• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUITMEN PEGAWAI BERDASARKAN PROFIL RIWAYAT HIDUP DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUITMEN PEGAWAI BERDASARKAN PROFIL RIWAYAT HIDUP DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS."

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

HIDUP DENGAN METODE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SKRIPSI

Oleh :

NOFITA SARI

NPM. 0734010255

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

HIDUP DENGAN METODE AHP

(ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syar atan

Dalam Memper oleh Gelar Sar jana Komputer

J ur usan Teknik Infor matika

Oleh :

NOFITA SARI

NPM. 0734010255

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(3)

ABSTRAK

Untuk merancang aplikasi sistem pendukung keputusan rekruitmen pegawai berdasarkan profil riwayat hidup dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) yang berguna untuk membantu mengefisienkan sistem penerimaan pegawai baru di PT.Sari Melati .Tujuan dibuat sistem ini, diharapkan dapat membantu pihak SDM dalam pengambilan keputusan dalam masalah pemilihan calon-calon pegawai yang berhak diterima.

Pada dasarnya Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) adalah model pendukung keputusan yang mampu menjabarkan permasalahan yang komplek dengan kriteria yang banyak ke dalam susunan hirarki, yang mana disetiap level disusun oleh elemen-elemen yang spesifik. Hirarki didefinisikan sebagai suatu sistem dari level yang terstratifikasi, dimana masing-masing level terdiri dari elemen-elemen atau faktor-faktor.

Diharapkan dari hasil Tugas Akhir yang saya buat adalah sistem perekrutan pegawai menjadi lebih efisien dalam artian menjadi lebih mudah, karena menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process).yang mana AHP digunakan untuk membantu mengambil keputusan terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang memiliki tujuan yang saling bertentangan.

(4)

Berkah, dan Ridho-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis berpegang pada teori serta

bimbingan dari para dosen pembimbing Skripsi, dan berbagai pihak yang banyak

membantu hingga terselesaikannya Skripsi ini. Skripsi merupakan salah satu

syarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan program studi Sarjana Strata Satu

(S1) di Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Terwujudnya Skripsi ini adalah berkat usaha, kerja keras serta dukungan dari

berbagai pihak. Dan tanpa menghilangkan rasa hormat, penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis antara lain:

1. Tuhan YME yang selalu memberikan kesehatan, rezeki, kemudahan, dan

kasih-Nya yang besar baik bagi penulis sendiri maupun orang – orang di

sekitar penulis.

2. Bapak Sutiyono, selaku Dekan Fakultas Teknik Industri Universitas

Pembangunan Nasional "Veteran" Jatim.

3. Bapak Basuki Rahmat,S.Si, MT., selaku Dosen Pembimbing I Skrpsi.

yang telah membimbing, memberikan arahan, dan nasehat Terima Kasih

Banyak atas bimbingan dan semua nasehat serta arahan yang telah

(5)

diberikan.

5. Orang tua tercinta dan adikku tersayang, yang telah memberikan dorongan

baik moril maupun materiil sehingga laporan Kerja Praktek Lapangan ini

dapat penulis selesaikan.

6. Kepada Pak Hamdan selaku manager PizzaHut ITC yang telah

memberikan ijin untuk menjadikan PizzaHut ITC sebagai tempat studi

kasus skripsi.

7. Kepada Seluruh Staf Keluarga Besar PizzaHut ITC.

8. Kepada teman kita yaitu Aris Prasetyo, yang senantiasa mengajari,

membantu dan memberi dukungan kepada kita.terima kasih atas dukungan

dan bantuannya.

9. Kepada teman kita Sisca, April, Rina, Windi yang senantiasa memberi

dukungan dan semangat agar Skripsi ini cepat selesai.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, karena

tiada gading yang tak retak. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun guna terciptanya kesempurnaan penulisan ini

selanjutnya. Semoga penulisan ini dapat menambah wawasan serta ilmu

pengetahuan bagi siapa saja yang membacanya.

Surabaya, 28 Desember 2012

(6)
(7)

2.12 Koneksi Database MySql dengan PHP ... 38

2.13 Bisnis Proses Perusahaan ... 39

2.14 Diagram perbandingan berpasangan... 40

2.15 Tabel Skala Perbandingan Berpasangan ... 40

2.16 Coding Tahapan Proses AHP ... 42

(8)

4.10 Form perbandingan berpasangan ... 96

4. 11 Hasil dari proses prbandingan berpasangan ... 97

4. 12 Form history ... 99

4. 13 View data pegawai ... 99

4. 14 Form pelamar belum terproses ... 100

4. 15 Tampilan saat keluar dari aplikasi SPK ... 102

(9)

5.11 Uji coba form kelola sandi admin ... 110

5.12 Uji coba form kelola kriteria ... 111

5.13 Uji coba form tambah kelola kriteria ... 112

5.14 Uji coba forn kelola data pelamar ... 113

5.15 Uji coba form tambah kelola data pelamar ... 114

5.16 Uji coba sistem pendukung keputusan... 115

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan…….. ... 119

6.2 Saran………. ... 120

(10)

D A F T AR G A M B A R

Gambar 2.9 Diagram perbandingan berpasangan ... 40

Gambar 2.10 Implementasi Perbandingan Bobot Kriteria ... 42

Gambar 2.11 Implementasi Normalisasi Untuk Semua Kriteia ... 43

Gambar 2.12 Implementasi Mencari Eigen Vektor ... 44

Gambar 2.13 Implementasi Mencari Total Bobot ... 45

Gambar 2.14 Implementasi Mencari Eigen Untuk Maksimum... 46

Gambar 2.15 Implementasi Mencari Indeks Consistency ... 46

Gambar 2.16 Implementasi Mencari Consistency Ratio ... 47

Gambar 2.17 Implementasi Mencari Evaluasi Total ... 47

Gambar 2.18 Implementasi Mencari Ranking ... 48

(11)

Gambar 4.7 Form kelola lowongan ... 90

Gambar 4.8 Form kelola persyaratan ... 91

Gambar 4.9 Form kelola sandi admin ... 92

Gambar 4.10 Form kelola kriteria ... 94

Gambar 4.11 Form data pelamar ... 95

Gambar 4.12 Form perbandingan berpasangan ... 96

Gambar 4.13 Hasil dari proses perbandingan berpasangan 1 ... 98

Gambar 4.14 Hasil dari proses perbandingan berpasangan 2 ... 98

Gambar 4.15 Form history ... 99

Gambar 4.16 View data pegawai ... 99

Gambar 4.17 Form kelola belum terproses (belum ada data) ... 100

Gambar 4.18 Form kelola belum terproses (ada data) ... 101

Gambar 4.19 Form kelola belum terproses (pegawai dipindah) ... 101

Gambar 4.20 Tampilan saat keluar dari aplikasi SPK ... 102

Gambar 5.2 Uji coba halaman utama sistem ... 104

Gambar 5.3 Uji coba form kelola data pegawai ... 104

Gambar 5.4 Uji coba form tambah data pegawai ... 105

Gambar 5.5 Hasil dari penambahan kelola data pegawai ... 105

Gambar 5.6 Uji coba form kelola jabatan ... 106

Gambar 5.7 Uji coba form tambah jabatan... ... 106

Gambar 5.8 Hasil tambah data kelola jabatan ... 107

Gambar 5.9 Uji coba form kelola lowongan ... 107

Gambar 5.10 Uji coba tambah kelola lowongan ... 108

Gambar 5.11 Hasil tambah form kelola lowongan ... 108

Gambar 5.12 Uji coba kelola persyaratan ... 109

Gambar 5.13 Uji coba tambah kelola persyaratan ... 109

Gambar 5.14 Hasil uji coba form tambah kelola persyaratan ... 110

Gambar 5.15 Uji coba kelola sandi admin ... 110

Gambar 5.16 Uji coba sandi admin ganti password ... 111

Gambar 5.17 Uji coba sandi admin ganti password sukses ... 111

(12)

