena data yang berdistribusi normal merupakan syarat dilakukannya tes parametrik. Sedangkan untuk data yang tidak mempunyai distribusi normal, maka analisisnya menggunakan tes non parametric.

Beberapa cara atau metode mencari uji normalitas yang sering digunakan yaitu dengan cara:

a. Kertas Probabilitas Normal

b. Uji Chi Kuadrat

c. Uji Lilliefors

d. Uji Kolmogorov Smirnov

Dalam penelitian ini, peneliti memilih perhitungan uji normalitas dengan menggunakan analisis Chi Kuadrat dengan membandingkan hasil dari Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel.

(38)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ∑ �

�=

Keterangan:

: Kuadrat Chi yang dicari

E : Frekuensi yang diharapkan O : Frekuensi yang tampak Hipotesis yang digunakan:

Ho : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Hk : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.

Kriteria Pengujian: Terima Ho, jika h2 t2 , selain itu Ho ditolak

Uji normalitas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

3.8.1.1 Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Membuat tabel distribusi frekuensi nilai posttest kelas eksperimen.

Lalumenghitung Mean posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan

rumus:

Mx =

N x

Menghitung Standar Deviasi posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan rumus:

Sdx = N

x

2

Menentukan nilai fh dengan cara mengalikan frekuensi nilai

normal dan jumlah siswa. Cara menghitung fh didasarkan pada persentase

luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah

individu dalam sampel).

Tabel 3.12

(39)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah

Sampel Fh

2,15% x =

13,59% x =

34,13% x =

34,13% x =

13,59% x =

2,15% x =

Menentukan nilai interval standar kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Tabel 3.13

Nilai Interval Standar Kelas

Interval Nilai Standar Interval Nilai

+2 SD ke atas +1 SD s.d +2 SD

Mean s.d +1 SD -1 SD s.d Mean -2 SD s.d -1 SD -2 SD ke bawah

Membuat tabel penolong untuk memperoleh harga kuadrat Chi

(X2) yang digunakan untuk uji normalitas data.

1) Menentukan taraf signifikansi, dipilih taraf kepercayaan 95% atau taraf signifikansi 5% (α = 0.05), dengan db sama dengan jumlah kelas dikurangi satu, atau db = N-1 dengan N = jumlah kelas.

db = 6 – 1 = 5

2) Menentukan kriteria pengujian x2 hitung yaitu jika x2 hitung < x2

tabel maka data berdistribusi normal. Setelah dicari dalam tabel x2,

diketahui x2 tabel (5%, 5) = 11,070

3) Menyimpulkan hasil.

(40)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Dengan kata lain, homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti memiliki karakteristik yang sama. Sebagai contoh, jika kita ingin meneliti sebuah permasalahan misalnya mengukur pemahaman siswa untuk suatu sub materi dalam pelajaran tertentu di sekolah yang dimaksudkan homogen bisa berarti bahwa kelompok data yang kita jadikan sampel pada penelitian memiliki karakteristik yang sama, misalnya berasal dari tingkat kelas yang sama.

Faktor-faktor yang menyebabkan sampel atau populasi tidak homogen

adalah proses sampling yang salah, penyebaran yang kurang baik, bahan yang

sulit untuk homogen, atau alat untuk uji homogenitas rusak. Apabila sampel

uji tidak homogen maka sampel tidak bisa digunakan dan perlu dievaluasi

kembali mulai dari proses sampling sampai penyebaran bahkan bila

memungkinkan harus diulangi sehingga mendapatkan sampel uji yang

homogen.

Beberapa cara atau metode mencari uji homogenitas yang sering digunakan yaitu dengan cara:

1) Uji Barlett

2) Uji Varians (Uji-F) 3) Uji Levene

Dalam penelitian ini, peneliti memilih perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan uji varians (uji F) .Dengan menggunakan Uji-F Test dengan melihat hasil dari signifikansi, apabila jumlah F Hitung < F Tabel yang disesuaikan dengan pembilang dan penyebut dari varians terbesar dan varians terkecil , maka data dinyatakan sama atau tidak terdapat perbedaaan varians antar kelompok sampel yang diteliti.