Gambar 5.20 Hasil uji coba form tambah kelola kriteria ... 113

Gambar 5.21 Uji coba form kelola data pelamar... 113

Gambar 5.22 Uji coba form tambah kelola data pelamar ... 114

Gambar 5.23 hasil Uji coba form tambah kelola data pelamar ... 115

Gambar 5.24 Uji coba sistem pendukung keputusan ... 115

Gambar 5.25 Hasil uji coba dari perbandingan berpasangan ... 115

Gambar 5.26 History ... 116

Gambar 5.27 Uji coba form belum terproses (belum ada data) ... 117

Gambar 5.28 Uji coba form belum terproses (ada data) ... 117

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.10 Skala perbandingan berpasangan... 41

Tabel 3.1 Matriks perbandingan untuk semua kriteria ... 65

Tabel 3.2 Matriks normalisasi untuk semua kriteria ... 66

Tabel 3.3 Matriks perbandingan karyawan (intelegensia)... 68

Tabel 3.4 Matriks normalisasi (intelegensia) ... 69

Tabel 3.5 Matriks perbandingan karyawan (fisik) ... 70

Tabel 3.6 Matriks normalisasi (fisik) ... 70

Tabel 3.7 Matriks perbandingan karyawan (teknis) ... 72

Tabel 3.8 Matriks normalisasi (teknis) ... 72

Tabel 3.9 Matriks perbandingan karyawan (manajerial) ... 73

Tabel 3.10 Matriks normalisasi (manajerial) ... 74

(14)

1.1Latar belakang

PT. Sari Melati kencana merupakan sebuah perusahaan besar

yang menaungi Pizza Hut. Pizza Hut sendiri adalah sebuah restoran

berantai dan waralaba yang mengkhususkan dalam makanan cepat saji

yaitu pizza.Perusahaan ini didirikan pada tahun 1958, oleh dua mahasiswa,

yang bernama Dan dan Carney di Wichita, Kansas. Dia dibeli oleh

PepsiCo Inc.Pada tahun 1977. Pizza Hut sekarang ini merupakan Restoran

Pizza berantai terbesar di dunia, dengan hampir 12.000 Restoran, kios

pengantaran-ambil ke luar di lebih dari 86 negara.Pizza Hut sendiri hadir

di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984, Dan merupakan

Restoran Pizza pertama di Indonesia.Saat ini Pizza Hut mudah ditemui di

kota kota besar di seluruh Indonesia. Pizza Hut Inc. sendiri merupakan

perusahaan Restoran Pizza terbesar di dunia baik dari segi jumlah otlet dan

presentase pasar yang dimilikinya. Pizza Hut sendiri sebuah anak

perusahaan dari PepsiCo, Inc, Perusahaan ini mengawasi Restoran Pizza

lebih dari 11.000 dan otlet pengiriman 90 negara di seluruh dunia. Pada

bulan Oktober 1997,Perusahaan diharapkan untuk menjadi anak

perusahaan Tricon Restoran Global, Inc, Terbentuk dari spin-off

kepemilikan Pepsico. Sejarah awalnya sendiri Pizza Hut didirikan pada

(15)

mereka dari Wichita, Kansas. Ketika seorang teman menyarankan

membuka salon pizza, maka langkah mereka sepakat. Bahwa ide, bisa

membuktikan sukses, dan mereka meminjam $ 600 dolar dari ibu mereka,

untuk memulai bisnis dengan John Bendher. Menyewa sebuah bangunan

kecil di 503 South Bluff di Wichita pusat kota dan membeli peralatan

bekas untuk membuat pizza, Carneys dan Bender membuka restoran Pizza

Hut pertama, Pada malam pembukaan mereka memberikan Pizza kepada

masyarakat, Setahun kemudian pada tahun 1959, pizza hut didirikan di

Kansas, dan Dick Hassur membuka unit franchise pertama di Topeka

Kansas.Pada awal 1960-an Pizza Hut tumbuh pada kekuatan pemasaran

yang agresif dari ide restoran pizza.Pada tahun 1966, Ketika jumlah unit

waralaba telah berkembang ke 145, Sebuah kantor yang didirikan untuk

mengkoordinasi usaha dari Wichita.

Pada era globalisasi sekarang ini,nyatanya dalam mengatasi

penerimaan pegawai di setiap perusahaan, masih kurang efisien. Dalam

artian belum terkomputerisasi.Misalnya untuk menerima pegawai di suatu

perusahaan masih dilakukan dengan cara yang manual.

Hampir semua perusahaan memiliki permasalahan yang

sama dalam mengatasi penerimaan pegawai baru. Yaitu dalam menerima

pegawai masih belum terkomputerisasi artinya masih manual.apabila cara

mengatasi penerimaan pegawai masih seperti itu, maka untuk

mendapatkan pegawai baru yang berkualitas akan sangat memakan waktu

(16)

Untuk mengatasi permasalahan dalam penerimaan pegawai

baru, Maka dibuatlah Sistem Pendukung Keputusan Rekruitmen Pegawai

Berdasarkan Profil Riwayat Hidup, yang digunakan untuk mempermudah

sistem perekrutan pegawai di PT.Sari Melati Kencana, Sehingga dengan

adanya Sistem Pendukung Keputusan Rekruitmen Pegawai. Tidak akan

sulit lagi dalam menentukan pegawai yang akan diterima di

perusahaan.Sistem Pendukung Keputusan Rekruitmen Pegawai sendiri

dibuat dengan menggunakan metode AHP. Yang mana pendekatan Fuzzy

AHP digunakan untuk membantu mengambil keputusan terbaik

berdasarkan kriteria-kriteria yang memiliki tujuan yang saling

bertentangan.

Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan Rekruitmen

Pegawai Diharapkan dapat membantu Perusahaan dalam mengatasi

penerimaan pegawai baru. Sehinngga dalam mengatasi penerimaan

pegawai baru dapat dilakukan secara efisien,cepat,tepat dan akurat.

Menurut berbagai ahli diantaranya Man dan Watson

mendefinisikan bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah suatu

sistem interaktif yang membantu pengambil keputusan melalui

penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan

masalah-masalah yang sifatnya semi tersrtuktur dan tidak terstruktur

(17)

Proses tersebut terdiri dari 4 fase yaitu:

1) Intelligence

Merupakan suatu tahapan proses dalam menelusuri dan mendeteksi

permasalahan serta mengenali permasalahan yang ada.pada tahap ini data

masukan didapatkan,diproses dan diuji untuk mengidentifikasi

permasalahan.

2) Design

Merupakan suatu tahapan proses dalam

menemukan,mengembangkan,dan menganalisa alternatif-alternatif

tindakan yang dapat dilakukan.tahapan proses ini terdiri atas

pemahaman-pemahaman masalah,penurunan solusi dan pengujian kelayakan solusi.

3) Choise

Merupakan suatu tahapan proses untuk memilih diantara berbagai

alternatif tindakan yang mungkin dapat dijalankan.

4) Implementasi

Merupakan tahapan akhir dari proses pengambil keputusan yang

meliputi tahap penerapan alternatif tindakan yang dipilih untuk dapat

menyelesaikan permasalahan.

AHP yang dikembangkan oleh Thomas L.Saaty adalah metode

(18)

kompleks dimana kriteria atau aspek yang mempengaruhi penyelesaian

masalah cukup banyak.kompleksitas tersebut dapat disebabkan oleh tidak

terstrukturnya masalah, ketidak pastian persepsi pengambil keputusan atau

tidak tersedianya data atau informasi yang cukup.

Kelebihan AHP adalah dapat memecahkan masalah baik yang

multi objektif ataupun multi kriteria.dengan menggunakan dasar pada

perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hirarki.dengan

memberikan kesempatan bagi pengambil keputusan untuk membangun

gagasan dan mendefinisikan persoalan untuk kemudian mendapatkan

pemecahan permasalahan yang diinginkan.AHP membantu untuk

menyusun aspek-aspek utama dalam suatu permasalahan dan

menyusunnya dalam suatu struktur hierarki seperti diagram pohon.

1.1 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang,maka didapatkan perumusan masalah sebagai

berikut:

a. Bagaimana merancang dan membuat aplikasi sistem pendukung

keputusan rekruitmen pegawai berdasarkan profil riwayat hidup

dengan metode AHP, sehingga pihak atasan tidak akan kesulitan lagi

dalam menentukan pegawai yang bekerja.

b. Bagaiamna dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan diharapkan

proses dalam menentukan pegawai yang akan diterima menjadi lebih

(19)

1.3 Batasan Masalah.

Permasalahan yang akan diteliti ini dibatasi pada beberapa

hal yaitu:

a. User

Bagaimana Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan

Rekruitmen pegawai ini, Bisa digunakan untuk semua user dalam

artian bisa digunakan semua kalangan.

b. Fitur Utama

Bagaimana Fitur utama dari Aplikasi Sistem Pendukung

Keputusan Rekruitmen Pegawai adalah Dibuat Untuk Pendeteksian

Kriteria Untuk melakukan Rekruitmen dengan menggunakan

metode AHP.

c. Function

Bagaimana Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan

Rekruitmen Pegawai memiliki fungsi yaitu untuk memudahkan

suatu perusahaan dalam mengambil keputusan untuk penerimaan

pegawai.sehingga dalam melakukan penerimaan pegawai dapat

(20)

d. Tools

Bagaimana Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan

Rekruitmen Pegawai Dibuat dengan menggunakan sistem berbasis

pemrograman Php yaitu dengan mengkombinasikan Php, ajax,

javascript dan sistem database MySQL.

e. Dalam menyeleksi karyawan hanya memperhatikan 6 kriteria yaitu:

1.) Intelegensia

2.) Fisik

3.) Teknis

4.) Manajerial.

1.4 Tujuan

1.) Sistem Pendukung Keputusan Rekruitmen Pegawai ini berisi tentang

Profil dari PizzaHut itu sendiri, dan berisi tentang Aplikasi sistem

pendukung keputusan yang berfungsi untuk menyaring pegawai yang akan

diterima di PizzaHut dengan cara membandingkan antara calon pegawai

satu dengan calon pegawai yang lainnya.

2.) Sistem Pendukung Keputusan Rekruitmen Pegawai ini bersifat dinamis,

sehingga user admin dapat mengolah dan mengakses data secara efisien,

(21)

1.5 Manfaat

a. Manfaat yang dapat diperoleh oleh PT.Sari Melati Kencana dari

hasil TA yang saya bikin adalah sistem Perekrutan pegawai

menjadi lebih efisien.dalam artian menjadi lebih mudah.karena

menggunakan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan

metode AHP. yang mana AHP digunakan untuk membantu

mengambil keputusan terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang

memiliki tujuan yang saling bertentangan. Sedangakan untuk

penggunaan dalam pemilihan ini adalah untuk mengakomodasikan

sifat samar atau imprecised dari pengambil keputusan dalam

memberikan judgement.Dalam AHP permasalahan diuraikan

menjadi elemen-elemen yang dikelompokkan pada level yang

berbeda dan setiap elemen tersebut akan dibagi lagi menjadi

sub-sub elemen (digambarkan dalam suatu struktur hirarki.dimana

setiap level memiliki angka keputusan elemen yang pasti.level

tertinggi dari hierarki menampilkan tujuan yang ingin dicapai,

selain itu untuk Untuk memudahkan sistem perekrutan pegawai di

PT.Sari Melati Kencana dalam artian memudahkan dalam

menentukan pegawai yang akan diterima di PT.Sari Melati

Kencana.sehingga dalam menyeleksi pegawai tidak akan

memerlukan waktu lama.dan cukup efisien. .Sistem Pendukung

Keputusan Rekruitment pegawai sendiri dibuat dengan metode

(22)

keputusan terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang memiliki

tujuan yang saling bertentangan.

Sedangkan pembangunan SPK berdasarkan perangkatnya meliputi 3

tingkat perangkat keras/lunak. ketiganya digunakan berdasarkan

perbedaan kemampuan teknik,dan perbedaan tugas yang akan dikerjakan.

a) SPK khusus (Spesific DSS)

SPK khusus adalah SPK yang siap digunakan secara langsung

untuk menyelesaikan pekerjaan.sistem ini meliputi sistem informasi

terapan dengan karakteristik yang sangat berbeda dengan pemrosesan data

biasa. SPK khusus memungkinkan pembuat keputusan menyelesaikan

sekumpulan masalah yang saling berhubungan.

b) Pembangkit SPK (DSS Gener ator )

Pembangkit SPK adalah suatu paket perangkat keras dan lunak

yang mempunyai kemampuan untuk mengembangkan SPK khusus secara

(23)

c) Per a latan SPK (DSS Tools)

Peralatan SPK merupakan tingkatan tekhnologi yang paling

mendasar dalam pengembangan SPK digunakan untuk mengembangkan

SPK spesifik maupun pembangkit SPK.

Karakteristik dasar yang membedakan suatu SPK dengan sistem

pemrosesan tradisional adalah pada teknik perancangannya.hal tersebut

karena tidak ada teori pengambilan keputusan yang komperehensif dan

kondisi yang dihadapi pengambil keputusan sering berubah dengan cepat

dan dinamis.sehingga pendekatan pengembangan SPK terdiri atas 3

macam yaitu analisa sistem,perancangan iterative,dan sistem adaptif.

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam memecahkan masalah perekrutan pegawai di

PT.Sari Melati Kencana,dibutuhkan sistem pendukung keputusan untuk

perekrutan pegawai,yang fungsinya untuk mempermudah penerimaan

pegawai yang lebih efisien secara terkomputerisasi.sehingga tidak manual

lagi.maka tahapan pemecahan masalah sebagai berikut:

a. Tinjuan Pustaka

Pengumpulan teori-teori sebagai referensi baik dari buku-buku

ataupun informasi dari sumber lainya untuk memilih dan menentukan

(24)

b. Pengumpulan Data

Tahapan ini pengumpulan data dibagi menjadi 2 cara, yaitu :

Pertama melakukan survei berupa kunjungan ke

PT.Sari Melati Kencana (Pizza Hut ITC) untuk melakukan pendataan apa

saja syarat yang diperlukan untuk menjadi pegawai, Kedua melakukan

wawancara dengan Manager Pizza Hut ITC,untuk mengetahui apa saja

yang diperlukan seorang pelamar,untuk dapat diterima di PT.Sari Melati

Kencana

c. Analisis

Pada tahapan ini, analisa dilakukan berdasarkan hasil dari

tahapan pengumpulan data. Sehingga dari sini dapat diketahui sejauh mana

pemanfaatan Sistem Pendukung Keputusan dalam menunjang proses

perekrutan pegawai di PT.Sari Melati Kencana sehingga proses perekrutan

pegawai menjadi lebih efisien.

d. Perancangan

Untuk perancangan sistem saya menggunakan Data Flow Diagram

(DFD) karena program yang saya buat termasuk program yang terstruktur.

Hasil analisis yang didapat mulai dilakukan perancangan system, mulai

menggunakan data flow diagram(DFD),Setelah itu barulah ketingkat

selanjunya yaitu menggunakan konsep data Conceptual Data Model

(25)

didesain untuk menginformasikan kepada para pemakai (user) persepsi

tentang data dan bukan menggambarkan bagaimana cara sebuah data

disimpan dalam sebuah Komputer.

e. Coding

Penerapan hasil perancangan sistem yang dibuat dengan teknologi

.PHP dengan menggunakan Macromedia Dreamweaver 8.serta dukungan

SQLyog 5.01 sebagai engine database,kita juga menggunakan XAMPP

Control Panel Version 2.5 Untuk koneksi databasenya. .Untuk rancangan

sistemnya menggunakan Sybase Power Designer 9.0 Evaluation dan

PowerDesigner 6. Pemilihan kedua teknologi ini berdasarkan dengan

kebutuhan skema yag ada serta peningkatan teknologi dari pemrograman.

f. Testing

Uji coba sistem dilakukan secara langsung melalaui simulasi

langsung dengan Data Flow Diagram (DFD) yang telah berjalan.Sehingga

akan lebih mudah diketahui kekurangan dari sistem pendukung keputusan

untuk perekrutan pegawai.

g. Pelaporan

Pembuatan laporan dari sistem yang telah dibuat, meliputi hasil

(26)

1.7 Sistematika Penulisan.

Dalam laporan tugas akhir ini, pembahasan disajikan dalam enam

bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, dan manfaat,

serta sistematika penulisan pembuatan tugas akhir ini.