Uji Homogenitas dalam peneliitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

(41)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

F : Harga varian yang akan diuji : Varian yang lebih besar : Varian yang lebih kecil

Sumber: Sugiono, 2013:260

Hipotesis pengujian : Ho : 12 =σ22σ(varians data homogen)

Hk : 12 ≠σ22σ(varians data tidak homogen)

Kriteria Pengujian:

Jika: F hitung > F tabel (0,05; dk1; dk2), maka Ho ditolak

Jika: F hitung < F tabel (0,05; dk1; dk2), maka Ho diterima

Adapun langkah-langkah menghitungnya adalah :

a. Hitung nilai varians setiap kelompok data.

b. Menentukan taraf nyata (α) dan

ditentukan dengan α = 5% = 0,05

derajat bebas pembilang

derajat penyebut

dengan rumus

c. F hitung adalah pembagian varians terbesar dengan varians terkecil.

d. Menarik kesimpulan

3.8.3 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara variabel X dan Y,

kedua variabel tersebut diuji melalui teknik statistik uji t. Uji t seperti ini

biasa digunakan untuk menguji statistik dari dua rata-rata atau dalam

penelitian ini mencari perbandingan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(42)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Tabel Persiapan Perhitungan

b. Mencari mean kedua variabel dengan rumus berikut.

Mx =

c. Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus berikut.

Sdx =

Sdx = Standar deviasi variabel x

Sdy = Standar deniasi variabel y

d. Mencari standar error mean kedua variabel tersebut dengan rumus berikut.

SEMx =

e. Mencari standar error perbedaan mean X dan Y dengan rumus berikut.

SEMx-y = SEMx2SEMy2

f. Mencari nilai t-hitung dengan rumus:

to =

g. Memberikan interpretasi terhadap nilai t hitung

Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan dua jenis hipotesis yaitu

Ho (hipotesis nol) dan Hk (hipotesis kerja).

Merumuskan hipotesis kerja (Hk): Terdapat perbedaan yang

signifikan antara variabel X dan variabel Y, merumuskan hipotesis nol (H0):

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabeo X dan variabel Y.

(43)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) t hitung > t tabel Ho ditolak, berarti terdapat perbedaan nilai mean

yang signifikan antara variabel X dan Y;

2) t hitung < t tabel  Ho diterima, berarti tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara variabel X dan Y.

h. Menetapkan derajat kebebasan

db = (Nx + Ny) – 2

i. Menguji kebenaran dengan membandingkan nilai t tabel

Setelah mengetahui nilai derajat kebebasan (db), kemudian diberikan

tafsiran/ interpretasi terhadap hasil t hitung dan nilai yang ditunjukkan pada t

tabel. Penafsiran dilakukan dengan melihat nilai t tabel pada kolom db yang

sesuai, dan pada taraf signifikan 1% dan 5%.

(Dedi Sutedi, 2009:230-232)

Dari hasil pengolahan data di atas, untuk lebih jelasnya dapat

ditunjukkan dengan tabel berikut ini.

Tabel 3.14

Hasil Penghitungan Data Tes Akhir

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Rata- rata (Mean)

Standar Deviasi

Standar Error Mean

SEM.xy

Tabel 3.15

Standar Penilaian UPI

Angka Keterangan

86- 100 76- 85 66- 75 56- 65 46- 55 36- 45

Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurang sekali

(44)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.9 Pengolahan Data Angket

Dalam penelitian ini, penulis menyusun angket berdasarkan

pernyataan yang pilihan jawabannya telah disediakan (angket tertutup).

Pengolahan data angket ditafsirkan berdasarkan besarnya jawaban

presentase yang diberikan oleh responden. Rumus yang digunakan untuk

mengolah data angket adalah:

� � %

Keterangan:

% : Presentase frekuensi dari setiap jawaban responden f : Frekuensi jawaban responden

N : Jumlah responden

Berikut ini dicantumkan tabel klasifikasi interpretasi perhitungan

persentase untuk setiap kategori.