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori pemecahan

masalah yang berhubungan dan digunakan untuk

mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang tata cara metode

perancangan sistem yang digunakan untuk mengolah

sumber data yang dibutuhkan sistem, antara lain :DFD

(Data Flow Diagram), CDM (Conceptual Data Model),

PDM(Physical Data Model).

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang implementasi dari program

(27)

implementasi proses, dan implementasi interface.

BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan uji coba dan

evaluasi dari pelaksanaan uji coba dari program yang

dibuat.

BAB VI PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari

(28)

2.1 Sekilas Tentang Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif yang di peroleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem Pendukung Keputusan bukan merupakan alat pengambil keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.Keputusan-keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan menjadi 2 jenis antara lain:

1. Keputusan terpr ogram

(29)

2. Keputusan tak terpogram

Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen, tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah, karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus( Kristianto,Y.2002).

2.2 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan:

1.) Dalam Sistem Pendukung Keputusan menekankan pada “Management by Perception”, dimana persepsi seorang pengamil keputusan sangat dibutuhkan.

2.) Pada Hubungan manusia-mesin, pihak manusia sebagai pemakai tetap mengontrol proses pengambilan keputusan.

3.) Mendukung Pengambilan Keputusan dalam penyelesaian masalah yang tidak terstruktur dan semi terstruktur.

4.) Ditunjang dengan model matematis dan statistik.

5.) Dapat memberikan informasi.

(30)

7.) Menggunakan pendekatan easy to use.

8.) Mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.

2.3 Model Sistem Pendukung Keputusan

Isi database menggunakan oleh tiga sub sistem perangkat lunak. Yaitu:

a. Perangkat lunak penulis laporan yang menghasilkan laporan periodic maupun khusus. Laporan khusus disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang tak terduga dan berbentuk database query.

b. Model matematika menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan komponen dari sistem fisik perusahaan dari berbagai aspek operasinya.

c. Groupware memungkinkan beberapa pemecahan masalah, bekerja sama untuk mencapai solusi.

Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan berawal pada akhir tahun 1960-an. Dengan adanya pengguna komputer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis informasi.

Timesharing membuka peluang baru dalam menggunakan komputer. Sebelum

(31)

Michael S. Scott Morton yang bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “ A Framework for Management Information System” Mereka merasakan perlunya ada kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony menggunakan istilah

Strategic Planning, Management Control And Operational Control

(Perencanaan strategis,control manajemen, dan kontrol operasional).

DSS sebagai sebuah sistem yang memberikan dukungan kepada seorang manager, atau kepada sekelompok manajer yang relatif kecil yang bekerja sebagai tim pemecah masalah. Untuk memecahkan masalah semi terstruktur dapat dipecahkan dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan dalam bentuk laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi. Menurut Peter G.W. Keen, Bekerja sama dengan Scoot Morton mendefinisikan 3 ( tiga ) tujuan yang harus dicapai sistem pendukung keputusan , antara lain:

1.) Membantu manajer membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah sesuai terstruktur.

2.) Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.

(32)

Dalam pengambilan keputusan perlu memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:

a. Lengkap

Kriteria harus lengkap sehingga mencakup semua aspek yang penting, yang digunakan dalam mengambil keputusan untuk pencapaian tujuan

b. Operasional

Operasional dalam artian bahwa setiap kriteria ini harus mempunyai arti bagi pengambil keputusan, sehingga benar-benar dapat menghayati terhadap aternatif yang ada, disamping terhadap sarana untuk mebantu penjelasan alat untuk berkomunikasi.

c. Tidak berlebihan

Kriteria yang dipilih diharapkan tidak berlebihan untuk menghindari adanya kriteria yang pada dasarnya mengandung pengertian yang sama.

d. Minimum

(33)

2.4 Metode AHP

a. Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )

Analytical Hierarchy Process ( AHP ) yang dikembangkan oleh

(34)

keputusan yang berupa hirarki fungsional dan input utamanya adalah persepsi manusia, AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang bersifat multi objektif dan multi criteria berdasarkan pada perbandingan preferensi dari setiap elemen hirarki. Jadi model ini merupakan suatu model pengambilan keputusan yang komperehensif, sehingga metode ini dapat diaplikasikan untuk proses pemilihan pelamar terbaik yang dapat direkrut perusahaan (Saaty,T.L.1993).

b. Penggunaan Metode AHP

AHP dapat digunakan dalam memecahkan berbagai masalah diantaranya untuk mengalokasikan sumber daya, analisis keputusan manfaat atau biaya, menentukan peringkat beberapa alternatif, melaksanakan perencanaan ke masa depan yang di proyeksikan dan menetapkan prioritas pengembangan suatu unit usaha dan permasalahan kompleks lainnya. Secara umum langkah langkah dasar dari AHP dapat diringkas dalam penjelasan berikut ini:

1.) Mendefinisikan masalah dan menetapkan tujuan. Bila AHP digunakan untuk memilih alternatif atau penyusunan prioritas alternatif, maka pada tahap ini dilakukan pengembangan alternatif.

(35)

3.) Menyusun prioritas untuk tiap elemen masalah pada tingkat hirarki, proses ini menghasilkan bobot elemen terhadap pencapaian tujuan, sehingga elemen dengan bobot tertinggi memiliki prioritas penanganan.Langkah pertama pada tahap ini adalah menyusun perbandingan berpasangan yang ditransformasikan dalam bentuk matriks, sehingga matriks ini disebut matriks perbandingan berpasangan ( Saaty, T,L.1994).

C merupakan kriteria yang memiliki n dibawahnya, yaitu A1 sampai

(36)

( 2.2) rata-rata geometric

2.5Kelebihan dan Kelemahan AHP

Layaknya sebuah metode analisa, AHP pun memiliki kelebihan dan kelemahan dalam sistem analisisnya. Kelebihan-kelebihan analisis ini adalah:

- Kesatuan (Unity)

AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.

- Kompleksitas (Complexity)

AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.

- Saling ketergantungan (Inter Dependence)

AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.

(37)

- Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)

AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.

- Pengukuran (Measurement)

AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.

- Konsistensi (Consistency)

AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk prioritas.

- Sintesis (Synthesis)

AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diiinginkannya masing-masing alternatif.

- Trade Off

AHP mempertimbangkan prioritas relative faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.

(38)

AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsesnsus, tapi menggabungakan hasil penilaian yang berbeda.

- Pengulangan Proses (Process Repetition)

AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.

Sedangkan Kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut:

- Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini beupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memeberikan penilaian yang keliru.

- Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.

2.6 Tahapan AHP

Dalam metode AHP dilakukan langkah-langkah sebagai berikut (Kadarsyah Suryadi dan Ali Ramdhani, 1998):

(39)

Dalam tahapan ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita pecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada kita coba tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tesebut nantinya kita kembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya.

2.) Membuat str uktur hierar ki yang diawali dengan tujuan utama.

Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada dibawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan).

3.) Membuat matr ik perbandingan berpasangan yang menggambar kan kontribusi Relative atau pengar uh setiap elemen tehadap tujuan atau kriteria yang setingkat diatasnya.

(40)

dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya. Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari level paling atas hirarki misalnya K dan kemudian dari level di bawahnya diambil dari elemen yang akan dibandingkan misalnya E1,E2,E3,E4,E5.

4.) Melakukan Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x

[(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang di

bandingkan.

(41)

Intesitas Kepentingan

1 = Kedua elemen sama pentingnya, Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar.

3 = Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya, pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnnya.

5 = Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya, pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya.

7 = Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam praktek.

9 = Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, bukti yang mendukung elemen satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan.

(42)

Kebalikan = jika untuk aktifitas i mendapat satu angka disbanding dengan aktifitas j , maka j mempunyai nilai kebalikannya disbanding dengan i.

5.) Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya.jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi.

6.) Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hir ar ki.

7.) Menghitung vector eigen dar i setiap bobot matr iks perbandingan berpasangan yang merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Perhitungan dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai setiap kolom dan matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.

(43)

2.7Pengertian PHP

PHP merupakan bahasa interpreter yang hampir mirip dengan bahasa C dan perl. PHP dapat digunakan bersamaan dengan WML sehingga penggabungan situs website dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. PHP dapat digunakan untuk update database,menciptakan database,dan mengerjakan perhitungan matematika. PHP dapat didownload gratis melalui situs http://www.PHP.net. Menurut dokumen resmi PHP, PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor.

(44)

2.8 Dasar-dasar PHP

PHP dijalankan dalam file berekstensi .PHP, .PHP3, .phtml,tetapi secara umum ekstensi file PHP adalah (PHP).

Kode PHP menyatu dengan tag HTML dalam satu file.kode PHP diawali dengan tag <? Atau <?PHP dan ditutup dengan ?>.PHP diawali sebagai berikut:

<?PHP

echo(“Hallo apakabar? Nama saya PHP script”);

?>

</body>

(45)

Struktur penulisan dalam PHP,sama seperti dalam C++,yaitu setiap pernyataan diakhiri oleh semicolon(;) dan bersifat case sensitive untuk penulisan nama variable.cara penulisan komentar dalam PHP juga sama dengan C++.

2.9 KELEBIHAN PHP

PHP terkenal dengan 4 kelebihannya yaitu 4P(Four Pee):

1.) Practical/Praktis

PHP adalah bahasa pemrograman yang sangat longgar dalam penulisan,dan ini meningkatkan kepraktisan buat para penggunanya.

Misalnya saja programmer tidak diharuskan untuk menuliskan atau menghapus variable.Walaupun kadang mereka juga tidak bisa mengatakan dengan mudah yang kemudian dipanggil dalam sebuah script,menebak formula terbaik dalam penetapan variabel secara otomatis.kemudian menghapus variabel dan mengembalikan resource ke sistem setelh script berhasil di eksekusi.pada akhirnya,PHP mampu membuat programmer lebih berpikir pada tujuan akhir dan project yang akan dibuat.

2.) Power

(46)

1.) Membuat dan memanipulasi file Macromedia Flash,gambar,dan Portable Document Format PDF,

2.) Mengevaluasi sebuah password.Misal:Apakah sebuah password yang dibuat,mudah di tebak atau tidak.

3.) Berkomunikasi dengan LDAP.

4.) Menguraikan string,bahkan yang kompleks sekalipun,dengan menggunakan POSIX dan Perl Based Regular Expression Library.

5.) Berkomunikasi dengan banyak protocol.

6.) Berkomunikasi dengan credit-card processing solution.

3.) Possibility

Jarang ada developer PHP yang terikat pada suatu implementasi pemecahan masalah.dilain sisi,ada banyak pilihan yang ditawarkan oleh PHP.Contohnya ada pada database yang di dukung oleh PHP.Kurang lebih semuanya ada 25 database, termasuk Adabas D, dBase, Empress, FilePro, FrontBase, Hyperware, IBM DB2, Informix, Ingres, Interbase, mSQL, direct MS-SQL, MySQL, Oracle, Oyrimos, PostgreSQL, Solid, Sybase, Unix dbm dan Velocis.

(47)

keleluasaan untuk melakukan operasi string yang kompleks, namun juga menjembatani program yang memiliki functionalitas yang sama (seperti Python dan Perl).

4.) Price

PHP merupakan salah satu open source software, yang dapat diartikan sebagai berikut:

a) PHP dapat dimodifikasi, didistribusikan dan diintegrasikan dengan produk lain oleh penggunanya.

b) Pengembangan dan auditing yang dilakukan secara terbuka.

c) Semua orang bebas berpartisipasi.(Kadir, Abdul. 2008)

2.8Pengenalan tentang MySQL

MYSQL merupakan software database yang sangat cepat yang dapatdiandalkan.dan mudah digunakan. MYSQL dikembangkan untuk menangani database yang berukuran sangat besar.

(48)

tahun.Dalam perkembangannya yang konstan,pada saat ini MYSQL menawarkan lebih banyak fungsi-fungsi yang sangat berguna.

MYSQL merupakan server database yang sangat cepat,multi-threaded,multi-user(digunakan oleh berbagai ragam pemakai) dan robust SQL (Structured Query Language) (bunafit Nugroho,2004).

2.10 Definisi MySQL

Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa definisi MYSQL untuk memperjelas pengertian tentang software ini:

a.MYSQL adalah sistem pengaturan database.

Sistem pengaturan database tersebut seperti proses untuk penyimpanan data dalam komputer database.pengaksesan,dan penambahan.karena komputer sangat baik untuk menangani data dalam jumlah yang besar,pengaturan database memainkan peranannya di pusat pengaturannya,baik itu sebagai suatu utilities (kegunaan) yang berdiri sendiri,atau sebagai bagian dari aplikasi yang lainnya.

b.MYSQL adalah sistem pengaturan relational database.

(49)

yang membuat hubungan tersebut menjadi sesuatu yang mungkin untuk mengkombinasikan data yang diminta dari beberapa tabel yang disediakan.

SQL merupakan bagian dari MYSQL yang berbentuk “Structured Query Language”,Sebuah bahasa standar yang umum digunakan untuk mengakses database.

a.MYSQL adalah Open Source Software (perangkat lunak).

Open Source artinya bahwa software tersebut memungkinkan untuk digunakan dan dimodifikasi oleh siapa saja.Setiap orang dapat mendownload software MYSQL yang berasal dari internet dapat digunakan tanpa dikenakan biaya apapun.Setiap orang dapat mempelajari source code dan mengubah sesuai dengan keinginannya.

b.MYSQL menggunakan GPL(GNU General Public License)

Untuk menentukan apakah seseorang memenuhi persyaratan untuk menggunakan software tersebut dalam situasi yang berbeda.Jika seseorang merasa tidak nyaman dengan GPL atau ingin menggunakan MYSQL untuk aplikasi bisnis,maka orang tersebut dapat membeli lisensi yang bersifat komersial.

(50)

dan libraries client,administratip tools,dan beberapa pemrograman interface.( Kadir, Abdul. 2008).

2.11 Karakteristik MySQL

MYSQL mempunyai beberapa karakteritik penting.beberapa karakteristik dari MYSQL akan dijelaskan berikut ini:

1.) Sepenuhnya merupakan multi-threaded yang menggunakan kernel threads (inti urutan).Maksudnya adalah MYSQL mudah digunakan dalam multiple CPU jika disediakan.

2.) Bekerja dalam berbagai macam platforms.

3.) Terdapat banyak tipe-tipe kolom,baik yang signed maupun unsigned yaitu:INTEGER, FLOAT, DOUBLE, CHAR, VARCHAR, TEXT, DATE, TIME, DATETIME, YEAR, SET.

4.) Sangat cepat melakukan proses join dengan menggunakan optimized satu arah multi- join.

5.) Terdiri dari operator dan function dalam perintah SELECT dan WHERE yang merupakan bagian dari query.

(51)

Berikut penulisan Scriptfunction untuk koneksi ke database MySQL.

1.) Mysql_connect()

Perintah ini digunakan untuk melakukan koneksi ke server database MySQL,fungsi ini memiliki format penulisan sebagai berikut.

Mysql_connect (host,username,password);

a.Host menyatakan nama host (nama server) tempat database MySQL berada.

b.Username adalah nama pemakai yang memiliki izin (hak akses) ke database.

c.Password adalah kata sandi milik pemakai (username).

Biasanya username dan password default MySQL adalah username = “root” dan password = “(sting kosong),serta host = “localhost”

Jika koneksi berhasil, fungsi ini akan mengembalikan sebuah nilai integer yang berguna sebagai pengenal koneksi, jika tidak berhasil fungsi ini akan mengembalikan nilai false.

2.mysql_select_db( )

Perintah ini digunakan untuk memilih database yang ada di server My_SQL,fungsi ini memiliki format penulisan sebagai berikut.

(52)

a.nama_database adalah nama database yang akan diakses.

b.pengenal koneksi adalah hasil pemanggilan fungsi mysql_connect( ).

Jika pengenal koneksi tidak ada,maka pengenal koneksi yang terakhir yang akan digunakan.