Tabel 3.16

Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Persentase

Interval Persentase Keterangan

0% Tidak seorang pun

1% - 5% Hampir tidak ada

6% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Lebih dari setengahnya

76% - 95% Sebagian besar

96% - 99% Hampir semuanya

100% Seluruhnya

3.10 Rancangan Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian, peneliti diharuskan membuat

rancangan penelitian tersebut agar tujuan penelitian dapat terarah.

(45)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Menyusun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

tes tulis dan angket.

2. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) bahasa Jepang

yang berkaitan dengan mata pelajaran meishi bahasa Jepang. Pembelajaran

di kelas eksperimen dengan menggunakan media authentic material akan

dilakukan sebanyak 5 kali ditambah dengan satu pertemuan diakhir untuk

melakukan posttest. Begitu pun dengan pembelajaran di kelas kontrol

dengan media konvensional dilakukan sebanyak 5 kali ditambah dengan

satu pertemuan diakhir untuk melakukan posttest.

3. Pada awal pertemuan di kelas eksperimen memberikan penjelasan kepada

siswa mengenai tujuan pembelajaran dan memperkenalkan pembelajaran

meishi bahasa Jepang dan media authentic material .

4. Selanjutnya peneliti memulai pembelajaran meishi bahasa Jepang dengan

menggunakan media authentic material pada kelas eksperimen dan media

konvensional pada kelas kontrol.

5. Pada langkah akhir, kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan posttest

untuk mengukur seberapa efektif penerapan media authentic material

dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang.

Tabel 3.17 Rancangan Penelitian

No Kelas eksperimen Kelas kontrol

1 Pengkondisian kelas, membuat kelompok

dan pada tiap kelompok terdiri dari 4 atau

5 siswa

Pengkondisian kelas seperti posisi duduk

biasa

2 Guru menjelaskan penggunaan kata

tunjuk kono (ini), sono (itu), ano (itu)

Guru menjelaskan penggunaa kata tunjuk

kono (ini), sono (itu), ano (itu)

3 Guru membagikan kartu nama kepada

beberapa siswa lalu di perlihatkan kepada

teman lainya

Guru menampilkan tabel yang berisi kata

benda kepada semua siswa

4 Memulai pembelajaran dengan

menggunakan media authentic material

Pembelajaran dengan metode ceramah

Gambar

Grafik Tingkat Penguasaan stimulus respon
Tabel 3.1 The Randomized Posttest Only Control Group Design
Tabel jumlah kata benda (meishi)
Tabel 3.3 Jadwal kegiatan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
+7

Referensi

Dokumen terkait

ademik siswa SMA Negeri di Kota Padang berdasark nalisis diperoleh terlihat bahwa t hitung adalah 1,424 de &gt; 0,05 maka diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdap ik siswa

Pertama, konseling masyarakat sekitarnya (Sue &amp; from which we encounter the kerangka sosial budaya setem yang dianut, atau gaya hidupn multi budaya (Ibrahim, 1991;

ah pada usia muda menghadapi problem atau masal mukakan bahwa dampak dari seorang wanita yang mela pada anak yang dilahirkannya. Hal tersebut sering me ngtua,

7. Keluarkan matriks prioritas masalah yang sudah disiapkan dalam flipchart atau jika ada LCD ditampilkan melalui layar LCD Proyektor, kemudian tempelkan/tuliskan

pelatihan tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon.

dan kedip tegangan adalah salah satu yang sering terjadi yang walaupun durasi.. gangguan hanya beberapa milidetik dapat menyebabkan

Champion Kurnia Djaya Technologies, meningkat, maka hasil, produktivitas akan meningkat, sedangkan menurut perhitungan nilai koefisien regresi diperoleh hasil persamaan linier y

Adapun karakteristik model pembelajaran PASID (dalam Mulyana, 2008) adalah : (1) Pembelajaran diawali dengan mengajukan masalah matematika kepada siswa sehingga akan