3.mysql_query( )

Perintah ini digunakan untuk melakukan query atau menjalankan permintaan terhadap sebuah tabel atau sejumlah tabel database, fungsi ini memilki format penulisan sebagai berikut:

mysql_query(permintaan, pengenal koneksi);

2.13 Bisnis Proses Perusahaan

(53)

2.14 Diagram Perbandingan Berpasangan

Diagram perbandingan berpasangan menjelaskan perbandingan antara calon karyawan satu dengan calon karyawan lainnya. Yang dimana membandingkannya bedasarkan kriteria. Untuk diagram berpasangan, digambarkan seperti gambar berikut:

Gambar 2.9 Diagram perbandingan berpasangan

2.15 Tabel Skala Perbandingan Berpasangan

(54)

Tabel 2.12 Skala Perbandingan Berpasangan

Intensitas Dar i Kepentingan pada

skala absolute

Definisi

(Bilangan

Bulat)

(Bilangan Desimal)

3 3.0000 Sedikit Lebih Penting 5 5.0000 Sangat Penting 7 7.0000 Jelas Lebih Penting 9 9.0000 Mutlak Lebih Penting

1/3 0.3333 Tidak Sedikit Lebih Penting 1/5 0.2000 Tidak Sangat Penting 1/7 0.1429 Tidak Jelas Lebih Penting

(55)

2.16 Coding Tahapan Proses AHP beserta Implementasinya 1. ) Perbandingan Bobot Kriter ia

Coding:

$result_kriteria = mysql_query($sql_kriteria,$koneksi) or die ("gagal memuat data".mysql_error());

$n_kriteria_db = mysql_num_rows($result_kriteria);

$sql_ckaryawan = "select id_pelamar,nama_pelamar,nomor_ktp_pelamar

from pelamar

order by nama_pelamar";

$result_ckaryawan = mysql_query($sql_ckaryawan,$koneksi) or die

("gagal memuat data".mysql_error());

(56)

Implementasi :

Gambar 2.10 Implementasi perbandinga bobot kriteria 2.) Nor malisasi untuk semua kr iteria

Coding :

echo "<h3>Normalisasi</h3>";

for($kol=0;$kol<$n_kriteria;$kol++)

{

for($bar=0;$bar<$n_kriteria;$bar++)

{

$normalisasi_k[$bar][$kol]=number_format($kriteria[$bar][$kol]/$jumlah_perkolo

m[$kol],4,'.','');

$konsistensi+=number_format($normalisasi_k[$bar][$kol],4,'.','');

$konsistensi_perkolom[$kol]=number_format($konsistensi,4,'.','');

(57)

Implementasi :

Gambar 2.11 Implementasi nor malisasi untuk semua kr iteria 3. ) Mencari Eigen Vektor

Coding :

for($bar=0;$bar<$n_kriteria;$bar++) {

for($kol=0;$kol<$n_kriteria;$kol++)

{

$bobot+=number_format($normalisasi_k[$bar][$kol],4,'.',''); }

$eigen_vektor_kriteria[$bar]=number_format($bobot/$n_kriteria,4,'.','');

$kol=$n_kriteria;

$konsistensi_perkolom[$kol]+=number_format($eigen_vektor_kriteria[$bar],4,'.',

'');

(58)

}

Implementasi :

Gambar 2.12 Implementasi Eigen Vektor 4.) Mencari Total Bobot

Coding :

for($i

=0;$i<$n_kriteria;$i++)

{

for($j=0;$j<$n_kriteria;$j++)

{

$bobot+=number_format($normalisasi_k[$i][$j],4,'.','');diblakang koma ada 4 }

Implementasi :

(59)

5. Mencari Bobot Wi

Keterangan : Mencari total bobot ke I (wi)=tidak ditampilkan pada program karena merupakan proses yang terlalu panjang rumit untuk dipahami pengguna sehingga prosesnya cukup dilakukan didalam sistem.

6.) Mencari Eigen Maksimum Coding :

echo "<b>Eigen Maksimum = </b> $eigen_max <br />";

Implementasi :

Gambar 2.14 Implementasi Mencari eigen maksimum 7.) Mencari Indeks Konsistensi

Coding :

$ci=nu

mber_format(($eigen_max-$n_kriteria)/($n_kriteria-1),4,'.','');

echo "<b>CI = </b> $ci <br />";

Implementasi :

(60)

8.) Mencari Consistency Ratio Coding:

$q_ri=

"select nilai_ri from indeks_random where ordo_matrik='$n_kriteria'";

$result_ri=mysql_query($q_ri,$koneksi) or die("gagal muat RI".mysql_error());

$data_ri=mysql_fetch_array($result_ri);

$ri=$data_ri['nilai_ri'];

$cr=number_format($ci/$ri,4,'.','');

echo "<b>CR = </b> $cr";

Implementasi :

Gambar 2.16 Implementasi Mencari Consistency Ratio 9.) Mencari Evaluasi Total

(61)

Implementasi:

Gambar 2.17 Implementasi Mencari Evaluasi Total

10.) Mencari Proses Pengelompokan Ranking Coding :

$R=$sco re[$i];

for($i=0;$i<$n_kriteria;$i++)

{

$score+=number_format(($evaluasi_total[$bar][$i]*$eigen_vektor_kriteria[$i]) ,4,'.','');

}

echo "<td>".$score."</td>";

$score_perkaryawan[$bar]=$score;

echo "</tr>";

(62)

Implementasi :

Gambar 2.18 Implementasi Mencari pr oses pengelompokan Ranking

RUMUS NORMALISASI

Keterangan :

aij = Perbandingan bobot kriteria ke-i dan ke-j.

a = Nilai Perbandingan

(63)
(64)

3.1 Analisis Sistem

Dengan adanya perkembangan informasi dan teknologi pada jaman globalisasi yang serba cepat, maka di dalam sector teknologi informasi memiliki tantangan dalam menangani proses Rekruitmen pegawai. Maka dari itu untuk mengatasi kendala yang ada dalam menangani penerimaan pegawai, maka di buatlah Sistem Pendukung Keputusan Rekruitmen pegawai, yang berfungsi untuk membantu proses dalam menentukan pegawai yang akan diterima agar menjadi lebih cepat dan akurat sehingga tidak memerlukan waktu yang lama.

(65)

Pada bab ini juga akan dibahas tentang konsep data menggunakan data flow diagram (DFD). Setelah itu barulah ketingkat selanjutnya yaitu menggunakan konsep data Conceptual Data Model ( CDM ) dan Phisycal Data Model ( PDM ).

Konsep DFD, CDM dan PDM didesain untuk menginformasikan kepada para pemakai ( user ) persepsi tentang data dan bukan menggambarkan bagaimana cara sebuah data disimpen dalam sebuah komputer.

Pendefisian sebuah data model adalah sebuah group dengan konsep yang akan membantu untuk menspesifikasikan struktur sebuah data dan sebuah himpunan kumpulan yang spesifik.

Dan untuk coding, kita menggunakan bahasa pemrograman yaitu PHP.

3.2 Perancanan Sistem

Perancangan Sistem digunakan untuk menggambarkan sejumlah proses terstruktur dalam sistem aplikasi, berorientasi pada aliran sistem yang terjadi, agar memperjelas sistem aliran aplikasi, berorientasikan pada aliran sistem yang terjadi, agar memperjelas sistem alur aplikasi yang dibuat. Penjelasan mengenai sistem dimulai dari diagram berjenjang, DFD,CDM dan PDM.

3.3 Diagram Berjenjang

(66)

Laporan. Pada masing-masing proses ini memiliki sub proses, diantaranya pada proses Urusan Master terdapat sub proses Urusan Pegawai dan Urusan Kriteria. Untuk Urusan Laporan terdapat sub proses data pegawai lolos dan data pegawai tidak lolos. Namun pada masing-masing sub proses tersebut dibagi lagi menjadi sub proses, diantaranya pada urusan pegawai terdapat sub proses update dan view, begitu juga pada proses urusan kriteria terdapat sub proses update dan view, urusan data pegawai lolos dan data pegawai tidak lolos semuanya terdapat proses update dan view.

Gambaran umum dari Sistem System, dapat dilihat pada gambar 3.1 yang merupakan diagram berjenjang dari sistem informasi perpustakaan.

Gambar 3.3 Diagram Berjenjang Sistem Pedukung Keputusan Rekruitmen Pegawai

Aplikasi SPK

(67)

3.4 Konteks Diagram

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Konteks diagram yang dimaksud pada gambar 3.2.2 dimana proses terhubung dengan 1 ( satu ) entitas yaitu Personalia.

(68)

Konteks diagram diatas menjelaskan pihak mana saja yang terlibat, data apa saja yang terlibat didalam proses tersebut serta informasi apa yang akan diberikan oleh sistem. Dalam aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Rekruitmen Pegawai terdapat satu external entity yaitu Personalia.

Entitas personalia memberikan input pada aplikasi berupa data Urusan Master, Urusan Laporan dan autentifikasi.

Aplikasi mengeluarkan output data detail dari urusan master, urusan laporan dan autentifkasi. Setelah proses konteks diagram selesai. Maka dari konteks diagram tersebut dapat didecompose ke level 0. didalam level 0 ini akan didetailkan semua proses yang akan digunakan pada sistem. Misalnya saja pada urusan master akan ditambahkan tabel store pegawai dan tabel store kriteria yang berfungsi untuk jalanya proses data update kriteria, data update pegawai, detail data pegawai, detail data kriteria.

Untuk detail data pegawai akan berhubungan dengan proses urusan laporan dan store pegawai. Begitu juga detail data kriteria akan berhubungan dengan proses urusan laporan dan store kriteria.

(69)

3.5 Data Flow Diagr am Level 0

Semua proses pada konteks diagram diturunkan atau didetailkan lagi ke DFD level 0, gammbar DFD level 0 sebagai berikut:

(70)

Gambar 3.5 diatas merupakan hasil decompose dari level konteks diagram atau DFD level 0. Dimana terdapat dua proses yaitu urusan master dan urusan laporan, yang penjelasannya sebagai berikut:

1.) Urusan Autentifikasi

Didalam proses data autentifikasi digunakan untuk penentuan hak akses bagi user.

2.) Urusan Master

Didalam proses urusan ini yang terlibat adalah entitas personalia saja. Disini personalia bisa memasukkan data pegawai dan data kriteria yang diperlukan agar diterima di perusahaan.

3.) Urusan Laporan

(71)

3.6Data Flow Diagr am Level 1 Ur usan Master

Semua proses pada DFD level 0 diturunkan atau dietailkan lagi ke DFD

Level 1, Gambar DFD level 1 Urusan Master sebagai berikut:

store kriteria : 1 store kriteria : 2

2

(72)

Pada level 1 Sub Sistem Urusan Master terdapat dua proses yaitu urusan pegawai dan urusan kriteria. Untuk urusan pegawai personalia dapat memasukkan input data pegawai ke dalam proses urusan pegawai ( terdapat dalam aplikasi ) dan aplikasi mengeluarkan output detail pegawai kepada personalia, urusan pegawai mengeluarkan data update ke dalam store pegawai dan store pegawai memasukkan input data urusan pegawai ke dalam urusan pegawai. Untuk urusan kriteria personalia dapat memasukkan input data kriteria ke dalam proses urusan kriteria ( terdapat dalam aplikasi ) dan aplikasi mengeluarkan output detail kriteria kepada personalia, urusan kriteria mengeluarkan data update ke dalam store kriteria dan store kriteria memasukkan input data urusan kriteria ke dalam urusan kriteria.

3.7Data Flow Diagr am Level 1 Ur usan Laporan

Semua proses pada DFD level 0 diturunkan atau dietailkan lagi ke DFD Level 1, Gambar DFD level 1 Urusan Laporan sebagai berikut:

(73)

Gambar 3.7 DFD Level 1 Urusan Laporan

Pada level 1 Sub Sistem Urusan Laporan terdapat dua proses yaitu data pegawai lolos dan data pegawai tidak lolos. Untuk data pegawai lolos personalia dapat memasukkan input data pegawai lolos ke dalam proses urusan data pegawai lolos ( terdapat dalam aplikasi ) dan aplikasi mengeluarkan output detail data pegawai kepada personalia, store pegawai memasukkan input detail data pegawai ke dalam proses data pegawai lolos.

Untuk data pegawai tidak lolos personalia dapat memasukkan input data pegawai tidak lolos ke dalam proses data pegawai tidak lolos ( terdapat dalam aplikasi ) dan aplikasi mengeluarkan output detail data pegawai tidak lolos kepada personalia, dan store kriteria memasukkan input detail data kriteria ke dalam proses data pegawai tidak lolos.

(74)

3.8Data Flow Level 1 Urusan Autentifikasi

Semua proses pada DFD Level 0 diturunkan atau didetailkan lagi ke DFD Level 1.Gambar DFD Level 1 Urusan Autentifikasi sebagai berikut:

Gambar 3.8 DFD Level 1 Urusan Autentifikasi

Pada level 1 Sub Sistem Urusan Autentifikasi, personalia memasukkan data autentifikasi ke proses urusan autentifikasi. Proses urusan autentifikasi mengeluarkan detail data autentifikasi pada personalia. Untuk store login menginputkan password ke proses urusan autentifikasi.

(75)

Data flow diagram untuk proses update view Urusan Master yang meliputi sub proses urusan pegawai dan urusan kriteria, gambar DFD Level 1 untuk proses Update view Urusan Master yang meliputi sub proses urusan pegawai sebagai berikut:

Gambar 3.9 DFD Level 1 proses Urusan Pegawai

(76)

Data flow diagram untuk proses update view Urusan Master yang meliputi sub proses urusan pegawai dan urusan kriteria, gambar DFD Level 1 untuk proses Update view Urusan Master yang meliputi sub proses urusan kriteria sebagai berikut:

Gambar 3.10 DFD Level 1 proses Urusan Kriteria

(77)

Data flow diagram untuk proses update view Urusan Laporan yang meliputi sub proses data pegawai lolos dan data pegawai tidak lolos, gambar DFD Level 1 untuk proses Update view Urusan Laporan yang meliputi sub proses urusan data pegawai lolos sebagai berikut:

Gambar 3.11 DFD Level 1 proses Data Pegawai Lolos

Personalia memasukkan data pegawai lolos, detail pegawai lolos untuk dimasukkan ke dalam proses update, dan setelah di update, data pegawai lolos yang sudah di update dimasukkan ke dalam store pegawai lolos. Setelah store pegawai lolos menerima data yang sudah di update maka personalia dapat melihat detail view pegawai lolos pada proses view.

Data flow diagram untuk proses update view Urusan Laporan yang meliputi sub proses data pegawai lolos dan data pegawai tidak lolos, gambar DFD Level

(78)

1 untuk proses Update view Urusan Laporan yang meliputi sub proses urusan data pegawai tidak lolos sebagai berikut:

Gambar 3.12 DFD Level 1 proses Data Pegawai Tidak Lolos

(79)

3.9 Conceptual Data Model (CDM)

Pada Model data konseptual atau dengan kata lain Conceptual Data Model (CDM) pada aplikasi sistem ini merepresentasikan rancangan basis data konseptual di server. Berikut ini gambar model data konseptual:

(80)

3.10 Physical Data Model (PDM)

Pada Model data ini dibuat dengan cara me-generate diagram data konseptual diatas. Diagram data fisik ini menghasilkan tabel-tabel yang akan digunakan dalam implementasi aplikasi.

(81)

3.11 Contoh Perhitungan metode Analytic Hier archy Pr ocess (AHP).

Pada bab ini akan dibahas secara khusus tentang penetapan prioritas menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Setelah penyusunan hirarki , maka langkah selanjutnya adalah melakukan perbandingan antara elemen dengan memperhatikan pengaruh elemen pada level diatasnya. Berikut ini adalah contoh perhitungan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP).

Tabel 3.1 Matr iks Faktor Pembobotan Hir ar ki Untuk Semua Kriter ia (Matr iks Perbandingan).

Intelegensia Fisik Teknis Manajerial

Intelegensia 1,0000 3,0000 7,0000 3,0000

Fisik 0,3333 1,0000 5,0000 9,0000

Teknis 0,1428 0,20000 1,0000 7,0000

Manajerial 0,3333 0,1111 0,1428 1,0000

1,8094 4,3111 13,1428 20,0000

(82)

Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan.nilai vector eigen (bobot) dihasilkan dari rata-rata nilai bobot relatif untuk setiap baris. Hasilnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2 Matr iks Faktor pembobotan Hir ar ki untuk semua kr iteria yang disederhanakan ( Matr iks Normalisasi ).

Intelegensia Fisik Teknis Manajerial Bobot

Intelegensia 0,5527 0,6959 0,5327 0,1500 0,4828

Fisik 0,1842 0,2319 0,3804 0,4500 0,3117

Teknis 0,0789 0,0463 0,0760 0,3500 0,1378

Manajerial 0,1842` 0,0258 0,0109 0,0500 0,0677

1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000

(83)

Eigen Maksimum = ( 1,8094 x 0,4828 ) + ( 4,3111 x 0,3117 ) + ( 13,1428 + 0,1378 ) + ( 20,0000 x 0,0677 )

= 0,8735 + 1,3437 + 1,8110 + 20,0677

= 24,0959

Karena matriks berordo 4 yakni 4 kriteria, nilai indeks konsistensi yang diperoleh :

RUMUS :

CI =

(3.1) Rumus Consistemsy Index

Keterangan :

CI = Consistency Indeks

N= Banyaknya Kriteria

= Eigen maksimum

(84)

Untuk n = 4, RI = 0,900 ( Tabel Saaty ), maka :

RUMUS :

CR =

( 3.2) Rumus Consistency Ratio

Keterangan :

CR = Consistency Ratio

CI = Consistency Indeks

RI = Ratio Indeks

CR = 20,0959 / 0,900 = 22,3287

Tabel 3.3 Matr iks Perbandingan Karyawan Berdasar kan Kriteria Intelegensia.

Intelegensia Bayu J amal Sisca

Bayu 1,0000 0,2000 0,2000

(85)

Sisca 5,0000 5,0000 1,0000

J umlah 11,0000 6,2000 1,4000

Tabel 3.4 Matr iks Normalisasi

Intelgensia Bayu J amal Sisca Bobot

Bayu 0,0909 0,0323 0,1429 0,0887

J amal 0,4545 0,1613 0,1429 0,2529

Sisca 0,4545 0,8065 0,7143 0,6584

Konsistensi 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000

Eigen Maksimum = ( 11,0000 x 0,0887 ) + ( 6,2000 x 0,2529 ) + ( 1,4000 x 0,6584 ) = 0,9757 + 1,5679 + 0,9218 = 3,4654

Karena matriks berordo 3 yakni 3 alternatif , nilai indeks konsistensi yang diperoleh :

CI =

(86)

Untuk n = 3, RI = 0,58 ( Tabel Saaty ), maka :

CR =

= 0,2327 / 0,58 = 0,4012

Tabel 3.5 Matr iks Perbandingan Karyawan Berdasar kan Kriteria Fisik

Fisik Bayu J amal Sisca

Bayu 1,0000 0,2000 0,3000

J amal 5,0000 1,0000 0,5000

Sisca 3,3333 2,0000 1,0000

J umlah 9,3333 3,2000 1,8000

Tabel 3.6 Matr iks Nor malisasi

Fisik Bayu J amal Sisca Bobot

Bayu 0,1071 0,0625 0,1666 0,1120

(87)

Sisca 0,3571 0,6250 0,5555 0,5125

Konsistensi 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000

Eigen Maksimum = ( 9,3333 x 0,1120 ) + ( 3,2000 x 0,3753 ) + ( 1,8000 x 0,5125 )

= 1,0453 + 1,2009 + 0,9225 = 3,1687

Karena matriks berordo 3 yakni 3 alternatif , nilai indeks konsistensi yang diperoleh :

CI =

= 3,1687 – 3/ 3-1 = 0,1687 / 2 = 0,0843

Untuk n = 3, RI = 0,58 ( Tabel Saaty ), maka :

CR =

(88)

Tabel 3.7 Matr iks Perbandingan Karyawan Berdasar kan Kriteria Teknis.

Teknis Bayu J amal Sisca

Bayu 1,0000 0,3000 0,5000

J amal 3,3333 1,0000 0,7000

Sisca 2,0000 1,4286 1,0000

J umlah 6,3333 2,7286 2,2000

Tabel 3.8 Matr iks Nor malisasi

Teknis Bayu J amal Sisca Bobot

Bayu 0,1579 0,1099 0,2273 0,1650

J amal 0,5263 0,3665 0,3182 0,4037

Sisca 0,3158 0,5236 0,4545 0,4313

(89)

Eigen Maksimum = ( 6,3333 x 0,1650 ) + ( 2,7286 x 0,4037 ) + ( 2,2000 x 0,4313 )

= 1,0449 + 1,1015 + 0,9488 = 3,0952

Karena matriks berordo 3 yakni 3 alternatif , nilai indeks konsistensi yang diperoleh :

CI =

= 3,0952 – 3/ 3-1 = 0,0952 / 2 = 0,0476

Untuk n = 3, RI = 0,58 ( Tabel Saaty ), maka :

CR =

= 0,0476 / 0,58 = 0,0820

Tabel 3.9 Matr iks Perbandingan Karyawan Berdasar kan Kriteria Manajerial

Manajerial Bayu J amal Sisca

Bayu 1,0000 0,3000 0,7000

J amal 3,3333 1,0000 0,5000

(90)

J umlah 5,7619 3,3000 2,2000

Tabel 3.10 Matr iks Normalisasi

Manajerial Bayu J amal Sisca Bobot

Bayu 0,1736 0,0909 0,3190 0,1945

J amal 0,5785 0,3030 0,2273 0,3696

Sisca 0,2479 0,6060 0,4545 0,4362

Konsistensi 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000

Eigen Maksimum = ( 5,7619 x 0,1945 ) + ( 3,3000 x 0,3696 ) + ( 2,2000 x 0,4362 )

= 1,1206 + 1,2196 + 0,9596 = 3,2998

Karena matriks berordo 3 yakni 3 alternatif , nilai indeks konsistensi yang diperoleh :

(91)

= 3,2998 – 3/ 3-1 = 0,2998 / 2 = 0,1499

Untuk n = 3, RI = 0,58 ( Tabel Saaty ), maka :

CR =

= 0,1499 / 0,58 = 0,2584

3.10 Faktor Evaluasi Total

Dari seluruh evaluasi yang dilakukan terhadap faktor-faktor kriteria Intelegensia, Fisik, Teknis, Manajerial, Diperoleh faktor evaluasi total sebagai berikut :

Tabel 3.11 Matriks Faktor Evaluasi Total

Kriter ia Intelegensia Fisik Teknis Manajerial

Bayu 0,0887 0,1120 0,1650 0,1945

J amal 0,2529 0,3753 0,4037 0,3696

Sisca 0,6584 0,5125 0,4313 0,4362

Total Ranking = Matrik Evaluasi Total dikalikan dikalikan dengan Bobot

Gambar

Gambar  2.9 Diagram perbandingan berpasangan
Tabel 2.12 Skala Perbandingan Berpasangan
Gambar 2.11 Implementasi normalisasi untuk semua kriteria
Gambar 2.16 Implementasi Mencari Consistency Ratio
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir yang berjudul

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan yaitu Dari hasil yang diperoleh kekuatan otot tungkai

23 PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII. Adi

[r]

Asam lemak tidak jenuh adalah asam lemak yang memiliki satu atau lebih.. ikatan rangkap di antara atom-atom karbonnya, dan pada

Hasil analisis kualitatif ( Gambar 4 ) menyatakan bahwa, dari empat sumur yang digunakan sebagai input pengolahan data seismik terdapat dua sumur yang

No Peneliti Judul penelitian Metode Hasil Persamaan dan Perbedaan beberapa Hotel di Medan 4 Wijaya Mukti Sri Utari Universita s Muhamm adiyah Surakarta 2012 Pengaruh

Gap analysis program gizi dan kesehatan di posyandu menunjukkan bahwa bersadarkan dimensi tangibles atau fisik yang dimiliki oleh posyandu adalah sebagai berikut